Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM SARAF Lia Agustina, Rida Oktorida Khastini, Siti Gia Syauqiyah Fitri Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ABSTRACT This research aimed to determine the effect of PQ4R learning strategy using comic media on students interest and cognitive ability toward the nervous system concept. The method was a quasi-experimental desain with randomized control group pretest posttest. PQ4R learning strategy using comic media was as independent variables, and cognitive abilities was as dependent variables. Population in this research were all of students classXIIPA1Ciomas High School, academic year 2012-2013. Overall subject of population was used as the sample of research.Sample class XI IPA 1 as an experiment class and XI IPA 2 as a control class. Sampling technique used random sampling. Instrument used were multiple choice test for determining students cognitive ability, observation sheets and documentation. All the instrument, were analyzed by t testfor hypothesis.The resultof hypothesis showed the influence of PQ4R learning strategyusingcomic media on students interest, cognitive ability Key words: PQ4R learning strategy, cognitive ability ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi belajar PQ4R menggunakan media komik terhadap minat dan kemampuan kognitif siswa pada materi sistem saraf.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian Randomized Control Group PretestPosttest.Strategi belajar PQ4R menggunakan media komik sebagai variabel bebas dalam penelitian ini, sedangkan kemampuan kognitif sebagai variabel terikat. PopulasipadapenelitianiniadalahseluruhsiswakelasXI IPA di SMA N 1 Ciomas tahunajaran 2012/2013 yang terdiri atas 2 kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 2.Keseluruhan anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian.Teknik pengumpulan data menggunkan tes, lembar observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data dengan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis. Hasil uji hipotesis pengaruh penerapan strategi belajar PQ4R menggunakan media komik terhadap kemampuan kognitif siswa diperoleh nilai t hitung(-10,763) < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan strategi belajar PQ4R menggunakan media komik terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi sistem saraf di SMA Negeri 1 Ciomas. Kata kunci: Strategi Belajar PQ4R, Kemampuan Kognitif.
(Prawiradilaga, 2007: 38). Bahan ajar
PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar di
merupakan format materi yang diberikan
sekolah tidak terlepas dari peran guru
kepada siswa, dengan tingkat kerumitan
dalam merancang suatu pembelajaran
tersendiri. Kerumitan bahan ajar yang
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
disampaikan
Komponen yang harus diperhatikan oleh
kurang tertarik untuk membaca buku
guru, dalam merancang pembelajaran
pelajaran dan berpengaruh terhadap
salah
hasil
satunya
yaitu
bahan
ajar
belajar.
dapat
Fakta
membuat
tersebut
siswa
yang
22
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
terungkap di SMA N 1 Ciomas pada
meningkatkan pemahaman dan daya
pembelajaran
sistem
ingat siswa pada materi ekosistem.
saraf. Berdasarkan hasil wawancara
Penerapan strategi belajar PQ4R yang
terhadap guru di sekolah tersebut materi
dikolaborasikan
sistem saraf dianggap sulit oleh siswa.
media
Alasan yang terungkap yaitu dalam
diharapkan membantu dalam proses
mempelajari materi sistem saraf yang
belajar,
terdiri dari bagian-bagian sel saraf,
terhadap
proses
(Wahyuningsih, 2011: 102-110).
biologi
penjalaran
kelainan
materi
rangsangan,
terkait
sistem
dan
dengan
alternatif
penggunaan
yang
menarik
sehingga akan berpengaruh hasil
belajar
siswa
saraf,
Salah satu media alternatif yang
membutuhkan daya imajinasi siswa agar
dapat digunakan sebagai penunjang
siswa dapat memahaminya. Selain itu,
pembelajaran
guru selama ini hanya menggunakan
dirancang sesuai dengan materi yang
metode konvensional yang monoton
akan disampaikan. Alaba (2007: 916)
tanpa
mengungkapkan
adanya
variasi
dalam
adalah
komik
beberapa
yang
kelebihan
pembelajaran dan media yang digunakan
komik yaitu, menyajikan alur cerita
juga hanya berupa buku paket dan
yang runtun, gambar menarik, dengan
gambar sederhana. Buku paket membuat
bahasa sederhana, jelas, dan mudah
siswa
dipahami sehingga disukai oleh anak-
kurang
tertarik
untuk
membacanya dengan alasan buku paket
anak hingga remaja.
biologi tebal, materi sangat padat, dan
Berdasarkan
sulit dipahami. Hal ini menjadikan
diharapkan
pembelajaran
menggunakan
tidak
menarik
dan
membosankan.
membangun
Salah satu strategi yang bisa membantu
pembelajaran
dengan
media minat dengan
komik
dapat
belajar
siswa,
buku
paket.
