Berqurban Sesuai Tuntunan Sunnah
! “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,…” (Al Ahzab : 21) Sungguh ajaran Islam telah lengkap dan paripurna. Semua telah dijelaskan oleh Allah dan Rasulullah . Termasuk dalam berqurban, yang merupakan salah satu hari raya yang harus kita rayakan. Tetapi dalam merayakannyapun kita harus sesuai syari’at yang telah di ajarkan Allah dan Rasul-Nya . Saat ini banyak kaum muslimin yang kurang memahami hukum-hukum syar'i yang berkenaan dengan qurban. Risalah kecil ini akan mencoba menyampaikan uraian singkat yang berkenaan dengan ibadah qurban, dalam upaya untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah Rasulullah yang telah banyak dilalaikan kaum muslimin. Karena sebaik-baik teladan adalah teladan Rasulullah ,… Definisi & Hukum Qurban Qurban adalah binatang ternak yang disembelih pada hari 'Iedul Adha,dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah . Berqurban merupakan salah satu syi'ar Islam yang disyari'atkan. Allah berfirman:
" # $ % & ('" *) + "Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan berqurbanlah" (Al Kautsar : 2) Rasulullah telah bersabda:
$2 + / .5 (" !0 1 2 3' 4 1 % , - . / "Barangsiapa yang memiliki kelapangan harta, tetapi ia tidak menyembelih qurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat shalat kami" (Riwayat Ahmad 1/321,Ibnu Majah 3123, dari Abu Hurairah dengan sanad hasan)
# '4 1 . ; " <
= 1 : 0( 6 75 8 9
"Nabi tinggal di Madinah selama sepuluh tahun dan selalu berqurban"(Riwayat Ahmad dan Tirmidzi dengan sanad hasan)
7!0 , A
+ 1# @ (# ?
. ; ( 9 5 75 "> / = . ( 7!0 = . = H ( 3' @ : ! D = C B A
? G F 1 : ! D = C B
"Dari 'Uqbah bin 'Amir , sesungguhnya Nabi membagikan hewan qurban kepada para sahabatnya, Ternyata 'Uqbah (bin 'Amir) mendapat 1| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
bagian hewan yang masih kecil. Maka ia berkata; "Ya Rasulullah saya mendapat bagian berupa Jadz-ah (hewan yang kecil)?" Rasulullah bersabda;"Berqurbanlah dengannya" (Riwayat Bukhari-Muslim) Nabi dan para sahabat berqurban. Tetapi para 'ulama berbeda pendapat tentang hukum qurban ini, Sebagian 'ulama ada yang menyatakan hukumnya wajib. Tetapi Sebagian besar 'ulama menyatakan Sunnah muakadah, inilah pendapat yang rajih (wallahu a'lam) Berqurban lebih utama dibandingkan sedekah senilai harga hewan qurban karena: 1. Menyembelih Qurban merupakan amal Nabi dan para sahabat . 2. Menyembelih qurban merupakan salah satu syi'ar Allah . Oleh karena itu jika orang memilih untuk bersedekah, maka syi'ar itu akan hilang. 3. Jika sedekah lebih utama dari pada menyembelih qurban, tentu Nabi telah menjelaskannya dengan perkataan dan perbuatan beliau, Karena Nabi selalu menjelaskan hal-hal yang terbaik untuk ummatnya. 4. Jika bersedekah keutamaannya sama dengan qurban, tentu hal ini juga telah dijelaskan oleh Nabi , karena bersedekah jauh lebih mudah dari pada menyembelih qurban. Tetapi realita saat ini banyak kaum muslimin yang melalaikan syari’at ini. Lebih fatal lagi apabila mereka lebih senang merayakan hari raya lainnya yang tidak disyari’atkan, seperti perayaan tahun baru masehi kemarin, tetapi justru meninggalkan apa yang disyari’atkan untuk merayakannya. Kepada Siapa Qurban Disyari'atkan? Hukum asal qurban adalah disyari'atkan untuk orang-orang yang masih hidup, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya berqurban. Adapun pemahaman sebagian orang bahwa qurban juga disyari'atkan bagi orang yang telah meninggal adalah pemahaman yang janggal dan tidak ada hujjah atasnya. Menyangkut hukum berqurban untuk orang yang telah meninggal ada tiga macam: a. Meniatkan agar orang yang sudah meninggal mendapatkan pahala berqurban bersama dengan orang yang masih hidup. Sebagai misal, ada seseorang yang berqurban untuk dirinya dan keluarganya. Orang tersebut meniatkan bahwa keluarga yang dimaksud mencakup yang masih hidup dan sudah meninggal. Hal ini diperbolehkan, dengan dasar sembelihan qurban Nabi untuk diri dan ahli baitnya, dan diantara mereka ada yang telah meninggal sebelumnya. Beliau bersabda:
2| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
I/5 . / 3' 4 1 . :5 = % '= C J "Ini adalah dariku (Qurbanku) dan (Qurban) siapa saja dari ummatku yang belum berqurban" (Riwayat Abu Dawud II/86, Tirmidzi, dengan sanad shahih) b. Berqurban untuk orang yang telah meninggal dalam rangka melaksanakan wasiatnya. Hal ini wajib dilakukan oleh penerima wasiat. Allah berfirman:
O ;= PO ;: K $ ' 71 . 1C L= : M0K :$5N , : / , ( 5 ( . : "Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Al Baqarah :181) c. Berqurban secara khusus untuk orang yang telah meninggal. Dalam hal ini ada perbedaan pendapat , para ulama Hambaliyyah (pengikut mazhab Imam Ahmad) membolehkannya, dan pahalanya akan sampai kepada orang yang telah meninggal tersebut. Tetapi pendapat ini lemah. Karena mengkhususkan qurban untuk orang yang telah meninggal tidak pernah dicontohkan Nabi , karena Nabi tidak pernah berqurban secara khusus untuk keluarganya yang telah meninggal. Beliau tidak menyembelih qurban untuk Hamzah ,pamanya yang paling dicintai, Kadhijah istri beliau . Selain itu tidak ada suatu riwayat yang menyatakan para sahabat melakukan hal ini. Waktu Berqurban Waktu menyembelih qurban adalah setelah selesai shalat 'Iedul adha yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, inilah waktu yang paling utama; Nabi bersabda:
& QR * , . : " # P B " $ 5 M L)+ $ CJ / 1 ( 7$ / %5 K & 6 . / X ; , J TF- / 5 9U V J : $5N 3 (R . / % I5 S ? ! [Z Y "Sesungguhnya yang pertama kali kita kerjakan pada hari ini adalah Shalat, kemudian kita akan kembali. Lalu kita akan menyembelih qurban. Maka barangsiapa yang mengerjakan ini, maka sesungguhnya dia telah menetapi sunnah kita, dan barangsiapa yang telah menyembelih (sebelum shalat 'Ied) maka itu adalah daging (sembelihan biasa) yang dia berikan untuk keluarganya, dan tidak termasuk qurban sedikitpun" (Riwayat Bukhari-Muslim, dari barra' bin 'Azib ) 3| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
Diperbolehkan juga mengakhirkan penyembelihan pada hari-hari tasyriq (yaitu tanggal 11,12,13 Dzulhijjah), karena Rasulullah bersabda:
3O ( R ]> 1" <
^ 8 51 *\ % "Dan tiap-tiap hari tasyriq ada penyembelihan" (Riwayat Ahmad IV/8, Baihaqi V/295, Ibnu Hibban 3854, dari Jubair bin Muth'im dengan sanad Hasan) Jenis Binatang Qurban Tidak boleh berqurban kecuali binatang ternak yaitu Onta, sapi dan Kambing. Allah berfirman:
Q:;H( . Q/ H 9_ / L= %" C0 ; D / 0 , B ` /5 *) % b I7c
: 0 " < ' (% : O % O K H N 8 ,$ a0 "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)"(Al Hajj : 34) Sedangkan kalimat
8 Q,$ a0 : ;H( itu dalam bahasa arab adalah onta,
