PROFIL KECAMATAN PALU BARAT TAHUN 2014
ISBN
: 978-602-7792-16-6
Ukuran Buku
: 15 cm x 21 cm
Jumlah Halaman : 103 + xiv
Naskah Tim Penyusun
:
Gambar Kulit Tim Penyusun
:
Diterbitkan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
KATA PENGANTAR Publikasi Profil Kecamatan Palu Barat Tahun 2014 merupakan terbitan yang memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan keadaan daerah pada periode tersebut. Tujuan penyusunan Profil Kecamatan Palu Barat Tahun 2014 ini adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Palu, September 2014 CAMAT PALU BARAT,
MUH. ARIF LAMAKARATE, S.STP, M.Si Nip. 19780818 199612 1 001
SAMBUTAN Kita menyadari bahwa data dan informasi mempunyai arti dan peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi “Profil Kecamatan Palu Barat Tahun 2014”. Publikasi ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kecamatan Palu Barat agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangan-kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang. Kepada Camat Palu Barat beserta seluruh jajarannya yang telah membantu tim penyusun dalam rangka penerbitan publikasi ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan. Saya sangat mengapresiasi kinerja dan kerja keras para Tim Penyusun dalam penerbitan publikasi ini. Saya mengharapkan kerja sama ini dapat kita bina dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesinambungan penerbitan publikasi mendatang. Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita semua. Palu, September 2014 KEPALA BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KOTA PALU,
Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si NIP. 19591125 198903 1 007
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul .............................................................................. Kata Pengantar Camat Palu Barat ............................................ Sambutan Kepala Bappeda dan PM Kota Palu ............................ Daftar Isi ....................................................................................... Daftar Tabel .................................................................................. Daftar Gambar ............................................................................. Struktur Organisasi Kecamatan ................................................... I.
II.
III.
IV.
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ............................................................ 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................... Gambaran Umum 2.1 Sejarah Singkat ........................................................... 2.2 Keadaan Geografi ....................................................... Pemerintahan 3.1 Struktur Pemerintahan ............................................... 3.2 Pegawai Negeri Sipil .................................................... Sosial Budaya 4.1 Demografi ................................................................... 4.1.1 Jumlah Penduduk ............................................. 4.1.2 Komposisi Penduduk ........................................ 4.1.3 Kepadatan Penduduk ....................................... 4.1.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi ..................... 4.2 Keluarga Berencana .................................................... 4.2.1 Pentahapan Keluarga ........................................ 4.2.2 Alat Kontrasepsi ................................................ 4.3 Ketenaga Kerjaan ........................................................ 4.4 Kesehatan 4.4.1 Fasilitas Kesehatan ........................................... 4.4.2 Tenaga Kesehatan ............................................
i iii iv v viii xiii xiv
1 3 5 10 20 22 27 27 35 37 39 44 44 46 48 39 49 51
v
Halaman
4.5 Pendidikan .................................................................. 4.5.1 Pendidikan Pra Sekolah .................................... 4.5.2 Fasilitas Pendidikan .......................................... 4.5.3 Tenaga Pendidikan ........................................... 4.5.4 Jumlah Siswa .................................................... 4.5.5 Rasio ................................................................. V. Pertanian 5.1 Tanaman Pangan ........................................................ 5.2 Peternakan .................................................................. 5.3 Perkebunan ................................................................. 5.4 Perikanan .................................................................... VI. Industri, Pertambangan, dan Energi 6.1 Industri ........................................................................ 6.2 Energi .......................................................................... VII. Perdagangan 7.1 Perdagangan Besar ..................................................... 7.2 Perdagangan Eceran ................................................... VIII. Pariwisata 8.1 Hotel ........................................................................... 8.2 Restoran dan Rumah Makan ...................................... 8.3 Objek Wisata ............................................................... IX. Transportasi dan Komunikasi 9.1 Sarana Transportasi .................................................... 9.2 Sarana Komunikasi ......................................................
54 54 55 59 59 63 64 64 69 70 71 74 77 79 83 86 87 88 89
vi
Halaman
X.
XI.
Ekonomi dan Keuangan 10.1 Lembaga Keuangan .................................................. 10.2 Harga-Harga ............................................................. 10.3 Pajak Bumi dan Bangunan ....................................... 10.4 Anggaran Belanja ..................................................... Penutup 11.1 Kesimpulan ............................................................... 11.2 Saran ........................................................................
90 91 95 97 99 103
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 3.1 Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 1978 ..................................................... Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 1994 ..................................................... Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat ......................................................................... Nama-Nama Camat Palu Barat menurt Periode Jabatan .............................................................................. Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 ................................................................ Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan Penyinaran Matahari .............................................. Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin ......... Banyaknya RT dan RW di kecamatan Palu Barat ..... Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 ........................................... Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Palu Barat ............................................ Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Palu Barat .................................................................... Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat ...............................................................
6 8 9 10 13 18 19 20
23
24
25
26
viii
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5
Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12
Tabel 4.13
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-Rata Penduduk Per Rumah Tangga di Kecamatan Palu Barat ..................................................................... Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio di Kecamatan Palu Barat ............................................. Persentase Penduduk menurut Agama di Kecamatan Palu Barat ............................................. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamtan Palu Barat ............... Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat ...................................................................... Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di kecamatan Palu Barat ............................ Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat ............................ Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di kecamatan Palu Barat ................... Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat.................... Pentahapan Keluarga menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat ............................................. Banyaknya PUS Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Palu Barat .............................................. Banyaknya Peserta Keluarga Berencana menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan di kecamatan Palu Barat ................................................................. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di kecamatan Palu Barat .........................................................................
30 32 33 37
39 40 41 42 43 41 46
47 50
ix
Halaman
Tabel 4.14 Banyaknya Puskesmas, Pustu, Poskesdes/Polindes dan Posyandu di Kecamatan Palu Barat .................. Tabel 4.15 Banyaknya Klinik, Praktek Dokter dan Praktek Bidan di kecamatan Palu Barat ................................ Tabel 4.16 Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap jumlah Penduduk di Kecamatan Palu Barat ......................... Tabel 4.17 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat .......................................... Tabel 4.18 Banyaknya PAUD dan TK di Kecamatan Palu Barat Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Palu Barat .............................................. Tabel 4.20 Banyaknya Sekolah menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat .......... Tabel 4.21 Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat ................. Tabel 4.22 Banyaknya Guru menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat ........................ Tabel 4.23 Banyaknya Murid menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di kecamatan Palu Barat .................. Tabel 4.24 Banyaknya Madrasah, Guru dan Murid menurut Tingkat Pendidikan dan Status Madrasah di Kecamatan Palu Barat .............................................. Tabel 4.25 Banyaknya Sekolah, Guru, Murid SD dan Rasio Murid terhadap Guru menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat .............................................. Tabel 5.1 Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat ........................................... Tabel 5.2 Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat ...........................................
50 51 52 53 55 56 57 58 59 61
62
63 66 67
x
Halaman
Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5
Tabel 6.1 Tabel 6.2
Tabel 7.1 Tabel 7.2
Tabel 7.3
Tabel 7.4
Tabel 8.1 Tabel 8.2 Tabel 8.3 Tabel 8.4 Tabel 9.1
Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat ........................................... Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan di kecamatan Palu Barat ............................................. Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut dan Jenisnya menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat ......................................................................... Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan di kecamatan Palu Barat .............................................. Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Palu Barat ................................................................. Banyaknya Perdagangan Besar menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat ......................................... Perdagangan Eceran Swalayan/Minimarket dan Toko/Warung Klontong menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat .............................................. Banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat ........................................................................ Banyaknya Bengkel Mobil, Bengkel Motor, dan Service Elektronik menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat .............................................. Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan dan Jenisnya ............................................................. Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan Banyaknya Restoran/Rumah Makan dan warung/Kedai Makan menurut kelurahan .............. Banyaknya Obyek Wisata menurut Kelurahan ......... Banyaknya Sarana Angkutan menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat ..............................................
68 69
70 73
75 78
80
81
82 84 85 86 87 88
xi
Halaman
Tabel 9.2 Tabel 10.1 Tabel 10.2 Tabel 10.3 Tabel 10.4 Tabel 10.5
Tabel 10.6 Tabel 10.7
Banyaknya Kantor Pos dan warnet menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat ......................... Banyaknya Lembaga Keuangan menurut Status dan Kelurahan di Kecamatan Palu Barat ......................... Harga Rata-Rata Beberapa Komoditi Penting di Kecamatan Palu Barat .............................................. Rata-Rata Harga Eceran sayur-Sayuran dan BuahBuahan di kecamatan Palu Barat ............................ Rata-Rata Harga Bahan Bangunan di Kecamatan Palu Barat ................................................................. Julah Tagihan PBB, Pokok Tagihan, Denda dan Jumlah Bayar menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat ................................................................. Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Kelurahan di kecamatan Palu Barat .......... Anggaran Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung di kecamatan Palu Barat ..........................
89 90 92 94 95
96 97 98
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 6.1
Persentase Luas Wilayah dirinci menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat ................... Peta Wilayah Kecamatan Palu Barat Ketinggan Kantor Kelurahan di Atas Permuakaan Laut ....................................................................... Intensitas Curah Hujan .......................................... Keadaan Suhu Udara ............................................. Banyaknya Lurah menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan ................................................ Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Palu Barat .............. Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan ........... Penduduk Kecamatan Palu Barat menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin ................................ Jumlah Penduduk Palu Barat menurut Kelurahan Persentase Penduduk menurut Agama Piramida Penduduk kecamatan Palu Barat ............ Persentase Pentahapan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Palu Barat ........................................... Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan ............................................................ Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan Tahun2012-2013 .................................................... Jumlah Industri Yang Ada di Kecamatan Palu Barat Tahun 2009 – 2013
11 12 14 16 17 21 22 28 29 31 34 35 44 48 60 72
xiii
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN WILAYAH KECAMATAN
CAMAT
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PEMERINTAHAN
SEKSI KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN
SEKSI PEMBANGUNAN
SEKSI PELAYANAN UMUM DAN KESRA
xiv
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem negara kesatuan, maka dibutuhkan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah berupa data dan informasi yang akurat merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kepala Daerah menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah di daerahnya. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Kepala Bappeda. Penggunaan data yang akurat dalam proses perencanaan telah diatur dalam peraturan perundangan. Pada Pasal 31 UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diatur bahwa “Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan”. Ketentuan tersebut ditekankan kembali pada Pasal 152 UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan “Perencanaan pembangunanan daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Secara rinci, 1
pada Pasal 49 UU No. 52/2009 diatur bahwa: 1) “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga”; 2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga; dan 3) Data dan informasi kependudukan dan keluarga wajib digunakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan. Dalam gambaran penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat kecamatan akan diuraikan dalam Profil Kecamatan sebagai wujud nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Penyusunan Profil Kecamatan Palu Barat ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana penunjang kelancaran koordinasi dan penyampaian informasi baik kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota yang lain.
