Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS PERKEMBANGAN BAGI ANAK DISLEKSIA Arum Setiowati BK-FKIP-Universitas PGRI Yogyakarta
Abstrak Bimbingan dan Konseling Perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan atau kelemahan, minat, dan isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Konselor sebagai pendidik profesional memberikan pelayanan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Salah satu masalah dalam perkembangan siswa sekolah dasar adalah disleksia. Disleksia adalah sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat dan dalam belajar. Komponen program bimbingan dan konseling perkembangan bagi anak disleksia adalah pelayanan dasar, pelayanan responsif, pelayanan individual dan dukungan sistem. Kata Kunci: bimbingan dan konseling perkembangan, disleksia peserta
I. PENDAHULUAN Sepanjang
Kepribadian
disini
kehidupan
mencakup
berpikir,
individu akan mengalami pertumbuhan
bertingkah
laku.
dan perkembangan. Pertumbuhan dan
sekolah ikut berperan sebagai pengganti
perkembangan individu akan mencapai
keluarga dan guru berperan sebagai
hasil yang optimal ketika dilaksanakan
pengganti orangtua.
dengan
perjalanan
didik.
berbagai
stimulasi
yang
Lingkungan
bersikap,
Dalam
sekolah
dan
praktiknya
merupakan
maksimal dari lingkungan. Lingkungan
salah satu lingkungan yang banyak
yang dimaksud antara lain lingkungan
memberikan pengaruh besar kepada
keluarga, lingkungan masyarakat, dan
individu
tentu saja lingkungan sekolah. Sekolah
pertumbuhan
merupakan
Sekolah
faktor
penentu
bagi
ketika
melewati
dan
sebagai
masa
perkembangan. sebuah
keberhasilan perkembangan kepribadian
pendidikan
individu terkait predikatnya sebagai
memberikan suasana belajar yang baik
62
formal
institusi
berkewajiban
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
bagi peserta didik. Hal ini seperti yang
oleh guru bimbingan dan konseling, agar
ditegaskan dalam UU No 20 Tahun
dapat mengoptimalkan potensi peserta
2003
Pendidikan
didik dalam berbagai bidang yakni
Nasional pasal 1 bahwa Pendidikan
bidang pribadi, bidang sosial, bidang
adalah usaha sadar dan terencana untuk
akademik atau belajar, dan bidang karir.
tentang
Sistem
mewujudkan suasana belajar dan proses
Pemerintah mulai membuka ke-
pembelajaran agar peserta didik secara
bijakan untuk mengoptimalkan per-
aktif mengembangkan potensi dirinya
kembangan peserta didik dari tingkat
untuk
sekolah dasar dengan memfasilitasi
memiliki
keagamaan,
kekuatan
pengendalian
spiritual ke-
seorang konselor sekolah. Peraturan
pribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
pemerintah No 17 tahun 2010 pada
serta
Pasal 171 ayat 2 c menyebutkan bahwa
keterampilan
yang
diri,
diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
konselor sebagai pendidik profesional
Berdasarkan amanah undang undang
memberikan
pelayanan
maka sekolah berkewajiban melaksana-
kepada
kan proses pendidikan yang terbaik bagi
pendidikan pada jenjang pendidikan
setiap peserta didik. Kenyataan yang
dasar,
dijumpai adalah setiap peserta didik
pendidikan tinggi. Melalui peraturan
memiliki karakteristik masing-masing
tersebut jelas bahwa bidang garapan
yang berbeda satu dengan yang lain.
konselor pendidikan adalah peserta didik
Keanekaragaman karakter peserta didik
dari
dapat menimbulkan gangguan dalam
perguruan tinggi.
pembelajaran ketika tidak mendapat
peserta
didik
konseling
pendidikan
tingkat
Secara
satuan
menengah,
sekolah
umum
di
dasar
dan
hingga
pendidikan
akan
perhatian dan tindakan yang tepat.
berlangsung dengan maksimal ketika
Pendidik sebagai salah satu faktor yang
tidak dijumpai berbagai kendala dalam
berpengaruh dalam proses pembelajaran
pelaksaannya, sehingga baik pendidik
di sekolah adalah pihak yang akan
maupun peserta didik dapat melaksana-
bersingunggan langsung dengan peserta
kan aktivitas belajar mengajar dengan
didik. Salah satu tenaga kependidikan
lancar. Menurut Santrock (2008: 230)
adalah guru bimbingan dan konseling
mengungkapkan bahwa kegiatan pem-
atau disebut konselor sekolah. Pe-
belajaran paling umum melibatkan tiga
mahaman yang benar dan
area akademik yakni pelajaran mem-
mendalam
tentang karakteristik setiap peserta didik
baca,
adalah hal mutlak yang harus dimiliki
matematika. Faktanya dilapangan dapat
63
bahasa
melalui
tulisan
dan
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
dijumpai sejumlah siswa yang meng-
sangat cukup untuk berinteraksi dengan
alami kendala terkait tiga area akademik
siswa
tersebut. Salah satu kendala yang terjadi
mampuan membaca yang dimiliki oleh
adalah gangguan belajar pada aktivitas
siswa. Anak-anak disleksia membutuh-
membaca,
kan
fonologis
terutama dalam
seorang
mengembangkan
guru
yang
ke-
mengerti
memahami
bagaimana frustasi anak-anak yang tidak
bagaimana suara dan huruf mampu
mampu melakukan apa yang murid-
membentuk sebuah kata. Gangguan anak
murid lain lakukan dengan mudah yaitu
dalam kemampuan untuk membaca dan
membaca dan melafalkan huruf. Mereka
mengeja dikenal dengan istilah disleksia.
membutuhkan guru yang memahami
Disleksia atau dyslexia merupakan
bahwa kesulitan ini adalah karena
sebuah istilah yang berasal dari bahasa
perbedaan otak, bukan karena kemalas-
Yunani, yakni dys yang berarti sulit
an,
dalam dan lex berasal dari legein, yang
kurangnya motivasi.
artinya
anak
keterampilan
dalam
berbicara.