sapi, dan kambing. Sebagian ada yang berpendapat dibolehkan berqurban dengan ayam jantan, burung pipit dan semisalnya. Tetapi pendapat ini tertolak, karena qurban adalah ibadah syar'iyyah yang asalnya adalah tauqifiyyah (berhenti pada dalil). Sedangkan Rasulullah tidak pernah berqurban kecuali dengan onta, sapi, atau kambing, maka wajiblah kita mencukupkan diri dengan petunjuk beliau. Satu Hewan Qurban Bisa Untuk Satu Keluarga Terkadang saat ini banyak kaum muslimin yang salah dalam hal ini. Mereka meniatkan qurban satu hewan untuk satu orang. Misalnya; tahun ini satu kambing untuk suami, kemudian tahun depan satu kambing lagi, untuk istri, untuk anaknya, dan demikian seterusnya. Padahal seekor kambing cukup untuk satu orang dan keluarganya. Seekor sapi dan onta mencukupi buat tujuh orang dan keluarga mereka sehingga bisa untuk bersekutu. Dikatakan oleh ‘Atha bin Yasar; aku bertanya kepada Ayyub Al Anshari : “Bagaimana hewan-hewan qurban dimasa Rasulullah ?” Dia menjawab; 4| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
I; ( * J . = % = F 5<( # '4 1 * B "5 “Adalah seorang pria berqurban untuk dirinya dan untuk keluarganya” (Riwayat Tirmidzi (1565), dengan sanad hasan) Kriteria Binatang Qurban 1. Sifat binatang qurban Sebaik-baik binatang qurban adalah yang sehat, gemuk, besar dan bagus. Allah berfirman:
S ! 0 d !0 ^ . / H$5N " e,Y f) , 1 . / % & R "Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`arsyi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati" (Al Hajj: 32) Ibnu Katsir Rahimahullah berkata;"Syi'ar-syi'ar adalah perintah-perintahNya. (Mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, termasuk ketaqwaan hati), diantaranya adalah membesarkan binatang-binatang yang diqurbankan di Makkah dan (membesarkan) al budn(onta atau sapi yang digemukan untuk berqurban). Ibnu 'Abbas berkata;"Yaitu menggemukan, membaguskan, dan membesarkan" 2. Umur binatang qurban Untuk domba/dha'n (Sejenis kambing yang berbulu wol) yang telah berumur satu tahun penuh (jadza') Untuk kambing Jawa/Bandot/ma'z (Sejenis kambing yang berambut dan ekornya pendek) yang telah berumur dua tahun penuh dan masuk tahun ke tiga (Tsaniyya) Untuk onta yang telah berusia lima tahun dan masuk tahun ke enam, untuk sapi yang telah genap berusia dua tahun masuk tahun ke tiga (Tsaniyya). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
6 i / 1 -:5 / a0 4 5 . / g C h 0 1 "Jadza' dari domba memenuhi dari apa-apa oleh tsaniyya" (Riwayat Baihaqi, dengan sanad shahih) Hadits diatas menunjukan bahwa untuk domba boleh dari jadza (telah berumur satu tahun penuh), sedangkan selain domba adalah tsaniyya, yaitu telah berumur dua tahun penuh untuk kambing jawa /sapi, dan telah berumur lima tahun penuh untuk onta. 3. Sapi/onta bisa untuk berserikat tujuh orang Seekor sapi atau unta bisa digunakan berqurban untuk tujuh orang. Hal ini berdasar sebuah hadits: 5| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
` , 7 . = " ! 70% ` , 7 . = $ 70 ' 75 P / ;7 1 # 0( $" # $
"Kami berqurban bersama Nabi pada waktu Hudaibiyah, satu ekor Onta untuk tujuh orang dan satu ekor sapi untuk tujuh orang"(Riwayat Muslim 350, dari Jabir bin 'Abdullah ) Realita yang bisa kita lihat disekitar kita sungguh aneh. Ada suatu instansi/lembaga/ sekolah yang mengadakan iuran qurban. Yaitu dengan cara iuran sejumlah uang, yang kemudian dibelikan sapi/kambing untuk qurban satu sekolahan/instansi. Ini jelas menyelisihi syari'at. Hadits diatas telah sangat jelas bahwa satu sapi/onta hanya bisa digunakan qurban untuk tujuh orang, tidak boleh melebihinya.Sedangkan "ibadah Qurban" mereka ini, satu sapi atau kambing untuk puluhan atau bahkan ratusan orang. Ini jelas menyelisihi syari'at dan tidak bisa dinamakan qurban. Atau dengan kata lain qurban dengan model seperti ini adalah tidak sah. Mereka beralasan bahwa ini sebagai media berlatih bagi anak-anak sekolah. Namun tujuan yang mulia ini bukan berarti boleh dicapai dengan cara yang tidak benar. Mungkin ada cara lain yang bisa dijadikan sebagai solusi. Yaitu memotifasi anak-anak sekolah untuk menabung. Kemudian apabila tabungan nya telah mencukupi untuk dibelikan binatang qurban, maka anak tersebut melaksanakannya, dan bila belum cukup, maka menunggunya sampai mencukupi. Jelas cara ini lebih syar'I dan lebih mendidik. 4. Binatang Yang tidak boleh untuk Qurban Rasulullah telah bersabda:
H @ " / . ;'7 4 1" : 0% ,J = . ;'7 [k , 0 :1# 4 5 _ h ^j PO ( " ; F 0% n ` m0 % . ! ^ j I " ; 7 0% H , @ . ;'70 [k B " , 0% Empat binatang yang tidak boleh untuk berqurban: Hewan yang buta sebelah matanya, yang jelas-jelas kebutaannya, yang sakit, yang jelasjelas sakitnya, yang pincang, yang jelas-jelas pincangnya, dan yang tua yang tidak bersumsum, "Pada lafadz yang lain: dan yang patah (tulangnya)" (Riwayat Ahmad, Tirmidzi, dari Barra bin 'Azib , lihat irwa'ul ghalil 4/361)
j % R Tk 0% . ; Q,0 " <
I
$ 0 G F -$" / : 9 o = . = [- / " M j % [- 9" p j % ` " ( / j % ` ( ! / j % [- , ( # '4 $ "Dari Ali berkata: Rasulullah memerintahkan kami supaya kami meneliti mata dan telinganya (hewan qurban, kalau-kalau ada cacatnya), dan supaya kami tidak berqurban dengan (binatang) yang buta sebelah, dengan (binatang) muqaabalah,mudaabarah, kharqaa' dan 6| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
tsarmaa" (Riwayat, Ahmad, Tirmidzi, dan Abu dawud, dengan sanad shahih)
Maka binatang yang tidak boleh digunakan untuk qurban adalah: • Yang buta sebelah matanya, yang jelas-jelas kebutaannya. • Yang sakit, yang jelas-jelas sakitnya. • Yang pincang, yang jelas-jelas pncangnya. • Yang tua, yang tidak bersumsum. • Yang patah tulangnya. • Muqaabalah; yaitu ujung telinganya dipotong sedikit dan dibiarkan menggelantung. • Mudaabarah; yaitu pangkal telinganya dipotong sedikit dan dibiarkan menggelantung. • Kharqaa; yaitu yang robek telinganya. • Tsarmaa'; yaitu yang telah tanggal (ompong) gigi serinya. Larangan bagi orang Yang Hendak Berqurban Jika Telah masuk bulan Dzulhijah, maka yang harus dijauhi oleh orang yang hendak berqurban untuk memotong rambut, kuku, serta kulitnya meskipun hanya sedikit, hingga ia selesai melaksanakan penyembelihan qurban. Hal ini berdasar hadits Ummu Salamah , Nabi bersabda:
Q t % " <
, s
p t RK:r n ` m0 % r h 5# 0 qR 2 J I 1 RK u mv0 % u " , Y . = &
F : ;O0 # '4 1 0 “Jika kalian melihat hilal Dzulhijah (dalam lafadz lain: telah tiba sepuluh awal Dzulhijah) dan salah satu kalian ingin berqurban, maka hendaklah ia menahan (tidak memotong) rambut dan kukunya” (Riwayat Muslim dan Ahmad) Dalam lafadz lain:
aD; Y u " < ( j % u " , Y . / X 5 : 1 2 “Maka janganlah ia mengambil rambut dan kulitnya sedikitpun” Hukum ini hanya berlaku untuk orang yang berqurban, dan hukum ini berkaitan dengan orang yang berqurban, karena Nabi menyatakan;”Dan salah satu kalian ingin berqurban”, Nabi tidak menyatakan;”Ingin berqurban untuknya”. Nabi juga berqurban untuk keluarganya dan tidak ada keterangan beliau juga memerintahkan yang demikian pada keluarganya. Maka bagi keluarga yang berqurban boleh ia memotong rambut, kuku dan kulitnya. Jika ada orang yang melanggar hal ini maka kewajibannya hanya bertaubat kepada Allah dan berniat untuk tidak mengulanginya, tidak 7| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
ada kaffarat baginya. Menaiki Hewan Qurban Termasuk sunnah Rasulullah adalah menaiki hewan qurban kita, bila kita berqurban onta atau sapi, hal ini berdasarkan sebuah hadits:
,D $ ( H$5K : ! .(H7 ) : ! ,D $ ( w 1 DB d
G
% Qi i .(& 1% H7 ) : 9 ,D $ ( H$5K : ! .(H7 ) : ! ;$i
“Rasulullah melihat seorang laki-laki menuntun badanah-nya. Nabi bersabda, “Tunggangilah”. Laki-laki itu berkata; “Ini adalah badanah (untuk qurban).”Nabi bersabda; “Tunggangilah.” Laki-laki itu berkata; “Ini adalah Badanah.” Dan pada kedua atau ketiga kalinya Nabi menambahkan,”Tunggangilah, celaka kamu”. (Riwayat Bukhari, dari Abu Hurairah ) Al hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam Fathul Bari' menjelaskan;
t
70
dibaca dengan mensukunkan huruf dal ( ) adalah bacaan jumhur (ulama'). Akan tetapi Al A'raj (Rahimahullah) membacanya dengan dhommah
70 menurut satu riwayat dari 'Ashim. Dan badanah asalnya
adalah onta, namun sapi juga termasuk juga badanah secara syar'i ( Al Fath IV/354) Kemudian Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan tentang hukum menaiki hewan qurban (badanah) ini dengan membawakan sebuah hadits riwayat dari Ahmad:
*QJ :*}Q Q$ )) = z1C ./ { B"p / CJ ./ |"? % < B"( " 9 ,a(j :! ~1 J B" "1 ? utK , q J q ((1 J 7"1 J "/a; "Dan yang paling rajih dari perkara ini adalah apa yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, dari hadits 'Ali bahwasanya ia ditanya; "Bagaimana seseorang menaiki binatang qurbannya?" Beliau menjawab; "Tidak mengapa, sebab Nabi pernah berjalan bersama orang-orang yang berjalan kaki lalu menyuruh mereka supaya menaiki hewan qurbannya.” Yaitu hewan qurban Nabi " Sanadnya Shalih" (Al fath IV/355)
8| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
Memberi Tanda Hewan Qurban Termasuk sunnah Rasulullah adalah memberi tanda hewan qurban kita. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
J ; ! 1% 0 )! ; ' 75 e2 ! 0 * I0 s :s
9 < e= . = jD 2 "dari 'Aisyah ; "Aku pernah memintal tali (kalung) untuk Nabi , maka Nabi mengalungi kambing (qurbannya), kemudian beliau berdiam pada keluarganya, sebagai tanda telah halal" (Riwayat Bukhari)
8 " #
1 0 * 7 9r e2 ! 0 , ^r ' 5 q H s 0 I:s
9 < e= . =
"Dari 'Aisyah : "Aku telah memintal untuk (hewan) qurban Nabi yaitu kalung sebelum beliau berikhram" (Riwayat Bukhari)
Dari kedua hadits diatas telah jelas bahwa kita disunnahkan untuk memberi tanda hewan qurban kita dengan kalung. Kalung yang dimaksud adalah memberi kalung pada hewan qurban kita dan digantungi terompah (sandal) pada kalungnya. Ini adalah sunnah yang telah dilaksanakan oleh Nabi dan para sahabatnya , namun sangat disayangkan ini sudah di lalaikan oleh sebagian besar orang. Bahkan ketika ada seseorang yang mengalungi hewan qurbannya dengan sandal (terompah) malah dianggap aneh atau asing. Mengenai mengalungi hewan qurban dengan sandal, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
: Q9 D Q$ ( w Q1 2 D QB d
G 5 75 : " 1" J ( . = " 11 H7 I 1 ! : 9 ,(H7 ) : 9 .D $ ( H$5K : 9 ,(H7 ) H! = * , 5% 5 75
