KULIAH PENGANTAR
BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI (3.1) KBK 2011—TA 2015/2016 Titis NurmasitohYogyakarta, 7 September 2015
Tim Blok
dr. Titis Nurmasitoh, M.Sc dr. Diah Hydrawati Sari Hasibuan, Sp.OG dr. Yasmini Fitriati, M.Sc, Sp.OG dr. Diani Puspa Wijaya dr. Dewi Retno Wulandari Zain dr. Muh. Arif Darmawan dr. Pravitasari
7 September – 30 Oktober 2015
Rencana pelaksanaan:
Pendahuluan Blok I fase 3 (3.1) semester V 8 minggu; 6,5 sks 7 minggu efektif
Hubungan dengan blok lain Blok Introduksi (1.1) : terkait terminologi yang digunakan pada blok kehamilan dan masalah reproduksi, ketrampilan belajar yang harus dikuasai dan diterapkan oleh mahasiswa. Blok sistem endokrin dan reproduksi (1.5) : terkait struktur dan fungsi normal organ reproduksi, serta hormon-hormon yang berperan dalam sistem reproduksi. Blok imunopatologi (2.1) : terkait dasar patogenesis anemia.
Blok infeksi (2.2) : terkait dasar patogenesis penyakit infeksi.
Blok gangguan hemodinamik (2.3) : terkait proses hipertensi dan perdarahan. Blok gangguan pertumbuhan (2.4) : terkait dasar patogenesis neoplasma dan prinsip terapinya. Blok masalah pada remaja (3.3) : terkait efek rokok dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) pada kehamilan dan janin. Blok kegawatdaruratan (4.2) : terkait penanganan kegawatdaruratan pada kasus perdarahan. Blok kesehatan masyarakat (4.4) : terkait penanganan kasus kehamilan dan masalah reproduksi yang memiliki dampak penting terhadap komunitas, promosi kesehatan.
Lingkup Cabang Ilmu Terkait
Obstetri dan Ginekologi Patologi Klinik Patologi Anatomi Farmakologi Ilmu Kedokteran Jiwa Ilmu Kesehatan Masyarakat Bedah Bioetika Andrologi Agama Islam
Kompetensi, LO, dan tujuan belajar
Lihat buku panduan blok 3.1
Mind Map Blok
Tujuan Belajar
Dipetakan dalam 7 modul : Modul
1 : Kehamilan Modul 2 : Persalinan Modul 3 : Puerperium Modul 4 : Kesehatan Reproduksi Modul 5 : Gangguan menstruasi dan Neoplasma Modul 6 : Infeksi traktus genitalia Modul 7 : Infertilitas dan Gangguan Seksual
Bentuk Kegiatan Belajar
Tutorial ◦
◦
Terdapat 8 skenario, dengan jumlah pertemuan bervariasi 2x dan 3x Total : 20 kali pertemuan
Kuliah ◦
Terdapat 23 topik kuliah, dengan jumlah jam kuliah 42 jam
Ketrampilan Medik : ◦ ◦
Total : 19 kali pertemuan Materi :
Konseling KB Pemasangan IUD dan implant Perawatan antenatal Pimpinan persalinan normal Partograf dan skor APGAR Belajar kasus menggunakan MEQ IPM kasus obstetri dan ginekologi
Penugasan : ◦
◦
Dalam 1 kelompok tutorial dibagi menjadi kelompok kecil dengan anggota 2 – 3 mahasiswa. 1 kelompok kecil mencari kasus di Puskesmas terkait ANC dan kontrol post-partum, melaksanakan kunjungan rumah, monitoring dan observasi kasus yang diperoleh, berdiskusi dengan DPL, kemudian membuat laporan analisis kasus. Laporan analisa kasus dibuat dengan menyertakan referensi pendukung yang dicari berdasarkan analisis PICO.
Diskusi panel : ◦
3 kali, yaitu :
Menjelaskan perspektif Islam mengenai sikap terhadap kontrasepsi (KB) dan pengaturan menstruasi untuk ibadah haji dan umrah Review materi blok 3.1 skenario 1 – 4 Review materi blok 3.1 skenario 5 – 8 Praktikum :
◦ ◦
Patologi Anatomi : Patologi organ reproduksi wanita, pria, dan glandula mammae (1x + responsi) Patologi Klinik : Analisis sperma (1x + responsi)
Tiap kelompok tutorial wajib: Mengumpulkan
daftar pertanyaan?masalah yang belum tuntas pada pertemuan terakhir tutorial tiap skenario kepada tutor masing-masing
PJ adalah ketua dan sekretaris pada skenario tsb
Sistem Penilaian
Ujian Tulis
: 55%
MCQ
80% 20%
MEQ
Tutorial
: 35%
Keaktifan
50% 50%
Minikuis
Penugasan
: 10%
Syarat mengikuti ujian tulis
Syarat ujian akhir blok : Kehadiran tutorial minimal 75%. Kehadiran kuliah pakar minimal 75%. Kehadiran praktikum 100%, yang ditunjukkan dengan surat puas dari departemen. Menyetor hafalan dalil tematik (QS Ar Rum:20) Mengumpulkan kontrak belajar yang telah diisi dan ditandatangani
Syarat mengikuti ujian OSCE
Kehadiran ketrampilan medik minimal 75% Mahasiswa dianggap hadir ketrampilan medik apabila: Tidak
terlambat lebih dari 15 menit Nilai pretest pada pertemuan pertama tiap topik minimal 60. Apabila nilai kurang dari 60 maka wajib membuat dan mengumpulkan tugas pada pertemuan medik hari berikutnya
Menyetor hafalan seperti ketentuan (Q.S. Al Ghasyiyah (88):1-26 dan Al Fajr (89):1-10)
Skenario 1 :: 3x pertemuan MORNING SICKNESS Seorang perempuan, 23 tahun, periksa ke dokter dengan keluhan mual dan muntah sejak 6 hari yang lalu, terutama pada waktu pagi hari. Pasien tidak merasakan demam. Pasien juga mengeluh sudah sejak 2 bulan yang lalu tidak mengalami menstruasi, padahal biasanya menstruasinya teratur. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan PP test, dokter mengatakan bahwa pasien tersebut positif hamil. Dokter meminta pasien untuk memeriksakan diri secara teratur sesuai jadwal, atau sewaktu-waktu periksa kembali ke dokter jika terjadi keluhan atau kelainan dalam kehamilannya. Dokter juga memberikan edukasi mengenai asupan nutrisi dan meresepkan tablet besi, asam folat, dan antiemetik.
Pasien tersebut sangat senang saat mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, dan segera mencari banyak informasi mengenai kehamilan dan tahap perkembangan janin. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (Q.S. Al- mu'minun : 12 – 14).
Skenario 2 :: 2x pertemuan AIR KETUBAN BERLEBIH Seorang perempuan, 26 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 26 minggu, dikirim bidan ke RS karena kehamilannya tampak lebih besar daripada usia kehamilan. Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat hiperemesis gravidarum pada usia kehamilan 9 minggu dan mondok di puskesmas selama 10 hari. Pasien rajin melakukan ANC dari awal kehamilan dan mendapatkan suplementasi zat besi serta multivitamin. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva tampak pucat, TFU 3 jari di bawah prosesus xyphoideus. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan Hb 8 mg/dL dan dari USG didapatkan indeks cairan amnion 28 cm. Dokter memberikan nasihat dan meresepkan obat, salah satunya adalah tablet besi dengan dosis yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini.
Skenario 3 :: 3x pertemuan PERDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN Seorang perempuan berusia 25 tahun, G4 P0 A3, dengan usia kehamilan 28 minggu, datang ke IGD RS dengan keluhan keluar darah dari kemaluan berwarna merah segar, tanpa disertai nyeri pada perut. Pasien tidak mengalami trauma atau benturan sebelumnya. Diketahui pada usia kehamilan 10 minggu pasien mengalami perdarahan dari kemaluannya berwarna merah segar disertai rasa mules. Saat itu dokter mengatakan kehamilan masih dapat dipertahankan dan menyarankan pasien untuk tirah baring hingga beberapa hari setelah perdarahan berhenti. Berdasarkan hasil USG saat ini, didapatkan plasenta janin berada dekat dengan jalan lahir.
Skenario 4 :: 2x pertemuan SAAT-SAAT MELAHIRKAN Seorang perempuan, 29 tahun, G2P1A0, hamil aterm diantar suami ke RS karena mengeluarkan lendir darah dari jalan lahir dan merasa kenceng-kenceng teratur yang makin lama makin sering dan kuat. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal dan tidak ditemukan kelainan di sistem organ lain. Pemeriksaan Leopold menunjukkan presentasi kepala, kepala masuk panggul 2/5, TBJ 3100 gram. Pada pemeriksaan luar teraba his teratur 3x tiap 10 menit, durasi 35 detik dengan intensitas sedang, dominasi di fundus dan ada relaksasi. Pada pemeriksaan dalam didapatkan serviks membuka 7 cm, ukuran panggul dalam normal, teraba selaput ketuban utuh.