2
1.2 Maksud dan Tujuan Profil Kecamatan
Penyusunan Profil Kecamatan Palu Barat dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang adanya kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumbar daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur),
industri,
perdagangan,
dan
keuangan.
Untuk
penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian profil daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan Profil Kecamatan Palu Barat adalah untuk: 1. Memberikan data dan informasi tentang potensi dan sumberdaya yang dimiliki Kecamatan Palu Barat; 2. Menyediakan data dan informasi sebagai dasar membangun pola kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat; 3. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan perencanaan pembangunan baik di daerah maupun di pusat; 4. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerjasama berbasis data dan informasi.
3
Secara umum tujuan pokok dari kegiatan ini adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan, bahwa perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
4
II. GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat
Kota Palu adalah wilayah otonom di Provinsi Sulawesi Tengah. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala. Sebelum pemekaran wilayah, Kota Palu menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Daerah Tingkat II Donggala yaitu Kecamatan Palu. Kota Palu adalah Ibukota Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan juga merupakan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Donggala. Mengingat perkembangan Kota Palu, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1978 Kota Palu ditetapkan menjadi Kota Administratif yang meliputi 2 (dua) wilayah kecamatan yaitu: a. Kecamatan Palu Timur, dan b. Kecamatan Palu Barat. Untuk Kecamatan Palu Barat berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1978 ibukota Kecamatan Palu Barat berkedudukan di Kampung Lere dengan cakupan wilayah terdiri dari 17 (Tujuh belas) kampung seperti yang disajikan pada tabel 2.1.
5
Tabel 2.1 Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 1978 Ibukota Kecamatan Lere
Wilayah Kecamatan 1.
Kampung Duyu
2.
Kampung Bayaoge
3.
Kampung Nunu
4.
Kampung Pengawu
5.
Kampung Palupi
6.
Kampung Ujuna
7.
Kampung Baru
8.
Kampung Siranindi
9.
Kampung Kamonji
10.
Kampung Balaroa
11.
Kampung Donggala Kodi
12.
Kampung Kabonena
13.
Kampung Lere
14.
Kampung Silae
15.
Kampung Tipo
16.
Kampung Buluri
17.
Kampung Watusampu
Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Palu
Selang waktu 16 tahun sejak dibentuknya Kota Administratif Palu, dimana laju perkembangan pembangunan di segala bidang, peranan dan fungsi Kota Administratif Palu berkembang menjadi pusat perdagangan bagi Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Disamping itu Kota Administratif Palu telah menunjukkan kemajuan-kemajuan dalam penyelenggaraan 6
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan
pelayanan kepada
masyarakat serta mempunyai kedudukan dan peranan yang strategis ditinjau dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Seiring dengan perkembangan Kota Palu dan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat dalam rangka lebih meningkatkan dayaguna dan hasilguna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, maka berdasarkan Undang-Undang Republik Inonesia Nomor 4 Tahun 1994 Kota Administratif Palu ditingkatkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Palu. Dengan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Palu, maka Kota Administratif Palu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1978 dihapus. Dengan demikian Kabupaten Daerah Tingkat II Donggala wilayahnya berkurang seluas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Palu. Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Palu terdiri dari wilayah Kecamatan-kecamatan sebagai berikut : a. Kecamatan Palu Timur, b. Kecamatan Palu Barat, c. Kecamatan Palu Selatan, d. Kecamatan Palu Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1994 ditetapkan ibukota Kecamatan Palu Barat berkedudukan di 7
Kelurahan Lere dengan cakupan wilayah terdiri dari 15 (limabelas) kelurahan sebagaimana pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 1994 Ibukota Kecamatan
Wilayah Kecamatan
Palu Barat
1.
Kelurahan Duyu
2.
Kelurahan Bayaoge
3.
Kelurahan Nunu
4.
Kelurahan Ujuna
5.
Kelurahan Baru
6.
Kelurahan Siranindi
7.
Kelurahan Kamonji
8.
Kelurahan Balaroa
9.
Kelurahan Donggala Kodi
10. Kelurahan Kabonena 11. Kelurahan Lere 12. Kelurahan Silae 13. Kelurahan Tipo 14. Kelurahan Buluri 15. Kelurahan Watusampu Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Palu
8
Mengacu pada Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, Kecamatan Tawaeli, dan Kecamatan Mantikulore, maka Kecamatan Palu Barat yang semula 15 (lima belas) kelurahan berubah menjadi 6 (enam) kelurahan.
Tabel 2.3 Ibukota Kecamatan dan Wilayah Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Ibukota Kecamatan Palu Barat
Wilayah Kecamatan 1.
Kelurahan Ujuna
2.
Kelurahan Baru
3.
Kelurahan Siranindi
4.
Kelurahan Kamonji
5.
Kelurahan Balaroa
6.
Kelurahan Lere
Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Palu
Nama-nama pejabat yang pernah menjabat sebagai Camat Palu Barat disajikan pada tabel 2.4.
9
Tabel 2.4 Nama-Nama Camat Palu Barat menurut Periode Jabatan No.
Nama Camat
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
(2)
Andi Wawo Parampasi Andi Tjatjo Parampasi Moh. Arsyad Pettalolo Moh. Yoto Maruangi Hi. Moh. Arsyad Drs. Abd. Muluk Abdurasyid Drs. Arjad Labido Rully A. Lamadjido, SH Drs. David Halim Drs. Leonard Lesnusa Ajenkris,SE Ansyar Sutiadi Dahyar AK Mohamad, SH Moh. Arif, S.Stp.,Msi
Periode Jabatan (3)
Jan 1961 – Feb 1962 Feb 1962 – Feb 1968 Feb 1968 – Jan 1969 Jan 1969 –Sep 1979 Sep 1979- Mar 1983 Mar 1983 – Jan 1985 Jan 1985 – Juli 1989 Juli 1989 – April 1993 April 1993 – Okt 1994 Okt 1994 – Okt 1998 Okt 1998 – 2005 2005 – 2007 Juli 2007 – April 2011 April 2011 – Sekarang
2.2 Keadaan Geografi Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Palu Barat terletak pada belahan Barat Kota Palu pada posisi antara 0°44’50” dan 0°49’00” Lintang Selatan serta 119°51’00” dan 119°55’10” Bujur Timur. sebagian besar diapit oleh batas darat antara dua kecamatan, separuh dibatasi oleh satu kecamatan yang dipisahkan oleh Sungai Palu, dan sisanya berbatasan langsung dengan Teluk Palu.
10
Secara administrasi Kecamatan Palu Barat dibagi menjadi 6 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan 8,28 km², dimana hampir 100% merupakan area perumahan dan pemukiman penduduk. Batas administrasi Kecamatan Palu Barat sebagai berikut : Sebelah Utara
: berbatasan dengan Kecamatan Ulujadi
Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kecamatan Palu Timur
Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Kecamatan Tatanga
Sebelah Barat
: berbatasan dengan Kecamatan Ulujadi dan Kabupaten Sigi
Luas daratan Kecamatan Palu Barat hanya 8,28 km² terdiri dari 6 dengan luas masing-masing kelurahan yaitu Ujuna 0,49 km², Baru 0,75 km², Siranindi 0,84 km², Kamonji 0,85 km², Balaroa 2,38 km² dan Lere 2,97 km². Persentase luas kelurahan digambarkan pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah di Rinci menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat
11
Sedangkan wilayah administrasi Kecamatan Palu Barat dapat digambarkan pada peta berikut : Gambar 2.2 Peta Wilayah Kecamatan Palu Barat Kelurahan
12
Jarak antara Ibukota Kecamatan Palu Barat ke Kelurahan, masingmasing diukur dari kantor kecamatan ke kantor kelurahan dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.5 Jarak antara Ibukota Kecamatan dengan Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kantor Kecamatan
Kantor Kelurahan
(1) Palu Barat
(2)
Jarak (km) (3)
Ujuna
2
Baru
1
Siranindi
2
Kamonji
2
Balaroa
2
Lere
0
Sumber : Kantor Kelurahan
Karakteristik wilayah Kecamatan Palu Barat menurut elevasi (ketinggian di atas permukaan laut (DPL)) yaitu berada di antara 0 – 180 m. Seluruh wilayah merupakan daratan dan topografinya relatif datar. Wilayah yang berbatasan langsung dengan laut atau daerah pesisir pantai yaitu Kelurahan Lere, sedangkan wilayah lainnya bukan daerah pesisir pantai.
13
Topografi Kecamatan Palu Barat menunjukkan bahwa bagian timur di sepanjang daerah aliran Sungai Palu dan sebagian bagian utara tepi Teluk Palu merupakan daerah paling rendah sekitar 5 m di atas permukaan laut, sedangkan di bagian barat dan bagian selatan mencapai 180 m di atas permukaan laut. Untuk mengukur perbandingan ketinggian dari permukaan laut disajikan ketinggan menurut letak kantor kelurahan seperti gambar 2.3 Gambar 2.3 Ketinggian Kantor Kelurahan di Atas Permuakaan Laut (meter)
Sungai yang melintasi wilayah Kecamatan Palu Barat yaitu Sungai Palu. Keberadaan Sungai Palu mengalir dari selatan menuju ke arah utara, menjadi batas alam dengan Kecamatan Palu Timur.
