BENTUK TUTURAN DAN IMPLIKATUR DALAM WACANA KARTUN EDITORIAL KOLOM CLEKIT DI KORAN JAWA POS ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
oleh: Arga Fajar Yunansyah NIM 11210144008
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
BENTUK TUTURAN DAN IMPLIKATUR DALAM WACANA KARTUN EDITORIAL KOLOM CLEKIT DI KORAN JAWA POS Oleh: Arga Fajar Yunansyah NIM 11210144008
[email protected] ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tuturan yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, (2) mendeskripsikan jenis implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, (3) mendeskripsikan makna implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, dan (4) mendeskripsikan fungsi implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos. Subjek dalam penelitian ini adalah wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos. Objek dalam penelitian ini adalah bentuk tuturan dan implikatur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik padan pragmatik. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan peneliti dan konsultasi dengan ahli dalam bidang bahasa. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk tuturan yang ditemukan dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) bentuk deklaratif, 2) bentuk interogatif, 3) bentuk imperatif, 4) bentuk eksklamatif, dan 5) bentuk empatik. Kedua, jenis implikatur yang ditemukan dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) implikatur konvensional dan 2) implikatur percakapan. Ketiga, makna implikatur yang ditemukan dalam wacana kartun editorial di kolom Clekit koran Jawa Pos ada yang ditampilkan secara langsung atau literal, dan ada yang ditampilkan secara tidak langsung atau nonliteral. Keempat, fungsi implikatur yang ditemukan dalam dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) fungsi informasi, 2) fungsi sindiran, 3) fungsi kritik, 4) fungsi perintah, 5) fungsi ajakan, 6) fungsi permohonan, 7) fungsi penolakan, 8) fungsi apresiasi, dan 9) fungsi protes.
Kata kunci: implikatur, bentuk tuturan, kartun editorial, Kolom Clekit, Koran Jawa Pos.
iii
BENTUK TUTURAN DAN IMPLIKATUR DALAM WACANA KARTUN EDITORIAL KOLOM CLEKIT DI KORAN JAWA POS Oleh: Arga Fajar Yunansyah NIM 11210144008
[email protected] ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tuturan yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, (2) mendeskripsikan jenis implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, (3) mendeskripsikan makna implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos, dan (4) mendeskripsikan fungsi implikatur yang terdapat dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos. Subjek dalam penelitian ini adalah wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos. Objek dalam penelitian ini adalah bentuk tuturan dan implikatur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik padan pragmatik. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan peneliti dan konsultasi dengan ahli dalam bidang bahasa. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk tuturan yang ditemukan dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) bentuk deklaratif, 2) bentuk interogatif, 3) bentuk imperatif, 4) bentuk eksklamatif, dan 5) bentuk empatik. Kedua, jenis implikatur yang ditemukan dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) implikatur konvensional dan 2) implikatur percakapan. Ketiga, makna implikatur yang ditemukan dalam wacana kartun editorial di kolom Clekit koran Jawa Pos ada yang ditampilkan secara langsung atau literal, dan ada yang ditampilkan secara tidak langsung atau nonliteral. Keempat, fungsi implikatur yang ditemukan dalam dalam wacana kartun editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos yakni 1) fungsi informasi, 2) fungsi sindiran, 3) fungsi kritik, 4) fungsi perintah, 5) fungsi ajakan, 6) fungsi permohonan, 7) fungsi penolakan, 8) fungsi apresiasi, dan 9) fungsi protes.
Kata kunci: implikatur, bentuk tuturan, kartun editorial, Kolom Clekit, Koran Jawa Pos.
iii
THE FORM OF NARRATVE AND IMPLICATURE IN AN EDITORIAL CARTOON DISCOURSE OF THE CLEKIT COLUMN IN THE JAWA POS NEWSPAPER By: Arga Fajar Yunansyah NIM 11210144008
[email protected] ABSTRACTS This purpose of the research are (1) describe the form of narrative employed in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper, (2) describes the types of implicatures contained in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper, (3) describe the meaning of implicatures contained in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper, and (4) describe the functions of implicature contained in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper. The subject in this research is an editorial cartoon discourse of the Clekit column of the Jawa Pos newspaper. The object in this research is form of narrative and implicatures. The data collection was conducted using reading and note-taking technique. The data were analyzed using ‘Padan Pragmatik’ method. The validity of the data was obtained through the researcher’s perseverance and by verifying to the experts of linguistics. The results of this research are as follows. First, the form of narrative employed in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper are 1) the declarative form, 2) the interrogative form, 3) the imperative form, 4) the exclamatory form, and 5) the empathetic form. Second, the types of implicatures found in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper are 1) conventional implicature and 2) conversational implicature. Third, the meaning of implicature which is found in an the editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper are shown directly or literal, and there is shown indirectly or nonliteral. Fourth, the functions of implicature found in an editorial cartoon discourse of the Clekit column in the Jawa Pos newspaper are 1) the function of information, 2) the function of satire, 3) the function of criticism, 4) the function of the command, 5) the function of invitation, 6) the functions of request, 7) the function of refusal, 8) the function of appreciation, and 9) the function of protest. Keyword: implicature, the form of narrative, editorial cartoon, Clekit column, Jawa Pos newspaper.
iv
terdapat pada media massa, baik cetak
A. Pendahuluan Bahasa lambang
adalah bunyi,
suatu
bersifat
seperti koran dan majalah, maupun
sistem
dalam bentuk online seperti artikel-
arbitrer,
artikel berita di internet.
digunakan oleh suatu masyarakat tutur
Adapun dalam koran atau surat
untuk bekerja sama, berkomunikasi,
kabar biasanya terdapat tajuk rencana
dan mengidentifikasi diri. Sebagai
yang memuat
sebuah sistem, maka bahasa terbentuk
pandangan redaksi terhadap suatu
oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-
peristiwa
pola tertentu, baik dalam bidang tata
diterbitkan.
kalimat (Chaer, 2006:1).
bahasa
yang
memberikan
lebih
baik
disebut merupakan
masalah
disampaikan
melalui
yang
alat
ucap
yaitu
ragam
bahasa
editorial,
yang
visualisasi
dari
yang
aktual,
dalam
kartun
editorial
menggunakan aspek bahasa sebagai unsur
pendukung
menyampaikan
manusia, sedangkan ragam bahasa tulis
wujud
pembuat
ragam bahasa tulis. Ragam bahasa bahasa
kartun
menampilkan kartun editorial biasanya
ragam, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam
juga
Kartun editorial memuat masalah-
bahasa dapat muncul dalam dua
yaitu
rencana
artikel tajuk rencana dari redaksi.
dengan
adanya bahasa. Dalam praktiknya
lisan
Tajuk
pula biasanya terdapat gambar yang
kontribusi
manusia, hubungan antar manusia terjalin
menjadi
aktual tersebut. Dalam tajuk rencana
mana
terhadap kemudahan berkomunikasi dapat
sedang
memuat opini redaksi tentang masalah
Bahasa merupakan salah satu alat manusia,
yang
pembicaraan pada saat surat kabar
bunyi, tata bentuk kata, maupun tata
komunikasi
artikel pokok berisi
maksud
untuk (selain
menggunakan media gambar). Media
yang
kartun ini pula disajikan sebagai
disampaikan atau ditampilkan melalui
selingan
huruf-huruf serta tanda baca.
setelah
para
pembaca
menikmati rubrik-rubrik atau artikel-
Pada era globalisasi, penyampaian
artikel yang lebih serius. Kartun
arus informasi sangatlah penting, dan
editorial dimunculkan secara santai,
media yang populer digunakan adalah
menggelitik dan penuh sindiran, hal ini
media dengan ragam bahasa tulis.
bertujuan untuk mengajak pembaca
Ragam bahasa tulis ini biasanya 1
agar berpikir kritis terhadap peristiwa-
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
peristiwa
Secara
dikarenakan tanpa adanya bahasa,
sederhana kartun dapat dibedakan
maksud dan tujuan dalam kartun
menjadi dua jenis, yaitu kartun verbal
editorial
dan kartun nonverbal.
dengan baik, begitu juga sebaliknya.
yang
terjadi.
tidak
akan
tersampaikan
Pada penelitian ini, peneliti akan
Adapun, dalam wacana kartun
membahas salah satu kolom di koran
editorial tentunya banyak ditemukan
Jawa
kartun
tuturan bahasa yang tidak sesuai
editorial yaitu kolom Clekit, kolom
dengan aturan kebahasaan yang telah
Clekit berisi gambar kartun verbal
ada,
yang di dalamnya terdapat kritik-kritik
penyimpangan-penyimpangan,
sosial yang menarik. Dengan adanya
sehingga kartun editorial menjadi sulit
penelitian
untuk
Pos
yang
ini,
memuat
diharapkan
dapat
bahkan
dibaca,
juga
terjadi
dipahami,
diketahui pandangan pembuat kartun
diketahui
melalui bentuk tuturan dan implikatur,
editorial bisa mengandung berbagai
dikarenakan
muncul
makna yang melebihi dari tuturan
melalui artikel-artikel seperti pada
yang ditampilkan, makna tersebut
umumnya,
tentulah ada yang ditampilkan secara
bersama
bahasa
tidak
melainkan dengan
dimunculkan
media
gambar
maknanya.
apalagi
Satu
kartun
eksplisit (jelas) dan ada pula yang
karikatur.
ditampilkan secara implisit (tersirat).
Bahasa yang terdapat dalam kartun
Maka dari itu, untuk mengetahui
editorial berwujud narasi-narasi yang
semua makna dan maksud dari tuturan
unik,
bahasa
yang
membuatnya
tentu
saja
diperlukan
untuk keahlian
sebuah
editorial
tentunya pengetahuan semantis saja
memadukan aspek bahasa dengan
tidaklah
kemampuan
pengetahuan
menggambar
kartun
seorang
cukup,
diperlukan
pragmatik
yang
kartunis, aspek gaya bahasa di sini
mencakup hal-hal di luar struktur
tentunya sama sekali berbeda dengan
bahasa itu sendiri. Dalam pragmatik,
aspek gaya bahasa yang muncul pada
dikenal
karya-karya yang juga menggunakan
konkretnya adalah tuturan, tuturan-
bahasa sebagai komposisinya. Jadi
tuturan tersebut dapat dimaksudkan
jelas, gambar karikatur dan bahasa
berbeda atau melebihi dari apa yang
dalam kartun editorial menjadi satu
dituturkan. 2
implikatur
Maka
yang
dari
itu,
wujud
perlu
dilakukan
penelitian
yang
kartun
editorial
menghubungkan
langsung, dan sebagai perumusan bagi teks
yang
ditampilkan.
Konsep
dengan ilmu pragmatik. Untuk itulah
tersebut mengalami perluasan yang
dalam penelitian ini, kajian pragmatik
dapat menyentuh berbagai kategori
akan dijadikan patokan sebagai pisau
seperti
bedah untuk menganalisis satu persatu
pragmatik. Analisis isi bukan sekedar
kartun editorial dalam kolom Clekit di
persoalan isi teks, melainkan juga
koran Jawa Pos.
bentuk linguistiknya (Titscher, dkk, Dalam
Metode yang digunakan dalam
model
metode agih. Dalam penelitian ini pragmatik
terdapat
tiga
dan sangat menentukan hasil akhir penelitian. Reduksi data merupakan
Dimungkinkan digunakannya metode
proses
padan pragmatik adalah pengandaian
seleksi,
penyederhanaan
bahwa bahasa yang diteliti memang
pemfokusan data
kasar
dan yang
diperoleh selama penelitian.
sudah memiliki hubungan dengan hal-
Sajian data selain dapat berbentuk
hal di luar bahasa yang bersangkutan,
narasi kalimat, juga dapat meliputi
itu
berbagai jenis matriks, gambar atau
(Sudaryanto, 1993:13).
