PERBANKAN
4 BJBR
BMRI
1.300
BBRI 7.000
0 1.260 4/4
5/ 4
200 6.850
6/ 4
7/ 4
8/ 4
BBNI 6.300
4/4
5/ 4
7/ 4
MEDIASI BSM genjot priority banking JAKARTA: Skandal pembobolan dana nasabah priority banking yang diduga dilakukan oleh Malinda Dee tidak menyurutkan rencana PT Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk menggenjot pertumbuhan nasabah kaya. BSM menargetkan meraih dana Rp1 triliun pada tahun ini dari penambahan nasabah Syariah Mandiri Prioritas, yang merupakan produk priority banking. Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM) Hanawijaya mengatakan perseroan tetap akan menggenjot pertumbuhan nasabah priority banking pada tahun ini meskipun terjadi kasus kejahatan perbankan yang mencoreng citra layanan bagi nasabah kaya ini. “Bank syariah dijaga dari sisi moralitas dan integritas, jadi bank syariah tidak mungkin melakukan pelanggaranpelanggaran yang akhir-akhir ini terjadi,” ujarnya pekan lalu. Syariah Mandiri Prioritas merupakan layanan priority banking dengan minimal penempatan dana Rp250 juta. (BISNIS/20)
Mandiri ekspansi perdagangan JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pertumbuhan pembiayaan perdagangan pada tahun ini di atas US$13,28 miliar atau meningkat di atas 30% dari periode 2010 yang mencapai US$10,22 miliar. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Sukoriyanto Saputro mengatakan perseroan melakukan inovasi produk dan jasa serta berinvestasi pada teknologi guna meningkatkan kapabilitas sistem perdagangan dan pengiriman uang. Dia mengatakan pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan trade finance di atas US$13,28 miliar. “Setelah membukukan transaksi trade finance sebesar US$10,22 miliar pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mentargetkan pertumbuhan lebih dari 30% pada 2011,” ujarnya kemarin. (BISNIS/20)
BJB cetak laba Rp350 miliar BANDUNG: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mencatatkan laba sebelum pajak sekitar Rp350 miliar selama triwulan I/2011. Direktur Utama Bank BJB Agus Ruswendi mengatakan pertumbuhan usaha sepanjang Januari-Maret tahun ini cukup baik ditandai pertumbuhan kinerja keuangan, seperti peningkatan aset, realisasi penyaluran kredit, dan penghimpunan dana pihak ketiga. “Kami telah mencatatkan pertumbuhan bisnis yang ditunjang rasio keuangan sehat per triwulan I/2011,” katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Neraca keuangan perseroan menyebutkan total aset per Desember 2010 sebesar Rp43,44 triliun atau naik Rp11,03 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2009 sebesar Rp32,41 triliun. (BISNIS/HH/K35)
8/ 4
PNIN 3.975
100
4/4
5/ 4
3.950 6/ 4
7/ 4
8/ 4
AMAG 540 10
520
24/ 4 /124 26/ 5/ 12 4 30/ 6/ 12 4
5/7/14
6/ 8/ 14
PNLF 146
50
5.800 6/ 4
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
4/4
5/ 4
0 142
6/ 4
7/ 4
8/ 4
CFIN 186
4/4
670 3
176 5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/4
40 600
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/4
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
Bankir keberatan panja kejahatan perbankan DPR dianggap ikut campur terlalu jauh OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana Komisi XI DPR membentuk panitia kerja kejahatan perbankan mendapat penolakan dari kalangan perbankan, karena akan menjadi preseden tidak sehat. Sebaiknya, penanganan kasus perbankan diserahkan kepada Bank Indonesia.
rapkan agar kasus-kasus serupa yang terjadi di Citibank tidak terulang kembali pada masa datang, maka kami sepakat akan membentuk panitia kerja,” ujarnya. Dia mengutarakan pembentukan panja tersebut untuk mendalami berbagai permasalahan perbankan sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional setelah sejumlah masalah yang menimpanya.
Ditangani BI
Menurut Sigit, sebaiknya legislatif memberikan kepercayaan penuh kepada bank sentral untuk menangani kasus-kasus perbankan yang baru-baru ini terjadi. Pasalnya bank sentral adalah Ketua Umum Perhimpunan otoritas pengawas perbankan Bank-Bank Umum Nasional Siyang paling berwenang. git Pramono mengatakan pem“Menyelesaikan setiap perbentukan panja semestinya busoalan di negeri ini secara ad hoc kan menjadi prioritas legislatif. melalui DPR hanya akan menPasalnya permasalahan yang jadi preseden yang tidak sehat. terjadi tak signifikan untuk DPR sebaiknya memprioritaskan menjadikan dasar pembentukan penanganan persoalan bangsa Panja. yang lebih strategis, lebih “Tanpa mengecilkan kasus urgent,” tegasnya. kejahatan perbankan yang baruDirektur Riset Infobank Eko B. baru ini terjadi, secara statistik Supriyanto mengingatkan bahwa masih sangat kecil, dibanrekomendasi DPR tidak bisa dingkan dengan jumlah dana Sigit Pramono diberlakukan ke seluruh bank, yang disimpan di perbankan Rp2.338 triliun, nilai kasus yang terjadi karena otoritas perbankan bukan legislatif. tidak signifikan untuk dasar pembentukan Apalagi, lanjutnya, DPR adalah lembaga politik, sehingga yang bisa melarang panja,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia mengajak semua pihak berpikir ra- adalah BI. “Pendapat saya DPR sudah terlalu jauh sional dan proporsional, dengan hanya beberapa kasus bank, kemudian dipukul ikut campur dalam operasional bank. secara merata seolah-olah seluruh per- Perbankan nasional tidak seharusnya bankan nasional kondisinya buruk. “Ini menerima hukuman yang seberat ini. Jika Citibank salah harus dibuktikan di pengsangat merugikan.” Pekan lalu, Komisi XI DPR RI memu- adilan. Ini negara hukum, bukan negara tuskan untuk melanjutkan pengusutan politisasi,” jelasnya. Menurut dia, jika ada kasus serius di kasus pembobolan dana nasabah dan penyelewengan perbankan lainnya dengan Citibank, harusnya aparat penegak hukum membentuk panja kejahatan perbankan. yang bertindak dengan memberikan ganjaran setimpal bagi pelaku kejahatan perHal itu bertolak dari kasus Citibank NA. Pembentukan panja kejahatan per- bankan, bukan menghukum seluruh bankan merupakan bagian dari 11 industri perbankan. Hal itu terkait dengan rekomendasi Komisi XI DPR RI dari hasil rekomendasi pelarangan debt collector. “Persoalan debt collector bukan sematarapat dengar pendapat kasus Citibank pada mata urusan perbankan, melainkan juga 5-6 April 2011. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achsanul dunia multifinance. Mengapa hanya perQosasih mengatakan industri perbankan bankan yang nggak boleh, di mana keadilmerupakan industri yang mengandalkan annya? Apakah hanya persoalan di Citikepercayaan masyarakat, kasus yang bank, semua perbankan harus menerima menimpa Citibank dan sejumlah kasus hukuman? Jangan sampai tujuannya memlainnya bisa merusak citra dan keper- bela kepentingan rakyat, tetapi sebenarnya membunuh bank dengan cara yang tidak cayaan masyarakat. “Bertolak dari hal tersebut, serta diha- wajar.” (
[email protected])
BRI tambah 12 gerai prioritas BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan penambahan 12 gerai baru bagi layanan BRI Prioritas menjadi 20 gerai pada akhir tahun ini menjangkau kota-kota besar di Indonesia. Widodo Januarsi, Kepala Divisi Dana Jasa BRI, mengungkapkan, penambahan gerai tersebut salah satunya guna mendukung pengembangan dana nasabah prioritas hingga Rp12 triliun pada Desember 2011 dari total dana nasabah prioritas per Desember 2010 yang mencapai Rp7,5 triliun. “Gerai baru itu rencananya di Balikpapan dibuka bulan ini, Semarang bulan depan, lalu Malang, Yogyakarta akhir tahun ini dan Medan semester ini,” ujarnya di sela-sela pertemuan dengan wartawan, akhir pekan lalu. Gerai tersebut diharapkan dapat menjaring nasabah baru bagi BRI prioritas, menjadi 8.000 nasabah prioritas dari potensi 10.000 nasabah dengan dana di atas Rp500 juta. Hingga Maret, BRI Prioritas mengelola 5.000 nasabah. Widodo mengungkapkan potensi nasabah prioritas di Indonesia saat ini sekitar 150.000 nasabah, belum termasuk potensi nasabah yang tumbuh dari nilai tabungan yang ke-
cil menjadi besar. Selain nasabah baru, BRI juga menyasar nasabah yang sudah ada, dengan dana di atas Rp500 juta untuk mengubah jenis tabungannya menjadi BRI Prioritas. BRI menerapkan batas untuk menjadi nasabah prioritas dengan jumlah dana minimal Rp500 juta bagi penabung perorangan. Sementara itu, BRI juga akan mengedukasi nasabah lama dengan dana di bawah Rp500 juta. “Bisa jadi nasabah tersebut dananya banyak tetapi di bank lain, jadi kami akan terus edukasi, mungkin mereka akan memindahkan dananya ke BRI kalau mengetahui layanan ini,” jelasnya. Dia optimistis layanan nasabah prioritas akan terus berkembang terutama karena melihat adanya porsi dana yang besar dari nasabah individual. Menurutnya setiap bank sebaiknya memiliki layanan tersebut agar nasabah tidak berpindah ke bank lain yang menawarkan layanan khusus tersebut karena nasabah prioritas biasanya memiliki kebutuhan khusus. Menurutnya layanan ini merupakan bagian dari manajemen kekayaan yang dibawa oleh perbankan asing ke Indonesia, sebab itu layanan nasabah prioritas perbankan lokal belum bisa sebesar perbankan asing. (13)
BISNIS/DEDI GUNAWAN
GO GREEN: Direktur Bank OCBC NISP Rama P. Kusumaputra (kanan) bersama sejumlah karyawan melakukan Aksi GO Green di Jakarta, kemarin. Aksi ini dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi kantor serta lingkungan di sekitar kantor dengan penanaman tanaman hijau dan apotek hidup.
BI: Kode etik penagih utang disusun OLEH HENDRI ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia memberikan ultimatum selama 2 bulan kepada Asosiasi Kartu Kredit Indonesia untuk membuat kode etik penagihan utang. Namun, bank sentral tetap membuka opsi penghapusan debt collector oleh pihak ketiga. Otoritas tersebut juga menambah sanksi kepada Citibank N.A. Cabang Indonesia untuk tidak menggunakan jasa penagih utang untuk menagih utang kartu kredit. Ini melengkapi dua sanksi bagi bank asal Amerika tersebut setelah dilarang melakukan ekspansi kartu kredit dan layanan private banking. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Rochadi mengatakan bank sentral masih harus mempelajari soal perubahan PBI No. 11/11/2009 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu terkait dengan kemungkinan penghapusan jasa pihak ketiga. Namun, sambungnya, pada tahap awal bank sentral sudah melakukan pembicaraan dengan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) untuk merevisi standar penagihan utang oleh pihak ketiga atau debt collector. “Kami sudah bicara dengan AKKI, me-
reka minta waktu 2 bulan. Nah ini kami mau minta mereka untuk percepat. Nanti akan kami panggil lagi, kami tanya gimana masalah penagihan ini,” ujarnya di Jakarta, pekan lalu. Menurut dia, yang akan dibahas dengan AKKI bukan hanya penagihan, melainkan juga tenaga pemasaran yang selama ini memakai jasa pihak ketiga. Model pemasaran kartu kredit juga mendapatkan keluhan masyarakat dalam metode pemasarannya. Dalam salah satu poin rekomendasi DPR RI terkait dengan kasus Citibank, legislatif mendesak BI untuk mencabut, merevisi dan menyempurnakan PBI No. 11/11/PBI/2009 dan SE No. 11/10/DASP terutama mengenai tata cara pelaksanaan penagihan atas tunggakan yang diragukan dan macet kepada pihak ketiga. Ketua Umum AKKI Dodit Dodit Probojakti membenarkan bahwa tengah merumuskan kode etik penagihan utang kartu kredit. Standardisasi yang digodok mencakup beberapa hal seperti kode etik penagihan, jam operasi, mekanisme control dan sanksi pelanggaran. “Beberapa hari ini kami dan seluruh bank penerbit kartu kredit telah memulai pembahasan tentang hal ini dan kami optimistis akan selesai sebelum batas waktu yang diberikan BI,” katanya.
Bank BUMN setor dividen lebih kecil OLEH ACHMAD HARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian BUMN memastikan untuk memberikan pengurangan setoran dividen kepada BUMN perbankan pada tahun ini. Sebagai kompensasi, pemerintah akan meningkatkan target setoran dividen BUMN yang bergerak di sektor riil. Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit Soeprapto menjelaskan pertimbangan pengurangan dividen bagi BUMN perbankan adalah untuk menjaga likuiditas perseroan dalam rangka pengembangan bisnis. “Perbankan pasti dapat pengurangan [dividen] tahun ini karena likuiditas itu penting bagi perbankan untuk ekspansi bisnis,” katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Meski demikian, Parikesit belum bisa menyebutkan berapa besar pengurangan dividen yang akan diberikan kepada BUMN perbankan. “Sekarang baru pemetaan global dari target dividen Rp27,5 triliun, minggu depan [Senin hari ini] hasilnya. Yang jelas setoran terbesar bukan dari sektor jasa keuangan,” ujarnya. Sebelumnya, sejumlah bank pelat merah meminta kepada pemerintah agar kewajiban setoran dividennya dikurangi. Bank BUMN itu a.l. PT Bank Rakyat In-
donesia Tbk meminta pengurangan kewajiban setoran dividen dari 30% menjadi maksimal 10% dan PT Bank Tabungan Negara Tbk dari 35% menjadi 25%. Tahun lalu empat bank pemerintah yakni BRI, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan TN meraih total laba bersih Rp25,84 triliun. Dengan dividen 10%, maka BRI hanya akan menyetor ke pemegang saham Rp1,14 triliun dari laba 2010 sebesar Rp11,47 triliun. Adapun BTN hanya Rp228 miliar dari laba Rp915 miliar. BUMN lain diketahui juga berharap setoran dividennya tahun ini bisa dikurangi seperti PT Semen Gresik Tbk dan PT Jasa Marga Tbk. Keduanya beralasan membutuhkan dana yang besar untuk ekspansi bisnis pada tahun ini. Menteri BUMN Mustafa Abubakar sebelumnya membuka peluang pengurangan target setoran dividen khusus bagi perusahaan pelat merah yang akan melakukan ekspansi bisnis. “Mereka-mereka yang butuh pengembangan [bisnis] akan mendapatkan perhatian tetapi bagi BUMN yang untung tapi nggak ada konsep pengembangan, kami perlakukan biasa,” katanya akhir pekan lalu. Menurutnya, pengurangan setoran dividen terhadap sejumlah BUMN akan tetap mempertimbangkan target setoran dividen BUMN yang dipatok dalam APBN 2011 sebesar Rp27,5 triliun.
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
KANAL Obama pangkas belanja WASHINGTON: Kongres AS dan Presiden Barack Obama akhirnya menyepakati pemangkasan belanja pemerintah dengan nilai sekitar US$38 miliar agar dapat memperpanjang periode penggunaan anggaran yang sudah kedarluwarsa sebelum UU Anggaran baru diterbitkan. Kesepakatan itu diumumkan pada akhir pekan lalu, kurang dari 2 jam sebelum masa anggaran pemerintah berakhir yang dapat menyebabkan terhentinya kegiatan pemerintahan, termasuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ini proses yang melelahkan. Kami tentu tidak ingin mengeluarkan keputusan yang terlambat, meskipun sangat sulit mencapai kesepakatan,” ujar Anggota Senat dari Partai Demokrat Perwakilan Nevada Harry Reid, setelah pengumuman kesepakatan itu. (BLOOMBERG/ESU)
Euro menguat LONDON: Nilai euro menguat ke posisi tertinggi sejak 15 bulan terakhir dibandingkan dengan dolar AS, menyusul kebijakan bank sentral Eropa meningkatkan suku bunga lebih dulu daripada negara maju lain, seperti AS dan Jepang. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) meningkatkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak krisis keuangan global dan di tengah melemahnya mata uang AS pada pekan lalu sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Nilai 1 euro naik 1,7% menjadi US$1,4483 di New York dari US$1.4237 pada 1 April. Angka itu melewati US$1.4444, angka tertinggi sejak Januari 2010. (BLOOMBERG/ESU)
Anggaran Jepang cukup TOKYO: Pemerintah Jepang mengatakan anggaran negara yang tersedia pada saat ini masih cukup untuk mendanai proses rekonstruksi pascagempa dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret 2011, tanpa menerbitkan obligasi. Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yukio Edano menyampaikan hal ini merespons permintaan para politikus yang meminta agar bank sentral Jepang (Bank of Japan/ BOJ) menerbitkan obligasi untuk menarik dana guna membiaya permbangunan kembali kawasan bencana. “Kami menjamin dana pembangunan kembali ada. Memang sulit, tetapi kami percaya dana cukup tanpa bank sentral menerbitkan obligasi,” jelasnya, dalam sebuah diskusi kemarin. (BLOOMBERG/ESU)
3
Neraca perdagangan China defisit
OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
Impor Negeri Panda capai rekor BLOOMBERG
Neraca perdagangan China selama 20 kuartal (US$ miliar) BEIJING: Neraca perdagangan China defisit sebesar US$1,02 miliar selama 3 bulan pertama pada 2011, padahal pada periode yang sama tahun lalu, transaksi dagang internasional negara itu surplus US$13,9 miliar. Biro Statistik China, kemarin, mengumumkan impor naik 32,6% (yearon-year), dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai US$400,7 miliar. Lonjakan impor terjadi akibat penguatan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas di pasar internasional. Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan penguatan permintaan domestik yang mendorong tingginya permintaan impor dari Negeri Panda merupakan cara terbaik yang dapat disumbangkan negara itu bagi keseimbangan perdagangan global. Hal ini disampaikannya, pekan lalu, guna merespons permintaan sejumlah mitra perdagangan China, seperti Amerika Serikat, agar negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia itu dapat menyeimbangkan perdagangan global dengan memperkuat nilai tukar yuan. Pasalnya, ketidakseimbangan global, dinilai menjadi pemicu krisis keuangan. Wen Jiabao juga mengatakan akan melakukan reformasi terhadap nilai tukar secara bertahap guna mengelola stabilitas sosial. “Ini tanda bahwa China menyeimbangkan perdagangan global dari penguatan impor, dibandingkan dengan mendahulukan tekanan dari sejumlah negara untuk memperkuat nilai yuan,” ujar Shen Jianguang, ekonom Mizuho Securities Asia Ltd, berbasis di Hong Kong. Dia mengekspektasikan surplus perdanganan China akan berada di
Periode Kuartal I/2011 Kuartal IV/2010 Kuartal III/2010 Kuartal II/2010 Kuartal I/2010 Kuartal VI/2009 Kuartal III/2009 Kuartal II/2009 Kuartal I/2009 Kuartal VI/2008
Nilai 1,02 183,10 120,60 55,30 13,90 196,11 135,47 97,02 62,34 295,46
Periode Kuartal III/2008 Kuartal II/2008 Kuartal I/2008 Kuartal VI/2007 Kuartal III/2007 Kuartal II/2007 Kuartal I/2007 Kuartal VI/2006 Kuartal III/2006 Kuartal II/2006
Nilai 180,99 98,70 41,42 262,20 185,54 112,52 46,45 177,46 109,85 61,45
Sumber: Bloomberg
bawah US$150 miliar pada 2011 dari US$183 miliar sepanjang tahun lalu. Lebih rinci, data Biro Statistik China menunjukkan surplus cenderung mengalami penurunan. Pada 2009 mencapai US$196 miliar, turun dari rekor tertinggi yang dicapai pada 2008 sebesar US$295 miliar. Shen menambahkan selisih ini akan turun pada 2011 karena ekspor sedang berada dalam tekanan akibat kenaikan harga buruh dan bahan baku industri, sedangkan permintaan di dalam negeri terus meningkat. Kenaikan harga komoditas, penyumbang defisit perdagangan terbesar selama kuartal I/2011, menambah tekanan terhadap inflasi. Kondisi ini kemungkinan juga memicu pemerintah mempercepat upaya memperkuat nilai tukar yuan. “China masih menghadapi tekanan kuat dari inflasi impor,” tambah Liu Li-Gang, ekonom Australia & New Zealand Banking Group, di Hong Kong, yang juga mantan karyawan Bank Dunia. Sebelumnya, bank sentral China menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya sejak krisis keuangan global guna menghambat inflasi dan membatasi risiko penggelembungan nilai aset. “Suku bunga pinjaman 1 tahun akan naik menjadi 6,31% dari sebelumnya 6,06%. Efektif mulai besok [hari ini/Rabu, 6 April],” tulis pengumuman bank sentral China
BISNIS/MAHER
(People’s Bank of China/PBOC) dalam situs resminya, pekan lalu. Selain suku bunga pinjaman, bank sentral juga menaikkan suku bunga simpanan berdurasi 1 tahun dari 3% menjadi 3,25%. Sejak krisis keuangan global yang puncaknya pada 2008, bank sentral China baru meningkatkan suku bunga acuan pada pertengah Oktober 2010, dan keputusan kemarin merupakan kenaikan keempat sejak saat itu.
Lonjakan harga Penaikan suku bunga ini dilakukan menyusul lonjakan harga barang-barang konsumsi sebesar 4,9% selama Februari (year-on-year), melebihi target pemerintah untuk keseluruhan tahun sebesar 4%. Sementara itu, harga-harga produsen melonjak 7,2% (year-on-year) pada bulan lalu, tertinggi sejak September 2008. Selama 5 bulan terakhir, rata-rata inflasi per bulan meningkat dengan laju melampaui target pemerintah, yaitu sebesar 4% (year-on-year). Bulan lalu, bank sentral juga menaikkan rasio cadangan wajib perbankan untuk ketiga kalinya dalam 1 tahun terakhir setelah inflasi dan pertumbuhan produksi industri pada Februari melaju dengan kecepatan yang melampaui proyeksi kalangan ekonom. (ESU) (redaksi@ bisnis.co.id)
Asean sepakati roadmap integrasi keuangan NUSA DUA: Menteri Keuangan 10 negara yang tergabung dana Asean menyepakati sejumlah roadmap untuk mencapai target integrasi keuangan dan moneter di kawasan dalam pertemuan ke-15 yang berakhir pekan lalu. Panduan (roadmap) yang disepakati negara anggota Association of South East Asian Nation (Asean) itu, pertama, mengintensifkan upaya pembangunan pasar keuangan yang kuat, terpadu, dan saling menguntungkan dalam masyarakat ekonomi Asean pada 2015. Kedua, menyekati penggunaan scorecard dalam mengukur pengembangan pasar obligasi Asean. Ketiga, meluncurkan inisiatif pemasaran dan branding Asean Exchange untuk mempromosikan peluang investasi, meningkatkan daya saing dan daya tarik Asean di mata investor. Keempat, melakukan liberalisasi jasa keuangan yang komprehensif dan signifikan di kawasan Asean dengan memastikan itu berjalan secara bertahap. Keenam, lebih meliberalisasikan neraca modal sesuai dengan program nasional dan persiapan ekonomi masing-masing negara anggota. Ketujuh, meminta Asean Integration Monitoring Office (AIMO), sebelumnya bernama Macroeconomic and Finance Surveillance Office (MFSO), untuk meningkatkan pemantauan dan pengawasan sistem keuangan Asean.
Kedelapan, membentuk Asean Infreastructure Fund (AIF) dengan investasi senilai US$485,2 juta guna memfasilitasi akses dan mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur kawasan. Kesembilan, mengapresiasi dan mendukung kelanjutan dukungan dari anak usaha Bank Dunia, Infrastructure Finance Network (IFN) untuk 2011. Kesepuluh, mendesak Instansi Bea dan Cukai Asean untuk sepenuhnya melaksanakan semua inisiatif dari rencana strategis pembangunan kepabeanan dan cukai, yaitu Asean Single Window (ASW), the Asean Customs Transit System, dan Asean Self Certification. Semua anggota Asean juga mendukung pembentukan Forum Asean Perpajakan (AFT).
Tidak geser IMF Secara terpisah, Anggito Abimanyu, Dosen Falkultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, mengatakan Asean+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) tidak akan mampu menggeser peran pengawasan Dana Moneter Internasional (IMF) karena dana cadangan devisa yang terkumpul terlalu sedikit. Anggito menuturkan esensi dari pembentukan AMRO memang tidak untuk menggantikan IMF. Pasalnya, dana cadangan yang dihimpun oleh sepuluh negara Asean plus Jepang, China dan Korea Selatan, di bawah kerangka Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), dianggap tidak memadai untuk bisa mencegah krisis keuangan kawasan.
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SENIN, 11 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8693 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG 3,741.81 ▲ 11.23 (0.30%) BISNIS-27 327.50 ▲ 0.66 (0.20%) Hang Seng 24,396.07 ▲ 114.27 (0.47%) KLSE 1,557.49 ▼ 4.44 (0.28%)
Nikkei 9,768.08 ▲ 177.15 (1.85%) STI 3,187.31 ▲ 15.66 (0.49%) DJIA 12,380.05 ▼ 29.44 (0.24%) FTSE 6,055.75 ▲ 48.38 (0.81%)
3.741,81 3.700,05 LQ45
BISNIS-27 669,60
662,50
327,50 324,10 5/4
6/4
7/4
8/4
Euro/Rp US$/Rp
8 April 2011
30.566,23
30.435,46
4/4
KURS TENGAH VALAS
IHSG
8 April 2011
EUR 12,428.80 ▲ 50.52 (0.41%) GBP 14,151.80 ▲ 38.76 (0.28%) HKD 1,113.93 ▲ 0.65 (0.06%) JPY (100) 10,153.11 ▲ 11.87 (0.12%)
SGD 6,869.08 ▲ 3.52 (0.05%) USD 8,656.00 ▲ 2.00 (0.02%) AUD 9,072.86 ▲ 18.53 (0.20%) THB 287.92 ▲ 0.83 (0.29%)
12.428,80 12.343,45
8.676,00 8.656,00 4/4
5/4
6/4
7/4
8/4
Kurs Bea Masuk 4–10 April 2011. Rp8.715,00/US$
Antisipasi ACFTA disiapkan China janji tingkatkan impor dari Indonesia OLEH RUDI ARIFFIANTO & MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia
BISNIS/KELIK TARYONO
BELUM OPTIMAL: Presiden Direktur IBM Indo-
nesia Suryo Suwignjo menjawab pertanyaan dalam sebuah pertemuan di Jakarta, belum lama ini. Dia menilai ketersediaan infrastruktur untuk layanan data di Indonesia hingga kini belum optimal, terutama terkait dengan penyediaan bandwidth yang masih terbatas.
BANDUNG: Pemerintah menyiapkan beberapa langkah taktis sebagai antisipasi untuk melindungi industri nasional yang terindikasi kritis akibat penerapan kesepakatan perdagangan bebas Asean-China.
• Terkendala infrastruktur Hal.i3
NAVIGASI China defisit: Neraca perdagangan China
defisit sebesar US$1,02 miliar selama 3 bulan pertama pada 2011. (Hal. 3)
S
TAJUK
eharusnya Indonesia mengambil kendali terdepan guna menyongsong integrasi ekonomi kawasan, supaya dapat mengambil manfaat maksimal dari permufakatan regional yang didukung Jepang, Korea Selatan dan China itu. (Hal 11)
Terganjal aturan: Pener-
bitan aturan berbagai program insentif yang lamban menghambat efektivitas program pengamanan industri. (Hal. 8)
Kemandirian otomotif: Indo-
nesia akan mempercepat kemandirian di sektor otomotif untuk kurangi impor. (Hal. 9)
Dominasi pasar: Sebanyak 40 perusahaan
sekuritas mendominasi aktivitas bursa pada kuartal I/2011, dengan nilai transaksi Rp589,15 triliun atau 89,08% dari total transaksi. (Hal. f1)
Laba emiten tekstil: Total laba bersih 16
emiten di sektor tekstil dan produk tekstil pada 2010 anjlok 57,22% dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya. (Hal. f2)
Jembatan Selat Sunda: GS Group Construction menyatakan minatnya berpartisipasi dalam proyek jembatan Selat Sunda. (Hal. i1)
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri yang terindikasi kritis itu meliputi tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur pada kayu dan rotan, mainan anak, permesinan, besi baja, makanan dan minuman, serta kosmetik. Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengatakan tanda-tanda kritis itu berupa penurunan produksi, penjualan, keuntungan dan tenaga kerja, hingga peralihan status perusahaan dari manufaktur menjadi pedagang. Industri yang kritis turun produksi 25%-50%, turun penjualan penurunan 10%-25%, dan turun keuntungan 10%-25%. Akibatnya terjadi pengurangan tenaga kerja 10% hingga 25%. “Bahkan, ada beberapa usaha yang sudah tutup dan beralih dari perusahaan assembling, packaging, seperti pada industri permesinan,” katanya pada Workshop Pendalaman Kebijakan Industri di Bandung, akhir pekan lalu. Kemenperin telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengambil langkah taktis pengamanan dan peningkatan daya saing industri. Kemenperin juga menggandeng Ditjen Bea Cukai dalam pengetatan pengawasan impor di tujuh pelabuhan utama, pengetatan pengawasan surat keterangan asal, form E dari China, dan form perjanjian perdagangan bebas lainnya. Selain itu, upaya perlindungan produk dalam negeri di pasar domestik terutama baja, bekerja sama dengan Komite Anti Damping Indonesia (KADI) untuk menindaklanjuti 38 produk yang diidikasikan dumping dari China. Adapun investigasi oleh KADI dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia untuk pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD), BMAD Sementara, dan safeguard yang dinilai sangat lambat itu akan dipercepat. Selanjutnya, pemerintah segera menindaklanjuti 106 rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk diakomodasi dalam national single window oleh Ditjen Bea Cukai. Penyusunan dan pemberlakuan SNI wajib akan mencakup sanksi dan pihak yang berwenang mengenakan sanksi. “Tentu ini harus diimbangi de-
ngan peningkatan jumlah dan kemampuan laboratorium uji,” katanya. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di instansi pemerintah, BUMN, atau BUMD akan ditempuh untuk menggenjot penyerapan produk dalam negeri. “Semua institusi pengguna APBN/APBD diwajibkan menggunakan produk dalam negeri. Bagi yang melaksanakan, jika ikut tender, saya selaku Ketua Timnas P3DN bisa memberikan preferensi harga 10%—20%.” Langkah penting lain adalah pengawasan terhadap kewajiban penggunaan label dan manual berbahasa Indonesia. Kemendag, tutur Menperin, harus segera menerapkan aturan itu, terutama untuk elektronik, mesin, mainan anak, serta makanan dan minuman. Penguatan daya saing industri juga harus dilakukan dengan pemberian fasilitas fiskal, bea masuk ditanggung pemerintah, insentif pajak, tax holiday, dan percepatan revisi Permenkeu No. 241/2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor. Di permesinan, penetapan tingkat kandungan lokal untuk program ketenagalistrikan 10.000
MW masuk tahap kedua. PLN telah berkomitmen menyesuaikan spesifikasi tender yang bisa memberi peluang pemanfaatan turbin, boiler, dan travo buatan lokal. “Selama ini impor dari China melulu,” katanya. Peningkatan kandungan lokal juga diterapkan dalam restrukturisasi mesin peralatan pabrik gula. Untuk produk alas kaki yang membutuhkan kelancaran pasokan bahan baku kulit, ketentuan Ditjen Peternakan dan Balai Karantina Kementerian Pertanian akan disederhanakan. Bea keluar kulit mentah dan kulit setengah jadi juga akan disesuaikan. Adapun, kosmetik dan obat tradisional akan dilakukan pengawasan produk impor dan pemalsuan kode ML BPOM, harmonisasi tarif bea masuk bahan baku dan produk jadi untuk produk kosmetik, pemberian fasilitas dan dukungan promosi, dan pelatihan cara produksi yang baik dan higienis. Untuk industri furnitur, pemerintah merumuskan persyaratan legalitas bahan baku, mengendalikan ekspor rotan, dan menjamin ketersediaan rotan bahan baku dengan peningkatan proses teknologi dari penggorengan rotan dengan solar (wash sulfur) menjadi pemolesan, mempersem-
pit kisaran diameter yang boleh diekspor, penaikan bea keluar untuk rotan wash sulfur dari 15%—20% menjadi 30%. Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy menilai ACFTA telah memukul sektor tekstil dan produk tekstil, dan dengan jumlah penduduk besar, Indonesia menjadi pasar empuk bagi China. Untuk menyikapi dampak ACFTA itu, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Mintarjo Halim mengatakan telah melakukan pembicaraan dengan pengusaha China dan memintanya berinvestasi di Indonesia. “China juga diminta untuk memberi dukungan pembiayaan,” katanya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai kenaikan impor bahan baku penolong serta barang modal dari China mengindikasikan industri dalam negeri bertumbuh positif. Akan tetapi, impor barang jadi juga melonjak.
Janji China
banyak impor barang dari Indonesia, dari sebelumnya yang lebih didominasi oleh ekspor ke Indonesia dan negara di Asean. Vice Minister of Publicity Department of Communist Party of China (CPC) Central Committee Shen Wei Chen mengatakan dalam Kongres Rakyat China, pemerintah telah mengeluarkan rencana jangka menengah 5 tahun ke-12 dengan membuat perubahan signifikan di bidang ekonomi. “Terjadi perubahan signifikan dalam pola perekonomian, yaitu akan lebih meningkatkan impor dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan domestik [dibandingkan dengan mengekspor produknya],” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Dia mengharapkan rencana besar itu direalisasikan dalam 5 tahun ke depan untuk mendorong upaya perbaikan situasi perdagangan antara China dan Indonesia. (11/NATALINA KASIH WASIYATI/ MARIA Y. BENYAMIN)
(rudi.ariffian-
[email protected]. id/martin. sihombing@ bisnis.co.id)
Sementara itu, Pemerintah China berjanji mengubah pola ekonomi dalam 5 tahun ke depan dengan memper-
Perjalanan ACFTA Pada November 2001, Asean dan China sepakat memulai negosiasi ACFTA. Pada tahun berikutnya, Asean dan China menandatangani perjanjian kerangka kerja mengenai kerja sama ekonomi menyeluruh antara Asean dan China.
Perjanjian perdagangan barang ditandatangani pada 2004 dan diimplementasikan pada 1 Juli 2005 oleh negara anggota Asean, dan 20 Juli 2005 oleh China. Konsekuensinya: 1. Enam anggota Asean dan China harus menghapuskan tarif hingga 90% dari produk mereka pada 2010, sementara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam, 2015. 2. Perdagangan dalam perjanjian jasa mulai berlaku pada Juli 2007. 3. Berdasarkan perjanjian layanan, dan pemasok layanan/penyedia di wilayah ini akan menikmati meningkatkan akses pasar dan perlakuan nasional di sektor / subsektor di mana komitmen telah dibuat. 4. Perjanjian investasi dilaksanakan pada 15 Februari 2010.
Program penurunan tarif bea masuk dilakukan tiga tahap: Tahap I
Tahap II
Tahap III
Early Harvest Normal Sensitive / Highly Program (EHP) Track I dan II Sensitive List
Penurunan tarif bea masuk dalam kerangka ACFTA 1 Januari 2004 untuk EHP, dan menjadi 0% pada 1 Januari 2006. 20 Juli 2005 untuk Normal Track, yang menjadi 0% pada 2010 dengan fleksibilitas pada produkproduk yang akan menjadi 0% pada 2012. Tarif bea masuk produk dalam kelompok sensitif diturunkan mulai 2012, dengan maksimun tarif bea masuk pada 2012 adalah 20% dan menjadi 0-5% mulai 2018. Tarif bea masuk produk highly sensitive akan diturunkan mulai 2015, dengan maksimum tarif bea masuk 50%.
Total impor 3.357,50 2.859,40 Bahan baku dan penolong 1.924,50 1.536,10 Barang-barang modal 1.064,10 1.011,10 Barang-barang konsumsi 368,9 312,2
Perkembangan impor dari China periode Jan-Feb (US$ juta)
2011
2010
Sumber: BPS, 2011
BISNIS/MAHER
Lampaui kuota: Realisasi konsumsi premium dan solar bersubsidi hingga akhir Maret 2011 melebihi kuota. (Hal. i2)
Reputasi bank dan jasa penagihan utang
Aturan menara: Rencana revisi aturan pem-
bangunan dan penyediaan menara telekomunikasi bersama diharapkan meminimalkan kendala yang dihadapi investor dan pemda. (Hal. i3)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
P
hadap kasus erbankan yang menimpa Indonesia kemnasabah bank bali mendapat ternama ini, sorotan negatif menunjukkan dari publik. Nasabah pentingnya perCitibank, Irzen Octa, bankan menSekjen Partai Pemersatu OLEH jaga reputasi Bangsa, meninggal HERMANTO SIREGAR TB. NUR AHMAD MAULANA mereka. Nadunia setelah diWakil Rektor IPB PhD finance dari University of Strathclyde, Glasgow mun, risiko interogasi oleh perusareputasi ini tamhaan jasa penagih utang paknya belum terlalu dianggap gulan bersaing bank lebih diten(debt collector) mitra kerja lembaga keuangan ternama berskala tukan pada kualitas sumber daya sebagai risiko yang dominan manusianya dan pelayanan yang bagi bank pemberi kartu kredit. internasional tersebut. Mengapa demikian? Lalu langprima dan cepat dibandingkan Bank merupakan industri jasa dengan produk yang ditawarkan. kah apa saja yang dapat dilakukeuangan yang berfungsi sekan agar peristiwa serupa tidak Apa yang terjadi terhadap nabagai lembaga perantara yang sabah kartu kredit bank bersaka- terjadi lagi? menawarkan berbagai jasa yang la internasional tersebut menunutamanya adalah jasa penyimjukkan contoh dari pelayanan panan uang dan jasa pemberian Tiga faktor yang sangat buruk dari bank terpinjaman (interest income serviAda tiga faktor yang berkontrices). Sebagaimana halnya indus- hadap nasabahnya. Derasnya pu- busi terhadap peristiwa yang blisitas negatif media massa tertri jasa pada umumnya, keungmenimpa nasabah kartu kredit
CATATAN AWAL PEKAN
bank berskala internasional tersebut. Pertama, tentu saja adalah peran dari perbankan itu sendiri. Potensi pasar kartu kredit yang masih luas dan semakin tingginya tingkat persaingan antarbank, mendorong bank penerbit kartu kredit untuk mencari nasabah sebanyakbanyaknya. Sayangnya prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam pemberian kredit yang ha rusnya dijadikan pedoman dalam menyeleksi nasabah, acapkali tidak dijadikan acuan. Persyaratan untuk mendapatkan kartu kredit sekarang semakin dipermudah. Akibatnya jumlah nasabah yang menunggak atau macet kreditnya juga semakin meningkat. Penagihan tunggakan kredit
nasabah oleh bank kemudian kebanyakan disubkontrakkan (outsourcing) kepada debt collector. Alasan penggunaan debt collector ini karena bagi bank lebih efisien dari sisi biaya. Namun, kontrak kerja sama antara bank dan debt collector tidak didukung dengan pengawasan yang baik dari pihak bank yang menjamin bahwa pelaksanaan proses penagihan tetap menghormati hak-hak nasabah untuk mendapatkan perlakuan yang baik dan manusiawi. Sering diberitakan nasabah bank, baik nasabah kartu kredit atau kredit tanpa agunan, menerima perlakuan yang kurang manusiawi dari para debt collector. • Bersambung ke Hal. 2
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
DINAMIKA Ekonomi 2011 di atas 6% JAKARTA: Kepala BPS Rusman Heriyawan memastikan pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I/2011 berada di atas 6% dengan sumbangan terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga, disusul investasi langsung, ekspor impor, serta belanja pemerintah. Realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama tahun ini akan memberikan sumbangan yang cukup signifikan untuk pertumbuhan sepanjang tahun. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2011 mencapai 6,4%. Pernyataan ini senada dengan hasil kajian Asian Development Bank yang dirilis pada pekan lalu. Kreditur multilateral itu memprediksikan ekonomi Indonesia dan sejumlah negara berkembang di Asia akan terus menguat dengan peningkatan permintaan domestik. (BISNIS/10)
Kerja sama Asean-Jepang JAKARTA: Pemerintah Jepang dan 10 negara anggota Asean memperkuat hubungan kerja sama untuk mencapai keuntungan ekonomi yang lebih besar pada masa mendatang. Komitmen ini disepakati dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Asean dan Jepang pada pekan lalu. Sejauh ini, Jepang menjadi mitra perdagangan Asean penting dengan total nilai transaksi melebihi US$160 miliar pada 2009. Investasi Jepang di Asean mencapai US$6 miliar pada tahun yang sama. Asean juga berkomitmen untuk membantu Jepang mengatasi kerugian dan dampak gempa dan tsunami terparah sejak Perang Dunia II. (BISNIS/ESU)
RI beri pelatihan di Afrika JAKARTA: Sebagai salah satu wujud komitmen Indonesia terhadap Kerja sama Selatan-Selatan, pemerintah menyelenggarakan pelatihan teknologi pertanian bagi sejumlah negara di Asia Pasifik dan Afrika Timur. Pelatihan itu dibagi dua, pertama bertajuk International Training on Post Harvest Technology on Fruits and Vegetables” bagi negara-negara Asia Pasifik. Kedua, “Apprenticeship Program for Comorian Farmers in Indonesia bagi negara Komoros, Afrika Timur. Pelaksana kegiatan itu adalah Direktorat Kerjasama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, digelar di Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Barat. (BISNIS/ESU)
PERTUMBUHAN EKONOMI:
Sejumlah kendaraan melintas di sisi proyek Pembangunan Jalan Layang non-Tol Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, kemarin. Badan Pusat Statistik memastikan pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I/2011 berada di atas 6%. Minimnya infrastruktur masih menjadi kendala mencapai target pembangunan. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Masalah ekonomi belum berubah Inflasi dan infrastruktur masih jadi kendala capai target pembangunan OLEH AGUST SUPRIADI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di sela-sela acara Pertemuan Menteri Keuangan se-Asean, akhir pekan lalu. Mengenai tantangan dari sisi inflasi, dia mengatakan persoalan yang sama tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga negaranegara berkembang lain, sehingga banyak negara berkembang mengalami kelebihan kapasitas atau keterbatasan kapasitas ekonomi.
NUSA DUA, Bali: Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong tinggi, tetapi pemerintah belum mampu mengatasi masalah klasik yaitu tingginya inflasi dan minimnya infrastruktur.
Sangat terbatas
Sehubungan dengan masalah klasik ini, Sri Mulyani Indrawati, Managing Director Bank Dunia untuk Asia Pasifik Timur, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Afrika, mengingatkan pemerintah harus mampu mengelola sejumlah risiko ekonomi itu. “Masih ada beberapa risiko yang mungkin harus dikelola, seperti inflasi dan masalah infrastruktur, dan lain-lain,” jelasnya
Minimnya infrastruktur, jelasnya, menyebabkan kapasitas ekonomi dalam mengakomodasi kegiatan perekonomian sangat terbatas, sehingga mudah terjadi kondisi di mana kegiatan ekonomi melebihi kapasitasnya (overheating). Data Bisnis dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan pemeritah hanya mampu menyediakan dana investasi di bidang
7,02 6,96 6,65 6,84
6,33 5,67
5,8
6,44 6,22 5,05 4,16
3,91
Perkembangan inflasi selama 1 tahun terakhir (% year-on-year) Mar. Feb.
Jan. Des.
Nov.
Okt. Sept. Agst. Jul.
Jun.
Mei.
Sumber: Bloomberg
infrastruktur selama 2010-2014 sebesar Rp559,5 triliun padahal kebutuhan mencapai Rp1.923,7 triliun. “Itu menyebabkan banyak negara-negara berkembang mengalami overheating atau capacity constrained. Jadi diskusi kami adalah mengenai bagaimana tantangan dunia menjaga momentum pemulihan ekonomi dan pada saat yang sama melihat risiko,” ujar Sri Mulyani.
Aprl. BISNIS/MAHER
Mengenai inflasi, dia mengatakan beberapa faktor yang patut diantisipasi dalam mengelolanya antara lain lonjakan harga pangan, harga minyak, krisis di Timur Tengah, dan ancaman dampak kebijakan ekonomi ekspansif sejumlah negara dalam 2 tahun terakhir. Namun, mantan menkeu itu mengatakan pihaknya tidak memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya
mengatasi persoalan yang sama selama bertahun-tahun itu. Ancaman inflasi juga diakui oleh Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo. Pekan lalu, dia menuturkan inflasi menjadi isu penting bagi pemerintah untuk diatasi pada tahun ini, menyusul tingginya kenaikan harga barang pada Januari dan Februari. (
[email protected]/bambang.jatmiko@ bisnis.co.id)
Redenominasi rupiah dapat ditunda BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Redenominasi rupiah tidak terlalu dibutuhkan dalam jangka waktu dekat ini dan masih dapat ditunda penerapannya dalam 1-3 tahun ke depan, sehingga bank sentral dapat lebih fokus pada masalah moneter lain. Economist Global Research Standard Chartered Eric Suganda mengatakan redenominasi akan lebih baik direalisasikan jika fundamental ekonomi Indonesia su-
dah menguat, di mana laju inflasi stabil dan berada di dalam kisaran target Bank Indonesia. “Redenominasi memiliki banyak dampak positif, antara lain untuk kemudahan perhitungan dalam transaksi dan punya efek psikologis terhadap rupiah. Idealnya redenominasi ketika laju inflasi relatif stabil dan atau berada dalam target inflasi BI,” ujar Eric kemarin. Dia menambahkan efek psikologis tersebut bisa menjadikan rupiah seolah-olah menjadi lebih
kuat dibandingkan dengan nilai pada saat ini, padahal nilai pembelian kembali (repurchasing power) sebenarnya sama dengan denominasi lama. Namun, Eric mengakui pada dasarnya redenominasi akan lebih banyak membawa sisi menguntungkan ketimbang sisi negatifnya. Secara terpisah, Direktur eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengatakan jika ingin rupiah stabil dari mata
uang asing, rupiah juga harus stabil dari inflasi. Namun, jika kestabilan rupiah dan inflasi tidak bisa dikendalikan, kemungkinan bank sentral perlu melakukan redenominasi ulang pada 20 tahun mendatang. Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan pihaknya ingin redenominasi diatur dalam UU tersendiri alias terpisah dari RUU Mata Uang yang masih terus digodok. (10)
Reputasi bank dan jasa penagihan utang (Sambungan dari Hal.1) Hal ini terkait dengan faktor yang kedua yaitu belum adanya regulasi yang mengatur tentang jasa debt collector, dan juga sifat jasa yang ini boleh dikatakan masih primitif. Sehingga bukanlah sesuatu yang janggal apabila karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan jasa penagihan utang kemudian tidak memiliki soft skill dan penguasaan akan aturan hukum yang memadai. Bank Indonesia telah melakukan imbauan kepada para bank/ penerbit kartu kredit melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/10/DASP tanggal 13 April 2009. Pada halaman 39 ayat b SE tersebut, berbunyi “Penerbit (bank) harus menjamin bahwa penagihan oleh pihak lain tersebut harus dilakukan dengan caracara yang tidak melanggar hukum.” Namun, kenyataan di lapangan tetap masih ditemukan kasuskasus pelanggaran hukum, hingga puncaknya terjadinya peristiwa yang menimpa nasabah bank berskala internasional, Irzen Octa. Belum adanya regulasi juga mengakibatkan tidak adanya keseragaman atau operasional prosedur baku yang harus dijadikan sebagai acuan bagi perusahaan jasa penagih utang. Faktor ketiga yang juga turut berperan adalah nasabah kartu kredit itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri masih banyaknya nasabah yang melihat kartu kredit sebagai uang tambahan, bukan sebagai utang atau alat pembayar sementara. Sehingga banyak nasabah yang memiliki beberapa kartu kredit dan masuk dalam jebakan utang karena pendapatan per bulannya habis hanya untuk membayar cicilan kartu kredit.
Di samping ada pula nasabah kartu kredit yang memang tergolong nakal. Fenomena ini tentu saja bukan menjadi justifikasi tindakan yang kurang pantas atau tidak manusiawi yang diterima oleh nasabah.
Reputasi dan regulasi Belum adanya peraturan yang tegas dan keras terhadap kontrak kerja sama antara bank dan perusahaan debt collector menyebabkan risiko reputasi yang timbul dari kasus kesewenangwenangan terhadap nasabah selama ini tidak dipandang serius oleh pihak perbankan. Mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 halaman 39, dinyatakan pada ayat (c) bahwa “dalam perjanjian kerja sama antara penerbit (bank) dan pihak lain untuk melakukan penagihan transaksi kartu kredit tersebut harus memuat klausul tentang tanggung jawab penerbit (bank) terhadap segala akibat hukum yang timbul akibat dari kerja sama dengan pihak lain tersebut.” Akan tetapi surat edaran tidak mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sehingga pihak bank tidak dapat dituntut secara hukum apabila terjadi penyimpangan dalam operasional perusahaan jasa penagih utang terhadap nasabah bank tersebut. Ada beberapa poin yang perlu dijadikan perhatian oleh pihakpihak yang terkait: Bank Indonesia, perbankan secara umum, dan asosiasi penerbit kartu kredit. Pertama, perlunya regulasi baru yang dapat menjamin adanya pertanggungjawaban dari pihak bank sehingga setiap tinda-
kan kurang pantas, tidak manusiawi dan melanggar hukum terhadap nasabah akan memengaruhi kinerja dan reputasi bank. Bank Indonesia selaku pengawas perbankan dapat memikirkan untuk menerapkan sistem sanksi kepada setiap bank yang terbukti lalai dalam melakukan kontrol terhadap perusahaan jasa penagih utang yang menjadi mitra kerjanya. Sanksi ini dapat berupa denda hingga pembekuan sementara (temporary ban) terhadap kegiatan unit usaha kartu kredit atau yang sejenisnya. Kedua, perlunya regulasi yang mengatur keberadaaan perusahaan-perusahaan jasa penagih utang. Dengan adanya regulasi ini diharapkan adanya standar operasional prosedur yang baku yang dapat dijadikan acuan. Dalam hal ini Bank Indonesia dapat memberikan arahan agar Asosiasi Penerbit Kartu Kredit dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia memformulasikan pelatihan bersertifikat yang wajib diikuti oleh setiap karyawan perusahaan jasa penagih utang. Urusan utang-piutang adalah urusan perdata sehingga sedapat mungkin tindakan yang mengarah ke ranah pidana seperti ancaman, perbuatan tidak menyenangkan, dan bahkan pembunuhan seperti yang menimpa nasabah berskala internasional tersebut dapat dihindari. Ketiga, perlunya dilakukan upaya restrukturisasi atau pembiayaan ulang pinjaman dalam bentuk kartu kredit menjadi pinjaman cicilan (instalment loans). Bisnis perbankan adalah bisnis yang berisiko terhadap kredit macet. Restrukturisasi diperlukan karena adanya nasabah-nasabah
yang mempunyai itikad baik untuk melunasi utang mereka tetapi tidak memiliki kemampuan keuangan yang memadai untuk melunasi utang kartu kredit dalam waktu singkat. Dalam konteks ini, upaya pembentukan special purpose vehicle (badan hukum tersendiri) oleh bank yang dapat dimanfaatkan untuk sekuritisasi pinjaman kartu kredit yang kurang atau tidak lancar dapat menjadi salah satu alternatif solusi. Keempat atau yang terakhir, perlu adanya edukasi terus-menerus kepada nasabah bank dan masyarakat tentang penggunaan kartu kredit secara bijaksana. Pendapatan bank dari jasa penawaran kartu kredit berbentuk pendapatan bunga (interest income) yang dibayarkan nasabah dan pendapatan bukan bunga (non-interest income) dalam bentuk iuran kartu kredit nasabah maupun fee yang dibayarkan oleh para merchant. Dengan demikian pendapatan terbesar bank dari transaksi kartu kredit bersumber dari nasabah. Oleh karena itu, pihak bank seyogianya tidak hanya sekadar mengejar target untuk menawarkan kartu kredit, tetapi juga berkewajiban memberikan edukasi pentingnya mengelola kartu kredit secara cerdas dan cermat. Informasi tentang tingkat suku bunga kartu kredit yang dibebankan, juga harus disampaikan kepada nasabah secara jelas. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya, bank juga tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam menyalurkan kartu kredit, kredit tanpa agunan dan yang sejenisnya.
NIAGA & JASA
6
RI tak minta standar UE diturunkan
Soal ujian Nasional selesai dicetak JAKARTA: Proses pencetakan soal ujian Nasional (UN) jenjang SLTA (sekolah lanjutan tingkat atas) telah selesai dilakukan. Soal-soal tersebut sedang dalam proses pengepakan untuk didistribusikan. Jadwal UN Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan pada 18-21 April 2011. “Proses pembuatan soal Ujian Nasional (UN)sudah selesai. Untuk pencetakan soal di wilayah DKI Jakata dipercayakan pada Percetakan Balai Pustaka, " ungkap Mendiknas Mohammad Nuh saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke percetakan itu, akhir pekan lalu. Untuk Provinsi DKI Jakarta telah dicetak 8 juta halaman soal untuk SMA/SMK/MA, dan 12 juta halaman untuk SMP/MTs. Dia menyebutkan jumlah peserta UN SMA di provinsi ini sebanyak 53.937 siswa, SMK 63.382 siswa, MA 4.679 siswa, dan SMALB 141 siswa. Untuk percetakan, pengepakan soal UN untuk SMA/SMK/MA sudah selesai tinggal mencetak untuk SMP. Pelaksanaan UN SMP pelaksanaannya 1 minggu setelah UN SMA.
Peserta Ujian Nasional SLTA di Jakarta (Siswa) SMA SMK MA SMALB
53.937 63.382 4.679 141
Sumber: Kemendiknas
BISNIS/HSS/MAHER
KUOTA Ekspor ke Timteng terkendala DENPASAR: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan ekspor Indonesia ke beberapa negara di Timur Tengah pascakonflik politik mengalami sedikit kendala pembayaran. “Kendala pembayaran ekspor itu hanya terjadi di beberapa negara besar di Timur Tengah, seperti Mesir,” katanya di Denpasar, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan salah satu penyebabnya adalah kebijakan dari negara tersebut untuk membatasi pembayaran barang-barang impor. “Kebijakan itu kalau tidak salah membatasi pembayaran hanya US$100.000 untuk setiap pekan,” ujarnya. Mari mengatakan terjadi keterlambatan pembayaran, tetapi tidak memengaruhi pasar ekspor ke kawasan tersebut yang beberapa waktu lalu diguncang konflik politik. Ekspor ke Timur Tengah sekitar 2,6% dari keseluruhan nilai ekspor nasional. Nilai ekspornya pun tidaklah terlalu tinggi. (ANTARA)
Ekspor sejumlah produk hadapi kendala OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
Indonesia dengan Uni Eropa diharapkan bisa memberikan rekomendasi konkret mengenai masalah standar ini,” tuturnya. Uni Eropa, sambung Mari, merupakan JAKARTA: Meski ekspor besalah satu mitra dagang penting bagi berapa produk Indonesia ke Indonesia. Nilai ekspor nonmigas IndoneUni Eropa saat ini terkendala sia ke 27 negara Uni Eropa selama JanuariFebruari 2011 mencapai US$3,28 miliar oleh aturan standar yang ketat, Menteri Perdagangan Mari atau 13,79% dari total ekspor nonmigas Indonesia. Elka Pangestu tidak akan meAdapun impor nonmigas dari kawasan minta penurunan standar. itu selama 2 bulan pertama tahun ini senilai US$1,65 miliar atau 8,65% dari total impor Indonesia memang nonmigas. mengusulkan pembaEkspor & Impor nonmigas Indonesia hasan isu standar prodengan 27 negara Uni Eropa duk yang diterapkan KTT Bisnis Periode Januari-Februari 2011 Uni Eropa dalam pembiAsean dan Uni Eropa Keterangan Nilai Pangsa caraan awal rencana direncanakan menggekerja sama bilateral anlar KTT Bisnis ke-1 Ekspor US$3,28 miliar 13,79% Impor US$1,65 miliar 8,65% tara Indonesia dan Uni pada 5 Mei mendatang Eropa pada 5 Mei mendi Jakarta, atau sehari Sumber: Kemendag, 2011 datang. sebelum pertemuan taMendag mengatakan hunan ke-10 para menpihaknya tidak akan meminta standar teri ekonomi negara anggota Asean-Uni yang diterapkan Uni Eropa itu diturunkan Eropa dan 2 hari sebelum KTT Asean tetapi meminta kepastian basis penetapan (Asean Summit). standar yang jelas. KTT Bisnis Asean-Uni Eropa merupakan “Itu usulan yang akan kami sampaikan forum tingkat tinggi untuk para pengusadalam pembicaraan awal dengan Komisi ha dan pemerintah dalam mengatasi Perdagangan Uni Eropa. Yang kita ingin- masalah hubungan perdagangan antara kan kriteria standarnya harus jelas,” kata negara anggota Asean dan Uni Eropa sekaMari saat menyampaikan keterangan ten- ligus melihat peluang bisnis dan investasi tang KTT Bisnis I Asean-Uni Eropa, pekan di kedua belah pihak. lalu. Julian Wilson, Duta Besar Uni Eropa/ Menurut Mari, apabila ada kriteria standar Kepala Delegasi Uni Eropa ke Indonesia, Uni Eropa yang kurang jelas, kedua belah Brunei Darussalam dan ASEAN, mengatapihak harus melakukan studi bersama un- kan total perdagangan antara Uni Eropa tuk merumuskan standar yang tepat. dan Asean pada 2010 mencapai 147 miliar Dia mengakui pengusaha Indonesia ma- euro. sih membutuhkan waktu untuk menye“Uni Eropa adalah mitra dagang kedua suaikan diri dengan standar yang ditetap- terbesar Asean dan investor terbesar di kan Uni Eropa. Selain itu, kata dia, imple- Asean, sedangkan Asean adalah mitra damentasi standar tersebut harus didukung gang kelima terbesar Uni Eropa,” kata oleh pembangunan kapasitas dan infra- Julian. struktur di dalam negeri. Dalam KTT tersebut, perusahaan-peruEkspor beberapa produk Indonesia ke sahaan Uni Eropa dan Asean akan mennegara-negara Uni Eropa saat ini terken- diskusikan peluang di lima sektor, yaitu dala oleh aturan standar Uni Eropa yang infrastruktur, agrifood, kesehatan, otomocukup ketat yakni Renewal Energy Direc- tif, jasa telekomunikasi, dan keuangan. tive (RED) dan Registration, Evaluation, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Authorization, and Restriction of Chemical Bambang Sulisto berharap pihaknya bisa (Reach). mendapat mitra yang potensial untuk sek“Kelompok studi bersama yang diben- tor infrastruktur dalam pertemuan bisnis tuk untuk melakukan kajian awal menge- tingkat tinggi tersebut. (maria.benyamin@ nai rencana kerja sama ekonomi bilateral bisnis.co.id)
MENGGERUS PASAR TRADISIONAL: Dua
BISNIS / WAHYU SULISTIYAWAN
pengunjung melintas di antara rak tas dan sepatu impor yang dijual di salah satu pusat pembelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Menjamurnya pembangunan pusat perbelanjaan modern diyakini akan semakin menggerus omzet pasar tradisional.
Status akreditasi dan terminasi perawat Erpan OLEH MOH. FATKHUL MASKUR Wartawan Bisnis Indonesia
E
rpan Nurjamal Al Ismail, perawat Indonesia yang telah bekerja di Kuwait sejak Oktober 2003, terkaget ketika pada 19 Januari 2011 tiba–tiba dinonaktifkan oleh Kementerian Kesehatan Kuwait. Erpan dianggap perawat ilegal. Sejak awal, pria lulusan dari D III Akademi Keperawatan (Akper) Yayasan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Jawa Barat itu bekerja di rumah sakit milik pemerintah, Police Health Department tepatnya di Central Prison Hospital. Police Health Department merupakan suatu lembaga di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri Kuwait (Ministry of Interior of Kuwait) yang membawahi beberapa klinik dan rumah sakit. Selama 8 tahun bekerja, Erpan mengaku tidak mempunyai masalah, tetapi pada 20 Januari 2011 Matron Laila Abbas Marzouq, Nursing Director of Police Health Department, memanggilnya. Matron yang baru menerima surat dari Kementerian Kesehatan Kuwait itu mengabarkan bahwa Erpan dinonaktifkan dari pekerjaannya sebagai perawat di Rumah Sakit Pusat Penjara sejak
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
19 Januari 2011. Dasarnya, Departemen Kesehatan Kuwait telah menerima surat dari Kementerian Pendidikan Tinggi Kuwait yang mengatakan bahwa Akper Bakti Tunas Husada Tasikmalaya tidak terakreditasi oleh Pusat Diknakes Kemenkes Republik Indonesia. Informasi itu merujuk pada surat Kementerian Luar Negeri RI No. D/02255/08/2010/33 berdasarkan surat Kementerian Kesehatan RI No. DM.02.04/III/1/1641.15/ 2010 tanggal 06 Agustus 2010 yang diketahui oleh Kedutaan Besar Kuwait di Jakarta. “Saat ini saya masih menjalani proses terminasi atau pemulangan ke Indonesia karena Pemerintah Indonesia [Kementerian Kesehatan] belum mengklarifikasi data tentang Akper/Stikes Bakti Tunas Husada,” ungkap Erpan dalam keterangan elektroniknya. Hal ini juga berpotensi memicu keraguan Kuwait terhadap verifikasi ijazah dan akreditasi akper/ stikes yang lain, baik yang di bawah naungan dinas kesehatan maupun dinas pendidikan.
Bukan yang pertama Kejadian Erpan sebenarnya bukan yang pertama. Kejadian serupa juga pernah menimpa enam
orang alumnus Universitas Sumatra Utara pada 2000, dan Zaenal Muttakin, lulusan Akper Dr. Otten yang datang ke Kuwait pada 2003. Titi, rekan satu almamater dengan Zaenal, dan Sri Yani, lulusan dari Akper St. Carolus Jakarta, juga menghadapi masalah yang sama. Mereka terancam deportasi karena masalah pendidikan tinggi dan verifikasi ijazah dan akreditasi akper. Kasus tersebut tentu tak hanya merugikan diri mereka, yang telah meniti karier bertahun–tahun dengan gaji Rp17 juta-Rp22 juta per bulan. Nama institusi pendidikan dan bangsa juga ikut tercoreng. Sesuai dengan surat Kementerian Luar Negeri RI berdasarkan surat Kementerian Kesehatan RI No: DM.02.04/III/1/1641.15/2010 tanggal 06 Agustus 2010 disebutkan pada poin No.6, “Akper tersebut saat ini tidak terakreditasi oleh Pusat Diknakes Kemenkes RI”. Sepintas pernyataan itu mungkin benar, tetapi kalau diteliti bisa menjadi kesalahan fatal, karena tidak dicantumkan sejak kapan akper itu tidak terakreditasi Pusat Diknakes Kemenkes RI, dan sejak kapan status akper berubah menjadi stikes serta akreditasinya.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kuwait (PPNI-K) Eko Priyanto mengaku telah melakukan klarifikasi ke Higher Education Kuwait agar keputusan menterminasi Erpan ditinjau ulang. PPNI di Jakarta juga telah ke AKPER BTH di Tasikmalaya dan berkoordinasi dengan Pusat Pendidikan Kesehatan Jakarta agar surat Kemenlu RI No. D/ 02255/08/2010/33 tanggal 25 Agustus 2010 itu direvisi. Pusdiknakes Kemenkes dan Kementrian Luar Negeri RI memang telah merevisi surat itu, namun hal itu tidak cukup kuat sebagai penyelesai masalah, terbukti mereka akan bertanya terlebih dulu kepada Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besarnya di Jakarta. Terkait dengan hal itu, PPNI–K meminta KBRI mengajukan permohonan penundaan terminasi kepada Kementerian Kesehatan Kuwait sampai bukti atau surat terakreditasi institusi dari Indonesia diterima mereka. Bagi pemerintah, kasus Erpan dan rekan-rekannya di negeri orang seyogynya bisa menjadi pelajaran agar dalam membuat kebijakan senantiasa cermat dan berhati-hati agar justru tidak menimbulkan masalah. (
[email protected])
ANTARA/DHONI SETIAWAN
SIDAK SOAL UJIAN: Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh (kiri), melakukan
inspeksi mendadak proses pembuatan soal Ujian Nasional di Percetakan Balai Pustaka, Jakarta, akhir pekan lalu. Ujian Nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011.
Pemerintah diminta evaluasi penempatan TKI OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia (PPTKIS) meminta pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh atas kinerja penempatan dan perlindungan bagi pekerja mulai dari pengurusan dokumen hingga kembali ke Tanah Air. Evaluasi itu diperlukan karena kondisi penempatan dan perlindungan bagi TKI sangat memprihatinkan, bahkan terparah saat ini dengan diperkuat laporan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) pada 5 April lalu. “Kondisi penempatan dan perlindungan TKI saat ini terparah dalam sejarah,” kata Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Rusjdi Basalamah, pekan lalu. Dia menilai hasil pemeriksaan BPK semester II/2010 sangat tepat dan memperlihatkan kondisi nyata penempatan dan perlindungan TKI. BPK sebelumnya menyampaikan ikhtisar hasil pemeriksaan semester (IHPS) II/2010 kepada DPR dalam rapat paripurna di Gedung DPR, 5 April lalu. Dalam laporan BPK mengenai penempatan perlindungan TKI disebutkan efektivitas penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri tidak tercapai secara optimal, karena kompleksitas masalah, seperti penempatan tidak didukung dengan kebijakan yang utuh, komprehensif dan transparan untuk melindungi hak-hak dasar TKI. Rusdi menuturkan penilaian BPK itu benar adanya, bahkan dalam sejarah penempatan TKI, saat ini adalah kondisi yang terparah dan memprihatinkan pada penempatan dan perlindungan pekerja sebelum berangkat hingga kembali ke
kampung halaman. “Meski ada dua lembaga, yakni Kemenakertrans dan BNP2TKI [badan nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia] yang menangani khusus masalah TKI, tapi justru kondisi saat ini yang terparah,” ungkapnya.
Sangat kompleks Dia mengakui program penempatan dan perlindungan TKI sangat kompleks, karena melibatkan banyak instansi, tapi justru setiap instansi berjalan dengan ego sektoral sendiri. Hal itu terlihat dari jumlah TKI yang telantar karena tidak dapat ditempatkan terus meningkat, sedangkan mereka yang bermasalah dan terkatung-katung, serta tidak dapat dipulangkan juga semakin banyak. Dia menjelaskan dalam 4 bulan terakhir semua infrastruktur penempatan sudah rusak dan saat ini perjanjian kerja (PK) tidak menjadi syarat dalam kepengurusan paspor, sehingga ribuan penempatan TKI yang disinyalir tanpa PK tapi dapat berangkat. Sementara itu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan pemerintah kini melakukan pengetatan prosedur penempatan TKI ke luar negeri, di antaranya ada syarat rekomendasi yang diterbitkan oleh perwakilan Indonesia di luar negeri untuk setiap permintaan TKI, seperti perincian beban kerja (job description) dan gaji minimum majikan adalah 6.000 Riyal Saudi. Namun, dia mengakui pengetatan ini berakibat pada menurunnya angka penempatan, bahkan dalam beberapa minggu terakhir penempatan mendekati titik terendah sepanjang sejarah pengiriman TKI, khususnya ke Arab Saudi.
Penjualan kue & roti prospektif OLEH RAHMAYULIS SALEH & NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Otaru Baumkuchen Cakes menargetkan pembukaan 10 gerai di pusat-pusat perbelanjaan di Ibu Kota, dengan investasi sekitar Rp500 juta per gerai. Toko pertamanya di Jl. Kemang Raya menelan investasi sedikitnya Rp2 miliar. Pitarto Lauda, pemilik dan pendiri toko kue dari Jepang tersebut, mengatakan melihat peluang kuliner seperti kue khas suatu negara masih terbuka luas di Indonesia. “Saya menargetkan dalam 2 tahun bisa kembali modal untuk toko kue yang pertama ini,” ujarnya di sela-sela pembukaan Toko Kue Otaru Baumkuchen dengan luas 110 m2, pekan lalu. Pitarto kue sejenis Otaru Cakes tersebut baru pertama kali ada di Indonesia. Di Jepang, Jerman, Siangapura, dan di Malaysia, kue ini sudah cukup dikenal. Kue ini disebut Baumkuchen yang berarti pohon kue, dulunya berasal dari Jerman. Tetapi pada 1920 dibawa ke Jepang dan hingga sekarang sangat populer di negara tersebut. “Bentuknya seperti kue lapis lagit tapi kering, tidak berminyak dan tidak terlalu manis,” ujar Pitarto. “Semua sudah pakai mesih, jadi tidak terlalu repot. Proses pembuatannya sekitar 2 jam,” ujar Pitarto. Sementara itu, PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk produsen Sari Roti menargetkan peningkatan nilai penjualan pada tahun ini sebesar 20% dari Rp612,19 pada 2010 menjadi Rp734,4 miliar menyusul rencana ekspansi pabrik di Medan, Makasar, dan Jakarta. Direktur Operasional Nippon Indosari Corpindo (Perseroan) Yusuf Hadi mengatakan akan jumlah pabrik roti Sari Roti saat ini mencapai empat pabrik yaitu dua di kawasan industri Jababeka, satu di Semarang dan Pasuruan Jawa Timur. Dia menuturkan dengan penambahan pabrik tersebut pada tahun ini diperkirakan kapasitas produksi akan meningkat menjadi 1,5 juta potong roti per hari, naik 300 potong roti dari kemampuan produksi saat ini sebesar 1,2 juta potong roti. “Kami berencana membuka tiga pabrik baru, yaitu di Cibitung Jakarta, Medan dan dua kota alternatif pilihan antara Makassar atau Palembang,” katanya saat kunjungan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di pabrik Sari Roti, Cikarang, Jawa Barat, baru-baru ini. Yusuf menuturkan untuk merealisasikan ketiga proyek tersebut, kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp240 miliar yang akan diperoleh dari alokasi belanja modal perusahaan sebesar Rp120 miliar, sisanya direncanakan diperoleh dari pinjaman bank dan pendanaan lain. “Nilai investasi untuk satu pabrik diperkirakan mencapai Rp80 miliar, jadi kebutuhan investasi kami mencapai Rp240 miliar pada tahun ini,” ujarnya.
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
PROTEKSI
RUU Jaminan Sosial berlanjut
AHAP incar laba Rp13,5 miliar
Ada waktu 1 bulan untuk persiapan bahan
JAKARTA: PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) menargetkan perolehan laba Rp13,5 miliar atau naik 43,46% pada 2011 dibandingkan dengan tahun lalu, yakni Rp9,41 miliar. Presiden Direktur AHAP Sunyata Wangsadarma mengatakan peningkatan laba seiring dengan target perolehan premi asuransi sebesar 33,31% menjadi Rp200 miliar tahun ini. “Perseroan akan membidik pasar ritel, lebih selektif memilih instrumen bisnis, dan membuka kantor cabang baru di Pekanbaru, Palembang, Lampung, dan Balikpapan guna meraih target tersebut,” ujar Sunyata kepada Bisnis pekan lalu. AHAP juga berharap mengalami penurunan klaim tahun ini setelah klaim perseroan meningkat hingga 155,93% pada 2010. Bencana banjir di Bandung dan klaim asuransi kendaraan bermotor menyumbang angka klaim terbesar. Tahun lalu, kejadian bencana alam memang tidak sebanyak periode sebelumnya. Ini menjadikan klaim rata-rata asuransi kerugian di Indonesia juga menurun. (BISNIS/19)
Tugu Re perbesar obligasi JAKARTA: PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu-Re) meningkatkan alokasi pendanaan instrumen investasi obligasi hingga 73% tahun ini dibandingkan dengan 2010, yakni sebesar 32,69% atau Rp93,75 miliar. Direktur Keuangan Tugu-Re Drajat Irwansyah mengatakan instrumen obligasi memiliki potensi lebih menguntungkan sehingga porsi instrumen deposito dikurangi dan dialihkan ke obligasi. Hasil investasi PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu-Re) mengalami kenaikan 63,94% menjadi Rp18,10 miliar pada 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,04 miliar. Deposito berkontribusi 40,77% atau Rp116,92 miliar dari total investasi Rp286,71 miliar. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas instrumen saham hingga 10% menjadi Rp12,45 miliar dari Rp11,32 pada 2010. (BISNIS/19)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah akhirnya mengambil sikap untuk terus melanjutkan pembahasan Rancangan UndangUndang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial setelah masa reses DPR berakhir pada 8 Mei 2011. Hal ini disampaikan oleh pemerintah yang diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana dalam rapat konsultasi RUU BPJS dengan pimpinan DPR dan Panitia Khusus RUU Badan Penye-
lenggara Jaminan Sosial (BPJS) pekan lalu. “Setelah berkomunikasi dengan pimpinan kami, yaitu Wakil Presiden, kami sampaikan bahwa pada prinsipnya pemerintah tetap dan sangat berkomitmen untuk membahas RUU BPJS ini pada masa sidang berikutnya,” ujar Armida. Armida menambahkan substansi RUU BPJS akan dibahas pada masa sidang DPR berikutnya setelah masa reses berakhir. Delapan menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri BUMN, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Sosial, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan dijadwalkan membahas substansi RUU BPJS dalam waktu dekat. “Seperti yang sudah disampai-
kan Menteri PPN, pemerintah juga akan melakukan pembahasan bersama Menko dan mungkin akan melakukan rapat terbatas dengan Presiden dan mendengarkan masukan yang ada,” kata Patrialis. Pertemuan tiga dari delapan menteri terkait dengan pembahasan RUU BPJS ini diprakarsai oleh pimpinan DPR setelah pansus RUU BPJS meminta bantuan pimpinan DPR untuk menjembatani kebuntuan antara pansus dan pemerintah. Ketua Pansus RUU BPJS Ahmad Nizar Shihab menyambut baik keputusan pemerintah untuk terus melanjutkan pembahasan RUU BPJS. Nizar berharap pemerintah segera menyiapkan daftar inventarisasi masalah (DIM) agar saat pertemuan yang dijadwalkan 9 Mei mendatang, pansus telah memiliki materi pembahasan.
“Sekarang sudah ketahuan maunya pemerintah. Kami siap mendengarkan hasil pembahasan pemerintah pada 9 Mei, entah menyetujui atau tidak RUU BPJS ini. Jika tidak setuju, setidaknya ada alternatif,” tutur Nizar kepada Bisnis. Ketua MPR Marzuki Alie mengatakan pemerintah mempunyai waktu 1 bulan untuk mempersiapkan bahan pembahasan RUU BPJS dan memegang komitmen yang telah disepakati dengan pansus dan pimpinan DPR. “Jangan sampai UU tidak bisa diajukan lagi pada masa periode DPR saat ini dan ini akan jadi preseden yang tidak baik bagi kita semua,” kata Marzuki. Pembahasan RUU BPJS tak kunjung selesai karena perbedaan pandangan antara pemerintah dan parlemen. Seluruh anggota fraksi di DPR telah menyetujui RUU BPJS. Namun, pemerintah
keberatan jika PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), PT Asuransi Kesehatan (Askes), PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), dan PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) dilebur menjadi BPJS. Adapun, sejumlah substansi yang menyebabkan pembahasan RUU BPJS berjalan alot, meliputi apakah BJPS itu BUMN asuransi atau bukan, BPJS tunggal atau majemuk, RUU BPJS sebatas penetapan atau sekaligus pengaturan, dan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasarkan program atau segmentasi. Padahal UU SJSN yang mulai berlaku sejak 19 Oktober 2004 memerintahkan UU BPJS berlaku paling lambat 19 Oktober 2009. UUU BPJS ini akan mengatur jaminan sosial bagi seluruh warga negara. (19) (
[email protected])
Multifinance diminta waspadai pelunasan barang mewah OLEH IRVIN AVRIANO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mulai mengetatkan pengawasan pelunasan lebih awal bagi pembiayaan barang mewah yang nilainya mencurigakan. Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK M. Ihsanudin mengatakan hal itu tertuang di dalam peraturan otoritas pasar modal No.PER05/BL/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Perusahaan Pembiayaan. Peraturan tersebut baru dipublikasikan pada pekan
lalu. “Jadi kalau ada pelunasan mobil mewah, motor mewah, atau barang mewah yang nilai pelunasannya besar, perlu dimintai keterangan lebih lanjut, atau diinvestigasi, tentang asal dananya oleh perusahaan pembiayaan kepada konsumennya,” ujarnya kepada pers akhir pekan lalu. Hal itu, tuturnya, perlu dilakukan untuk mencegah adanya penggunaan uang dari sumber dana yang tidak jelas atau mengandung unsur tidak legal misalnya hasil kejahatan atau tindakan pencucian uang. Dia mencontohkan kejadian yang perlu dilakukan pendekatan lebih lanjut adalah jika ada mobil
mewah atau motor yang dibiayai oleh perusahaan pembiyaaan senilai belasan juta atau bahkan miliaran yang tiba-tiba dilunasi konsumennya. Menurut dia, peraturan itu juga disahkan guna mengakomodasi ketakutan dari beberapa pihak pemerintah lainnya yang menginginkan ada mekanisme mengenal nasabah, meskipun industri pembiayaan bukanlah penghimpun dana publik tetapi justru penyalur dana ke publik. Dalam peraturan tersebut, juga dirumuskan beberapa kewajiban, yaitu adanya proses uji tuntas pengenalan nasabah (customer due diligence/CDD), pembentukan unit kerja khusus, dan melapor-
kan adanya transaksi keuangan mencurigakan (TKM). TKM tersebut terutama harus dilaporkan jika terkait dengan afiliasi dengan direksi atau komisaris perusahaan pembiayaan.
Batas waktu Bapepam-LK juga memberikan tenggat waktu kepada setiap perusahaan pembiayaan untuk membentuk pedoman pelaksanaan berdasarkan isi peraturan baru tersebut selama 60 hari kerja sejak peraturan tersebut diterbitkan. Pedoman tersebut harus dibuat oleh perusahaan pembiayaan dan dievaluasi oleh Bapepam-LK hingga dikeluarkannya hasil evaluasi selama paling lambat 30 ha-
ri kerja sejak diterima otoritas lembaga keuangan. Lalu, perusahaan pembiayaan yang tidak menerima revisi dalam jangka waktu 30 hari tersebut sudah dapat menerapkan pedoman prinsip mengenal nasabah tersebut sesuai dengan peraturan baru itu. Pemberlakuan peraturan tersebut juga membuat peraturan pengenalan nasabah yang lama berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2833/LK/2003 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Peraturan lama itu berisi Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Pada Lembaga Keuangan Non Bank.
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Produksi baja mentah Jerman naik 4,4% BERLIN: Produksi baja mentah (crude steel) Jerman pada Maret naik 4,4% dari tahun sebelumnya menjadi 3,67 juta ton. Produksi Maret tersebut menjadikan total produksi baja Jerman dalam 3 bulan pertama 2011 sebanyak 11,39 juta ton atau tumbuh 4,2% dari produksi 2010. Sementara itu, produksi pig iron Jerman sepanjang bulan lalu mencapai 2,49 juta ton atau meningkat 2,2% dari produksi Maret 2010. Angka itu juga naik dari produksi Februari yang sebanyak 2,31 juta ton. Selama Januari, negara industri terbesar Eropa itu tidak memproduksi material olahan bijih besi tersebut.
Produksi dan pertumbuhan baja Jerman (dalam juta ton) Baja mentah Pig iron
Januari
Februari
Maret
4,03 n/a
3,70 2,31
3,67 2,49
CABUT PERMEN KES: Ketua Tim Penye-
lamat dan Pengawas Regulasi Kosmetika Obat dan Kesehatan Indonesia H.M. Ismail (kanan) didampingi Anggota Tim memberikan keterangan pers mengenai keluhan produsen kosmetik terhadap kelakuan oknum polisi dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak adanya peraturan izin edar produk kosmetika dengan sistem Notifikasi Kosmetika On-line di Jakarta, kemarin. Tim pengawas tersebut mendesak BPOM segera mencabut Peraturan Menteri Kesehatan tentang notifikasi peredaran kosmetik Indonesia di Asean. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Program insentif terganjal aturan Sumber: German Steel Federation
Hanya industri besar yang bisa manfaatkan BMDTP
BISNIS/HUSIN PARAPAT
OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
AKSELERASI Bahan kimia pacu kinerja Merck JAKARTA: Manajemen PT Merck Tbk mengungkapkan sepanjang tahun lalu penjualan perusahaan itu pada tahun lalu tumbuh didorong oleh penjualan produk bahan kimia yang mencetak rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Sepanjang 2010, penjualan Merck mencapai Rp796 miliar, atau tumbuh 5,9% dari penjualan 2009 yang senilai Rp751 miliar. Pertumbuhan tersebut ditunjang oleh lonjakan penjualan produk bahan kimia yang mencetak rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Presiden Direktur Merck Markus Bamberger mengatakan sepanjang 2010 divisi industri kimia tumbuh dengan melebihi perkiraan. “Industri kimia kami tumbuh luar biasa dibandingkan dengan 2009. Kami sangat terkesan dengan kinerja yang ditunjukkan bagian usaha tersebut,” katanya setelah acara Neurobion Activehood Playground di Silang Monas, kemarin. (BISNIS/11)
BANDUNG: Penerbitan aturan pelaksanaan berbagai program insentif yang lamban dinilai menghambat efektivitas program yang ditujukan untuk mengamankan industri di dalam negeri. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Arryanto Sagala mengakui seluruh insentif yang menggebu-gebu ingin digulirkan pemerintah sejak Januari 2011 hingga kini masih minim realisasi. Dia mencontohkan bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) yang ditujukan untuk membantu industri dengan kadar impor yang tinggi dalam 3 tahun pengenalan pertamanya tidak berjalan efektif, yaitu hanya 3,26% pada 2008, 9% pada 2009, dan 22% pada 2010.
“Persoalannya ada pada lam- pajak penghasilan seperti yang batnya penerbitan aturan pelaksa- disebutkan dalam PP No. 62/2008 naan. Untuk anggaran 2009, baru ditujukan untuk menarik inveskeluar Juli, untuk 2010 keluar tor ke Indonesia yang masih mipada April, bahkan sebelumnya nim infrastruktur. Saat ini, katanya, pemerintah pernah juga ada yang aturan pelaksananya baru keluar Novem- sudah membahas kemungkinan pemberian ber,” katanya insentif tersebut akhir pekan la38 lu. Pemberian tax holi- kepada bidang usaha Bahkan, kata day yang saat ini tertentu yang Arryanto, untuk akan diberikan tahun ini aturan masih menjadi untuk investasi pelaksana berupa peraturan polemik, kemungki- di seluruh daeMenteri Ke- nan baru akan tuntas rah, serta 32 bidang usaha uangan tersebut pada Juni tertentu di daebelum juga dirah tertentu. keluarkan. “Ke“Ada satu tamtika kami tanyabahan lagi yaitu pelumas yang kan, segera dikeluarkan.” Rendahnya pemanfaatan in- diusulkan untuk mendapat sentif berupa BMDTP, katanya, insentif serupa. Pembahasan juga karena fasilitas tersebut baru insentif yang akan masuk dalam bisa dimanfaatkan oleh industri revisi PP 62/2008 itu sudah final skala besar yang bisa membeli dan tinggal menunggu pembadari importir langsung. Adapun, hasan di tingkat menteri,” jelasperusahaan skala kecil masih nya. Dia juga mengatakan pemberibergantung pada pedagang yang justru tidak bisa mendapatkan an tax holiday yang saat ini masih menjadi polemik, kemungkifasilitas tersebut. Arryanto mengatakan insentif nan baru akan tuntas pada Juni,
sedangkan PMK 176/2009 hanya diberikan untuk industri penanaman modal baru atau perluasan lebih dari 30%. “Untuk PPN DTP pada tahun ini pemerintah menganggarkan masing-masing Rp200 miliar untuk minyak goreng, Rp2 triliun untuk eksplorasi panas bumi, Rp500 miliar untuk climate change, dan Rp6 triliun untuk BBM tertentu dan elpiji 3kg,” urainya.
Sudah disetujui Sementara itu, terkait dengan PMK 241/2010 Arryanto mengatakan dari 285 pos tarif non pangan yang diajukan telah mendapat persetujuan penyesuaian bea masuk sebanyak 190 pos tarif, yang terdiri dari 182 pos tarif bahan baku kembali ke 0% dan 8 pos tarif dikembalikan ke 10%. Namun, tuturnya, revisi PMK 241 untuk pos tarif nonpangan yang merupakan perbaikan ke-7 tersebut belum bisa dikeluarkan karena terdapat proses administrasi hukum. “Berdasarkan penjelasan dari
Badan Kebijakan Fiskan [BKF], PMK 241 itu merupakan perbaikan ke-4 dari PMK 110/2006 dan PMK 13 revisi ke-5. Tanpa pembahasan dengan Kemenperin, ada perbaikan ke-6 yaitu masukan dari DPR pada batang tubuh, sedangkan revisi untuk nonpangan itu revisi ke-7 yang tidak bisa dilakukan kalau yang ke-6 belum keluar,” jelasnya. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan telah berkoordinasi dengan Menkeu dan menjanjikan untuk segera mengeluarkan revisi ke-7 PMK 110 tersebut yang diharapkan diumumkan dalam sepekan mendatang. Adapun, untuk BMDTP pada 2011 yang akan diberikan untuk 15 sektor industri, telah dikeluarkan PMK induknya dan masih menunggu PMK untuk masingmasing sektor. “PMK induk sudah ditandatangani tetapi masih menunggu PMK untuk masing-masing sektor. Sebenarnya sudah selesai dan tinggal menunggu diumumkan oleh Menteri Keuangan,” ungkapnya. (
[email protected])
Kategorisasi SNI sepatu ditentang OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana pemerintah menetapkan SNI untuk setiap model sepatu ditentang kalangan industri karena dinilai tidak bermanfaat dan justru bisa menimbulkan beban tambahan bagi produsen. Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apresindo) Eddy Widjanarko mengatakan berdasarkan keinginan pemerintah, SNI sepatu dibagi atas beberapa kategori, yaitu sepatu wanita, laki-laki, dan anak-anak. Padahal, bagi industri alas kaki yang sebagian besar bekerja untuk ekspor, tidak terlalu memberikan manfaat. “Sepatunya itu dibagi atas kategori wanita, laki-laki, anak-anak ditetapkan berbeda. Karena untuk pabrik-pabrik yang berorientasi ekspor itu tidak terlalu ada manfaatnya, maka kami sekarang ingin supaya ada satu standardisasi,” katanya pekan lalu. Sejauh ini, tuturnya, pengusaha baru menyetujui SNI untuk sepatu keselamatan (safety shoes), sementara SNI yang lain masih terjadi tarik ulur antara pemerintah dan industri. Industri hanya menghendaki penyesuaian standar dan agar pemerintah tidak menerapkan SNI secara khusus karena model dan variasi sepatu bisa berubah-
ubah. “Kami tidak mau SNI yang diberlakukan karena sepatu itu berbeda-beda dan mengikuti selera konsumen. Jangan sampai kami ubah variasi harus diikuti dengan perubahan SNI sehingga menimbulkan masalah. Soal ini belum ada titik temu dengan pemerintah,” jelasnya. Ketika dikonfirmasi, Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Budi Irmawan justru mengatakan pemerintah telah mengeluarkan SNI untuk sepatu keselamatan. Untuk model sepatu lain, pemerintah belum akan mengeluarkan SNI karena tuntutan tingkat kenyamanan sepatu berbeda-beda. “SNI untuk sepatu hanya diberikan pemerintah untuk sepatu keselamatan. Pemerintah tidak akan memberikan SNI untuk sepatu model lain karena kenyamanan bersepatu tidak bisa dibatasi.” Dalam perkembangan lain, Eddy mengungkapkan impor alas kaki secara akumulatif melonjak 300% selama periode 2008—2010. “Selama setahun terakhir kita sudah jebol 100% dan kalau dihitung sejak 2008, peningkatan impor sudah mencapai 300%.” Impor alas kaki dari China pada Januari 2011 mencapai US$6,69 juta, padahal pada Januari 2010, impor produk itu beru US$3,4 juta.
CEGAH PENULARAN FLU:
Beberapa pegawai PT Kalbe Farma Tbk dan siswa SMA yang tergabung dalam Satgas Flu & Batuk, membagibagikan masker kepada para pengguna jalan saat car free day di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dalam rangka peringatan HUT ke-45 Kalbe Farma membagi-bagikan masker bersama 180 siswa dari 30 Sekolah Menengah Atas di Bandung. BISNIS/ARMIN ABDUL JABAR
Produsen semen pertahankan harga BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Meskipun biaya produksi semen meningkat akibat lonjakan harga bahan bakar batu bara, produsen semen masih mampu mempertahankan harga jual karena dikompensasi oleh pertumbuhan konsumsi produk itu di dalam negeri. Menurut Direktur Pemasaran dan Inovasi PT Holcim Indonesia Patrick Walser, meski kenaikan harga batu bara dalam 2 bulan terakhir menekan profitabilitas perseroan, harga semen produksi Holcim tidak ikut naik. “Peningkatan volume penjualan membantu kami menyerap biaya energi, tetapi kami belum dapat menjamin harga tidak akan naik karena sulit memperkirakan seberapa tinggi harga batu bara dan minyak bumi pada masa depan,” katanya seusai peluncuran Holcim Indoor Climate Solution, baru-baru ini. Pada kuartal I/2011, ungkap Patrick, pangsa pasar Holcim mencapai 15% dari total konsumsi semen nasional yang diperkirakan melebihi 10 juta ton. “Saya belum punya data per Maret, tetapi perkiraan kami
pangsa pasar kami 15% atau sekitar 1,6 juta ton, naik dari kuartal I/2010 yang sedikit di atas 14%,” ucapnya. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan konsumsi semen pada kuartal I/2011 mencapai 10,28 juta ton, tumbuh 6% dibandingkan dengan konsumsi pada periode yang sama tahun lalu sekitar 9,7 juta ton. Patrick memperkirakan konsumsi semen nasional pada tahun ini mencapai 45 juta ton, naik sekitar 10% dari konsumsi 2010 sebanyak 40,7 juta ton. “Saya belum bisa memperkirakan sepanjang tahun, tetapi pada kuartal berikutnya saya rasa, kami tetap bertahan pada pangsa pasar 15%,” katanya. Kapasitas produksi Holcim saat ini mencapai 8,3 juta ton per tahun. Pembangunan pabrik baru senilai US$450 juta di Tuban, Jawa Timur, akan menambah kapasitas perseroan menjadi 10 juta ton per tahun pada 2013. “Pabrik kami di Tuban akan selesai sesuai rencana, sekarang baru masuk tahap konstruksi,” ujarnya. Kenaikan harga energi juga mendorong produsen semen untuk mengembangkan sumber
energi alternatif guna menekan biaya produksi tanpa mengurangi produktivitas. Patrick menjelaskan, selain terserap melalui peningkatan produksi, kenaikan biaya energi juga dapat sedikit teratasi melalui pengembangan sumber energi alternatif. “Holcim, contohnya, menggunakan energi biomass dari pengolahan limbah yang disediakan salah satu unit usaha kami PT Geocycle. Setahu saya, produsen yang lain juga mengembangkan energi alternatif,” katanya.
Kurangi emisi Mengurangi emisi CO2 dan mendaur ulang sisa produksi, jelas Patrick, menjadi perhatian khusus produsen semen di seluruh dunia sebagai salah satu sektor industri penyumbang emisi terbesar. Holcim Indonesia adalah produsen semen, beton, dan berbagai bahan bangunan lainnya. Perusahaan asal Swiss ini juga memiliki bisnis penyedia solusi pembangunan rumah dan gedung berkelanjutan melalui Indoor Climate Solution. Untuk mendukung bisnis baru itu, Holcim menggandeng PT
Sanwell Austindo, penyedia sistem pendingin lantai, distributor pipa plastik produksi perusahaan teknologi ICS, dan sistem perledangan Uponor dari Norwegia. Menurut Patrick, Indoor Climate Solution merupakan kelanjutan dari visi menyediakan kondisi berumah tinggal yang sehat bagi masyarakat Indonesia mengikuti jejak Holcim Solusi Rumah yang telah berjalan lebih dahulu. Building Solution Manager Holcim ICS Alex Buechi menjelaskan gedung yang berkelanjutan dapat menghemat biaya operasional gedung 40%—60% dibandingkan dengan gedung konvensional. “Meski biaya pembangunan akan lebih tinggi hingga 5,02% dari gedung konvensional, gedung berkelanjutan dapat mencapai titik impas hanya dalam waktu 8 tahun dibandingkan dengan gedung konvensional yang mencapai 9 tahun,” jelas Alex. Dia memperkirakan emisi yang dihasilkan oleh pembangunan dan operasional gedung berkelanjutan bisa tertekan hingga 150 juta ton per tahun dari 800 juta ton per tahun yang dihasilkan gedung biasa. (11)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
TRANSMISI
Kemandirian sektor otomotif dipacu
Honda tetap andalkan AS CALIFORNIA: Honda Motor Co, tetap menggantungkan Amerika Serikat untuk menggenjot penjualan globalnya. Dengan tetap menargetkan pasar Amerika Serikat di tempat teratas, hal ini diyakini akan dapat mengompensasi kerugian yang diderita perusahaan itu, setelah terjadinya bencana alam yang memengaruhi produksi Honda. Executive Vice President Honda di AS, John Mendel, menyebutkan bahwa untuk pasar Amerika Serikat, perusahaan ini berharap dapat menjual 1,35 juta mobil dan truk ringan Honda dan Acura, sepanjang tahun ini. Angka tersebut, kata Mendel, sama dengan target yang direncanakan oleh perusahaan asal Jepang pada awal tahun ini atau tumbuh lebih dari 9,8% dibandingkan dengan penjualan Honda di negara itu pada tahun lalu yang tercatat sebanyak 1,23 juta unit. “Saya memperhitungkan bahwa kami akan mampu memperbaiki kerugian yang diderita dalam beberapa waktu terakhir ini, pada semester kedua mendatang,” kata Mendel. (BLOOMBERG/ELH)
9
Porsi konten Asean akan diperbesar OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
BANDUNG: Indonesia akan mempercepat kemandirian di sektor otomotif untuk mengurangi ketergantungan impor komponen yang saat ini mencapai 30%. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan peta industri otomotif nasional kini didominasi oleh kendaraan komersial dan multi purpose vehicle (MPV) dengan tingkat kandungan lokal yang cukup besar, yaitu mencapai 70%. Adapun, katanya, 30% sisa kebutuhan komponen industri
otomotif tersebut kini berasal dari Jepang dan Asean dengan perbandingan 50%:50%. Dia mengatakan dampak gempa bumi dan tsunami Jepang tidak menimbulkan gangguan terhadap produksi komponen primer, seperti rangka dan bodi kendaraan yang hingga kini masih beroperasi. Namun, dia mengakui kejadian tersebut telah mengganggu produksi komponen sekunder seperti gearbox dan chips engine management system. “Stok komponen otomotif nasional cukup untuk April. Gempa dan tsunami Jepang mungkin hanya 5% saja yang terganggu. Walaupun porsinya kecil, tetap saja itu mengganggu karena kendaraan tidak bisa dijual. Otomotif memang tidak fokus pada satu lokasi untuk mencari sumber pasokan komponen untuk menekan biaya. Akan tetapi, ke-
lemahannya ya seperti ini,” katanya kemarin.
Tunggu pulih Budi mengatakan pada prinsipnya hingga saat ini Indonesia loyal untuk menunggu pulihnya produksi komponen di Jepang, sebagaimana negara tersebut loyal mempertahankan kinerja industrinya di Indonesia ketika dihadapkan pada masa sulit pada 2005 dan 2009. Namun, katanya, untuk jangka pendek pencarian alternatif pasokan komponen untuk 3—4 bulan ke depan diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan kinerja industri otomotif nasional. “Industri otomotif nasional akan mencari alternatif sumber komponen suku cadang dari negara lain, seperti China, Korea Selatan dan Taiwan. Korea Selatan sudah menawarkan. Se-
benarnya di Indonesia ada juga yang bisa buat, tetapi biasanya mereka eksklusif untuk merek tertentu,” katanya. Dalam jangka menengah Indonesia berniat memperbesar porsi penggunaan komponen dari kawasan Asean. “Di tingkat Asean kami saling bertemu untuk memperbesar porsi impor dari Asean untuk mengurangi dampak-dampak negatif dari kondisi seperti sekarang.” Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan masing-masing prinsipal kendaraan masih belum mengetahui berapa besar potensi kerugian akibat bencana di Jepang. Sudirman juga mengatakan masalah yang terjadi di Jepang tidak akan menaikkan harga kendaraan. Secara terpisah, General Ma-
nager Marketing 2 Wheels PT Suzuki Indomobil Sales, Setiawan Surya, mengatakan selama ini produksi sepeda motor Suzuki sudah mengandung konten lokal lebih dari 80%, sehingga perusahaan ini tidak merasakan dampak akibat bencana di Jepang beberapa waktu lalu. “Local content Suzuki sudah lebih dari 80%, sisanya berasal dari negara Asean dan Jepang,” ujarnya pekan lalu. Dia menyebutkan kemungkinan untuk terus meningkatkan kandungan lokal dalam produksi sepeda motor Suzuki memang tetap terbuka, yakni ditargetkan agar dapat mencapai lebih dari 90%. Peningkatan local content akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya skala ekonomis untuk menekan biaya produksi. (ELVANI HARIFANINGSIH) (
[email protected])
HUKUM BISNIS
10 The Regents of The University of California (AS) 306 Massachusetts Institute of Technology (AS) 145 Board of Regents, The University of Texas System (AS) 130
5 Besar universitas penghasil paten terbanyak di dunia
University of Florida (AS) 107 The University of Tokyo (Jepang) 105
Universitas di AS dominasi pendaftaran paten
JAKARTA: Di antara lima besar universitas penemu paten terbanyak di dunia, empat berasal dari Amerika Serikat, sedangkan satu lagi berasal dari Jepang.
Menurut siaran pers The World Intellectual Property Organization (WIPO) yang dirilis belum lama ini, The Regents of The University of California (AS) menempati urutan paling atas dengan jumlah permohonan paten mencapai 306 selama 2010. (lihat grafis)
Sumber: WIPO
(2010)
Di luar AS, hanya ada satu universitas yaitu The University of Tokyo yang mengajukan permohonan pendaftaran paten melalui WIPO sebanyak 105. Banyaknya permohonan paten tersebut mengindikasikan riset dan pengembangan di universitas tersebut berkembang dengan baik.
BISNIS/SU/HUSIN PARAPAT
KLAUSUL Tarif pelabuhan dapat digugat TANJUNGPINANG: Tarif masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, yang dipungut pemerintah setempat melalui nota kesepahaman dengan PT Pelindo, dapat digugat masyarakat. “Dapat digugat ke MA jika melanggar Perda No.5/2007,” ungkap Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis yang berasal dari daerah pemilihan Kepri. (ANTARA)
KPPU pantau harga kertas fotokopi Perlu waktu 3 bulan untuk kumpulkan data BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Komisi Pengawas Persaingan Usaha akan memantau perilaku usaha Asia Pulp and Paper serta anak usahanya, PT Indah Kiat Tbk, di Australia terkait penetapan harga kertas fotokopi di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan menyusul adanya putusan Komisi Konsumen dan Persaingan Usaha Australia (Australian Competition and Consumer Commission atau ACCC) yang menyatakan dua perusahaan tersebut terbukti melakukan kartel harga kertas fotokopi. Komisioner KPPU Anna Maria Tri Anggraini mengatakan monitoring itu akan dilakukan mengingat dua perusahan tersebut menjalankan usahanya di Indonesia. Namun, jelas Tri, KPPU masih memerlukan waktu untuk mengumpulkan data sebagai bukti permulaan untuk mengetahui apakah terjadi pelanggaran UU Persaingan Usaha atau tidak. “Putusan ACCC tentunya bisa menjadi acuan KPPU untuk monitoring perilaku usaha dua perusahaan tersebut. Tetapi untuk menilai apakah ada indikasi pelanggaran UU Persaingan Usaha atau tidak kami perlu mengumpulkan data,” katanya kepa-
da Bisnis, kemarin. Tri mengatakan KPPU akan meniliti apakah harga kertas fotokopi yang beredar saat ini ditetapkan atas dasar kesepakatan atau tidak. Menurut dia, KPPU sedikitnya membutuhkan waktu 3 bulan untuk menyatakan ada potensi pelanggaran UU No.5/1999 tentang larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat atau tidak. “Dengan adanya data dan penelitian maka KPPU nanti akan mengetahui bagaimana dampak perilaku dua perusahaan itu di Indonesia. Karena harga di Indonesia dan Australia itu kan berbeda,” jelasnya.
Keberatan Indah Kiat Secara terpisah, Corporate Secretary PT Indah Kiat Tbk Agustian Rahmansyah menilai putusan ACCC tersebut sebagai bentuk proteksi pemerintah Australia terhadap produk-produk Indonesia khususnya kertas. Indah Kiat, lanjutnya, keberatan atas putusan tersebut mengingat sejauh ini telah menjalankan usahanya di Australia sesuai ketentuan yang berlaku disana. “Kami masih bisa melakukan banding dan upaya hukum lainnya untuk membuktikan bahwa putusan tersebut tidak benar,” ujarnya. Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai rencana KPPU yang akan memantau Indah Kiat, Agustian masih enggan berkomentar. Ketentuan mengenai kartel diatur dalam Pasal 11 UU No5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yaitu pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bermaksud untuk memengaruhi harga. Usaha itu dilakukan dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Berdasarkan situs resmi ACCC disebutkan bahwa Komisi itu pada akhir Februari lalu, telah menghukum APP Singapura dan Indah Kiat untuk membayar denda dengan total Au$4,2 juta karena terbukti melakukan kartel harga kertas fotokopi. Dalam pertimbanganya, sebagaimana dikutip dari situs resmi ACCC, disebutkan bahwa dua perusahaan tersebut telah terbukti terlibat dalam penetapan harga yang menyebabkan kerugian bagi konsumen di Australia. APP Singapura dan Indah Kiat terbukti turut andil dalam pertemuan dengan sejumlah pesaing atau yang disebut sebagai Club AAA. Hal ini dilakukan pada Desember 2000 sampai dengan Januari 2004. Dalam pertemuan tersebut, diungkapkan bahwa dua perusahaan itu terbukti membuat pengaturan atau kesepakatan dengan pesaing tentang harga rata-rata kertas yang dijual sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Trade Practices Act 1974. Aturan dimaksud sekarang berganti nama menjadi the Competition and Consumer Act 2010. (07) (
[email protected])
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Citibank tuntut pailit pengusaha lokal BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemeriksaan terkait dengan permohonan pailit yang diajukan Citibank N.A terhadap pengusaha lokal, Robert Raymond dan Meithy Susanti, terkait dengan utang jatuh tempo sebesar US$5,6 juta telah memasuki tahap akhir. Dalam persidangan yang digelar akhir pekan lalu, para pihak telah menyampaikan kesimpulan kepada majelis hakim. Persidangan dalam perkara tersebut akan kembali digelar pada 12 April dengan agenda pembacaan putusan. Dalam dokumen kesimpulan yang diperoleh Bisnis, Citibank melalui kuasa hukumnya dari kantor pengacara Manulang dan Kolopaking tetap berkukuh dengan seluruh dalil permohonannya. Menurut dia pemohon, seluruh dalil permohonan pailit yang diajukannya terhadap termohon telah terbukti dalam persidangan. Persyaratan permohonan pailit, lanjutnya dalam dokumen, berdasarkan perjanjian pemberian jaminan pribadi di mana pembuktiannya terbukti sederhana. Selain itu, jelasnya dalam dokumen, termohon terbukti memiliki utang yang telah jatuh tempo sebesar US$5,6 juta dan adanya kreditur lain yaitu Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) dengan nilai utang US$877.000. Oleh karena itu, pemohon menilai majelis hakim sudah memiliki cukup pertimbangan untuk mengabulkan permohonan tersebut.
Harus ditolak Kuasa hukum termohon Misbahuddin Gasma dalam kesimpulannya menyatakan bahwa per-
mohonan pailit yang diajukan oleh pemohon sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim. Menurut dia, pemohon tidak dapat membuktikan permohonan pailit tersebut. Dia mengatakan HSBC yang diklaim sebagai kreditur lain oleh pemohon tidak pernah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Ciptagria Mutiarabusana, perusahaan yang dijamin oleh termohon. Selain itu, lanjutnya, penyelesaian sengketa dalam perkara tersebut seharusnya dilakukan di Arbitrase Singapura serta mengacu pada Hukum New York. “Penyelesaian sengketa itu seharusnya dilakukan dulu melalui penyelesaian di Arbitrase Singapura sesuai yang disepakati dalam perjanjian bukan melalui pengadilan,” katanya, kemarin. Oleh karena itu, dia mengaku optimistis majelis hakim sependapat dengan penilaiannya karena permohonan pailit itu tidak memenuhi ketentuan sebagiamana yang diatur dalam UU Kepailitan. “Kita lihat saja nanti putusan hakim. Tapi yang jelas kami optimis,” ujarnya. Citibank mengajukan permohonan pailit terhadap Robert Raymond dan Meithy Susanti, yang dalam perkara itu selaku penjamin utang PT Ciptagria Mutiarabusana (debitur pemohon). Permohonan pailit yang terdaftar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan No.12/pailit/2011/PN. Niaga.JKT. Termohon menjamin utang debitur kepada pemohon berdasarkan perjanjian revolving credit aggrement pada 26 November 1996 senilai US$500.000 untuk jangka waktu sampai dengan 26 November 1997. (07)
‘Artek tidak melanggar dalam foto billboard’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Direktur utama perusahaan advertising PT Armananta Eka Putra (Artek) & Partners Communication pada dupliknya menegaskan tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum yang dituduhkan oleh R. M. Denny Tirtakusuma. Yulianto Syahyu, kuasa hukum PT Artek, menyatakan tidak ada hak penggugat yang dilanggar oleh tergugat sehingga penggugat tidak dapat menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. “Denny merupakan talent nonkontrak dan bukan eksklusif. Lagi pula dia sudah menandatangani perjanjian, artinya dia sudah setuju. Pembayaran sesuai perjanjian juga sudah kami lakukan,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis kemarin. Yulianto menambahkan pada sidang mendatang, tergugat akan mengupayakan untuk menghadirkan bukti berupa perjanjian yang telah ditandatangani oleh pihak Denny dan juga perjanjian antara PT Artek dengan perusahaan yang memproduksi Energen. Sementara itu, ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, R. M. Denny Tirtakusuma menyatakan pihaknya tetap berkukuh pada gugatan dan replik yang mereka ajukan. Penggugat juga akan menyerahkan bukti-bukti yang menguatkan pada sidang 14 April. Pada berkas replik yang diterima Bisnis beberapa waktu lalu, tercatat penggugat tetap merasa memiliki kapasitas untuk
mengajukan gugatan. Perkara Perdata dengan N o . 0 2 / P d t - G / 2 011 / PN.Jkt.Sel bermula dari adanya pemotretan untuk iklan Energen dengan Denny sebagai modelnya. Denny mengklaim pihaknya hanya menandatangani pernyataan yang disiapkan oleh advertising PT Artek pada halaman kedua. Menurut Denny, advertising PT Artek tidak pernah menjelaskan isi perjanjian tersebut. Lantas, tanpa sepengetahuan dan seizin Denny, saat ini muncul iklan Energen dari PT Mayora pada billboard dengan penggugat sebagai modelnya. Atas tindakan tersebut, Denny merasa dirugikan baik materiel maupun immateriel. Denny mengklaim tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menuntut ganti rugi kepada para tergugat sebesar Rp1 miliar. Menurut Denny, billboard tersebut memuat penggugat sebagai model iklannya sehingga jelas terdapat kepentingan hukum penggugat di situ. Berkas tersebut juga menyatakan penggugat tidak salah alamat dalam mengajukan gugatan. Tergugat I digugat selaku pihak yang melakukan pemotretan. Adapun tergugat II digugat selaku pihak yang iklan produknya memakai penggugat sebagai model iklannya. Dalam berkas tersebut juga dinyatakan tergugat telah melanggar UndangUndang No.19/2002 mengenai Hak Cipta khususnya pada Pasal 19 bagian ke enam yaitu hak cipta atas potret. Intinya penggugat menolak tegas seluruh dalil eksepsi dari para tergugat. (17)
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Rumah rakyat terkendala pembiayaan JAKARTA: Pembangunan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) terancam oleh belum cairnya dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun 2011 dari pemerintah. Ketua Dewan Pertimbangan DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Fuad Zakaria mengatakan belum cairnya dana FLPP dapat menghambat pembangunan perumahan rakyat. “Hal itu akan menghambat realisasi pembangunan perumahan yang telah direncanakan, juga menyulitkan pengembang dan konsumen sendiri. Misalnya jika Bank Tabungan Negara menalangi dana itu, BTN kan punya aturan sendiri. Kalau terlalu besar, BTN bisa melanggar aturan yang ada,” katanya beberapa waktu lalu.
Harga berbagai tipe rumah rakyat Jenis
Harga (Rp juta/unit)
144 80 25 10
Rumah susun Rumah sejahtera tapak Rumah murah Rumah sangat murah
BISNIS/GAK/ILHAM NESABANA
Sumber: diolah dari berbagai sumber
7
BSD genjot proyek rumah Industri properti bakal booming pada 2014 BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana meluncurkan 10 subklaster perumahan tahap II di BSD City pada tahun ini dengan target penjualan Rp2,5 triliun. Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Harry Budi Hartanto menyatakan BSDE menargetkan penjualan pada 2011 sebesar Rp4 triliun. “Angka penjualan marketing tersebut sekitar 37,5% akan dikontribusikan oleh anak-anak perusahaan yaitu PT Duta Pertiwi Tbk, PT Sinar Mas Wisesa, dan PT Sinar Mas Teladan. Sisanya sebesar 62,5% berasal dari penjualan produk perumahan maupun unit komersial di BSD City,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Selain itu, Bumi Serpong Damai juga menganggarkan dana
hingga Rp2 triliun untuk pengembangan pembangunan proyek perumahan dan komersial maupun infrastruktur pada 2011. Sepuluh subklaster tahap II BSD City yang akan diluncurkan BSDE pada tahun ini menyasar segmen menengah hingga menengah atas dan akan dijual di kisaran harga Rp600 jutaan sampai dengan Rp3 miliaran per unitnya. “Kalangan menengah selalu mencari nilai lebih dari investasi mereka termasuk rumah dan berdasarkan alasan ini, properti di BSDE terbukti menguntungkan. Setidaknya per tahun harga tanah di kawasan ini naik bervariasi hingga 20% per tahunnya,” papar Harry. Sejauh ini respons masyarakat diklaim sangat baik, yang terlihat dari tingginya tingkat penyerapan. “Hampir seluruh produk baru yang kami luncurkan selalu sold out dalam beberapa bulan. Ini dimungkinkan karena BSD City selain telah dilengkapi dengan infrastruktur yang lengkap, juga memiliki kemudahan akses dari dan ke Jakarta,” ungkapnya.
Sepanjang 2010, BSDE mencatat lonjakan laba bersih 28%, dari Rp308,73 miliar pada 2009 menjadi Rp394,40 miliar. Lonjakan ini berhasil dicapai meski pertumbuhan pendapatan usaha perseroan hanya naik 3%, dari Rp 2,41 triliun pada 2009 menjadi Rp 2,47 triliun pada 2010. Pendapatan usaha BSD disumbang oleh penjualan produk berupa rumah tinggal, tanah, pusat pendidikan, bangunan industri, rumah toko dan perkantoran sebesar 74% serta sisanya 26% berasal dari pendapatan yang berkelanjutan (recurring income). Saat ini BSDE tengah mengembangkan BSD City Tahap ke-II seluas 2.000 ha, setelah sebelumnya merampungkan Tahap ke-I seluas 1.500 ha. Pengembangan BSD City meliputi produk-produk perumahan dan komersial berupa ruko, perkantoran, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri ringan. Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menyatakan sektor properti merupakan investasi pa-
ling menarik selama 2011. “Industri properti diprediksi tumbuh 7%-20% selama 2011,” katanya pada diskusi bertajuk Peluang Investasi Apartemen di Kawasan Depok, seperti dikutip Antara, pekan lalu. Selain itu, harga tanah diproyeksikan naik rata-rata 10%15%, sedangkan perumahan dan kondominium akan tumbuh 12%-15%. Adapun pasar perumahan, ruko dan apartemen menengah akan tumbuh 10%-15% dan pasar perkantoran serta hotel diperkirakan tumbuh 10%-12%.
Kebangkitan properti Menurut Panangian, bangkitnya bisnis properti selama tahun 2011 didukung oleh prediksi kebangkitan ekonomi Indonesia selama tahun ini, a.l. dicerminkan oleh prediksi inflasi 6%, suku bunga acuan Bank Indonesia 6,75%, suku bunga kredit pemilikan rumah 11,5%, dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%. Dia memprediksikan industri properti di Indonesia kembali booming pada 2014, merujuk pada kecenderungan beberapa hal,
antara lain, suku bunga KPR yang rendah dan stabil, pertumbuhan ekonomi yang terus naik, daya beli konsumen yang terus meningkat, serta pembangunan infrastruktur yang juga terus meningkat. Meski demikian, saat ini para pengembang mulai mengkhawatirkan rencana pembatasan subsidi terhadap BBM pada tahun ini yang diperkirakan memengaruhi melonjaknya ongkos distribusi serta biaya yang lebih besar pada konsumen. Ketua DPP REI Setyo Maharso mengatakan pengembang mengkhawatirkan rencana pembatasan subsidi BBM yang kini masih digodok oleh pemerintah. Menurut dia, dampak yang akan terjadi adalah melonjaknya ongkos distribusi dari pengembang. “Selain ongkos distribusi, konsumen juga akan terpengaruh dengan adanya kebijakan pembatasan subsidi BBM itu. Namun, kami mengharapkan harga BBM justru tidak akan dinaikkan,” ujar Setyo. (15/ANUGERAH PERKA SA/GAJAH
KUSUMO)
(redaksi@bis
nis.co.id)
PILAR ‘Aset properti menjanjikan’ JAKARTA: Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengimbau anggotanya dan dana pensiun lain untuk berinvestasi lebih banyak pada aset properti yang berupa tanah dan bangunan. Ketua Umum ADPI Djoni Rolindrawan mengatakan aset properti cukup menjanjikan bagi dana pensiun sehingga berpotensi menjadi diversifikasi investasi yang memiliki imbal hasil yang cukup besar. “Di negara lain, Malaysia misalnya, dana pensiun menjadi salah satu investor terbesar di bidang propertinya. Nantinya industri properti juga dapat lebih berkembang lagi karena adanya tambahan investor, salah satunya dana pensiun,” ujar Djoni kepada Bisnis akhir pekan lalu. Dia mengatakan imbauan itu mengingat saat ini dana pensiun yang menginvestasikan dananya ke aset properti masih sangat kecil. Namun, dia belum dapat memerinci jumlah aset properti yang menjadi sasaran investasi institusi dana pensiun. (BISNIS/IAA)
INSTRUKSI MENDAGRI:
Sejumlah pekerja memasang besi rangka beton pada salah satu proyek pembangunan di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Mendagri Gamawan Fauzi akan menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mencegah pengadaan proyek perkantoran dan rumah dinas yang mewah, karena dinilai hanya menghabiskan anggaran negara untuk hal tidak penting. BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
Lippo Karawaci garap apartemen di Depok OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Lippo Karawaci Tbk akan membangun apartemen senilai Rp100 miliar di atas Depok Town Square (Detos) pada Mei tahun ini dan dijadwalkan rampung pada 2014. CEO Housing and Land PT Lippo Karawaci Ivan Setiawan Budiono mengatakan pihaknya siap meluncurkan apartemen yang terdiri dari 800 unit1.000 unit di Jalan Raya Margonda, Depok, pada tahun ini, seiring dengan besarnya peluang hunian di kota tersebut “Nama apartemen itu adalah Park View dan akan diluncurkan pada Mei nanti. Harga per unit sekitar Rp180 juta sampai dengan Rp200 juta,” ujar Ivan dalam diskusi bertema Hunian Apartemen Kota Depok bersama dengan Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail di Jakarta, pekan lalu. Menurut Ivan, apartemen ini merupakan tipe hunian untuk kelas menegah di mana Depok terkenal dengan jumlah mahasiswa yang besar. Selain untuk mahasiswa, katanya, segmen pasar yang dituju juga adalah dosen, karyawan dan pasangan muda. Selain itu, dia juga mengungkapkan pihak konsumen tak perlu khawatir dengan komitmen perusahaan, karena Detos merupakan salah satu bukti pembangunan yang dilakukan oleh PT Lippo Karawaci. Nilai proyek apartemen Park View diperkirakan mencapai sekitar Rp100 miliar. Sementara itu, Pemerintah Kota Depok sejauh ini aktif mengundang investor guna membangun
hotel dalam skala besar untuk mengantisipasi tingginya lonjakan pengunjung pada momen tertentu di kota tersebut.
Pasok hotel Menurut Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail, kurangnya pasokan hotel dapat dilihat dalam acara MTQ XXXI se-Jawa Barat pada tahun lalu. “Depok belum ada hotel. Yang pertama adalah Hotel Margo City, lainnya hotel-hotelan. Lonjakan tamu terjadi pada acara MTQ se-Jawa Barat pada tahun lalu,” ujar Nurmahmudi di depan jajaran direksi PT Lippo Karawaci. Selain itu, dia mengatakan saat ini Depok sudah memiliki dua menara apartemen dengan masing-masing berjumlah 800 unit serta telah terjual semua. Saat ini, sambungnya, terdapat sejumlah pengembang yang tengah membangun hunian apartemen dan bangunan kantor. Di sisi lain, politisi PKS itu juga menyampaikan pihaknya akan terus mengembangkan bangunan vertikal untuk hunian dalam rangka mengurangi kemacetan lalu-lintas. Selain itu, paparnya, Kota Depok juga akan memfokuskan perbaikan sarana transportasi. “Kami berencana untuk membeli satu rangkaian kereta api. Kemungkinan akan direalisasikan pada 2012,” ujarnya. Nurmahmudi mengatakan saat ini pemerintah mengembangkan industri manufaktur di skala sekunder dan tertier seperti peralatan elektronik. Dia mengungkapkan sejumlah pihak produsen seperti Bayer, Energizer telah meningkatkan kapasitasnya.
Keterbatasan fiskal picu defisit rumah OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat menilai keterbatasan keuangan pemerintah daerah menjadi salah satu sebab munculnya kekurangan rumah (backlog) sehingga diperlukan sinergitas dengan pemerintah pusat untuk mengatasinya. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menyatakan berdasarkan peraturan pemerintah, penyediaan perumahan merupakan kewajiban pemda. Namun akibat keterbatasan fiskal, sering kali masalah perumahan mendapatkan perhatian yang kurang dari pemerintah setempat.
“Backlog merupakan masalah yang harus ditangani bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Saya mengajak pemda untuk meningkatkan sinergitas agar masalah backlog bisa diatasi secara cepat,” ujarnya dalam acara Diseminasi Program Kemenpera 2011, seperti dilansir dalam rilis pers, pekan lalu. Padahal, sambungnya, masalah perumahan merupakan salah satu faktor dari 14 indikator kemiskinan. Walaupun demikian, Suharso memaparkan, dalam rangka mengatasi permasalahan fiskal oleh pemda, Kemenpera telah memiliki beberapa program kebijakan.
“Kemenpera memiliki program kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus untuk perumahan dan permukiman, untuk selanjutnya nanti kita akan memperluas lagi”, ujarnya.
Butuh regulasi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Fuad Zakaria mengatakan pihaknya membutuhkan regulasi yang mengintegrasikan sisi produsen, konsumen hingga fasilitator. Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi sisi penawaran dan permintaan akan perumahan. “Regulasi itu dibutuhkan da-
lam rangka integarasi banyak faktor yang memengaruhi masalah perumahan dan permukiman. Dari soal tanah, bahan baku murah, struktur biaya, perbankan hingga daya beli masyarakat,” ujar Fuad di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan hingga kini belum ada terobosan dari regulator terkait dengan ketersediaan perumahan dan permukiman serta daya beli masyarakat. Fuad mencontohkan walaupun tanah telah tersedia dan bahan baku yang murah, tetapi jika daya beli masyarakat rendah, maka tak berpengaruh apa-apa terhadap penawaran perumahan maupun permukiman.
Fuad mengungkapkan kini memang ada UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU PKP) yang mengatur masalah perumahan dan permukiman. Namun, sambungnya, harus ada turunan peraturan yang diterapkan di pemerintah pusat hingga peraturan daerah. “Peraturan-peraturan itu sebaiknya dapat dirampungkan hingga akhir tahun ini. Mulai peraturan pemerintah pada wilayah pusat hingga perda di tingkat daerah. Kalangan pengembang memerlukan regulasi yang mengkondisikan seluruh aspek dalam penyediaan perumahan itu terintegrasi,” ujar Fuad.
BNI fasilitasi kredit kepemilikan Rich Prada BISNIS INDONESIA
SURABAYA: PT Gala Bumi Perkasa, kontraktor kondotel The Rich Prada di Bali menjalin kerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) guna memfasilitasi kredit kepemilikan apartemen bagi proyek hunian vertikal dengan 911 unit kamar. CEO PT BNI Tbk Wilayah Surabaya, Sukarno mengatakan pihaknya terus memacu penyaluran kredit konsumer khususnya KPA. “The Rich Prada adalah kondotel papan atas, pembelinya kalangan berduit. Fasilitas KPA [kredit kepemilikan apartemen] ini akan semakin memperkuat penyaluran kredit konsumer BNI,” kata Sukarno seusai penandatanganan kerja sama dengan PT Gala Bumi Perkasa (pengembang The Rich Prada) di kantor BNI, Surabaya, pekan lalu. Secara khusus The Rich Prada adalah kondominium hotel bintang lima yang difokuskan untuk membidik para pengusaha papan atas yang ingin memiliki aset mewah di Bali. Lokasi proyek tersebut berada di Pantai Dreamland di kompleks Pecatu Graha. Sukarno menuturkan, untuk kerja sama dengan The Rich Prada, BNI mematok suku bunga 8,75% fixed 1 tahun dan 11% fixed 5 tahun kemudian. ”Ini merupakan kerja sama tahap awal dengan The Rich Prada. Pada masa yang
akan datang, BNI membuka peluang untuk membiayai kredit konstruksinya guna pengembangan The Rich Prada, terutama untuk penyelesaian satu tahap berikutnya,” tegasnya. Di sisi lain, Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa Teguh Kinarto mengatakan proyek The Rich Prada terdiri atas dua sayap dimana sayap pertama sudah rampung sekitar 70% dengan kapasitas 440 unit kondotel. ”Pada sayap pertama sudah terjual 75%. Manajemen berharap tahun ini [2011] bisa sold out, sehingga sekitar Juni 2011 akan ada proses launching dan serah terima atau hand-over secara bertahap sampai akhir tahun,” kata Teguh pada kesempatan sama. Teguh menyatakan, jika kedua sayap itu rampung, total akan ada sekitar 911 unit kondotel dengan total estimasi investasi proyek sekitar Rp1 triliun. “The Rich Prada membidik segmen pengusaha papan atas dari berbagai kota, termasuk dari luar negeri. Kalau mau beli, kita sediakan fasilitas tiket gratis dari tempat calon pembeli itu,” ujarnya. Teguh merasa optimistis bila proyek premium itu akan terjual. “Dengan membeli kondotel di The Rich Prada, konsumen bisa mendapat jaminan investasi yang pasti setiap tahun. Pembeli juga mempunyai hak menginap gratis 21 hari di kondotel tersebut.” (BISNIS/K21)
BISNIS/WAHYU SULISTIYAWAN
PERTUMBUHAN PROPERTI: Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jalan Kapten Piere Tendean, Semarang, akhir pekan lalu. Tingkat pertumbuhan properti pada tahun depan diprediksi akan semakin meningkat dipicu oleh adanya tingkat pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah yang cenderung terus menguat.
12
Varia
Senin, 11 April 2011
KRONIKA Identifikasi Umar terhambat JAKARTA: Pengidentifikasian kebenaran identitas Umar Patek alias Abdul Ghoni, yang diduga kuat sebagai pelaku Bom Bali I pada 2002, masih menghadapi kendala. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam mengatakan Indonesia masih menunggu hasil identifikasi dari tim yang dikirim. “Tim belum pulang. Mereka pulang sampai Umar Patek teridentifikasi,” katanya di Mabes Polri akhir pekan lalu. Umar Patek, yang diduga otak pelaku perakitan Bom Bali I yang menewaskan 202 orang, ditangkap di Pakistan awal Maret lalu. Tim yang terdiri dari Polri, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah diberangkatkan untuk menegaskan dan memulangkan Umar. (BISNIS/21)
Pasukan Gbagbo serang Ouattara Tentara PBB di Pantai Gading mengamankan pelabuhan Abidjan ANTARA
ABIDJAN: Pasukan yang setia pada orang kuat Pantai Gading Laurent Gbagbo meningkatkan serangan balasan terhadap presiden terpilih Alassane Ouatara. Pasukan Gbagbo menembaki markas besar Ouattara di sebuah hotel di Abidjan kemarin. Pihak pendukung Ouattara berusaha melantik Ouattara, yang menang dalam pemilihan pre-
siden November lalu sesuai dengan hasil-hasil yang disahkan PBB. Mereka bergerak dari utara menuju Abidjan, kota terbesar di Pantai Gading hampir tanpa perlawanan lebih dari sepekan lalu. Kendati ada serangan pasukan Ouattara itu, tentara Gbagbo tetap bertahan di kota itu, dan kini semakin berani, tulis Antara seperti menguitp Reuters. Seorang juru bicara PBB di Abidjan mengatakan serangan terhadap Hotel Golf, yang dijadikan Ouattara sebagai pangkalannya sejak pemilihan itu , melibatkan senjata berat yang tampaknya ditembakkan dari tempat kediam-
an Gbagbo yang dijaga ketat. “Ini bukan satu perang, tetapi serangan langsung oleh pasukan Gbagbo, yang menembakkan granat berpelontar roket dan mortir dari posisi-posisi dekat kediaman Gbagbo, ke Hotel Golf,” kata juru bicara PBB Hamadoun Toure. Dia mengatakan seorang personil pasukan perdamaian PBB cedera, dan pasukan tersebut menanggapi dengan menembaki posisi-posisi mereka. Mariam Konate, seorang penduduk daerah dekat hotel itu me ngatakan: “Ada pertempuran seru dengan menggunakan senjata berat dan rumah kami bergetar
bahkan beberapa jendela rusak. Kami semua berada dalam rumah kami, tetapi situasi sudah kembali tenang satu jam lalu.”
Direbut kembali Tentara Prancis yang mendukung misi PBB di Pantai Gading dan mendukung klaim Ouattara bagi jabatan presiden itu mengamankan pelabuhan Abidjan. Mereka mengatakan daerah pinggiran Cocody dan Plateau masih terjadi kontak senjata. “Mereka [pasukan Gbagbo] menguasai beberapa posisi Sabtu malam tetapi pagi ini direbut kembali pasukan Ouattara,” kata
Frederick Daguillon, juru bicara pasukan Prancis di Pantai Gading. Helikopter Prancis terlibat baku tembak dengan pasukan Gbagbo dalam satu usaha yang gagal untuk menyelamatkan staf diplomatik yang terperangkap dalam pertempuran di Cocody. Para diplomat Inggris dan negara-negara lainnya kemudian dievakuasi, kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris. Gbagbo diperkirakan berada di bunker di bawah rumahnya di Cocody, di mana dia berusaha mencari perlindungan dari serangan pasukan Ouattara.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Pertanian 2.138,33
3.239,35 14,29
4/4
4/4
1.000,00
5/4 6/4 7/4 8/4
4/4
5/4 6/4 7/4 8/4
199,61 0,89
1.098,37 4/4
Infrastruktur
Properti
1.113,51
11,55
396,48
5/4 6/4 7/4 8/4
Industri konsumsi
1.006,42 5,19
3.216,00
5/4 6/4 7/4 8/4
Aneka industri
396,34 8,34
2.121,71 4/4
Industri dasar
Pertambangan
5/4 6/4 7/4 8/4
762,27 0,96
195,12 4/4
Keuangan 496,26
-0,75
4/4
5/4 6/4 7/4 8/4
5/4 6/4 7/4 8/4
844,66 1,43
484,40 4/4
Manufaktur
492,94 3,65
760,78
5/4 6/4 7/4 8/4
Perdagangan
491,04 4/4
5/4 6/4 7/4 8/4
0,50 838,48 4/4
5/4 6/4 7/4 8/4
40 Broker dominasi pasar Bumi masih menjadi saham favorit investor
REKOMENDASI Sinarmas Sekuritas
S
ecara teknikal, indeks diprediksi masih cenderung menguat secara terbatas dan bergerak di kisaran 3.717-3.758 pada perdagangan hari ini. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain MYOR, TINS, INCO, dan BWPT. Kenaikan peringkat utang Indonesia oleh S&P dapat memberikan sentimen positif. Pergerakan indeks juga akan dibayangi oleh penguatan harga minyak mentah dunia.
e-Trading Securities
P
ada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.707–3.786 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain INCO, TINS, dan INTP. Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks ditutup naik 0,3% atau 11 poin ke level 3.741,81 dengan jumlah transaksi 59 juta lot dan nilai transaksi Rp19 triliun. Besarnya nilai transaksi disebabkan oleh adanya transaksi di pasar negosiasi untuk saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) sebesar 52 juta lot.
Panin Sekuritas
U
ntuk awal pekan ini, indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.730-3.780. Sahamsaham yang dapat dicermati antara lain ITMG, SGRO, GGRM, dan BJBR. Untuk jangka pendek, indeks masih cenderung menguat. Rendahnya ekspektasi tingkat inflasi hingga bulan depan, optimisme pertumbuhan ekonomi kuartal I/2011 yang diatas 6%, serta naiknya rating utang Indonesia akan menjadi pendorong naiknya indeks pada awal pekan.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
OLEH ARIF GUNAWAN S. & GITA A. CAKTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebanyak 40 perusahaan sekuritas mendominasi aktivitas bursa pada kuartal I/2011, dengan nilai transaksi Rp589,15 triliun atau 89,08% dari total transaksi seluruh broker Rp661,35 triliun. Dengan komposisi tersebut, sebanyak 79 broker lainnya atau hampir dua pertiga dari total 119 anggota bursa (AB), hanya mengontribusi 10% transaksi pasar alias kurang aktif. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang diperoleh Bisnis, delapan broker patungan asing menduduki posisi sepuluh besar broker teraktif. Direktur Utama Kresna Securities Michael Steven menilai peta posisi tersebut relatif tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena broker lokal pada umumnya masih menghadapi kendala modal. “Perlu ada perimbangan perlakuan ketentuan modal, karena broker asing umumnya memiliki modal besar dan itu pun bisa berupa hanya bank guarantee jaminan dari induknya,” tuturnya. Hanya ada dua broker lokal yang menembus dominasi asing ini dan duduk di posisi kesembilan dan kesepuluh. Keduanya adalah perusahaan sekuritas berstatus pelat merah yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities. Sepuluh broker teratas tersebut membukukan transaksi total senilai Rp344,97 triliun, atau rata-rata tiap broker melakukan aktivitas transaksi sebesar Rp11,5 triliun per bulannya. Fakta ini menunjukkan aktivitas transaksi bursa masih didominasi sepertiga broker, yang kebanyakan berstatus patungan asing. Mayoritas dua pertiga broker lainnya berkontribusi sangat kecil. Jika dirata-rata, kontribusi mereka hanya Rp913,92 miliar atau Rp304,64 miliar per bulan. Per harinya, tiap broker tersebut rata-rata menjalankan transaksi
senilai Rp12,19 miliar Perusahaan Nilai (Rp miliar) Porsi (%) sepanjang tahun berjaBNI Securities 9.946,69 1,5 lan. Ciptadana Sekuritas 9.715,45 1,47 Perusahaan Nilai (Rp miliar) Porsi (%) Keterpusatan transaksi Trimegah Securities 9.706,71 1,47 Credit Suisse 69.540,22 10,51 bursa tidak hanya terjadi Sinarmas Sekuritas 9.449,32 1,43 JP Morgan 39.307,46 5,94 dari sisi broker, tetapi UOB Kay Hian 9.279,72 1,4 Deutsche Securities 37.383,8 5,65 Phillip Securities 8.909,11 1,35 juga efek saham yang Kim Eng 35.274,49 5,33 Valbury Asia 8.518,56 1,29 ditransaksikan. Data BEI CIMB Securities 29.206,89 4,42 BNP Paribas 8.514,51 1,29 menyebutkan 40 saham Macquarie Capital 29.162,29 4,41 Lautandhana Securindo 7.022,74 1,06 menyumbang 84,84% CLSA Indonesia 27.413,2 4,15 Citigroup Securities 6.561,55 0,99 total transaksi bursa per UBS Securities 27.019,96 4,09 Panin Sekuritas 6.456,66 0,98 Mandiri Sekuritas 26.216,4 3,96 kuartal I/2011. ABN Amro Asia 6.195,4 0,94 Bahana Securities 24.466,21 3,7 Keempat puluh saham Reliance Securities 6.104,57 0,92 eTrading Securities 20,514,32 3,1 tersebut menyumbang Bhakti Securities 5.898,79 0,89 Merril Lynch 19.517,23 2,95 Kresna Securities 5.599,7 0,85 Rp216,42 triliun, dari OSK Nusadana 15.812,68 2,39 AM Capital 5.575,64 0,84 total nilai saham yang Danareksa Sekuritas 15.778,75 2,39 DBS Vickers 5.349,23 0,81 aktif ditransaksikan periIndo Premier 14.018,58 2,12 Waterfront Securities 4.796,09 0,73 ode tersebut Rp255,07 Batavia Prosperindo 4.649,96 0,7 triliun. Mega Capital 4.403,63 0,67 Posisi puncak diduduSamuel Sekuritas 3.262,84 0,49 ki PT Bumi Resources AAA Sekuritas 3.227,45 0,49 Pilarmas Investindo 3.172,72 0,48 Tbk (BUMI), disusul PT Henan Putihrai 3.104,91 0,47 Bank Mandiri Tbk Erdikha Securities 3.094,51 0,47 (BMRI), PT Astra InterTotal 589.148,97 89,08 national Tbk (ASII), PT BISNIS/HUSIN PARAPAT Sumber: PT Bursa Efek Indonesia 2011 Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT TeBUMN sekuritas PT Danareksa Sekuritas tetapi bukan jasa keuangan, ya seperti lekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Saham andalan Grup Bakrie tersebut dan PT Mandiri Sekuritas tak sepi klien. perkebunan dan pertambangan. Tapi kami tidak tergoyahkan posisinya sebagai saham Danareksa Sekuritas menangani 3-4 per- belum tahu berapa besar [dananya], kareterlikuid dengan nilai transaksi Rp21,26 usahaan yang akan menerbitkan surat na size masih dihitung,” ungkapnya. triliun atau 8,33% transaksi dalam satu utang (obligasi) pada semester II/2011. Sementara itu, perusahaan sekuritas kuartal tersebut. BUMN lainnya, PT Mandiri Sekuritas juga Saham PT Bank Mandiri Tbk menyusul Penjaminan obligasi sedang menyiapkan tiga perusahaan undengan nilai transaksi Rp19,41 triliun. NaDirektur Utama Danareksa Sekuritas tuk IPO pada semester I/2011 dengan nilai mun jika dilihat berdasarkan sisi frekuen- Marciano Herman mengatakan total obli- sekitar Rp1 triliun. si, saham BMRI ditransaksikan 156.864 gasi yang ditangani oleh pihaknya sekitar Direktur Mandiri Sekuritas Kartika kali melampaui saham Bumi yang hanya Rp1 triliun- Rp2 triliun. Ketika ditanyakan Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya se151.453 kali. lebih jauh mengenai penjaminan emisi, dang menangani 8–10 perusahaan yang Analis PT Ekokapital Sekuritas Cece Marciano mengatakan tidak ada target. akan menerbitkan obligasi dengan total Ridwanullah menilai pasar masih aktif “Yang sedang di pipeline kami untuk nilai sebesar Rp10 triliun pada semester mentransaksikan saham BUMI menyusul bonds ada sekitar 3–4 perusahaan, total- I/2011. transaksi besar yang direalisasikannya nya sekitar Rp1 triliun–Rp2 triliun. Pe“Untuk semester I tahun ini kami baru-baru ini dengan Grup Rothschild laksanaannya mungkin awal-awal semes- tangani tiga perusahaan yang akan IPO. melalui Vallar Plc. Kalau bonds kami tangani 8-10 perusahater II/2011,” ujarnya pekan lalu. “Pasar pun mencermati saham BUMI Selain itu, lanjutnya, perseroan juga me- an, totalnya senilai Rp10 triliun,” kata dan induk usahanya yakni PT Bakrie & nangani tiga perusahaan yang akan me- Kartika. (
[email protected]/arif.gunaBrothers Tbk [BNBR]. Banyak yang mene- lepas saham ke publik (initial public offer-
[email protected]) tapkan harga saham BUMI pada level ing/IPO) pada semester Rp3.800 hingga Rp4.000,” tuturnya. II/2011. Marciano hanya Namun, dia memilih konservatif dengan mengatakan tiga perusahamenetapkan target harga saham BUMI an itu bergerak di sektor pada level Rp3.425, sembari mencermati riil a.l perkebunan dan perperkembangan Vallar merealisasikan am- tambangan. bisi menguasai pasar batu bara dunia “Yang ada di pipeline setelah mengendalikan produksi Bumi dan kami baru ada lagi semesPT Berau Coal Energy Tbk. ter II/2011. Ada tiga, seSementara itu, sejak kasus Garuda, dua muanya dari sektor riil
Utang XL berkurang Rp900 miliar OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT XL Axiata Tbk, operator telepon seluler, merealisasikan pembayaran utang dalam denominasi rupiah pada kuartal I/2011 sebesar Rp900 miliar, sehingga mengurangi total utang jangka panjang perseroan menjadi Rp9,08 triliun. Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan utang tersebut dibayar ke sejumlah bank, yakni Mandiri sebesar Rp400 miliar, serta ANZ dan Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ masing-masing Rp250 miliar. “Sudah ada pembayaran Rp900 miliar pada Maret lalu, sehingga sisa utang menjadi Rp9,083 triliun,” jelasnya pekan lalu. Jumlah pembayaran utang tersebut di luar ekspektasi perseroan karena pada tahun ini XL Axiata menargetkan bisa melunasi utang Rp2 triliun, dengan menyiapkan pembayaran sedikitnya Rp450 miliar
setiap 3 bulan. Namun, pada kuartal I/2011, perseroan yang dikendalikan oleh Axiata Group Berhad (Malaysia) sudah melunasi 45% dari target pembayaran utang tahun ini. Head of Corporate Communication XL Axiata Febriati Nadira mengatakan seluruh pelunasan utang menggunakan dana internal. Dia menuturkan pembayaran utang total sekitar Rp3,3 triliun pada tahun lalu juga menggunakan dana dari kas sendiri. “Perusahaan membayar utang menggunakan dana internal, dari cash flow. Pada tahun ini, kami berencana membayar utang sebesar Rp2 triliun,” jelasnya. Pada tahun ini, XL Axiata menargetkan pendapatan hingga Rp19,41 triliun, atau meningkat 10% dibandingkan dengan Rp17,64 triliun pada tahun lalu. Target pendapatan pada 2011 diharapkan dapat tercapai dengan dukungan belanja modal Rp4,5 triliun.
“Industri [telekomunikasi] akan bertumbuh 8% hingga 10% pada tahun ini dan kami juga memperkirakan pendapatan XL Axiata mengikuti tren itu. Kami yakin pendapatan bisa meningkat 10% dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Hasnul. Dia mengatakan pada tahun ini perseroan akan melakukan sejumlah inovasi layanan konten dan aplikasi untuk mempertahankan pelanggan yang ada. Saham perseroan yang ditransaksikan dengan kode EXCL itu pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu tercatat Rp5.850 atau melemah 0,84% dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya. Adapun, laba bersih XL Axiata pada tahun lalu tercatat Rp2,89 triliun atau melonjak 69,13% dibandingkan dengan Rp1,71 triliun pada tahun sebelumnya. Beban usaha XL naik 9,34% menjadi Rp12,29 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp11,24 triliun.
Investor ritel dominasi IPO Sejahteraraya OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mayoritas pembeli saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, yang ditawarkan lewat penawaran umum perdana dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, merupakan investor ritel. Sejahteraraya merupakan perusahaan pengelola Mayapada Hospital. Perseroan melepas 750 juta saham yang ditawarkan dengan harga Rp120 per saham, sehingga total dana yang diraup dari aksi penawaran umum perdana (IPO) itu diperkirakan Rp90 miliar. Rudy Utomo, Direktur Investment Banking Evergreen Capital, selaku penjamin pelaksana emisi efek IPO Sejahteraraya, menyebutkan sekitar
80% pemesan saham tersebut adalah investor ritel. “Dari 750 juta lembar saham yang ditawarkan pada 4–6 April, ada kelebihan permintaan [oversubscribe], tetapi memang tidak banyak [kelebihannya]. Kami belum bisa memerinci berapa lebihnya,” katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Selain investor lokal, jelasnya, ada beberapa investor perorangan asing, mayoritas berasal dari Malaysia, yang juga ikut memesan saham perdana operator Rumah Sakit Mayapada itu. “Investor institusi ada, tetapi tidak terlalu banyak. Ada juga perusahaan efek,” ujarnya. Adapun, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membangun rumah sakit baru 11 lantai seluas
40.000 meter persegi dan berkapasitas tempat tidur sebanyak 300 unit di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pengoperasian rumah sakit baru yang ditargetkan beroperasi pada mulai 2013 tersebut akan dilakukan oleh anak usaha Mayapada Hospital yakni PT Nirmala Kencana Mas. Saat ini, mayoritas atau 98,9% saham Mayapada Hospital mayoritas dipegang oleh PT Surya Cipta Inti Cemerlang. Pemegang saham lainnya yakni Raymond sebesar 1,05% dan Widoyo Simbung 0,05%. Setelah IPO, komposisi kepemilikan perseroan akan berubah menjadi 85,50% PT Surya Cipta Inti Cemerlang, Raymond 0,90%, sebanyak 0,05% milik Windoyo Simbung, dan investor publik 13,55%.
Broker teraktif kuartal I/2011
BURSA
f2
Bursa dibayangi profit taking BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi akan bergerak menguat terbatas di kisaran 3.694–3.788 karena dinilai sudah mendekati level resistan selama 4 minggu terakhir. Analis PT Invovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan penguatan indeks dalam negeri selama 4 minggu terakhir kemungkinan masih akan berlanjut pada pekan ini meski terbatas. Menurut dia, aksi ambil untung perlu diwaspadai mengingat IHSG terus menguat dan semakin mendekati level tertingginya pada tahun ini. “Sebenarnya IHSG sudah overbought dan sudah mendekati level resistennya. Saya prediksi, minggu ini IHSG masih belum mampu menembus rekor tertinggi tahun ini dan dibayangi oleh aksi profit taking,” paparnya kepada Bisnis kemarin. Selain aksi ambil untuk yang diprediksi dapat membatasi gerak IHSG
pekan ini, Praska juga menuturkan gejolak politik di Timur Tengah masih menjadi sentimen negatif bagi laju indeks dalam negeri. Di pasar obligasi, Associate Director Head of Sixed Income Sales PT Samuel Securieties, Virine Tresnasundari mengatakan akan diwarnai aksi beli kembali (buyback). “Alasan emiten membeli kembali obligasinya adalah menata ulang struktur utang masingmasing,” ujarnya. Virine menilai langkah beberapa perusahaan melakukan buyback obligasi wajar. Tingkat bunga acuan kini relatif rendah. Sementara pada masa depan ada peluang kenaikan tingkat suku bunga. “Saat ini waktu yang tepat bagi emiten untuk melakukan buyback obligasi dan menerbitkan obligasi yang baru dengan tingkat bunga yang berlaku sekarang.” Contohnya, ujarnya perusahaan yang melakukan buyback adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN). (15/18)
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Laba emiten tekstil anjlok Pertumbuhan industri TPT dinilai stagnan OLEH GITA A. CAKTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Di tengah tren membaiknya ratarata kinerja keuangan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, total laba bersih 16 emiten di sektor tekstil dan produk tekstil pada 2010 justru anjlok 57,22% dibandingkan dengan perolehan pada tahun sebelumnya. Total laba bersih dari 16 emiten tekstil dan produk tekstil (TPT) yang telah melaporkan kinerja sepanjang 2010 turun menjadi Rp466,45 miliar dibandingkan dengan Rp1,09 triliun pada 2009. Bahkan, enam dari 16 emiten TPT tersebut mencatatkan rugi bersih. Enam perusahaan tersebut adalah PT Karwell Indonesia Tbk, PT Century Textile Industry Tbk (Centex), PT Unitex Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Apac Citra Centertex Tbk, dan PT Argo Pantes Tbk. Adapun, total pendapatan 16
Kinerja emiten di sektor tekstil & produk tekstil (Rp miliar) Laba bersih
Emiten Asia Pacific Fibers Indo-Rama Synthetics Tifico Fiber Indonesia Polychem Indonesia Pan Brothers Hanson International Ricky Putra Globalindo Ever Shine Tex Nusantara Inti Corpora Panasia Indosyntec Karwell Indonesia Centex Unitex Eratex Djaja Apac Citra Centertex Argo Pantes Total
Pendapatan
2010
2009
2010
2009
334,98 233,09 97,25 37,59 35,61 33,63 10,82 1,49 1,35 1,19 (10,1) (10,51) (25,28) (48,49) (101,14) (125,02) 466,45
1.182,78 106,8 (162,24) 53,81 33,28 13,95 3,57 7,69 2,08 0,56 (6,95) (49,16) (30,68) (25,37) 36,06 (75,74) 1.090,44
4.461,61 5.546,88 2.686,06 3.627,17 1.428,09 109,05 580,32 615,07 113,35 661,99 39,22 249.41 164,59 233,11 1.723,69 664,26 22.903,87
3.520,48 4.605,51 2.314,66 3.142,96 1.593,6 -507,95 539,81 124,74 937,44 70,55 256,82 145,59 247,11 1.487,92 754,96 20.250,1
Sumber: Laporan keuangan publikasi, Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU)
emiten di sektor TPT itu naik 13,1% menjadi Rp22,9 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan Rp20,25 triliun pada 2009. PT Polysindo Eka Perkasa Tbk merupakan perusahaan yang menempati posisi pertama untuk
perolehan laba bersih terbesar dibandingkan dengan 15 perusahaan lainnya yakni Rp334,97 miliar. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laba emiten dengan kode saham POLY
itu justru turun tajam sebesar 71,68% dari Rp1,18 triliun. Pendapatan bersih perseroan memang meningkat, tetapi peningkatan juga terjadi pada pos beban serta adanya penurunan dalam penghasilan lain-lain, sehingga laba perseroan turun. PT Indo-Rama Synthetics Tbk berada di urutan berikutnya, dalam hal perolehan laba bersih. Emiten ini mengantongi laba bersih yang melonjak 118,24% menjadi Rp233,09 miliar dibandingkan dengan Rp106,8 miliar pada 2009. PT Teijin Indonesia Fiber Corporation Tbk menempati posisi ketiga, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp97,25 miliar, setelah sebelumnya menderita rugi bersih Rp162,24 miliar.
Pertumbuhan stagnan Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan pertumbuhan kinerja usaha industri tekstil beberapa tahun terakhir relatif stagnan, bahkan menurun. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi karena meningkatnya harga bahan baku yang tidak diiringi dengan peningkatan harga jual yang seimbang. “Beban industri tekstil saat ini
memang rata-rata lebih besar dibandingkan dengan pendapatan. Harga bahan baku naik, sementara mereka tidak dapat seenaknya menaikkan harga barang,” jelasnya. Dia menilai industri tekstil masih memiliki prospek yang bagus, mengingat produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan pokok manusia. Dia mengatakan perusahaan industri tekstil juga harus bisa melihat peluang dan memperluas pasar hingga luar negeri. Di pasar saham, saham emiten tekstil juga kurang dilirik oleh investor. Menurut Reza, emiten tekstil harus dapat menguatkan fundamental perusahaan mereka jika ingin sahamnya diperhatikan oleh investor di pasar modal. Pada tahun ini, Reza memperkirakan pertumbuhan industri tekstil masih belum terlalu besar yakni di kisaran 4%–5% karena beban dari harga bahan baku yang masih tinggi. “Jadi peremajaan mesin juga sangat penting bagi industri ini. Tahun ini, laba maupun pendapatan industri tekstil mungkin akan tumbuh sekitar 4%-5%,” tutupnya. (YENI H. SIMANJUNTAK) (
[email protected])
Acuan harga obligasi segera jadi wewenang PHEI OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Revisi aturan Bapepam-LK No. IV.C.2. tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana segera diterbitkan, menyusul pembahasan yang sudah dalam tahap finalisasi. Revisi aturan itu akan membuat PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) diberi mandat tunggal sebagai satu-satunya lembaga penilai harga efek yang ada saat ini, untuk menentukan harga obligasi sehingga menjadi acuan bagi manajer investasi. Presiden Direktur PHEI Ignatius Girindroheru mengatakan pihaknya sudah melalukan sejumlah persiapan menyusul akan terbitnya revisi aturan IV.C.2 tersebut. “Draf revisi aturan itu sudah dalam tahap finalisasi, sebentar lagi akan terbit. Semangat dari aturan itu adalah adanya harga wajar, di mana acuannya didapat dari lembaga resmi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, seperti halnya PHEI. Kami sudah siap,”
jelasnya pekan lalu. Dia menuturkan di dalam nilai obligasi ada satu komponen harga yang menjadi instrumen penilaian oleh PHEI untuk menentukan harga yang wajar. Di sisi lain, yang belum dipersiapkan oleh PHEI adalah proses menentukan harga wajar obligasi jika surat utang itu diterbitkan dalam mata uang asing. Ignatius mengatakan penetapan harga wajar oleh PHEI juga berupa kisaran, yakni dipatok dengan batas atas dan batas bawah, sehingga masih memberi ruang fleksibilitas bagi manajer investasi. “Jadi, kami tidak memberi satu harga wajar melainkan ada batas atas dan batas bawah. Ada ruang fleksibilitas bagi manajer investasi, Selain itu, kami akan menentukan harga wajar berdasarkan pasar,” jelasnya. Kendala yang mungkin dihadapi dalam implementasi aturan baru ini adalah kemungkinan adanya penolakan dari manajer investasi terkait dengan tarif jasa yang dipatok oleh PHEI dalam
pekerjaannya menentukan harga wajar obligasi. “Kami belum menentukan tarif jasanya, kemungkinan yang akan menjadi masalah di sini [masalah tarif jasa],” paparnya. Dia menuturkan sebagai suatu perseroan, PHEI juga berorientasi keuntungan serta membutuhkan dana untuk pengembangan ke depannya. Namun, tarif jasa yang dipatok tetap tidak akan memberatkan industri. Selama ini, katanya, manajer investasi memang mendapatkan harga acuan itu secara cumacuma (gtatis), dengan menggunakan jasa Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun). “PHEI juga butuh dana untuk pengembangan. Yang jelas, kami tidak akan semena-mena dalam menentukan tarif. Dalam menentukan tarif itu, kamu akan melihat dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, untuk manajer investasi [tarif] tidak sebegitu komersial,” paparnya. Februari lalu, Direktur PHEI Hasan Fawzi mengatakan pihak-
nya baru merangkul tiga manajer investasi sebagai klien yang menggunakan jasa perusahaan untuk penentuan harga wajar obligasi. Tiga manajer investasi itu adalah PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Trimegah Asset Management, dan PT Indosurya Asjaya Securities. Dia mengatakan dirangkulnya manajer investasi sebagai pengguna layanan jasa perusahaan merupakan salah satu hasil dari sosialisasi yang sudah dilakukan sepanjang tahun lalu. Direktur Utama Trimegah Asset Management Denny Rizal Thaher, yang dihubungi saat itu, membenarkan perusahaannya sudah menjadi klien PHEI. Dia juga mengatakan saat ini tujuan perusahaan menggunakan jasa PHEI adalah sebagai salah satu referensi penentuan harga obligasi. “Hanya referensi saja. Selama ini belum ada peraturannya [yang mewajibkan memakai jasa PHEI bagi manajer investasi,” ujarnya.
OPINI
Senin, 11 April 2011
Indonesia makin penting
P
osisi Indonesia dalam kancah perekonomian regional dan dunia kian teruji. Pekan lalu, lembaga pemeringkat global Standard and Poor’s telah menaikkan kembali peringkat utang Indonesia dari “BB” menjadi “BB+”, yang berarti kian mendekatkan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini ke dalam status bergengsi, investment grade. Status sebagai negara dengan grade yang lazim dipakai untuk memberi gelar kepada negara yang memiliki risiko rendah sekaligus peluang besar sebagai tujuan investasi global itu bakal segera disandangkan untuk Indonesia. Ini berkat perbaikan kondisi stabilitas ekonomi makro yang didukung situasi politik dan keamanan yang stabil. Angka statistik juga memperlihatkan, laju pertumbuhan ekonomi terus meningkat, melampaui 6% per tahun, disertai dengan inflasi terkendali, yang didukung kebijakan fiskal dan moneter yang prudent. Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto juga semakin berkurang, sedangkan cadangan devisa terus menanjak hingga melampaui US$100 miliar pada akhir Maret lalu. Maka dari itu, Indonesia semakin terlihat jelas pada layar radar investasi global. Negeri ini menjadi bayangan bahkan masuk ke jajaran elite negara dengan potensi ekonomi dan bisnis menggiurkan yang disebut sebagai IBRIC atau Indonesia, Brasil, Rusia, India, dan China. Hanya saja, tidak patut jika Indonesia begitu cepat puas. Masih banyak pekerjaan rumah yang belum sepenuhnya tuntas, bahkan dalam berbagai area yang berkaitan erat dengan ekonomi dan bisnis di Tanah Air. Sebut saja, misalnya dalam implementasi sejumlah kesepakatan perdagangan dan investasi bebas antarkawasan maupun kesepakatan bilateral, Indonesia berada pada pihak yang tidak diuntungkan. Ini bukan karena kesepakatan yang keliru, melainkan akibat strategi memanfaatkan perjanjian yang nihil. Dalam kerangka ACFTA, sekadar mengambil contoh, setelah setahun perjanjian itu berlaku efektif, kita baru menyadari bahwa posisi Indonesia berada dalam pihak yang lemah. Kini, banjir barang impor terutama dari China, semakin kita rasakan dan neraca perdagangan pun semakin njomplang. Apalagi beberapa isu penting lain saat ini berada di depan mata, termasuk blue print integrasi ekonomi Asean yang tinggal selangkah lagi berlaku efektif pada 2015. Seharusnya Indonesia mengambil kendali terdepan dalam merealisasikan sekaligus bersiap ke dalam guna menyongsong integrasi ekonomi kawasan ini, supaya dapat mengambil manfaat maksimal dari permufakatan regional yang didukung Jepang, Korea Selatan, dan China itu. Posisi perekonomian Indonesia yang semakin kuat sebagai tujuan investasi global seyogianya dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan Indonesia termasuk dalam memainkan peranan yang lebih besar dalam mengendalikan perekonomian kawasan. Mumpung Jakarta sedang memegang kendali kepemimpinan.
TAJUK UTAMA
Biaya logistik vs pungutan liar Jumlah jembatan timbang yang berfungsi maksimal relatif sedikit OLEH AINUL HUDA Peneliti LPEM-FE Universitas Indonesia
H
al ini membuktikan bahwa upaya untuk memberantas ‘biaya siluman’ di sektor transportasi (jalan raya) masih jauh dari sukses. Tentu saja, biaya ilegal di jembatan timbang hanya satu di antara banyaknya ‘pungli’ di jalan yang dikeluarkan pengangkut barang. Banyaknya biaya ilegal yang harus dikeluarkan oleh pengangkut barang menyebabkan mahalnya biaya logistik, yang salah satunya tercermin dari tingginya harga barang yang harus dibayar oleh konsumen. Pada akhirnya, tingginya biaya logistik bisa mengganggu, bahkan merusak, daya saing produk dan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan. Beberapa studi menemukan bahwa pungutan-pungutan yang harus dikeluarkan pemilik barang sangat besar. Studi LPEM dan TAF (2006) di beberapa rute terpilih di Sulawesi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa, dan Sumatra, menunjukkan bahwa pungutan di jembatan timbang dan pungutan liar lainnya mencapai 32% dan 22% dari total
“
VERBATIM
”
“Justru akan lebih transparan.” Menteri Pertanian Suswono tentang Izin impor daging dialihkan ke Mendag.
• The International Herald Tribune, 9 April
urang dari 1 bulan sejak gempa besar diikuti dengan tsunami menghancurkan beberapa kota di pesisir Jepang. Para korban saat ini terus berjuang untuk berdamai dengan kerugian yang menyakitkan mereka dan mencoba membangun kembali kehidupan mereka yang hancur. Namun, alam seolah belum mau bersahabat dengan negeri ini. Kamis malam, wilayah Tohoku hancur diguncang gempa besar lain yang berpusat di Miyagi berkekuatan 7,1 skala Richter. Gempa susulan ini tentunya kembali memunculkan ketegangan dan kecemasan masyararakat Jepang. Para ahli mengatakan untuk meminimalisaisi risiko, seluruh bangunan di negeri itu harus memiliki struktur bangunan yang tahan gempa berkekuatan di atas 7 skala Richter. Masa ketegangan dan kecemasan akan terus untuk sementara waktu. Dalam keadaan seperti itu, yang paling penting untuk dicermati adalah memastikan orang di daerah bencana tidak akan mengalami kerusakan tambahan. • The Asahi Shimbun, 9 April
relatif rendah. Denda yang relatif kecil menjadi insentif bagi pemilik barang untuk mengangkut muatan yang jauh lebih besar dari kapasitas yang diperbolehkan oleh peraturan. Temuan LPEM dan TAF (2006, 2010) menunjukkan bahwa ratarata kelebihan muatan truk mencapai 3-4 ton dari kapasitas yang diizinkan.
Pertama, jumlah jembatan timbang yang bisa berfungsi secara maksimal relatif sedikit, khususnya karena rendahnya kapasitas timbang dibandingkan dengan beban kendaraan yang lewat. Dari 133 total jembatan timbang pada 2009, sekitar 21% tidak beroperasi dan kurang dari 60% dari total yang beroperasi bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, meskipun kendaraan (truk) masuk jembatan timbang, hanya sedikit yang benar-benar ditimbang, dikenai denda maupun diminta untuk mengurangi muatannya jika kendaraan ditemukan membawa muatan lebih dari yang diizinkan. Bahkan, beberapa laporan investigasi menemukan banyak truk memilih tidak ditimbang dan membayar pungli. Pendek kata, tidak berfungsinya jembatan timbang dengan baik menciptakan ruang bagi pungutan-pungutan ilegal. Demikian juga, perbedaan kualitas dan kapasitas antarjembatan timbang menyebabkan variasi besarnya pungutan yang dikeluarkan pada tiap-tiap jembatan timbang. Kedua, rendahnya denda yang dikenakan jika kendaraan membawa muatan yang berlebih
“Kami meminta pemerintah segera penuhi.” Franky Sibarani, Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional tentang 326 Pabrik tunggu kepastian pasokan gas.
Saya adalah pelanggan Telkomsel dengan nomor 08131161**** sudah aktif lebih kurang 5 tahun. Saya kerap kali mengikuti program yang ditawarkan oleh Telkomsel yang antara lain adalah Program Paket Nelepon PTSN-CDMA dengan menekan *999*96# berbayar Rp1.000, dan mendapatkan bonus Rp10.000. Seperti biasa pada Senin, tanggal 4 April 2011, sekitar pukul 06.12 WIB saya melakukan registrasi kembali pada program tersebut. Namun, respons yang saya terima adalah “Maaf, saat ini sistem kami sedang sibuk, coba ulangi beberapa saat lagi”. Karena respons tersebut, maka saya mengulangi registrasi dengan harapan bahwa sistemnya sudah bisa merespons registrasi. Sekadar informasi, saya mengulangi registrasi tersebut hingga delapan kali karena responsnya yang selalu gagal. Namun, alangkah terkejutnya manakala saya melakukan pengecekan terhadap pulsa saya, telah terpotong sebanyak Rp8.000. Kemudian saya menghubungi pihak CS/CO Telkomsel yang diterima oleh saudari Susi pada pukul 07.46 WIB dan Arief pada pukul 22.49 WIB. Dari semua CS memberikan jawaban bahwa saya diminta menunggu hasil selama 3X 24 jam. Pada Kamis, 7 April 2011, pukul 11.53, saya kembali menghubungi CS/CO Telkomsel yang diterima oleh Ratu. Saudari Ratu memberikan jawaban bahwa pulsa saya yang terpotong karena saya menggunakan fasilitas top screen dan saya disarankan agar mendatangi Grapari untuk penyelesaian lebih lanjut. Anehnya, saya tidak pernah merasa melakukan aktivasi terhadap fasilitas top screen tersebut. Lalu bagaimana saya diminta untuk menonaktif-
antara petugas dan pemilik barang. Perbaikan dan peningkatan kapasitas jembatan timbang adalah keharusan. Meningkatkan partisipasi swasta dalam penyediaan dan pengelolaan jembatan timbang bisa menjadi pilihan bagi tersedianya infrastruktur dan layanan jembatan timbang yang berkualitas. Sebagai contoh, proyek percontohan jembatan timbang swasta di Lubuk Selasih, Sumatra Barat dan Semadang di Nanggroe Aceh Darussalam ditengarai bisa mengurangi pelanggaran kelebihan berat beban kendaraan hingga 60%. Alternatif lainnya adalah meningkatkan denda bagi kendaraan yang memuat barang melebihi kapasitas yang diizinkan. Namun, upaya ini perlu didukung penegakan hukum (law enforcement) pada setiap pelanggaran, baik oleh petugas maupun pemilik barang. Demikian juga, upaya pencegahan melalui pemasangan CCTV pada setiap jembatan timbang untuk memonitor tiap aktivitas timbang barangkali bisa mengurangi jumlah pelanggaran. Upaya-upaya ini jika serius dan konsisten dilakukan niscaya akan membawa perbaikan untuk megurangi pungutan di jembatan timbang. Jika tidak dilakukan, cerita lama itu akan terus berulang!
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Layanan Telkomsel mengecewakan
Sementara itu, truk-truk yang melalui jembatan timbang dan ditimbang, 84%-nya masih harus membayar biaya ekstra pada petugas. Kebijakan yang harus dilakukan sudah pasti terkait dengan upaya untuk mengurangi insentif bagi munculnya ruang negosiasi
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
TAJUK TAMU
Antisipasi gempa susulan K
pungutan di jalan (on the road payments). Studi di lokasi lain di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menunjukkan bahwa pungli di jalan raya mencapai 5% dari total biaya transportasi (LPEM dan TAF, 2010). Temuan-temuan ini mencerminkan tingginya biaya logistik di jalan raya. Ditambah lagi biaya-biaya ‘resmi’ yang sebetulnya merupakan pungutan liar yang dilegalkan, maka biaya transportasi barang yang ditanggung makin meningkat.
Cerita tentang pungutan liar (pungli) bagi kendaraan pengangkut barang tidak akan pernah ada habisnya. Laporan investigasi yang dilakukan beberapa media massa masih menemukan praktikpraktik pungli di jalan raya, khususnya jemJembatan timbang batan timbang di jalur Mengapa pungutan di jempantai utara Jawa atau batan timbang terus terjadi? Ada pantura. dua hal yang bisa menjelaskan.
Perlu aturan tegas sita aset H
ampir seluruh masyarakat Amerika Serikat mengetahui bahwa bank memiliki cara-cara tersendiri untuk melakukan penyitaan, salah satunya adalah dengan memalsukan dokumen pengadilan. Atas tindakan itu sudah dilakukan investigasi dan masyarakat tengah menunggu keputusan dari pembuat kebijakan atas prilaku bank-bank tersebut. Hingga saat ini sekitar 6,7 juta unit rumah telah disita dan masih tersisa sekitar 3,3 juta unit yang akan disita hingga 2012. Total nilai rumah tersebut mencapai US$5,6 triliun. Aksi tersebut akan berpengaruh besar pada harga rumah. Peranan regulator dalam menertibkan aksi bank yang tidak dapat menunjukkan mortgage saat penyitaan sangat diharapkan. Masyarakat yang terjerat kasus ini tentunya akan semakin menderita di tengah minimnya kesempatan kerja di negara tersebut.
11
PEMBACA MENULIS
kannya? Ini bisa saya buktikan dengan mengikuti langkah yang diberikan saudari Ratu untuk membuka menu Telkomsel di perangkat seluler saya, agar melakukan penonaktifan terhadap fasilitas top screen yang ternyata tidak ada dalam menu tersebut. Adapun yang tertera dalam menu Telkomsel tersebut pada perangkat seluler saya hanyalah fitur registrasi kartu dan M-ATM bersama. Jadi sangatlah naïf bila saya dengan sengaja telah mengaktifkan fasilitas top screen yang tidak eksis dalam perangkat seluler saya. Harapan saya, ini bukanlah alasan ‘buatan’ Telkomsel untuk menghindar komplain dari pelanggan. Atas dasar tersebut, saya merasa hak pelanggan sebagai konsumen telah dirampas secara sewenang-wenang oleh pihak Telkomsel, bukan hanya karena alasan nominal milik pribadi saya. Sekadar hitungan sederhana, bilamana ada Rp2.000 per hari yang terpotong dari 1 juta pelanggan Telkomsel yang memiliki nasib yang sama dengan saya dan mungkin tidak sadar, atau tidak memiliki waktu untuk menyampaikan keluhannya, berarti Telkomsel telah meraih keuntungan hingga Rp2 miliar hanya dalam sehari. Langkah pengaduan melalui surat pembaca terpaksa saya lakukan setelah tidak mendapat respons positif dari pihak Telkomsel. Semoga hal ini dapat menjadi sebuah masukan yang produktif dan membangun bagi kita semua. Djamal Hadi Jalan Ulujami Raya No 62 RT 011/004 Kelurahan Ulujami, Jakarta
Moral kader PKS yang buruk Berita heboh kembali datang dari politisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tertangkap kamera menonton video porno ketika sidang paripurna DPR. Dengan beredarnya informasi di Internet bahwa anggota DPR dari fraksi PKS telah tertangkap oleh pewarta informasi, yang sedang menonton film porno di komputer tabletnya saat sidang paripurna DPR RI. Tertangkapnya foto di media yang memergoki ulah Arifinto dari fraksi PKS, itu menambah citra buruk bagi anggota DPR yang selama ini lagi gencar membersihkan nama kotornya di mata rakyat Indonesia. Foto-foto wakil rakyat yang lagi asyik menggeser jemarinya di layar tablet membuka buka file film porno tersebut sudah muncul di situs online. Apakah moral kader PKS saat ini begitu buruk sehingga menonton video porno saat sidang paripurna? Tingkah laku seperti anggota DPR dari fraksi PKS apakah patut diumbar di gedung dewan yang terhormat, meski menyatakan tidak sengaja membuka file film porno. Saya sebagai rakyat meminta Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR bisa menindaklanjuti informasi tersebut. Kelakuan anggota DPR dari fraksi PKS ini sudah tidak mencerminkan sebagai anggota DPR yang baik, yang seharusnya memberikan citra positif di masyarakat. Badan Kehormatan DPR bisa segera melakukan verifikasi untuk memastikan datadata yang ada valid. Setelah itu, Badan Kehormatan bisa memutuskan apakah yang bersangkutan melanggar etika atau tidak. Apabila terbukti harus ditindaklanjuti, dan BK DPR harus menindaknya dengan tegas. Anastasia Putri Alamat: Jl. Kebantenan V No. 30 Semper Timur Cilincing Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 4—8 APRIL 2011 Nama saham
Kurs 4 April
8 April
▲/ ▼
(point)
Transaksi Volume
PER Nilai
4 April
Kapitalisasi 8 April
P/BV
Kurs
Nama saham
4 April
pasar
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI ............. BISI International Tbk .................................................................... 1.700 .............1.820 .............120 ..................16.235.000.....................28.603.765.000 ............32,16............ 34,43.....................5.460.000.000.000.........4,81 2.Perkebunan AALI ........... Astra Agro Lestari Tbk ..............................................................22.500 ......... 22.500 ................. - ................... 4.867.500...................... 110.167.525.000 .............17,57.............. 17,57.....................35.431.762.500.000......... 4,91 BWPT.......... BW Plantation Tbk ........................................................................... 1.170 .............. 1.190 ..............20 ................ 26.885.500..................... 31.688.245.000 ............19,39.............. 19,72....................... 4.804.128.103.600........ 4,26 GZCO .......... Gozco Plantations Tbk ..................................................................... 385 ................385 ................. - ..................28.921.500.........................11.100.737.500 ............. 11,97...............11,97...................... 1.925.000.000.000.........1,64 LSIP ............ PP London Sumatra Indonesia Tbk. ...........................................2.325 ............2.350 ..............25 .................79.458.500.....................186.122.375.000 ............15,35..............15,52.......................16.033.730.317.750........ 3,52 SGRO .......... Sampoerna Agro Tbk ....................................................................3.225 ............. 3.150 .............-75 ................... 17.156.500..................... 54.106.062.500 ............13,49...............13,18.....................5.953.500.000.000.........2,79 SMAR ......... SMART Tbk ....................................................................................5.200 ............5.300 ............ 100 .........................78.500..........................402.650.000 .............11,85............. 12,08.................... 15.222.624.839.800......... 2,61 TBLA .......... Tunas Baru Lampung Tbk................................................................ 425 ................435 ...............10 ..................19.590.500........................8.283.415.000 .............. 8,16...............8,35.......................2.059.951.340.940..........1,67 UNSP .......... Bakrie Sumatra Plantations Tbk .................................................... 360 ................355 ...............-5 ............... 155.033.500....................... 55.213.175.000 .............6,06............... 5,97........................4.811.589.299.980........0,58 3.Peternakan CPDW ......... Cipendawa Tbk .................................................................................. 229 ................229 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,88............. -2,88................................7.831.368.335......... 1,07 MBAI ........... Multibreeder Adirama Ind. Tbk ..................................................17.000 .......... 16.800 ..........-200 ......................... 57.500...........................936.025.000 .............4,98............... 4,92......................1.260.000.000.000......... 1,82 4.Perikanan CPRO .......... Central Proteinaprima Tbk.................................................................53 .................. 53 ................. - .....................................-................................................. - .............-5,19...............-5,19........................2.144.948.941.538.........0,74 DSFI ............ Dharma Samudera Fishing In Tbk.....................................................50 ..................50 ................. - ........................319.000..............................15.950.500 .............12,61...............12,61............................92.856.775.000.........4,41 IIKP ............. Inti Agri Resources Tbk ...................................................................680 ............... 680 ................. - .........................26.500............................... 17.765.000 ........-610,52..........-610,52.....................2.284.800.000.000........5,64 5.Lainnya BTEK........... Bumi Teknokultura Unggul Tbk ......................................................880 ................920 ..............40 ................ 20.294.500.......................18.199.940.000 ........ -213,37......... -223,07........................1.014.739.300.000.......13,54
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO.......... Adaro Energy Tbk ..........................................................................2.350 ............2.300 ............ -50 ...............238.182.000....................550.371.275.000 ...........34,05.............33,33.....................73.567.712.600.000.........3,96 ATPK .......... ATPK Resources Tbk ......................................................................... 152 .................152 ................. - ....................2.218.000...........................338.925.500 ......... -119,22........... -119,22...........................126.343.109.688............... 1 BORN.......... Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk .........................................1.640 .............1.650 ...............10 .................117.038.000.....................192.174.245.000 ............83,18.............83,69....................29.193.450.000.000........4,44 BRAU .......... Berau Coal Energy Tbk .................................................................... 530 ............... 560 ..............30 ................ 313.251.500......................172.321.100.000 ...........35,05............. 37,03................... 19.544.000.000.000........3,86 BUMI ........... Bumi Resources Tbk ......................................................................3.250 ............ 3.250 ................. - ............... 595.013.500................1.925.408.700.000 ............24,13..............24,13.....................67.513.550.000.000........4,64 BYAN .......... Bayan Resources Tbk ...................................................................17.100 ........... 17.200 ............ 100 ...................... 292.000....................... 5.067.200.000 ...........76,94............. 77,39....................57.333.336.200.000........19,51 DEWA.......... Darma Henwa Tbk................................................................................65 .................. 67 ................ 2 ..............630.000.000......................41.327.405.000 ...........268,6.......... 276,86....................... 1.464.200.164.064........0,48 DOID ........... Delta Dunia Makmur Tbk ................................................................1.150 .............. 1.210 ..............60 ............... 261.349.500..................307.642.680.000 .......... -49,21.............-51,78......................8.216.398.350.600......60,42 GTBO .......... Garda Tujuh Buana Tbk ........................................................................61 ..................64 .................3 ....................... 146.500...............................8.843.000 .............-5,21..............-5,46......................... 160.000.000.000........ 0,69 HRUM ......... Harum Energy Tbk .........................................................................9.200 ............ 9.250 ..............50 .................23.975.000..................222.828.300.000 ............30,15..............30,31...................24.975.000.000.000.......10,87 ITMG ........... Indo Tambangraya Megah Tbk. ................................................. 49.500 ..........49.850 ............350 ...................9.338.000..................458.209.750.000 ...........30,47.............30,69.....................56.326.761.250.000........8,69 KKGI............ Resource Alam Indonesia Tbk ......................................................4.100 ............4.350 ........... 250 ...................9.436.000.................... 39.462.862.500 ...........24,69...............26,2.....................4.350.000.000.000........14,18 PKPK .......... Perdana Karya Perkasa Tbk..............................................................136 ..................141 ................ 5 ....................7.393.000.........................1.027.075.000 ............. 9,99..............10,36.......................... 84.600.000.000........0,44 PTBA .......... Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ........................................22.450 ......... 22.400 ............ -50 .................. 12.581.000......................281.112.675.000 ........... 25,75.............25,69.....................51.612.553.440.000.......... 8,11 PTRO .......... Petrosea Tbk................................................................................26.500 ..........26.500 ................. - .....................................-................................................. - ..............7,04............... 7,04..................... 2.672.803.250.000........2,46 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI............ Ratu Prabu Energi Tbk ..................................................................... 265 ................260 ...............-5 ..................... 1.138.000.......................... 293.642.500 ............18,42............. 18,08.........................407.680.000.000......... 0,91 BIPI ............. Benakat Petroleum Energy Tbk ........................................................86 ..................86 ................. - ...................19.361.500.........................1.660.215.500 ....................-......................-.......................2.586.513.989.590.........0,78 ELSA........... Elnusa Tbk ........................................................................................... 310 ................300 ..............-10 .................35.897.000......................10.845.935.000 ............. 35,4.............34,26...................... 2.189.550.000.000...........1,13 ENRG .......... Energi Mega Persada Tbk................................................................. 128 .................129 ..................1 ...............618.034.500..................... 80.551.532.500 ............-25,9............... -26,1.......................5.235.350.243.148......... 0,91 MEDC.......... Medco Energi International Tbk ..................................................2.900 ............2.850 ............ -50 .................35.074.000......................100.311.675.000 ............12,95..............12,72......................9.497.486.632.500.........1,34 RUIS ........... Radiant Utama Interinsco Tbk........................................................ 205 ................205 ................. - ....................... 821.000............................170.395.000 ...............13,9................ 13,9..........................157.850.000.000.........0,75 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ......... Aneka Tambang (Persero) Tbk ....................................................2.300 .............2.375 .............. 75 ................ 48.352.000.....................112.429.687.500 ............13,03..............13,46....................22.653.841.906.250........ 2,36 CITA ............ Cita Mineral Investindo Tbk ..............................................................317 .................317 ................. - .....................................-................................................. - ............ 10,72..............10,72.......................1.068.522.963.300.........1,68 DKFT........... Central Omega Resources Tbk ....................................................... 550 ................550 ................. - .....................................-................................................. - .......... -16,25............ -16,25..............................60.117.200.000..... 138,61 INCO ........... International Nickel Indonesia Tbk. ............................................ 4.725 ............4.850 .............125 .................60.359.500................... 288.107.900.000 .............11,94..............12,26......................48.191.242.792.000..........3,19 TINS............ Timah (Persero) Tbk. ..................................................................... 2.675 ............2.825 ............ 150 ................ 109.631.000....................300.019.637.500 ..............14,2....................15......................14.218.281.500.000........ 3,38 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO .......... Exploitasi Energi Indonesia Tbk .......................................................126 .................136 ...............10 ...............425.616.500.....................56.233.953.000 ..............7,39................7,98........................... 577.530.877.792.........0,79 CTTH .......... Citatah Tbk............................................................................................ 74 .................. 75 ..................1 ........................371.500................................27.191.500 ...............7,13................7,22.............................92.312.986.575......... 1,23 MITI............. Mitra Investindo Tbk............................................................................52 ..................52 ................. - .................... 7.067.500...........................363.829.000 ............99,31..............99,31............................133.455.712.000........4,55
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP............ Indocement Tunggal Prakasa Tbk..............................................16.700 ...........16.500 ..........-200 ..................14.223.000..................235.266.500.000 ............19,06............. 18,83....................60.740.323.033.500........4,64 SMCB.......... Holcim Indonesia Tbk ....................................................................2.000 ............2.050 ..............50 ...................47.187.000.....................94.442.307.500 ..............18,5..............18,96....................15.708.945.000.000...........2,3 SMGR.......... Semen Gresik (Persero) Tbk ........................................................9.600 .............9.700 ............ 100 ................ 25.644.000.................. 245.589.325.000 ............15,67............. 15,84....................57.535.744.000.000.........4,79 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG .......... Asahimas Flat Glass Tbk ..............................................................5.900 ............. 6.150 ........... 250 ....................3.374.500.....................21.068.800.000 .............. 7,74...............8,06...................... 2.669.100.000.000......... 1,45 ARNA ......... Arwana Citramulia Tbk .....................................................................270 ................275 ................ 5 ................... 2.249.500.............................611.072.500 ............. 6,27...............6,39..........................504.723.379.600......... 1,23 IKAI............. Intikeramik Alamasri Inds. Tbk........................................................140 .................137 ............... -3 .......................374.000.............................. 51.329.500 .............-1,69...............-1,65...........................108.419.578.682......... 0,41 KIAS............ Keramika Indonesia Assosiasi Tbk ...................................................87 ..................88 ..................1 ....................3.581.500............................ 311.443.000 .............50,3............50,88..........................741.400.000.000........ 3,82 MLIA ........... Mulia Industrindo Tbk ....................................................................... 410 ............... 380 .............-30 .........................24.500................................9.347.500 .............0,34...............0,32.........................502.740.000.000........-1,04 TOTO........... Surya Toto Indonesia Tbk ......................................................... 35.000 ..........33.000 ...... -2.000 ........................... 3.000............................. 99.750.000 .............8,95...............8,44......................1.634.688.000.000........ 2,59 3.Logam & Sejenisnya ALKA .......... Alakasa Industrindo Tbk ...................................................................475 ............... 400 .............-75 ........................... 6.500................................2.437.500 ............... 11,6................9,77............................40.613.204.400.........1,04 ALMI ........... Alumindo Light Metal Inds. Tbk ....................................................850 ............... 860 ...............10 ..........................15.000..............................12.830.000 ....................-......................-........................264.880.000.000........0,52 BTON .......... Betonjaya Manunggal Tbk .................................................................315 ................320 ................ 5 ...................6.524.500..........................2.110.720.000 ..............6,76...............6,86........................... 57.600.000.000.........0,79 CTBN .......... Citra Tubindo Tbk ...........................................................................2.500 ............2.500 ................. - .....................................-................................................. - ..............12,11................12,11.....................2.000.000.000.000......... 1,99 GDST........... Gunawan Dianjaya Steel Tbk.............................................................147 .................152 ................ 5 ...................14.183.500.........................2.148.061.000 ..............7,03................7,27......................1.246.400.000.000..........1,93 INAI............. Indal Aluminium Industry Tbk ........................................................ 350 ................350 ................. - ...................... 328.500.............................112.807.500 .............3,48...............3,48...........................55.440.000.000...........0,7 ITMA ........... Itamaraya Tbk. .................................................................................. 385 ................385 ................. - .....................................-................................................. - ............-3,65..............-3,65............................13.090.000.000........3,08 JKSW .......... Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. .......................................................136 .................136 ................. - .....................................-................................................. - ............-36,2..............-36,2...........................20.400.000.000.......-0,05 JPRS .......... Jaya Pari Steel Tbk ......................................................................... 590 ............... 600 ...............10 ................. 13.688.000.........................8.116.545.000 ............15,56..............15,82........................450.000.000.000............1,5 KRAS .......... Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................................................1.180 .............. 1.180 ................. - .................72.933.500......................85.472.125.000 ............ 17,52.............. 17,52.................... 18.614.500.000.000..............2 LION ........... Lion Metal Works Tbk ................................................................... 4.800 ............5.200 ...........400 ........................... 3.000............................. 14.800.000 .............6,46.....................7.........................270.483.200.000.........1,04 LMSH .......... Lionmesh Prima Tbk. ...................................................................4.200 ............4.200 ................. - ...............................500................................ 2.100.000 .............5,49...............5,49...........................40.320.000.000........0,86 NIKL............ Pelat Timah Nusantara Tbk ............................................................ 390 ............... 440 ..............50 ................155.547.000.......................65.100.712.500 .............. 13,2............. 14,89.........................1.110.274.000.000........2,28 PICO............ Pelangi Indah Canindo Tbk.............................................................. 205 .................210 ................ 5 ....................3.379.000........................... 705.567.500 ...............9,71............... 9,94............................119.358.750.000........ 0,69 TBMS .......... Tembaga Mulia Semanan Tbk ......................................................9.000 ............9.000 ................. - .....................................-................................................. - .............. 51,2................51,2..........................165.303.000.000......... 1,38 4.Kimia BRPT .......... Barito Pacific Tbk .............................................................................950 ............... 990 ..............40 ...................13.977.000.......................13.674.770.000 ....................-......................-........................6.910.093.856.160.......... 1,18 BUDI ........... Budi Acid Jaya Tbk ............................................................................ 215 ................225 ...............10 ...................4.065.500...........................925.647.500 ....................-......................-............................849.069.112.275............1,11 DPNS .......... Duta Pertiwi Nusantara Tbk............................................................ 395 ............... 400 ................ 5 ...................... 956.000...........................379.665.000 ....................-......................-...........................132.451.980.800...........1,12 EKAD .......... Ekadharma International Tbk ..........................................................270 ................260 ..............-10 ......................588.500............................155.020.000 .............. 6,16...............5,94..........................145.345.200.000......... 1,36 ETWA .......... Eterindo Wahanatama Tbk ............................................................... 210 ................245 ..............35 ...................4.483.500........................1.052.650.000 ............12,39..............14,45...........................237.232.765.000........0,86 INCI ............. Intanwijaya Internasional Tbk ....................................................... 245 ................255 ...............10 ....................2.001.000............................501.975.000 ................-1,9...............-1,98.............................46.164.066.780........ 0,35 SOBI............ Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ................................................3.450 .............3.475 ..............25 .......................307.500........................1.062.200.000 ...........34,97.............35,22........................ 3.177.043.943.750..........4,71 SRSN .......... Indo Acidatama Tbk.............................................................................66 ..................69 .................3 ................ 65.946.500.......................4.325.698.000 .......... 40,42.............42,26......................... 415.380.000.000......... 1,82 TPIA............ Chandra Asri Petrochemical Tbk. ................................................ 4.175 ............4.000 ............-175 ...................... 833.500.........................3.410.912.500 ........... 36,76..............35,21.................... 12.264.785.664.000........ 5,98 UNIC ........... Unggul Indah Cahaya Tbk...............................................................1.760 ..............1.730 .............-30 ............................ 1.000.................................1.730.000 ............19,95...............19,61........................... 663.163.257.990........0,55 5.Plastik & Kemasan AKKU.......... Aneka Kemasindo Utama Tbk ......................................................... 145 .................145 ................. - .....................................-................................................. - ..............-7,12................-7,12........................... 33.350.000.000........ 2,25 AKPI ........... Argha Karya Prima Inds. Tbk..........................................................890 ............... 890 ................. - ...............................500.................................. 445.000 ..............11,31................11,31........................ 605.200.000.000........ 0,95 APLI............ Asiaplast Industries Tbk .................................................................. 105 .................106 ..................1 ....................7.070.000...........................730.526.000 .............6,39...............6,45..........................159.000.000.000........ 0,69 BRNA.......... Berlina Tbk .......................................................................................1.520 ............. 1.550 ..............30 ......................405.000............................619.065.000 .............6,03................ 6,15..........................213.900.000.000......... 1,06 DYNA .......... Dynaplast Tbk.................................................................................3.500 ............3.500 ................. - .....................................-................................................. - ............13,58..............13,58.........................1.101.469.040.000..........2,17 FPNI............ Titan Kimia Nusantara Tbk ................................................................131 .................130 ................ -1 ......................1.133.000...........................144.426.000 ............-3,56..............-3,53......................... 723.633.820.000........ 0,57 IGAR ........... Champion Pacific Indonesia Tbk ....................................................580 ............... 580 ................. - .....................................-................................................. - ............18,94..............18,94........................ 609.000.000.000........2,54 IPOL............ Indopoly Swakarsa Industry Tbk ......................................................192 ................ 188 ...............-4 ..............358.592.000....................68.490.208.000 ..............7,26..................7,11.......................... 1.210.817.135.840.......... 1,14 SIAP............ Sekawan Intipratama Tbk ...................................................................73 ..................69 ...............-4 .........................72.000................................ 5.041.000 ........... 10,88..............10,29............................41.400.000.000........ 0,53 SIMA ........... Siwani Makmur Tbk ........................................................................... 128 .................128 ................. - .....................................-................................................. - .............-1,28...............-1,28.............................11.840.000.000.........1,08 TRST........... Trias Sentosa Tbk ............................................................................. 290 ................290 ................. - .....................1.537.500...........................438.257.500 ............15,08..............15,08......................... 814.320.000.000.........0,72 YPAS .......... Yanaprima Hastapersada Tbk.........................................................650 ............... 660 ...............10 .......................399.500.......................... 256.020.000 ...........20,49..............20,81.........................440.880.058.740........ 3,35 6.Pakan Ternak CPIN ........... Charoen Pokphand Indonesia Tbk ..............................................2.000 ..............1.970 .............-30 .................. 93.147.500....................182.368.247.500 .............. 3,01...............2,96...................32.352.929.868.800........8,24 JPFA ........... Japfa Comfeed Indonesia Tbk .....................................................3.425 .............3.475 ..............50 ....................4.381.000....................... 15.055.187.500 ................7,4.................7,51........................7.199.270.993.500........2,34 MAIN........... Malindo Feedmill Tbk.....................................................................5.300 ............5.650 ............350 ................. 10.620.000......................57.677.650.000 ............12,02...............12,81....................... 1.915.350.000.000........8,95 SIPD............ Sierad Produce Tbk .............................................................................60 .................. 57 ............... -3 ............... 172.350.500........................9.944.307.500 .............8,63................. 8,2.............................535.293.184.101........0,44 7.Kayu & Pengolahannya SULI ............ Sumalindo Lestari Jaya Tbk ..............................................................121 .................125 ................ 4 .................. 22.617.500........................2.795.783.500 ............14,09..............14,55.......................... 309.005.577.750........0,86 TIRT ............ Tirta Mahakam Resources Tbk ..........................................................70 .................. 79 ................ 9 ................. 21.586.500........................ 1.692.370.000 ..............-7,15..............-8,07............................79.930.205.250...........0,6 8.Pulp & Kertas FASW .......... Fajar Surya Wisesa Tbk .................................................................3.200 ............. 3.100 ...........-100 ...................2.595.000.........................8.219.637.500 ...........28,02.............. 27,14........................7.681.455.239.700........ 4,24 INKP ........... Indah Kiat Pulp and Paper Tbk..................................................... 1.670 .............1.680 ...............10 .....................5.771.500........................9.642.010.000 ..............15,4..............15,49.........................9.191.251.340.880...........0,5 INRU ........... Toba Pulp Lestari Tbk. ...................................................................... 610 .................610 ................. - .....................................-................................................. - ........... 147,13.............147,13...........................837.825.399.210.........0,74 KBRI ........... Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. ...........................................75 .................. 70 ...............-5 ................. 65.518.500........................ 4.741.504.000 .............-1,22................-1,14........................... 553.918.254.120........ 0,87 SAIP............ Surabaya Agung Industry P. Tbk ..................................................... 130 .................130 ................. - .....................................-................................................. - ............-5,59..............-5,59..........................448.578.987.350........-0,51 SPMA.......... Suparma Tbk...................................................................................... 220 ................230 ...............10 .................. 24.761.500........................6.047.587.500 .............11,08...............11,59............................343.170.731.340........0,48 TKIM ........... Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ....................................................2.900 ............ 3.025 .............125 .................... 1.879.500.......................5.542.325.000 .............4,42................4,61......................4.040.499.276.000........ 0,63
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII ............. Astra International Tbk .............................................................56.450 ..........56.750 ........... 300 ...................15.831.500..................906.220.200.000 .............15,91..............15,99...................229.744.164.069.500........4,66 AUTO .......... Astra Otoparts Tbk ...................................................................... 15.850 ...........15.350 ..........-500 .................... 1.249.000.......................19.391.825.000 ............. 10,71..............10,37......................11.837.264.248.000........ 3,07 BRAM ......... Indo Kordsa Tbk .............................................................................2.050 ............. 2.100 ..............50 ........................... 2.500............................... 5.250.000 ....................-......................-........................ 945.000.000.000........0,88 GDYR .......... Goodyear Indonesia Tbk ............................................................. 10.200 ...........10.500 ........... 300 ........................... 3.000..............................31.350.000 ............. 6,27...............6,46........................430.500.000.000.........1,04 GJTL ........... Gajah Tunggal Tbk .........................................................................2.300 .............2.375 .............. 75 ................ 36.288.500.................... 84.579.650.000 ............. 9,65............... 9,96.....................8.276.400.000.000........ 2,35 IMAS ........... Indomobil Sukses Int’l. Tbk .......................................................... 7.550 .............7.500 ............ -50 .........................43.000...........................322.375.000 .............. 15,6..............15,49........................7.777.345.537.500........ 9,29 INDS............ Indospring Tbk .............................................................................. 8.000 ............8.050 ..............50 .........................89.000...........................732.975.000 .............4,22...............4,25..........................301.875.000.000......... 1,33 LPIN............ Multi Prima Sejahtera Tbk............................................................2.650 ............2.800 ............ 150 .........................86.000...........................226.762.500 ............. 3,99................4,21...........................59.500.000.000........0,56 MASA ......... Multistrada Arah Sarana Tbk.......................................................... 345 ................350 ................ 5 ....................77.112.500.....................26.430.407.500 .............11,99...............12,17.......................2.142.687.620.500......... 1,32 NIPS............ Nipress Tbk .....................................................................................3.500 ............3.500 ................. - ..........................10.000.............................34.962.500 ............. 5,53...............5,53...........................70.000.000.000........ 0,47 PRAS .......... Prima Alloy Steel Tbk .........................................................................77 .................. 78 ..................1 ...................... 345.000...............................27.231.000 ............ -5,73...............-5,81...........................45.864.000.000......... 0,61 SMSM ......... Selamat Sempurna Tbk ................................................................... 1.110 ...............1.130 ..............20 ................... 7.496.500.........................8.410.215.000 ............10,62..............10,82........................ 1.626.825.811.800..........3,13 SUGI............ Sugih Energy Tbk. ...............................................................................157 .................157 ................. - .....................................-................................................. - ...........28,03.............28,03.............................63.512.387.500.......... 1,61 2.Tekstil & Garmen ADMG ......... Polychem Indonesia Tbk................................................................... 199 ................205 ................ 6 ....................11.337.500........................2.275.339.000 ...........20,59...............21,21...........................797.281.809.595........0,64 ARGO.......... Argo Pantes Tbk................................................................................900 ............... 900 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,04..............-2,04..........................302.001.705.000......-12,25 CNTB .......... Saham Seri B (Centex) Tbk ..........................................................5.000 ............5.000 ................. - .....................................-................................................. - ........... 14,54............. 14,54...........................32.500.000.000........ 0,22 CNTX .......... Centex (Preferen) Tbk ...................................................................2.650 ............2.650 ................. - .....................................-................................................. - .............-1,89...............-1,89..............................9.275.000.000........ 0,47 ERTX........... Eratex Djaja Tbk ...................................................................................95 ..................95 ................. - .....................................-................................................. - ............-0,32..............-0,32..............................9.332.420.000.......-0,05 ESTI ............ Ever Shine Tex Tbk. ..........................................................................100 .................100 ................. - .....................................-................................................. - ............135,5..............135,5..........................201.520.872.000.........0,79 HDTX .......... PanasiaIndosyntec Tbk .................................................................... 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ..........321,79............321,79.......................... 383.142.750.000...........0,7 INDR ........... Indo-Rama Synthetics Tbk. .......................................................... 2.375 .............2.775 ...........400 ......................882.500........................2.341.425.000 ............. 6,67................7,79........................1.815.825.986.925..........0,71 KARW ......... Karwell Indonesia Tbk ....................................................................... 145 .................145 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-................................85.137.141.500.......-0,86 MYRX ......... Hanson International Tbk ............................................................... 205 ................205 ................. - ...................61.831.000.......................12.651.630.000 ..........217,32............217,32.......................1.068.953.058.620........-8,12 MYRXP ....... Saham Seri B Hanson International Tbk .........................................66 ..................65 ................ -1 ...................10.531.000.......................... 693.900.500 ...........-18,72............-18,44............................72.864.675.000......... 0,21 MYTX .......... Apac Citra Centertex Tbk ..................................................................64 ..................66 ................ 2 ....................... 160.500............................. 10.408.500 ..............-0,6..............-0,62............................96.799.994.082.........0,81 PAFI ............ Panasia Filament Inti Tbk................................................................ 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ............-4,97..............-4,97..........................402.766.750.000.......-4,09 PBRX .......... Pan Brothers Tbk. ...........................................................................1.800 .............1.820 ..............20 ................. 21.598.500.....................39.780.505.000 ...........38,72..............39,15......................1.394.056.300.000........8,34 POLY........... Asia Pacific Fibers Tbk ..................................................................... 189 .................183 ...............-6 ....................5.746.500........................ 1.075.366.000 ..............1,34...................1,3............................434.974.152.471.......-0,05 RICY............ Ricky Putra Globalindo Tbk...............................................................172 ................. 174 ................ 2 ....................7.887.500.........................1.376.338.500 .............. 10,2..............10,32............................ 111.658.846.740........ 0,33 SSTM .......... Sunson Textile Manufacture Tbk.................................................... 265 ................330 ..............65 ................ 38.066.000........................13.516.712.500 .................23............ 28,64......................... 386.400.029.730...........1,19 TFCO........... Tifico Fiber Indonesia Tbk ................................................................ 410 .................410 ................. - .....................................-................................................. - ...........20,33.............20,33.........................1.977.461.324.000........2,34 UNIT ........... Nusantara Inti Corpora Tbk.................................................................111 ...................111 ................. - .....................................-................................................. - ..............6,21................6,21...............................8.371.864.200........0,06 UNTX .......... Unitex Tbk. ...................................................................................... 3.700 .............3.700 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 29.853.450.000........-0,18 3.Alas Kaki BATA........... Sepatu Bata Tbk..........................................................................66.500 ......... 66.500 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................864.500.000.000......... 2,61 BIMA ........... Primarindo Asia Infrastr. Tbk ........................................................900 ............... 900 ................. - .....................................-................................................. - .............8,46...............8,46........................... 77.400.000.000.........-0,4 SIMM........... Surya Intrindo Makmur Tbk .............................................................148 .................148 ................. - .....................................-................................................. - ...........-31,56.............-31,56.........................148.000.000.000........-4,61 4.Kabel IKBI ............. Sumi Indo Kabel Tbk ......................................................................1.600 .............1.850 ........... 250 .........................24.500.............................39.450.000 ........438,56...........507,09..........................566.100.000.000...........1,16 JECC ........... Jembo Cable Company Tbk ............................................................ 530 ............... 560 ..............30 ....................... 164.000.............................88.355.000 ..............14,8..............15,63...........................84.672.000.000........0,82 KBLI............ KMI Wire & Cable Tbk. .........................................................................86 .................. 92 ................ 6 ..................... 1.315.000.............................117.298.500 ...............7,13................7,63.........................368.665.629.844..........1,27 KBLM.......... Kabelindo Murni Tbk ......................................................................... 110 ..................110 ................. - .........................20.000...............................2.200.000 ...........25,42.............25,42..........................123.200.000.000........0,54 SCCO .......... Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk ...................... 1.700 ............ 2.225 ............525 ........................... 2.000...............................4.350.000 ..............5,75................7,53......................... 457.423.065.000.........1,08 VOKS .......... Voksel Electric Tbk .......................................................................... 550 ............... 600 ..............50 ................... 3.930.500....................... 2.250.795.000 ......... -52,57............-57,35...........................498.672.311.400......... 1,35 5.Elektronika PTSN .......... Sat Nusapersada Tbk .........................................................................85 ..................88 .................3 ...................2.323.000.......................... 202.599.500 ............-11,94............ -12,36.......................... 155.887.424.000........ 0,33 6.Lainnya ASIA ........... Asia Natural Resources Tbk................................................................61 ..................65 ................ 4 .................197.977.500......................13.222.056.000 ...........35,93.............38,29............................147.875.616.850........2,88 KBLV........... First Media Tbk.................................................................................. 920 ............... 900 .............-20 ....................... 190.000............................172.225.000 ...........38,22............. 37,39......................... 1.567.707.210.000........ 2,03 MYOH ......... Myoh Technology Tbk..........................................................................50 ..................50 ................. - ....................... 100.000...............................5.000.000 ....................-......................-...........................84.050.000.000.... -93,49
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES .......... Akasha Wira International Tbk ....................................................1.240 ............. 1.630 ........... 390 ................ 33.340.500..................... 57.286.375.000 ...............23,1.............30,37........................... 961.531.784.000........ 9,63 AISA ........... Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .......................................................820 ................780 ............ -40 ..................29.190.000......................23.613.565.000 ............44,19.............42,03.......................1.304.160.000.000........2,89 CEKA .......... Cahaya Kalbar Tbk ............................................................................850 ............... 850 ................. - .....................................-................................................. - .............8,55...............8,55.........................252.875.000.000........0,82 DAVO .......... Davomas Abadi Tbk .............................................................................82 ..................86 ................ 4 ................179.207.000...................... 15.073.272.500 ............-38,4...........-40,28..........................1.066.719.173.520.............1,1 DLTA ........... Delta Djakarta Tbk .....................................................................120.000 ........120.000 ................. - .....................................-................................................. - ............ 13,77.............. 13,77......................... 1.921.581.720.000........ 3,33 ICBP............ Indofood CBP Sukses Makmur Tbk..............................................5.150 ............5.400 ........... 250 ................. 33.057.000......................174.914.150.000 ............ 17,62............. 18,48.......................31.487.151.600.000........ 3,53 INDF............ Indofood Sukses Makmur Tbk......................................................5.300 ............5.350 ..............50 ................ 36.480.000...................195.223.000.000 ............ 15,76...............15,91.....................46.975.281.775.000.......... 2,8 MLBI ........... Multi Bintang Indonesia Tbk ...................................................270.500 ....... 270.500 ................. - ........................... 2.000...........................541.000.000 ............12,87..............12,87..................... 5.699.435.000.000...........12,1 MYOR ......... Mayora Indah Tbk.......................................................................... 11.200 ............11.400 ........... 200 .................... 1.970.000...................... 21.873.975.000 ............19,99............ 20,34...................... 8.739.057.600.000.........4,78 PSDN .......... Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................................70 .................. 70 ................. - ........................... 9.000...................................630.000 ................7,8..................7,8.........................100.800.000.000.........0,73 ROTI............ Nippon Indosari Corpindo Tbk .....................................................2.950 .............2.775 ............-175 ....................2.819.000.......................8.072.362.500 ...........29,93..............28,16.....................2.809.299.000.000..........6,17 SKLT ........... Sekar Laut Tbk ..................................................................................140 .................140 ................. - .....................................-................................................. - ............20,01..............20,01............................96.703.670.000...... O U U M 2R RM m HM HM m RM A m 3F m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M YA m m
Q Q
8 April
▲/ ▼
(point)
Transaksi Volume
PER Nilai
4 April
Kapitalisasi 8 April
P/BV
pasar
m m
4K m M O MRA D UNVR 5P KD K M
m &B n K M M R M m U n Rum h T n K w K M m
u n Rum h T n
PROPERTI DAN REAL ESTAT P
A N AR AA KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y MD M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD MDM MRA 2K n ADH D K KON D A
O W KA
&R A A m
E
m w
m R m m
A
m
D m
m Dm K R A w D m D m D
A
D
D M w M
Kw
w D
M
mD
D
N
Nw w
&D
m
m M
V
m m D m m mm A u B n un n A K D K M D
A m
W
m
m
R K m D
W
m
H
R
K w
R R
m m
D
m
m
M M
R m
m
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI En A D A N 2J nT P uh n B n &S MN M N MR M M A N 3T mun m A RN M m NV m A KM m 4T n A O A m O A M M m AA H Hm m AA A ND M RA M R RA A R R R R A MDR m MA m m RAM M m W HA m WN W m O M RA N 5 K n u n n n un n NDY R NA K U m w m OWR M N RU A mM
n ny
KEUANGAN B n A RO A AA AK A K N N R N
DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2L m ADM D N
A
m mR A
N N R
N
M D
m m
D
K w M mA M N
w
m m N
V A M W M O
A
K N
Hm P m y n D m M
N D D N M N M M RU VRNA V M WOM W O m 3P u h nE AK M HAD HD KR N K O A O AN R R RM m YU Y 4A u n A DA A AHA A AMA A A A A DM A A A A RM A
R
M
D A Am A
H M D
m
M
Rm
MR M NN N 5 L nny A AR A A A M M M N RODA MMA
w
R
D
m m
D
m
O D m M
m
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI P AM AKRA M R
n nB A AKR
D A M H MA RN H A NA ND KARK KON
D
MDRN M OKA D QM KA
H
M M A M R
n P M m m
M
u
m
w
K M m
D
B
A
M
A D
R
m
R m
• Bersambung ke Hal. f5
DATA REKSA DANA
f6 Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm R
n n
(%)
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................................1.037,30........................4,84...........................— ..........................— Rencana Cerdas...................................................................................................................................10.059,83.........................3,92..................24,96 ..................20,10 Schroder Dana Prestasi Plus............................................................................................................20.937,19.........................3,23....................23,11 .................20,09 Syailendra Equity Opportunity Fund ...............................................................................................2.525,25........................3,88.................32,45 ..................28,51 Trim Syariah Saham ...............................................................................................................................1.099,21........................5,22....................14,31 ....................14,31
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm R
n n
Nilai aktiva bersih per unit
(Rp)
(%)
Hasil investasi dalam 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(%)
(%)
(%)
Saham
Campuran Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 8 April 2011. Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
••KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Bond Fund 2....................................................................................................................................1.283,13.........................0,81..................10,54 .....................7,25 Bahana Dana Arjuna ..............................................................................................................................1.827,03..........................1,75....................11,69 ....................9,48 BNI Dana Syariah ...................................................................................................................................1.940,46..........................1,26...................10,30 .....................9,21 Brent Dana Tetap....................................................................................................................................1.657,44.........................0,72....................8,89 ....................7,82 Danamas Pasti ........................................................................................................................................2.313,28........................0,55....................8,57 .....................6,41 Danamas Stabil ........................................................................................................................................1.916,58.........................0,74....................9,89 ......................7,17 Danareksa Pendapatan Prima Plus....................................................................................................1.079,13..........................1,79...........................— ..........................— I - Hajj Syariah Fund...............................................................................................................................1.983,67........................0,58.....................9,97 ....................8,33 Jisawi Pendapatan Tetap.....................................................................................................................1.283,03..........................1,59.....................11,61 ..................10,50 Lautandhana Fixed Income...................................................................................................................1.761,69.........................1,48....................8,07 ....................6,47 Mega Dana Ori Dua................................................................................................................................1.395,66........................2,33......................9,21 ....................7,05 Pacific Fixed Fund ...................................................................................................................................1.135,05........................2,33....................10,13 ....................6,89 Prospera Obligasi ..................................................................................................................................2.076,78........................2,26....................10,91 ....................8,72 Prospera Obligasi Plus........................................................................................................................2.584,43..........................2,19...................17,02 ..................12,43 Reksa Dana Mega Dana Pendapatan Tetap ....................................................................................1.250,16..........................1,93..................10,86 ....................7,60 Reksa Pg Sejahtera................................................................................................................................1.899,96........................0,57....................8,03 ....................5,89 Reksadana Dana Berbunga Tiga .......................................................................................................1.366,69.........................1,54...................10,89 .....................9,79 Reksadana Ori ..........................................................................................................................................1.462,14........................0,59..................10,84 ...................8,64 Reksadana Rido Dua ..............................................................................................................................1.929,97.........................3,57...................12,96 ...................10,73 Reksadana Syariah Batasa Sukuk........................................................................................................1.172,31.........................1,00....................5,64 ....................4,07 Riau Income Fund....................................................................................................................................1.543,74........................0,45....................6,07 ....................3,97 Sam Sukuk Syariah Sejahtera .............................................................................................................1.095,74........................0,55.....................7,05 ....................7,05 Simas Danamas Instrumen Negara..................................................................................................1.307,80........................0,56.....................7,60 ....................7,60 Simas Danamas Mantap Plus.............................................................................................................1.455,98.........................0,78...................10,59 ...................8,40 Tiga Pilar Dana Tetap ............................................................................................................................2.133,54..........................3,41....................12,61 ..................10,94 Trim Dana Tetap 2 ..................................................................................................................................1.375,68.........................0,72....................9,39 ...................8,30
Saham AAA Blue Chip Value Fund .................................................................................................................1.558,08........................5,42...................18,35 ..................16,59 AAA Equity Fund ......................................................................................................................................793,64........................6,46...........................— ..........................— BNI Dana Berkembang ........................................................................................................................2.133,83........................5,07...................21,32 ...................20,12 Dana Ekuitas Andalan.........................................................................................................................3.443,05.........................3,95...................21,62 ......................7,31 Jisawi Saham.............................................................................................................................................1.765,14.........................4,77..................24,74 ..................19,85 Lautandhana Equity ...............................................................................................................................1.462,17........................4,39.....................11,12 ....................9,47 Lautandhana Equity Progresif .............................................................................................................630,94........................2,69.................-37,58 .................-38,51 Makinta Growth Fund .............................................................................................................................1.015,95........................3,98...................16,55 ..................16,55 Makinta Mantap .....................................................................................................................................4.382,37........................6,35...................21,98 ..................18,99 Mega Dana Saham Syariah ...............................................................................................................2.082,07........................3,65...................13,93 ...................8,40 Reksa Dana Bahana Equity Smart.....................................................................................................1.310,59........................4,99...................19,85 ..................18,07 Reksa Dana Mega Dana Ekuitas ............................................................................................................852,12........................2,36...................-3,65 ..................-6,49 Reksa Dana Millenium Equity ..............................................................................................................1.514,87.........................0,97.....................3,67 ....................3,67 Reksa Dana Pratama Equity ................................................................................................................1.313,34........................5,25...........................— ..........................— Simas Danamas Saham........................................................................................................................1.628,65........................2,35...................18,39 ..................18,39 Trim Kapital ............................................................................................................................................6.326,54..........................5,15..................25,93 ..................21,59 Trim Kapital Plus..................
Campuran
Bahana Dana Infrastruktur................................................................................................................6.368,02........................2,88...................12,59 ....................9,26 Bahana Dana Selaras ..........................................................................................................................5.485,24........................2,89...................18,90 ...................15,39 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)...............................................................2.430,39........................3,36.................20,48 ...................17,52 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra ).....................................................................................2.956,71...........................1,31.....................7,20 ....................2,99 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.589,32........................3,48..................22,76 ..................18,85 Batavia Dana Dinamis.........................................................................................................................4.860,89..........................4,12....................15,91 ...................15,33 Cipta Balance............................................................................................................................................1.265,14........................2,47....................17,70 ....................13,12 Cipta Syariah Balance.............................................................................................................................1.326,71........................2,83...................15,95 ...................15,95 Citragold....................................................................................................................................................1.905,65..........................2,15...................12,78 ....................9,46 Dana Selaras Dinamis ..........................................................................................................................2.684,75........................3,52...................15,89 ...................13,03 First State Ind. Balanced Fund ...........................................................................................................2.019,94..........................1,87.....................8,41 .....................4,15 Garuda Satu ...........................................................................................................................................4.830,64...........................1,17....................4,02 ...................0,44 Mandiri Investa Aktif ............................................................................................................................2.778,09........................3,35...................14,33 ...................12,07 Mandiri Investa Syariah Berimbang .................................................................................................2.379,41..........................1,47.....................8,13 ....................5,99 Manulife Dana Campuran II .................................................................................................................1.953,23..........................3,19...................14,79 ...................13,36 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) ......................................................................2.723,23........................4,20.....................21,11 ..................19,30 Premier Citra Optima..........................................................................................................................2.245,50........................2,94....................7,88 ....................3,65 RD BNP Paribas Pro Balance .............................................................................................................1.053,98........................4,84...........................— ..........................— RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ..............................................................................1.163,42........................4,52....................16,01 ..................12,60 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi..........................................................................................2.663,82.........................4,21..................22,33 .................22,33 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth.............................................................................2.473,70........................3,06......................13,11 ..................10,59 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced.....................................................................................1.573,01........................3,03...................10,57 ......................8,11 Reksa Dana GMT Dana Fleksi..............................................................................................................1.916,93..........................2,13..................18,54 ....................16,19 Reksa Dana Guru.....................................................................................................................................1.312,85........................2,89....................5,24 ....................3,67 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.593,06.........................2,61..................14,09 ..................12,68 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ..........................................................................1.546,26........................2,27...................17,35 ....................15,61 Reksa Dana Panin Dana Bersama.....................................................................................................4.241,38.........................7,40...................51,58 .................47,88 Reksa Dana PNM Syariah .....................................................................................................................3.175,52.........................1,82....................8,35 ....................5,20 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................984,20...........................1,10.....................7,46 ....................6,39 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi ........................................................................................................1.343,21..........................4,12...................21,67 ..................10,08 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi.............................................................................................728,30........................2,40...................-3,58 ...................-3,58 Schroder Dana Terpadu II ..................................................................................................................2.403,90........................2,00...................13,65 ..................10,86 Schroder Providence Fund ..................................................................................................................2.513,97.........................2,75..................20,33 .................20,33 Schroder Syariah Balanced Fund ......................................................................................................1.499,65..........................1,26..................10,64 ...................8,46 Semesta Dana Maxima..........................................................................................................................4.844,11.........................3,27.................29,64 ..................27,07 Syailendra Balance Opportunity Fund .............................................................................................1.583,04........................2,45..................23,36 .................23,36 Trim Kombinasi 2....................................................................................................................................1.352,66........................2,85...................12,25 ..................12,25 Trim Syariah Berimbang.......................................................................................................................1.608,74........................6,07...................16,57 ...................16,57
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00.........................0,21.....................4,21 .....................4,21 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................5,95 ....................5,95 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,32......................3,61 .....................3,61 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................4,78 ....................4,78 Nisp Dana Siaga.....................................................................................................................................1.000,00........................0,42....................5,44 ....................5,44 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................4,92 ....................4,92 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,38....................4,92 ....................4,92 Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (31/03/11) ..............................................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (31/03/11).............................................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/03/11) ..........................................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (31/03/11).....................................................1.022,09........................0,03...........................— ..........................— CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/03/11) .......................................................................................1.044,90..........................1,24....................6,80 ....................5,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/03/11) .........................................................................................1.018,09..........................1,57...........................— ..........................— CIMB- Principal CPF Cb I (18/03/11)...................................................................................................1.014,50........................0,37...........................— ..........................— CIMB-Principal CPF IX (14/03/11) ......................................................................................................1.024,36..........................0,17....................8,22 ......................7,15 CIMB-Principal CPF VI (14/03/11) ......................................................................................................1.024,62..........................0,17....................8,40 .....................7,32 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/04/11)......................................................................................................1.000,77..........................1,24...........................— ..........................— CIMB-Principal CPF XI (28/03/11) ....................................................................................................1.006,48........................0,64...........................— ..........................— Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)........................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/03/11) ........................................................................1.008,51........................0,84....................9,42 .....................7,23 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/03/11) ..................................................................1.038,38.........................0,76.....................6,41 ...................5,88 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/03/11)...................................................................1.026,53........................0,87......................7,74 ....................7,20 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (08/04/11)(*)...........................................1.015,46........................0,80...........................— ..........................— Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (31/03/11)...................................................1.012,75.........................0,78...........................— ..........................— Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (08/04/11)(*) .........................................................................975,39........................0,48...........................— ..........................— Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/03/11)..................................................................1,1412........................0,89.....................6,78 ....................6,78 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/03/11) ....................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/03/11) ...................................................1.030,08........................2,09...........................— ..........................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/03/11)....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/03/11)......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/03/11).......................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/03/11) ....................................................................1.014,73........................0,69...........................— ..........................— RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (09/03/11)..........................................................1.007,79........................0,80....................9,50 ....................8,95 Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/03/11) .............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/03/11) ............................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/03/11).................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Pasa uang Saham
• KUSTODIAN BNI
Campuran
Pendapatan Tetap
Pasar Uang
Terproteksi
Terproteksi
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
Saham
Campuran
Pasar Uang
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Saham
Campuran ndeks Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN CITIBANK Pendapatan Tetap
Pasar Uang
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .........................................................................1.268,16 ...................5,73...................15,05 ....................4,09 BNP Paribas Prima Asia USD.....................................................................................................................0,9829 .........................—...........................— ..........................— BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)...........................................................................................1.502,46 ...................5,70....................14,18 ....................11,94 BNP Paribas Prima USD ..............................................................................................................................0,9708 ..................0,07...........................— ..........................— BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)......................................................................1.231,26 ..................2,36....................8,05 ....................6,98 CIMB-Principal Income Fund A ...................................................................................................................1.740,11 ..................2,60....................9,02 .....................7,93 Danareksa JS Optima .................................................................................................................................1.292,95 ...................2,76...................10,78 ...................8,58 Danareksa Melati Dollar (US$)......................................................................................................0,1538761370 ..................0,03.....................1,38 ....................-0,13 Danareksa Melati Dollar (Rp).....................................................................................................................1.331,95 .........................—...........................— ..........................— Danareksa Melati Pendapatan Tetap ....................................................................................................1.056,96 ....................1,76...........................— ..........................— Danareksa Melati Pendapatan Tetap II...................................................................................................1.084,71 ..................8,04...........................— ..........................— Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) ..........................................................................0,9724108654 .................-0,03...........................— ..........................— Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) ...........................................................................................8.417,18 .........................—...........................— ..........................— Danareksa Melati Premium Dollar (US$)....................................................................................1,1192299639 ..................0,06....................3,28 ....................0,25 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)...............................................................................................9.688,05 .........................—...........................— ..........................— MRS BOND KRESNA..................................................................................................................................1.330,59 ..................2,26..................14,68 ....................10,19 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2.....................................................................................1.009,54 ..................0,58...........................— ..........................—
• KUSTODIAN BANK DANAMON
Pasar Uang
Saham Campuran
Exchange Traded Fund (ETF)
Terproteksi
Terproteksi
• KUSTODIAN DBS INDONESIA Campuran
Pasar Uang
Saham
Terproteksi
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ...................................................2.292,89 ..................4,83...................23,21 ...................19,28 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ..............................................................................................1.690,90 ..................4,40..................23,03 ..................18,20 Dana Ekuitas Prima ...................................................................................................................................3.359,22 ..................4,92...................22,71 ..................14,85 Danareksa Mawar........................................................................................................................................6.636,77 ..................3,89..................26,59 ...................24,71 Danareksa Mawar Agresif.........................................................................................................................1.050,38 ...................4,72....................16,10 ....................12,15 Danareksa Mawar Fokus 10 .......................................................................................................................1.421,83 ..................5,34...................31,95 ..................27,99 Danareksa Mawar Komoditas 10 ............................................................................................................1.039,64 ....................3,10...........................— ..........................— Danareksa Mawar Konsumer 10 .............................................................................................................1.084,70 ..................5,54...........................— ..........................— First State IndoEquity Peka Fund............................................................................................................1.247,08 ...................3,23...................19,67 ..................14,98 NISP Indeks Saham Progresif ..................................................................................................................1.598,31 ...................3,74.................20,00 ...................17,63 Schroder 90 Plus Equity Fund ..................................................................................................................1.339,91 ..................3,82...........................— ..........................—
Campuran Bahana Quant Strategy.............................................................................................................................1.095,20 ..................4,86......................9,13 ....................5,92 Danareksa Anggrek ....................................................................................................................................4.657,59 ..................3,86....................14,10 ....................12,41 Danareksa Anggrek Fleksibel.................................................................................................................3.062,27 ..................3,50....................21,15 ...................18,77 Danareksa Syariah Berimbang................................................................................................................4.676,76 ..................3,87...................15,72 ..................14,00 MRS FLEX KRESNA ...................................................................................................................................1.594,95 ..................3,89....................14,91 ....................10,41 NISP Dana Handal.......................................................................................................................................1.934,32 ...................1,30...................13,25 ..................12,40 Schroder Dana Prestasi ..........................................................................................................................21.376,25 ..................3,35..................24,69 ...................21,92
Terproteksi
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran
Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II .............................................................................................................1.000,00 ..................0,52....................5,97 ....................5,97 Danareksa Seruni Pasar Uang III............................................................................................................1.000,00 ..................0,44.....................5,51 .....................5,51
Penyertaan Terbatas
•KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap
Terproteksi Bahana B Optima Protected Fund 28 (31/03/11) .................................................................................1.010,23 ..................0,66...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund 29 (31/03/11) ...............................................................................1.008,49 ....................0,91...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund 31 (31/03/11)...................................................................................1.003,15 ..................0,84...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund 33 (31/03/11) .................................................................................1.014,77 ....................1,90...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund 34 (31/03/11) ...................................................................................987,92 ..................0,50...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund 36 (31/03/11) ................................................................................1.001,80 ..................0,56...........................— ..........................— Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (31/03/11)..................................................................0,99954424 ...................0,41......................6,17 ........................1,11 Bahana Optima Protected Fund 8 (08/04/11)......................................................................................1.129,32 ...................1,04.....................7,35 ..................-0,83 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (31/03/11) ......................................................................................1.115,69 .....................1,15...................19,62 ....................10,51 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI (31/03/11)......................................................................................1.167,07 ..................0,84....................12,18 ....................3,64 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (06/04/11)...................................................................................1.175,73 .....................1,21...................19,93 ...................10,79 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (06/04/11)................................................................................1.126,84 ..................0,03....................8,00 ..................-0,23 Bahana Reksa Panin Terproteksi XI (31/03/11) ....................................................................................1.091,23 ...................0,77....................12,12 ....................3,58 Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (06/04/11).................................................................................1.059,53 ................-0,04...........................— ..........................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (31/03/11)....................................................................................1.051,01 .....................1,19...........................— ..........................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV (31/03/11) ..................................................................................1.001,92 ...................0,75...........................— ..........................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (31/03/11) ..................................................................................1.019,64 ...................0,74...........................— ..........................— Brent Dana Terproteksi I (08/04/11)........................................................................................................1.228,71 ...................0,77..................10,54 ..................10,54 Danareksa Proteksi II (17/03/11) ..............................................................................................................1.000,00 .........................—...........................— ..........................— Danareka Proteksi Melati III (05/04/11)................................................................................................1.048,47 ..................0,87......................7,16 ......................7,16 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/03/11) .....................................................................................1.071,43 ...................0,75......................7,91 ......................7,91 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (21/03/11) ...............................1,1087707711 ....................1,26....................5,93 ....................5,93 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp) (21/03/11).............................9.702,85 .........................—...........................— ..........................— Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/03/11) ................................................................................1.049,24 ...................1,86.....................7,69 .....................7,69 Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/03/11)........................................................................1.010,78 ..................0,42....................8,68 ...................8,68 Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/03/11) ...............................................................................1.090,86 ..................0,80....................8,45 ...................8,45 Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (28/03/11).............................................................................1.001,63 ...................1,88.....................11,18 .....................11,18 Danareksa Proteksi Melati Optima X (14/03/11) ................................................................................1.040,68 ....................1,95.....................8,51 .....................8,51 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (04/04/11) ..............................................................................1.027,62 .....................1,41....................5,20 ....................5,20 Mandiri Dana Protected Berkala (08/04/11)..........................................................................................1.091,71 ...................1,20..................16,80 ..................16,22 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (31/03/11) ..............................................................................1.071,74 ..................0,27...........................— ..........................— Schroder Regular Income Plan IV (14/03/11) .......................................................................................1.048,91 ..................0,48....................8,29 .....................7,74 Schroder Regular Income Plan IX (15/03/11) ......................................................................................1.028,47 ..................0,95...................10,32 ..................10,32 Schroder Regular Income Plan VII (15/03/11) .........................................................................................1.115,73 ...................4,73...................15,34 ...................14,77 Schroder Regular Income Plan VIII (15/03/11)........................................................................................1.119,75 ..................4,84...................16,45 ..................16,45 Trim Terproteksi Lestari 4 (31/03/11).....................................................................................................1.042,20 .....................2,11...........................— ..........................—
• KUSTODIAN BANK MEGA
Terproteksi
Saham
• KUSTODIAN BANK PERMATA Saham
Campuran Terproteksi
Campuran
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Penyertaan Terbatas
Campuran
Terproteksi
Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45 .........................................................................................................................667,8904383 ..................3,85.................22,29 .................22,29
Indeks Danareksa Indeks Syariah ........................................................................................................................2.144,54 ....................1,23....................11,87 .....................8,61
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Saham
Dana Obligasi Stabil ...............................................................................................................................2.171,66..........................1,32....................11,04 ....................8,93 Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1.436,69........................2,62....................6,35 ....................5,35 Net Dana Gemilang ................................................................................................................................1.125,08.........................0,74....................9,69 ....................8,69 Nikko Gebyar Indonesia Dua .............................................................................................................1.436,54........................3,59.......................11,11 .....................9,75 Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.430,38...........................1,31...................15,06 ...................13,99 Nikko Tron Dua ........................................................................................................................................1.331,95........................0,68......................9,01 ...................8,46 Panin Gebyar Indonesia II ..................................................................................................................1.466,83........................4,96....................9,50 .....................8,15 Prestasi Gebyar Indonesia II ..............................................................................................................1.562,66........................3,85...................12,72 ..................10,59
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Campuran Net Dana Flexi ..........................................................................................................................................1.193,79........................4,57......................11,13 ....................10,13 Optima Fleksi ...........................................................................................................................................1.108,99........................0,63...................13,22 ....................9,96 Optima Seimbang (03/06/10) ................................................................................................................136,63........................0,00................-85,45 ................-86,74 Panin Dana Unggulan ............................................................................................................................4.411,55.........................6,76..................47,22 ..................44,74
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/11) ........................................................................1.282,84.........................-0,11....................9,43 ....................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/11) ...........................................................................................1.288,28.........................0,14.....................6,91 .....................6,91 IDR Regular Income Plan I (04/03/11) ............................................................................................1.358,64..........................0,16.....................7,55 .....................7,55 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/11) .....................................................................................973,52......................-0,84....................-3,41 ...................-4,41 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/11)..............................................................................................725,81.........................0,78..................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/11) ......................................................................................1.573,75..........................1,25...................12,96 ...................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/11)....................................................................................1.494,76...........................1,14.....................11,79 ....................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/03/11)...................................................................................1.394,58...........................1,15..................12,46 ..................12,46
Keterangan: (*) Pembagian dividen untuk: Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 3 per 08/04/2011 adalah sebesar IDR 6,8794520548,-/unit. Mandiri Investa Terproteksi Seri 2 per 08/04/2011 adalah sebesar IDR 19,75,-/unit. Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 2 sebesar IDR 19,4940373780,-/Unit. Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Seri 4 sebesar IDR 18,9863013699,-/Unit. (**) Penawaran Perdana Hari Pertama per 8 April 2011. Nilai Aktiva Bersih 7 April 2011 untuk: ABF IBI Fund ...................................................................................................................................................20.817,95 .........................4,40 ....................14,86....................14,86 NISP Flexigrowth..............................................................................................................................................1.350,74 ..........................2,78 ......................17,12....................14,80 Manulife Flexinvest Plus...............................................................................................................................1.000,00 .........................0,28 .......................3,41.......................3,41
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
KORPORASI
f3
Mengukur prospek AALI pasca-La Nina Harga CPO diproyeksi US$920 per ton OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Efek La Nina yang melemah akhir tahun lalu turut mendongkrak laba PT Astra Agro Lestari Tbk. Hilangnya gejala alam tersebut tahun ini justru bisa berimbas pada turunnya kinerja.
D
i tengah frekuensi hujan yang tinggi tahun lalu akibat gejala alam tersebut, anak usaha Grup Astra ini secara mengejutkan meraup kenaikan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada kuartal IV/2010 sebesar 13,2% secara tahunan dan 9,7% secara kuartalan. Akibatnya, pendapatan naik 59% dibandingkan dengan posisi kuartal IV/2009 dan tumbuh 42% secara kuartalan. Di sisi lain, laba bersih naik 91% dari laba kuartal IV/2009 dan 33% secara kuartalan. Analis PT Credit Suisse Securities Indonesia Teddy Oetomo menilai capaian tersebut membawa laba bersih 2010 naik 21,43% secara tahunan atau 14% di atas ekspektasi yang dipatoknya. “Kami semula memperkirakan kondisi cuaca menekan produksi perseroan pada Astra Agro tahun lalu. Meski ekspektasi tersebut terjadi pada 9 bulan pertama 2010,
9 Des. 2010 produksi CPO naik Namun, agak berbe27.100 pada kuartal IV/2010,” da dengan Kresna Se26.000 tuturnya dalam laporan curities. Broker patungriset per 25 Februari. an asing ini menilai Pembalikan pada pertumbuhan CPO rela25.000 PT Astra Agro Lestari Tbk akhir kuartal IV/2010 tif menurun mengikuti tersebut, lanjutnya, profil tanamannya yang 22.500 24.000 berujung pada lonjakmenua. 24 Jan. 2011 an produksi secara sig“Kami memperkira21.250 23.000 nifikan pada kuartal kan pertumbuhan protersebut sehingga situaduksi CPO akhir tahun Pergerakan saham 22.000 si panen kembali ke ini sebesar 1,3% dibansiklus normal. dingkan dengan perLonjakan produksi tumbuhan tahun lalu 21.000 akhir tahun ini mensebesar 2,8%,” papar 29 Okt. 30 Nov. 30 Des. 31 Jan. 28 Feb. 31 Mar. jadi kunci kinerja perTeddy. seroan karena pada peSelain faktor profil riode yang sama, harga tanaman, lanjutnya, Kinerja keuangan CPO dunia melambung melemahnya pertumUraian 2008 2009 2010 2011* 2012* akibat kekhawatiran buhan produksi sawit efek La Nina berlarut. Grup Astra ini terkait Pendapatan (Rp miliar) 8.161 7.424 8.844 9.104 10.234 Analis PT Kresna Sedengan kinerja tahun EBITDA (Rp miliar) 3.584 2.853 3.275 3.310 3.984 curities Gemilang Lim lalu yang produksi Laba bersih (Rp miliar) 2.631 1.667 2.017 2.131 2.590 EPS (Rp) 1.671 1.059 1.281 1.353 1.645 mencatat pencapaian CPO-nya menunjukkan DPS (Rp) 975 375 471 832 880 Astra Agro pada tahun deviasi terbatas terhaYield dividen (%) 4,7 2,1 2,1 3,8 4,1 lalu senilai Rp8,8 tridap profil kebunnya. Data efek ROE (%) 51 29,3 30 27,4 29 liun lebih didorong Teddy memilih memKode saham AALI PER (x) 12,4 16,9 17,5 16 13,2 harga, mengingat propertahankan peringkat Rekomendasi Netral PBV (x) 6,3 4,5 4,9 4,1 3,6 duksi tandan buah senetral saham AALI, teHarga Rp22.500 EV/EBITDA (x) 8,8 9,6 10,4 10 8,2 Kapitalisasi pasar Rp35,43 triliun gar (TBS) akhir 2010 tapi menaikkan target Keterangan: *Proyeksi; EPS: laba per saham; DPS: dividen per saham; ROE: pengembalian dari Target harga Rp25.182 relatif flat sebesar 4,8 harga saham emiten itu ekuitas; PER: rasio harga terhadap laba per saham; PBV: rasio harga terhadap nilai buku; Sumber: PT Credit Suisse Securities Indonesia (2011) EV/EBITDA: rasio nilai perusahaan terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi juta ton dari produksi dari Rp24.812 menjadi Sumber: PT Kresna Securities (2011) BISNIS/HUSIN PARAPAT TBS 2009 sebesar 4,3 Rp25.182. Target harga harga jual inti sawit (kernel) pada mester kedua sebesar 63,7% memjuta ton. itu dipatok dengan 2010 tercatat Rp4.070 per kilogram bantu perseroan membukukan kiPada 2010, Astra Agro membukuasumsi PER 2011 sebesar 16 kali. nerja positif di tengah produksi yang atau naik 57,4% secara tahunan dari kan volume penjualan CPO dan inti Di sisi lain, Gemilang juga memiflat,” ujarnya dalam laporan riset per posisi 2009 senilai Rp2.586 per kilosawit sebesar 1,1 juta dan 147.000 lih rekomendasi tahan untuk saham gram. 25 Februari. ton. Tahun lalu, penjualan kedua tersebut, karena potensi kenaikan Rata-rata harga jual pada akhir komoditas tersebut tercatat sebesar 1 yang hanya 6,9% dari target harga 2010 mencapai Rp7.027 per kilogram Profil tanaman juta dan 151.000 ton. yang dia patok sebesar Rp23.200. atau naik 12,6% secara tahunan di“Kuatnya laba 2010 terkait dengan Harga tersebut mengimplikasikan Credit Suisse menilai laba bersih bandingkan dengan Rp6.242 per kimembaiknya harga jual dunia. KePER 2011 sebesar 16 kali yang meAstra Agro pada akhir 2011-2012 logram pada 2009, sedangkan rerata naikan harga CPO dunia pada serupakan tertinggi di sektor tersebut. naik tipis sebesar 1% dan 3%.
Ekspektasi hilangnya La Nina mendorong dia memilih konservatif dengan mematok proyeksi harga CPO 2011 pada level US$920 per ton, meski harga CPO sempat melampaui US$1.200 per ton awal tahun ini. Jika tahun lalu La Nina membawa berkah kenaikan harga CPO dunia hingga laba bersih Astra Agro naik 21,4% di tengah volume produksi dan penjualan flat, absennya faktor alam tersebut tahun ini membuat produksi CPO melimpah dan harga terkoreksi. “Kami mempertahankan asumsi rata-rata harga CPO 2011 sebesar US$920 per ton karena mengekspektasikan koreksi harga terjadi pada semester kedua 2011, menyusul pemulihan suplai di tengah surutnya efek La Nina,” tuturnya. Di tengah melemahnya efek La Nina tahun ini, lanjutnya, produksi TBS, penjualan CPO dan inti sawit akan naik masing-masing sebesar 6,1%, 7,3%, dan 13,4%. Produksi Astra Agro per Januari 2011 dinilai masih sejalan dengan estimasi. Dengan melemahnya efek La Nina tahun ini, sejalan harga CPO pun diproyeksi hanya naik 2,2% menjadi US$920 per ton pada 2011 dan naik lagi 7,6% secara tahunan menjadi US$990 per ton pada 2012. Muaranya, laba bersih Astra Agro pun diproyeksi hanya naik satu digit. “Kami mengestimasi pertumbuhan laba bersih 2011 sebesar 5,7% menjadi Rp2,1 triliun pada 2011 dan naik lagi pada 2012 sebesar 21,5% secara tahunan menjadi Rp2,6 triliun,” ujar Gemilang. (arif.gunawan@ bisnis.co.id)
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 8 April 2011.
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi IBPA IGBI-Total Return Index
IBPA IGBI-Clean Price Index
+0,1627
138,0284
10
(%)
9,5 9 8,5
YIELD
+0,1111
117,3030
10,5
8 7,5 7 6,5
IBPA IGBI-Effective Yield Index -0,0186
7,8383
Tenor (tahun) 0,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Yield (%) 8 Apr. ‘11 7 Apr. ‘11 6,7543 6,7029 5,8375 5,7126 6,4021 6,3873 6,8607 6,8594 7,0845 7,0594 7,1949 7,1494 7,2795 7,2257 7,3759 7,3231 7,4933 7,4466 7,6290 7,5902 7,7766 7,7460 7,9296 7,9064 8,0827 8,0660 8,2320 8,2204 8,3745 8,3669 8,5084 8,5039
Tenor 5,44 10,28 15,45 20,28
Seri FR0055 FR0053 FR0056 FR0054
Seri
Tenor (tahun) 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
5,5
0
5
10
15
20
25
30
Tenor (tahun) 8 Apr. ‘11
7 Apr. ‘11
Fair price (%) 100,8492 103,4250 99,5500 104,4250
YTM (%) 7,1819 7,7573 8,4265 9,0180
Kupon (%) 7,3750 8,2500 8,3750 9,5000
Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel Kode
Kupon (%) 9,4000 9,5000 11,4500 9,3500 7,9500 12,0000 8,7000 8,1500
ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 SR001 SR002 SR003 b
b
Harga Pasar Wajar (%) Jatuh TTM tempo (tahun) 8 Apr. ‘11 7 Apr. ‘11 Change (bps) 12-Sep-11 0,43 101,4984 5,83 101,4401 12-Mar-12 0,93 102,4543 16,27 102,2916 15-Sep-13 2,44 109,1679 -21,23 109,3803 -9,23 15-Agst-12 1,36 103,1933 103,2855 -19,79 15-Agst-13 2,36 102,3306 102,5284 25-Feb-12 0,88 104,3566 10,84 104,2482 10-Feb-13 1,85 103,5661 4,19 103,5242 23-Feb-14 2,88 102,4033 -0,05 102,4037
YTM (%) 7 Apr. ‘11 Change (%) 6,0028 -0,1586 6,9494 -0,1863 7,2424 0,0866 6,8055 0,0655 0,0888 6,7854 7,0251 -0,1392 6,6609 -0,0265 7,2218 -0,0006
8 Apr. ‘11 5,8442 6,7631 7,3290 6,8710 6,8742 6,8859 6,6344 7,2212
d
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 8 April 2011. Bond Name
Trade Date
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C ..................... 08-Apr-11 Bank BNI I Tahun 2003 ........................................................................ 08-Apr-11 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A .................................................. 08-Apr-11 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B .................................................. 08-Apr-11 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri B .......................... 08-Apr-11 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri A ......................... 08-Apr-11 Obligasi II Bank Lampung Tahun 2007 ............................................. 08-Apr-11 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............. 08-Apr-11 Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Seri B ......................................... 08-Apr-11 Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri B ........................................ 08-Apr-11 Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008 ................................................. 08-Apr-11 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 .................................... 08-Apr-11 Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010 ................... 08-Apr-11 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 ................................................... 08-Apr-11 Obligasi PLN10 Tahun 2009 Seri A .................................................... 08-Apr-11 Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Seri A ............ 08-Apr-11 Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri D ....................................... 08-Apr-11 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B ................................................. 08-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E ......................07-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A .....................07-Apr-11
Price Vol. (Bio) Value *) IDR ....100.000 ..... 101.250 ..... 100.100 ....100.500 ......101.070 ....100.450 ..... 95.500 ..... 106.150 ....103.400 ....100.000 .... 102.950 ..... 101.650 ....103.500 ....106.000 .....112.400 ....100.000 ....100.500 ....105.000 ....106.430 ....100.000
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
.... 125.00.... 125.0000 ........5.00.........5.0625 ......20.00......20.0200 ........0.20..........0.2010 ........ 6.67.........6.7464 ........3.00..........3.0135 ........3.00........ 2.8650 ........6.00.........6.3690 .........1.00..........1.0340 ........3.00........ 3.0000 .......10.00.......10.2950 ........2.00.........2.0330 ........3.00..........3.1050 .......15.20..........16.1120 ........0.30.........0.3372 ......70.00......70.0000 .........2.75......... 2.7638 .........1.00......... 1.0500 .........7.00.......... 7.4501 .........1.00......... 1.0000
.....9.6971 ..... 7.9100 .....8.7051 ... 8.8700 ....8.3694 .....9.0156 ... 15.1000 ..10.4406 .....9.6314 ... 0.0000 ....9.9700 ...10.7600 .. 10.5700 ....9.6666 ....9.5500 ....8.3983 ....9.5805 ... 9.3800 ... 0.0000 ... 0.0000
...... 9.7000 .............idAA ......13.1250 .............idAA ......8.7500 ...........idAA+ ......9.0000 ...........idAA+ ..... 8.8500 .......... idAAA ......9.2000 ............idAA..... 11.8500 ...............idA..... 11.8500 ...........idAA+ ....10.6000 .......AA-(idn) ......9.2000 .......AA-(idn) ..... 11.6500 ...............idA.......11.1000 .............idAA ......11.3500 ........ AA(idn) ..... 11.5000 .............idAA .....14.7500 ...........idAA+ ..... 8.4000 ........ AA(idn) ...... 9.7500 ............idAA.... 10.2000 .......... idAAA .... 14.9000 .............idAA ...... 7.9500 .............idAA
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 8 April 2011. Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ..............................................08-Apr-11 ........ 107.670 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 .............................................08-Apr-11 .........112.750 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ..............................................08-Apr-11 .......108.650 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 .............................................08-Apr-11 ..........113.010 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ................................................08-Apr-11 ....... 122.500 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ...............................................08-Apr-11 ...........111.010 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ..............................................08-Apr-11 ....... 134.200 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 .............................................08-Apr-11 ........123.750 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 .............................................08-Apr-11 ....... 125.000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 .............................................08-Apr-11 ....... 120.500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 .............................................08-Apr-11 ..........111.650 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ..............................................08-Apr-11 ....... 109.000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ...........................................................08-Apr-11 ..........112.010 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ..........................................................08-Apr-11 ........ 112.500 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ..........................................................08-Apr-11 ....... 103.500 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ..........................................................08-Apr-11 ....... 104.350 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ..........................................................08-Apr-11 ........100.750 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ..........................................................08-Apr-11 .........99.450 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0016 ..................................................08-Apr-11 ........102.700 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ..................................................08-Apr-11 ........ 116.250 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 ..................................................08-Apr-11 ........ 101.944 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 .................................................08-Apr-11 .......100.500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 .............................08-Apr-11 ........100.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ............................08-Apr-11 ........101.500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 .............................08-Apr-11 .......102.000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 .............................08-Apr-11 ........101.500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 ..........................08-Apr-11 ............99.711 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ...........................08-Apr-11 .........99.062 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 ...........................08-Apr-11 ........ 98.849 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ...........................08-Apr-11 .........98.870 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 .........................08-Apr-11 ......... 94.974 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ...........................................................08-Apr-11 ......... 99.750 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ..........................................................08-Apr-11 .........99.200 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ..........................................................08-Apr-11 .......102.300 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 ..............................................07-Apr-11 ........101.500 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ...............................................07-Apr-11 ........ 114.890 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ................................................07-Apr-11 ........134.750 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 ..............................................07-Apr-11 .......122.800 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ..............................................07-Apr-11 .........112.750 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ...........................................................07-Apr-11 ....... 105.650 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ...........................................................07-Apr-11 ........109.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ..............................07-Apr-11 .......108.250 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ............................................. 06-Apr-11 .......108.500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0020 ................................................. 06-Apr-11 ........ 118.050 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120406 ......................... 05-Apr-11 .........94.243 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ..............................................................- .........102.600
...... 10.00 ................10.7670 ........... 6.1036 ........11.0000 ....... 0.80 ................ 0.9020 ..........6.8470 ........11.0000 ........13.51 ............... 14.6797 .......... 7.0665 ........9.5000 ........3.83 ................ 4.3328 ............7.3631 .......10.0000 ..... 20.00 ............. 24.5000 .......... 7.6454 ........11.0000 .........1.49 ..................1.6574 ........... 6.3172 .......12.5000 ....... 11.30 ................15.1646 ......... 0.0000 ...... 12.8000 ....150.00 ............ 185.6250 ...........7.6242 ........11.5000 ..... 35.00 ..............43.7500 ..........8.4470 ........ 11.7500 .....60.00 ..............72.3000 ...........8.5145 ........11.0000 ...... 10.00 .................11.1650 ..........8.5247 .......10.0000 ....... 0.40 ................0.4360 ......... 0.0000 .......10.0000 ........ 0.79 ................0.8894 ..........6.8634 ........11.2500 ..... 20.00 ............. 22.5000 ..............9.1110 .......10.5000 .....50.00 ............... 51.7500 ........... 7.7466 ........8.2500 ....150.00 ............ 156.5250 .......... 9.0257 ........9.5000 ........5.05 ................ 5.0969 ...........7.2035 ......... 7.3750 ...... 10.00 ................ 9.9450 ...........8.4381 .........8.3750 ........5.00 ..................5.1350 ........... 9.3612 .......13.4500 .....121.02 ............140.6858 ...........7.4293 .......14.2500 ..... 25.40 ..............25.8938 ..........5.0000 .........6.3697 ........ 7.00 .................7.0350 ..........6.2582 .........6.3697 ........0.20 ................. 0.2015 .......... 7.5658 ........9.4000 .........0.10 .................. 0.1015 ...........7.7000 ........9.5000 ........0.05 ................. 0.0510 ...........7.7000 ........ 9.3500 .........0.10 .................. 0.1015 .......... 7.2505 .........7.9500 ........6.34 ..................6.3217 ......... 0.0000 ........0.0000 .....50.00 ...............49.5310 ......... 4.8000 ........0.0000 .....50.00 ..............49.4245 ..........5.0000 ........0.0000 .....50.00 ...............49.4351 ......... 4.8500 ........0.0000 ...... 19.00 ................18.0451 ......... 5.8000 ........0.0000 ........0.04 ................ 0.0399 ......... 0.0000 ........0.0000 ........0.04 ................ 0.0397 ......... 0.0000 ........0.0000 ........0.90 .................0.9207 ...........7.2569 ........0.0000 .........0.10 .................. 0.1015 ..........6.9420 .......10.0000 .....45.00 ............... 51.7005 ......... 0.0000 ....... 10.7500 ........0.50 .................0.6738 ......... 0.0000 .......12.9000 ........4.00 ................. 4.9120 ......... 0.0000 ........11.6000 .....50.00 ..............56.3750 ........... 8.7618 .......10.2500 ..... 20.00 ................21.1300 ......... 0.0000 ........9.0000 .........1.00 ..................1.0975 ......... 0.0000 .......10.5000 .........0.10 ................. 0.1083 ............ 7.7126 ........11.4500 ...... 10.00 .............. 10.8500 ......... 0.0000 ........9.0000 ........5.00 ................ 5.9025 ......... 0.0000 ....... 14.2750 ....100.00 ..............94.2434 ......... 0.0000 ........0.0000 ...............- ............................ -.........................- .........12.0000
M
INSURANCE LINKED
Jatuh Tempo
Beli
08/04/
Bond Name
Trade Date
Price
M
07/04/
mm mm mm
Be
Jua
Be
Jua
07 04 Jua
Be
Jua
Jual
Beli
Jual
Beli
M
M
M
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
...10,5000 .............. idAA......7,7000 .................. idA .....11,2500 .................. idA .....8,7500 .......... AA(idn) .... 11,5000 ................idA+ .....9,0000 ...........................14,2750 ........................... 0,0000 ........................... 11,0000 .................idA...14,6000 .............idAA+ ... 13,5500 .............idAA+ ...14,6000 .............idAA+ .....7,6000 .............idAA+ .....8,2500 .............idAA+
Bond ID
Maturity
High
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
ASDF10E ................................................................02-Apr-12 ...........106,430 ..........106,430 ......... 106,430 ...............1 .....................7,00 ........................7,4501 ASDF12A ................................................................ 01-Mar-12 ........... 100,230 ..........100,000 .........100,000 ............. 2 ....................2,00 ...................... 2,0023 ASDF12C ................................................................25-Feb-14 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ................ 125,00 .................. 125,0000 BBNI01XXBFTW ......................................................10-Jul-11 ............ 101,250 .............101,170 .......... 101,250 ............. 3 ....................11,00 ....................... 11,1342 BCAF03B .............................................................. 23-Mar-12 ...........100,680 ..........100,680 .........100,680 ...............1 ..................... 1,00 .......................1,0068 BDMN02A .............................................................09-Des-13 ...........100,200 ...........100,100 .......... 100,100 ............. 4 ................. 80,00 .....................80,1200 BDMN02B ............................................................ 09-Des-15 ...........100,500 ..........100,500 .........100,500 ...............1 .................... 0,20 ....................... 0,2010 BEXI05A ................................................................... 13-Jul-11 ...........100,060 ..........100,000 .........100,060 ............. 2 .................... 3,00 ......................3,0006 BEXI05B .................................................................08-Jul-13 .............101,070 ...........101,000 ...........101,070 ............. 4 ..................25,03 .....................25,2851 BJBR07A ..............................................................09-Feb-14 ........... 100,700 ..........100,450 .........100,450 ............. 2 ....................6,00 ...................... 6,0345 BLAM02 ...............................................................09-Nop-12 .............99,530 ...........95,500 ...........95,500 ............. 2 ....................6,00 ......................5,8509 BMRI01 .....................................................................11-Des-16 ............ 106,150 ...........106,150 .......... 106,150 ...............1 ....................6,00 ...................... 6,3690 BSEC01 ...................................................................30-Mei-11 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 ....................2,00 ......................2,0000 BTPN02B ...............................................................18-Mei-15 ...........103,500 ..........103,300 ......... 103,400 ............. 4 ....................8,00 ....................... 8,2710 BTPN03B ..............................................................22-Des-15 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 .................... 3,00 ......................3,0000 CLPK02 N R R O R O R R R M R N R M R R R R A R A R R R R R R R R M R A R R R R R N A R N
07/04/
06/04/
08/04/
07/04/
07/04/
06/04/
m
08/04/
07/04/
m M
m
M
Vol. (Bio)
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 8 April 2011.
07/04/
06/04/
PT Asu ans Mega L e M m M
M M M
m
07/04/
Jua
06/04/
Be
Jua
Be
m m m
M M
Has nves as %
07/04/
Equ ty L e ndones a
m m
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
m
PT AJ Sequ s L e 06/04/
07/04/
06/04/
M
PT Asu ans J wa John Hancock
m m
M
Price
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
K
07/04/ M
Terendah
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
W
Be
m
W W W W W
Tertinggi
M
m
M m m m m m
..... 9,7000 ............... idAA .....13,1250 ............... idAA .....8,7500 .............idAA+ .....9,0000 .............idAA+ .... 8,8500 .............idAAA .....9,2000 .............. idAA.... 11,8500 .................idA.... 11,8500 .............idAA+ ...10,6000 ......... AA-(idn) .....9,2000 ......... AA-(idn) .... 11,0000 ........................... 11,0000 ............................9,5000 ..........................10,0000 ........................... 11,0000 ..........................12,5000 ..........................12,8000 ........................... 11,5000 ............................11,7500 ........................... 11,0000 ..........................10,0000 ..........................10,0000 ............................11,2500 ..........................10,5000 ............................8,2500 ............................9,5000 .............................7,3750 ............................8,3750 .......................... 13,4500 .......................... 14,2500 ............................6,3696 ............................6,3696 ........................... 11,6500 .................idA......11,1000 ............... idAA .....11,3500 .......... AA(idn) .....9,4000 ............................9,5000 ............................9,3500 ............................ 7,9500 ........................... 11,5000 ............... idAA ....14,7500 .............idAA+ .... 8,4000 .......... AA(idn) ..... 9,7500 .............. idAA.... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 .......................... 10,2000 .............idAAA ... 14,9000 ............... idAA ..... 7,9500 ............... idAA .....9,0500 .............idAA+ ..... 7,5500 .............idAAA ...14,0000 .............idBBB ...10,0000 ...........................10,7500 .......................... 12,9000 ........................... 11,6000 .......................... 10,2500 ............................9,0000 ..........................10,5000 ........................... 11,4500 .......................-
PT Asu ans J wa Recap a
m
07/04/
M M M M M
m
m
Harga
Total volume terakhir
Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 ............................07-Apr-11 .....102,250 ........ 3,00 .......... 3,0675 ......0,0000 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri A ......................................07-Apr-11 ..... 100,777 ......... 1,00 ...........1,0078 ......0,0000 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C ........................07-Apr-11 .... 100,000 ........ 2,00 ......... 2,0000 ......0,0000 WOM Finance V Thn 2011 Seri A .......................................................07-Apr-11 .... 100,000 ......... 1,00 .......... 1,0000 ......0,0000 Obligasi Ciliandra Perkasa II Tahun 2007 ...................................... 06-Apr-11 ......102,100 ........ 5,00 ...........5,1050 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ........................................ 06-Apr-11 ....108,500 .......10,00 ........10,8500 ......0,0000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0020 ............................................ 06-Apr-11 ......118,050 ........ 5,00 ..........5,9025 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120406 .................... 05-Apr-11 ...... 94,243 .... 100,00 ....... 94,2434 ......0,0000 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................................- ......102,250 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- ..... 102,200 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- .......104,150 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ...................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ....................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. -
Rating
M
06 04
06/04/
08/04/
Coupon
M
M
AJ Manu e ndones a
(Bio) IDR
PT MAA L e Assu ance
06/04/
m
m m m m m m m
07/04/
IDR
Yield
Sun L e F nanc a ndones a
A anz L e ndones a
m
Value
M M M M
06/04/
m
06/04/
Trade Date
M
m
m
Vol. (Bio)
M
m
07/04/
Volume transaksi terakhir
Bond Name
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C .................. 08-Apr-11 .... 100,000 .....125,00 ......125,0000 ........9,6971 Bank BNI I Tahun 2003 ..................................................................... 08-Apr-11 ......101,250 ........ 5,00 ..........5,0625 ........7,9100 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A ............................................... 08-Apr-11 ......100,100 ......20,00 ....... 20,0200 ........8,7051 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri B ............................................... 08-Apr-11 .... 100,500 ........ 0,20 ...........0,2010 ...... 8,8700 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri B ....................... 08-Apr-11 ......101,070 .........6,67 .......... 6,7464 ...... 8,3694 Obligasi VII Bank Jabar Banten Tahun 2011 Seri A ...................... 08-Apr-11 .... 100,450 ........ 3,00 ........... 3,0135 ........9,0156 Obligasi II Bank Lampung Tahun 2007 .......................................... 08-Apr-11 ......95,500 ........ 3,00 ......... 2,8650 ......15,1000 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ........... 08-Apr-11 ......106,150 ........ 6,00 ..........6,3690 .....10,4406 Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Seri B ...................................... 08-Apr-11 .... 103,400 ......... 1,00 ...........1,0340 ........9,6314 Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri B ..................................... 08-Apr-11 .... 100,000 ........ 3,00 ..........3,0000 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ......................................... 08-Apr-11 ......107,670 .......10,00 ......... 10,7670 ........6,1036 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ........................................ 08-Apr-11 ...... 112,750 ........0,80 ..........0,9020 ...... 6,8470 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ......................................... 08-Apr-11 .... 108,650 ........ 13,51 .........14,6797 .......7,0665 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ........................................ 08-Apr-11 .......113,010 ........ 3,83 ..........4,3328 ........ 7,3631 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ........................................... 08-Apr-11 .... 122,500 ......20,00 .......24,5000 .......7,6454 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 .......................................... 08-Apr-11 ........111,010 ..........1,49 ........... 1,6574 ........6,3172 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ......................................... 08-Apr-11 .... 134,200 ........11,30 ..........15,1646 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ........................................ 08-Apr-11 ..... 123,750 .... 150,00 ......185,6250 .......7,6242 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ........................................ 08-Apr-11 .....125,000 ......35,00 ........43,7500 ...... 8,4470 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ........................................ 08-Apr-11 .... 120,500 ......60,00 ....... 72,3000 ....... 8,5145 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ........................................ 08-Apr-11 .......111,650 .......10,00 ...........11,1650 .......8,5247 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ......................................... 08-Apr-11 .... 109,000 ........ 0,40 ..........0,4360 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0051 ...................................................... 08-Apr-11 .......112,010 .........0,79 ......... 0,8894 ......6,8634 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ..................................................... 08-Apr-11 ......112,500 ......20,00 .......22,5000 ..........9,1110 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ..................................................... 08-Apr-11 .... 103,500 ......50,00 .........51,7500 ........7,7466 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ..................................................... 08-Apr-11 .... 104,350 .... 150,00 ......156,5250 .......9,0257 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ..................................................... 08-Apr-11 .....100,750 ........ 5,05 ..........5,0969 .......7,2035 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ..................................................... 08-Apr-11 ......99,450 .......10,00 ..........9,9450 ....... 8,4381 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0016 ............................................. 08-Apr-11 .....102,700 ........ 5,00 ........... 5,1350 ........9,3612 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ............................................. 08-Apr-11 ......116,250 ......121,02 ......140,6858 .......7,4293 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 ............................................. 08-Apr-11 ......101,944 ......25,40 ....... 25,8938 ......5,0000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ............................................ 08-Apr-11 .... 100,500 .........7,00 .......... 7,0350 ...... 6,2582 Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008 .............................................. 08-Apr-11 .....102,950 .......10,00 ........ 10,2950 .......9,9700 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 ................................. 08-Apr-11 ......101,650 ........ 2,00 ..........2,0330 ..... 10,7600 Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010 ................ 08-Apr-11 .... 103,500 ........ 3,00 ...........3,1050 .....10,5700 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ........................ 08-Apr-11 .....100,750 ........ 0,20 ...........0,2015 .......7,5658 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ....................... 08-Apr-11 ..... 101,500 ..........0,10 ............0,1015 ....... 7,7000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ........................ 08-Apr-11 .... 102,000 ........ 0,05 ...........0,0510 ....... 7,7000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ........................ 08-Apr-11 ..... 101,500 ..........0,10 ............0,1015 .......7,2505 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 ................................................ 08-Apr-11 .... 106,000 .......15,20 ...........16,1120 ...... 9,6666 Obligasi PLN10 Tahun 2009 Seri A ................................................. 08-Apr-11 ..... 112,400 ........ 0,30 .......... 0,3372 ...... 9,5500 Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Seri A ......... 08-Apr-11 .... 100,000 ......70,00 ....... 70,0000 ...... 8,3983 Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri D .................................... 08-Apr-11 .... 100,500 .........2,75 .......... 2,7638 ...... 9,5805 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110505 ..................... 08-Apr-11 .........99,711 ........ 6,34 ...........6,3217 ......0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ...................... 08-Apr-11 ...... 99,062 ......50,00 .........49,5310 ......4,8000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110706 ...................... 08-Apr-11 ......98,849 ......50,00 ........49,4245 ......5,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110707 ...................... 08-Apr-11 ......98,870 ......50,00 .........49,4351 ......4,8500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 .................... 08-Apr-11 .......94,974 .......19,00 ......... 18,0451 ......5,8000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ...................................................... 08-Apr-11 .......99,750 ........ 0,04 ..........0,0399 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ..................................................... 08-Apr-11 ......99,200 ........ 0,04 ..........0,0397 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ..................................................... 08-Apr-11 .... 102,300 ........ 0,90 .......... 0,9207 .......7,2569 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B .............................................. 08-Apr-11 .... 105,000 ......... 1,00 ...........1,0500 ...... 9,3800 Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E ...................07-Apr-11 .... 106,430 .........7,00 ........... 7,4501 ......0,0000 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri A ..................07-Apr-11 .... 100,000 ......... 1,00 .......... 1,0000 ......0,0000 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B ...................................................07-Apr-11 .... 100,680 ......... 1,00 ...........1,0068 ......0,0000 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A ........................07-Apr-11 .... 100,060 ......... 1,00 ...........1,0006 ......0,0000 Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008 ........................................07-Apr-11 .... 100,000 ........ 2,00 ......... 2,0000 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 .........................................07-Apr-11 ..... 101,500 ..........0,10 ............0,1015 ...... 6,9420 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ..........................................07-Apr-11 ......114,890 ......45,00 .........51,7005 ......0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ...........................................07-Apr-11 .....134,750 ........ 0,50 ..........0,6738 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 .........................................07-Apr-11 .... 122,800 ........ 4,00 ...........4,9120 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 .........................................07-Apr-11 ...... 112,750 ......50,00 ........56,3750 ........8,7618 Obligasi Negara RI Seri FR0049 ......................................................07-Apr-11 .... 105,650 ......20,00 ..........21,1300 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ......................................................07-Apr-11 ..... 109,750 ......... 1,00 ........... 1,0975 ......0,0000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 .........................07-Apr-11 .... 108,250 ..........0,10 ...........0,1083 .........7,7126
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 8 April 2011.
07/04/
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
07/04/
M M
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
Ha ga pe un PTPPrudential Assurance PT uden a LLife e Assu ance
Harga penutupan
Jual
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 89.682.............89.818 ............. 89.750 ........................... 6.943 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 ...................................140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ............... 88.173............88.327 .............88.250 ........................... 6.940 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ........................................- .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 102.770..........102.805 ............102.788 .............................5.130 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ................................ 5 ..................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 .............105.262.......... 105.338 ........... 105.300 ...........................5.880 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ................................8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............108.270.......... 108.397 ........... 108.334 ............................ 6.180 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ................................ 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ..............115.803............116.024 ..............115.914 ...........................6.300 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ...............................10 .................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ..............118.325........... 118.594 ............ 118.460 ........................... 6.620 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 ............. 102.720........... 102.763 ............ 102.742 ........................... 5.338 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 ..............107.533........... 107.697 ............. 107.615 .............................6.137 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............102.260........... 102.310 ............102.285 ........................... 5.380 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ................................ 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ............... 112.231.............112.561 .............112.396 ............................6.957 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ................................ 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 .............108.329.......... 108.704 ............ 108.516 ............................. 7.102 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ................................4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ................113.133............113.633 .............113.383 ............................7.294 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ...............................10 .................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ...............114.641.............115.041 ..............114.841 .............................7.212 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 .............. 122.134.......... 122.634 ........... 122.384 ............................7.660 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ................ 141.181............ 141.681 ..............141.431 .............................7.491 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5 ..................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ............... 111.229..............111.421 ..............111.325 ..............................6.161 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............134.692............135.192 ............134.942 ............................ 7.766 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50 ...................................100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ..............134.612............. 135.112 ........... 134.862 ........................... 8.097 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .................................... 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ............. 123.470...........123.970 ............ 123.720 ............................7.629 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ...............................10 .................................... 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 ......................9/15/2026 ............. 128.936...........129.436 .............129.186 ........................... 8.556 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ............. 122.572...........123.072 ............122.822 ............................7.499 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20 .................................... 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ............... 125.311............125.561 ............125.436 ...........................8.398 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2 ...................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 ......................9/15/2025 .............120.306.......... 120.806 ............120.556 ........................... 8.499 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ..............................20 .................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ..............112.668.............113.168 ..............112.918 ............................8.744 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ...............................10 ..................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ..............115.040........... 115.540 .............115.290 ............................ 8.146 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024 ...............111.846........... 112.096 ............... 111.971 ........................... 8.487 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ...............................15 .................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 .............. 103.417............103.917 ............103.667 ............................9.370 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 ............ 108.634............109.134 ...........108.884 ........................... 8.327 .................................82.00 .............................24-Jul-08 ...............................10 .................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 ..................... 2/15/2028 ............... 109.114........... 109.614 ............109.364 ............................ 8.913 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ................................4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 .......................9/15/2018 ............. 107.833.......... 108.333 ........... 108.083 ............................7.556 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................. 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 .......................9/15/2013 ............ 105.409.......... 105.638 ............105.523 ........................... 6.496 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ...............................10 .................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 .............. 110.039............110.539 .............110.289 ...........................9.440 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................. 50 ...................................100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ..............112.040........... 112.334 .............. 112.187 ........................... 6.807 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ..............112.954........... 113.454 .............113.204 ........................... 9.040 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 .............. 103.125...........103.625 ............ 103.375 ............................ 7.764 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ............ 104.308..........104.808 ........... 104.558 ........................... 9.004 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ............ 100.442..........100.886 ........... 100.664 ............................ 7.223 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............. 99.420............ 99.920 ............. 99.670 ............................ 8.412 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 .............. 99.889.......... 100.386 ............. 100.137 ............................ 6.361 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 .............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ................ 99.811.......... 100.339 ............100.075 ........................... 6.365 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 .............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 .............. 99.832............ 99.943 .............99.888 ............................6.377 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ............. 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 .............. 99.883............ 99.992 ............. 99.938 ............................6.374 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 .............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............ 100.344.......... 100.489 .............100.417 ........................... 6.343 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ..............100.313.......... 100.438 ............ 100.376 ........................... 6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............100.313.......... 100.438 ............ 100.376 ........................... 6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.363.......... 100.554 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ..............100.767.......... 100.983 ............100.875 ............................ 6.314 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............100.313.......... 100.438 ............ 100.376 ........................... 6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ............... 99.813............ 99.938 ............. 99.876 ............................6.378 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.289.............99.419 ............. 99.354 ............................. 6.411 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 .............. 99.696............99.887 ..............99.792 ........................... 6.383 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
Yield (%) 8 Apr. ‘11 7 Apr. ‘11 8,6304 8,6328 8,7460 8,7471 8,8513 8,8508 8,9452 8,9456 9,0297 9,0304 9,1050 9,1063 9,1717 9,1740 9,2307 9,2340 9,2826 9,2871 9,3281 9,3339 9,3680 9,3750 9,4028 9,4111 9,4331 9,4427 9,4594 9,4702 9,4823 9,4943
Benchmark Sun
6
Kupon
08/04/
Jua
Be
07/04/
Jua
Be
M m
PT BN L e nsu ance
06/04/
05/04/
PT A.J. Central Asia Raya
m
06/04/11
07/04/
06/04/
07/04/
06/04/
06/04/11
05/04/11
07/04/11
06/04/11
07/04/
06/04/
07/04/
06/04/
M
M m m m
m
07/04/11
m
PT AXA F nanc a ndones a PT Av s Assu ance
07/04/
06/04/
Ma
L n Ma m m
07/04/
M
06/04/ M m
Ln Pu m m M
m M M M M
m m
M m
PT AJ Bum As h Jaya
m
M
JS L NK J WASRAYA 07/04/
AXA Mand F nanc a Se v ces
Be
Jua
07/04/
PT Asuransi CIGNA
Jua 07/04/
Jua
M m
m m m m m m
m
m
WM m m m m m m
PT G ea Eas e n L e ndones a
07/04/
06/04/
mm m
m
PT Pan n L e
m m
08/04/
07/04/
Jua
m
07/04/
06/04/
07/04/
m
Be
06/04/
PT ACE Life Assurance M
m
m
M
Gene a
ndones a
M
M
M
M
M
M
m
m
05/04/
04/04/
m m m
C MB Sun L e
M M m M
.
06/04/
Be
M m m
m
A A F NANC AL d/h A G L FE
M
m
PT Asu ans J wa S na mas
WM
WM
06/04/
06/04/
Be
m
20/03/
9/03/
m
f8 Yen(100)/Rp
14.151,80
12.428,80
11,87
5/ 4
13.990,10 6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
50,52
0,65
12.343,45 6/ 4
11 Feb. 2011
7/ 4
8/ 4
29 Mar. 2011
3.872
3.252
3.399
4/ 4
5/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
7/ 4
8/ 4
30 Des.
28 Feb.
OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
31 Mar.
Harga CPO melaju KUALA LUMPUR: Harga minyak sawit mentah ikut melaju menyusul kenaikan minyak mentah ke level tertinggi dalam 30 bulan, mendorong daya tarik minyak nabati untuk digunakan sebagai biofuel. “Karena tingginya harga minyak mentah, investor mungkin akan melihat dukungan ke pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO),” kata Ryan Long, seorang diler di OSK Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur, akhir pekan lalu. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan akan merilis produksi, stok, dan data ekspor untuk periode Maret pada hari ini. · Harga kontrak CPO pengiriman Juni naik 1,6% menjadi 3.381 ringgit (US$1,119) per metrik ton dan diperdagangkan pada 3.376 ringgit pukul 15:57 di Kuala Lumpur, 8 April. · Kontrak berjangka CPO naik 1,1% pada pekan lalu setelah berakhir pada 3.340 ringgit per 1 April. · Harga CPO pengiriman September di Dalian Commodity Exchange naik 1,1% dan ditutup pada 9.398 yuan (US$1,438) per ton. · Harga minyak mentah sendiri untuk pengiriman Mei naik 1,1% menjadi US$111,58 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi sejak 22 September 2008.
Sumber: Bloomberg loomberg omberg b
BISNIS/23/HUSIN PARAPAT BISNIS/23 BISNIS/ BISN B
FLUKTUASI Impor kedelai China melonjak BEIJING: Impor kedelai China, konsumen terbesar di dunia, melonjak 51% pada periode Maret dari tingkat terendah dalam lebih 2 tahun pada Februari. Data kantor bea dan cukai China mengungkapkan impor kedelai China meningkat dari 2,32 juta metrik ton pada Februari 2011 menjadi 3,51 juta metrik ton pada Maret 2011. Secara keseluruhan, pembelian naik 21% menjadi 25,6 juta ton pada tahun pemasaran yang dimulai 1 Oktober 2010 dari 21,2 juta ton pada tahun sebelumnya. Departemen Pertanian AS memperkirakan China mengimpor 57 juta ton kedelai pada tahun pemasaran 2010-2011, mengalami peningkatan 13% dari tahun sebelumnya. Data lain menyebutkan China mengimpor 320.000 ton minyak nabati pada Maret, turun dibandingkan dengan Februari yang mencapai 410.000 ton dan 560.000 ton pada Maret 2010. (BLOOMBERG/23)
5/ 4
59,00
2,49
3.425,00 6/ 4
7/ 4
8/ 4
8.200,00
4/ 4
5/ 4
15,00
108,47
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
8.290,00 6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
Rupiah diprediksi menuju Rp8.630/US$
33.300
31 Jan.
4/ 4
Olein BBJ (Rp/kg)
112,79
Mata uang Asia kompak menguat
Pergerakan harga CPO (Ringgit/ton)
3.434,00
1.432,20 6/ 4
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
14,90
1.115,54
6/ 4
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.473,40
1.113,93
38,76
10.313,40
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.153,11
4/ 4
Komoditas
Senin, 11 April 2011
21 Nov. 2008
13.000
30 Nov. 2010
46.1200
JAKARTA: Mata uang utama di kawasan Asia dalam 3 pekan berturutturut mengalami penguatan, terpanjang sejak Oktober 2010 yang dipicu oleh derasnya arus dana masuk (capital inflow). Indeks Asia Dollar BloombergJPMorgan yang mencakup 10 mata uang paling diperdagangkan di kawasan Asia, menguat ke level tertinggi dalam 13 tahun karena pengelola dana asing membeli US$3 miliar saham Korea, Taiwan dan Thailand pada pekan lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai saham yang dijual. Perry Warjiyo, Direktur Riset Ekonomi Kebijakan Moneter Bank Indonesia, mengatakan faktor ekonomi global dan regional telah memicu masuknya dana asing ke saham-saham di kawasan Asia sehingga mendorong penguatan mata uang. Menurut dia, faktor global yakni ekses likuiditas dan rendahnya suku bunga di negara maju telah mendorong dana asing mencari tempat yang mendatangkan keuntungan lebih menjanjikan. “Selain itu ada faktor domestik atau regional Asia yang menarik dengan fundamental bagus, imbal hasil menguntungkan dan persepsi investor asing yang positif,” katanya yang dihubungi Bisnis, pekan lalu. Sejumlah mata uang utama Asia mencapai level terkuatnya pada sesi terakhir perdagangan pada pekan lalu, Jumat 8 April. Rupiah pada hari itu menembus Rp8.645 per dolar AS, level terkuat dalam 7 tahun atau sejak April 2004. Mata uang Tanah Air menguat 0,49% menjadi 8.653 per dolar AS pada penutupan perdagangan spot akhir pekan lalu. Menurut Alfred Pakasi, Analis berjangka Vibiz Riset, mata uang masih dalam laju penguatan karena masih ada aliran dana asing yang masuk ke kawasan Asia. Khusus untuk rupiah, dia memperkirakan berpotensi menguat menuju level Rp8.630 per dolar AS pada pekan ini. “Penguatan mata uang tidak hanya dialami rupiah, tetapi juga
12.000 45.5000
15 Okt. 2010
45.000 45.0000
43.9750
Pergerakan nilai tukar Rupiah
16 Feb. 2004
8.383
44.5000 44
11.000 10.000 9. 9.000
44.0769
Pergerakan nilai tukar Rupee
8.653
444.0000 29 Okt.
30 Nov.
31 Des.
Jan 31.
Feb 28.
Mar 31.
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Penguatan mata uang negara Asia terhadap dolar AS
sejumlah negara berkembang di Asia.” Alfred menilai level penguatan rupiah saat ini lebih tinggi dibandingkan biasanya. Menurut dia, sebaiknya laju penguatan diperlambat karena laju penguatan yang terlalu cepat dapat menyebabkan pasar mengalami konsolidasi. Pada tahun ini, sejumlah negara Asia seperti China, India, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, Filipina dan Thailand menaikkan suku bunganya untuk menjinakkan inflasi. Dampak positifnya, tingkat hasil keuntungan di kawasan ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju. Suku bunga acuan di Indonesia dan India saat ini adalah 6,75% dan suku bunga pinjaman 1 tahun China sebesar 6,31%. Sementara itu, suku bunga maksimum di negara maju seperi AS dan Jepang adalah 0,25%. Mengacu data perdagangan di pasar spot yang dihimpun Bisnis, dolar Taiwan menguat 1,1% menjadi NT$28,942 terhadap dolar AS (greenback) pada penutupan perdagangan pekan lalu. Rupee India menguat 1,3% menjadi 44,0769 per dolar AS, peso Filiphina menguat 0,3% menjadi 42,955 per dolar AS, baht Thailand menguat 0,92% menjadi 29,98 per dolar AS.
Jumat 1 April 2011
Jumat 8 April 2011
Penguatan (%)
Rupee (INR) Dolar Taiwan (TWD) Peso (PHP) Baht (THB) Won (KRW) Rupiah (IDR) Dolar Singapura (SGD) Yuan (CNY)
44,5850 29,265 43,360 30,26 1.091,2 8.696 1,2602 6,5477
44,0769 28,942 42,955 29,98 1.084,94 8.653 1,2571 6,5356
1,13 1,10 0,93 0,92 0,57 0,49 0,24 0,18
Sumber: diolah, data perdagangan Bloomberg
Ket: *) level terkuat pada pekan lalu terjadi pada Jumat, 8 April 2011
Adapun yuan China menguat dalam 4 pekan berturut-turut dan merupakan penguatan terpanjang dalam tahun ini. Zhu Baoliang, Kepala ekonom State Information Center, mengatakan People Bank of China (PBoC)harus mempertimbangkan membiarkan penguatan yuan atau renminbi untuk mengendalikan harga-harga dan menaikkan keseimbangan neraca pembayaran internasional. “Banyak pembuat kebijakan yang mendesak PBoC untuk menggunakan penguatan renminbi guna membantu menekan inflasi,” ujar Ho Woei Chen, Ekonom pada United Overseas Bank Ltd. di Singapura. Yuan menguat 0,18% dari pekan sebelumnya menjadi 6,5356 per dolar AS. Mata uang tersebut sempat menyentuh 6,5350 pada pekan lalu yang merupakan level terkuatnya sejak negara itu meramaikan pasar nilai tukar pada akhir 1993. Dolar Taiwan mengalami penguatan pekanan terbesar dalam 3 bulan. Indeks harga konsumen tumbuh 1,41% pada Maret lalu (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan rerata prediksi ekonom sebesar 1,7%. Laju kenaikan tersebut adalah yang terendah di antara 10 negara berkembang terbesar Asia.
Level terkuat* 43,9788(sejak 15/10/2010) 28,907 (sejak 11/02/2011) 42,947 (sejak 11/08/2010) 29,98 (sejak 31/12/2010) 1.082,10 (sejak 08/09/2008) 8.645 (sejak 29/04/2004) 1,25593 (sepanjang masa) 6,5354 (sepanjang masa)
Wee-Khoon Chong, Ahli strategi pendapatan tetap pada Societe Generale SA di Hong Kong, mengatakan capital inflow yang masuk ke pasar keuangan Taiwan dan pertumbuhan inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan telah membantu mendorong penguatan mata uang tersebut. Won Korea Selatan juga menguat untuk 3 pekan berturut-turut. Won menguat 0,57% menjadi 1.084,94 per dolar AS. Barclays Capital memperkirakan pembuat kebijakan membiarkan penguatan mata uang untuk menekan inflasi. Pembuat kebijakan di negara tersebut akan mengadakan pertemuan untuk meninjau ulang suku bunga acuan pada 12 April 2011. Sementara itu dolar Singapura menguat 0,24% menjadi S$1,2571 per dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,13% menjadi 3,0215 per dolar AS.
BISNIS/HUSIN PARAPAT
ngan kenaikan inflasi,” katanya sebagaimana dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu. Awal tahun ini Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan ekonomi negara-negara berkembang (emerging market) di Asia akan tumbuh 8,4% pada tahun ini, lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan negara-negara maju yang diperkirakan 2,5%. Ke-10 mata uang Asia bersamasama menembus level terkuatnya terhadap dolar AS pada sesi perdagangan Jumat, 8 April. Won Korea Selatan menembus 1.082,10 per dolar AS yang merupakan level terkuat sejak September 2008. Ringgit Malaysia menembus 3,0210 per dolar AS, level terkuat sejak Oktober 1997. Dolar Singapura dan yuan bahkan menembus level terkuatnya terhadap dolar AS sepanjang masa, masing-masing di level S$1,25593 dan 6,5354 yuan. Sementara itu peso Filiphina menembus 42,947 per dolar AS, terkuat sejak Agustus 2010. Rupee India menembus 43,9788 per dolar AS, terkuat sejak Oktober 2010. Baht Thailand menembus 29,98, terkuat sejak Desember 2010. Adapun dolar Taiwan menembus 28,907 per dolar AS, terkuat sejak Februari 2011. (anggi.
Prospek membaik Christopher Gothard, Kepala valuta asing pada Brown Brothers Harriman Hong Kong) Ltd. mengatakan mata uang Asia masih mendapatkan keuntungan dari iklim risiko positif pada saat ini. “Prospek pertumbuhan ekonomi masih cukup kuat, sementara beberapa bank sentral akan melakukan sejumlah upaya de-
[email protected])
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 8 April 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 ..................3.434,00........... +59,00............................ - ..........................-.............265 .......3.375,00 Mei11...................3.409,00.............+71,00.............3.150,00 .......... 3.518,00.............662 ......3.338,00 Jun11 .................. 3.399,00.............+71,00............3.375,00 .........3.450,00.......18.809 ......3.328,00 Jul11....................3.390,00........... +59,00............3.290,00 ......... 3.420,00.........6.485 ....... 3.331,00 Ags11 ..................3.385,00...........+56,00............................ - .........3.440,00......... 4.272 ...... 3.329,00
SINGAPURA Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 8 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei’11 ................ 112,79 ............ +2,49 ........... 112,91 ........... 113,23 .......287.494 ............ 110,30 Jun’11 ................ 113,37 ............ +2,49 .......... 113,50 ...........113,89 ........ 141.462 ............ 110,88 Jul’11 .................113,86 ............ +2,49 .......... 112,20 ...........115,00 .........56.289 ..............111,37 Ags’11 .................114,14 ............ +2,48 ...........110,77 ...........114,99 ......... 28.970 ..............111,66 Mei’11 ............... 331,97 ............ +11,37 ........ 332,00 .........333,00 .........45.530 .......... 320,60 Jun’11 ..............332,92 ............. +11,12 ......... 331,33 ..........341,96 ...........28.741 ........... 321,80 Jul’11 .............. 334,04 ........... +10,93 ........328,00 .....................- ..........12.224 ............. 323,11 Ags’11 ..............335,22 ............+10,72 ........306,00 .....................- ........... 6.427 .......... 324,50
Sumber: Bloomberg
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 8 April 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
TSR20 (US$cent/kg): Mei11.........................529,00.................+9,00 ............529,00 ........... 530,00 .............148 ..........520,00 Jun11 ........................529,30.................+8,30 ............520,00 ............529,50 ................16 ...........521,00 Jul11...........................529,70..................+8,70 ............526,00 .........................- ...............24 ...........521,00 Ags11 .........................529,70..................+8,70 .............. 521,10 .........................- .................. - ...........521,00
Sumber: Bloomberg
Mei’11 .................4.041 ............-0,016 ...........4.023 ...........4.050 ....... 130.606 .............4.057 Jun’11 ................. 4.107 ............-0,019 ..........4.080 ............ 4.145 ..........64.145 ..............4.126 Jul’11 .................. 4.192 ............-0,017 ............4.182 ............ 4.217 ...........61.777 ............ 4.209 Ags’11 ................4.243 ............-0,016 .............4.211 ........... 4.273 ......... 22.925 .............4.259
CHICAGO
Ttp
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 8 April 2011 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (8 April).........Rp416.000/gram Perak Murni (8 April) ........Rp11.080.000/kg
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 8 April 2011.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Spot ..............25.281,25 ..........+365,90........................-............................-......................-.........24.915,35 Apr’11 ..........26.234,00 ..........+441,00.....26.299,00........ 26.300,00............. 9.146........25.793,00 Mei’11............26.756,00 .........+486,00....26.805,00..........26.819,00.............8.621........26.270,00 Jun’11 ............27.212,00 ..........+601,00...... 27.201,00......... 27.260,00...............588..........26.611,00
Mei’11................... 768,00 ............+9,00 ............768,00 ..............768,00 ........... 245.006 ........759,00 Jul’11.....................774,00 ..............+7,75 ............ 774,00 ..............774,00 .............215.257 ........766,25 Sep’11 .....................711,00 ............+9,00 .............710,00 ...............710,00 ...............30.750 ........702,00 Des’11 .................. 653,00 .............+8,75 ............652,50 ............. 652,50 ................59.812 ....... 644,25
Kedelai (US$c/bushel): Mei’11.................1.392,25 ..........+28,75 .........1.386,00 ............ 1.391,50 ..............114.993 ..... 1.363,50 Jul’11.................. 1.403,75 ..........+28,25 .........1.400,00 ...........1.400,00 ...............77.830 ......1.375,50 Ags’11 ............... 1.404,00 ......... +28,50 ......... 1.365,00 ...........1.425,00 ...................4.771 ......1.375,50 Sep’11 .................1.401,00 ......... +28,50 ...........1.135,00 ............1.421,00 .................2.424 ......1.372,50
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei’11....................357,20 ............+6,30 ............ 357,00 ............. 360,00 ................ 42.811 ........350,90 Jul’11....................362,60 ............+6,30 ........... 358,40 ..............369,90 ..............26.603 ........356,30 Ags’11 ..................364,50 ............+6,60 ............359,80 ..............378,50 .................3.243 .........357,90 Sep’11 ..................364,30 ............+6,30 ........... 358,40 ..............378,50 ..................1.495 ........358,00
Sumber: Bloomberg
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei’11..................1.898,00 ..............-23,00.......1.898,00 .........1.902,00 ..............5.237............1.921,00 Jul’11...................1.889,00 ............. -25,00.......1.889,00 .........1.893,00 ................ 3.611........... 1.914,00 Sep’11 .................1.904,00 ..............-23,00.......1.904,00 ........ 1.908,00 ...............1.646...........1.927,00 Des’11 .................. 1.915,00 ............. -26,00........ 1.915,00 .........1.922,00 ................1.739............1.941,00
Gula Putih (US$/ton): Mei’11..................... 699,70 ................-8,00...........699,10 ........... 699,20 ...............5.615..............707,70 Ags’11 .....................651,60 ................-3,80...........651,00 ............ 651,20 ............. 3.384............ 655,40 Okt’11....................642,50 ................-3,80.......... 641,80 ...........642,30 ...............1.030............ 646,30 Des’11 ................... 636,60 ................-3,00......... 635,40 ............637,00 ...................176.............639,60
Sumber: Bloomberg
Volume
Bln
Prb
Bulan
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Apr’11 ..............................9.859,25 .....................+204,75 Mei’11...............................9.864,25 .................... +204,25 Jun’11 ............................... 9.871,25 .................... +204,25 Jul’11................................ 9.879,25 .....................+205,25 Ags’11 ..............................9.884,75 .....................+205,75
Emas (yen/kg):
Apr11...............4.013,00.........+30,00 ..........3.918,00 ........4.053,00.............1.456 ...........3.983,00 Jun11 ..............4.013,00.........+28,00 .........3.952,00 ........4.020,00.................. 85 ...........3.985,00 Ags11 ..............4.014,00.........+30,00 .........3.992,00 ........4.028,00.................410 ..........3.984,00
Alumunium (US$/metric ton): Apr’11 ..............................2.685,75 .......................+40,00 Mei’11...............................2.696,00 .......................+40,00 Jun’11 ..............................2.706,00 ........................+39,75 Jul’11..................................2.717,00 ........................+39,75 Ags’11 ...............................2.725,25 ........................+39,75
Perak (yen/kg):
Apr11...................108,70.............+1,20 ..............105,30 ............. 129,50.......................1 ................107,50 Jun11 .................. 107,80............-0,30 ..............106,00 .........................-.....................2 ................ 108,10 Ags11 ..................109,80.............+1,90 ..............106,30 .........................-...................... - ................107,90
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Apr’11 ..............................2.453,50 .......................+69,50 Mei’11..............................2.448,50 .......................+66,50 Jun’11 ............................. 2.443,50 .......................+63,50 Jul’11...............................2.438,50 .......................+60,00 Ags’11 .............................. 2.437,00 .......................+60,00 Sep’11 ..............................2.435,50 .......................+60,00
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Prb
Mei’11.............................27.598,00 ......................+791,00 Jun’11 ............................27.602,00 .....................+790,00 Jul’11..............................27.602,00 .....................+796,00 Ags’11 ............................27.587,00 ....................+804,00
Seng (US$/metric ton): Apr’11 ................................2.514,75 ........................+81,25 Mei’11.................................2.521,75 ........................+81,25 Jun’11 ..............................2.529,50 .......................+82,00 Jul’11.................................2.537,25 .........................+81,75 Ags’11 ..............................2.543,75 .......................+82,25 Sep’11 ..............................2.552,00 .......................+85,00
Timah Hitam (US$/metric ton): Apr’11 ..............................2.924,00 .......................+82,00 Mei’11............................... 2.877,00 .........................+71,00 Jun’11 .............................2.856,00 ........................+61,00 Jul’11................................2.849,50 .......................+60,00 Ags’11 .............................2.843,50 .......................+60,00
Nikel (US$/metric ton): Apr’11 .......................... 27.600,00 .....................+793,00
Bln
Ttp
Prb
Sep’11 ..............................2.837,50 .......................+60,00 Okt’11.............................. 2.830,50 .......................+60,00
Timah (US$/metric ton): Apr’11 .............................33.019,00 ....................+499,00 Mei’11............................ 33.029,00 ....................+499,00 Jun’11 ...........................33.043,00 ....................+498,00 Jul’11.............................33.054,00 ....................+499,00 Ags’11 ............................ 33.051,00 ....................+499,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Volume
• Astra Agro Lestari 8 April 2011.
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga penyerahan
Lokasi penyerahan
Tanggal
Paket Riau Dumai ....................Dumai ..................................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. NPL ................8.510,00..................FOB Dumai .....................................15 Apr 2011
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 8 April 2011. Bulan
Ttp
Apr11.................480,00............. unch .............477,00 ............483,40...................22 ..............480,00 Mei11...................476,70............+3,70 .............475,00 ............482,90..................84 ..............473,00 Jun11 ...................476,10............+3,90 .............476,00 ............479,80.................. 161 ..............472,20
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
ICDX
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 8 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Bulan
Sumber: BBJ
LONDON
Ttp
Transaksi PALN Produk
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel):
Harga Penyelesaian
OLE ...........................APR 11 ......................8200 OLE ...........................MAY 11 ....................... 8120 OLE ...........................JUN 11 .........................8115 OLE ............................JUL 11 ......................8095 OLE10 .......................APR 11 ......................8200 OLE10 .......................MAY 11 ....................... 8120 OLE10 .......................JUN 11 .........................8115 OLE10 ........................JUL 11 ......................8095
Gandum (US$c/bushel): Mei’11....................797,50 ..........+24,25 ............ 793,25 ...............797,75 ..................74.121 ........ 773,25 Jul’11.................... 832,25 ..........+23,25 .............816,00 ............. 830,00 ..................51.191 ....... 809,00 Sep’11 ...................867,50 ..........+22,25 .............837,25 ...............871,00 .................11.826 ....... 845,25 Des’11 ..................896,50 ...........+21,50 .............871,00 .............. 901,00 .................13.081 ........875,00
Bulan
HKJ50 .....................APR 11 ....................... 1209 HKJ5U .....................APR 11 ............................82 KRJ35 ......................JUN 11 .........................654 KRJ5U .....................JUN 11 ............................30 HKK50 .................................- .........................1971
Harga lada di pasar Asia pada 8 April 2011 sebagai berikut:
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Produk
ASIA Ttp
TOKYO
Transaksi OTC Melalui SPA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 8 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Apr’11 ........... 1.473,40 ...........+14,90 ..... 1.458,00 ...... 1.900,00 ............ 1.407 ........1.458,50 Mei’11 ............1.473,70 ...........+14,80 ..... 1.463,00 ...... 1.483,90 ................612 ........1.458,90 Jun’11 .............1.474,10 ...........+14,80 ......1.476,00 .......1.476,50 ........ 112.008 ........1.459,30 Ags’11 ........... 1.475,40 ...........+14,80 ...... 1.467,00 ...... 1.490,00 .............7.851 ........1.460,60
Bln
LONDON Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 8 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Mei11...........................611,80.................+4,30 ..............611,50 .............612,00 .................4 ..........607,50 Jun11 ........................609,00..................+4,70 ........... 586,00 .............610,00 .............. 34 ......... 604,30 Jul11..........................599,00.................+5,30 ........... 560,00 ............599,00 .................. - .......... 593,70 Ags11 ........................586,30.................+11,30 .........................- .........................- .................. - ..........575,00
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) (08 April 2011) April, 2011 .................................9,755 ...................0 Mei, 2011 ...................................9,740 ...................0 Juni, 2011..................................9,780 ............1,795 Juli, 2011 ...................................9,760 ........... 1,062 August, 2011 ............................9,760 ...................0 September, 2011 .....................9,760 ...................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) (07 April 2011) April, 2011 ............................410,600 ...................0 Mei, 2011 ..............................412,900 ...................0 Juni, 2011.............................415,300 ..................13 Juli, 2011 .............................. 417,800 ..................16 Agustus, 2011 ....................420,300 ...................0 September, 2011 .............. 422,800 ...................0 Oktober, 2011 .................... 425,400 ...................0
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Paket Jambi SAL.........................Bangko/Bungo Tebo .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WNI................8.395,00..................Franco Tangki Timbun .................15 Apr 2011 .......................................................................................................................................................................................................................................Pembeli Teluk Bayur Paket Timur Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. WNI................8.335,00..................FOB Tg Bakau ...............................23 Apr 2011 Kumai.....................Kotawaringin.....................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SAP ................8.410,00..................FOB Bumiharjo.............................25 Apr 2011 Buluminung..........Pasir Kaltim.......................FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. WNI................8.335,00..................FOB Buluminung..........................20 Apr 2011 Total CPO ...................................................................................... 8.500
• KPB Nusantara 8 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I .......................500....................... Max 5%...................Franco PP Medan .........................SMART ................. 8.474,00 PTPN II......................500....................... Max 5%...................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn................VAL ........................ 8.474,00 PTPN IV ................. 1.500....................... Max 5%...................Franco PT SAN Blwn ...................VAL ........................ 8.474,00 PTPN IV ................. 1.000....................... Max 5%...................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT...........VAL ........................ 8.474,00 PTPN V .................. 1.000....................... Max 5%...................Franco PT SAN Dumai ................NPL........................ 8.474,00 PTPN VI ....................500....................... Max 5%...................Loco PKS T. Lebar........................WINA .....................8.240,00 PTPN VI ....................500....................... Max 5%...................Loco PKS Ophir ............................WINA ......................8.291,00 PTPN VII................ 1.000....................... Max 5%...................Fob Panjang Lpng ........................SIP..........................8.324,00
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
f5
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 4—8 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Kurs
Nama saham
4 April
8 April
Transaksi
▲/ ▼
(point)
Volume
PER Nilai
4 April
Kapitalisasi 8 April
P/BV
4 April
TIRA............ Tira Austenite Tbk ...........................................................................1.740 ..............1.740 ................. - .....................................-................................................. - ...........25,92.............25,92...........................102.312.000.000...........1,13 TMPI ........... AGIS Tbk ...............................................................................................126 .................122 ...............-4 ...................95.911.000.......................11.973.348.500 ........-188,93..........-182,94............................. 671.254.217.134........0,64 TRIL ............ Triwira Insanlestari Tbk. .....................................................................66 .................. 73 .................7 ..................19.652.000........................1.396.688.000 .............46,9..............51,87........................... 87.600.000.000........ 0,36 TURI............ Tunas Ridean Tbk...............................................................................570 ................570 ................. - ...................13.291.000....................... 7.633.860.000 ..............11,81................11,81......................3.180.600.000.000...........2,7 UNTR .......... United Tractors Tbk ................................................................... 22.050 ...........22.150 ............ 100 .................30.246.500..................670.489.000.000 ............18,94..............19,03..................... 73.690.331.818.450........ 4,57 WAPO ......... Wahana Phonix Mandiri Tbk.............................................................100 .................100 ................. - .....................................-................................................. - ............-3,68..............-3,68...........................52.000.000.000.........0,77 WICO........... Wicaksana Overseas International Tbk. ..........................................79 .................. 78 ................ -1 ...................6.203.000.......................... 486.559.000 ............-11,67..............-11,52............................. 98.978.176.206......... 1,49
2.Perdagangan Eceran
ACES .......... Ace Hardware Indonesia Tbk .......................................................2.600 ............2.425 ............-175 .......................709.000.........................1.784.287.500 ...........25,07.............23,38...................... 4.158.875.000.000........4,04 ALFA........... Alfa Retailindo Tbk ...................................................................... 2.400 ............2.400 ................. - .....................................-................................................. - .......... -27,33............-27,33........................1.123.200.000.000......... 4,14 AMRT.......... Sumber Alfaria Trijaya Tbk........................................................... 2.750 .............2.750 ................. - ....................3.618.000......................10.308.975.000 ...........36,89.............36,89...................... 9.437.386.750.000...........8,7 CSAP .......... Catur Sentosa Adiprana Tbk..............................................................89 .................. 92 .................3 .....................3.176.000.......................... 289.646.500 .............. 8,17...............8,44..........................266.343.477.600........0,58 GOLD .......... Golden Retailindo Tbk ....................................................................... 415 ............... 405 ..............-10 ....................... 184.500..............................75.275.000 ....................-......................-...........................115.830.000.000......... 2,01 HERO .......... Hero Supermarket Tbk .................................................................5.300 ............5.300 ................. - ............................ 1.500................................7.950.000 ..............7,87................7,87....................... 1.745.926.000.000......... 1,52 KOIN ........... Kokoh Inti Arebama Tbk ....................................................................170 .................164 ...............-6 .....................1.104.000............................178.935.000 ............22,31..............21,52............................ 160.851.771.048......... 1,29 MAPI ........... Mitra Adiperkasa Tbk ....................................................................2.825 ............ 2.925 ............ 100 ..................30.154.500..................... 87.752.300.000 ...........23,32..............24,15.....................4.855.500.000.000..........3,31 MIDI ............ Midi Utama Indonesia Tbk ..............................................................440 ................435 ...............-5 ..................... 1.915.000............................ 835.197.500 ..........124,29...........122,88.......................1.253.823.555.000........ 3,33 MPPA.......... Matahari Putra Prima Tbk ............................................................1.440 .............1.430 ..............-10 ....................7.569.000...................... 10.883.140.000 ..............1,38................ 1,37........................7.974.461.924.000...........1,12 MTSM ......... Metro Realty Tbk.............................................................................1.070 ..............1.070 ................. - ............................ 1.000.................................1.070.000 ...........39,25.............39,25...........................62.286.840.000.......... 0,8 RALS .......... Ramayana Lestari Sentosa Tbk...................................................... 790 .................810 ..............20 ................... 7.204.500.........................5.759.140.000 ..............15,8................16,2.......................5.747.760.000.000......... 2,14 RIMO........... Rimo Catur Lestari Tbk........................................................................51 ..................50 ................ -1 ....................2.051.500........................... 103.402.000 .............-1,28...............-1,26............................ 17.000.000.000....... -0,72 SKYB .......... Skybee Tbk.........................................................................................540 ................530 ..............-10 ........................124.000............................. 66.347.500 ............16,62...............16,31..........................310.050.000.000......... 2,12 SONA.......... Sona Topas Tourism Industry Tbk................................................ 1.700 .............1.680 .............-20 ........................... 2.500...............................4.200.000 ............. 8,72...............8,62......................... 556.416.000.000......... 2,21 TKGA .......... Toko Gunung Agung Tbk .................................................................. 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,57..............-2,57............................13.000.000.000......39,28 TRIO ........... Trikomsel Oke Tbk............................................................................. 630 .................610 .............-20 ......................384.000...........................235.390.000 ............ 13,72..............13,28......................2.714.500.000.000......... 3,18
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
ANTA .......... Anta Express Tour & Travel Service Tbk. .................................... 250 ................255 ................ 5 ..........................21.000................................5.755.000 ............ 12,75...............13,01..........................145.350.000.000.........1,08 BAYU .......... Bayu Buana Tbk ............................................................................... 295 ................265 .............-30 .................76.296.500........................25.137.707.500 ............19,47.............. 17,49............................93.603.506.700.......... 1,01 BUVA .......... Bukit Uluwatu Villa Tbk..................................................................... 415 ............... 420 ................ 5 ................ 25.558.500.....................10.682.645.000 ........... 36,77............. 37,22........................1.199.999.850.000.........2,76 FAST ........... Fast Food Indonesia Tbk .............................................................10.000 ...........10.500 ...........500 ...............................500............................... 5.250.000 ............20,41..............21,43.....................4.685.625.000.000......... 6,12 GMCW ......... Grahamas Citrawisata Tbk. .............................................................860 ............... 860 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-...........................50.602.363.880........6,56 HOME ......... Hotel Mandarine Regency Tbk ........................................................100 ..................99 ................ -1 ......................... 74.000................................7.849.000 .......... 45,46.................. 45..............................120.122.777.412......... 1,07 ICON ........... Island Concepts Indonesia Tbk ...................................................... 470 ................470 ................. - .....................................-................................................. - ..........-116,01............-116,01...........................117.500.000.000.......54,14 INPP ........... Indonesian Paradise Property Tbk. .................................................179 .................179 ................. - .....................................-................................................. - ............55,91..............55,91..........................431.533.844.400......... 0,91 JSPT ........... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. ............................................ 630 ............... 600 .............-30 ..........................27.500.............................. 16.925.000 ............13,64..............12,99.........................1.391.241.600.000......... 1,24 MAMI .......... Mas Murni Indonesia Tbk....................................................................50 ..................50 ................. - ........................... 9.500...................................475.000 .......... 86,46............ 86,46..............................115.361.995.150...........0,2 MAMIP........ Mas Murni Tbk (Preferen)................................................................600 ............... 600 ................. - .....................................-................................................. - .............. 0,19................ 0,19............................. 3.600.000.000........-0,01 PANR .......... Panorama Sentrawisata Tbk .............................................................147 .................148 ..................1 ........................515.000..............................75.723.000 ...........48,73.............49,06.......................... 177.600.000.000.............1,1 PDES........... Destinasi Tirta Nusantara Tbk ........................................................187 .................187 ................. - .........................24.000...............................4.488.000 .......... 40,45............ 40,45.......................... 133.705.000.000.......... 1,21 PGLI ............ Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. ..........................................81 ...................81 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 39.528.000.000.........1,08 PJAA........... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ....................................................... 790 ................770 .............-20 ........................126.500.............................95.455.000 ............10,48..............10,22.........................1.231.999.996.920......... 1,24 PLIN............ Plaza Indonesia Realty Tbk..........................................................2.000 .............2.375 ............375 .......................207.500.......................... 456.025.000 ........... 47,69............ 56,64......................8.431.250.000.000...........4,7 PNSE .......... Pudjiadi & Sons Tbk....................................................................... 2.375 .............2.375 ................. - .....................................-................................................. - ............10,29..............10,29.......................... 308.098.706.125........2,28 PSAB .......... Pelita Sejahtera Abadi Tbk..............................................................450 ............... 450 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-............................13.500.000.000........ 2,26 PSKT........... Pusako Tarinka Tbk. ......................................................................... 700 ................700 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 57.400.000.000........ 2,69 PTSP........... Pioneerindo Gourmet International Tbk.......................................400 ............... 420 ..............20 .........................23.500............................... 9.302.500 ................5,6...............5,88............................92.739.360.000........2,55 SHID ........... Hotel Sahid Jaya International Tbk................................................810 ................790 .............-20 ...................5.289.000.......................4.246.580.000 ...........50,97.............. 49,71.......................... 884.267.672.720........2,84 SMMT ......... Eatertainment International Tbk ................................................. 2.175 ..............2.175 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-..........................174.000.000.000......-13,58
4.Advertising, Printing & Media
(point)
PER
Volume
Nilai
4 April
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................22,800 .................22,500 .....................-300.................... -1.32 .................. 441 ......................... 1,249,500 .............. 28,284,550,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,325 ...................2,300 ....................... -25....................-1.08 ............... 1,339 ...................... 41,358,500 ................ 95,108,237,500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,350 ....................2,375 .........................25..................... 1.06 ..................936 .......................12,289,000 ...............28,887,562,500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................57,600 .................56,750 .................... -850....................-1.48 ...............2,018 ........................4,052,000 .............. 230,211,300,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................ 7,050 ....................7,000 .......................-50.................... -0.71 ................. 940 ........................13,937,500 ............... 98,734,675,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .....................4,025 ....................3,975 .......................-50.................... -1.24 ...............1,382 ....................... 27,213,000 ................108,110,375,000 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk......................6,200 ...................6,300 .......................100.......................1.61 ..............2,345 ..................... 45,320,000 .............285,969,375,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk. ..................................6,550 ...................6,450 ......................-100.................... -1.53 ................. 428 ......................... 5,123,500 ................33,265,150,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk ...................................... 6,800 ....................7,000 ......................200.................... 2.94 ...............2,814 ....................... 57,231,000 ............. 397,630,575,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk. ..................................................1,810 ....................1,800 ........................ -10...................-0.55 ...................149 .........................1,396,500 ..................2,514,450,000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk ............................... 620 .......................620 ...........................0.......................... 0 ....................84 ............................847,500 ......................521,590,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,900 ...................5,850 .......................-50...................-0.85 ................. 268 ...........................1,127,000 .................. 6,583,125,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ......................................................41,150 ...................41,150 ...........................0.......................... 0 .................644 ..........................1,591,500 ...............65,349,350,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk .......................... 4,725 ...................4,850 ....................... 125.................... 2.65 ..............2,390 .......................29,777,500 .............. 143,818,075,000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk .........................................................4,150 .................... 4,150 ...........................0.......................... 0 ................. 506 ........................ 6,207,500 .............. 25,603,600,000 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .......................... 16,300 ..................16,500 ......................200......................1.23 ..................530 ........................2,353,000 ................38,178,650,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk. .............................. 48,700 .................49,850 ......................1150.................... 2.36 ................. 1,311 ........................2,556,500 ..............126,414,825,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,400 ................... 3,350 .......................-50.................... -1.47 ..................536 ...........................6,117,000 .................20,717,275,000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,550 ....................3,725 ........................175.....................4.93 ................. 909 ...................... 20,516,500 ................74,940,012,500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk .......................... 2,375 ................... 2,350 ....................... -25....................-1.05 ................. 556 ....................... 21,691,500 .................51,022,712,500 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ..............................................1,200 .................... 1,220 .........................20......................1.67 ...................217 ........................4,702,500 ..................5,757,650,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 22,450 ................ 22,400 .......................-50...................-0.22 ..................748 ....................... 2,208,500 .................49,361,100,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,025 ...................2,050 .........................25......................1.23 ..................740 ...................... 15,280,000 ...............30,933,550,000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9,500 ....................9,700 ......................200.......................2.11 ............... 1,035 ........................11,097,000 ..............106,729,225,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk....................................................2,700 ................... 2,825 ....................... 125.................... 4.63 ................ 1,910 ......................40,775,500 ................113,727,075,000 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk...................7,100 ....................7,000 ......................-100..................... -1.41 ...............2,779 ......................27,395,500 .............. 192,697,375,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk.................................................. 22,200 ..................22,150 .......................-50...................-0.23 ............... 1,247 ........................6,409,000 .............142,023,800,000
ASGR .......... Astra Graphia Tbk .............................................................................680 ................750 ..............70 ..................45.961.000.................... 33.066.465.000 .............. 7,75...............8,54.........................1.011.585.375.000..........2,17 CENT .......... Centrin Online Tbk. ........................................................................... 155 .................155 ................. - .....................................-................................................. - ........... 12,44............. 12,44.............................89.142.437.500......... 1,03 DNET .......... Dyviacom Intrabumi Tbk.................................................................. 320 ................320 ................. - .....................................-................................................. - ............46,16..............46,16.......................... 58.880.000.000.........3,97 ITTG ............ Leo Investments Tbk ..........................................................................94 .................. 93 ................ -1 ...................... 478.000..............................43.377.000 .............4,22................4,18...........................36.642.000.000.......-6,55 LMAS .......... Limas Centric Indonesia Tbk .............................................................50 ..................50 ................. - ......................640.000.............................32.000.000 .............4,94...............4,94............................ 39.392.576.250........0,89 MTDL .......... Metrodata Electronics Tbk.................................................................121 .................122 ..................1 ..................12.047.500......................... 1.458.175.000 .............8,52...............8,59..........................261.558.962.606.........0,73
6.Perusahaan Investasi
BHIT............ Bhakti Investama Tbk ........................................................................179 .................178 ................ -1 ............... 334.231.500.....................59.520.555.000 ............. 15,71..............15,63.........................5.314.732.249.410.......... 1,01 BMTR.......... Global Mediacom Tbk. ......................................................................830 ............... 840 ...............10 ...................41.571.000.....................34.925.970.000 ....................-......................-.....................11.585.486.262.000......... 1,57 BNBR.......... Bakrie & Brothers Tbk ........................................................................64 ..................66 ................ 2 ..............960.628.500.................... 62.654.492.500 ............-0,78...............-0,81.......................6.185.633.356.848........0,58 BRMS.......... Bumi Resources Minerals Tbk ......................................................... 710 .................710 ................. - .................113.979.000......................80.669.160.000 ............23,74..............23,74.....................18.154.805.790.000......... 1,09 MLPL .......... Multipolar Tbk.................................................................................... 260 ................265 ................ 5 .................87.478.000.....................22.789.200.000 ...............0,71................0,72...................... 2.047.798.878.305........0,42 PLAS .......... Polaris Investama Tbk.....................................................................1.010 .............1.050 ..............40 .................... 1.734.500.........................1.788.730.000 ...........39,26............ 40,82....................... 1.243.410.000.000........6,54 POOL .......... Pool Advista Indonesia Tbk............................................................. 565 ................565 ................. - .....................................-................................................. - .............. 3,41................ 3,41...........................56.500.000.000........0,44
7.Lainnya
MFMI........... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. ...................................................... 245 ................250 ................ 5 ......................458.000.............................114.907.500 .............16,91.............. 17,26..........................189.395.250.000............1,8 *MBSS ........ Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. .................................................. 1.780 ..............1.700 ............ -80 .................92.274.000...................159.088.360.000 ....................-......................-......................2.975.045.286.300...........3,7 Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Transaksi perdagangan..................................................15.097.068.555 .......... 19.325.574.852.500.............. 570.255
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
A. Negosiasi ........................................................................... 28.862.179.801 ...............19.148.480.804.912 .................... 2.238 B. Pasar Tunai .....................................................................................501.000 ...........................212.500.000 .............................2 Jumlah perdagangan saham non reguler .................. 28.862.680.801 ............19.148.693.304.912...................2.240 Total saham.....................................................................43.959.749.356 ............38.474.268.157.412.............. 572.495 Transaksi perdagangan waran reguler..................................340.785.000 .....................16.566.829.000 .......................7.127 Transaksi perdagangan waran non reguler .................................. 940.633 ............................ 60.666.298 .............................5 Total perdagangan waran ....................................................341.725.633 ...................16.627.495.298.....................7.132
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Volume
Value
NIKL..............390........440 ....144,366,000 .......60,748,512,500
SQMI ..............186.........220 ............... 75,500 .................17,210,000
DEFI ..............630........ 490 ...............30,000 ................14,475,000
BK ..........3,050 ......26,318,549,700 .....14,736,656,561,700
BJBR ..........1,300......1,300 ......115,626,500 ......151,210,290,000
ABDA............450..........510 .............307,500 ..............151,530,000
RAJA............800.........720 ............. 164,000 ..............131,240,000
LK ...............140 ........26,179,971,500 ......14,138,413,657,500
SSTM ............340.........330 .......22,681,500 .........8,593,657,500
NIKL..............390........440 ....144,366,000 .......60,748,512,500
ASIA ................72...........65 ........51,518,000 ........3,484,363,000
ZP ...........9,016 ............324,792,545 ..........1,067,757,707,750
PGAS .........3,925.....4,025 ......99,625,500 ....396,935,912,500
ETWA............220.........245 .........3,988,500 ...........946,385,000
ADES ...........1,730......1,630 .........2,094,500 ........3,407,495,000
DB ..........5,093 ............155,959,000 .........744,802,877,500
BMRI.........6,800.....7,000 ........57,231,000 ....397,630,575,000
TIRT .................72............79 .......18,889,500 .........1,497,858,500
INDS..........8,350.....8,050 ..................7,500 ...............60,675,000
CS ..........5,020 .............183,140,000 ...........676,923,919,000
TLKM...........7,100.....7,000 .......27,395,500 .....192,697,375,000
PTSN ................81...........88 ...........2,173,500 .............190,232,000
ULTJ............1,420.......1,370 .........3,996,000 .........5,444,310,000
AK..........6,509 ............207,029,466 ..........566,279,571,900
INCO ..........4,725.....4,850 ........29,777,500 .....143,818,075,000
WOMF.............510.........550 ...........2,411,000 ..........1,297,070,000
COWL .............123...........119 .........9,555,500 ...........1,153,825,000
YU............7,416 ...........338,373,500 ........489,552,325,000
BBRI .........6,200.....6,300 ......45,320,000 ... 285,969,375,000
ALKA.............375........400 ..................3,000 ....................1,125,000
HITS ...............325..........315 ................12,500 ..................3,937,500
ML..........5,456 ..............124,197,886 .............474,918,613,100
ASII .........57,600...56,750 ........ 4,052,000 .....230,211,300,000
CFIN..............630.........670 .......12,092,500 ........8,084,570,000
ACES ........2,500.....2,425 ..............521,500 ...........1,303,712,500
DR ............5,716 ..........208,534,500 ..........393,143,052,500
TINS...........2,700.....2,825 .......40,775,500 .......113,727,075,000
SRSN...............65...........69 ......24,839,500 ..........1,696,379,500
SSTM ............340.........330 .......22,681,500 .........8,593,657,500
KI.............2,729 ............879,837,000 ..........393,073,186,000
CPIN............1,930.......1,970 ........29,175,500 .......57,135,545,000
SMAR .......5,000.....5,300 ...............50,500 ............259,250,000
KBRI ................72............70 .......13,665,500 ...........960,098,500
KZ ...........1,858 ............122,928,000 ...........341,283,612,500
MIRA...............197..........195 ........41,814,500 ............8,214,161,500
TRIL .................69............73 .........12,719,500 .............922,681,000
INDR .........2,850......2,775 .............168,500 ..............455,112,500
YP .........23,173 ............382,675,949 .........336,318,388,650
BNBR...............65...........66 ...554,085,500 .......36,427,561,000
BFIN..........3,400......3,575 ..............173,000 ..............619,037,500
AISA..............800.........780 ........2,868,000 ..........2,277,615,000
CC ..........4,403 ............188,996,000 .......305,809,858,000
BBNI ..........4,025......3,975 ........27,213,000 .......108,110,375,000
SMDR .......4,050.....4,250 ..................11,500 ...............46,775,000
GPRA..............120...........117 ...............118,500 ................13,953,000
DX ..........4,035 ............122,963,500 ....... 298,609,604,500
ASIA ................72...........65 ........51,518,000 ........3,484,363,000
KLBF..........3,550......3,725 .......20,516,500 .......74,940,012,500
JIHD..............800.........780 .............100,000 ..............78,000,000
OD..........6,020 ............122,254,050 ..........266,061,876,000
ADRO ........2,325.....2,300 .......41,358,500 .......95,108,237,500
GTBO ................61...........64 .....................500 .......................32,000
BBLD ..............415........405 .....................500 .................... 202,500
RX ..........4,927 ...............62,319,000 .........222,571,846,000
LPKR ............660.........690 ....196,430,500 .....132,577,720,000
SCCO ..........2,125.....2,225 ...................1,000 .................2,225,000
RUIS................210.........205 ...............83,500 ................17,242,500
DP .............1,241 ..............90,539,000 ............219,120,957,500
ADHI .............880........880 .......21,658,000 ........19,308,515,000
LPIN...........2,675....2,800 ................15,500 ...............43,675,000
KDSI................215..........210 ................111,500 ................23,180,000
PD .........13,906 ...........283,962,000 ..........218,393,659,500
ITMG .......48,700..49,850 .........2,556,500 .....126,414,825,000
TINS...........2,700.....2,825 .......40,775,500 .......113,727,075,000
PUDP............455........445 .........2,879,500 ..........1,298,497,500
NI............8,397 .............140,871,000 ..........201,470,392,000
UNTR......22,200....22,150 ........ 6,409,000 ...142,023,800,000
MYOR ......10,900....11,400 ............ 394,500 ........4,474,300,000
IKAI ................140..........137 ...............50,000 .................6,852,000
CP ..........6,476 ............168,287,000 .........189,298,360,500
Sumber: BEI
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 8 April 2011.
Perkembangan indeks bursa global hingga 8 April 2011. 06-04-11 07-04-11
08-04-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).........3,727.80 .....3,730.58 ......3,741.81 Kuala Lumpur Composite Index ..........1,552.89 .......1,561.93 .....1,557.49 Strait Times Index (Singapura)............ 3,170.33 .......3,171.65 ......3,187.31 SET (Bangkok) ..............................................Libur........1,089.21 ....1,082.69 PSEi (Manila)...........................................4,212.52 ......4,219.43 .....4,241.01
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ................................9,584.37 .....9,590.93 ...9,768.08 Hang Seng (Hong Kong) ................... 24,285.05 ...24,281.80 .24,396.07 Kospi (Seoul) ............................................ 2,126.71 .......2,122.14 .....2,127.97 Shanghai ..................................................3,001.36 ...... 3,007.91 ...3,030.02 Taipei ....................................................... 8,851.98 ......8,901.72 .. 8,894.54 BSE Sensex-30 (Mumbay) .................. 19,612.20 ......19,591.18 ...19,451.45 All Ordinary ..............................................5,011.40 .... 5,005.50 ...5,036.50 NZX 50 (Wellington) ............................ 3,449.88 .....3,450.36 ...3,445.27
Amerika DJIA........................................................12,426.75 ...12,409.49 .12,380.05
Indeks
06-04-11 07-04-11
08-04-11
Sektor
S&P 500 Index .......................................1,335.54 .......1,333.51 ..... 1,328.17 Nasdaq Composite Index .....................2,799.82 ......2,796.14 ...2,780.42 S&P/TSX Comp (Toronto) ..................14,202.65 ..... 14,107.77 .14,208.43 Meksiko Bolsa Index .............................37,861.81 ....37,471.54 ...37,471.72 Brazil Bovespa Index ...........................69,036.91 ..... 69,176.12 .. 68,718.01
06/04
07/04 08/04
Gabungan ................3.727,798 ....3.730,583......... 3741.811 Pertanian..................2.114,355 .....2.124,043........2138.331 Pertambangan......3.229,336 ......3.231,014......3239.353 Industri Dasar ..........392,799 ...........391,151..........396.34 Aneka Industri .......1.024,273 .......1.017,966.......1006.421 Ind Konsumsi...........1.109,652 ........1.112,627..........1113.512 Properti...................... 198,082 ........198,647.........199.608 Infrastruktur..............769,935 .........763,017........762.266 Keuangan ..................486,775 .......492,604........496.256 Perdagangan.............496,018 ........491,506........492.939 Manufaktur .............. 845,903 ........844,157.......844.659 LQ 45.........................665,645 .........667,759........669.603 JII..................................521,694 ..........519,152..........519.728 MBX...........................1.064,018 .....1.064,766......1068.043 DBX .............................553,533 ..........554,115.........555.519 Kompas 100...............861,493 .......863,250........865.397 BISNIS-27...................326,651 .......326,840.........327.496 Pefindo25 Index ...... 394,723 ........389,930........392.486 Sri-Kehati Index........194,879 ........195,200.........195.524
Eropa FTSE-100 (London) .................................6,041.13 .....6,007.37 ... 6,055.75 CAC-40 (Paris)....................................... 4,048.16 .... 4,028.30 .....4,061.91 DAX Index (Frankfurt) ..............................7,215.11 .......7,178.78 .....7,217.02 IBEX-35 (Spanyol) ................................10,845.10 .... 10,849.10 ...10,913.20 FTSE MIB Index (Milan) ..................... 22,326.52 .. 22,243.99 ..22,389.15 AEX-Index (Amsterdam) .........................369.64 .........367.39 ...... 366.94 OMX-30 (Stockholm) ..............................1,156.52 .......1,145.56 .......1,151.37 Micex Index (Moskow) ...........................1,859.99 ..... 1,844.33 ....1,855.97
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) .................. 1,557.64 .......1,555.41 ..... 1,572.19 FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ...29,654.56 ...29,389.94 . 29,561.08
Sumber: BEI
Sumber: Bloomberg
K ed Ko po as
K ed R e
B T N T B A G T B B T B C A T B C MB N T B D m T B T B M T B OCBC N SP T B T P N B DK B BJB T B J m B N B S m B B S m m M B N T S C B B CBC B E m R T R B M ANZ P B B P m T B P T B M T B UOB B B M T B M T B K m B R K B J B S m B DBS C mm w B B S m T
0 0 2 00 0 48 9 00 25 00 0 09 75 9 50 T 9 82 9 20 9 8 2 35 25 8 00 0 75 0 80 00 0 75 00 7 32 9 25 0 75 0 45 25 32 2 00 3 00 9 23 2 80 9 90 0 50 9 80 0 75 0 42
20
K ed Konsums KPR
0 0 3 00 3 85 00 50 3 00 0 96 775 0 50 2 90 82 9 24 38 3 0 0 54
0 85 30 28 9 50 25 2 50 0 83 2 50 2 50
3 05 0 30 2 00 0 75 2 00
2 72 9 40 0 50 0 75 2 00
9 55 25 0 45 3 00 2 03 3 60 3 50 9 73 2 80 0 08 58 0 75 50 0 42
9 79 2 00 0 95 75 0 0 0 2 50 0 23 2 80 0 00 0 50
0 32 8 73 9 8 4 0 0 70
2 00
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 8 April 2011. Kurs Transaksi
Mata uang
Nilai
Beli Rp
Code
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 .......... 9,026.42 .......... 9,119.16 ...........8,547.49 ....... 9,598.23 Dolar Brunei ..................................... 1 ..........6,834.09 .......6,903.97 ........... 6,471.48 ........ 7,266.67 Dolar Kanada ................................... 1 ........... 8,998.12 ........ 9,091.76 .......... 8,520.69 ....... 9,569.40 Franc Swiss....................................... 1 ........... 9,410.03 ........9,510.22 ............ 8,910.74 ......10,009.84 Yuan Cina .......................................... 1 ............ 1,316.57 ........ 1,329.72 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............ 1,657.72 ........1,675.62 ............ 1,569.76 ......... 1,763.65 Euro ................................................... 1 .........12,365.68 .......12,491.76 ...........11,709.57 ....... 13,148.02 Pound Inggris ................................... 1 ......... 14,079.67 ......14,223.73 .......... 13,332.61 ...... 14,970.98 Dolar Hongkong ............................... 1 ............1,108.38 ..........1,119.48 ............1,049.57 ..........1,178.29 Yen Jepang ..................................100 ..........10,102.04 ....... 10,204.11 .......... 9,566.03 ........10,740.18 Won Korea ........................................ 1 ................... 7.93 ................8.01 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ......... 2,844.45 ....... 2,874.75 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ............1,579.53 ....... 1,598.43 ............ 1,495.72 ......... 1,682.41 Dolar Selandia Baru ........................ 1 .......... 6,706.94 ........6,777.39 ........... 6,351.08 ......... 7,133.44 Kina Papua Nugini ........................... 1 ........... 3,320.31 ........3,536.14 .............3,144.14 .......... 3,721.91 Peso Philipina .................................. 1 ............. 200.07 ........... 202.16 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ........... 1,365.95 ....... 1,382.00 ............1,293.47 ........ 1,454.60 Dolar Singapura ............................... 1 ..........6,834.09 .......6,903.97 ........... 6,471.48 ........ 7,266.67 Baht Thailand ................................... 1 ............. 286.34 ..........289.48 ................ 271.14 ...........304.69 Dolar AS ............................................ 1 ...........8,613.00 ...... 8,699.00 ........... 8,156.00 ........ 9,156.00
Date
% pe ahun
Mu a Be aku
Non KPR 0 85 5 00 2 99 0 05 50 9 72 2 75 2 50 2 0 2 82 6 38 38 4 0 0 83 0 93 2 50 0 75 2 75 9 79 0 95 3 25 3 20 4 50 0 23 2 80 4 02 5 70 5 00 0 42
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025
Close ▲/ ▼
Value
Code
AGRO-W.........5/25/2011......... 35 ........-1 ...........32,611,500 BACA-W ...........7/11/2012.........65 ........0 ............................ 0 BAPA-W ...........1/11/2013.........20 ........0 ............................ 0 BCIP-W......... 12/10/2012.........131 ........0 ............................ 0 BIPI-W .............2/11/2013.........22 ......... 1 .........42,078,500 BMSR-W ........11/15/2013.............1 ........0 ............................ 0 BRMS-W......... 12/7/2012..........111 ........ 7 ....2,282,413,500 BSIM-W ........12/14/2015.........181 ........ 3 .........68,786,500 BUDI-W ...........7/10/2012.........93 .......13 ........84,534,000 BVIC-W ............6/21/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 .........7/10/2013......... 75 ........0 ............................ 0 CKRA-W .........1/26/2013........175 ........0 ............................ 0 DILD-W...........4/12/2012.........62 ........0 .........60,399,000 ELTY-W...........1/25/2012.........29 ........0 ........ 127,279,000 ENRG-W ..........1/14/2013.........26 ........-1 .......125,508,000 FREN-W ........... 1/5/2016......... 23 ........-1 ................... 11,500 GREN-W ..........7/15/2013..........15 ........0 .......... 94,127,500 INDX-W ...........6/15/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W............ 5/8/2015....6,100 ........0 ............................ 0
Close ▲/ ▼
Date
Value
IPOL-W ............7/10/2013......... 70 ......... 1 .........34,435,500 KARK-W ..........4/13/2011..........10 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ........ 5/3/2013........510 ........0 ............................ 0 KBRI-W .............7/2/2011............3 ........0 .............1,728,500 KBRI-W2........12/5/2013.........69 ........0 ............................ 0 META-W .........7/26/2013....... 180 ......... 1 ............9,091,500 MIRA-W2 .......11/25/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W..........4/12/2013.........80 ........0 ......... 57,262,500 PBRX-W ........... 1/2/2013......440 ........ 5 ...........2,555,000 POOL-W........... 7/11/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W .........1/26/2013..........111 ........0 ............................ 0 SMMA-W4 ....... 7/9/2013....1,500 ......50 ........... 7,500,000 TBLA-W............7/13/2011...... 280 ........ 5 ........28,000,000 TRAM-W ...........9/9/2011.......435 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ......2/12/2013........102 .......-5 ...........8,262,000 WEHA-W .......5/28/2012.........55 ........0 ............................ 0 WINS-W.........11/30/2012......... 57 .......-2 ........88,509,500 Jumlah ............................................. 3,155,093,500
SUKU BUNGA ANTARBANK
SUKU BUNGA DEPOSITO
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada 8 Ap
Bank
TRANSAKSI WARAN 8 APRIL 2011
Sumber: Bank Indonesia
SUKU BUNGA DASAR KREDIT Suku Bunga Da a K ed
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
No
P/BV
pasar
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
Sumber: BEI
Indeks
Kapitalisasi 8 April
ABBA.......... Mahaka Media Tbk. .............................................................................197 .................195 ............... -2 ...................... 643.500............................125.732.000 ........ 272,66.............269,9.......................... 537.249.375.000........ 3,98 EMTK .......... Elang Mahkota Teknologi Tbk ........................................................1.410 .............1.400 ..............-10 ...................... 965.000........................ 1.353.385.000 ........... 16,84.............. 16,73.........................7.178.223.108.000........2,48 FORU .......... Fortune Indonesia Tbk ....................................................................... 101 .................106 ................ 5 ....................1.592.000............................ 169.775.500 .............4,87..................5,11............................. 49.313.744.000........ 0,47 IDKM ........... Indosiar Karya Media Tbk ............................................................... 870 ................920 ..............50 ..................27.676.500..................... 24.903.765.000 .........212,44.......... 224,65........................1.863.564.713.480........ 6,24 JTPE ........... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ...........................................................1.540 ............. 1.550 ...............10 ..................10.207.500.....................15.888.525.000 ...............7,21................7,26........................548.600.800.000.........3,57 LPLI ............ Star Pacific Tbk ................................................................................. 230 ................250 ..............20 ................... 7.830.500......................... 1.920.015.000 .............0,82..................0,9.........................292.608.200.750........ 0,23 MNCN ......... Media Nusantara Citra Tbk .............................................................950 ................930 .............-20 ..................23.156.500......................21.765.800.000 ............ 17,98.................17,6......................12.854.147.985.000...........2,7 SCMA.......... Surya Citra Media Tbk...................................................................3.950 ............4.050 ............ 100 ....................... 185.500............................748.100.000 ............14,32............. 14,68.........................7.782.301.921.500........ 5,23 TMPO.......... Tempo Intimedia Tbk. ..........................................................................82 ..................86 ................ 4 ................. 16.004.500.........................1.436.221.000 ............... 11,11...............11,65...........................62.350.000.000.........0,81
20 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 8 April 2011 Kode
Transaksi
▲/ ▼
8 April
Total perdagangan (4-8 April 2011) .............................44.301.527.989 ...........38.490.930.367.710.............. 579.628
INDEKS BISNIS-27 No.
Kurs
Nama saham
pasar
T ngka suku bunga depos o be angka Rp/US$ pada 8 Ap
20
Nama bank
6 Bu an
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
BN T BTPN B B m A C A T C C MB N T D m T DK CB B m J B J J J K w M M M T M M S M OCBC N SP P T P m R S S m Sw T T N Y B M
T
Bu an
3 Bu an
5 50 25 700 6 00 50 700 00 5 00 0 20 5 00 00 5 50 00 5 25 0 25 6 50 50 700 0 75 5 75 0 75 6 50 50 700 6 25 5 75 0 75 5 25 0 25 725 5 50 6 50 50 6 00 6 00 6 50 0 75 5 50 0 60 6 00 0 25 5 75 25 5 50 0 50 725 0 25 700 2 50 6 75 2 50 6 25 725 725
5 50 25 700 6 25 50 700 00 5 25 0 20 5 00 00 5 75 25 5 50 0 25 6 50 50 700 00 5 75 0 75 6 50 50 700 6 50 5 75 0 75 5 25 0 25 725 5 50 6 50 50 6 00 6 00 6 50 0 75 5 50 0 40 6 00 0 50 5 75 25 5 50 0 50 725 0 25 700 2 50 700 2 50 6 25 725 725
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 8 April 2011
% pe ahun
6 00 25 700 6 50 50 700 00 5 50 0 20 5 00 00 6 00 25 6 00 0 25 6 75 50 700 25 5 75 0 75 6 50 50 700 6 75 5 75 0 75 5 75 0 25 725 5 50 6 75 50 6 00 6 00 6 50 0 75 5 50 0 40 6 00 0 75 5 75 25 6 00 0 50 725 0 25 700 2 50 725 2 50 6 25 725 725
2 Bu an
Be aku
6 25 25 700 6 75 50 700 00 5 75 0 35 5 00 00 6 25 50 6 00 0 25 6 75 50 700 75 5 75 0 75 6 75 50 700 700 5 75 0 75 6 00 0 50 725 5 50 6 75 50 6 00 5 75 6 50 0 75 5 50 0 20 6 00 00 5 75 25 6 00 0 50 725 0 25 700 2 50 725 2 50 6 25 725 725
27 0 0 0 09 2 05 0 4 07 0 0 09 0 4 04 0 22 02 05 04 28 0 0 2 02 22 02 0 0 09 0 07 09 09 23 02 7 06 0 0 0 0 6 02 25 0 0 22 02 2 06 0 29 09 0 28 0 0 26 08 0 22 04 0 0 08 0 5 02 0 03 0 90 0 29 07 09 7 02 6 02
6 00
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B,P,D, Jawa Barat Banten ........................6,30000 .... 6,50000 ....6,70000... 6,80000 .....7,00000 ...7,25000 B,P,D, Jawa Timur .....................................6,20000 .... 6,40000 ... 6,50000....6,50000 .... 6,50000 ..6,50000 B,P,D, Riau .................................................. 6,25000 .... 6,50000 ... 6,90000.... 7,00000 ...... 7,15000 ...7,25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL .....................6,30000 .... 6,50000 ... 6,95000......7,10000 ..... 7,25000 ...7,50000 Bank ANZ Panin ........................................6,30000 .....6,55000 ... 6,85000......7,15000 ..... 7,25000 ...7,40000 Bank Bukopin ............................................. 6,35000 .... 6,50000 ... 6,90000......7,15000 .....7,45000 ...7,55000 Bank Central Asia Tbk .............................. 6,25000 .... 6,50000 ... 6,90000......7,15000 .....7,45000 ...7,50000 Bank CIMB Niaga....................................... 6,25000 .... 6,45000 ...6,80000.... 7,00000 ..... 7,25000 ...7,50000 Bank Commonwealth................................ 6,25000 .... 6,50000 ... 6,95000.... 7,05000 ..... 7,25000 ...7,45000 Bank Danamon Indonesia ........................ 6,25000 .... 6,50000 ... 6,90000......7,15000 ..... 7,35000 ...7,50000 Bank DBS Indonesia .................................6,30000 .....6,55000 ... 6,95000......7,15000 ..... 7,25000 ...7,35000 Bank HSBC ................................................. 6,35000 .... 6,60000 ... 6,90000.... 7,25000 .....7,50000 ... 7,75000 Bank Internasional Indonesia ................. 6,25000 .... 6,50000 ... 6,85000....6,95000 ...... 7,10000 ...7,25000 Bank Mandiri ..............................................6,30000 .....6,55000 ....7,00000.... 7,25000 .....7,50000 ... 7,75000 Bank Mega ..................................................6,20000 .... 6,45000 ....6,72000....6,90000 .....7,20000 ...7,30000 Bank Mizuho Indonesia ............................ 6,35000 .... 6,45000 ... 6,90000.... 7,20000 .....7,45000 ... 7,70000 Bank Negara Indonesia 1946 ..................6,30000 .... 6,50000 ....7,00000.... 7,20000 .....7,40000 ...7,60000 Bank OCBC NISP, Tbk ............................... 6,25000 .... 6,40000 ... 6,85000......7,10000 ..... 7,25000 ...7,50000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ....... 6,35000 .....6,55000 ....7,00000.... 7,20000 .....7,50000 ... 7,70000 Bank Panin Indonesia .............................. 6,25000 .... 6,50000 ... 6,95000.... 7,00000 .....7,00000 ...7,00000 Bank Permata Tbk .................................... 6,25000 .... 6,45000 ....6,75000....6,90000 ...... 7,10000 ...7,20000 Bank Rakyat Indonesia............................. 6,25000 .... 6,50000 ...6,80000.... 7,00000 .....7,05000 .... 7,15000 Bank Tabungan Negara ............................ 6,25000 .... 6,50000 ... 6,95000.... 7,20000 .....7,30000 ...7,35000 Bank UOB Buana ....................................... 6,25000 .... 6,45000 ... 6,90000.... 7,20000 .....7,40000 ...7,60000 Deutsche Bank AG ....................................6,30000 .... 6,45000 ....7,00000.... 7,20000 ..... 7,35000 ...7,50000 JP Morgan Chase Bank ............................ 6,25000 .... 6,50000 ...6,80000.... 7,00000 ..... 7,25000 ...7,50000 Standard Chartered Bank ........................6,30000 .... 6,50000 ....7,00000.... 7,30000 .....7,50000 ... 7,70000 JIBOR
Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ........................6,20000 .... 6,40000 ....6,70000... 6,80000 .....7,00000 ...7,00000 Suku Bunga Tertinggi(%) ........................ 6,35000 .....6,55000 ....7,00000.... 7,25000 .....7,50000 ... 7,75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ........................6,27600 .....6,49200 ...6,88680.... 7,09000 ..... 7,28000 ...7,44200 Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) ........................6,20000 .... 6,40000 ....6,70000... 6,80000 .....7,00000 ...7,00000 Suku Bunga Tertinggi(%) ........................ 6,35000 .....6,55000 ....7,00000.... 7,25000 .....7,50000 ... 7,75000 Suku Bunga Rata(%) .................................6,27600 .....6,49200 ...6,88680.... 7,09000 ..... 7,28000 ...7,44200
Suku Bunga Depos to Bu an
Bank
Be aku 0
0 20 0
PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %)
Rupiah ......................................................................................................................................................................... 7,00 Dolar AS ...................................................................................................................................................................... 2,75 BPR (Rp) ....................................................................................................................................................................10,25 SIBOR
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Chinatrust ........................................................... EUR .....................2,00.................... 2,00 ....................1,75........................ 1,75 Bank BRI........................................................................ EUR ......................0,75......................1,00 ...................1,00........................1,00 Bank Kesawan .............................................................. Sin$.....................0,50.................... 0,50 ..................0,50...................... 0,50 Bank Mestika ............... S $ 0 75 0 75 0 75 0 75 B C MB N S $ 0 05 0 0 0 25 0 25 EUR 0 25 0 25 0 35 0 45 A $ 3 00 3 00 3 00 3 00 B C A SGD 25 25 25 25 EUR 00 00 00 00 JPY 0 00 0 00 0 00 0 00 AUD 2 50 2 50 2 50 2 50 GBP 50 50 50 50 B Y 0 0 0 0 0 0 0 0 P 00 00 00 00
US$ (07 Apr’11) ............................................ 0,24172 ......0,27639 ....0,29939.....0,45972 ......0,61433 .... 0,78156 SIN$ (07 Apr’11) ...........................................0,31250 ..... 0,37500 ....0,43750.... 0,56250 ..... 0,67556 ... 0,75832 SWAP (Sin$, 07 Apr’11).............................. 0,18908 ...... 0,21079 ....0,22394.....0,36730 ...... 0,51707 ...0,68077 Libor ($ 07 Apr’11).......................................0,23138 ...... 0,26150 ....0,28950....0,45088 .....0,60975 ....0,77775 EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (25 Mar’11) ...0,864 ....0,919 .....1,053 ......1,203 ...... 1,401 .......1,513 ... 1,670 ......1,752 ...... 1,818........1,962 Euribor (28 Mar’11) ... 0,870 ...0,932 .....1,062 .......1,210 ...... 1,410 .......1,521 ... 1,679 ......1,760 ......1,828......... 1,971 Euribor (29 Mar’11) ...0,882 .. 0,948 .....1,073 ....... 1,219 ...... 1,416 .......1,531 ...1,690 ......1,770 ..... 1,838........1,980 Euribor (30 Mar’11) ... 0,892 .. 0,960 .... 1,084 ....... 1,231 ..... 1,426 ...... 1,541 ... 1,700 ..... 1,782 ..... 1,848........1,992 Euribor (31 Mar’11) .... 0,902 .. 0,968 .....1,092 ...... 1,239 ...... 1,431 ..... 1,546 ... 1,704 ..... 1,785 ......1,852........1,996 Euribor (1 Apr’11)........ 0,910 .. 0,984 .......1,101 ...... 1,249 ...... 1,441 ..... 1,556 .....1,715 ......1,797 ..... 1,866........2,013 Euribor (4 Apr 11) ...... 0,917 ...0,993 ......1,108 ...... 1,255 .....1,448 ..... 1,563 ....1,720 .....1,804 ......1,873........2,021 Euribor (5 Apr’11)...... 0,933 ... 1,003 .......1,118 ...... 1,262 ..... 1,455 ..... 1,568 ....1,724 .....1,807 ......1,877.......2,025 Euribor (6 Apr’11)...... 0,954 .... 1,014 ...... 1,127 ...... 1,269 ..... 1,465 ......1,576 ....1,730 ......1,813 ..... 1,884.......2,033 Euribor (7 Apr’11) .......1,000 ....1,039 .......1,141 ......1,280 ..... 1,478 ..... 1,585 ....1,740 ......1,821 .......1,891...... 2,042 Euribor (8 Apr’11) ......1,068 ....1,077 ......1,158 ......1,294 ..... 1,493 ..... 1,599 ....1,756 ..... 1,837 ......1,906.......2,057
ENERGI
i2 India tutup sementara PLTN unit 3 NEW DELHI: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kaiga, India, ditutup setelah alarm mendeteksi asap mengepul dari pabrik itu. Alarm deteksi asap muncul di ruang pengendali unit 3, setelah PLTN berkapasitas 220 MW itu ditutup. Demikian laporan kantor berita India PTI mengutip pernyataan Nuclear Power Corporation of India Limited (NPCIL) di Kaiga, Kabupaten Uttar Kannada, negara bagian Karnataka. "Pada pemeriksaan di wilayah itu telah ditemukan tidak ada yang tidak normal. Sebagai tindakan pencegahan, unit ditutup," kata Direktur Stasiun J.P. Gupta kemarin. Operator pembangkit nuklir itu mengatakan uji pengawasan yang rutin telah direncanakan untuk unit-3 sebelum Mei, ketika pabrik itu akan ditutup untuk beberapa pekan. "Setelah unit ditutup negara bagian, keputusan diambil untuk memanfaatkan kesempatan ini dan melakukan tes sekarang." Jumlah PLTN: 20 Kapasitas listrik: 4.780 MW
Profil PLTN di India
Operasi komersial Unit 3: 6 Mei 2007 Kapasitas listrik Unit 3: 220 MW
Sumber: NPCIL
ANTARA/ILHAM NESABANA
EKSPLORASI Produksi migas terhambat aturan PEKANBARU: Kepala Perwakilan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Sumatra Bagian Utara, Baris Sitorus, menyatakan tumpang-tindih antara regulasi kehutanan dan pertambangan telah menghambat peningkatan produksi migas di Provinsi Riau. “Aturan kehutanan dan pertambangan yang tidak sinkron jadi penghambat, padahal pemerintah menginginkan produksi migas terus ditambah,” kata Baris pekan lalu. Dia memberi contoh tumpang tindih regulasi pada proses eksploitasi minyak Kondur Petroleum SA di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Beroperasinya perusahaan yang berafiliasi dengan Grup Bakrie itu menuai protes karena belum memiliki izin pelepasan kawasan hutan. Menurut dia, BP Migas tak bisa menghentikan operasional Kondur karena dinilai sudah sesuai dengan peraturan pertambangan yang ada sebelum peraturan kehutanan diterbitkan pemerintah. (ANTARA)
HOTEL & RESTAURAN
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Konsumsi masih lampaui kuota BPH Migas perketat distribusi BBM subsidi ke daerah BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi konsumsi premium dan solar bersubsidi hingga akhir Maret 2011 masih melebihi kuota. Direktur BBM BPH Migas Erie Soedarmo mengungkapkan realisasi konsumsi premium hingga akhir Maret 2011 mencapai 2.071.435 kiloliter (kl) atau melebihi 7,6% dari kuota 1.925.601 kl. Sementara itu, realisasi konsumsi solar bersubsidi sebesar 1.188.158 kl atau melebihi 11,3% dari kuota 1.067.382 kl. Akan tetapi, khusus untuk minyak tanah, realisasinya masih 24,6% di bawah kuota, yakni 163.083 kl dari kuota 216.750 kl. “Itu angkanya belum diverifikasi ya, masih hitungan kasar. Kira-kira segitu, ada kelebihan kuota untuk premium dan solar,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis kemarin. Erie menjelaskan secara kumulatif Januari-Maret 2011 realisasi konsumsi premium sudah 7% di atas kuota dan konsumsi solar bersubsidi sudah 9% di atas kuota. Adapun realisasi konsumsi minyak tanah masih 27% di bawah kuota. “Per daerah memang sudah ada kuotanya dan realisasinya beda-beda.” Pada Februari 2011, realisasi total konsumsi BBM bersubsidi sebesar 3.000.888 kl atau melebihi 5,22% di atas kuota yang sebesar 2.852.146 kl. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan realisasi Januari, realisasi pada Februari masih lebih rendah 7,95%. Jika dibandingkan dengan Februari, realisasi pada Maret total sebesar 3.422.676 kl melebihi 14% di atas realisasi Februari. Terkait dengan kemungkinan penyelundupan BBM bersubsidi yang menyebabkan konsumsi melebihi kuota, hingga saat ini BPH Migas masih terus menyeli-
diki kemungkinan-kemungkinan hal itu terjadi terutama di daerah perbatasan seperti di Ambon dan Natuna. “Diprediksi memang ada [penyelundupan], tetapi kita belum melakukan penindakan, nanti ketahuan. Kita masih terus bekerja sama dengan Angkatan Laut, hasil resminya [penyelidikan] belum keluar,” katanya. Erie memprediksi realisasi konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun diperkirakan bisa mencapai 42 juta kl, atau melebihi 3,5 juta kl di atas kuota yang ditetapkan dalam APBN 2011 sebesar 38,5 juta kl. Hal ini disebabkan oleh tren tingginya konsumsi sejak awal 2011 serta pengaturan BBM bersubsidi yang batal dilakukan tahun ini.
Kuota daerah Untuk mencegah over kuota, BPH Migas terus memperketat distribusi penyaluran BBM bersubsidi menindaklanjuti surat Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh per 1 April 2011 yang meminta BPH Migas dan PT Pertamina (Persero) untuk lebih memperketat pengawasan penyaluran BBM bersubsidi. Erie mengatakan saat ini BPH Migas terus melakukan rapat koordinasi dengan Pertamina untuk mengamati penyebab realisasi penyaluran BBM di satu daerah bisa melebihi kuota, sedangkan daerah lain kekurangan. “Bagaimana caranya memperketat penyaluran BBM bersubsidi? Setiap minggu sekarang kita cek penjualan BBM, kalau melebihi kuota di daerah ini kenapa, kalau kurang dari kuota kenapa,” ujarnya. Oleh karena itu, lanjutnya, kuota yang ditetapkan untuk setiap daerah menjadi tidak absolut. Artinya, kuota suatu daerah bisa digeser-geser untuk memenuhi kuota daerah yang lain. “Misalnya Jakarta over kuota sedangkan Bandung kurang. Bisa saja kuota yang kurang itu diambil dari Jakarta. Namanya pengendalian penyaluran, bisa kita tarik-ulur. Dulu kita cek sebulan sekali, sejak 1 April sekarang diperketat, setiap minggu kita cek,” tegasnya.
Premium
1.987.048 1.822.098 2.071.435 Solar
1.110.153 1.028.813 1.188.158
Jan-11 Feb-11 Maret 2011*)
Minyak tanah
Realisasi konsumsi BBM (kiloliter)
162.967 149.977 163.083
*) Belum diverifikasi
Sumber: BPH Migas
BISNIS/ILHAM NESABANA
Kepala BPH Migas Tubagus Haryono sebelumnya mengungkapkan sudah menetapkan volume kuota BBM subsidi untuk masing-masing daerah. “Angkaangkanya [volume kuota] per daerah sudah kita tetapkan dan bisa diberlakukan sehingga tidak melebihi total kuota tahun ini sebesar 38,5 juta kl,” tutur dia. Berdasarkan proyeksi kumulatif terhadap kuota BBM tahun ini, konsumsi secara nasional sampai April 2011 akan mencapai 13,03
juta kl atau melampaui kuota sebesar 5,97%. Perinciannya, untuk konsumsi premium akan mencapai angka 7,90 juta kl atau naik 7,55%, minyak tanah 625.145 kl atau lebih kecil 27,04%, dan solar 4,50 juta kl atau naik 10,05%. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Herawati Legowo sebelumnya mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan surat instruksi
kepada PT Pertamina (Persero) dan BPH Migas terkait upaya dan langkah peningkatan pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM bersubsidi mulai 1 April ini. “Mulai saat ini, kita akan betulbetul membagi kuota per daerah sehingga kalau kuota sudah habis akan dialihkan ke pertamax sesuai dengan instruksi Menteri ESDM [Darwin Zahedy Saleh],” kata dia, beberapa waktu lalu. (14) (
[email protected])
'Penjatahan daerah picu masalah sosial' OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Upaya pemerintah memberlakukan mekanisme penjatahan kuota pasokan BBM bersubsidi per daerah dinilai da-pat memicu persoalan sosial yang akan merugikan masyarakat. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan keinginan pemerintah memberlakukan mekanisme penjatahan kuota pasokan BBM bersubsidi per daerah bisa memicu persoalan sosial yang akan merugikan masyarakat. Dia berpendapat penjatahan
kuota pasokan per daerah itu tidak hanya menimbulkan kecemburuan dan diskrimanasi antardaerah, tetapi juga memicu terjadinya spekulasi di masyarakat. “Penjatahan itu [kuota BBM bersubsidi per daerah] akan menyebabkan dampak-dampak negatif yang merugikan masyarakat dan memicu masalah sosial,” kata dia pekan lalu. Pembedaan kuota pasokan nasional dan masing-masing daerah, jelas dia, sama saja pemerintah membatasi secara paksa. “Panic buying, spekulan, kecemburuan antardaerah, dan penimbunan dengan membo-
rong BBM terlebih dahulu, akhirnya memicu antrean di SPBU-SPBU karena akan terjadi kelangkaan. Pemerintah seharusnya memikirkan ini.” Untuk itu, dia meminta pemerintah jangan hanya terfokus pada volume kuota BBM bersubsidi dengan dalih untuk menjaga agar jatah yang ditetapkan dalam APBN 2011 semakin tepat sasaran dan volume. Menurut dia, sudah seharusnya pemerintah menerapkan kebijakan harga BBM subsidi yang berfluktuasi dengan menaikkan atau menurunkan secara berkala setiap bulan.
OTOMOTIF
ANTARA/AGUS TRI
ELEKTRIFIKASI KENDARAAN:
Dirut PT Perusahaan Lilstrik Negara (Persero) Dahlan Iskan (kiri) didampingi Direktur Operasi Indonesia Barat Moch. Harry Jaya Pahlawan melakukan uji coba kendaraan motor listrik di halaman PLN Kantor Pusat, Jakarta, Jumat. Dahlan Iskan
bercita-cita akan melakukan elektrifikasi kendaraan bermotor untuk mengurangi pemakaian BBM dan mengurangi polusi. Elektrifikasi kendaraan tahap awal akan dilakukan di pulau tertentu, ini bisa menjadi program nyata pada 2 tahun mendatang.
Timah prediksi kenaikan produksi kuartal I BISNIS INDONESIA
FURNITUR
JAKARTA : Produksi logam timah PT Timah (Persero) Tbk pada kuartal I/2011 diperkirakan lebih tinggi dari produksi kuartal I/2010 yang dipicu oleh tingginya permintaan. Corporate Secretary Timah Abrun Abubakar mengatakan permintaan yang lebih tinggi itu disebabkan pada kuartal I/2010 banyak terjadi hujan yang mengganggu produksi. Untuk awal tahun ini, situasinya lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Akan tetapi, Abrun enggan menjelaskan lebih jauh terkait dengan tingginya permintaan tersebut. “Pada kuartal I/2011 ini permintaan lebih baik karena pada tahun lalu sering hujan. Setelah kuartal I ini, di atas April biasanya kita mulai menggenjot produksi,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis kemarin. Abrun mengatakan angka final realisasi produksi kuartal I/2011 hingga saat ini masih difinalisasi. Namun, dia mengindikasikan situasi per kuartal I/2011 lebih baik yang dipicu oleh tingginya harga timah rata-rata sebesar US$30.000 per ton. “Produksi kelihatannya lebih baik dari kuartal I tahun lalu, angka finalnya masih difinalisasi. Yang jelas harga lebih bagus dari tahun
kemarin, karena kuartal I/2011 ini harga rata-rata hampir US$30.000 per ton.” Pada kuartal I/2010, harga ratarata logam timah di bawah US$20.000 per ton. Tahun ini, Timah memperkirakan konsumsi logam timah dunia akan mengalami kenaikan sekitar 10% dari tingkat konsumsi pada tahun 2010 sebesar 330.000 ton. Hal ini dilihat dari mulai pulihnya daya beli konsumen terutama terhadap produk-produk consumer goods dan elektronik. Produksi logam timah pada 2011 diprediksi meningkat menjadi 345.000 ton, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah permintaan pada tahun 2011 yaitu sekitar 370.000 ton. Perseroan memperkirakan harga rata-rata logam timah tahun ini yang diterima perseroan diprediksi sekitar US$23.000 /ton. Produksi logam timah 2010 adalah sebesar 40.413 mton, atau 10% lebih rendah dibandingkan dengan produksi 2009 sebesar 45.086 mton. Penurunan volume produksi logam di mana sebagian produksi memanfaatkan produk bijih yang dihasilkan dan persediaan bijih yang ada memiliki konsekuensi
penurunan volume terak (barang dalam proses) sebesar 25% dari sebelumnya pada 2009 sebesar 8.215 ton menjadi 6.197 ton pada 2010. Belum lama ini Timah menyatakan rencana pengalokasian dana Rp100 miliar untuk pembangunan tahap awal pabrik tin chemical di Bangka Belitung pada akhir tahun ini, atau paling lambat awal 2012. Selain itu, pendapatan perseroan sepanjang 2010 diperkirakan mencapai Rp6,96 triliun dengan mempertimbangkan harga rata-rata selama tahun lalu yang mencapai US$19.000 per ton dan volume penjualan di kisaran 40.000 ton. Direktur Utama Timah Wachid Usman mengatakan dana Rp100 miliar akan digunakan untuk membangun infrastruktur awal, seperti pembebasan lahan dan infrastruktur sebelum pabrik tersebut dibangun. “Ke depan, kami memang ingin memperbesar bisnis di sektor hilir,” ujarnya. Menurut Wachid, kapasitas produksi pabrik tin chemical di Cilegon kini 6.000 ton per tahun, dan akan dinaikkan menjadi 10.000 ton per tahun pada akhir tahun ini. Hasil produksi pabrik tersebut akan digunakan untuk kepentingan ekspor a.l. Jepang dan Korea Selatan. 14)
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
TEKNOLOGI INFORMASI
i3
Program IntelTeach berlanjut JAKARTA: Perusahaan prosesor Intel melanjutkan pengembangan program IntelTeach di sektor pendidikan Indonesia. Santhosh Vishwanathan, Country Manager Intel Indonesia, mengatakan pengembangan di sektor pendidikan merupakan hal penting dan menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Intel di Indonesia. “Komitmen kami di sektor pendidikan akan terus ada. Kurikulum dan metodologi termasuk lokasi program akan terus kami evaluasi secara berkelanjutan dengan menggandeng asosiasi guru dan Kementerian Pendidikan Nasional,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. Menurut Santhosh, program tersebut penting agar guru-guru di Indonesia mendapatkan pelatihan dan memahami penggunaan teknologi informasi di dunia pendidikan terutama pada saat mereka mengajar dengan metodologi pendidikan dan pelatihan bersertifikat dasar dan lanjutan.
Pelatihan Intel kepada guru (orang guru) Akhir 2010
15.000
Total pelatihan (sejak 2007 hingga kini)
STARTUP LOKAL:
Salah satu pendiri/inisiator StartupLokal Natali Ardianto menjelaskan kepada wartawan tentang komunitas usaha rintisan di bidang teknologi informasi (StartupLokal) di sela-sela peringatan HUT pertama komunitas itu di Jakarta, akhir pekan lalu. Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan buku berjudul StartupLokal Kita: Ide, Dedikasi dan Strategi. Saat ini telah bergabung lebih dari 700 anggota pelaku startup. BISNIS/KELIK TARYONO
50.000
Revisi aturan menara beri kepastian Sumber: Intel
Pemerintah daerah diharapkan punya kebijakan seragam
BISNIS/APH/ILHAM NESABANA
KLIK Dell investasi layanan TI JAKARTA: Dell menanam modal US$1 miliar untuk solusi dan layanan teknologi baru yang diklaim vendor itu akan membantu para pelanggannya melakukan inovasi dan mendorong hasil bisnis pada era virtual. Steve Schuckenbrock, President Dell Services, mengatakan investasi itu memberikan solusi, layanan dan opsi pengiriman berbasis cloud computing yang akan membantu para pelanggan mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan pengiriman informasi. “Kemajuan teknologi, metode pengiriman dan pergerakan menuju model TI seperti cloud telah mengubah cara dasar bisnis beroperasi,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Bisnis pekan lalu. Menurut Steve, dengan perubahan transformasi, terdapat manfaat dari kecepatan untuk memasarkan dan fleksibilitas dalam organisasi. Adapun pada tahun fiskal yang sedang berjalan saat ini, Dell mengeksekusi rencana pembangunan berbagai data center berbasis pada generasi berikut cloud yang mengoperasikan dan memberikan efisiensi sesuai dengan skala kebutuhan.
OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana pemerintah merevisi aturan tentang pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi bersama diharapkan mampu meminimalkan kendala yang dihadapi antara investor dan pemda setempat. Pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi bersama diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri No. 18/2009, Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2009, Menteri Kominfo No. 19/Per/M.Kominfo/3/2009, dan Kepala BKPM No. 3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi yang ditetapkan dan mulai berlaku sejak 30 Maret 2009. Sahat Simanjuntak, Direktur PT Padi Mekatel, perusahaan pe-
nyedia menara bersama, mengatakan keberadaan peraturan bersama itu belum sepenuhnya memberikan jaminan kepada investor terhadap pembangunan menara telekomunikasi. Menurut dia, hal itu antara lain disebabkan oleh otonomi daerah yang menyebabkan setiap daerah memiliki kebijakan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bertolak belakang dengan peraturan bersama yang ditetapkan. Selain itu, penyelenggaraan menara telekomunikasi di daerah juga sering terkendala oleh perspektif negatif dalam masyarakat yang kadang kala juga ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. “Jika memang akan dilakukan revisi terhadap peraturan bersama itu sebaiknya pemerintah sekaligus mengakomodasi kendala yang terjadi di lapangan, terlebih terkait dengan kebijakan pemda,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan tanggal
PT Telkomsel
37.000 PT XL Axiata Tbk
22.191 PT Hutchinson
Base transceiver station di Indonesia
12.000 PT Bakrie Telecom Tbk
3.900 Sumber: Dari berbagai sumber, diolah
30 Maret 2011 lalu merupakan batas akhir masa transisi dan peralihan terhadap pembangunan dan penyediaan menara telekomunikasi untuk digunakan sebagai menara bersama. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan penerapan peraturan bersama di berbagai daerah masih menemui kendala. Kendala itu seperti banyaknya pemda yang mempertanyakan kekuatan hukum peraturan bersama tersebut dan cukup banyak peraturan
BISNIS/ILHAM NESABANA
daerah yang bertentangan.
Pungutan berbeda Peraturan yang bertentangan itu a.l. adanya pemda yang menghendaki penyelenggara telekomunikasi menggunakan tower provider yang ditunjuk pemda, banyak daerah menetapkan IMB berjangka waktu secara berulang untuk kurun waktu tertentu. Selain itu, ada pemda yang menerapkan izin gangguan HO untuk semua menara dan berbatas waktu.
Selain itu, ada pemda yang menerapkan IMB tersendiri untuk antena di atas gedung walaupun tingginya hanya 6 meter, penetapan Cellplan dengan risiko menara existing berpotensi dirobohkan, zona yang ditetapkan pemda tidak sepenuhnya mempertimbangkan aspek pelayanan telekomunikasi. Bahkan, ada sejumlah izin dan pungutan lain terhadap menara selain IMB (izin prinsip, izin operasional dan lainnya) tanpa mengacu pada UU yang berlaku. Dalam hal ini, banyak Pemda mengacu pada UU No. 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemda yang memberikan kewenangan mengenakan retribusi pengendalian menara dengan tarif paling tinggi 2% dari nilai jual objek pajak (NJOP) menara. Menurut dia, dari 524 pemkab/pemkot terdapat 13 pemda yang menerapkan 2% dari NJOP menara dan sekitar 50 pemda yang sedang dalam proses pembuatan perda retribusi pengendalian menara dan cenderung menerapkan 2% dari NJOP menara. (
[email protected])
(BISNIS/ROY)
Cloud computing terkendala infrastruktur
Telkom gabung fixed & nirkabel broadband OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyinergikan layanan Internet cepat melalui fixed broadband Speedy dan broadband nirkabel Telkomsel Flash untuk memenuhi pesatnya kebutuhan layanan akses Internet berkecepatan tinggi. Agina Siti Fatimah, Operation Vice President Public Relation Telkom, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menggabungkan stabilitas Internet broadband tetap dengan kenyamanan Internet bergerak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. “Penyesuaian ini dilakukan baik di sisi tarif, paket maupun gaya hidup. Kami akan terus meningkatkan pemasaran produk akses Internet cepat Speedy dengan menargetkan pencapaian 2,5 juta-2,7 juta pelanggan hingga akhir tahun 2011,” ujarnya kemarin. Telkom berencana menggabungkan segmen fixed wireless broadband dengan highspeed wireless broadband yang artinya, pelanggan Speedy tetap bisa menikmati Internet yang stabil di rumah, namun ketika ia berada di luar rumah tetap bisa terhubung dengan Internet. Selain merupakan penyedia layanan Internet yang memiliki gateway terbesar di Indonesia dengan backbone hingga terrabit per second, Telkom akan menambah titik-titik hotspot Speedy di ruang-ruang publik. Saat ini, kapasitas
jaringan Speedy mampu melayani 2,5 juta pelanggan. Dia mengatakan untuk meningkatkan penetrasi pelanggan Speedy, Telkom menjalankan strategi bundling dengan produkproduk lainnya, seperti YesTV (Telkom Vision) dan telepon rumah, serta melalui penerapan skema tarif yang lebih menarik. Menurut dia, selama ini Telkom telah mampu menyediakan layanan Internet cepat yang stabil melalui layanan TelkomSpeedy dan TelkomselFlash. Adapun jumlah pelanggan Speedy diklaim Telkom terus tumbuh signifikan dan telah mencapai hampir 1,7 juta pelanggan tahun 2010 atau telah mencatat peningkatan pendapatan sebesar 38% dan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 44%. Secara nasional, Telkom dominan dalam pemasaran produk akses Internet cepat dengan menguasai sekitar 80% pangsa pasar dibandingkan dengan kompetitor lain. Sementara itu, berbagai inovasi dan pengembangan terus dilakukan terhadap layanan tersebut seperti peningkatan kualitas jaringan dan infrastruktur serta memperbanyak konten untuk memenuhi berbagai segmen pelanggan. ”Peningkatan ini tidak hanya dari sisi kecepatan akses yang ditingkatkan, namun juga bandwidth. Misalnya, pelanggan Speedy dengan kecepatan akses 1 Mbps, infrastrukturnya harus lebih baik dibandingkan dengan sekarang sehingga akses Internet lebih nyaman.”
OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
PASOKAN TURUN:
Sejumlah pengunjung memilih komputer dan notebook yang dipajang pada salah satu stan pameran komputer Mega Promo di Landmark Convention Hall, Jl Braga Bandung, Jawa Barat, kemarin. Pasokan kompo-
nen inti komputer di Indonesia pada 2 bulan ke depan diperkirakan berkurang sekitar 20% sebagai dampak dari gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Jepang beberapa waktu lalu.
Pembahasan RUU Konvergensi Telematika molor OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Target Kemenkominfo untuk membawa RUU Konvergensi Telematika pada pembahasan di DPR pertengahan tahun ini bakal meleset karena proses harmonisasi aturan di Kementerian Hukum dan HAM yang berkepanjangan. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan proses harmonisasi tersebut bakal memakan waktu cukup lama. Hal tersebut, antara lain disebabkan oleh banyaknya antrean RUU lain yang sudah masuk sebelumnya di Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, proses harmonisasi yang cukup lama tersebut juga disebabkan oleh keterkaitannya dengan pembahasan UU lain, meliputi revisi UU Penyiaran, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi (Tipiti) yang menjadi domain Kemenkominfo.
Menurut dia, harmonisasi RUU Konvergensi Telematika juga dihadapkan pada masalah-masalah yang menjadi fokus pengaturan dari konvergensi, yaitu menyangkut infrastruktur teknologi, dan model bisnis ke depan. “Target kami paling lambat Desember tahun ini karena masih ada beberapa poin eveluasi yang dilakukan dalam proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM, selain menunggu giliran harmonisasi UU lain yang sudah masuk lebih dulu,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Gatot menuturkan keterkaitannya dengan UU lain tersebut seperti dalam poin yang mengatur tentang penyiaran, termasuk keberadaan media. Dalam hal ini, keberadaan media sebagai penyedia konten tetap dimasukkan dalam revisi UU Penyiaran. Selain itu, dalam RUU Konvergensi Telematika juga mengatur poin tentang aktivitas transaksi elektronik yang berbenturan dengan UU ITE
yang kini juga dalam proses revisi di kementerian. Adapun, RUU Tipiti yang tengah disusun juga mengarah pada pengaturan konvergensi dan transaksi elektronik, sehingga masih diperlukan sejumlah evaluasi dan pengkajian. “Semakin banyak dievaluasi dan dikaji, maka akan semakin banyak ditemukan benturan dan pengaturan yang tidak efektif. Sebenarnya kami juga berharap empat UU tersebut bisa masuk pembahasan paling lambat pada Desember,” katanya. Sebelumnya, RUU Konvergensi dinilai mutlak diperlukan mengingat layanan telekomunikasi mulai bersinggungan dengan industri penyiaran. UU baru ini sekaligus merevisi UU Telekomunikasi No.36/1999 yang dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. RUU Konvergensi Telematika mulai dirancang pemerintah sekitar pertengahan tahun lalu dan ditargetkan dapat masuk pembahasan DPR sekitar pertengahan 2011 untuk dapat segera disahkan menjadi UU.
JAKARTA: Dorongan terhadap implementasi dan adopsi teknologi cloud computing di Indonesia perlu dipertanyakan menyusul kondisi infrastruktur layanan data yang dinilai belum siap. President Director IBM Indonesia Suryo Suwignjo mengatakan cloud computing sebenarnya merupakan konsep layanan data yang sudah lama digagas, hanya saja temanya yang baru diperkenalkan dan banyak dilakukan pengembangan. Menurut dia, implementasi cloud computing membutuhkan ketersediaan jaringan layanan data optimal sebagai jaminan terhadap bekerjanya konsep penyimpanan data pengguna yang tidak terlihat (di awan). Namun, ketersediaan infrastruktur untuk jaringan layanan data di Indonesia hingga kini belum optimal, terutama terkait dengan penyediaan bandwidth yang masih terbatas. Akibatnya, sering terjadi gangguan koneksi Internet. Selain itu, jaringan layanan data di Indonesia hingga kini juga belum merata, dengan penyediaannya yang cenderung difokuskan di kota-kota besar, meski pihak operator terus melakukan pengembangan di daerah. “Adopsi cloud computing di Indonesia masih perlu dipertanyakan karena infrastrukturnya belum optimal seperti dalam penyediaan bandwidth. Saya pikir implementasinya masih membutuhkan waktu lama,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan
pengembangan berbasis Internet. Awan (cloud) adalah metafora dari Internet yang sering digambarkan dalam diagram jaringan komputer, serta abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Awan sekaligus moda komputasi di mana kapabilitas terkait dengan teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service). Dengan begitu, pengguna dapat mengakses lewat Internet tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Cloud computing sekaligus merupakan paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di Internet dan tersimpan sementara di komputer pengguna (client) seperti desktop, komputer tablet, dan notebook. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum yang dapat diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Director & Country Manager Qualcomm Indonesia Harry K. Nugraha justru menilai saat ini Indonesia telah banyak mengadopsi layanan cloud computing, khususnya untuk public cloud seperti gmail, facebook dan berbagai aktivitas jejaring sosial lainnya. Namun, adopsi cloud computing untuk aktivitas bisnis atau private cloud saat ini memang masih banyak dipertanyakan, terutama terkait dengan keamanan data, mengingat persaingan bisnis yang mungkin terjadi sehingga memungkinkan terjadinya pencurian dan perusakan data.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
Kalibaru akhirnya ditender terbuka
MULTIMODA Kalstar & Wings senggolan
Pelindo II berpeluang menangkan tender
JAKARTA: Pesawat Kalstar saat ditarik menuju landas pacu menyenggol pesawat Wings Air di parkiran terminal 1C Bandara Soekarno—Hatta kemarin pagi. Insiden senggolan antara pesawat Boeing 737-300 milik Kalstar registrasi PK-KSN dengan pesawat MD-80 milik Wings Air (grup Lion Air) registrasi PK-WIY tersebut terjadi pada Minggu, 10 April 2011, pukul 05.30 WIB. Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Hari Cahyono mengatakan insiden ini mengakibatkan kerusakan serius di bagian rudder pesawat Kalstar dan elevator pada pesawat Wings Air. “Kedua bagian yang rusak tersebut merupakan instrumen penggerak atau penentu arah pesawat ketika mengudara,” katanya.
OLEH BERLIANA ELISABETH S Bisnis Indonesia
JAKARTA: Keputusan untuk menggelar tender proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di kawasan utara Kalibaru sudah final dengan ditandatanganinya rencana induk Teluk Jakarta. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan master plan (rencana induk) Teluk Jakarta sudah rampung dan sudah ditandatangani pada Selasa pekan lalu. Dengan kata lain, tender proyek Pelabuhan Kalibaru menjadi wewenang Badan Otoritas Pelabuhan (BOP) Tanjung Priok, bukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Kendati demikian, Menhub menilai PT Pelindo II berpeluang besar untuk memenangkan tender, karena termasuk inisiator dan juga salah satu Badan Usaha Pelabuhan (BUP). “Pelindo II memiliki fasilitas, banyak aspek yang bisa memenangkan Pelindo II. Saya yakin Pelindo II unggul, asal dijalankan sesuai syarat,” tutur Freddy usai acara pelepasan KM Lalobar untuk menjemput TKI, Jumat pekan
(BISNIS/BES)
Armada Transmusi ditambah PALEMBANG: Pemerintah Kota Palembang akan menambah lagi armada transportasi Transmusi dengan menganggarkannya di dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan mendatang. Palembang Harnojoto, Ketua DPRD Kota Palembang, mengatakan armada Transmusi saat ini sebanyak 75 unit dan yang akan datang ditambah lagi jumlahnya dalam menyambut SEA Games ke-26. “Dalam APBD perubahan, Pemerintah Kota Palembang menganggarkan lagi sekitar 80 unit armada Transmusi,” ujarnya kemarin. (ANTARA)
KA jalur utara terganggu SEMARANG: Ratusan penumpang kereta api telantar di sejumlah stasiun akibat dua gerbong Kereta Api Eksekutif Bangunkarta jurusan Jakarta— Jombang anjlok di sekitar Stasiun Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Minggu pukul 00.10 WIB. Sapto Hartoyo, Kepala Humas Daerah Operasi IV Semarang PT Kereta Api Indonesia, mengatakan dua gerbong dari delapan gerbong KA Bangunkarta anjlok di Desa Tegowanu Kulon, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah atau 100 meter dari Stasiun Tegowanu. “Setidaknya ada empat KA ke arah timur [Surabaya] yang tertunda keberangkatannya,” ujarnya kemarin. (ANTARA)
Kronologi polemik hak pengembangan proyek Kalibaru 8 Maret Rapat koordinasi yang dipimpin Wapres Boediono mengamanatkan pengembangan pelabuhan Kalibaru tahap I tanpa melanggar. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan PT Pelindo II akan menggandeng BNI dan BRI untuk penandaan proyek 9 Maret Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub menegaskan proyek Kalibaru ditender terbuka menunggu disahkannya Rencana Induk Teluk Jakarta awal April 23 Maret Pelindo II mengklaim telah mengantongi letter of intent dari BRI Rp8,8 triliun dan BNI Rp6 triliun untuk proyek Kalibaru tahap I. 5 April Menhub mengesahkan Rencana Induk Teluk Jakarta sebagai pijakan untuk pengembangan proyek di Pelabuhan Tanjung Priok, Marunda Center, Bojonegara (Banten), Pelabuhan Cilamaya (Jawa Barat) 7 April Pertemuan di kantor Menko Perekonomian membicarakan rencana induk tersebut dan diputuskan bahwa proyek pelabuhan di kawasan utara Kalibaru tetap ditender terbuka. Sumber: Kompilasi berita
lalu. Rencana induk Teluk Jakarta itu mencakup pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok ke wilayah utara Kalibaru, pengembangan Pelabuhan Cilamaya, Marunda Center, dan Bojonegara sebagai pelabuhan curah cair. Setiap pelabuhan memiliki detail desain dalam rencana pengembangan induknya. “Dengan master plan ini, kementerian bisa mulai meluncurkannya sebagai program pemerintah dalam rangka pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok,” tegas Menhub.
Freddy menambahkan dalam pertemuan terakhir di Menko Perekonomian Kamis (7 April) untuk membicarakan rencana induk tersebut juga diputuskan bahwa proyek pelabuhan di kawasan utara Kalibaru tetap ditender terbuka. Menhub berharap tender Kalibaru dapat mendorong proyek lainnya karena kondisi daya tampung Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah tidak memadai lagi. “Tender ini sesuai dengan amanat undang-undang. Mudahmudahan ke depan bisa mendorong yang lain, karena volume
barang di Tanjung Priok sekarang sudah 4,8 juta TEUs, kira-kira tahun depan menjadi 6 juta TEUs,” kata Menhub. Dengan keputusan itu, maka tender Kalibaru digelar untuk mencari investor sekaligus operator pelabuhan pengembangan Tanjung Priok tersebut. Artinya, Pelindo II harus mengikuti tender di bawah kewenangan Badan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, Pelindo II yakin diberikan hak untuk melakukan tender konstruksi mengacu pada amanat rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono 8 Maret 2011. Rapat itu mengamanatkan bahwa pengembangan proyek Kalibaru tahap I diserahkan ke Pelindo II. Mengenai kemungkinan investor asing atau operator pelabuhan asing juga berpeluang memenangkan proyek Kalibaru, Menhub menegaskan investor asing itu harus mengantongi izin sebagai BUP terlebih dahulu. “Kalau orang bertanya, investor asing mau masuk, boleh tidak. Apakah mereka punya izin BUP tidak? Kalau tidak, ya gugur. Jangan lihat besarnya harganya, kalau tidak punya syarat administrasi, ya gugur,” tutur Menhub.
Siapkan tender BOP Tanjung Priok dan Kementerian Perhubungan mem-
persiapkan pembentukan panitia tender proyek Terminal Utara Kalibaru, agar bisa segera menyusun dokumen lelang proyek tersebut. Sahat Simatupang, Kepala BOP Tanjung Priok mengatakan, unsur panitia berasal dari Kemenhub dan BOP Tanjung Priok. “Mudah-mudahan Mei sudah bisa dilaksanakan. Proyek terminal Kalibaru tetap dilelang. Dalam UU Pelayaran sudah jelas aturannya harus seperti itu,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Dia mengatakan, instansinya juga telah menyelesaikan draft rencana induk (master plan) pelabuhan. Sahat menambahkan, peserta lelang proyek utara Kalibaru diwajibkan mengantongi izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang diterbitkan oleh Menteri Perhubungan. “Siapa saja yang mengantongi BUP silahkan berkompetisi untuk itu [lelang]. Saat ini PT Pelindo II juga sudah mengantongi izin BUP tersebut,” ungkapnya. Mengenai inventarisasi aset pelabuhan, Sahat mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan dokumen mengenai inventarisasi aset dan sudah dikirim ke Kementerian Perhubungan. “Nanti akan kami bentuk tim inventarisasi aset, sudah kami usulkan ke Kemenhub,” katanya. (K1) (
[email protected])
Mandala finalkan investor baru pekan ini OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mandala Airlines berjanji memfinalkan keberadaan inestor baru pada minggu ini, sehingga maskapai yang baru merasionalisasi 50% karyawannya ini siap terbang kembali pada Mei 2011. “Direktur utama Mandala sudah datang nemui saya kemarin [Kamis], mereka akan memberikan keputusan soal investor baru pada minggu depan,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub
Herry Bhakti Singayuda Gumay Jumat pekan lalu. Dia mengatakan direksi Mandala sudah menyampaikan bahwa pada pekan ini sudah ada keputusan final soal investor baru. Mengenai siapa investor baru tersebut, Herry juga mengaku belum diberitahukan perinciannya. “Investor barunya mixed [kombinas], bisa dari dalam negeri, bisa juga dari luar negeri, atau dari kalangan penerbangan atau bukan,” tutur Herry. Dengan finalnya investor baru ini, target Mandala untuk kemba-
li terbang kemungkinan dapat dicapai pada Mei 2011. Namun, Herry juga belum tahu jumlah pesawat yang nantinya dimiliki Mandala ketika masuknya investor baru. “Yang penting mereka harus punya pesawat dulu, kalau soal jumlah, harus ikuti aturan sebelum Januari 2012,” Dirjen Perhubungan udara itu. Mandala Airlines berhenti terbang sejak 13 Januari 2011 karena sudah tidak memiliki pesawat lagi. Pihak penyewa (lessor) menarik kembali pesawat sewaan
Mandala karena maskapai ini tidak mampu bayar. Akibat tidak terbang sejak Januari, Mandala memberhentikan 50% karyawannya sejak 1 April 2011 setelah sebelumnya merumahkan sebagian. Sejumlah karyawan mengaku sebelum menerima keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 1 April, mereka dirumahkan dengan tetap mendapat gaji penuh hanya dipotong uang absen. Untuk karyawan yang kena PHK, mereka mengaku puas de-
ngan tawaran perusahaan, yakni pesangon sesuai dengan ketentuan tenaga kerja. Mengenai rasionalisasi karyawan Mandala ini, Herry mengatakan tidak ikut campur karena ini urusan bisnis perusahaan. Head of Corporate Communications Nurmaria Sarosa mengatakan pihaknya terpaksa memberhentikan 50% karyawannya demi efisiensi. Namun, dia mengaku karyawan yang diberhentikan tidak dari tim inti (key person) hanya dari bagian administrasi.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 10—11 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MEDCORAL .....................................CMA....................................10-Apr .............11-Apr CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................10-Apr .............11-Apr PONTREMOLI .................................CMA....................................10-Apr .............11-Apr STX ASIA .........................................HASPUL ............................10-Apr .............11-Apr FORTUNE TRADER........................SINOKOR ...........................10-Apr .............11-Apr CAPE FLORES ................................OOCL..................................10-Apr .............11-Apr MAHAKAM RIVER .........................MERATUS ..........................11-Apr...............12-Apr STX QINGDAO.................................STX PAN OCEAN .............11-Apr...............12-Apr PRINCESS OF LUCK ......................WHL....................................11-Apr...............12-Apr UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................12-Apr..............13-Apr LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................12-Apr..............13-Apr LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................12-Apr..............13-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................12-Apr..............13-Apr CATENA ...........................................SDL.....................................12-Apr..............13-Apr CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................13-Apr..............14-Apr CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................13-Apr..............14-Apr WARNOW MASTER ........................MSL ....................................13-Apr..............14-Apr CAPE FORBY ..................................MSL ....................................13-Apr..............14-Apr KOTA HARTA ..................................PIL ......................................13-Apr..............14-Apr SINAR SUMBA................................SI.........................................13-Apr..............14-Apr YM IMAGE .......................................YML ....................................13-Apr..............14-Apr APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................14-Apr .............15-Apr EMPRESS HEAVEN........................COSCO ...............................14-Apr .............15-Apr GUAYAQUIL BRIDGE .....................K'LINE ................................14-Apr .............15-Apr MCC SANDIGAN .............................MSL ....................................14-Apr .............15-Apr FE YUN HE ......................................COSCO ...............................15-Apr .............16-Apr ITAL ONORE ...................................WHL....................................15-Apr .............16-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................15-Apr .............16-Apr HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................15-Apr .............16-Apr APL SHENZEN ...............................APL ....................................16-Apr .............17-Apr CAPE MOLLINI ..............................MSL .....................................16-Apr ......... 17-Apr (K1)
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri ILC UNION.MV ............................................ OCEAN GLOBAL SHIPPING PT. ............................... TO02 .....................09/04/11-20:00 ........................... KADE 202........................................KAOSHIUNG/TAIWAN............................ KAOSHIUNG/TAIWAN .......................... 10/04/11 19:00 LKH 6886. BG* ............................................... ARMADA MARITIM NUSANTARA. PT ................. MTIN ....................09/04/11-09:00 ........................... KADE 207........................................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 12/04/11 09:00 RICKMERS SEOUL. MV* ........................... SAMUDERA INDONESIA PT ..................................... TSJ .........................09/04/11-23:00 ........................... KADE 305........................................GENOA/ITALY............................................. SINGAPORE................................................ 10/04/11 16:00 ACX CRYSTAL. MV ..................................... NYK LINE INDONESIA .PT......................................... - ............................09/04/11-07:00 ........................... UTPK I BARAT .............................PORT KELANG/MALAYSIA.................... PORT KELANG/MALAYSIA .................. 10/04/11 20:00 NAJADE. MV^ ............................................... DJAKARTA LLOYD ........................................................ - ............................09/04/11-16:00 ........................... UTPK.I.UTARA.............................SURABAYA.................................................... TANJUNG PELEPAS ................................. 10/04/11 10:00 OCEAN EMERALD. MV ............................ ANDAL LAUTAN NIAGA PT. ..................................... - ............................09/04/11-06:00 ........................... UTPK.I.UTARA.............................SINGAPORE ................................................. JAKARTA...................................................... 10/04/11 16:00 SETTSU. MV ................................................... NYK LINE INDONESIA .PT......................................... - ............................09/04/11-09:00 ........................... KADE UTPK III ............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 10/04/11 18:00 MOL ACCLAIM. MV................................... TIRTA SAMUDERA CARAKA PT.............................. - ............................09/04/11-23:00 ........................... KADE UTPK III ............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 11/04/11 10:00
Dalam Negeri: VES FAIR-3. TK.............................................. TAMA SAMUDERA LINES.PT.................................... SBN ........................08/04/11-23:59 ........................... KADE 004........................................MARUNDA/JKT .......................................... TANAH GROGOT/KALTIM .................. 10/04/11 08:00 SINAR PADANG. MV* ................................ SAMUDERA SHIPPING SEVICES PT. ...................... PNP .......................08/04/11-20:00 ........................... DERMAGA 004.PNP....................PONTIANAK................................................ JAKARTA...................................................... 10/04/11 07:00 SIDAYU RAYA. KM ...................................... ALEXINDO YAKIN PRIMA PT. .................................. PNP .......................09/04/11-08:00 ........................... DERMAGA 004.PNP....................BATAM ........................................................... JAKARTA...................................................... 10/04/11 08:00 MM SEJATI. KM EX. KY FRIGG .............. BAHTERA ADHIGUNA PT ......................................... SUP ........................09/04/11-06:00 ........................... KADE 006........................................MAKASSAR/U.PANDANG ...................... MAKASSAR/U.PANDANG ..................... 10/04/11 18:00 APOL 3012. BG .............................................. NAGASAKTI TRANS SEGARA PT............................. MTIN ....................08/04/11-16:00 ........................... KADE 007 UTARA .......................BANJARMASIN/KALSEL.......................... BANJARMASIN/KALSEL ........................ 11/04/11 17:00 LUMOSO GEMBIRA. MV .......................... TANTO INTIM LINE PT............................................... DHUD ..................09/04/11-07:00 ........................... KADE 110........................................PONTIANAK................................................ PONTIANAK .............................................. 11/04/11 16:00 LAYAR EMAS-2518.TK/Ex.MP08 ............. BANGUN PUTRA REMAJA PT................................... SIHO .....................09/04/11-11:00 ........................... SINDULANG HONDOT P.........PANJANG ...................................................... PANJANG..................................................... 10/04/11 11:00
Pindah Sandar: MASITTAH II. BG*....................................... PELAYARAN MASITTAH LATIEF. PT ..................... TO01 .....................08/04/11-19:00 ........................... KADE 003........................................KUMAI/KALTENG..................................... KUMAI/KALTENG ................................... 10/04/11 23:59 JAKARTA FORTUNE. Ex.JOWO .............. INDONESIAN FORTUNE LLYOD PT. ...................... DIP ........................09/04/11-10:00 ........................... KADE 103........................................BATAM ........................................................... BATAM ......................................................... 10/04/11 23:59 PRATIWI RAYA. KM*.................................. SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ...................... DIP ........................09/04/11-12:00 ........................... KADE 104........................................PRAWANG .................................................... BANJARMASIN/KALSEL ........................ 10/04/11 16:00 MAGNOLIA STAR. MV* ............................ MERATUS LINE.PT ........................................................ - ............................09/04/11-01:00 ........................... KADE 210........................................MAKASSAR/U.PANDANG ...................... MAKASSAR/U.PANDANG ..................... 09/04/11 17:00 TIGA RODA .KM^^..................................... INDOBARUNA BULK TRANSPORT. PT ................. ANTA ....................09/04/11-11:30 ........................... KADE 212 (PI) ...............................SURABAYA.................................................... SURABAYA .................................................. 11/04/11 16:00 WARNOW MASTER. MV .......................... DJAKARTA LLOYD ........................................................ TO03 .....................09/04/11-01:00 ........................... KADE 301........................................TANJUNG PELEPAS .................................. PANJANG..................................................... 11/04/11 17:00 KOTA HASIL. MV......................................... PILINDO MEGAH SELATAN. PT .............................. - ............................09/04/11-20:00 ........................... UTPK I BARAT .............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 11/04/11 06:00 MERATUS BALIKPAPAN 1. KM .............. MERATUS LINE.PT ........................................................ - ............................09/04/11-05:00 ........................... UTPK I BARAT .............................BANJARMASIN/KALSEL.......................... BANJARMASIN/KALSEL ........................ 09/04/11 13:00 APL DALLAS. MV ........................................ APL INDONESIA PT....................................................... - ............................09/04/11-02:00 ........................... UTPK.I.UTARA.............................SINGAPORE ................................................. SINGAPORE................................................ 10/04/11 15:00 NASICO EAGLE. MV................................... SAMUDERA SUKSES MAKMUR. PT ....................... BFM .......................08/04/11-16:30 ........................... KADE BOGASARI .......................JAKARTA ....................................................... VIETNAM .................................................... 14/04/11 16:00 BORNEO STAR II. LCT ............................... GEBE JAYA SEJATI PT.................................................... MTIN ....................09/04/11-01:00 ........................... DOK INGGOM .............................SAMARINDA ............................................... SAMARINDA.............................................. 09/04/11 10:00 MACAU. KM .................................................. ALKAN ABADI PELAYARAN ..................................... TO02 .....................09/04/11-08:00 ........................... KADE 101........................................BALIKPAPAN ............................................... BALIKPAPAN.............................................. 09/04/11 23:59 (K1)
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
MASA
GJTL
350
ASII 2.375
5 345 4/4
50 2.300
5/4
6/4
7/4
8/4
SSTM 56.750
4/4
5/4
7/4
8/4
4/4
5/4
10
7/4
8/4
3.500
24/ 4/412 26/ 5/412 30/ 6/412
5/ 1 7/4
PYFA 2.050
175
265 6/4
SMCB 3.725
850 56.450
6/4
KLBF 330
6/ 8/41
4/4
5/4
7/4
8/4
5.350
25 2.000
6/4
INDF 145
4/4
5/4
1 130
6/4
7/4
8/4
4/4
50 5.300
5/4
6/4
7/4
8/4
4/4
5/4
6/4
7/4
8/4
GS Group siap gabung di Selat Sunda Lelang utamakan unsur transparansi OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, GS Group Construction, menyatakan minatnya berpartisipasi dalam proyek jembatan Selat Sunda (JSS) dan berencana berkonsorsium dengan perusahaan konstruksi dari negara lain.
JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO
TANPA JEMBATAN: Dua pelajar terpaksa me-
lepas sepatu saat harus menyeberangi Kali Putih di Seloboro, Salam, Magelang, yang masih dalam kondisi tanpa jembatan, kemarin. Banjir meterial vulkanik yang masih menjadi ancaman membuat rencana pembangunan kembali sarana publik berupa jembatan di beberapa titik lokasi menjadi terhambat.
PONDASI
Keikutsertaan GS Group Construction rencananya mulai dari segi investasi maupun penggarapan fisik proyek. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pemerintah tetap membuka peluang investasi untuk seluruh investor yang ingin bergabung proyek JSS, karena memang membutuhkan investor dengan kemampuan finansial yang kuat dengan adanya biaya yang dibutuhkan untuk proyek itu cukup besar. Namun, untuk investor asing diwajibkan bermitra dengan lokal jika ingin menggarap proyek di Tanah Air. “Sesuai dengan peraturan yang
Indikasi studi terdahulu proyek jembatan Selat Sunda Pembangunan jembatan sepanjang 28-30 km dilengkapi jalur kereta api 29 km, lebar 50-60 meter. Rute melewati Pulau Sangiang dan melalui dua palung dengan kedalaman mencapai 120 meter. Tinggi bebas vertikal jembatan 75 meter. Diperlukan uda ultra long-span bridge dengan panjang bentang masing-masing mencapai 2.200 s/d 2.500 meter. Biaya konstruksi Rp100 triliun (tanpa kereta api) s/d Rp150 triliun (dengan kereta api). Sumber: Diolah dari berbagai sumber
ada, siapa pun yang akan mengerjakan JSS harus bekerja sama dengan perusahaan swasta lainnya. Ini juga berlaku untuk proyek infrastruktur lainnya,” ujar Djoko, akhir pekan lalu. Proyek JSS cukup diminati investor asing. Beberapa waktu lalu Petronas juga menyatakan hal serupa. Selain mengundang di proyek itu, GS Group juga diajak berinvestasi dalam bidang infrastruktur lainnya seperti penyelenggaraan air bersih dan jalan tol. Dan sebagai kontraktor, mereka dapat berpartisipasi dalam berbagai bidang infrastruktur, yang masih membutuhkan sun-
tikan dana dari investor maupun kontraktor asing yang akan ikut berpartisipasi.
Sudah banyak Dihubungi terpisah, Dirjen Bina Marga Kementrian PU Djoko Murjanto mengatakan saat ini jumlah investor yang tertarik untuk membiayai dan membangun JSS sudah cukup banyak. Meski demikian, pemerintah belum dapat memberikan kepastian mekanisme pengadaan proyek JSS sebelum perpres pengaturannya resmi diterbitkan. Isian perpres tersebut, katanya, hingga kini masih dibahas oleh Kementerian Perekonomian dan
diharapkan dapat diterbitkan secepatnya menyusul rencana pemerintah melaksanakan groundbreaking proyek pada 2014. Djoko juga memastikan pelaksanaan lelang proyek tersebut nantinya akan mengutamakan unsur transparansi dan unsur kompetitif, sehingga hasil lelang dapat menunjuk pemenang yang paling kompeten. Adapun aturan yang masih digodok dalam perpres pelaksanaan proyek itu, lanjutnya, di antaranya mengenai mekanisme hungan kerja antara badan usaha dan pemerintah, rencana pengembangan kawasan sekitar jembatan, dan juga rencana pe-
ngelolaan jangka panjangnya. Sehingga diharapkan pengerjaan proyek jembatan terpanjang di Indonesia itu tidak terkendala di tengah jalan. “Kami masih konsentrasi pada mekanisme dan hubungan kerja badan usaha dengan pemerintah yang akan dituangkan dalam perpres tersebut,” ujar Djoko pada Bisnis kemarin. CEO GS Group Construction Woo Sang Ryong juga menyatakan ketertarikannya mendukung Visi Indonesia 2025, terutama dalam percepatan infrastruktur di Indonesia guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam rangka mencapai visi tersebut, pemerintah telah menegaskan pembiayaan pembangunan infrastruktur Tanah Air, tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pemerintah, tetapi juga mesti melibatkan pihak swasta. Jembatan Selat Sunda rencananya dibangun sepanjang 30 kilometer yang menghubungkan Banten dan Lampung. Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan JSS yakni sekitar Rp250 triliun dengan perincian Rp150 triliun untuk pembangunan fisik proyek dan sisanya untuk pengembangan kawasan dan keekonomian JSS tersebut. (
[email protected])
Bakrie segera bangun tol SUKABUMI: PT Bakrie Profil proyek Indo Infrajalan tol Ciawi Sukabumi struktur diPanjang 53,5 km minta segera Kebutuhan lahan 572,64 ha membangun konstruksi jaBiaya tanah Rp725,61 miliar lan tol BogorProgres pembebasan 7,97 ha Ciawi-Sukalahan bumi (BociSumber: Kementerian PU, April 2010 mi). “Kami memberikan batas waktu kepada PT Bakrie Insfrastruktur sebagai pemenang tender pembangunan jalan tol Bocimi agar segera membangun konstruksinya,” kata anggota Komisi V DPR Yudi Widiyana Adia, kemarin. Yudi menambahkan pemberian tenggat waktu ini disebabkan oleh perusahaan yang memegang 75% proyek tersebut selalu molor dengan alasan terhambat oleh pembebasan lahan. Untuk itu, pihaknya pada 18 April akan melakukan pertemuan dengan perusahaan tersebut dan PT Jasa Sarana yang juga memegang saham proyek ini sebanyak 25%. “Jika mereka tidak sanggup, kami dari Komisi V bisa mencari kontraktor yang baru agar pembangunan jalan tol ini bisa segera dilaksanakan,” tambahnya. (ANTARA)
Purwakarta jadi prioritas proyek jalan OLEH NATALINA KASIH WASIYATI Bisnis Indonesia
Singa Purwakarta Jaya
1.300 Berkah Segara Utama
PURWAKARTA: Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan jalan dan penyediaan infrastruktur jalan tol untuk mendukung kegiatan ekonomi industri di Purwakarta, Jawa Barat serta rencana pembangunan kawasan industri baru seluas 400 hektare di wilayah itu. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan Purwakarta memiliki dua produsen serat rayon yaitu PT South Pacific Viscose dan PT Indo Bharat Rayon dengan suplai terbesar kedua di dunia, selain itu juga terdapat sejumlah pabrik besar lainnya, untuk itu dibutuhkan dukungan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan industri di kabupaten ini. Dia menambahkan infrastruktur jalan tol yang diperlukan, khususnya koneksitas antara ka-
Pengelola kawasan industri di Purwakarta (ha)
500 Nurizki Salayu Indah
232 Purwakarta jadi prioritas
200 Cahaya Purwakarta Ekajaya
200 Sentraloka Adyabuana
150 Pancatama Griyatama
150 Asri Pelangi Nusa
150 Liketama Sejati
130
yadi mengatakan infrastruktur jalan tol yang melintas di wilayah itu adalah ruas Cikampek-Purwakarta–Padalarang (Cipularang) yang menghubungkan antara Jakarta–Bandung sepanjang 54 kilometer. Dia menjelaskan ruas jalan tol tersebut memiliki lima pintu keluar yaitu pintu jalan tol Sadang di KM 79, Jatiluhur di KM 85, Cikamuning KM 115, Padalarang Barat di KM 120, dan Padalarang di KM 121, selanjutnya disambung dengan jalan nontol menuju Kabupaten Purwakarta.
Anggrek Purwakarta Industrial Estate
50
Sumber: Himpunan Kawasan Industri Indonesia BISNIS/ILHAM NESABANA
wasan industri dan akses jalan tol ke Jakarta guna mendukung arus distribusi barang ke pusatpusat pengiriman barang seperti pelabuhan laut dan bandara. “Pembangunan jalan dan penyediaan infrastruktur jalan tol yang terkoneksi langsung dengan
tol Jakarta untuk mempercepat arus distribusi barang, sangat diperlukan. Untuk itu kami akan prioritaskan penyediaan infrastruktur tersebut untuk mendorong kegiatan bisnis di wilayah itu,” katanya, pekan lalu. Bupati Purwakarta Dedi Mul-
5.000 Hektare Dengan penambahan kawasan industri baru seluas 400 hektare di Babakan Cikao tersebut, luas kawasan industri di wilayah itu menjadi 5.000 hektare. “Jalan-jalan tersebut tentunya rawan kemacetan dan tidak representatif untuk kegiatan distribusi barang industri terutama
untuk angkutan skala besar. Untuk itu dibutuhkan infrastruktur jalan tol yang terkoneksi langsung antara kawasan industri baru Babakan dan wilayah lainnya dengan ruas-ruas jalan tol Jakarta,” ujarnya. Dedi menuturkan realisasi kawasan industri baru tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang akan menetapkan kawasan itu sebagai kawasan industri. Kawasan tersebut nantinya akan dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) yang seegra dibentuk setelah persetujuan itu turun. “Jika nanti BPN bisa menyetujui perubahan status lahan menjadi kawasan industri, maka sarana dan prasarana di kawasan itu akan disiapkan dalam jangka waktu 1 tahun, kami akan siapkan juga BUMD-nya yang akan mengurus area industri baru itu,” jelasnya.
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
JAKARTA: A: al International Transport workers Federation (ITF) g petisi menggalang akan dan antiperompakan n kapal. pembajakan
Armada nasional agar tetap diprioritaskan OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akhirnya memastikan aturan hukum pada operasional kapal asing untuk mendukung kegiatan fasilitas migas lepas pantai (offshore). Kasus perompakan kapal 2010
289
Total kasus Kasus penembakan kapal
52
Korban awak kapal tewas
1 27
Korban awak kapal luka Sumber: ITF
i5
Kapal offshore asing bisa beroperasi
ITF galang petisi antiperompakan kapal
Hanafi Rustandi, standi, Ketua ITF Regional Asia lui siaran Pasifik, melalui ekan lalu lu pers akhir pekan mengatakan petisi datanga ani sudah ditandatangani 0 pelau ut oleh 955.000 pelaut unia dan n di seluruh dunia epada diserahkan kepada Internationall ganiza Maritime Organiza tion. ekarang g “Sampai sekarang gelombang perom malia, pakan di Somalia, anggu yang mengganggu elalui T eluk pelayaran melalui Teluk gkat Aden, terus mening meningkat a,” ungkapnya. intensitasnya,”
TRANSPORTASI & LOGISTIK
BISNIS/K1/ILHAM NESABANA
TRANSIT GMF Aeroasia pacu kompetensi JAKARTA: PT GMF AeroAsia, vendor perawatan pesawat di dalam negeri, mengajukan penambahan rating baru dalam audit tahunan dalam mengembangkan kompetensinya untuk menangani perawatan pesawat Boeing jenis 737-NG. Dalam audit tahunan tersebut, GMF AeroAsia juga mendapatkan perpanjangan sertifikat pengakuan (certificate of approval) dari otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) meski dengan beberapa rekomendasi. “Rekomendasi dan catatan auditor segera kami tindak lanjuti,” kata Ganis Kristanto, VP Quality Assurance & Safety PT GMF AeroAsia, dalam keterangan pers pekan lalu. Hasil audit ini, kata Ganis, menjadi faktor penting untuk memasuki pasar perawatan pesawat yang lebih luas. Selama ini, GMF sudah melakukan perawatan pesawat maskapai yang menggunakan registrasi Amerika Serikat (N). Salah satunya yang cukup besar adalah maskapai kargo Southern Air. “Pasar menuntut certificate of approval dari FAA maupun EASA, selain dari otoritas setempat,” kata Ganis. (BISNIS/ARH)
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.22/2011, kapal asing untuk kegiatan offshore yang selama ini menjadi kontroversial terkait penerapan asas cabotage akhirnya diberi kelonggaran untuk dapat beroperasi asalkan kapal sejenis yang berbendera Indonesia belum tersedia atau tidak mencukupi. Aturan baru yang terbit pekan lalu juga sekaligus mengubah PP No.20/2010 tentang Angkutan di Perairan. Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan aturan tersebut telah memberikan kepastian hukum atas operator kapal offshore yang selama ini dikategorikan kelompok C. Kapal-kapal kategori C adalah kapal offshore yang diperlukan a.l. untuk kegiatan survei minyak dan gas bumi, pengeboran (drilling ship), kontruksi lepas pantai (jack up rig), dan penunjang operasi lepas pantai lainnya. Selain kapal kelompok C, PP No.22/2011 juga memasukkan jenis kapal untuk kegiatan pengerukan, kapal salvage, dan kapal pendukung pekerjaan di bawah air, yang masih memungkinkan menggunakan armada asing. Dia menjelaskan operator menyambut positif terbitnya aturan itu. “Aturan itu terbit sesuai dengan rekomendasi Komisi V DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan pemerintah pada 10 Maret lalu,” katanya, pekan lalu. Johnson menjelaskan setelah PP tersebut terbit, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diharapkan dapat menerbitkan aturan turunan supaya pengaturan kapal jenis ini di Indonesia semakin jelas. Berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, PP No.22/2011 tentang Angkutan di Perairan antara lain mengubah Pasal 5 Ayat 2 dan menghapus Ayat 3 dan 4 PP No.20/2010. Ketua Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S.
Pasal-pasal krusial di dalam PP No. 22/2011 Pasal 5 Ayat 1 Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak berkewarganegaraan Indonesia. Pasal 5 Ayat 2 Kegiatan angkutan laut dalam negeri yang dimaksudadalahdilakukanuntukkegiatanmengangkut penumpang dan/atau barang antarpelabuhan laut di wilayah perairan Indonesia. Pasal 206a Ayat 1 Kapal asing dapat melakukan kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan mengangkut penumpang dan barang dalam kegiatan angkutan laut di wilayah perairan Indonesia sepanjang kapal berbendera Indonesia belum tersedia atau belum cukup tersedia. Pasal 206a Ayat 3 Kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan mengangkut penumpang dan/atau barang dalam kegiatan angkutan laut dalam negeri meliputi: (1) survei minyak dan gas bumi; (2) pengeboran; (3) konstruksi lepas pantai; (4) penunjang operasi lepas pantai; (5) pengerukan; (6) salvage; dan (7) pekerjaan bawah air. Sumber: PP No.22/2011, diolah.
Ervan mengakui PP tersebut sudah terbit sesuai dengan rekomendasi Komisi V DPR. “Sekarang tinggal menyelesaikan masalah administrasi saja,” katanya.
Kelonggaran Menanggapi celah kelonggaran terhadap kapal-kapal berbendera asing untuk melakukan kegiatan selain mengangkut barang dan penumpang dari ketentuan wajib berbendera Merah Putih sesuai asas cabotage, Anggota Komisi V DPR Abdul Hakim hal itu sesuai dengan rekomendasi DRP. Dia mengatakan legislatif menyerahkan masalah revisi PP Angkutan di Perairan untuk mengakomodasi kapal kelompok C. Johnson menambahkan asosiasi tetap meminta pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan pemberdayaan pelayaranan nasional dengan menyiapkan peta jalan (roadmap) khusus penggunaan kapal berbendera Merah Putih di sektor yang diatur di dalam PP No.22/2011. Menurut dia, pemberdayaan pelayaran nasional sesuai dengan Inpres No.5/2005 itu juga dapat dilakukan dengan mengutamakan kapal berbendera Merah Putih jika kapal sejenis sudah tersedia di Indonesia. (APRIKA R. HERNANDA) (
[email protected])
ANTARA/JESSICA WUYSANG
PELABUHAN PENDUKUNG: Sejumlah warga berada di atas kapal penyeberangan menuju Teluk Pak Kedai di Parit Sarim, Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengajukan dua lokasi strategis kepada Pemerintah Provinsi Kalbar yaitu di Teluk Air Kecamatan Batu Ampar dan Tanjung Intan Kecamatan Sungai Kakap untuk dijadikan pelabuhan laut, guna mendukung aktivitas perekonomian Kalbar yang saat ini masih terpusat di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Pemerintah jamin aset Pelindo III OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mempertahankan aset negara yang kini sudah dikelola dan diusahakan oleh PT Pelindo III dari pihak lain menyusul adanya permintaan penyerahan sejumlah aset pelabuhan oleh Gubernur Jawa Timur. Sikap tegas pemerintah ini sekaligus memupus harapan Gubernur Jawa Timur maupun badan usaha pelabuhan (BUP) lainnya di Indonesia untuk mengambilalih aset negara yang sudah diusahakan oleh PT Pelindo. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan keinginan Gubernur Jawa Timur yang meminta agar sejumlah aset pelabuhan yang kini diusahakan oleh PT Pelindo III tidak bisa dipenuhi. Dia menyarankan dalam rangka membangun pusat perekonomian baru, Gubernur Jawa Timur menjalin kerja sama dengan PT Pelindo III. “Kami sarankan agar bekerja sama dengan PT Pelindo III,” ujarnya dalam surat yang ditujukan Kepada Gubernur Jatim, pekan lalu. Di dalam surat tertanggal 29 Maret 2011 itu, Mustafa menjelaskan sesuai dengan prinsip UU No.19/2003 tentang BUMN dan UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas, aset BUMN merupakan aset milik perseroan itu sendiri. “Penetapan itu sebagai konsekuensi
yuridis bahwa BUMN adalah badan hukum yang mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaaan negara,” tegasnya. Selain itu, katanya, UU No.17/2008 tentang Pelayaran Pasal 344 Ayat 3 menegaskan kegiatan pengusahaan pelabuhan yang telah diselenggarakan BUMN tetap diselenggarakan oleh BUMN itu. Dengan demikian, PT Pelindo III tidak dapat melepaskan aset-asetnya karena seluruh aset yang ada sekarang masih diusahakan. “Mengingat status aset Pelindo III itu, keinginan Gubenur Jawa Timur agar sejumlah aset Pelindo III diserahkan tidak bisa dipenuhi.” Gubenur Jawa Timur Soekarwo pada 7 Januari 2011 mengirimkan surat kepada tiga menteri yakni Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan yang intinya sejumlah aset pelabuhan agar diserahkan kepada Pemprov Jatim. Di dalam surat No. 552/46/104/2011 tersebut, Gubernur Jatim meminta agar sebagian aset di Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik, Tanjung Tembaga (Probolinggo) dan Tanjung Wangi (Banyuwangi) diserahkan kepada Pemprov Jatim. Direktur Utama PT Pelabuhan III Djarwo Suryanto mengatakan sampai sekarang, fasilitas pelabuhan masih diserahkan kepada Pelindo III oleh pemerintah. “Tidak ada pemindahan aset. Pendapatan Pelindo III juga disetor ke pemerintah,” katanya.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 Serapan pupuk organik Sumut masih minim MEDAN: Penyerapan pupuk organik di Sumatra Utara masih rendah meskipun pada tahun ini alokasi untuk daerah itu dinaikkan pemerintah menjadi 70.000 ton dari 58.644 ton pada 2010. Supervisor PT Petrokimia Gresik wilayah Sumut Ki Hari, seperti dikutip Antara, mengungkapkan penyerapan yang masih minim itu sangat disayangkan mengingat penggunaan pupuk organik itu menetralisasi lahan tanaman yang diperkirakan sudah jenuh akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus. “Dengan netralnya kembali lahan petani itu diharapkan produksi panen bisa meningkat. Mungkin perlu peningkatan lagi pada sosialisasi, sehingga petani tidak khawatir menggunakan pupuk p p organik, g , apalagii p g harga g jjual p pupuk p itu murah ra Rp700 per kg,” ujarnya pekan lalu.
Serapan pupuk pup
17 13
4 2008
2009
Sumber: PT Petrokimia Gresik wilayah Sumut
2010
BISNIS/BAS/ILHAM NESABANA
BUDI DAYA Toko UKM modern dirintis JAKARTA: Pemerintah memastikan program pengembangan toko masyarakat usaha mikro dan kecil dan menengah dengan manajemen modern siap dilaksanakan di 24 lokasi sebagai proyek percontohan. Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM, mengatakan lokasi toko itu akan disebar di berbagai wilayah. “Finalisasi lokasinya akan ditetapkan dalam waktu dekat,” ujarnya pekan lalu. Luas tokonya juga masih dibahas, karena pendirian toko koperasi dengan manajemen dan pengelolaan modern itu harus merepresentasikan toko modern meski dalam skala lebih kecil dari minimarket. UMKM yang jadi prioritas dalam pendirian toko itu adalah yang sudah eksis dan milik dari anggota koperasi. Selain harus bersih dan dilengkapi AC semua komoditas yang dijual dilengkapi label harga. (BISNIS/MGM)
Permintaan kayu dari Jepang naik 30% ‘Pencabutan larangan ekspor perlu dipertimbangkan’ OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
usahaan. Tetapi, sekarang ini yang beroperasi hanya 40 perusahaan. Menurut dia, tidak mungkin kebutuhan kayu yang begitu besar dari Jepang bisa dipenuhi industri dalam negeri. Dia memperkirakan kebutuhan kayu untuk membangun perumahan di Jepang akan dipenuhi Malaysia dan China. Pernyataan yang sama juga disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang menyatakan permintaan kayu Jepang pascatsunami sangat tinggi. “Sangat tinggi permintaannya, datanya tanyakan saja kepada Apkindo yang mengetahui, berapa jumlah permintaan pasarnya ke Jepang.”
kayu gergajian dengan ukuran tertentu yang dinyatakan dilarang untuk diekspor. Tujuannya untuk JAKARTA:Permintaan melindungi pemenuhi pasokan bahan baku bagi industri kayu daekspor kayu nasional lam negeri. untuk membangun peruUntuk mencegah agar tidak lagi mahan pascatsunami di terjadi perdagangan kayu ilegal Jepang meningkat 30%. yang kucing-kucingan. “Kenapa tidak sebaiknya, dicabut saja pelaNamun, perusahaan rangan ekspor kayu sawn timber industri kayu nasional titersebut, guna menaikkan ekspor dak mampu memenuhinya. produk kayu nasional,” katanya. Keinginan untuk mencabut pelarangan ekspor sawn timber itu juga “Industri kayu nasional hanya disampaikan mampu memenuhi 10% dari seluSekretaris Jenderal (Sekjen) Keruh permintaan kayu untuk merehamenterian Kehutanan (Kemenhut), bilitasi bangunan pascatsunami,” Hadi Daryanto yang mendukung agar ungkap Wakil Ketua Umum Asosiasi pengusaha kayu memperoleh Pengusaha Kayu Panel Inlai tambah dari ekspor kayu donesia (Apkindo) Abbas ... permintaan yang begitu tinggi ni gergajian tersebut. Ekspor Adhar, kemarin. itu tidak dapat dipenuhi industri sawn timber itu bertujuan Selama ini, katanya, industri menghindari adanya tindakan kayu nasional mampu memekayu nasional. illegal logging, ujarnya. nuhi sedikitnya 1 juta meter Hadi menambahkan mekubik (m3) kebutuhan 8 juta Wakil Ketua Umum Asosiasi Peng- ningkatnya permintaan industri kayu m3 kayu di negara tersebut. “Bencana tsunami, bukan hanya usaha Hutan Indonesia (APHI) ke Jepang membuka peluang bagi memorakporandakan infrastruktur Salahuddin Sampetoding membenar- perusahaan pemegang izin usaha industri kayunya, termasuk juga kan adanya permintaan kayu untuk pemanfaatkan hasil hutan kayu (IUPHHK) hutan alam untuk memtanaman kayu yang ada di negara merekonstruksi Jepang tinggi. “Permintaan plywood sangat peroleh peningakatan pendapatan. itu luluh lantak,” ungkapnya. Paling tidak, dengan terjadinya tinggi, permintaan yang tinggi itu “Ini kesempatan bagi pengusaha HPH peristiwa tsunami itu, kata Abbas, hendaknya diantisipasi Kementerian untuk menaikkan produksinya.” Apalagi, ungkap Hadi, harga kayu kebutuhan industri kayu Jepang Perdagangan dan Perindustrian agar yang sebelumnya tercatat 1 juta m3 tidak terlalu kaku lagi memberi internasional yang sebelumnya masih pada kisaran US$500 hingga akan naik tajam. Menurut dia, ke- aturan ekspor kayu.” US$550/m3, naik tajam hingga mennaikannya bisa mencapai 20% hingga 30% dari jumlah itu. Jika sebe- Cabut pelarangan capai US$900/m2. lumnya nilai ekspor kayu kita men“Harga kayu panel yang sebelumDia mengatakan jika perlu pemecapai US$1 miliar, bisa naik hingga rintah mencabut surat keputusan ber- nya tidak lebih dari US$550, naik mencapai US$1,2 miliar hingga sama antara Menteri Kehutanan, tajam sekarang ini menjadi US$900/ US$1,3 miliar. Menteri Perdagangan dan Menteri m2. Situasinya sangat menguntungNamun, lanjutnya, permintaan Perindustrian. kan,” katanya. yang begitu tinggi itu tidak dapat Pelarangan ekspor kayu sawn timPengusaha industri kayu nasional, dipenuhi perusahaan industri kayu ber itu merujuk SK.359/MENHUT- katanya, harus memanfaatkan kenasional. Persoalannya, menurut dia, VI/2004-598/MPP/Kep/9/2004 yang sempatan ini untuk meningkatkan industri kayu dalam negeri juga masih melarang ekspor kayu gergajian terse- produksi kayu yang selama ini jauh terimbas dengan masalah krisis eko- but, lanjutnya. menurun akibat krisis ekonomi nomi. Industri kayu dalam negeri Dalam pelarangan ekspor kayu itu yang berkelanjutan di pasar internasebelumnya masih tercatat 130 per- diterangkan batasan penampang sional. (
[email protected])
JAKARTA: Pemerintah daerah Jawa Barat mendorong lahirnya petani-petani muda untuk mewujudkan ketahanan pangan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan perhatian terhadap lahirnya petani-petani muda tidak hanya sekadar memberi apresiasi, tetapi juga melalui gerakan masif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas petani muda. “Sejatinya ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab petani. Namun, tanggung jawab bersama semua pihak. Karena itu, perlu keterlibatan semua pihak untuk bekerja keras memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya saat menutup acara Pesta Petani Muda Indonesia di kampus IPB akhir pekan kemarin. (BISNIS/SEP)
Jaringan sistem tanggung renteng koperasi diperluas OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Koperasi dan UKM mendukung perluasan jaringan sistem tanggung renteng pada gerakan koperasi, khususnya yang dikelola wanita (Kopwan) sebagai salah satu penatalaksanaan koperasi. Pengembangan sistem tanggung renteng disosialiasikan Pusat Koperasi Wanita Jawa Timur (Puskowanjati), Badan Komunikasi Wanita Koperasi (BKWK) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) bersama Kemenkop dan UKM. Sistem tanggung renteng merupakan sistem wajib bagi seluruh koperasi primer anggota Puskowanjati yang seluruhnya dikelola wanita. Definisi sistem tanggung renteng adalah sistem yang mengedepankan tanggung jawab besama di antara anggota dalam satu kelompok. ”Segala kewajiban anggpta didasari keterbukaan dan saling memercayai yang membantu menciptakan perilaku bermusyawarah dan saling percaya,” kata Asisten Deputi Urusan Tatalaksana Koperasi Kemenkop dan UKM Nur Ediningsih, akhir pekan lalu. Harapan dari sistem tanggung renteng adalah bisa mengubah sikap dan perilaku anggota untuk lebih disiplin, berkualitas ketika mengambil keputusan. Selain itu, organisasi juga menjadi transparan yang akhirnya meningkat-
JAKARTA: Kementerian Pertanian menyatakan hingga kini belum ada kerugian akibat hama ulat bulu yang menyerang beberapa jenis tanaman, seperti mangga dan alpukat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Hal itu karena hanya sekitar 1,2% dari total populasi mangga yang berada di Probolinggo sebanyak 1,27 juta pohon. Jumlah tanaman mangga di Probolinggo 1,27 juta pohon, sedangkan yang terserang ulat bulu hanya 14.813 pohon atau 1,2%. “Jadi tidak banyak, tetapi ini pun tidak mematikan pohon mangga. Sampai sekarang belum
ada yang melaporkan kerugian pohon yang diserang, sesungguhnya belum berbunga,” ujarnya pekan lalu. Suswono menuturkan berdasarkan info langsung dari lapangan ulat bulu menyerang di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dan jenis berbedabeda di setiap daerah. Hama ulat bulu di Jawa Timur ditemukan di Banyuwangi yang menyerang tanaman mindi, di Jombang menyerang tanaman asem, sedangkan di Probolinggo menyerang tanaman mangga. Ulat bulu di Bekasi menyerang alpukat, kata dia, yang memang telah biasa berada pada tanaman alpukat. Serangan ulat bulu di Pro-
bolinggo yang cukup masif mulai awal Maret 2011 dan puncaknya pada 6 April tahun ini di sembilan kecamatan secara sporadis pada malam hari pada daun mangga, sehingga kering dan rontok dan pohon mangga menjadi gundul. Namun, serangan ulat bulu itu, menurut dia, tidak mematikan tanaman, sehingga kuncup baru masih dapat bertumbuh.
Di tempat teduh Pada siang hari, ulat bulu berlindung di tempat teduh seperti pada tanaman mangga maupun tanaman lain dan tempat lain seperti rumah dan kandang. Semua jenis mangga yang ada di lapangan dapat terserang hama
tersebut. “Kami mendengar ada berita serangan ulat bulu dan mengirimkan peneliti di lapangan, akan ada.” Ulat bulu yang menyerang di Probolinggo terdiri atas Lymantriidae yaitu Lymantria marginata dan Arctornis submarginata yang merupakan inang utama tanaman tahunan seperti mangga dan alpukat dan tidak menyerang padi dan jagung. Serangga dewasa meletakkan telur pada helai daun, larva stadia 1-3 bergerombol dan rentan terhadap insektisida. Mentan menambahkan pada kondisi normal ulat blu ada, tetapi populasi rendah. Penurunan jumlah predator sperti semut rangrang dan burung kemungkinan
BIRO BANGUNAN
DANA TUNAI
KARTU KREDIT
KURSUS
PAKAIAN
ABSENSI SIDIK JARI
MURAH, AMAN, BerkualitasArsitek,RencDesain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Data Siap Jemput Bantu Sampai Cair / 1Jt s/d 500M / BPKB, AJB / SHM / Elektronik, Hub: 95200071, 83331022, 0821 11452226, (OI/979/04/2011) 0821 12887479
Ada masalah CC / KTA ? Bunga naik terus ? stres dikejar kolektor ? Hub: SASHA 90357235, VENA 96309818, (OI/683/03/2011) EDWIN 91595155
KURSUS Ba Zi TK Mahir 1 & 2. Info Hp: 08179188168, 0818 916173 www.qualiffengshui.com
T-SHIRT Rp15.000 / POLO SHIRT Rp20.000. Trm Psnn Dg Bordir & Sablon Kemeja, Jaket, Topi, celana. Tlp/Fax: 6017381 96244441 Mangga2 Gdg ITC Lt.2 Blk A12
ELEKTRONIK
(OI/454/04/2010)
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/261/02/2011)
AGEN PROPERTY ANDA Butuh Apartement? Sudirman, Thamrin, Kembang, Kuningan, Kuta Bali? Rmh/Ruko/Tnh/Gudang? Atau Mau Titip Jual/Sewa? Hub: FANNY 0819 3232 1080 (OI/498/03/2011)
(OI/938/03/2011)
BIRO JASA PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009)
Desain, H.Cipta, Paten, Merek Pendaftaran Dalam & Luar Neg. Kons. Terdaftar Hub. 47868970
AHLI WC
(OI/567/03/2011)
AHLINYAUnt:SedotWC,Airkotor,Lumpur,Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 - 93665266 - 081310949979/ SE-JABODETABEK.
CANOPY
Anda Ingin Memonitor Mobil, Anak, Dll Dari HP Anda (Lokasi&Peta) Rp.950.000 atau Memonitor HP Anak (SMS&Pembicaraan) Tersedia Produk Canggih Lainnya!!! Hub: 021 - 6320870. (OI/136/04/2011)
FILTER AIR
KERJASAMA A BEST DEAL 6,25%/Th, Tkr BPKB Lsg Cair sd 100M, Undur 50hr, Lns Awal Bng Hlng, Free 5jt, Laptop, Tdk Trbkti 100jt, METRO PLATINUM Mnra Kuningan LG. 45851381 - 83 / 30015924 - 25
MESIN-MESIN Mesin Tetas Telur Unggas, Full Otomatis, Keberhasilan 99%, Kapasitas 50, 100-2000 Butir, Untuk Hobies, Peternak Kecil, Murah. Hub: 70228779 - 021 41891482
(OI/504/11/2010)
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
(OI/278/03/2010)
OTOMOTIF
Pemerintah terus meningkatkan sosialiasi, dan tema yang diangkat konsolidasi program pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UKM, terutama untuk mendukung berbagai program pemerintah, termasuk ketahanan pangan nasional. Lilis Solehawati, Ketua BKWK Dekopin menambahkan, gerakan koperasi sebagai organisasi perjuangan masyarakat dituntut mendayagunakan potensinya sebagai implementasi sekaligus mengisi kebutuhan gerakan koperasi nasional. “Dalam konteks berkoperasi, sebenarnya tidak ada masalah gender. Akan tetapi, bagaimana harus mengimplementasikan jati diri koperasi. Isu semacam ini juga terjadi pada gerakan koperasi internasional.” Pengembangan kapabilitas wanita pada gerakan koperasi dilakukan, karena disparitas gender tecermin dari rendahnya partisipasi kaum perempuan dalam berbagai kegiatan pembangunan. Sebagai ilustrasi, komposisi penyerapan angkatan kerja wanita rata-rata 39%.
MOBIL DICARI
KULIT CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] "KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
(OI/580/04/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
KAMERA INTERNET
ANTENA
(OI/546/03/2011)
MOBIL DIJUAL GRANMAX MB harga mulai 117 Jtan, XENIA gratis 1X angsuran TERIOS angsuran mulai 3,18 Jtan, Pancoran: 7948303 - 79 0 0 651 , Fa t m awa t i : 75 07933 , Bekasi: 8 8 0 4949 88345225, Radio Dalam: 7393002
MOBIL DISEWAKAN
KUNCI OTOMATIS
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, (OI/521/03/2011) 0812 10111137
PAGAR OTOMATIS
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. Hub: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected] (OI/263/02/2011)
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym. neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 021-68575763 / 97713093 / 08787 6100953 /
[email protected] (OI/262/02/2011)
(OI/160/04/2011)
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/029/10/2010)
(OI/138/04/2011)
PELUANG BISNIS WWW.DIETPRAKTIS.COM Persh Healthy Food sejak 1980 di 75 negara. Profit 25-50%. Disediakan Pelatihan Info Produk SMS Biz-Nama-usia-domisili ke 0818 0320 6668. Dicari mitra/investor utk ekspor hasil bumi keuntungan menarik,bagi hasil dijamin dgn sertifikat rumah tanah. Hub: 6281385565301-6285219487357 (OI/904/03/2011)
Mau Profit >300% /Bln? Ikuti Seminar Easy Fo r e x , H t l S u l t a n J k t 1 6 A p r. w w w. p r i m ev i c t o r y. c o m . S M S " fx seminar,nama,kota,email" Ke 0818-911900
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404
Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep. Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PROPERTI APARTEMEN PERDANA 180jt-sm Rental 40% Selama 5 Thn, Full Furnish, Lokasi Paling Strategis. Hubungi: 021 -71103300 / 99489248 w w w. p a ra g o nv i l l a g e ka rawa c i .co m (OI/981/04/2011)
INDEKOS
(OI/076/04/2011)
BELAJAR FOREX Online kunjungi www.instafxschool.com Hub: 0856 41259806 / 0898 5503899 Daftar segera bonus akun 100 USD. (OI/087/04/2011) Dijual Izin Produksi Minuman : gol. A.b.c.Berikut Hak Paten & Hak Cipta. Di Daerah NTT, Kupang. Hbg : 0817 6654911 (OI/134/04/2011) / 0858 13661377. 3 Bln balik modal!!! Solusi: Buka Usaha Futsal!!! Modal 60jt - 160jt Hubungi: 0821 44857158 / 0818 (OI/168/04/2011) 05135758. Trading FOREX Spread 2 Acc. Mini & Mikro Min Rp.100.000/Lot, Indeks HangSeng, Kospi Nikei, Gold, Oil dll, Platform MT4, NO SWAP Express Withdrawal & Instant D e p os i t H o t l i n e : 02 1 - 9 8 6 89 677, (OI/170/04/2011) 021-36015866
(OI/277/03/2010)
Dicari mesin SAW MILL utk pengolahan kayu, ukura n min 60cm up (bekas/baru). Krm hrg, spesifikasi & lokasi msn ke 0821 223 51553 (hanya sms) atau
[email protected]
PENERJEMAH
(OI/568/03/2011)
KEMENANGAN MOTOR Berani beli mobil secondhand anda dengan harga pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021 6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci. TGR
HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850.
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
(OI/544/03/2011)
(OI/167/04/2011)
Reflector Panas s/d 95% AL-FOIL, tdk mdh robek, cck utk : sport stadiun, gudang, aula, real estate, bhn insulasi, sedia baja ringan. Hub kntr : 021-5850911 / 0857.1435.8080, http://trim-alumuniumfoil.blogspot.com
(OI/414/03/2011)
“ANTENA SOLUTION” 4675 3000 – 5618 1977 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+300ch 1.5jt oke/ Telkom/ indovision, yes/ top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se Jabodetabek.
(OI/671/03/2011)
(OI/505/11/2010)
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/303/06/2009)
Tingkatkan sosialisasi
penyebab populasi ulat bulu. “Ada dugaan, kemungkinan migrasi dari akibat erupsi Gunung Bromo.” Menurut Suswono, cara pengendalian ulat bulu itu dengan pengasapan, penggunaan agen hayati Metarhizium sp, Beauveria sp atau Verticillium sp. “Sebenarnya tidak sulit [penanganan] dan sudah dilakukan, tindakan itu sudah benar melaukan tndakan itu. di antaranya penyemrpotan insektisida efektif, dan bisa secara massal dan serentak.” Langkah pengendalian jangka panjang, sambungnya, perlu identifikasi lebih lanjut tentang biologi ulat, agroekologi ulat, sehingga secara ilmiah sebab akibat ledakan populasi hama dapat diketahui secara pasti.
JAKARTA
Trm Bngunan Br Renov Bsr/Kecil Dr Mnengah s/d Lux, Hrg 1,5Jt s/d 2Jt, Atap Baja Rgn, Gnteng M Kls, Krmik 40x40cm, Plfon, Hsl Krj Cpt/Brgrnsi. ADI 44676895/ 085282053035
kan rasa kekeluargaan ataupun berani mengemukakan pendapat. Dengan sistem itu pula Puskowanjati mampu mengembangkan asetnya sekitar Rp500 miliar hingga akhir 2010. Atas dasar itu Kemenkop dan UKM terus meningkatkan status kelembagaan koperasi-koperasi wanita.
Hama ulat bulu belum berdampak serius OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
Jabar dorong petani muda
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
HANYA DENGAN 3,6 jt Anda sudah miliki system "one stop travel" bisa reservasi, issued tiket pesawat. Isi pulsa dan voucher hotel sel. Indonesia. Hub:02142903842. www.tridi-tour.com (OI/174/04/2011)
Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
RUANG USAHA Disewa ruang kantor 1 lantai seluas 1.253 sqm semigross, Di gedung menara MTH lantai 11 Jl. MT. Haryono Kav. 23 kondisi unfurnished Hub. GARY 0815 9965761, (OI/704/03/2011) WIDI 0852 19837219 KANTOR siap pakai Rp.925.000/bln Fa s i l i ta s l e n g ka p, Se g i t i g a E m a s Hub. (021) 515 2363, 528 98099 (OI/086/04/2011)
DISEWAKAN Kantor Central Park Office Tower Lt 9 No T7 Ls 224 m2 Bs diswkn 100 m2 Hub 56985177, 0857 17222610 jm krj (OI/166/04/2011)
RUMAH DIJUAL PURI INDAH Blok I (Indian) / 4 No. 10 Lt.280 / Lb.410 SHM Hadap Timur / Dekat Pasar 5+1 Kamar Tidur 3+1 Kamar Mandi Full Renov Lux (OI/570/03/2011) Hub: AMI 99997738
i7
Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
PERANTI KERJA
BAHAN BANGUNAN
RUPA-RUPA
SEMINAR & WORKSHOP
PERJALANAN
TEKNIK
PROPERTI
FURNITUR
REGIONAL Bisnis Indonesia, Senin, 11 April 2011
LPKR
ELTY
690
ASRI
141
30 630 4/ 4
1 140
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
JAKARTA: Program sterilisasi jalur bus Transjakarta yang digelar sejak tahun lalu efektif menekan angka kecelakaan di jalan raya DKI Jakarta. Kasi Laka Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Herman Ruswandi mengatakan jumlah kecelakaan pada 2009 mencapai 231 kejadian sedangkan pada 2010 tercatat 81 kejadian. Khusus kecelakaan sepanjang Maret 2011, menurut dia, hanya tercatat sebanyak tujuh kejadian dengan korban meninggal satu orang, luka berat satu orang, dan luka ringan 13 orang. “Dari hari ke hari, minggu ke minggu, dilakukan penjagaan dan pengaturan di jalur busway [bus Transjakarta] sehingga terbudayalah ketertiban di masyarakat,” katanya kutip situs Traffic Management Center Polda Metro Jaya, akhir pekan lalu.
2009
2010
Tewas
231 81
Sumber: Polda Metro Jaya, 2011
12 8
Luka-luka
49 31
Jumlah kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta
BISNIS/HWI/ILHAM NESABANA
NUSANTARA
MIRA 880
4/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
5/7/14
6/41 8/
4/ 4
6/ 4
7/ 4
1.160
1
50
58 5/ 4
CMNP 2.325
2 199
24/ 4/ 412 26/ 5/ 412 30/ 6/ 412
TBIG 60
0 840
5/ 4
TRUB 195
0 285
Sterilisasi busway tekan angka kecelakaan
Periode Kejadian
ADHI 290
8/ 4
4/ 4
0
2.225 5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
1.160
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
4/ 4
5/ 4
6/ 4
7/ 4
8/ 4
MRT III perlu negosiasi ulang Jakarta harapkan pembiayaan proyek dari Jepang OLEH HENDRA WIBAWA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah diminta menegosiasikan ulang proyek mass rapid transit tahap III jalur Balaraja Tangerang-Cikarang Bekasi senilai US$3,54 miliar yang akan dibiayai Jepang. Peneliti transportasi Institut Teknologi Bandung Harun Al Rasyid S. Lubis mengatakan langkah itu untuk mengurangi ketergantungan teknologi mass rapid transit (MRT) dari Jepang sekaligus memberikan porsi pekerjaan kepada konstraktor lokal. “Saya kira strategi alih teknologi proyek MRT harus dinegosiasikan lagi. Kita harus mengejar jangan lagi diberi porsi kecil dalam proyek itu,” katanya kemarin. Dia mencontohkan pekerjaan fisik jalur melayang MRT sudah dikuasai kontraktor lokal sehingga tidak perlu diserahkan ke Jepang. Selain itu, lanjut dia, pekerjaan desain hingga supervisi yang diserahkan kepada konsultan Je-
pang tidak harus diserahkan sepenuhnya kepada Negeri Matahari Terbit itu. “Masalahnya, gaji supervisi dari Jepang bisa enam kali lipat dibandingkan dengan supervisi dari lokal,” tegas dia. Harun menambahkan pemerintah harus berani menetapkan ukuran lebar jalur kereta 1.435 mm yang digunakan hampir 70% jalur kereta di dunia. Saat ini, jalur MRT menggunakan lebar kereta 1.067 mm yang digunakan Jepang. “Kondisi itu menyulitkan investor Eropa mengikuti tender rolling stock [kereta] untuk MRT. Hanya Jepang yang masih mengembangkan rolling stock lebar 1.067 mm,” tegas dia. Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan pihaknya masih menunggu laporan hasil studi kelayakan MRT tahap III yang dilakukan Japan International Cooperation Agency (JICA). Terkait dengan kemungkinan pendanaan lain untuk proyek MRT tahap III, dia juga menegaskan masih menunggu laporan. “Tentunya nanti ada tahapannya,” kata Bambang. Saat ini, JICA menggelar studi kelayakan proyek MRT tahap III
MRT tahap III Balaraja-Cikarang 1 Balarajaa
4
1
DKI JAKARTA Kelapa Gading
Grogol
2
1
Tanggerang Kemanggisan
3
3
2
Kebayoran
3
Cikarang
Pondok Kopi
Ciledug
2
Blok M
3
Cawang
4
5
4 5 Setu
5 Alternatif jalur
1
(dinilai terbaik) Rute: BalarajaTangerang-DuriGrogol-antara Mangga Besar dan Sawah Besar-KemayoranKelapa Gading-Cikarang Panjang: 87,3 km Stasiun: 46 Biaya: US$3,54 miliar
3
2 Rute: BalarajaTangerangGrogol-Cikarang Panjang: 86,6 km Stasiun: 48 Biaya: US$3,50
Rute: BalarajaKemanggisanCikarang Panjang: 82,2 km Stasiun: 44 Biaya: US$3,49
miliar
miliar
4 Rute: BalarajaCiledukBlok M-CawangSetu Panjang: 20,7 km Stasiun: 19 Biaya: US$2,49
miliar
Sumber: Kemenhub, JICA.
untuk menambah koridor MRT jalur barat-timur yang menghubungkan Cikarang-Tangerang.
Libatkan pusat Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan DKI akan mematangkan hasil studi kelayakan
5 Rute: GrogolSenayanMampangPondok Kopi Panjang: 78,2 km Stasiun: 41 Biaya: US$3,43
miliar BISNIS/FITRIYANA PULUNGAN
proyek MRT jalur timur ke barat bersama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan pada akhir April 2011. Kebijakan itu disampaikan setelah Fauzi menerima Chief Representatife JICA Kohara Motofumi, 8 April.
Fauzi mengharapkan DKI dapat menentukan pola pembangunan dan pembiayaan yang tidak jauh berbeda dengan pola pembiayaan MRT Koridor selatan-utara tahap I jalur Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. (
[email protected])
Majalaya butuh mesin tenun BANDUNG: Perhimpunan Pengusaha Tekstil Majalaya (PPTM) mencatat sebanyak 30-40 perajin kain sarung dan tenun Majalaya Kabupaten Bandung masih menggunakan mesin tua. Ketua II Perhimpunan Pengusaha Tekstil Majalaya (PPTM) Deden Suwega mengatakan sampai dengan saat ini sebagian besar perajin belum tersentuh program restrukturisasi mesin. Menurut dia, mesin tua yang dipakai perajin bermerek Suzuki buatan 1950-1960 yang sudah tidak ada lagi suku cadangnya. “Kalau perajin membutuhkan suku cadang mereka melakukannya dengan cara kanibal atau menggunakan komponen apa saja yang ada di pasar,” katanya akhir pekan lalu. Saat ini, ucap dia, terdapat 2.500 mesin tua yang masih dipakai oleh perajin kain sarung dan tenun Majalaya atau mencapai 80% dari total mesin yang ada di Majalaya. (BISNIS/K45)
Batam-Gimje jajaki sister city BATAM: Kota Gimje Korea Selatan menjajaki kerja sama kota kembar atau sister city dengan Kota Batam. Ketua Kadin Batam Nada F. Soraya mengatakan wakil kota Gimje Korsel telah menyerahkan surat permohonan sister city kepada Pemerintah Kota Batam. “Intinya, kerja sama ini dalam rangka memback up masing-masing kota, baik Gimje sebagai kota agrikultur dan Batam sebagai kota manufaktur,” tuturnya, pekan lalu. Menurut dia, wilayah Rempang termasuk dalam kerja sama itu yang akan dikembangkan dan sedang dalam taraf pengkajian bidang ekonomi, perdagangan, dan perindustrian. Permohonan program kerja sama sister city Gimje-Batam, ungkap Nada, berpeluang dikembangkan pada masa mendatang. Pengembangan sektor agrikultur, tambah dia, dibutuhkan untuk menambah jumlah pangan dan sandang kedua kota itu. (BISNIS/K17)
USIR PENAMBANG: Se-
orang warga dengan menggunakan senapan angin mengusir para penambang pasir liar di bantaran Sungai Brantas, Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, kemarin. Ketidakpedulian Pemkab Jombang membuat warga bertindak sendiri melakukan pengusiran terhadap para penambang pasir yang menggunakan mesin penyedot. ANTARA/SYAIFUL ARIF
Feri Nunukan-Tarakan dorong perbaikan distribusi BISNIS INDONESIA
BALIKPAPAN: Pembukaan jalur pelayaran Nunukan-Tarakan Kalimantan Timur diperkirakan meningkatkan distribusi barang menuju daerah perbatasan. Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Nunukan Kaltim Sutan Siburian mengatakan proyeksi itu mengacu pengoperasian Dermaga Sei Jepun Nunukan Selatan yang melayani kapal penyeberangan sebanyak tiga kali per minggu.
“Kami menyambut baik pembukaan pelabuhan pelayaran feri yang dapat membantu memperlancar arus distribusi barang, penjualan perikanan serta hasil laut lainnya,” ujarnya, kemarin. Pelayanan kapal penyeberangan secara teratur, menurut dia, akan mendorong arus distribusi barang kebutuhan pokok hingga penjualan hasil produksi masyarakat seperti perikanan. Selama ini, lanjut dia, distribusi barang terkendala sarana transportasi dari Tarakan menuju
Nunukan yang masih mengandalkan jalur sungai. Kondisi itu, imbuh Sutan, memicu banyaknya hasil perikanan yang tidak bisa dipasarkan dalam jumlah besar karena hanya menggunakan kapal kecil.
Pelayanan terbatas Selama ini, moda transportasi yang ada hanyalah kapal cepat yang hanya mampu mengangkut manusia dan kendaraan roda dua. Selain itu, ancaman gelombang pasang di laut juga membe-
rikan bahaya tersendiri bagi penumpang kapal cepat. Hasil laut seperti ikan, udang, kepiting dan rumput laut yang menjadi andalan Nunukan masih belum berkembang kendati menjadi komoditas andalan di Tarakan. Khusus jalur distribusi barang Nunukan-Tarakan hanya mengandalkan kapal barang yang beroperasi satu kali per minggu. Frekuensi pelayaran yang terbatas, ungkap dia, memicu tingginya harga barang di Nunukan
yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. Sutan memaparkan pihaknya telah mengoperasikan Dermaga Sei Jepun sejak akhir Maret 2011 dengan mengoperasikan satu unit kapal penyeberangan dengan frekuensi pelayanan tiga kali per minggu. Tarif angkutan kapal penyeberangan untuk penumpang kelas ekonomi, kendaraan, alat-alat berat lintas Tarakan-Nunukan ini ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Kaltim No. 3/2011. (22)
DKI rancang kawasan terpadu transportasi OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sejumlah lokasi menjadi kawasan titik perpindahan beberapa moda transportasi yang terintegrasi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan pengembangan kawasan yang biasa disebut transit oriented development (TOD) itu segera ditetapkan pascapengesahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jakarta 20102030. “Pengembangkan sistem angkutan umum massal sebagai tulang punggung transportasi yang didukung dengan pengembangan sistem TOD dengan target road
ratio 10% itu segera direaliasikan,” katanya kemarin. Dia menjelaskan konsep TOD mengintegarasikan antara tempat pemberhentian angkutan massal dan pusat kegiatan bisnis dengan tujuan mengurangi jumlah perjalanan orang. Bisnis mencatat sejumlah shelter bus Transjakarta sudah dirancang dengan konsep TOD, kendati masih jauh dari yang ideal. Shelter itu yakni Pondok Indah Mal Jakarta Selatan dan Pusat Grosir Cililitan Jakarta Timur. Shelter Mal Pondok Indah dilintasi bus Transjakarta koridor VIII rute Lebak Bulus-Harmoni sedangkan Pusat Grosir Cililtan menjadi shelter transit busway koridor XI rute Cililitan-Tanjung Priok dan koridor VII rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu.
Dengan konsep TOD, Sarwo mengungkapkan Pemprov DKI akan memberikan kompensasi bagi pengembang rumah susun murah atau superblok yang dibangun secara terintegrasi dengan jaringan angkutan umum massal.
Dukungan properti Sementara itu, Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur menyatakan pihaknya telah merancang properti di sekitar monorel untuk mendukung biaya operasional kereta api layang itu. “Hak penguasahaan properti di sekitar shelter monorel akan membantu biaya oprasional yang cukup tinggi sehingga tidak hanya mengadalkan pada pendapatan dari tarif tiket yang harus tidak memberatkan penumpang,” kata Sukmawati. Selain monorel, PT Mass Rapid
Transit (MRT) Jakarta juga segera menggandeng sejumlah BUMD DKI untuk mengembangkan stasiun dengan pola TOD antara lain PT Jakarta Tourisindo dan PD Pasar Jaya. Lahan milik PT Jakarta Tourisindo yang akan dikembangkan bersistem TOD terletak di kawasan Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan dengan luas 1,2 ha. Rencananya, di lokasi itu akan dibangun stasiun transit dengan fasilitas bisnis yang cukup lengkap. Lokasi itu juga dekat dengan stasiun MRT di Fatmawati Jakarta Selatan. Untuk PD Pasar Jaya, BUMD itu akan menyiapkan lahan dan Pasar Cipete, Pasar Blok A, Pasar Blok M dan Pasar Benhil yang lokasinya dilewati oleh jalur MRT tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.