BAB II LANDASAN TEORI
A.
PEMASARAN 1.
Pengertian dari Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Banyak definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh banyak ahli di bidang pemasaran, walaupun tampaknya berbeda tetapi pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Buchari Alma (2005 : 2) menyatakan sebagai berikut: Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Adapun pemasaran menurut Philip Kotler (2000 : 9) sebagai berikut: Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa pemasaran adalah : suatu proses sosial dan manajerial secara keseluruhan dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu atau kelompok, atau dimulai dari
tahap perencanaan, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian barangbarang, ide-ide dan jasa-jasa dengan melakukan pertukaran terhadap sesuatu yang bernilai satu sama lain, dimana tujuan pemasaran ini adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli. Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan dibawah filosofi yang telah dipikirkan
secara
matang tentang pemasaran
yang
efisien,
bertanggung jawab sosial. Menurut Philip Kotler (2000 :
efektif,
dan
19-22) terdapat
beberapa konsep bersaing yang dijadikan sebagai pedoman suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasaran, yaitu:
a.
Konsep Produksi, menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah.
b.
Konsep Produk, menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-
c.
produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Konsep Penjualan, berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang
ditawarkan
oleh
organisasi tertentu.
Oleh karena
itu,
organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi secara agresif. d.
Konsep Pemasaran, menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
e.
Konsep Pemasaran Masyarakat, menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara kesejahteraan masyarakat dan konsumen.
2.
atau
meningkatkan
Tujuan Pemasaran
Usaha
pemasaran
tidak
saja
meliputi
negara-negara
yang
maju
(berkembang), tetapi juga meliputi negara-negara yang belum maju. Negara berkembang merupakan negara yang sudah maju dalam bidang industri barang-barang dan jasa yang ditawarkan ke pasar. Di Negara tersebut dapat di
jumpai situasi Buyer "s Market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai kemauannya, menghadapi para penjual yang satu sama
lain bersaingan. Para penjual ini berusaha merebut hati konsumen dengan
berbagai cara seperti meningkatkan servis, memberi hadiah, korting, harga obral, iklan, papan reklame, dan sebagainya.
Sebaliknya di negara belum maju (under developed) produksi masih
kurang dibandingkan dengan kebutuhan masyarakatnya. Di Negara ini dapat di jumpai situasi Seller's Market, dimana para penjual yang berkuasa, dan bisa mempermainkan harga.
Menurut Buchari Alma (2005 : 10) pemasaran mempunyai tujuan, yaitu a. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus, dari produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon konsumen.
b. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Jadi tujuan pemasaran bukan lagi komersial atau mencari laba, tapi memberi kepuasan kepada konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka keuntungan akan datang dengan sendirinya.
3. Alat Pemasaran dan Strategi Pemasaran
Dalam
kegiatan-kegiatan
dunia
pemasaran
meliputi
ketepatan
memutuskan teknik pemasaran yang harus digunakan. Faktor yang utama
dalam suatu pemasaran adalah keputusan mengenai marketing mix. Marketing
mix adalah kumpulan atau susunan variabel-variabel yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasar atau konsumen.
Philip Kotler (2000 : 18) mengatakan "marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran ". Jumlah alat pemasaran tersebut
dapat diklasifikasikan menjadi empat, yakni : product, place, promotion, dan price
yang
dikenal dengan sebutan 4P, dimana ke-4P
tersebut dapat
mempengaruhi reaksi pembeli. Masing-masing alat dari marketing mix mempunyai hubungan dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah penjelasan dari keempat alat (4P) tersebut: a.
Produk (Product)
Produk berkaitan dengan upaya mengembangkan produk yang tepat bagi pasar yang diharapkan. Produk dapat berupa barang fisik, jasa ataupun kombinasi barang atau jasa. b.
Harga (Price)
Harga merupakan komponen yang harus ditetapkan dengan baik oleh seorang manajer pemasaran. Harga harus dibuat atraktif, yang umumnya
memungkinkan dapat meliputi diskon, persyaratan penjualan, harga perkenalan ataupun kemudahan-kemudahan lainnya. c.
Distribusi (Place)
Produk bergerak melalui saluran distribusi tempat kegiatan pemasaran ter
sebut. Tahapan institusi pemasaran dari produsen ke konsumen atau pemakai akhir, termasuk mereka yang berperan sebagai perantara. d. Promosi (Promotion)
Promosi berkaitan dengan metode untuk mengkomunikasikan produk yang
tepat ke pasar yang diharapkan agar terjual pada tempat yang tepat dan dengan harga yang tepat pula yang meliputi kegiatan penjualan secara perorangan, penjualan massa, dan promosi penjualan. Selain
promotion,
menggunakan
dalam
alat
melakukan
pemasaran product,
kegiatan
price,
pemasaran
place,
perusahaan
dan
juga
membutuhkan strategi pemasaran dalam memasarkan suatu produk. Agar produk yang dipasarkan tepat sasaran dan menguntungkan perusahaan. Ada
berbagai pengertian mengenai strategi pemasaran, antara lain : Menurut Kenneth R. Andrews yang dikutip oleh Buchari Alma (2005 : 14) adalah sebagai berikut: Pola
keputusan
dalam
perusahaan
yang
menentukan
dan
mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk mencapai tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan. Sedangkan menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2004 : 53) strategi pemasaran adalah sebagai berikut:
Pendekatan pokok
yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran yang seorang
manajer menghadapi
sejumlah besar pilihan.