skema,
Data yang berupa wacana kartun
maupun
2002:92).
editorial di kolom Clekit dianalisis
tabel
Selanjutnya,
(Sutopo, kesimpulan
merupakan proses akhir dalam analisis
dengan teknik deskriptif kualitatif
data untuk memperoleh jawaban atas
dengan metode analisis isi. Pada
rumusan
dasarnya, istilah analisis isi hanya
dijabarkan.
mengacu pada aspek isi teks yang jelas
ini
komponen tersebut saling berkaitan
bagian dari bahasa yang bersangkutan.
dengan
analisis
verifikasinya (Sutopo,2002:91). Ketiga
luar, terlepas, dan tidak menjadi
diperhitungkan
ini
Data, Penarikan Kesimpulan serta
objeknya mengandung unsur-unsur di
hubungan
dengan
komponen, yaitu Reduksi data, Sajian
akan
diutamakan mengingat subjek dan
sifat
kaitannya
data Miles dan Huberman, dalam
analisis data yaitu metode padan dan
bagaimanapun
dan
penelti menggunakan model analisis
upaya menemukan kaidah dalam tahap
padan
semantik,
2009:94).
B. Metode Penelitian
metode
sintaktik,
masalah Dalam
yang hal
ini
sudah juga
diperlukan verifikasi kesimpulan yang
dan
bertujuan untuk pemantapan dan juga 3
agar kesimpulan dapat dipertanggung
Pos yakni implikatur konvensional
jawabkan.
sejumlah 7 data dengan persentase 7,14%. Jenis implikatur percakapan
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
sejumlah 91 data dengan persentase
1. Hasil Penelitian Penelitian
mengenai
92,85%. Jenis implikatur yang banyak
bentuk
muncul adalah implikatur percakapan,
tuturan dan implikatur dalam wacana
hal tersebut terjadi karena tuturan
kartun editorial kolom Clekit di koran
dalam sebuah wacana kartun editorial
Jawa Pos diperoleh hasil sebagai
memiliki dimensi yang unik, dimensi
berikut. Pertama, ditemukan
bentuk dalam
tuturan wacana
yang dimaksudkan adalah tuturan
yang
muncul dalam sebuah gambar kartun
kartun
yang di dalamnya mempunyai elemen-
editorial di kolom Clekit koran Jawa
elemen pendukung yang berhubungan
Pos yakni bentuk deklaratif sejumlah
dengan konteks. Hal itu pula yang
52 data dengan persentase 53,05%. Bentuk interogatif sejumlah 11 data dengan
persentase
11%.
Bentuk
dengan sifat implikatur percakapan
karena kolom Clekit merupakan salah
yang cenderung menyiratkan maksud
satu bagian dari surat kabar yang
dari sebuah tuturan.
fungsi
Ketiga, makna implikatur yang
mengabarkan berita dan memberikan
ditemukan
informasi kepada khalayak umum
wacana
dalam
wacana
kartun
editorial di kolom Clekit koran Jawa
ataupun pembaca. dalam
bisa
faktual dan serius. Hal tersebut sesuai
dalam kolom Clekit dapat dipahami
ditemukan
yang
diantara artikel-artikel lain yang lebih
tuturan deklaratif yang sering muncul
implikatur
tersirat
dengan
agar kartun editorial dapat tampil beda
data dengan persentase 2,04%. Bentuk
jenis
bereksperimen
makna ataupun maksud sebenarnya
15,03%. Bentuk Empatik sejumlah 2
Kedua,
langsung
tidak
itu, kartunis sengaja menyembunyikan
sejumlah 15 data dengan persentase
mempunyai
secara
dihasilkan dari sebuah tuturan. Selain
persentase 19%. Bentuk eksklamatif
umum
kartunis
makna-makna
imperatif sejumlah 18 data dengan
secara
membuat
Pos ada yang ditampilkan secara
yang
langsung atau literal dan ada yang
kartun
ditampilkan secara tidak langsung atau
editorial di kolom Clekit koran Jawa
nonliteral. 4
Keempat, fungsi implikatur yang ditemukan
dalam
wacana
2. Pembahasan
kartun
A. Bentuk Tuturan
editorial di kolom Clekit koran Jawa
Bentuk tuturan yang ditemukan
Pos yakni fungsi informasi sejumlah
dalam wacana kartun editorial kolom
13 data dengan persentase 13,26%,
Clekit pada koran Jawa Pos meliputi
fungsi sindiran sejumlah 36 data
bentuk deklaratif, bentuk interogatif,
dengan persentase 36,73%, fungsi
bentuk imperatif, bentuk eksklamatif,
kritik
dan bentuk empatik. Berikut adalah
sejumlah
20
data
dengan
persentase 20,40%, fungsi perintah
contoh data.