Secara
kurangnya
kecerdasan,
ataupun
harfiah
Konsep bimbingan dan konseling
disleksia berarti kesulitan yang ber-
berbasis perkembangan melihat masalah
hubungan dengan kata atau simbol-
disleksia sebagai salah satu fakta yang
simbol tulis. Disleksia disebabkan oleh
dapat menimpa peserta didik ketika
ketidakmampuan dalam menghubung-
melewati tahap perkembangan terutama
kan antara lisan dan tertulis, atau
tahap perkembangan usia sekolah dasar.
kesulitan mengenal hubungan antara
Anak dengan disleksia memerlukan guru
suara dan kata secara tertulis. Bryan &
yang mampu memahami dan bersedia
Bryan (dalam Abdurrahman, 1999: 204),
untuk
menyebut
suatu
semua kelemahan mereka. Mereka juga
sindroma kesulitan dalam mempelajari
membutuhkan guru yang tahu bahwa
komponen-komponen kata dan kalimat,
mereka menderita kecemasan. Siswa ini
mengintegrasikan komponen-komponen
takut bahwa guru mereka akan membuat
kata dan kalimat dan dalam belajar
mereka terlihat bodoh di depan teman-
segala sesuatu yang berkenaan dengan
teman mereka.
waktu, arah dan masa.
II. KAJIAN PUSTAKA
disleksia
sebagai
Peran guru di sekolah termasuk guru
belajar
bagaimana
mengajar
A. Bimbingan dan Konseling Ber-
bimbingan dan konseling menjadi salah
basis Perkembangan
satu faktor penentu karena guru akan
Bimbingan dan konseling bertujuan
memiliki kompetensi dan waktu yang
membantu peserta didik agar memiliki
64
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
kompetensi
mengembangkan
potensi
yang meliputi aspek pribadi-sosial,
dirinya seoptimal mungkin atau me-
akademik, dan karir.
wujudkan nilai-nilai dalam tugas per-
Konsep bimbingan dan konseling
kembangan
yang
harus
dikuasai
perkembangan berdasarkan ketercapaian
seoptimal mungkin.
tugas
Bimbingan dan Konseling Perkem-
perkembangan
individu
pada
setiap jenjangnya. Tugas-tugas per-
bangan adalah layanan bimbingan dan
kembangan
konseling
tugas yang muncul pada periode tertentu
yang
dirancang
dengan
merupakan
memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan
dalam
atau kelemahan, minat, dan isue-isue
manusia. Apabila berhasil maka akan
yang
tahapan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan
perkembangan siswa dan merupakan
dalam menuntaskan tugas perkembang-
bagian
an berikutnya. Apabila gagal akan me-
berkaitan
penting
dengan
dan
integral
dari
rentang
serangkaian
waktu
kehidupan
keseluruhan program pendidikan.
nyebabkan ketidakbahagiaan pada diri
Tujuan Bimbingan dan Konseling
individu yang bersangkutan, menimbul-
Perkembangan :
kan penolakan masyarakat, dan kesulitan
1. Membantu individu untuk mencapai
dalam menuntaskan tugas belajar se-
perkembangan optimal sesuai de-
lanjutnya. (Havighurst, 1961).
ngan nilai-nilai Pancasila, kemam-
Tugas-tugas
puan, bakat, minat, dan cita-citanya.
lingkungan
kehidupan individu dapat diuraikan
pendidikan,
sebagai berikut:
pekerjaan, sosial kemasyarakatan,
1
dan alam.
Tugas perkembangan usia bayi dan kanak-kanak (0,0 – 6,0 tahun)
3. Membuat keputusan dan pilihan
a. Belajar berjalan
secara realistis. 4. Merumuskan
bagi
setiap fase perkembangan dalam rentang
2. Mengenal lingkungan dirinya yang meliputi
perkembangan
b. Belajar rencana
pribadinya
memakan
makanan
padat
yang berkaitan dengan rencana pen-
c. Belajar berbicara
didikan, karir, dan rencana kehidup-
d. Belajar buang air kecil dan
an lainnya
buang air besar (toilettraining)
5. Mewujudkan potensi dan mengem-
e. Belajar
bangkan minat dan cita-citanya.
mengenal
perbedaan
jenis kelamin
6. Membantu individu agar dapat men-
f.
capai tugas-tugas perkembangannya
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
65
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
g. Belajar
memahami
konsep-
h. Belajar memperoleh kebebasan
konsep
sederhanan
tentang
yang bersifat pribadi (bersikap
kehidupan sosial dan alam
mandiri)
h. Belajar melakukan hubungan emosional
dengan
i.
orangtua,
positif
saudara, dan orang lain i.
buruk
j.
(mengembangkan
2
3
Mengenal
dan
mengamalkan
Tugas perkembangan usia remaja
Mengenal konsep, norma atau
(13 – 19 tahun)
ajaran agama secara sederhana.
a. Menerima fisiknya sendiri ber-
Tugas perkembangan usia sekolah
ikut keragaman kualitasnya
dasar (7,0 – 12 tahun)
b. Mencapai kemnadirian emosio-
a. Belajar memperoleh keterampilan
fisik
untuk
nal dari orang tua atau figur
melakukan
yang
permainan b. Belajar
membentuk
sikap
tanpa tergantung kepadanya) c. Mengembangkan
biologis (dapat merawat ke-
keterampilan
komunikasi interpersonal
bersihan dan kesehatan diri)
d. Mampu bergaul dengan teman
c. Belajar bergaul dengan teman
sebaya atau orang lain secara
sebaya
wajar memainkan
peranan
e. Menemukan
sesuai dengan jenis kelaminnya e. Belajar
otoritas
terhadap orangtua dan orang lain
dirinya sendiri sebagai makhluk
d. Belajar
mempunyai
(mengembangkan sikap respek
positif, yang sehat terhadap
keterampilan
manusia
model
yang dijadikan pusat identi-
dasar
fikasinya
dalam membaca, menulis, dan
f.
kehidupan
ajaran agama sehari-sehari.
kata hati) j.
terhadap
social
Belajar mengenal konsep baik dan
Belajar mengembangkan sikap
f.
Menerima diri sendiri dan me-
berhitung
miliki
Belajar mengembangkan konsep
kemampuannya sendiri
(agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari g. Belajar mengembangkan kata
kepercayaan
terhadap
g. Memperoleh
self-control
(kemampuan
mengendalikan
sendiri) atas dasar skala nilai,
hati (pemahaman tentang benar-
prinsip-prinsip
salah, baik-buruk)
hidup
66
atau
falsafah
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
h. Mampu
meninggalkan
reaksi
i.
dan penyesuaian diri (sikap dan
Bertingkah
laku
yang
5
ber-
Mengembangkan
Tugas perkembangan usia dewasa
a. Memantapkan pemahaman dan
keterampilan
pengalaman nilai-nilai agama
intelektual dan konsep-konsep
b. Mencapai tanggung jawab sosial
yang diperlukan bagi warga
warga Negara
Negara
c. Membantu anak yang sudah
k. Memilih dan mempersiapkan
l.
remaja untuk belajar menjadi
karir (pekerjaan)
orang dewasa yang bertanggung
Memiliki sikap positif terhadap
jawab dan bahagia
pernikahan
dan
hidup
ber-
d. Menerima dan menyesuaikan
keluarga m. Mengamalkan
diri dengan perubahan-peubahan ajaran
agama
yang terjadi pada aspek fisik
yang dianutnya. 4
sosial
akhir (40 – 60 tahun)
tanggung jawab secara social j.
kelompok
(kolega) yang menyenangkan.
perilaku) yang kekanak-kanakan i.
Mencari
(penurunan
Tugas perkembangan usia dewasa
kemampuan
dan
fungsi)
awal (20 – 40 tahun)
e. Memantapkan
a. Mengembangkan sikap, wawas-
keharmonisan
hidup berkeluarga
an, dan pengalaman nilai-nilai
f.
(ajaran) agama
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
b. Memperoleh atau mulai me-
karir
masuki pekerjaan
g. Memantapkan
peran-perannya
c. Memilih pasangan hidup
sebagai orang dewasa, baik di
d. Mulai memasuki pernikahan dan
lingkungan
hidup berkeluarga
maupun
masyarakat.
e. Mengasuh, merawat dan men-
f.
kerja
6
Tugas perkembangan usia dewasa
didik anak
tua (lansia 60 tahun – mati)
Mengelola hidup rumah tangga
a. Lebih memantapkan diri dalam
g. Memperoleh kemampuan dan
mengamalkan ajaran agama
kemantapan karir
b. Mampu
h. Mengambil tanggung jawab atau
menyesuaikan
diri
dengan menurunnya kemampu-
peran sebagai warga masyarakat
an dan kesehatan fisik
67
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
c. Dapat menyesuaika diri dengan
dapat belajar secara wajar, disebabkan
masa pension (jika pegawai
adanya ancaman, hambatan ataupun
negeri) dan berkurangnya “in-
gangguan dalam belajar (Djamarah,
come”, penghasilan keluarga
2002:201). Kondisi siswa yang meng-
d. Dapat menyesuaikan diri dengan
alami kesulitan belajar ditandai ketika
kematian pasangan
siswa mengalami kesulitan dalam tugas-
e. Membentuk hubungan dengan
f.
tugas akademik, baik disebabkan oleh
orang lian yang seusia
problem-problem neurologis, maupun
Memantapkan hubungan yang
sebab-sebab psikologis lain, sehingga
lebih harmonis dengan anggota
prestasi belajarnya rendah, tidak sesuai
keluarga (isteri, anak, menantu,
dengan
cucu, dan saudara).
dilakukan.
dalam
Disleksia yang
dan
Kesulitan
usaha
yang
belajar
pada
dasarnya suatu gejala yang nampak
B. Ketidakmampuan Belajar
Pemahaman
potensi
menyeluruh
berbagai
tingkah
laku
jenis
manifiestasi
(bio-psikososial)
baik
tentang ketidakmampuan belajar akan
secara langsung atau tidak, bersifat
didapatkan oleh pembaca ketika kita
permanen dan berpotensi menghambat
memulai dari hal yang bersifat umum
berbagai tahap belajar siswa.
terlebih dahulu. Dalam proses pem-
Kesulitan
belajar
mempunyai
belajaran prestasi belajar yang memuas-
pengertian yang luas dan terjabarkan
kan dapat diraih oleh setiap anak didik
dalam istilah-istilah, seperti: Learning
jika mereka dapat belajar dengan wajar
Disorder
terhindar dari berbagai ancaman ham-
adalah keadaan di mana proses belajar
batan dan gangguan. Namun sayangnya
siswa
karena
timbulnya
ancaman hambatan dan gangguan di-
respons yang bertentangan.
Learning
alami oleh anak didik tertentu. Sehingga
Disability (ketidakmampuan belajar),
mereka mengalami kesulitan dalam be-
adalah ketidakmampuan seorang siswa
lajar. Pada tingkat tertentu memang ada
dalam belajar, Learning Disfunction
yang anak didik yang dapat mengatasi
(ketidakberfungsian
kesulitan belajarnya, maka bantuan guru
gejala di mana proses belajar tidak
atau orang lain sangat diperlukan oleh
berfungsi dengan baik, Under Achiever
anak didik (Djamarah, 2002 : 199).