14
Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi atmosfer bumi secara keseluruhan pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau variabilitasnya yang nyata untuk kurun waktu yang panjang. Perubahan variabel iklim khususnya suhu udara dan curah hujan terjadi secara berangsur-angsur. Gambaran umum curah hujan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu data curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Dalam jangka waktu setahun terakhir terlihat curah hujan bervariasi. Dari data yang tercatat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa sepanjang tahun 2013, curah hujan di Kota Palu dan sekitarnya mempunyai puncak pada bulan November yang mencapai 152,0 mm, kemudian pada bulan berikutnya curah hujan lebih rendah yaitu hanya mencapai 69,0 mm. Berikut disajikan gambar Perbandingan curah hujan selama tahun 2013.
15
Gambar 2.4 Intensitas Curah Hujan Tahun 2013
Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2013 keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,64oC sampai 28,18oC. Suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli dan September dan tertinggi pada bulan Maret.
16
Gambar 2.5 Keadaan Suhu Udara Tahun 2013
Secara
umum
keadaan
klimatologi
di
Kota
Palu
dapat
menggambarkan keadaan klimatologi di wilayah Kecamatan Palu Barat. Selama tahun 2013 kelembaban udara di Kota Palu tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 80,78 persen, dan terendah 73,09 persen pada bulan Maret. Sementara penyinaran matahari terbanyak pada bulan Maret yaitu 69,07 persen, dan terendah pada bulan September sebesar 45,67 persen. Keadaan klimatologi di Kota Palu sepanjang tahun 2013 akan dirinci secara lengkap pada tabel 2.6 dan tabel 2.7.
17
Tabel 2.6 Keadaan Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan Penyinaran Matahari Tahun 2013
Bulan
Tekanan Udara (mb)
Kelembaban Udara (%)
Penyinaran Matahari (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Januari
1010.38
76.78
56.09
02 Februari
1009.69
75.72
51.61
03 Maret
1010.81
73.09
69.07
04 April
1010.00
76.58
62.67
05 Mei
1010.26
77.39
55.24
06 Juni
1009.43
74.30
68.96
07 Juli
1010.24
80.78
46.21
08 Agustus
1011.01
78.18
55.20
09 September
1010.24
76.72
45.67
10 Oktober
1011.05
74.50
66.17
11 November
1009.59
77.24
61.04
12 Desember
1009.53
75.81
50.61
1010.20
76.40
57.70
Rata-rata
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
18
Tabel 2.7 Arah Angin Terbanyak dan Kecepatan Angin Tahun 2013 Bulan
Arah Angin Terbanyak
Kecepatan Angin (Knots)
(1)
(2)
(3)
01 Januari
Utara
4.00
02 Februari
Utara
3.97
03 Maret
Utara
3.97
04 April
Barat Laut
3.97
05 Mei
Barat Laut
3.00
06 Juni
Barat Laut
07 Juli
Utara
3.00 3.00 3.00
08 Agustus
Barat Laut
09 September
Barat Laut
10 Oktober
Barat Laut
4.00
11 November
Barat Laut
4.00
12 Desember
Barat Laut
3.90
Barat Laut
3.60
Rata-rata
3.00
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
19
III. PEMERINTAHAN
3.1 Struktur Pemerintahan
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada nilainilai dan paradigma baru. Kecamatan Palu Barat memiliki 6 Kelurahan yang terdiri dari 37 rukun warga (RW) dan 131 rukun tetangga (RT) dengan rincian per kelurahan sebagai berikut: Tabel 3.1 Banyaknya RW dan RT di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
RW
RT
(1)
(2)
(3)
01 Ujuna
7
20
02 Baru
5
14
03 Siranindi
4
17
04 Kamonji
6
15
05 Balaroa
9
32
06 Lere
6
33
37
131
Jumlah Sumber: Kantor Kelurahan
20
Suatu kelurahan dipimpin oleh seorang lurah. Keadaan lurah di Kecamatan Palu Barat pada tahun 2013 sekitar 67 persen berpendidikan Strata Satu (S1), sedangkan sisanya sekitar 33 persen berpendidikan Magister (S2). Berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2013 seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Palu Barat dipimpin oleh laki-laki. Gambar 3.1 Jumlah Lurah menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
21
3.2 Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berkedudukan sebagai unsur aparatur negara sebagai abdi masyarakat atau pelayan publik, sedangkan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang memadai. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki diharapkan memunculkan PNS yang kompeten dan memiliki integritas tinggi. Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut golongan dan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut. Gambar 3.2 Jumlah PNS Kecamatan dan Kelurahan menurut Golongan Tahun 2013
22
Sebanyak 67 persen PNS di lingkup jajaran pemerintahan Kecamatan Palu Barat berpendidikan sarjana, dan 33 persen masih berpendidikan SMA kebawah. Gambar 3.2 menunjukkan bahwa dari 78 PNS di Kecamatan Palu Barat, sebanyak 1 persen adalah PNS golongan IV, 59 persen kategori golongan III, 39 persen masih golongan II, dan sisanya 1 persen adalah golongan I. Tabel 3.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Jenis Kelamin Kelurahan
Jumlah Laki-Laki
Perempuan
(2)
(3)
(4)
01 Kantor Camat
11
8
19
02 Ujuna
5
5
10
03 Baru
5
4
9
04 Siranindi
3
7
10
05 Kamonji
7
5
12
06 Balaroa
7
3
10
07 Lere
6
2
8
44
34
78
(1)
Jumlah
Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
23
Tabel 3.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Jenjang Pendidikan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kecamatan/ Kelurahan
Tingkat Pendidikan ≤ SMP
SMU
Diploma
S1 ≥
(2)
(3)
(4)
(5)
01 Kantor Camat
-
8
1
10
02 Ujuna
1
3
-
6
03 Baru
-
3
-
6
04 Siranindi
-
3
-
7
05 Kamonji
-
3
3
6
06 Balaroa
-
3
1
6
07 Lere
-
2
-
6
1
25
5
47
(1)
Jumlah
Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
24
Tabel 3.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat dan Kelurahan menurut Golongan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kecamatan/ Kelurahan
Golongan I
II
III
IV
(2)
(3)
(4)
(5)
01 Kantor Camat
-
9
9
1
02 Ujuna
1
3
6
-
03 Baru
-
3
6
-
04 Siranindi
-
3
7
-
05 Kamonji
-
6
6
-
06 Balaroa
-
4
6
-
07 Lere
-
2
6
-
1
30
46
1
(1)
Jumlah
Sumber : Kantor Kecamatan dan Kelurahan
25
Tabel 3.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI menurut Instansi dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Jenis Kelamin Lembaga/Instansi
Jumlah Laki-Laki
Perempuan
(2)
(3)
(4)
01 Puskesmas
6
51
57
02 UPTD Pendidikan
5
9
14
03 UPTD Pertanian
6
5
11
04 UPTD PP dan KB
2
2
4
05 KUA
4
3
7
06 BPS
-
1
1
07 TNI
-
-
-
80
1
81
103
72
175
(1)
08 POLRI Jumlah
Sumber : Masing-Masing Instansi/Lembaga
26
IV. SOSIAL BUDAYA
4.1 Demografi
4.1.1 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di suatu wilayah pada tahun tertentu dipengaruhi oleh tiga komponen demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk (migration). Kelahiran yang terjadi akan bersifat penambahan sedang kematian akan bersifat pengurang terhadap jumlah penduduk. Begitu pula halnya dengan migrasi, jumlah penduduk yang masuk bersifat penambahan dan penduduk yang keluar bersifat pengurang. Penduduk Kecamatan Palu Barat dari waktu ke waktu terus bertambah. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas adalah modal dasar dan merupakan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Pada Tahun 2013, jumlah penduduk Kecamatan Palu Barat mencapai 58.516 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Palu Barat menduduki urutan keempat setelah Kecamatan Palu Timur, Palu Selatan, dan Mantikulore di Kota Palu. Untuk lebih jelasnya, gambar 4.1 memperlihatkan perbandingan penduduk antara kecamatan di Kota Palu.
27
Gambar 4.1 Perbandingan Penduduk Antar Kecamatan Tahun 2013
Apabila jumlah penduduk yang besar tersebut tidak diikuti dengan pengembangan kualitas penduduk, maka justru akan berbalik menjadi beban pembangunan dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang seharusnya dinikmati rakyat. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkannya akan habis di konsumsi seiring dengan bertambahnya penduduk. Kualitas penduduk merupakan elemen esensial dalam produktivitas. Terlebih lagi di era globalisasi dan persaingan bebas seperti sekarang ini, kita tidak mungkin hanya mengandalkan jumlah penduduk yang besar. Penduduk yang besar memang menjadi pasar yang potensial, namun apabila daya belinya rendah, justru akan makin terjebak menjadi bangsa yang konsumtif. Oleh karena itu untuk memberdayakan penduduk baik sebagai
28
sasaran pembangunan maupun sebagai pelaksana pembangunan diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, mengembangkan kualitas penduduk dan kualitas keluarga yang pelaksanaannya diselenggarakan secara menyeluruh dan terpadu antar sektor pemerintahan dan antara pemerintah dengan masyarakat. Gambar 4.2 Penduduk Kecamatan Palu Barat menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin Tahun 2013
29
Jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Palu Barat terdapat di Kelurahan Balaroa yaitu mencapai 13.670 jiwa, sedangkan yang terkecil terdapat di Kelurahan Baru yaitu sebesar 6.229 jiwa. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Penduduk per Rumah Tangga di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Penduduk
Rumah Tangga
Rata-rata per Rumah Tangga
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
10.180
2.905
4
02 Baru
6.229
2.432
7
03 Siranindi
7.981
932
6
04 Kamonji
9.488
1.355
4
05 Balaroa
13.670
2.215
5
06 Lere
10.968
2.872
4
58.516
12.711
4
Jumlah
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
Jumlah penduduk di Kecamatan Palu Barat menurut kelurahan disajikan pada gambar 4.3. Secara umum distribusi penduduk di Kecamatan Palu Barat tidak merata dimana jumlah penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Balaroa yang mencapai 13.670 jiwa. Bila dibandingkan 5 kelurahan lainnya, kelurahan Lere 30
merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak kedua yang mencapai 10.968 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Kelurahan Baru yaitu 6.229 jiwa. Gambar 4.3 Jumlah Penduduk Palu Barat menurut Kelurahan Tahun 2013
Ditinjau dari jenis kelamin, pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 29.308 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 29.208 jiwa. Jumlah jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan.
