5 September 2016
BENTUK-BENTUK MOTIVASI DARI PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi kasus di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman) Winda Ariandani 20120520066 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Email :
[email protected] ABSTRAK Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan nasional, dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemimpin yang memberikan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya. Metode Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kulitatif, dimana data yang di peroleh diklasifikasikan, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut katagori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian tentang bentuk-bentuk motivasi pemimpin dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai terdapat dua bentuk motivasi, yang pertama motivasi positif seperti gaji pokok, tunjangan perbaikan penghasilan, Satya Lencana, pengarahan-pengarahan, kebebasan mengutarakan pendapat, diklat, pembekalan dan mengikuti seminar. Yang kedua motivasi negative berbentuk teguran secara lisan dan teguran secara tertulis. Fungsi dan peran pemimpin yang terbagi menjadi tiga, interpersonal: seperti hadir pada saat rapat, mengikuti pada saat upacara penting, membagikan informasi atau mendapatkan informasi, selalu bertanggungjawab. Informasional: memberi dan menerima informasi, dan sebagai juru bicara. Sebagai pengambilan keputusan: merumuskan dan menetapkan strategi kerja baru. Faktor yang mempengaruhi yaitu penghasilan, jaminan sosial, tingkat pendidikan, keterampilan, dan masalah pribadi. Segala bentuk motivasi yang diberikan oleh Kepala BKD Sleman guna meningkatkan produktivitas kerja pegawainya sangat baik. Akan tetapi bagi pegawai lebih diharapkan untuk percaya diri terlebih dalam hal bekerja selalu mentaati peraturan, karena untuk mencapai tujuan bukan hanya mendapatkan motivasi dari pimpinan saja, tapi juga dari sendiri untuk kepentingan bersama. Kata kunci : Pemberian Motivasi, Peran Pemimpin, Produktivitas Kerja.
organisasi pada suatu posisi yang penting.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Motivasi
dapat
Motivasi dalam organisasi salah satunya
menggerakkan
memberi
segala
energi
potensi
yang
yang ada,
berasal dari pemimpin. Karena suatu organisasi
menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur
akan berhasil atau bahkan gagal sebagian
serta
ditentukan oleh pemimpin. Suatu ungkapan
kebersamaan. Masing-masing pegawai bekerja
yang mengatakan bahwa pemimpinlah yang
menurut aturan / ukuran yang ditetapkan dengan
bertanggungjawab pekerjaan,
meningkatkan
kegagalan
suatu
saling
merupakan
ungkapan
yang
saling mengerti dan menghargai hak dan
i
saling
dan
atas
mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu
menghormati,
kegairahan
membutuhkan,
kewajiban masing-masing dan totalitas kerja
negatif yang melekat pada pegawai negeri sipil
operasional.
seperti kurangnya kemampuan bekerja pegawai
Seorang pegawai dengan motivasi kerja
yang dikarenakan kurangnya pengawasan yang
tinggi akan bekerja penuh gairah, disiplin,
dilakukan
inisiatif
diberikan
dan
dengan
kesadaran
akan
kewajibannya untuk bekerja lebih efektif dan
pimpinan
dan
sehingga
motivasi
menimbulkan
yang
beberapa
permasalahan yang terjadi.
efisien. Rasa tidak puas akibat rendahnya
Terkait dengan motivasi pemimpin,
motivasi kerja bisa menyebabkan kemangkiran,
dalam hal ini pemimpin diminta untuk tegas
absebsi menurun, keterlambatan, mengeluh
ketika
dalam bekerja, kurang penghargaan terhadap
Pegawai yang tidak disiplin harus diberi
perusahaan
ini
hukuman agar pegawai tersebut taat pada
menggambarkan bahwa ketidakpuasan akan
peraturan dan tidak melanggar aturan yang
kebutuhan
berlaku.
dan
yang
sebagainya.
tidak
Hal
terpenuhi
dapat
pegawai
melakukan
Ada
banyak
pelanggaran.
contoh
kejadian
berpengaruh terhadap motivasi kerja seseorang.