(pencapaian randah), yang mengacu
(ketergantungan
terganggu,
belajar),
belajar),
adalah
Pengertian tentang kesulitan belajar
kepada anak-anak atau siswa yang
yakni suatu kondisi dimana siswa tidak
memiliki tingkat potensi intelektual di
68
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
atas normal, tetapi prestasi belajarnya
atau
tergolong rendah. Slow Learner (lambat
gangguan belajar adalah sebagai berikut
belajar), adalah siswa yang lambat
(Santrock, 2008: 229).
dalam
proses
membutuhkan
sehingga
belajarnya, waktu
lebih
1
lama,
dikenal
juga
Mempunyai
dengan
kecerdasan
istilah
yang
normal atau diatas normal
dibandingkan dengan anak-anak yang
2
lain memilih taraf potensial intelektual
Kesulitan pada satu atau biasanya beberapa mata pelajaran
yang sama. Berdasar paparan tersebut,
3
Tidak memiliki maalah atau gang-
salah satu kondisi yang dapat dialami
guan lain, misalnya retardasi mental
siswa terkait kesulitan belajar adalah
yang menyebabkan kesulitan yang ia
learning disability atau ketidakmampuan
alami itu.
belajar.
Beberapa konsep umum ketidak-
Istilah
ketidakmampuan
adalah
mampuan belajar yang dialami oleh
ketidakmampuan seorang siswa, yang
anak dalam hal ini sebagai peserta didik
mengacu kepada gejala di mana siswa
adalah
tidak
dengar,
mampu
belajar
(menghindari
masalah
kemampuan
berkonsentrasi,
men-
berbicara,
belajar), sehingga hasil belajarnya di
berpikir, memori, membaca menulis
bawah
Kita
dan mengeja. Salah satu jenis ketidak-
sering mendengar dua istilah yang
mampuan dalam belajar yang akan
berkaitan yakni ketidakmampuan dan
dibahas
kecacatan.
ketidak-
ketidakmampuan anak untuk membaca
mampuan dan cacat dapat digunakan
dan menulis yang sering disebut dengan
dalam situasi dan kondisi yang sama.
istilah disleksia.
potensi
intelektualnya.
Dahulu
istilah
dalam
tulisan
ini
adalah
Pada perkembangannya kedua istilah
Bryan & Bryan (dalam Abdur-
tersebut mengalami perbedaan makna.
rahman, 1999: 204), menyebut disleksia
Ketidakmampuan atau disability adalah
sebagai suatu sindroma kesulitan dalam
keterbatasan fungsi yang membatasi
mempelajari
kemampuan
atau
kata dan kalimat, mengintegrasikan
handicap adalah kondisi yang diberikan
komponen-komponen kata dan kalimat
kepada
menderita
dan dalam belajar segala sesuatau yang
dalam
berkenaan dengan waktu, arah dan masa.
seseorang.
seseorang
ketidakmampuan
Cacat
yang (Lewis
Santrock, 2008: 220).
Ada
Berdasarkan definisinya, anak yang mengalami
ketidakmampuan
empat
komponen-komponen
kelompok
karakteristik
kesulitan belajar membaca, yaitu ke-
belajar
biasaan membaca, kekeliruan mengenal
69
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
kata, kekeliruan pemahaman, dan gejala-
dengan
gejala serba aneka, (Mercer, 1983)
membaca dengan penekanan yang
dalam Abdurrahman (1999).
tidak tepat.
1
Dalam kebiasaan membaca anak
3
dan
yang mengalami kesulitan belajar
Bimbingan dan Konseling Kompre-
membaca sering tampak hal-hal
hensif - Perkembangan berangkat dari
yang tidak wajar, sering menampak-
gagasan
kan ketegangannya seperti menger-
menyatakan ” developmental guidance
nyitkan kening, gelisah, irama suara
and counseling assumes that human
meninggi, atau menggigit bibir.
nature moves individuals sequentially
Mereka juga merasakan perasaan
and positively toward self-enhancement.
yang tidak aman dalam dirinya yang
It recognizes there is a force within each
ditandai dengan perilaku menolak
of us that make us believe that we are
untuk membaca, menangis, atau
special and there is no body like us. It
melawan guru.Pada saat mereka
also
membaca sering kali kehilangan
potentials are valuable assets to society
jejak
and the future of humanity.
sehingga
sering
terjadi
Myrick
assumes
(1993:25)
that
our
yang
individual
Program bimbingan dan konseling
terlompat tidak terbaca.
komprehensif perkembangan disusun
Dalam kekeliruan mengenal kata ini
untuk
memcakup penghilangan, penyisip-
perkembangan
an, penggantian, pembalikan, salah
Handerson (Moore – Thomas, 2004 :
ucap,
tidak
257) mengemukakan bahwa program
mengenal kata, dan tersentak-sentak
bimbingan dan konseling perkembangan
ketika membaca.
disajikan secara reguler dan sistematis
perubahan
Kekeliruan
tempat,
memahami
bacaan
memfasilitasi siswa.
seluruh
aspek
Gysbers
&
sehingga memungkinkan siswa untuk
tampak pada banyaknya kekeliruan
memiliki
dalam menjawab pertanyaan yang
dengan tahap pertumbuhan dan per-
terkait dengan bacaan, tidak mampu
kembangannya.
mengurutkan cerita yang dibaca, dan tidak
4
ketegangan,
III. PEMBAHASAN
pengulangan atau ada baris yang
2
penuh
mampu
memahami
kompetensi
yang
sesuai
Bimbingan dan konseling berbasis
tema
perkembangan memberikan ruang pada
bacaan yang telah dibaca.
guru bimbingan dan konseling atau
Gejala serba aneka tampak seperti
konselor sekolah untuk memfokuskan
membaca kata demi kata, membaca
perhatiannya
70
tidak
sekedar
pada
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
gangguan emosional siswa, melainkan
Individu
diharapkan
mampu
lebih mengupayakan pencapaian tujuan
melewati setiap tahap perkembangan
dalam kaitannya dengan tugas-tugas
dengan baik dan optimal, sehingga dapat
perkembangan
menjembatani
naik ke tahap perkembangan selanjut-
tugas-tugas perkembangan yang muncul
nya. Berdasarkan kubus perkembangan
pada saat tertentu, dan meningkatkan
dipaparkan bahwa Aspek perkembangan
sumber daya serta kompetensi konselor
kematangan intelektual pada tingkatan
dalam memberikan bantuan kepada
sekolah dasar yakni mengenai konsep-
upaya pencapaian tugas perkembangan
konsep dasar ilmu pengetahuan dan
siswa secara optimal.
perilaku belajar, menyenangi berbagai
siswa,
Secara umum perkembangan anak di
aktivitas perilaku belajar, dan melibat-
Indonesia akan mulai memasuki usia
kan
sekolah
perilaku belajar.
dasar
pada
rentang
usia
diri
dalam
berbagai
aktivitas
kronologis yakni 7 – 12 tahun. Menurut
Faktanya tidak semua anak usia
Havighurst salah tugas perkembangan
sekolah dasar mampu menjalankan tugas
yang diemban individu pada usia 7- 12
membaca menulis dan berhitung dengan
tahun atau masa anak-anak akhir yakni
mudah.
anak mampu untuk belajar keterampilan
gangguan serius dalam ketiga aktivitas
dasar dalam membaca, menulis, dan
dasar belajar. Penelitian John Bradford
berhitung.
akan
(1999) di Amerika menemukan indikasi,
menghabiskan banyak waktu di sekolah
bahwa 80 persen dari seluruh subjek
untuk melaksanakan kegiatan belajar
yang diteliti oleh lembaganya mem-
mengajar. Aktivitas belajar akan sering
punyai sejarah atau latar belakang
menggunakan
anggota
Mayoritas
anak
kemampuan
seorang
Sebagian
anak
keluarga
yang
mengalami
mengalami
individu dalam tiga kegiatan dasar yakni
learning disabilities, dan 60% di antara-
membaca
nya punya anggota keluarga yang kidal.
menulis
dan
berhitung.
Kegiatan tersebut menjadi modal awal
Anak
untuk keberlangsungan proses belajar
mampuan
individu pada tingkatan selanjutnya.
mengalami kesulitan ketika melakukan
Gangguan yang terjadi pada ketiga
kegiatan
menulis
kegiatan dasar dalam belajar tersebut
mengeja,
serta
akan
Mereka
memberikan
hambatan
bagi
yang
menderita
belajar
disleksia
ketidaksering
dengan
tangan,
menyusun
kalimat.
terkadang
menulis
dengan
individu untuk sukses melaksanakan
sangat lamban, tulisan tangan mereka
tugas perkembangan selanjutnya.
terlihat tidak beraturan susah dibaca dan
71
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
banyak terdapat kesalahan ejaan karena
sehari-hari, kehidupan keluarga, atau
ketidakmampuan
bahkan
menyesuaikan
mereka dan
terkadang
dalam
hubungan
bunyinya.
persahabatan dan bermain. Beberapa
Gangguan dalam membaca tentu saja
individu yang mengalami kesulitan ini
sangat berpengaruh bagi keberlanjutan
berpengaruh pada kebahagiaan mereka.
perkembangan
Sementara
kemampuan
huruf
untuk
hidup
anak
membaca
karena
merupakan
menyatakan
itu,
penderita
bahwa
lainnya
gangguan
ini
kemampuan yang sangat mendasar dan
menghambat proses belajar mereka,
paling dibutuhkan dalam segala aspek
sehingga tentu saja pada gilirannya juga
kehidupan
akan berdampak pada aspek lain dari
terutama
dalam
bidang
akademik peserta didik. Kesulitan mem-
kehidupan mereka.
baca pada anak penderita disleksia tentu
Seluruh siswa ingin memperoleh pe-
saja akan berpengaruh pada kemampu-
mahaman diri, meningkatkan tanggung
annya memahami mata pelajaran yang
jawab terhadap kontrol diri, memiliki
lain.
matematika,
kematangan dalam memahami lingkung-
kesulitan
an, dan belajar membuat keputusan.
memahami simbol-simbol. Karena anak
Setiap siswa memerlukan bantuan dalam
yang mengalami disleksia, akan ber-
mempelajari cara pemecahan masalah,
pengaruh ke seluruh aspek kehidupan-
dan
nya. Komunikasi anak dengan disleksia
memahami nilai-nilai. Siswa berharap
kadang-kadang berbicara pun maksud
disayangi dan dihargai oleh pendidik,
mereka sulit dipahami. Besar kemung-
siswa memiliki kebutuhan untuk belajar
kinan
akan
memahami kekuatan dan kelemahan
segala
pada dirinya. Termasuk didalamnya
Dalam
misalnya,
anak
mengalami
pelajaran anak
akan
dengan
disleksia
hambatan
dalam
bidang perkembangannya.
memiliki
kematangan
dalam
anak yang mengalami ketidakmampuan
Layanan bimbingan dan konseling
atau gangguan belajar disleksia. Bagi
diperlukan oleh seluruh siswa, termasuk
beberapa pihak masih ada anggapan
di dalamnya siswa yang mengalami
bahwa siswa dengan disleksia adalah
kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat
siswa yang bermasalah. Padahal jika kita
berlangsung dalam waktu yang lama.
lihat anak dari ciri-ciri anak disleksia
Beberapa kasus memperlihatkan bahwa
yakni (Santrock, 2008: 229) Mempunyai
kesulitan ini mempengaruhi banyak
kecerdasan yang normal atau diatas
bagian dalam kehidupan individu, baik
normal, Kesulitan pada satu atau biasa-
itu di sekolah, pekerjaan, rutinitas
nya beberapa mata pelajara, Tidak
72
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
memiliki masalah atau gangguan lain,
melalui lima tahap yakni ; a). Tahap 0.
misalnya
Dari kelahiran sampai grade satu , anak
retardasi
mental
yang
menyebabkan kesulitan yang ia alami
mulai
itu. Melalui ciri pertama jelas bahwa
membaca. b). Tahap 1 Di grade satu dan
anak dengan disleksia tergolong anak
dua,
normal baik secara bentuk fisik maupun
membaca. c). Tahap 2 Di grade dua dan
secara rata-rata kecerdasannya. Per-
tiga, anak makin lancar dalam membaca.
kembangan anak disleksia adalah :
d). Tahap 3 Di grade empat sampai
1
Aspek Emosi
delapan,
Anak disleksia dapat menjadi sangat
mendapatkan informasi dari bacaannya.
sensitif, terutama jika mereka merasa
e). Tahap 4 Di sekolah menengah atas,
bahwa
mereka
menguasai
banyak
anak
anak
mulai
makin
berbeda
dibanding
banyak
dan
mendapat
pembaca yang kompeten.
teman-temannya
murid
prasyarat
yang telah
untuk
belajar
mampu
menjadi
perlakukan yang berbeda dari gurunya.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Chall
Lebih buruk lagi jika prestasi akademis
bahwa anak yang berada pada tahap 3
mereka menjadi demikian buruk akibat
mayoritas berada pada tingkat Sekolah
”perbedaan” yang dimilikinya tersebut.
Dasar yang masih melakukan aktivitas
Kondisi
anak
belajar membaca. Anak ketika berada
menjadi individu dengan ”self-esteem”
pada tahap 3 terkadang masih kesulitan
yang rendah dan tidak percaya diri. Dan
untuk memahami informasi teks dari
jika hal ini tidak segera diatasi akan
berbagai perspektif. Sehingga ketika ada
terus bertambah parah dan menyulitkan
anak yang belum memiliki keahlian
proses terapi selanjutnya. Orang tua dan
membaca sampai tahap, maka anak akan
guru seyogyanya adalah orang-orang
mengalami
terdekat yang dapat membangkitkan
bidang akademik. Anak yang mengalami
semangatnya, memberikan motivasi dan
kesulitan belajar rentan untuk menjadi
mendukung setiap langkah usaha yang
anak yang labil secara emosi. Hal ini
diperlihatkan anak disleksia. Jangan
dapat
sekali
anak
disleksia kurang mendapat perhatian
disleksia dengan temannya, atau dengan
khusus dari pendidik, mereka dibanding-
saudaranya yang tidak disleksia.
bandingkan dengan anak yang lain
ini
sekali
Menurut
akan
membawa
membandingkan
Chall
(1979)
kesulitan
muncul
ketika
serius
dalam
anak dengan
dalam
dalam hal proses pembelajaran yang
Santrock (2008 : 421) secara umum
tentu saja sangat memberatkan bagi
perkembangan membaca individu akan
mereka. Anak dengan disleksia akan
73
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
merasa berbeda ketika teman yang lain
harapan sosial pada anak pada tingkatan
sudah mampu dan lancar sementara ia
tertentu. Misalnya anak usia sekolah
sendiri sangat kesulitan. Keadaan seperti
dasar kelas atas (Kelas 4, 5, 6) idealnya
itulah yang terkadang membuat emosi
mereka sudah lancar membaca dan
anak dengan disleksia labil, karena
menulis agar mampu masuk dalam
mereka
lingkungan sosialisasi dengan teman
belum
memahami
keadaan
dirinya sepenuhnya. Beberapa masalah
yang lain.
emosi lain yang dapat muncul pada anak dengan
disleksia
misalnya
Masalah lain yang mungkin meng-
anak
ganggu
perkembangan
sosial
anak
cenderung melawan dengan orang lain,
adalah mereka sering disangka bahkan
karena mereka merasa dikucilkan dari
dicap menjadi anak yang malas, anak
lingkungannya.
bodoh. Anak dengan disleksia akan
2
mengalami rasa rendah diri, mereka
Aspek Sosial Menurut
Seifert
Hoffnung
rentan untuk keluar dari pergaulan sosial
(1994) dalam Desmita (2008), diungkap-
dengan teman sebayanya karena mereka
kan
mempengaruhi
merasa
melalui
dirinya.
bahwa
dan
sekolah
perkembangan
anak
dua
kurikulum yaitu academic curriculum dan
hidden
curriculum.
ada
yang
berbeda
dengan
Ruang lingkup program bimbingan
Academic
dan
konseling,
termasuk
layanan
curriculum meliputi sejumlah kewajiban
bimbingan dan konseling perkembangan
yang diharapkan dikuasai oleh anak.
pada intinya mengacu pada empat
Kurikulum ini akan membantu anak
komponen utama yang gagas oleh
dalam
pengetahuan
Gysbers dan Henderson (Muro dan
akademis dan pengetahuan intelektual
Kottman, 1995: 5) yaitu : 1) guidance
yang dibutuhkan di masyarakat. Hidden
curriculum, 2) responsive service, 3)
curriculum meliputi sejumlah norma,
individual planning, 4) system support.
harapan, penghargaan yang implisit
1. Guidance Curriculum (Pelayanan
untuk
memperoleh
dipikirkan
dan
dilaksanakan
Dasar)
dengan cara tertentu. Kurikulum ini
Gysbers
&
Handerson(Muro
menyangkut hubungan sosial sekolah,
Kottman,
khususnya
guidance curriculum is the core of the
yang
berkenaan
dengan
1995:5)
&
mengungkapkan
sosial guru dan siswa dan perilaku yang
developmental
diharapkan oleh masyarakat. Kurikulum
bimbingan
ini secara tidak langsung memberikan
untuk setiap kegiatan bimbingan dan
74
approach.
