BIOGRAFI JRO BAYAN DEPIN : STUDI TENTANG NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN DAN SUMBANGANNYA BAGI PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA
Oleh : Ni Komang Sukariasih, (Nim 1014021027 ) (e-mail:
[email protected]) Luh Putu Sendratari*) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Biografi Jro Bayan Depin; dan (2) nilainilai kepahlawanan yang terdapat dalam biografi Jro Bayan Depin yang dijabarkan dalam silabus dan RPP pembelajarn sejarah di SMA kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: (1) heuristik (studi dokumen, wawancara, dan observasi); (2) kritik sumber (ekstern dan intern); (3) intepretasi data; (4) historiografi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Biografi Jro Bayan Depin dibagi menjadi lima tahapan, yaitu (a) situasi politik pada revolusi fisik (b) latar belakang keluarga; (c) masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa; (d) masa perjuangan Jro Bayan Depin ; dan (e) masa-masa akhir kehidupan Jro Bayan Depin. Biografi kepahlwanan Jro Bayan Depin dijabarkan sebagai berikut: (1) Jro Bayan Depin adalah putra pertama dari I Wayan Lembeng dan Ni Luh Sambel. Jro Bayan Depin lahir pada tahun 1881 di Desa Pengejaran. Tahun 1911 beliau menikah dengan Luh Jableh dan dikaruniai dua orang anak yaitu I Wayan Depin dan Jro Bayan Sen. Jro Bayan Depin ikut berperan sebagai penggagas pasukan Pemuda Keamanan Desa. (2)Nilai-nilai kepahlawanan yang terkandung pada sosok Jro Bayan Depin yaitu : (a) keberanian; (b)kewibawaan; (c) solidaritas; (d) patriotisme; (e) tanpa pamrih; dan (f) kemandirian. Biografi kepahlawanan Jro Bayan Depin, dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran sejarah di SMA pada silabus dan RPP kurikulum 2013 pada kompetensi inti mengembangkan perilaku (jujur dan disiplin) dan kompetensi dasar memahamani nilainilai kepahlawanan yang terkandung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekan pada Revolusi Fisik 1946.
Kata Kunci: Biografi, Nilai Kepahlawanan, Pembelajaran Sejarah.
1
ABSTRACT This research aimed at finding out (1) the biography of Jro Bayan Depin; (2) the heroic values of Jro Bayan Depin which can be described in the syllabus and lesson plan on teaching history in high school curriculum in 2013. This research used historical research method : (1) heuristics (document study, interview, observation ); (2) source criticism (external and internal); (3) data interpretation; and (4) historiography. The results of the study showed that (1) the biography of Jro Bayan Depin can be divided into five stages : (a) the political situation of physical revolution; (b) the family background; (c) the childhood, adolescence, and adulthood; (d) the struggle periods to against NICA; and (e) the ending periods of Jro Bayan Depin’s life. Jro Bayan Depin’s biography can be described as follows: (1) Jro Bayan Depin is the first son of I Wayan Lembeng and Ni Luh Sambel. Jro Bayan Depin was born in 1881 at Pengejaran Village. In 1911 Jro Bayan Depin was married Luh Jableh and have two children named I Wayan Depin and Jro Bayan Sen. Jro Bayan Depin participate as creator of youth village security forces. (2) the heroic values of Jro Bayan Depin are: (a) courage ; (b) authority ; (c) solidarity ; (d) patriotism ; (e) unconditional ; and (f) independence. The biography of Jro Bayan Depin heroism, through the learning process can contribute to the teaching of history in high school, especially in the syllabus and lesson plan based curriculum in 2013 at core competencies to develop (honest behavior and discipline) and basic competencies understand the heroic values in the heroic struggle for independence in the physical revolution 1946. Keywords: Biography, Heroic Values, Teaching History. *)
Dosen Pembimbing Artikel
2
Setiap merayakan
sepuluh November kita Hari
sebagai
Depin. Keberadaanya telah menambah
peringatan akan jasa-jasa para pahlawan
salah satu daftar nama pejuang di Bali
yang berkorban demi bangsa dan negara.
khususnya di Kabupaten Bangli. Hal ini
Kata pahlawan selalu identik dengan
telah menempatkan posisi Jro Bayan
perjuangan mempertaruhkan jiwa dan
Depin sebagai subjek dalam revolusi fisik ,
raga. Pengorbanan para pahlawan tersebut
yakni sebagai aktor yang memainkan
bisa
peranan penting dalam suatu peperangan.
