“Bergairah (Kerja) Lagi” VitalSmarts Skills Talking Points DUNAMIS NEWSLETTER
Apakah kantor Anda sedang kehilangan pesona? Para karyawan menghindari kantor, membalas email Anda dengan ringkas, atau bahkan berbicara dengan sindiran? Atau, pekerja andalan di kantor mulai pulang lebih cepat, datang terlambat, atau izin sakit berulangkali? Kalau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini sebagian besar adalah “ya”, maka selamat datang pada kenyataan. Para karyawan, sangat mungkin, saat ini mereka bekerja untuk seorang pecundang. Bisa jadi, itu Anda! Ketika suasana kantor kehilangan gairah kerja, pendapat popular yang sering diajukan adalah: jam kerja gilagilaan, gaji rendah, dan pengaturan kerja. Secara natural, kepahitan-kepahitan ini sudah cukup untuk memberi alasan karyawan untuk menggerutu. Namun, berdasarkan riset dari VitalSmarts, alasan-alasan tadi tidak cukup kuat untuk berhenti kerja. Lebih dari
50% 1
menjadi alasan no
responden menyatakan bahwa bos yang tidak pengertian
(satu) untuk hengkang secepatnya dari kantor.
Para pekerja seperti ini tidak hanya sekadar membayangkan untuk berhenti – dua dari tiga orang-orang yang menggerutu karena bermasalah dengan para bos, aktif mencari pilihan karir baru. Sebagai seorang manajer, membayangkan eksodus massal di organisasi Anda adalah sebuah petaka. Apalagi, apabila Anda yang disalahkan dalam insiden“bedol desa”seperti ini. Sekali lagi, apakah Anda yang menjadi masalah bagi mereka? ©"VitalSmarts."All"rights"reserved.""
Bisa jadi, karyawan-karyawan itu merasa terganggu dengan gaya kepemimpinan Anda. Akan tetapi, survei menunjukkan, para karyawan yang bermasalah dengan bos mereka tercatat sebagai karyawan yang bahagia dan produktif. Dengan catatan, mereka bisa mendiskusikan perkara-perkara yang mereka hadapi dengan sang bos, dan mengembangkan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak. Dengan kata lain, masalahnya bukan keluhan mereka terhadap Anda. Masalahnya adalah mereka tidak bicara terbuka kepada Anda. Penelitian mengungkapkan :
1
(satu) dari
5
(lima) orang responden telah berusaha untuk membicarakan masalahnya dengan bos mereka.
Kenyataan ini bukan bermakna bahwa Anda lalu bisa santai sambil kipas-kipas topi. Kenyataan ini hanya berada pada titik dimana kecemasan terhadap gaya kepemimpinan Anda mungkin masih terkubur dan tak dibicarakan. Maka, tidak heran apabila para pekerja tidak menikmati karir mereka. Manakala mereka tidak bisa berbicara secara terbuka dengan supervisor mereka, pekerjaan menjadi tidak lagi menyenangkan, apalagi produktif. Lebih parahnya, mungkin mereka menganggap pekerjaan tak lebih dari sebuah hukuman. CRUCIAL CONVERSATIONS Setelah penelitian 30 tahun di bidang efektivitas organisasi, tim peneliti dari VitalSmarts berpendapat bahwa kebanyakan orang tidak tahu bagaimana cara menangani apa yang kita sebut sebagai percakapan krusial (crucial conversations) . Kita mempertimbangkan percakapan sensitif dan beresiko karena hal ini terkait dengan seberapa cerdas Anda menghadapi topik beresiko dan politis. Kebanyakan orang malu untuk terlibat dalam percakapan seperti ini. Apalagi, percakapan dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi. Bisa dikatakan, ini topik mengganggu.
2/3
responden mengakui bahwa mereka akan keluar sebelum
benar-benar mengungkapkan apa yang ada di benak mereka Dengan kecakapan yang tepat, Anda bisa mengubah hal ini. Hal ini bisa dicapai dengan mengembangkan karyawan Anda untuk berani terlibat dalam percakapan krusial. Percakapan yang bisa mereka gunakan untuk berhadapan dengan bos yang tak sempurna. Jadi, manakala para karyawan Anda mulai memperlihatkan tanda-tanda mencemaskan dalam karirnya, silakan membuka pintu. Biarkan mereka mendekat untuk membuka percakapan krusial. Apabila Anda mampu menunjukkan satu komitmen bahwa Anda bukan orang yang sama sekali tak tersentuh, karyawan Anda akan lebih puas. Anda pun akan mengalami pengembangan dalam jalinan kerja. ©VitalSmarts."All"rights"reserved.""
Gunakan kecakapan berikut untuk menampakkan sisi kepemimpinan Anda yang memberi ruang kerja yang menyenangkan:
" Jadikan hal ini aman. Sebagai seorang manajer, adalah tanggung jawab Anda untuk menciptakan rasa aman dan mudah untuk didekati. Bayangkan, hal ini bisa begitu sulit bagi karyawan untuk mengungkapkan sesuatu kepada bosnya. Orang-orang biasanya akan merasa aman bila mereka tahu Anda peduli terhadap minat mereka dan menghormati mereka. Mulailah dengan, “Hal yang paling saya prioritaskan adalah membantu Anda untuk sukses. Saya paham bahwa ada kalanya saya mungkin tidak cukup berhasil dalam hal itu. Saya ingin belajar untuk bisa bekerja dengan lebih baik lagi. Maukah Anda memberi saya beberapa masukan agar saya bisa lebih efektif membantu Anda?”
" Carilah kebenaran. Ketika mendengarkan masukan yang negatif, Anda mungkin merasa tersinggung atau bersikap defensif. Hindari keinginan untuk mempertahankan diri. Cobalah cari kebenaran dari apa yang mereka sampaikan. Ajukan beberapa pertanyaan untuk menunjukkan kepedulian Anda dengan apa yang mereka sampaikan. Bantu mereka untuk tak ragu-ragu menyampaikan, dan Anda tak terlalu mengontrol. Cobalah untuk mengerti mengapa mereka berpikir bahwa kepemimpinan Anda seperti itu.
" Dengarkan keengganan. Beri perhatian khusus untuk melihat petunjuk samar manakala emosi mulai beranjak naik. Tanda samar ini memberi Anda pesan yang ingin disampaikan karyawan Anda. Pesan yang tak tersampaikan secara lisan. Jeda kecil atau jawaban samar adalah sebuah pertanda bahwa karyawan itu memiliki masalah namun tak tersampaikan. Amati lebih dekat. Cari tatapan sekilas, nada bicara, atau ekspresi kecil yang mungkin mengandung makna-makna substansial tanpa kata.
" Gigit lidah Anda – untuk sementara. Biarkan orang lain untuk secara lugas menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan. Jadikan suasana aman itu tetap ada. Jangan memotong pembicaraan hanya untuk mempertahankan diri Anda. Begitu mereka benar-benar memahami, barulah Anda bisa menyampaikan latar cerita atau data yang membantu penjelasan Anda. Akan tetapi ada baiknya Anda menunggu sampai saat yang tepat. Jangan sampai timbul kesan bahwa hal ini hanyalah modus pembelaan Anda.
" Joseph Grenny adalah co-author dari empat buku laris versi New York Times: Crucial Conversations, Crucial Confrontations, Influencer, dan Change Anything. Dia juga seorang pembicara, konsultan, dan salah satu pendiri VitalSmarts. ©VitalSmarts."All"rights"reserved."
Some of Our Activities in November 2013
Public Program 7 Habits of Highly Effective People (1)
Public Program 7 Habits of Highly Effective People (2)
Public Program 7 Habits for Manager (2)
Public Program 7 Habits for Manager (1)
Public Program Influencer
Human Capital Management System Di Orang Tua Group
Public Program Leadership Greatness
Public Program HC for Line Managers
Leading at The Speed of Trust Di Matahari Department Store
DUNAMIS ORGANIZATION SERVICES WISHES YOU MERRY CHRISTMAS & HAPPY NEW YEAR May you have a GREAT year in personal & professional life ahead