Dua jam kemudian selaput ketuban pecah spontan, air ketuban jernih. Dari evaluasi pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap, UUK arah jam 12, penurunan kepala di Hodge III. Dokter mulai melakukan pimpinan persalinan, 1 jam kemudian lahir bayi perempuan dengan BB 3000 gram, PB 50 cm, skor APGAR 8-9. Plasenta lahir spontan lengkap 15 menit kemudian. Dokter melakukan jahitan episiotomi secara intrakutan. Satu jam kemudian monitoring perdarahan post partum dan involusi uterus selama 2 jam sebelum dipindah ke kamar untuk rawat gabung bersama bayinya.
3x pertemuan
Skenario 5
Tinggi badan ibu 143 cm. Melihat gambaran dari partograf tersebut, dokter memutuskan melakukan tindakan. Dalam proses kehamilan dan persalinan, sering kali seorang ibu mengalami keadaan yang lemah dan berbagai penyulit. Oleh karena itu sudah seharusnya seorang ibu mendapatkan penghormatan akan perjuangannya, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Luqman ayat 14.
Skenario 6; 2 kali pertemuan PAYUDARA BENGKAK DAN NYERI Seorang perempuan post partum hari ke-empat datang ke dokter untuk kontrol. Saat ini pasien mengeluh masih keluar darah dari kemaluannya berwarna merah segar dan tidak berbau busuk. Pasien juga mengeluh rasa nyeri dan bengkak pada payudara kanan, namun tidak disertai demam. Pasien menceritakan bahwa pada saat melahirkan, puting payudara terlihat mendatar sehingga dokter melakukan tindakan untuk menanganinya. Setelah itu dilakukan proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pada hari kedua pasien merasakan kesulitan untuk menyusui dengan payudara kanan karena tampak pecah-pecah dan terasa perih. Akibatnya pasien lebih sering menyusui bayinya dengan payudara kirinya.
Pada pemeriksaan fisik saat ini didapatkan keadaan umum baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 96x/menit, suhu 38,3C, konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan payudara kanan terlihat payudara membengkak, puting terlihat mendatar, terlihat luka lecet pada puting, dan terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan payudara kiri dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan fundus uteri setinggi pertengahan simpisis pubis. Pada pemeriksaan genitalia, tampak luka episiotomi baik, tidak terdapat laserasi jalan lahir, dan terlihat darah berwarna merah segar pada pembalut. Dokter memberikan edukasi, meresepkan beberapa obat, dan menyarankan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kondisi pasien saat ini.
Skenario 7; 3 kali pertemuan KEPUTIHAN
Seorang perempuan, 40 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, mengeluh keluar cairan keputihan dari kemaluan, konsistensi agak kental berwarna kekuningan, agak berbau dan tidak disertai gatal. Keluhan disertai nyeri pada saat berhubungan dengan suami maupun nyeri saat buang air kecil. Pasien juga mengatakan perut bagian bawahnya terasa agak nyeri. Pasien belum pernah menderita keluhan keputihan sebelumnya. Pasien menyatakan suaminya juga mengeluhkan keluar nanah dari kemaluannya, dan belum pernah diobati. Suami pasien sering keluar kota untuk keperluan kerja Pasien tinggal dalam lingkungan yang bersih dan sehat. Untuk hygiene daerah kewanitaannya, pasien kadang menggunakan pantyliner dan jarang sabun pembersih vagina setiap mandi.
Skenario 8; 2 kali pertemuan LUKA PADA KEMALUAN Seorang perempuan, 35 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan terdapat luka-luka dan nyeri pada kemaluan yang muncul sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga merasakan badannya demam ringan sejak beberapa hari sebelum terjadi luka di kemaluan. Pada pemeriksaan status lokalis vulva : tampak ulkus dangkal multipel dengan dasar bersih pada labium mayora dan labium minora dan pada lipatan paha : tampak massa bertangkai seperti gambaran bunga kol, berdarah dan berbau. Dokter merencanakan untuk melakukan pemeriksaan penunjang pada luka dan massa sebelum memutuskan memberikan terapi.
Be Aware!!
Kontrak belajar Tanda
tangan dengan penuh kesadaran (proses KBM, pakaian, tata tertib lain, dll) Konsultasi dengan DPA dan Prodi Dikumpulkan pada minggu ke-2 pelaksanaan blok sebagai SYARAT UJIAN
Disiplin Kehadiran Mengerjakan
tugas
Be Aware!!
Belajar dengan sungguh-sungguh Jujur dalam semua keadaan dan di manapun Penilaian afektif Nilai tidak keluar dan/atau tidak diperkenankan ujian: Lihat kembali semua persyaratan Serius dalam setiap kegiatan belajar karena TIDAK ada pengulangan
TERIMA KASIH