BERHUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KETERAMPILAN PETUGAS DENGAN PENGELOLAAN SP2TP DI PUSKESMAS SE- KOTA MATARAM TAHUN 2014

VOLUME. 1 No.1 - MARET 2015

BERHUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KETERAMPILAN PETUGAS DENGAN PENGELOLAAN SP2TP DI PUSKESMAS SE- KOTA MATARAM TAHUN 2014 Oleh: Desi Zuhrotun' dan M. Karjono2 1. Mahasiswa FKM UNTB 2.

Dosen FKM UNTB

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Nusa Tenggara Barat

Jalan Selaparang No. 40 Cakranegara Kola Mataram Email: desizuhrotun({v.l'ahoo.col11

ABSTRAK Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) sebagai bagian dari kegiatan puskesmas dalam pelaksanaannya terintegrasi dengan seluruh bagian atau program yang dilaksanakan di puskesmas.

Hasil survey awal di Dinas Kesehatan Kota Mataram bahwa dari II Puskesmas

(enam) Puskesmas

yang kurang lengkap pengisiannya

dan 1 (satu) puskesmas

waktu setiap bulan sesuai waktu yang ditetapkan.

Tujuan dari peneiitian

hubungan beban kerja dan keterampilan Mataram tahun 2014.

dengan pengelolaan

pengelola

terdapat 6

tidak melaporkan

tepat

ini adalah untuk mengetahui

SP2TP di Puskesmas

Se- Kota

Rancang bangun penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan

Crosssectional. Populasinya adalah pengeiola SP2TP di Puskesmas se- Kota Mataram sebanyak 44 dan Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh pengelola SP2TP di Puskesmas Se- Kota.. Cara pengambilan sampeJ pada penelitian ini menggunakan

Tehnik Total Sampling.

Diketahui bahwa dari 44 responden yang memiliki beban kerja berat berjumlah 25 orang (56,82%), Responden tidak terampil sebanyk 9 orang (20,45%), Responden yang menyatakan pengelolaan SP2TP di Puskesmas kurang sebanyak 22 orang (50,00%). Hasil uji statistik dengan Uji Rank Spearman diperoleh nilai p (probabilitas)

dari hubungan beban kerja dengan pengelolaan

sebesar p=O,OlO
dan untuk hubungan

SP2TP di Kota Mataram adalah

keterampilan

dengan pengelolaan

SP2TP

diperoleh nilai P=O,029
penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dan keterampilan

dengan pengelolaan

SP2TP di Puskesmas

Se- Kota Mataram Tahun 2014. perlunya

laporan

SP2TP untuk perencanaan dan penetapan kebijakan dimasa yang akan datang maka diharapkan kepada kepala puskesmas untuk memberikan bimbingan kepada pengelola SP2TP terkait dengan pengelolaan SP2T.P.

Kata kunci:

Beban Kerja , Keterampilan,

dan Pengelolaan S.P2TP.

JURNAL SANGKAREANG MATARAM

59

VOLUME. 1 No.1·

MARET 2015

METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Sistem Puskesmas

Pencatatan (SP2TP)

puskesmas dengan

dalam seluruh

dilaksanakan

dan Pelaporan

Terpadu terintegrasi

program

yang

karena materi laporan

sistem pencatatan

dipengaruhi

dan pelaporan

oleh

ketelitian

SP2TP yang terdiri dari (koordinator KIA, dan P2M) di puskesmas

pengetahuan, para

koordinator

2005)

SP2TP, Gizi,

yang ada di Kota

Mataram dengan jumlah pengelola adalah 4 orang ditiap puskesmas, artinya terdapat 44 pengelola di seluruh

puskesmas ( Depkes RI, 1997).

dan

ini merupakan

bersifat Cross Sectional. Populasi adalah pengelola

atau

di puskesmas,

keterampilan,

Penelitian

pelaksanaannya

yang terdapat didalam laporan SP2TP adalah segala sesuatu yang dilaksanakan di seluruh unit kerja

banyak

Bangun

sebagai bagian dari kegiatan bagian

Pelaksanaan

Rancang

penelitian Observasi Analitik (Notoatmodjo.

puskesmas

Penelitian Sampel

adalah Jenuh

menggunakan

Se- Kota mataram. seluruh

anggota

) alat pengumpulan kuisioner.