"Dari Abu Hurairah ;"Bahwasanya Nabi melihat seorang laki-laki menuntun badanah (hewan qurban). Nabi bersabda; "Naikilah!" Orang tersebut menjawab;" Sesungguhnya ini adalah badanah", (Nabi ) bersabda; "Naikilah!". Dia (Abu Hurairah ) berkata; "Sungguh aku melihat laki-laki itu naik badanah mengiringi Nabi , sedangkan terompah ada pada leher (badanah tersebut)" (Riwayat Bukhari) Ketika mensyarah hadits diatas Ibnu Hajar Rahimahullah berkata;"Para 'ulama berbeda pendapat mengenai jumlah terompah (sandal) yang dikalungkan, satu buah sandal saja atau sepasang (dua buah) sandal. Yang paling rajih adalah pendapat Ibnul Munir Rahimahullah, yaitu dua buah (sepasang) teompah (sandal)" (Al Fath IV/370)
9| Berqurban Ses uai T unt unan Sunnah
Sayyid Sabiq Rahimahullah dalam Fiqhus Sunnahnya menjelaskan; " Hikmah pemberian tanda ini adalah untuk mengagungkan dan menampakan syi'ar-syi'ar Allah . Dan memberitahukan kepada manusia bahwa hewan-hewan tersebut adalah hewan qurban, yang akan disembelih dalam rangka bertaqarub kepada Allah " (Fiqhus Sunnah II/269) Adab- Adab Menyembelih Qurban 1. Ikhlash Berqurban harus dilakukan ikhlas karena Allah semata. Adapun menyembelih qurban untuk selain Allah, maka hal ini termasuk syirik akbar. Seperti berqurban untuk berhala, tumbal dan lain-lain. Allah berfirman:
b /
/ ^1( I 0 K ; = " R 5:/ "Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya." (Al An'am : 118) Rasulullah bersabda:
G F " ; 3 (R . / k G . , "Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah" (Riwayat Muslim, dari 'Ali ) 2. Menyembelih Dengan Ikhsaan Rasulullah bersabda:
I# ; (R |
" ;0% ^" m0 Y 5 # ;0% # ( C F a I#
(R RK% "…Dan apabila kalian menyembelih, berbuatlah ikhsan pada cara penyembelihan(nya), dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan cepatkanlah (kematian) binatang sembelihannya" (Riwayat Muslim)
"Q mv % Q . Q 1 Q/, ; = G F " R % 8 5 " H $
/ < 7# 0 d : " m f\ /5 % ,O f0 , . ' /5 :& R . = M a % "Apa saja yang bisa mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah padanya makanlah, asal bukan gigi atau kuku. Aku ceritakan kepada kalian mengenai hal itu, sungguh gigi itu termasuk tulang, sedangkan kuku merupakan pisau orang Habasyah (nashrani)" (Riwayat Jama'ah) Diantara ikhsan dalam penyembelihan adalah dengan cara mempercepat kematiannya, dengan cara yang paling mudah, yaitu dengan alat yang tajam. Selain itu bentuk ikhsan adalah dengan cara berlaku lembut 10 | B e r q u r b a n S e s u a i T u n t u n a n S u n n a h
terhadap binatang yang akan disembelih, serta tidak memperlihatkan pisaunya kecuali saat menyembelih. 3. Bentuk Penyembelihan Bentuk penyembelihan ada dua macam yaitu; Pertama; Dzabh yaitu; memotong kerongkongan dan kedua urat lehernya. Ini dilakukan untuk kambing dan sapi dengan dibaringkan.
B P @ % % ," 75 % L5: % u ;( :H # (R . ; # / . ; < 7 ( 6 75 L5#@ :H m? L=
"Nabi berqurban dengan dua ekor kambing kibasy yang berpenampilan sempurna. Beliau menyembelih sendiri dengan tangannya. Beliau membaca Bismillah, bertakbir dan meletakan salah satu kaki beliau pada lambung kambing tersebut" (Riwayat Bukhari, Muslim, dari Anas bin Malik ) Kedua; Nahr, yaitu; menikam leher onta pada tempat kalungnya yang alat penyembelihannya bisa mencapai jantung, sehingga hewan itu segera mati. Ini dilakukan untuk onta atau sapi, dalam keadaan berdiri, dan diikat salah satu kakinya. Diriwayatkan dari 'Abdurrahman bin Saabith, :
LQ= D Q:e9,d"
;0 ! , / $ 70 % " # 1 $ (# ?