pelanggaran yang dilakukan pegawai pada saat
Dengan adanya motivasi maka perhatian,
jam kerja terutama di Instansi Pemerintahan di
pemikiran, tenaga dan kegiatan karyawan dapat
Kota Jogja. Hal ini dianggap tidak asing lagi
diarahkan untuk tujuan dan sasaran yang lebih
sebab
bermanfaat serta menguntungkan baik bagi
pemimpinlah yang dinilai kurang tegas dalam
perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri.
pemberian hukuman/sanksi.
banyak
yang
sudah
terjadi
dan
Badan Kepegawaian Daerah merupakan
Banyak PNS yang biasanya datang
salah satu instansi pemerintah yang mempunyai
hanya untuk finger print, kemudian keluar
tugas dan tanggung jawab dalam rangka
kantor tanpa izin untuk keperluan pribadi.
mencapai tujuan nasional sangat diperlukan
Selain itu, ada juga PNS yang hobi makan diluar
suatu peraturan dan kebijakan yang digunakan
waktu istirahat. Akan tetapi, setiap pegawai
untuk mengatur proses kegiatan dalam instansi
yang berperilaku buruk tidak akan langsung
tersebut, dengan demikian setiap atasan perlu
menerima
mengadakan pengawasan melekat dan juga
dilakukan pengawasan dan pengkajian. TPP
motivasi secara rutin, sehingga semua kegiatan
merupakan bentuk penghargaan bagi pegawai
dapat berjalan sesuai peraturan dan rencana
berdasarkan
yang telah ditentukan. Namun selama ini
meminimalisasi pelanggaran, hal ini dilakukan
sebagian besar masyarakat menilai banyak hal
agar pegawai lebih tertib dan disiplin. Setiap ii
TPP.
basis
Penindakannya
kinerjanya.
setelah
Selain
pegawai di lingkungan Pemkab Sleman diminta
2. Faktor-faktor
apa
yang
membuat laporan semacam kontrak kerja. Setiap
mempengaruhi produktivitas kerja
tahun, mereka harus melaporkan dokumen
pegawai di Badan Kepegawaian
sasaran kinerja pegawai (SKP). Berkas itu
Daerah Kabupeten Sleman ?
dianggap sebagai acuan penilaian selain tingkat
C. Tujuan Penelitian
kehadiran finger print.
1. Untuk
Salah diberikan
satu
bentuk
pimpinan
adalah
mengetahui
bentuk-bentuk
dorongan
yang
motivasi yang diberikan pemimpin
dengan
tetap
kepada
para
pegawai
untuk
produktivitas
kerja
menjaga kerjasama yang baik diantara para
meningkatkan
pegawainya. Kerjasama antara pegawai dengan
pegawai di
pemimpin harus terus ditingkatkan agar tercipta
Daerah Kabupaten Sleman.
suatu kerjasama yang serasi, dimana masingmasing
pihak
saling menghormati,
Badan Kepegawaian
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
saling
mempengaruhi produkivitas
kerja
mengerti akan hak dan kewajibannya, dan dapat
pegawai di Badan Kepegawaian
bekerjasama dalam
Daerah Kabupaten Sleman.
melaksanakan aktivitas
untuk mencapai tujuan.
D. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka
Berdasarkan judul yang diangkat maka
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
lokasi
penelitian
berada
di
Badan
Bentuk-Bentuk Motivasi Dari Pemimpin
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman.
dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
Metode Penelitian yang digunakan adalah
Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah
Deskriptif Kualitatif dengan unit analisis
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
BKD
Sleman antara lain Kepala BKD
Sleman, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian,
dan
Kepala
Bidang
B. Rumusan Masalah
Pembinaan dan Pengembangan Pegawai.
1. Bentuk motivasi apa yang diberikan
Teknik pengumpulan data yang digunakan
Pimpinan kepada pegawai untuk
dengan cara Wawancara dan Dokumentasi.
meningkatkan
kerja
Teknik analisis data yang digunakan adalah
pegawai di Badan Kepegawaian
analisis kulitatif, dimana data yang di
Daerah Kabupeten Sleman ?
peroleh
produktivitas
iii
diklasifikasikan,
digambarkan
dengan kata-kata atau kalimat menurut
antara suatu kenyataan dengan dorongan yang
katagori untuk memperoleh kesimpulan.
ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan
II. KERANGKA TEORI
menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika
A. Motivasi Menurut
Sinungan
kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut
(2003:145-146)
akan memperlihatkan perilaku yang gembira
Motivasi merupakan keadaan kejiwaan dan
sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Abraham
sikap mental manusia yang memberikan energi,
maslow
mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah
yang
memberi
kepuasan
mengurangi ketidakseimbangan.
1. Kebutuhan
atau
proses
mendorong
dimana
untuk
atau disebut pula sebagai kebutuhan
melakukan
yang paling dasar. 2. Kebutuhan
tercapainya tujuan tertentu. Hal tersebut juga
3. Kebutuhan
mencapai
kebutuhan
tujuan. motivasi
meliputi
dan lingkungan hidup.
yang mendorong keinginan individu melakukan
Ada beberapa teori
aman,
dari ancaman, bahaya, pertentangan,
motivasi adalah keadaan dalam pribadi seorang
untuk
rasa
kebutuhan akan perlindungan diri
sesuai dengan pendapat Handoko (2001:252)
tertentu
meliputi
merupakan kebutuhan tingkat rendah
serangkaian kegiatan yang mengarah pada
kegiatan-kegiatan
Fisiologis,
papan dan lain-lain. Kebutuhan ini
kebutuhan-kebutuhan
seseorang
hierarki
kebutuhan akan sandang, pangan,
Munandar
(2001:323) mengatakan Motivasi merupakan suatu
bahwa
kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan
mengemukakan
sosial, untuk
meliputi
diterima
oleh
kelompok, berafiliasi, berinteraksi,
yang
dan kebutuhan untuk mencintai serta
berusaha menjelaskan tentang hubungan antara
dicintai.
perilaku dengan hasilnya. Berikut adalah teori-
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu
teori motivasi yang dikutip oleh J. Winardi
kebutuhan
(2001), antara lain :
untuk
dihormati
dan
dihargai oleh orang lain.
1) Teori Abraham H Maslow (Teori
5. Kebutuhan
Kebutuhan)
mengaktualisasi
diri,
yaitu kebutuhan untuk menggunakan
Teori ini dikemukakan oleh Maslow, kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami iv
kemampuan,
skill
Kebutuhan
untuk
dan
potensi.
berpendapat
dengan
mengemukakan
ide-ide,
menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk
gagasan dan kritik terhadap sesuatu.
mereka sendiri mengambil resiko yang sudah
2) Teori Motivasi Herzberg (Teori Dua
diperhitungkan
Faktor)
untuk
mencapai
sasaran
tersebut.
Menurut Herzberg, ada dua jenis faktor
B. Pemimpin
yang mendorong seseorang untuk berusaha
Sukarna
(1990:1)
mengemukakan
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
bahwa, Pemimpin berasal dari kata dasar
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor
”pimpin”
hygiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator
mengarahkan,
(faktor intrinsik). Faktor hygiene memotivasi
menuntun dan juga menunjukkan ataupun
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
mempengaruhi. Kartini Kartono (1996:104)
termasuk didalamnya adalah hubungan antara
berpendapat bahwa Pemimpin adalah seorang
manusa, imbalan, kondisi lingkungan, dan
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
sebagainya,
motivator
khususnya kecakapan dan kelebihan disuatu
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
orang-orang
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi
kehidupan, dan sebagainya.
pencapaian satu atau beberapa tujuan.
sedangkan
faktor
3) Teori Motivasi Mc.Clelland (Teori
yang
mengandung
membina
lain
untuk
pengertian
atau
mengatur,
bersama-sama
Sondang P. Siagian (1999:47) juga
Kebutuhan Berprestasi)
menjelaskan tentang peranan pemimpin dan
Hasil penelitian yang dilakukan David
mengategorikan dalam tiga bentuk, yaitu :
McClelland menunjukkan bahwa kebutuhan
1. Peranan yang bersifat interpersonal
yang kuat untuk berprestasi, dorongan untuk
Salah satu tuntutan yang haru dipenuhi
berhasil berhubungan dengan sejauh mana
seorang pemimpin adalah ketrampilan insani
orang tersebut termotivasi untuk mengerjakan
(human skills). Peran ”Interpersonal” ini terdiri
tugasnya. Tiga kebutuhan yang dikemukakan
tiga bentuk: Pertama, Selaku simbol keberadaan
oleh McClelland adalah kebutuhan akan prestasi
organisasi yang dimainkan dalam berbagai
(need for achievement) kebutuhan akan afiliasi
kegiatan yang sifatnya legal dan seremonial.
