BJIB7 SIMPULANDJINSJhBAN
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulanl.
Model yang dibuat oleh peneliti dapatdiguuakanuntuk memprediksi underpricingdengantingkatsignifikansisebesar8,5%.
z- Hasil penelitian ini menolak Hl, yang menyatakan reputasi penjamin
emisi
atau reputasi
underwriter
memiliki
petgaruh
terhadap
underpricing. J,
Hasil penelitian ini mendukung H2, yang menyatakanjenis indusEi dari emiten memlliki pengaruhterhadapte{adinya underpricing.
4 . Hasil penelitian ini mendukung H3, yang menyatakan besarnya a.ssel yang dimiliki
oleh emiten berpengaruh secara negatif terhadap
urulerpricing. 5 . Ilasil penelitian ini mendukung H4, yang menyatakan besarnya/ nilai retum on asset yang dimiliki oleh emiten berp€ngaruh secara negatif lerhadap underpric ing.
6 . Dengan diterimanya H2, Mpat disimpulkan bahwa pengawasan atau nrcnitoring yang dilakukan pemerintah kepada indushi keuangan fthususnya perbankan)pascakrisis moneter dinilai cukup efektif. 1
Berdasarkanhasil persamaanregresi yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa variabel yang dominan adalahjenis industri yaitu sebesar-0,I 86 hal ini menunjukkan bahwa dari keempat faktor yaitu reputasi
64
65
underuriter, jenis industri, qsset dan return on asset,variabel jenis industri rnemiliki pengamh yang paling besar dibandingkan ketiga variabel yang lain terhadapterjadinya fenomenaunderpricing. 8. Peluang emiten merrgalani underpricing pada saat melakukan IpO di Indonesia adalah sebesar 83A8%, sehingga dapat disimpulkan terdapat kecendervngan emilen yang melakukan IPO di Indonesia akan mengalamiunderpricing.
7.2. Saran. 1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pengamatan maupun pengambilan populasi perusahaanyang melakukan IpO pada minimal l0 tahun terakhir dengan periode wakhr di mana kondisi perusahaan stabil,
sehingga keakuratan pengujian
dapat lebih
ditingkatkan. 2. Untuk mengukur variabel reputasi underwriter dapat dilakukan dengan cara lain yang lebih akurat seperti nenggunakan proksi pendapatan underwr iter (Howl 995). 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan abnormal return untuk ukuran underpricing, karena penggunaan abnormal retum diharapkan dapat mernperjelasuji hipotesis asinretri informasinya. 4. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan unhrk melakukan penelitian dengan objek penelitian yang lebih spesifik. Misalnya indusfii manufaktur, industri perbankanataupunpada industri BUMN.
66
5 . Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya dapat mengkomparasikan penggunaan variabel jumlah saham yang ditawarkan pada saat IpO dengan jurnlah
saham yang ditahan, untuk selanjutnya diteliti
pengaruhnya terhadap underpricing,
hal
ini
sekaligus untuk
membuktikan teori mana yang lebih relevan pada kondisi IpO, yaitu antarateori signaling atauteori keagenan. 6 . Hendaknya penelitian lebih lanjut menggunakanvariabel-variabel baru yang belum pernah digunakan untuk penelitian di Indonesia seperti kondisi politik, tingkat inflasi, tingkat suku burga dan sebagainya.
7 . Bagl underwriter sebagwlembaga penjamin pelaksanaefek, hendaknya meningkatkan kemampuan dan kualitas yang ia berikan sehingga nantinya dapat rnemberikan manfaat bagi investor maupun calon emiten dalarnpeugarnbilankeputusanbisnis. 8 . Bagi underwriter sebagai lembaga yang tentunya berorientasi pada profit hendaknya tidak memanfaatkan momen IpO untuk mengambil profit yang terlalu dengan menekan harga yang berlebihan pada saat IPO, karena tercatat dari 109 emiten ya\g melakukan IpO, sebanyak91 emiten mengalami underpricirg dengan tingkat yang paling tinggi yaitu 400o/odar he.daknya underwriter lebih fair dalam mene'tukan harga perdana,karena sarnpaisaat ini dibenak para calon emiten,IpO identik denganunderpricing.
9 . Bagi investor ataupuncalon investor hendaknyamemanfaatkanmomen IPO
unfirk
rnembeli
saham dari
euiten,
karena probabilitas
kecenderunganharga untuk naik pasca Ipo di Indonesia masih cukup tingei. 10. Bagi investor rnaupun calon investor yang akan memberi sahamperdana pada rnomen IPo, hendaknya memperhatikan faktor-faktor seperti total os^retmaupun return on asset dai emiten untuk meudapatkan tingkat in i t iaI return yang diharapkan. 1l. Bagi emiten atau caTonemiren yang sudah atau yang akan melalc'kan IPO, hendaknya melakukan publikasi seputar data perusahaan di internet, sehinggamudah dan cepat untuk diakses.Dengan adanyahal ini diharapkan dapat mempermudah bagi calon-calon peneliti alaupun peneliti untuk melakukanpenelitiandi Indonesia. 12. Masyarkat, khususnya kalangan pemodal mengharapkanagar setiap penrsahaanyang telah go public dapatmeningkatkankine{any4 hal ini dikarenakan bahwa investor/pernodal telah bersedia menanamkan modalnya dengan membeli saham karena janji-janji prospektusyang diyakini baik.
emiten dalam
D^EFTAR IfiPUSTAI(]IJTN
DAFTAR KEPUSTAKAAN.
