TAKSONOMI BLOOM Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang diajukan hanya meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan dari konferensi yang dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berpikir (thinking behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang harus dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya. Akhirnya pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi, Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam keterampilan terbaiknya sehinggi dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya. Untuk lebih mudah memahami taksonomi bloom, maka dapat dideskripsikan dalam dua pernyataan di bawah ini: 1. Memahami sebuah konsep berarti dapat mengingat informasi atau ilmu mengenai konsep itu. 2. Seseorang tidak akan mampu mengaplikasikan ilmu dan konsep jika tanpa terlebih dahulu memahami isinya. Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti terurai di bawah ini: 1. Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dan sebagainya. 2. Memahami: menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan dan sebagainya. 3. Menerapkan: melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dan sebagainya 4. Menganalisis: menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dan sebagainya. 5. Mengevaluasi: menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan, dan sebagainya. 6. Berkreasi: merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah dan sebagainya. Dalam berbagai aspek dan setelah melalui revisi, taksonomi Bloom tetap menggambarkan suatu proses pembelajaran, cara kita memproses suatu informasi sehingga dapat dimanfaat dalam kehidupan sehari – hari. Beberapa kritik dilemparkan kepada penggambaran piramida ini. Ada yang beranggapan bahwa semua kegiatan tidak selalu harus melewati tahap yang berurutan. Proses pembelajaran dapat dimulai dari tahap mana saja tergantung kreasi tiap orang. Namun demikian, memang diakui bahwa pentahapan itu sebenarnya cocok untuk proses pembelajaran yang terintegrasi. Hingga saat ini ranah afektif dan psikomotorik belum mendapat perhatian. Skill menekankan aspek psikomotorik yang membutuhkan koordinasi jasmani sehingga lebih tepat dipraktekkan bukan dipelajari. Attitude juga merupakan faktor yang sulit diubah selama proses pembelajaran karena attitude terbentuk sejak lahir. Mungkin itulah alasan mengapa revisi baru dilakukan pada ranah kognitif yang difokuskan pada knowledge.
Berikut kata kerja yang digunakan dalam ranah kognitif: Pengetahuan (C-1)
Pemahaman (C-2)
Penerapan (C-3)
Analisis (C-4)
Sintesis (C-5)
Penilaian (C-6)
Mengutip
Memperkirakan Menugaskan
Menganalisis
Mengabstraksi
Membandingkan
Menyebutkan
Menjelaskan
Mengaudit
Mengatur
Menyimpulkan
Memecahkan
Menganimasi
Menilai
Menegaskan
Mengumpulkan Mengarahkan
Mendeteksi
Mengkategorika Mengkritik n Menimbang Mengkode Memutuskan Mengombinasika Memisahkan n Memprediksi Menyusun Memperjelas Mengarang Menugaskan Membangun Menafsirkan Menanggulangi Mempertahanka Menghubungkan n Menciptakan Memerinci Mengkreasikan Mengukur Mengoreksi Merangkum Merancang Membuktikan Merencanakan Memvalidasi Mendikte Mengetes Meningkatkan Mendukung Memperjelas Memilih Memfasilitasi Memproyeksika Membentuk n
Mengurutkan
Menjelaskan
Mengkategorika Menentukan n Menggambar Menerapkan Mencirikan Membilang Menyesuaikan Merinci Mengidentifikas Mengkalkulasi i Mengasosiasikan Memodifikasi Mendaftar Membandingkan Mengklasifikasi Menunjukkan Menghitung Menghitung Memberi label Mengkontraskan Membangun Memberi indeks Mengubah Membiasakan Memasangkan Mempertahanka Mencegah n Menamai Menentukan Menguraikan Menandai Menggambarka Menjalin Membaca n Membedakan Menyadari Menggunakan Mendiskusikan Menghafal Menilai Menggali Meniru Melatih Mencontohkan Mencatat Menggali Menerangkan Mengulang Mengemukakan Mengemukakan Mereproduksi Mengadaptasi Mempolakan Meninjau Menyelidiki Memperluas Memilih Mengoperasika Menyimpulkan n Menyatakan Meramalkan Mempersoalka Mempelajari n Merangkum Mentabulasi Mengkonsepka Menjabarkan n Memberi kode Menelusuri
Melaksanakan
Menulis
Memproduksi
Mendiagnosis Menyeleksi Merinci Menominasika n Mendiagramka n Megkorelasika n Merasionalkan Menguji Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menyimpulkan Menemukan Menelaah Memaksimalka n
Memerintahka n Merumuskan Mengedit Mengaitkan Memilih Mengukur Melatih
Menggeneralisas i Menggabungkan Memadukan Membatas
Pengetahuan (C-1)
Pemahaman (C-2)
Penerapan (C-3) Mengaitkan
Analisis (C-4) Mentransfer
Sintesis (C-5) Mereparasi
Menyusun
Menampilkan
Mensimulasikan
Menyiapkan Memproduksi
Memecahkan Melakukan Mentabulasi Memproses Meramalkan
Merangkum Merekonstruksi
Penilaian (C-6)
Contoh Soal Tingkatan C1 – C6. C1 1. Simbol unsur perak, tembaga, dan emas secara berturut – turut adalah….. a. Ag, Cu, dan Au b. Fe, Cu, dan Au c. Sn, Ag, dan Cu d. Pd, Ag, dan Cu 2. Peristiwa berikut yang termasuk perubahan kimia adalah….. a. air mendidih menjadi uap air b. gula larut dalam air panas c. kertas dibakar menjadi abu d. lilin meleleh karena dinyalakan 3. Sebutan untuk unsur dari atas ke bawah pada tabel periodic unsur disebut… a. Periode b. Golongan c. Barisan d. Bagian C2 1. Jumlah atom N yang terdapat pada molekul (NH4)2SO4 sebanyak… a. 1 b. 2 c. 4 d. 6 C3 1. Jika diketahui massa atom relatif Na=23, S=32, H=1, dan O=16 maka massa molekul relatif Na2S4.5H2Oadalah….. a. 19 b. 142 c. 232 d. 264 2. Jika diketahui massa atom relatif C = 12, dan H = 1. Maka berapakah mol dari 16 gram CH4 a. 1 b. 2 c. 3 d. 5 C4
1. Dalam wadah 5 liter dimasukkan 4 mol SO3 yang terurai menurut reaksi: 2 SO3(g) <—> 2 SO2(g) + O2(g). Jika pada saat kesetimbangan tercapai masih ada 1 mol SO 3. Berapakah tetapan kesetimbangannya….. a. 2,7 b. 5,4 c. 13,5 d. 27 2. Jika diketahui suatu senyawa NaCl 2 M sebanyak 200 ml, berapakah massa dari senyawa tersebut? a. 17.6 gram b. 19.7 gram c. 23.4 miligram d. 23.4 gram C5 1. Sebanyak 1 liter larutan CrCl3 1M dielektrolisis dengan arus 6 A. Waktu yang diperlukan untuk mengendapkan semua logam kromium adalah…..(Ar Cr= 52, F=96500 C mol -1) a. 289500 detik b. 96500 detik c. 48250 detik d. 32167 detik C6 1. Jika diketahui potensial elektroda standar dari: Ag+ (aq) + e —> Ag(s) εo = +0,80 volt In3+ (aq) + 3e —> In(s) εo = -0,34 volt Mg2+ (aq) + 2e —> Mg(s) εo = -2,37 volt Mn2+ (aq) + 2e —> Mn(s) εo = -1,20 volt Pasangan yang memberikan perbedaan potensial sebesar +1,14 volt adalah….. a. Ag I Ag + II Mn 2+ I Mn b. In I In 3+ II Ag + I Ag c. Mn I Mn 2+ II Mg 2 + I Mg d. Ag I Ag + II In 3+ I In
Daftar Pustaka http://alizbomb.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-level-soal-c1-c2-c3-c4-c5.html http://audiesruby.blogspot.co.id/2013/12/taksonomi-bloom-dan-konsep-permasalahan.html Retno Utari, Taksonomi Bloom: Apa dan Bagaimana Menggunakannya.pdf