Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized
V o-,
BALIURBAN INFRASTRUCTURE PROGRAM ;~~~~~A
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized
3
LAPORAN UMUM RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
*
I
f~~.
a.
,~
BALIURBAN PROGRAM INFRASTRUCTURE
UMUM LAPORAN (RKL) LINGKUNGAN PENGELOLAAN RENCANA DAN (RPL) LINGKUNGAN PEMANTAUAN RENCANA
ANDALPAYUNGP3KT - BUIP
ENVIRONMENTAL SECTOR
KATA PENGANTAR Pada saat ini PemernntahDaerah Tk. I Bali, bersama 9 Pemda Dati. 11di PropinsiBali sedang melaksanakanProgram PembangunanPrasaranaKota Terpadu atau lebih populer disebut P3KT, untuk Propinsi Bali umumnya lebih dikenal sebagai EJBUDP (East Java Bali Urban Development Program) merupakan salah satu program bersama antara Propinsi Jawa Timur dengan Propinsi Bali yang mendapat dana luar negeri dari IBRD World Bank melaluiLoan No. 3304- IND.
.4. .
f
P3KTterdiri dari investasiprasaranafisik serta Operasi dan Pemeliharaandari tujuh Sub-sektor ke PU-an, beqangka waktu 5 tahun, yaitu: air limbah/sanitasi, fpersampahan, drainase, jalan kota, KIP, dan MIP serta komponen penting lainnya yaitu Peningkatan Pendapatan Daerah, Peningkatan Kelembagaan Daerah dan Analisa Kapasitas dan Perencanaan Keuangan Daerah, dimana saat ini telah memasukitahun terakhirdari pelaksanaanprogram. PemerintahDaerah Tingkat I PropinsiBali bersamadengan9 PemdaDati.ll di Propinsi Bali, guna melanjutkan program perkotaanyang telah berjalan cukup baik sebelumnya,pada saat ini denganbantuan PemerintahPusat sedang merencanakan penyusunanprogram perkotaan5 tahun tahap kedua.Pekerjaantersebutlebih dikenal Penyiapan PJM P3KT-BUIP atau Program Jangka Menengah P3KT 'Bali Urban InfrastrukturProgram".
.
=
Salah satu komponen pendukungdari PenyiapanPJM P3KT-BUIPini adalah masalah lingkungan hidup, maka Studi Analisa Dampak Lingkungan ini adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penyiapan PJM P3KT-BUIP tersebut, sehingga Kerangka Acuan Andal P3KT-BUIPini adalah merupakanbagian dari KerangkaAcuan PenyiapanPJM P3KT-BUIP.
wnpasar, September 1996 ~ O~K~~ppea ? Tk.I Bali Ketua,
Bali UrbanInfrastruktur Program(UIUP)
/la/
-
i
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
DAFTAR ISI
1.
PENDAHULUAN .............
1.1 1.2 1.3 1.4
I..11
..............
KEWAJIBANAMDAL ................................ KEWAJIBANRKL DAN RPL ........................... KAITANP3KT-BUIPDENGANUKL DAN UPL .... ................................ PERHATIANKHUSUS
..........
I1 I- 7 I- 8 I- 9
2.
RENCANAUSAHAATAU KEGIATAN& KOMPONENLINGKUNGAN .II . 2.1 RENCANAUSAHAATAU KEGIATAN .II . KOMPONEN LINGKUNGAN 2.2
II - 1 - 1 - 4
3.
.III PROYEKJALAN KOTA DAN JEMBATAN .... DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... 3.1 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... 3.2 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... 3.3
- 1 III- 1 III- 8 111-10
4.
.. DAMPAKDAMPAKYANG AKAN TERJADI .IV RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN.IV RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN.IV
IV - 1
PROYEK PERSAMPAHAN
.. DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ................ ........... RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... ............ ''ENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN .....
V-
5.1 5.2 5.3
V- 1 V- 5 V- 7
PROYEK DRAINASE
4.1 4.2 4.3 5.
........... ........... ............
- 1 - 6 - 8 1
6.
................. PRO' PERBAIKANKAMPUNG(KIP) ....... ........... ..AMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... 6.1 ........... RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... 6.2 ............. RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... 6.3
VI - 1 VI - 1VI - 6 VI - 8
7.
PROYEKPEMBANGUNANPRASARANAPASAR(MIIP) ......... .......... 7.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... .......... RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... 7.2 ........... RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... 7.3
VIl VIl VII VIl -
8.
Vill - 1
PROYEK SANITASI .............
8.1 8.2 83
DAMPAKDAMPAK YANGAKAN TERJADI ............... RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN............... RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN................
Bali Urban InfrastructureProgram C
XDA1A\~~?4VIPO9J\JOI
1 1 5 7
\IO~~~j\NJ.
VIII - I Vil - 5 Vil - 6
Hal-i
-
Laporan Umum RKL dan RPL
9.
10.
11.
Environmental Sector
PROYEK PEMBANGUNAN PASAR (PERUMAHAN RAKYAT) ........
IX - 1
9.1 9.2 9.3
IX - 1 IX - 6 IX - 8
DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI .... RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN . RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ....
........... ............... .............
PROYEKTERMINAL ............................ 10.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI .... 10.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN 10.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ....
............ ................ .............
PROYEK AREAL PARKIR
.......
.........
..................
11.1 DAMPAKDAMPAK YANGAKAN TERJADI .... 11.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN .... 11.3
12.
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
....
PROYEKAIR BERSIH .................. 12.1 DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI .... 12.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN .... 12.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ....
Bali Urban Infrastructure Program C:\fATMENVIRO"HN\JOWR..O
7:~-]Sj
............ ............ .............
........... ........... ............
XXXX-
1 1 6 8
Xi - 1
Xi - 1 Xl - 6 Xi - 8
XlI................... - 1 Xii - 1 Xii - 10 XII - 14
Hal - ii
Laporan Umum RKL dan RPL
1.
PENDAHULUAN
1.1.
KEWAJIBANAMDAL
Environmental Sector
KewajibanAmdal didasarkan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 51Tahun 1993 tentangAnalisis Mengenai Dampak Lingkunganyang ditetapkantanggal 23 Oktober 1993. Peraturan Pemerintahini sering disebut!juga sebagai upaya "deregulasi Amdal", karena umumnya lebih sederhanajika dibandingkandengan peraturan yang lama yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 (yang kemudian dicabut dengan dikeluarkannyaPP Nomor51 Tahun 1993 ini).
e
BerdasarkanPP Nomor 51 Tahun 1993 dokumen Amdal yang ada hanya ANDAL (Analisis Dampak Ungkungan), RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (RencanaPemantauanLingkungan).Jadi bentukdokumensepertiPIL (Penyajiar.Informasi Lingkungan),PEL (PenyajianEvaluasi Lingkungan).dan SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) sudah tidak digunakanlagi sejak23 Oktober1993. Menurut PP Nomor 51 Tahun 1993 Analisis Mengenai Dampak Lingkunganmerupakan bagiankegiatan studi kelayakanrencana usaha atau kegiatan. Hasil analisis mengenai dampaklingkunganini digunakansebagai bahanperencanaanpembangunanwilayah. Usahaatau kegiatan yang diperkirakan mempunyaidampak pentingterhadap lingkungan meliputi: a. pengubahanbentuklahandan bentangalam b. eksploitasisumberdaya alam baik yang terbarui maupunyangtak terbarui C. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan,dan kemerosotansumberdaya alamdalampemanfaatannya d. prosesdan kegiatanyang hasilnya dapat mempengaruhiiingkungansosial dan budaya e. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasisumberdaya alam dan atau perlindungancagar budaya f. introduksijenis tumbuh-tumbuhan,jenis hewan,danjasad renik g. pembuatandan penggunaanbahan hayatidan non hayati h. penerapanteknologi yang diperkirakanmempunyaipotensi besar untuk mempengaruhi lingkungan i. kegiatanyang mempunyairisiko tinggi, dan mempengaruhipertahanannegara Bali Urban Infrastructure Program
Hal I -1
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
Suatu rencanausahaatau kegiatan yang akan dibangun di kawasanlindung yang telah berubah peruntukannyaatau lokasi rencana usaha atau kegiatan tersebut berbatasan langsung dengan kawasan lindung, termasuk dalam kategori menimbulkan dampak penting. Yang dimaksuddengan kawasanlindung menurut PenjelasanPasal 7 UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang PenataanRuangadalahsebagai berikut: 1. KawasanHutanLindung 2. KawasanBergambut :3. KawasanResapanAir 4. SempadanPantai :5. SempadanSungai 16.KawasanSekitarDanaulWaduk 7. KawasanSekitarMataAir 8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan Wisata, Daerah PertindunganPlasmaNutfah,dan DaerahPengungsianSatwa) 9. Kawasan Suaka AMamLaut dan Perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan darat, wilayah pesisir, muarasungai, gugusankarang atau terumbu karang, dan atol yang mempunyai ciri khas berupa keragamandan/ataukeunikanekosistim) 10.KawasanPantaiBerhutanBakau (mangrove) 11.Taman Nasional 12.Taman Hutan Raya 13.Taman WisataAlam 14. Kawasan Cagar Budaya dan limu Pengetahuan (termasuk daerah Karst berair, daerah dengan budaya masyarakat istimewa,daerah lokasi situs purbakala atau peninggalansejarahyang bemilaitinggi) 15. KawasanRawanBencanaAlam Kepala Badan PengendalianDampak LingkunganRepublik Indonesiatelah mengeluarkan keputusan nomor : KEP 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.Menurut keputusanini ukuran dampakpenting terhadap lingkunganperlu disertai dengandasar pertimbangansebagai berikut:
Bali Urban Infrastructure Program
Hal I - 2
LaporanUmumRKL danRPL
EnvironmentalSector
a. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan berkaitan secara relatif dengan besar kecilnyarencanausahaatau kegiatan,hasil guna dan daya gunanya, bila rencana usaha atau kegiatantersebutdilaksanakan. b. Bahwa penilaianpentingnya dampak terhadap lingkungandapat pula didasarkanpada dampak usaha atau kegiatan tersebutterhadap salahsatu aspek lingkungansaja, atau dapat juga terhadap kesatuan dan tata kaitannya dengan aspek-aspek lingkungan lainnya dalam bataswilayah studi yangtelah ditentukan. c. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan atas dasar kemungkinan timbulnya dampak positif atau dampak negatif tak boleh dipandang sebagai faktor yang masing-masing bisa berdiri sendiri, melainkan harus diperhitungkan bobotnya guna dipertimbangkanhubungantimbal baliknyauntuk mengambilkeputusan. Pedomanmengenai ukuran dampakpentingmenurutkeputusanini adalah sebagai berikut; a. Jumiah Manusiayang Akan TerkenaDampak Setiap rencana usaha atau kegiatan mempunyai sasaran sepanjang menyangkut jumiah manusia yang diperkirakan akan menikmatimanfaat dari rencana usaha atau kegiatan itu bila nanti usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan. Namun demikian, dampak lingkungan,baik yang bersifatnegatif maupunpositifyang mungkin ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan, dapat dialami oleh baik sejumiah manusia yang termasuk maupun yang tak termasuk dalam sasaran rencana usaha atau kegiatan. Mengingatpentingnyamanusia yang akan terkenadampak mencakup,spek yang luas, maka kriteria dampak penting dikaitkan dengan sendi-sendi kehidupan yang di kalangan masyarakat luas berada dalam posisi atau mempunyainilai yang penting. Karena itu, dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendikehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah manusia yang terkenadampak menjadi penting bila: manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan,jumiahnya sama atau lebih besar dari jumiah manusia yang menikmatimanfaat dari usaha atau kegiatandi wilayahstudi. Adapun yang dimaksud denganmanfaatdari usaha atau kegiatan adalah manusiayang secara langsung menikmatiproduk suatu rencanausaha atau kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagaitenaga kerja pada rencanausahaatau kegiatan. Bali Urban Infrastructure Program
Hal J- 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Luas WilayahPersebaranDampak Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan pentingnyadampak terhadap lingkungan. Dengan demikian dampak lingkungan suaturencanausaha atau kegiatanbersifatpenting bila: rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasardan segi intensitasidampak, atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatifdampak. c. LamanyaDampakBerlangsung Dampak lingkunganatau suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsungpada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau kegiatan. Dengankata lain dampaksuatu usaha atau kegiatan ada yang berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari siklus usaha atau kegiatan (perencanaan,konstruksi,operasi, pasca operasi) ; namun ada pula yang berlangsung relatif lama, sejak tahap konstruksihingga masa pasca operasi usaha atau kegiatan. Berdasarkanpengertianini dampak lingkunganbersifat pentingbila: rencanausahaatau kegiatan mengakibatkantimbulnyaperubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknyadampak, atau segi kumulatif dampak, yang berlangsunghanya pada satu atau lebih tahapankegiatan. d. IntensitasDampak Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkunganyang timbul bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsungdi areal yang relatif luas, dalam kurun waktuyangrelatif singkat.Dengandemikiandampaklingkungantergolongpenting bila: 1) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkanperubahanpada sifat-sifat fisik dan atau hayatilingkungan yang melampaui baku mutu lingkunganmenurut peraturanperundang-undangan yang berlaku 2) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbanganilmiah
Bali Urban Infrastructure Program
Hal I - 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
3) Rencanausahaatau kegiatan akanmengakibatkanspesies-spesiesyang langka dan atau endemik, dan atau dilindungi menurutperaturanperundang- undanganyang ber1akuterancampunah ; atau habitat alaminyamengalamikerusakan 4) Rencana usaha atau kegiatan menimbulkankerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional,suaka margasatwa, dan sebagainya)yang telah ditetapkanrnenurutperaturanperundang-undangan 5) Rencanausaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkanbenda-bendadan bangunanpeninggalansejarahyang bemilaitinggi 6) Rencanausaha atau kegiatan akan mengakibatkankonflik atau kontroversidengan masyarakat,pemerintah daerah, atau pemenntah pusat ; dan atau menimbulkan konflik atau
kontroversi di
kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau
pemerintahpusat 7) Rencana usaha atau kegiatan mengubahatau memodifikasiarea)yang mempunyai ni/ai keindahanalami yang tinggi e. BanyaknyaKomponenLingkunganLainyangTerkena Dampak Mengingat komponen lingkunganhidup pada dasamya tidak ada yang berdiri sendiri, atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan pengaruh mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya berdampaklanjut pada komponen lingkungan lainnya. Atas dasar pengertianini dampaktergolong penting bila: Rencana usaha atau kegiatan menimbulkandampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yangjumiah komponennyaIebih atau sama dengankomponenlingkunganyang terkenadampakprimer. f. Sifat KumulatifDampak Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah,bertumpuk, atau bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakanbersifat kumulatif bila. pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau dianggap tidak penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaandampaknya
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal 1- 5
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong pentingbila: 1) DampakIingkungan berdangsungberulang kali dan terus menerus,sehingga pada kurun waktutertentu tidak dapat diasimilasioleh lingkunganalam atau sosial yang menerimanya 2) Beragamdampaklingkunganbertumpukdalam suatu ruang tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasioleh lingkunganalamatau sosialyang menenmanya 3J Dampak lingkungandan berbagai sumber kegiatan menimbulkanefek yang saling memperkuat(sinergetik). g. Berbalikatau TidakBerbaliknyaDampak Dampakkegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifatdapat dipulihkan, namun ada pula yang tidak dapat dipulihkan walau dengan intervensi manusia sekalipun.
Dalamhal ini makadampak bersifatpentingbila: Perubahan yang akan dialami oleh
suatu komponenlingkungan tidak dapat
dipulihkan kembali walaupundenganintervensimanusia. BierdasarkanKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup Republik Indonesia Nomor KEP-11/MENLH/3/94tentang Jenis Usaha atau KegiatanYang Wajib Dilengkapidengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, daftar kegiatan wajib Amdal untuk bidang PekerjaanUmumadalahsebagai berikut: 1. PembangunanBendunganatau Waduk dengantinggi >= 15 m atau luas genangan >= 100 ha 2. PengembanganDaerahIrigasi denganluas yang diairi >= 2000 ha 3. PengembanganDaerahRawa PasangSurut/Lebakdenganluas >= 5000 ha 4. Pengamanan pantai, dikota besar dengan >= 500.000penduduk 5. Perbaikan sungai, dikota besar dengan >= 500.000penduduk 6. Kanalisasi/KanalBanjir dikota besar denganpanjang >= 5 km atau lebar > 20 m 7. Kanalisasiselainno 6 (Pantai, Rawa,atau iainnya)denganpanjang>= 25 km atau lebar >= 50 m 8. Pembangunanjalan tol dan jalan layang
13aliUrban Infrastructure Program
Hal I - 6
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
9. Pembangunanjalan raya denganpanjang>25 km 10. Pembangunan dan peningkatanjalan dengan pelebarandiluar daerah milikjalan kota besar dan metropolitan yang berfungsi arteri atau kolektor dengan panjang > 5 km atau luas >= 5 ha
11. Pengolahansampah dengan incinerator dengan >= 800 ton/hari 12. Pembuangansampah dengan sistem control landfill dan sanitary landfill dengan >= 800 ton/hari 13. Pembuangansampahdengansistenopen dumpingdengan >= 80 ton/hari 14. Pembuangan sistem drainase dengan
saluran
dikota metropolitan dan besar
dengansaturanprimer panjang>= 5 km 15.Air Limbah : PembuanganIPAL untuk pemukimandenganluas >= 50 ha, Pembangunan sistem seweragedenganpelayanan>= 2500 ha 16.Pengambilanair dari danau, sungai, mata air, atau sumber air lainnya dengan debit >= 2 m3/detik 17.Pembangunanperumahandan pemukimanumum denganluas >= 200 ha 18. Peremajaankota denganluas >= 5 ha 19. GedungbertingkatI apartemendengantinggi >= 60 m 1.2.
KEWAJIBANRKLDAN RPL
MenurutKeputusan MenteriNegaraLingkunganHidup RepublikIndonesiaNomor: KEP-12/ MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, lampiran Mlldan IV tentang Pedoman Umum. RencanaPengelolaanLingkungandan RencanaPemantauanLingkungan:. Rencana usaha atau kegiatan yang tidak ada dampak pentingnya,dan atau secara teknologi sudah dapat dikelola dampak pentingnya diharuskan melakukan Rencana PengelolaanLingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) sesuai dengan yang ditetapkan didalam syarat-syarat perizinannyamenurut peraturan yang beriaku. Berdasarkanketentuan tersebut, pada Laporan Utama AMDAL P3KT-BUIP,telah dilakukanpenapisanproyek,dengankriteria yang telah disesuaikandengankondisi Bali, Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bukan merupakan bagian AnalisisMengenai DampakLingkungan,oleh sebab itu RKL dan RPL tidak dinilai oleh K.nmisi AMDAL, melainkan diarahkan langsung oleh instansi teknis
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal 1- 7
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
yang membidangidan bertanggung jawab langsung atas pembinaanusaha atau kegiatan tersebutmelaluisuatu petunjukteknis sesuaijenis usahaatau kegiatannya. Pedoman Umum Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
Rencana Pemantauan
LingkunganAndal PayungP3KT-BUIPberfungsisebagai: 1. Acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana PemantauanLingkunganbagi Andal khusus. 2. Acuan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungandan Rencana Pemantauan Lingkunganbagi pemrakarsadi lapangan. 3. Instrumen pengikat bagi pihak pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauanlingkungan. Dengan adanya pedomanini, maka pengelolaanlingkungandapat dilakukan dengan baik, lebih terarah, efektiFdan efisien. Rencana Pengelolaan Lingkungandan Rencana PemantauanLingkungan perlu disusun sedemikianrupa, sehinggadapat: 1. Iangsung mengemukakaninformasi penting setiap jenis rencana usaha atau kegiatan yang merupakansifat khas proyek itu sendiri dan dapat menimbulkandampak potensial terhadap lingkungannya2. informasi komponenlingkunganyangterkena dampak. :3. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus dilakukan oleh pemrakarsapada tahap prakonstruksi,konstruksi,maupunpascakonstruksi. 1.3.
KAITAN P3KT BUIP DENGANRKL DAN RPL
Kota-kotayang termasukP3KT BUIPjenis kegiatannyasecaraumum mempunyaikondisi: 1. Jumiah penduduk< 500.000orang 2. Tidak ada pembangunanjalan tol dan jalan layang 3. Pembangunanjalan raya < 25 km 4. Tidak ada pengelolaansampah denganincinerator
Bali Urban InfrastructureProgram
Hal 1-8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
5. Pembuangansampahdengansistem control landfill dan sanitarylandfill<800 ton/hari 6. Pembuangansampah dengan sistem open dumping < 80 ton/hari 7. Tidak ada pembangunanIPAL denganluas >= 50 ha 8. Tidak ada pembangunansistemseweragedengan pelayanan>= 2500 ha 9. Tidak ada pembangunan perumahan dan pemukimanumumdenganluas >= 200 ha 10.Tidak ada peremajaankota denganluas >= 5 ha Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-11/MENLH/3/1994tanggat 19 Maret 1994, kegiatan P3KT BUIP secara umumtermasuk kegiatan yangtidak wajibAmdal,namun sesuaidengan kriteria Bank Duniaproyek P3KT-BUIPtermasuk'Category A' yangperiu Amdal. Sedangkan berdasarkanKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor: KEP-14/ MENLH/3/ 1994, bagi rencana usaha atau kegiatan yang denganAmdal tetap diharuskan melakukan Rencana Penge!olaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan(RPL). Dengan demikian jelaslah bahwa P3KT-BUIP perlu disusun Andal Payung serta harus melakukan RencanaPengelolaanLingkungandan RencanaPemantauanLingkungan. Pedoman teknis Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemendenganmenggunakanpedomanumum sebagairujukan. Karena pada saat penyusunanLaporan Umum Rencana Pengelolaan Lingkungan(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi P3KT BUIP ini belum ditetapkan pedomanteknisnya,maka menurut KeputusanMenteriNegaraLingkunganHidup Nomor: KEP-12/MENLH/3/1994 Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkunganyang dibuat disesuaikandenganPedomanUmum. 1.4.
PERHATIANKHUSUS
Sesuai dengan prosedurAndal Payung P3KT-BUIPyang telah disusun.maka proyek y'ang perlu perhatian khusus pada rencana Proyek PembangunanTempat PembuanganAkhir Regional (TPA Regional) samoah untuk wilayah Greater Denpasar(Kodya Denpasardan Kab. Badung), yang terletak di Desa Pesanggaran KecamatanKuta Kodya Denpasar. Lahan yang tersedia sekitar 25.6 ha, sedangkan sistem yang direncanakan adalah Bali Ur.banInfrastructureProgram
Hal 1- 9
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
"Sanitary Landfill". Sesuai dengan penelitian awal, TPA Pesanggaran akan melayani timbulan sampahyang berasaldari Kodya Denpasardan KabupatenBadung,dengan kurun waiktu pengoperasian/pelayanan sekitar 18 tahun. Meskipun pada tahap awal kapasitas timbulan sampah kurang dari 500 ton/had, namun kapasitas maksimum pada tahun perencanaantertentudapat mencapailebih dari 800 ton/hari.Mengingatkondisi tapak yang diusulkan rawan terhadap lingkungan, untuk itu sebelum Proyek TPA Pesanggaran dilaksanakanpembangunannya,perlu dilakukanstudi Andal. KerangakAcuan untuk studi Andal TPA Pesanggaranakan disusun pada penyiapanPJM P3KT-BUIPini, demikianjuga pembangunanjembatandi KabupatenKlungkung.
Bali Urban lnfrastructure
Program
Hal I - 10
Laporan Umum RKL dan RPL
2.
Environmental
Sector
RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN & KOMPONEN LINGKUNGAN
Menurut KEP-12/MENLH/3/94,sistematika Upaya PengelolaanLingkungandan Upaya PemantauanLingkunganmencakup: 1. RencanaUsaha atau Kegiatan 2. KomponenLingkungan 3. Dampak-dampakYangAkan Terjadi 4. UpayaPengelolaanLingkungan 5. UpayaPemantauanLingkungan 6. Pelaporan 7. Pemyataan Pelaksanaan
4
Pada Bab ini hanya akan diuraikan tentang RencanaUsahaatau Kegiatan dan Komponen Lingkungan.Dampak-dampakyang akan terjadi dan upaya PengelolaanLingkunganserta upaya Pemantauan Lingkungan akan diuraikan menurut komponen proyek pada bab berikut.Pada bab terakhir akandiuraikan tentangPelaporandan PemyataanPelaksanaan. 2.1.
