Donasi Biaya Cetak $2
Berita Warga Katolik Indonesia California Utara
Oktober-Desember 2010
Dari Pengurus 2009-2011 Selamat berjumpa kembali di tengah-tengah Indian summer di bulan September ini! Kita baru saja sukses menggelar piknik tahunan WKICU dan Mudika di Quarry Lake, Fremont biar pun angin bertiup cukup keras pada hari itu. Piknik menjadi semakin meriah karena dihadiri oleh empat Romo, dua di antaranya adalah Romo baru yaitu Romo Anton Galih (Galih) dari Boston dan Romo Firmansyah Antonius (Anton) dari Jepang. Para Romo ikut turun tangan untuk memanggang sate ayam yang lezat dan laku keras. Makanan lainnya seperti asinan rujak, gado gado, bihun goreng, bakmie goreng dan es cendol juga dihidangkan dengan murah hati oleh ibu-ibu WKICU. Sekali lagi, kita banyak berterima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk membantu mempersiapkan piknik ini. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada tim Ryan dan kawan-kawan yang telah mempersiapkan aneka permainan untuk anak-anak. Juga tidak ketinggalan adalah lomba makan krupuk yang menyatukan kerja sama antara ibu-ibu dan bapak-bapak WKICU dengan Mudika dan youth/teenage group.
Daftar Isi
Dari Pengurus 2009-2011
1
Profil WKICU
2
Epiphany Welcomes You
3
Sekilas Dunia
4
Kawula Awet Muda
5
Kita sangat bersyukur atas kedatangan tiga Romo baru di lingkungan Bay Area. Romo Anton Pojok Keluarga pindah dari tugas di Jepang, Romo Galih pindah dari Boston College dan Romo Wardi pindah Pojok Baca dari Myanmar. Sedikit latar belakang Romo Anton dan Romo Wardi dapat disimak di halaman 2 Eddy Mulyono di edisi Berita WKICU ini. WKICU dan KTM akan mengadakan beberapa acara tambahan di bulan September dan Oktober ini: 1. Tanggal 24-26 September, KTM mengadakan retret penyembuhan luka batin di Presenta tion Retreat Center, Los Gatos. Diperkirakan akan hadir sekitar 70 peserta dari Bay Area dan sekitarnya.
5
6
Foto Piknik WKICU
7
Sunday School
8
Kegiatan WKICU
9
2. Tanggal 2 Oktober, WKICU dengan diwakili oleh beberapa anak, Ban Tjung, dan Stepha nus, akan ikut serta mengisi acara Chautauqua XVI lewat permainan musik, angklung dan fashion show-nya. Chautauqua kali ini bertempat di gereja St. Joseph the Worker, Berkeley, CA. Pada hari yang sama KTM akan mengadakan food fundraising. Yang berminat dipersilahkan datang untuk lebih memeriahkan acara. 3. Anak-anak Sunday School akan mengunjungi Pumpkin Patch di daerah Half Moon Bay pada tanggal 23 Oktober. Bagi yang berminat bisa menghubungi Grace Ling, kordinator Sunday School di Union City. Pengumuman lengkap ada di halaman 9. Selanjutnya, Retret PDKK bersama Oom Yoppy Taroreh akan diadakan pada tanggal 11 dan 12 Desember di Presentation Retreat Center, Los Gatos. Informasi tambahan dapat disimak di halaman 9. Perayaan Natal WKICU akan diadakan di St. Leander, downtown San Leandro, tanggal 25 Desember, jam 4 sore, bila ada umat yang ingin membantu/berpartisipasi silahkan hubungi Ben Liem. Tak lupa, kita ucapkan terima kasih yang terdalam untuk Romo Andalas yang akan pulang ke tanah air pada akhir tahun ini . Kita tidak akan melupakan semua jasa-jasa Romo Andalas selama lima tahun terakhir dalam mendampingi umat WKICU. Sekian dulu sedikit berita dari saya. Semoga Tuhan selalu memberkati dan melindungi keluarga besar WKICU. DP WKICU/Linda Kastilani www.wkicu.net
1
www.wkicu.net
