ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 BEBERAPA TINGKAT KEMASAMAN (pH) DAN KONDUKTIVITAS ELEKTROLIT (EC) DARI MEDIA HIDROPONIK PADA TIGA VARIETAS STROBERI Oleh : Bondansari1), Dyah Susanti1), dan Eni Sumarni2) 1) Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unsoed ABSTRAK
Rendahnya produksi pada musim hujan menjadi permasalahan bagi petani stroberi. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membudidayakan tanaman stroberi secara hidroponik dan penggunaan varietas yang sesuai. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan: 1) tanggap tiga varietas stroberi terhadap tingkat kemasaman (pH) yang berbeda, 2) tanggap tiga varietas stroberi terhadap konduktivitas elektrolit (Electrical Conductivity/EC) yang berbeda, dan 3) mempelajari kombinasi pH dan EC yang terbaik untuk setiap varietas. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai dengan April 2009 di rumah plastik, bertempat di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Penelitian merupakan percobaan eksperimental dengan tiga faktor yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), diulang tiga kali. Faktor yang dicoba yaitu varietas : Sweet Charlie (V1), Oso Grande (V2) dan Santung (V3); variasi pH : pH 5 (T1), pH 6,5 (T2), pH 8 (T3) dan variasi EC : 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31 hari-panen (E1) dan 3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31 hari-panen (E2). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah buah, ukuran buah dan bobot buah. Analisis data menggunakan uji F, jika nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Ganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Ada interaksi antara varietas dengan pH, dan EC hara yang dicoba pada pertumbuhan tanaman stroberi; 2). Umur berbunga untuk varietas Sweet Charlie dipengaruhi pH hara, pH yang baik adalah pH 6,5, tetapi varietas Oso Grande dan Santung tidak dipengaruhi oleh pH hara; 3). Umur panen stroberi semakin panjang dengan naiknya pH hara dan pH hara yang optimum adalah 6,5; 4). Hasil stroberi yang baik adalah pH larutan 6,5 (K 2) dengan C1 (EC larutan hara 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen). Kata Kunci : pH, EC, Stroberi, varietas
ABSTRACT
Low of production in rainy season becomes a main problem for strawberry farmer. Cultivating strawberry on hydroponics culture using suitable variety could become an alternative effort to solve the problem. This research aimed to study: 1) response of three strawberry varieties to acidity level (pH) variation, (2) response of three strawberry varieties to electrical conductivity (EC) variation, 3) the best combination of pH and EC for each variety. The research has been conducted on September 2008 to April 2009 in plastic house, located in Serang Village, Karangreja Subdistrict, Purbalingga Regency. This research was experimental observation which comprised three factors. The factors were arranged according to Randomize Completely Block Design (RCBD), three times replicated. Observed factors were : 1) varieties : Sweet Charlie (V1), Oso Grande (V2) and Santung (V3); 2) pH variation : pH 5 (T1), pH 6.5 (T2), pH 8 (T3) and 3) EC variation : 1.5 mS/cm on 130 days and 3 mS/cm on 31 days-harvest (E1) and 3 mS/cm on 1-30 days and 4.2 mS/cm on 31 days-harvest (E2). Observed variables consisted of plant height, leaf number, wet weight of plant, dry weight of plant, flowering age, harvest age, number of fruit, fruit volume and fruit weight. Data analysis by F test, if significant it followed by Duncan Multiple Range test of 5%. Research result showed that 1). There is an interaction between varieties with pH, and nutrient EC on strawberry plant growth; 2). Flowering varieties of Sweet Charlie influenced nutrient pH, pH optimum is 6.5, but the varieties of Oso Grande and Santung not influenced by the pH of nutrient; 3). Optimum pH of nutrient for harvest age is 6.5; 4). Strawberry production highest at pH 6.5 (K2) with C1 (nutrient solution EC 1.5 mS / cm at the age of 10-30 days and 3 mS / cm at age 31 - harvest). Key words: pH, EC, Strawberry, variety
29
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 Beberapa komponen penting dalam
PENDAHULUAN Stroberi
merupakan
salah
satu
sistem
budidaya
tanaman
secara
komoditas hortikultura yang mempunyai
hidroponik, yaitu bibit, media tanam, hara
prospek yang baik karena nilai ekonomi
dan rumah kaca/plastik (Jones, 2005).
