Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
BAHASA JAWA DI DESA KERTODESO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Oleh : Paramita Dewi Anggraeni program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) realisasi fonologis pada bahasa Jawa di Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen; (2) bentuk leksikon pada bahasa Jawa di Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Teknik analisis data menggunakan metode padan dan metode agih, sedangkan teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode informal dan formal. Hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa: tedapat persamaan dan perbedaan antara bahasa Jawa di Desa Kertodeso dengan bahasa Jawa standar. Dari aspek fonologi terdapat sedikit perbedaan yaitu pada vokal /i/ dan /u/ banyak direalisasikan menjadi [I] dan [U]; fonem /i/ direalisasikan menjadi [I]; alis [alIs] fonem /u/ direalisasikan menjadi [U]; bathuk [baṭUk]. Dari aspek leksikon pada bahasa Jawa seperti kata: tigol [tigɔl] yang dalam bahasa Indonesia artinya jatuh, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan tiba [tibɔ]; jekot [jəkot] yang dalam bahasa Indonesia artinya ambil, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan jupuk [jupU?], gendok [gəndok] yang dalam bahasa Indonesia artinya sampai, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan tekan [təkan]. Kata kunci: Fonologi, Leksikon Pendahuluan Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang memiliki wilayah pemakaian yang cukup luas dan jumlah pemakai yang cukup besar. Bahasa Jawa mempunyai berbagai variasi bahasa. Masing- masing variasi mempunyai pemakai yang cukup banyak. Variasi bahasa yang ada menunjukkan bahwa bahasa itu beragam, walaupun variasi tersebut secara umum mempunyai kaidah kebahasaan yang berbeda namun masing-masing mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen merupakan suatu desa yang terletak di wilayah Timur Kabupaten Kebumen. Dengan luas wilayah 292,494 Ha dan jumlah penduduk 3.784 jiwa. Desa Kertodeso terbagi menjadi 6 (enam) wilayah pedukuhan yaitu Dukuh Krajan, Dukuh Kedungsawit, Dukuh Pakel, Dukuh Babaanyar, Dukuh Pathuk Dasar, dan Dukuh Trukan. Secara deskriptif bahasa yang dipakai sehari-
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
74
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
hari ialah menggunakan bahasa Jawa karena hampir keseluruhannya adalah masyarakat Jawa asli. Melihat letaknya di wilayah Timur Kabupaten Kebumen, Desa Kertodeso mendapatkan pengaruh bahasa
dari Kabupaten Purworejo yang
notabene