(need for affiliation) dan kebutuhan akan
Kedua, Selaku pimpinan yng bertanggung jawab
kekuasaan (need for power). Orang dengan
untuk memotivasi dan memberikan arahan
kebutuhan
kepada para bawahanny. Ketiga, Peran selaku
yang
tinggi
cenderung
suka v
penghubung di mana seorang pemimpin harus
menetapkan strategi yang bermuara
dapat menciptakan jaringan yang luas dengan
pada
memberikan perhatian khusus kepada mereka
proyek.
yang mampu berbuat sesuatu bagi organisasi
dirancang
dan
dimulainya
b. Peredam Gangguan
dan juga berbgai pihak yang memiliki informasi
Peranan
ini
antara
lain
berarti
yang di perlukan oleh organisasi.
kesediaan memikul tanggung jawab
2. Peranan yang bersifat informasional
untuk mengambil tindakan koreaktif
Kegiatan organisasi dapat terlaksana dengan
apabila
efisien dan efektif tanpa dukungan informasi
organisasi
menghadapi
gangguan serius.
yang mutakhir, lengkap dan dapat dipercaya
c. Pembagi sumber dana dan daya
karena diolah dengan baik. Peran tersebut terdiri
Peran ini tampak ketika pemimpin
dari tiga bentuk, yaitu: Pertama: Seorang
dengan
pemimpin merupakan pemantau arus informasi
wewenangnya mengalokasikan dan
yang terjadi dari dan ke dalam organisasi.
dan
Kedua: Peran sebagai pembagi informasi.
wewenang
Informasi yang diperoleh seorang pemimpin
orang
selain berguna dalam fungsi kepemimpinannya
mempromosikan orang, menurunkan
juga harus disalurkan kepada pihak lain dalam
pangkat
organisasi. Ketiga: Peran selaku juru bicara
memberikan sanksi.
organisasi. Peran ini menyangkut kemampuan
kekuasaannya
daya.
Termasuk untuk
pada
dintaranya
menempatkan
posisi
seseorang
atau
tertentu
dan
juga
d. Perunding bagi organisasi
menyalurkan informasi secara tepat kepada
Pemimpin berperan selaku perunding
berbagai pihak di luar organisasi, terutama
untuk organisasi dalam berinteraksi
menyangkut
dengan pihak luar.
informasi
tentang
rencana,
kebijaksanaan, tindakan dan hasil yang telah di
C. Produktivitas Kerja
capai oleh organisasi.
M. Sinungan (2003:17) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan produktivitas
3. Peranan pengambilan keputusan Peranan ini mengambil empat bentuk:
adalah suatu pendekatan yang interdisiplin
a. Selaku entrepereneur
untuk
Peran
ini
dimainkan
menentukan
tujuan
yang
efektif,
melalui
pembuatan tentang aplikasi penggunaan cara
yang
yang produktif untuk menggunakan sumber-
dimaksudkan untuk merumuskan dan
sumber secara efisien dan tetap menjaga kualitas
pertemuan-pertemuan
vi
yang
tinggi
sertakan
yang di pimpinnya. Banyak hal yang harus di
pendayagunaan secara terpadu sumber daya
perhatikan untuk menjadi pemimpin. Pemimpin
manusia
modal
bukanlah simbol belaka tetapi mereka yang
teknologi, manajemen, informasi, energi dan
menduduki posisi pemimpin perlu memiliki
sumber-sumber
kelebihan – kelebihan yang melebihi orang lain.
dan
yang
mengikut
ketrampilan
lain
sumber
menuju
kepada
pengembangan dan peningkatan standar hidup
A. Bentuk-Bentuk Motivasi
untuk seluruh masyarakat.
1. Motivasi Positif
Hadari Nawawi dan Martini Hadari
Motivasi positif terdiri dari dua macam
(1990:97) mengemukakan bahwa Produktivitas
yaitu motivasi umum dan motivasi teknis.
kerja adalah perbandingan terbaik antara hasil
Pemimpin memberikan motivasi sesuai dengan
yang diperoleh (output) dengan jumlah kerja
hak-hak pegawai dan keterampilan maupun
yang digunakan input. Produktivitas pada
pendidikan yang dapat membekali mereka untuk
hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa
bekerja lebih baik lagi. Bentuk-bentuk motivasi
mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
kemarin dan hasil yang dapat diraih esok hari
a) Motivasi Umum
harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada
Motivasi yang bersifat umum yang
yang diraih hari ini. Sedangkan menurut M.
dimaksud adalah memberikan hak-hak pegawai
Sinungan(2003:18)
kerja
yang harus diberikan kepada pegawai yang
mempunyai pengertian yang lebih luas dari ilmu
diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pemberian
pengetahuan, teknologi dan teknik manajemen,
gaji bulanan adalah merupakan kewajiban yang
yaitu sebagai filosofi dan sikap mental yang
didapatkan oleh pegawai, pemberian tunjangan
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat,
perbaikan
yang
meningkatkan
secara
terus
produktivitas
menerus
berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan.
penghasilan kinerja
dilakukan PNS
di
untuk Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
baru-baru ini diberlakukan, kebijakan tersebut
Pemimpin merupakan motor penggerak bagi
tidak disama ratakan akan tetapi disesuaikan
sumber daya dan alat – alat dalam suatu
dengan kinerja dan pelanggaran jika ada yang
organisasi, serta merupakan kunci suksesnya
melakukan pelanggaran. Selain itu motivasi
organisasi. Untuk menjadi seorang pemimpin
berupa dengan adanya pengiriman diklat.
tidaklah mudah. Pemimpin mempunyai peranan
Pengiriman diklat tidak lain adalah bertujuan
yang sangat besar pengaruhnya bagi organisasi
untuk meningkatkan pengabdian, mutu keahlian, vii
kemampuan dan juga keterampilan. Kemudian
meningkatkan produktivitas dan keuntungan
dengan mengikuti seminar atau workshop agar
organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi
pegawai
kemampuan
dua arah di dalam suatu organisasi akan
bersosialisasi dan memperluas relasi. Jika
ditentukan oleh kesamaan pemahaman antar
pegawai sudah
memenuhi syarat-syarat yang
orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
sudah ditentukan maka bisa mendapatkan
Dengan sering adanya komunikasi dua arah
kenaikan pangkat.
antara atasan dan bawahan akan memberikan
dapat
meningkatkan
b) Motivasi Teknis
efek positif bagi pegawai dikarenakan pikiran
Motivasi yang diberikan yang bersifat
akan saling terkoneksi dan pekerjaan juga akan
teknis atau beberapa kegiatan yang dilakukan
semakin lancar.
oleh para pegawai. Seperti studi banding yang
1. Motivasi Negativ
bertujuan untuk menggali sebanyak mungkin
Setiap yang melakukan pelanggaran
informasi yang bisa didapat secara tenis yang
pasti akan diberikan sanksi. Akan tetapi sesuai
akan dijadikan barometer dan perbandingan
dengan pelanggarannya. PNS yang melakukan
yang
pelanggaran
tersebut
pembaharuan yang aplikatif, baik untuk rencana
mendapatkan
sanksi.
kedepan dalam jangka pendek maupun dalam
melakukan pelanggaran ringan sanksinya berupa
jangka panjang. Diklat juga merupakan salah
teguran lisan dan tertulis. Pelanggaran sedang
satu
berupa penurunan dan penundaan kenaikan
kemudian
bisa
dorongan
produktivitas
untuk
kerjanya
Kepegawaian meskipun
dijadikan
Daerah
tidak
sebuah
meningkatkan
semuanya Yaitu
bagi
sudah yang
pada
Badan
pangkat, dan gaji berkala. Sedangkan yang
Kabupaten
Sleman,
untuk pelanggaran berat, turun jabatan selama
dapat
tiga tahun, dan pemberhentian sebagai PNS.
semua
pegawai
mengikutinya.
Penindakan pelanggaran ini berdasarkan PP
Dengan diadakannya rapat bulanan atau
No.53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Namun
diadakannya pertemuan apapun selalu diberi
sebelum memberikan sanksi, terlebih dahulu
kebebasan
diawali
untuk
menyampaikan
pendapat,
mengutarakan pikiran, ide-ide, kritik dan juga
dengan
pemeriksaan
PNS
yang
melanggar.
saran. Komunikasi dua arah sangat penting
Kedisiplinan yang diterapkan di Badan
untuk mencapai keberhasilan tujuan, kemudian
Kepegawaian
menumbuhkan
yang
sangatlah tinggi. Jika berhalangan untuk masuk
menyenangkan, dan secara tidak langsung
kerja harus ada izin tertulis. Dan setiap
suasana
kerja
viii
Daerah
Kabupaten
Sleman
pelanggaran kedisiplinan terdapat sansi, baik itu
2. Peran Bersifat Informasional
pelanggaran ringan, sedang maupun berat.
Pemimpin
peran pemimpin itu sangatlah penting pengaruh
kontak
menjadikan pemimpin tersebut muncul sebagai
utuk
pusat syaraf atau pusat informasi bagi unit
mencapai tujuan. Adanya seorang pemimpin
organisasinya. Seorang pemimpin mungkin bisa
sebagai motivator dapat membuat pegawai
saja tidak tahu segala hal, akan tetapi setidaknya
termotivasi dan merasa lebih aman ketika
tahu lebih banyak informasi dari pada staf /
pemimpinnya
mereka,
pegawainya. Pemimpin juga bertugas memantau
mendorong mereka, berbagi dengan mereka dan
arus informasi yang terjadi dari mana dan apa
mempercayai mereka.
saja yang masuk ke dalam organisasi.
besar
bagi
pemimpin
maupun dengan relasi kerja yang lainnya,
itu
sangatlah
seorang
memiliki
interpersonal yang baik dengan pegawainya
B. Fungsi dan Peran Pemimpin
karena
yang
organisasinya
percaya
kepada
Peran pemimpin informasional yaitu
1. Peran Bersifat Interpersonal peran
bersifat
menerima, mengumpulkan dan menyebarkan
sering
informasi. Selalu memantau perkembangan-
dilakukan oleh pimpinan. Mengikuti setiap
perkembangan dari luar lingkungan yang ada di
upacara penting misalnya, menghadiri undangan
luar organisasi dengan membaca informasi, baik
yang diundang, hadir pada saat rapat, dan hal itu
surat kabar maupun elektronik. pimpinan selalu
sebenarnya bisa dibilang dari hal-hal yang kecil.
memonitor lingkungan untuk
Seorang
informasi, selalu membagikan informasi secara
interpersonal
pemimpin adalah
pemimpin
yang
hal-hal
juga
yang
dituntut
untuk
melaksanakan tugas-tugas yang melibatkan
tepat,
semua pegawai yang ada di dalam dan diluar
dimanfaatkan bersama, selain itu ketika anak
organisasi. Pemimpin juga berperan sebagai
buahnya tidak bisa saling kontak dengan mudah,
pemelihara suatu jaringan hubungan luar dan
pemimpinlah
memberikan dukungan dan informasi. Memberi
menyampaikan informasi dari yang satu kepada
ucapan selamat datang kepada para pengunjung,
yang lainnya, kemudian sebagai juru bicara
penandatanganan dokumen resmi, menghadiri
untuk
upacara pernikahan bawahan, membalas surat-
dimilikinya ke orang luar unit organisasinya.
surat, dan melakukan kegiatan lain yang melibatkan pihak luar.
ix
informasi
yang
yang
mendapatkan
diperoleh
kadang-kadang
menyampaikan
informasi
harus
harus
yang
3. Peran
Dalam
produktivitas kerja pegawai. Hal tersebut karena
Pengambilan
penghasilan dan jaminan sosial yang baik akan
Keputusan pemimpin
yang
dan
membuat pegawai merasa puas dan merasa
mengawasi program kerja yang baru, kemudian
diperhatikan kebutuhannya, sehingga mereka
pemimpin
Peran
akan terdorong untuk memberikan balikan
pengambilan keputusan disinilah semua diawali
kepada organisasi yaitu mereka akan bekerja
oleh pemimpin kemudian diputuskan oleh
lebih baik. Dari berbagai faktor produktivitas
pemimpin pula mana yang akan dikerjakan atau
tersebut diatas, maka dapat diperjelas bahwa
didahulukan. Pemimpin selaku yang menangani
tiap-tiap faktor adalah saling mempengaruhi
gangguan, para pemimpin mengambil tindakan
peningkatan produktivitas baik secara langsung
pembetulan
maupun tidak langsung.
yang
siap
sebagai
mengawali
memutuskan.
tanggapan
terhadap
masalah-masalah yang sebelumnya tak terlihat.