Sampel

populasi

(

data dengan

Analisis derajat keeratan

peneatatan dan pelaporan di lapangan, sedangkan perilaku dari para koordinator juga dipengaruhi

hubungan antara variabel independent dan variabel

oleh pendidikan, pekerjaan, umur, jenis serta beban kerja ( Depkes RI, 1993 ).

dilakukan uji statistik yaitu rnenggunakan uji Rank Sperrnan dengan bantuan kornputer program SPSS

Berdasarkan

hal

tersebut

dan

keJamin

dari

hasil

dependent dengan masing- masing berskala ordial

for windows t 6.

wawancara dengan petugas pelaksana SP2TP Dinas Kesehatan Kota Mataram yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014, diperoleh gambaran bahwa dari tahun 2013 terdapat II Puskesmas yang ada di wilayah Kota Mataram hanya 6 Puskesmas tidak malaporkan secara tepat waktu setiap bulan ke Dinas

Kesehatan

Puskesmas

Kota

yang

Mataram

kurang

dan

lengkap

satu

tiga bulan.

keterarnpilan

Hal ini menunjukkan

pengelola

SP2TP

dengan yang diharapkan. Survey awal" di Puskesmas telah dilaksanakan menunjukkan

pada tanggal

pengelola

SP2TP

bahwa

belum

Selaparang

sesuai yang

26 Maret 2014 rangkap

tugas

sebagai petugas Gizi yang mengakibatkan beban kerja bertambah sehingga proses pelaporan terhambat,

Latar belakang

SP2TP· seharusnya Sistem Informasi

pendidikan

pengelola

adalah D3 Rekam Medik dan Kesehatan tetapi pengelola

SP2TP di Puskesrnas

rata rata bukan lulusan D3

Rekarn rnedik atau Sistem inforrnasi kesehatan, dan sistem pengelolaan SP2TP Kornputerisasi sehingga dapat keterampilan

pengelola

menggunakan mempengaruhi

dalam pengelolaan

SP2TP

di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dan keterampilan pengelola dengan pengelolaan SP2TP di Puskesrnas Se- Kota Mataram tahun 2014.

60

JURNAL SANGKAREANG

MATARAM

1. Karakteristik responden penelitian pada pengelola SP2TP yang ada di Puskesmas SeKota Mataram tahun 2014 disajikan pada Graf'lk. Karakteristik

dalam

pengisiannya, sehingga laporan yang masuk tidak bisa direkapitulasi setiap bulan dan direkapitulasi setiap

HASIL .DAN PEMBAHASAN

responden

pada

tabel

dibawah menjelaskan tentang Umur, Jenis kelamin, Pendidikan terakhir, dan Tugas lain selain SP2TP.

responden

selain

sebagai

pengelola

VOLUME. 1 No.1 - MARET 2015

Grafik 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur pada Pengelolaan SP2TP di Puskesmas Se- Kota Mataram tahun 2014.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Grafik 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tugas Lain pada Pengelolaan SP2TP di Puskesmas Se- Kota Mataram tahun 2014

Grafik 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelarnin pada Pengelolaan

I

I

I

I

SP2ll'di~~~otaMalmmn

...

un20I411-~-~~;;~~~R~;;'~~en iI

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

!I

II;i

'~ -

II

20

o Jenis laki-Iaki Kelamin

Peremp uan,

6

38

13,64

86,36

Grafik 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir pada Pengelolaan SP2TP di Puskesmas Se- Kota Matararn tahun 2014

"

I

Berdasarkan Tugas Lain 30

f-~.

--II--_

5

I I

II

Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar responden berumur antara 35-45 Tahun yaitu 24 orang (54,55%), dilihat dari Jenis Kelamin Responden paling banyak responden dengan jenis • kelarnin Perempuan yaitu sebanyak 38 orang (86.36 %). dilihat dari Pendidikan Terakhir Responden sebagian besar responden pendidikan terakhirnya JURNAL SANGKAREANG MATARAM

61

VOLUME. 1 No. 1 - MARET 2015

D3 Gizi yaitu sebanyak II orang (25,00%), dan dilihat dari Tugas Lain Responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjalankan tugas pokok selain sebagai Pengelola SP2TP yaitu bertugas sebagai petugas Gizi, Petugas P2M, Petugas KIA, Perawat gigi, Bendahara barang dan

variabel beban kerja dengan pengelolaan SP2TP. Bahwa Permasalahan yang timbul kemudian adalah adanya beban kerja yang tidak mampu dilaksanakan oleh petugas tersebut secara optimal, sebab mereka dalam keadaan terbatas baik kemampuan, kesehatan, pengetahuan, perhatian dan waktu maka jumlah tugas yang harus diselesaikan terbatas. Oleh karena itu perlu pembagian kerja yang menunjukan perincian yang menjadi tanggung jawab pokok bagi masing - masing petugas (Siagian. 1992).

sebagai staf biasa,

2.

Analisis Hubungan Beban Kerja dan Keterampilan Pengelola dengan Pengelolaan SPlTP di Puskesmas se- Kota Mataram Tahun 2014. a. Hubungan Beban Kerja dengan Pengelolaan SPlTP Beban kerja dapat digambarkan secara kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja kuantitatif adalah banyak tidaknya pekerjaan yang harus dilakukan, sedangkan beban kerja kualitatif adalah sulit tidaknya suatu pekerjaan dilakukan (Berry, 1998).

Tabel 1. Hubungan Beban Kerja dengan pengelolaan SP2TP di Puskesmas Se- Kota Mataram Tahun 2014

NO I

2 3

Beban Kerja Berat Sedang Ringan Total

Pengelolaan SP2TP Kurang Sedang Baik N % N % % N 17 38,64 4,54 6 13,64 2 6,82 3 8 18,18 1 2,27 4,54 2 2,27 4,54 3 2 22 50.00 17 38.64 11.36 5

Tabel 2. Diketahui bahwa hasil analisis tabulasi silang antar variabel beban kerja dengan pengelolaan SP2TP di Kota Mataram dari 44 responden diperoleh gambaran responden dengan pengelolaan SP2TP kurang dan beban kerja berkategori berat yaitu sejumlah 17 orang (38,64%), dan yang terendah adalah responden dengan pengelolaan SP2TP baik dan beban kerja berkategori sedang sejumlah 1 orang (2,27%). Selanjutnya hasil uji statistik Rank Spearman didapatkan bahwa nilai p (probabilitas) dati hubungan beban kerja dengan pengelolaan SP2TP di Kota Mataram adalah sebesar 0,0 10karena nilai probabilitas • lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maka disimpulkan ada hubungan yang nyata antara

62

JURNAL SANGKAREANG

MATARAM

b.

L n 25 12 7 44

% 56,82 27,27 15,91 100.00

p

0,010

Hubungan Keterampilan dengan Pengelolaan SP2TP Keterampilan yaitu Keterampilan adalah keahlian dalam penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang menghasilkan karya, Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan. pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, seperti keterampilan komputer dan lain sebagainya (Sulistiyani, 2003)

VOLUME. 1 No. 1 - MARET 2015

Tabel

2.

Hubungan

pengelolaan

SP2TP

Keterampilan

dengan

pengalaman

Puskesmas Se- Kota

di

kerjanya semakin lama dan luas, dan

memungkinkan

Mataram Tahun 2014.

peningkatan

kinerja (Simanjuntak,

2005).

Pengelolaan SP2TP NO

Keterampilan 1

Sedang

Kurang N

%

N

7

15,91

1

2,27

Tidak terampil

%

N

%

1

2,27

9

20,45

3

6,82

28

63,64

2

Kurang Terampil

14

2,27

11

3

Terampil

I

2,27

5

11,36

1

2,27

7

15,91

Total

22

50,00

17

38,64

4

11,36

44

100,00

hasil

analisis

Tabel

2.