Kurikulum
menggambarkan
tujuan
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
merancang
kompetensi
siswa
pada
mampu merumuskan dan melakukan
setiap tingkatannya.
aktivitas
Gysbers (CSCA, 2000:29) menge-
yang
berkaitan
dengan
perencanaan masa depan berdasarkan
mukakan “ ... the curriculum component
pemahaman
typically consist of student competen-
kekurangan dirinya, serta pemahaman
cies and structured activities presented
akan peluang dan kesempatan yang
systematically trhough classroom or
tersedia
group activities. The curriculum is orga-
PMPTK, 2007:210).
nized around three major content areas:
Komponen
academic, career and personal/social.
akan
di
kelebihan
lingkungannya
layanan
dan
(Dirjen
perencanaan
individual terdiri dari berbagai aktivitas
Fokus perilaku yang dikembangkan
yang difokuskan sebagai pendampingan
melalui pelayanan dasar menyangkut
setiap per-orangan siswa agar dapat
aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan
mengembangkan,
karir. Layanan dasar ini diperuntukan
mengevaluasi
bagi semua siswa (jadi termasuk siswa
pendidikan,
dengan disleksia), dengan tujuan untuk
Kegiatan-kegiatan perencanaan indivi-
membekali siswa dengan pengetahuan
dual ditujukan pada objek yang sama
tentang pertumbuhan dan perkembangan
untuk seluruh siswa menurut tingkat
yang normal, memajukan pertumbuhan
jenjang pendidikannya. Fungsi konselor
pribadi yang positif dan mendampingi
dalam komponen ini meliputi pemberian
mereka untuk memperoleh dan me-
pertimbangan, penempatan dan penilai-
manfaatkan keterampilan-keterampilan
an individual.
yang dibutuhkan untuk pengisian peran
menganalisis
tujuan karier
Komponen
serta dan
layanan
dan
rencana
pribadinya.
perencanaan
hidup mereka yang banyak. Materi
individu sangat tepat untuk diaplikasi-
layanan yang disampaikan oleh guru
kan pada siswa dengan disleksia, karena
bimbingan dan konseling bagi untuk
hal ini bersifat kasuistis dan spesifik.
fungsi preventif misalnya mengenal
Layanan perencanaan individu yang
aktivitas dan kebiasaan yang baik dalam
dapat diberikan menurut Kristiantini
belajar, termasuk bagaimana membaca
Dewi
dan menulis.
Center ) adalah :
2. Pelayanan Perencanaan Indivi-
a. Guru bimbingan dan konseling men-
Child Development
jalin komunikasi dan pemahaman
dual Perencanaan
(Indigrow
individual
diartikan
yang sama mengenai anak disleksia
sebagai bantuan kepada konseli agar
antara orang tua dan guru kelas
75
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
b. Guru
bimbingan
dan
konseling
huruf yang betul sangatlah penting
berkoordinasi dengan guru kelas
dan murid harus dilatih menulis
mengusahakan anak
huruf huruf yang hampir sama
duduk di
barisan paling depan di kelas
berulang kali. Misalnya huruf-huruf dengan bentuk bulat: ”g, c, o, d, a, s,
c. Guru senantiasa mengawasi mendampingi saat anak diberikan tugas,
q”, bentuk
misalnya
dibuka
z”, bentuk linear:”J, t, l, u, y,
halaman 15, pastikan anak tidak
j”, bentuk hampir serupa:”r, n, m,
tertukar dengan membuka halaman
h”
guru
meminta
lain, misalnya halaman 50.
zig
v,
zag:”k,
x,
g. Guru dan orang tua perlu melakukan
d. Guru dapat memberikan toleransi
pendekatan yang berbeda ketika
pada anak disleksia saat menyalin
belajar matematika dengan anak
soal di papan tulis sehingga mereka
disleksia, kebanyakan mereka lebih
mempunyai waktu lebih banyak
senang menggunakan sistem belajar
untuk menyiapkan latihan (guru
yang praktikal. Selain itu kita perlu
dapat
menyadari bahwa anak disleksia
memberikan
soal
dalam
bentuk tertulis di kertas)
mempunyai
cara
yang
berbeda
e. Guru mengarahkan anak disleksia
dalam menyelesaikan suatu soal
yang sudah menunjukkan usaha
matematika, oleh karena itu tidak
keras untuk berlatih dan belajar
bijaksana untuk ”memaksakan” cara
diberikan penghargaan yang sesuai
penyelesaian yang klasik jika cara
dan proses belajarnya perlu diseling
tersebut sukar diterima oleh sang
dengan waktu istirahat yang cukup.
anak.
f.
Guru membimbing dan melatih anak
3. Pelayanan Responsif
menulis sambung sambil memper-
Pelayanan
responsif
merupakan
hatikan cara anak duduk dan me-
pemberian bantuan kepada konseli yang
megang pensilnya. Tulisan sambung
mengahadapi kebutuhan dan masalah
memudahkan murid membedakan
yang memerlukan pertolongan dengan
antara huruf yang hampir sama
segera, sebab jika tidak segera dibantu
misalnya ’b’ dengan ’d’. Murid
dapat menimbulkan gangguan dalam
harus diperlihatkan terlebih dahulu
proses
cara menulis huruf sambung karena
kembangan.
kemahiran
konseling
tersebut
tidak
dapat
diperoleh begitu saja. Pembentukan
pencapaian
tugas-tugas
Konseling krisis,
per-
individual,
konsultasi
dengan
orang tua, guru, alih tangan kepada ahli
76
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
lain adalah ragam bantuan yang dapat
penelitian dan pengembangan (CSCA,
dilakukan dalam pelayanan responsif
2000:38).
(Dirjen PMPTK, 2007: 209).
Dirjen PMPTK (2007:212) men-
Disleksia yang terjadi pada siswa didik
adalah
permasalahan
jelaskan bahwa yang dimaksud dengan
yang
dukungan sistem merupakan komponen
kompleks, berbagai faktor dapat mem-
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
pengaruhi
kerja, infrastruktur (misalnya teknologi
perkembangannya.