2. Faktor Penghambat
Sebagai pengelola sumber daya pemimpin
Faktor
yang
masih
mempengaruhi
bertindak sebagai perunding ketika mereka
produktivitas kerja pegawai adalah sumber daya
mendiskusikan dan tawar menawar dengan
manusia yang masih rendah dan juga tingkat
kelompok-kelompok lain untuk saling mendapat
pendidikan serta keterampilan yang masih
keuntungan.
rendah. Tidak menutup kemungkinan mereka
C. Faktor
Yang
yang tingkat pendidikan dn keterampilannya
Mempengaruhi
rendah menjadi salah satu masalah atau
Produktivitas Kerja Pegawai
hambatan yang menyebabkan terlambatnya
1. Faktor Pendukung Produktivitas kerja pegawai yang tinggi
dalam pencapaian tujuan atau target suatu
muncul bukanlah tanpa ada hal yang mendorong
pekerjaan. Adanya masalah-masalah pribadi
dan yang mempengaruhinya. Seperti halnya di
yang
BKD Sleman ini produktivitas kerja pegawai
berdampak buruk atau sangat mempengaruhi
tercipta
dalam
karena
ada
mempengaruhinya.
faktor-faktor
setiap pegawai
pekerjaannya
juga
sehingga
produktivitas tidak dapat tercapai. Karena dalam
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai
bekerja pikirannya akan terbelah menjadi dua
adalah dengan adanya penghasilan dan jaminan
antara pekerjaannya dan masalahnya sehingga
sosial
tidak terlalu focus pada pekerjaannya.
diterima
yang
setiap
oleh
sangat
yang
Faktor
yang
dihadapi
pegawai
dengan
memuaskan dan memperhatikan pegawai akan sangat
berguna
untuk
meningkatkan x
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
mengembangkan kemampuan dan
A. Kesimpulan
keterampilan mereka.
Berdasarkan
data
yang
berhasil
3) Motivasi Negatif (motivasi khusus)
dikumpulkan dan dari analisis yang telah
Motivasi
dilakukan dapat dirumuskan suatu kesimpulan
secara lisan dan teguran secara
yang bertujuan untuk menjawab pertannyaan
tertulis.
penelitian
Adapun
teguran disini bersifat berjenjang
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai
atau terdapat tingkatannya yaitu dari
berikut :
pimpinan unit kerjanya kemudian
yang
telah
ditetapkan.
ini
berbentuk
Motivasi.yang
teguran
berupa
1. Bentuk-bentuk Motivasi
Bidang Kepegawaian setelah itu
a) Motivasi Positif
teguran
1) Motivasi Umum Adapun umum
yang adalah
motivasi
diberikan
kepada
dengan
adanya
penghasilan,
berdasarkan
Kantor.
pegawai yang bermasalah dalam pekerjaan. 2. Fungsi dan Peran Pemimpin
pemberian gaji pokok, tunjangan perbaikan
Pimpinan
Motivasi negative diberlakukan bagi
bentuk-bentuk
pegawai
dari
a) Peran bersifat interpersonal.
bayaran
keterampilan,
Peran pemimpin disini adalah yang biasa
dan
dilakukan pemimpin pada umumnya ,
penghargaan Satya Lencana.
seperti hadir pada saat rapat, mengikuti
2) Motivasi Teknis
pada saat upacara penting, membagikan
Sedangkan bentuk motivasi teknis
informasi atau mendapatkan informasi,
berupa
sering
pengarahan-pengarahan,
bersifat
rutin
tanpa
adanya
kebebasan mengutarakan pendapat,
komunikasi ataupun keputusan penting,
diklat, pembekalan dan mengikuti
dan selalu bertanggungjawab.
seminar sehingga ada kesempatan
b) Peran bersifat informasional
setiap pegawai untuk meningkatkan
pimpinan
produktivitas
lingkungan
kerjanya.