Berita WKICU
Profil WKICU JADWAL MISA KUDUS WKICU Minggu I (pukul 14:30) St. Stephen Catholic Church 601 Eucalyptus St. San Francisco, CA Minggu II (pukul 16:00) St. Justin Catholic Church 2655 Homestead Rd. Santa Clara, CA Minggu III (pukul 16:00) Holy Family Church 3880 Smith St. Union City, CA
Doa Rosario Lokal Daerah Union City & sekitarnya: Jadwal: Jum’at ketiga tiap bulan 18:30 Lokasi: 20011 Shadow Creek Circle, Castro Valley, CA 94552 Kontak: Sdri. Stella Tedjakusuma (510) 885-0910 / (510) 604-2295 Daerah Santa Clara & sekitarnya: Jadwal: Sabtu ketiga tiap bulan 18:00 Lokasi: 2801 Pruneridge Avenue, Santa Clara, CA 95051 Kontak: Sdri. Julia Didjaja (408) 985-8302 Daerah San Francisco & sekitarnya: Jadwal: Sabtu keempat tiap bulan 18:00 Lokasi: 1400 29th Avenue, San Francisco, CA 94122 Kontak: Sdri. Fielan Tanu (415) 215-1889
Persekutuan Doa Kebangkitan (terbuka untuk umum) Minggu pertama dan ketiga tiap bulan Jam: 18:00-20:30 Holy Name of Jesus Church 1555 39th Ave., San Francisco, CA 94122 Green room, di bawah rektori seberang gereja Kontak: Sdri. Riana Atmadjaja (650) 758-1660
Dalam kesempatan ini, kita diberi kesempatan untuk mengetahui sedikit latar belakang Romo Wardi dan Romo Anton. Romo Ignatius Wardi Saputra, SJ Lahir dan besar di Sleman, Yogyakarta. Setelah menyelesaikan SMA (Seminari) di Magelang pada tahun 1977, beliau memasuki Ordo Serikat Jesus di Girisonta, Semarang. Pendidikan Filsafat diselesaikan di Jakarta. Setelah 2 tahun bekerja di sekolah, beliau melanjutkan pendidikan Teologi di Manila dan ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada tanggal 30 Juli 1990 di Yogyakarta. Di tengah pelayanan sebagai Pastor Paroki di Semarang, beliau diutus menjalani pendidikan lanjut meliputi pembinaan di Roma dan Holy Land. Setelah itu, tugas berikutnya adalah sebagai staff pendidikan dan pembinaan para frater Jesuit di Girisonta. Enam tahun beliau berkarya di Girisonta dan tugas berikutnya adalah di Myanmar. Sejak tahun 1999, beliau diutus ke Myanmar untuk membuka dan memulai pendidikan para frater Jesuit yang berasal dari Thailand dan Myanmar selama 11 tahun dan sekarang beliau berdiam di Berkeley menjalani masa sabatikal selama 1 tahun. Romo Firmansyah Antonious, SJ Pax Christi (Damai Kristus-red), Perkenalkan. Firmansyah Antonius, begitulah bunyi nama saya. Bunyi yang membingungkan karena mengisyaratkan nama orang Muslim dan sekaligus Kristiani. Tapi saya lahir 100% sebagai orang Kristiani, meski sewaktu di SMA (negeri) seringkali disangka lain karena menilik dari kata pertama di nama saya tersebut. Masa SMA saya kira memang masa dimana saya mengalami banyak pergulatan dengan iman saya. Dari sejak dilahirkan di Tanjung Priok, besar di lingkup paroki yang dikelola oleh Jesuit, lalu mengalami pendidikan di SD dan SMP swasta Katolik, saya kira hidup sebagai siswa Katolik di SMA negeri menjadi medan tempur saya untuk bertanya soal dasar-dasar iman yang sudah saya terima sebelumnya. Pertanyaanpertanyaan mengenai “siapakah sesamaku”, dialog antar agama, keindahan ajaran-ajaran agama lain, Tuhan yang hadir dalam ironi kehidupan manusia, dlsm adalah pertanyaan yang kerap mencuat ke permukaan di tengah-tengah haru biru segala usaha saya untuk menghidupi masa muda saya waktu itu. Usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan eksistensial itulah