RENCANAUSAHA ATAU KEGIATAN
Berikut ini adalah uraian secara singkat tentang rencanausaha atau kegiatan yang akan dilaksanakanoleh pemrakarsa,mencakupantara lain: A. Jenis rencana usaha atau kegiatan Rencanausaha atau kegiatanP3KT-BUIP mencakup penyiapanPJM P3KT untuk53 kota di 9 Daerah Tingkat 11.Dari rencanausaha atau kegiatan ini dihasilkan PJM (Program Jangka Menengah) untuk kegiatan proyek jalan kota, drainase,persampahan,KIP & MIIP, sanitasi, pembanguanpasar, terminal, area parkir dan air bersih. Sesuai dengan permnintaandari PPMO Bali, PJM dan program-program yang disusun mencakup perioda lima tahun yaitu dari Tahun Anggaran 1997198-2001/02.Melaluicara ini, Mini PJM dan Projek Memorandum yang telah disusun sebelumnya diintegrasikan kedalam PJM bersama dengan program-programuntuk tahun Tahun Anggaran 1997/98 dan Tahun Anggaran1997/98.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal rI- 1
Laporan UmumRKL dan RPL
EnvironmentalSector
Kernungkinan terbesar jika pendanaannya melalui Rupiah Mumi, maka untuk perioda dua tahun pelaksanaannya juga akan merubah bentuk dan kebiasaan proyek yang diusulkan. Misalnya
untuk
proyek-proyek
PDAM,
dalam
perioda
yang
pendek
dikonsentrasikan pada kegiatan-kegiatan (disesuaikan dengan prioritas):
tersebut,
rehabilitasi dan
perbaikan kebocoran, optimasi dan keseimbangan. Proyek-proyek peningkatan
dan
perluasan jangka panjang), umumnya, tidak dimasukkan dalam program. Program Jangka Menengah untuk 10 komponen program ini disusun dan disiapkan oleh konsultan dengan lebih melibatkan
Daerah Tingkat
11 dan
PDAM,
sesuai
dengan
desentralisasi dan filosofi P3KT. PJM telah disusun dikaji ulang (review) dan diseleksi oleh konsultan bersama-sama dengan Daerah Tingkat II untuk menentukan urutan prioritas proyek yang dapat dimasukkan dalam program untuk P3KT-BUIP. B. Rencana lokasi yang tepat dari rencana usaha atau kegiatan P3KT BUIP yang mencakup penyiapan P3KT untuk 53 kota di 9 Daerah Tingkat 11telah menghasilkan laporan PJM. Setiap laporan PJM yang disusun mengandung komponen Urban
Planning yang berisi antara lain rencana strategi pengembangan
urban dan
re(gional. Rencana strategi pengembangan urban dan regional
ini telah disusun sesuai dengan
Rencana Umum Tata Ruang yang ada, dan yang sudah dimiliki oleh setiap kota P3KTBUIP. C. Jarak rencana lokasi usaha atau kegiatan dengan sumber daya lain disekitarnya, seperti hutan, sungai, pemukiman,
industri
dan sebagainya serta hubungan
keterkaitan nya Setiap laporan
PJM yang
dibuat pada
umumnya
dilengkapi dengan peta skenario
pengembangan kota dan peta-peta lokasi program yang diusulkan untuk setiap komponen program (jalan kota, drainase, persampahan, KIP & MIIP, sanitasi, pembangunan pasar, terminal, area parkir dan air bersih). Dari peta-peta yang tersedia pada laporan PJM
ini
telah diketahui jarak rencana iokasi usaha atau kegiatan dengan sumber daya yang ada (nnisalnya sungai) dan kegiatan lain disekitarnya (kegiatan setiap komponen PJM).
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal 11- 2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
Hubungan keterkaitan antara PJM dengan sumber daya dan kegiatan lainnya disekitarnyaantara lain adalah sebagai berikut: .
perbaikandan peningkatankomponen jalan kota terkait dengan pemukiman,pariwisat,
.
perdagangandan transportasi perbaikan dan peningkatan komponen drainase terkait dengan pemukiman, daerah genangan,sungaidan transportasi
.
perbaikandan peningkatan komponen KIP terkait dengan pemukiman, peningkatan
.
kondisisanitasilingkungan,tata kota, dan aspek sosialekonomi perbaikandan peningkatankomponen MIIP terkait denganpemukiman, aspek sosial
.
ekonomi, perdagangan dan transportasi perbaikan dan peningkatan komponen sanitasi terkait dengan pemukiman, peningkatankondisi sanitasilingkungan,perbaikankondisi sungai
.
perbaikan dan peningkatankomponen pasar terkait dengan pemukiman,aspek sosial ekonomi,perdagangandan transportasi perbaikan dan peningkatan komponen terminal terkait dengan pemukiman, aspek
.
transoprtasi,sosialekonomi, perhubungan. perbaikandan peningkatankomponen area parking terkait dengan pemukiman,aspek
*
transportasi,keamanan. -
perbaikandan peningkatan komponen air bersih terkait dengan pemukiman,industri, peningkatankomponensanitasi
D. Sarana/fasilitas yangdirencanakan Sarana/fasilitas yang direncanakan oleh P3KT-BUIP dapat dilihat pada laporan PJM untuk komponenPJM yangsecara umum adalahsebagai berikut: : Tabel dengannomor awal IV.A.1 * Jalan kota : Tabel dengannomor awal IV.A.2 * Drainase |* Persampahan : Tabel dengan nomor awal IV.A.3 : Tabel dengan nomor awalIV.A.4 - Sanitasi Tabel dengan nomor awal IV.A.5 * KIP & MIIP *
Pasar
, Terminal * Area parkir * Air bersih
: Tabel dengan nomor awal IV.A.6 Tabel dengannomor awal IV.A.7 Tabel dengan nomor awal IV.A.8 Tabel usulan program
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal l - 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
4. Mata pencaharian pedagang pasar 5. Kenyamanan pedagang dan pembeli 6. jalan dan kemacetan lalu lintas 7. Prasarana & utilitas kota lainnya 8. Pemilikan bangunan atau kios 9. Estetika 1Cl.Konstruksi TPS 11. Transportasi sampah 12. Volume sampah Proyek Sanitasi: 1. Kehidupan sosial ekonomi budaya masyarakat 2. Penduduk yang dipindahkan & yang dilokasi penempatan 3. Jalan dan lalu lintas 4. Kenyamanan penduduk 5.. Prasarana & utilitas kota lainnya 6. Kestabilan tanah 7. Estetika 8. Aktivitas penduduk disekitar lokasi 9. Badan air 10- Biota air 11. Air tanah f'royek Pembanguan Pasar: 1. Kehidupan sosial ekonomi budaya masyarakat 2. Penduduk yang dipindahkan 3. Tenaga kerja lokal & bukan lokal 4. Mata pencaharian pedagang pasar 5. Kenyamanan pedagang dan pembeli 6. Jalan dan kemacetan lalu lintas 7. Prasarana & utilitas kota lainnya 8. Pemilikan bangunan atau kios 9. Estetika 10.Konstruksi TPS 11.Transportasi sampah 12. Volume sampah Bali Urban Infrastructure Program
Hal 1 - 9
LaporanUmumRKLdanRPL
EnvironmentalSector
Proyek Terminal: 1. Kehidupansosialekonomibudayamasyarakat 2. Pendudukyangdipindahkan 3. Tenagakerja lokal& bukanlokal 4. Mata pencaharianpedagangpasar 5. Kenyamananpedagangdan pembeli 6. Jalan dan kemacetanlalu lintas 7. Prasarana& utilitaskota lainnya 8. Pemilikanbangunanatau kios 9. Estetika 10.KonstruksiTPS 11.Transportasisampah 12.Volume sampah Proyek Area Parkir: 1. Kehidupansosialekonomibudayamasyarakat 2. 3. 4. 5.
Pendudukyangdipindahkan Tenagakerja lokal & bukanlokal Mata pencaharianpedagangpasar Kenyamananpedagangdan pembeli
6. Jalan dan kemacetanlalu lintas 7. Prasarana& utilitaskota lainnya 8. Pemilikanbangunanatau kios 9. Estetika 10.KonstruksiTPS 11.Transportasisampah 12.Volumesampah Proyek Air Bersih: 1. Kehidupansosialekonomibudaya masyarakat 2. 3. 4. 5. 6.
Pendudukyangdipindahkan& yang dilokasipenempatan Prasaranaumum Jalan dan lalu lintas(kemacetan) umum Lingkunganpemukimaniperumahan(bangunan Sumberdaya air
Bali UrbanInfrastructureProgram
HalII - 10
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
7. Air sungaiI Badansungai 8. Pemakaiair 9. Debit air
10.Pertumbuhanpenduduk
Bali Urban Infrastructure Program
Hal
- 11
Laporan Umum RKL dan RPLEnvironmenta
3.
PROYEK JALAN KOTA DAN JEMBATAN
3.1.
DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI
Sector
Uraian mengenaidampak-dampakyang akan terjadi untuk rencanaproyek Jalan Kota dan Jembatan P3KT BUIPini secaraumum dapat diberikansebagai berikut: A. SUMBER DAMPAK: I. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Survey pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan lokasi dan trase proyek. b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan dan pemberian ganti rugi.
c. Pemindahan penduduk yang meliputi penetapan lokasi pemukiman baru, pembangunanpemukimanbaru, kegiatan transportasidari lokasi lama ke lokasi barn dan penghunianlokasibaru. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Mobilisasimaterialdan alat-alatbesar. b. Mobilisasitenaga kerja. c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel,gudangdsb.
*
B. -Pengetolaanquarry (yang dikelolaproyek): (di daratan). ~~~a. Peledakanlpenggalian b. Penggalian(di badansungai). C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan: a. b. c. d.
Penyiapan tanah dasar ( pembersihan dan pengupasantanah). Galiandan timbunantanah (cut and fill). Pekerjaan lapis perkerasan (subbase, base,surface course). Pengangkutanbahan-bahanmaterialdan peralatanprc-sk.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hat fit - 1
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
D. Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan: a. Bangunan bawah (di sungai). b. Bangunan bawah (di darat).
c. Bangunan atas. E. Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Jalan / Trotoar: a. Pekerjaan tanah. b. Pekerjaan struktur. c. Pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan. Ill.. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. :
a. Pengoperasian jalanAalu lintas. b. Pemeliharaan jalan dan jembatan. c. Pemeliharaan saluran jalan / trotoar.
B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Perkiraan dampak negatif kegiatan survey/pemilihan lokasi adalah timbulnya. keresahan sosial,
kerusakan yang besar dan mendasar pada sumber
daya
alam dan cagar budaya. b. Perkiraan dampak negatif kegiatan pembebasan tanah adalah perasaan tidak puas untuk besamya ganti rugi dari proyek, kekecewaan terhadap proyek, dan hambatan terhadap proyek karena pemilikan tanah, tanaman, dan bangunan berubah atau hilangnya mata pencarian sebagian penduduk. c. Perkiraan
dampak
negatif kegiatan pemindahan penduduk adalah berupa
kecemasan terhadap kondisi / lokasi penempatan baru dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial dan friksi dilokasi penempatan.
SBaliUrban Infrastructure Program
Hal 1ll - 2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
II. Tahap konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaanmobilisasi materialdan alat-alatbesar diperkirakanakan menimbulkan negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan,dan kerusakanpada prasarana/ jalan umum. b. Kegiatan mobilisasi tenaga keria akan menimbulkandampak negatif keresahan dampak
dan kecemburuan sosial dan kernungkinan adanya konflik dengan adat istiadatkebiasaansetempat. c. PembuatanI pengoperasianbase camp,bengkel,gudang,dsb diperkirakanakan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu), kebisingan,timbulnya genangan air, pencemaranpada badan air dan sumber air, dan gangguanterhadap flora setempat. B. Pengelolaanquarry (yang dikelola proyek): a. Peledakanlpenggalian(di daratan) akan berdampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu), kebisingan, getaran, erosi lahan I longsoran, perubahan fungsi lahan, pendangkalan/ sedimentasidi sungai bagian hilir, kerusakanpada bangunan/ fondasi, dan menurunnyakestabilanlahan. b. Penggalian(di badan sungai) akan berdampaknegatif terjadinya erosi sungai, terganggunyastabilitasbangunanair, dan gangguanbagi pemakaiair dihilir. C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan: a. Penyiapan tanah dasar akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnya habitat fauna, dan gangguanpada utilitas umum. b. Pekerjaan galian dan timbunan tanah akan berdampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu)dan kebisingan,kecelakaanlalu lintas,kemacetanlalu lintas, terganggunya aliran permukaan,pencemarankualitasair, terganggunya aliran air tanah, stabilitas lereng, dan gangguanpada utilitasumum. c. Pekerjaan lapis perkerasan akan berdampaknegatif meningkatnyapencemaran udara (debu) dan kebisingandan kecelakaanlalu lintas.
Bali Urban Infrastructure Program
-3 Hal 111
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
d. Pengangkutanbahan-bahanmaterial dan peralatanproyek akan berdampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kerusakan prasaranajalan umum, dan timbulnyakemacetandan kecelakaanlalu lintasD. PelaksanaanPekerjaanJembatan: a. Pekerjaanbangunanbawah (di sungai ) akan berdampaknegatifteriadinyaerosi di badan sungai, meningkatnya kadar sedimen, perubahan pola aliran sungai, timbulnya luapan banjir, gangguan lalu lintas air, timbulnya kebisingan dan getaranakibat pemancangantiang. b. Pekerjaan bangunan bawah ( di darat ) akan berdampak negatif timbulnya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, timbulnya kebisingan dan getaran karena pemancangantiang. c. Pekerjaanbangunanatas akan berdampaknegatif berupatimbulnya kemacetan lalu lintasdan kecelakaanlalu lintas. E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan/ Trotoar: a. Pekerjaan tanah akan berdampak negatif kemacetan lalu lintas, kerusakan prasarana kota, kebisingan dan debu, terganggunya stabilitas tanah/lereng, genangan dan sedimentasi. b. Pekerjaan struktur akan berdampak negatif kebisingandan debu.
berupa gangguan lalu lintas,
c. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaankemungkinanakan berdampak negatifpada pendangkalansungai atau saluranpenerima. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Pengoperasian jalan / lalu lintas akan berdampak negatif meningkatnya pencemaranudara oleh emisi kendaraan(CO,NOx,S02), debu, meningkatnya kebisingandan suhu udara, kecelakaanlalu lintas,pencemarantanamanoleh Pb, terganggunyahabitatfauna. b. Pemeliharaanjalan dan jembatan akan berdampak negatif pencemaran udara dan kebisingan,meningkatnya kemacetandan kecelakaanlalu lintas. c. Pemeliharaansaluran jalan / trotoar akan berdampak negatif meningkatnya pencemaranair dan bau dari genanganair dan sampah, menurunnyaestetika setempatoleh material sedimenI sampah. Bali Urban InfrastructureProgram
Hal Il - 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Dampak negatif kegiatan survey I pemilihan lokasi berupa keresahan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak penting, tolok ukur dampak bisa dihitung dari perbandinganantarajumlah pendudukyang resah dengan jumiah pendudukyang nantinya akan menerimamanfaat. Dampak negatif kerusakan sumber daya alam dan cagar budayabisa bersifattetap dan penting, tolok ukur dampak adalah adanya perubahanyang mendasardari sumber daya alam dan cagar budaya. b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bersifat sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantungdari upaya mengatasidampak, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari perbandingan antara jumiah penduduk yang resah denganjumiah pendudukyangnantinya akan menerimamanfaat. c. Dampak negatif kegiatan pemindahanpenduduk umumnyabersifat sementara, tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa dihitung dari perbandingan antara jumiah pendudukyang dipindahkan dengan jumlah penduduk yang nantinya akan mendapatmanfaat. I-. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Dampak negatif berupa pencemarandan kerusakan pada prasarana umum akibat kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar umumnya bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas pencemaranudara (debu), kebisingan,dan kerusakan pada prasarana / jalan umum dan dibandingkandengansebelumadanyakegiatan. b. Dampak negatif kecemburuan sosial akibat kegiatan mobilisasi tenaga kerja umumnya bersifat sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumlah tenaga kerja lokal dibandingkandengantenaga kerja bukan lokal. c. Dampaknegatif pencemaranakibat kegiatan pembuatanI pengoperasian base camp, bengkel, gudang, dsb umumnyabersifatsementara,tidak penting, dan
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Ill - 5
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
tolok ukur dampak bisa diukur dari pencemaranyang terjadi dan dibandingkan denganbaku mutu yang berlaku. B. Pengelolaanquarry (yang dikelola proyek): a. Dampak negatif kegiatan peledakan / penggalian bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung dari cara pengoperasian, dan tolok ukur dampak bisa diukur dad intensitas pencemaran,erosi dan perubahanfungsi lahan. b. Dampak negatif kegiatan penggalian di
badan
sungai umumnya bersifat
sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas erosi sungai,stabilitasbangunanair dan gangguan bagi pemakaiair. C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan: a. Dampak negatif berupa pencemaran, hilangnya vegetasi penutup dan berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utilitas umum dari kegiatan penyiapan tanah dasar pada umumnya bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukurdampakbisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif berupa pencemaran, kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, terganggunya aliran permukaan dan aliran air tanah akibat galian dan timbunan tanah umumnya bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. c. Dampaknegatifberupa pencemarandan kecelakaanlalu lintasdari kegiatan lapis perkerasan pada umumnya bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan. d. Dampak pencemaran, kerusakan prasarana, timbulnya kemacetan dan kecelakaanlalu lintas akibat pengangkutanbahan material dan peralatanproyek umumnyabersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.
*
D. PelaksanaanPekerjaanJembatan: a. Dampaknegatif pekerjaan bangunanbawah (di sungai) bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung dari cara pelaksanaan,dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan membandingkannyadengan kondisi semula(sebelum ada proyek).
BaliUrban Infrastructure Program
Hal /i1- 6
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Dampak negatif pekeraan bangunan bawah ( di darat ) umumnya bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. c. Dampak negatif pekeraan bangunan atas bersifat sementara dan tidak penting,tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan / Trotoar: a. Dampaknegatifdari pekerjaantanah umumnyabersifatsementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan. b. Dampak negatif dari pekerjaan struktur bersifatsementaradan tidak penting, tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan lalu lintas dan adanya kebisingandan debu. c. Dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan bisa bersifat sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantung jumlah sisa materialyang masukke sungaiatau saluranpenerima. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan A: a. Dampak negatif dari kegiatan pengoperasian jalan / lalu lintas berupa meningkatnya pencemaran udara, meningkatnyakebisingandan suhu udara, kecelakaanlalu lintas, dan pencemaran pada tanaman bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung pengaturan lalu lintas, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif berupa pencemaran udara, kebisingan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas akibat pemeliharaanjalan dan jembatan bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dad intensitas gangguan. c. Dampak negatif berupa pencemaranair dan bau serta menurunnyaestetika setempat oleh sediment sampahakibat kegiatan pemeliharaan saluran jalan dan trotoar bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung cara pembersihan saluran dan trotoar, tolok ukur dampak bisa diukurdari tingkat kebersihansalurandan trotoar.
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal 1l- 7
Laporan Umum RKL dan RPL
3.2.
Environmental
Sector
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
RencanaPengelolaanLingkungan untuk kegiatan proyek Jalan Kota dan JembatanP3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagaiberikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Untuk kegiatan survey / pemilihan lokasi, dapat dilakukan upaya untuk memberikaninformasi tentang rencanaproyek kepada masyarakatdan instansi terkait, menghindaridaerah yang sensitif terhadap kerusakan, menyesuaikan lokasidenganrencanatata ruangdan potensi sumberdaya alam / wilayah. b. Untuk kegiatan pembebasan tanah, dapat dilakukan upaya penyuluhan dan pendekatanterhadap masyarakat, inemberikan ganti rugi yang memadai dan mengupayakanalih profesi atau memberi prioritas kerja untuk tenaga kerja setempat. c. Untuk kegiatan pemindahanpenduduk,dapat dilakukan upaya penyuluhandan pendekatan pada masyarakat,pengaturanpemukimanbaru yang sesuai dengan kondisi sosialekonomi dan budayapendudukyang dipindahkan. IL Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan prasaranayang dilalui,dan pemakaianalat transportasiyang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan tenaga kerja dari luar, memberi prioritas untuk tenaga kerja lokal, menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untukkegiatan pembuatanipengoperasianbase camp,bengkel, gudang, dsb dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, pemakaian alat peredam bising, pemakaian sistim drainase yang baik, pembuatan kolam penampung limbah, penanaman pohon pada tempat kosong atau pengganti.
flali Urban Infrastructure Program
Hal 111-8
Laporan UmumRKL dan RPL
Environmental Sector
B. PengelolaanQuarry (yang dikelola proyek): a. Untuk kegiatan peledakan/penggalian(di daratan)dapat dilakukan pemakaian sistim pengoperasian yang memadai, pelaksanaan secara bertahap dengan memperhatikan kemiringan tebing, reklamasi lahan, pemakaian bangunan penangkapsedimen, pengaturan cara dan penggunaanbahan peledak. b. Untuk kegiatan penggalian di badan sungai dapat dilakukan upaya penentuan lokasi dan volume pengambilanyangtepat. C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan: a. Untuk kegiatan penyiapan tanah dasar dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan. penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi pengganti,pemindahandan perbaikankerusakanutilitasyang terjadi. b. Untuk kegiatan galian dan timbunan tanah dapat dilakukan upaya penyiraman secara berkala, pengaturan kecepatan kendaraan & lalu lintas, pengaturan pelaksanaan,sistim drainase yang baik,serta pengamananutilitas. c. Untuk kegiatan lapis perkerasan dapat dilakukanupaya penyiraman secara berkala, pengaturankecepatanlalu lintasserta pemasanganrambu rambu lalulintas. d. Untuk kegiatan pengangkutanbahan-bahanmaterialdan peralatanproyek dapat dilakukan upaya penyiramansecara berkala, pembatasanpengamananmuatan dan kecepatan,pembatasanwaktu pelaksanaan,dan perbaikanjalan. D. PelaksanaanPekerjaanJembatan: a. Untuk kegiatan bangunan bawah (di sungai)dapat dilakukan upaya pengaturan cara pelaksanaan,pengaturanaliran sungai, pengaturan lalu lintas air, sistim konstruksiyangsesuai, dan pembatasanwaktu pelaksanaan. b. Untuk kegiatan bangunan bawah (di darat) dapat dilakukan upaya pengaturan lalu lintas, sistim konstruksi yang sesuai, dan pembatasan waktu pelaksanaan. c. Untuk kegiatan bangunanatas dapat dilakukanupaya pengaturan lalu lintas dan pembuatanjembatansementara. E. PelaksanaanPekerjaanSaluran Jalan I Trotoar: a. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas lalu lintas dan dengan instansi terkait, melakukan perbaikan sali Urban Infrastructure Program
Hal
1- 9
Liaporan UmumRKL dan RPL
EnvironmentalSector
prasarana kota, pengaturan dan pengamanan kebisingan dan debu, dan pembuatanturap dan saluran sementara. b. Untuk kegiatan pekeraan struktur dapat diiakukanupaya koordinasi dengan petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan kebisingan dan
debu,
pengaturanlokasi pembuangansisa materialdan bekas pekerjaan. 111. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. : a. Kegiatan pengoperasian jalan dapat dilakukan dengan pemakaian saringan knalpot, penanamanpohon, pembuatannoise barier, pembuatanmarka jalan, pembinaan mental dan sikap pengemudi, pagar pengaman, jembatan penyeberangan,dan penanamanpohon tertentudisepanjangjalan. b. Kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan dapat dilakukan dengan penyiramanpada saat diperiukan,pengaturan pelaksanaan, pelestarian pohon pohon, pengaturan lalu lintas, dan pengaturan cara pelaksanaan. c. Kegiatan pemeliharaan saluran jalan / trotoar dapat dilakukan dengan pembersihan pada saat diperlukandan pengaturanpelaksanaan. 3.3.
RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN
Rencana PemantauanLingkungan untuk proyek Jalan Kota dan JembatanP3KTBUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Pemantauandampak negatif kegiatan surveyI pemilihanlokasi dapat dilakukan dengan melihat reaksi sosial masyarakat dan instansi lain yang terkait, kelestarian sumber daya alam dan cagar budaya,serta pemantauanpenerapan rencanatata ruang. b. Pemantauandampak negatifdari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat,dan lancarnya pelaksanaan ganti rugi.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal
1- 10
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
c. Pemantauan dampak negatif dari
kegiatan
pemindahan penduduk dapat
dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat dan keresahan yang terjadidi masyarakat. I. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat-alat besar dapat dilakukan dari melihatkeluhan masyarakatdan kondisi prasarana. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat di,akukan denganmelihatkeresahanmasyarakat. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp, bengkel, gudang, dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,kualitassumberdaya air, kondisi penghijauan di sekitarproyek. B. PengelolaanQuarry(yang dikelolaproyek): a. Pemantauan dampak negatif dad peledakan I penggalian (di daratan) dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, getaran akibat ledakan, kestabilan tanah/tingkat erosi, land scaping, kadar sedimen, dan kondisi bangunan. b. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan penggaliandi badan sungai dapat dilakukan dengan melihat tingkat erosi, stabilitas bangunan air, dan keluhan pemakaiair.
'Y'
C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan: a. Pemantauandampak negalif dari kegiatan penyiapan tanah dasar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya biologi,dan kelancaranfungsi utilitas umum. b. Pemantauan dampak negatif dart kegiatan galian dan timbunan dapat dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, intensitas kecelakaan, kelancaran lalu lintas, genangan air dan kualitas air, munculnya air tanah, stabilitas lereng. dan kelancaranfungsi utilitas. c. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pekerjaanlapis perkerasan dapat dilakukan dengan melihatkeluhanmasyarakatdan intensitaskecelakaan.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal Il - 11
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
d. Pemantauandampaknegatif dari kegiatanpengangkutanbahan bahan material dan peralatan proyek dapat dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kondisijalan, kecelakaandan kelancaranlalu lintas. D. PelaksanaanPekerjaanJembatan: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanbawah (di sungai) dapat dilakukan denganmelihat fluktuasi debit sungai, keseimbanganregional sungai sedimentasi,kelancaran lalu lintas air, dan keluhanmasyarakat. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanbawah (di darat) dapat dilakukan dengan melihatkelancaranlalu lintasdan keluhanmasyarakat. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanatas dapat dilakukan denganmelihat kecelakaan dan kelancaranlalu lintas. E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan / Trotoar: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat kerusakan prasarana dan hasil perbaikan, keluhan masyarakat, intensitas tanah longsor dan volumegenangandan sedimentasi. b. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan dengan melihat tingkat gangguandan kecelakaan,dan keluhanmasyarakat. c. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pembersihansisa materialdan bekas pekerjaandapat dilakukan dengan mengamati kecepatanpendangkalansungai atau saluranpenerima. 111. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.: a. Pemantauandampaknegatif dari pengoperasian jalan dapat dilakukandengan melihat keluhan masyarakat,tingkat pencemaranudara, intensitas kebisingan dan penghijauan,intensitaskecelakaan,dan keseimbangankondisibiologi. b. Pemantauandampak negatif dari pemeliharaan jalan dan jembatan dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, penghijauan tepi jalan, kelanccaran dan kecelakaanlalu lintas. c. Pemantauandampak negatif dari pemeliharaan saluran jalan / trotoar dapat dilakukan dengan melihatkeluhan masyarakatdan kondisi estetikasetempat. Bali Urban Infrastructure Program
Hal Jll- 12
*
EnvironmentalSector
Lapor-anUmumRKL dan RPL
4.
PROYEK DRAINASE
*
4.1.
DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI
*
Uraian mengenai dampak dampak yang
akan
terjadi
untuk rencana proyek
DramnaseP31(T BUIPini secara umum dapat diberikansebagatberikut: A. SUMBERDAMPAK: I. Tahap Pra Konistruksi: A.
a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data dan penentuanlokasiproyek. b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan dan pemberianganti rugi. c. Pemindahan penduduk yang meliputi penetapan lokasi pemukiman baru, 4l
pembangunanpemukimanbaru, kegiatantransportasidari lokasi lama ke lokasi baru dan penghunianlokasi baru. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaanmobilisasimaterialdan alat alat besar. b. Pekerjaanmobilisasitenaga keria. c. Pembuatant pengoperasianbase camp,bengkel,gudangdsb. B. PelaksanaanPekerjaanSaluran: a. Pekerjaan tanah yang meliputi pengangkutantanah sisa.
kegiatan
penggalian, penimbunan dan
b. Pekerjaan struktur yang meliputi kegiatan pembuatanbangunan drainase dan bangunanpelengkaplainnya. c. Pembersihansisa materialdan bekas pekerjaan. C. Pelaksanaan Pekerjaan Gorong GorongS
a. Pekerjaangalianjalan. Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal IVk-
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL b. Pekerjaan struktur. c. Pembersihan material dan bekas pekerjaan. D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar: a. Pekerjaan struktur. b. Pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan. E. Pelaksanaan
Pekerjaan Plengsengan Saluran atau Sungai:
a. Pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran. b. Pekerjaan struktur. c. Pembersihan material dan sisa pekerjaan.
111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Operasi. b. Pemeliharaan.
EL. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: a.
lokasi adalah timbulnya
Perkiraan dampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan keresahan sosial.
b. Perkiraan
dampak negatif
kekecewaan
terhadap
dari
proyek, tidak
puas
adalah timbulnya
tanah
pembebasan
kegiatan
untuk besarnya
ganti
rugi,
hambatan
terhadap proyek, dan perubahan fungsi lahan. c. Perkiraan adaptasi
dampak negatif terhadap
dari
lingkungan
kegiatan baru,
pemindahan menurunnya
penduduk nilai
adalah
kekerabatan
proses dan
peningkatan kriminalitas.
11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat besar diperkirakan dampak negatif berupa meningkatnya
akan menimbulkan
pencemaran udara (debu) dan kebisingan,
dan kerusakan pada prasarana / jalan umum.
Bali Urban Infrastructure Program
Hat IV- 2
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
b. Pekerjaan mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif
kecemburuan sosial terhadap tenaga keja
-lokal,
dan kemungkinan
konflikdenganadat istiadatsetempat. c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel,gudang dsb diperkirakanakan menimbulkandampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, timbuinya genangan air, pencemaran pada badan air dan sumber air, dan gangguan terhadapflora. B. PelaksanaanPekerjaanSaluran: a. Kegiatanpekerjaan tanah akan menimbulkan berbagaidampak negatif yaitu terjadinya kemacetan lalu lintas, kerusakan prasarana kota, meningkatnya kebisingan dan debu, gangguan pada stabilitas tanah J lereng yang berupa longsor,timbulnyagenangandan sedimentasi. b. Kegiatan pekerjaan struktur akan menimpulkan
dampak negatif berupa
gangguanlalu lintas,kebisingan dan debu. c. Pembersihansisa materialdan bekas pekerjaandiperkirakanakan menimbulkan dampaknegatif berupa pendangkalansungaiatau saluranpenerima. C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong: a. Pekerjaangalianjalan diperkirakanakan berdampaknegatif terjadinyagangguan lalu lintas dan kecelakaan, kerusakan prasarana kota, kebisingan dan debu, genangandan sedimentasi. b. Pekerjaan struktur diperkirakan juga akan berdampak negatif terjadinya gangguan lalu lintas dan kecelakaan, kebisingan dan debu, genangan dan sedimentasi. c. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaan diperkirakan akan berdampak pendangkaiansalurandrainase. D. PelaksanaanPekerjaanTrotoar: a. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampaknegatif berupa gangguan lalu lintasdan kecelakaan,kebisingandan debu, sedimentasidi saluranair. b. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaandiperkirakan akan berdampak negatif terjadinyapenyumbatansaluran.
Bali Urban InfrastructureProgram
Hat IV- 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
E. PelaksanaanPekerjaanPlengsenganSaluranatau Sungai: a. Pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran diperkirakan akan berdampaknegatif penggerusan pada sisi lain dari badan saluran atau sungai akibatpenambahankecepatanaliran. b. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampak negatif berupa pengurangan daerah resapanair. c. Pembersihansisa material dan bekas pekeraan diperkirakanakan berdampak negatif berupasedimentasidi saluranatau sungai. Ill. Tahap operasi dan pemeliharaan: A.
a. Pekeriaan Operasi diperkirakan akan berdampak negatif berupa kebisingan, endapan,dan pengurangandaerah resapanair. b. Pekerjaan Pemeliharaan diperkirakan akan berdampak negatif berupa pendangkalansungai oleh sedimen dari saluran induk drainase, pencemaran saluran induk dari saluran drainase, meningkatnyapencemaranair dan bau dari genanganair dan sampah, menurunnyaestetikasetempatoleh materialsedimen / sampah. C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:
1. Tahap Pra Konstruksi: a. Dampaknegatif kegiatan survey J pemilihan lokasi bersifatsementara,tidak penting,. .
~~dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk yang resah dengan jumiah penduduk yang akan mendapatmanfaatkemudian. b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bisa bersifattetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya mengatasidampak, dan tolok ukur penduduk yang dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah dibebaskan tanahnya dengan jumiah penduduk yang akan mendapat manfaat kemudian. c. Dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk bisa bersifat tetap atau sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk yang dipindahkandenganjumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat.
Bali UrbanInfrastructureProgram
HatIIV- 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
II. Tahap Konstruksi: A. PekerjaanPersiapan: a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar diperkirakan bersifat sementara, tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja diperkirakan bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa bisa diukur dari intensitas keresahandan konflik. c. Dampak negatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb diperkirakanbersifat sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa diukur dari intensitasgangguanyangterjadi. 8. PelaksanaanPekerlaanSaluran: a. Dampak negatif pekerjaantanah diperkirakanbersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan. b. Dampak negatif pekerjaan struktur diperkirakanbersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan lalu lintas, kebisingandan debu. c. Dampak negatif pembersihansisa material dan bekas pekerjaan bisa bersifat tetap atau sementara,pentingatau tidakpenting,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitaspendangkalansungaiatau saluranpenerima. C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong: a. Dampak negatif pekerjaan galian jalan bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif pekeraan struktur diperkirakanbersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan. c. Dampaknegatif pembersihansisa material dan bekas pekerjaanbersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari besarnya pendangkatan salurandrainase. 0. PelaksanaanPekerjaanTrotoar: a. Dampak negatif pekerjaan struktur diperkirakanbersifat sement-zra,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukur dariintensitasgangguan. Bali UrbanInfrastructurePrograM
HatIIV- 5
EnvironmentalSector
Laporan UmumRKL danRPL b. Dampak negatif pembersihan sisa material sementara,
tidak
penting,
dan tolok
dan
ukur
bekas pekerjaan bersifat
dampak
bisa
diukur
dari
kebersihan saluran. E. Pelaksanaan Pekerjaan Plengsengan Saturan atau Sungai: a. Dampak negatif pengeringan lokasi kegiatan
dan pengalihan aliran bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas penggerusan. b. Dampak negatif pekeriaan struktur-bersifat sementara dan tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dar
perbandingan daerah
yang
terbangun
oleh pekerjaan struktur dan daerah yang masih belum terbangun. c. Dampak negatif pembersihan sisa material
dan
bekas pekerjaan bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dar banyaknya sedimen di saluran. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Dampak negatif kegiatan
operasi saluran drainase bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. b. Dampak negatif kegiatan pemeliharaan saluran drainase bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung upaya pembersihan saluran, dan tolok ukur dampak bisa diukur dar tingkat kebersihan saluran. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
4.2.
Rencana Pengelolaan Lingkungan untuk proyek DrainaseP3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Untuk kegiatan survey / pemilihan lokasi dapat dilakukan Rencana memberikan penyuluhan
dan memberikan informasi tentang rencana kegiatan kepada
masyarakat.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal IV- 6
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat diiakukan musyawarah secara terbuka, pemberian ganti rugi yang memadai dan peraturan yang jelas, dan melakukanpenggantianfungsi lahan. c. Untuk kegiatan pemindahan penduudk dapat dilakukan bimbingan dan penyuluhan, pengaturan penempatan rumah, siskamling dan peningkatan kegiatanmasyarakat. It. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatanmobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan Rencana pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan prasaranayang dilalui, dan pemakaian alat transportasiyang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan Rencana penyuluhan kepada tenaga kerja dari luar, prioritastenaga ker'a lokal seoptimalmungkin, dan menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatan pembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang, dsb dapat dilakukan dengan pengaturan pelaksanaan,pemakaianalat peredam yang baik, pembuatan kolam drainase bising, pemakaian sistem penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau pengganti. B. PelaksanaanPekerjaanSaluran: a. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukankoordinasidenganpetugas la!u lintas dan instansi terkait & perbaikan, pengaturan dan pengamanan, pembuatanturap dan saluransementara. b. Untuk kegiatanpekerjaan struktur dapat dilakukandengan koordinasidengan petugas lalu lintas, dan pengaturanpengamanan. c. Untuk kegiatanpembersihansisa materialdan bekas pekerjaandapat dilakukan dengan pengamananpembuangansisa materialdan bekaspekerjaan. C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong: a. Untuk pekerjaan galian jalan dapat dilakukan dengan koordinasi dengan petugaslalu lintasdan pemasangantanda peringatan,koordinasidenganinstansi terkait & perbaikan prasarana yang rusak, pengaturandan pengamanan,dan pembuatansaluransementara. Bali Urban Infrastructure Program
Hal IV - 7
Laporan UmumRKL dan RPL
EnvironmentalSector
b. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan dengan koordinasi dengan petugas lalu lintas dan pemasangan tanda peringatan, pengaturan dan
pengamanan,
pembuatan saluran sementara. c. Untuk kegiatan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan dapat dilakukan dengan
pengamanan pembuangan sisa material dan bekas pekerjaan.
D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar: a. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan Rencana koordinasi dengan petugas lalu lintas dan pemasangan tanda peringatan, dan pengaturan dan pengamanan pekerjaan. b. Untuk kegiatan pekerjaan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan dapat dilakukan dengan pembersihan saluran. E. Pelaksanaan pekerjaan plengsengan saluran atau sungai: a
Untuk kegiatan pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran dapat dilakukan Rencana pemasangan turap sementara.
b. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan Rencana penghijauan. c. Untuk kegiatan pembersihan sisa meterial dan bekas pekerjaan dapat dilakukan upaya
pengaturan pelaksanaan.
Ill- Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Untuk
kegiatan
operasi
dapat
dilakukan
upaya menggunakan manual
operation yang benar, pembersihan sedimen dari saluran secara periodik, dan penghijauan. b. Untuk kegiatan pemeliharaan dari
saluran
drainase
drainase sebelum
masuk
dapat dilakukan
secara periodik, ke
saluran
upaya pembersihan sedimen
pembuatan
induk
saringan
drainase,
saluran
dan pengaturan
pelaksanaan. 4.3.
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
lJpaya Pemantauan Lingkungan untuk komponen Drainase P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:
B3aliUrban Infrastructure Program
Hal IV- 8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan lokasi dapat dilakukan dengan melihat reaksimasyarakat. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan dengan melihat sikap masyarakat,pelaksanaanganti rugi, kesadaran hukum masyarakat,dan tindak lanjut penggantian fungsi lahan. c. Pemantauandampak negatif kegiatan pemindahan penduduk dapat dilakukan dengan melihat reaksi masyarakatyang dipindahkan, keamanan lingkungan, dan kegiatanwarga. H. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat dan kondisi prasarana. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kera
dapat
dilakukan dengan pemantauankeresahanmasyarakat. c. Pemantauandampak negatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang, dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas sumberdaya air, dan kondisi flora (penghijauan)disekitarproyek. B. PelaksanaanPekerjaanSaluran: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaantanah dapat dilakukan dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat kerusakan prasarana kota dan hasil perbaikan, keluhan masyarakat,intensitas tanah longsor, volume genangandan sedimentasi. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan dengan melihat kemacetandan kecelakaanlalu lintas,dan keluhan masyarakat. c. Pemantauan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaandapat dilakukan dengan melihat kecepatanpendangkalansungai atau saluran penerima.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal IV - 9
Laporan UmumRKL dan RPL
EnvironmentalSector
C. PelaksanaanPekerjaanGorong Gorong: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan galian jalan dapat dilakukan dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat kerusakanjalan dan hasil perbaikan. keluhanmasyarakat,volumegenangan dan sedimentasi. b. Pemantauandampak negatif darn kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan dengan melihat kemacetandan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat, volume genangandan sedimentasi. c. Pemantauan dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas pekerjaandapat dilakukan dengan melihatvolumesedimen di salurandrainase. D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat, dan volumesedimen di saluran. b. Pemantauan dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas pekerjaandapat dilakukan denganmelihatkebersihansaluran. E. PelaksanaanPekerjaanPlengsenganSaluranatau Sungai: a. Pemantauandampak negatif dari pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran dapat dilakukandengan melihatstabilitasdan kuantitasaliran. b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan struktur dapat dilakukan dnegan melihatkeseimbangan.airtanah. c- Pemantauandampaknegatif dari pembersihansisa materialdan bekas pekerjaan dapat dilakukandengan melihatvolume sedimendi saluranatau sungai. Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A.
:
a. Pemantauan dampak negatif dad kegiatan operasi dapat dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatanpemeliharaandapat dilakukandengan melihat kecepatan pendangkalansungai, kebersihansaluran induk drainase, keluhan masyarakat,dan estetikasetempat.
B3aliUrbanInfrastructureProgram
H-alIV- 10
ILaporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
5.
PROYEK PERSAMPAHAN
5.1.
DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI
Uraian
mengenai
dampak
dampak
yang
akan
terjadi
untuk rencana proyek
Persampahan P3KT BUIP secara umum dapat diberikan sebagai berikut: A. SUMBER DAMPAK: I. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Survey I pemilihan lokasi TPA I TPS
transfer depo.
b. Investigasi kelayakan lokasi TPA I TPS / transfer depo. c. Pembebasan tanah untuk TPA T TPS I transfer depo. II. Tahap Konstruksi:
4
A. Persiapan Pelaksanaan: a. Mobilisasi alat dan material I tenaga keqa. b. Pembukaan & pembersihan lahan untuk TPA / TPS / transfer depo. c. Pembuangan/pengoperasian base camp, gudang, dsb.
B. PekerjaanTPA: a. Pekeriaan jalan masuk TPA dan jalan lingkungan. b. Pekerjaan struktur (tanggul. saluran, pos jaga dan lain lain). c. Pekerjaan tanah. C. Pekerjaan TPS I transfer depo: a. Pekerjaan struktur. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: B.A a. Kegiatan pengumpulan sampah di TPS / transfer depo. b. Kegiatan pengangkutan sampah dari TPS atau transfer depo ke TPA dengan
truck.
-
Bali Urban Infrastructure Program
Hal V- I
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
c. Sistem pengoperasiancontrollandfill (CLF)di TPA. d. Sistem pengoperasianopen dumping(OD) di TPA. e. KeberadaanCLF/ODmenimbulkankegiatan pemulung di lokasi TPA. f. PemanfaatankembalilahanbekasTPA (pasca operasi). B. JENIS DAMPAKDAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Kegiatansurvey/ pemilihanlokasi TPA I TPS I transfer depo diperkirakanakan menimbulkandampak negatifkeresahanmasyarakatdan spekulasitanah. b. Kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA / TPS I transfer depo diperkirakan akan menimbulkandampaknegatif merubah peruntukan lahan, keresahan masyarakat,dan spekulasitanah. c. Pembebasantanah untuk TPA I TPS / transfer depo diperkirakan akan menimbulkandampak negatif tidak puas atas ganti rugi, kekecewaan terhadap proyek,spekulasitanah, dan perubahanperuntukanlahan. 11. Tahap Konstruksi: A. PersiapanPelaksanaan: a. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan
berdampak negatif kecemburuan
sosial apabila proyek tersebuttidak melibatkantenaga kerjalokal. b. Pembukaan& pembersihanlahan untuk TPA / TPS I transfer depo diperkirakan akan berdampaknegatif meningkatnyapencemaranudara (debu), air, dan kebisingan,perubahan peruntukan lahan, hilangnyaflora di lokasi. c. PembuatanI pengoperasian base camp, gudang, dsb diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnyakebisingan,timbulnya genangangenanganair, pencemaranpada badan air I sumberair. B. PekerjaanTPA: a. Pekerjaanjalan masuk TPA dan jalan lingkungandiperkirakan akan berdampak negatif hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnya habitatfauna. U.
~~Bali
UrbaninfrastructureProgram
.Hal
V- 2
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
b. Pekerjaan struktur (tanggul, saluran, pos jaga dan lain-lain) diperkirakan akan berdampak negatif berupakebisingan. c. Pekerjaan tanah dilokasi TPA diperkirakan akan berdampak negatif longsornyatanah. C. PekerjaanTPS t Transfer Depo: a. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan,serta gangguantalulintas. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Kegiatan pengumpulan sampah di TPS I
transfer depo diperkirakan akan
menimbulkandampaknegatif berupabau, gangguan estetika, serangga, dan gangguankesehatan. b. Kegiatanpengangkutansampah ke TPA dari TPS I transferdepo diperkirakan akan berdampak negatifbau, gangguanestetika,dan gangguankesehatan. c. Kegiatan operasi control landfill diperkirakan akan berdampak negatif bau, serangga,dan tercemamyaair permukaan. d. Kegiatan operasi open dumping diperkirakanakan berdampak negatif berupa bau, serangga, tercemamyaair permukaan,dan tercemarnyaair tanah. e. Kegiatan pemulung di lokasi TPA akan berdampaknegatif berupa penyakit kulit, pernapasan,perut, dan terjadinyakecelakaan. f. Pemanfaatankembali lahan bekas TPA diperkirakanakan berdampak negatif terganggunyakesehatanpemakai.
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: a. Dampak negatif kegiatan survey I pemilihan lokasi TPA dan TPS I transfer depo diperkirakan bersifat sementara,tidak penting,dantolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkanjumiah penduduk yang resah dengan jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat. b. Dampak negatif investigasi kelayakan lokasi untuk TPA dan TPSltransfer depo diperkirakan bersifatsementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa dihitung
Bali Urban InfrastructureProgram
Hal V--3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
dengan membandingkan jumiah
penduduk yang resah dengan jumlah penduduk
yang akan memperoleh manfaat. c. Dampak negatif pembebasan tanah untuk TPA / TPS / transfer depo bisa bersifat sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantung sistem pengelolaan sampah yang diterapkan
pada tahap operasi dan pemeliharaan, dan tolok ukur
dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah
penduduk
yang terkena
pembebasan tanah dengan jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan pelaksanaan: a. Dampak negatif mobilisasi alat dan material I tenaga bersifat sementara, tidak penting,
dan
tolok
ukur dampak bisa dihitung dengan
membandingkan
jumiah tenaga kerja lokal dengan tenaga kera bukan lokal. b. Dampak pembukaan & pembersihan lahan bisa bersifat sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantung dari cara / upaya pengaturan lalu lintas, dan totok ukur
dampak
bisa
dihitung
dengan membandingkan jumiah
gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi dengan tahap operasi dan pemeliharaan. c. Dampak negatif pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb, bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas
gangguan yang terjadi. B. Pekerjaan TPA: a. Dampak negatif kegiatan pekerjaan jalan masuk umumnya bersifat tetap, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari perbandingan luas lahan yang dipakai untuk jalan masuk dan jalan lingkungan dengan luas lahan disekitarnya. b. Dampak negatif pekeraan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. c. Dampak negatif pekerjaan tanah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak
penting, tergantung dari pelaksanaan pekerjaan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dari intensitas iongsor yang terjadi. C. Pekerjaan TPS / transfer depo: a. Dampak negatif dari pekerjaan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. *
l
Bali Urban infrastructure
Program
Hal V- 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Dampak negatif kegiatan pengumpulansampah di TPS I transfer depo bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung mekanismepengelolaansampah dan tolok ukumya bisa diukur dari tingkat kebersihanTPS dan ada tidaknyaceceransampah. b. Dampak negatif kegiatan pengangkutansampah ke TPA bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung mekanisme pengangkutansampah, dan tolok ukumya bisa diukur dari kualitas lingkungan (estetika, bau, serangga dll)
dan dibandingkandengan baku mutu yang
berlaku. c. Dampak negatif operasi control land fili bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantung mekanisme pengaturan pekerjaan, dan tolok ukurnya bisa diukur dad intensitasgannguan. d. Dampak negatif operasi open dumping biasanyabersifat tetap, penting atau tidak pentingtergantunglokasiTPA, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasganngguan. e. Dampaknegatifkegiatanpemulungbisa bersifat tetap atau sementara, penting atau
tidak penting, tergantung upaya keselamatan kerja dan perawatan kesehatan,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas kecelakaan dan gangguanpenyakit. f
5.2.
Dampak negatif pemanfaatan kembali lahan TPA bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantungpengaturanperuntukanlahan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kesehatan pemakai lahan bekas TPA.
RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN
Upaya PengelolaanLingkunganproyek persampahan P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagaiberikut:
Bali Urban Infrastructure Program
Hal V- 5
L.aporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Untuk kegiatan survey I pemilihan lokasi TPA I TPS I transfer dilakukan
dengan
depo
dapat
mengikut sertakan masyarakat dari awal, memberikan
informasi yang jelas tentang rencana proyek kepada masyarakat dan instansi terkait, memberikan pengertian kepada masyarakat pemilik tentang nilai tanah. b. Untuk kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA I TPS I transfer depo dapat dilakukan penyuluhan, memberikan informasi rencana proyek pada masyarakat dan instansi terkait, memberikan
pengertian kepada masyarakat pemilik dan
penghuni tentang nilai tanah. c. Untuk kegiatan
4<:
dengan
pembebasan tanah TPA I TPS / transfer depo dapat dilakukan
penyuluhan
& pendekatan aktif
terhadap masyarakat pemilik dan
penghuni, pemberian ganti rugi yang memadai, memberikan pengertian kepada masyarakat pemilik dan penghuni tentang nilai tanah. 11.Tahap Konstruksi: A. Persiapan pelaksanaan: a. Untuk kegiatan mobilisasi alat dan material I tenaga kerja dapat dilakukan upaya prioritas
tenaga
kerja lokal, material lokal, dan alat lokal,
pengaturan
peningkatan & perbaikan prasarana umum. b. Untuk kegiatan pembukaan & pembersihan lahan untuk TPA I TPS dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan, penyiraman secara berkala, mengatur pemotongan
pohon
yang
berfungsi sebagai peredam suara dan
debu, penanaman pohon kembali pada tempat yang lowong. c. Untuk kegiatan pembuatan I pengoperasian base camp. gudang dsb dapat dilakukan upaya
pengaturan pelaksanaan pekerjaan, pengaturan sistem
drainaseyang baik, dan pengelolaanlimbahpekerja. S. PekerjaanTPA: a. Untuk kegiatan pekerjaan jalan masuk TPA dan j..
I~~~
jalan lingkungan dapat
dilakukan upaya penanaman pohon pada lokasi penggantiI tanah kosong, dan pengaturanpelaksanaan. b. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pekerjaan.
EBaliUrbanInfr-astructure Program
Hal V- 6
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
c. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat diiakukan upaya pembuatan turap pengaman. C. Pekerjaan TPS / transfer depo: a. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pembuatan turap pengaman, pengaturan pekeriaan, dan pengaturan lalu-lintas.
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Untuk kegiatan pengumpulan sampah di TPS I
transfer depo dapat dilakukan
upaya pengaturan cara operasi di TPS / transfer depo, dan pengangkutan sampah segera ke TPA jika sudah penuh. b. Untuk kegiatan pengangkutan sampah ke TPA dapat dilakukan upaya pengaturan waktu transportasi, penggunaan kendaraan pengangkut yang tertutup. c. Untuk kegiatan operasi control land fill dapat dilakukan upaya pengaturan lokasi, pembuatan daerah penyangga, pengaliran leachate ke kolam stabilisasi. d. Untuk kegiatan_operasi open dumping dapat dilakukan upaya pengaturan lokasi, pembuatan daerah
penyangga dan pengolahan Leachate, pembuatan drainase
TPA dan dialirkan ke kolam stabilisasi. e. Untuk kegiatan
operasi
pemulung dapat ditakukan upaya penyuluhan atau
konsultasi dengan Departemen Sosial, dan pengaturan sistem operasi. f.
Untuk kegiatan pemanfaatan kembali lahan bekas TPA dapat dilakukan upaya pengaturan peruntukan lahan bekas TPA (pemanfaatan bekas lokasi TPA harus disesuaikan dengan
kondisi setempat, karena stabilisasi lahan yang belum
sempurna, maka lahan ini hanya dapat dipakai untuk usaha-usaha pertanian atau jalur hijau.
5.3.
RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN
Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek persampahan P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:
Bali Urban Infrastructure Program
Hal V- 7
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
1. Tahap Pra Konstruksi: a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan lokasi TPA / TPS / transfer depo dapat dilakukan dengan melihat masalah yang menonjol, persepsi dari instansi lain & masyarakat, dan status tanah. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA / TPS I transfer
depo
dapat dilakukan dengan melihat persepsi dari instansi lain &
masyarakat, dan status tanah. c. Pemantauan dampak negatif dari pembebasan tanah untuk TPA / TPS/ transfer depo dapat dilakukan dengan melihat persepsi dari instansi
lain & masyarakat
dan status tanah. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan pelaksanaan: a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi alat dan material/tenaga kerja dapat
dilakukan dengan melihat sikap dan
persepsi
masyarakat,
kondisi prasarana umum, dan kelancaran lalu lintas. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembukaan
& pembersihan lahan
untuk TPA I TPS dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi lingkungan. c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb, dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas air dan kebersihan lokasi. B. Pekerjaan TPA: a. Pemantauan dampak negatif pekerjaan jalan masuk TPA dan jalan lingkungan dapat dilakukan dengan melihat keseimbangan sumber daya biologi. b. Pemantauan dampak negatif pekerjaan struktur dapat dilakukan dengan melihat tingkat kebisingan. c. Pemantauan dampak negatif pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan melihat stabilitas tanah. C. Pekerjaan TPS I transfer depo: a. Pemantauan dampak negatif pekerjaan -;t-Lzkturdapat dilakukan dengan melihat tingkat pencemaran udara dan kebisingan. dan kelancaran lalu lintas. ':.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal V- 8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan pengumpulansampahdi TPS / transfer depo dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakatterhadap bau dan serangga,estetika,dan timbunan sampahdi TPS / transferdepo. b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pengangkutansampahdapat dilakukan dengan pemantauan pelaksanaan pengawasan,sarana angkutan / bau, dan estetika. c. Pemantauandampak negatif operasi control land fill dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakatterhadap bau dan serangga, dan kualitas air permukaan. d. Pemantauan dampak negatif operasi open dumping dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat terhadap bau dan serangga, dan kualitas air permukaan. e. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemulung dapat dilakukan dengan melihat tingkat kesehatan pemulungdan kelancaranoperasi. f. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemanfaatankembali lahan bekas TPA dapat dilakukan denganmemantaupemanfaatannya.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hat V -9
Laporan Umum RKL dan RPL
6.
PROYEK PERBAIKAN KAMPUNG (KIP)
6.1.
DAMPAKDAMPAKYANG AKAN TERJADI
Environmental
Sector
Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencanaproyek KIP P3KT BUIP secara umum dapat diberikansebagai berikut: A. SUMBERDAMPAK: I. Tahap Pra Konstruksi: A. *
+r
a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data dan penentuanlokasiproyek. b. Pembebasan tanah yang meliputi kegiatan pematokan lokasi yang akan dibebaskan. II. Tahap Konstruksi: A Persiapan: a- Mobilisasimaterialdan alat-alat. b. Mobilisasitenaga kerja. c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp,gudangdsb. B. Pelaksanaan: a. Pekerjaanjalan lingkungandanjalan setapak. b. PekerjaanMCK keluargadan hidran umum. c. Penyiapanperalatanpengumpulsampah. d. Pekerjaandrainase (mikro drainase). [if. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
a. Jalan iingkungandan jalan setapak. b. MCK keluargadan hidran umum. Bali Urban Infrastructure Program
Hal VI - I
Laporan Umum RKL dan RPL
c. Pengumpulan
Environmental Sector
sampah.
d. Saluran drainase. e. Membaiknya kondisi kampung.
B. JENIS
DAMPAK DAN UKURANNYA:
1. Tahap Pra Konstruksi:
A. a. Perkiraan
dampak
timbulnya
negatif
keresahan
dari
sosial,
kegiatan
penentuan
dan kemungkinan
lokasi
kerusakan
proyek
adalah
pada sumber
daya
alam dan cagar budaya. b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah adalah kekecewaan terhadap
proyek
sehingga timbul
berkaitan
dengan
hambatan
pemilikan tanah, tanaman
terhadap
dan bangunan
proyek, dan perkiraan akan berubah atau
hilangnya mata pencarian sebagian penduduk.
II. Tahap Konstruksi:
A. Persiapan: a.
Pekerjaan sedikit
mobilisasi
dampak
material
negatif
berupa
kebisingan dan kerusakan b. Kegiatan mobilisasi tenaga dan kecemburuan
dan
sosial
alat - alat diperkirakan akan menimbulkan
meningkatnya
pada prasarana kerja
pencemaran
udara
(debu),
I jalan umum.
akan menimbulkan dampak negatif keresahan
dan kemungkinan
adanya
konflik
dengan
adat
dsb diperkirakan
akan
istiadat setempat. c.
Pembuatan
/ pengoperasian
menimbulkan (debu)
base
camp,
gudang,
sedikit dampak negatif berupa meningkatnya
dan kebisingan,
air, pendangkalan
timbulnya
/ sedimentasi
genangan
air
pencemaran
udara
dan pencemaran pada badan
di sungai bagian hilir, dan gangguan terhadap
flora setempat.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hat VI
-2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan jalan lingkungan dan jalan setapak diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, hilangnyavegetasi penutupdan fungsi lahansemula, berpindahnyahabitat fauna, gangguanpada utilitas umum. b. Pekerjaan MCK keluarga dan hidran umum diperkirakanakan
menimbulkan
dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas setempat, pencemarar
kualitas air permukaan dan
terganggunyautilitasumum. c. Penyediaan peralatan untuk pengumpulan sampah diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif menurunnyaestetika pada lokasi penempatan peralatanini. d. Pekeqaan saluran mikro drainase diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif gangguan lalu lintas, meningkatnya kebisingan dan debu, dan terhambatnyaalirandi saluranair. 111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A-:
a. Pekerjaan jalan lingkungan dan jalan setapak diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif berupa meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan oleh emisi kendaraan bermotor, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dan gangguanpada utilitas umum (jaringantelpon, PLN, Gas, dsb). b. PekegaanMCK keluargadan hidranumum diperkirakanakan berdampak negatif gangguanatau kerusakan pada MCK dan hidran umum. c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif menurunnya estetika disekitarlokasi pengumpulansampah, dan peningkatan volume sampah. negatif d. Pengoperasian saluran drainase diperkirakan akan berdampak terjadinya saluran dan gangguan lalu lintas oleh luapan air dari sedimentasidisaluran drainase. e. Membaiknya kondisi kampung diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnyapertumbuhanpenduduk. Bali Urban InfrastructureProgram
Hal VI - 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Dampak negatif kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampakbisa diukurdari jumiah penduduk yang resah dibandingkan dengan yang akan mendapat manfaat.Kemungkinankerusakan sumber daya alam dan cagar budaya bisa bersifat tetap, dan berdampak penting atau tidak penting sangat tergantung upaya pengelolaanyang dilakukan, tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kerusakansumber daya alam dan cagar budaya. b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah
bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah pendudukyang terkena pembebasantanah dibandingkandenganjumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat. II. Tahap Konstruksi: A. a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas tingkat pencemarandan kerusakanyangterjadi. b. Dampak negafif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukurdari jumiah tenaga kerja dari luar dibandingkandengantenaga kerja setempat. c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp, bengkel, gudang, dsb bersifatsementara,tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa diukur dari intensitasgangguan.
B3aliUrban InfrastructureProgram
Hal VI -4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
B. Peiaksanaan: a. Dampak negatif pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungan bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. b. Dampak negatif pekeqaan hidran umum & MCK bersifat sementara, tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan. c. Dampak negatif penyiapan peralatan pengumpulansampah dapat bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung dari upaya pengelolaanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dad kondisi estetikasetempat. d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifatsementara.tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: 111. A.: jalan lingkungandan jalan a. Dampaknegatif kegiatan operasi dan pemeliharaan setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengetolaanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. b. Dampak negatif kegiatan operasi dan pemeliharaanMCK keluarga dan hidran umum bisa bersifat tetap atau sementara , penting atau tidak penting tergantung kemampuan atau upaya untukmengatasidampakini, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguanyangterjadi. c. Dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung metoda operasi dan pemeliharaanyang dipergunakan,dan tolok ukur dampakbisa diukur dari kondisi estetikadan volume sampah. d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan salurandrainase bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung .cara pemeliharaan saluran, dan tolok ukur dampak bisa diukurdari genangan air yang terjadi. e. Dampak negatif dari membaiknya kondisi kampungbersifatsementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari tingkatkepadatanpenduduk. Bali Urban Infrastructure
Program
Hal VI - 5
LaporanUmumRKL dan RPL
6.2.
EnvironmentalSector
RENCANA PENGELOLAANLINGKUNGAN
Rencana PengelolaanLingkunganuntuk proyek KIP P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagaiberikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan dengan memberikan informasi tentang rencana kegiatan kepada masyarakat dan instansi yang terkait
dengan utilitas kota, menghindari daerah yang sensitif terhadap
kerusakan,menyesuaikanrencana kegiatan dengan rencana tata ruang / potensisumberdayaalam / wilayah. b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukan penyuluhandan pendekatan terhadap masyarakat,mengupayakanalih profesi dan prioritas kerja untuk tenaga setempat. I. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat
dilakukan upaya
pengaturankecepatan kendaraan,penyiramansecara berkala, perbaikan dan peningkatanprasarana yang diialui, dan pemakaian alat transportasi yang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upayapenyuluhan kepada tenaga kerja dad luar, prioritas tenaga kerja setempat, dan menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatan pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredambising dan penyaringandebu, pemakaiansistimdrainase yang baik, pembuatantempat penampungiimbah,dan pembuatanbangunanpenangkapsedimen.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal VI -6
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
B. Pelaksanaan: a. Untuk kegiatan pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungandapat dilakukan upaya pengaturan cara pelaksanaan pekerjaan sebaik mungkin, penyiraman secara berkala, penanaman pohon / penghijauan,pemindahandan perbaikan kerusakanutilitas umum. b. Untuk kegiatan pekerjaan hidran umum & MCK dapat dilakukan upaya penyiraman secara berkala, pengaturan pelaksanaan pekerjaan sebaik mungkin,pengaturan dan pemasanganramburambu lalu lintas. c. Untuk kegiatan penyiapan peralatan pengumpulansampah dapat dilakukan upaya penempatan peralatanpada tempat yangtepat. d. Untuk kegiatan pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan, dan pembuatan saluransementara. 111. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak dapat dilakukanupaya pemakaiansaringanknalpot, penanamanpohon / penghijauan,pemasanganrambu rambu lalu lintas pada lokasi yang tepat, pembinaan mental dan sikap pengemudi,dan pemindahan dan perbaikan kerusakanutilitasumum. b. Untukkegiatanoperasidan pemeliharaan sarana MCK dan hidran umum dapat dilakukan upaya melaporkan setiap terjadi kerusakan pada MCK dan hidran umum kepada betugas yang bersangkutan, pengaturan pelaksanaan,dan sistempenyaluran air bekas yangtepat dan sesuai. c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan yang tepat, tertutup dan agar sampah secara periodik diangkut dari tempat pengumpulan sampah untuk menghindari timbunan sampah. d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran drainase dapat dilakukan upaya membersihkan saluran dari sumbatan sampah, dan pengaturan pembersihansaluran secara periodik agar tidak terjadi sedimentasi.
Bali Urban Infrastructure Program
Hat VW-7
Laporan Umum RKL dan RPL
6.3.
Environmental Sector
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek KIP P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Pemantauan dampak negatif kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat, dan reaksi dari instansi lain. b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pembebasan
tanah dapat dilakukan
dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat. H. Tahap Konstruksi
A. Persiapan: a. Pemantauan dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakatdan kondisi prasarana. b. Pemantauandampak negatif kegiatan mobilisasitenaga keria dapat dilakukan dengan melihat keresahanmasyarakat. c. Pemantauandampak negatif kegiatanpembuatan I pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas sumberdaya air, kadar sedimen,dan kondisiflora (penghijauan)disekitarproyek. B. Pelaksanaan: a. Peman'tauandampak negatif pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungan dapat dilakukandengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya biologi,dan kelancaranfungsi utilitasumum.
Arl
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pekerjaan hidran umum & MCK dapat dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat,kelancaran Ialu lintas, kualitas ~~~air permukaan dan air tanah, dan kelancaran fungsi utilitas. c. Pemantauandampak negatif penyiapanperalatan pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihatkondisiestetikasetempat. Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal VI -8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmentaf Sector
d. Pemantauandampaknegatif kegiatan pekerjaan mikro drainasedapat dilakukan dengan melihat kemacetandan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat, dan genanganair. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.: a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan iingkungan dan jalan setapak dapat dilakukan denganmelihat keluhan masyarakat,pencemaran udara, intensitas kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dan kelancaranfungsi utilitasumum. b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaan MCK keluarga dan hidran umum dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasarana MCK dan hidran umum. c. Pemantauan dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat. d. Pemantauandampak negatif operasi dan pemel7haraansaluran drainase dapat dilakukan dengan pemantauangenanganair. e. Pemantauan dampak negatif membaiknya kondisi kampung dapat dilakukan dengan pemantauankepadatanpenduduk.
Bali UrbanInfrastructureProgram
H-alVI - 9
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
PROYEK PEMBANGUNAN PRASARANA PASAR (MIIP) DAMPAK DAMPAKYANGAKANTERJADI
7. 7.1.
A. SUMBER DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A
a. Survey / pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data penentuan lokasi proyek. b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan dan pemberianganti rugi. C. Pemindahan pedagang pasar yang meliputi penetapan lokasi pengganti sementara, pembangunanlokasi sementara,dan tranportasi dari lokasi lama ke lokasi sementara. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Mobilisasimaterialdan alat alat. *S-is
b. Mobilisasitenagakerja. c. PembuatanI pengoperasianbase camp, gudangdsb. B. Pelaksanaan: a. Pekerjaanjalan setapakjalan lingkungan,jalan masuk dan parkir. b. Pekerjaanhidran umum dan MCK. c. Penyiapansasaran pengumpulansampah. d. Pekerjaanmikro drainase. e. Pekerjaanstruktur. 111. TahapOperasidan Pemeliharaan: A. a. Jalan lingkungandan jalan setapak. b MCK dan hidran umum. Bali Urban Infrastructure Program
Hal VIl - 1
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
c. Pengumpulan sampah. d. Saluran mikro drainase. e. Jalan masuk dan parkir. B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Perkiraan dampak
negatif
dari
kegiatan
penentuan lokasi proyek adalah
timbulnya keresahan sosial dari pedagang pasar lama. b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah penduduk adalah perasaan tidak puas dengan besamya ganti rugi, kekecewaan terhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian sebagian penduduk. c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang
pasar adalah
kecemasan pedagang pasar terhadap kondisi/lokasi penempatan sementara dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial dan timbuinya friksi. 1II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaan dampak
mobilisasi
material
dan
alat
alat diperkirakan menimbulkan.
negatif pencemaran udara, kebisingan, kerusakan pada prasarana
jalan umum. b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkan dampak negatif keresahan dan kecemburuan sosial, dan kemungkinan adanya konflik dengan adat istiadat dan kebiasaan setempat. c. Pembuatan / pengoperasian menimbulkan
base camp, gudang
dsb diperkirakan
akan
dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan
kebisingan, timbulnya genangan air dan pencemaran badan
air, gangguan
terhadap flora.
,3ali Urban Infrastructure Program
Hal VWI- 2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
S. Peiaksanaan: a. Pekerjaan jalan
setapak, jalan
lingkungan, jalan masuk
dan
parkir
diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaran udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnya habitat fauna, gangguanpada utilitasumum. b. Pekerjaan hidran umum dan MCK juga diperkirakanakan menimbulkandampak negatif pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas, terganggunya aliran air permukaan, pencemarankualitas air, dan gangguan pada utilitas umum. c. Penyiapan sarana
pengumpulan
sampah
diperkirakan hanya
akan
memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkunganpasar. d. Pekerjaanmikro drainase diperkirakan akan memberidampaknegatifgangguan lalu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliran air di saluranair. e. Pekerjaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya kemacetan
lalu lintas, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnyahabitat fauna, dan gangguanpada utilitas umum. Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A. a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak diperkirakanakan memberi dampak negatifkotomyajalan lingkungandan jalan setapak dilokasipasar. b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum diperkirakanakan berdampak negatif rusaknya sarana MCK dan hidran umum, dan pencemaran kualitasair oleh air bekas. c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif menurunnya estetika, meningkatnya volume sampah, tidak lancamya transportasi sampah ke TPA. d. Kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase diperkirakan akan berdampak negatif terjadinya sedimentasidi saluran dan penyumbatanoleh sampah. e- Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakanakan berdampak negatif meningkatnyakemacetanlatu lintas.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal VIl- 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi:
A. a. Dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah pedagang yang resah dengan jumiah pedagang yang tidak resah. b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan
tanah
bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung dari kelayakan ganti rugi, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah penduduk yang kecewa dengan jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat. c. Dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar bisa bersifat tetap atau
sementara,
penting atau tidak
penting tergantung
kondisi lokasi
penempatan sementara. 11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas
pencemaran yang terjadi. b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi
tenaga kerja bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang resah dibandingkan dengan jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat. c. Dampak negatif pembuatan / pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur
dari
intensitas pencemaran yang terjadi. B. Pelaksanaan: a. Dampak negatif pekerjaan ja!an setapak, jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir
4
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK
bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. Bali Urban Infrastructure
Program
Hal VIl- 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
c. Dampakkegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukandengan membandingkan estetikasebelumdan sesudah penempatan sarana pengumpulsampah. d. Dampaknegatif pekerjaan mikro drainase bersifatsementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. e. Dampak negatif pekeriaan struktur bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. 11.Tahap Operasi dan Pemeliharaan A. a. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan
kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur denganmengamatikondisikebersihanjalari. b. Dampaknegatif operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang
dilakukan, dan
tolok ukur dampak bisa diukur dengan
mengamatikondisi kebersihanMCK dan hidran umum. c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamatikondisi kebersihanpasar. d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati kondisi kebersihansaluran. e. Dampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantung upayapengelolaan yang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan didepan pasar. 7.2.
RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN
Rencana pengelolaan fingkuli;,an untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagai berikut: Bali UrbanInfrastructure Program
Hal VII - 5
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukanupaya menyampaikan informasi rencanaproyek kepadamasyarakatdan instansiterkait. b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan terhadap masyarakat, memberikan ganti rugi yang memadai, mengupayakan alih profesi,prioritas kerja untuktenaga setempat. c. Untuk kegiatanpemindahanpedagangpasar dapat dilakukanupaya penyuluhan dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementara yang sesuai. IL..Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan / peningkatanprasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan kepadatanaga kerja dari luar, memberikanprioritasuntuktenaga kerja setempat, menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatanpembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatan kolam penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau tempat pengganti. B. Pelaksanaan: a. Untuk pekerjaanjalan setapak, jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek, pemindahandan dan perbaikankerusakanutilitasyangterjadi. b. Untukpekeraan hidran umum & MCKdapat r:lakukan upayapenyiraman secara - berkala, pengaturan kecepatan kendaraan,pengaturandan pemasangan rambu Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Vll - 6
Environmental
Laporan Umum RKL dan RPL
Sector
rambu ialu lintas, pengaturan pelaksanaan,pembuatan sistem drainase dan gorong gorong yang tepat dan sesuai,dan pengamananutilitas. c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampahdapat dilakukan upaya penempatansarana sampah pada tempat yangtepat. d. Untuk pekeriaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas lalu
lintas,
pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan
perbaikankerusakanutilitas yangterjadi. e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, koordinasi dengan petugaslalu lintas,penanamanpohon pada lokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas yang terjadi. 111.Operasidan Pemeliharaan: A. a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliha.aan jalan lingkungan dan jalan setapak dapat ditakukan upaya pengaturanpembersihan. b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum dapat dilakukan upaya melaporkankerusakansecepatmungkinkepada petugas yang bersangkutan. c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan TPS yang tepat, pelaksanaan. d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat dia1kukanupaya pengaturanpembersihansaluransecara periodik. e- Untukkegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat diiakukan .upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasi dengan petugas lalu lintas. 7.3.
RENCANAPEMANTAUAN LINGKUNGAN
Rencana PemantauanLingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagaiberikut:
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal VIl- 7
Laporan Umum RKL dan RPL
1. Tahap
EnvironmentalSector
Pra Konstruksi:
A. a. Pemantauan dilakukan
dampak negatif dengan
dari
kegiatan
penentuan
lokasi
proyek
dapat
melihat keresahan sosial masyarakat dan rekasi dari instansi
lain. b. Pemantauan dengan
dampak negatif dari kegiatan
melihat
kelancaran
pelaksanaan
pembebasan tanah ganti
rugi,
dapat dilakukan
sikap
dan
persepsi
masyarakat. c. Pemantauan dilakukan
dampak negatif dari
dengan melihat
kegiatan
pemindahan pedagang pasar dapat
sikap dan persepsi pedagang pasar, dan sikap dan
persepsi masyarakat.
11. Tahap Konstruksi: A.
Persiapan: a. Pemantauan besar
dapat
dampak
negatif dari
dilakukan
dengan
kegiatan melihat
mobilisasi keluhan
material dan alat alat
masyarakat,
dan
kondisi
prasarana. b. Pemantauan
dampak
negatif
dilakukan dengan melihat c. Pemantauan
dampak
dari
kegiatan
mobilisasi
tenaga
kerja dapat
keluhan masyarakat.
negatif dari kegiatan
pembuatan
1 pengoperasian
base
camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,' kualitas
sumber daya air, kondisi penghijauan disekitar proyek.
B. Pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan
jalan setapak, jalan lingkungan,
jalan masuk dan parkir dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitasumum. b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan hidran umum & MCK dapat dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lin'tas, genangan dan kualitas air, dan kelancaranfungsiutilitas. c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah dapat dilakuksr- dengan melihatkondisiestetikasetempat.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal VIl- 8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
d. Pemantauan dampak negatif pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan dengan melihat kemacetan lalu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair. e. Pemantauan dampak negatif pekeriaan struktur dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas umum. M1.Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.: a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan lingkungan dan jalan setapak dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakat. b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanMCK dan hidran umum dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasaranaMCK dan hidran umum. c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan sampah ke TPA. d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikrodrainasedapat dilakukan dengan melihat genanganair dan kebersihansaluran. e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas didepan pasar.
S~afi UrbanInfrastructureProgram
Hal Vii - 9
Laporan Umum RKL dan RPL
.8.
PROYEK SANITASI
8.1.
DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI
Environmental Sector
Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek Sanitasi P3KT BUIP secara umum diberikan sebagai berkut: A. SUMBER DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Survey, penentuan lokasi-proyek yang metiputi kegiatan pengambilan data-data, menentukan
daerah pelayanan, dan menentukan lokasi penempatan sarana
sanitasi. b. Pembebasan tanah, meliputi kegiatan pematokan lokasi yang
dibebaskan,
pembersihan lokasi proyek, dan pemberian ganti rugi yang memadai. It. Tahap konstruksi: A. Persiapan: -sR
a. Mobilisasi material dan alat alat. b. Mobilisasi tenaga kerja. c. Pembuatan I pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan MCK, Multiple Latrine, Cubluk, Jamban, Septictank, resapan dan
sebagainya. Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A
a. PengoperasianMCK. b. Pengoperasian septic tank. resapan cubluk, multiple latrine, jamban dan sebagainya. Bali Urban Infrastructure Program
l
Hal Vilu-
Laporan UImum RKL dan RPL
Environmental Sector
c. Pengoperasiaanpompa/ mobiltinja. d. Pemeliharaansarana sanitasi(MCK, cubluk,septictank, multiplelatrine, resapan, jambandan sebagainya). B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA 1. Tahap Pra Konstruksi:
A.
:
a. Kegiatansurvey I penentuanlokasi proyekdiperlirakan akan berdampaknegatif timbulnyakeresahansosial. b. Kegiatan pembebasan tanah diperkirakan berdampak negatif kekecewaan terhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah hilangnva mata pencahariansebagianpenduduk. 11. Tahap Konstruksi:
A. Persiapan: a. Mobilisasimaterialdan alat alat diperkirakanakan menimbulkandampak negatif meningkatnya pencemaranudara (debu)dan kebisingan. b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan berdampak negatif keresahan dan kecemburuan sosial, konflikdenganadat istiadatkebiasaansetempat. c. PembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel,gudangdsb diperkirakanakan berdampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan, timbulnyagenanganair, pencemaranpada badan air dan sumber air, gangguan terhadapflora. B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan MCK, Multiple latrine, cubluk, jamban, septic tank, resapan dan sebagainya diperkirakan akan berdampaknegatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas, pencemarankualitas air permukaan dan air tanah,gangguanpada utilitas umum.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal VilI - 2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Pengoperasian MCK diperkirakan akan berdampak negatif teradinya pencemarankualitasair oleh air bekas mandidan cuci. b. Pengoperasian septic tank, resapan, cubluk, multiple latrine, jamban dan sebagainya diperkirakan akan berdampak negatif terjadinya pencemaran kualitasair sumur dangkal. c. Pengoperasian pompa I mobil tinja diperkirakan akan berdampak negatif pencemaran akibat pembuanganlumpurdari mobiltinja. d. Pemeliharaansaranasanmtasi (MCK,cubluk,septictank, multiplelatrine,resapan, jamban,
dsb) diperkirakan akan berdampak negatif rusak dan
tidak
berfungsinyasarana sanitasi.
C. SIFAT DAN TOLOK UKURDAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Dampak negatif dan kegiatan penentuanlokasiproyek bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukumya bisa dihitung dengan membandingkan jumiah. penduduk yang resah pada lokasi proyek dengan jumiah pendudukyang akan memperolehmanfaatnantinya. b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung dari puas tidaknya penduduk dengan ganti rugi dan kelancaranpelaksanaanganti rugi, dan tolok ukumya bisa dihitung dengan membandingkanjumlah penduduk yang terkena pembebasantanah denganjumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat nantinya.
Bali LitbanInfrastructureProgram
Hal ViII - 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
11. Tahap Konstruksi:
A. Persiapan: a. Dampak negatif dad kegiatan mobilisasi alat, material dan tenaga kedia bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas pencemarandan kerusakanpada prasarana. b. Dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan membandingkan jumlah tenaga kerjalokal dengantenaga kerja bukanlokal. c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitaspencemaranair dan genanganair yang terjadi. B. Pelaksanaan: a. Dampaknegatifdari pekerjaanMCK, multiplelatrine,cubluk,jamban, septic tank, resapan dan sebagainyabersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan. 1ll. Tahap Operasidan Pemeliharaan A.: a. Dampak negatif dari pengoperasianMCK bisa bersifat tetap atau sementara,. penting atau tidak pentingtergantung dari sistem penyaluran air bekas yang dipakai,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat pencemarankualitas air permukaan oleh air bekas. b. Dampak negatif dari pengoperasian septic tank, resapan, cubluk, multiple latrine, jamban, dsb bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantung dari pengaturanjarak sumur dari resapan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari kualitasair sumur dangkaldisekitarlokasi proyek. c. Dampaknegatif dari pengoperasianpompa/mobil tinja bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung dad lokasi pembuangan lumpur, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari penurunan kualitas lingkungan akibat pembuanganlumpur.
Bali UrbanInfrastructure Program
Hal V/ill- 4
Environmental Sector
LaporanUmum RKL dan RPL
d. Dampak negatif dari pemeliharaan sarana sanitasi (MCK, cubluk, septic tank, multiple latrine, resapan, jamban dsb) bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantungupaya perbaikanyang dilakukan.
8.2.
RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN
Rencana PengelolaanLingkungankegiatan proyek Sanitasi P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagai berikut: 1. Tahap PraKonstruksi: A. a. Untuk
kegiatan penentuan
lokasi
proyek
dapat dilakukan upaya
menginformasikanrencana proyek kepadamasyarakatdan instansiterkait. b. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat ditakukan upaya penyutuhan dan pendekatan secara aktif terhadap masyarakat pemilik dan penghuni, serta memberikanganti rugi yang memadai. I. Tahap Konstruksi A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan / peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan kepada tenaga kerja dari luar, prioritas untuk tenaga kerja setempat, menghormatikebiasaan/ adat istiadat setempat. c. Untuk kegiatan pembuatan I pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan upaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising & penyaringan debu, pemakaian sistem drainase yang baik, dan pembuatan kolam penampunglimbah.
*
--
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hat VilI- 5
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
B. Pelaksanaan:
a. lUntukpekerjaanMCK, multiple latrine,cubluk,jamban,septic tank, resapan dan sebagainya dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman secara berkala,pengaturan dan pemasanganrambulalu lintas,dan pengamanan utilitas. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Untukkegiatan pengoperasian MCK dapat dilakukanupayapembuatansistem penyaluran air bekas yang tepat dan sesuai. b. Untuk kegiatan pengoperasianseptic tank, resapan, cubluk, multiple latrine, jamban dsb dapat dilakukan upaya pengaturanjarak sumur yang cukup dari resapan. c. Untuk kegiatan pengoperasian pompa / mobil tinja dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, dan pembuanganlumpuryang aman bagilingkungan. d. Untuk kegiatan pemeliharaan sarana sanitasi (MCK, cubluk, septic tank, multiple latrine, resapan, jamban dsb) dapat dilakukan upaya melaporkan kerusakansegera pada petugasyang bersangkutan.
RENCANA PEMANTAUAN UNGKUNGAN
8.3.
Rencana Pengelolaan Lingkungan proyek Sanitasi P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat serta reaksi dari instansilain. b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi masyarakatdan kelancaranpelaksanaan ganti rugi. Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal VIII - 6
Environmental
Laporan Umum RKL dan RPL
Sector
11. Tahap Konstruksi A. Persiapan: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakatdan kondisi prasarana. b. Pemantauandampak negatif dari kgiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan dengan melihat keresahanmasyarakat. c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb
dapat dilakukan dengan melihat keluhan
masyarakat dan kualitas sumberdaya air. B. Pelaksanaan: a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan MCK, multiple latrine, cubluk, jamban, septic tank, resapan dan sebagainya dapat dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu permukaandan air tanah, dan kelancaranfungsi utilitas.
dilakukan
lintas, kualitas air
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Pemantauandampak negatif kegiatan pengoperasian MCK dapat dilakukan dengan melihat kualitas air permukaan. b. Pemantauandampak negatif dan kegiatan pengoperasianseptic tank, resapan, cubluk, multiplelatrine, jamban dsb dapat dilakukandenganmelihat kualitas air sumur dangkal. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengoperasianpompa / mobil tinja dapat dilakukan dengan melihat kualitas lingkungan disekitar lokasi pembuanganlumpur. d. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pemeliharaansarana sanitasi (MCK, cubluk, septic tank, multiple latrine, resapan, dsb) dapat dilakukan dengan melihat berfungsiatau tidaknyasarana sanitasi.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal Vill - 7
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
9.
PROYEK PEMBANGUNANPASAR (PERUMAHANRAKYAT)
9.1.
DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI
A. SUMBER DAMPAK:: I.
Tahap Pra Konstruksi:
A. a. Survey / pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data penentuan lokasi proyek. b. Pembebasan tanah yang meliputi kegiatan pematokan lokasi yang dibebaskan dan pembefian ganti rugi. c. Pemindahan pedagang pasar
yang
meliputi
penetapan lokasi
pengganti
sementara, pembangunan lokasi sementara, dan tranportasi dari lokasi lama ke lokasi sementara. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Mobilisasi material dan alat alat. b. Mobilisasi tenaga kerja. c. Pembuatan J pengoperasian base camp, gudang dsb. |
B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan jalan setapak jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir. b. Pekerjaan hidran umum dan MCK. c. Penyiapan sasaran pengumpulan sampah. d. Pekerjaan mikro drainase. e. Pekerjaan struktur. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Jalan lingkungan dan jalan setapak.
Baliurban Infrastructure Program
Haf IX- I
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
b. MCK dan hidran umum.
c. Pengumpulansampah. d. Saluranmikrodrainase. e. Jalan masukdan parkir.
B. JENIS DAMPAKDAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek adalah timbulnyakeresahansosialdari pedagangpasar lama. b. Perkiraandampak negatfif dari kegiatan pembebasantanah penduduk adalah perasaan tidak puas denganbesamyaganti rugi, kekecewaanterhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian sebagianpenduduk. c. Perkiraandampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar adalah kecemasan pedagangpasar terhadapkondisiAlokasi penempatansementaradan kemungkinanadanya kecemburuansosialdan timbulnyafriksi. 11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaan mobilisasi material dan
alat
alat diperkirakanmenimbulkan
dampak negatif pencemaranudara, kebisingan, kerusakan pada prasarana jalan umum. b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkandampak negatif keresahan dan kecemburuansosial, dan kemungkinanadanya konflik dengan adat istiadat dan kebiasaansetempat. c. Pembuatan/ pengoperasian base camp, gudang dsb diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan,timbulnya genanganair dan pencemaran badan air, gangguan terhadapflora.
Bali urbanInfrastructureProgram
Hal IX - 2
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
B. Pelaksanaan: a
Pekerjaan jalan diperkirakan
setapak,
akan
jalan
lingkungan,
jalan masuk
dan
parkir
menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran
udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup
dan fungsi lahan
semula, berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utilitas umum. b. Pekerjaan hidran umum dan MCK juga diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif pencemaran
udara
(debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas,
terganggunya aliran air permukaan, pencemaran kualitas
air,
dan gangguan
pada utititas umum. sarana
c. Penyiapan
pengumpulan
memberikan sedikit dampak
diperkirakan hanya
sampah
akan
negatif terhadap estetika di lingkungan pasar.
d. Pekerjaan mikro drainase diperkirakan akan memberi dampak negatif gangguan talu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnya aliran air di saluran air. e. Pekerjaan struktur diperkirakan akan memberi dampak negatif
meningkatnya
lalu lintas, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula,
kemacetan
berpindahnya habitat fauna, dan gangguan pada utilitas umum. M1.Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan
jalan
lingkungan dan jalan setapak
diperkirakan akan memberi dampak negatif kotornya jalan lingkungan dan jalan setapak dilokasi pasar. b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum diperkirakan akan berdampak negatif rusaknya sarana MCK dan hidran umum, dan pencemaran kualitas air oleh air bekas. c. Kegiatan
pengumpulan
menurunnya
estetika,
sampah
diperkirakan
meningkatnya
volume
akan
berdampak
sampah,
tidak
negatif
lancamya
transportasi sampah ke TPA. d. Kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase diperkirakan akan berdampak
negatif terjadinya sedimentasi di saluran dan penyumbatan ofeh
sampah.
e. Kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan masuk dan parkir diperkirakan akan berdampak
rnc;atif meningkatnya kemacetan lalu lintas.
Bali urban Infrastructure Program
Hal IX- 3
Sector
Environmental
Larporan Umum RKL dan RPL
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:
1. Tahap Pra Konstruksi:
A: tidak
a. Dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara,
jumiah
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan
b. Dampak
negatif
sementara,
dari kegiatan
dan tolok ukur dampak bisa diukur dan jumlah jumiah
c. Dampak negatif atau
yang
penduduk
dari
penduduk
tetap
atau
ganti
rugi,
dengan
yang kecewa
akan memperolehmanfaat.
kegiatan penting
sementara,
bisa bersifat
tanah
pembebasan
tidak penting tergantung dari kelayakan
atau
penting
pedagang yang tidak resah.
jumiah
pedagang yang resah dengan
pemindahan atau
tidak
pedagang pasar bisa bersifat tetap penting
tergantung
kondisi
lokasi
penempatan sementara.
11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Dampak
negatif
sementara,
kegiatan
tidak penting,
mobilisasi
material
dan
alat
alat
besar
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
bersifat intensitas
pencemaran yang terjadi.
b. Dampak negatif kegiatan
mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak-
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang resahdibandingkandenganjumiah pendudukyang akan memperolehmanfaat. c. Dampaknegatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitaspencemaranyang terjadi. B. Pelaksanaan: a. Dampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK
bersifat semen',nra, tidak
pentingdan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan. Bali urban Infrastructure Program
Hal IX- 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
c. Dampak kegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa ditentukandenganmembandingkan estetika sebelumdan sesudah penempatansarana pepgumpulsampah. d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisadiukur dari intensitasgangguan. e. Dampak negatif pekeqaan struktur bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan. 111. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan
kebersihanyang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur denganmengamatikondisikebersihanjalan. b. Dampaknegatif operasi dan pemeliharaanMCKdan hidran umum bisa bersifat tetap atau sementara,penting atau tidak pentingtergantungupaya pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamatikondisikebersihanMCK dan hidranumum. c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan tolok ukur dampakbisa diukur dengan mengamati kondisikebersihanpasar. d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati kondisi kebersihansaturan. e. Dampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir bisa bersifat tetap atau sementara,pentingatau tidak pentingtergantungupayapengelolaan yang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan didepanpasar.
,. Bali urbanInfrastructureProgram
Hal IX - 5
L.aporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
9.2.
Rencana pengelolaanlingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagaiberkut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan informasi rencanaproyek kepadamasyarakatdan instansiterkait. b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan terhadap masyarakat, memberikanganti rugi yang memadai,mengupayakan alih profesi,prioritaskera untuktenaga setempat. c. Untuk kegiatanpemindahan pedagangpasar dapat dilakukan upaya penyuluhan dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementarayang sesuai. 11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan / peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang. sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan kepadatanaga kerja dari luar, memberikanproritas untuktenaga kerja setempat, menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatan pembuangan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising dan penyaringandebu. pemakaiansistemdrainaseyang baik, pembuatankolam penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau tempat pengganti.
Bali urban Infrastructure Program
Hal IX - 6
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
B. Pelaksanaan: a. Untuk pekeraan jalan setapak, jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir dapat upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada tokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek, dilakukan
pemindahandan dan perbaikankerusakanutilitasyangterjadi. b. Untukpekeliaan hidran umum & MCK dapat dilakukanupaya penyiramansecara berkala, pengaturankecepatankendaraan,pengaturandan pemasanganrambu rambu lalu lintas, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan gorong gorong yangtepat dan sesuai,dan pengamananutilitas. c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampahdapat dilakukan upaya penempatansaranasampah pada tempat yangtepat. d. Untuk pekeqaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas lalu !intas, pengaturan dan pengamanan;dan pemindahan dan perbaikankenusakanutilitasyangterjadi. e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, koordinasi dengan petugaslalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas yang terjadi. Operasi dan Pemeliharaar: 111. A. a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungandan jalan setapak dapat dilakukan upaya pengaturanpembersihan. b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum dapat dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkinkepada petugasyang bersangkutan. c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan tepat, TPS yang pelaksanaand. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat diaikukan upaya pengaturanpembersihansaluransecaraperiodik. e. Untuk kegiatanoperasi dan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat dilakukan upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasidengan petugas lalu lintas.
Bali urban Infrastructure Program
Hal IX - 7
Laporan Umum RKL dan RPL
9.3.
Environmental Sector
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat diiakukan sebagai berikut 1. Tahap Pra KonstruksiA.: a. Pemantauan dampak negatif dari
kegiatan penentuan lokasi proyek dapat
dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat dan rekasi dari instansi lain. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan dengan melihat kelancaran pelaksanaan
ganti
rugi,
sikap
dan
persepsi
masyarakat. c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar dapat dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi pedagang pasar, dan sikap dan persepsi masyarakat. I. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pemantauan dampak negatif dari besar dapat dilakukan
kegiatan
mobilisasi material dan alat alat
dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi
prasarana. b. Pemantauan dampak negatif dari
kegiatan
mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat. c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan I pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas sumber daya air, kondisi penghijauan disekitar proyek. B. Pelaksanaan: a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan
jalan setapak, jalan lingkungan,
jalan masuk dan parkir dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya biologi, dan kelancaran fungsi utilitas umum. Bali urban Infrastructure
Program
Hal IX- 8
Laporan Umum RKL dan RPL
EnvironmentalSector
b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan hidran umum &
MCK
dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas, genangan dan kualitas air, dan kelancaranfungsi utilitas. c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah dapat dilakukan dengan melihat kondisi estetikasetempat. d. Pemantauan dampak negatif pekerjaan mikro
drainase dapat
dilakukan
dengan metihat kemacetan ialu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair. e. Pemantauan dampak negatif pekeriaan struktur dapat dilakukan dengan melihat
keluhan
masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum. 111.Tahap Operasidan Pemeliharaan: A. a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan iingkungan dan jalan setapak dapat dilakukandengan melihatkeluhanmasyarakat. b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanMCK dan hidran umum dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasarana MCK dan hidran umum. c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,timbunan sampah,dan frekwensi pengangkutan sampah ke TPA. d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikro drainasedapat dilakukan dengan melihat genanganair dan kebersihansaluran. e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas didepan pasar.
Bali urban Infrastructure
Program
Hal IX- 9
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
PROYEK TERMINAL
10.
10.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI A. SUMBER DAMPAK:
I. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan lokasi proyek. b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan dan pemberianganti rugi. c. Pemindahantempat kedatangan dan pemberangakatanpenumpang meliputi penetapanlokasi pengganti sementara, pembangunanlokasi sementara,dan tranportasidari lokasi lama ke lokasi sementara.
!i.
Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Mobilisasimaterialdan alat -alat. b. Mobilisasitenaga kerja. c. PembuatanI pengoperasianbase camp, gudangdsb. 8. Pelaksanaan: a. Pekerjaan areal keberangakatandan kedatangan(implasemen),jalan/gerbang keluar/ masuk dan areal menunggubus. b. Pekerjaan areal tunggu penumpangumum, Gedungutama (kantor, tower, kios, peron, loket, kamar mandi WC, mushota),pelataranparkirpengantar/penjemput c. Penyiapansarana pengumpulansampah. d. Pekerjaanmikrodrainase. e. Pekerjaanstruktur.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal X - 1
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Implasemen terminal, jalan/gerbangkeluar/masuk, areal menunggu bus, jalan lingkungandan jalan setapak. b. Pengumpulansampah. c. Saluranmikro drainase. d. Gedungutama dan parkir penjemput. B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek adalah timbulnyakeresahansosial dari penggunajasa transportasibus. b. Perkiraandampak negatif .dari kegiatan pembebasantanah penduduk adalah perasaan tidak puas denganbesamyaganti rugi, kekecewaanterhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian sebagian penduduk. pemindahan kegiatan dari negatif dampak c. Perkiraan kedatangan/pemberangkatanpenggunajasa transportasi adalah kecemasan/ ketidaknyamanan,keamanan,kecelakaandan keselamatan. I. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat diperkirakanmenimbulkan dampak negatif pencemaranudara, kebisingan,kerusakan pada prasarana jalan umum. b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkandampak negatif keresahan dan kecemburuansosial. dan kemungkinanadanyakonflik dengan adat istiadat dan kebiasaansetempat. c. Pembuatan I pengoperasian base camp, gudang dsb diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan BailiUrbanInfrastructureProgram
Ha X -2
EnvironmentalSector
Laporan Umum UKL dan UPL
kebisingan, timbulnya genangan air dan pencemaran badan air, gangguan terhadap flora. B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan implasemen,
jalan
lingkungan, jalan keluar/masuk, tempat
menunggu bus, tempat menunggupenumpang,gedungutama dan areal parkir pengantar diperkirakan akan
menimbulkandampak negatif meningkatnya
pencemaranudara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utititas umum. b. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkunganpasar. c. Pekerjaanmikro drainasediperkirakan akan memberidampaknegatifgangguan lalu lintas,kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliranair di saluranair. d. Pekeqaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya kemacetan lalu lintas, hilangnyavegetasi penutupdan fungsi lahan semula, berpindahnyahabitat fauna, dan gangguanpada utilitasumum. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.: a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan implasemen,areal parkir dan jalan setapak/ lingkungan diperkirakan akan memberi dampak negatif kotomya jalan lingkungandan jalan setapak dilokasi terminal b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan WClkamar mandi diperkirakan akan berdampak negatif rusaknya saranaWC/kamarmandi,dan pencemarankualitas air oleh air bekas. c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnya volume sampah, tidak lancarnya menurunnya estetika, transportasi sampah ke TPA. d. Kegiatan operasi dan pemeliharaansaluran mikro drainase diperkirakan akan berdampak negatif terjadinyasedimentasidi saluran dan penyumbatanoleh sampah.
Bali Urban -Infrastructure Prgram
Hal X - 3
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
e. Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnyakemacetanlaiu lintas. C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Dampaknegatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek bersifatsementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkanjumiah pedagangyang resah dengan jumlah pedagangyangtidak resah. b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantungdad kelayakan ganti rugi, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah penduduk yang kecewa dengan jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat. c. Dampaknegatif dari kegiatan pemindahan pedagangpasar bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi penempatansementara. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifatsementara, tidak penting, dantolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas pencemaranyang terjadi. b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang resah dibandingkandenganjumiah pendudukyang akanmemperolehmanfaat. c. Dampaknegatif pembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitaspencemaranyangterjadi.
Bali Urban lnfrastructure Program
Hal X -4
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
B. Pelaksanaan: a. Dampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan. b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK bersifat sementara, tidak pentingdan tolok ukur dampak bisa diukurdad intensitasgangguan. c. Dampak kegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukandenganmembandingkan estetikasebetumdan sesudah penempatan sarana pengumpulsampah. d. Dampaknegatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdad intensitasgangguan. e. Dampak negatif pekeqaanstruktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan. Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A. a. Dampak negatif operasi terminal dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara,penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan kebisingan, emisi gas buang dari kenalpot bus, mengamatikondisi kebersihanimplasemenjalan. kemacetan di jalan/digerbang keluar/masun. b. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan WCikamar mandi umum bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamatikondisi kebersihanWClkamar mandiumum. c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan tolok ukur dampakbisa diukur dengan mengamati kondisikebersihanpasar. d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati kondisikebersihansaluran.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal X - 5
Laiporan Umum UKL dan UPL
Environmental
Sector
e. Dampaknegatif operasidan pemeliharaangedung utama jalan masuk dan parkir bisa bersifattetap atau sementara,penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaanyang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetandidepanpasar. 10.2. UPAYA PENGELOLAANLINGKUNGAN Upaya pengelolaanlingkunganuntuk proyek Pembangunan Terminal Pasar P3KT-BUIP secaraumum dapat dilakukansebagaiberikut: I.