Ketika
komponen layanan dasar dan layanan
informasi
perencanaan individu telah diusaha-
pengembangan kemampuan profesional
kan
konselor secara berkelanjutan, yang
dengan
optimal
oleh
guru
dan
langsung
dan
bimbingan dan konseling, namun anak
secara
belum menunjukkan perubahan yang
bantuan kepada konseli atau mem-
positif. Perlu dengan segera mem-
fasilitasi
bawa peserta didiknya berkonsultasi
konseli. Dukungan sistem ini meliputi
kepada tenaga medis profesional yang
aspek-aspek
lebih ahli di bidang tersebut. Karena
jejaring
semakin dini kelainan ini dikenali,
manajemen, (3) riset dan pengem-
semakin mudah pula intervensi yang
bangan.
dapat dilakukan, sehingga anak tidak
tidak
komunikasi),
kelancaran
:
(1)
(networking),
Guru
bimbingan
memberikan
perkembangan
pengembangan (2)
dan
kegiatan
konseling
terlanjur larut dalam kondisi yang lebih
senantiasa dituntut untuk menambah
parah.
pemahaman dan memperluas penge-
4. Dukungan Sistem
tahuan yang berkaitan tentang layanan
Administrasi dan manajemen suatu program-konseling-komprehensif
bimbingan
dan
konseling.
Terkait
di
pembahasan disleksia pada anak maka
sekolah menuntut suatu kesinambungan
hal yang dapat dilakukan pada aspek
sistem pendukung. Dukungan sistem
pengembangan jejaring ialah memper-
adalah
luas kerjasama dengan stake holder
yang
kegiatan-kegiatan bertujuan
manajemen
memantapkan,
me-
misalnya orang tua atau wali murid, wali
melihara, dan meningkatkan program
kelas, guru mata pelajaran, serta kepala
bimbingan secara menyeluruh melalui
sekolah agar mereka memahami peran
pengembangan 77rofessional, hubungan
masing-masing terkait perlakuan yang
masyarakat dan staf, konsultasi dengan
kita
guru, staf ahli/penasihat, masyarakat
mengalami
yang lebih luas, manajemen program,
kerjasama dengan ahli bidan yang terkait
77
berikan
kepada disleksia.
siswa
yang
Mengadakan
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
misalnya dengan psikolog puskesmas
sumber
setempat, lembaga tumbuh kembang
konselor dalam memberikan layanan
anak, serta dokter.
yang profesional kepada peserta
Kegiatan dengan
manajemen
pengembangan
bimbingan dan
dilakukan staf,
daya
serta
kompetensi
didik.
guru
3
Disleksia adalah salah satu ketidak-
konseling senantiasa
mampuan belajar yang dapat dialami
berusaha untuk meng “up grade” dan
oleh peserta didik, terutama tingkat
meng “up date” ilmu bimbingan dan
sekolah
konseling dengan mengikuti kegiatan
gangguan anak dalam kemampuan
seminar atau workshop yang berkaitan
untuk membaca dan mengeja, hal ini
tentang anak disleksia, aktif dalam
akan berpengaruh bagi perkem-
forum atau organisasi profesi yakni
bangan
ABKIN
kemampuan membaca merupakan
Asosiasi
Konseling
Bimbingan
Indonesia
agar
dan
mampu
dasar.
hidup
kemampuan
mengangkat dan mendiskusikan per-
Disleksia
anak
adalah
karena
mendasar
terutama
dalam bidang akademik.
masalahan nyata yang dialami peserta
4
Komponen program bimbingan dan
didik pada pengambil kebijakan.
konseling perkembangan bagi anak
IV. KESIMPULAN
disleksia adalah pelayanan dasar,
1
Layanan bimbingan dan konseling
pelayanan
pada tingkat sekolah dasar mem-
individual dan dukungan sistem.
responsif,
pelayanan
punyai dasar hukum yang jelas yakni Peraturan pemerintah No 17
DAFTAR PUSTAKA
tahun 2010 pada Pasal 171 ayat 2 c,
Syaiful
sehingga
peserta
didik
Djamarah,
(2002)
.
Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka
tingkat
sekolah dasar menjadi subyek kajian
Cipta. Abdurrahman, Mulyono. (1999). Pen-
ilmu bimbingan dan konseling. 2
Bahri
Bimbingan dan konseling berbasis
didikan Bagi Anak Berkesulitan
perkembangan mengupayakan pen-
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
capaian tujuan -tugas perkembangan siswa
secara
optimal.
Connecticut
Konselor
School
Associatiton
(2000).
Counselor Connecticut
menjembatani tugas-tugas perkem-
Comprehensive School Counseling
bangan yang dijalani siswa pada
Program.
tahap
incorporation with CACES and
sekarang
selanjutnya,
dan
menuju
tahap
meningkatkan
CSDE.
78
Connecticut
:
CSCA
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Dirjen
PMPTK
Depdiknas. (2007).
Rambu-rambu
Penyelenggaraan
Erford, Bradley T. Austin – Texas : CAPS Press.
Bimbingan dan Konseling. Jakarta.
Nurdayati
dan
Purwandari
(2009).
Muro, James J & Kottman, Terry.
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan.
(1995). Guidance and Counseling In
Volume 02 Nomor 02 September
The Elementary and Middle School :
2009.
A Practical Approaches. USA :
Santrock, J. (2008). Psikologi Pen-
Wm. C Brown Communication, Inc.
didikan; Edisi Kedua.McGraw-Hill
Moree, Cheryl .(2004).”Comprehensive
Company, Inc. Alih bahasa oleh Tri
Developmental School Counseling
Wibowo. Jakarta: Prenada Media
Program”
dalam
Professional
Group.
School Counseling : A Handbook of
http://www.alodokter.com/disleksia
Theories, Program & Practices. Ed.
diakses senin 12 Oktober 2015 jam
Erford, Bradley T. Austin – Texas :
13.30 WIB.
CAPS Press.
https://www.mail-archive.com/milis-
Moree, Cheryl .(2004).”Comprehensive
[email protected]
Developmental School Counseling Program”
dalam
majalah.com/msg02653.html
Professional
diakses jumat 07 Nopember 2015
School Counseling : A Handbook of
jam 14.00 WIB.
Theories, Program & Practices. Ed.
79