yang membuat saya memutuskan untuk masuk ke program KPA (Kelas Persiapan Atas) Seminari Menengah Wacana Bhakti. Selama satu tahun mencoba menegaskan apa yang Tuhan ingin sampaikan lewat pengalaman hidup sampai SMA itu, akhirnya saya memutuskan untuk masuk menjadi anggota Serikat Jesus (SJ). Merenungkan pengalaman misi dari para anggota awal SJ, membuat saya merasa seolah Tuhan mau mengajak saya untuk keluar dari “tempurung” saya dan menjadi alat-Nya untuk diutus. Pengalaman indah semasa SD dan SMP yang “ditantang” oleh pengalaman-pengalaman eksistensial semasa SMA saya kira menjadi dasar utama bagi saya untuk memilih jalan imamat ini. Pada tahun 1996 saya mulai masa-masa awal di Serikat Jesus. Pengalaman-pengalaman di masa pendidikan awal sebagai orang yang mencoba untuk menjawab-Nya ini memang seolah mau menunjukkan saya ada di jalan yang benar. Saya merasa semakin ditarik untuk keluar dari keamanan “tempurung” saya dan menjadi orang yang bekerja sama dengan rahmat Tuhan lewat pengalaman konkrit kehidupan. Selama pendidikan awal inilah saya merasa dorongan untuk “keluar” dari diri saya sendiri, terwujud dalam hasrat untuk menjadi misionaris. Setelah 2 tahun menjalani pendidikan awal di Ungaran, saya dikirim untuk belajar Filsafat selama 4 tahun di STF Driyarkara Jakarta. Hasrat yang sama untuk menjadi misionaris terus (Bersambung ke halaman 3)
www.wkicu.net
2
www.wkicu.net
Berita WKICU berkembang dan terjawab ketika di tahun terakhir saya belajar filsafat ada permintaan dari Serikat Jesus Provinsi Jepang untuk mengirimkan tenaga ke sana. Saya memberanikan diri untuk menjawab permintaan itu, dan tanpa saya nyana, segala proses aplikasi berjalan mulus dan akhirnya saya dikirim sebagai misionaris ke Jepang tahun 2002. Setelah selama satu setengah tahun menggulati bahasa Jepang di Tokyo, saya dikirim untuk menjalani masa Tahun Orientasi Kerasulan selama satu setengah tahun di Universitas Elizabeth milik Jesuit di Hiroshima dengan tugas mengajar antropologi dan menangani paroki mahasiswa di universitas tersebut. Di sini saya diajak untuk mulai menemukan ruang lingkup pelayanan di masa depan yang sesuai dengan diri saya. Dan saya semakin merasa yakin bahwa ruang lingkup itu adalah pelayanan di kaum muda, ruang lingkup yang saya rasa cocok karena tantangan dari kaum muda membuat misi pribadi saya untuk “keluar dari diri” sendiri menjadi begitu nyata. Setelah itu saya dikirim kembali ke Tokyo untuk menyelesaikan studi Teologi di Universitas Sophia selama 4 tahun, sebelum ditahbiskan 21 September 2009 di Tokyo. Mengingat pelayanan kaum muda yang akan saya lakukan itu akan mudah terlaksana kalau saya bekerja di lingkup universitas, saya diminta untuk menangani paroki mahasiswa sembari mengajar di universitas. Untuk keperluan mengajar itulah, saya diutus ke Berkeley untuk menyelesaikan studi lanjut doktoral yang diperlukan sebagai persyaratan untuk bisa “dengan penuh daya tarik bagi orang Jepang” mengajar di universitas di Jepang. Tulisan ini saya harapkan akan berlanjut dengan perkenalan nyata saya dengan Tuhan yang hadir dalam diri saudara-saudari di Bay Area. Semoga pertemanan dalam Tuhan yang akan kita mulai di sini mampu menjadi tanda akan Tuhan yang mengundang manusia bukan hanya untuk menjadi manusia dalam kemanusiaannya tetapi untuk menjadi semakin ilahi dalam kemanusiaannya.