Tahap Pra Konstruksi:
A. a. Untuk kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan informasi rencanaproyekkepadamasyarakatdan instansiterkait. b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukan penyuluhandan pendekatan terhadap masyarakat,memberikanganti rugi yang memadai, mengupayakan alih profesi,prioritaskerja untuktenaga setempat. c. Untuk kegiatan pemindahanpedagangpasar dapat dilakukan upaya penyuluhan dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementarayang sesuai. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan / peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan kepadatanaga kerja dan luar, memberikanprioritasuntuktenaga kerja setempat, menghormatikebiasaan/ adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatan pembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel, guciang dsb dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan.pemakaianalat peredam bising dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatankolam |Bali Urban Infrastructure Program
Hal X - 6
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau tempat pengganti. B. Pelaksanaan: a. Untuk pekerjaan implasemen,gedung utama jalan/gerbang keluar/masuk, jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir dapat dilakukan
upaya pengaturan
pelaksanaan, penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan dan perbaikan kerusakanutilitasyang teriadi. b. Untuk pekerjaan WC/kamar mandu umum dapat dilakukan upaya penyiraman secara berkala, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan gorong gorong dan tangki sepetik yang tepat dan sesuai, dan pengamanan utilitas. c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampah dapat ditakukan upaya penempatansarana sampah pada tempat yang tepat. d. Untuk pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan perbaikankerusakanutilitasyang terjadi. e. Untuk pekeriaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, koordinasi dengan petugas lalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti /tanah kosong disekitar proyek, utilitasyangterjadi.
pemindahan dan perbaikan kerusakan
Ill. Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Untuk kegiatan operasi
dan
pemeliharaan implasemen, gedung utama,
jalan/gerbang keluarlmasuk, areal parkir pengantar dan jalan setapak dapat dilakukan upaya pengaturanpembersihan. b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi umum dapat dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkin kepada petugas yang
bersangkutan.
Bali Urban Infrastructure Program.
HaIX- 7
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan tepat, TPS yang pelaksanaan. d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat dialkukan upaya pengaturanpembersihansaluransecaraperiodik. e. Untuk kegiatanoperasidan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat dilakukan upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasidengan petugas lalu lintas. 10.3. UPAYA PEMANTAUANLINGKUNGAN Upaya PemantauanLingkunganuntuk proyek PembanguanTerminal Pasar P3KT-BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: .. Tahap Pra Konstruksi A.: a. Pemantauandampak negatif dad kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan dengan - melihat keresahansosialmasyarakatdan rekasidari instansi lain. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat ditakukan dengan melihat kelancaranpelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi masyarakat. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pemindahanpedagangpasar dapat dilakukan dengan melihat sikap dan persepsipedagangpasar, dan sikap dan persepsimasyarakat. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan dengan melihat ketuhan masyarakat, dan kondisi prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat -dilakukandengan melihat keluhanmasyarakat.
Bali UrbtanInfrastrvcture Program
Hal X -8
Environmental Sector
Laporan Umum UfKLdan UPL
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan J.pengoperasianbase camp, bengket,gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhanmasyarakat, kualitas sumberdaya air, kondisi penghijauandisekitarproyek. B. Pelaksanaan: a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan implasemen. gedung utama, jalan/gerbang keluar/masuk, tempat menunggu bus, tempat menunggu penumpang, dan areal parkir pengantar/penjembutdapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas umum. b. Pemantauan dampak negatif dari peker3aanWClkamar mandiumum dapat dilakukan dengan
melihat
keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas,
genangan dan kualitasair, dan kelancaranfungsi utilitas. c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah dapat dilakukan dengan melihat kondisiestetikasetempat. d. Pemantauan dampak negatif pekeraan mikro drainase dapat dilakukan dengan melihat kemacetan lalu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair. e. Pemantauan dampak negatif peker3aan struktur dapat dilakukan dengan keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas umum.
melihat
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Pemantauan dampak negatif operasi
dan
pemeliharaan terminal dapat
dilakukandenganmelihat keluhanmasyarakat. b. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaanWClkamanr mandi umum dapat dilakukan dengan melihatberfungsinyasarana dimaksud. c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan sampah ke TPA. d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran' mikro drainasedapat dilakukan denganmelihatgenanganair dan kebersihansaluran.
Safi Urban InfrastructureProgram
Hal X- 9
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan ialu lintas didepan pasar.
Bali Urban Infrastructure
Program
Hai X- 10
Laporan Umum UKL dan UPL
11.
Environmental
Sector
PROYEK AREAL. PARKIR
11.1. DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI A. SUMBER DAMPAK: .. Tahap Pra Konstruksi A. a. Survey / pemilihanlokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan ;
lokasiproyek. b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan dan pemberianganti rugi. c. Pemindahan tempat (areal) parkir meliputi penetapan lokasi pengganti sementara, pembangunanlokasisementara. It. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Mobilisasimaterialdan alat -alat. b. Mobilisasitenagakerja. c. Pembuatan/ pengoperasianbasecamp, gudangdsb. B. Pelaksanaan: a. Pekerjaanareal/pelataranparkir,jalan/gerbangkeluar/ masuk . b. Pekerjaan bangunanloket, ruanginformasi. c. Penyiapansarana pengumpulansampah. d. Pe1kerjaan mikrodrainase. e. Pekerjaanstruktur. 111. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Pelataranparkir,jalan/gerbangkeluarlmasuk. b. Pengumpulansampah. Bali Urban Infrastructure Program
Hat Xl - 1
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
c. Saluran mikro drainase. d. Loket dan ruang informasi. B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.: a. Perkiraan dampak
negatif
dari
kegiatan
penentuan lokasi proyek adalah
timbulnya keresahan sosial dari pengguna jasa parkir. b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah penduduk adalah perasaan tidak puas dengan besamya ganti rugi, kekecewaan terhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian sebagian penduduk. c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan areal parkir terhadap pemilik kendaraan adalah kecemasan/ ketidak-nyamanan, keamanan, kecelakaan dan keselamatan. 11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pekerjaan dampak
mobilisasi
material
dan
alat
alat diperkirakan menimbulkan
negatif pencemaran udara, kebisingan, kerusakan pada prasarana-
jalan umum. b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkan dampak negatif keresahan dan kecemburuan sosial, dan kemungkinan adanya konflik dengan adat istiadat dan kebiasaan setempat. c. Pembuatan I pengoperasian base camp. gudang menimbulkan
dsb diperkirakan
akan
dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan
kebisingan, timbuinya genangan air dan pencemaran badan air, gangguan terhadap flora.
BialiUrbanInfrastructureProgram
Hal Xi - 2
LaporanUmum UKL dan UJPL
B. Pelaksanaan: a. Pekerjaan areal/ pelataran parkir diperkirakan akan
Environmental Sector
menimbulkan dampak
negatif meningkatnya pencemaranudara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, gangguanpada utilitas umum. b. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkungan parkir. c. Pekerjaanmikro drainasediperkirakan akan memberidampak negatif gangguan lalu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliran air di saluran air. d. Pekerjaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya kemacetan lalu lintas,hilangnyavegetasipenutupdan fungsi lahan semula, dan gangguanpada utilitas umum. 111. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A.
a. Kegiatan operasi dan pemeliharaanareal parkir dan jalan setapakl lingkungan diperkirakanakan memberi dampaknegatifkotomya jalan lingkungan dan jalan setapakdilokasi tempat parkir. b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi diperkirakan akan berdampak negatif rusaknyasaranaWClkamarmandi, dan pencemarankualitas air oleh air bekas. C. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan
berdampak negatif
meningkatnya volume sampah, tidak lancamya menurunnya estetika, transportasi sampahke TPA. d. Kegiatan operasi dan pemeliharaansaluran mikro drainase diperkirakan akan berdampak negatif terjadinyasedimentasidi saluran dan penyumbatan oleh sampah. e. Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnyakemacetanlalu lintas.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Xl - 3
Laporan Umum UKL dan UPL
C.
Environmental
Sector
SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:
l. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Dampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyekbersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkanjumiah pedagangyang resah dengan jumiah pedagangyang tidak resah. b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantungdad kelayakan ganti rugi, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari jumlah penduduk yang kecewa dengan jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat. c. Dampak negatif dari kegiatan pemindahan tempat parkir pasar bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi penempatansementara. 11. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat sementara, tidak penting, dantolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas pencemaranyang terjadi. b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampakbisa diukur dad jumlah tenaga kerja yang resah dibandingkandenganjumiah pendudukyang akan memperolehmanfaat. c. Dampaknegatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitaspencemaranyang teqadi. B. Pelaksanaan: a.
bampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masukdan parkir bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgangguan. Ib Dampak negatif pekerjaan hidran WC/kamarmandi umum bersifat sementara, tidak pentingdan tolok ukurdampak bisa diukurdari intensitasgangguan. Bali Urban Infrastructure Program
.fal Xl - 4
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
c. Dampak kegiatan penyiapan sarana pengumpulan sampah bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukan dengan membandingkan estetika sebelum dan sesudah penempatan sarana pengumpul sampah. d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. e. Dampak negatif pekerjaan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan. 111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. Dampak negatif operasi tempat parkir dan
pemeliharaan
jalan Ingkungan
dan jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan dampak bisa diukur
kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur
dengan kebisingan, emisi gas buang dari kenalpot
kendaraan, mengamati kondisi kebersihan pelataran parkir kemacetan
di
jalan/digerbang keluarJmasun. b. Dampak negatif
operasi
pemeliharaan
dan
WC/kamar mandi umum bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang
dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur
dengan mengamati kondisi kebersihan WC/kamar mandi umum. c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak
penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan
dan
tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamati kondisi kebersihan pasar. d. Dampak
negatif
operasi
dan
pemeliharaan
saluran mikro drainase bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamati kondisi kebersihan saluran. e. Dampak
negatif
operasi
jalan/gerbang keluar/ masuk
loket dan ruang informasi
dan
pemeliharaan
dan
parkir bisa bersifat tetap atau
sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan yang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan didepan tempat parkir.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Xl - 5
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental Sector
11.2. UPAYA PENGELOLAANLINGKUNGAN Upaya pengelolaan lingkungan untuk proyek PembangunanAreal Parkir P3KT-BUIP secaraumum dapat dilakukansebagaiberikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Untuk kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan informasi rencanaproyekkepadamasyarakatdan instansiterkait. b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan terhadap masyarakat,memberikanganti rugi yang memadai, mengupayakan alih profesi,prioritaskerjauntuktenaga setempat. c. Untuk kegiatanpemEndahan lokasipartir dapat dilakukanupaya penyuluhandan pendekatan kepada penggunajasa parkir, dan mencarikan lokasi sementara yang sesuai. 11.Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan I peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang. sesuai. b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan kepadatanaga keriadari luar, memberikanprioritasuntuk tenaga kerja setempat, menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat. c. Untuk kegiatan pembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel,gudang dsb dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredambising dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatankolam penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau tempat pengganti.
Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Xl - 6
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental
Sector
B. Pelaksanaan: a. Untuk pekeriaan plataran parkir implasemen, loket dan ruang informasi jalan/gerbang keluar/masuk, jalan lingkungan, dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi pengganti/ tanah kosong disekitarproyek,pemindahandan dan perbaikan kerusakanutilitas yangteradi. b. Untuk pekerjaan WC/kamar mandi umum dapat dilakukan upaya penyiraman secara berkala, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan gorong gorong dan tangki sepetik yang tepat dan sesuai, dan pengamanan utilitas. c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampah dapat dilakukan upaya penempatansarana sampah pada tempat yang tepat. d. Untuk pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan petugas latu tintas, pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas yang terjadi. e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, koordinasi dengan petugas lalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti | tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas yang terjadi. 111. Operasidan Pemeliharaan: A. a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaanpelataranparkir, loket dan ruang informasi, jalan/gerbang keluar/masuk, dapat dilakukan upaya pengaturan pembersihan. b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi umum dapat dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkin kepada petugas yang bersangkutan. c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan TPS yangtepat, pengangkutansecepat mungkin,dan pengaturan pelaksanaan. d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat dialkukan upaya pengaturan pembersihan saluran secara periodik.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal Xl - 7
LaporanUmumUKL danUPL
EnvironmentalSector
e. Untuk kegiatanoperasi dan pemeliharaanjalan masuk menuju areal parkir dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, dan koordinasi dengan petugas lalu lintas. 11.3. UPAYA PEMANTAUANLINGKUNGAN Upaya Pemantauan Lingkungan untuk proyek PembanguanAreal Parkir P3KT-BUIP secara umum dapat dilakukansebagai berikut: I. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Pemantauandampaknegatif dan kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan dengan melihatkeresahansosial masyarakatdan rekasi dari instans. lain. b. Pemantauandampaknegatifdari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan dengan melihat kelancaranpelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi masyarakat. c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan areal parkir dilakuk dengan melihat sikap dan persepsi pengguna jasa parkir, dan sikap dan persepsimasyarakat. II. Tahap Konstruksi: A. Persiapan: a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi prasarana. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base camp, bengkel,gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat, kualitas sumberdaya air, kondisipenghijauandisekitarproyek.
Bali Urban InfrastructureProgram
Hal Xl -8
Laporan Umum UKL dan UPL
Environmental
Sector
B. Pelaksanaan: a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaanpelataran parkir, loket dan ruang informasi, jalan/gerbangkeluarlmasuk,dapat dilakukandengan melihat keluhan masyarakat,keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas umum. b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan WC/kamar mandiumum dapat dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas, genangan dan kualitasair, dan kelancaranfungsiutilitas. c. Pemantauandampak negatifkegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah dapat dilakukan dengan melihatkondisiestetikasetempat. d. Pemantauan dampak negatif pekeiiaan mikro drainase dapat dilakukan dengan melihat kemacetan lalu lintas,keluhanmasyarakat,dan genanganair. e. Pemantauan dampak negatif pekeqaan struktur dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas umum. 111. Tahap Operasidan Pemeliharaan: A. a. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaan areal parkir dapat dilakukandenganmelihatkeluhanmasyarakat. b. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaan WClkamanr mandi umum dapat dilakukan dengan melihatberfungsinyasarana dimaksud. c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan sampah ke TPA. d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat dilakukan denganmelihatgenanganair dan kebersihansaluran. e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas didepanpasar.
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal Xl - 9
Laporan Umum RKL dan RPL
12.
Environmental Sector
PROYEKAIR BERSIH
12.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek Air Bersih P3KT BUIP secara umum dapat diberikansebagai berikut: A. SUMBER DAMPAK: 1. Tahap PraKonstruksi: A. a. Survey, meliputi kegiatan pengumpulan data, dan penentuanlokasiproyek. b. Investigasi,meliputi kegiatan pengambilandataprimerlangsungdilapangan. c. Pembebasantanah, meliputi kegiatan pematokan lokasi yang dibebaskan dan pemberianganti rugi atas tanah yang dibebaskankepadapemilikdan penghuni. d. Pemindahan penduduk, meliputi penetapan lokasi pemukiman baru,
dari lokasilamake lokasi pembangunan pemukimanbaru, kegiatantransportasi baru, atau pemberian uang sebagai pengganti biaya kegiatantersebutdiatas. It. Tahap Konstruksi: A. PersiapanPelaksanaan: a. Mobilisasi alat, material dan tenaga kerja, yang meliputi kegiatan pengadaan serta penyimpananmaterial dan alat, serta penempatantenaga kerja di lokasi proyek. b. Pembukaan dan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk, meliputi pekerjaanpenebasan,pembuatan land clearing,cut and fill dan jalan masuk. c. Pembuatan/pengoperasianbase camp, gudang dsb yang meliputi pekerjaan pembangunanbedeng sementara,gudang,bengkel,dan sebagainya. B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air Permukaan): a. Pengeringanlokasi kegiatan dan pengalihanaliran.
Bali Urban Infrastructure Program
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~.....
Hal XlI - 1
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Pekerjaan tanah di badan sungai yang meliputi pekerjaan pembuatan saluran pengelak, pembendungan dan tanggul penahan air, pengerukan dasar, pengeringandan pemulihan aliran. c. Pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkaplainnya, yang meliputi pekejaan pembuatan bangunansipil (rumah pompa,gudang dll), pemasangan peralatanmesin / mekanikal, pekerjaan elektrikaldan pembangunanreservoir dan pelengkapnya. C. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiPemboranSumur (air tanah): a. Pelaksanaanpengeboran I drilling, yang meliputipekerjaanpembuatansumur dalam. b. Konstruksi sumur bor, yang meliputi pekeraan pembuatanbangunan sipil, pemasanganperalatanmesin / mekanikal,perpipaandalambangunan,pekeqaan elektrikal,dan pembangunanreservoirserta pelengkapnya. D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiBangunanPenangkap Mata Air: a. Pekerjaan konstruksi, meliputi pembuatan bangunanpenangkapmata air dan bangunanpelengkaplainnya. E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir: a. Pekerjaantanah. b. Pekeraan sipil (pembuatan reservoir, rumah pompa, bak pelepas tekan,. bangunan pengolah, kantor, bengkel,laboratoriumdsb). c. Pengadaandan pemasangan (pompa sumur bor, unit khlorinator, pompa air baku, pompa air bersih, genset dsb). F. KonstruksiPipaTransmisi dan Distribusi: a. Penggaliantanah, pemasanganpipa, pengetesan pipadan pengurukankembali. b. Pemasangan sambungan pelayanan (sambungan rumah, kran umum, sambungannon domestik) Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Penyadapanair permukaan. Bali Urban Infrastructure Program
., S.
Hal Xil - 2
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Pengambilan air tanah (pemompaan). c. Penangkapan mata air. d. Pengolahan air. e. Distribusi air bersih. f.
Survey kebocoran dan perbaikannya.
B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:
1. Tahap Pra Konstruksi: A.: a. Survey: Penentuan lokasi bangunan dan jalur pipa yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif berupa keresahan masyarakat dan adanya spekulasi tanah. b. Investigasi: Dampak negatif dari kegiatan investigasi adalah merubah peruntukan lahan, keresahan masyarakat, dan adanya spekulasi tanah. c. Pembebasan Tanah: Dampak negatif langsung dari pembebasan tanah adalah hilangnya pemilikan tanah dan
bangunan
serta hilangnya mata pencaharian penduduk sedangkan
dampak tidak langsung berupa rasa tidak puas atas ganti rugi, terhadap
proyek,
timbulnya
spekulasi
tanah
dan
kekecewaan
terjadinya
perubahan
peruntukan lahan. d. Pemindahan Penduduk: Dampak negatif kegiatan ini adalah teradinya perubahan pola hidup, kecemasan terhadap
kondisi lokasi / pemukiman baru dan memudamya
kerukunan
bermasyarakat serta kemungkinan adanya perubahan kebudayaan. IL. Tahap Konstruksi: A. Persiapan Pelaksanaan: a. Kegiatan mobilisasi alat, material dan tenaga kerja akan menimbulkan dampak W,
negatif berupa kecemburuan sosial, terjadinya kerusakan pada prasarana umum dan kemacetan lalu lintas.
Bali Urban Infrastructure Program
Hat Xil - 3
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
b. Kegiatan pembukaan, pembersihan lahan, dan pembuatan jalan masuk diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu),air dan kebisingan, perubahan peruntukan lahan dan hilangnya flora di lokasiproyek. c. Kegiatan pembuatanI pengoperasianbasecamp,gudang dsb, diperkirakanakan menimbulkandampak negatif yang relatif kecil berupa kebisingan, genangan genanganair dan pencemaranbadan air/sumberair. B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air
Baku di
Lokasi Bangunan Sadap (Air
Permukaan): a. Pengeringanlokasi kegiatan dan pengalihan aliran akan menimbulkandampak negatif berupa teliadinya penggenrsanpada sisi lain dari badan sungai akibat membesamyakecepatanaliran, terganggunya pemakaiair di hilir. b. Pekeriaan Tanah di badan sungai akan menimbulkan dampak negatif pencemaranair sungai dan penurunanstabilitasbadan sungai (pelongsoran). c. Pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya dapat menimbulkandampak negatif kebisingandan getaranakibat pemancangantiang pancang. C. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiPemboranSumur (Air Tanah) a. Kegiatan pelaksanaanpengeboran/ drilling akan menimbulkan dampak negatif berupa meningkatnya kebisingan karena operasi drilling rig, dan timbulnya output limbahhasil pemboran. b. Adanya konstruksi sumur bor akan menimbulkan dampak negatif terhadap pemukiman I perumahan berupa pengurangankuantitas air sumur penduduk disekitamya. D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di Lokasi Bangunan PenangkapMata Air : a. Pekerjaan konstruksi akan menimbulkandampak negatif terhadap lingkungan pemukiman t perumahan dan lingkungan fisik berupa perubahan kebiasaan masyarakatpemakaiair, dan kerusakanatau hilangnyaflora.
Bali Urban Infrastructure Program
Hal XII - 4
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
E. Konstruksi BangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir: a. Pekerjaan tanah akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkunganfisik berupa terganggunya tata air dan timbulnya pencemaranudara dan debu. b. Pekerjaan sipil akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan pemukiman / perumahan dan bangunan umum berupa timbulnya kebisingan dan getaran karena pemancangantiang pondasi. c. Pengadaan dan pemasangan peralatan pelengkap lainnya dipericrakan akan menimbulkan sedikit dampak negatif terhadap lingkungan pemukiman I perumahandan bangunanumum disekitamyaberupa timbulnyakebisingan. F. KonstruksiPipa Transmisidan Distribusi: a. Kegiatan penggalian tanah, pemasangan pipa, pengetesan pipa, dan pengurukan kembali dapat menimbulkandampaknegatif terhadap: 1. UngkunganperumahanI pemukiman,pasar dan daerah perdaganganberupa meningkatnyapencemaran(debu), kebisingan,gangguanestetika. 2. Kondisi jalan dan lalu lintas berupa timbulnya kemacetan lalu lintas dan gangguanbagi pemakaijalan lainnya. 3. Utilitas kota seperti jalan, trotoir, saluran drainase,jaringan listrik, telepon dsb berupatimbulnya kerusakankerusakanpada utilitas kota tersebut. b. Kegiatan pemasangansambungan pelayanan(sambunganrumah, kran umum, sambungan non domestik)dapat menimbulkandampak negatif terhadap utilitas kota seperti jalan, trotoir, saluran drainase, telepon dsb berupa timbulnya kerusakanpada utilitas kota tersebut. III. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:
A. a. PenyadapanAir Permukaan: Kegiatan ini akan menimbulkandampak negatifterhadap: 1 Lingkungan
pemukiman/perumahan dan bangunan umum berupa meningkatnyagetaran karena beroperasinyapompa. 2. Pengguna air, terutama pada saat kondisi debit sungai rendah berupa timbulnya konflik dengan pemakai air lainnya,dan timbulnya gangguan pada flora dan fauna air dibagian hilir
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal XiI - 5
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
b. PengambilanAir Tanah (pemompaan): Kegiatan ini akan menimbulkandampaknegatifterhadap: 1. Lingkungan
pemukiman/perumahan dan
bangunan umum
berupa meningkatnya kebisingan karena beroperasinyapompa dan pengaruhnya terhadap sumur penduduk.
2. Sumber daya air tanah berupa terganggunya keseimbangan air tanah, penyusupanair laut dan menurunnyamukaair tanah. c. PenangkapanMata Air: Kegiatan ini dapat menimbulkandampak negatif terhadap masyarakatpemakai air dan tata air berupa konflik pemakaianair dan terganggunyatata air. d. Pengotahanair: Pengolahan air dapat menimbulkandampak negatifterhadap: 1. Pemakaiair (konsumen)berupaair yang berasa,berbau,dan berwama. 2. Lingkungan tanah dan lingkungan air berupapencemaranoleh buangan lumpur dari kegiatan pengolahanair.
e. DistribusiAirBersih: Pendistribusian air bersih dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan pemukiman/perumahandan tata air, berupa terjadinya kecemburuan sosial akibat tidak meratanya distribusi air, dan kemungkinan meningkatnya pertambahan pendudukdan air limbahyangdihasilkannya. f. Survey kebocoran dan perbaikannya: Dampak negatif.dari kegiatan survey kebocoran dan perbaikannyaadalah terhadap: dan perdagangan berupa 1. Lingkungan perumahan/pemukiman/perkantoran meningkatnyapencemaran(debu)dan kebisingan. 2. Utilitas kota (jalan, trotoir, saluran drainase, jaringan listrik, telepon dsb) berupa timbulnya kerusakanpada utilitaskota.
Bali Urban Infrastructure
Program
Hal XII - 6
3
Environmental Sector
Laporan Umum RKL dan RPL
C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK: 1. Tahap Pra Konstruksi: A. a. Dampak negatif dad kegiatan
survey
bisa
bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya memperkecil dampak, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan luas
area yang terkena
proyek dengan luas area kota yang akan memperoleh manfaat. b. Dampak negatif kegiatan penting
atau
tidak
investigasi
penting tergantung
yang sensitif terhadap kerusakan
bersifat tetap atau sementara,
bisa
upaya menghindari daerah daerah
lingkungan,
dan
tolok ukur dampak bisa
dihitung dengan membandingkan luas area sensitif yang terkena proyek dengan luas total area sensitif tersebut, atau
dihitung dengan membandingkan jumiah
penduduk yang resah dengan jumiah penduduk yang akan menerima manfaat. c. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung besamya ganti rugi yang memadai, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk yang terkena pembebasan tanah dengan jumiah
penduduk
yang
akan menefima
manfaat. d. Dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk
yang terkena pemindahan dengan jumiah penduduk yang sudah
tinggal ditempat yang baru tersebut. I.
Tahap Konstruksi:
pelaksanaan: A. Persiapan a. Dampaknegatifkegiatanmobiiisasi alat, material,dan tenagakerjabersifat sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan :jumlah tenaga lokal dengan bukanlokal,jumlahprasaraha mbmbandingkan yangrusakdenganyangtidakrusak, jumiah kemacetanlaIu lintas dengan kefancaran lalulintas. lahandan pembuatan b. Dampaknegatif kegiatan pembukaanI& pembersihan jalanmasukbersifatsementara,tidakpenting,dantolokukurdampakbisadiukur Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal XiI - 7
Laiporan Uimum RKL dan RPL
Environmental Sector
dari tingkat pencemaran
yang
terjadi
dan dibandingkan dengan baku mutu
yang berlaku. c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kebisingan, pencemaran air dan dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku. B. Konstruksi Bangunan Pengambil
Air
Baku
di
Lokasi Bangunan Sadap (Air
Permukaan) : a. Dampak negatif kegiatan pengeringan tokasi kegiatan dan bersifat
pengalihan
aliran
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas penggerusan badan sungai dan terganggunya pemakai air dihilir. b. Dampak negatif pekeliaan tanah di badan sungai bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas penurunan stabilitas badan air dan dibandingkan dengan kondisi normalnya. c.- Dampak negatif pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap
lainnya
bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya penanggulangan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa dihitung jumlah
penduduk
yang mengeluh dibandingkan dengan
yang
dari akan
memperoleh manfaat. C. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Pemboran Surnur (Air Tanah): a. Dampak negatif pelaksanaan pengeboran / drilling bersifat sementara, tidak penting,
dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari jumlah penduduk yang
mengeluh dibandingkan dengan yang akan memperoleh manfaat. b. Dampak negatif sementara,
adanya
penting
atau
konstruksi
sumur
bor
bisa bersifat tetap atau
tidak penting tergantung kuantitas air tanah dan
kuantitas pemakaian, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari jumiah penduduk yang mengeluh dibandingkan dengan jumiah penduduk yang akan memperoleh manfaat. D. Konstruksi Bangunan Pengambil Air di Lokasi Bangunan Penangkap Mata Air: a. Dampak negatif pekeriaan
konstruksi
bisa
bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung dari ada tidaknya perubahan kebiasaan masyarakat pemakai air, dan tolok ukumya bisa dihitung dari jumlah penduduk Bali Urban Infrastructure Program
4',-
Hal XII - 8
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
yang mengeluh dibandingkan dengan jumiah penduduk
yang
Sector
akan
memperolehmanfaat. E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir: a. Pekerjaantanah: Dampaknegatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas terjadinyagangguantata air, pencemaran udara dan debu, dan dibandingkan dengan baku mutu yangberlaku. b. Pekerjaansipil: Dampak negatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas kebisingandan getaran dan dibandingkandengan baku mutu yang berlaku. c. Pengadaandan pemasanganbangunanpelengkaplain: Dampak negatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan membandingkanjumiah masyarakatyang mengeluh dengan masyarakatyang memperolehmanfaat. F. KonstruksiPipa Transmissidan Distribusi: a. Penggaliantanah, pemasanganpipa, pengetesan pipa, dan pengurukankembali Dampaknegatif bersifat sementara,tidak pentingdan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguanyang terjadi. b. Pemasangan sambungan pelayanan (sambungan rumah, kran umum, sambungannon domestik): Dampaknegatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguanyangterjadi. Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A... a. Penyadapanair permukaan: Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara,penting atau tidak penting tergantung upaya mengurangidampak,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgetaran yangterjadi.
Bali Urban Infrastructure
Program.
HuI Xli - 9
Laporan IJmum RKL dan RPL
Environmental
_
Sector
b. Pengambilan air tanah (pemompaan): Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung
upaya pengelolaan dampak yang dilakukan, dan tolok ukur dampak
bisa diukur dari intensitas gangguan. c. Penangkapan mata air: Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung
upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas gangguan. d. Pengolahan air: Dampak negatif bisa bersifat tetap penting
tergantung
atau
sementara, penting
atau
tidak
upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak
bisa diukur dad intensitas gangguan. e.
Distribusi air: Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan dampak, dan tolok"ukur dampak bisa diukur dari keluhan masyarakat.
f.
Survey kebocoran dan perbaikannya: Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung dari upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur intensitas gangguan.
12.2. RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN Rencana Pengelolaan Lingkungan untuk proyek Air Bersih P3KT BUIP secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi: A.: a
Untuk kegiatan survey dapat dilakukan upaya mengikut sertakan masyarakat dari awal, memberikan
informasi rencana proyek pada masyarakat dan instansi
terkait, memberi pengertian kepada masyarakat pemilik tentang nilai tanah.
lBaii Urban Infrastructure Program
Hal Xi - 10
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Untuk kegiatan investigasi dapat dilakukan upaya memberikan penyuluhan, memberikan informasi rencana proyek pada masyarakatdan instansi terkait, memberipengertiankepadamasyarakatpemilik tentang nilai tanah. c. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan upaya penyuluhan dan pendekatan secara aktif terhadapmasyarakat, pemilik dan penghuni, ganti rugi yang memadai serta memberikanpengertian kepada masyarakat tentang pentingnyaproyektersebut. d. Untuk kegiatan pemindahan penduduk dapat dilakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat yang
pindah dan pendekatan terhadap masyarakat
penerima. H1.Tahap Konstruksi: A. PersiapanPelaksanaan: a. Untuk kegiatan mobilisasi alat, material, tenaga ketia dapat dilakukan upaya memberikan prioritas pada tenaga kera lokal, penggunaan material dan peralatan lokal, perbaikanatas prasaranaumum yang mengalami kerusakan akibat kegiatan, serta pengaturan petaksanaan pekerjaan yang dapat mengurangikemacetanlalu lintas. b. Untuk kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang baik, melakukan penyiraman secara berkala untuk mengurangi debu, pengaturan pemotongan pohon (yang berfungsisebagaiperedamsuara dan debu) sesuai kebutuhan, penanamanpohonkembalipadatempat yang kosong. c. Untuk kegiatan pembuatan/pengoperasianbase camp, gudang dsb dilakukan
dapat
upaya
pengaturan pelaksanaanpekerjaan sesuai tata cara yang berlaku, pembuatan sistem drainase sementara yang baik dan pengelolaan limbah pekerja. B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air Permukaan): a. Untuk pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihanaliran dapat dilakukan upaya pembuatan turap sementarapada sisi lain badan sungai, pengaturan pengalih.anair dan melakukan penyuluhanterhadapmasyarakat.
.,
Bali Urban Infrastructure Program
Hal Xi - 11
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental Sector
b. Untuk pekerjaan tanah di badan sungai dapat dilakukanupaya penyuluhan kepadapara pemakai air dihilir serta pemasanganturap sementarapada lereng yang tidak stabil. c. Untuk pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya dapat dilakukan upaya pemakaian sistim konstruksiyang sesuai dengan lingkungan setempat. C. KonstruksiBangunanPengambilAir di LokasiPemboranSumur (Air Tanah): a. Untuk pelaksanaan pengeboran / drilling dapat dilakukan upaya pengaturan waktu pengeborandan pembuatan saluran drainase dan kolam penampung lumpurlimbah. b. Untuk pengadaankonstruksisumur bor dapat dilakukan upaya penyuluhan terhadapmasyarakat disekitarsumurbor. D. KonstruksiBangunanPengambilAir di LokasiBangunanPenangkapMata Air: a. Untuk pekeriaan konstruksi dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan konstruksidan melakukanpenghijauandisekitarnya. E. KonstruksiBangunanPelengkapdan Bangunan PengolahAir: a. Untuk pekerjaan tanah
dapat
dilakukan upaya pengaturan pekerjaan
sehinggatidak mengganggu tata air dan melakukanpenyiramansecara berkala. b. Untuk pekelaan sipil dapat dilakukan upaya pemakaiansistim konstruksi yang sesuaidengankondisisetempat.
f
c. Untukpengadaandan pemasangan bangunan pelengkaplain dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaansebaik mungkin. .FKonstruksiPipaTransmisi dan Distribusi: a. Untuk kegiatan penggalian tanah, pemasangan pipa, pengetesan pipa, dan pengurukan kembali dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaansecara bertahap, bagian per bagian, pengaturankelancaran lalu lintas, pekerjaan dilakukan tidak pada jam-jam sibuk, koordinasi dengan instansi terkait, memindahkanutilitas yang terkena sebelum kegiatan dimulai dan segera memperbaiki kerusakanyangterjadi.
a
-S.
Bali UrbanInfrastructure Program
HatXil - 12
J
LaporanUmumRKL danRPL
EnvironmentalSector
b. Untuk kegiatan pemasangan sambungan dapat dilakukan upaya pengaturan pekerjaan,dan memindahkanutilitas yang terkenasebelum kegiatan dimulai dan segera memperbaikikerusakanyangterjadi. *
|
111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A. a. Untuk
kegiatan penyadapan air
permukaan
dapat dilakukan upaya
pemompaan dengan mengikuti
petunjuk tata cara pelaksanaan yang ada, menggunakan peredam suara pada rumah pompa, melaksanakanlah water managementDAS yang baik, dan memberikan prioritas pemakaianair tersebut sesuaiperaturanyang ada. b. Untuk kegiatan pengambilan air tanah (pemompaan) dapat dilakukan upaya membangun rumah pompa yang kedap suara dan mengatur operasi pompa, mengatur debit pemompaansesuai dengan debit aman air tanah (safe yield), membatasi penggunaan dan mengeloladaerah resapandenganbaik. c. Untuk kegiatan penangkapan mata air dapat dilakukan upaya mengelola
I
daerah resapan dengan baik dan mengoptimasikanpenggunaanair. d. Untuk kegiatan pengolahan air dapat dilakukan upaya pengolahan lumpur sebelum dibuangketempatterbuka. e. Untuk kegiatan distribusi air bersih dapat dilakukan upaya penyuluhan, mendistribusikanair secara merata dan memadukan kegiatan dengan instansi lain. f. Untuk kegiatan survey kebocoran dan perbaikannyadapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,koordinasi dengan instansi terkait dan perbaikan segera kerusakanutilitas yang terjadi.
-t I
_ Bali Urban InfrastructureProgram
__ H1aIXllI-13
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
12.3. RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN Rencana Pemantauan Lingkunganproyek Air Bersih P3KT BUIP secara umum dapat dilakukansebagai berikut: I. Tahap Pra Konstruksi: A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan survey dapat dilakukan dengan melihat masalah yang menonjol, persepsi masyarakatdan instansi lain, dan status tanah. b. Pemantauan dampak negatif kegiatan investigasi dapat dilakukan dengan melihat persepsi masyarakatdan instansilain, serta status tanah. c. Pemantauandampaknegatifdan kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan denganmelihatsikap persepsimasyarakatdan statustanah. d. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk dapat dialkukandengan melihat sikap dan persepsimasyarakat. IH. Tahap Konstruksi: A. Persiapanpetaksanaan: a. Pemantauandampaknegatifdari kegiatan mobilisasialat, material dan tenaga kerja dapat dilakukandengan melihat persepsimasyarakat,kondisi prasaranaumum dan kelancaranlalu lintas. b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembukaan & pembersihan dan pembuatanjalan masuk dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat dan keseimbanganbiologis. c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat,kualitas
j
air, dan kebersihanlokasi. B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Permukaan):
13ali Urban Infrastructure Program
Lokasi Bangunan Sadap (Air
Hat Xrr - 14
Laporan UmumRKL dan RPL
EnvironmentalSector
a. Pemantauandampaknegatif dari pengeringan lokasikegiatan dan pengalihan aliran dapat ditakukandenganmelihat stabilitas tanah, kadar kekeruhanair sungai,stabilitasdan kuantitasaliran. b. Pemantauandampak negatif pekerjaantanah di badan sungai dapat dilakukan dengan melihat kualitas air, keresahan pemakai air di hilir, dan stabilitas lereng. c. Pemantauan dampak negatif pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya dapat dilakukandenganmelihatkeluhanmasyarakat.
j
BangunanPengambilAir Baku di LokasiPemboranSumur (Air Tanah) C. Konstruksi
a. Pemantauandampak negatif pelaksanaan pengeboran / drilling
dapat
dilakukan dengan melihat adanyakeluhanmasyarakatdan kualitasair. b. Pemantauan dampak negatif dari pengadaan konstruksi sumur bor dapat dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat. D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di Lokasi BangunanPenangkapMata
j
Air:
a. Pemantauandampak negatif dar pekerjaan konstruksidapat dilakukandengan melihat keluhan masyarakatdan keseimbanganbiologis. E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir: a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan
I
melihatkeluhanmasyarakat. b. Pemantauandampaknegatif dari pekeraan sipil dapat dilakukan denganmelihat adanyakeluhanmasyarakat. c. Pemantauan dampak negatif dari pengadaan dan pemasanganbangunan pelengkap lain dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat disekitarnya. F. KonstruksiPipa Transmisidan Distribusi: a. Pemantauan dampak negatif dari penggalian tanah. pemasangan pipa, pengetesan pipa, dan pengurukankembali dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakatterhadap pencemaran(debu),kelancaran-alulintasdi lokasi pekerjaan,tingkatrkerusakandan hasil perbaikanutilitaskota. Bali UrbanInfrastructureProgram
Hal Xil - 15
Laporan Umum RKL dan RPL
Environmental
Sector
b. Pemantauan dampak negatif dari pemasangan sambungan pelayanan dapat dilakukan dengan melihat tingkat kerusakandan hasil perbaikanutilitas kota. ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan: A.
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan penyadapanair permukaan dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, konflik pemakai air dan menurunnyadebit sungai. b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengambilanair tanah (pemompaan) dapat dilakukan dengan melihat intensitas kebisingan, keluhan masyarakat karena menurunnyapermukaanair sumur, atau karena teradi penyusupanoleh air laut.
$ t
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan penangkapan mata air dapat dilakukan dengan melihat adanyakeluhan masyarakat. d. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengolahan air dapat dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan tempat pembuangan lumpur dan adanya keluhanmasyarakat. e. Pemantauandampak negatif dari kegiatan distribusiair bersih dapat dilakukan dengan melihat adanya keluhan masyarakatdan kepadatanpenduduk. survey kebocoran dan f. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan perbaikannyadapat dilakukan denganmelihat keluhanmasyarakat.
Bali Urban Infrastructure Program
,
Hat Xil - 16
\~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL KEGIATAN PROYEK TERMINAL P3KT- BUIP
C0AT4tFO~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ hT1~¶Otfltt¶t*fitf
. .
M2) 1-
(3) a
A.
_(4)
Penentuan Lokasi proyek
(5) -
A.
PERSIAPAN
(6)
Timbul keresahan Soslal
Sosial-Ekonomi masyarakal
(7) Keresahan sosial masyarakat Reaksi dart Instansi fain
-
Menyampalkan Informasl rencana proyek pada masyarakat & Instansi lerkalt
-
Penyuluhan dan pendekatan tertiadap masyarakat Memberikan ganti rugi yang memadal
* Lancarnya pelaksanaan ganti rugi
Mengupayakan alih protest Prtotitas keria untuk tenaga setempat
* Sikap dan persepsi masyarakat
Pemilikan tanah, tanaman dan bangunan
Tidak puas untuk besamya ganl rugi Kekecewean terhadap proyek * Hambatan terhadap proyek
* Mata pencartan penduduk
Berubahlhilangnya mats pencarlan sebaglan penduduk
*
D. Pembebasan Tanah
c. Pemindahan pedagang pasar
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENOELOLAAN LINGKUNGAN
PERKIRAAN DAMPAK NEGATIF
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
KEGIATAN YANG 8ERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK
TAHAP No. KEGIATAN PROYEK
Pedageng yang dipindehkan
*
Kecemasan terhadsp kondisl lokasilpenempatan sementara
* Panyutuhsn don pendeketmn pada pedagang pasar
Slkap dan persepsi pedagang pasar
* Penduduk dilokasi penempatan
-
Kecemburuan sosial dan timbul friksl
- Mencarikan lokasi sementara yang sesual
Sikap dan persepsi masyarakat
lingkungan pemukimanl perumahanibangunan umum
*
Mentngkatnya pencemaran udara (debu) dan Kebisingan
- Pengaturan kecepatan kendarsan - Penytraman secara berkata
Keluhan masyarakat
Prasaranatjatan umum
* Kerusakan padda prasaranat )alan umum
* Perbalkentpeningkatan prasarana yang ditalul
Kondisi Prasarana
-
a, Mobilisasi material dan alat-alat besar
-
Pemakalan alat transportast yang sesual b. Mobilisasi tenaga kerja
j
__________________________________
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat
_ _
_
_
_
_
_
_
_
Keresahan dan kecemburuan soslal Konntikdengan adalistiadat keblasaan setempat
*
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Penyuluhan kepada tenaga kerJa darl tuar - Prloritas untuk tenaga kerja setempat * Menghormatl keblasaantadat istladat setempal
.
Keresahan masyarakat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKTERMINAL P3KT- BUIP No.
TAHAP KEGIATANPROYEK (2)
KEGIATANYANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK (3)
KOMPONENLINGKUNGAN YANGTERKENADAMPAK (4)
c. Pembua(an/pengoperasian base camp,bengkel,gudang,dsb.
PERKIRAAN DAMPAK NEGATIF (5)
Lingkunganpemukimant perumahan/bangunan umum
* Sumberdayaair
Meningkatnya pencemaran udara(debu)dan Kebislngan
PELAKSANAAN
a. Pekerjaan jalansetapak,jalan lingkungan,jalanmasukdanparkir
*
Llngkunganpemukiman* perumahandanbangunan
* Sumberdayablologi
()(7) -
Tlmbulnyagenanganalr * Pencemaran padabadanair dansumberair
* Sumberdayabiologi (penghiJauan) S.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
-
Pemakalanslstemdralnase yangbalk Pembuatan kolampenampung .lmbah
Kualitassumberdaya air
-
Penanamanpohonpadatempat kosongatau penggantli
* Kondisiflora (penghijauan) disekitarproyek
Menlngkatnya pencemaran udara(debu)dankebltingan
*
Pengaturenpelaksanaan Penylramansecaraberkala
-
Hllangnyavegetaslpenutup dan fungsllahansemula
-
Penanamanpohonpadalokasl penggantlftanah kosong dlsekltarprayek PangaturanPalaksanaan
* Keselmbangansumberdaya biologi
*
Pemindahandan perbalkan kerusakanyang teriadl
-
. UtllltasUmum(jaringantelpon, PLN,Gas,dsb)
*
* Lingkunganpemuklman/ perumahan/bangunan umum
- Meningkatnya pencemaran udara(debu)dankeblslngan
* *
Penylramansecaraberkala Pengaturankecepatankendaraan
* Kemacelanlalu-lintas
*
Pengaturanlatu-llntas Pemasanganrambu-rambu lalu-llntas
-
Pemakaljalan
* Sumberdayaair (permukaan)
* Utilitasumum(padakedalaman tertentu) c. Penyiapansaranapengumpulan sampah
Keluhanmasyarakat
Gangguanterhadapflora
- Berpindahnya habitatfauna
b. Pekerjaanhidranumum& MCK
Pengaturanpelaksanaan Pemakalanslat peredambising& penyaringan debu
*
Lingkunganpasar
Gangguanpadautliltasumum
- Pangaturanpelaksanaan
-
Terganggunya allranair permukaan Pencemaran kuailtasair
-
Pembuatansistemdralnasedan gorong-gorongyangtepatdan sesual
*
Gangguanpadautilltasumum
*
Pengamananutilitas
- Menurunnya estetika
Keluhanmasyarakat
Kelancaranfungslutilltasumum Ketuhanpenduduk
-
Kelancaranlalu-lintas
-
Genangan-genangan air Kualitasair
*
Kelancaranfungsiutililas
- Penempatansaranasampahyang - Estetikasetempat tepat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKAREALPARKIR P3KT- BUIP
Gangguanlalu-iintas
Lalu-lintas . Udara Saturanair
c, Pekerjaanstruktur
_
Kebisingandan debu
Pengaturandan pengamanan
Terhambatnyaalirandl saluranalr
Suatsaluransementara
-
kemacetan Meningkatnya lalu-lintas
Pengaturanpelaksanaan Koordinasidenganpetugas lalu-llntas
* Sumberdayabiologi
-
Hilangnyavegetasipenutup dan fungsilahan semula
Penanamanpohonpadalokasi kosong pengganti/tanah dl sekitar proyek PengaturanPelaksanaan
habitatfauna Berpindahnya
iII A.
OPERASIDAN PEMELIHARAAN
Lingkunganarealparkir
a. Jalanlingkungandanjalansetapak b. fengumpulansampah
*
c. SaluranMikroDrainase d. Jalanmasukdanparkir
*
Tidak lancartransportasi sampahke TPA
*
Sedimentasidl salurandan penyumbatanolehsampah
Salurandrainase Lingkunganpasar
PenempatanTPS yangtepat
* Meningkatnyavolumesampah - Pengangkutansecepatmungkin
* Transportasisampah
*
kemrcetan Meningkatnya lalu-Hntas
Genanganair
-
Keluhanmasyarakat
- Keseimbangansumberdaya biologi
Kelancaranfungsiutliltasumum
Keluhanmasyarakat
* Pengaturanpembersihan
estetika Menurunnya
TPS
* Volumesampah
Kotomyajalanlingkungan danJalansetapok
Keluhanmasyarakat
Pemindahandanperbalkan kerusakanyang teriadi
Gangguanpadautliliasumum
-
Kemacetandan kecelakaan
denganpetugas
*Ungkungan arealparkir
* UtilitasUmumaaringanteipon. PLN,Gas.dsb)
(7)
(6)
(5)
(4)
b. Peker)aanMikroDrainase (saluran.gorong-gorong)
RENCANA LINGKUNGAN PEMANTAUAN PENGELOLAANLINGKUNGAN
PERKIRAANDAMPAK NEGATIF
KOMPONENLINGKUNGAN YANGTERKENADAMPAK
KEGIATANYANGBERPOTENSI TAHAP DAMPAK MENIMBULKAN KEGIATANPROYEK| (3) . (2)_____.(1)-~' No.
*
*
Keluhanmasyarakat
* Timbunansampah
Pengaturanpeiaksanaan
ke TPA Frekwensipengangkutan
Pengaturanpembersihansaluran secaraperiodik
Genanganair dankeberssihan saluran
Pengaturanpelaksanaan koordinasidenganpetugas lalu-llntas
* Keluhanmasyarakatdan kemacetanlalu-itntas
|
M~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~AAtRIKS PETUNJUK"TEKN:SSRKL & RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN PASAR P3KT- BUIP c c
No.
TAHAP KEGIATAN PROYEKj (2t
KEGIATAN YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
(3)
PERKIRAAN DAMPAK NaGATIF
(5)
(4)
d. Pekerjaan Mikro Drainase (saluran, gorong-gorong)
Lalu-linlas * Udarae - Saluran air
A
.-
S"(It ptUtst
.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (6)
Gangguan lalu-lintas
- Cg(dysi
Kebisingan dan debu
-
* Terhambatnya atiran di
_
____
dengan petugas
Pengaturan dan pengamanan
Kemacelan dan kecelakaan -
Keluhan masyarakat
Bual saluran sementara
Genangan air
Pengaturan pelaksanaan
Keluhan masyarakat
saluran air e. Pekerjaan struhtur (los. lantal. pagar dan lain-lain)
*
Lingkungan pasar
-
Meningkalnya kemacetan lalu-lintas
* Koordinasl dengan petugas
Islu-itntas * Sumber daya biologi
*
Hitangnya vegetasi penutup dan fungsi tahan semula
Penanaman pohon pada lokasi penggantUltanahkosong dl sekitar proyek * Pengaturan Petaksanean
*
Berpindahnya habitat fauna * Ulilitas Umum Uaringan telpon, PLN, Gas, dsb) . A
i
*
Keseimbangan sumber daya biologi
Gangguan pada utilitas umum
Pemindahan dan perbalkan kerusakan yang terjadi
Kelancaran fungsi utililas umum
Kotornya jalan llngkungan dan jalan setapak
Pengaturan pembersihan
Keluhan masyarakat
Melaporkan segera pada petugas yang bersangkutan
Berfungsinya sarana MCK dan hidran umum
OPERASI DAN PEMELIHARAAN a Jaan ilingk ungatndan jalan setapak
*
b. MCK dan hidran umum
Lingkungan pasar Sarana MCK dan hidran umum
- Sumber daya air (permukaan)
c Ponitimpiillal sampall
TPS * Volume sampah -
Transportasi sampah
* Rusaknya sarana MCK dan hidran umum
-
- Pencemaran kualitas air oteh air bekas
*
Menirunnya estetika
*
*
* Mentngkatnya volume sampah
Pengaturan petaksanaan * Sistem penyaluran air bekas yang tepat dan sesual
* Pengangkutan secepat mungkin
* Tidak lancar transportasi sampah ke TPA
d. Saluran Mikro Drainase
* Saluran drainase
*
Sedimentasl dl saluran den penyumbatan oleh sampah
e. Jalan masuk dan parkir
* Lingkungan pasar
*
Meningkatnya kemacetan latu-iintas
Penempatan TPS yang tepat
*
-
Kualitas air permukaan
-
Keluhan masyarakat
* Timbunan sampah
Pengaturan pelaksanaan
* Frekwensi pengangkutan ke TPA
Pengaturan pembersihan saluran secara perlodik
*
Genangan air dan keberssihan saluran
-
Keluhan masyarakat dan kemacetan iau-ilintas
- Pengaturan peiaksanaan koordinasl dengan petugas
-
latu-lintas
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT-BUIP No.