menggunakan Bahasa Jawa Dialek Yogyakarta(BJDY). Variasi bahasa terjadi karena terdapat dua perpaduan bahasa yaitu antara dialek Bandek dan Ngapak. Keunikan pelafalan dalam percakapan bahasa Jawa mendorong penulis mengadakan penelitian tentang fonologi dan leksikologi bahasa Jawa di Desa Kertodeso Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Kertodeso Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen, sedangkan objek penelitiannya adalah tuturan atau bahasa Jawa di Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode pupuan lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di lingkungan Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen yang berjumlah 3.784 jiwa dan untuk sampel peneliti memilih lima orang. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti sendiri, peneliti juga menggunakan instrument berupa camera digital sebagai alat perekam, alat tulis dan kertas untuk mencatat hasil wawancara. Untuk menganalisis data, digunakan dua metode yaitu metode padan yaitu berupa rekaman dan tulisan dan metode agih utuk meneliti dari segi fonetis bahasa yang ada di Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Hasil analisis dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif. Dalam menyajikan hasil analisis pada bahasa Jawa di Desa Kertodeso dipergunakan teknik yang berupa pemakaian kata-kata biasa serta penggunaan tanda dan lambang. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Berikut pembahasan hasil penelitian di Desa Kertodeso, Kecamatan Mirit, Kabupeten Kebumen. 1. Distribusi pemakaian fonem vokal bahasa Jawa di desa Kertodeso
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
75
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
Fonem Vokal Bahasa Jawa
Variasi Bunyi Vokal Di Desa Kertodeso [a]
[ajeg] ‘tetap’
[salit] ‘haus’
-
[i]
[irəŋ] ‘hitam’
[tigɔl] ‘jatuh’
[kanḍi] ‘karung’
[I]
[IrUŋ] ‘hidung’
[sIkIl] ‘kaki’
[u]
[usrək] ‘gaduh’
[kəḍul] ‘tumpul’
[wolu] ‘delapan’
[U]
[UcUl] ‘lepas’
[pUlUt] ‘getah’
-
[e]
[edan] ‘gila’
[belan] ‘doyan’
[ɛ]
ɛḍək] ‘dekat’
[legɛn] ‘nira’
[o]
[ogor] ‘cuma’
[loro] ‘dua’
[ɔ]
[ɔgrɔk] ‘galah’
[əntɔŋ] ‘habis’
-
/ə/
[ə]
[ənɔm] ‘muda’
[kəjət] ‘kejang’
-
/ɔ/
[ɔ]
[ɔnḍɔ] ‘tangga’
[wrɔtɔ] ‘rata’
/a/
/i/
/u/
/e/
Posisi Awal
Posisi Akhir
Posisi Tengah
-
[suwe] ‘lama’ [bənḍo] ‘golok’
/o/
[lɔŋkɔ] ‘jarang’
2. Distribusi bunyi konsonan bahasa Jawa di Desa Kertodeso Konsona
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
n /b/
[bunḍəl] ‘ikat’
[lɔbɔk]‘kedodoran’
/c/
[carIk] ‘sekdes’
[kəcut] ‘asam’
/d/
[damɛn] ‘jerami’
[kIdUl] ‘selatan’
/ḍ/
[ḍiŋkluk]‘menunduk [kUḍUŋ] ‘jilbab’
[sayub] ‘basi’ [ɔyɔd] ‘akar’ -
’
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
76
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
/g/
[gɔlet] ‘mencari’
[rəgəd] ‘kotor’
[manḍəg]‘berhenti ’
/h/
[hɔwɔ] ‘udara’
[pomahan]‘pekaranga
[awɛh] ‘memberi’
n’ /j/
[jəkot] ‘ambil’
[kəju] ’sebal’
-
/k/
[klalen] ’lupa’
[sɔkɔ] ‘tiang’
[cənḍək] ‘pendek’
/l/
[lɔŋkɔ] ‘jarang’
[bləkɔk] ‘kontul’
[crɔnḍɔl] ‘tikus’
/m/
[məŋko] ‘nanti’
[damu] ‘meniup’
[alUm] ‘layu’
/n/
[nɛkən] ‘memberi’
[bənḍo] ‘golok’
[gləpuŋan]‘tepung ’
/p/
[padɔn] ‘pojok’
[ɛmpɛr] ‘serambi’
[maḍəp] ‘hadap’
/r/
[rajaŋ] ‘mengiris’
[gered] ‘menarik’
[ajur] ‘hancur’
/s/
[səplɔk] ‘selama’
[isin] ‘malu’
[tələs] ‘basah’
/t/
[tɛyɛŋ] ‘bisa’
[pətəŋ] ‘gelap’
[sipət]‘mematikan ’
/ṭ/
[ṭUkUl] ‘tumbuh’
[siṭik] ‘sedikit’
-
/w/
[wəḍi] ‘pasir’
[ḍɛwɛk] ‘sendiri’
-
/y/
[yayu] ‘kakak’
[biyUŋ] ‘ibu’
-
/ng/
[ŋəlIh] ‘lapar’
[suŋu] ‘tanduk’
/ny/
[ñəkəl] ‘memegang’ [añəb] ‘hambar’
[ləncəŋ] ‘lurus’ -
3. Gabungan konsonan yang mengandung /l/ Gabungan
Posisi awal
Posisi tengah
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Posisi akhir
77
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
konsonan /bl/
[blanḍɔŋ] ‘tukang kayu’
[gəmblUŋ] ‘gila’
-
/kl/
[klɔsɔ] ‘tikar’
[diŋklik]‘kursi’
-
/pl/
[plikət] ‘lengket’
[səplɔk] ‘selama’
-
/ml/
[mlebɛr]‘menjalar’
-
-
/sl/
[slilit] ‘sisa makanan’
-
-
/tl/
[tləṭIs] ‘gerimis’
-
-
/gl/
[gləpuŋan]‘tepung’
/ŋl/
[ŋliwət] ‘menanak nasi’
[jaŋgləŋ] ‘berdiri’
-
-
-
Posisi tengah
Posisi akhir
[səbrɔt] ‘merobek’
-
-
-
4. Gabungan konsonan yang mengandung /r/ Gabungan konsonan
Posisi awal
/br/
[brog] ‘jembatan’
/cr/
[crinḍil] ‘basah kuyup’
/sr/
[srənḍal] ‘sandal’
/wr/
[wrIŋIn] ‘beringin’
/gr/
[grɔwɔŋ]‘berlubang’
[gɔgrɔg] ‘gugur’
-
/mr/
[mrəŋut]‘cemberut’
[səmrɔmɔŋ]‘panas’
-
/kr/
[krɔpɔs] ‘rapuh’
-
-
/pr/
[prei] ‘libur’
/dr/
[drajat] ‘pangkat’
[usrək] ‘gaduh’ -
[kəmprɔh] ‘jorok’ -
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
-
-
78
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
/tr/
[trɔcɔh] ‘bocor
/nr/
[nrabas] ‘potong jalan’
[putra] ‘anak’
-
-
-
5. Leksikon khas di desa Kertodeso Pelafalan (fonetis) Leksikon Kertodeso
Arti
BJ Baku
[jəkot]
[jupU?]
jekot
‘ambil’
[mbike]
[nəmbe]
mbike
‘baru saja’
[jaŋgləŋ]
[ŋadək]
janggleng
‘berdiri’
[kəju]
[nəsu]
keju
‘marah’
[tigɔl]
[tibɔ]
tigol
‘jatuh’
[tləṭIs]
[grimis]
tlethis
‘gerimis’
[səplɔk]
[kawIt]
seplok
‘selama/semenjak’
[belan]
[doyan]
belan
‘doyan’
[nɛkən]
[awɛh]
neken
‘memberi’
[gendok]
[təkan]
gendok
‘sampai’
[neseh]
[minggIr]
neseh
‘minggir’
[jamprɔŋ]
[poni]
jamprong
‘poni’
[əntɔŋ]
[ənte?]
entong
‘habis’
Simpulan Simpulan dalam penelitian ini yaitu tedapat persamaan dan perbedaan antara bahasa Jawa di Desa Kertodeso dengan bahasa Jawa standar. Dari aspek fonologi terdapat sedikit perbedaan yaitu pada vokal /i/ dan /u/ banyak direalisasikan menjadi [I] dan [U]; fonem /i/ direalisasikan menjadi [I]; alis [alIs] fonem /u/ direalisasikan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
79
Vol. /0 4 / No. 02 / Mei 2014
menjadi [U]; bathuk [baṭUk]. Dari aspek leksikon pada bahasa Jawa seperti kata: tigol [tigɔl] yang dalam bahasa Indonesia artinya jatuh, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan tiba [tibɔ]; jekot [jəkot] yang dalam bahasa Indonesia artinya ambil, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan jupuk [jupU?], gendok [gəndok] yang dalam bahasa Indonesia artinya sampai, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan tekan [təkan]. Daftar Pustaka Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyani, Siti. 2008. Fonologi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publiser.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
80