Bedah Buku PSEUDO SHARIAH ECONOMY AND MUSLIMS’ CIVILIZATION DEBT Penulis Buku: Prof. Tono Saksono, Ph D. Penerbit UTHM Malaysia
Oleh: Sofwan Jannah FIAI UII Yogykarta
Isi buku Pseudo Shariah • Buku ini pada dasarnya sudah pernah dibedah di Program Pascasarjana STIE Ahmad Dahlan Jakarta pada hari Sabtu (27/12/14) di ruang Sjahrir • Dijelaskan dalan buku tersebut: 1. topik Ekonometri (Econometrics). diawali dari sebuah curiosity yang mengundang pertanyaan apa dampak dari tidak adanya kalender Islam bagi kehidupan umat Islam dari sisi Ekonomi 2. Analisis Astronomi yang seharusnya dibangun untuk melahirkan atau membangun kalender Islam, karena sampai sekarang Kalender Islam (Hijriyah) pada dasarnya “belum ada” sebab masih adanya perbedaan dalam pelaksanaan Ibadah, terutama yang berkaitan ibadah Zakat, Puasa, dan ibadah haji • Selanjutnya digali secara mendalam kedua persoalan tersebut, dan dijelaskan bahwa Ekonomi Islam tidak melulu bergulat pada persoalan Riba, Maysir, dan Gharar.
BUKTI KALENDER HIJRIYAH BELUM ADA KARENA MASIH ADA PERBEDAAN 1
2
3
4
Kalender
Kalender Islam versi
Kalender Islam versi
Kalender Islam versi
Gregorian (2009)
Islamic Finder 1430
Search Truth 1430
Accurate Times 1430
1 Januari
4 Muharram
3 Muharram
4 Muharram
4 Februari
9 Safar
8 Safar
8 Safar
5 Maret
8 Rabi al-Awwal
7 Rabi al-Awwal
8 Rabeea’ Awwal
6 April
10 Rabi al-Akhar
9 Rabi al Akhar
10 Rabeea’ Thani
14 Mei
19 Jumada al-Awwal
18 Jumada al-Awwal
19 Jamada Aula
10 Juni
17 Jumada al-Akhirah
16 Jumada Akhirah
16 Jamada Akhirah
3 Juli
10 Rajab
9 Rajab
10 Rajab
29 Juli
7 Sha’ban
6 Sha’ban
6 Sha’ban
24 Agustus
3 Ramadan
2 Ramadan
3 Ramadan
Perselisihan dalam menentukan kalender Islam membuktikan bahwa kaum muslimin selama ini masih lalai dan abai.
Pengaruh Kalender Islam (Hijriyah) yang tidak pasti (belum Ada) • Kalender Hijriyah belum Kompak sehingga Sulit untuk dipedomani dan merugikan banyak orang dari sisi Ekonomi (perhatikan ada Tuslah h -7 s.d. h +7 menjelang idul Fitri. • Untuk pelaksanaan ibadah Zakat yang seharusnya menggunakan kalender islam, maka terpaksa memakai kalender Masehi (Gregorian) berarti mundur 10 – 11 hari setiap tahunnya • Persiapan untuk pelaksanaan Ibadah Puasa dan idul fitri, serta Idul Adha tidak dapat diprediksi, karena ditentukan sehari sebelumnya, idul Adha ada tenggang 10 hari. • Kalender Hijriyah tidak mungkin dibangun dengan berpedoman ada Rukyat, sebab tidak semua tempat dapat melakukan rukyat terutama di daerah berlintang tinggi, baik di Utara atau di Selatan Hatulistiwa. • Kalender Hijriyah dapat dibangun hanya dengan Hisab,
Kalender Hijriyah Vs Masehi • Karena sulitnya berpedoman pada kalender Islam (Hijriyah) yang masih terpaku pada Rukyat, maka banyak Aktivitas Kemasyarakatan yang terpaksa menggunakan Kalender Masehi (Gregorian), termasuk dalam pelaksanaan ibadah Zakat, Puasa wajib dan Sunnah, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, dan peringatan hari-hari Besar Islam lainnya. (ini sebenarnya merugikan umat Islam) • Keuntungan Kalender Hijriyah akan lebih produktif, karena masanya lebih pendek 10 s.d 11 hari setiap tahunnya.
Kesulitan Kalender berbasis Rukyat • Peristiwa Akhir (29 ) Sya’ban 1401 (Kamis malam pada saat magrib, 2 Juli 1981 posisi irtifa’ hilal di Mekah = 8 10 30), namun karena cuaca mendung di hampir seluruh Saudi Arabia, maka diputuskan bahwa besok dinyatakan Istikmal, dan awal puasa Ramadan 1401 dilaksanakan mulai Sabtu, 4 juli 1981. • Pada hari ke-28 malam, yaitu Jumat malam Sabtu 31 Juli 1981 irtifa’ hilal sudah dapat dirukyat irtifa: 4 30 31 padahal puasa baru dilakukan 28 hari saja. • Ketika laporan rukyat disampaikan ke pejabat yang berwenang dan dilakukan musyawarah, maka diputuskan malam itu juga bahwa ibadah puasa harus di akhiri dan Sabtu 1 Agustus 1981 adalah Idul Fitri 1401 H. dan diwajibkan untuk melakukan qodo satu hari, karena puasanya masih kurang satu hari.
Awal Kalender Masehi Kalender Masehi ditetapkan Kaisar Romawi pada tahun 47 SM dengan ketentuan: 1. Satu tahun berumur 365 hari dengan kelebihan 6 jam setiap tahun 2. Setiap tahun yang keempat (angkanya habis dibagi 4) umurnya 366 hari diberi nama tahun kabisat (tahun panjang), 3. Adapun tahun biasa (tahun pendek) berumur 365 hari. Cara menetapkannya: jika bilangan tahun habis dibagi 4 berarti tahun kabisat, misalnya 2005 : 4 = 501,25 (non kabisat) sedangkan 2004 : 4 = 501 tahun kabisat.
Perkembangan Kalender Masehi Abad ke-16 terjadi pergeseran musim semi, yang biasanya jatuh pada 21 Maret telah maju jauh, maka konsekuensinya harus dilakukan koreksi. Semula tahun Masehi berumur 365,25 hari, kemudian dirubah satu tahun menjadi 365,2425 hari, karena revolusi bumi bukan 365 hari lebih 6 jam tetapi 365 hari 5 jam 56 menit (365 hari lebih 6 jam kurang 4 menit). Akibatnya 21 Maret 1582 terjadi pergeseran, sehingga awal musim semi jatuh lebih cepat di Eropa, sebagai koreksi akibat adanya pembulatan 4 menit selama 15 abad.
Dekrit Paus Gregorius XIII Paus Gregorius XIII menetapkan sebagai berikut: 1. Setiap bilangan tahun habis dibagi 100 meskipun habis dibagi 4 (menurut ketentuan sebelumnya sebagai tahun kabisat) tidak lagi menjadi kabisat. Hal itu karena pembulatan satu hari untuk tahun kabisat setiap 4 tahun tersebut mendahului beberapa menit dari sebenarnya, maka dilakukan pembulatan lagi pada setiap 100 tahun. 2. Setiap 400 tahun sekali diadakan pembulatan satu hari, jadi meski habis dibagi 100 maka tetap non kabisat. argumentasi dasar perhitungannya, yaitu kelebihan 4 menit setahun; maka selama 400 tahun menjadi 1600 menit = 26 jam 40 menit. 3. Untuk menghilangkan kelebihan dari pembulatan sebelumnya maka dilakukan pemotongan hari, yaitu sesudah tanggal 4 Oktober 1582, hari berikutnya langsung menjadi tanggal 15 Oktober 1582. dengan demikian, tanggal 5 – 14 Oktober 1582 (selama 10 hari) tidak pernah ada pada penanggalan Masehi.
Paus Gregorius XIII Paus Gregorius XIII memiliki nama kelahiran Ugo Buoncompagno (7 Januari 1502 – 10 April 1585) menjabat antara tahun 1572 - 1585. sangat populer/terkenal karena menetapkan sistem Kalender Gregorian, yaitu Kalender Julian yang disempurnakan pada 1582 Saya tidak faham yang tertulis pada halaman 69, yaitu tanggal 24 Februari 1452
KALENDER PERUBAHAN DARI YULIAN KE GREGORIAN (DEKRIT PAUS GREGORIUS XIII)
Oktober 1582 Ahad
Senin
Kamis Jumat
Sabtu
1 14
W
2 15
K
3 16
L
4 17
P
15 18
P
16 19
L
19 22
P
20 23
P
21 24
W
22 25
K
23 26
26
W
27 30
K
28 1
L
29 2
P
30 3
17 20
K
18 21
L
24 27
P
25 28
31 4
Rabu
P
W
P
Selasa
P 29 Ijtima 22:16:38,99
Syawal
Simpulan pada Tahun Masehi Sejak Tahun 1 – 2000 adalah: - tahun 1 – 1582 semua tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat - tanggal 5 – 14 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam kalender penanggalan Masehi - tahun 1700, 1800, 1900 bukan merupakan tahun kabisat (3 tahun terjadi koreksi 3 hari). Dengan demikian, Koreksi Anggaran Gregorius sampai dengan tahun 2099 adalah 13 hari dengan rincian 10 hari atas putusan Paus (Dekrit) ditambah 3 hari sebagai konsekuensi tahun 1700, 1800, dan 1900 yang bukan Kabisat. - Maka mulai tahun 2100 s.d. 2199 Anggaran Gregorius menjadi 14 hari, - mulai 2200 s.d. 2299 Anggaran Gregorius menjadi 15 hari, dan - 2300 s.d. 2499 Anggaran Gregorius menjadi 16 hari dst.
Perubahan Kalender Masehi & Masyarakat •Berubahnya model kalender Masehi (Yulian) ke system Gregorius XIII tidak serta merta langsung diikuti oleh masyarakat Dunia, karena berbagai sebab: •Indonesia secara resmi mengikuti kalender Masehi versi Gregorian saat dijajah Belanda di sekitar tahun 1806 -1816, meski Belanda sudah memasuki Indonesia di sekitar tahun 1583 - 1596 •Masyarakat Swedia baru mengikutinya tahun 1753 •Negara Jepang mulai mengakui pada tahun 1873 •China mulai mengakui pada tahun 1912 •Turki baru mengakui Gregorian pada tahun 1927 • Almanak Hisab Rukyat. Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kemenag RI 2010 halaman 106
URGENSI POSISI MATAHARI DAN BULAN SEBAGAI PENENTU KALENDER & PERHITUNGANNYA
ىو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا َوقَ َّد َرهُ َمنَا ِز َل لتعلموا عدد السنين والحساب ما خلق اهلل ذلك إال بالحق يفصل اآليات لقوم يعلمون Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempattempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orangorang yang mengetahui. (QS, Yunus [10]: 5
PERINTAH PUASA DALAM AL QURAN MENGUNAKAN KATA SYAHIDA
شهر رمضان الذي أنزل فيو القرآن ىدى للناس وبينات من الهدى والفرقان ِ َّ ص ْموُ ومن كان مريضا أو على سفر فعدة من أيام ي ل ف ر ه الش م ك ن م ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ْ فَ َم ْن َش ِه َد أخر يريد اهلل بكم اليسر وال يريد بكم العسر ولتكملوا العدة ولتكبروا اهلل على ما ىداكم ولعلكم تشكرون
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu (menyaksikan dan) hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS Al baqarah [2]: 185
Rasulullah tidak Puasa saat Wukuf di Arafah
َِن ناسا اخت لَ ُفوا ِعندىا ي وم عرفَة فِي صوم ِ ِ ِ ِ َّ أ ث ر ا ْح ل ا ت ن َ َ ْ َع ْن أ ُِّم الْ َف ْ ْ ض ِل ب ََ َ ْ َ َ َ ْ َ ً َْ َ ِ ِ ِ َّ َّ َّ س ي ل م ه ض ع ب ال ق و م ائ ص و ى م ه ض ع ب ال ق ف م ل س و و ي ل ع اهلل ى ل ص ي ب ن ال َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ِّ ْ ُ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ ٌ ْ َ َ َ َ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ ش ِربَ ُو ف ه ر ي ع ب ى ل ع ف اق و و ى و ن ب ل ح د ق ب و ي ل إ ت ل س َر أ ف م ائ ص ْ َ َ َ ِ َ َ َ ٌ َ َب َ َ َ َُ َ َ َ ْ ُ َ ْ dari Ummu Al Fadhal binti Al Haris bahwa; "Orangorang ragu tentang puasa Nabi Saw pada hari 'Arafah. Sebagian dari mereka mengatakan Beliau berpuasa, sebagian yang lain mengatakan tidak, Lalu aku utus seseorang membawakan segelas susu ketika Beliau sedang wuquf, maka Beliau meminumnya". (HR Bukhari: 1551)
Nabi Saw melarang Puasa hari Arofah pada saat Wukuf di Arofah
ِ ِ ال ُكنَّا ِع ْن َد أَبِي ُى َريْ َرَة فِي ر ج ْه ل ا ي د َ َي َح َّدثَنَا ِع ْك ِرَمةُ ق ِّ َ َ ٍّ َع ْن َم ْه ِ ِ ِ ِ َّ َّ َّ َّ ص ْوِم ن ع ى ه ن م ل س و و ي ل ع اهلل ى ل ص اهلل ول س ر َن أ ا ن ث د ح ف و َ َ َ َ ْ َ ََ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ َ َ بَ ْيت يَ ْوِم َع َرفَةَ بِ َع َرفَ َة
dari Mahdi Al Hajari, telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah, ia berkata; dahulu kami pernah di sisi Abu Hurairah di rumahnya, kemudian ia bercerita kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang berpuasa pada hari 'Arafah di 'Arafah. (HR Abu Dawud: 1024)
Pahala Puasa Sunnah
ِ ادةَ رجل أَتَى النَّبِ َّي صلَّى اهلل َعلَي ِ َف تَصوم فَ غ ِ ول ِ َّ و و س م ل ض ي ك ال ق ف ت ق ي َع ْن أَب صلَّى اهلل َ ُ ب َر ُس َ َ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ٌ ِ ِ ِضينَا ب ِ ال ر ِ َّ ِْ ِاهلل َربِّا َوب اْل ْس ََلِم ِدينًا َوبِ ُم َح َّم ٍد ق و ب ض غ و ن ع اهلل ي ض ر ر م ع َى أ ر ا م ل ف م ل س و و اهللُ َعلَْي َ َ َ َ َ َّ ْ َ َ ُ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ِ اهلل ِ ب رسولِ ِو فَجعل عُمر ر ِ ب ِ ِنَبِيِّا نَعوذُ ب ِ ِ ِّد َى َذا الْ َك ََل َم َحتَّى ض غ و اهلل ض غ ن م َ َ َ َ ُ ض َي اهللُ َع ْنوُ يُ َرد َ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ِ َّ وم ال ص ف بِ َم ْن ي َ َام َوَال أَفْطََر أ َْو ق َ َالد ْى َر ُكلَّوُ ق َ ال عُ َم ُر يَا َر ُس َ ضبُوُ فَ َق ََس َك َن غ َ ول اهلل َك ْي َ َص َ ِ ال َال ُ ُ َ ف َم ْن كأ يق َذل ال َويُ ِط ص ف َم ْن ي لَ ْم ي َ ََح ٌد ق َ َوم يَ ْوَم ْي ِن َويُ ْف ِط ُر يَ ْوًما ق َ َص ْم َولَ ْم يُ ْف ِط ْر ق َ ال َك ْي َ ال َك ْي َ ُ ُ ُ ُ َ َ َ ِ يصوم ي وما وي ْف ِ اك صوم َداو َد َعلَي وم يَ ْوًما َويُ ْف ِط ُر يَ ْوَم ْي ِن ص ي ن م ف ي ك ال ق م َل الس و ذ ال ق ا م و ي ر ط َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ِْ ُ ُ ْ َ ُِ ُ َ ْ َ ْ ِ ً ْ َ ُ ُ َ ً ْ َِ ُ ُ َ ِ َّ َّ ضا ُن ول اهلل ت َذل ال َود ْد ُ ال َر ُس َ َك ثُ َّم ق َ َق ْت أَنِّي طُِّوق ٌ صلى اهللُ َعلَْيو َو َسل َم ثَََل ُ َ ث م ْن ُك ِّل َش ْه ٍر َوَرَم َ ُ َ ِ ِ ِ ِ الد ْى ِر ُكلِّ ِو ِ ضا َن فَ َه َذا ِّ َّ َ َ السنَةَ الَّتِي قَ ْب لَ ُو ر ف ك ي ن أ اهلل ى ل ع ب س ت ح أ ة ف ر ع م ي ص ام ي ص إِلَى َرَم َ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ِام يَ ْو ُ ُ َ َ ِصيام ي و ِ َحتَسب َعلَى ِ السنَةَ الَّتِي ب ْع َدهُ و السنَةَ الَّتِي قَ ْب لَ ُو أ اء ور ش ا ع م َّ اهلل أَ ْن يُ َك ِّف َر َّ َو ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ ََ dari Abu Qatadah bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Bagaimana Anda berpuasa?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah Saw marah. Dan ketika Umar melihat Rasulullah Saw marah, ia berkata, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya." Umar mengulang ucapan tersebut hingga kemarahan Rasulullah Saw reda. Kemudian ia bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?" Beliau menjawab: "Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka." -atau beliau katakan dengan redaksi 'Selamanya ia tak dianggap berpuasa dan tidak pula dianggap berbuka-- Umar bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari?" beliau menjawab: "Itu adalah puasa Dawud 'As" Umar bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?" beliau menjawab: "Aku senang, jika diberi kekuatan untuk itu." kemudian Rasulullah Saw bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadlan ke Ramadlan sama dengan puasa setahun penuh. Sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun setahun penuh sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa pada hari 'Asyura`, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.“ (HR Bukhari: 1976)
Jika mau Berkurban tidak boleh memotong kuku dan Rambut
ِ َن النَّبِ َّي صلَّى اهلل َعلَي َّ ِ َّ َع ْن أ ُِّم َسلَ َمةَ أ َح ُد ُك ْم أَ ْن أ اد َر أ و ر ش ْع ل ا ت ل خ د ا ذ إ ال ق م ل س و و َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ ِش ِرِه َشيئًا قِيل ل ِس ِمن َشع ِر ال لَ ِكنِّي ب و ه َ َض ُه ْم َال يَ ْرفَ عُوُ ق َ َ س ْفيَا َن فَِإ َّن بَ ْع َ ُي َ َ َ ْ َّ ض ِّح َي فَ ََل يَ َم ُ َ ْ ُأ َْرفَ عُو
Dari Ummu Salamah bahwa Nabi Saw bersabda: "Jika telah tiba sepuluh (Zul Hijjah) dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka janganlah mencukur rambut atau memotong kuku sedikitpun." Dikatakan kepada Sufyan, "Sebagian orang tidak memarfu'kan (hadits ini)?" Sufyan menjawab, "Akan tetapi saya memarfu'kannya.“ (HR Muslim: 3653)
ِ ِ ِ َ ُ ض ِّح َي فَ ََل يَأْ ُخ َذ َّن ي ن أ د ي ر ي ة ي ح ض أ ه د ن ع َ ََع ْن أ ُِّم َسلَ َمةَ تَ ْرفَ عُوُ ق َّ ٌ ْ َ ُ ُ ُ ْ ُ َ ْ ال إِ َذا َد َخ َل ال َْع ْش ُر َو َش ْع ًرا َوَال يَ ْقلِ َم َّن ظُُف ًرا
dari Ummu Salamah dan dimarfu'kan kepada Nabi Saw, beliau bersabda: "Jika (Salah seorang) telah masuk sepuluh (Zul Hijjah), sedangkan ia memiliki hewan kurban yang hendak dikurbankan, maka jangan sekali-kali ia mencukur rambut atau memotong kuku.“(HR Muslim: 3654)
Ketika sudah terlihat hilal Zulhijah dan ada niat berkurban, maka tidak boleh memotong kuku dan Rambut
ِ ال إِ َذا رأَي تُم ِى ََل َل ِذي ال ِ َن النَّبِ َّي صلَّى اهلل َعلَي َّ َّ َع ْن أ ُِّم َسلَ َمةَ أ ْح َّج ِة ق م ل س و و َ َ َ ْ َْ َ ََ ْ ُ ِ ِ ِ ِ ِ َّ َ َح َم ُد بْ ُن َع ْب ِد أ ا ن ث د ح و ه ر ا ف ظ أ و ه ر ع ش ن ع ك س ض ِّح َي فَ لْيُ ْم ْ َ َ ْ َ َ َُح ُد ُك ْم أَ ْن ي َ َوأ ََر ْ َ َ َ اد أ َ ْ َْ ِ اهلل ب ِن الْح َك ِم الْه ِ ِ ِاش ِم ُّي ح َّدثَنَا مح َّم ُد بْن ج ْع َف ٍر ح َّدثَنَا ُش ْعبةُ َعن مال ٍ َك بْ ِن أَن س َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َُ َ َِعن عُمر أَو َعم ِرو ب ِن مسل ِ َاْلسن ِ ِ ٍ اد نَ ْح َو ُه ا ذ ه ب م ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ْ ََ ْ ْ
dari Ummu Salamah bahwa Nabi Saw bersabda: "Jika kalian telah melihat hilal sepuluh Zul Hijjah, dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, hendaknya ia tidak mencukur rambut dan tidak memotong kuku terlebih dahulu." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Al Hakam Al Hasyimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik bin Anas dari Umar atau 'Amru bin Muslim dengan sanad ini, seperti hadits tersebut.“(HR Muslim: 3655)
PERINTAH PUASA DALAM HADIS ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ت اهلل ي اهلل د ع ض ب م ر ع س ر ن ال م ب ق ا ع م م ن ال ه اب س ي ن َن ع أ ر م ع ن ب َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ أَ ْخبَ َرن ُ ُ َ َ ََ َ ْ ََ ْ َ ِ َّ َّ ِ وموا َوإِ َذا َرأَيْ تُ ُموهُ فَأَفْ ِط ُروا ص ف وه م ت َي أ ر ا ذ إ ول ق ي م ل س و و ي ل ع اهلل ى صل ُ َ َر ُس َ َ َ ُ ُ َ ُ ْ ْ ُ َ ول اهلل ُ ُ ََ ََ ُ َ ُفَِإ ْن غُ َّم َعلَْي ُك ْم فَاقْ ُد ُروا لَو
telah mengabarkan kepada saya Salim bin 'Abdullah bin 'Umar bahwa Ibnu'Umar r.a. berkata; Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Jika kamu melihatnya maka berpuasalah dan jika kamu melihatnya lagi maka berbukalah. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya. (HR Bukhari: 1767)
ِ ِ ِ ِ ِ َّ َّ َّ ِ ضا َن م ر ر ك ذ م ل س و و ي ل ع اهلل ى ل ص اهلل ول س ر َن أ ا م ه ن ع اهلل ي ض ر ر م ع ن ب اهلل د َع ْن َع ْب َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ ُ َْ ُ َ َ َ َ ُ ْ وموا َحتَّى تَ َرْوا الْ ِه ََل َل َوَال تُ ْف ِط ُروا َحتَّى تَ َرْوهُ فَِإ ْن غُ َّم َعلَْي ُك ْم فَاقْ ُد ُروا لَ ُو َ فَ َق ُ َال َال ت ُص
