Kingdom News 1 June 2014
Belajar dari Seorang Atlit (Part 6) Article source from Renungan harian online (sambungan dari warta tgl 25 May 2014) 6. Atlit yang baik bertanding dengan efektif Coba anda lihat Mike Tyson di masa jayanya. Jika anda melihat statistiknya dalam setiap pertandingan, anda akan melihat jumlah total pukulan yang sedikit. Pukulannya yang seperti palu godam sangat ditakuti lawan sehingga mereka berusaha menjatuhkannya sejak awal dengan mengumbar pukulan. Saat tenaga mereka mulai menurun, satu pukulan telak bisa menjatuhkan mereka ke kanvas dan pertandingan pun selesai. Ada sebuah istilah “Real power doesn’t hit hard but straight to the point.” Kekuatan sebenarnya bukan tergantung dari kekuatan pukulan tapi tepat sasaran. Firman Tuhan pun menyatakan hal yang mirip: “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul” (1 Korintus 9:26). Petinju yang baik akan tahu kapan harus mempergunakan tenaga untuk memukul dan kapan harus menyimpannya. Petinju yang baik akan menyimpan tenaganya, tidak mengumbar di depan dengan memukul sembarangan agar staminanya tidak merosot sebelum waktunya. Ia harus menyimpan tenaga
supaya pada saat yang tepat tenaga yang ada dalam kepalannya bisa mematikan. Pelari maraton harus menjaga tenaga agar sanggup berlari hingga mencapai garis finish. Peserta lomba lari kelas manapun harus tahu dimana garis finishnya dan tahu kapan ia harus mulai memacu kecepatan untuk menang. Tanyakan kepada atlit-atlit bela diri, maka mereka pun akan mengatakan bahwa sebuah serangan efektif adalah serangan yang ‘on target’ atau tepat sasaran, bukan diumbar sembarangan. Intinya: Efektiflah dalam melakukan sesuatu. Jangan buang tenaga secara sia-sia. Melayani itu baik, tapi masihkah itu baik jika kita melakukannya berlebihan lalu itu membuat kita kehilangan momen-momen indah untuk bersekutu secara pribadi dengan Tuhan, atau membuat kita tidak lagi punya waktu khusus dengan keluarga? Demikian juga dengan orang yang melakukan pekerjaan terus menerus siang dan malam. Selain itu, kondisi tubuh yang tidak dijaga dengan cukup beristirahat dan olahraga pun bisa menimbulkan akibat-akibat yang sama-sama tidak kita inginkan. Seringkali ketika melakukan ini, orang mengorbankan prioritas-prioritas
Summer of right momentum Habakkuk 2:3 “For still the vision awaits its appointed time; it hastens to the end-it will not lie. If it seems slow, wait for it, it will surely come; it will not delay.” (ESV) Habakuk 2:3 “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya..nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” kingdomnews 02
weeklydevotional
lain yang sebenarnya lebih penting seperti mengambil waktu untuk bersama Tuhan dan waktu-waktu untuk keluarga. Maka kita sering melihat keluarga yang hancur karena kepalanya tidak membagi waktu secara efektif. Atlit yang baik akan tahu kapan menyimpan tenaga dan kapan memakainya, tanpa itu mereka tidak akan bisa keluar sebagai pemenang. Demikian pula kita dalam perlombaan menuju garis akhir kehidupan kita. Segala sesuatu yang berlebihan tidak akan efektif. Jadi kita harus pintar-pintar mengatur waktu, mengatur strategi, perencanaan maupun prioritas. Semua orang diberikan jumlah dan kecepatan waktu yang sama. Ada yang sukses, ada yang gagal, tergantung seberapa efektifnya kita dalam mengatur hidup kita. Petinju yang baik tidak mengumbar pukulan tanpa rencana dan arah, pelari yang baik tidak akan berlari tanpa tujuan. Kita bisa belajar banyak dari hal ini. Anda mungkin bukan berprofesi sebagai seorang atlit, tapi sesungguhnya anda tetap bisa meneladani pola kehidupan atlit yang baik untuk bisa menjadi pemenang dalam
perlombaan hidup. Life is like a race, we are in the middle of it. Everybody race but there will be only one winner. Semua orang turut berlomba, tapi tidak semua bisa keluar menjadi pemenang. Oleh karena itu Paulus berkata, “larilah begitu rupa sehingga kamu memperolehnya!” (1 Korintus 9:24b) Sebelum saya menutup renungan yang panjang lewat meneladani sikap atlit yang baik, mari kita lihat bagaimana ayat ini ditulis dalam versi The Message (MSG): “You’ve all been to the stadium and seen the athletes race. Everyone runs; one wins. Run to win. All good athletes train hard. They do it for a gold medal that tarnishes and fades. You’re after one that’s gold eternally.” (ay 24-25). Since we are all running inside the race, let’s act like one true athlete. Jadilah atlit yang baik. Berjuanglah dengan efektif, lewat latihan sungguh-sungguh, pintar-pintarlah menguasai diri, fokuslah pada tujuan, jangan sombong, tumbuhkan mental juara dan jadilah pemenang. Selamat berjuang! We are after one crown of eternal blessedness, so run to win!
nilai kejujuran
G
LENN JAMES, adalah seorang tunawisma (60 tahun) yang menemukan ransel berisi USD 40.000 disebuah Mall di Boston dan LANGSUNG mencari polisi untuk mengembalikannya. Ransel berisi uang itu akhirnya dikembalikan kepemiliknya, seorang turis dari China. Saya tak tahu, apakah Glenn menyesali perbuatannya, karena, Coba bayangkan apa yang dapat dia lakukan dengan uang sebanyak itu. Sebagai seorang tuna-wisma, tentu saja dia memiliki banyak kebutuhan yang tak terpenuhi. Tapi, sepertinya hal itu tidak terlintas dibenaknya, karena saat
menemukan ransel itu, Glenn sama sekali TIDAK ME-NUNDA-NUNDA mencari polisi untuk mengembalikan ransel berisi uang tersebut. Glenn di PHK sejak tahun 2005 dan karena dia menderita penyakit VERTIGO, sulit baginya untuk mempunyai pekerjaan tetap. Namun, kata Glenn, Tuhan selalu menjaganya. Dia memperoleh bantuan KUPON MAKANAN dari Pemerintah dan orang asing memberinya uang receh untuk laundry, transportasi dan kebutuhan sehari-hari. Glenn memgambil kesempatan saat berbicara dengan wartawan untuk menyampaikan ucapan TERIMA 03 kingdomnews
weeklydevotional
KASIH-nya kepada orang-orang yang di jalanan yang sering memberinya uang receh. “Senang sekali bisa mempunyai sedikit uang di kantong, karena walau sebagai tuna-wisma, saya tidak sampai merasa sama sekali tidak mempunyai uang setiap waktu,” ujarnya. ETHAN WHITTINGTON (27 tahun) seorang manager, membaca tentang kejujuran Glenn dan hatinya tergerak untuk berbuat sesuatu. Dia menggalang DANA di website-nya, gofundme.com.
Dalam jangka waktu yang singkat, dana sebanyak USD 97.889 sudah terkumpul. Ethan berkata, bahwa dia terharu saat membaca berita tentang Glenn dan memutuskan untuk berbuat SESUATU baginya. Tak terbayangkan oleh Ethan, bahwa seseorang yang berada didalam situasi seperti Glenn akan TANPA RAGU berbuat APA YANG BENAR. Hal itu bagi Ethan, membawa secercah harapan, bahwa KEJUJURAN dan KETULUSAN, bukanlah nilai-nilai yang SUDAH PUNAH didunia ini.
RESPON Respon adalah manifestasi dari apa yang ada di hati, bukan dari apa yang terjadi. Yang hatinya teguh tidak bisa terpengaruh dengan keadaan, tetapi yang hatinya lemah dapat terpengaruh, karena yang diresponi adalah apa yang ada di hati. Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Saul dan pasukannya ketakutan bukan karena
kingdomnews 04
Goliatnya, tapi karena hatinya lemah. Daud berani bukan karena Goliatnya, tapi karena hatinya percaya dan teguh terhadap Tuhan dan firman-Nya. Mazmur 119:105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Tetap semangat untuk menjaga hati tetap percaya dan teguh terhadap Tuhan dan keyakinan akan firman-Nya.
