No Surat/Pengumuman
029/HI-MYPD/IV/2011
Nama Perusahaan
PT Hanson International Tbk
Kode Emiten
MYRX
Lampiran
5
Tanggal dan Jam
30 Apr 2011 18:52:35
Perihal
Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit
Dengan ini PT Hanson International Tbk menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Tahun Buku 2011 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mar dengan periode pembanding yang berakhir pada 31 Mar 2010. Beberapa data keuangan penting sebagaimana yang ditampilkan dalam Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit dimaksud adalah sebagai berikut: Perkembangan Kinerja Keuangan. Sebagaimana yang Disajikan pada Laporan Keuangan
Keterangan
Untuk periode tahunan yang berakhir pada Untuk periode Untuk periode tanggal 31 Des 2010 interim yang interim sebelumnya, diaudit oleh KAP berakhir pada yang berakhir pada Achmad, Rasyid, tanggal 31 Mar 2011 tanggal 31 Mar 2010 Hisbullah & Jerry IDR dengan opini Wajar IDR Dengan Pengecualian IDR
Total Aktiva
133.242.158.308
546.082.984
133.215.721.925
Total Kewajiban
240.680.840.902
144.622.456.832
245.009.381.865
Hak Minoritas
786.075.382
0
750.023.871
0
0
(1.202.398.996.324)
(1.170.866.306.288)
Saldo Laba Ditahan (Defisit) Telah Ditentukan 0 Penggunaannya Belum Ditentukan
(1.166.547.380.453)
Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474
Penggunaannya Modal Disetor
1.058.322.622.476
1.058.322.622.476
1.058.322.622.476
Ekuitas
(108.224.757.977)
(144.076.373.848)
(112.543.683.812)
Pendapatan Usaha 16.730.633.066
0
109.045.641.268
Laba (Rugi) Usaha 1.911.216.318
(1.397.757.635)
51.938.212.619
Beban Pajak
400.256.250
0
583.988.500
Pos Luar Biasa
0
0
0
Laba (Rugi) Bersih
4.318.925.835
25.131.955.924
33.680.841.076
Laba (Rugi) Bersih per saham, 1 sebelum Pos Luar Biasa
5
6
Laba (Rugi) Bersih per saham, 1 setelah Pos Luar Biasa
5
6
Laporan Arus Kas Dari Aktivitas 124.385.860 Operasi
(1.136.405.968)
14.243.581.721
Data Anak Perusahaan : Nama
Kegiatan Usaha Utama
Persen Kepemilikan Saham
Total Asset
PT. APINUS RAMA
PRODUKSI TABUNG GAS LPG 3 KG
97,00%
100.621.092.102
Pelaporan yang kami sampaikan sebagaimana terlampir adalah meliputi : Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mar 2011 Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474
VIII.G.11 Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Hanson International Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Hanson International Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)
Modal ditempatkan dan Disetor Penuh/ Saham Seri A dan Seri C Seri B
Tambahan Modal
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Disetor
Defisit
Minority Interest
Jumlah Ekuitas Bersih
846,857,568,040
140,124,375,000
71,340,679,436
-
(1,218,445,648,245)
-
(160,123,025,769)
-
-
-
-
13,946,172,812
-
13,946,172,812
846,857,568,040
140,124,375,000
71,340,679,436
-
(1,204,499,475,433)
-
(146,176,852,957)
Penjualan Anak perusahaan
-
-
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
33,680,841,076
Saldo, 31 Desember 2010
846,857,568,040
140,124,375,000
71,340,679,436
-
Saldo, 1 Januari 2009 Rugi bersih tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2009
Laba bersih tahun berjalan Saldo, 31 Maret 2011
-
(1,170,818,634,357) 4,354,977,347
846,857,568,040
140,124,375,000
71,340,679,436
-
(1,166,463,657,011)
4
(47,671,931)
33,633,169,145
(47,671,931)
(112,543,683,812)
(36,051,511) (83,723,442.11)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
-
4,318,925,835 (108,224,757,977)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA Untuk tahun-tahun yang berakhir per 31 Maret 2011 (Dengan angka perbandingan 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
31-Mar-11 ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Penyertaan dalam bentuk saham Aktiva tetap - setelah dikurangi Akumulasi penyusutan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
31-Dec-10
586,455,499 35,450,599,636 935,333,000 37,875,000 7,446,431,901 11,249,319,501 215,609,073 19,512,500 55,941,136,110
3 2c ;4 2d ;5;12 6 2e ;7 2f ;10 2n ;8 9
742,583,679 40,101,199,372 905,333,000 37,875,000 11,433,984,747 193,800,350 211,159,635 19,512,500 53,645,448,283
300,000,000
2 e ;11
300,000,000
77,001,022,198 77,301,022,198 133,242,158,308