31
Tabel 4.2 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Seks Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
5.153
5.027
103
02 Baru
3.129
3.100
101
03 Siranindi
3.848
4.133
93
04 Kamonji
4.798
4.690
102
05 Balaroa
6.903
6.767
102
06 Lere
5.477
5.491
100
29.308
29.208
100
Jumlah
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
Penganut agama di Kecamatan Palu Barat berbeda-beda seperti halnya di daerah lain, namun suasana kehidupan beragama senantiasa mendapat pembinaan dari pemerintah dan peranan para petugas keagamaan yang ada di daerah ini lebih ditingkatkan.
32
Tabel 4.3 Persentase Penduduk menurut Agama di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01 Ujuna
88,09
5,42
1,75
0,30
4,45
02 Baru
92,94
4,58
0,64
0,02
1,82
03 Siranindi
92,70
4,47
0,83
0,20
1,79
04 Kamonji
96,06
2,11
0,47
0,04
1,32
05 Balaroa
98,67
1,12
0,02
0,06
0,12
06 Lere
97,14
1,68
0,29
0,38
0,52
95,02
2,79
0,58
0,18
1,43
Jumlah
Sumber: KUA Kec. Palu Barat
Penduduk Kecamatan Palu Barat tahun 2013 didominasi oleh agama yaitu Islam (95,02 persen), Prostetan (2,79 persen), Katolik (0,58 persen), Hindu (0,18 persen) dan Budha (1,43 persen). Pada umumnya penduduk beragama Islam menyebar di seluruh kelurahan, penduduk beragama Protestan banyak terdapat di Kelurahan Ujuna (5,42 persen) dan Kelurahan Baru (4,58 persen), sementara penduduk beragama Budha banyak terkonsentrasi di Kelurahan Ujuna, sedangkan agama lainnya masing-masing tersebar di semua kelurahan. Secara rinci persentase penduduk menurut Agama di Kecamatan Palu Barat dapat dilihat pada Gambar 4.4. 33
Gambar 4. 4 Persentase Penduduk menurut Agama Tahun 2013
34
4.1.2
Komposisi Penduduk Komposisi umur penduduk di Kecamatan Palu Barat hampir
45 persen penduduk masih berusia di bawah 20 tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Palu Barat didominasi penduduk usia muda (Ekspansif). Dengan struktur penduduk yang didominasi oleh usia muda merupakan modal utama untuk meningkatkan produktifitas wilayah. Dengan terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia maka potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan berdaya saing. Gambar 4.5 Piramida Penduduk Kecamatan Palu Barat 2013
35
Piramida
penduduk
tahun
2013
menunjukkan
alas
terpanjang pada penduduk kelompok umur 20-24 tahun, sementara dalam piramida penduduk yang mempunyai alas terpendek pada penduduk kelompok umur 60 - 64 tahun. Selain itu, piramida tersebut dapat diartikan, bahwa jumlah kelahiran masih dapat dikendalikan dimana antara umur 0 - 4 tahun dan umur 5 - 9 tahun seimbang. Adapun puncak piramida tahun 2013 semakin melebar menandakan proporsi penduduk pada usia tua semakin banyak dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan meningkatnya usia harapan hidup sebagai dampak meningkatnya derajat kesehatan dan membaiknya gizi masyarakat. Gambaran lebih lengkap mengenai jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Palu Barat pada Tahun 2013 adalah sebagaimana pada Tabel 4.4.
36
Tabel 4.4 Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelompok Umur
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
0–4
2.760
2.677
5.437
5–9
2.327
2.175
4.502
10 – 14
2.455
2.387
4.842
15 – 19
3.339
3.570
6.909
20 – 24
3.584
3.530
7.114
25 – 29
2.700
2.597
5.297
30 – 34
2.486
2.436
4.922
35 – 39
2.216
2.294
4.510
40 – 44
2.058
2.123
4.181
45 – 49
1.720
1.665
3.385
50 – 54
1.351
1.256
2.607
55 – 59
962
913
1.875
60 – 64
609
606
1.215
65 +
741
979
1.720
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
37
4.1.3
Kepadatan Penduduk Tingkat
menggambarkan
kepadatan kondisi
dan
penduduk
suatu
kemampuan
wilayah
wilayah dalam
menampung sejumlah penduduk sesuai dengan kapasitasnya. Bagi suatu wilayah yang tingkat pertumbuhan penduduknya relatif tinggi akan
mempunyai
problem
kependudukan
karena
tingkat
kepadatannya terus meningkat. Daya dukung wilayah terhadap penduduk, amat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan sumber daya alam, pangan, lapangan kerja/usaha serta kemampuan daerah bersangkutan dalam penyediaan fasilitas sosial. Oleh karena itu, dirasakan perlu menampilkan angka kepadatan penduduk pada suatu wilayah agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan. Penduduk di Kecamatan Palu Barat pada akhir tahun 2013 tercatat sebanyak 50.751 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 6.129 orang per km persegi dari luas wilayah kecamatan 8,28 Km². Kepadatan penduduk antara kelurahan yang satu dengan kelurahan yang lain tidak seimbang. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan luas wilayah masing-masing kelurahan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5.
38
Tabel 4.5 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Luas Wilayah (km²)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk per km²
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
0,49
10.180
20.776
02 Baru
0,75
6.229
8.305
03 Siranindi
0,84
7.981
9.501
04 Kamonji
0,85
9.488
11.162
05 Balaroa
2,38
13.670
5.744
06 Lere
2,97
10.968
3.693
8,28
58.516
7.067
Jumlah
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
4.1.4
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Salah satu faktor yang ikut berperan dalam penghitungan
angka pertumbuhan penduduk adalah fertilitas (kelahiran). Untuk mengetahui
tingkat
kelahiran
hidup
antara
lain
dengan
menggunakan rumus CBR. CBR adalah banyaknya kelahiran hidup pada setiap seribu orang penduduk. Dari data pada tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa tingkat kelahiran kasar di Kecamatan Palu Barat dari waktu ke waktu terus menurun. Namun demikian 39
perlu mendapat perhatian karena dengan jumlah Penduduk Kecamatan Palu Barat yang besar, dengan CBR 18,39 tersebut maka jumlah kelahiran selama setahun adalah sebanyak 932 kelahiran. Ini artinya setiap bulan ada kelahiran sejumlah 77 kelahiran dan setiap hari ada 2 kelahiran. Tabel 4.6 Jumlah Kelahiran menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
77
108
185
02 Baru
64
62
126
03 Siranindi
13
21
34
04 Kamonji
24
23
47
05 Balaroa
160
138
298
06 Lere
128
114
242
466
466
932
Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan
Peristiwa mortalitas (kematian) pada dasarnya merupakan kejadian akhir dari peristiwa morbiditas (kesakitan). Dengan demikian upaya pencegahan (preventif) terhadap morbiditas jauh
40
lebih
efektif
daripada
upaya
pengobatan
(kuratif)
dalam
menurunkan kejadian mortalitas. Morbiditas dan mortalitas penduduk adalah kejadian yang selalu berubah-ubah, karena dipengaruhi oleh banyak faktor baik medis maupun non-medis. Kecamatan Palu Barat sendiri pembangunan di bidang kesehatan memperlihatkan perkembangan yang cukup bermakna. Tabel 4.7 Jumlah Kematian menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
12
9
21
02 Baru
7
11
18
03 Siranindi
29
15
44
04 Kamonji
10
6
16
05 Balaroa
56
29
85
06 Lere
55
40
95
169
110
279
Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan
Secara umum migrasi risen sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini adalah kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan taraf hidup/kesejahteraan. Selain
41
faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitas lainnya dalam pengertian di sini adalah bukan angkatan kerja yang meliputi bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Migrasi risen menggambarkan penduduk suatu wilayah berada bukan di wilayah domisili pada lima tahun yang lalu. Migrasi risen ini dapat dikatakan adalah migran baru yang masuk ke suatu wilayah administrasi. Jumlah migrasi risen Kecamatan Palu Barat tahun 2013 sebanyak 257 orang. Tabel 4.8 Banyaknya Migrasi Masuk menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Migrasi Masuk
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
(2)
(3)
01 Ujuna
0
0
0
02 Baru
0
0
0
03 Siranindi
43
26
69
04 Kamonji
54
52
106
05 Balaroa
45
34
79
1
2
3
143
114
257
(1)
06 Lere Jumlah
(4)
Sumber : Kantor Kelurahan
42
Tabel 4.9 Banyaknya Migrasi Keluar menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan (1)
Migrasi Keluar Laki-Laki
Perempuan
(2)
(3)
Jumlah (4)
01 Ujuna
33
40
73
02 Baru
11
3
14
03 Siranindi
60
13
73
04 Kamonji
86
70
156
05 Balaroa
88
81
169
06 Lere
76
25
101
354
232
499
Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan
43
4.2 Keluarga Berencana 3.4 Fertilitas, Mort 4.2.1 Pentahapan Keluarga Kebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang sering menjadi indikator perumahan adalah kualitas dan fasilitas bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuran untuk mengukur tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga ke dalam golongan keluara pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS). Berdasarkan tahapan keluarga, pada tahun 2013, di kecamatan Palu Barat tercatat jumlah Pra Keluarga Sejahtera (KS) 1.348 KK, KS I 3.037 KK, KS II 4.146 KK, KS III 2.949 dan KS III+ 2.311 KK. Gambar 4.6. Persentase Pentahapan Keluarga Sejahera Di Kecamatan Palu Barat tahun 2013
44
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa Jumlah Keluarga Sejahtera di kecamatan Palu Barat sampai dengan tahun 2013 didominasi oleh golongan Keluarga Sejahtera II yaitu sebesar 30 %, sedangkan jumlah golongan keluarga Prasejahtera sebesar 10% dan Keluarga Sejahtera III+ hanya berjumlah 17%. Tabel 4.10 Pentahapan Keluarga menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Pra KS
KS I
KS II
KS III
KS III+
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Ujuna
326
584
648
381
226
Baru
120
431
577
362
162
Siranindi
88
436
691
552
412
Kamonji
80
630
704
574
438
Balaroa
562
422
654
536
547
Lere
172
534
872
544
526
1348
3037
4146
2949
2311
Jumlah 2013
Sumber : BKKBN Kota Palu
45
4.2.2
Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) menunjukkan perkembangan yang sangat pesat disebabkan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat terutama pasangan usia subur. Data tentang KB selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Banyaknya PUS Peserta Keluarga Berencana di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
PUS
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
(1)
(2)
(3)
(4)
Ujuna
1.715
31
1.035
Baru
1.018
10
580
Siranindi
1.540
29
1.217
Kamonji
1.920
52
1.434
Balaroa
1.864
31
1.356
Lere
1.854
28
1.010
9.911
181
6.632
Jumlah
2013
Sumber : PPLKB Kota Palu
46
a Tabel 4.12 Banyaknya Peserta Keluarga Berencana menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Pil
Kondom
IUD
(1)
(2)
(3)
(4)
Ujuna
369
49
33
Baru
170
59
32
Siranindi
380
18
170
Kamonji
635
118
170
Balaroa
407
29
117
Lere
444
22
50
2.405
295
572
Jumlah 2013
Tabel Lanjutan 4.12 Kelurahan (1)
Suntikan
Implant
MOW
Ujuna Baru Siranindi Kamonji Balaroa Lere
(5) 4.430 196 439 800 624 409
(6) 74 99 122 292 137 60
(7) 67 24 88 53 42 25
Jumlah 2013
6.898
784
299
Sumber : BKBPP dan Puskesmas
47
4.3 Ketenagakerjaan Sebagian besar pendudk di Kecamatan Palu Barat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil(PNS) dan karyawan swasta maupun karyawan BUMN/BUMD, sisanya tersebar di berbagai lapangan pekerjaan lainnya antara lain petani/perkebun, nelayan, transportasi, buruh dan lainnya. Grafik berikut menggambarkan jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan di Kecamatan Palu Barat tahun 2013. Gambar 4.7 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Tahun 2013
48
4.4 Kesehatan 4.4.1 Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan mengurangi angka kematian. Untuk itu di Kecamatan Palu Barat telah tersedia 2 unit Puskesmas dan 5 unit Puskesmas Pembantu (Tabel 4.14). Sementara itu jumlah fasilitas kesehatan disajikan pada Tabel 4.13. Upaya untuk mencegah merosotnya kesehatan masyarakat dan sekaligus memberikan pelayanan kesehatan secara umum, pemerintah telah menyediakan sarana kesehatan di Kecamatan Palu Barat. Hingga akhir tahun 2013 terdapat 2 unit Puskesmas di Kecamatan Palu Barat. Khusus pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan Palu Barat yang mudah, murah, dan merata, sampai tahun 2013 terdapat 1 unit fasilitas rumah sakit. Selain Puskesmas dan rumah sakit, pemerintah juga membangun pos kesehatan desa (Poskesdes), dan pos pelayanan terpadu (Posyandu) masing-masing tercatat sebanyak 6 unit Poskesdes, dan 29 unit Posyandu.
