BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Teknologi elektronika berkembang dengan pesat di berbagai bidang, sehingga dengan perkembangan teknologi tersebut dewasa ini membuat orang melakukan berbagai inovasi teknologi yang lebih luas, baik dalam bidang audio,video, maupun perangkat komunikasi. Berkaitan dengan hal itu pemanfaatan dan penggunaan berbagai komponen elektronika semakin berkembang pula, sesuai dengan kebutuhan peralatan yang dipakai. Seperti halnya dalam bidang audio sound system, diera tahun 1950-an suatu penguat daya ( power amplifier ) masih menggunakan tabung sebagai komponen aktif dan transformator output dengan konfigurasi push pull ultralinier pada keluarannya. Penggunaan tabung sebagai komponen utama banyak kekurangannya, misalnya usia pemakaian yang tidak lama,karena untuk hasil yang maksimal diperlukan penggantian tabung tiap-tiap enam bulan. Selain itu tabung memerlukan tegangan yang cukup tinggi sekitar 800 V untuk menghasilkan daya 250-300 watt. Karena bentuk tabung yang cukup besar, maka penguat daya audio menjadi kurang praktis dan banyak memakan tempat pada pengemasannya. Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sejak transistor ditemukan, penggunaan tabung pada penguat audio mulai berkurang. namun belum sepenuhnya meninggalkan tabung sebagai komponen aktifnya. Jenis rangkaian penguat audio yang dikembangkan adalah bastar tubetransistor amplifier Jenis penguat daya audio ini tidak bertahan lama. Hal tersebut dipicu oleh perkembangan transistor yang maju pesat.Rangkaian penguat audio mulai menggunakan
transistor
secara
keseluruhan,mulai
dari
penguat
depan,
buffer ,maupun finalnya. Tegangan yang diperlukan agar transistor bekerja tidak setinggi pada tabung, sebab pada transistor tidak memerlukan pemanasan filamen seperti pada tabung. Bentuk fisisk transistor jauh lebih kecil dibandingkan dengan tabung sehingga dengan bentuk fisik yang kecil tersebut kemasan penguat audio menjadi lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan pemakaian tabung. Penyederhanaan komponen mulai berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi semikonduktorpun maju pesat. Sehinggalahirlah sebuah komponen elektronika yang dikenal dengan IC ( Integrated Circuit ) yang di dalamnya merupakan penyederhanaan dari komponen-komponen diskrit. Demikian halnya pada teknologi penguat daya audio,teknologi IC dapat diterapkan sebagai penguat depan maupun finalnya. Penguat daya audio (power amplifier ) adalah suatu pesawat elektronika yang berfungsi menguatkan sinyal suara yang berasal dari radio,tape recorder, cd player, preampmic atau yang lainnya. Jika dilihat darirangkaian akhir penguat daya, maka dapat dibedakan menjadi beberapamacam yaitu: penguat daya sistem OT, OTL, dan Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
OCL. Penguat daya sistemOT merupakan sebuah penguat daya yang menggunakan transformator output sebagai pelepas bebannya. Jenis OTL sebagai pelepas bebannya tanpa menggunakan transformator output, tetapi memakai kapasitor. Sedangkan jenis OCL beban dengan penguat daya dihubung langsung (direct copel) tanpa memakai kapasitor maupun transformator.Dari beberapa macamrangkaian dasar tersebut rangkaian yang paling efektif untuk mendapatkandaya keluaran yang besar adalah rangkaian sistem OCL, karena sistem OCLtidak menggunakan transformator maupun kapasitor dalam melewatkan sinyal outputnya, tetapi langsung digandengkan dengan beban. Pada dasarnya sistem OCL memakai prategangan kembar yaitu positif (+), ground (0) dan negatif (–) dengan menggunakan penguat kelas B untuk penguat kemudi dan penguat akhirnya. Penguat akhir dalam OCL ini menggunakan 2 transistor yang dirangkai secara seri dan bekerja secara bergantian atau sebagai penguat imbang yang menggunakan catu tegangan kembar. Penguat depan OCL pada umumnya menggunakan transistor yangberfungsi sebagai penguat beda (diferensial). Sebenarnya selain menggunakan transistor sebagai penguat depan, jenis IC tertentu dapat digunakan sebagai penguat diferensial untuk menggantikan rangkaian transistor. Jenis yang banyak digunakan adalah jenis IC Op Amp, karena jenis ini dapat difungsikansebagai penguat (amplifier ) dengan dua buah masukan diferensial dan sebuahkeluaran.
Salah
satu
alasan
kepopuleran
penguat
operasional
adalah keserbagunaannya. Alasan kedua adalah bahwa penguat Op Amp mendekati
Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
karakteristik yang ideal. Ini berarti bahwa merancang rangkaian menggunakan penguat operasional menjadi cukup mudah juga bekerja pada tingkat yang mendekati unjuk kerja yang diramalkan secara teoritis. 1.2 Perumusan masalah Sesuai dengan alasan dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka permasalahannya adalah: bagaimana unjuk kerja penguat daya audio sistem OCL . Cara menghilangkan bunyi dengung pada amplifier dengan menempelkan ground pada box amplifier tersebut! 1.3 Batasan masalah Agar permasalahan yang akan diteliti tidak meluas dan menghindari dari salah pengertian maka penelitian ini permasalahannya dibatasi pada perancangan dan pembuatan penguat daya audio sistem OCL (Output Capasitor Less) . 1.4 Tujuan penulisan mengetahui karakteristik penguat daya Audio sistem OCL Merealisasikan penguat audio sistem OCL
Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.5 Sistematika penulis Untuk mempermudah dalam pembuatan, pembahasan,serta penyusunan proyek akhir ini, maka penulis menyusun dalam sistematika tertentu. Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan isi dari tugas akhir ini akan di jelaskan mengenai latar belakang masalah yang di hadapi, pembatasan masalah, tujuan penulisan yang hendak di capai dari tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai teori-teori atau acuan-acuan yang mendasari penelitian yaitu mengenai penguat dengan transistor, tentang respon frekuensi pada penguat audio,serta kerangka berfikir
Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan, pembuatan alat, langkahlangkah pembuatan rangkaian,pengukuran dan pengujian penguat daya audio sistem OCL yang meliputi pengukuran rangkaian catu daya, pengukuran penguatan tegangan pada rangkaian penguat daya sistem OCL serta kalibrasi alat yang digunakan BAB IV ANALISA DATA bab ini bersisi hasil pengukurandan analisis rangkaian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan peryataan kesimpulan dan saran penulis
Didit, 2012 Pembuatan Power Amplifier 200 Watt Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu