Breeding Pre – BS (Original Seed)
3
BS 2 Pemeliharaan Varietas
FS
SS
ES
Produksi Benih Komersial
Benih Inti (Nucleus Seed)
1 Produksi Benih Awal
1
Tujuannya adalah tersedianya bahan perbanyakan benih BS dalam jumlah yang cukup, dengan fokus utama mutu genetik (kemurnian)
2
Tujuan yang diemban adalah memelihara kemurnian agar benih yang akan dihasilkan memiliki sifat genetik yang tidak berbeda dengan benih dari varietas tersebut pada saat dilepas/diciptakan oleh pemulia.
3
Tujuan yang diemban adalah tersedianya benih dengan mutu yang standar (fisik, fisiologis, dan genetik) serta jumlah benih yang sesuai kebutuhan petani.
Produksi benih merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan. Produknya adalah “calon benih” yang merupakan bahan yang akan digunakan dalam rangkaian kegiatan selanjutnya Tingkat mutu dari calon benih yang dihasilkan dari kegiatan produksi, sangat menentukan tingkat mutu yang akan dihasilkan dalam pengadaan benih.
Pentingnya peran produksi benih dalam pengadaan benih, maka diperlukan teknik produksi yang baik dengan strategi produksi yang tepat. Teknik produksi yang baik akan diterjemahkan melalui berbagai kegiatan produksi benih yang secara umum akan masuk dalam prinsip-prinsip produksi benih. Strategi produksi benih yang tepat lebih diimplikasikan kepada tingkat pengelolaan produksi yang efisien dan efektif.
Kegiatan dalam teknik produksi benih : 1. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan hasil sesuai potensi yang dimiliki 2. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan mutu sesuai standar, terutama mutu genetik
Kelompok kegiatan (1) disebut prinsip agronomis, sedangkan Kelompok kegiatan (2) disebut prinsip genetik
PRINSIP AGRONOMIS 1. Penentuan jenis tanaman/varietas yang jelas > deskripsi karakteristik > potensi hasil 2. Penentuan agroklimat dan kondisi tanah yang sesuai > unsur agroklimat : radiasi matahari, CH, T > fisik, biologis, kimia tanah > wilayah adaptasi
3. Penentuan dan Penyiapan Lahan > strategis > berbentuk hamparan > land clearing > pengolahan tanah > pembuatan lubang tanam > penambahan bahan organik > pembuatan saluran keluar masuknya air 4. Penentuan tingkat populasi > kanopi tidak bersentuhan > dasar penghitungan kebutuhan benih
5. Penanaman > metode tanam (direct and indirect planting) > pesesemaian > pembibitan > pelaksanaan tanam Indirect planting : > ukuran benih kecil > bibit peka deraan cuaca > intensif proteksi > musim tanam di lapang lebih lama > roguing akan dilakukan sejak fase bibit
6. Pemeliharaan tanaman : > pemupukan > pengairan > proteksi tanaman > pemangkasan > pemberian lanjaran > pembumbunan > pemberian para 7. Pemanenan dan pengangkutan > saat panen > menekan loss
PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih
3. Penentuan lahan yang tepat > sejarah lahan untuk mencegah voluntir untuk memutus siklus penyakit > bentuk geometris lahan
4. Penetapan isolasi > isolasi waktu > isolasi jarak 5. Kontrol kebersihan alat > alat tanam > alat panen
6. Kegiatan Roguing > Roguing – Seleksi – Penyiangan > membuang : voluntir – off type – CVL > tipe simpang : - resesif heterozigot - mutasi - keragaman morfologis yang luas - hasil persilangan > Pelaksanaan Roguing : - setiap harus dapat dilihat dengan jelas - berjalan sistematik - rogue dicabut dan dibuang - membelakangi matahari dan tidak ada embun
7. Pemanenan > waktu panen : - masak fisiologis - masak panen > kriteria panen : kriteria morfologis
PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih
3. Penentuan lahan yang tepat > sejarah lahan untuk mencegah voluntir untuk memutus siklus penyakit > bentuk geometris lahan
4. Penetapan isolasi > isolasi waktu > isolasi jarak 5. Kontrol kebersihan alat > alat tanam > alat panen
6. Kegiatan Roguing > Roguing – Seleksi – Penyiangan > membuang : voluntir – off type – CVL > tipe simpang : - resesif heterozigot - mutasi - keragaman morfologis yang luas - hasil persilangan > Pelaksanaan Roguing : - setiap harus dapat dilihat dengan jelas - berjalan sistematik - rogue dicabut dan dibuang - membelakangi matahari dan tidak ada embun
7. Pemanenan > waktu panen : - masak fisiologis - masak panen > kriteria panen : kriteria morfologis