Berdasarkan hasil penelitian Enawaty
materi pelajaran adalah strategi belajar
dan Sari (2010: 24-36), media komik
PQ4R yang merupakan strategi elaborasi
membawa perubahan hasil belajar siswa.
dari P (Preview) membaca selintas
Berdasarkan latar belakang tersebut,
dengan cepat, Q (Question) bertanya, R
tujuan penelitian ini untuk mengetahui
(Read) membaca, R (Reflect) Refleksi,
pengaruh penerapan strategi belajar
R
PQ4R
memahami,
dalam
tersebut
memahami
(Recite)
siswa
dibandingkan
sifat
tanya R
jawab
(Review)
sendiri,
menggunakan
media
komik
mengulang
terhadap kemampuan kognitif siswa
secara menyeluruh. Berdasarkan hasil
pada materi sistem saraf di SMA N 1
penelitian Sudarman (2009: 67-72),
Ciomas.
penggunaan strategi belajar PQ4R dapat 23
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
minat dan kemampuan kognitif siswa
METODE PENELITIAN Metode
ISSN: 1907-087X
penelitian
yang
pada materi sistem saraf di SMA Negeri
digunakan adalah kuasi eksperimen
1
karena
dilakukan dengan menggunakan SPSS
tidak
memungkinkan
untuk
mengontrol semua variabel yang relevan (Nazir,
2009:
73).
Variabel
Ciomas.
Perhitungan
uji
t
ini
versi 17 for Windows
yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (X) yaitu penerapan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan
kognitif
strategi belajar PQ4R menggunakan
merupakan salah satu aspek penting
media komik dan variabel terikat (Y)
dalam penilaian hasil belajar (Arifin,
yaitu minat belajar dan kemampuan
2010: 21), karena kemampuan kognitif
kognitif siswa. Desain yang digunakan
berkaitan
adalah Desain Randomized Control
pengetahuan dan teknologi (Sunarto &
Group Pretest Posttest.
Hartono, 2002: 11). Berdasarkan Uji
dengan
penguasaan
ilmu
Populasi pada penelitian ini
hipotesis terdapat perbedaan rerata nilai
adalah seluruh siswa kelas XI IPA di
tes antara kelas kontrol dan eksperimen
SMA N 1 Ciomas yang terdiri atas 2
dapat dilihat pada Tabel 1.
kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 2. Keseluruhan
anggota
populasi
digunakan sebagai sampel penelitian.
Pada Tabel 1 terlihat bahwa sebelum
pembelajaran
dilaksanakan
siswa diberikan soal pretest dengan
Teknik pengumpulan data yang
rerata nilai siswa relatif sama yaitu kelas
dilakukan dalam penelitian ini adalah
kontrol 34,75 dan kelas eksperimen
dengan teknik tes dan non tes.Teknik tes
33,75. Hasil uji hipotesis menunjukkan
berupa tes objektif dengan soal pilihan
bahwa nilai pretest kedua kelas tidak
ganda sebanyak 25 butir soal untuk
jauh berbeda. Ini berarti nilai tersebut
mengukur kemampuan kognitif siswa
tidak berbeda secara signifikan atau
pada materi sistem saraf, sedangkan
kemampuan kognitif awal kelas kontrol
teknik non tes berupa lembar observasi
dan kelas eksperimen adalah sama.
dan catatan lapangan.
Dengan demikian tidak ada perbedaan
Uji mengetahui penerapan
t
digunakan
signifikansi strategi
belajar
untuk pengaruh
dalam pengetahuan awal siswa pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
PQ4R
menggunakan media komik terhadap
24
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
Tabel 1. Perbandingan rerata nilai kemampuan kognitif siswa
Namun setelah pembelajaran berlangsung nilai
dinyatakan bahwa peningkatan kemampuan
kognitif siswa mengalami peningkatan dengan
kognitif dengan menerapkan strategi belajar
indeks gain kelas kontrol sebesar 0.32
PQ4R menggunakan media komik pada materi
(kategori sedang), sedangkan kelas eksperimen
sistem
memiliki indeks gain sebesar 0,78 (kategori
pembelajaran
tinggi). Berdasarkan data tersebut dapat
menggunakan media buku paket Biologi.