dimaknai
Pahlawan
peran tokoh-tokoh lokal seperti Jro Bayan
dari
nilai-nilai
kepahlawanan. Pada umumya nilai-nilai
Namun, posisi Jro Bayan Depin
kepahlawan diambil dari tokoh-tokoh
sebagai seorang pejuang dari Bangli yang
besar seperti Soekarno, Sudirman, Ki
membela
rakyat
Hajar Dewantara dan sebagainya. Tokoh-
melawan
penjajah
tokoh tersebut merupakan tokoh-tokoh
Pengejaran tidak disejajarkan hingga kini
sejarah berskala nasional. Padahal nilai-
dengan pahlawan lainnya yang menjadi
nilai kepahlawanan dapat diperoleh dari
Pahlawan Nasional, seperti Gusti Ngurah
pejuang lokal salah satunya adalah Jro
Rai, I Gusti Ketut Pudja dan Ida Anak
Bayan Depin yang merupakan pejuang di
Agung Gede Agung. Padahal beliau
Desa Pengejaran Kintamani Kabupaten
memiliki andil besar dalam perjuangan di
Bangli.
Desa Pengejaran melawan NICA. Bahkan
serta
negara
untuk
di
daerah
Desa
Sejarah dewasa ini pada umumnya
untuk mengenang jasa dari Jro Bayan
menampilkan peranan tokoh-tokoh besar
Depi, telah dibangun sebuah monumen
dalam berperang. Posisi tokoh tersebut
perjuangan di Desa Pengejaran pada tahun
selalu sebagai subjek dalam peperangan
1960 oleh keluarga Jro Bayan Depin,
dan menempatkan tokoh lokal sebagai
namun telah di renovasi pada tanggal 24
objek yang berada pada garda belakang.
Oktober 2003 oleh Dinas Kebudayaan
Dengan adanya keterlibatan Jro Bayan
Kabupaten Bangli. Monumen tersebut
Depin
Desa
terletak ditengah-tengah Desa Pengejaran
Pengejaran pada masa revolusi fisik tahun
dekat dengan kantor kepala desa. Dengan
1946 telah menghapus semua anggapan
demikian Jro Bayan Depin merupakan
yang ada selama ini. Ini membuktikan
tokoh sejarah yang sangat berjasa dalam
bahwa
memperjuangkan
dalam
dalam
perjuanganya
sejarah
di
tidak
hanya
keutuhan
negara
melibatkan peranan tokoh-tokoh besar
Republik Indonesia pada masa revolusi
dalam berperang, melainkan ada pula
fisik. 3
Sesuatu hal yang masih menjadi
tokoh-tokoh lokal hanyalah dibahas secara
masalah menyangkut dengan pelajaran
singkat pada materi ajar kelas XI. Tidak
sejarah di SMA
hanya itu pula, gambar-gambar pada
adalah
tokoh-tokoh
sejarah yang disinggung dalam materi
cover-cover
buku
pelajaran sejarah di SMA merupakan
menonjolkan sosok tokoh-tokoh sejarah
tokoh-tokoh besar seperti I Gusti Ngurah
nasional saja. Melihat situasi pembelajaran
Rai, I Gusti Ketut Pudja dan Ida Anak
sejarah di SMA yang mengesampingkan
Agung Gede Agung. Hal ini dapat
tokoh
dibuktikan pada buku teks pelajaran
pembenahan
sejarah di SMA yang lebih membahas
pembelajaran
bagaimana pejuang tokoh kecil tidak
kedaerahan.
kecil,
sejarah
maka
perlu
mengenai sejarah
lebih
adanya fenomena
yang
bersifat
kelihatan, padahal mereka memiliki peran
Menulis sebuah biografi adalah
yang sangat berjasa melawan penjajah.
suatu usaha untuk memperkenalkan atau
Terbukti dari dibuatkannya Monumen
menggambarkan seseorang melalui kisah
Perjuangan di daerah tertentu.
hidupnya.
