Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54
“Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu Alaikum wr.wb Salam Sejahtera Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bangsa Indonesia untuk memberikan pencerdasan kepada generasi bangsa agar menjadi bangsa Indonesia memiliki peradaban yang unggul dan memiliki daya saing. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan jembatan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sinkronisasi pengembangan kurikulum berdasarkan kebutuhan masyarakat yang mengacu pada penguatan karakter bangsa menjadi suatu keharusan dalam penyiapan SDM. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang ada di depan mata menjadi tantangan bagi pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya yang kompetitif. Kurikulum berbasis KKNI di pendidikan tinggi dan kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah harus tetap memberikan penguatan karakter dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan peserta didik. Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang pesat harus dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran secara optimal, yang pada gilirannya memberikan dampak bagi kualitas lulusan. Selain pemenuhan lapangan kerja, dinamika perekonomian bangsa yang bertumpu pada pertumbuhan budaya kewirausahaan tradisional, perlu dipadukan dengan penguasaan Ipteks dalam suatu kegiatan pendidikan khususnya pada lembaga pendidikan. Membangun budaya wirausaha dalam lembaga pendidikan menjanjikan harapan cerah bagi terciptanya sumber daya manusia yang mandiri dalam berfikir dan bertindak, mampu menerapkan Ipteks yang dipahaminya untuk kesejahteraan diri dan masyarakatnya. Tujuan diadakannya Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 ini adalah: 1) mendesiminasikan berbagai pemikiran terkait dengan pendidikan kewirausahaan dan contoh yang baik dalam berwirausaha; 2) menghimpun berbagai informasi dan komunikasi untuk pengembangan pendidikan kewirausahaan dalam integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi; 3) menyebarkan hasil pemikiran dan penelitian dari dalam dan luar negeri kepada masyarakat ilmiah; 4) Membangun persepsi positif terhadap eksistensi Universitas Negeri Makassar. Adapun tema Seminar Nasional dan Internasional yang menjadi rangkaian peringatan Dies Natalis UNM yang ke-54 adalah ”Peran Pendidikan Karakter melalui Optimalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Menuju Pencerdasan Generasi Unggul” yang diharapkan melahirkan pemikiran baru dan rekomendasi pada aspek, seperti pada Sub Tema:1) Pengembangan Sains,Teknologi, Seni dan Humaniora dalam Mencerdaskan Generasi Unggul dan Berkarakter; 2) Optimalisasi Proses Pembelajaran Berbasis IT dalam Meningkatkan kualitas Pendidikan; 3) Problematika Profesionalisme Guru dalam Implementasi K-13; 4)Sinkronisasi Kurikulum berbasis KKNI dengan Kebutuhan Dunia Kerja; 5) Peran Strategis Pendidikan dalam Menghadapi MEA. Pelaksanaan seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis UNM ke-54 dihadiri oleh Mentri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yakni bapak Prof. H. Mohamad i
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-05-2
Nasir, Ph.D.Ak sebagai keynote speaker dengan didampingi oleh beberapa deputi mentri. Pemateri utama dalam seminar ini disampaikan oleh Pakar Pendidikan Karakter yakni bapak Prof. Dr. Muchlas Samani mantan Rektor UNESA dan Praktisi Iptek bapak Ir. Simon Tandibua, M.Sc dari BPPT. Seminar dihadiri oleh 280 orang peserta dan 40 Pemakalah yang terdiri dari latar pendidikan yang berbeda beda, mulai dari Guru, mahasiswa S2, S3, hingga Dosen dari dalam dan luar UNM. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada ketua panitia Dies UNM ke-54 bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, Panitia Seminar Internasional ISESST, dan utamanya panitia Seminar Nasional SNP-2015 yang telah membantu meluangkan waktu dan tenaga demi terlaksananya Seminar Nasional ini. Wassalam
Makassar, 20 Agustus 2015 Koordinator Seminar Nasional,
Prof. Dr. Sapto Haryoko, M.Pd
ii
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54
“Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................. DAFTAR ISI ........................................................................................... PEMATERI UTAMA .............................................................................. 1. Pendidikan Karakter: Pilar Sangat Penting dalam Pendidikan Muchlas Samani ........................................................................... 2.
i iii
1-A
Optimalisasi IPTEK Menuju Pencerdasan Generasi Unggul Simon Tandibua ...........................................................................
17-A
SESI PARALEL 1. Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Pendekatan Problem Posing dengan Setting Kooperatif Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa Andi Fatimah ...............................................................................
1–5
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Kuliah Pembangkit Tenaga Listrik Firdaus ........................................................................................
6 – 23
Ketahanan Sifat Mekanik Material Perahu Katinting Terhadap Pengaruh Lingkungan Frederik Palallo ...........................................................................
16 – 23
Pendidikan Karakter dan Fenomena Konflik Sosial yang Berujung pada Tindakan Kekerasan Kolektif Jumadi .........................................................................................
24 – 31
Kompos Bioaktif (Bahan Aktif “Bioprotek Trichoderma”) Sebagai Pupuk Organik Ramah Lingkungan Miswan, Ira Nuriya Santi, Rusman Rasyd ....................................
32 – 38
Pengaruh Minat dan Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Terpadu Smp Negeri 1 Bajeng Muhammad Nur AM .....................................................................
39 – 43
Meningkatkan hasil belajar Seni Budaya melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada siswa kelas VII2 SMP Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa Nursamsih ....................................................................................
44 – 49
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Takalar. Pangeran Paita Yunus, Sumiati Patimari ......................................
50 – 69
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament pada Mahasiswa Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Ratnawati T ..................................................................................
70 – 76
Pengaruh Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Geografi Rosmini Maru, Nasiah, Murniati, Sudirman .................................
77 – 84
iii
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
11.
12.
13.
14. 15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Pelayanan Fungsi Administrasi Perkantoran Modern Sebagai Basis Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015 Rudi Salam ...................................................................................
