BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA
No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI BULAN FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,48 PERSEN Pada Bulan Februari 2015 di Ranai terjadi deflasi sebesar 0,48 persen. Kota-kota pemasok barang ke Ranai juga mengalami deflasi, deflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 0,51 persen dan terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,42 persen, sementara kota-kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Pontianak dan Jakarta masingmasing sebesar 0,43 dan 0,24 persen. Deflasi di Ranai disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami penururan indeks sebesar 2,80 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga Ranai terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen; kelompok sandang sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,86 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,63 persen. Laju inflasi tahun kalender Februari 2015 Ranai sebesar 0,33 persen. Laju inflasi ‘year on year’ Ranai sebesar 7,46 persen. Gambar 1: Inflasi Ranai Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Februari 2015
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
1
Gambar di atas menunjukkan pada Bulan Februari 2015 terdapat tiga kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 2,80 persen. Sementara empat kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen; kelompok sandang sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,86 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,63 persen.
Tabel 1: Inflasi/Deflasi Bulanan, Inflasi/Deflasi Kumulatif, dan Inflasi/Deflasi Year on Year Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau Kota
1)
Februari
Januari-Februari
2014
2015
2014
2015
Inflasi Tahun ke Tahun1)
1.
Ranai
0,56
-0,48
1,90
0,33
7,46
2.
Batam
0,16
-0,51
0,89
-0,91
5,68
3.
Tanjungpinang
0,87
-0,43
2,14
-0,24
4,98
4.
Nasional
0,26
-0,36
1,33
-0,61
6,29
Persentase Perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK Februari 2014
Bulan Februari 2015, Ranai mengalami deflasi sebesar 0,48 persen. Inflasi Ranai bulan ini ditandai dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,09 pada Bulan Januari 2014 menjadi 118,52 di bulan ini. Terjadinya perubahan harga-harga pada 146 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya deflasi di Ranai Bulan Februari 2015, dimana 59 komoditi mengalami penurunan harga antara lain: tepung terigu, cumi-cumi, kembung, selar/tude, udang basah, sotong, teri, kangkung, kentang, sawi hijau, tomat sayur, cabai merah, cabai rawit, kelapa, margarin, gula pasir, keramik, lemari pakaian, bahan bakar rumah tangga, pembasmi nyamuk spray, bahan baju katun, obat gosok, sabun wajah, angkutan udara, bensin, solar dan lain-lain. Sementara 87 komoditi mengalami kenaikan harga, antara lain: beras, daging ayam ras, rampela hati ayam, kakap merah, kepiting/rajungan, tongkol, telur ayam kampung, daun bawang, ketimun, terong panjang, kacang hijau, tomat buah, gula merah, sari jeruk, bir hitam, rokok kretek, rokok kretek filter, besi beton, alat-alat listrik, tarif Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
2
listrik, kipas angin, seragam sekolah pria, celana dalam anak, emas perhiasan, dokter umum, obat sakit kepala, obat flu, pulpen/ballpoint, dan lain-lain. Gambar 2: Andil Inflasi Dominan Ranai Bulan Februari 2015
Tabel 2: IHK dan Inflasi Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau Serta Kota-kota Asal Barang di Ranai
Kabupaten / Kota
Indeks Februari 2015
Inflasi Februari 2015
[1]
[2]
[3]
1. Nasional
118,28
-0,36
2. Tanjung Pinang
119,04
-0,43
3. Batam
115,94
-0,51
4. Ranai
118,52
-0,48
5. Jakarta
119,20
0,24
6. Pontianak
124,20
0,43
7. Surabaya
117,79
-0,42
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Kota Tanjung Pinang, Batam dan Surabaya yang merupakan daerah penyuplai barang/jasa ke Ranai juga mengalami deflasi, yang terbesar terjadi di Kota Batam sebesar 0,51 persen dan terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,42 persen, sedangkan Kota Pontianak dan Jakarta mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,43
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
3
dan 0,24 persen. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga barang/jasa di Ranai sehingga Ranai pada Bulan Februari 2015 mengalami deflasi yaitu sebesar 0,48 persen. Deflasi bulan ini disebabkan oleh menurunnya harga barang terutama bahan makanan karena musim utara sudah berlalu sehingga distribusi barang yang sebagian besar didatangkan dari luar daerah lewat transportasi laut hampir stabil. Selain itu, terjadi penurunan tarif BBM untuk bensin dan solar bersubsidi dan penurunan harga tiket angkutan udara. Tabel 3: IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Ranai Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Februari 2015
Kelompok Pengeluaran
Indeks Februari 2015
Inflasi Februari 2015
Andil Inflasi
[1]
[2]
[3]
[4]
Umum
118,63
-0,48
-0,48
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
120,82 122,41 115,98 122,52 119,90 111,75 116,46
-1,26 0,51 -0,09 0,32 0,86 0,63 -2,80
-0,30 0,10 -0,02 0,02 0,04 0,04 -0,36
Bahan Makanan Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, rekreasi dan olahraga Transpor, komunikasi dan Jasa keuangan
Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Ranai Bulan Februari 2015, deflasi di Ranai disebabkan oleh menurunnya harga kelompok pengeluaran bahan makanan turun sebesar 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar turun sebesar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 2,80 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen; kelompok sandang 0,32 persen; kelompok kesehatan 0,86 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,63 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
4
1.
Kelompok Bahan Makanan Berbeda dengan bulan lalu kelompok bahan makanan bulan ini justru mengalami
tren menurun sehingga mengakibatkan deflasi sebesar 1,26 persen, atau turun dari 121,87 di Bulan Januari menjadi 120,33 di bulan ini. Dari sebelas subkelompok yang menyusun kelompok bahan makanan, tercatat lima subkelompok yang menjadi pemicu terjadinya deflasi di kelompok pengeluaran ini, yaitu: subkelompok ikan segar turun sebesar 3,67 persen; subkelompok sayur-sayuran turun sebesar 6,85 persen; subkelompok buah-buahan turun sebesar 0,01 persen; subkelompok bumbu-bumbuan turun sebesar 9,29 persen; dan subkelompok lemak dan minyak turun sebesar 1,23 persen. Sementara subkelompok yang menekan laju deflasi/mengalami kenaikan harga adalah subkelompok padi-padian, umbiumbian dan hasilnya sebesar 4,11 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 8,20 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,85 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,37 persen; dan. subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,70 persen; dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 3,03 persen. Sebagaimana kita ketahui bahwa kelompok pengeluaran bahan makanan termasuk volatile foods yaitu barang-barang yang harganya sangat berfluktuasi karena ketersediaan barangnya bergantung pada keadaan cuaca, musim, gangguan hama, dan distribusi. Bulan Februari lalu lintas angkutan laut mulai membaik karena musim utara telah berlalu, namun masih ada sebagian barang yang masih meningkat harganya seperti: beras, mi kering instant, telur ayam ras, daging ayam ras dan beberapa komoditi lainnya. Hal ini disebabkan gangguan distribusi serta kenaikan biaya produksi (bibit, upah, dan bahan baku lainnya). Dengan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,26 persen menunjukkan kelompok ini telah mendorong laju deflasi dengan andil sebesar -0,30 persen.
2.
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selalu
mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks bulan ini tercatat sebesar 0,51 persen atau naik dari 121,79 pada Bulan Januari 2015 menjadi 122,41 di bulan ini. Naiknya indeks kelompok ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada dua subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok makanan jadi sebesar 0,13 persen dan subkelompok tembakau dan
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
5
minuman beralkohol sebesar 2,74 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami penurunan indeks di bulan ini sebesar 0,17 persen. Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,51 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini telah menghambat laju deflasi Ranai dengan memberikan andil sebesar 0,10 persen. 3.
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Indeks Harga Konsumen kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar pada Bulan Februari 2015 ini mengalami penurunan indeks yaitu sebesar 0,09 persen atau turun dari 116,08 pada Bulan Januari 2015 menjadi 115,98 pada bulan ini. Dengan penurunan indeks sebesar 0,09 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini telah memicu laju deflasi Ranai dengan andil sebesar -0,02 persen. Turunnya indeks harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini disebabkan oleh penurunan harga pada tiga subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal turun sebesar 0,02 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air turun sebesar 1,25 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga turun sebesar 0,13 persen. Sementara subkelompok perlengkapan rumah tangga menekan laju deflasi dengan kenaikan indeks sebesar 1,82 persen. 4.
Kelompok Sandang Pada Bulan Februari 2015, kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga
sebesar 0,32 persen atau naik dari 122,12 menjadi 122,52 pada Bulan Februari 2015. Kenaikan indeks kelompok sandang dipicu oleh kenaikan indeks harga pada tiga subkelompok penyusunnya. Kenaikan indeks subkelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,33 persen; subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,64 persen; dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,47 persen. Sedangkan subkelompok sandang wanita mengalami deflasi di bulan ini dengan penurunan indeks sebesar 0,06 persen. Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,32 persen di Bulan Februari 2015 ini membuat kelompok pengeluaran sandang menghambat laju deflasi Ranai dengan andil sebesar 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
6
5.