% 5 75 H : e 9 . / ! (/
"Bahwa Nabi dan para sahabat beliau biasa menyembelih (nahr) onta yang digemukan, dalam keadaan diikat kaki kirinya dan berdiri diatas kaki lain yang tersisa" (Riwayat Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Albani) 4. Membaca Basmalah & Takbir Hal ini berdasar perbuatan Rasulullah ketika menyembelih qurban, yaitu:
,. ; $" Q09 . ; Q<7 D- ( # ' Q41 5 75 & ` / . ( X $ . = u ;( : H # (R r n ` m0 % – : H m ? L= B P 4 1% ," 7' 1% , :' 1% n ` Q0m Q% – . ; ; : M, # ; # ? $ = (% . ; ; : r n ` m0 % – " 70 G k % ,G F
( : ! 1% r
:
"Dari Anas bin malik , bahwasanya Nabi pernah berqurban dua ekor kambing kibasy yang bertanduk beliau membaca Bismillah, bertakbir dan meletakan salah satu kaki beliau pada lambung kambing tersebut"dan pada satu lafadz- ia sembelih keduanya dengan tangannya (sendiri); -pada satu lafadz- (dua kambing) yang gemuk; dan bagi Abu 'Awanah di 11 | B e r q u r b a n S e s u a i T u n t u n a n S u n n a h
kitab shahihnya; (dua kambing) yang berharga; -dan pada satu lafadz bagi Muslim; "Dan beliau mengucap; "Bismillah Wallahu Akbar" 5. Disunnahkan Menyembelih Di Tempat Shalat Hal ini berdasarkan sebuah hadits:
L+ : 0( 3 (C0 1 % " # 1 5 75 "Bahwa Nabi menyembelih (nahr) atau dzabh di mushalla (Tanah lapang untuk Shalat)" (Riwayat Bukhari, dari Ibnu 'Umar ) 6. Disunnahkan Yang Berqurban Menyembelih Sendiri Adalah lebih utama bagi orang yang berqurban untuk menyembelihnya sendiri dan tidak mewakilkannya. Ini juga berlaku bagi wanita. Imam Bukhari dalam shahihnya meriwayatkan atsar secara mu'allaq bahwa Abu Musa memerintahkan anak-anak wanitanya untuk menyembelih dengan tangan mereka sendiri.(Shahih Bukhari, Kitab Al Adhaahi, bab Man Dzabaha Dzahiyyata Ghairihi) Tetapi kita juga dibolehkan untuk mewakilkannya kepada orang lain. Bila kita mewakilkannya maka kita tidak boleh mengupahnya dari hewan qurban tersebut, tetapi harus kita beri upah sendiri. Hal ini berdasarkan sebuah hadits:
aD; Y H; = = j % , 70 L= 8 9 0 6 75 " / : 9 = . = H^ B “Dari Ali : Nabi memerintahkan aku untuk mengawasi (penyembelihan) Budn (Hewan qurban) dan tidak memberikan apapun kepada tukang jagal (sebagai upah menyembelih)” (Riwayat Bukhari)
Pendistribusian Daging Qurban Disunnahkan bagi shahibul qurban untuk memakan sebagian daging qurbannya, menghadiahkan dan bersedekah dengan daging itu. Allah berfirman:
! m 0 X e70 :, 0 % H / "…Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir" (Al Hajj: 28)
12 | B e r q u r b a n S e s u a i T u n t u n a n S u n n a h
"5 I, : 0% P $!0 :, 0 % H / "maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta " (Al Hajj :36) Rasulullah bersabda:
%" t5 % : , 0 % \ "Makanlah (daging qurban), berilah makan orang lain (dengannya), dan simpanlah" (Riwayat Bukhari, dari Salamah bin Al Akwa' )
9 5 + ^% %" t5 % \ " Makanlah (daging qurban), simpanlah, dan bersedekahlah" (Riwayat Muslim, dari 'Aisyah ) 'Ulama berbeda pendapat tentang seberapa banyak daging qurban yang boleh di makan, dan seberapa banyak pula yang harus dihadiahkan dan disedekahkan oleh shahibul qurban. Namun pendapat yang rajih mengenai hal ini adalah tidak ada ketentuan dalam hal ini. Akan tetapi pilihan yang terbaik adalah sepertiga untuk dimakan, sepertiga dihadiahkan, dan sepertiga lagi disedekahkan. Untuk jatah yang dimakan, dibolehkan shahibul qurban untukmenyimpannya dalam waktu yang lama, kecuali jika terjadi wabah kelaparan, maka tidak boleh menyimpannya lebih dari tiga hari, Rasulullah bersabda:
8 ,0 5:.[U Y / I; ( % ` iM , ( .5 # 7
1 2 / L5#@ . / : Q! ,@:0 8, 0 0 , : * , m0 $ G F 1: 9 * 7!0 : 0 0 A t a O H B 5 8 ,0 & R - N %" p t5 % : , 0 % H; ; , ^ "Barangsiapa yang berqurban maka tidak boleh ada daging qurban yang tersisa dirumahnya setelah hari ketiga." Maka pada tahun berikutnya para shahabat bertanya;"Wahai Rasulullah apakah kami harus berbuat sebagaimana yang telah kami lakukan pada tahun kemarin?" Beliau bersabda; "Makanlah daging qurban, berilah makan orang lain dengannya dan simpanlah, karena pada tahun kemarin orang banyak berada dalam kesusahan, maka aku ingin kalian membantu mereka" (Riwayat Bukhari, Muslim, dari Salamah bin Al Akwa' ) Larangan Menjual Sesuatu Dari Hewan Qurban 13 | B e r q u r b a n S e s u a i T u n t u n a n S u n n a h
Saat ini banyak kaum muslimin, terutama para panitia qurban yang menyelewengkan hal ini. Mereka menjual bagian dari binatang kurban, karena mereka kesulitan mendistribusikannya. Menjual kulit binatang qurban adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh sebagian kaum muslimin padahal ini dilarang.
QH $ ( F !0 1 0 % $ ( L= 8 ! 1 0 u " / 5 75 ' = . = aD; Y H^ B , 1 j % (. ; : 0 ) H2 B % Jt B % H/ #
“Dari Ali ,bahwa Nabi memerintahkan agar dia mengurusi budn (benatang qurban) beliau, membagi semuanya, dagingnya, kulitnya, dan jilalnya (kepada orang-orang miskin). Dan dia tidak boleh memberikan satupun (dari qurban itu) kepada penjagalnya (Riwayat Bukhari, Tambahan dalam kurung riwayat Muslim)
Imam Syafi'i Rahimahullah berkata: "Aku membenci menjual sesuatu darinya (hewan quban). Menukarkannya merupakan jual beli".(Al umm 2/351, dinukil dari Tanwirul 'Ainain bi Ahkamil Adhahi wa 'Idain hal. 373374, syeikh Abul Hasan Musthafa bin Isma'il As Sulaimani) Imam Nawawi Rahimahullah berkata: "Dan pendapat kami, tidak boleh menjual kulit hadyu atau qurban, dan tidak boleh pula menjual sesuatu bagian-bagiannya."(lihat Syarh Muslim 5/74-75, Darul Hadits Cairo) Syeikh 'Abdullah bin 'Abdurrahman Al Bassam mengatakan; "Bahwa kulit binatang qurban tidak dijual. Bahkan penggunaankulitnya adalah seperti dagingnya. Pemiliknya boleh memanfaatkannya, atau mensadaqahkan kepada fakir miskin" (Lihat Taudhihul Ahkam Min Bulughil marram) Penutup Demikianlah sekilas uraian tentang hukum-hukum yang berkenaan dengan qurban. Telah jelas dan terang syari'at ini berdasarkan dalil dan bimbingan para 'Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Sungguh terang dan lurus jalan bagi orang yang ingin mengikuti Al haq. Dan kegelapanlah bagi yang menyelisihi syari'at ini.
K QN( H,7^ ./% 7#?% L=% G L= G L?% .1 8 1 Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo – Redaktur Buletin Da’wah An Nashihah Cikarang Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080
14 | B e r q u r b a n S e s u a i T u n t u n a n S u n n a h