A.
SOSoabudaysmasyarakat Sosia ekonomi
a. Survey(mulaidarnairbakus(d distribusi)
b. Investigasi -
Masarakat Ungkunganfisik L*
Tanah c. Pembebasan
Penduduk d. Pemnindahail
A.
a. Mobilisasiafat, material,tenaga PERSIAPAN keria PELAi%SANAAN
lahan b. Pembukaan& pembersihan jalanmasuk dan pembuatan
Lingkungan *Sosiabudaya Sosialekonomi
-
RENCANA LINGKUNGAN PEMANTAUAN PENGELOLAANLINGKUNGAN (7) (6)
PERKIRAANDAMPAK NEGATIF _ (5
LINGKUNGANYANG TERKENADAMPAK (4)
KEGIATANYANG BERPOTENSI TAHAP DAMPAK MENIMBULKAN KEGIATANPROYEK __ __i ....
masyarakat tanah Spekutlasi
-Keresahan
-
Merubahperuntukanlahan Keresahanmasyarakat Spekulasitanah
*
* Tidak pussatasganti rugi terhadapproyek Kekecewsaan *Spekulasitanahi * Perubahanperuntukanlahan -
Mengtkulaertakanm~asyarakat dardawal rencaneproyekpada *Informnasi masyarakatdan Instansiterkalt *Membefipen ertlankepedamasy. pemilikttg.nilai tanah Penyutuhan Infornasl rencanaproyekpads masyarakatdan Instansiterkait ebrd pengertlankpd. masy. pemliltk& Pnghuni ttg. nilaltanah Penyuluhan& pendekatanaktif & penghunt Ihd.masy.pemhflk Pemb.ganti rugi yangmemadal Memberipengertrankpd.masy. pemlhlk& Penghunl 1g. nltaltanah
Pendudukyang pindah
- Perubahanpolahidup terhadap,kondisl - Penyuluhankepadamasyarakat - Kecemasan yangpindahdan pendekatan baru lokasi/pemuklman terhadapmasyarakatpenerima kerukunan * Memudamya masyarakat * Perubahankebudaysan
Sosialbudayamasyarakat
* Kecemburuansoslat
-
Prloritlastenagakerja lokal materialtokatdan alatlokal Pengaturanpeningkatanprasarana *Perbalkanprasaranaumum
Masatahyangmenonjol Persepsidartinstansilain& masyarakat tanah -Status -
-
Persepsidari Instansilain & masyarakat Status anah
Sikappersepsimasyarakat *Status
tanah
Sikapdan persepslmasyarakat
*
Sikapdanpersepsimasyarakat Kondisiprasaranaumum
* Prasaranaumum
Kerusakanprasaranautnum
* Lalu-tintas
Kemacetan
Pengaturanpelaksanaan
* Kelancaranlalu-lintas
pencemaran Meningkatnys udara(debu),airdan kebisingan
Pengaturanpelaks.pekerjaan secaraberkata Penytraman Mengaturpemotonganpohon (yan berfungslsebagalperedam suaradan de!bu)sesual kebutuhan
- Ketuhanmasyarakat
PerubahanperuntukanIahan * Hilangnyafloradilokasi proye
pohonkemballpada Penanaman tempatyangtowong
-
Llngkunganpemukiman/ penduduk
* Lingkunganfisik
*
Keseimbanganbiotogi
.,
,
.Li.i 1..... 1_
.,,
_:_.'
in.hVA.f'.
_ .1. .............
:1
au.ako
1..
MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL KEGIATAN PROYEK AIR BERSIH P3KT-BUIP No.
ui7
)_L..~
I
..
; '
Lingkungan pemukiman penduduk/bangunan umum
Menlngkatnya kebisingan
* Sumber daya air
. ...genangan
(7)
(6)
-~_______3(4)
c. Pembuatan/pengoperasian base camp. gudang dsb.
I
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PERKIRAAN DAMPAK NEGATIF
LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
KEGIATAN YANG BERPOTENSi MENIMBULKAN DAMPAK
L TAHAP KEGIATAN PROYEK
-
Timbuinya genanganalr Pencemaran pads badan air/
-
Pengaturan pelaksanaan pekerisan
Keluhan masyarakat
Pembuatan sistem drainase sementara yang balk Pengelolaan limbah pekerla
Kualitas air Kebersihan lokasi
sumberair B.
KONSTRUKSI BANGUNAN PENGAMBIL AIR BAKU Dl LOKASI BANGUNAN SADAP (AIR PER. MUKAAN )
a. Pengeringan lokasi pengalihan aliran
kegiatan dan
b. Pekerjaan ianah di badan sungai
C.
KONStRUKSI BANGUNAN PENGAMBIL AIR BAKU Dl LOKASI PEMBORAN SUMUR (AIR TANAH)
-
Badan sungai dan pengguna air
* Air sungai / badan sungai
c. Pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya
- Lingkungan / bangunan umum
a. Pelaksanaan pengeboran / driling
-
Llngkungan pemukiman perumahan dan bangunan umum
-
Sumber daya air
.
Penggerusan pada sisi lain dardbadan sungal akibat penambahan kecepatan allran * Terganggunya pemakal air di hilir
Pemasangan turap sementara Pengaturan pengalihan air Penyuiuhan terhadap masyarakat
* Meningkatnya pencemaran sungal (sementara) Penurunan stabilitas badan sungai (pe_ongsoran)
Penyuluhan kepada pemakal air dihilir Pemasangan turap sementara
Timbulnya kebisingan dan getaran dan getaran karena pemancangan hlangpancang
Meningkatnya kebisingan operasi driling rig * Timbulnya output hasil
pemboran b. Konstruksi sumur bor
-
Pemukiman/ perumahan
Pengurangan kuantitas sumur penduduk disekltamya
-
-
-
-
*
Stabilitas tanah Kadar kekeruhan dalam air sungal Stabilitas & kuantitas aliran
Kuaiitas air Keresahaan pemakal air Stabilitas lereng
Pemakalan sistem konstruksi yang sesual
* Keluhan masyarakat
Pengaturan waktu pengeboran
-
Ketuhan masyarakat
Sistem drainase dan kolom penampung lumpur
*
Kualitas air
Penyuluhan masyarakat sekitar
- Keluhan masyarakat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKI & RPL KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT-BUIP TAHAP KEGIATANPROYEK .= (2) 1)
No.
D.
KONSTRUKSI BANSUNAN PENGAMBILAIR BAKUDI LOKASI BANOUNAN PENANGKAP MATAAIR
,(3)
a. Pekerjaankonsiruksi
E. KONSTRUKSI BANGUNAN PELENGKAP DANBANGUNAN tanah AIR a. Pekerjaan PENGOLAHAN
F. KONSTRUKSI PIPATRANSMISI DAN DISTRIBUSI .
RENCANA PEMANTAUANLINGKUNGAN PENGELOLAANLINGKUNGAN (7j
DAMPAK PERKIRAAN NEGATIF
YANG LINGKUNGAN TERKENADAMPAK
KEGIATANYANGBERPOTENSI DAMPAK MENIMBULKAN
(S(6
-(4)-.
LingkunganpemukimanI perumahan
Merubahkeba saon masyaraketpemakal Konfik pemakalalr
Lingkunganfisik
Hilangnyaflora
late air Terganggunya udaradan debu . Pencemaran
risik Lingkungan
Pengaturan
-
Penghijauandisekitarnya
-
Pengaluranpekerjaan Penylramansecaraberkala
b. Pekerjaansipil(pembualanreservoir rumahpompa,bakpelepaslekan, bangunanpengolah,bengkel, kantor,labolatorium)
Lingkunganpemukiman/ perumahandanbangunanumum
sistemkonstrukslyang - Pemakalan Timbulnyakebislngandan gelarankarenapemencongan sesual tiangpondasl
c. Pengadaandanpemasangan bangunanpelengkaplain (pompa, unitkhlorinalor,gensel dsb).
Lingkungandisekilarnya
Timbulnyakebisingan
a. Penggaiiantanah. pemasangan plpa.pengelesanpipa, don kembali pengurukan
perumahan/ Lingkungan dan pemukiman/perkanloran pasarperdagangan
* Keluhanmasyarakat
biologis Keseimbangan
* Keluhanmasyarakat Keluhanmasyarakat
Keluhanmasyarakal
Pengituranpelaksanaansebalk mungkin
Pengaturanpelaksanaan pencemaran Meningkalnya pekesaendilakukansecara (debu)dankebisngan berlahap,bagianper bagian eltn Gogun(raa Gangguanterhadapkeglalan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~* ekonomilaln
-
Keluhanmasyarakal
. Estelikakurangbalk Gangguanpadapemakalalr
* KondisilalandanIalu-Iintas * Ufiliaskola (alpn, troloar, salurandrainase,jaringan listrik,telepondsb)
-
Timbulnyakerusakankerusakanpadautilitaskota
*
*
Pengaluranlalu-lIntas Pekerjasnlidak padajam-lamsibuk
* Kelancaranlalu-Iintas
Koordinasidenganinstansiterkall & perbalkankerusakanyangteriadi
*
Tingkalkerusakandanhasil perbalkanulililaskola
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT.BUIP No.
TAHAP KEGIATANYANG BERPOTENSI DAMPAK PROYEK' MENIMBULKAN Kt3GIATAN (1)
Ill,
1_ ..............
LINGKUNGAN YANG TERKENADAMPAK
PERKIRAANDAMPAK NEGATIF
b. Pemasangan sambungan pelayanan(sambungan rumah kran umum.sambungannondomestik
Utilitaskota
a. Penyadapanair permukean
Lingkunganpemukiman perumahandanbangunan umum
.
_. 7
.(7)
(5)
(4j ........
_ ___ (3)_
RENCANA PEMANTAUANLINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN
Timbulkerusakanpada utilitaskola
Pengsturanpekedaan Memindahkan utilitasdan memperbalkinya
Tingkatkerusakanutilitasdan hasilperbalkannya
Meningkalnya getarankarena beroperasinya pompa
Pemompean mengikutitatacara peiaksanasnyang ada Menggunakanperedamsuara
Ketuhanmasyarakat
Tlmbulnyakonflikdengan pemakalair lainnys Gangguanpadafloradan faunaalr dibagianhiiir
managementDAS Metaksanakan yang balk
OPERASIDAN PEMELIHARAAN
A.
* Penggunaair
b, Pengambilan air tanah (pemompaan)
-
Lingkungan pemukimanI perumahandanbangunanumum
- Sumberdayaalrtanah
c. Penangkapan mataair
*
Pemakatairdan tata air
Bisingdadpomps Pengaruhpadasumur penduduk
-
- Pemakafair(konsumen)
e. Distribusiair bersih
-
*
Kontlk pemakaianair don terganggunyatataair
Mengelol daerahresapandengan balk penggunaanair Mengoptimast Pengaturanpelaksanaan pengoiahansebaikmungkin
Lingkungantanahdan lingkunganair
otehbuangan Pencemaran lumpurdartpengolahanair
Pengoiahanlumpursebelum dibuang
Lingkunganpemukiman/ perumahan
Tidakmeratanyadistribusiair - Penyuiuhan pertambahan * Dlstribuslsecaremerata Meningkatnya kegiatandengan Memadukan penduduk& alr limbah instansilain
Utilitaskota aatan,trotoar, salurandrainase,jaringanistrik, telepon dsb) *_____._____
- Kebisingan
Terganggunya keseimbangan - Mengatur debit pemompaansesual - Keluhanmasyarakat debitaman,membatasipenggunaan. alrtanah mengeioladaerahresapan * Penyusupanair laut * Menurunnyamukeairtanah
Airberasa,berbaudah berwarna
f. Surveykebocorandan perbaikannya- Lingkunganpemukiman perumahanI perkantorandan pusatperdagangan
Konfik pemakalair Debitsungai
-
-
d. Pengolahanair
Membangun rumah pompakedap suara& mengaturoperasipompa
-
Meningkatnya pencemaran (debu)dan kebisingan Timbulnyakerusakanpada utilltaskota
-
Keluhanmasyarakat
Keluhanmasyarakat *
Keluhanmasyarakat Keluhanmnasyarakat Kepadatanpenduduk
-
Pengaturanpetaksanaan
*
Ketuhanmasyarakat
KoordinasldenganInstansiterkalt Perbatkankerusakan
-
Ketuhanmasyarakat
*
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKAREALPARKIRP3KT* BUIP No., (1),
.PRA A.i
(2)
_
W
KONSTPUKS a. PenentuanLokasiproyek
masyarakat Sosiat-Ekonomi
TimbulkeresahanSoslal
Informasirencana * Keresahansoslalmasyarakat Menyampalkan * ReaksldarlInstansilain proyekpads masyarakat& Instanatterkalt
Tanah b. Pembebasan
Pemilikantenah,tanaman dan bangunan
Tidakpuas untukbesamys gantirugl Kekecewaanterhadapproyak Hambatanterhadapproyek
Penyuluhandan pendekatan terhadapmasyarakat Memberikanganti rugiyang memadal
Matapencarlanpenduduk
c. Pemindahanpedagangpasar -
fl. KQSTUS A. PERSIAPAN
(7)
(6)
_(6)
(4)
(3)
RENCANA PEMANTAUANLINGKUNGAN PENGELOLAANLINGKUNGAN
PERKIRAANDAMPAK NEGATIF
KOMPONENLINGKUNGAN YANGTERKENADAMPAK
KEGIATANYANGBERPOTENSI TAHAP DAMPAK MENIMBULKAN KEGIATANPROYEK
Penyuluhandan pendekatanpada * Sikapdan persepsipelanggan parkir pelangganparkir
terhadapkondisi Kecemasan lokasi/parklrsemerntara
Pendudukdilokasipenempatan
sosialdan Kecemburuan timbutfriksl
* Mencarikanlokasisementara yang sesual
-
pencemaran Meningkatnya udara(debu)dan Kebisingan
Pengaturankecepatan kondaraan * Penytramansecaraberkala
*
Kerusakanpaddaprasarana/ - Perbalkan/penlngkatan praSaranayangdilalul jatanumum
umum * Prasarana/Iatan
-
b. Mobilisasitenagakerja
-
Kehidupantosial ekonomi masyarakat
Lancarnyapelaksanaanganti rugi
Sikapdan persepsimasyarakat
Mengupsyakanalih profesi Psoritat keri untuk tega setempat
*erubahthlangnye mata pencarlansebagianpenduduk
Pemilikkendaraan
lingkunganpemukiman/ umum perumahan/bangunan
a. Mobilisasimaterialdan alat-alat besar
-
Slkapdanpersepslmasyarakat
-
Keluhanmasyarakat
KondisiPrasarana
Pemakalanslat transportasi yang sesual
Penyuluhankepadatenaga Keresahandan kecemburuan keriadarl tuar sosial * Prloritasuntuk tenagakeria Konfik denganadatsetempat istiadatkebiasgansetempat * Menghormatlkeblassan/adat istladatsetempat
-
Keresahanmasyarakat
L.
MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL isEGIATAN
No.
TAHAP KEGIATAN PROYEK
KEGIATAN YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK (1) (3)
t
_
PEMBANGUNAN
KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK
_S) __
c. Pembuatan/pengoperasian base camp, bengkel. gudang, dsb.
PROYEi
_ -
_
PASAR
- Sumber daya air
S.
PELAKSANAAN
a. Pekerjaan jalan setapak. (alan lingkungan, jalan masuk dan parkir
-
Lingkungan pemukiman/ perumahan dan bangunan
-
Sumber daya biologi
b
Pekerjaan hidran umum & MCK
c. Penylapan sarana pengumpulan sampah
-
Gangguan terhadap fora
*
*
Meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan
*
Hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula
*
.
*
_
habitat fauna
* Sumber daya nir (permkuwan)
*
Keluhan masyarakat
Kualitas sumber daya air
Penanaman pohon pada tempat kosong atau pengganti
-
Pengaturan pelaksanaan * Penyiraman secara berkala Penanaman pohon pada lokasl pengganthitanahkosong di sekitar proyek * Pengaturan Petaksanaan
-
Kemacetan lalu-Iintas
Terganggunya aliran air permukaan * Pencemaran kualitas alr
-
-
_
limbah
Gangguan pada utilitas umumn
Meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan *
.___
Pemakaian sistem drainase yang balk Pembuatan kolam penampung
Timbuinya genangan air Pencemaran pada badan air dan sumber air
* Pemakai jalan
* Lingkungan pasar
Pengaturan peiaksanaan Pemakalan alat peredam bising & penyaringan debu
*
Lingkungan pemukiman/ perumahan/bangunan uloml
* Uilitas umum (pada kedalaman tertentu)
(6)
* Meningkainya pencamaran udara (debu) dan Kebisingan
*erpindahnya B * Utilitas Umum (jaringan telpon, PLN, Gas, dsb)
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(5)
.__________________
* Sumber daya biologl (penghijauan)
BUiP
PERKIRAAN DAMPAK NEGATIF
(4)
Lingkungan pemukiman/ perumahantbangunan umum
P3KT
Kondisi nora (penghijauan) disekitar proyek
Keluhan masyarakat
* Keseimbangan sumber daya
biologi
Pemindahan dan perbaikan kerusakan yang terjadi
Kelancaran fungsi utilitas umum
Penyiraman secara berkala Pengaturan kecepatan kendaraan
Keluhan penduduk
Pengaturan lalu-lintas Pemasangan rambu-rambu lalu-iintas
* Kelancaran lalu-Iintas
Pengaturan pelaksanaan
*
Kualitas air
* Pembuatan sistem drainase dan gorong-gorong yang tepat dan sesuai
Gangguan pada utliltas umum
*
Pengamanan utititas
Menurunnya estetika
*
Penempatan sarana sampah yang tepat
Genangan-genangan air
-
Kelancaran fungsi utilitas
Estelika setempat
A. MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL KEGIATANPROYEKPEMBANGUNAN PASAR P3KT- atU1P c__ C __ t^WvR
No. .
TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KEGIATANPROYEK MENIMBULKANDAMPAK
KOMPONENLINGKUNGAN YANGTERKENADAMPAK
(1) __ ~~~~(2)+ _ ___3L_ 1. PRAKQNgMR.,$J A. a. PenentuanLokasiproyek*
(4)
_
c. Pemindahanpedagangpasar
Tidakpuas untukbesarnya ganti rugi * Kekecewasnterhadapproyek H-Hambatan terhadapproyek
Malapencarianpenduduk
-
Pedagangyangdipindahkan * Pendudukditokaslpenempatan
A. PERSIAPAN
a. Mobilisasimaterialdan alat-alat besar
*
tlngkunganpemukiman/ perumahan/bangunan umum
I Prasaranaljalan umum
(6)
TimbulkeresahanSosial
Pemilikantanah,tanaman danbangunan
Berubah/hl1angnya mata s pencariansebaglanpenduduk
Penyuluhandan pendekatan terhadapmasyarakat Memberikangantirug(yang memadal -
Kecemburuansoslaldan tinmbut friksl Meningkatnyapencemaran udara(debu)dan Kebisingan
* Kehidupansosialekononi masyarakat
S t
Keresahansosialmasyarakat Reaksidari Instansilain -
Mengupayakanalihprofesl Prioritaskera untoktenaga setempat
-
* Kerusakanpaddaprasaranat lalan umum
Pengaturankecepalan kendaraan Penylramansecaraberkala Perbalkan/peningkatan prasaranayang dilatul
Lancarnyapetaksanaanganti rugi
Sikapdan persepsimasyarakat
-
Mencarikantokaslsementara yang sesual
-
b. Mobilisasitenagakerja
SU~ II
17)
Menyampalkan Informaslrencana proyekpadam-syarakat& Instansiterkal.
Kecemasanterhadapkondisl - Penyuluhandan pendekatanpada lokasitpenempatan sementara pedagangpasar *
t.W
RENCANA PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
(5)
Sosial-Ekonoml masyarakat
b. Pembebasan Tanah
11. KONTRtKS
PERKIR6.ANDAMPAK NEGATIF
Sikapdanpersepsipedagang pasar Sikapdan persepsimasyarakat
-
Keluhanmasyarakat
KondisiPrasarana
Pemakalanafattransportasi yang sesual
* Keresahandan kecemburuan - Penyuluhankepadatenaga sosiat kerja darl luar * Konnlikdenganadat* Prioritasuntuk tenagakerJa istiadatkebiasaansetempat setempat * Menghormatikebiasaantadat istladatsetempat
- Keresahanmasyarakat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPI. KEGIATANPROYEKTERMINAL P3KT- BUIP a No. (1)
TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KEGIATANPROYEK MEN[MBULKAN DAMPAK (2 -
KOMPONEN LINGKUNGAN YANGTERKENADAMPAK
(3) d. PekerjaanMikroDrainase (saluran,gorong-gorong)
PERKIRAAN DAMPAK NEGATIF
(4)
(5)
* Lalu-lintas
* Gangguanlalu-iintas
* Udara
*
Kebisingandan debu
*
Terhambatnys allrandl
-
Saluranair
RENCANA PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN (6) Wo¶9pAsldenganpetugas
*
(7) -
Kemacetandan kecelakaan
Pengaturandan pengamanan
* Keluhanmasyarakat
Buatsalurmnsementara
-
Genanganair
saturanair e. Pekerjaanstruktur(los,lantai, pagardan lain-lain)
Lingkunganpasar
Meningkatnya kemacetan lalu-Iintas
Pengaturanpelaksanaan Koordinasidenganpetugas ltlu-Ilntas
*
Ketuhanmasyarakat
Sumberdayabiologi
Hllangnyavegetasipenutup danfungsilahansemula
Penanamanpohonpadalokasi penggantlitanahkosong di sekitarproyek PengaturanPelaksanaan
-
Keseimbangansumberdaya biologi
Pemindahandan perbaikan kerusakanyangteriadi
-
Kelancaranfungstutilitasumum
-
III A,
UtilitasUmumUaringantelpon, PLN,Gas,dsb)
habitatfauna Berplndahnya Gangguanpadautililasumum
OPERASIDAN PEMELIHARAAN a. Jalanlingkungandanjalan selapak b. MCKdan hidranumum
Lingkunganpasar
* Kolornyalalanlingkungan danJalansetapak
- SaranaMCKdan hidranumumn * Sumberdayaair (permukaan)
c. Pengumpulan sampah
RusaknyasaranaMCKdan hidranumum *
TPS * Volumesampah
-
* Transporlasisampah d. SaluranMikroDrainase
-
e. Jalanmasukdan parkir
- Lingkunganpasar
Pengaturanpembersihan
Salurandrainase
Meltporkan segerapadapetugas yangbersangkutan
-
flerfungsinyasaranaMCKdan hidranumi,m
Pencemaran kualilasair olehair bekas
* *
Pengaturanpelaksanaan Slstempenyaluranair bekas yangtepat dan sesual
Kualitasair permukaan
Menurunnya estatika
*
PenempatanTPSyang tepat
Keluhanmasyarakat
Menlngkatinya volumesampah * Pengangkutansecepatmungkin
Timbunansampah
Tidaklancertransportasl sampahke TPA
Pengaturanpelaksanaan
Frekwensipengangkutanke TPA
Pengaturanpembersihansaluran secaraperlodik
Genanganair dan keberssihan saluran
*
Sedimentasl di salurandan penyumbatan olehsampah -
Keluhnnniasymrakal
Meningkatnya kemacetan lalu-lintas
*
Pengaturanpeiaksanaan koordinasIdenganpetugas ialu-tintas
-
Keluhanmasyarakatdan kemacetanialu-Iintas