Makalah Seminar Kerja Praktek
BLOK AD-DA CONVERTER PADA EXCITER TV PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : Nur Cahyo – L2F008073 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Univeritas Diponegoro Abtrak
Perkembangan keberadaan televisi member dampak berkembangnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia, baik yang berskala lokal maupun nasional. Salah satunya stasiun televisi swasta berskala nasional adalah PT Transformasi Indonesia (TRANS TV). TRANS TV menggunakan satelit Telkom -1 untuk mengirim siaran ke 34 stasiun relay yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sistem siaran televisi dimulai dari pengambilan gambar dan suara oleh kamera, kemudian data diolah di master control room dan dikirim ke satelit dalam bentuk data digital. Dari satelit, data dikirim kembali ke stasiun – stasiun relay. Di stasiun relay ini, data digital diubah menjadi data analog dan dikuatkan kembali agar jangkauan siarannya luas. Kemudian materi siaran dipancarkan hingga diterima oleh konsumen Stasiun relay TRANS TV Semarang menggunakan piranti AD-DA Converter HPB-3102A pada exciter untuk mengubah sinyal analog ke dalam sinyal digital agar dapat ditranmisikan ke seluruh wilayah Indonesia. Unit AD/DA HPB-3102A memiliki fungsi sebagai pengubah videodari Exciter ke sinyal PCM yang akan diteruskan ke dalam unit untuk menghasilkan koreksi digital. Kata kunci : TRANS TV, sistem siaran televisi, AD-DA Converter
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi. Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, dapat dikatakan bahwa televisi menjadi yang sangat dibutuhkan. Perkembangan televisi memberi dampak mulai berkembangnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Salah satunya stasiun televisi swasta yang mulai berkembang pada tahun 1990-an adalah PT Transformasi Indonesia atau TRANS TV. Agar mempermudah pentransmisian maka diperlukan AD/DA Convertet yang akan mengubah sinyal alsi berupa sinyal analog menjadi sinyal digital. Dengan sinyal digital keakuratan transmisi akan maksimal.
1.2 Tujuan Tujuan makalah ini adalah : 1. Untuk mempelajari sistem pemancar pada Stasiun Relay Trans TV Semarang 2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari bagian Blok AD/DA Converter pada Exciter 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada makalah ini adalah : 1. Teori yang diberikan dibatasi pada sistem pemancar TV secara umum. 2. Membahas tenteng Blok AD/DA Converter pada pentransmisian stasiun televisi.
II. SISTEM DASAR SIARAN TELEVISI 2.1 Dasar Sistem Siaran Televisi Perkataan televisi berarti “melihat dari kejauhan”. Pada sistem siaran televisi, informasi yang dilihat pada layar diubah menjadi sinyal listrik yang dikirimkan ke penerima. Perubahanperubahan listrik yang sesuai dengan perubahanperubahan dalam nilai cahaya membentuk sinyal yang dapat dilihat (sinyal video). Hal ini dilakukan dengan menggunakan tabung kamera. Pada pesawat penerima (receiver), sinyal yang dapat dilihat ini digunakan untuk menyusun kembali bayangan pada layar tabung gambar. Sedangkan untuk audio, yang berfungsi untuk mengubah gelombang-gelombang suara menjadi perubahan listrik adalah mikrofon, dan akan keluar melalui pengeras suara (loud speaker).
Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Penyiaran Televisi 2.2 Sistem Transmisi Siaran Televisi Pada umumnya, stasiun televisi di Indonesia menggunakan sistem satelit untuk komunikasi antara studio pusat dan daerahdaerah, hal ini dikarenakan keadaan wilayah Indonesia yang cukup luas dan terpisah menjadi beberapa pulau, serta konturnya yang sangat bermacam-macam, sehingga sangat sulit jika dilakukan pentransmisian secara langsung menggunakan kabel atau gelombang mikro. Hal ini dilakukan untuk mengatasi pembatasan pandangan dengan menempatkan antena pemancar pada sebuah satelit dalam orbit yang tinggi di atas bumi. Sistem siaran ini dilakukan tanpa kabel atau bisa disebut dengan broadcast (siaran ke segala arah) dalam wilayah yang cukup luas. Untuk itu dibangun stasiun-stasiun relay di beberapa daerah guna memancarkan
ulang dan menguraikan sinyal transmisi dari satelit, yang dilengkapi dengan penerima TVRO (Television Receive Only), dan antena pemancar (broadcast antenna). Dengan adanya stasiun relay, selain juga memperluas daerah cakupan transmisi juga memudahkan pelanggan, sehingga tidak memerlukan peralatan khusus untuk menerima siaran televisi seperti ditunjukkan pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Sistem siaran televisi menggunakan satelit
Gambar 2.3 Sistem siaran televisi secara langsung (Live Event) 2.3 Sistem Pemancar Televisi 2.3.1 Pemancar Televisi Secara Umum Pemancar televisi adalah peralatan yang berguna untuk memancarkan sinyal RF yang terdiri dari sinyal audio dan video yang diubah menjadi gelombang elektromagnetik di udara dan langsung diterima oleh pesawat penerima televisi. Menurut tipe daerah frekuensi gelombang pembawa, sistem pemancar TV dibagi menjadi : a) Pemancar VHF yaitu pemancar dengan frekuensi gelombang pembawa berada pada frekuensi sangat tinggi. Pemancar VHF dibagi menjadi beberapa saluran frekuensi (Channel). Saluran VHF dimulai dari
Frekuensi
: 4084 Mhz
Polarisasi
: Horizontal
Symbol Rate
: 60.000 hsym/s
FEC code rate
:¾
LNB frekuensi
: 05150
Setelah diterima melalui satelit receiver sinyal video dan audio dikirim ke PIM (Program Input and Monitoring Equipment) pada bagian ini sinyal baik dari input satelit receiver maupun output dari pemancar dapat dipantau. Setelah melalui PIM/ PIE Rack sinyal video langsung dikirim ke pemancar, Trans TV
semarang menggunakan pemancar NEC type PCU – 1120SSP/1 yang menggunakan penguat Solid State. Skema dari pemancaran sistem televisi pada TRANS TV Semarang dapat dilihat pada Gambar 2.4 SKEMA PEMANCAR TRANS - TV Sta. SEMARANG
MESH Satellite dish
CMI Satellite dish Horizontal
ROSCOR PIE RACK DIGITAL POWER METER
A TR PA
NICAM A NICAM B VU METER R
V1 TR PA
V3 TR PA
PCU-120SSP/1
IKEGAMI, TM14 - 80RHRM 14" COLOR MONITOR
1 2
3
4
1 2 3
4
5
6
1 2 3 4
5
6
5
6
VIDTK, TVM-621 WFM/VSCOPE
V2 TR PA
VIDEOTEK,RS-12A TESTSW-2 ISIS-GROUP AVS-503 PROG SW-1 BROADCAST TECH,SM6018 DEMOD ROSCOR,RFPP RF TEST PATCH PANEL
1 2
AUDIO OUT A 17 " SVGA COLOR MONITOR
3
4
V4 TR PA
5
6
1 2
3
4
to Dummy Load
VU METER L
Devider
Devider
to 6 PORT U LINK
Vertical
Horizontal
Yuri Satellite dish
Horizontal Vertical