2h ;13
79,270,273,642 79,570,273,642 133,215,721,925
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
1
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan lain-lain Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak Pembayaran operasional lainnya Lain - lain, bersih Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang bank Penerimaan (pembayaran) dari pihak lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Dampak perubahan kurs PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
21,381,232,802 (6,570,604,513) (424,092,001) (14,262,150,428)
2010
68,944,441,896 345,610,473 (49,048,286,342) (522,066,701) (5,476,117,605)
124,385,860
14,243,581,721
1,036,087 -
(88,342,835,365)
1,036,087
(88,342,835,365)
(3,289,240,809)
66,429,594,236 (8,052,561,142)
(30,000,000)
10,339,760,952
(3,319,240,809)
68,716,794,046
3,037,690,682
5,559,038,221
(156,128,180)
176,578,623
KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN
742,583,679 742,583,679
6,057,921 559,947,135 566,005,056
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
586,455,499
742,583,679
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA (Lanjutan) Untuk tahun-tahun yang berakhir per 31 Maret 2011 (Dengan angka perbandingan 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)
31-Mar-11
Catatan/ Notes
31-Dec-10
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang usaha Hutang bank Hutang pajak Hutang pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
4,945,812,838 147,317,912,229 116,167,986 10,805,912,046 2,510,701,975 165,696,507,074
14 2j ;15 2 n ;16 17 18
7,095,812,838 149,833,872,292 135,554,299 10,805,912,046 1,541,151,092 169,412,302,567
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : 63,342,169,888
2j ;15
63,342,169,888
Pendapatan Ditangguhkan
11,642,163,940
2r ;20
12,254,909,410
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
74,984,333,828
75,597,079,298
240,680,840,902
245,009,381,865
Bank
Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS
786,075,382
19
750,023,871
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per Saham Seri A, Rp 125 per sahan Seri B dan Rp 110 per saham Seri C Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A 8.408,4 juta saham Seri B dan 20 Miliar Saham Seri C Modal ditempatkan dan disetor penuh 700,7 juta saham Seri A dan 4.513,7 juta saham Seri C 1.121 juta saham seri B Tambahan modal disetor Defisit Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
21
350,350,000,000 496,507,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 (1,166,547,380,453) (108,224,757,977) 133,242,158,308
350,350,000,000 496,507,568,040 22
140,124,375,000 71,340,679,436 (1,170,866,306,288) (112,543,683,812) 133,215,721,924
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI Untuk tiga bulan berakhir per 31 Maret 2011 (Dengan angka perbandingan 31 Dec 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
31-Mar-11
31-Dec-10
PENDAPATAN
16,730,633,066
2k,23
109,045,641,268
BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
10,643,234,588 6,087,398,478
2k,24
57,107,428,649 51,938,212,619
LABA USAHA
2k 4,176,182,160 4,176,182,160
25
1,911,216,318
14,278,028,973 14,278,028,973 37,660,183,646
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs-bersih Penghasilan bunga Amortisasi dari keuntungan akuisisi Beban administrasi bank Beban PKKP bank Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
3,037,690,682 1,036,087 612,745,471 (773,280,746) (34,174,215.00)
2k,m
Jumlah Pendapatan Beban Lain-lain - Bersih
2,844,017,279
(3,395,354,070)
LABA SEBELUM BEBAN
4,755,233,597
34,264,829,576
19
2k,15 2k
5,559,038,221 13,904,128 (37,660,275) (3,428,601,912) (5,833,740,577) 331,706,345
PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) BERSIH BAGIAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
400,256,250
2n,17
583,988,500
4,354,977,347
33,680,841,076
36,051,511
47,671,931
4,318,925,835
33,633,169,145
1
2o
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
6
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower lantai 21 Jl. Jend. Sudirman Kav 28, Jakarta Selatan. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997. Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.