Dengan
demikian
maka
Tidak hanya berhenti disitu saja,
penulisan biografi sebenarnya merupakan
materi yang ada pada buku teks Sejarah
suatu sumbangan untuk pembendaharaan
kelas 2 semester ganjil dengan tema
sumber
“Perlawanan Rakyat Indonesia di Berbagai
lampau. Penulisan biografi seorang tokoh
Daerah”,
betapa
sejarah sangatlah penting. Hal tersebut
heroiknya perjuangan I Gusti Ngurah Rai
berguna untuk mengetahui riwayat hidup
yang berjuang melawan intervensi Belanda
tokoh sejarah dan peranannya dalam
di Bali. Padahal dibalik sikap kesatrianya
peristiwa sejarah. Penulisan biografi juga
seorang
berfungsi
didukung
hanya
menunjukkan
I Gusti Ngurah Rai selalu oleh
pejuang-pejuang
kecil
pengetahuan
sebagai
pembelajaran
mengenai
pelengkap sejarah,
karena
bagaimanapun
Bayan Depin. Sehingga disini pentingnya
sejarah, tokoh sejarah memegang peranan
menunjukan pejuang lokal sehubungan
penting sebagai pelaku sejarah, karena
dengan sejarah lokal yang dimiliki oleh
mereka memiliki sikap rela berkorban
suatu daerah (Widja 1989 : 36).
demi orang banyak sehingga layak disebut
lainnya
pada
dalam
sumber
disekitarnya, salah satunya adalah Jro
Masalah
juga
masa
peristiwa
sebagai pahlawan (Ginarsa, 1975: 1)
pembelajaran sejarah di SMA adalah
Dalam
materi mengenai kedudukan dan peranan
tentang 4
melakukan
biografi
sangat
penelitian cocok
menggunakan metode penelitian sejarah.
dapat dijadikan contoh (Bambang, 1983:
Peneliti harus berfikir secara kritis ketika
15).
ia menginterpretasi suatu peristiwa, karena
Penulisan karya ini merupakan
tidak ada peristiwa di dunia ini yang
suatu bentuk ucapan terima kasih terhadap
disebabkan hanya satu penyebab saja
mereka yang telah berbakti terhadap nusa
(monokausal). Semua pasti ada generalisir
dan bangsa. Sebagai generasi penerus
yang membuat peristiwa itu dapat dilihat
bangsa kita harus tidak melupakannya.
dari berbagai sudut pandang penyebab,
Beliau telah mengorbankan jiwa raganya
inilah yang akan melahirkan sebuah
untuk generasi sesudah beliau, ialah untuk
multidimensionalitas
kita, anak-anak kita, untuk cucu-cucu kita
dalam
sejarah.
Multidimensionalitas gejala sejarah perlu
dan
ditampilkan agar gambaran menjadi lebih
sekarang masih mengenal beliau, tetapi
bulat dan menyeluruh sehingga dapat
generasi
terhindar
(Soebantardjo, 1983: 31).
dari
determinisme.
kesepihakan Begitu
pula
atau dengan
seterusnya.
Mungkin
sesudah
Penulisan
kita
generasi
tidak
ini
lagi
memberikan
penulisan tokoh Jro Bayan Depin dalam
gambaran yang jelas mengenai kehidupan
bentuk
Jro Bayan Depin dari awal hidupnya
biografi dapat
pendekatan
dikaji dengan
multidimensionalitas
agar
hingga akhir hayatnya, sehingga hasil
pemaparanya bersifat menyeluruh (Sartono
karya mengenai Jro Bayan Depin dalam
Kartodirjo, 1993:87).
bentuk biografi dapat dijadikan bandingan
Penulisan
Biografi
Jro
Bayan
dengan
tokoh-tokoh
nasional
lainya.
Depin juga merupakan suatu usaha untuk
Dalam biografi ini diharapkan nilai-nilai
menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia,
yang terkandung dalam perjuangan Jro
khususnya
tidak
Bayan Depin dapat di inventarisasikan
melupakan Beliau yang telah berjasa
sebagai sumber pembelajaran sejarah. Hal
membela
menentang
ini tidak bisa dilepaskan dengan fungsi
kolonialisme Belanda. Dalam pergulatan
sejarah sebagai media penanaman nilai
antara
untuk
putra
tanah
kenangan
daerahnya
air
dan
dan
harapan,
ialah
mempertinggi
budi
kenangan masa lampau dan harapan akan
memperkuat
masa depan yang akan datang yang pada
semangat
hakekatnya merupakan eksistensi atau
dalam suatu peristiwa (Gandhi, 1995: 49).
sejarah “an sich” maka rakyat memerlukan suatu teladan perjuangan yang baik yang 5
kepribadian,
pekerti,
kebangsaan
mempertebal
yang
diperoleh
METODE PENELITIAN
di Desa Pengejaran pada tahun 1881. Jro Bayan Depin terlahir dalam keluarga
Penelitian mengenai sosok Jro Bayan
Depin
menggunakan
dengan keadaan ekonomi yang sangat
metode
sederhana sehingga dengan keadaan yang
penelitian sejarah. Ada empat tahap dalam
demikian membuat beliau tidak pernah
penelitian sejarah, yaitu (1) Pengumpulan
mengenyam pendidikan.