Kelompok Kesehatan Bulan Februari 2015 ini tercatat kelompok pengeluaran kesehatan mengalami
inflasi sebesar 0,86 persen dimana indeks harga pada Bulan Januari 2015 sebesar 118,88 naik menjadi 119,90 di bulan ini. Hal ini ditandai dengan naiknya subkelompok pengeluaran jasa kesehatan sebesar 1,45 persen; subkelompok obat-obatan sebesar 1,15 persen; dan subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 1,71 persen. Sementara subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik mengalami penurunan indeks sebesar 0,02 persen. Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,86 persen pada bulan ini menyebabkan kelompok kesehatan menghambat laju deflasi Ranai pada Bulan Februari tahun 2015 dengan andil sebesar 0,04 persen. 6.
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan
indeks harga pada bulan ini sebesar 0,63 persen atau naik dari 111,05 pada Bulan Januari 2015 menjadi 111,75 di bulan ini. Kenaikan indeks kelompok ini merupakan dampak dari kenaikan subkelompok perlengkapan dan peralatan pendidikan sebesar 3,84 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,81 persen. Sementara subkelompok pendidikan, kursuskursus/pelatihan, dan olahraga cenderung stabil di bulan ini. Dengan kenaikan indeks sebesar 0,63 persen pada bulan ini berarti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menghambat laju deflasi Ranai di bulan ini dengan andil sebesar 0,04 persen. 7.
Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa terus mengalami penurunan
indeks di Bulan Februari 2015, yaitu sebesar 2,80 persen atau turun dari 119,82 pada Bulan Januari 2015 menjadi 116,46 di bulan ini. Menurunnya indeks kelompok ini disebabkan terjadinya penurunan indeks harga pada subkelompok transpor sebesar 4,35 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami kenaikan indeks sebesar 0,05 persen. Sementara subkelompok sarana dan penunjang transpor dan jasa keuangan cukup stabil di bulan ini.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
7
Penurunan indeks sebesar 2,80 persen di Bulan Februari 2015 pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil positif terhadap laju deflasi bulan ini sebesar -0,36 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
8
Tabel 4: Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Ranai Bulan Januari 2015 dan Februari 2015 (Tahun 2012 = 100) Kelompok/Sub Kelompok (1) UMUM/TOTAL I. BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga IV. SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain V. KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK Jan 2015 (4) 119,09 121,87 112,29 105,89 140,63 110,53 119,32 119,32 98,41 138,45 125,05 110,54 116,77 121,79 123,53 116,71 120,58 116,08 108,90 137,75 128,57 122,70 122,12 128,87 120,89 119,14 118,88 118,88 108,70 125,27 129,43 122,60 111,05 108,33 113,95 109,42 121,17 126,72 119,82 119,96 109,79 147,75 121,17
% Perub thd
Des 2014 (5) 0,81 3,70 0,54 6,67 12,86 -0,72 5,00 5,42 -0,08 2,56 -4,79 0,29 -5,42 1,69 0,14 0,04 10,38 0,78 0,05 4,09 0,23 0,02 1,11 1,49 0,49 0,66 1,81 0,51 0,00 0,30 0,00 1,21 0,06 0,00 0,00 0,01 0,18 1,96 -4,97 -7,51 0,00 0,17 0,00
IHK Feb 2015
% Perub thd
(4) 118,63 120,82 116,91 114,58 135,47 112,58 120,96 111,15 99,10 138,44 113,43 109,17 120,32 122,41 123,69 116,51 123,88 115,98 108,87 136,02 130,91 122,54 122,52 129,29 120,82 119,91 119,43 119,90 110,27 126,71 131,65 122,58 111,75 108,33 113,95 113,62 122,15 126,72 116,46 114,74 109,84 147,75 121,17
(5) -0,48 -1,26 4,11 8,20 -3,67 1,85 1,37 -6,85 0,70 -0,01 -9,29 -1,23 3,03 0,51 0,13 -0,17 2,74 -0,09 -0,02 -1,25 1,82 -0,13 0,32 0,33 -0,06 0,64 0,47 0,86 1,45 1,15 1,71 -0,02 0,63 0,00 0,00 3,84 0,81 0,00 -2,80 -4,35 0,05 0,00 0,00
Jan 2015
Berita Resmi Statistik No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret 2015
9