6
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. C. Anak Perusahaan Berdasarkan akta No. 17, tanggal 09 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk telah membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, seharga Rp 10.454.470.000 dengan nilai buku sebesar Rp 22.709.379.410,- (Lihat catatan 19). D. Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Maret 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Komisaris Utama : Monang Situmeang Komisaris Independen : Haswanto Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Sali Soemadisastra Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria Pada tahun 2010, rata-rata jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 234 (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar penyajian laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dengan mengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
7
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha Prinsip konsolidasi Semua Anak perusahaan harus dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas (termasuk Entitas Bertujuan Khusus) dimana Grup memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Apabila dilakukan pengalihan/penjualan penyertaan atau pengurangan penyertaan pada Anak perusahaan, maka hasil usaha Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan saldo aset dan kewajiban Anak perusahaan pada saat pengalihan /penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada Neraca Konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi disajikan sebagai penambah (pengurang) dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak Perusahaan. Kerugian Anak perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. Akuntansi penggabungan usaha Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan reorganisasi perusahaan sepengendali (metode penyatuan kepemilikan), sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga beli/jual yang dibayarkan atau diterima dengan nilai buku ekuitas yang dibeli/dijual disajikan dalam Ekuitas sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
8
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah Entitas sepengendali akan kehilangan sifat pengendaliannya apabila: a. Pihak sepengendali tersebut tidak lagi menjadi sepengendali karena restrukturisasi yang dimaksudkan tidak untuk sementara waktu (temporer); atau b. Aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas sepengendali dialihkan ke entitas yang tidak sepengendali. Jika perubahan selisih restrukturisasi entitas sepengendali dilakukan dengan cara pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi.
c. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih. d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatatan atas laporan keuangan. e. Persediaan Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan. f. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
9
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah g. Penyertaan dalam bentuk saham Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen, sejak tanggal perolehannya. Pernyataan dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi.
h. Aset tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap juga meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan peralatan Instalasi dan perlengkapan Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pa
20 4-20 4-10 4-8 4-8
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok
10
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. i. Sewa pembiayaan Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut: 1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; 2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; 3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan; 4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan 5. Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis aset tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-andleaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. J. Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
11
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point) sedangkan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan telah dibuatkan fakturnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). l. Imbalan kerja Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut : Mata Uang Per 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan menggunakan mata uang USD dengan kurs rp 8709 dan Rp 8991. Transksi dalam mata uang lainnya dinilai tidak signifikan. n. Pajak penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.
12
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah o. Laba (rugi) bersih per saham dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2011 dan 2010. p. Informasi segmen Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”Akuntansi Segmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder. q. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut. r. Instrumen Derivatif Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsi dengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontrak tersebut merupakan instrumen derivatif. Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkan kriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukan atas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut. Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.
13
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 3. KAS DAN BANK Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan bank per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari : 31-Mar-11 Kas Rupiah Jumlah Kas Bank Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 Bank Syariah Mandiri ac No 281.000.7168 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5 Jumlah Bank Dalam USD PT Bank Windu Jumlah Kas dan Bank
31-Dec-10
485,139,966 485,139,966
724,295,701 724,295,701
1,234,112 1,230,228 1,016,000 243,441 25,969,426 3,448,638 48,470,220 1,315,521 1,143,953 84,071,539
1,319,112 1,304,990 1,179,000 333,441 3,607,758 4,308,789 1,315,520 4,919,368 18,287,978
17,243,994 586,455,499
742,583,679
4. PIUTANG USAHA Jumlah tersebut merupakan saldo piutang usaha per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari : 31-Mar-11 Dec 31,2010
19,276,224,779 6,557,201,291 8,173,887,781 34,007,313,851
Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd PT Citra Secta Putra PT Pertamina (Persero) Jumlah Piutang Usaha Umur piutang usaha adalah sebagai beriikut : 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari
31,908,339,720 6,372,670,292 1,820,189,360 40,101,199,372
14,731,089,072 19,276,224,779 34,007,313,851 34,007,313,851
61 s/d 90 hari > 120 hari
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - bersih
14
8,192,859,652 31,908,339,720 40,101,199,372 40,101,199,372
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir tahun, manajemen perusahaan berkenyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank. 5. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA Jumlah tersebut merupakan saldo piutang hubungan istimewa per 31 maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :
31-Mar-11 PT Taloca Corporation Tn. Nardi Atmaja
935,333,000 935,333,000
Dec 31,2010 905,333,000 905,333,000
6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada anak perusahaan yaitu sebesar Rp 37.875.000 pada tanggal 31 Maret 2011. 7. PERSEDIAAN Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Maret 2011 dan31 Desember 2010, yang terdiri dari :
Bahan Baku Barang Jadi Jumlah Persediaan
31-Mar-11
Dec 31,2010
4,765,340,120
9,722,074,022
2,681,091,781
1,711,910,725
7,446,431,901
11,433,984,747
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Akun ini berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibayar di muka masing-masing sebesar Rp dan Rp 215.609.073 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 . 9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini berasal dari biaya dibayar dimuka atas pengelolaan saham kepada PT Fico Mindo Buana Registar yaitu sebesar Rp 19.512.500 pada tanggal 31 maret 2011.