weeklydevotional
self reflection
TIDAK HANYA MENARIK Ayat Bacaan: Yesaya 5:4 “...Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?” Setelah mulai lelah keliling mal kami tertarik dengan jejeran orang yang berdiri di depan sebuah restoran. “Kalau mau makan di sini harus daftar dulu, lalu antri menunggu giliran dapat meja!” kata salah satu teman saya. Kami memutuskan untuk mencoba makan di sana. Interior ruangan menarik, seragam karyawan apik dan sikap karyawan juga ramah. Ketika makanan yang kami pesan datang, maka hidangan tersebut disajikan dengan sangat indah sehingga mengundang selera. Soal penampilan, restoran tersebut sempurna! Namun ketika kami mulai makan, rasanya biasa saja, bahkan cenderung hambar! Sayang sekali, penampilan yang demikian bagus dan sempurna tidak didukung oleh kelezatan makanan. Banyak orang Kristen seperti restoran tersebut. Dari sisi penampilan sungguh sangat menarik. Wajahnya mungkin selalu
tersenyum. Kalimat “Shalom” menyapa setiap orang yang kita jumpai. Bahasa rohani selalu keluar dari mulut kita. Belum lagi aktivitas kita di pelbagai pelayanan gereja seakan meneguhkan bahwa kita adalah orang Kristen yang sangat luar biasa. Apakah semuanya itu cukup? Ternyata tidak! Jika hidup kita belum bisa dinikmati orang lain, maka semuanya itu sia-sia saja. Kasih bukanlah kasih sampai kita benarbenar melakukan tindakan nyata. Kesaksian kita sebagai pengikut Kristus tidak bisa dibuktikan hanya dengan bahasa-bahasa rohani yang terucap, namun kita harus melakukan tindakan yang nyata seperti mengasihi, mengampuni, dan bersikap murah hati. Jika kita hanya hebat soal penampilan, tapi tidak pernah memberi rasa, maka kita seperti hidangan yang kelihatannya menarik namun rasanya hambar. Ingatlah bahwa masakan itu tidak hanya enak dilihat saja, tapi juga harus enak dimakan. Kekristenan juga seperti itu. Jangan hanya enak dilihat, tapi tidak memberi dampak kepada orang lain.
“He who is afraid to ask is ashamed of learning.” ~ Danish Proverb “Before you ever get a problem, God has already got your deliverance planned.” ~ Joyce Meyer “What you’re going through does not go unnoticed. God sees every injustice. He’s got you in the palm of His hand.” ~ Joel Osteen “True faith is always experiential!” ~ Kong Hee
05 kingdomnews
weeklydevotional
saat teduh
AMPUNI DAN LUPAKANLAH Ayat Bacaan: Lukas 6:37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum, ampunilah dan kamu akan diampuni.” Dalam sebuah buletin yang diterbitkan oleh Departemen Kepolisian Milwaukee dikatakan, “Jika orang yang mementingkan diri sendiri bermaksud mencari keuntungan dari diri Anda, coretlah namanya dari daftar sahabat Anda, tapi jangan sekali-kali menaruh dendam kepadanya. Bila Anda mencoba balas dendam, Anda akan lebih celaka daripada orang itu sendiri.” Lantas bagaimana balas dendam dapat mencelakakan diri kita sendiri? Menurut majalah kesehatan, Life. “Ciri utama orang yang mempunyai tekanan darah tinggi ialah suka menaruh dendam dan benci. Bila dendam dan benci itu jadi kronis akan mengakibatkan tekanan darah kronis yang diikuti oleh sakit jantung.” Sebenarnya bukan hanya masalah kesehatan saja yang membuat kebencian menjadi sesuatu yang berbahaya bagi
kita, tetapi juga masalah yang lain. Kebencian akan merenggut kedamaian dan kebahagiaan kita sendiri. Apalagi jika kebencian itu dilampiaskan dengan tindak kekerasan, baik kepada orang yang kita benci atau pun pada orang-orang di sekitar kita yang mungkin tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang kita alami. Tentunya hal itu akan berbuntut panjang. Bukan hanya itu saja, kebencian akan menghambat doa-doa kita sehingga kita gagal mendapat berkat yang seharusnya dilimpahkan bagi kita. Mungkin orang telah berbuat dosa kepada kita, tetapi jika kita menaruh kebencian dan dendam, kita telah berbuat dosa dan menyimpan dosa itu dalam diri kita sehingga beban hidup kita semakin berat. Karena itu Sahabat Kristus, mulai sekarang, berhentilah membenci. Berhentilah menghakimi. Ampuni dan lupakan. Maafkanlah dan biarkanlah masa lalu itu pergi. Ampunilah, agar Tuhan pun berkenan mengampuni dan melupakan pelanggaran kita. Jangan merasa diri berhak untuk menghakimi. Ampunilah mereka!
“If you’ll stay in faith, the enemy won’t have the last laugh; you will. God will vindicate you. He’ll make your wrongs right.” ~ Joel Osteen “Whose neglects learning in his youth, loses the past and is dead for the future.” ~ Euripides “Our faith becomes real when we’re in the middle of the storm. That’s when you’ll know what you really have.” ~ Joyce Meyer
kingdomnews 06
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
~
KOMUNITAS MESIANIK (KM)
YOUTH / BIBBLE STUDY Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781
Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast)
CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130
Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355
PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771 Anda ingin belajar alkitab? Visit www.sabda.org Elektronik warta kami dapat di download di www.rocksg.org
Every Thursday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) Every Friday, 07.30 PM KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Serangoon) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Bradell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 (Toa Payoh)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews