Berniat Pengamen
Melerai,
Ditusuk
PURWOREJO,FP – Wahyu Abiansah (20) warga Kelurahan Meranti dan Doni Pratama (23) warga Kebumen harus berurusan dengan Polisi lantaran bersama dua temanya yang masih buron melakukan pengeroyokan. Pengroyokan terjadi di depan kantor bupati Kabupaten Purworejo, Rabu (21/9). Awalnya ke empat pelaku yang sering ngamen di alun-alun ribut dengan Mardin (31), penjual tahu Bulat yang sedang mangkal. Saat itu Deni Prata Manggala (28) warga Kekurahan Pangen Juru Tengah mencoba melerai. Namun ke empat pelaku yang justru emosinya memuncak hingga melakukan pengeroyokan dan penusukan terhadap Deni Prata Manggala. ” Akibat pengeroyokan itu Deni Prata Manggala menderita sembilan tusukan dan harus dilarikan ke rumah sakit umum Citro Cokrowardoyo dan sekarang ini sedang mendapat perawatan, ” Kata Kapolsek Purworejo AkP Bambang Sulistyo, Kamis (22/9). Dijelaskan, saat ini Polsek Purworejo telah melakukan penangkapan terhadap dua dari empat pelaku, ” Dua pelaku sudah kita amankan dan sekarang dalam pemeriksaan, sedangkan dua pelaku lagi masih dalam pengejaran, ” tambah Kapolsek. Menurut Kapolsek, untuk kedua pelaku akan disangkakan pasal 170 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara.
Dua Kali Curi HP Anak ABG di Gelandang Ke Kantor Polisi KEBUMEN –FP- Sunguh memprihatinkan anak yang Masih berusia belasan tahun dengan inisial AJ (18) warga Kutowinangun, telah dua kali dipergoki mencuri Hp dengan di Tkp yang berbeda. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi mengatakan bahwa tersangka melakukan aksinya pada tanggal 10 November 2016 ia melakukan pencurian Hp dengan modus masuk lewat pintu rumah bagian depan dengan menggunakan kunci rumah milik pemilk rumah, katanya..
Dan menurut pengakuan tersangka ia mengambil kunci rumah milik korban dari gantungan kunci motor korban pada siang harinya saat motor korban diparkir didepan rumah menggunakan kunci itulah pelaku dapat masuk dengan laluasa ke dalam rumah korban. Dikatakan Wasidi Awal terungkapnya kasus pencurain Hp di rumah korban Ajasmoro Harmoko (32) saat Ida (istri korban) melihat Hp miliknya sedang dipakai oleh AJ, saat itu juga Ida langsung menanyakan, tentang keberadaan HP tersebut, dengan ekspresi muka yang ketakutan AJ mengakui bahwa ia telah mengambil Hp miliknya sementara Hp yang satunya menurut pengakuan tersangka dipakai oleh rekanya bernama Udin. Untuk mendapat efek jera, kata Kasubbag Humas , akhirnya lkorban dan masyarakat sekitar melaporkan tersangka kepada Polsek Kutowinangun pada tanggal 4 Desember 2016 dengan membawa barang bukti 2 Hp merek Cross warna hitam dan Hp merek Politron untuk dilakukan proses hukum. Dari hasil pengakuan tersangka ternyata dia juga pernah melakukan tindak pidana pencurian yang sama yaitu mencuri Hp di Pasar Koplak Dokar Komplek Pasar Tumenggungan Kebumen dan sampai saat ini masih berstatus wajib lapor di Polsek Kebumen. “Karena pelaku masih dibawah umur dan untuk menjadikan pelajaran dari pihak penyidik menjerat pelaku dengan pasal Tipiring dan akan segera di sidangkan di Pengadilan Negeri Kebumen”, papar Kasubbag Humas lmenandaskan.kk Kapolres Kebumen AKBP, Alpen, SH., SIK.,M.H sangat menyayangkan dan dan merasa miris melihat perilaku anak-anak yang masih sekolah dan berusia di bawah umur telah melakukan tindak kriminal. Ka polres Kebumen juga menghimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya ketika berada di rumah. bqwerikan perhatian kepada anak-anaknya. Khususnya, dengan siapa bermain, kemana bermain dan apa saja yang di bawa pulang