Epiphany Welcomes You
Dewan Pengurus WKICU Ketua Umum: Ben Liem Wakil Ketua /Sekretaris: Susanne Setijadi Pendamping Rohani: Romo Mutiara Andalas Diakon Hock Chuan Oey Penasehat: Hanafi Daud Lim Hok Kan Bendahara: Maryani Sukri
[email protected] Ketua Wilayah: Suwito Santoso (SF)
[email protected] Ben Liem (SC)
[email protected] Linda Kastilani (UC)
[email protected] Seksi Musik: Widya Mulyasasmita, Silvia Wijaya (SF) William Ie (SC) Riana Atmadjaja (UC) Seksi Konsumsi: Iwan Soegiharto (temp)(SF) Soeisna Leong (SC) Stella Tedjakusuma(UC) Seksi Ruangan: Iwan Soegiharto (SF) Roy Ariesta (SC) Winata Gunawan (UC) Rohani: Hani Hartono Seksi Sosial: Tess Guerrero
Mailing List: Marsha Pribadi Edward Budiarto Seksi Publikasi/Humas: Nathan Juswanto Mulyadi Oey
Long: Epiphany is a group of people whose brought together by their love of music in the service of God. This group mission is to let God reach out and inspire through song. Short: Epiphany is the choir you see in WKICU's mass at St. Justin’s Church, Santa Clara. Although we mostly focus on choral pieces, we do encourage solo and smaller groups for variety. Epiphany encourages singers and musicians of all instruments and disciplines to come and join the fun and fellowship. We practice twice a month in San Jose and we can definitely use your help!
Webmaster: Christina Judio Berita WKICU: Helinda Nominanda RCIA: Iwan Soegiharto
Please contact William Ie,
[email protected], if you are interested on joining. www.wkicu.net
3
www.wkicu.net
Berita WKICU
Rosario: Fielan Tanu (SF), Julia Didjaja (SC), Stella Tedjakusuma (UCAlameda Co.) Eduard Wenas (UC-Contra Costa Co.)
Sekilas Dunia Keadaan Finansial Vatikan Tahta Suci dan Negara Kota Vatikan telah mengalami defisit ekonomi selama tiga tahun berturut- turut, demikian dilaporkan oleh Council of Cardinals for the Study of Organizational and Economic Matters of the Holy See.
Persiapan Perkawinan: Johnny & Lieke (SF), Maria Surjadi & Beng Oey (SC) Diakon Hock Chuan Oey & Swanny Oey (UC)
Dalam laporan keuangan untuk tahun 2009, Uskup Agung Velasio De Paolis, presiden dari Prefecture of the Economic Affairs of the Holy See, menjabarkan pendapatan Tahta Suci dan Negara Kota Vatikan sebesar USD 316,317,777 dengan pengeluaran sebesar USD 321,504,333.
Baptis Bayi: Betti Simon (SF), Maria Surjadi & Ben Liem (SC), Diakon Hock Chuan Oey & Swanny Oey (UC)
Tahta Suci terdiri dari semua organisasi di bawah Kuria Romawi, wakil-wakil kepausan di seluruh dunia, dan jaringan media seperti Radio Vatikan, L'Osservatore Romano, dan Sentra Televisi Vatikan. Tahta Suci didanai oleh donasi dari keuskupan, lembaga religius, dan sumbangan lainnya. Tahta Suci digerakkan oleh 2762 personel, 766 tahbisan, 344 kaum religius (261 pria, 83 wanita) dan 1652 kaum awam (1201 pria, 451 wanita).
Liturgi Wilayah: Anita Salamony (SF) Ingrid Supit & Liony Azali (SC) Ferdinand & Dewi Retanubun (UC)
Kota Vatikan juga mengalami imbas krisi ekonomi seperti halnya negara-negara lain di dunia. Defisit ekonomi sebesar USD 9,881,117 juga dilaporkan di laporan keuangan tahun 2009 ini. Kota Vatikan sendiri memperkerjakan 1891 orang, 65 kaum religus (38 pria, 27 wanita) dan 1826 kaum awam (1543 pria, 283 wanita).