sejumlah 5 data dengan persentase 5,10%, fungsi ajakan sejumlah 7 data dengan
persentase
7,14%,
No
fungsi
1
Bentuk Tuturan Deklaratif
permohonan sejumlah 8 data dengan persentase 8,16%, fungsi penolakan sejumlah 1 data dengan persentase 1,02%, fungsi apresiasi sejumlah 3
2
Interogatif
data dengan persentase 3,06%, dan fungsi protes sejumlah 5 data dengan persentase 5,10%. Fungsi implikatur
3
Imperatif
yang paling banyak muncul adalah fungsi sindiran, hal tersebut dapat dipahami
karena
wacana
4
kartun
Eksklamatif
editorial merupakan wujud visualisasi dari tajuk rencana, yang berisi opini redaktur
untuk
menanggapi
atau
5
mengkritik secara tidak langsung isuisu aktual yang sedang terjadi. Fungsi sindiran
juga
banyak
ditemukan
karena
sifatnya
Prese ntase (%)
Sementara jatah kita tetap saja beras yang berkualitas sampah. (42-250415) Reshuffle kabinet sudah, kapan Reshuffle harga daging pak? (63-130815) Sekarang tinggal pilih tobat atau tamat! (24-200115) Lama banget, nggak ada kejelasan, di situ kadang saya merasa sedih. (34-100315) Beginilah EYD sekarang, Ejaan Yang Dikacaukan. (3-281014)
Tuturan Sementara jatah kita
karena dapat membuat pembaca lebih tertarik
Empatik
Contoh
tetap saja beras yang berkualitas
yang
sampah pada data (1) merupakan
menghibur.
bentuk deklaratif karena tuturan itu bersifat menginformasikan bahwa beras
5
53,05
11
19
15,03
2,04
yang
diterima
penutur
berkualitas
keterangan lain setelah kata –lah, yaitu
buruk, tuturan itu juga merupakan
Ejaan Yang Dikacaukan.
pernyataan yang memuat informasi
Adapun bentuk deklaratif sejumlah
kepada pembaca.
52 data dengan persentase 53,03%.
Tuturan pada data (2) termasuk
Bentuk interogatif sejumlah 11 data
bentuk interogatif karena terdapat kata
dengan
tanya Kapan dan diakhiri dengan
imperatif sejumlah 18 data dengan
tanda baca tanya (?). Tuturan tersebut
persentase 19%. Bentuk eksklamatif
juga bersifat meminta jawaban dari
sejumlah 15 data dengan persentase
mitra tutur atas waktu perombakan
15,03%. Bentuk Empatik sejumlah 2
harga daging yang melambung tinggi.
data dengan persentase 2,04%.
Tuturan pada data (3) merupakan
dalam wacana kartun editorial kolom
pelaku tindak kejahatan narkoba untuk dan
Clekit pada koran Jawa Pos meliputi
menyesali
implikatur
perbuatannya, atau akan dikenai sanksi
seru (!).
No
Tuturan pada contoh data (4)
Jenis Implikatur
merupakan bentuk eksklamatif karena tuturan tersebut menegaskan perasaan
1
Implikatur Konvensional
2
Implikatur Percakapan
sedih yang dialami oleh eksekutor terpidana mati yang tidak segera terkait
waktu
pelaksanaan eksekusi mati. Tuturan pada data (5) merupakan bentuk
empatik
karena
dan
contoh data.
tersebut diakhiri dengan tanda baca
kejelasan
konvensional
implikatur percakapan. Berikut adalah
eksekusi mati. Selain itu tuturan
mendapat
Bentuk
Jenis implikatur yang ditemukan
tidak langsung memerintahkan para sadar
11%.