AIli, K.,J.Yau, and K. Yung. 1994, The Underpricingof IpOs of Financial Institutions.Journalof B usiness F inance & A ccounting,2 I (7).I 0I 3- 1030. Baylesss,M.E and Diltz,.r.D. 1994. Securitiesofferings and capital structure Theory.Journalof B usiness F inancearulAccounling,S1t ;:ie_t t . Baron,D.P. 1982.A Model of TheDemandfor InvestnentBankingandAdvising and Distributionservicesfor New rssues.Journal of Finance, 37(4):9551 976. Beaffy.1989.Auditor Reputationandthe underpricingof Initial public offering. TheAccountingReview,54(4):212-225. carter, R., and S. Manaster. 1990. Initial public offerings and underwriter Reputation.Journalo/'F inance,45(4):1045-1067. Brigham' Eugene F dan Joel F. Houston. 2001 (edisi ketiga). Manaleman K euangan.I akwta:Erlangga. Diananingsih,HarumIndinatr-2004.AnalisisFaktor-faktoryang Mempengaruhi Tingkat underpricing pada penewaransahamperdana@o) (Studi Kasus PadaperusahaanGo Public yangterdaftardi BEJ tahun lggT-2001\.ASET ,6(1).43-63. Ernyan dan SuadHusnan.2002. perbandinganunderpricing penerbitan Saham Perdana PerusahaanKeuangan dan Non Keuangan di pasar Modal Indonesia; PengujianHipotsisAsimetri Informasi.Jurrnl Ekonomitlan B isnis Indonesict,17( 4):372-383. Ghozali. 2001.Aplifusi Analisis Multivariate denganprogram sps.s. Semarang: UniversitasDiponegoro. Gujarati.1995.BasieEconometric.Jakarta:McGrawHill, How. 1995. Differential Information and rhe underpricing of Initial public offering- Australian Evidence. Journal of Accounting and Finance, 2(3):124-138. Husnan, Suad. 2002. Penjualansaham BUMN: Apakah rerjadi Distribusi Kemakmuran?. BungaRampaiKajian TeoriKeuangon,1(l):169_179. Jakarta Stock Exchange.l995.Fact Book 1995,special edition. Jakartra:Jakarta StockExchange.
68
Jogiyanto.2003.TeoriPortfulio danAnalisaInvestasi.yogyakarta:BpFE. Kim, Krinsky and Lee. 1993.Motives for Goingpublic and underpricing: New FindingFromKorea.Journalof BusinessandAccounting,t( I ): 195-21l. Kunz,R.M., andR. Aggrawal.1994.why Initial public pfferingareUnderpriced: Evidencefrom switzerland.Journal of Bankingand Fin nce, 1(1,):705723. Nurhidayti, Siti dan Nur Indriantoro. 2002. Analisis Faktor-fak&oryang berpengaruhterhadap Underpriced pada penawaran perdana di BEJ, BungaRampaiKajian TeoriKeuangan,1(l):415425. Payamtadan Masud Machfoedz.2002. Evaluasi Kine{a perusahaanperbankan publik di BursaEfek Jakarta sebelumdan sesudahMenjadi perusahaan (BEJ).BungaRampaiKajian TeoriKeuangan,l(l):751-764. Rock, K. 1986. why New Issues Are underpriced. Journal of Financiar -212. Economics, | 5(1):187 Rodoni,Ahmad.2002.PenawaranSahamperdana: pengalamandi BursaEfek Jakarta1990-1998.JurnttlEkonomidanB isnisIndonesia, l 7(4):39g419. Salis. 2001. Anali.ris underpricing Perusahaanperbankan parla penawaran Perdana di Bursa EJ'ek Jakarta. Tesis tidak diterbitkan. Semarang:Program Pascasarjana UniversitasDiponegoroSemarang. Sri Susilo, Y ; Triandanu,Sigit ; Budi Santoso,A. Totok. 2000. Bank dan LembagaKeuanganlain. Jakarta:salemba Empat. syulcry, Abdullah. 2001. Fenomenaunderpricing dalam penawaranSaham Perdana (IPO) dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.Jurnal Manajemandan Bi snis,3( 1):3845. undang-undangRepublikIndonesiaNomor I Tahun I99s tennng pulsarModal. I 995.Jakarta;Republik Indonesia.