Sumber/ jejak-jejak sejarah (Heuristik), yaitu
teknik
studi
dokumen,
Menginjak masa remajanya, Jro
teknik
Bayan Depin tumbuh menjadi sosok laki-
wawancara dengan menggunakan teknik purposive
sampling
dan
laki yang sederhana dan pribadi yang
snowball
mempunyai jiwa sosial yang cukup tinggi.
sampling, serta teknik observasi; (2) Kritik
Menginjak usia 30 tahun Jro Bayan Depin
Sumber, yaitu kritik ekstran dan intern; (3)
memutuskan untuk menikah dengan Luh
Interpretasi dan; (4) Penulisan Sejarah
Jableh pada tahun 1911, namun selama 20
(Historiografi).
tahun pernikahan beliau belum dikaruniai seorang anak. Pada tahun 1931 beliau
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikaruniai anak pertama bernama I Wayan
Biografi Jro Bayan Depin
Depin,
Biografi kepahlawanan Jro Bayan
tahapan
di
setiap
50 tahun. Namun peran dan kontribusi beliau kepada masyarakat Desa Pengejaran
fisik (2) Latar belakang keluarga; (3) Masa
telihat ketika beliau terpilih sebagai Jro
kanak-kanak, remaja, dan dewasa; (4)
Kabayan pada usia 40 tahun dan menjadi
Masa perjuangan Jro Bayan Depin sebagai
Kelian Dinas/Kabayan Pemucuk sejak
pemimpin melawan Belanda ; dan (5)
beliau menikah yaitu diusia 30 tahun.
Masa-masa akhir dari kehidupan Jro
Perjuangan Jro Bayan Depin tidak
Bayan Depin. Secara garis besar biografi
bisa dilepaskan dari peran beliau sebagai
kepahlwanan Jro Bayan Depin dapat
pemimpin/JroKabayan. Seorang pemimpin
dijabarkan sebagai berikut: Jro Bayan
pasangan
I
Wayan
Lembeng
beliau
beliau memiliki anak, beliau sudah berusia
yaitu (1) Situasi politik pada masa revolusi
adalah putra pertama
1933
Made Kuat (Jro Bayan Sen). Pada saat
jenjang
kehidupannya. Ke lima tahapan tersebut
Depin
tahun
dikaruniai anak kedua yaitu bernama I
Depin, akan dibahas ke dalam lima bagian atau
kemudin
memiliki loyalitas
dari
yang kuat karena
keterikatan antar sesama. Begitu juga yang
(Nang
dilakukan tokoh sejarah lokal Jro Bayan
Samuin) dan Ni Luh Sambel. Beliau lahir
Depin. Sejak Jro Bayan Depin menikah di 6
usia 30 tahun, secara langsung beliau
memberikan
terpilih menjadi Kabayan Pemucuk dan
Pemuda Keamanan Desa (PKD), untuk
pada usia 40 tahun menjadi Jro Kabayan di
mengantisipasi kedatangan Belanda ke
Desa Adat. Peran serta Jro Bayan Depin
Desa Pengejaran. Keadaan semakin tidak
dipengaruhi oleh keadaan atau situasi di
menentu, masyarakat Desa Pengejaran
Desa Pengejaran yang menjadikan Jro
semakin
Bayan
pasukan Belanda melakukan patroli dan
Depin
memiliki
niat
untuk
menunjukan langkahnya melawan NICA. Dalam
menjalankan
Gusti Ngurah Rai) sampai di Desa Pengejaran setelah melakukan perjalanan menuju Gunung Agung. Jro Bayan Depin
Bangli yang diketuai oleh Anak Agung
menyambut
Gede Anom Muditha yang membenahi
komando
DPRI(Made
Dalam
melatih
mereka.
satu
peralatan
perang
senapan dan granat yang
ke
seperti
yang
daerah
tersebut.