Penulis Teks Misa: William Adjie (SF) Ingrid Supit & Liony Azali (SC) Sylvie Tjoei (UC)
Laporan keuangan tidak mengikutkan dana dari Peter's Pence. Dana ini khusus ditujukan untuk membantu gereja-gereja miskin lokal. Di tahun 2009, dana sebesar USD 82,529,417 terkumpul melalui Peter's Pence ini. Kontribusi terbesar datang dari umat Katolik di Amerika Serikat, Italia, dan Prancis. Korea dan Jepang juga turut memberikan kontribusi yang cukup besar.
Koordinator Putra/Putri Altar: Anita Salamony (SF) Ferdinand Retanubun/David Tedja (SC) Matthew Yap (UC)
Sunday School:
Fong Kurniady & Evy Pranoto (SF) Anna Soetandar & Melanie Hendrawijaya (SC) Dwinasari Rahmadi & Grace Ling (UC) Karismatik/Kebangkitan: Riana Atmadjaja Pemerhati: Ruthy Octavia (SF) Maria Surjadi, Wenny Teguh & Gent Dirga (SC) Wiwit Handayani (UC)
Ministry to the Sick:
Betti Simon (SF) Julia Didjaja (SC) Riana Atmadjaja (UC) MUDIKA WKICU Ketua: Ruben Kuswanto Sekretaris: Jessica Budiman Bendahara: Ivan Gozali www.mudikawkicu.org
www.wkicu.net
Sumber: Zenit.org, 11 Juli 2010. (/HN) Kongres Awam Katolik Asia Kongres Awam Katolik Asia yang pertama diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan dari tanggal 31 Agustus-5 September2010. Kongres ini dihadiri oleh 400 delegasi dari 20 negara–negara anggota Konferensi Federasi Uskup Asia. “Mewartakan Yesus Kristus di Asia Saat Ini” adalah tema utama kongres. Kongres disponsori di antaranya oleh Dewan Kepausan untuk Kaum Awan dan Dewan Kerasulan Awam Katolik Korea. Para peserta menyimpulkan bahwa mereka menjawab panggilan untuk menjadi garam dan terang benua Asia. Jumlah yang sedikit tidak mengecilkan niat cinta kasih sesama di Asia tanpa pengecualian dan rasa diskriminasi, tambah mereka. Para peserta merasa bangga akan kekayaan budaya dan tradisi dan terdorong untuk mewartakan iman terhadap Kristus yang merupakan aspirasi manusia. Kehidupan di Asia sedang mengalami perkembangan dan transformasi sosial, ekonomi, dan demografi. Kebebasan, keadilan, solidaritas dan kondisi kehidupan yang lebih manusiawi perlu diperjuangkan. Umat Kristiani dapat memberikan kontribusi yang unik dan penting dalam kehidupan di benua Asia. Dengan demikian, delegasi berjanji untuk menerapkan iman Kristiani mereka dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. "Kini saatnya untuk menjadi saksi Kristus dengan berani demi menjadikan Asia sebagai benua penuh harapan bagi umat manusia," demikan Nicholas Kardinal Cheong Jin-su, uskup Agung Seoul, menghimbau. Topik penting yang turut dibahas adalah kebebasan beragama. Menurut laporan Aid to the Church in Need, 10 dari 13 negara di dunia yang menyandang kebebasan beragama yang sangat terbatas berada di benua Asia. Peserta kongres bersama-sama mengingat jasa para martir di Asia yang memberikan nyawa mereka dalam iman akan Kristus. Bulan September dipersembahkan untuk 10,000 martir dan misionaris yang meninggal di Korea. Sumber: Zenit.org, 7 September 2010. (/HN)
4
www.wkicu.net
