Seminar Nasional Fisika 2010 SFN
Bandung, 11 - 12 Mei 2010
ISBN : 978-979-98010-6-7
Prosiding Editor : Euis Sustini Alamta Singarimbun
Penyelenggara : Himpunan Fisika Indonesia Cabang Jawa Barat
Didukung oleh :
Program Studi Fisika FMIPA - ITB
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Seminar Nasional Fisika 2010 SFN
Bandung, 11 - 12 Mei 2010
ISBN : 978-979-98010-6-7
Penyelenggara : Himpunan Fisika Indonesia Cabang Jawa Barat
Didukung oleh : Program Studi Fisika FMIPA ITB Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Seminar dan Workshop Nasional Fisika S ΦN
Kontribusi Fisika dalam Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Keselamatan Lingkungan Sekretariat Panitia: Program Studi Fisika FMIPA – ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Tlp (022) 2500834, Fax (022) 2506452e-mail:
[email protected] Website: http://portal.fi.itb.ac.id/swnfis2010/
Sambutan Ketua Panitia Kita bersyukur kepada TuhanY ang Maha Esa atas berkah dan karunia‐Nya sehingga kita dapat bertemu dalam Seminar Nasional Fisika tahun 2010. Tema Seminar tahun ini adalah : Kontribusi Fisika Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Keselamatan Lingkungan. Tema ini dipilih untuk mengetengahkan peran Fisika sebagai ilmu dasar yang melandasi pengembangan Ilmu Penegetahuan dan Teknolgi (IPTEK). Kemajuan IPTEK membawa manfaat dan kemudahan kepada manusia dalam kehidupan ini. Akan tetapi kemajuan IPTEK dapat berdampak negatif bila tidak didasarkan kepada nilai‐nilai kemanusiaan. Pemakaian sumber alam berlebihan dapat mengganggu keseimbangan alam. Limbah industri dapat mengancam kehidupan manusia. Barang tambang yang dieksploitasi besar‐besaran tanpa memperhatikan kaedah lingkungan akan membawa akibat buruk terhadap manusia. Isu pemanasan global, banjir, kekeringan, tanah longsor dan sebagainya, sering terjadi karena tindakan manusia yang tidak berwawasan lingkungan. Oleh karena itu Fisika sebagai ilmu dasar diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan untuk memberi solusi dalam mengatasi dampak buruk tersebut. Sebagai contoh adalah aplikasi Fisika dalam mitigasi bencana kebumian dan pendeteksian dini tsunami. Hal lain adalah aplikasi Fisika dalam mencari dan mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan sehingga manusia, khususnya Bangsa Indonesia memiliki ketahanan energi. Melalui Seminar Fisika Nasional ini, diharapkan para peserta dapat mempresentasikan dan mendiskusikan hasil‐hasil penelitian dan temuannya, Selanjutnya para peserta diharapkan terus berkarya mengembangkan penelitian‐penelitian intensif terhadap berbagai bidang fisika berwawasan lingkungan. Kajian fisika tidak cukup hanya di Perguruan Tinggi atau Lembaga Riset saja, tetapi harus dimulai sejak dini di sekolah‐sekolah Dasar dan sekolah Lanjut agar minat terhadap Fisika dapat lebih ditingkatkan. Panitia menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung baik secara moril maupun materil sehingga Seminar Nasional Fisika ini dapat terselenggara dengan baik. Akhir kata kami menyampaikan Selamat berseminar dan selamat berkarya terus setelah mengikuti seminar ini. Bandung, 11 Mei 2010 Alamta Singarimbun Ketua Panitia
Seminar dan Workshop Nasional Fisika S ΦN
Kontribusi Fisika dalam Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Keselamatan Lingkungan Sekretariat Panitia: Program Studi Fisika FMIPA – ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Tlp (022) 2500834, Fax (022) 2506452e-mail:
[email protected] Website: http://portal.fi.itb.ac.id/swnfis2010/
Sambutan Ketua HFI Cab. Jawa Barat Assalmu’alaikum Wr.Wb, Puji syukur ke hadirat Illahi yang telah memberi Rahmatnya sehingga Seminar Nasiomal Fisika 2010 ini dapat terlasana. Kami pengurus Himpunan Fisika Imdonesia Cabang Jawa Barat mengucapkan terimakasih pada Sponsor ,Pembicara Utama, pemakalah dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam acara seminar ini. Tidak lupa terimakasih yang sebesar‐besarnya pada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan Workshops dan Seminar ini. Seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan Himpunan Fisika Cabang Bandung dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi serta komunikasi antara pendidik Fisika dan juga antara peneliti Fisika. Mudah‐mudahan melelui acara inipun kita dapat ikut serta mengembangkan Fisika untuk kesejahteraan manusia yang tetap memperhatikan keselamatan alam ini. Sekian, selamat berkarya Wabillahitaufik walhidayah wassalamu’alaikum Wr.Wb Ketua Himpunan Fisika Indonesia Cabang Jawa Barat Dr. Euis Sustini
Seminar dan Workshop Nasional Fisika S ΦN
Kontribusi Fisika dalam Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Keselamatan Lingkungan Sekretariat Panitia: Program Studi Fisika FMIPA – ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Tlp (022) 2500834, Fax (022) 2506452e-mail:
[email protected] Website: http://portal.fi.itb.ac.id/swnfis2010/
PANITIA Penanggung Jawab : Dr. Euis Sustini, M.Si. (Ketua HFI Bandung, Institut Teknologi Bandung) Pengarah : 1. Prof. Dr. Doddy Sutarno (Institut Teknologi Bandung) 2. Dr. Surono (Direktur Direktorat Vulaknologi) 3. Drs. Kamajaya, M.T. (Badan Tenaga Atom Nasional – Bandung) Koordinator Pelaksana : 1. Dr. Eng. Alamta Singarimbun (Wk Ketua HFI Bandung, Institut Teknologi Bandung) 2. Drajat S.Pd, (SMPN 1 Cangkuang, Banjaran, Kab. Bandung) Sekretaris : 1. Dra. Eni Zaituniah M.Pd (SMPN 14 Bandung ) 2. Dra. Fatchatul Bayinah (Badan Tenaga Atom Nasional – Bandung) Bendahara : Dr. Neny Kurniasih (Institut Teknologi Bandung)
Editor Ahli : 1. Dr. Wahyu Srigutomo (KK Fisika Sistem Kompleks - ITB) 2. Dr.rer.nat. Sparisoma (KK Bio Fisika dan Nuklir - ITB) 3. Prof. Dr. Mitra Djamal (KK Fisika Instrumentasi dan Energi Tinggi – ITB) 4. Dr.Eng. Mikrajudin (KK Fisika Material Elektronik – ITB) 5. Dr. Rachmat Hidayat (KK Fisika Material Optik Terkonjugasi) 6. Dr. Triyanta (KK Fisika Teori) 7. Dr. Ida Hamidah (UPI Bandung) 8. Dr. Budi Mulyanti (UPI Bandung)
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
JADWAL ACARA SEMINAR NASIONAL FISIKA 2010 Selasa, 11 Mei 2010 8:00 ‐ 8:45 Registrtasi 8:45 – 9:15 Pembukaan 9.15 – 9.30 Istirahat 9.30 – 12.30 Pleno Prof. Dr. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc. Prof. Dr. B. Soeparpto B. Prof. Dr. Roes Arif Budiman Dr. Surono 12.30 – 14.00 ISHOMA 14.00 – 16.00 Sesi Paralel Selasa, 12 Mei 2010 WAKTU RUANG A RUANG B RUANG C 14.00 – 14.20 FB 1 FM 1 FP 1 14.20 – 14.40 FB 2 FM 2 FP 2 14.40 – 15.00 FB 3 FM 3 FP 3 15.00 – 15.20 FB 4 FM 4 FP 4 15.20 – 15.40 FB 5 FM 5 FP 5 15.40 – 16.00 FB 6 FM 6 FP 6 Rabu, 12 Mei 2010 WAKTU RUANG A RUANG B RUANG C 08.00 – 08.20 FB 7 FM 7 FP 7 08.20 – 08.40 FB 8 FM 8 FP 8 08.40 – 09.00 FB 9 FM 9 FP 9 09.00 – 09.20 FB 10 FM 10 FP 10 09.20 – 09.40 FB 11 FM 11 FP 11 09.40 – 10.00 FB 12 FM 12 FP 12 10.00 – 10.20 ISTIRAHAT 10.20 – 10.40 FB 13 FM 13 FP 13 10.40 – 11.00 FB 14 FM 14 FP 14 11.00 – 11.20 FB 15 FM 15 FP 15 11.20 – 11.40 FB 16 FM 16 FP 16 11.40 – 12.00 FB 17 FM 17 FP 17 12.00 – 12.20 FM 18 12.20 – 13.30 PENUTUPAN/ISTIRAHAT
RUANG D FP 18 FP 19 FP 20 FP 21 FP 22 FP 23
RUANG D FP 24 FP 25 FP 26 FP 27 FP 28 FP 29 FM 19 FM 20 FM 21 FM 22 FM 23 FM 24
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
BIDANG FISIKA KEBUMIAN FB 01 Mengidentifikasi Kondisi Bawah Permukaan Bumi Alamta Singarimbun [Fisika FMIPA – ITB] FB 02 KARAKTERISTIK SPEKTRAL PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI (Studi kasus di daerah Panasbumi Patuha Jawa Barat) Cyrke A.N. Bujung, Alamta Singarimbun, Dicky Muslim, Febri Hirnawan, Adjat Sudradjat [Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado] FB 03 Aplikasi Data GPS Radio Occultation untuk Studi Dinamika Atmosfer Noersomadi [LAPAN Bandung] FB 04 Analisis Indeks Disturbanced Storm Time & Komponen H Tangerang Saat Badai Geomagnet Sity Rachyany [Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN‐Bandung] FB 05 Kadar Air Cair dan Padat dalam Awan dan Hujan di Bandara Husein Sastranegara Bandung Berbasis Observasi Sensor Gelombang Mikro Satelit TRMM Arief Suryantoro [Bidang Pemodelan Iklim, Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN] FB 06 Penentuan Onset Monsun di Jawa Barat, Banten, dan Dki Jakarta Berbasis Observasi Satelit TRMM Arief Suryantoro, Krismianto dan Erma Yulihastin [Bidang Pemodelan Iklim, Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN] FB 07 Kondisi Iklim Indonesia Saat Ini dan Prediksinya dalam Beberapa Bulan Mendatang Berbasis Hasil Analisis Data Iklim Global Eddy Hermawan [Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN] FB 08 Penggunaan Metode FFT dan WL dalam Mengantisipasi Terjadinya Musim Basah dan Kering Berkepanjangan di Indonesia Eddy Hermawan [Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN] FB 09 Estimasi Keberadaan Air Tanah di Kawasan Karst Maros Sulawesi Selatan Muhammad Arsyad [Jurusan Fisika FMIPA, UNM] FB 10 Variasi Suseptibilitas Magnetik Tanah Lot dan Kemungkinannya sebagai Indikator Perubahan Iklim Siti Zulaikah [Jurusan Fisika UNJ] FB 11 Penentuan Lapisan Air Tawar dan Air Asin di Daerah Kudus Dengan Metode Geolistrik Polarisasi Terimbas Tati Zera, dan Nurmilasari [Prodi Fisika, FST UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta] FB 12 Formation of Post‐Flare Loops in Active Region NOAA 10798 Bachtiar Anwar
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
FB 13
FB 14
FB 15
FB 16
FB 17
[Division of Solar Physics and Space Environment National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)] Penentuan Pola Curah Hujan di atas Beberapa Kawasan Indonesia Berbasis Hasil Analisis Data MTSAT dan Model CSIRO Sinta Berliana dan Adi Witono [Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN] Analisis Pulsa Magnet Pc3 Selama Kondisi Tenang Angin Surya La Ode Muhammad Musafar K [Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN] Penentuan Homogenitas Data foF2 Lapisan Ionosfer Slamet Syamsudin [Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa , LAPAN] Penentuan Model foF2 Secara Spasial dengan Menggunakan Data Lokal Slamet Syamsudin [Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa , LAPAN] Pendugaan Potensi Gerakan Tanah di daerah Citatah Kabupaten Bandung Barat Mimin Iryanti dan Nanang Dwi Ardi [Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI]
BIDANG FISIKA MATERIAL FM 01 Penentuan Dosis Radiasi Gamma Terestrial Dengan Teknik Spektroskopi Gamma dan Monte Carlo Rasito, R.H. Oetami, Zulfahri, Tri Cahyo L., S. Sofyan, dan Z. Arifin [Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri – BATAN] FM 02 Fungsi Suhu Dengan Teknik Resonansi Spin Elektron Donny R. Wenas, Cyrke A.N. Bujung [Jurusan Fisika UNIMA, Manado] FM 03 Profil Rugi Dielektrik Oli Mesran dan Oli Top‐1 Pada Rentang Frekuensi 1 – 1000 KHZ Moh. Toifur dan Setiawan Ariwibowo [Jurusan Fisika FMIPA Universitas Ahmad Dahlan ] FM 04 Lithium Tantalate ( LiTaO3 ) yang Didadah Niobium Pentaoksida (Nb2O5 ) Menggunakan Metode Chemical Solution Deposition Irzaman, A Maddu, H Syafutra, dan A Ismangil [Departemen Fisika FMPA, IPB] FM 05 Sintesis dan Karakterisasi Superkonduktor YBCO 123 dengan Metode Evaporasi Andri P. Putro, Moh. Nur Indro, Y. Purwamargapratala [Departemen Fisika FMPA, IPB] FM 06 Sintesa superkonduktor YBCI‐123 dengan metode kopresipitasi W.P.Aji, M.N. Indro , Yustinus.P . [Departemen Fisika FMPA, IPB] FM 07 Uji Arus‐Tegangan Film Tipis BA0,5SR0,5TIO3 dengan Pendadah Niobium Pentoksida dan Ferium Oksida Sebagai Sensor Cahaya A Arif, Irzaman, M Dahrul, dan H Syafutra [Departemen Fisika FMPA, IPB] FM 08 Kajian Teoritik Analisis Pita Energi Bahan Semikonduktor Si dan Ge dengan
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
FM 09
FM 10
FM 11
FM 12
FM 13
FM 14
FM 15
FM 16
FM 17
FM 18
FM 19
FM 20
Pengotor In Hiras M Sitanggang [Jurusan Fisika FMIPA USU] Studi Teoritis Analisis Fenomena Elektron Bahan Semikonduktor Si dan Ge dengan Pengotor Sb Albert Daniel Saragih [Jurusan Fisika FMIPA USU] Karakteristik Surface Plasmon Resonance (SPR) dan aplikasinya untuk menentukan indeks bias larutan Ryan Imansyah, Hendro, Rahmat Hidayat, Daniel Kurnia [Departemen Fisika FMPA, IPB] Preparasi Lapisan Tipis ZnO Transparan menggunakan Metoda Sol‐Gel beserta Karakterisasi Sifat Optiknya Annisa Aprilia, 1Herman Bahar, 1Rahmat Hidayat [Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Padjadjaran] Kajian Efesiensi Energi Tungku Sekam Berdasarkan Jumlah, Bentuk, dan Ukuran Sirip yang Dipasang Irzaman, H. Darmasetiawan, H. Simorangkir, Yani, Amas, Musiran [Departemen Fisika FMPA, IPB] Sintesis Lapisan Tipis Au sebagai Katalis untuk Deposisi Silicon Nanowire Andhy Setiawan, Altje Latununuwe, Euis Sustini, Toto Winata [Program Studi Fisika UPI] Penumbuhan Lapisan Tipis In2O3 dengan Teknik MOCVD beserta Kajian Sifat Fisis dan Optiknya Hasniah Aliah, Horasdia Saragih, Euis Sustini, dan Mikrajuddin Abdullah [Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati] Pengaruh Aniling Pelarut Pada Kinerja Sel‐Surya Berbasis Polimer P3HT dan PCBM Ayi Bahtiar [Jurusan Fisika FMIPA – UNPAD] Sel Surya Tersensitisasi Dye Padat Menggunakan Fotoelektroda TiO2 Termodifikasi Ta2O5 dan Elektrolit Gel Polimer Akhiruddin Maddu, Erwin Yudaswara, dan Irmansyah [Departemen Fisika FMPA, IPB] The Deposition of µc‐Si:H based thin films for the 25 cm2 area scale‐up solar cell fabrication T. Winata [Department of Physics ITB] Meningkatkan Jumlah Kecambah Kedelai dan Laju Pertumbuhannya Dengan Berbantuan Medan Magnetik Statik Horasdia Saragih dan Ojahan Silaban [Universitas Advent Indonesia] Telaah Teoritis Penentuan Spektrum Energi Quantum Dot Berbasis GaAs Dalam Potensial Pengungkung Harmonik Tanpa Medan Magnet Luar Mula Sigiro [Fisika Material Elektronik, USU] Modifikasi Polimer Hibrid Anorganik‐Organik dengan Coumarin 1 untuk Menghasilkan Emisi Warna Biru
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
FM 21
FM 22
FM 23
FM 24
P. Pitriana, R. Hidayati, N. Syakir, R. Hidayat, F. Fitrilawati [Jurusan Fisika, FMIPA UNPAD] Model Divais Fotoluminisensi RGB Berbasiskan Polimer Hibrid dan Karakteristiknya I. Masruri, P. Pitriana, N. Syakir, R. Hidayat, F. Fitrilawati Jurusan Fisika, FMIPA UNPAD Optimasi Komposisi Blend Kromofor Organik RGB untuk menghasilkan Luminisensi Putih N. Syakir, I. Masruri, F. Fitrilawati [Jurusan Fisika, FMIPA UNPAD] Analysis of ZnO Antireflection Film on the Electrical Properties of Silicon Solar Cells Using PC1D Simulation Program Erlyta Septa Rosa, Basadi, Goib Wiranto, Tuti Suartini dan Budi Mulyanti [Puslit. Elektronika dan Telekomunikasi LIPI] Penumbuhan Lapisan Anti Refleksi Zno Untuk Aplikasi Sel Surya Berbasis Silikon (100) Budi Mulyanti, N. Ani Suryani, Erlyta Septa Rosa, Goib Wirantodan Tuti Suartini1) [Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FPTK UPI]
BIDANG FISIKA PENDIDIKAN FP 01 Penentuan Tara Kalor Mekanis Secara Teliti Dengan Metode Gesekan dua Kerucut Ainul Chuzam, Raden Oktova [Skadron Teknik 043, Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta] FP 02 Penerapan Model Siklus Belajar Hipotetikal Deduktif 7e Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Konsep Pembiasan Cahaya Susilawati , Johar Maknun, Dadi Rusdiana [Program Studi Pendidikan IPA SPs UPI] FP 03 “Hands and Minds Activity” dalam Pembelajaran Fisika Kuantum untuk calon guru Sondang R Manurung dan Nuryani Y Rustaman [Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ] FP 04 Pemanfaatan Teman Sebaya Dalam Kegiatan Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pad Pokok Bahasan Listrik Dinasmis Solihan, [SMP Negeri 10 Bekasi] FP 05 Penerapan Laboratorium Maya pada Pembelajaran Konseptual Interaktif Fisika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mengembangkan Scientific Skill P. Sinaga [Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI] FP 06 Belajar dari Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Two Stay Two Stray Hikmat [Pendidikan Fisika FPMIPA UPI] FP 07 Pengembangan e‐kamus Fisika Dasar Sebagai Media Pembelajaran di Perguruan Tinggi Ida Sriyanti [Pendidikan Fisika FKIP UNSRI] Konsepsi Mahasiswa Terhadap Materi Bentuk, Ukuran, dan Gerak Benda Langit FP 08
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
FP 09
FP 10
FP 11
FP 12
FP 13
FP 14
FP 15
FP 16
FP 17
FP 18
FP 19
dalam Perkuliahan Pengantar Fisika Bumi & Antariksa J.A. Utama, W. Liliawati [Jurusan Pendidikan Fisika UPI] Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor dengan Reciprocal Teaching di Kelas Viia Smpn 30 Semarang Rita Rosidah [SMPN 3 Pagaden Subang] Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ajar Turunan dengan Menggunakan Metode Mengajar Representasi Ganda Berbantuan Maple Wahyu A. Umbaro dan Horasdia Saragih [FKIP, Universitas Advent Indonesia] Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Calon Guru Sekolah Dasar Dalam Pendekatan dan Asesmen Pembelajaran IPA Parsaoran Siahaan dan Liliasari [Jurusan Pendidikan Fisika‐ FPMIPA UPI] Kemampuan Fisika Siswa Indonesia Dalam Timss (Trend of International on Mathematics and Science Study) Ridwan Efendi [Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA, UPI] Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMP Lasma Br Hotang, Dadi Rusdiana dan Ida Hamidah [SMPN 1 Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau] Profil Dimensi Pengetahuan Metakognitif Pada Mata Kuliah Matematika‐Fisika Arif Hidayat, Ika Mustika Sari, Duden Saepuzaman, Roswati Mudjiarto [Jurusan Pendidikan Fisika UPI] Cases Study on Positive and Negative Sudden Impulses Caused by Fast Forward and Reverse Interplanetary Shocks La Ode Muhammad Musafar K [Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN] Simulasi Aliran Fluida Di Sekitar Kendaraan Dengan Finite Element Method Laboratory (FEMLAB) Ida Hamidah dan Budi Mullyant) [Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI] Pengembangan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP Saprudin [Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Khairun Ternate] Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Erna Puspita dan Winny Liliawati [Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI] Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Di Smp Negeri 1 Cisarua Ferry Pietersz dan Horasdia Saragih [FKIP Universitas Advent Indonesia]
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
FP 20
FP 21
FP 22
FP 23
FP 24
FP 25
FP 26
FP 27
FP 28
FP 29
Analisis Fourier Gelombang Bunyi Senar Gitar Listrik Khairil Anwar dan Raden Oktova [Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan] Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran Satelite Group Didukung Metode Jigsaw Dan Media Komputer (Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Bunyi Pada Siswa Kelas 8 D SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2008 ‐2009) Eni Zaetuniah [SMPN 14 Bandung] Siphon Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Haerul Pathoni, Ismet Rahadi, Nurrohman, Mulia Sari,dan Sparisoma Viridi [Magister Pengajaran Fisika, Fakultas MIPA, ITB ] Merumuskan Gaya Sentripetal pada Gerak Melingkar Beraturan Menggunakan Hukum Kedua Newton Leni Suprapto, Siti Nurul Khotimah, dan Sparisoma Viridi [Prodi Fisika, FMIPA, ITB] Perubahanan Temperatur Antara Dua Titik: Persamaan Diferensial Parsial Fourier dan Simulasi Tiga Partikel Granular Sparisoma Viridi, Suparno Satira, dan Freddy P. Zen [Prodi Fisika, FMIPA, ITB] Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Web Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA Al Husni, Enjang A. Juanda dan Ida Hamidah [SMA Negeri 8 Batam] Pembuatan Alat Eksperimen Sederhana Untuk Penentuan Momen Inersia Benda Tegar Yati Susanah, Ius Rusnati, Kokom Komariah), Wulan Fitriyani [MAN 3 Jakarta Pusat] Pengembangan Eksperiman Fisika Terintegrasi Berbasis Komputer Dan Aplikasinya Untuk Penentuan Koefisien Gesekan Kinetik Pada Bidang Datar Berlian Nurcahya [MAN] Evaluasi Sekunder Tematik Mata Kuliah Fisika Dasar Yang Diberikan di Tingkat TPB ITB Novitrian, Sparisoma Viridi, dan Khairul Basar [Program Studi Fisika, FMIPA ITB] Pembelajaran Praktikum Fisika Berbasis Penelitian: Karakteristik Kawat Pada Sekering Pengaman Arwan Isliyanti, Sri Suharti, Eka Murdani, Khairul Munir, Neny Kurniasih [Program Studi Magister Pengajaran Fisika, ITB]
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Mengidentifikasi Kondisi Bawah Permukaan Bumi Alamta Singarimbun
1
KARAKTERISTIK SPEKTRAL PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI (Studi kasus di daerah Panasbumi Patuha Jawa Barat) Cyrke A.N. Bujung, Alamta Singarimbun, Dicky Muslim, Febri Hirnawan, Adjat Sudradjat
10
Aplikasi Data GPS Radio Occultation untuk Studi Dinamika Atmosfer Noersomadi
18
Analisis Indeks Disturbanced Storm Time & Komponen H Tangerang Saat Badai Geomagnet Sity Rachyany
29
Kadar Air Cair dan Padat dalam Awan dan Hujan di Bandara Husein Sastranegara Bandung Berbasis Observasi Sensor Gelombang Mikro Satelit TRMM Arief Suryantoro
41
Penentuan Onset Monsun di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta Berbasis Observasi Satelit TRMM Arief Suryantoro, Krismianto dan Erma Yulihastin
54
Kondisi Iklim Indonesia Saat Ini dan Prediksinya dalam Beberapa Bulan Mendatang Berbasis Hasil Analisis Data Iklim Global Eddy Hermawan
66
Penggunaan Metode FFT dan WL dalam Mengantisipasi Terjadinya Musim Basah dan Kering Berkepanjangan di Indonesia Eddy Hermawan
79
Estimasi Keberadaan Air Tanah di Kawasan Karst Maros Sulawesi Selatan Muhammad Arsyad
93
Penentuan Lapisan Air Tawar dan Air Asin di Daerah Kudus Dengan Metode Geolistrik Polarisasi Terimbas Tati Zera, dan Nurmilasari
105
Penentuan Pola Curah Hujan di atas Beberapa Kawasan Indonesia Berbasis Hasil Analisis Data MTSAT dan Model CSIRO Sinta Berliana dan Adi Witono
111
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
Penentuan Homogenitas Data foF2 Lapisan Ionosfer Slamet Syamsudin
120
Penentuan Model foF2 Secara Spasial dengan Menggunakan Data Lokal Slamet Syamsudin
130
Pendugaan Potensi Gerakan Tanah di daerah Citatah Kabupaten Bandung Barat Mimin Iryanti dan Nanang Dwi Ardi
140
Penentuan Dosis Radiasi Gamma Terestrial Dengan Teknik Spektroskopi Gamma dan Monte Carlo Rasito, R.H. Oetami, Zulfahri, Tri Cahyo L., S. Sofyan, dan Z. Arifin
146
Fungsi Suhu Dengan Teknik Resonansi Spin Elektron Donny R. Wenas, Cyrke A.N. Bujung
157
Profil Rugi Dielektrik Oli Mesran dan Oli Top-1 Pada Rentang Frekuensi 1 – 1000 KHZ Moh. Toifur dan Setiawan Ariwibowo
166
Lithium Tantalate ( LiTaO3 ) yang Didadah Niobium Pentaoksida (Nb2O5 ) Menggunakan Metode Chemical Solution Deposition Irzaman, A Maddu, H Syafutra, dan A Ismangil
175
Sintesis dan Karakterisasi Superkonduktor YBCO 123 dengan Metode Evaporasi Andri P. Putro, Moh. Nur Indro, Y. Purwamargapratala
184
Sintesa superkonduktor YBCI-123 dengan metode kopresipitasi W.P.Aji, M.N. Indro , Yustinus. P .
194
Uji Arus-Tegangan Film Tipis BA0,5SR0,5TIO3 dengan Pendadah Niobium Pentoksida dan Ferium Oksida Sebagai Sensor Cahaya A Arif, Irzaman, M Dahrul, dan H Syafutra
205
Kajian Teoritik Analisis Pita Energi Bahan Semikonduktor Si dan Ge dengan Pengotor In Hiras M Sitanggang
213
Studi Teoritis Analisis Fenomena Elektron Bahan Semikonduktor Si dan Ge dengan Pengotor Sb Albert Daniel Saragih
223
Preparasi Lapisan Tipis ZnO Transparan menggunakan Metoda Sol-Gel beserta Karakterisasi Sifat Optiknya Annisa Aprilia, Herman Bahar, Rahmat Hidayat
230
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
Kajian Efesiensi Energi Tungku Sekam Berdasarkan Jumlah, Bentuk, dan Ukuran Sirip yang Dipasang Irzaman, H. Darmasetiawan, H. Simorangkir, Yani, Amas, Musiran
241
Sintesis Lapisan Tipis Au sebagai Katalis untuk Deposisi Silicon Nanowire Andhy Setiawan, Altje Latununuwe, Euis Sustini, Toto Winata
251
Penumbuhan Lapisan Tipis In2O3 dengan Teknik MOCVD beserta Kajian Sifat Fisis dan Optiknya Hasniah Aliah, Horasdia Saragih, Euis Sustini, dan Mikrajuddin Abdullah
258
Sel Surya Tersensitisasi Dye Padat Menggunakan Fotoelektroda TiO2 Termodifikasi Ta2O5 dan Elektrolit Gel Polimer Akhiruddin Maddu, Erwin Yudaswara, dan Irmansyah
266
Meningkatkan Jumlah Kecambah Kedelai dan Laju Pertumbuhannya Dengan Berbantuan Medan Magnetik Statik Horasdia Saragih dan Ojahan Silaban
276
Telaah Teoritis Penentuan Spektrum Energi Quantum Dot Berbasis GaAs Dalam Potensial Pengungkung Harmonik Tanpa Medan Magnet Luar Mula Sigiro
285
Analysis of ZnO Antireflection Film on the Electrical Properties of Silicon Solar Cells Using PC1D Simulation Program Erlyta Septa Rosa, Basadi, Goib Wiranto, Tuti Suartini dan Budi Mulyanti
291
Penumbuhan Lapisan Anti Refleksi Zno Untuk Aplikasi Sel Surya Berbasis Silikon (100) Budi Mulyanti, N. Ani Suryani, Erlyta Septa Rosa, Goib Wirantodan Tuti Suartini
298
Penentuan Tara Kalor Mekanis Secara Teliti Dengan Metode Gesekan dua Kerucut Ainul Chuzam, Raden Oktova
307
Penerapan Model Siklus Belajar Hipotetikal Deduktif 7e Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Konsep Pembiasan Cahaya Susilawati , Johar Maknun, Dadi Rusdiana
318
“Hands and Minds Activity” dalam Pembelajaran Fisika Kuantum untuk calon guru Sondang R Manurung dan Nuryani Y Rustaman
326
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
Penerapan Laboratorium Maya pada Pembelajaran Konseptual Interaktif Fisika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mengembangkan Scientific Skill P. Sinaga
334
Pengembangan e-kamus Fisika Dasar Sebagai Media Pembelajaran di Perguruan Tinggi Ida Sriyanti
343
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor dengan Reciprocal Teaching di Kelas Viia Smpn 30 Semarang Rita Rosidah
352
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ajar Turunan dengan Menggunakan Metode Mengajar Representasi Ganda Berbantuan Maple Wahyu A. Umbaro dan Horasdia Saragih
367
Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Calon Guru Sekolah Dasar Dalam Pendekatan dan Asesmen Pembelajaran IPA Parsaoran Siahaan dan Liliasari
375
Kemampuan Fisika Siswa Indonesia Dalam Timss (Trend of International on Mathematics and Science Study) Ridwan Efendi
384
Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMP Lasma Br Hotang, Dadi Rusdiana dan Ida Hamidah
394
Simulasi Aliran Fluida Di Sekitar Kendaraan Dengan Finite Element Method Laboratory (FEMLAB) Ida Hamidah dan Budi Mulyanti
403
Pengembangan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP Saprudin
413
Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Erna Puspita dan Winny Liliawati
423
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus di SMP Negeri 1 Cisarua Ferry Pietersz dan Horasdia Saragih
432
Seminar dan Workshop Nasional Fisika 2010 Bandung, 11 – 12 Mei 2010
Analisis Fourier Gelombang Bunyi Senar Gitar Listrik Khairil Anwar dan Raden Oktova
439
Pembuatan Alat Eksperimen Sederhana Untuk Penentuan Momen Inersia Benda Tegar Yati Susanah, Ius Rusnati, Kokom Komariah, Wulan Fitriyani
459
Pengembangan Eksperimen Fisika Terintegrasi Berbasis Komputer dan Aplikasinya Untuk Penentuan Koefisien Gesekan Kinetik Pada Bidang Datar Berlian Nurcahya
470
Pembelajaran Praktikum Fisika Berbasis Penelitian: Karakteristik Kawat Pada Sekering Pengaman Arwan Isliyanti, Sri Suharti, Eka Murdani, Khairul Munir, Neny Kurniasih
471
Seminar dan Workshop Nasional Fisika S ΦN
Kontribusi Fisika dalam Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Keselamatan Lingkungan Sekretariat Panitia: Program Studi Fisika FMIPA – ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Tlp (022) 2500834, Fax (022) 2506452e-mail:
[email protected] Website: http://portal.fi.itb.ac.id/swnfis2010/
PANITIA Penanggung Jawab : Dr. Euis Sustini, M.Si. (Ketua HFI Bandung, Institut Teknologi Bandung) Pengarah : 1. Prof. Dr. Doddy Sutarno (Institut Teknologi Bandung) 2. Dr. Surono (Direktur Direktorat Vulaknologi) 3. Drs. Kamajaya, M.T. (Badan Tenaga Atom Nasional – Bandung) Koordinator Pelaksana : 1. Dr. Eng. Alamta Singarimbun (Wk Ketua HFI Bandung, Institut Teknologi Bandung) 2. Drajat S.Pd, (SMPN 1 Cangkuang, Banjaran, Kab. Bandung) Sekretaris : 1. Dra. Eni Zaituniah M.Pd (SMPN 14 Bandung ) 2. Dra. Fatchatul Bayinah (Badan Tenaga Atom Nasional – Bandung) Bendahara : Dr. Neny Kurniasih (Institut Teknologi Bandung)
Editor Ahli : 1. Dr. Wahyu Srigutomo (KK Fisika Sistem Kompleks - ITB) 2. Dr.rer.nat. Sparisoma (KK Bio Fisika dan Nuklir - ITB) 3. Prof. Dr. Mitra Djamal (KK Fisika Instrumentasi dan Energi Tinggi – ITB) 4. Dr.Eng. Mikrajudin (KK Fisika Material Elektronik – ITB) 5. Dr. Rachmat Hidayat (KK Fisika Material Optik Terkonjugasi) 6. Dr. Triyanta (KK Fisika Teori) 7. Dr. Ida Hamidah (UPI Bandung) 8. Dr. Budi Mulyanti (UPI Bandung)
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 ISBN : 978‐979‐98010‐6‐7
PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP Lasma Br Hotang1), Dadi Rusdiana2) dan Ida Hamidah3) SMPN 1 Tanah Merah, Indragiri Hilir, Riau Prodi Pendidikan IPA SPs UPI Prodi Pendidikan IPA SPs UPI e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkontruksi model pembelajaran berbasis fenomena serta melihat apakah penggunaan pembelajaran berbasis fenomena dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada konsep kalor. Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain ”Rondomized Control Group Pretest-Posttest Design” Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII pada salah satu SMP yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir Riau, tahun pelajaran 2009/2010. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling. Kelas eksperimen mendapatkan model pembelajaran berbasis fenomena sedangkan kelas kontrol mendapatkan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Rata-rata N-gain pemahaman konsep kelas eksperimen 0,55 dan kelas kontrol 0,22 Kemudian untuk N-gain pemahaman konsep diperoleh thitung = 8,239. Rata-rata N-gain nilainya lebih besar dari ttabel = 1,664. Berdasarkan hasil observasi diperoleh pembelajaran berjalan dengan baik dan sebaran angket menunjukkan bahwa siswa dan guru memberikan tangggapan positif (setuju) terhadap model pembelajaran berbasis fenomana. Dari hasil pengujian hipotesis yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata kunci: Pembelajaran berbasis fenomena, pemahaman konsep, dan konsep kalor 1. Pendahuluan Peradaban manusia sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dalam era globalisasi dan era informasi ketika teknologi diajarkan, Fisika adalah hal yang pertama muncul dalam pikiran kita. Fisika sebagai salah satu unsur dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan teknologi. Peran Fisika ada di mana-mana dan membuat kehidupan lebih mudah dari aspek teknologi namun Fisika belum diajarkan dengan tepat (Gok dan Silay, 2008). Menurut mereka “achievement in science is lower than other fields.” Hasil belajar sains lebih rendah dari bidang lain, hal ini karena Fisika dianggap salah satu mata pelajaran yang sukar dipahami oleh sebagian siswa sehingga siswa kurang berminat belajar Fisika. Berdasarkan hasil observasi (studi awal) di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Indragiri Hilir Riau, ditemukan bahwa siswa kurang berminat belajar Fisika 394
Lasma Br Hotang, dkk., Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor ...... 395
karena dianggap sulit yaitu 72,51 % dan kemampuan siswa untuk mengerjakan soal- soal Fisika dalam bentuk hitungan memiliki rata-rata 39,81. Menurut Trianto (2007: 107) bahwa “ …banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Fisika” Pernyataan yang sama diungkapkan Liliasari (2009) “banyak siswa kurang menyukai belajar IPA karena dianggap sukar dan tidak menarik.” Hasil studi The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2003 yang menyatakan bahwa kemampuan sains siswa (SMP) Indonesia hanya berada pada peringkat ke-36 dari 46 negara. Kenyataan ini dapat merepresentasikan pencapaian mutu pendidikan nasional secara umum, yang juga masih jauh dari standar mutu yang diharapkan. Kenyataan lain adalah guru kurang mampu mengelola pembelajaran yang menarik bagi siswa untuk menggali kompetensinya. Menurut Trianto (2007: 1) bahwa “proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.” Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat berbagai konsep, rumus tanpa dituntut untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya ketika siswa lulus sekolah pemahaman konsepnya lemah dan mereka miskin aplikasi. Materi fisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kalor. Pemilihan materi ini dilakukan karena konsep kalor ini banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun sering siswa mengalami kesulitan dalam memahami fenomenafenomena yang berkaitan dengan kalor.Pemahaman konsep yang tepat tentukan akan berdampak bagi siswa mampu mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kalor. Pembelajaran berbasis fenomena yang senantiasa mengaitkan gejala fenomena diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep-konsep kalor dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa supaya hasil belajar yang diperoleh lebih baik.
2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan desain penelitian randomized control group pretest- posttest design (Fraenkel dan Wallen, 1993). Pada desain ini menggunakan dua kelompok yaitu satu kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena dan satu kelompok kontrol dengan pembelajaran model konvensional.
396
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010
Terhadap dua kelompok dilakukan tes awal dan tes akhir untuk melihat peningkatan pemahaman konsep sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas yang dipilih secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen berjumlah 40 orang siswa dan kelompok kontrol berjumlah 41 orang siswa. Data dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep dalam bentuk pilihan ganda dan tanggapan siswa dan guru diperoleh melalui sebaran angket. 3. Hasil Penelitian Perbandingan skor rata-rata tes awal, tes akhir dan gain yang dinormalisasi N-Gain pemahaman konsep kalor antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram perbandingan persentase skor rata-rata tes awal, tes akhir, dan N-gain pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa skor rata-rata tes awal siswa kelas eksperimen sebesar 31% dari skor ideal 20, sedangkan skor rata-rata tes awal siswa kelas kontrol sebesar 31% dari skor ideal 20. Selanjutnya berdasarkan perolehan data skor rata-rata tes akhir pada kedua kelas diketahui bahwa skor rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 67% dari skor ideal 20, sedangkan perolehan rata-rata skor tes akhir kelas kontrol sebesar 47% dari skor ideal 20. Perolehan rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,55 kategori sedang dan untuk kelas kontrol sebesar 0,22 dengan kategori rendah. Terlihat bahwa rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata N-gain kelas kontrol.
Lasma Br Hotang, dkk., Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor ...... 397
Perbandingan N-gain setiap indikator pemahaman konsep yang meliputi translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Gambar 2. Diagram Perbandingan Rata-Rata N-Gain untuk Setiap Indikator Pemahaman Konsep antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa N-gain tertinggi kelas eksperimen terjadi pada indikator pemahaman interpretasi sebesar 0,62 dengan kategori sedang, sedangkan N-gain terendah terjadi pada indikator pemahaman ekstrapolasi sebesar 0,32 dengan kategori sedang. Pada kelas kontrol N-gain tertinggi terjadi pada indikator pemahaman translasi sebesar 0,29 dengan kategori rendah, sedangkan N-gain terendah terjadi pada indikator pemahaman interpretasi sebesar 0,16 dengan kategori rendah. Pemahaman konsep siswa tentang setiap sub konsep dapat juga dilihat pada Gambar 4.4. berikut ini.
398
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010
Gambar 3. Diagram Perbandingan N-Gain Pemahaman Konsep untuk Setiap Sub Konsep antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Topik kalor yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari empat sub konsep, terlihat bahwa untuk kelas eksperimen N-gain tertinggi terjadi pada konsep perpindahan kalor sebesar 0,74 dengan kategori tinggi dan N-gain terendah terjadi pada konsep hukum Azas Black sebesar 0,33 dengan kategori sedang. Pada kelas kontrol, N-gain tertinggi terjadi pada konsep pengaruh kalor terhadap perubahan suhu zat sebesar 0,27 dengan kategori rendah dan N-gain terendah terjadi pada konsep perpindahan kalor sebesar 0,07. Pengujian Statistik. Uji normalitas distribusi data pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov Smirnov Test
dan
diperoleh bahwa data berdistribusi normal karena signifikansi yang lebih besar dari
yaitu masing-masing 0,773 untuk kelas eksperimen dan 0,983 untuk kelas
kontrol. Uji homogenitas data pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan Test of Homogenity of Varianves dan diperoleh bahwa data homogen pada signifikansi 0,066 lebih besar dari Uji statistik parametrik (uji-t dengan α = 0,05) dengan Independent Sample Test dan diperoleh bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis fenomena pada topik kalor secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibanding
Lasma Br Hotang, dkk., Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor ...... 399
penggunaan model pembelajaran konvensional berdasarkan nilai thitung = 8,239 yang lebih besar dari ttabel = 1,664 Deskripsi data hasil angket ini didasarkan kepada perhitungan frekuensi skor jawaban siswa terhadap angket mengenai tanggapan siswa tentang keefektifan pembelajaran berbasis fenomena. 90% siswa memberikan pernyataan setuju atau mendukung pembelajaran berbasis fenomena sangat menarik sehingga siswa lebih termotivasi dan tertantang untuk mempelajari fisika. 44% siswa memberikan pernyataan tidak setuju atau kurang mendukung terhadap
pembelajaran berbasis fenomena yang
membuat siswa pasif dan permasalahan dalam LKS kurang melatih keterampilan siswa. 88% siswa memberikan tanggapan setuju atau mendukung permasalahan dalam LKS yang diberikan secara berkelompok yang memberi kesempatan siswa untuk saling bertukar pikiran dan rangkaian pertanyaan melatih siswa mengidentifikasi permasalahan serta meningkatkan keterampilan mengamati sehingga membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya pada materi kalor. Tanggapan guru tentang penggunaan pembelajaran berbasis fenomena yaitu 92% guru memberikan pernyataan setuju atau mendukung pembelajaran berbasis fenomena memfasilitasi tujuan pembelajaran dan membantu siswa dalam mengkontruksi sendiri suatu pemahaman konsep, sehingga siswa lebih termotivasi dan tertantang untuk mempelajari fisika. 35% guru memberikan pernyataan tidak setuju atau kurang mendukung terhadap pembelajaran berbasis fenomena yang membuat siswa pasif dengan suasana yang tidak menyenangkan dan guru hanya mampu menilai ranah kognitif. 28% guru memberikan pernyataan tidak setuju atau kurang mendukung terhadap
permasalahan
dalam LKS akan menyulitkan bagi siswa dan kurang memberi pengalaman belajar. 88% guru memberikan tanggapan setuju atau mendukung permasalahan dalam LKS
yang
dipandu dengan rangakaian pertanyaan melatih siswa mengintifikasi permasalahan dan meningkatkan pola penalaran siswa. Pembahasan 1. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Fenomena terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Kalor Berdasarkan hasil tes awal pemahaman konsep kalor, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pemahaman konsep kalor antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis fenomena dan siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keduaSelanjutnya berdasarkan
400
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010
skor dan hasil analisis data tes akhir pemahaman konsep diperoleh bahwa terdapat perbedaan perolehan rata-rata skor tes akhir dan N-gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,55 berada pada kriteria sedang sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,22 berada pada kriteria rendah. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji-t parametrik pada α = 0,05 diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai t = 8,239. Tingginya perolehan skor tes akhir pada kelas eksperimen dikarenakan dalam pembelajaran berbasis fenomena siswa diberikan peluang dan kesempatan untuk belajar mandiri dan saling bertukar pikiran dengan rekannya dalam mengamati setiap fenomena yang ditunjukkan melalui kegiatan eksperimen atau fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan kalor. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ausubel (Trianto 2007: 25) yang menyatakan bahwa “agar sebuah pembelajaran menjadi bermakna, maka konsep baru atau informasi baru yang hendak diperoleh siswa harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa.”Menurut Nur dan Wikandari (2002), guru dapat memberi siswa “tangga” yang dapat membantu siswa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun diupayakan agar siswa yang memanjat “tangga” tersebut. Pendapat Piaget yang mendukung (Sanjaya, 2008: 105) yaitu “struktur kognitif akan tumbuh manakala siswa memiliki pengalaman belajar, oleh karena itu, proses pembelajaran menuntut aktivitas siswa secara penuh untuk mencari dan menemukan sendiri.” Peningkatan pemahaman konsep dilihat dari indikator pemahaman konsep menunjukkan bahwa untuk kelas eksperimen, N-gain tertinggi terjadi pada indikator pemahaman interpretasi, sedangkan N-gain terendah terjadi pada indikator pemahaman ekstrapolasi. Hal ini sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan yaitu melalui pendekatan inkuiri, siswa diberi kesempatan untuk menemukan data sebanyak mungkin sehingga hal ini membuat kemampuan interpretasi siswa meningkat lebih banyak dibandingkan kemampuan lainnya. Berbeda halnya dengan kelas kontrol, N-gain tertinggi untuk kelas kontrol terjadi pada indikator pemahaman traslasi, sedangkan N-gain terendah terjadi pada indikator pemahaman interpretasi. Hal ini dapat dipahami mengingat pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan secara konvensional melalui metode ceramah, sehingga kemampuan siswa yang meningkat adalah kemampuan translasinya saja, sedangkan kemampuan interpretasinya justru paling rendah peningkatannya. Menurut Mursell dan Nasution (2008: 33) bahwa “menjelaskan suatu pengertian dengan kata-kata saja sering tak berhasil, pengertian hanya dipahami dengan contoh-contoh konkret. ”Hal ini sejalan
Lasma Br Hotang, dkk., Pembelajaran Berbasis Fenomena Pada Materi Kalor ...... 401
dengan pendapat Gulo (2008: 140) bahwa kelemahan metode ceramah memiliki peluang terjadinya miscommunication cukup besar dan kemampuan mendengar cenderung hanya pada mendengar evaluatif, tidak ada atau kecil peluang bagi siswa untuk berpikir kreatif dan tidak cukup waktu bagi siswa untuk menyatakan pendapatnya. Ditegaskan pula oleh Sanjaya (2008: 261) “dalam pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif.” Peningkatan pemahaman konsep ditinjau dari sub konsep menunjukkan bahwa untuk kelas eksperimen, N-gain tertinggi terjadi pada konsep perpindahan kalor, sedangkan N-gain terendah terjadi pada konsep Azas Black. Hal ini berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan di mana alat peraga yang digunakan untuk eksperimen perpindahan kalor cukup sederhana sehingga siswa lebih mudah memahami fenomena yang ditunjukkan dibandingkan eksperimen pada sub konsep lainnya. “Pengalaman adalah guru yang baik” (Gulo, 2008: 35). Peningkatan untuk kelas kontrol dengan N-gain tertinggi terjadi pada konsep pengaruh kalor terhadap perubahan suhu zat, sedangkan Ngain terendah terjadi pada perpindahan kalor. Hal ini berkaitan dengan kualitas instrumen, dimana secara umum soal-soal pada konsep pengaruh kalor terhadap perubahan suhu zat cenderung lebih sukar dibanding soal-soal pada sub konsep lainnya. Dari hasil pengujian hipotesis yang telah diperoleh dapatlah disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman konsep kalor siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis fenomena secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
2. Tanggapan Siswa dan Guru terhadap Model Pembelajaran Berbasis Fenomena Model pembelajaran berbasis fenomena yang diterapkan menurut siswa sangat menyenangkan sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar dan menginginkan agar dapat diterapkan pada pembelajaran materi yang lain. Siswa setuju bahwa pembelajaran berbasis fenomena memfasilitasi siswa dalam memahami konsep dan memecahkan masalah. Berdasarkan sebaran angket yang diberikan kepada guru, secara keseluruhan guru setuju terhadap pembelajaran berbasis fenomena. Guru setuju bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena sangat membantu siswa dalam memahami konsep, dapat melatih siswa dalam memahami fokus masalah, menjelaskan
402
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010
konsep fisika dan dengan sendirinya mampu menyelesaikan masalah, serta memfasilitasi dan memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Peningkatan pemahaman konsep kalor siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. 2.
Guru dan siswa memberikan tanggapan yang setuju (positif) terhadap pembelajaran berbasis fenomena pada topik kalor.
Daftar pustaka Fraenkel, J.R. & Wallen, N. (1993). “How to Design and Evaluate Research in Education” Singapore: Mc.Graw-Hill Gok ,T dan Silay, I (2008). “Effcts of Problem-Solving Strategies Teaching on The Problem Solving Attitudes of Cooperative Learning Groups in Physics Education”. Journal of Theory and Practice in Education. 4 (2): 253-266. Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Liliasari. (1996). Beberapa pola berpikir dalam pembentukan pengetahuan kimia oleh siswa SMA. Disertasi PPS IKIP Bandung: Tidak diterbitkan. --------------, (2009). “Inovasi Pembelajaran IPA: Mengapa dan Bagaimana”. Materi Workshop dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat SPs UPI, Bandung. Mursell, J. dan Nasution, S. (2008). Mengajar dengan Sukses ( Successful Teaching) Jakarta: Bumi Aksara. Nur, M dan Wikandari, P (2000). “Pengajran Berpusat pada siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajran. Surabaya” Pusat Studi MIPA Universitas Negeri Surabaya. Sanjaya,
W.
(2008).
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan.Jakarta: Prenada Media. TIMSS. (2003). Highlights from the Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Washington, DC: National Center for Education Statistics (NCES), Institute of Education Sciences, U.S. Department of Education. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:Prestasi Pustaka.