Sistem Pengelolaan Energi pada Pabrik/Bangunan yang Ditunjuk Departemen Pengembangan Energi Alternatif & Efesieni (DEDE), Kementerian Energi berwenang untuk mengatur dan mengawasi pabrik/bangunan yang telah ditunjuk seperti yang ditetapkan dalam sistem pengelolaan energi. Semua pabrik dan bangunan memiliki kriteria tetentu dalam lingkup pabrik/bangunan yang telah ditunjuk dan wajib untuk menerapkan sistem pengelolaan energi, dan menyediakan Personnel Responsible for Energi (PRE) untuk menangani setiap subyek energi di setiap pabrik/bangunan yang telah ditunjuk untuk mengawasi dan memfasilitasi penggunaan sistem pengelolaan energi serta akan bertanggung jawab dengan penyusunan laporan tahunan yang akan diserahkan kepada DEDE. Definisi Istilah - Manajemen Energi adalah Sistem operasional yang terintegrasi di dalam organisasi yang terdiri dari sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur. Dari semua komponen-komponen ini¸dibutuhkan korporasi yang sistematik dan terorganisir agar tujuan dari penglolaan energi dapat terwujud. - Penggunaan energi yang signifikan adalah Penggunaan energi yang sangat tinggi dibandingkan dengan konsumsi energi secara keseluruhan, dan bisa mewakili potensi untuk konservasi energi. Sektor pabrik yang ditunjuk adalah sebagai berikut: Grup 1 (kecil): Pabrik yang telah ditentukan menggunakan alat pengukur daya atau alat transformasi yang dipasang yang lebih rendah dari 3.000 kW atau 3.500 kVA, atau yang lainnya menggunakan berbagai sumber energi seperti energi listrik, energi uap panas atau energi tak terbarukan yang memiliki jumlah energi sendiri yang setara dengan energi listrik yang kurang dari 60 juta MJ/tahun harus memiliki setidaknya satu PRE untuk menangani setiap aspek energi di pabrik. Grup 2 (besar): Pabrik yang telah ditentukan menggunakan alat pengukur daya atau alat transformasi yang terpasang yang lebih tinggi dari 3,000 kW or 3,500 kVA, atau yang lainnya menggunakan berbagai sumber energi seperti energi listrik, energi uap panas atau energi tak terbarukan yang memiliki jumlah energi sendiri yang setara dengan energi listrik yang lebih dari 60 juta MJ/tahun harus memiliki dua
PRE dan menyediakan setidaknya satu PRE senior diantara dua PRE untuk menangani setiap aspek energi di pabrik. Proses pelaksanaan manajemen energi Ada 8 langkah untuk menerapkan manajemen energi; setiap tahap pelaksaan membutuhkan pengerjaan dalam organisasi yang sistematis, teratur, dan dengan pengerjaan yang terbaik. Dengan demikian, 8 langah untuk menerapkan manajemen energi ialah sebagai berikut:
Selanjutnya, pada langkah keempat , penilaian pada potensi dalam konservasi energi akan dijelaskan sepenuhnya karena tahap ini adalah tahap yang penting sebelum memulai proses selanjutnya untuk memformulasikan tujuan dan rencana untuk melakukan konservasi energi. Pendekatan-pendekatan untuk menilai potensi dalam konservasi energi disebutkan sebagai berikut: A. Mengumpulkan data produk, layanan data, dan konsumsi energi B. Memantau dan mengevaluasi organisasi dalam menggunakan keefisienan energi. Pada penilaian keefisienan energi terdiri dari tiga tahap sebagai berikut: Evaluasi tingkat perusahaan
Evaluasi tingkat perusahaan adalah penilaian dari konsumsi energi di dalam seluruh perusahaan. Pada dasarnya, informasi listrik seperti jenis listrik dan sistemnya serta kuantitas dan ukuran transformator yang harus dipasang harus diperhitungkan sebagai data dasar untuk melaksanakan penilaian. Oleh karena itu, tahap kedua dari penilaian tingkat perusahaan adalah pengumpulan data mengenai penggunaan energi tahun sebelumnya mulai dari Januari hingga Desember dengan mengggunakan rata – rata tagihan listrik, bahan bakar, dan konsumsi energi terbarukan termasuk perhitungan pada proporsi energi listrik dan konsumsi bahan bakar yang didasari oleh sistem penggunaan energi. Evaluasi Tingkat Produk Penilaian level produk adalah perbandingan biaya produksi energi dengan menentukan konsumsi energi spesifik (Specific Energi Consumption: SEC) dari rasio faktor penggunaan energi yang mempengaruhi konsumsi energi. Evaluasian Tingkat Mesin atau Perangkat Into pengevaluasian tingkat mesin atau perangkat inti adalah untuk mengevaluasi efektivitas perangkat atau alat secara individual atau yang biasa disebut pembandingan dengan menggunakan penggunaan kriteria konsumsi energi, konsumsi energi spesifik (SEC) sekarang ini. Selanjutnya, hasil analisis perangkat SEC akan dibandingkan dengan perangkat standar. C. Perbandingan hasil kajian penggunaan energi Perbandingan hasil kajian penggunaan energi adalah untuk menguji “penggunaan energi yang signifikan” atau penggunaan proporsi energi yang besar yang menekankan pada konsumsi energi di pabrik untuk mempertimbangkan penggunaan energi yang signifikan dalam setiap mesin atau peralatan. Maka dari itu, penggunaan energi di mesin direkam dan dihitung untuk mengetahui
proporsi (persentase) penggunaan energi per konsumsi energi pada seluruh organisasi. Hasil data ini akan digunakan sebagai infromasi untuk menganalisis potensi konservasi energi belakangan ini. D. Menganalisis efisiensi energi pada organisasi Analisis efisiensi energi dalam sebuah organisasi dimulai dengan memeriksa setiap jenis kerugian di perusahaan atau organisasi seperti hilangnya produk dikarenkan produksi yang berlebihan, proses produksi yang berlebihan, bahan – bahan yang disediakan berlebihan, produksi perbaikan yang lama, dan karyawan yang tidak bekerja secara efisien dll. Lalu, analisis dari penggunaan energi yang penting agar dapat menilai keefisienan energi mesin dana perangkat dengan cara perbandingan dari kriteria standar atang yang disebut pembandingan. Kriteria perbandingan dapat dibagi nilai minimal, rata-rata, dan maksimum yang dideskripsikan sebagai keefisienan energi mesin dan perangkat sebagai berikut : Nilai minimum berarti keefisienan energi mesin dan perangkatnya membutuhkan perbaikan. Nilai rata-rata berarti keefisienan energi mesin dan perangkatnya membutuhkan rencana perbaikan jangka menengah. Nilai maksimum berarti keefienan energi mesin dan perangkatnya membutuhkan rencana ukuran dan perawatan jangka panjang. Untuk mematuhi langkah empat, tahap yang paling penting sebelum melakukan evaluasi potensi dalam konservasi energi ialah catatan konsumsi energi untuk level perusahaan, produk, dan mesin atau perangkat inti. Tagihan atau pengukur listrik dapat membantu level perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai konsumsi energi yang digunakan dengan mudah sedangkan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai konsumsi energi pada level produk dan mesin/perangkat inti sangat jauh lebih sulit jika pabriknya memiliki banyak perangkat dan mesin. Jadi, pengukur daya portable adalah perangkat untuk mencatat paling sesuai untuk mendapatkan informasi mengenai konsumsi energi pada level produk dan mesin/perangkat inti karena pengukur daya portable hanya membutuhkan waktu satu minggu atau satu bulan untuk mengumpulkan data terkait optimalisasi setiap kepenggunaan energi. HIOKI PW3360 direkomendasikan sebagai pengukur daya terbaik dengan desain yang dispesialisasikan untuk semua pekerjaan konservasi energi dan dapat digunakan secara tepat dengan 1- gelombang 2- system kawat (dengan pilihan sirkuit 1,2,3 sebagai pilihan) hingga 3-gelombang 40 sistem kawat. Arus beban maksimum HIOKI
PW3360 ialah sebesar 5,000 A dan memiliki pula kemampuan untuk menghitung Harmonic pada sistem listrik.
Reference: Energi Management Hand Book, Department of Alternative Energi Development and Efficiency, Ministry of Energi.