akan dipilihnya, Oleh karena
itu,
penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan
internal perusahaan melalui keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi dilingkungannya.
Dalam menentukan strategi pemasaran juga harus berdasarkan konsep-
konsep strategi pemasaran. Menurut Philip Kotler (2000 : 31) strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep strategi pemasaran sebagai berikut : a.
Segmentasi Pasar Perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut
kedalam satuan-satuan pasar yang homogen. b.
Market Positioning
Memilih pola spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum pada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan
yang kuat, atau perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar. c.
Market Entri Strategi
Strategi memasuki segmen yang dijadikan sasaran penjualan, dengan cara membeli
perusahaan
lain,
berkembang
melalui
usaha
sendiri,
dan
kerjasama dengan perusahaan lain. d.
Market Mix Strategi
Merupakan
kumpulan-kumpulan
variabel
yang
dapat
digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen, yaitu variabel-
variabel yang berhubungan dengan produk, place, promotion, dan price. e.
Timming Strategi Penentuan pada saat yang tepat dalam memasarkan barang dengan terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan dibidang produksi dan pemasaran.
4.
Kegiatan Pemasaran Untuk dapat mengendalikan biaya pemasaran, manajemen perusahaan
harus mengetahui kegiatan mana yang menimbulkan biaya dan berapa besar
biaya yang timbul dari setiap kegiatan tersebut. perusahaan juga sangat
membutuhkan
informasi
Selain itu manajemen biaya pemasaran yang
memadai agar dapat menentukan dan menganalisis laba perusahaan.
10
Adapun kegiatan pemasaran pada saat ini tidak hanya untuk memenuhi permintaan yang ada di pasaran, tapi juga untuk menciptakan permintaan baru
untuk produk baru. Menurut Mursid (2003 : 56) kegiatan pemasaran meliputi:
B.
a.
Menentukan jenis, rancangan, warna, ukuran dan pengepakan.
b.
Menentukan harga jual.
c.
Menentukan iklan dan promosi yang diperlukan.
d.
Menentukan distribusi barang.
BIAYA PEMASARAN 1.
Pengertian Biaya Pemasaran
Meningkatnya
persaingan
dalam
memperebutkan
pasar
membuat
perhatian manajemen bergeser ke pemasaran produknya, karena kegiatan produksi saja tidak akan menjamin dihasilkannya Iaba, jika pemasaran produk
tidak mampu merebut pasar. Perhatian manajemen ini dibuktikan dengan mengeluarkan biaya pemasaran produk yang semakin besar proposinya dari keseluruhan biaya.
Pengertian biaya pemasaran yaitu "Semua biaya yang terjadi dalam rangka memasarkan produk atau barang dagang siap jual sampai dengan
diterimanya hasil penjualan menjadi kas" (R.A. Supriyono 1999 : 201).
Untuk
dapat
memasarkan
produk
dengan
sukses,
perusahaan
harus
menggunakan konsep pemasaran yang baik, yaitu bagaimana melayani
pembeli yang dapat memuaskan mereka tetapi perusahaan dapat pula memperoleh Iaba yang diharapkan.
11
Sedangkan pengertian biaya pemasaran menurut Mulyadi (2005 : 488) adalah sebagai berikut: Biaya-biaya yang
terjadi untuk
melaksanakan
kegiatan pemasaran
produk, seperti biaya iklan; promosi angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan
kegiatan pemasaran; biaya contoh (sampel). Kegiatan pemasaran produk diproduksi.
dimulai jauh sebelum produk
selesai
Kegiatan advertensi biasanya mengawali kegiatan pemasaran
produk. Setelah produk selesai diproduksi, kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui serangkaian tindakan berikut ini : penyimpanan produk di gudang,
pembungkusan, pengiriman, penjualan, penagihan, dan pencatatan transaksi penjualan.
Dengan demikian biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya penjualan saja tetapi termasuk didalamnya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran.
2.
Penggolongan Biaya Pemasaran Menurut R.A. Supriyono (1999 : 201-202) biaya pemasaran secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua golongan : a.