49
Tabel 4.13 Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Ujuna
Rumah Sakit Umum (2) -
Rumah Sakit Khusus (3) -
Rumah Sakit Bersalin (4) -
Baru
-
-
-
Siranindi
1
-
-
Kamonji
-
-
-
Balaroa
-
-
-
Lere Jumlah 2013
1
-
1 1
Kelurahan (1)
Tabel 4.14 Banyaknya Puskesmas, Pustu, Poskesdes/Polindes dan Posyandu Di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Poskesdes/ Polindes
Posyandu
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
Ujuna Baru Siranindi Kamonji Balaroa Lere Jumlah 2013
1 1
1 1 1 3
1 1 1 1 2 1 7
6 4 3 6 5 5 29
50
Tabel 4.15 Banyaknya Klinik, Praktek Dokter dan Praktek Bidan Di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Klinik
Praktek Dokter
Praktek Bidan
(1)
(2)
(3)
(4)
-
4 5 2 3 0 1 15
3 1 0 0 2 1 7
Ujuna Baru Siranindi Kamonji Balaroa Lere Jumlah 2013 4.4.2 Tenaga Kesehatan
Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pemerintah juga menambah tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Palu Barat sekitar 51 orang.
51
Tabel 4.16 Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk Di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Dokter
Mantri, Bidan, dan Perawat di Puskesmas
(1)
(2)
(3)
Mantri/ Bidan di Pustu/ Poskesdes/ Polindes
Jumlah Penduduk
Rasio
(4)
(5)
(6)
Ujuna
8
-
2
8.008
1
Baru
-
-
5
5.000
1
Siranindi
3
-
2
5.632
1
Kamonji
7
85
4
7.926
12
Balaroa
3
-
2
12.729
0,4
Lere
3
-
2
11.456
0,4
Jumlah
22
85
17
50.751
2
Sumber: Puskesmas Kecamatan Palu Barat
52
Tabel 4.17 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Dokter
Mantri, Bidan, dan Perawat di Puskesmas
Mantri/Bidan di Pustu/Poskesdes / Polindes
(1)
(2)
(3)
(4)
Ujuna
8
-
2
Baru
-
-
5
Siranindi
3
-
2
Kamonji
7
85
4
Balaroa
3
-
2
Lere
3
-
2
22
-
17
Jumlah 2013
Sumber: Puskesmas Kecamatan Palu Barat Catatan : Tidak termasuk tenaga Rumah Sakit Umum
53
4.5 Pendididkan 4.5.1 Pendidikan Pra Sekolah Pemerintah Kota Palu melalui Kecamatan Palu Barat berupaya mengarahkan masyarakat agar memiliki kemampuan potensial dan ilmu pengetahuan yang mampu digerakan sedemikian rupa guna mencapai suatu tujuan antara lain pendidikan anak usia dini. Untuk meningkatkan sumber daya manusia diutamakan dengan memberi kesempatan kepada anak usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan yang diawali dengan pendidikan pra sekolah. Beberapa tahun terakhir ini perkembangan pendidikan pra sekolah yaitu PAUD dan TK sangat pesat. Ini merupakan hal yang positif dimana semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini.
54
Tabel 4.18 Banyaknya PAUD dan TK di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Tingkat Pendidikan Kelurahan PAUD
TK/RA
(2)
(3)
Ujuna
4
5
Baru
1
1
Siranindi
1
1
Kamonji
4
2
Balaroa
1
2
Lere
3
3
Jumlah 2013
14
14
(1)
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu dan UPTD Kota Palu
4.5.2 Fasilitas Pendidikan Membangun dunia pendidikan sama halnya melakukan investasi untuk masa depan. Pembangunan di bidang pendidikan sangat erat kaitannya dengan penyediaan fasilitas pendidikan yang sesuai dengan jumlah penduduk. 55
Pemerintah Kota Palu melalui Kecamatan Palu Barat berupaya mengarahkan masyarakat agar memiliki kemampuan potensial dan ilmu pengetahuan yang mampu digerakan sedemikian rupa guna mencapai suatu tujuan antara lain wajib belajar 9 tahun. Untuk meningkatkan sumber daya manusia diutamakan dengan memberi kesempatan kepada penduduk usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan terutama pendidikan dasar. Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan (1) Ujuna
SD (3) 7
Tingkat Pendidikan SLTP SMU (4) (5) 2 2
SMK (6) -
Baru
5
-
-
-
Siranindi
6
7
2
2
Kamonji
1
3
-
-
Balaroa
4
-
-
-
Lere
8
2
2
-
31
14
6
2
Jumlah 2013
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu
56
Tabel 4.20 Banyaknya Sekolah menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Status Sekolah Tingkat Pendidikan (1)
Jumlah Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
01
TK/RA
0
14
14
02
SD
19
7
26
03
Elementary School SLTP
3
5
8
04
Secondary School SMU
1
3
4
05
Senior SMK High School
0
2
2
06
Senior High School Akademi/PTN/PTS
1
1
2
24
32
56
Academy/University Jumlah 2013
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat Catatan: Data tidak termasuk sekolah madrasah
57
Tabel 4.21 Banyaknya Sekolah Dasar menurut Kelurahan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Status Sekolah Kelurahan Negeri
Swasta
(2)
(4)
Ujuna
2
4
Baru
5
0
Siranindi
5
1
Kamonji
0
0
Balaroa
3
0
Lere
4
2
Jumlah 2013
19
7
(1)
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat Catatan: Data tidak termasuk sekolah madrasah
58
4.5.3 Tenaga Pendidikan Selain fasilitas pendidikan yang ada kemajuan pendidikan di Palu Barat juga dipengaruhi oleh faktor banyaknya tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut. Secara rinci alokasi tenaga pendidik masih belum merata, oleh karena itu akan dijelaskan dalam tabel tentang keadaan tenaga pendidik tersebut. Tabel 4.22 Banyaknya Guru menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Tingkat Pendidikan (1) TK/RA SD SLTP SMU SMK Jumlah 2013
Status Sekolah Negeri Swasta (2) (3) 107 297 103 137 62 82 31 50 516 353
Jumlah (4) 107 400 199 113 50 869
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat
Catatan: Data tidak termasuk madrasah 4.5.4 Jumlah Siswa Jumlah siswa di Kecamatan Palu Barat tahun 2013 baik negeri maupun swasta yang tercatat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu yaitu SD 6.547 siswa, SLTP 2.619 siswa, SMU
59
1.760 siswa dan SMK 747 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang tercatat di lingkungan Kementrian Agama Kota Palu yaitu MI (Madrasah Ibtidaiyah) 1.001 siswa, MTs (Madrasah Tsanawiyah) 1.493 siswa, dan MA (Madrasah Aliyah) 304 siswa. Gambar 4.8. Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2012 - 2013
60
Tabel 4.23 Banyaknya Murid menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Status Sekolah Tingkat Pendidikan (1) TK/RA
Jumlah Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
-
831
831
SD
5.181
1.366
6.547
SLTP
2.113
506
2.619
SMU
1.153
607
1.760
SMK
-
747
747
8.447
4.057
12.504
Jumlah 2013
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat Catatan: Data tidak termasuk sekolah madrasah
61
Tabel 4.24 Banyaknya Madrasah, Guru dan Murid menurut Tingkat Pendidikan dan Status Madrasah di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Tingkat Pendidikan
Uraian
(1)
(2)
01
02
03
Ibtidaiyah
Tsanawiyah
Aliyah
Jumlah
Status Negeri Swasta (3) (4)
Jumlah (5)
Madrasah
-
5
5
Guru
-
24
24
Murid
-
1.001
1.001
Madrasah
1
5
6
Guru
30
44
74
Murid
642
851
1.493
Madrasah
-
2
2
Guru
-
23
23
Murid
-
304
304
Madrasah
1
12
13
30 642
91 2.156
121 2.798
Guru Murid
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat
62
4.5.5 Rasio Tabel 4.25 Banyaknya Sekolah, Guru, Murid SD dan Rasio Murid Terhadap Guru menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan
Jumlah Sekolah
Guru
Murid
Rasio Murid Terhadap guru
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Ujuna
7
78
1.301
17
Baru
5
79
1.260
16
Siranindi
6
99
1.834
19
Kamonji
1
6
363
61
Balaroa
4
53
1.081
20
Lere
8
109
1.709
16
31
424
Jumlah 2013
7.548
18
Sumber : Kantor Cabang Dinas Pendidikan Palu Barat
63
V. PERTANIAN
5.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kecamatan Palu Barat yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perkotaan, memiliki potensi bidang pertanian relatif sangat kecil. Tidak ada Wilayah potensi pada subsektor tanaman pangan dikecamatan ini. Penurunan Angka Produksi Tanaman Pangan terjadi akibat pemekaran wilayah kecamatan. Selain itu, penurunan angka produksi juga dipengaruhi oleh konversi lahan pertanian menjadi pemukiman.