B. Jenis Implikatur
bentuk imperatif karena penutur secara
segera
persentase
Contoh Data Armada lanjut usia yang sering sebabkan TNI cepat jadi Anumerta. (52-020715) Pak SBY, Bu Mega, ada contoh bagus nih! (2-181014)
Perse ntase (%)
7,14
92,85
terdapat
partikel –lah pada kata beginilah yang
Adapun implikatur konvensional
berperan menjadi penegas pada sebuah
sejumlah 7 data dengan persentase
tuturan. Bentuk empatik diperkuat
7,14%. Jenis implikatur percakapan
dengan penutur yang menambahkan 6
sejumlah 91 data dengan persentase
tuturan tersebut akan sulit diketahui
92,85%.
implikaturnya. Tuturan tersebut juga
Contoh
data
termasuk
bersifat temporer atau tidak tahan
karena
lama, karena jika tuturan disampaikan
anumerta yang berarti penghargaan
dalam konteks berbeda maka akan
kepada anggota angkatan bersenjata
berbeda pula implikaturnya.
implikatur
yang
(1)
konvensional
dianggap
berjasa,
dan
D. Makna Implikatur
penghargaan itu diberikan setelah
Peristiwa super langka, anggota DPR hadir semua, nggak ada yang tidur pula. (1-021014)
anggota itu meninggal dunia, kata anumerta secara tersirat digunakan untuk mengganti kata meninggal, anumerta
digunakan
untuk
memperhalus
tuturan
tidak
agar
Data di atas merupakan tuturan yang
terkesan kasar dan masih menjaga pun
pembaca
pelantikan anggota DPR. Situasi dan konteks wacana kartun adalah berita
arti kata anumerta sudah diketahui
pelantikan anggoa DPR oleh Presiden
secara umum.
Jokowi yang dihadiri sebagian besar
Contoh data (2) termasuk
anggotanya, hal tersebut berbanding
implikatur percakapan karena tuturan
terbalik saat rapat-rapat rutin DPR.
Pak SBY, Bu Mega, ada contoh bagus
Berdasarkan konteks yang ada tuturan
nih! tidak hanya menginformasikan
Peristiwa super langka, anggota DPR
bahwa pertemuan Joko Widodo dan
hadir semua, nggak ada yang tidur
Prabowo adalah contoh yang bagus,
pula
tetapi juga secara tidak langsung
yang
keduanya
terjadi
dengan
di
dan
Prabowo
Tanpa
mengetahui
memunculkan
makna
1. Penutur menginformasikan bahwa ada anggota DPR yang bolos atau
antara
absen saat rapat atau kegiatan
mencontoh
rutin.
keakuran yang ditunjukan oleh Joko Widodo
dapat
implikatur sebagai berikut.
SBY dan
Megawati untuk segera mengahiri konflik
yang
menanggapi berita televisi terkait
dapat
memahami tuturan tersebut karena
meminta dan memohon
tokoh
digambarkan sebagai rakyat yang
etika kesopanan. Tanpa mengetahui konteksnya
diucapkan
Subianto. konteksnya, 7
2. Penutur
menyindir
anggota DPR
beberapa
yang tertidur saat
kegiatan rutin. 3. Penutur menyindir hanya pada saat pelantikan saja anggota DPR hadir semua dan tidak tertidur.
2
Sindiran
3
Kritik
4
Perintah
5
Ajakan
6
Permohonan
Makna dan maksud dituturkan secara tidak langsung atau nonliteral, sehingga
makna
implikatur
yang
muncul membuat tuturan tidak hanya memberikan informasi saja melainkan ada sindiran yang ditujukan kepada anggota
DPR.