Diketahui

bahwa

silang antar variabel keterampilan dengan pengelolaan SP2TP di Kota

Mataram

dari 44 responden

diperoleh

responden dengan pengelolaan

responden

dengan.

A.

sedang dan keterampilan

Kesimpulao I.

gambaran

SP2TP kurang dan

pengelolaan

berkategori tidak te.rampil

dengan pengelolaan

ada. hubungan

B.

variabel keterampilan

nyata

dengan pengelolaan

L

oleh kebugaran

dari

SP2TP.

fisik dan kesehatan jiwa individu

bersangkutan,

pelatihan,

pendidikan,

dan pengalaman

kerjanya.

akumulasi Kebugaran

fisik membuat orang mampu dan ~n bekerja keras dan lama. Sementara pendidikan dan

Kepada pihak puskesmas

memberikan

anatara

setiap orang akan dipengaruhi

antara dengan

Dengan diperolehnya beban kerja pengelola SP2TP yang berat, maka kepada pihak kepala puskesmas agar pekerjaan

masing

-

sesuai

masing

tupoksi

petugas

di

Puskesmas. 2.

Keterampilan

SP2TP

Saran

SP2TP di Kota

yang

yang bermakna Pengelola

Pengelolaan SP2TP di Puskesmas se Kota Matararn p =0.029

Mataram adalah sebesar 0,029 karena nilai probabilitas lebih keeil dari taraf nyata 0,05 maka disimpulkan

Ada hubungan Ketrampilan

sejumlah 1 orang (2,27%).

keterampilan

Ada hubungan yang bermakna antara Beban Kerja Pengelola SP2TP dengan Pengelolaan SP2TP di Puskesmas se Kota Mataram p = 0,0 I0

2.

SP2TP

Selanjutnya hasil uji statistik Rank Spearman yang hasilnya seperti pada tabel di atas, didapatkan bahwa nilai p (probabilitas) dari hubungan

0,029

KESIMPULAN DAN SARAN

keterampilan berkategori kurang terampil yaitu sejumlah 14 orang (31,18%), dan yang terendah

yang

P

%

N

25,00

tabulasi pengelola

adalah

L

Baik

Bagi Dinas Kesehatan Perlu dilakukan pelatihan

dan magang

secara terencana dan berkesinambungan guna mendapatkan dan propesional SP2TP

SDM yang terampil didalam

pengelolaan

pelatihan merupakan bagian dari investasi sumber daya manusia (human investment). Semakin lama waktu yang digunakan seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi kemampuan atau kompetensinya melakukan pekerjaan, dan dengan demikian sernakin tinggi kinerjanya dernikian juga dengan pengalaman

kerja, dapat memperdalam

memperluas kemampuan kerja, Semakin seseorang melakukan pekeIjaan yang semakin

terampil

menyelesaikan macam

dan

semakin

cepat

dan sering sama,

dia

bila "

pekerjaan tersebut, Semakin banyak

pekerjaan

yang

dilakukan

seseorang, JURNAL SANGKAREANG MATARAM

63

VOLUME. 1 No. 1 - MARET 2015

DAFTAR Berry,

PUSTAKA

L.M. (1998).

York: McGraw-Hill

Psychology

at. Work. New

Internasional

Depkes RI. 1997. Petunjuk dan pemanfaatan SP2TP. _____

Jakarta 1993. Petunjuk

Sistem

data

Pencatatan

dan Pe/aporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP), Jakarta Dinas Kesehatan Kota Mataram. 2012. Data sp2tp Kala Mataram, Mataram.

pNotoatmodjo,

soekid]o,

Penelitian

2005.

Kesehatan.

Metodologi

Edisi revisi.

Rineka cipta, Jakarta. Siagian. SP, 1992 Organisasi

Kepemimpinan

Perilaku Administrasi,

dan

Jakarta

Sulistiyani, Ambar Teguh, dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusta.Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik.Yogyakarta: Graha I1mu Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE Ul.

64

JURNAL SANGKAREANG MATARAM