5.2 Peternakan
Kecamatan Palu Barat bukan merupakan daerah potensi pertanian. Hal ini disebabkan karena adanya pemekaran wilayah Kecamatan Palu Barat menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu Barat dan Kecamatan Ulujadi, dimana wilayah-wilayah yang dulunya merupakan potensi pertanian sudah tidak termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Palu Barat. Wilayah – wilayah tersebut adalah kelurahan Nunu, kelurahan Boyaoge, kelurahan Duyu, dan kelurahan Donggala 64
Kodi. Sektor pertanian yang masih ada di Kecamatan Palu Barat adalah subsector peternakan. Pada subsektor peternakan, hingga akhir tahun 2013 masih terdapat populasi ternak antara lain sapi, kuda, kambing, dan domba.
Sedangkan populasi ternak unggas yaitu ayam
buras, ayam ras, dan itik. Data populasi jenis ternak di atas akan disajikan ke dalam tabel menurut klasifikasi sebagai berikut: a. Ternak besar, meliputi sapi, kerbau serta kuda (Tabel 5.1) b. Ternak Kecil, meliputi kambing, domba serta babi (Tabel 5.2),dan c. Ternak unggas, meliputi ayam buras, ayam potong serta itik (Tabel 5.3). Pada tabel dapat di lihat bahwa data populasi ternak besar pada akhir tahun 2013 untuk jumlah ternak sapi tercatat 315 ekor dan ternak kuda 58 ekor. Begitu pula dengan populasi ternak kecil, pada akhir tahun 2013 jumlah ternak kambing 9614 ekor dan ternak domba 120 ekor. Untuk populasi ternak unggas ayam buras 6041 ekor, ayam potong 270.673 ekor dan itik 190 ekor.
65
Tabel 5.1 Banyaknya Ternak Besar menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 (Ekor) Kelurahan (1)
Ternak Sapi
Kerbau
Kuda
(2)
(3)
(4)
Ujuna
41
0
15
Baru
11
0
12
Siranindi
15
0
3
Kamonji
31
0
3
Balaroa
157
0
5
60
0
20
315
0
58
Lere Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Kota Palu
66
Tabel 5.2 Banyaknya Ternak Kecil menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 (Ekor) Kelurahan (1)
Ternak Kambing
Domba
Babi
(2)
(3)
(4)
Ujuna
155
70
0
Baru
266
0
0
Siranindi
177
0
0
Kamonji
360
0
0
Balaroa
8.285
30
0
371
20
0
9.614
120
0
Lere Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Kota Palu
67
Tabel 5.3 Banyaknya Ternak Unggas menurut Jenisnya di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 (Ekor) Kelurahan (1) Ujuna
Ternak Ayam Buras
Ayam Potong
Itik
(2)
(3)
(4)
418
0
40
0
44.200
0
Siranindi
153
78.000
0
Kamonji
581
69.000
60
Balaroa
4.630
0
50
259
79.473
40
6.041
270.673
190
Baru
Lere Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Kota Palu
68
5.3 Perkebunan
Pada Data subsektor perkebunan di kecamatan Palu Barat tidak terdapat produksi pada subsektor perkebunan, namun hanya memiliki luas areal sub sector perkebunan, seperti yang ditunjukkan Tabel 5.5 Informasi yang dapat disajikan pada tabel tersebut meliputi perkebunan kelapa, kopi, coklat, dan jambu mete. Tabel 5.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Jenis komoditas
Luas Areal
Produksi
(1)
(2)
(3)
1 Ha
-
-
-
2 Ha
-
-
-
Kelapa/Coconut Kopi/Coffe Coklat/Cocoa Jambu Mete/Cashew Nut Sumber : Dinas Pertanian Kota Palu
69
5.4 Perikanan
Informasi subsektor perikanan terdapat pada Tabel 5.5 yang menyajikan banyaknya perahu/kapal perikanan menurut jenis dan dirinci per kelurahan yang digunakan oleh masyarakat Kecamatan Palu Barat. Tabel 5.5 Banyaknya Perahu/Kapal Perikanan Laut dan Jenisnya menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
(3)
Perahu Tidak Bermotor (4)
Perahu motor Tempel (5)
-
-
-
-
Baru
-
-
-
-
Siranindi
-
-
-
-
Kamonji
-
-
-
-
Balaroa
-
-
-
-
Lere
-
-
195
58
-
-
195
58
Kelurahan
Kapal Motor
Perahu Motor
(1)
(2)
Ujuna
Jumlah 2013 Sumber : Kantor Kelurahan
70
VI. INDUSTRI, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI
6.1 Industri
Kriteria yang digunakan dalam menentukan klasifikasi industri oleh Badan Pusat Statistik adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. Adapun pembagian tersebut adalah: 1. Industri Besar jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih 2. Industri sedang jumlah tenaga kerjanya 20-99 orang 3. Industri Kecil jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang ,dan 4. Industri Mikro jumlah tenaga kerja lebih kecil atau sama dengan 4 orang.
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah industri yang terdapat di Kecamatan Palu Barat terdiri dari 1 Industri besar, 2 industri sedang, 18 industri kecil dan 23 Industri Mikro/Perumahan. Jumlah industri yang terdapat di Kecamatan Palu Barat disajikan pada Tabel 6.1
71
Gambar 6.1 Jumlah Industri yang Ada di Kecamatan Palu Barat Tahun 2009 - 2013
Gambar grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah industri pengolahan di Palu Barat pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena pada tahun 2012 Kecamatan Palu Barat mengalami pemekaran.
72
Tabel 6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2009 - 2013 Tahun Perusahaan Insudtri 2009
2010
2011
2012*)
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Besar
5
5
4
-
1
Sedang
9
10
10
1
2
Kecil
226
182
179
31
18
Mikro
190
216
218
98
23
430
413
411
130
44
(1)
Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan * Merupkan tahun pemekaran
73
6.2 Energi
Keberadaan tenaga listrik sebagai sarana penerangan adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting di tengah-tengah masyarakat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pengguna listrik yang dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagaimana disajikan pada Tabel 6.2. Untuk kelurahan di Kecamatan Palu Barat sudah 100 persen rumah tangga menggunakan listrik PLN, ini dengan mudah dapat kita lihat karena posisi Kecamatan Palu Barat ini berada tepat ditengah Kota Palu.
74
Tabel 6.2 Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik menurut Kelurahan dan Sumber Penerangan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan (1)
Pengguna Listrik PLN
Non PLN
(2)
(3)
Ujuna
2.759
-
Baru
1.911
-
Siranindi
1.440
-
Kamonji
2.477
-
Balaroa
3.995
-
Lere
3.368
-
15.950
-
Jumlah 2013 Sumber : Kantor Kelurahan
75
VII. PERDAGANGAN
Perekonomian daerah yang tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi menunjukkan kondisi yang cukup kuat sebagai fundamental perekonomian. Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh sumber-sumber dari konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, dan investasi. Kecamatan Palu Barat sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Kota Palu memiliki aktivitas perekonomian yang cukup
tinggi.
Tingginya
aktivitas
perekonomian
tercermin
dari
meningkatnya kegiatan perdagangan baik perdagangan besar maupun eceran. Berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), sektor perdagangan besar dan eceran meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan eceran dari berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa dari penjualan barang-barang tersebut. Yang dimaksud dengan perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali (tanpa perubahan bentuk), barang-barang baru maupun bekas. Pedagang adalah perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan perniagaan/perdagangan secara terus menerus dengan tujuan mencari keuntungan. Pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran terkait dengan kinerja impor dan konsumsi masyarakat. Meningkatnya daya beli
76
masyarakat akan mendorong naiknya laju pertumbuhan konsumsi masyarakat yang meningkat.
7.1 Perdagangan Besar Perdagangan besar (wholesale) adalah kegiatan perdagangan dari tangan produsen atau importir, pada umumnya dalam partai besar kepada pedagang eceran, perusahaan industri, rumah sakit, usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, maupun kepada pedagang besar lainnya. Perdagangan besar tidak menjual barang dagangan kepada konsumen rumah tangga. Pedagang besar adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas nama sendiri, dan atau nama pihak lain yang menunjuknya untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan menjual barang dalam partai besar.