85 – 89
Analisis Karateristik Dan Tingkat Kekumuhan pada Permukiman Kumuh Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Propinsi Maluku Utara Rusman Rasyid, Takdir Ismail, Andi Tenri Pada Agustang, Rosmini Maru & Miswan .............................................................
90 – 101
Pengaruh Bentuk Tes Formatif Terhadap Hasil Belajar Fisika Dengan Mengontrol Pengetahuan Awal Siswa Salamang Salmiah Sari ................................................................
102 – 117
Kendali Peralatan Listrik Berbasis Smartphone Yunus Tjandi, Syarifuddin Kasim ..................................................
118 – 125
Penerapan Model Alkin dalam Evaluasi Program Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sebagai Cerminan Karakter Bangsa Irianti Yaneke, Jokebet Saludung ..................................................
126 – 142
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Menggunakan Metode Eksperimen pada Matakuliah Fisika Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Makassar Moh. Ahsan S. Mandra(1), Sunardi(2) ..........................................
143 – 154
Sikap Guru Sains Perihal Pemanfaatan Laboratorium Sains SMA Negeri Di Kota Baubau Ratlin ...........................................................................................
155 – 169
Hubungan Antara Kemampuan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Mamuju Rusli .............................................................................................
170 – 180
Praktik Pendidikan Seni Kerajinan-Ukir di Kete’ Kesu Kabupaten Toraja-Utara Sofyan Salam, Muh Saleh Husain, Tangsi ....................................
181 – 189
Pengembangan Instrumen Kinerja Pengawas SMA Menurut Persepsi Guru di Kabupaten Bulukumba Bau Edar .......................................................................................
190 – 202
Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas pada SMA di Kabupaten Luwu Fatimah Ab Hakim .......................................................................
203 – 213
Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Web pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (PKKPI-WB) di SMK Saliruddin .....................................................................................
214 – 224
iv
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54
“Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru pada SMK Muhammadiyah Watansoppeng Rusbaena, Jokebet Saludung .........................................................
225 – 233
Evaluasi Program SD – SMP Satu Atap di SMP Negeri 7 Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Sapril Mahmud .............................................................................
234 – 243
Hubungan Supervisi Manajerial Pengawas dan Motivasi Berprestasi Pengawas Dengan Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah pada sma di Jayawijaya Adriana Sem .................................................................................
244 – 252
Analisis Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi Selatan dan Barat Menggunakan Improved Voltage Stability Index (IVSI) Al Imran ......................................................................................
253 – 263
Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan di LPTK Melalui Pembelajaran Berbasis Project Work Arnidah, Abd. Haling ...................................................................
264 – 274
Model Project-Based Learning dan Peningkatan Soft Skills Mahasiswa Syamsidah ....................................................................................
275 – 281
Pengaruh Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pencapaian Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas Xi SMA Negeri 5 Palopo Asrianty Palinggi, M. Sidin Ali, Aisyah Azis ................................
282 – 295
Faktor Pendukung Profesionalisme Guru Bidang Teknologi Komputer Dan Jaringan (TKJ) di Sekolah Menengah Kejuruan Riana T.M, Harifudin, Dyah D.A .................................................
296 – 303
Perilaku Masyarakat Melestarikan Lingkungan Permukiman di Daerah Aliran Sungai Walanae Faizal Amir ..................................................................................
304 – 314
Penerapan Project Based Learning (PjBL) pada Mata Kuliah Media Pembelajaran (Ditinjau Dari Kualitas Produk Media dan Karakter Kreatif Mahasiswa) Ngatou Rohman ............................................................................
315 – 323
Perilaku Masyarakat Memelihara Lingkungan Permukiman Secara Berkelanjutan di Daerah Pinggiran Danau Tempe Kabupaten Soppeng Bakhrani Rauf ...............................................................................
324 – 335
Pengembangan Panduan Permainan Kewirausahaan Berbasis Multimedia Digital pada Pendidikan Anak Usia Dini Muhammad Jufri, Ahmad, Kurniati Zainuddin ..............................
336 – 349
v
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
35.
36.
37.
38.
39. 40.
Intensitas Mengakses Jejaring Sosial dan Kontrol Diri Terhadap Perilaku Cyberbullying pada Remaja Ria Sakinah Waji, Asniar Khumas, M. Nurhidayat N. ....................
350 – 361
Pengembangan Modal Sosial Melalui Olahraga Futsal (Studi Interaksi Sosial pada Komunitas Futsal Mahasiswa Makassar) Djen Djalal ..................................................................................
362 – 378
Penerapan Teknologi Pembuatan Sale Pisang yang Ramah Lingkungan Berbasis Pendidikan Andragogi di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa Diyahwati, Nurhayati, Mulyadi, Muhammad Wiharto ...................
379 – 389
Pengembangan Model Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis Website pada Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Asri, HammadoTantu, SaptoHaryoko, Mulyadi ............................
390 – 403
Manajemen Pembelajaran Paud di Kabupaten Bulukumba Hamzah Nur .................................................................................
404 – 417
Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Aminullah .....................................................................................
418 – 430
vi
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN(SMK) Asri1, Hammado Tantu2, Sapto Haryoko3, Mulyadi4 1
universitas Cokroaminoto Palopo universitas Negeri Makassar
2, 3, 4
[email protected]
ABSTRAK Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) berbasis teknologi informatika pada Sekolah Menengah Kejuruan (Model POREV-PLH) digunakan oleh guru dalam menyampikan pembelajaran lingkungan hidup secara valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah; penelitian pengembangan (developmental research). Tujuan Model POREV-PLH Berbasis website digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan yang valid, praktis, dan efektif akan menghasilkan tiga komponen produk, yaitu: perangkat pembelajaran, instrument, dan program website (www. asriuncp.com) untuk mengukur tingakat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan Model. Hasil yang diperoleh pada Uji Coba I yaitu: (1) Praktis, Model POREV- PLH sudah memenuhi kriteria praktis, namun dari hasil penilaian pengamat masih ada beberapa komponen yang perlu ditingkatkan supaya lebih baik pencapaian hasil kepraktisan model, (2) Efektif, Model POREV- PLH belum efektif dari hasil kegiatan aktivitas siswa, dimana aktivitas siswa belum tercapai secara keseluruhan dari delapan aktivitas siswa yang dinilai. Walaupun respon siswa terhadap pembelajaran sudah pada kategori positif, dan kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran juga sudah berada pada kategori tinggi. Hasil Uji Coba II yaitu: (1) Model POREV-PLH sudah praktis, melihat seluruh aspek komponen PLH sudah terlaksana dengan baik sesuai apa yang diharapkan, (2) Model POREV-PLH sudah efektif, ketuntasan kegiatan aktivitas siswa dalam belajar sedah sesuai apa yang diharapkan, kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran dalam kategori tinggi, dan respon siswa terhadap pembelajaran sudah ketegori positif. Penelitian pengembangan Model POREV-PLH terpenuhi kevalidan dari seluruh aspek yang dinilai dinyatakan valid, praktis dari hasil Uji Coba I dan Uji Coba II, untuk efektif telah terpenuhi ketuntasan hasil belajar, dan kemampuan guru mengelolah pemebelajaran. Kata Kunci: model pendidikan lingkungan hidup (Model POREV- PLH)
ABSTRACT The objective of this research is to build a learning model IT-based at vocational secondary school. This learning model is called Model of Environmental education (EE) or EE Model. Teachers use this model in delivering environmental learning validly, practicability and efficiently. This research was a developmental research. This study produced three product components. They were learning device, instrument, and website program. They were used to measure the degree of validity, practicability, and the effectiveness of this Learning Model. There are some results of Tryout I. The first is practicability. EE Model has been practical. However, based on the results, there are still some parts that need to be improved to get better achievement. The second is effective. EE Model has not been effective based on the students' activities. Eight of the students' activities that are assessed have not been achieved overall. The students' response to the learning process is on positive category, and the ability of teachers in the learning process management has also been on a high category. This research is then continued to try out II. In Tryout II, EE Model has been practical. All aspects of the components have been carried out correctly. In addition, EE Model has been effective. The completeness of student activities in the learning process is in compliance with expectations. The ability of teachers to manage the learning process is in high category, and the students' response to the learning process has been in the positive category Keywords: Environmental Education Model (EE Model), Vocational High School, Website
390
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
“Model Pembalajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis TIK di SMA Negeri 4 Kota Kondari Propensi Sulawesi Tenggara”, hasil penelitian awal menunjukkan bahawa Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) masih sulit dipahami oleh guru dan siswa sebelum meleksanakan model pembelajaran berbasis TIK, dimana ketuntasan hasil belajar dicapai selalu rendah, (2) Riyana, (2010) dengan judul “Peningkatan Kompotensi Pedagogik Guru Melalui penerapan Model Education Centre Of Teacher Intractive Virtual (Educative)” peningkatan kualifikasi guru diperlukan sebuah model pembelajaran didesain secara khusus sistem pembelajaran jarak jauh memanfaatkan teknologi informasi yang bersifat interaktif dan berbasis dunai maya (e-learning) untuk peningkatan kompotensi guru. Pembelajaran lingkungan hidup di SMK guru masih menggunakan model apa adanya sesuai kebiasaan mereka mengajar, dan metode penyampaian materi secara konvensional, agar tercipta peningkatan kompotensi guru dibuatkan desain Model Porev-PLH secara online mengguankan teknologi informasi yang berorientasi kepada pemanfaatan media komputer telah divalidasi oleh ahli pendidikan, ahli pendidikan lingkungan hidup dan praktisi menyangkut tentang kevalidan Model PLH , perangkat pembelajaran, instrument, dan program website. Salah satu pendekatan model yang digunakan adalah model pengembangan umum menurut Plomp (1997), efektifitas dan praktisnya oleh Nieveen (1999), dan Joyce, Weil, dan Calhoun (2004) dalam operasionalnya terdapat pola urutan (tahapan-tahapan) pengembangan model Porev-PLH.
PENDAHULUAN Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kelulusan pada pendidikan dasar dan menengah termasuk Sekolah Menengah Kejurauan (SMK), dimana kelompok teknologi menitikberatkan pada pengembangan kompotensi siswa yang dapat berkompetitif, partisipatif, kondusif serta peningkatan moral siswa. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia mulai dirintis sejak tahun 1984 sampai sekarangan, dengan sistem penyajian diberi kebebasan masing-masing sekolah secara nasional untuk melakukan pembelajaran dalam bentuk pendekatan integratif dan pendekatan monolitik. Pendekatan integratif atau pendekatan monolitik, guru mengajar masih menggunakan metode klasik sesuai kebiasaan mereka, sehingga keberhasilan guru mengajar belum tercapai secara maksimal, motivasi siswa belajar masih rendah, dan dampak perubahan perilaku siswa terhadap lingkungan belum dirasakan. Sudah saatnya guru yang mengajarkan PLH di Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merubah cara penyampaikan pembelajaran “teacher center learning” ke “student center learning” siswa harus lebih banyak aktif dengan menggunakan sarana teknologi informasi media komputer. Model Porev-PLH didesain berbasis website secara online, yaitu pembelajaran yang seganja dirancang memuat materi, lembar kerja sisiwa (LKS), dan soal ketuntasan hasil belajar yang disajikan secara online menggunakan jaringan internet. Penelitian tersebut dikaitkan hasil penelitian terdahulu oleh ; (1) Zulkifli M, (2013) dengan judul 391
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
Lima komponen penting model pembelajaran, yaitu: (1) Syntax, suatu tahapan urutan kegiatan atau fase kegiatan, (2) Social system, guru dan siswa masing-masing memiliki peran serta aturan yang digunakan, (3) Principles reaction, aturan yang harus dipenuhi baik guru maupun siswa di dalam kelas, (4) System support, kondisi yang diperlukan di dalam pembelajaran menggunakan alat atau media, (5) Impact instructional, hasil yang dirasakan dicapai oleh siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran. model Assure oleh Kent. L Gustaflon & Robert Maribe Branch, (2002) dipadukan dengan model Model Umum Pengembangan Menurut Plomp (1997). Model yang dihasilkan diuji cobakan pada siswa SMK dalam bentuk website (www. asri-uncp.com) untuk mendapatkan data mengukur keprektisan model, dan keefektifan model.
menggunakan media komputer, dan instrumen-instrumen yang sudah memenuhi kevalidan diujicobakan pada siswa SMK Negeri 2 Palopo Kelas XI tahun Ajaran 2013/2014. Instrumen Penelitian Instumen yang digunakan pada Model Porev- PLH, dan pembuatan perangkat pembelajaran bahan ajar PLH yang dikemas dalam bentuk program aplikasi websiteadalah: (1) Lembar Penilaian Model, (2) Lembar Observasi, (3) Angket Respons Siswa, (4) Lembar Evaluasi Hasil Belajar, (5) Farmat Validasi untuk tiap istrumen. Validasi Perangkat dan Instrumen Menghitung Reliabilitas, dapat menggunakan rumus seperti berikut: Percentage of agreement (R)
Agreements x 100% Disagreements Agreement
Keterangan : Agreement = Jumlah frekuensi kecocokan antara dua pengamat Disagreement = Jumlah frekuensi ketidakbocoran antara dua pengamat R = Reliabilitas instrument
METODOLOGI Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (developmental research) melalui fase-fase pengembangan akan menghasilkan Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (Model Porev- PLH). Pengembanganmodel tersebut dinilai berdasarkan kriteria kualitas model menurut Nieveen (1999) tentang validitas, keperaktisan, dan keefektifan. Pada Bab II telah dikemukakan fase yang akan ditempuh di dalam pengembangkan Model PLH adalah pengembangan model umum menurut Plomp (1997)
Rumus percentage of agreement di atas dimodifikasi menjadi rumus reliabilitas d A R d A d D Keterangan : R= Koefisien reliabilitas (d A = Rerata derajat Agreement dari penilai d D = Rerata derajat Disagreement dari penilai
Instrumen dikatakan reliabel jika dinilai reliabilitasnya (R) ≥ 0,75 (Borich, 1994) Menurut Winkel ( 2007) kriteria derjat reliabilitas suatu tes instrumen adalah:
Waktu dan Tempat Penelitian Uji coba Model Porev-PLH, dapat dilakukan melalui perangkat pembelajaran dikemas dalam bentuk program aplikasi website
392
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
Jika R ≤ 0, 20 maka reliabilitas sangat rendah Jika 0,20 < R ≤ 0,40 maka reliabilitas rendah Jika 0,40< R ≤ 0,60 maka reliabilitas cukup Jika 0,60 < R ≤ 0,80 maka reliabilitas tinggi Jika 0,80 < R ≤ 1,00 maka reliabilitas sangat tinggi
derajat
percentage of agreement (Grinnell, 1988) sebagai berikut: d A R d A d D Keterangan : R = Koefisien reliabilitas = Rerata derajat (d A Agreement dari penilai = Rerata derajat d D Disagreement dari penilai
derajat derajat derajat
derajat
Teknik Analisis Data Analisis Data Kevalidan Model Porev-PLH Mencari rerata hasil penilaian ahli untuk setiap kriteria dengan rumus:
Analisis data kepraktisanModel Porev-PLH Mencari rata-rata setiap aspek pengamatan setiap pertemuan dengan rumus :
n
Ki
V
ij
j i
n
n
dengan: = rerata kriteria ke-i Ki Vji = skor hasil penelitian terhadap kriteria ke-i oleh penilai ke-j n = banyaknya penilai Mencari rerata tiap aspek dengan rumus :
Ami
K J 1
ij
, dengan :
n
= rerata aspek ke-i
Ai
= rerata untuk aspek ke-i kriteria ke-j n = banyaknya penilai Mencari rerata total ( X ) dengan rumus : K ij
X
Ai
ij
, dengan :
n
A
mi
j 1
, dengan :
t
= rerata aspek ke-i
Ai
A n
j 1
t
n
i 1
K
= rata-rata aspek ke-i Ami pertemuan ke-m = hasil pengamatan Ki untuk aspek ke-i kriteria ke-j n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i Mencari rata-rata tiap aspek pengamatan untuk t kali pertemuan dengan rumus :
n
Ai
= rerata untuk aspek ke-i Ami pertemuan ke-m Mencari rata-rata total X dengan rumus :
1
, dengan :
= rerata total = rerata aspek ke-i n = banyaknya aspek Menghitung reliabilitas lembar penilaian Model Porev-PLH menggunakan hasil modifikasi rumus X Ai
n
X X Ai
393
A i 1
n
i
, dengan : = rerata total = rerata aspek ke-i
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
n = banyaknya aspek Selanjutnya dihitung reliabilitas lembar pengamatan keterlaksanaan Model Porev- PLH dengan menggunakan rumus percentage of agreement (Borich, 1994) sebagai berikut Percentage of agreement (R)
Agreements x 100% Disagreements Agreement
HASIL Analisis Kevalidan Validitas Model Porev-PLH Validitas Model Porev-PLH dinilai oleh 4 (empat) orang ahli dan praktisi dengan memberikan Buku Model Porev-PLH bersamaan dengan lembar penilaian model untuk dinilai, dan dianalisis seperti berikut: (1) Aspek Teroi Pendukung, nilai rata-rata didapatkan X = 3,5 nilai ini bila dikofirmasikan pada kriteria kevalidan, disimpulkan bahawa nilai tersebut masuk dalam kategori “Sangat Valid”; (2) Aspek Sintaks, nilai rata-rata X = 3,3 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “ Valid”; (3) Aspek
Sistem Sosial, nilaia rata-rata X = 3,5 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “Sangat Valid”; (4) Aspek Prinsip Reaksi, nilai ratarata X = 3,4 dapat dismpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “ Valid”; (5) Aspek Sistem Pendukung, X = 3,3 dapat nilai rata-rata disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “Valid”; (6) Aspek Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring, nilai rata-rata X = 3,5 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “ Sangat Valid”; (7) Aspek Pelaksanaan Pembelajaran secara online, nilai ratarata X = 3,5 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “Sangat Valid”; (8) Aspek Belajar Secara Online dan Tugas-Tugas Kegiatan Pembelajaran, nilai rata-rata X = 3,3 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “Valid”; (9) Aspek Eavluasi, nilai rata-rata X = 3,5 dapat disimpulkan nilai tersebut masuk dalam kategori “Sangat Valid”.
Valid & Sangat Valid
Validitas Model POREV- PLH 3.55 3.5 3.45 3.4 3.35 3.3 3.25 3.2
Aspek yang Dinilai
Garfik 2.1 Validitas Model Porev- PLH
394
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
kerja siswa sangat reliable dengan koefisien reliabilitasnya R = 1 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek latihan kerja soal LKS secara online dapat digunakan, e) tes penguasaan hasil belajar, sangat reliabel dengan koefisien reliabilitasnya R = 1 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek tes penguasaan hasil belajar dapat digunakan. Rangkuman validasi instrument ditunjukkan pada berikut:
Validasi Instrumen Pengembangan instrument yang didesain untuk memberikan gambaran umum terhadap instrument kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan sepeti beriku: (1) Instrumen kevalidan aspek penilaian model sangat reliabel karena koefisen reliabilitas R = 0,96 artinya secara keseluruhan aspek penilaian model memenuhi syarat kevalidan dan reliabilitas, maka lembar penilaian model dapat digunakan walaupun ada revisi kecil; (2) Instrumen kepraktisan, aspek pengematan keterlaksanaan Model Porev-PLH dinilai valid, sangat reliabel dengan koefisien reliabilitansya R= 1 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek pengamatan keterlaksanaan Model Porev-PLH dapat digunakan, walaupun ada revisi kecil; (3) Instumen kefektifan terdiri dari: a) lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, sangat reliabel dengan koefisien reliabilitasnya R = 0,97 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan Model Porev-PLH dapat digunakan, b) lembar pengamatan aktivitas siswa, sangat reliabel dengan koefisien reliabilitasnya R = 1 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek pengamatan aktivitas siswa dapat digunakan, c) respon sisiwa pelaksanaan pembelajaran Model Porev-PLH, sangar reliabel dengan koefisien reliabilitasnya R = 1 artinya sudah memenuhi kriteria reliabilitas dan kevalidan, maka aspek respon siswa pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan, d) tes latihan soal lembar
Tabel 1.1 Validitas Instrumen Penelitian Aspek Penilaian Instrumen Kevalidan Instrumen Kepraktisan Instrumen Keefektifan a. Pengelolaa n Pembelajar an b. Aktitivitas Siswa c. Respon siswa terhadap Model PLH d. LKS secara online e. Tes Penguasaa n Hasil Belajar
Analisis Uji Porev-PLH
395
Koefisien Keterangan Reliabilitas (R) 0,96 Sangat 1 Tinggi Sangat 0,97 Tinggi 1 1
Sangat Tinggi
1 1
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Kepraktisan
Model
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
kepraktisan Model Porev-PLH ditunjukkan pada grafik 2 di atas.
Uji Coba I Hasil pengamatan Uji Coba I didasarkan pada keterlaksanaan komponen, yaitu: (1) komponen sintaks, 2(dua) orang pengamat, telah sepakat bahwa komponen Sintaks Model PLH reliabilitas percentage of agreement R(PA) = 94,11%, dan ratarata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,68. Artinya hasil komponen Sintaks Model PLH terlaksana seluruhnya; (2) Komponen Sistem Sosial, kesepakatan dua orang pengamat telah sepakat bahwa Sistem Sosial Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R (PA) = 94,11%, dan rata-rata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,75. Artinya hasil komponen Sistem Sosial Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya; (3) Komponen Prinsip Reaksi, kesepakatan dua orang pengamat telah sepakat bahwa Prinsip Reaksi Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R (PA) = 100%, dan rata-rata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,85. Artinya hasil komponen Prinsip Reaksi Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya; (4) Komponen Sistem Pendukung, kesepakatan dua orang pengamat telah sepakat bahwa Sistem Pendukung Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R (PA) = 100%, dan rata-rata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 2,0. Artinya hasil komponen Sistem Pendukung Model PLH terlaksana seluruhnya. Hasil pengamatan uji coba I analisis
Uji Coba II Hasil Pengamatan Uji Coba II didasarkan pada keterlaksanaan komponen, yaitu : (1) Komponen Sintaks, 4 (empat) orang penagamat, telah sepakat bahwa komponen Sintaks Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R(PA) = 93, 37% dan rata-rata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,84. Artinya komponen Sintaks Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya; (2) Komponen Sistem Sosial, empat orang pengamat telah sepakat bahwa Sistem Sosial Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R(PA) = 95,0%, dan rata-rata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,87. Artinya komponen Sistem Sosial Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya; (3) Komponen Prinsip Reaksi, empat orang pengamat telah sepakat bahwa Prinsip Reaksi Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreement R (PA) = 95,0 %, dan ratarata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 1,86. Artinya komponen Prinsip Reaksi Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya; (4) Komponen Sitem Pendukung, empat orang pengamat telah sepakat bahwa Sistem Pendukung Model Porev-PLH reliabilitas percentage of agreementR(PA) = 100 %, dan ratarata pengamatan dalam pertemuan pembelajaran 2,0. Artinya komponen Sistem Pendukung Model Porev-PLH terlaksana seluruhnya.
396
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
Analsis Kepraktisan Model Porev- PLH Hasil Pengamatan
120 100 80 60 40 20 0 Komponen sintaks
Komponen sistem sosial
Komponen prinsip reaksi
Komponen sistem pendukung
Reliabilitas Percentage of Agreement R (PA)
94.11
94.11
100
100
Rata-rata Pengamatan
1.68
1.75
1.85
1.9
Column1
Grafik 2. 2 Analisis Kepraktisan Model Porev-PLH Uji Coba I
Analisis Kepraktisan Model PLH Hasil Pengamatan
120 100 80 60 40 20 0 Kompone n sintaks
Kompone n sistem sosial
Kompone n prinsip reaksi
Kompone n sistem penduku ng
Reliabilitas Percentage of Agreement R(PA)
93.37
95
95
100
Rata-rata pengamatan
1.84
1.87
1.86
2
Column1
Grafik 2. 3 Analsis Kepraktisan Model Porev-PLH Uji Coba II kegiatan pembelajaran Uji Coba I, dari Analisis Uji Keefektifan Model 8 (delapan) jenis kegiatan aktivitas Porev-PLH siswa, hanya 3 (tiga) aktivitas yang Uji Coba I: (a) Hasil sudah terpenuhi, yaitu:(1) merespon pengamatan; pengelolaan penjelasan; (2) menyimpulkan hasil pembelajaran Model Porev-PLH Uji pembelajaran; (3) mengerjakan soal Coba I adalah kemampuan guru LKS. Sisanya terdapat 5 (lima) mengelolah pembelajaran, diperoleh aktivitas siswa belum terpenuhi, yaitu: hasil analisis skor sebesar 3,42. Artinya (1) melakukan register/login materi, (2) guru dalam mengelolah kelas membaca materi secar online, (3) aktif menggunakan Model Porev-PLH belajar mandiri, berinisiatif, dan kreatif kategori baik dari skor yang ideal 4 (4) memahami materi, (5) membuka (sangat baik); (b) Aktivitas Siswahasil tugas LKS secara online. pengamatan aktivitas siswa selama
397
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
Waktu Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa Model Porev- PLH 35 30 25 20 15 10 5 0
Rata-rata aktivitas siswa Rentang waktu ideal
Mem Keak Mem Men Mem Mela Mere baca tifan aha yimp buka kuka spon mate belaj mi ulkan lemb n penj ri ar peny hasil ar login elasa secar man ajian pem LKS mate n a diri, masa belaj secar ri guru onli… kre… lah… aran a…
Men gejak an soal siswa dinila i…
18.1 29.72 20.6 15
25
25
16.5
21.8
18.1
5.6
19.77
15
15
20
5
20
Column1
Grafik 2. 4 Analsis Aktivitas Siwa Model Porev-PLH Uji Coba I Hasil belajar siswa: mengukur ketuntasan hasil belajara siswa Uji Coba I, dari 53 siswa yang mengikuti tes, jumlah siswa yang tidak lulus 9 orang dan yang lulus 44 orang, persentase jumlah kelulusan 83,01%, bila dikonfirmasikan kriteria ketuntasan hasil belajar sebesar 85% menunjukkan ketuntasan hasil belajar belum tercapai berdasarkan hasil hitung statistik. Uji Coba II: (a) Hasil pengamatan; pengelolaan pembelajaran Model Porev-PLH Uji Coba II adalah kemampuan guru
mengelolah pembelajaran, diperoleh hasil analisis skor sebesar 3,78. Artinya guru dalam mengelolah kelas menggunakan Model Porev-PLH masih kategori baik, walaupun memperoleh peningkatan skor mendekati skor yang ideal 4 (sangat baik); (b) Aktivitas Siswa; Hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran Uji Coba II, dari 8 (delapan) jenis kegiatan aktivitas siswa semuanya sudah terpenuhi dari waktu ideal aktivitas siswa yang ditetapkan.
398
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
Waktu Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa Model Porev- PLH 30 25 20 15 10 5 0
Mem Keak Mem Men Mem Mela Mere baca tifan aha yimp buka kuka spon mate siswa mi ulkan lemb n penj ri belaj peny hasil ar login elasa secar ar ajian pem LKS Mate n a man masa belaj secar ri guru onli… diri… lah… aran a…
Men gerja kan soal siswa dinila i…
Rata-rata aktivitas siswa 14.35 24.02 21.85 13.72 14.05 19.37 4.35
19
Rentang waktu ideal
20
15
25
25
15
15
20
5
Column1
Grafik 2. 5 Aktivitas Siswa Model Porev-PLH Uji Coba II Hasil belajar Siswa; hasil pengkuran ketuntasan belajar Uji Coba II, dari 35 siswa dilakukan tes pada kelas yang berbeda jumlah siswa yang tidak lulus 3 orang, dan yang lulus mengikuti tes 32 orang. Persentase jumlah kelulusan 91,4%, bila persentase ini dikonfirmasikan kriteria ketuntasan hasil belajar 85% menunjukkan ketutasan belajar sudah terpenuhi di atas dari kriteria ≥ 85% berdasarkan hasil hitung statistic. PEMBAHASAN Hasil Penelitian yang Dicapai Kevalidan Hasil analisis uji kevalidan Model Porev-PLH, perangkat pembelajaran, dan instrumenttelah dikemukan pada Bab IV, hasil yang diperoleh keseluruhan telah memenuhi syarat kevalidan. Penilaian ahli dan praktisi hasilnya menyatakan bahwa secara keseluruhan valid bedasarkan aspek kompoen yang dituangkan di dalam Model Porev-PLH, demikian
pula penilaian komponen perangkat pembelajaran. Perancangan Model Porev-PLH berbasis website, awalnya penyajian materi berbentuk local hosting yang penggunaannya hanya dapat dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. Model tersebut memiliki unsur kesamaan “student center learning” yang penggunaannya memiliki keterbatasan. Hal tersebut mendorong peneliti Model Porev-PLH menggunakan media komputer dilakukan secara online, sehingga guru dan siswa dapat mengakses materi secara onlinemenggunakan website, LKS dikerjakan secara online, dan evaluasi ketuntasan hasil belajar dikerjakan secara online. Perubahan pembelajaran dari sistem lokal kesistem online, maka Model Porev-PLH berdampak cukup baik terhadap guru dan siswa di sekolah. Dimana selama ini, guru mengajar selalu menggunakan model kebiasaan mereka berorientasi pada guru (teacher oriented)atau konsep local hosting, sehingga terjadi 399
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
keterbatasan pembelajaran. Menggunakan Model Porev-PLH pembelajaran secara onlineguru dan siswa memperoleh tantangan kesalahan dan kegagalan untuk lulus sesuai standar KKM ≥ 7,0 sehingga dapat mengulangi beberapa kali, hal tersebut siswa merasakan manfaat yang diperoleh berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan, untuk itu manfaat yang diperoleh siswa dalam pembelajaran berbasis website adalah (1) siswa belajar diberi iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara individual, mudah diingat karena materi dilengkapi gambar masalah lingkungan, dan siswa tidak mengalami bosan;(2) siswa dirangsang untuk belajar berinteraksi dengan komputer sehingga siswa mengalami suatu tantangan untuk lebih kereatif sebelum pembahasan pokok-pokok bahasan berikutnya;(3) aktivitas siswa menggunakan pembelajaran siswa di evaluasi oleh komputer sesuai kinerja kemampuan individu apakah lulus atau tidak, lulus berdasarkan standar nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Kevalidan yang diperoleh adalah: (1) perangkat pembelajaran secara keseluruhan dinyatakan valid, yaitu (RPP, Buku siswa, dan LKS), dan desain website diberi nama www. Asri-uncp.comuntuk mengakses materi pembelajaran. (2) Buku siswa dan LKS muatannya mengajak siswa kesituasi nyata yang dialami masyarakat dengan harapan siswa nantinya akan merubah cara pandang berpikir dan berperilaku. Hal ini dijadikan ciri khas yang membedakan perangkat pembelajaran lainnya.
Model PLH secara online sudah layak diterapkan di dalam kelas, laboratorium komputer, dan di luar kelas; (2) pendekatan emperis; berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan Model PLH secara online pada Uji Coba I dinyatakan bahwa sudah memenuhi kriteria unsur kepraktisan hasilnya perlu ditingkatkan. Dilanjutkan dengan Uji Coba II pelaksanaannya masingmasing komponen masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan fungsinya, yaitu: a. Komponen Sintaks, fase ini dijadikan perhatian guru untuk ditingkatkan di dalam pembelajaran yaitu: (1) Fase-2 (Fase penyampaian informasi guru maupun siswa belum terbiasa belajar berinterkasi dengan komputer, dan (2) Fase-3 (Fase latihan mengecek pemahaman materi, membuat kesimpulan, dan pemberian umpan balik). b. Komponen Sitem Sosial, pelaksanaannya belum maksimal untuk itu yang perlu ditingkatkan adalah: (1) Fase-2 (Fase keaktifan siswa mengikuti penyajian materi menggunakan media komputer secara online. Fase ini siswa membuka website untuk memahami materi masalah limbah dan polusi dengan cara menggaris bawahi, membuat catatan-catatan, dan rangkuman dalam bentuk komentar, (2) Fase-4 (Fase keaktifan siswa dalam menganalisis pemecahan masalah lingkungan lewat pemberian latihan ulang). c. Komponen Prinsip Reaksi, pada komponen ini aspek yang belum terlaksana dengan baik adalah pada poin kelima pemberian penguatan positif atau penguatan negatif yang merupakan penekanan pada tahap Uji Coba II.
Kepraktisan Kepraktisan dapat diukur dengan dua pendekatan, yaitu: (1) pendekatan teoritis; berdasarkan hasil penilaian ahli dan praktisi pendidikan bahwa 400
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
Penyebab kurang terlaksananya aspek pembelajaran Model Porev-PLH secara online pada uji Coba I sebagaiman dikemukakan di atas, yaitu: (1) guru maupun siswa belum terbiasa menggunakan model tersebut pelaksanaannya secara onlineuntuk mengakses materi, (2) guru pengajar kurang menguasai pengelolaan kelas secara baik, sehingga dalam proses pembelajaran beberapa aspek sering terlupakan, (3) guru maupun siswa tidak terbiasa berinteraksi menyimak materi menggunakan layar media komputer, mengerjakan (LKS) siswa dinilai oleh komputer, dampaknya siswa sering mengulang beberapa kali, dan evaluasi ketuntasan hasil belajar prosesnya sama mengerjakan LKS, (4) dalam proses pembelajaran guru tidak memberi penekanan khusus bagi siswa yang membuka website lain diluar dari materi yang disajikan, sehingga mengganggung kelancaran proses pembelajaran.
aktivitas siswa; penyebab aspek aktivitas siswa belum terpenuhi adalah aktivitas inti belum tercapai yaitu pada poin ke 3 (tiga) keaktifan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawabtermasuk mengeluarkan pendapat, menanggapi suatu pertanyaan dari teman atau guru.Kedua: aspek keberhasilan belajar; pencapaian hasil belajar, dan aktivitas siswa merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Model PorevPLH memiliki ciri khas kemampuan siswa menguasai materi limbah dan polusi dengan cara mengakses materi lewat website, untuk itu siswa dalam proses aktivitas pembelajaran dituntut untuk fokus dan konsentrasi yang tinggi karena dibatasi oleh waktu. Apabila siswa tidak fokus atau kurang konsentrasi mengikuti pembelajaran maka siswa dapat mengalami kesulitan mengerjakan soal LKS secara online karena siswa dievaluasi oleh komputer menentukan lulus atau tidak lulus. Dilanjutkan tahap Uji Coba II ,yaitu: (1) diawal pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi, semangat, dan dorongan agar supaya siswa merubah cara belajar dengan cara online; (2) guru memberi penekanan mengerjakan soal secara online.Karena siswa dievaluasi oleh komputer, diharapkan dapat mengingat kembali materi yang mereka baca yang membutuhkan ketelitian.
Keefektifan Kriteria keefektifan pembelajaran Model Porev-PLH secara online telah dikemukakan pada Bab III meliputi 4 kriteria, yaitu: (1) kemampuan guru mengelolah kegiatan pembelajaran, (2) aktivitas siswa, (3)keberhasilan belajar atau hasil belajar, (4) respons siswa terhadap Model Porev-PLH secara online. Uji Coba I dari empat komponen yang digunakan untuk menguji keefektifan diperoleh dua aspek yang masuk kategori terpenuhi, yaitu: aspek kemampuan guru mengelolah kegiatan belajar mengajar, dan aspek respon siswa terhadap Model Porev-PLH secara online. Sisanya masih ada dua aspek yang belum terpenuhi kriteria keefektifan yaitu aspek aktivitas siswa, dan aspek keberhasilan belajar atau hasil belajar. Pertama: aspek
KESIMPULAN Validitas Model Porev-PLH secara Online; berdasarkan teoritis penilaian ahli dan praktisi dan berdasarkan emperis melalui uji coba Model PLH, perangkat pembelajaran, dan instrument yang digunakan kesemuanya telah memenuhi syarat 401
PROSIDING, ISBN : 978-607-9075-84-7
kevalidan sehingga layak untuk digunkan. Melalui proses Uji Coba I: (1) hasil penilaian pengamat didalam proses pembelajaran Model PLH sudah praktis, namun ada beberapa catatan-catatan penting dari pengamat yang masih perlu diperhatikan untuk perbaikan kepraktisan model, salah satunya Model PLH dilakukan secara online guru dan siswa tidak terbiasa melakukannya, (2) Model PLH berdasarkan kriteria penilaian belum efektif, karena ketuntasan hasil pembelajaran masih lebih kecil ( ≤ 85%), demikian pula aktivitas siswa terdapat beberapa kategori aktivitas pembelajaran hasilnya belum baik sesuai diharapkan, namun untuk kemampuan guru mengelolah pembelajaran dalam kategori kualifikasi baik, dan siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran pada kisaran 70% - 80% dari uji coba dua kelas. Dilanjutkan Uji Coba II: (1) Model PLH secara online praktis, dengan melihat semua aspek keterlaksanaan komponen Model PLH terlaksana secara menyeluruh dengan baik, (2) Model PLH secara online efektif, karena ketuntasan hasil pembelajaran secara kseluruhan persentasenya 91.4%, aktivitas siswa dinyatakan semua kategori aktivitas dalam pembelajaran akan tercapai sesuai apa yang diharapkan, dan respons positif siswa terhadap pembelajaran Model PLH secara online naik 94,28
dan penghargaan yang setinggitingginya kepada: (1) Bapak Prof. Dr. H. Aris Munandar, MS. Selaku Rektor Universitas Negeri Makassar; (2) Bapak Prof. Dr. Jasruddin, M.Si selaku Direktur Program Pascasarjana UNM; (3) Bapak Prof. Prof. Dr. H. Gufran D. Dirawan, M.EMD, selaku Ketua Program Studi PKLH program pascasarjana UNM. DAFTAR PUSTAKA Borich, G. D. 1994. Observation Skills for Effective Teaching, Second Edition, New York: Macmillan Publishing Company Grinnell, Richard M. 1988. Sociasl Research and Evaluation. F.E. Peacock Publishing, Inc., Itasca, Illinois. Joyce, Burce & MarshaWell & Emily Calhoun. 2004 Models of Teaching. Boston New York: Pearson Education, Inc Kent L. Gustafson & Robert Maribe Branch. 2002. Instructional Development Models.New York: Eric Clearinghouse on Information & Technology Syracuse University Nieven, Nienke. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. In Jan Van den Akker, R.M Branch, K.Gustafson, N. Nieveen, & Tj. Plomp. Design Approaches and Tools in Education and Affect. Los Angeles: National Center for Research on Evaluation.
UCAPAN TERIMAH KASIH
Plomp, Tjeerd, 1997 Educational and Training System Design. Enschede, The Netherlands: Univercity of Twente
Proses penyelesaian Penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik bantuan berupa materil maupun bantuan moril. Oleh karenanya pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
Riyana ,Cepi, 2010. Peningkatan Kompotensi Pedagogik Guru Melalui penerapan Model Education Centre Of Teacher 402
Seminar Nasional Dies Natalis UNM ke-54 “Peran Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi IPTEK Pencerdasan Generasi Unggul”
Ruang Teater lt.3 Gedung PINISI UNM, 20 Agustus 2015
Intractive Virtual (Educative). Juranal Pendidikan, Vol. 11 No. 1, 52-56; http://www.Jurnal.up.edu
Winkel, 2007. Psikologi Pengajaran. Jogyakarta: Media Abadi Zufkifli M, 2013. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis TIK di SMA Negeri 4 Kota Kondari Propensi Sulawesi Tenggara. Tidak diterbitkan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Sharon E.Smaldino, & Deborah L. Lowther, & James D. Russell. 2012. Instructional Technology and Media for Learning.Terjemahkan oleh: Arif Rahman. Jakarta: Pranada Media Group
403