NICA
berhasil
Desa Pengejaran berkat laporan dari matamata yang mereka kirim untuk mengintai daerah Desa Pengejaran dan sekitarnya.
Muditha yang menjadi Kordinator MB
Serangan terjadi di malam hari pukul
Bali Timur yang bertujuan memudahkan sampai
NICA
mengetahui pasukan I Gusti Ngurah Rai di
didapat dari
diketuai oleh Anak Agung Gede Anom
wilayah
tentara
kedatangan
Pengejaran, langsung melakukan serangan
pasukan MB DPRI daerah Bangli yang
pembinaan
Ketika
baik
ada pasukan I Gusti Ngurah Rai di Desa
Pemuda
Keamanan Desa (PKD), Jro Bayan Depin memperoleh
sangat
bermarkas di Lampu mendengar bahwa
Kaller,2000:9).
pasukan
seringkalinya
Ciung Wanara (pasukan Long March I
dibantu oleh pasukan MB DPRI daerah
menjadi
karena
pasukan
Tanggal 21 Juni 1946 pasukan
tugasnya
Pengejaran, Jro Bayan Depin banyak
perjuangan
resah,
kepada
mendatangi desa mereka.
sebagai pemimpin pergerakan di Desa
organisasi
latihan
19.00 Wita. Jro Bayan Depin tertembak
kebanjar-
oleh peluru NICA. Beliau gugur dalam
banjar dalam menghadapi gerakan tentara
peperangan
Gajah Merah/NICA(Meraku ,2000: 88)
tersebut,
namun
pasukan
Pemuda Keamanan Desa (PKD) mampu Jro
bayan
Depin
membentuk
melawan tentara
Belanda.
Sedangkan
pasukan rahasia yang disebut dengan
dipihak musuh terdapat korban, sehingga
Pemuda Keamanan Desa (PKD). Pasukan
mereka terpaksa mengundurkan diri ke
tersebut dilatih oleh Jro Bayan Depin di
Desa Lampu dan Belantih untuk menuju
daerah Mayungan. Jro Bayan Depin terus
posnya masing-masing. 7
Wafatnya Jro Bayan Depin karena tertembak
peluru
dianggap
kepahlawanan yang patut diteladani oleh
sebagai
anak didik dan generasi muda. Adapun
kematian manusia yang tidak wajar atau
nilai-nilai kepahawanan yang terkandung
Salah Pati. Jasad Beliau dikubur di
pada sosok Jro Bayan Depin, antara lain:
perbatasan Tempek Belandingan dengan
(1) nilai keberanian; (2) nilai kewibawaan;
Desa Mengening. Pada tahun 1950 berkat
(3) nilai solidaritas; (4) nilai patriotisme;
kebijakan dari pemerintah Bangli, jasad
(5) nilai tanpa pamrih; dan (6) nilai
beliau digali kembali untuk dilakukan
kemandirian.
Pelebon atau Pengabenan di Bangli. Tujuan
pemerintah
Bangli
untuk
Sumbangan Biografi Jro Bayan Depin
melakukan pengabenan masal terhadap
Bagi Pembelajaran Sejarah di SMA
para pahlawan yang telah wafat adalah
berdasarkan
untuk menghormati jasa para pahlawan
Kurikulum 2013
yang wafat akibat perjuanganya melawan penjajah.
Untuk
mengenang
Silabus
Silabus
dan
merupakan
RPP
rancangan
jasa-jasa
pembelajaran yang berisi rencana bahan
beliau, maka dibangunlah sebuah tugu
ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang
pahlawan pada tahun 1960 oleh keluarga
dan kelas tertentu, sebagai hasil dari
dan masyarakat Desa Pengejaran dan telah
seleksi pengelompokan, pengurutan, dan
direnovasi permanen pada tanggal 24
penyajian
Oktober 2003. Tugu tersebut berbentuk
dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
Padmasana,
selain
kebutuhan daerah setempat (Majid, 2005:
berfungsi sebagai tugu pahlawan atau
38). Silabus SMA yang dianalisis kali ini
simbul terjadinya suatu peristiwa, tugu
sebagai pertimbangan untuk menjabarkan
tersebut juga dijadikan sebagai tempat
nilai-nilai kepahlawanan Jro Bayan Depin
sembahyang ketika 17 Agustus sebagai
adalah silabus SMAN 1 Kintamani Bangli.
peringatan hari kemerdekaan Indonesia
Materi yang relevan untuk menyisipkan
dan 10 November untuk meperingati hari
nilai-nilai kepahlawanan pada silabus di
pahlawan.
SMAN 1 Kintamani
tujuanya
adalah
materi
menganalisis
yang
pada “materi
perjuangan
Indonesia
Depin
lahirnya Orde Baru”. Materi ini terdapat
dirintis,
dapat
digali
Proklamasi
bangsa
Nilai-Nilai Kepahlawanan Jro Bayan
Dari usaha-usaha Beliau yang telah
sejak
kurikulum
pada LKS bab 2 kelas XII IPS.
nilai-nilai 8
sampai
Seiring
dengan
perkembangan
Beragam manfaat atau faidah yang
pendidikan di Indonesia, menurut mentri
dapat dipetik dari penjabaran nilai-nilai
pendidikan dan kebudayaan, Muhamad
kepahlawanan kepada peserta didik yaitu
Nuh bahwa ditengah perubahan zaman,
peserta didik sebagai generasi muda agar
sistem pendidikan di Indonesia juga harus
dapat mencontoh setiap nilai yang ada.
ikut menyesuaikan. Sistem terbaru setelah
Dalam
digunakannya kurikulum KTSP adalah
kepahlawanan
Kurikulum
menggunakan pendekatan penanaman nilai
2013.
Pengembangan
menanamkan kepada
nilai-nilai siswa
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi
(inculcation
jawaban untuk meningkatkan kemampuan
pendekatan yang memberi penekanan pada
sumber
menghadapi
penanaman nilai-nilai sosial dalam diri
perubahan dunia (http//kurikulum 2013-
siswa. Tujuan pendidikan nilai sosial
latar belakang pengembanganya diunduh
tertentu menurut pendekatan ini adalah:
tanggal 25 februari 2014).
pertama, diterimanya
daya
manusia
Bedasarkan
silabus
approach)
dapat
adalah
suatu
nilai-nilai sosial
kurikulum
tertentu oleh siswa; kedua, berubahnya
2013 kelas XII untuk SMA dan SMK,
nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan
maka nilai-nilai kepahlawanan dari Jro
nilai-nilai sosial yang diinginkan. Metode
Bayan Depin dapat diselipkan pada kolom
yang
“proses
pembelajaran
proses
pembelajaran menurut pendekatan ini
diskusi
dan
nilai-nilai
antara lain: keteladanan, penguatan positif
kepahlawanan”. Selain dapat disisipkan
dan negatif, simulasi, permainan peranan,
pada silabus, nilai-nilai kepahlawanan Jro
diskusi dan lain-lain (Zaim, 2009: 61).
Bayan Depin dapat pula dijabarkan pada
Metode
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
diterapkan pada Rencana Pelaksanaan
pada kurikulum 2013 di SMA. Rencana
Pembelajaran dengan metode diskusi.
terkait
menganalisis
digunakan
ini
dapat
dalam
proses
digunakan
dan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
Nilai-nilai kepahlawanan ini juga
rencana yang menggambarkan prosedur
bisa dijadikan alternatif penanaman nilai
dan pengorganisasian pembelajaran untuk
karakter bangsa yang belakangan ini
mencapai satu kompetensi dasar yang
semakin
ditetapkan
kepahlawan yang sudah dijabarkan pada
dalam
standar
isi
dan
memudar.
Rencana
nilai-nilai
dijabarkan dalam silabus(http// pengertian
silabus
RPP dan silasbus diunduh tanggal 20
Pembelajaran (RPP) tidak akan berguna
Februari 2014).
apabila tidak ada penyampaian secara 9
dan
Namun
Pelaksanaan
khusus dari guru mata pelajaran sejarah.
dan I Made Kuat (Jro Bayan Sen). Jro
Perlu juga adanya peran serta kepala
bayan
sekolah dan
sebagai pemimpin
pemerintah untuk lebih
memperkenalkan
nilai
sejarah
lokal
depin
menancapkan
pasukan rahasia
ketika
perannya membentuk
dari pemuda-pemuda
kepada siswa agar nila-nilai tersebut
Desa Pengejaran yaitu Pasukan Pemuda
senantiasa dapat dijadikan sebagai pijakan
Keamanan
untuk menanamkan moral yang baik bagi
menghembuskan nafas trakhirnya pada
generasi penerus bangsa.
usia 65 tahun yaitu tanggal 21 juni 1946.
Desa.
Jro
Bayan
Depin
Beliau wafat karena tertembak akibat pertembpuran dengan pasukan Belanda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Jasad jro Bayan Depin telah dipelebon
Secara garis besar biografi kepahlwanan
pada tahun 1950 di Bangli. Kini dia
Jro Bayan Depin dapat dijabarkan sebagai
disemayamkan
berikut: Jro Bayan Depin adalah putra
pahlawan
tunggal putra pertama
pahlawan Panglipuran Bangli dan Taman
dari pasangan I
Wayan Lembeng dan Ni Luh Sambel. Jro
bersama
lainya
di
pahlawan-
Taman
Makam
Makam pahlawan Margarana Tabanan.
Bayan Depin lahir di Desa Pengejaran
Adapaun saran dan masukan yang
pada tahun 1881. Sebenarnya, beliau
ditujukan kepada anggota
masyarakat
terlahir dengan nama I Wayan Samuin ,
maupun
Saran
namun gelar Jro Kabayan di dapatkannya
ditujukan kepada : (1) Guru sejarah dalam
setelah
Jro
menyampaikan materi pelajaran sejarah,
Kabayan di Desa adat pada umur 40 tahun.
khusunya guru-guru yang mengajar di
Selain itu beliau juga menjabat sebagai
sekitar wilayah Desa Pengejaran supaya
kelian dinas /Kabayan Pamucuk ketika
mengaitkan
materi
pelajaran
Desa Pengejaran masih tergabung dalam
lingkungan
sekitar
seperti
Desa Gebog Satak. Nama Depin diperoleh
sejarah serta peran Jro Bayan Depin, (2)
dari nama anak pertama beliau yaitu I
Pemerintah Desa Pengejaran harus lebih
Wayan Depin, sehingga nama Jro Bayan
peka lagi terhadap nasib dari anggota
Depin tersebut lebih dikenal sampai
pejuang di hari tuanya sekarang serta
sekarang ini. Jro Bayan Depin menikah
memperhatikan
pada usia 30 tahun dengan seorang
bersejarah seperti Tugu Pahlawan Jro
perempuan bernama Luh Jableh dan
Bayan Depin, (3) Pihak Keluarga Jro
memiliki dua putra yaitu I Wayan Depin
Bayan Depin tetaplah menjadi keluarga
beliau
menjabat
sebagai
10
peneliti
sejenis.
ini
dengan peristiwa
bangunan-bangunan
panutan dengan tetap bersikap yang rela
Bangli : Dinas Kabupaten Bangli.
berkorban bagi nusa dan bangsa tanpa mengharapkan balas jasa apapun, (4)
Majid,
Abdul. 2005. Perencanaan Pembangunan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdaka
Meraku,
Gusti Bagus, dkk. 2000. Bergerilya bersma I Gusti Ngurah Rai 1945-1950. Bandung: Ganesa Exact Bandung
Generasi Muda agar meneladani dan mengaplikasikan
nilai-nilai
Kebudayaan
yang
terkandung pada sosok Jro Bayan Depin.
Kata Persembahan Sebagai akhir dari tulisan ini, penulis
Soebantardjo, R.M. 1983. “Biografi”. Pemikiran Biografi, Kepahlawanan dan Kesejarahan Suatu Kumpulan Prasaran Pada Berbagai Lokakarya Jilid I. (hlm. 31). Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dr.Luh Putu Sendratri, M.Hum selaku pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran sehingga penulis bisa menyusun artikel ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada bapak I Ketut Sedana Arta selaku pembimbing II penulis sekaligus Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, arahan
Widja, I Gede. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan ; Jakarta.
dan saran sehingga penulis bisa menyusun artikel ini dengan tepat waktu.
DAFTAR RUJUKAN
Gandhi, I Made. 1995. “Pengalaman Sebagai Guru Sejarah”. Dalam Sri Sutjiatiningsih (Ed.). Pengajaran Sejarah Kumpulan Makalah Simposium. (hlm 4757). Jakarta: Dwi Jaya Karya. Kaler , I Made. 2000. Sejarah Singkat Perjuangan Pahlawan Pejuang dan Veteran Pejuang Lemerdekaan Kabupaten Bangli. 11