yang tinggi, dapat panen beberapa kali dan
Media tanam pada sistem hidroponik
perbanyakan tanaman yang mudah. Buah
berfungsi sebagai penopang akar tanaman
stroberi banyak mengandung vitamin dan
sehingga pemberian hara adalah kegiatan
mineral, adapun vitamin C sebanyak 60
penting (Agustina, 2004). Hara yang
mg/100 gram (Budiman dan Saraswati,
diberikan harus memiliki kepekatan atau
2006; Balitjestro, 2009).
konsentrasi
larutan
hara
dan
tingkat
Usaha untuk meningkatkan hasil
kemasaman (pH) yang sesuai untuk jenis
telah dilakukan dengan perbaikan budidaya
tanaman tertentu. Semakin tinggi nilai EC
baik komposisi hara dan penggunaan
suatu larutan hara maka makin besar arus
varietas unggul
(Susanto, 2003). Salah
listrik yang dapat dihantarkan (Sutiyoso,
satu solusi untuk peningkatan hasil stroberi
2003). Adapun nilai pH mempengaruhi
adalah dengan hidroponik dan penggunaan
ketersediaan unsur hara (Agustina, 2004).
varietas
yang
cocok.
Varietas
yang
Tingkat
kemasaman
dan
ditanam di sentra stroberi Desa Serang
konduktivitas elektrolit yang sesuai untuk
Kabupaten Purbalingga adalah varietas
budidaya
Oso Grande, Santung, dan Sweet Charlie
hidroponik pada media arang sekam belum
(Andi, 2008).
diketahui, maka perlu dilakukan penelitian
Sistem
budidaya
hidroponik
merupakan teknik penanaman tanpa tanah
tanaman
stroberi
secara
ini. Tujuan
penelitian
ini
untuk
dengan menyediakan unsur hara yang
mendapatkan: 1) mendapatkan pH hara
dibutuhkan oleh tanaman. Media tanam
yang sesuai untuk 3 varietas stroberi, 2)
yang
mendapatkan EC hara yang sesuai untuk 3
biasa
digunakan
untuk
sistem
budidaya hidroponik adalah arang sekam,
varietas
zeolit, pasir, rockwoll, sabut kelapa atau
kombinasi pH dan EC yang terbaik 3
serbuk
varietas stroberi.
sabut
kelapa
(cocopeat),
dan
stroberi,
3)
mendapatkan
gambut (Wuryaningsih et al., 2001). Keunggulan budidaya
tanaman secara
hidroponik seperti hemat lahan, mutu produk
terjamin.
dan
dapat
sepanjang musim (Soeseno, 1993). 30
panen
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di rumah plastik pada ketinggian 1.200 mdpl di desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 Purbalingga.
Penelitian
bulan
Variabel yang diamati meliputi tinggi
September 2008 sampai dengan April
tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot
2009.
basah tanaman (g), bobot kering tanaman Bahan
yang
dimulai
digunakan
dalam
(g), umur berbunga (hst), umur panen (hst),
penelitian ini adalah bibit stroberi dari
jumlah buah (buah), ukuran buah (cm3),
hasil stek yang telah berumur 15 hari dari
dan bobot buah (g). Data yang diperoleh
varietas Sweet Charlie, Oso Grande, dan
dianalisis dengan uji sidik ragam (uji F)
Santung, media arang sekam, larutan
dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Ganda
nutrisi AB mix, H2SO4 1%, KOH 10%,
Duncan (UJGD) dengan taraf 5 %.
aquades, air. Alat yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
rumah
plastik,
HASIL DAN PEMBAHASAN
polybag dengan ukuran 35 x 40 cm, ember,
Berdasarkan hasil analisis ragam
jerigen, gelas ukur, pengaduk, EC meter,
yang disajikan pada tabel 1, terlihat bahwa
pH meter, oven, jangka sorong, timbangan
ada perbedaan antara varietas stroberi pada
elektrik, tisu, alat tulis, dan kamera.
tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah
Metode penelitian yang digunakan
tanaman, bobot kering tanaman dan umur
adalah percobaan eksperimental dengan
panen. Perlakuan pH mempengaruhi semua
tiga faktor yang dicoba. Ketiga faktor yang
variabel yang diamati. Perlakuan EC
dicoba disusun berdasarkan Rancangan
mempengaruhi penampilan pada jumlah
Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali
daun, ukuran buah, dan bobot buah. Ada
ulangan dengan jumlah keseluruhan 54
interaksi antara tiga faktor yang dicoba
unit percobaan.
(varietas,
pH
dan
EC
hara)
pada
Faktor yang dicoba ada tiga yaitu
pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
varietas, variasi pH dan variasi EC.
bobot basah dan kering tanaman. Umur
Varietas stroberi (G) yang dicoba adalah
berbunga dan umur panen dipengaruhi
Sweet Charlie (G1), Oso Grande (G2) dan
varietas yang dicoba dan pH larutan hara,
Santung (G3). Variasi tingkat kemasaman
sedangkan jumlah buah, ukuran buah dan
(pH) media (K) adalah pH 5 (K1), pH 6,5
bobot buah dipengaruhi oleh pH dan EC
(K2), pH 8 (K3). Variasi konduktivitas
larutan hara yang digunakan.
Hal ini
elektrolit (EC) (C) adalah 1,5 mS/cm pada
menunjukkan
stroberi
umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur
dipengaruhi oleh pH dan EC hara, yang
31- panen (C1) dan 3 mS/cm pada umur 1-
berarti ketersediaan macam dan jumlah
30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31-
hara
panen (C2).
stroberi.
yang
bahwa
sesuai
hasil
menentukan
hasil
31
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 Tabel 1. Hasil analisis ragam perlakuan varietas (G), pH (K) dan EC (C) serta interaksinya pada variabel yang diamati Perlakuan G K C GxK GxC KxC GxKxC Tinggi Tanaman * ** tn ** ** ** ** Jumlah Daun ** ** ** ** * ** ** Bobot Basah Tanaman ** ** tn ** ** ** ** Bobot Kering Tanaman ** ** tn ** * tn * Umur berbunga tn ** tn ** tn tn tn Umur panen ** ** tn ** tn tn tn Jumlah buah tn ** tn tn tn * tn Ukuran buah tn ** * tn tn ** tn Bobot buah tn ** * tn tn * tn Keterangan: *= berpengaruh nyata; **= berpengaruh sangat nyata; tn= tidak nyata Variabel yang diamati
Interaksi antara Varietas Stroberi yang dicoba dengan pH hara yang digunakan Adanya interaksi antara varietas dan pH hara yang digunakan pada tinggi tanaman
menunjukkan
tanggap
yang
berbeda tiap varietas pada tiap taraf pH yang
dicoba.
memiliki
Varietas
tinggi
Oso
tanaman
Grande tertinggi
dibandingkan dua varietas lainnya yaitu 17,00 cm pada pH 6,5. Varietas Santung memiliki tinggi tanaman tertinggi pada pH 6,5, sedangkan varietas Sweet Charlie pada pH 5. Jumlah daun terbanyak dari tiga varietas adalah varietas Oso Grande pada pH 6,5 yaitu 14,17 helai. Jumlah daun terbanyak pada varietas Sweet Charlie dan Santung pada pH 6,5 dan pH 5 (Tabel 2). Ketersediaan unsur hara yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Unsur hara diserap tanaman dan diangkut ke bagian atas tanaman sampai ke daun bersama
dengan
aliran
transpirasi,
kemudian unsur hara terlibat dalam proses 32
metabolisme dasar (Sitompul dan Guritno, 1995). Semakin banyak jumlah daun berarti proses fotosintesis yang terjadi juga banyak, berarti fotosintat yang dihasilkan banyak.
Fotosintat
yang
dihasilkan
tanaman akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Ketersediaan unsur hara erat hubungannya dengan tingkat kemasaman media tumbuh dan larutan hara (Resh, 2004). Apabila suatu larutan nutrisi bersifat terlalu masam atau terlalu basa akan menyebabkan sejumlah unsur hara di dalam larutan akan mengendap menjadi garam–garam yang tidak larut sehingga tidak bisa diserap oleh tanaman (Nicholls, 1991).
Umumnya
derajat
larutan
hara hidroponik
kemasaman berada pada
kisaran pH 5,5 – 6,5. Pada kisaran tersebut daya larut unsur-unsur hara makro dan mikro optimal (Untung, 2000). Pada pH yang rendah ketersediaan N, P, K, S, Ca, Mg, dan Mo rendah, tetapi pada pH yang
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 sangat tinggi P, K, S dan B serta Mo cukup
Santung pada pH 6,5. Varietas Oso Grande
tersedia (Agustina, 2004). Stroberi yang
mempunyai bobot kering tanaman paling
dibudidayakan secara hidroponik tumbuh
tinggi dibandingkan dua varietas lainnya
baik pada kisaran pH 6,0 – 6,5 (Sutiyoso,
pada pH 6,5. Varietas Sweet Charlie
2003).
memiliki bobot kering tanaman tertinggi
Jumlah daun menunjukkan bahwa
pada pH 5, sedangkan varietas Santung
pada pH 8, umumnya tiap varietas rendah,
pada pH 6,5. Sama halnya dengan bobot
dan pH 6,5 jumlah daunnya terbanyak.
basah tanaman, nilai bobot kering tanaman
Nampaknya varietas Santung dan Sweet
tertinggi juga pada kisaran pH 6,5, maka
Charlie
dapat disimpulkan kisaran pH 6,5 sesuai
pada pH 5,5 dengan 6,5 sama
jumlah daunnya, tetapi varietas Santung jumlah daunnya lebih sedikit dibandingkan Sweet Charlie (Tabel 2).
untuk stroberi. Nilai bobot basah yang tinggi diikuti
Jumlah daun
oleh nilai bobot kering yang tinggi pula,
terbanyak diperoleh varietas Oso Grande
karena bobot basah tanaman merupakan
pada pH hara 6,5.
integrasi dari semua proses yang dialami
Tabel 2 memperlihatkan bahwa,
oleh tanaman. Sedangkan bobot kering
bobot basah tanaman tertinggi dari tiga
tanaman
adalah
biomasa
varietas yang diteliti adalah varietas Oso
tanaman. Bobot basah dan bobot kering
Grande pada pH 6,5. Varietas Sweet
tanaman
Charlie mempunyai bobot basah tanaman
kemasaman.
dipengaruhi
dari
oleh
suatu derajat
tertinggi pada pH 5, sedangkan varietas Tabel 2. Interaksi varietas dan pH pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman Kombinasi Tinggi Tanaman Jumlah Daun Bobot Basah Bobot Kering Perlakuan (cm) (helai) Tanaman (g) Tanaman (g) G1K1 14,58 ab 10,67 b 58,73 b 9,63 b G1K2 12,67 bc 11,17 b 53,40 b 9,33 b G1K3 6,42 ef 3,67 d 14,57 d 3,83 cd G2K1 10,58 cd 7,50 c 28,77 cd 5,70 bcd G2K2 17,00 a 14,17 a 103,13 a 18,53 a G2K3 7,08 ef 5,17 cd 16,00 d 2,97 d G3K1 9,17 de 7,00 c 30,53 cd 5,03 cd G3K2 14,75 ab 6,67 c 40,73 bc 7,17 bc G3K3 5,08 f 3,50 d 16,90 d 3,27 cd Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada satu kolom tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Ganda Duncan 5%. G1 = Varietas Sweet Charlie, G2 = Varietas Oso Grande, G3 = Varietas Santung, K1= pH 5, K2 = pH 6,5 dan K3 = pH 8.
33
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 Tabel 3. Interaksi antara varietas dengan pH hara pada variabel umur berbunga dan umur panen Kombinasi Perlakuan Umur berbunga (hst) Umur panen (hst) G1K1 68,33 bc 85,00 a G1K2 64,17 c 78,83 a G1K3 74,00 a 93,67 b G2K1 69,00 b 81,33 a G2K2 66,83 bc 80,67 a G2K3 66,83 bc 92,00 b G3K1 66,83 b 84,33 a G3K2 67,33 bc 82,67 a G3K3 70,17 b 81,67 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada satu kolom tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Ganda Duncan 5%. G1 = Varietas Sweet Charlie, G2 = Varietas Oso Grande, G3 = Varietas Santung, K1= pH 5, K2 = pH 6,5 dan K3 = pH 8. Nilai bobot basah dan bobot kering
keseimbangan karbon/protein. Hal tersebut
tanaman terkecil untuk setiap varietas
berhubungan dengan kemampuan tanaman
adalah pada pH 8. Nilai pH yang bersifat
untuk melakukan asimilasi, akumulasi
basa menyebabkan kurangnya ketersediaan
makanan, dan alokasi atau distribusi hasil
unsur hara yang dapat diserap tanaman
asimilasi (Lakitan, 2001).
(Hardjowigeno, 1995).
Umur panen pertama kali varietas
Umur berbunga yang genjah adalah
stroberi pada pH hara 8 terdalam pada
varietas Sweet Charlie pada pH 6,5, dan
varietas Sweet Charlie dan Oso Grande,
terdalam pada pH 8.
Ini menunjukkan
tetapi pada pH 5 dan 6,5 nampak umur
bahwa pH hara pada varietas Sweet
panennya sama serta lebih genjah dari pada
Charlie sangat berpengaruh terhadap umur
pH 8 (Tabel 2). Berbeda dengan Santung
Berbeda dengan Oso Grande
yang tidak menampakkan perbedaan umur
berbunga.
dan Santung
yang tidak terpengaruh
panen pertama pada pH hara yang dicoba.
dengan pH hara pada pengamatan umur
Jadi
berbunga.
hara
memperpanjang umur panen. Ketersediaan
berhubungan dengan ketersediaan suplai
Fosfor diduga dapat mempengaruhi umur
energi dan bahan pembangun bagi proses
panen tanaman stroberi. Unsur hara makro
pembentukan dan perkembangan bunga
yang berfungsi dalam pembentukan bunga,
dan
buah
Keberadaan
ketersediaan
berhubungan
unsur
unsur
dengan
hara
juga
kemasaman
pH
dan
hara
biji
meningkat
serta
akan
mempercepat
pematangan buah adalah Fosfor (Sutiyoso,
(Salisbury dan Ross, 1995). Kuncup bunga
2003).
terbentuk
mempengaruhi tersedianya Fosfor untuk
34
setelah
tanaman
mencapai
Salah
satu
faktor
yang
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 tanaman
adalah
kemasaman
(pH)
(Hardjowigeno, 1995). Pada pH yang sangat tinggi Fosfor cukup banyak tersedia (Agustina, 2004). Stroberi
Tinggi tanaman tertinggi ditunjukkan oleh varietas Sweet Charlie pada C2 dan lebih tinggi dari C1. Varietas Oso Grande dan Santung mempunyai tinggi yang sama pada setiap taraf C. Hal ini nampak bahwa varietas Swett Charlie
lebih tanggap
terhadap peningkatan jumlah hara dari pada dua varietas yang dicoba (Tabel 4). Dilihat jumlah daun terbanyak adalah varietas Oso Grande dan sama dengan Sweet Chalie pada C2 serta lebih banyak daripada C1. Sebaliknya varietas Santung antara C1 dengan C2, jumlah daunnya sama banyak (Tabel 4). Nampak bahwa varietas tidak
varietas lain dalam jumlah daun. Varietas Oso Grande mempunyai bobot basah dan kering tertinggi pada C1
Interaksi antara Varietas dengan EC hara yang dicoba
Santung
peningkatan jumlah hara dibandingkan
tanggap
terhadap
dan sama dengan Sweet Charlie pada C2. Nampaknya varietas Santung mempunyai tidak tanggap terhadap peningkatan jumlah hara pada pengamatan bobot basah dan kering.
Varietas Sweet Charlie hanya
meningkatkan
bobot
basah
dengan
meningkatnya jumlah hara yang diberikan, tetapi tidak pada pengamatan bobobt keringnya (Tabel 4). Jumlah daun terbanyak dari tiap varietas yang dicoba pada C2. Ini berarti jumlah daun untuk varietas Sweet Charlie dan Oso Grande optimal pada C2. Nilai EC yang sesuai untuk setiap varietas berbeda karena ada perbedaan kemampuan akar menyerap unsur hara (Sutiyoso, 2003).
Tabel 4. Interaksi varietas dan EC pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman Kombinasi Tinggi Tanaman Jumlah Daun Bobot Basah Bobot Kering Perlakuan (cm) (helai) Tanaman (g) Tanaman (g) G1C1 9,06 c 6,78 b 29,71 b 6,07 bc G1C2 13,39 a 10,22 a 54,76 a 9,13 ab G2C1 11,83 ab 7,11 b 59,18 a 10,78 a G2C2 11,28 abc 10,78 a 39,42 b 7,36 bc G3C1 10,22 bc 5,56 b 34,04 b 6,02 bc G3C2 9,11 c 5,89 b 24,73 b 4,29 c Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada satu kolom tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Ganda Duncan 5%. G1 = Varietas Sweet Charlie, G2 = Varietas Oso Grande, G3 = Varietas Santung, C1 = 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen dan C2 = 3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31- panen.
35
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 Tabel 5. Interaksi pH dan EC pada variabel jumlah buah, ukuran buah dan bobot buah Kombinasi Jumlah Buah Ukuran Buah Bobot Buah Perlakuan (buah) (cm3) (g) K1C1 1,39 b 4,11 c 4,18 c K1C2 2,11 a 5,17 bc 4,93 bc K2C1 2,56 a 7,72 a 7,71 a K2C2 2,06 a 5,81 b 5,76 b K3C1 0,39 c 1,78 d 1,38 d K3C2 0,00 c 0,00 e 0,00 e Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada satu kolom tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Ganda Duncan 5%. G1 = Varietas Sweet Charlie, G2 = Varietas Oso Grande, G3 = Varietas Santung, C1 = 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen dan C2 = 3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31- panen. Interaksi antara pH dengan EC hara pada Hasil Stroberi Tabel 5 memperlihatkan bahwa, Jumlah buah terbanyak pada kombinasi pH 6,5 dengan C1,
sama dengan C2 serta
kombinasi pH 5 dengan C2. Jumlah tersedikit adalah pH 8 dengan C2. Pada ukuran buah dan bobot buah terbaik pada kombinasi pH 6,5 dangan C1. Ukuran dan bobot buat terkecil adalah pH 8 dengan C2. Ini menunjukkan bahwa peningkatan pH dan EC hara menurunkan hasil. Hal ini berarti bahwa pH yang tinggi dan hara yang
banyak
ketersediaan
dapat hara
menunurunkan dan
dapat
mengakibatkan munculnya unsur beracun sehingga tanaman tidak menghasilkan (Harjowigeno, Guritno, 1995).
2003;
Sitompul
dan
Hasil yang baik untuk
stroberi pada pH hara6,5 dan C1(EC 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen).