77
Tabel 7.1 Banyaknya Perdagangan Besar menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Perdagangan Besar
(1)
(2)
01
Ujuna
-
02
Baru
-
03
Siranindi
4
04
Kamonji
9
05
Balaroa
-
05
Lere
11 Jumlah
36
Sumber: Kantor Kelurahan
78
7.2 Perdagangan Eceran Perdagangan eceran (ritel) adalah kegiatan perdagangan yang umumnya melayani konsumen rumah tangga atau konsumen perorangan. Perdagangan eceran dibagi 2 jenis yaitu: 1. Swalayan, terbagi dalam : a. Supermarket merupakan unit kegiatan perdagangan eceran berskala besar,
biasanya
menjual
makanan/minuman,
bahan
makanan/minuman dan tembakau dari berbagai merek yang bervariasi dengan harga yang sudah tetap atau fixed price, dan harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan tempat perdagangan biasa. b. Department store/toserba merupakan usaha perdagangan yang berskala besar dan lengkap dengan aneka barang dagangan, seperti barang-barang
yang
khusus
yang
utamanya adalah
bukan
makanan/minuman, perlengkapan pakaian, barang pecah belah, perlengkapan rumah tangga dan alat kantor. 2. Bukan swalayan, misalnya toko/kios adalah usaha perdagangan yang khusus memperdagangkan komoditi yang sejenis, yang terdiri dari komoditi makanan, minuman dan tembakau dari hasil industri pengolahan dan komoditi bukan makanan, minuman dan tembakau.
79
Pedagang pengecer adalah perorangan atau badan usaha yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam partai kecil. Tabel 7.2 Perdagangan Eceran Swalayan dan Minimarket menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Swalayan/Mini Market
(1)
Toko/Warung Kelontong
(2)
(3)
01
Ujuna
1
204
02
Baru
-
395
03
Siranindi
-
454
04
Kamonji
3
147
05
Balaroa
5
139
06
Lere
3
140
Jumlah
12
1.479
Sumber: Kantor Kelurahan
Pasar adalah merupakan pusat perdagangan dan tempat terjadinya transaksi barang ataupun jasa antara penjual dan pembeli. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelolah oleh Pemerintah, Pemerintah 80
Daerah, Swasta, BUMN/BUMD termasuk kerjasama antara swasta dengan tempat usaha. Kecamatan Palu Barat telah memiliki pasar tradisonal. Sarana ekonomi lainnya yang menunjang sektor perdagangan yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). SPBU yang biasa disebut Pom Bensin adalah tempat menjual berbagai jenis bahan bakar (seperti premium, pertamax, atau solar) dengan menggunakan mesin pompa hisap yang bersistem digital. Hingga akhir tahun 2013 jumlah SPBU/Pom Bensin di Kecamatan Palu Barat sebanyak 3 unit seperti ditunjukkan pada tabel 7.3. Tabel 7.3 Banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
SPBU
(1)
(2)
01
Ujuna
-
02
Baru
1
03
Siranindi
-
04
Kamonji
-
05
Balaroa
-
06
Lere
2 Jumlah
3
Sumber: Kantor Kelurahan
81
Penunjang sektor perdagangan lainnya yang sangat memiliki peran penting pada sektor perdagangan yaitu pelayanan service kendaraan bermotor maupun service elektronik akan disajikan pada Tabel 7.4. Tabel 7.4 Banyaknya Bengkel Mobil, Bengkel Motor, dan Service Elektonik menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan (1)
Bengkel Mobil (2)
Bengkel Motor (3)
Service Elektonik (4)
01
Ujuna
2
15
20
02
Baru
2
6
2
03
Siranindi
2
10
1
04
Kamonji
3
6
1
05
Balaroa
1
8
12
06
Lere
3
22
2
13
67
38
Jumlah Sumber: Kantor Kelurahan
82
VIII.PARIWISATA
8.1 Hotel
Sulawesi Tengah termasuk Kota Palu juga merupakan daerah tujuan wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara di kawasan timur Indonesia. Kota Palu sebagai ibukota provinsi sangat tepat dijadikan tempat transit yang strategis baik melalui darat, laut, maupun udara bagi mereka yang melakukan perjalanan atau bepergian antar pulau, antar provinsi, dan antar kabupaten. Dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang dan transit di Kota Palu, maka Kecamatan Palu Barat telah menyediakan sarana akomodasi seperti hotel dan penginapan yang sudah memadai. Jumlah hotel dan penginapan di Kecamatan Palu Barat pada tahun 2013
tercatat sebanyak 16 unit. Jumlah hotel dan
penginapan masing-masing tercatat sebanyak 7 unit hotel dan 9 unit penginapan. Melihat perkembangan jumlah wisatawan yang setiap tahun kian meningkat maka akan mempengaruhi tingkat hunian kamar atau banyaknya tamu yang menginap, sehingga diperlukan penambahan jumlah kamar dan tempat tidur. Data tahun 2013 menunjukkan bahwa
jumlah kamar
mencapai 423 buah dan tempat tidur sebanyak 575 buah. 83
Tabel 8.1 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan dan Jenisnya Tahun 2013
Kelurahan
Hotel Bintang
Hotel Non Bintang
Penginapan/ Losmen
(1)
(2)
(3)
(4)
01
Ujuna
-
2
4
02
Baru
-
-
1
03
Siranindi
-
2
3
04
Kamonji
-
1
1
05
Balaroa
-
-
-
06
Lere
1
1
-
1
6
9
Jumlah 2013
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
84
Tabel 8.2 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Kelurahan Tahun 2013
Kelurahan
Hotel/Losmen
Kamar
Tempat Tidur
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Ujuna
6
107
133
02 Baru
1
13
19
03 Siranindi
5
85
134
04 Kamonji
2
35
56
05 Balaroa
-
-
-
06 Lere
2
183
233
16
423
575
Jumlah 2013
85
8.2 Restoran dan Rumah Makan Selain hotel dan penginapan, untuk menunjang sarana akomodasi dibutuhkan restoran, rumah makan, dan warung makan. Jumlah restoran, rumah makan, dan warung makan di Kecamatan Palu Barat tahun 2013 mencapai 172 unit yang dilengkapi fasilitas seperti meja dan kursi. Tabel 8.3 Banyaknya Restoran/Rumah Makan dan Warung/Kedai Makanan menurut Kelurahan Tahun 2013
Kelurahan (1)
Restoran/Rumah
Warung/Kedai
Makan (2)
Makanan/Minuman (3)
01
Ujuna
2
6
02
Baru
-
29
03
Siranindi
1
30
04
Kamonji
-
21
05
Balaroa
-
13
06
Lere
-
70
Jumlah
3
169
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
86
8.3 Objek Wisata Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Di kecamatan Palu Barat sampai dengan akhir tahun 2013 tidak terdapat obyek wisata, baik obyek wisata alami maupun obyek wisata buatan, namun terdapat 2 obyek wisata sejarah dan 2 obyek wisata budaya seperti pada tabel berikut. Tabel 8.4 Banyaknya Obyek Wisata menurut Kelurahan Tahun 2013 Objek Objek Objek Wisata Kelurahan Wisata Wisata Alam Buatan Sejarah (1)
Objek Wisata Budaya
(2)
(3)
(4)
(5)
01
Ujuna
-
-
-
-
02
Baru
-
-
-
-
03
Siranindi
-
-
1
-
04
Kamonji
-
-
-
1
05
Balaroa
-
-
-
-
06
Lere
-
-
1
1
-
2
2
Jumlah 2013
-
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
87
IX. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 9.1 Sarana Transportasi
Untuk menunjang arus lalu lintas di wilayah Kecamatan Palu Barat, perlu tersedia sarana transportasi yang memadai, sehingga memudahkan arus lalu lintas antar kelurahan dalam wilayah kecamatan maupun dari dan menuju kelurahan di kecamatan yang lainnya berjalan lancar. Selain sarana transportasi, juga disajikan alat transportasi darat sebagai alat angkutan barang maupun orang sebagaimana disajikan pada Tabel 9.1 Tabel 9.1 Banyaknya Sarana Angkutan menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Kelurahan
Bandar Udara
Pelabuhan Laut
Terminal
(1)
(2)
(3)
(4)
01
Ujuna
-
-
-
02
Baru
-
-
-
03
Siranindi
-
-
-
04
Kamonji
-
-
1
05
Balaroa
-
-
-
06
Lere
-
-
-
-
-
1
Jumlah 2013
88
9.2 Sarana Komunikasi Untuk mendukung percepatan pembangunan suatu daerah, dibutuhkan layanan informasi dan komunikasi yang cepat. Data tentang sarana informasi dan komunikasi seperti kantor pos dan warnet disajikan pada Tabel 9.2 Tabel 9.2 Banyaknya Kantor Pos dan Warnet menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Kantor Pos
Warnet
(1)
(2)
(3)
01
Ujuna
1
3
02
Baru
-
4
03
Siranindi
-
-
04
Kamonji
1
-
05
Balaroa
-
2
06
Lere
-
5
Jumlah
2
14
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
89
X. EKONOMI DAN KEUANGAN
10.1 Lembaga Keuangan
Dalam upaya untuk mempermudah transaksi keuangan di Kecamatan Palu Barat terdapat beberapa perbankan yang meliputi 8 bank milik pemerintah dan 6 bank milik swasta seperti disajikan pada Tabel 10.1 Tabel 10.1 Banyaknya Lembaga Keuangan menurut Status dan Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
Bank
Koperasi
Pegadaian
(2) 2
(3) 5
(4) -
3
3
-
02
(1) Ujuna Baru
03
Siranindi
6
1
2
04
Kamonji
2
2
1
05
Balaroa
1
-
-
06
Lere
-
1
-
14
12
3
01
Jumlah 2013
90
10.2 Harga-Harga
Publikasi ini menyajikan beberapa jenis data tentang rata-rata harga beberapa komoditi penting, harga sayur-sayuran dan buah-buahan serta harga bahan bangunan di Kecamatan Palu Barat. Untuk informasi harga beberapa komoditi penting disajikan pada Tabel 10.2, harga sayur-sayuran dan buah-buahan disajikan pada Tabel 10.3 serta harga bahan bangunan seperti semen disajikan pada Tabel 10.4.