15
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 10. UANG MUKA Akun ini merupakan pembelian opsi minyak di perdagangan international dengan PT Inter Atlantik Mercant sebesar Rp 11.249.319.501 per 31 Desember 2011. 11. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2011 adalah PT Apinus Rama. Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: A. PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri adalah pemegang saham Perusahaan. B. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Permai. C. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai dan PT Kencanaraya Nusasemesta 12. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Rincian penyertaan dalam bentuk saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Hanson Energy
Persentase Kepemilikan/
Biaya Perolehan/
Ownership Percentage
Acquisition Cost
10%
Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Bersih Accumulated Equity in Net Income (Loss) of Association – Net
300,000,000 300,000,000
Nilai Tercatat/ Carrying Value
-
300,000,000
-
300,000,000
Hingga tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan dividen atas penyertaan langsung pada PT Hanson Energy.
16
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 13. AKTIVA TETAP 31-Mar-11 Saldo Awal /
Saldo Akhir / Penambahan / Additions
Beginning
Pengurangan / Deductions
Balances
Ending Balances
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Mesin dan peralatan proyek Peralatan bengkel
10,738,710,000
-
39,643,870,000
-
35,474,158,000
-
6,072,606,775
-
-
10,738,710,000 39,643,870,000 35,474,158,000 6,072,606,775
701,680,000
-
Kendaraan dan peralatan berat
7,094,586,000
-
-
7,094,586,000
Perabotan kantor dan pabrik
2,391,039,600
-
-
2,391,039,600
Jumlah
102,116,650,375
-
-
102,116,650,375
3,737,905,000
495,548,375
701,680,000
Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin & Peralatan Pabrik Mesin & Peralatan Proyek Peralatan Bengkel
8,921,699,042
1,110,681,607
4,235,998,723
157,542,399
87,710,000
21,927,500
Kendaraan dan peralatan berat
4,492,315,167
346,843,750
Perabotan kantor dan pabrik
1,370,748,801
136,707,813
Jumlah
22,846,376,733
2,269,251,444
Nilai Buku - Bersih
79,270,273,642
-
-
4,233,453,375 10,032,380,649 4,393,541,122 109,637,500 4,839,158,917 1,507,456,614
25,115,628,177
77,001,022,198
17
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 13. AKTIVA TETAP –LANJUTAN 31-Dec-10 Penambahan / Additions
Saldo Awal /
Pengurangan / Deductions
Saldo Akhir /
Beginning
Ending
Balances
Balances
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah
6,754,320,000
3,984,390,000
-
10,738,710,000
Bangunan
27,424,700,000
12,219,170,000
-
39,643,870,000
Mesin dan peralatan pabrik
35,474,158,000
-
-
35,474,158,000
Mesin dan peralatan proyek Peralatan bengkel
6,072,606,775
-
-
6,072,606,775
-
701,680,000
-
701,680,000
Kendaraan dan peralatan berat
7,094,586,000
-
-
7,094,586,000
Perabotan kantor dan pabrik
2,391,039,600
-
-
2,391,039,600
Jumlah
85,211,410,375
16,905,240,000
-
102,116,650,375
Bangunan
1,755,711,500
1,982,193,500
-
3,737,905,000
Mesin & Peralatan Pabrik
4,487,429,292
4,434,269,750
-
8,921,699,042
Mesin & Peralatan Proyek Peralatan Bengkel
3,590,829,126
645,169,597
-
4,235,998,723
-
87,710,000
-
87,710,000
Kendaraan dan peralatan berat
3,104,940,167
1,387,375,000
-
4,492,315,167
818,701,205
554,041,646
1,994,050
1,370,748,801
Jumlah
13,757,611,290
9,090,759,493
1,994,050
22,846,376,733
Nilai Buku – Bersih
71,453,799,085
Akumulasi Penyusutan
Perabotan kantor dan pabrik
79,270,273,642
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
31-Mar-11
Dec 31,2010
Beban usaha (catatan 24)
2,269,251,444
9,090,759,493
Jumlah Beban Penyusutan
2,269,251,444
9,090,759,493
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 14).