36
Interaksi antara Varietas (G), Kemasaman (pH) dan Konduktivitas Elektrolit (EC) pada Variabel Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Bobot Basah dan Kering Tanaman Stroberi Tabel 6 memperlihatkan interaksi antara varietas yang dicoba, pH dengan EC hara. Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah dan kering tanaman yang merupakan variabel pertumbuhan. Ini menunjukkan pada tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah
dan
dipengaruhi
bobot
kering
kemasaman
tanaman
(pH)
dan
konduktivitas elektrolit (EC) dan varietas yang dicoba. Jadi penampilan pertumbuhan dari tiap varietas stroberi yang dicoba dipengaruhi pH dan EC yang berbedabeda. Varietas
Sweet
Charlie
(G2)
memperlihatkan pertumbuhan yang terbaik pada kombinasi K1 (pH 5) dan C2 (EC 3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31- panen). Kemasaman yang
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 sesuai untuk varietas Santung adalah pada
pada umur 31- panen), tetapi untuk nilai
K2 (pH 6,5) dan C1 (EC 1,5 mS/cm pada
bobot basah dan kering tanaman tertinggi
umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur
pada kombinasi K2 (pH 6,5) dan C1 (EC
31-
1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3
panen),
tersebut
karena
varietas
pertumbuhan
pada
kombinasi
Santung
memiliki
terbaik
tanaman tertinggi).
(bobot
kering
mS/cm pada umur 31- panen). Jadi
akumulasi
bahan
kering
Berbeda dengan
tertinggi (pertumbuhan terbaik) dicapai
varietas Sweet Charlie dan Santung,
oleh varietas G2 (Oso Grande) pada K2
varietas
Oso
Grande
memiliki
nilai
(pH larutan hara 6,5) dan C1 (EC
1,5
tertinggi pada tinggi tanaman dan jumlah
mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm
daun pada kombinasi pH 6,5 dan C2 (EC 3
pada umur 31- panen).
mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm Tabel 6. Interaksi varietas, pH dan EC pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun Kombinasi Tinggi Tanaman Jumlah Daun Bobot Basah Bobot Kering Perlakuan (cm) (helai) Tanaman (g) Tanaman (g) G1K1C1 8,00 efgh 5,00 defg 20,73 e 4,60 def G1K1C2 21,17 a 16,33 b 96,73 ab 14,67 bc G1K2C1 13,00 cd 11,33 c 50,93 cd 8,60 de G1K2C2 12,33 de 11,00 c 55,87 c 10,07 cd G1K3C1 6,17 gh 4,00 defg 17,47 e 5,00 def G1K3C2 6,67 fgh 3,33 fg 11,67 e 2,67 ef G2K1C1 11,00 def 7,67 d 34,40 cde 7,13 def G2K1C2 10,17 defg 7,33 de 23,13 de 4,27 def G2K2C1 16,50 bc 7,00 def 119,73 a 21,00 a G2K2C2 17,50 ab 21,33 a 86,53 b 16,07 ab G2K3C1 8,00 efgh 6,67 def 23,40 de 4,20 def G2K3C2 6,17 gh 3,67 efg 8,60 e 1,73 f G3K1C1 8,17 efgh 6,33 defg 34,07 cde 5,93 def G3K1C2 10,17 defg 7,67 d 27,00 de 4,13 def G3K2C1 18,17 ab 7,67 d 55,73 c 9,67 cd G3K2C2 11,33 de 5,67 defg 25,73 de 4,67 def G3K3C1 4,33 h 2,67 g 12,33 e 2,47 f G3K3C2 5,83 gh 4,33 defg 21,47 e 4,07 def Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada satu kolom tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Ganda Duncan 5%. G1 = Varietas Sweet Charlie, G2 = Varietas Oso Grande, G3 = Varietas Santung, , K1= pH 5, K2 = pH 6,5 dan K3 = pH 8, C1 = 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen dan C2 = 3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2 mS/cm pada umur 31- panen.
37
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 5. Hasil stroberi yang baik adalah pH
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil pada
larutan 6,5 (K2) dengan C1 (EC larutan
penelitian ini adalah:
hara 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari
1. Ada interaksi antara varietas dengan
dan 3 mS/cm pada umur 31- panen).
pH, dan EC hara yang dicoba pada
6. Belum ada interaksi antara varietas, pH
pertumbuhan tanaman stroberi.
larutan
2. Pertumbuhan terbaik untuk varietas
dan
EC
pada
variebel
pengamatan hasil stroberi.
stroberi Sweet Charlie adalah pada pH
Saran
yang
dapat
larutan hara 5 dan C2 (EC larutan hara
berdasarkan penelitian ini adalah:
3 mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2
1.
diberikan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mS/cm pada umur 31- panen). Pada
terhadap pH, EC dan varietas stroberi
varietas Oso Grande mempunyai tinggi
yang berbeda, dengan media yang
tanaman dan jumlah daun terbaik pada
berbeda dan teknik hidroponik non
pH hara 6,5 dan C2 (EC larutan hara 3
substrat.
mS/cm pada umur 1-30 hari dan 4,2
2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mS/cm pada umur 31- panen), tetapi
dengan jenis larutan hara hidroponik
bobot basah dan kering tanamannya
yang lain.
terbaik pada pH 6,5 dan C1 (EC larutan hara 1,5 mS/cm pada umur 1-30 hari
UCAPAN TERIMA KASIH
dan 3 mS/cm pada umur 31- panen).
Peneliti menyampaikan terima kasih
Santung
kepada FIECSA dan DPP/SPP Unsoed
untuk pertumbuhan terbaik pada pH
yang telah memberikan kepercayaan dan
6,5 dan C1 (EC larutan hara 1,5 mS/cm
dana penelitian ini.
Sedangkan
pada
varietas
pada umur 1-30 hari dan 3 mS/cm pada umur 31- panen). 3. Umur berbunga untuk varietas Sweet Charlie dipengaruhi pH hara, pH yang baik adalah pH 6,5, tetapi varietas Oso Grande dan Santung tidak dipengaruhi oleh pH hara. 4. Umur panen stroberi semakin panjang dengan naiknya pH hara dan pH hara yang baik adalah 6,5.
38
DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 80 hal. Andi, A. 2008. Budidaya Stroberi di desa Serang Purbalingga. Galeri Tabloid. Jawa Tengah. Balitjestro. 2009. Manfaat Stroberi (Online) http://balitjestro.litbang.deptan. go.id /index.php?option=com_ content&view=article&id=52:manfa at-stroberi&catid=51:artikel
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 10, No. 1, Januari 2010 penelitian&Itemid=60 Juni 2009.
diakses
23
Budiman, S dan Saraswati, D. 2006. Berkebun Stroberi Secara Hidroponik. Penebar Swadaya. Jakarta. 107 hal. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Persindo. Jakarta. 233 hal. Jones, J. B. 2005. Hydroponics. CRC Press. Boca Raton. Florida. Pp 445. Lakitan, B.2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 203 hal. Nicolls, R. 1991. Hidroponik Bercocock Tanam Tanpa Tanah. Dahara Press. Semarang 248 hal. Resh, H. M. 2004. Hydroponic Food Production. Newconcept Press. Mahwah, New Jersey. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Plant Physiology 2nd Edition. Mc Graw Hill Company. New York. Pp 173. Santi.
2008. Budidaya Stroberi Di Purbalingga Jateng (On-line)
http://tabloidgallery.wordpress.com/2 008/02/13/budidaya-stroberi-dipurbalingga-jateng diakses 23 September 2008. Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University. Press, Yogyakarta. 421 hal. Soeseno, S. 1993. Bercocok Tanam secara Hidroponik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 117 hal. Sutiyoso, Y. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Penebar Swadaya. Jakarta. 120 hal. Susanto, S. 2003. Pertumbuhan 11 Aksesi Stroberi yang dibudidayakan Secara Hidroponik. Buletin Agronomi 31 (2) : 68-70 Untung, O. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem Nutrien Film Teknik (NFT). Penebar Swadaya. Jakarta. 96 hal Wuryaningsih, S., A. Muharam, dan I. Rusyadi. 2001. Tanggapan klon Harapan Krisan Pot Terhadap Media Tumbuh Tanpa Tanah. Jurnal Hortikultura. 11 (4): 77-85.
39