Channel 2-13 dan saluran ini digunakan TVRI. b) Pemancar UHF, pemancar ini juga dibagi menjadi beberapa saluran dimana saluran UHF merupakan sisa saluran VHF. Saluran UHF dimulai dari Channel 14-83. TRANS TV Semarang memancar siaran pada Channel 29. c) Pemancar Mikrowave, jaringan ini umumnya digunakan untuk komunikasi dengan unit siaran yang ada di lapangan atau di luar studio untuk meliput suatu acara yang harus dipancarkan langsung pada saat itu juga. Jaringan mikrowave ini digunakan dengan pertimbangan power uang digunakan kecil, sehingga tidak memerlukan peralatan yang berukuran besar. Akan tetapi, karena sifat gelombang mikro ini adalah LOS ( Line Of Sight ), maka jika digunakan untuk tempat yang tidak datar (pegunungan) diperlukan repeater. d) 2.3.2 Sistem Pemancar pada Stasiun TRANS TV Stasiun pemancar Trans TV Semarang merupakan stasiun relay siaran yang berpusat di Jakarta. Siaran dikirim melalui satelit TELKOM 1 dan diterima kembali oleh stasiun–stasiun di daerah melalui satelit receiver dengan parameter:
EXCITER A IF INPUT 38.9 TO NICAM NICAM A OUTPUT
BARCO Satelite Receiver
VELA COMPUTER KEYB MID ATLANTIC,SSL SLIDING SHELF TEK ASG-140 AUDIO TEST GEN TEK TG-700 TEST GEN FRAME
COMTECH Satelite Receiver
VIDEO PATCH PANEL AUDIO PATCH PANEL
DATA to SERVER
Trans-TV Smg tower
VIDEO AUDIO OUT B
EXCITER B
IF INPUT 38.9 TO NICAM
SERVER NICAM B OUTPUT
VIDEO AUDIO 1 to NICAM AUDIO 2 to NICAM
LEITCH, FR-684 VDA LEITCH, FR-884 ADA
3 PORT U LINK
6 PORT U LINK
Gambar 2.4 Skema pemancar TRANS TV stasiun Semarang 2.4. Teknik Televisi 2.4.1.Sinyal Video Sinyal video terbentuk dari proses scanning. Tata cara scanning dilakukan sama halnya kita dengan menulis dan menulis huruf latin, yaitu dari sebelah kiri atas bergeser kekanan kemudian kembali lagi mulai dari kiri ke kanan untuk baris berikut dibawahnya dan seterusnya sampai batas terbawah akan kembali keatas kiri lagi, begitu seterusnya dilakukan berulang lagi. Gambar 3.6 menggambarkan prinsip scanning (pemayaran) dimana berkas electron dari ujung kiri atas menyapu melintas satu garis horizontal meliputi meliputi semua elemen gambar pada garis tersebut yang digerakkan oleh kumparan defleksi horizontal dengan arus gigi gergaji. Pada ujung-ujung tiap garis, berkas kembali dengan cepat kebagian kiri untuk memulai pemayaran garis horizontal berikutnya. Waktu untuk kembali ini disebut pengulang jejak atau flyback (retrace). Tidak ada gambar informasi yang dipayar selama pengulangan jejak sebab pada periode ini, kamera dan tabung gambar dikosongkan. Jadi pengulangan jejak
3. BLOK AD/DA CONVERTER 3.1. Exciter Pada pemancar NEC PCU-1120SSP/1 garis scanning mempunyai 2 blok EXCITER yang sama, yaitu flyback EXCITER A dan EXCITER B yang dioperasikan secara bergantian. HPB-3090 UHF TV Exciter Chassis tersusun oleh beberapa blok antara lain : HPB-3101 Aural Modulator HPB-3102 AD - DA Unit HPB-3103C DVC Unit HPB-3104 Visual Modulator Unit Gambar 2.5 Prinsip Scanning HPB-3105B IF Corrector Unit (Pemanyaran) HPB-3107 UHF Mixer Unit HPB-3108B Synthesizer Unit HPB-3109 Power Supply 2.4.2. Sistem Modulasi Pada Pemancar Televisi HPB-3112B IM Corrector Modulasi adalah suatu proses penumpang Exciter ini yang dioperasikan secara sinyal informasi ke frekuensi tinggi dimana bergantian dimana pada blok ini sinyal video frekuensi tinggi berfungsi sebagai frekuensi dan audio diperbaiki kualitasnya kemudian pembawa, salah satu parameter frekuensi dimodulasi pada tingkat IF setelah itu sinyal berubah-ubah sesuai dengan perubahan bentuk video dan audio di-mixing sampai pada frekuensi channel yang diinginkan. sinyal informasi. Agar transmisi efisien, sinyal pita dasar 3.2. AD-DA (Analog to Digital – Digital to harus digeser ke frekuensi yang lebih tinggi, hal Analog) ini dilakukan dengan megubah amplitudo, phasa AD-DA adalah suatu perangkat yang atau frekuensi suatu pembawa gelombang sinus mempunyai fungsi merubah sinyal masukan frekuensi tinggi sesuai dengan informasi yang video yang masuk ke exciter kedalam sinyal ditransmisi. PCM, dan mengirim sinyal PCM pada DVC Modulasi digumnakan untuk : untuk diperbaiki secara digital, dan merubah Menstransmisikan beberapa sinyal sinyal PCM setelah perbaikan secara digital oleh DVC menjadi sinyal video analog, dan informasi dalam waktu yang mensuplai sinyal video analog tersebut ke unit bersamaan. pemodulasi video.( HPB-3101 VMOD unit). Memilih salah satu informasi yang Selanjutnya unit ini juga mensuplai sinyal diperlukan dari beberapa sinyal clock 4 Fsc, sinyal SC, sinyal pulsa H, dan informasi yang ditransmisikan. sinyal pulsa V yang dibutuhkan oleh Efisiensi antenna DVC.Fungsi masing-masing dari unit HPBGangguan pada modulasi disebabkan 3102A AD/DA, yaitu: oleh: Gangguan dari media tranmisi a) Membuka saklar antara sinyal input video Penyetelan alat kurang tepat dari main line dan dari feedback line. Ini berakibat : b) Mengubah bentuk sinyal video analog o Cacat / distorsi pada gambar menuju exciter ke dalam sinyal PCM 10 bit o Gangguan pewarnaan dan menyalurkan data video menuju unit o Adanya Clips (pemotongan pada DVC pada tingkat selanjutnya. bagian putih saja) harus cepat sekali karena mereka memboroskan waktu berkenaan dengan informasi gambar.
c) Mengubah data video 12 bit dari unit DVC ke dalam sinyal video analog dan menyalurkan sinyal menuju unit V. MOD. d) Mengapit kaki potensial dari sinyal video. e) Membawa keluar pemisah synchoronous dari masukan utama sinyal video, masukan feedback sinyal video dan sinyal masukkan synchoronous pada saat penaikan digunakan. f) Menghasilkan 4 fsc clock signal locked menuju sinyal masukkan video atau sinyal video F/B (sirkuit BCD). g) Menyusun kembali pulsa synchoronous dari masukkan utama sinyal video. h) Mengganti pengapit potensial menjadi visual blanking period corresponding menuju kenaikkan inversi level video, hampir sama untuk visual period.
3.3. Pemilihan Sinyal Video Input Dalam pemilihan sinyal video input dilakukan oleh Tranmitter seri PCU-110033. Transmitter PCU 110033 mempunyai fungsi untuk mengurangi efek secara otomatis dari distorsi dalam tingkatan power ampifier.Cara
kerja dari distorsi transmiter dijelaskan sebagai berikut: Didalamnya termasuk sinyal test diaplikasikan ke dalam transmiter keluaran dimodulasi oleh kebenaran demodulator dan feedback ke dalam masukkan sinyal video F/B line. Sirkuit deteksi distorsi menentukan perbedaan antara sinyal test yang belum didistorsi dan sinyal demodulasi. Kemudian diaplikasikan untuk mengoreksi didalam digital correction circuit. Koreksi ini diterima pada saat waktu broadcasting normal.
Main-Line Video signal input 10 bits A/D conv ersion
Distortion detection
Digital test signal generator
Loop
DVC Unit
F/B-Line Video signal input
Normally ON Correction of v ideo signal distortion Test
AD-DA Unit
Video IF Stage Video RF Stage
Exciter
Demodulator
D/A conv ersion
12 bits
Pow er Amplifier PCU-1100SS Series Transmitter
Input Video Signal Circuit
Gambar 3.2 Transmitter Seri PCU-110033 Gambar 3.1 Blok Diagram dari Unit AD-DA
Tingkatan pertama dari sirkuit AD-DA terdiri dari saklar dua arah. Pilihan ini, baik video dari “main line” masukan sinyal video atau dari feedback “F/B line”. Main line adalah pilihan”. Main line adalah pilihan untuk normal transmisi dan F/B line digunakan pada saat penentuan dalam test loop. Saklar dua arah ini gabungan dari IC2 dan IC8.
Keluaran dari keduanya IC2 dan IC8 adalah tersambung satu sama lain. Keluaran impedansi untuk masing-masing IC adalah “High” pada saat tidak dalam keadaan
penggabungan dengan grounding pin 8 pada salah satu IC kondisi tersebut diaplikasikan ke dalam kontrol dari pin 8 dan IC2 dan IC8: a. Pada saat masukan sinyal video dari “Mainline”. IC2, pin 8 = open control. IC8, pin 8 = GND control b. Pada saat masukan sinyal video dari “F/B line” IC2, pin 8 = GND control. IC8, pin = open control
IV.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan 1. Sistem siaran televisi di TRANS TV diawali dengan pengambilan audio dan video oleh kamera, kemudian diproses untuk dikirim ke satelit Telkom-1. Dari satelit, sinyal siaran di pancarkan kembali menuju stasiun-stasiun relay. 2. ADA ( Audio Distribution Relay Amplifier ) berfungsi untuk mendistribusikan sinyal audio yang diterima dari receiver ke piranti piranti lain. 3. VDA (Video Distribution Amplifier) berfungsi untuk mendistribusikan sinyal-sinyal video dari receiver ke piranti-piranti lain. 4. Kesatuan dari AD/DA HPB-3102A, memiliki fungsi sebagai pengubah video yang akan diberikan, dari exciter ke sinyal PCM 10 bit, dan kemudian mengirimkan sinyal PCM ke dalam unit untuk menghasilkan koreksi digital (unit DVC HPB-3103), dan mengubah sinyal video PCM 12 bit setelah koreksi digital ke dalam sinyal video analog, dan menyalurkan sinyal video analog ke unit modulator visual (HPB-3103 V. MOD Unit). 5. Unit HPB-3102A AD/DA memiliki banyak fungsi pada masing-masing bagiannya, yaitu:
Membuka saklar antara sinyal input video dari main line dan dari feedback line. Mengubah bentuk sinyal video analog menuju exciter ke dalam sinyal PCM 10 bit dan menyalurkan data video menuju unit DVC pada tingkat selanjutnya. Mengubah data video 12 bit dari unit DVC ke dalam sinyal video analog dan menyalurkan sinyal menuju unit V. MOD. Mengapit kaki potensial dari sinyal video. Membawa keluar pemisah synchoronous dari masukan utama sinyal video, masukan feedback sinyal video dan sinyal masukkan synchoronous pada saat penaikan digunakan.
4.2. Saran 1. Penyalaan peralatan transmisi sebaiknya secara otomatis dengan menggunakan timer atau detektor untuk meminimalisir keterlambatan siaran. 2. Perlu dibuat aplikasi yang dapat membantu proses pemantauan output tiap panel TRPA (metering TRPA) agar data yang diperoleh lebih akurat dan dapat langsung diolah oleh komputer 3. Perlu penambahan materi untuk siaran local agar siaran lebih beragam
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
Daryanto, Drs. Pengetahuan Praktis Televisi. Jakarta : Bumi Aksaral, 2001.
Nur Cahyo lahir di Madiun,25 Oktober 1989. Menempuh pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya. Menempuh Sekolah Menengah Atas di SMA 2 Semarang. Sejak tahun 2008 hingga kini sedang menempuh studi di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Telekomunikasi
Grob, Bernard. Sistem Televisi dan Video. RCA institutes: McGraw-Hill. 1984. HPB-3102A AD-DA Unit Instruction Manual, NEC Corporation, Tokyo Japan, 2000. NEC, Instruction Manual TV Transmission, Tokyo Japan, 2000. Roddy, D dan Coolen, J. Komunikasi Elektronika I Edisi III. Jakarta Erlangga, 1996
Semarang, April 2013 Menyetujui, Dosen Pembimbing
Yuli Christiyono, S.T. , M.T. NIP.196807111997021001