dari 'Abdullah bin 'Umar r.a. bahwa Rasulullah Saw menceritakan tentang bulan Ramadan lalu Beliau bersabda: "Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan jangan pula kalian berbuka hingga kalian melihatnya. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya . (HR Bukhari: 1773)
PERINTAH PUASA DALAM HADIS ِ ِ َّ ال أَبُو ي ب ن ال ال ق ول ق ي و ن ع اهلل ي ض َ َال ق َ َصلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم أ َْو ق َ ُ َ ُ ُ َس ِم ْع َ ُّ َ ُ ْ َ ُ َ ت أَبَا ُى َريْ َرَة َر ِ اس ِم صلَّى اهلل َعلَي ِ الْ َق َّ وموا لِ ُرْؤيَتِ ِو َوأَفْ ِط ُروا لِ ُرْؤيَتِ ِو فَِإ ْن غُبِّ َي َعلَْي ُك ْم فَأَ ْك ِملُوا ص م ل س و و َ ُ ُ َ ََ ْ ُ ِِع َّد َة َش ْعبا َن ثَََلث ين َ َ
aku mendengar Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi Saw bersabda, atau katanya Abu Al Qasim Saw telah bersabda: "Berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Sya'ban menjadi tiga puluh".(HR Bukhari: 1776)
ِ ِ ِ َّ َّ َّ َ َّ ال َال م ر ر ك ذ و ن أ م ل س و و ي ل ع اهلل ى ل ص ي ب ن ال ن ع ا م ه ن ع اهلل ي ض َ ضا َن فَ َق َ َ َ َ ََ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ِّ ْ َ َ ُ ْ َ ُ َ َع ْن ابْ ِن عُ َم َر َر وموا َحتَّى تَ َرْوا الْ ِه ََل َل َوَال تُ ْف ِط ُروا َحتَّى تَ َرْوهُ فَِإ ْن أُ ْغ ِم َي َعلَْي ُك ْم فَاقْ ِد ُروا لَ ُو ُ َت ُص
dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi Saw bahwa beliau menyebutkan Ramadan, dan beliau pun bersabda: "Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal (bulan sabit) dan jangan pula berbuka hingga melihatnya kembali. Namun, jika hilal itu tertutup dari pandanganmu, makan hitunglah.“ (HR Muslim: 1795)
Argumentasi harus Rukyat karena ada Illat
ِ ِ ِ صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم أَنَّ ُو ي ب َّ ن ال ن ع ا م ه ن ع اهلل ي ض ر ر م ع ن اب ع م ْ َ ِّ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ أَنَّوُ َس ِ َّ َّ ب الش ْه ُر َى َك َذا َو َى َك َذا يَ ْعنِي َم َّرًة س ح ن ال و ب ت ك ن ال ة ي ُم أ ة ُم أ ا ن ال إ َ َق ْ َّ َّ ٌ ِّ ٌ َ َ َ َ ُ ُْ َ ُُ ِتِسعةً و ِع ْش ِرين وم َّرًة ثَََلث ين ََ َ َ َ َْ
(Sa'id bin 'Amru) mendengar Ibnu'Umar r.a. dari Nabi Saw bersabda: "Kita ini adalah ummat yang ummi, yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu jumlah harinya segini dan segini, yaitu sekali berjumlah dua puluh sembilan dan sekali berikutnya tiga puluh hari". (HR Bukhari: 1780)
Dengan demikian, jika kaum muslimin sudah tidak Ummi, maka Hisab menjadi suatu Keharusan.
الحمد هلل رب العالمين Sekian Terima Kasih atas Perhatiannya Semoga Allah SWT meridoi kita semua. Amin
Yogyakarta, 16 September 2015 Drs. Sofwan Jannah, M Ag.