BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor
Bambang Widianto Deputi Seswapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K
Jakarta, 23 September 2013. TIMNASIONAL NASIONALPERCEPATAN PERCEPATANPENANGGULANGAN PENANGGULANGANKEMISKINAN KEMISKINAN TIM
1
STRATEGI KEUANGAN INKLUSIF UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1
STRATEGI KEUANGAN INKLUSIF Perluasan Akses terhadap Sumber Daya Keuangan Perlu Memperhatikan Kecocokan Produk Dan Segmen Masyarakat Yang Disasar
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
2
PERAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL Perusahaan Mikro dan Kecil Mempekerjakan 41 Juta Pekerja
Kategori
Jumlah Perusahaan
Pesentase (%) Perusahaan
Jumlah Pekerja
Pesentase (%) Perkerja
Mikro dan Kecil
22,515,794
99.03
41,656,198
83.87
Menengah dan besar
208,887
0.92
7,811,843
15.73
12,107
0.05
202,126
0.41
22,736,788
100.00
49,670,167
100.00
Tidak terkelasifikasikan TOTAL
Sumber: Sensus Ekonomi 2006 (BPS)
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
3
Annu
2.0
EMPAT KELOMPOK PENDUDUK dengan kebutuhan yang berbeda 0.0
1
15
29
43
57
71
85
99
Percentiles
Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012
2008-2012 growth
Growth in mean
Annual growth rate %
10.0
+Rp 250.000/kap/bl 12%
8.0
6.0
+Rp 370.000/kap/bl 40%
+Rp750.000/kap/bl
29
57
80%
4.87
4.0 2.0 0.0 1
15
43
71
85
99
Percentiles
Miskin 29 juta
Rentan growth 2008-2012 70 juta
100 juta
Penanggulangan & Perlindungan Sosial Kemiskinan Sumber: BPS & TNP2K
Menengah Growth in mean Perlindungan Sosial, Iklim Usaha & Akses Pasar
Atas 50 juta Iklim Usaha
Pemberdayaan Masyarakat
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
4
2
AKSES PERBANKAN DARI PRESPEKTIF USAHA MIKRO DAN KECIL
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
5
REALISASI KUR Selama 2009-2012: Realisasi, Total Debitur, maupun Rata-Rata Kredit per Debitur KUR mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, proporsi KUR Mikro adalah 48,9%. Realisasi Per Desember 2012 (Miliar Rupiah)
34,230 29,003
17,229 11,475 4,733 982
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: Komite Kebijakan KUR, Menko Perekonomian
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
6
AKSES KUR UNTUK UMKM Pangsa KUR berdasarkan Ukuran Usaha
Mikro 22%
Menengah 47% Kecil 31%
• Kredit UMKM sebesar 19,6% dari total kredit • KUR diterima oleh Industri Mikro sebesar 22%, sedangkan industri kecil sebesar 31%. • NPL dari KUR adalah 4,11%, lebih rendah dari standar perbankan 5%
Sumber: Bank Indonesia, Agustus 2012
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
7
SUMBER PERMODALAN USAHA MIKRO & KECIL Kecil
59.63
Mikro
20.25
80.9 0%
20%
MIKRO Lainnya 24%
13.86 5.24
40%
Modal Sendiri
Pinjaman Keluarga 10%
20.12
Bank 17%
60%
Informal Lembaga Keuangan Bukan Bank 5% Koperasi 6%
80%
100%
Kecil
Formal Pinjaman Keluarga 7%
Lainnya 14%
Bank 43%
Pinjaman Perseorangan 29%
Pinjaman Perseorangan 38% Modal Ventura 0%
Modal Ventura 1%
Lembaga Keuangan Bukan Bank 3%
Koperasi 3%
Sumber: BPS, Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK), 2010
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
8
ALASAN TIDAK/BELUM PERNAH MEMINJAM DARI BANK MIKRO
KECIL
Tidak Tahu Prosedur, Prosedur 15.19 Sulit, 7.94 Tidak Berminat, 52.75
Usulan Ditolak, 0.74
Suku Bunga Tinggi, 9.13
Tidak Ada Agunan, 14.25
Tidak Berminat, 45.17
Usulan Ditolak, 3.53
Tidak Tahu Prosedur, 7.82 Prosedur Sulit, 15.41
Suku Bunga Tinggi, 15.88
Tidak Ada Agunan , 12.19
Sumber: BPS, Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK), 2010
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
9
ORIENTASI KE DEPAN PELAKU USAHA MIKRO & KECIL Hampir 60% industri mikro tidak memiliki rencana pengembangan setahun kedepan, sementara, industri kecil sekitar 40%.
Kecil
39.69
Mikro
27.25
4.34
59.3 0%
10%
Tidak Ada
20%
30%
Penambahan Sarana
16.57 40%
50%
60%
Buka Cabang Baru
70%
26.75
1.78 80%
Memperbaiki Kualitas
1.96
20.32 90%
2.02 100%
Lainnya
Sumber: BPS, Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK), 2010
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
10
3
AKSES PERBANKAN DARI PRESPEKTIF RUMAH TANGGA
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
11
POTENSI SISI PERMINTAAN KUR? Gambaran Pekerja Menurut Jenis Pekerjaan
Gambaran Rumah Tangga Menurut Mata Pencaharian Utama
Family/Unpaid Labor
Self Employed
Casual Labor/Others
Employee Self Employed with permanent/paid workers
Employee
Self Employed with impermanent/unpaid workers Own Account
Receiving Transfer Total Self Employed 0
Total
Top 60%
Sumber: Susenas Q1 2011
20
40
0
60
Bottom 40%
Perorangan
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Total
10
Top 60%
20
30
40
50
60
Bottom 40%
Rumah Tangga 12
SUMBER KREDIT USAHA UNTUK RUMAH TANGGA Others
Personal Loans
Cooperation
Bank
KUR Other Government Programs PNPM 0 Total
10
Top 60%
20
30
Bottom 40%
40
• Dari RT yang menerima kredit usaha, 7.52% di antaranya menerima KUR. • Pada RT dengan pengeluaran 40% terendah: 6.76%, sementara pada RT dengan pengeluaran 60% tertinggi 7.89%. • Proporsi ini menempati posisi kelima di bandingkan dengan sumber kredit usaha lain. • Secara umum, tiga sumber kredit usaha terbesar adalah Bank (selain KUR), PNPM dan Pinjaman Perseorangan. • Untuk RT dengan pengeluaran 40% terendah, sumber kredit usaha terbesar adalah PNPM, Pinjaman Perseorangan dan Bank.
Sumber: Susenas Q1 2011
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
13
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA PENERIMA JASA KEUANGAN Secara umum, peminjam KUR berasal dari RT dengan karakteristik lebih “baik” dari RT peminjam sumber lain, tetapi karakteristik peminjam KUR lebih rendah di banding dengan peminjam kredit Bank.
Karakteristik
Rata-rata Lama Sekolah Kepala Rumah Tangga (Tahun) Pengeluaran Per-kapita (Ribu Rupiah) Tingkat Kemiskinan (%) Jumlah Anak (Jiwa) Luas Rumah(m2) Observasi
KUR
Bank
PNPM dan Tidak Bansos Lain-lain Menerima Lainnya Pinjaman
4.66
5.70
3.40
3.54
3.80
657 4.81 1.88 20.80
913 2.90 1.82 23.62
517 12.22 2.02 16.76
580 7.40 1.75 19.79
631 11.46 1.65 20.62
603
2171
2790
2825
63543
Source: Susenas Q1 2011
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
14
KINERJA TARGETING KUR: SEBERAPA BAIK KUR MENSASAR KALANGAN MISKIN? 14
• Sasaran dari KUR adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang feasible tetapi non-bankable
13.26 12.34
12.27 12
11.89 11.18
10.64 10
Percentage
8.58 7.91
8
6
6.87
• KUR diakses oleh RT di seluruh decile pengeluaran. Dari seluruh penerima KUR 32.78% adalah RT dengan tingkat pengeluaran 40% terendah
5.06
4
2
0 1
• Karena berbasis usaha, tidak ada target spesifik terkait tingkat pengeluaran RT dalam program KUR
2
3
4
5 6 7 Expenditure Decile
8
9
10
Distribution of KUR Recipients based on Expenditure Decile Sumber: Susenas Q1 2011
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• Dengan data Susenas, tidak dapat di tentukan apakah RT menerima KUR Mikro atau KUR Retail • Bimodal menunjukkan akses ke KUR Mikro dan KUR Retail. 15
4
PERANAN BRANCHLESS BANKING DALAM PERLUASAN ASKES PERBANKAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
16
Proporsi Desa yang terdapat Lembaga Keuangan di Dalam Satu Propinsi (%)
KETERSEDIAAN FASILITAS DAN PEMANFAATAN KUR 2
1
3
4 Proporsi Desa yang terdapat Warganya Menerima KUR di Dalam Satu Propinsi (%)
• Ketersediaan Lembaga Keuangan berkorelasi tinggi dengan akses pada KUR • Peningkatan Pemanfaatan Kur: – Kuadran 2: Pemanfaatan KUR untuk beberapa daerah yang berada di kuadran ini dapat dilakukan melalui perluasan akses KUR – Kuadran 3: Untuk beberapa daerah di kuadran ini perluasan pemanfaatan KUR dapat dimulai dengan peningkatan jumlah institusi keuangan penyalur KUR
Source: Podes 2011, Garis Horisontal dan vertikal menunjukkan rata-rata nasional
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
17
KARAKTERISTIK DAERAH YANG LEBIH BERPELUANG MEMPEROLEH KUR
1. Di daerah-daerah yang lebih mudah di jangkau Semakin dekat ke Pusat Kecamatan 2. Di daerah-daerah yang relatif lebih “maju” Semakin baik infrastruktur 3. Di daerah yang mengandalkan perdagangan sebagai kegiatan ekonomi TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
18
POTENSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KUR Proporsi Desa yang terdapat Warganya Menerima KUR di Dalam Satu Propinsi (%)
• Di beberapa propinsi dengan potensi permintaan yang tinggi, “penawaran” KUR juga tinggi
Proporsi Perkerja yang Berusaha Sendiri (%) Sumber: Dihitung berdasarkan Podes 2011 (Proporsi Desa yang terdapat Warganya Menerima KUR di Dalam Satu Propins)i, Susenas Q1 2011 (Proporsi Perkerja yang Berusaha Sendiri). , Garis Horisontal dan vertikal menunjukkan ratarata nasional.
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• Sementara, ada beberapa daerah dimana potensi KUR tinggi, tetapi Penerima KUR sedikit. • Ekspansi KUR ke daerah dengan potensi permintaan tinggi (bagian kanan bawah), akan berdampak pada penanggulangan kemiskinan. 19
5
KESIMPULAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
20
KESIMPULAN Arah Perbaikan Akses Perbankan Melalui Branchless Banking: Memperluas jangkauan lembaga keuangan terutama pada daerah yang minim lembaga keuangan dan terpencil. Mengembangankan branchless banking di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh kantor bank.
Menyasar daerah yang memiliki kegiatan ekonomi utamanya perdagangan. Menyasar daerah yang memiliki proporsi pekerja berusaha sendiri yang lebih tinggi. Menyasar daerah yang memiliki infrastruktur yang relatif lebih baik.
Mendorong penguatan usaha mikro dan kecil. Dalam rangka Financial Inclusion, menyalurkan program bantuan sosial melalui lembaga keuangan. TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
21
TERIMAKASIH
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
22