Strategi belajar PQ4R menggunakan
lambat
saraf
dan
lebih dengan
teliti
media komik melibatkan keaktifan siswa
kembali
dalam
membuat catatan
kegiatan
membaca
dan
memberi
baik
materi
metode
serta
yang
dibandingkan
mengungkapkan
telah
dibaca
kecil atau
rangkuman,
kemudian
sendiri.
39),
dibaca. Tahap belajar yang baik tersebut
kesempatan yang diberikan kepada siswa
tercakup dalam keseluruhan aspek strategi
untuk terlibat secara langsung dalam proses
belajar PQ4R. Pada penelitian ini terdapat
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
tiga tahapan pada strategi belajar PQ4R
kognitif. Tahapan Pembelajaran yang dilalui
menggunakan media komik yang terlihat
siswa pada strategi belajar PQ4R dapat
mempengaruhi kemampuan kognitif siswa
membantu
yaitu
siswa
Djamarah
dalam
(2002:
mengingat
dan
tahapan
materi
dan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir Menurut
mengulang
ceramah
“Reflect”,
yang
“Recite”
telah
dan
memahami materi yang dibaca. Strategi belajar
“Review”. Reflect, pada tahapan ini siswa
PQ4R
yaitu
mengungkapkan kembali materi yang telah
“Preview”, “Question”, “Read”, “Reflect”,
dibacanya dengan teman sekelompoknya,
“Recite” dan “Review”. Setiap tahapan pada
kemudian mereka berdiskusi menyamakan
strategi belajar PQ4R merupakan unsur-unsur
pemahaman terkait materi sistem saraf, dengan
yang membentuk cara belajar yang baik.
tujuan siswa tidak hanya menghafal tetapi
Menurut Nasution (2000: 54-57), belajar yang
memahaminya. Berdasarkan catatan lapangan
baik meliputi proses membaca seluruh materi
siswa antusias ketika guru meminta siswa
pelajaran secara sepintas untuk mengetahui
untuk melakukan tahapan reflect. Menurut
garis-garis besarnya, melakukan resitasi yaitu
Sudarman (2009: 70), reflect membantu siswa
memberi jawaban atas pertanyaan yang timbul
dalam mengingat dan memahami materi
sewaktu membaca, membaca kembali dengan
sehingga mampu mengasah kemampuan siswa
memiliki
enam
tahapan
25
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
dalam mengemukakan kembali apa yang telah
pemberian nama tokoh yang mirip dengan
dibacanya.
nama ilmiah membantu dalam mengingat
Recite,
pada
tahapan
ini
siswa
bagian-bagian sel saraf. Terbukti pada proses
membuat rangkuman atau catatan kecil yang
pembelajaran
dapat membantu siswa dalam mengingat dan
meminta siswa melengkapi keterangan bagian-
memahami
catatan
bagian sel saraf semua siswa antusias untuk
lapangan semua siswa melakukan tahapan
melengkapinya, selain itu adanya gambar
recite ada yang berupa peta konsep dan catatan
berwarna
kecil.
membantu
materi,
berdasarkan
Purwanto
mengungkapkan
(1997: dengan
dan
bahasa
siswa
ketika
yang
dalam
guru
sederhana
mengingat
dan
siswa
memahami materi sistem saraf. Menurut
kegiatan
DePorter (2004: 103) rangsangan untuk otak
belajarnya akan membuat siswa mudah dalam
yang berasal dari sumber visual mempunyai
mengingat kembali suatu materi dan menurut
tanggapan
Wahyuningsih (2011: 108), ketika siswa
disajikan
mampu
diperkuat
membuat
bahwa
117-120)
berlangsung
rangkuman
membuat
dalam
rangkuman
dapat
membentuk kemampuan pemahamannya.
cepat dalam
terhadap
materi
pembelajaran.
berdasarkan
hasil
yang
Hal
ini
penelitian
Mediawati (2011: 68-76), bahwa komik dapat
Tahapan ketiga yaitu Review, tahapan
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu
ini memberikan kesempatan kepada siswa
Surjanti
untuk mengulang kembali materi yang telah
mengungkapkan bahwa disertakannya media
dibacanya, pada tahapan ini beberapa siswa
ilustrasi komik dalam pembelajaran dapat
mengulang
meningkatkan
membaca
komik,
menjawab
dan
Musfidah
(2008:
efektivitas
128-136)
belajar
siswa.