Kawula Awet Muda Resep Kebahagiaan Kami telah berkeluarga selama 37 tahun dengan dikaruniai tiga orang anak dan tiga orang cucu. Teman-teman mengatakan bahwa kehidupan kami sangat bahagia, dan seperti yang mereka katakan, memang benarlah demikian. Lalu apakah resep yang membuat kami selalu berbahagia? Dalam kehidupan yang kita alami, tak dapat dipungkiri hal-hal yang negatif maupun menyedihkan pasti lebih sering terjadi dan susah untuk dilupakan daripada hal-hal yang menggembirakan yang biasanya hanya sekejap saja berlalu. Jadi sekarang tinggal bagaimana cara kita mengelola kedua hal itu. Bila kita mengalami hal negatif, cobalah untuk segera melupakan dengan mengambil hikmat yang ada di dalamnya. Sebaliknya, kita juga tentunya mengalami hal yang menggembirakan seperti ketika kita mendapat kabar anak berprestasi dalam sekolah, lulus ujian, atau mendapat pekerjaan. Bisa dibayangkan alangkah bahagianya saat itu. Akan tetapi, biasanya kebahagiaan itu hanya berlangsung sekejap, untuk kemudian tertimbun oleh masalah-masalah lain yang lebih memusingkan kepala kita. Nah, momen kebahagiaan itulah yang harus kita jaga, kita syukuri sebagai rahmat Tuhan. Dalam saat-saat senggang cobalah ingat-ingat momen-momen tersebut. Terlebih lagi, apalagi bila kita berbagi pada pasangan kita atau orang terdekat kita lainnya, rasanya kebahagiaan itu akan terpupuk terus dan tidak mudah terlupakan. Inilah resep kebahagiaan saya. Kemarin untuk mengusir kejenuhan dalam penerbangan menuju Amerika, saya membaca sebuat buku renungan. Dalam renungan itu Tuhan memberi kepada setiap insan dua buah kotak. Kotak hitam untuk menaruh semua penderitaan, sedangkan kotak emas untuk menaruh semua kebahagiaan. Setiap kali mengalami kesedihan, maka saya letakkan kesedihan itu ke dalam kotak hitam. Sebaliknya ketika bergembira maka saya letakkan kegembiraan itu ke dalam kotak emas. Yang anehnya, semakin hari kotak emas semakin bertambah berat, sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan seperti semula. Dengan penuh penasaran, saya membuka kotak hitam itu. Ternyata ada lubang besar di dasar kotak, sehingga semua penderitaan yang saya masukkan ke sana selalu jatuh keluar. Saya tanyakan pada Tuhan, “kemana perginya semua penderitaanku?” Tuhan tersenyum hangat padaku. “Anak-Ku, semua penderitaanmu berada pada-Ku.” Saya bertanya kembali, “Tuhan mengapa Engkau memberikan dua buat kotak, kotak emas dan kotak hitam yang berlubang?” “Anak-Ku, kotak emas Kuberikan agar kau senantiasa menghitung rahmat yang Aku berikan padamu. Sedangkan kotak hitam Kuberikan agar kau melupakan penderitaanmu. Ingat-ingatlah semua kebahagiaanmu, agar kau senantiasa merasakan kebahagiaan. Campakkan penderitaanmu agar kau melupakannya. Aku begitu mengasihimu.” Membaca renungan tadi, ternyata hampir sama dengan resep rekaan saya sendiri yang telah berpuluh tahun saya jalankan.
—Dari seorang ibu Indonesia.
Pojok Keluarga Berita Kelahiran Deric Christoph Santoso, putra kedua pasanganTriana Rinali dan Alvan Santoso. Lahir dengan berat 8 lbs dan panjang 20 in di Palo Alto, California tanggal 13 Juli 2010 pukul 11:25 PM. . Rylan Pangesa, anak kedua pasangan Lenny dan David Pangesa. Lahir pada tanggal 1 Agustus 2010 pukul 11:14 PM dengan berat 5 lb 14 oz dan panjang 18 in.