18
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah Pada tahun 2010, seluruh aset tetap tidak diasuransikan dari risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya. Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. 14. HUTANG USAHA Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 , yang terdiri dari : 31-Mar-11 PT Qiam Perkasa Konsorsium PT Adhi Barata Jumlah Hutang Usaha
Dec 31,2010
1,987,743,842
4,137,743,842
2,958,068,996
2,958,068,996
4,945,812,838
7,095,812,838
15. HUTANG BANK
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar AS No. rekening 115.018.000.028.5 No. rekening 115.010.000.012.6 No. rekening 115.010.000.076.1 Rupiah No. rekening 115.018.900.073.2 Perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390 Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390 Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang Jumlah Hutang Bank
19
31-Mar-11
Dec 31,2010
100,231,418,030 6,020,012,649 7,447,438,030
102,978,377,612 6,191,567,001 7,567,410,218
30,003,159,040
29,280,632,980
1,995,884,480 720,000,000 900,000,000 147,317,912,229
2,195,884,481 720,000,000 900,000,000 149,833,872,292
28,067,169,888 35,275,000,000 63,342,169,888 210,660,082,117
28,067,169,888 35,275,000,000 63,342,169,888 213,176,042,180
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 15. HUTANG BANK – Lanjutan Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja valuta asing dari Bank Mandiri yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha sehubungan pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesinmesin dan peralatan, tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan di Bekasi serta saham tertentu (lihat Catatan 14 dan 22). Jaminan ini sudah dijual untuk melunasi sebagian hutangnya di Bank Mandiri. Fasilitas ini dikenakan bunga 10% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 1999. Pada tanggal 27 Desember 1999, fasilitas kredit ini telah direstrukturisasi dengan jumlah maksimum AS$ 8.985.000 dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2000 dan diperpanjang lagi menjadi tanggal 23 Desember 2008. Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri atas keseluruhan hutangnya yang telah jatuh tempo. Berdasarkan lampiran surat jawaban konfirmasi Bank Mandiri No. TFS.SAM/LC II.125/2010 tanggal 23 Desember 2010, pada tanggal 31 Maret 2011, posisi hutang pokok Perusahaan yang telah jatuh tempo termasuk hutang tunggakan bunga, denda dan ongkosnya masing-masing sebesar AS$ 11.508.947 (No. rekening 115.018.000.028.5), AS$ 691,240 (No. rekening 115.010.000.012.6), AS$ 855,143 (No. rekening 115.010.000.076.1) dan Rp 30.003.159.040 (No. rekening 115.018.900.073.2). Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 tanggal 1 November 2007 dan No. 118/HI-T/XI/2007 tanggal 15 November 2007, manajemen Perusahaan meminta klarifikasi data pendukung yang menjadi dasar timbulnya hutang PT Hanson International Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, belum ada hasil kesepakatan antara Perusahaan dan Bank Mandiri, namun manajemen tetap berupaya untuk melakukan negosiasi. Perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“) Sesuai dengan Addendum VII (Ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor JCCO.IV/098/PKKMK/2005 tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perubahan dan/atau tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Perubahan dan/atau tambahan fasilitas kredit tersebut adalah sebagai berikut : • • • •
Jangka waktu : 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan 09 Maret 2011. Biaya Administrasi : Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Denda : Atas pelunasan dipercepat, diperkenankan tanpa dikenakan denda / penalti. Agunan kredit non fixed assets : Persediaan barang dagangan, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7012214 HT.04.06.TH.2008/STD tanggal 17 September 2008, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 850.765.375.
20
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 15. HUTANG BANK – Lanjutan Piutang dagang, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003381 HT.04.06.TH.2005/STD tanggal 13 April 2005, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.700.000.000 yang selanjutnya ditingkatkan dengan nilai penjaminan menjadi sebesar Rp 2.600.000.000 berdasarkan Perubahan Jaminan Fidusia Nomor W7-1194.HT.04.07.TH.2008/P tanggal 17 September 2008. Agunan kredit fixed asset : Sebidang tanah SHM No. 81/Harjamukti seluas 1.189 m2, yang diterbitkan tanggal 9 September 1982, sesuai Gambar Situasi Nomor 5439/1982 tanggal 10 Agustus 1982, atas nama Yusma Irsal, terletak di Jl. Sadewa RT.005/RW.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 1123/2005 tanggal 4 April 2005 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 1.300.000.000 dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua) Nomor 5818/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 1.244.607.000 Sebidang tanah SHM No. 3653/Harjamukti seluas 342 m2, yang diterbitkan tanggal 30 Agustus 2007, sesuai Surat Ukur Nomor 3230/HARJAMUKTI/2007 tanggal 29 Agustus 2007, atas nama Ny. Yanti Ningrum Setiaty, terletak di Jl. Sadewa No. 37 RT.005/RW.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 5817/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 295.393.500 Sesuai dengan Surat Penawaran Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor SBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 tanggal 26 Februari 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut : • • • • •
• • •
Limit kredit : Rp 2.200.000.000 (dua milyar dua ratus juta rupiah). Jenis kredit : KMK / Revolving Transaksional (Non Rekening Koran). Jangka waktu : 1 (satu) tahun sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 09 Maret 2010. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Kontraktor untuk Sektor Telekomunikasi. Suku Bunga : 15 % per tahun dibayar efektif setiap bulan dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero), perubahan tersebut mengikat debitur maupun penjamin cukup dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada debitur. Provisi : 1 (satu) % per tahun dari tambahan kredit diperhitungkan dengan jangka waktu kredit dan harus dibayar paling lambat pada saat penandatanganan Add. Perjanjian Kredit. Denda : 2 (dua) % per tahun diatas suku bunga kredit yang berlaku untuk setiap keterlambatan pembayaran bunga. Biaya Administrasi : Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).
21
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 15. HUTANG BANK – Lanjutan Penarikan Kredit : a. Atas dasar SPK/PO/kontrak kerja/job order dengan ketentuan : - Atas setiap SPK/SPO/kontrak kerja/job order, deditur membuat rencana pelunasan/angsuran kredit, dengan jangka waktu angsuran kredit tidak melebihi jangka waktu SPK/PO/kontrak kerja/job order yang dibiayai. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran yang diakibatkan keterlambatan pembayaran bowheer, harus dibuktikan dengan melengkapi Surat Keterangan yang diketahui/disetujui oleh bowheer yang menyatakan penagihan sedang dalam proses dan akan diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo SPK/PO/kontrak kerja/job order. - Baki debet harus tercover oleh (70% x project cost) - uang muka. b.Pembayaran dari Bowheer disalurkan melalui rekening escrow dan digunakan untuk penurunan baki debet kredit, proporsional dengan penarikannya. Selanjutnya penarikan dari rekening escrow harus atas persetujuan Bank Mandiri. c. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran, maka sisa kelonggaran tarik sampai dengan kewajiban angsuran diselesaikan, kecuali leterlambatan pembayaran bowheer telah dilakukan dengan melengkapi Surat Keterangan yang diketahui/disetujui bowheer yang menyatakan penagihan sedang dalam proses dan akan diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo SPK/PO/kontrak kerja/job order. Agunan Kredit Fixed Asset : - Tanah dan rumah tinggal SHM No. 81 a/n Yusma Irsal terletak di Jl. Sadewa No. 34, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 2.345.000.000 - Tanah dan rumah tinggal SHM No. 3653 a/n Ny. Yanti Ningrum Setiaty terletak di Jl. Sadewa No. 37, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 295.000.000. Agunan Kredit Non Fixed Asset : Piutang dagang / usaha (tagihan proyek) dan persediaan diikat secara fiducia minimal 125% dari limit kredit. Asuransi Agunan : Selama kredit belum lunas, terhadap barang jaminan yang dapat diasuransikan (insurable) harus diasuransikan kepada perusahaan asuransi rekanan PT. Bank Mandiri (Persero) dengan syarat Banker's Clause PT. Bank Mandiri (Persero) dan klausula tambahan RSMD (Riot, Strike, Malicious and Damage). Nilai pertanggungan sebesar nilai wajar barang jaminan atas persetujuan PT. Bank Mandiri (Persero), biaya penutupan asuransi menjadi beban debitur.
22
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 15. HUTANG BANK – Lanjutan PT. Bank Syariah Mandiri Sesuai dengan addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan perubahan SP3 dari PT Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : - Menyetujui penarikan jaminan tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel Gadog, Megamendung, Bogor. - Menyetujui penarikan sebagian jaminan kendaraan berupa: 1 unit kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. Perseroan telah mengembalikan asli addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, yang telah ditandatangani pengurus Perseroan yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan di atas meterai secukupnya. Perseroan telah menyetorkan dana untuk biaya-biaya yang terkait dengan peninjauan kembali syarat dan kondisi pembiayaan yang diperlukan. Perseroan telah menyerahkan surat kuasa kepada PT. Bank Syariah Mandiri untuk melakukan pendebetan rekening atas angsuran, biaya-biaya dan kewajiban-kewajiban Perseroan lainnya yang timbul dalam kaitannya dengan pembiayaan tersebut. Perseroan telah menyerahkan jaminan pengganti atas penarikan sebagian jaminan berupa tanah dan bangunan a/n Bpk. Sufrancis yang berlokasi di Jl. Raya Cileungsi, Desa Sukamaju, Jonggol, Bogor, dengan rincian sebagai berikut : SHM No. 1037, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. SHM No. 1027, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. SHM No. 1040, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. Akta jual beli No. 01/2009, tanggal 23 Januari 2009. Sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan (PKKP) No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan penjadwalan kembali fasilitas pembiayaan investasi dan modal kerja dari PT. Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas I : Jenis Pembiayaan : Al Murabahah Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Limit Pembiayaan : Rp 29.447.169.000 Jangka Waktu : 60 bulan Biaya Administrasi : Rp 294.4716.900 Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda
23
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 15. HUTANG BANK – Lanjutan Fasilitas II : Jenis Pembiayaan : Al Murabahah Tujuan Penggunaan : Investasi dan Modal Kerja Pabrik Tabung Gas LPG 3 Kg Limit Pembiayaan : Rp 37.000.000.000 Jangka Waktu : 60 bulan Biaya Administrasi : Rp 370.000.000 Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda Jaminan : • Tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel Gadog, Megamendung, Bogor. • Tanah dan bangunan seluas 432 m2 / 310 m2, SHM No. 3081 a/n Yusma Irsal, Jl. Sadewa, Rt.002/Rw.01, Harjamukti, Cimanggis, Depok. • Tanah dan bangunan seluas 300 m2/325 m2, SHM No. 3491 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa, Rt.005/Rw.08. • Tanah dan bangunan seluas 1.195 m2/344 m2, SHM No. 1218 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa, Rt.005/Rw.08. • Kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. • Kendaraan Nissan Serena tahun 2006 a/n Sufrancis. • Kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Inova V AT tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Inova G MT tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2005 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Mitsubishi T 120 PS tahun 2004 a/n Sufrancis. • Tanah dan bangunan di Jalan Raya Jonggol, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. • Rencana pabrik akan dibangun diatas tanah seluas ± 0,83 Ha, senilai Rp 19.528.400.000. • Mesin-mesin produksi tabung gas LPG 3 Kg senilai Rp 26.637.602.000. • Kendaraan operasional pabrik tabung gas, senilai Rp 1.250.000.000. • Kontrak dengan PT. Adhi Karya, senilai Rp 122.000.000.000. 16. HUTANG PAJAK Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 , yang terdiri dari : 31-Mar-11
Dec 31,2010
Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 21
889,887
-
-
20,276,200
Pajak penghasilan pasal 29
115,278,099
115,278,099
116,167,986
135,554,299
Jumlah Hutang Pajak
24
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 17. HUTANG PIHAK KETIGA Akun ini berasal dari hutang kepada RK Associate, yaitu sebesar Rp 10.805.912.046 pada tanggal 31 March 2011. Pada tanggal 21 Mei 2010 PT Hanson International Tbk membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, melalui "Loan Agreement" dengan RK Associaties, yang berkedudukan di New Delhi - India. PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh RK Associates, dengan nominal Rp 10.454.470.000, tanggal terbit 08 Juni 2010, jatuh tempo 07 Juni 2011, tingkat suku bunga 6%, dengan total jatuh tempo sebesar Rp.11.081.738.200 18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Jumlah tersebut merupakan saldo biaya masih harus dibayar per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :
Gaji, upah dan tunjangan PKKP PT Bank Syariah Mandiri Margin Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar
31-Mar-11
Dec 31,2010
2,285,734,608 180,472,980 44,494,387 2,510,701,975
1,142,867,304 108,283,788 290,000,000 1,541,151,092
19. HAK MINORITAS Hak Minoritas atas aset bersih dan atas rugi (laba) anak perusahaan :
31-Mar-11 Hak minoritas atas modal saham PT Apinus Rama Hak minoritas atas laba ditahan PT Apinus Rama
300,000,000 486,075,382 786,075,382
Dec 31,2010 300,000,000 450,023,871 750,023,871
20. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN
31-Mar-11 11,642,163,940 11,642,163,940
Pendapatan yang ditangguhkan
25
Dec 31,2010 12,254,909,410 12,254,909,410
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 20. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN (Lanjutan) Harga perolehan saham PT Apinus Rama adalah Rp 10.454.470.000, sedangkan nilai buku saham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp. 22.709.379.410,- sehingga Perseroan memperoleh keuntungan sebesar Rp 12.254.909.410 yang akan diamortisasi selama 5 tahun. 21. MODAL SAHAM Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: No
Pemegang Saham
Modal Dasar 1 Saham Seri A – nominal Rp.500 / saham 2 Saham Seri B – nominal Rp.125 / saham 3 Saham Seri C – nominal Rp.110 / saham Jumlah Modal Dasar
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
%
700.700.00
350.350.000.000
9,73%
8.408.400.000
1.051.050.000.000
29,18%
20.000.000.000
2,200,000,000,000
61,09%
3.601.400.000.000
100%
Modal Ditempatkan dan Disetor Saham Seri A – nominal Rp.500 / saham 1
Masyarakat (masing masing (dibawah 5%)
700.700.000
350.350.000.000
100%
Jumlah Saham Seri A
700.700.000
350.350.000.000
100%
120.000.000 61.000.000 939.995.000
15.000.000.000 7.625.000.000 117.499.375.000
10,70% 5.44% 83.85%
1.120.995.000
140.124.375.000
100%
Jones Djatisastmito PT. A.J. Adisarana Wanaartha Masyarakat (masing-masing Dibawah 5%)
400.000.000 502.500.000 3.611.205.164
44.000.000.000 55.275.000.000 397.232.568.040
Jumlah Saham Seri C
4.513.705.174
496.507.568.040
Saham Seri B – nominal Rp.125 / saham 1 2 3
Lili Somantri Nathanil Tanaja Masyarakat (masing masing dibawah 5 %) Jumlah Saham Seri B Saham Seri C – nominal Rp.110 / saham
1 2 3
26
8.86% 11,13% 80.01%
100%
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian dari akun ini pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31-Mar-11
Agio Saham Perusahaan Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Pembagian Saham Bonus Tahun 1992 Pembagian Saham Bonus Tahun 1998 Biaya Emisi Saham Penawaran Umum Terbatas II Jumlah Tambahan Modal Disetor
Dec 31,2010
8,900,000,000 314,160,000,000 323,060,000,000 (7,700,000,000) (242,550,000,000)
8,900,000,000 314,160,000,000 323,060,000,000 (7,700,000,000) (242,550,000,000)
(1,469,320,564) 71,340,679,436
(1,469,320,564) 71,340,679,436
23. PENDAPATAN Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:
31-Mar-11 Penjualan Tabung Gas LPG 3 Kg Penjualan Scrap Baja SG295/SPHC Jasa Makloon Metal Forming Lain
Dec 31,2010
15,140,502,746 540,130,320 -
1,050,000,000 16,730,633,066
27
42,354,448,260 2,917,153,570 30,495,239,438 33,278,800,000 109,045,641,268
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010) Dinyatakan dalam Rupiah 24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Tabung gas LPG Plaat Coil Body Tabung (SG 259) Plaat Baja Handguard+Footring (SPHC) Neckring + Valve Blanking Drawing Welding Annealing Sand Blast Painting K3 dan PD Upah Langsung Beban Transportasi Metal forming Blanking Drawing Welding Annealing Sand Blast Upah Langsung Jumlah Beban Pokok Pendapatan
31-Mar-11
Dec 31,2010
5,324,583,009 1,441,006,875 2,337,904,800 69,183,216 41,831,712 348,498,150 45,387,360 101,224,128 457,902,945 2,664,305 435,499,920 37,548,168
20,145,217,324 4,851,919,000 8,060,886,400 239,046,976 144,540,032 1,273,163,400 166,776,960 244,606,208 1,768,282,500 9,172,733 1,584,381,120 147,319,648
-
10,643,234,588
1,849,711,245 1,399,781,482 8,873,614,755 974,847,818 1,424,777,580 3,949,383,468 57,107,428,649
25. BEBAN USAHA 31-Mar-11 2,269,251,443 1,162,175,000 522,540,000 62,185,248 52,701,262 49,304,423 25,713,865 20,645,250 11,665,669 4,176,182,160
Penyusutan (Catatan 12) Gaji, upah dan tunjangan Sewa kantor Pos, telegram, internet dan telepon Lain-lain Transportasi Kantor Konsumsi Beban Pajak PPh Pasal 21 Alat tulis kantor Administrasi saham Beban pajak dan denda Jasa tenaga ahli Keperluan kantor Listrik, air dan gas Perijinan dan legalitas Perjalanan dinas RUPS
28
Dec 31,2010 9,090,759,493 3,058,396,738 216,751,653 185,961,305 209,664,845 106,743,203 21,082,761 178,028,053 33,074,051 879,550,000 551,200 759,464 100,490,000 178,601,707 17,614,500 14,278,028,973