Makna
dalam
sebuah
implikatur
tuturan
dapat
memberikan penjelasan terkait makna atau fakta-fakta yang tidak terjangkau, juga
dapat
penjelasan
memberikan yang
tegas
suatu tentang
perbedaan tuturan yang ditampilkan dengan yang dimaksudkan penutur. D. Fungsi Implikatur Fungsi ditemukan
implikatur
dalam
wacana
yang kartun
editorial kolom Clekit pada koran Jawa Pos meliputi fungsi informasi, fungsi sindiran, fungsi kritik, fungsi perintah,
fungsi
ajakan,
fungsi
permohonan, fungsi penolakan, fungsi apresiasi, dan fungsi protes. No
Fungsi Implikatur
Contoh Data
Perse ntase (%)
1
Informasi
Sengaja, karena saya
13,36
8
sedang menjiwai kondisi ekonomi yang lagi krisis (72-120915) Tenang Bro, mungkin menurut bapak presiden Merah artinya berani. (22-130115) Benar-benar mengejutkan , menyedihkan, dan memprihatinka n, dan ternyata ini kejadian sungguhan, bukan sinetron. (25-240115) Ingat, kalau kamu nggak becus ngurus rumah, aku akan mendahului pak Jokowi untuk segera melakukan Reshuffle terhadap dirimu! (44-050515) Selamat hari raya Nyepi, semoga bisa menjadi momentum pengendalian diri bagi negeri tercinta ini terutama dalam bidang korupsi. (37-210315) Pak SBY, Bu Mega, ada contoh bagus nih!
36,73
20,40
5,1
7,14
8,16
7
8
9
Penolakan
Apresiasi
Protes
(2-181014) Sory bro, kereta cepat kalian nggak sesuai dengan budaya kami, Alon-alon asal kelakon. (69-050915) Meski sepi serangan fajar, kami legowo dan bisa menerima. (95-101215) Inilah salah satu penyebab terjadinya Global Warming, karena proyek ini bikin hati kita semua jadi panas. (67-290815)
Tuturan tersebut dapat dikatakan menyatakan informasi karena penutur tidak 1,02
hanya
menginformasikan
dirinya yang tidak ikut menonton konser Bon Jovi, namun juga secara tidak
langsung
penutur
menginformasikan
bahwa
juga kondisi
ekonomi Indonesia sedang mengalami
3,06
krisis. Tuturan tersebut secara tidak langsung menyindir Presiden Joko Widodo yang menunjuk calon Kapolri baru, 5,10
meskipun
calon
yang
bersangkutan mempunyai rapor merah dari PPATK. Rapor merah PPATK menunjukan
bahwa
bersangkutan
orang
sedang
yang
bermasalah
informasi
dalam transaksi keuangan. Penutur
sejumlah 13 data dengan persentase
menyindir Jokowi yang tidak bisa
13,36%, fungsi sindiran sejumlah 36
mengartikan
data
36,73%,
diberikan PPATK. Presiden Joko
fungsi kritik sejumlah 20 data dengan
Widodo disindir memahami rapor
persentase 20,40%, fungsi perintah
merah PPATK seperti arti merah pada
sejumlah 5 data dengan persentase
Bendera
5,10%, fungsi ajakan sejumlah 7 data
merah pada kedua hal tersebut sangat
dengan
bertolak belakang.
Adapun
dengan
fungsi
persentase
persentase
7,14%,
fungsi
rapor
Indonesia.
Implikatur
permohonan sejumlah 8 data dengan
merah
yang
Padahal,
dapat
arti
memberikan
persentase 8,16%, fungsi penolakan
berbagai fakta yang secara lahiriah
sejumlah 1 data dengan persentase
kelihatan
1,02%, fungsi apresiasi sejumlah 3
berlawanan
data dengan persentase 3,06%, dan
Penggunaan
fungsi protes sejumlah 5 data dengan
berbahasa
persentase 5,10%.
ketidaksengajaan atau tidak memiliki 9
tidak
berkaitan,
(seperti
metafora).
implikatur bukan
malah
berarti
dalam sebuah
fungsi
tertentu.