www.wkicu.net
Telah dipanngil ke rumah Bapa di surga, Lanita Ali Indradjaja (Injo Giok Lan) 22 Mei 1919 – 8 September 2010 Oma dari Renata Nathalie & Hengky Setuwanto. Telah dikremasi tanggal 12 September 2010 di Jakarta. http://www1.kompas.com/obituary/view/1528/
5
www.wkicu.net
Pojok Baca "Let us put ourselves in the presence of the Lord..." Oleh: Eddy Mulyono Satu tahun yang lalu, saya bertemu dengan para anggota Singles for Christ (SFC). Mereka memulai doa mereka dengan kalimat di atas, yang kurang-lebih bisa diterjemahkan "Marilah kita menempatkan diri dalam Hadirat Tuhan...". Lalu mereka menandai diri mereka dengan tanda salib, "dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus...". Cara SFC memulai doa mereka mengingatkan saya akan satu bab dari buku "Introduction to the Devout Life", karangan Santo Fransiskus dari Sales. Buku ini merupakan rangkuman suratsurat korespondensi antara Santo Fransiskus dengan seorang anak bimbingnya. Dalam buku itu, anak bimbingnya disebut Philothea, seperti kitab-kitab Santo Lukas, dan juga untuk melindungi identitas anak-bimbingnya. Salah satu bab dalam buku itu memberi nasihat sang Doktor Gereja mengenai bagaimana kita mempersiapkan diri untuk meditasi dengan menempatkan diri dalam hadirat Tuhan. Sewaktu saya pertama kali membaca bab tersebut, saya tidak begitu paham akan nasihat Santo Fransiskus. Tetapi, sewaktu para anggota SFC memulai doa mereka dengan kalimat di atas, saya teringat akan bab itu, dan paham akan nasihat sang Doktor Gereja. Part II, Chapter 2 A Short Method of Meditation, and First, the Presence of God, the First Point of Preparation It may be, my child, that you do not know how to practise mental prayer, for unfortunately it is a thing much neglected now-adays. I will therefore give you a short and easy method for using it, until such time as you may read sundry books written on the subject, and above all till practice teaches you how to use it more perfectly. And first of all, the Preparation, which consists of two points: first, placing yourself in the Presence of God; and second, asking His Aid. And in order to place your self in the Presence of God, I will suggest four chief considerations which you can use at first. First, a lively earnest realisation that His Presence is universal; that is to say, that He is everywhere, and in all, and that there is no place, nothing in the world, devoid of His Most Holy Presence, so that, even as birds on the wing meet the air continually, we, let us go where we will, meet with that Presence always and everywhere. It is a truth which all are ready to grant, but all are not equally alive to its importance. A blind man when in the presence of his prince will preserve a reverential demeanour if told that the king is there, although unable to see him; but practically, what men do not see they easily forget, and so readily lapse into carelessness and irreverence. Just so, my child, we do not see our God, and although faith warns us that He is present, not beholding Him with our mortal eyes, we are too apt to forget Him, and act as though He were afar: for, while knowing perfectly that He is everywhere, if we do not think about it, it is much as though we knew it not. And therefore, before beginning to pray, it is needful always to rouse the soul to a stedfast remembrance and thought of the Presence of God. This is what David meant when he exclaimed, "If I climb up to Heaven, Thou art there, and if I go down to hell, Thou art there also!"And in like manner Jacob, who, beholding the ladder which went up to Heaven, cried out, "Surely the Lord is in this place and I knew it not" meaning thereby that he had not thought of it; for assuredly he could not fail to know that God was everywhere and in all things. Therefore, when you make ready to pray, you must say with your whole heart, "God is indeed here." The second way of placing yourself in this Sacred Presence is to call to mind that God is not only present in the place where you are, but that He is very specially present in your heart and mind, which He kindles and inspires with His Holy Presence, abiding there as Heart of your heart, Spirit of your spirit. Just as the soul animates the whole body, and every member thereof, but abides especially in the heart, so God, while present everywhere, yet makes His special abode with our spirit. Therefore David calls Him "the Strength of my heart;"and Saint Paul said that in Him "we live and move and have our being." Dwell upon this thought until you have kindled a great reverence within your heart for God Who is so closely present to you.
www.wkicu.net
6
www.wkicu.net
The third way is to dwell upon the thought of our Lord, Who in His Ascended Humanity looks down upon all men, but most particularly on all Christians, because they are His children; above all, on those who pray, over whose doings He keeps watch. Nor is this any mere imagination, it is very truth, and although we see Him not, He is looking down upon us. It was given to Saint Stephen in the hour of martyrdom thus to behold Him, and we may well say with the Bride of the Canticles, "He looketh forth at the windows, shewing Himself through the lattice." The fourth way is simply to exercise your ordinary imagination, picturing the Saviour to yourself in His Sacred Humanity as if He were beside you just as we are wont to think of our friends, and fancy that we see or hear them at our side. But when the Blessed Sacrament of the Altar is there, then this Presence is no longer imaginary, but most real; and the sacred species are but as a veil from behind which the Present Saviour beholds and considers us, although we cannot see Him as He is. Make use of one or other of these methods for placing yourself in the Presence of God before you begin to pray;--do not try to use them all at once, but take one at a time, and that briefly and simply. Santo Fransiskus menasihati agar kita "memulai segala macam doa, baik terucap atau dalam hati, dengan terlebih dahulu menempatkan diri dalam Dia. Beliau menawarkan empat (4) pilihan yang bisa kita coba: 1. Menyadari kehadiran Tuhan di mana-mana 2. Menyadari kehadiran Tuhan dalam hati kita 3. Menyadari bahwa Yesus, yang telah naik ke surga, memandang kita dari surga; atau 4. Menggunakan pikiran kita untuk membayangkan Tuhan Yesus samping kita Santo Fransiskus menulis jika kita mengikuti peraturan ini tanpa perkecualian. Niscaya, kita akan melihat betapa menguntungkan kebiasaan ini dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, saya hendak mengajak Saudara-Saudari sekalian untuk mencoba menerapkan nasihat Santo Fransiskus dalam kehidupan rohani kalian.
Piknik Bersama WKICU KTM Mudika
Lake Quarry, Fremont
28/8/2010
All picture rights reserved by Mudika WKICU. www.wkicu.net
7
www.wkicu.net
Sunday School
1_________________________
2____________________________
4___________________________
3_________________________
6__________________________
5__________________________ www.wkicu.net
8
www.wkicu.net
Answers: 1. Advent/Adven 2. Christmas/Natal 3. Epiphany/ Penampakan Tuhan 4. Lent/Pra-Paskah 5. Easter/Paskah 6. Pentecost/Pentekosta
The Church Year
WKICU Sunday School teachers invite all children to
Fall 2010 Pumpkin Patch Trip Pastorino Farms, Half Moon Bay http://www.pastorinofarms.com/ 11:00 AM, Saturday, October 23rd Sunday School will cover admission fees for children 12 and under. The fee includes school size pumpkin, hay ride, train ride, pony ride, petting zoo, the jump house and a treat. Teenagers are welcomed. We encourage participants to bring their own lunches as this activity will go beyond lunch hour. For RSVP and other information, please contact Grace Ling (408) 281-9183
[email protected]
www.wkicu.net
9
www.wkicu.net
RENT MY SPACE
RENT MY SPACE
Untuk kalangan sendiri Juga bisa dibaca di
http://www.wkicu.net/ Alamat Redaksi: 1523 33rd Avenue San Francisco, CA 94122 Attn: Maryani Sukri Berita WKICU dikirimkan secara cumacuma kepada seluruh Warga Katolik Indonesia dan simpatisan. Sumbangan naskah dan pemasangan iklan dapat dikirimkan langsung ke alamat redaksi. Naskah untuk penerbitan berikutnya harus masuk selambatlambatnya pada tanggal 15 di bulan sebelumnya.
Untuk pemasangan iklan di Berita WKICU dapat mengirim email ke Sdri. Helinda Nominanda
[email protected] $30/edisi atau $100/tahun (4 edisi)
www.wkicu.net
RENT MY SPACE
With about 200 print circulations and free online access, Berita WKICU has pretty good coverage of Indonesian Catholics population in the Bay Area. Let them know about your business, the words will get around and you will be helping out WKICU at the same time.
RENT MY SPACE
Good combination, don’t you think so? 10
www.wkicu.net