kembali pertanyaan-pertanyaan terkait sistem
Pembelajaran dengan menerapkan strategi
saraf
membaca
belajar PQ4R menggunakan media komik di
rangkumannya kembali. Purwanto (1997: 120)
kelas eksperimen tergolong kondusif mulai
mengungkapkan
dari
dan
beberapa
siswa
bahwa
dengan
review
membaca
komik,
berdiskusi,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan guru dan teman, menjawab
merefleksikan,
dan
pertanyaan, mengemukakan pendapat serta
mengevaluasi isi pengetahuan yang telah
antusias ketika tahapan refleksi. Sementara di
dikuasainya. Selain itu, Djamarah (2002: 42)
kelas kontrol berdasarkan catatan lapangan
mengungkapkan bahwa pengulangan sangat
perhatian siswa terganggu karena adanya
membantu untuk memperbaiki semua kesan
siswa yang mengobrol serta ucapan-ucapan
yang masih samar-samar dan menjadikannya
lucu yang dikemukakan oleh siswa pada saat
kesan yang sesungguhnya sehingga tergambar
pembelajaran
jelas dalam ingatan.
konsentrasi belajar siswa terganggu hal ini
mengingat
kembali,
Selain strategi, media pembelajaran
berakibat
tidak
berlangsung
baik
pada
sehingga
kemampuan
berupa komik pun berpengaruh terhadap hasil
kognitifnya, karena belajar akan sia-sia tanpa
belajar siswa. Mereka mengungkapkan bahwa
adanya konsentrasi dalam belajar (Slameto, 26
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
2003: 87). Djaali (2008: 74) mengungkapkan kemampuan kognitif siswa dipengaruhi juga oleh faktor pembawaan (IQ), faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang memiliki kecerdasan tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan pembahasan
pada
analisis
data
penelitian
ini
dan dapat
disimpulkan nilai rerata minat belajar siswa kelas kontrol yaitu 7,26 termasuk kategori sedang, dan kelas eksperimen sebesar 11,23 termasuk kategori tinggi. Indeks gain kelas kontrol
0,32
dengan
kategori
sedang,
sedangkan kelas eksperimen memiliki indeks gain tertinggi sebesar 0,78. Hal ini berarti penerapan strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) menggunakan
media
komik
berpengaruh
terhadap minat dan kemampuan kognitif siswa pada materi sistem saraf di SMA Negeri 1 Ciomas.
DAFTAR PUSTAKA Alaba, S. O. 2007. The use of educational cartoons and comics in enhancing creativity in primary school pupils in ile-ife, osun state, Nigeria. Journal of Applied Sciences recearch, 3 (10): 913 -- 920. Arifin, Z. 2009. Evaluasi pembelajaran. Rosdakarya, Bandung: vii + 312 hlm. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi revisi. Bumi Aksara, Jakarta: xii + 308 hlm.
DePorter, B. 2004.Quantum Learning. Kaifa, Bandung: xvi + 356 hlm. Djali. 2008. Psikologi pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta: x + 138 hlm. Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta, Jakarta: x + 243 hlm. Djamarah, S.B. 2005. Guru dan peserta didik dalam interaksi edukatif. Rineka Cipta. Jakarta: x+343 hlm Enawaty, E. & Sari, H. 2010.Pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Pontianak pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 1 (1): 24 -- 36. Mediawati, E. 2011.Pembelajaran akuntansi keuangan melalui media komik untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Jurnal penelitian pendidikan, 12 (1): 68 -- 76. Nazir, M. 2009. Metode penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta: 536 hlm. Purwanto, M.N. 1997. Psikologi pendidikan. Remaja Rosdakarya, Bandung: v + 168 hlm. Purwanto, M.N. 1997. Psikologi pendidikan.Remaja Rosdakarya, Bandung: v + 168 hlm. Prawiradilaga, D. S. 2007. Prinsip disain pembelajaran. Kencana, Jakarta: xv + 134 hlm. Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta: viii + 195 hlm. Sudarman. 2009. Peningkatan pemahaman dan daya ingat siswa melalui strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R). Junal Pendidikan Inofatif, (2): 67 -- 72. Sunarto & A. Hartono. 2006. Perkembangan peserta didik. Rineka Cipta, Jakarta : ix + 245 hlm.
27
Biodidaktika, Volume 10 No 2, Juli 2015
ISSN: 1907-087X
28