implikatur
Penggunaan
3. Makna implikatur yang ditemukan
berbahasa
dalam wacana kartun editorial di
dalam
mempunyai
pertimbangan
seperti
kolom Clekit koran Jawa Pos ada
untuk memperhalus tuturan, menjaga
yang ditampilkan secara langsung
etika
atau
kesopanan,
menyindir,
dan
literal,
dan
ada
yang
menjaga agar tidak menyinggung
ditampilkan secara langsung atau
perasaan secara langsung.
nonliteral. 4. Fungsi implikatur yang ditemukan
D. Penutup
dalam
1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
dalam
wacana
kartun
editorial di kolom Clekit koran
pembahasan tentang bentuk tuturan
Jawa
dan implikatur dalam wacana kartun
informasi, 2) fungsi sindiran, 3)
editorial pada kolom Clekit di Koran
fungsi kritik, 4) fungsi perintah, 5)
Jawa Pos, dapat disimpulkan sebagai
fungsi
berikut.
permohonan, 7) fungsi penolakan,
1. Bentuk tuturan yang ditemukan
8) fungsi apresiasi, dan 9) fungsi
dalam wacana kartun editorial di
protes. Fungsi implikatur yang
kolom Clekit koran Jawa Pos
paling
yakni 1) bentuk deklaratif, 2)
fungsi sindiran sejumlah 36,73%.
bentuk
interogatif,
3)
bentuk
Pos
yakni
ajakan,
banyak
1)
6)
muncul
fungsi
fungsi
adalah
B. Keterbatasan Penelitian
imperatif, 4) bentuk eksklamatif,
Adapun
dalam
pengerjaan
dan 5) bentuk empatik. Bentuk
penelitian ini, peneliti menemukan
tuturan paling banyak
muncul
beberapa keterbatasan penelitian yaitu
adalah bentuk deklaratif sejumlah
sebagai berikut. Kartun editorial di
53,05 %.
kolom Clekit memiliki waktu terbit
2. Jenis Implikatur yang ditemukan
yang tidak menentu. Selain itu, unsur
dalam wacana kartun editorial di
gambar yang muncul dalam wacana
kolom Clekit koran Jawa Pos
kartun editorial di kolom Clekit masih
yakni 1) implikatur konvensional
lebih dominan dibandingkan unsur
dan 2) implikatur percakapan.
bahasanya, pada sebagian data kartun
Jenis
paling
editorial unsur bahasa bahkan tidak
banyak muncul adalah implikatur
muncul sama sekali. Selanjutnya,
percakapan sejumlah 92,85%.
masih
implikatur
yang
10
sedikitnya
teori
untuk
menganalisis unsur bahasa dalam kartun
editorial
juga
DAFTAR PUSTAKA
menjadi
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
keterbatasan penelitian ini. Ruang kartun editorial di kolom Clekit yang saat
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Penelitian tentang bentuk tuturan
Sutopo, H.B. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
sempit, membuat peneliti kesulitan untuk
menentukan
konteks
analisis data. 2. Saran dan implikatur dalam wacana kartun
Titscher, Stefan, dkk. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacaaa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
editorial di Kolom Clekit ini masih sederhana dan jauh dari sempurna karena
hanya
membahas
bentuk
tuturan,
jenis
implikatur,
makna
Wijana, I Dewa Putu. 2004. KARTUN: Studi tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
implikatur, dan fungsi implikatur. Masih banyak identifikasi masalah yang belum ditemukan jawabannya, seperti
peranggapan
dan
penyimpangan prinsip kerja sama dalam wacana kartun editorial, juga masih
belum
banyak
penelitian
mengenai kartun editorial terutama dalam bidang bahasa. Bentuk tuturan dan implikatur merupakan kajian Pragmatik yang saling berhubungan dan erat kaitannya dengan konteks di luar bahasa. Maka dari itu, peneliti kajian pragmatik selanjutnya haruslah memiliki pengetahuan di luar bahasa untuk memperkuat analisis mengenai bahasa yang bersangkutan.
11