Biaya untuk memperoleh atau menimbulkan pesanan {Order Aquiring Cost atau Order Getting Costs)
Biaya memperoleh pesanan meliputi biaya yang terjadi dalam rangka untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan. Dari segi fungsinya biaya ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1)
Biaya promosi dan advertensi, meliputi : gaji bagian promosi dan
advertensi, supplies untuk promosi dan advertensi, barang contoh (sampel), advertensi dalam berbagai media, dan Iain-lain.
12
2)
Biaya
penjualan,
penjualan,
bonus
meliputi penjual,
:
gaji
penjualan
perjalanan dinas
(salesman), penjual,
komisi
gaji
kantor
penjualan, supplier kantor penjualan, biaya telepon penjualan, dan
lain-lain. b.
Biaya untuk memenuhi atau melayani pesanan (Order Filling Costs) biaya memenuhi pesanan meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli.
Selain digolongkan secara garis besar tersebut, biaya pemasaran dapat juga digolongkan menurut fungsi atau kegiatan pemasaran (Mulyadi 2005): 1)
Fungsi Penjualan
Fungsi
ini terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang
diterima dari pelanggan. Biaya fungsi penjualan antara lain terdiri dari gaji karyawan fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor. 2)
Fungsi Advertensi
Fungsi ini terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi dalam bentuk iklan maupun sampel produk. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji
karyawan fungsi advertensi, biaya iklan,
biaya pameran, biaya
promosi, biaya contoh (sampel). 3)
Fungsi Pergudangan Fungsi ini terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap
untuk dijual. Biaya fungsi pergudangan terdiri dari gaji karyawan gudang, biaya depresiasi gudang, dan biaya sewa gudang.
13
4)
Biaya Pembungkusan dan Pengiriman Fungsi
ini
terdiri
dari
kegiatan
pembungkusan
produk
atau
pengepakan produk dan pengiriman produk kepada pembeli. Biaya
fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya karyawan
fungsi pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan pembungkus, biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasional kendaraan. 5)
Fungsi Kredit dan Penagihan
Fungsi ini terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelangganan dan penagihan piutang dari pelanggan. Biaya fiingsi kredit dan penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai. 6)
Fungsi Akuntansi Pemasaran
Terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi
penjualan.
Biaya
fiingsi
pemasaran
terdiri
dari
gaji
karyawan fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor.
3.
Karakteristik Biaya Pemasaran
Karakteristik
biaya
pemasaran
terdiri
dari
empat
bagian
yang
membedakan dengan biaya-biaya yang lain. Karakteristik tersebut antara lain, yaitu (Mulyadi 2005) :
a.
Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam
memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya
14
belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama. Sehingga sering sekali tidaklah mungkin diadakan perbandingan biaya pemasaran yang satu dengan yang lainnya.
b.
Kegiatan pemasaran
seringkali
mengalami
perubahan
sesuai
dengan
tuntutan perubahan kondisi pasar. Di samping terdapat berbagai macam metode pemasaran, seringkali terjadi perubahan metode pemasaran untuk
menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar. Begitu juga kegiatan perusahaan
pesaing
akan
mempunyai
pengaruh
terhadap
pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan,
metode
sehingga metode
pemasaran produk sangat bersifat fleksibel.
c.
Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang variabel yang tidak dapat dikendalikan perusahaan. pemasaran,
kenaikan volume
penjualan
merupakan
Dalam kegiatan
merupakan ukuran efisiensi,
meskipun tidak setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba.
d.
Biaya tidak langsung dan biaya bersama {joint costs) dalam biaya permasaran lebih sulit pemecahannya dibandingkan dalam biaya produksi. Suatu perusahaan menjual berbagai macam produk dengan cara pemasaran yang
berbeda-beda
di
berbagai
daerah
pemasaran,
menimbulkan biaya bersama {joint costs) yang kompleks.
hal
ini
dapat
15
4.
Cara Analisa Biaya Pemasaran Analisa biaya pemasaran bertujuan untuk menentukan harga pokok
produk,
pengendalian
biaya,
perencanaan
dan
pengarahan
kegiatan
pemasaran. Cara analisis biaya pemasaran digolongkan menjadi tiga (Mulyadi 2005):
a.
Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau obyek pengeluaran. Cara ini, biaya pemasaran dipisahkan sesuai dengan jenis-jenis biaya pemasaran. Manajemen dapat mengetahui rincian jenis biaya pemasaran
namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu. Cara ini hanya baik dilaksanakan jika manajemen tidak menghadapi masalah pengukuran efisiensi kegiatan pemasaran tertentu.
b. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran. Bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran. Langkah-langkah analisa ini adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan dengan jelas fling si- fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat oleh manajer yang bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi tersebut.
2)
Menggolongkan tiap-tiap jenis
biaya pemasaran
sesuai dengan
fungsinya.
3)
Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap rungsi.
4)
Menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran dengan cara yaitu
16
membagi total biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk ftingsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.
c.
Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.
Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fltngsi pemasaran
berguna
untuk
pengendalian
biaya,
tetapi
tidak
membantu
dalam
mengarahkan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak akan efektif
jika tidak ada pengarahan yang baik, karena itu perlu diadakan analisis biaya pemasaran yang dapat menyajikan informasi kepada manajemen mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam menghasilkan laba. Analisis ini dibagi sebagai berikut : 1)
Menurut jenis produk.
2)
Menurut daerah pemasaran.
3)
Menurut besar pesanan.
4)
Menurut saluran distribusi.
5. Pengendalian Biaya Pemasaran
Dalam
rangka
melaksanakan
pengendalian
terhadap
biaya-biaya
pemasaran diperlukan suatu alat pengendalian yang cukup fleksibel yaitu anggaran. Anggaran biaya pemasaran disusun setelah anggaran penjualan
dibuat. Pengendalian biaya pemasaran diperlukan tahap-tahap sebagai berikut: a. Merumuskan standar atau patokan sasaran yang ingin dicapai setiap masa tertentu baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
17
b.
Mengukur hasil pelaksanaan yang telah dicapai serta membandingkan
standar yang telah dirumuskan. c.
Peninjauan kembali dan bila mana perlu merevisi standar sasaran, program pelaksanaan atau kedua-duanya.
C.
PENJUALAN Konsep
penjualan
adalah
pendekatan
yang
lazim
diambil
oleh
perusahaan terhadap pasar. Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen
apabila dibiarkan sendiri biasanya tidak akan membeli banyak produk perusahaan tersebut, oleh karena itu perusahaan harus melaksanakan usaha penjualan dengan promosi yang gencar. Menurut
Philip
Kotler
(2000
:
724)
konsep
penjualan
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Konsep penjualan dipraktekan paling agresif dengan unbought goods atau
barang yang tidak dicari, yaitu barang yang bagi pembeli biasanya tidak berpikir untuk membelinya, seperti asuransi, ensiklopedia, dan patok kuburan.
b. Konsep penjualan secara gencar juga terjadi pada bought goods atau barang yang dicari seperti mobil yang dipasang di ruang pameran. c. Konsep penjualan juga dipraktekan dibidang non profit oleh para pencari dana, pejabat penerima mahasiswa di perguruan tinggi dan partai-partai politik, sebuah partai akan dengan gencar menjual calonnya kepada para pemilik seorang yang hebat untuk pekerjaan ini.
Penjualan itu sendiri merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh semua badan usaha atau perusahaan. Karena dengan adanya penjualan akan menimbulkan pendapat sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.
18
Konsumen biasanya menunjukan kelambanan dalam membeli suatu produk dan harus dirangsang terlebih dahulu supaya mau membeli lebih
banyak produk. Untuk mengatasi masalah ini perusahaan mempunyai strategi yaitu berupa teknik promosi dan teknik penjualan yang efektif untuk meningkatkan penjualan, misalnya melakukan diskon besar-besaran atau dengan kata lain cuci gudang.
Penjualan barang dagang oleh penjual biasanya hanya disebut dengan "Penjualan" saja. Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka akan diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk
barang dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan. Penjualan secara tunai dicatat sebagai debit pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan penjualan.
Waktu
menjual
kadang-kadang
perusahaan
harus
menerima
pengembalian barang atau potongan harga. Hal ini terjadi jika barang yang
dijual tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Penerimaan kembali barang yang telah dijual dalam akuntansi disebut dengan Retur Penjualan {Sales Retur), pembelian potongan harga disebut dengan Pengurangan Harga {Sales Allowance). Umumnya retur penjualan dan potongan harga dicatat dalam perkiraan : Retur Penjualan dan Potongan Harga (Sales Retur and Allowance).
D. HUBUNGAN BIAYA PEMASARAN DENGAN PENJUALAN Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang dinamis seiring dengan
perubahan kondisi pasar. Dalam hal ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat
19
bersaing dalam memasarkan produknya, dimana pada tiap-tiap perusahaan tersebut dalam melakukan pemasaran produknya menurut caranya masingmasing.
Pada suatu kondisi tertentu dimana produk-produk yang telah dipasarkan perusahaan dapat diterima dengan baik oleh konsumen, maka penyelenggaraan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
dianggap berhasil karena efek dari keberhasilan dari kegiatan pemasaran itu dapat pula meningkatkan penjualan.
Setelah kegiatan pemasaran dianggap berhasil, biasanya untuk mendapatkan laba yang diinginkan perusahaan hams menekan biaya pemasaran sampai seminim mungkin, karena biaya pemasaran adalah faktor
penunjang yang sangat berperan dalam hal kegiatan pemasaran dan penjualan.
twn m
PERPUSTAKAA* t MB H»mp HJag* ttuiutiHoutA
j