Melalui
yang
selalu
untuk
memonitor mendapatkan
kebebasan berpendapat dalam rapat
informasi, selalu membagikan informasi
koordinasi,
dapat
secara tepat, informasi yang diperoleh
dan
harus dimanfaatkan bersama, selain itu
dapat
ketika anak buahnya tidak bisa saling
menyampaikan kritikan
pegawai saran, sehingga
ide
xi
kontak dengan mudah, pemimpinlah
perekonomian
yang
lebih bersemangat dalam bekerja.
kadang-kadang
harus
sehingga
pegawai
menyampaikan informasi dari yang satu
b) Tingkat pendidikan dan keterampilan
kepada yang lainnya, kemudian sebagai
pegawai yang masih sangat rendah
juru
menyebabkan
bicara
untuk
menyampaikan
kemampuan
dan
informasi yang dimilikinya ke orang luar
kualitas hasil pekerjaannya kurang
unit organisasinya.
maksimal.
c) Peran dalam pengambilan keputusan pemimpin
yang
merumuskan
c) Adanya masalah pribadi pegawai dan
baik dalam pekerjaannya maupun
menetapkan strategi yang dirancang
masalah rumah tangganya sangat
untuk dimulainya program kerja yang
mengganggu dalam setiap aktifitas
baru. Seorang pemimpin harus selalu
kerjanya yang berdampak buruk
mencari ide-ide baru dan berupaya
pada produktivitas kerjanya.
menerapkan ide tersebut jika dianggap
B. Saran
baik bagi perkembangan organisasi yang
Berdasarkan kesimpulan sebagaimana
dipimpinnya. Kemudian pemimpinlah
dikemukakan di atas, maka dari hasil penelitian
yang
ini
bertanggung
jawab
jika
ada
masalah atau gangguang di dalam organisasi. merespon dihadapi
Pemimpin
harus
organisasinya.
mengemukakan saran sebagai
berikut :
cepat
tekanan-tekanan
peneliti
1. Kepada Pihak Pemimpin
yang
a) Sebaiknya
Pemimpin
pemimpin
lebih
memahami dalam membimbing dan
seringkali harus menghabiskan sebagian
mengawasi
besar
melaksanakan tugasnya agar tidak
waktunya
untuk
merespon
gangguan yang menekan tersebut. 3. Faktor
Yang
pekerjaannya.
Mempengaruhi
b) Alangkah
a) Penghasilan dan Jaminan Sosial yang
dimana
pegawai ia
meningkatkan
dalam
terjadi kesalahan dalam mengerjakan
Produktivitas Kerja Pegawai
diterima
para pegawai
dari
instansi
bekerja
dapat
baiknya
memanfaatkan
waktu istirahat atau waktu luang untuk berkomunikasi dengan para pegawai
kesejahteraan
sehingga
lebih
terjalin
keakraban dan tidak hanya dalam rapat koordinasi. xii
Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Sosial. Bandung : Alumni.
2. Kepada Pihak Pegawai a) Hendaknya
para
membawa
pegawai
masalah
tidak
pribadi
Muchdarsyah, Sinungan. 2003. Produktifitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.
ke
lingkungan kerja sehingga dapat lebih
memfokuskan
diri
pada Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok : Universitas Indonesia (UI Press)
pekerjaan. b) Sebaiknya
para
pegawai
lebih
bersikap terbuka antar teman di lingkungan sedang
kerja,
apalagi
mengalami
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 1990. Administrasi Personel Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta : Haji Masagung.
kalau
kesulitan,
sehingga jika ada masalah yang Siagian, P Sondang. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
dihadapi dapat terselesaikan dengan cepat.
Sukarna. 1990. Kepemimpinan Dalam Administrasi. Bandung : Mandar Maju.
c) Alangkah baiknya jika para pegawai tetap mempertahankan suasana kerja yang
menyenangkan
kekeluargaan
dan
sehingga
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Permotivasian Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
penuh
kerjasama
para pegawai dapat terjalin dengan baik. 3. Kepada Peneliti Lainnya Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk
itu
dapat
diharapkan menjadi masukan bagi peneliti
lain
untuk
dapat
dikembangkan atau dilakukan pada organisasi swasta. DAFTAR PUSTAKA Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
xiii