91
Tabel 10.2 Rata-Rata Harga Beberapa Komoditi Penting di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Komoditi
Satuan
2013
(1)
(2)
(3)
01
Beras
Kg
8.500
02
Jagung
Liter
5.000
03
Ikan Asin Teri
Kg
50.000
04
Gula Pasir
Kg
13.000
05
Garam
Bungkus
1.500
06
Minyak Tanah
Liter
12.000
07
Sabun Cuci
Kg
12.500
08
Tepung Terigu
Kg
8.000
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
92
Tabel Lanjutan 10.2 Rata-Rata Harga Beberapa Komoditi Penting di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Komoditi
Satuan
2013
(1)
(2)
(3)
01
Daging Sapi
Kg
90.000
02
Daging Ayam
Kg
40.000
03
Bawang Merah
Kg
28.000
04
Bawang Putih
Kg
14.000
05
Cabe
Kg
20.000
06
Kedelai
Kg
9.500
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
93
Tabel 10.3 Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buah-buahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Komoditi
Satuan
2013
(1)
(2)
(3)
01
Bayam
Kg
6.000
02
Kangkung
Kg
6.000
03
Kol Putih
Kg
5.000
04
Kentang
Kg
10.000
05
Tomat
Kg
8.000
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
94
Tabel 10.4 Rata-rata Harga Bahan Bangunan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Jenis Bahan Bangunan
Satuan
Harga (Rp)
(1)
(2)
(3)
01
Semen Tonasa
Zak
56.000
02
Besi 10” SNI
Batang
45.000
03
Seng Fumira
Lembar
39.000
04
Batu Pondasi
Ret
250.000
05
Pasir
Ret
250.000
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
10.3 Pajak Realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan merupakan kesadaran masyarakat bahwa betapa pentingnya pajak bagi pembangunan sehingga setiap tahunnya realisasi penerimaan pajak dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Besarnya target dan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan disajikan pada tabel 10.5 dan 10.6 95
Tabel 10.5 Jumlah Tagihan PBB, Pokok Tagihan, Denda, dan Jumlah Dibayar menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013
Kelurahan (1) 01 02 03 04 05 05
Ujuna Baru Siranindi Kamonji Balaroa Lere
Jumlah 2013
Jumlah Wajib PBB
Jumlah Pokok
(2) 905 585
(3) 148.342.226 98.520.911
(5) 4.105.606 4.440.648
(5) 152.447.832 102.961.558
863
185.362.942
11.094.884
196.457.826
1.039
8.995.286
192.366.747
1.765
183.371.460 2 62.970.424
6.950.279
69.920.703
1.566
199.908.579
11.090.288
210.998.867
6.723
878.476.54
46.676.991
925.153.533
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
Denda
Jumlah Dibayar
2
96
Tabel 10.6 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Kelurahan di Kecamatan Palu Barat Tahun 2013 Kelurahan
2013
01
(1) Ujuna
(2) 152.447.832
02
Baru
102.961.558
03
Siranindi
196.457.826
04
Kamonji
192.366.747
05
Balaroa
69.920.703
06
Lere
210.998.867
Jumlah 2013
925.153.533
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
10.4 Anggaran Belanja
Untuk
memenuhi
kebutuhan
pembangunan
pada
tingkat
kelurahan di Kecamatan Palu Barat, setiap tahun diturunkan bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kota serta ditambah dengan swadaya masyarakat yang ada di kelurahan. Hal ini untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa betapa besarnya perhatian pemerintah atas pembangunan yang ada di kelurahan yang setiap tahunnya 97
mengeluarkan biaya seperti yang disajikan pada tabel 10.7. Besarnya dana yang dikeluarkan pemerintah kelurahan setiap tahun sama dengan besarnya penerimaan kelurahan pada tahun yang bersangkutan, atau dikenal dengan sistem berimbang. Tabel. 10.7 Anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Di Kecamatan Palu Barat Kelurahan (1)
Belanja Tidak Langsung (2)
Langsung (3)
01
Ujuna
581.999.078
85.588.250
02
Baru
427.402.935
71.406.810
03
Siranindi
452.170.960
83.001.660
04
Kamonji
49.030.628
84.234.484
05
Balaroa
460.438.985
82.733.650
06
Lere
432.033.718
84.362.059
2.403.076.304
491.326.913
Jumlah 2013
Sumber :Kecamatan Palu Barat dalam Angka
98
XI. PENUTUP 11.1 Kesimpulan
Kinerja Pemerintah Kota Palu dalam meningkatkan pembangunan di berbagai bidang membawa perubahan yang signifikan. Peran pemerintah daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (Bappeda dan PM) Kota Palu menyusun kebijakan dan perencanaan program
pembangunan.
Proses
penyusunan
dokumen
rencana
pembangunan tersebut dilakukan koordinasi antar instansi pemerintah dengan seluruh pelaku pembangunan melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan arah dan kebijakan pembangunan. Perkembangan pembangunan di Kecamatan Palu Barat tahun 2013 dapat dilihat secara makro melalui data dan infomasi yang dikemas dalam Profil Kecamatan Palu Barat. Keberhasilan pembangunan di Kecamatan Palu Barat pada umumnya tidak terperinci secara mendetail, namun dinarasikan secara sederhana dengan memperhatikan tingkat kecenderungan yang semakin baik. Secara garis besar data umum dapat memperlihatkan data geografi dan data pemerintahan (administrasi pemerintahan, aparatur negara dan administrasi pegawai), berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir 99
tahun 2013 jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Palu Barat mengalami peningkatan. Kelompok data sosial budaya yang dibagi lagi kedalam jenis data demografi, kesehatan, pendidikan, kebudayaan nasional pemuda dan olah raga, kesejahteraan sosial, dan agama. Pada kelompok data ini sangat dinamis dan menunjukkan pasang/surut dari masing-masing item dari tahun ke tahun, misalnya Palu Barat mempunyai jumlah penduduk pada akhir 2013 sebanyak 50.751 jiwa terdiri dari 25.369 jiwa laki-laki dan 25.382 jiwa perempuan dengan rasio paling tinggi pada kelompok usia 20 – 24. tahun. Kepadatan penduduk Kecamatan Palu Barat mencapai 6.129 jiwa/km². Jumlah kepala keluarga pada tahun 2013 adalah 16.475 Kepala Keluarga. Rata-rata anggota keluarga yang ada di Palu Barat adalah 2 – 3 jiwa. Keluarga berencana sebagaimana data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) sampai dengan tahun 2013, pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Palu Barat telah mampu membina penduduk pasangan usia subur sebanyak 9.911 orang yang sudah menjadi peserta KB sebanyak 7.632 orang atau sebesar 77 % dari pasangan usia subur yang ada. Dibidang kesehatan Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan melakukan program pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan dengan berbagai kegiatan seperti pelacakan gizi buruk, pemantauan tumbuh kembang balita, supervisi teknis gizi , koordinasi lintas sektor, dan operasi pasar (garam beryodium). Melalui kegiatan tersebut diharapkan agar masyarakat mau dan mampu menolong 100
dirinya sendiri untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatannya. Masalah lingkungan juga mendapat perhatian untuk menciptakan kesehatan masyarakat yang baik. Demikian juga dibidang pendidikan mengalami peningkatan seiring bertambahnya penduduk usia sekolah. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah adalah perlunya identifikasi kembali berbagai sumber dana yang berkaitan dengan masalah pendidikan supaya dilaksanakan secara terbuka (transparan) agar masyarakat juga tahu dan dapat ikut mengontrol penggunaannya. Salah satu bantuan keuangan dari pusat adalah Dana Alokasi Khusus sektor pendidikan yang ditujukan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang bermutu dengan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Data industri, perdagangan, koperasi dan lembaga keuangan, yang mencakup jenis data industri, perdagangan, pengembangan usaha, BUMD, perbankan Daerah dan lembaga keuangan Daerah. Peningkatan kinerja perusda diupayakan oleh Pemerintah Daerah Kota Palu melalui Bappeda dan PM Kota Palu dengan kegiatan peningkatan manajemen investasi daerah yang berupa pembinaan dan bimbingan teknologi bagi perusda dan investasi daerah. Kelompok data infrastruktur, yang terbagi kedalam jenis data pariwisata, pos, telekomunikasi, perhubungan dan transportasi. Secara spesifik juga masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran yang tersedia. Program yang menjadi hajat hidup 101
orang banyak perlu diprioritaskan dalam penanganannya serta selalu dikontrol dalam pelaksanaannya, misalnya pembangunan sarana prasarana jalan dan jembatan, pembangunan perumahan bagi kalangan rakyat miskin dan lain-lain. Kinerja perekonomian pada Tahun 2013 nampaknya relatif semakin membaik meskipun mengalami perlambatan. Sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya di Palu Barat cukup memadai. Minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan berinvestasi melalui perbankan semakin marak, sehingga jumlah perbankan dan lembaga keuangan lainnya setiap tahun meningkat. Kebijakan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2013 diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Data ekonomi dan keuangan yang terdiri dari jenis data Pajak dan Anggaran Belanja mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ini realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Palu Barat mencapai angka Rp. 925.153.533. APBD Kecamatan Palu Barat mencapai Rp. 75.352.888,-.
102
11.2 Saran Data dan
Informasi sangatlah penting dalam mendukung
penyelenggaraan sistem pemerintahan dan pembangunan di suatu daerah. Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (PSIPD) merupakan suatu sistem pengelolaan data dan informasi profil daerah untuk mendukung perencanaan, pengendalian dan analisa kinerja pembangunan daerah dengan menggunakan teknologi informasi. Mengingat pentingnya data dan informasi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Bab VII tentang Data dan Informasi pasal 31 menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan di dasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya peran masing-masing SKPD dan instansi vertikal sangatlah penting dalam menunjang kelancaran pemenuhan data tersebut. Dan melalui buku ini diminta kepada para pimpinan SKPD dan instansi vertikal beserta anggota tim kelompok kerja dapat bekerja sama dalam membangun sistem informasi profil daerah lebih baik lagi dimasa-masa mendatang dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Ketaatan masing-masing anggota kelompok kerja serta perhatian serta dukungan moril dari para pimpinan SKPD dan instansi vertikal sangatlah diperlukan guna memperlancar proses penyusunan profil daerah ini. 103
ISBN
9
602-7792-16-7
7 8 6 0 2 7
7 9 2 1 6 6