pungkasnya.(Rsk)
Bertambah, Cabul
Korban
Santri
PURWOREJO – Dari hasil pengembangan pemeriksaan kasus persetubuhan yang dilakukan oleh tersangka LW terhadap LE, santrinya sendiri pada Jumat (2/9) lalu terungkap jika korban lebih dari satu. Dari pengakuan saksi, diketahui korban pencabulan sebanyak lima santriwati. “Hasil pemeriksaan dan pengakuan para saksi diketahui korban pencabulan ada lima orang. Satu orang korban persetubuhan sisanya korban pencabulan dengan cara diraba-raba,” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo dalam gelar perkara di Mapolres, Jumat (9/9). Sementara itu, tersangka LW mengaku nekad berbuat tidak senonoh terhadap santrinya lantaran nafsu. ” Saya khilaf pak,” kata tersangka yang mengaku menjadi guru ngaji baru sekitar enam bulan. (War)
Simpan Ciu, Warga Ditangkap Polisi
Ngombol
PURWOREJO,FP – Polsek Ngombol menyita dua botol miras (minuman keras) jenis ciu milik PWT (40) warga RT 01 RW 02 Desa Joso, Kecamatan Ngombol, Minggu (25/9). Kapolsek Ngombol AKP Sumardi mengatakan, penyitaan berawal dari informasi warga
tentang maraknya peredaran miras di wilayah Kecamatan Ngombol. Berbekal informssi tersebut anggota Reskrim Polsek Ngombol kemudian melakukan penyelidikan. “Dari pengembangan informasi akhirnya diketahui tersangka menyimpan miras jenis ciu dirumahnya,” kata Kapolsek. Dijelaskan, didalam rumah tersangka ditemukan dua botol miras jenis ciu yang dikemas dalam botol air mineral 600 ml masing-masing terisi penuh dan masih tertutup rapat disimpan dalam lemari kulkas diruang tengah. “Berdasarkan pengakuan tersangka, barang tersebut diperoleh didaerah Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo dan hendak dikonsumsi sendiri,” jelasnya. Guna pemeriksaan lebih lanjut tersangka kini diamankan di sel tahanan Mapolsek Ngombol. “Tersangka akan dikenai tindak pidana ringan,” ucap Kapolsek. Diakui Kapolsek, Kecamatan Ngombol yang letaknya berdekatan dengan Kabupaten Kulon Progo membuat peredaraan minuman keras didaerah itu semakin mudah masuk ke Kabupaten Purworejo. “Meski di Kabupaten Purworejo sudah ada Perda anti miras tapi tampaknya belum dipahami oleh masyarakat,” imbuh AKP Sumardi.
Ditinggal Pulang, Gear Ekskavator Hilang Diembat Kawanan Pencuri KEBUMEN, FP – Ditinggal pulang oleh penjaganya, dua pasang final gear ekskavator milik Hari Murti Sugiharto (46) warga Sendang Lanang Paduroso raib digondol kawanan pencuri, Minggu (4/12) pagi. Kapolsek Paduroso, Ipda Sugianto, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, dan kini masih dalam penyelidikan, “kata Ipda Sugianto, SH Minggu (4/12). Diungkapkan, bermula saat Muarif (26) orang yang dipasrahi menjaga alat berat untuk menambang batu di kawasan tambang batu Sendang Dalempaduroso datang ke lokasi tambang untuk mengecek alat tersebut. Namun saat tiba dilokasi Muarif melihat alat berat itu sudah berantakan. “Banyak sekrup
berceceran dan sepasang final gear ekskavator kanan dan kiri sudah hilang,” kata Ipda Sugianto, SH.
Final Gear yang diambil kawanan pencuri Dijelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, diperkirakan pelaku lebih dari lima orang, sebab barang yang diambil beratnya sekitar 1,5 kwintal. Selain itu, pelaku juga kawanan pencuri profesional. Menurutnya, sampai saat ini Polsek Paduroso dan Sat Reskrim Polres Kebumen terus menyelidiki kasus pencurian tersebut. “Kami masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa siapa pelakunya, “tandas Ipda Sugianto. Akibat kejadian itu, sekitar Rp 40 juta.
Hari Murti Sugiharto menderita kerugian
Polres Kebumen Tangkap Pencuri Rumah Kosong KEBUMEN, FP – Keuletan dan kerja keras unit reskrim Polsek Klirong Polres Kebumen membuahkan hasil. Maraknya pencurian di rumah kosong sering terjadi belakangan, seperti di rumah Soilah, (46) warga Desa Jogosimo RT 03 RW 01, Kecamatan Klirong, yang pada saat itu rumah dalam keadaan kosong di tinggal kesawah, kejadian pada Selasa (22/11) sekitar pukul 17.00 WIB dapat terungkap. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, kejadian berawal ketika korban pulang dari sawah, mendapati pintu depan rumah
dalam keadaan terbuka, dan setelah di cek ke dalam rumah, pintu almari dalam keadaan terbuka serta gelang emas beserta suratnya yang di simpan di laci almari sudah tidak ada, taksir kerugian gelang emas 11 gram Rp. 4.500.000,- . Atas kejadian tersebut Rabu (23/11) sekitar pukul 13.00 WIB korban kemudian melapor ke Poksek Klirong. Unit Reskrim Polsek Klirong, dengan adanya laporan tersebut, langsung ke TKP dan mengadakan lidik, dan dengan dedikasi dan semangat yang tinggi, Kanit Reskrim Aiptu Edy Wibowo, SH. beserta anggotanya dapat menangkap pelakunya, yang ber inisial KF (26) warga Desa Tambakprogaten RT 02 RW 02, Kecamatan Klirong. Guna pemeriksaan lebih lanjut tersangka kini diamankan di sel tahanan Polsek Klirong.
Misteri Mayat Tanpa Kepala Akhirnya Berhasil Diungkap Polres Kebumen KEBUMEN,FP – Setelah sempat menggegerkan warga Alian dengan adanya penemuan mayat perempuan tanpa identitas di saluran irigasi air, di desa Kambangsari, yang ditangani Polres Kebumen pada awal tahun 2016, kini kasus tersebut sudah terkuak. Polres Kebumen dan warga yang penasaran harus bernafas lega, pasalnya identitas mayat serta tersangka pembunuhan berhasil diungkap jajaran Sat Reskrim Polres Kebumen Dikatakan Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, mayat wanita yang ditemukan tanpa kepala di saluran irigasi Wadaslintang di Kambangsari Alian pada (05/02) silam, adalah
Turmiyati (42) Tengah,terangnya.
warga
Purwodadi
Purworejo
Jawa
Hasil test DNA terhadap korban, dan sampel pakaian yang digunakan korban saat itu membawa informasi kepada salah seorang perempuan asal purworejo, ucap Kapolres. “Korban dibunuh oleh kekasihnya, dan saat ini tersangka sudah berhasil diamankan oleh jajaran Sat Reskrim Polres Kebumen,” terang Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MHSabtu (19/11). Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, diketahui tersangka berinisial STM merupakan warga Bojongsari Alian Kebumen, nekat menghabisi nyawa korban karena tersangka selalu didesak untuk menikahinya, jelas kapolres menandaskan . Karena merasa terpojok oleh desakan kekasihnya selalu minta dinikahi, tersangka yang bekerja sebagai makelar Kayu, menemui jalan pintas dan membunuh korban dengan cara mendorong Turmiyati hingga jatuh ke irigasi di desa Surotrunan. Berdasarkan keterangan STM yang ternyata adalah seorang residivis kambuhan, mengatakan kepada polisi, kurang lebih sebulan setelah kematian kekasihnya, mayatnya tidak sengaja ditemukan warga kambangsari di saluran irigasi saat mencari ikan. Kabar itupun akhirnya sampai ke telinga tersangka. Panik aksinya diketahui, tersangka berulang kali menuju TKP ditemukannya mayat Turmiyati. Beruntung Kapolres Kebumen saat meninjau TKP, langsung memerintahkan warga setempat agar mengamankan orang yang mencurigakan. Mengikuti arahan Kapolres Kebumen, warga yang curiga terhadap sosok laki laki yang terlihat gugup saat diinterogasi dan sempat dicatat jenis kendaraan serta nopol yang digunakan orang yang berulang kali mondar- mandir disekitar TKP dan bertanya perihal mayat Mrs X yang masih menjadi misteri saat
itu. Dari hasil penyelidikan, dinyatakan bahwa kendaraan tersebut adalah milik Stm yang berhasil ditangkap jajaran Sat Reskrim di Serang Bekasi pada hari Jumat (18/11) kemarin. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Stm dijerat pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara .
Gara-gara Iri, Rekan Kerja Dianiaya PURWOREJO,FP – Diduga lantaran itu hati, PEK (24) warga Purworejo nekad menganiaya Sugito (22) rekan kerjanya di toko stiker Moeroep Purworejo. Penganiayaan dilakukan di mess toko stiker Moeroep, Jumat (16/9). Akibatnya PEK harus berurusan dengan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo.SIK melalui Kapolsek Kota, AKP Bambang Sulistyo menjelaskan, kejadian berawal saat Sugito datang ke mess untuk ganti baju kerja. Tiba-tiba tersangka mengambil leher knalpot yang berada di bawah kursi dan langsung memukul kepala korban hingga tiga kali. Namun serangan mendadak itu ditangkis dengan tangan oleh korban sehingga mengakibatkan tangan kirinya retak. “Akibat menangkis pukulan tulang tangan kiri korban retak dan harus mendapat perawatan medis,” kata Kapolsek. Diterangkan, saat ini perkara penganiayaan itu sudah ditangani Polsek kota dan tersangka sudah diamankan di sel tahanan Polsek Kota Purworejo. “Tersangka akan dikenai pasal 351 KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara,” terangnya.
Satuan Narkoba Polres Purworejo Ringkus Dua Warga Kebumen Satuan Narkoba Polres Purworejo berhasil mengamankan Windarto (39) warga Panjer Kebumen dan Prawoto (33) warga Kutowinangun, Kebumen. Dua pria ini ditangkap arena kedapatan memilki narkotika jenis sabu. Keduanya ditangkap di SPBU Klepu, Kecamatan Butuh, Purworejo, Rabu (16/12) . Kapolres Purworejo AKB Arsida Septiana melalui Kasat Narkoba AKP Junani menjelaskan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat di sekitar SPBU Klepu. Dari informasi itu AKP Junani memerintahkan anak buahnya untuk penyelidikan. Setelah beberapa hari menyanggong, akhirnya polisi berhasil mengamankan Pra yang pada waktu itu sedang menunggu sesorang untuk transaksi narkoba. “Dari hasil pemeriksaan tes urine diketahui Pra positif mengkosumsi sabu-sabu,” jelas Akp Junani. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengakuan Pra, anggota Satuan Narkoba kemudian mengembangkan kasus tersebut. Dalam waktu singkat polisi berhasil menangkap Win ditempat yang berbeda. Dari tangan tersangka Win ditemukan dua paket sabusabu seberat 0,5 gram. Menurut penuturan Pra, yang pernah menjadi narapidana selama 5 tahun di Nusakambangan pada kasus yang sama, sabu-sabu itu rencananya hanya akan dikonsumsi sendiri. Saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan Satuan Narkoba Polres Purworejo. Untuk pengusutan lebih lanjut kedua tersangka diamankan di Mapolres Purworejo.
Jika keduanya terbukti bersalah maka keduanya dianggap telah melakukan tindak pidana memiliki, menguasai dan menggunakan narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 ayat (1) Subsider pasal 112 ayat (1) UURI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan penjara maksimal 20 tahun atau seumur hidup.
Pesta Miras, 20 Pemuda Diamankan, Enam Diantaranya Pelajar KEBUMEN, FP – Sebanyak 20 pemuda enam diantaranya masih berstatus pelajar digiring Tim Tipiring Polres Kebumen karena tertangkap basah menenggak miras, Senin (3/4). Ke enam pelajar itu tertangkap tangan sedang menenggak miras jenis Cipas (ciu plastikan) di kawasan alun alun Karanganyar pada hari Sabtu (1/4) saat Polres Kebumen sedang gencar melakukan razia miras pada pukul 21.00 WIB. Yang menyedihkan, kepada polisi, mereka mengaku uang yang yang digunakan untuk membeli cipas itu adalah uang saku sekolah pemberian orang tuanya. Kapolres Kebumen AKBP Allen melalui AKP Krida Risanto, selaku Ketua Tim Tipiring mengatakan, mereka yang sudah dinyatakan dewasa secara umur akan disidang tipiring dan dijerat dengan Pasal 13 ayat 2 Perda Kabupaten Kebumen no. 3 tahun 2010 tentang miras. “Kapolres Kebumen sangat menyayangkan sekali kepada at as tindakan 20 pemuda warga Karanganyar Kebumen itu, “katanya. Dijelaskan, turut diamankan barang bukti berupa botol bekas Cibot (ciu botolan) dan plastik bekas miras Cipas yang telah habis dikonsumsi. “Untuk menimbulkan efek jera, terhadap para pelajar akan dilakukan pembinaan serta membuat surat pernyataan agar tidak mengulanginya lagi, “kata AKP Krida.