1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan
pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau peradaban yang di dalamnya termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi tanpa bahasa, karena hampir semua aktivitas manusia memerlukan bahasa (Kushartanti & Multamia RMT Lauder..et.al, 2005). Seperti di Indonesia, bahasa resmi yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang diputuskan berdasarkan ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928. Sumpah Pemuda tahun 1928 menelurkan "Satu Nusa", "Satu Bangsa", "Satu Bahasa"; pada kata "Satu Bahasa" bukan berarti mengarah ke paham kebangsaan yang sempit, namun yang tersirat adalah setiap etnik atau suku bangsa mempunyai satu bahasa persatuan yang sama, menetapkan bahasa persatuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang bisa diterapkan di seluruh negeri bukan berarti meniadakan penggunaan bahasa ibu dari masing-masing suku bangsa, juga bukan berarti meniadakan bahasa asing. Tidak seperti bahasa asing pada umumnya (Bahasa Inggris, Bahasa Arab), di Indonesia perkembangan Bahasa Mandarin menjadi terhambat ketika pemerintah Orde Baru membatasi segala hal yang berbau China dan Bahasa Mandarin pernah dilarang
2
penggunaannya. Hal ini secara tidak langsung juga menghapus hak-hak mereka. Kejadian ini berlangsung dari tahun 1966-1998, yang diperkuat dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor 016 Tanggal 16 juli 1966 tentang penutupan sekolah yang berbahasa pengantar China. Akibat dikeluarkannya keputusan ini, semua sekolah maupun kursus-kursus berbahasa pengantar China terpaksa dibubarkan dan diperkirakan banyak China peranakan yang sama sekali tidak bersekolah. Selain itu Presiden Soeharto juga mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 14 Tanggal 6 Desember 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China yang berisi larangan bagi etnik China di Indonesia melaksanakan tata cara ibadat dan adat istiadat di depan umum. Pada tahun 2000, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang pencabutan Inpres No 14 Tahun 1967. Peraturan ini memperbolehkan China peranakan untuk kembali melaksanakan kepercayaan dan adat istiadat mereka secara bebas. Dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden ini membuat Eksistensi China peranakan semakin diakui dan China peranakan mendapatkan kembali kebebasan dalam menggunakan Bahasa Mandarin dan melaksanakan kepercayaan dan adat istiadat mereka. Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
3
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan China, Bahasa Mandarin juga mengalami perkembangan pesat. Saat ini Bahasa Mandarin tidak hanya diminati oleh Warga Negara Indonesia keturunan China saja, tetapi juga sangat diminati oleh masyarakat Pribumi. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan asing yang berasal dari Negara China membuka cabang atau kantor perwakilan dagangnya di Indonesia. Selain itu Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa resmi PBB. Bahasa Mandarin adalah bahasa resmi negara China, Taiwan, Singapura. Komunitas masyarakat China yang cukup banyak tersebar luas hampir di seluruh negara dan kemajuan ekonomi dari Negara China membuat Bahasa Mandarin menjadi sangat penting untuk dikuasai. Oleh karena itu tidak sedikit negara menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua setelah Bahasa Nasional mereka. Hal inilah yang menyebabkan sekarang ini banyak orang-orang dari berbagai negara mulai belajar Bahasa Mandarin, khususnya adalah Indonesia. Semenjak Era Reformasi Bahasa Mandarin di Indonesia semakin lama semakin berkembang. Hal ini dapat ketahui dari banyaknya sekolah-sekolah yang memasukkan pelajaran Bahasa Mandarin, banyak didirikannya tempat-tempat kursus, baik yang resmi maupun tidak resmi, seperti les privat. Saat ini sekolah-sekolah di daerah Jelambar sudah memasukkan Bahasa Mandarin menjadi kurikulum atau pun ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh murid-murid sekolah tersebut. Hal ini menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana perkembangan Bahasa Mandarin di bidang Pendidikan khususnya di daerah Jelambar.
4
1.2
Identifikasi Permasalahan Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin meneliti mengenai perkembangan
pendidikan Bahasa Mandarin sejak era reformasi di sekolah-sekolah daerah Jelambar. 1.3
Ruang Lingkup Penulis akan membatasi penelitian
dengan
masalah
perkembangan
pendidikan Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah jelambar sejak era reformasi baru sampai Mei 2006 1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penulisan penelitian ini adalah menggambarkan perkembangan
Bahasa Mandarin jaman era reformasi sampai saat ini di daerah Jelambar. Selain itu juga memprediksi perkembangan Bahasa Mandarin di masa yang akan datang. Manfaat penulisan penelitian ini diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Mandarin, sehingga Bahasa Mandarin dapat terus berkembang dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. 1.5
Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan cara
memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan skripsi ini, baik dari buku, internet, wawancara dari sekolah-sekolah di daerah Jelambar.
5
1.6
Sistematika Penulisan Penulis membagi skripsi ini menjadi lima bab. Berikut ini adalah gambaran
susunan skripsi yang akan disusun oleh penulis. Bab 1 :
Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori Bab ini membahas teori dan definisi mengenai
perkembangan
Bahasa Mandarin, pendidikan dan era reformasi. Bab 3 : Analisis Data Bab ini membahas mengenai sejarah masyarakat China di Indonesia, perkembangan sekolah berbahasa pengantar China setelah Indonesia merdeka, faktor pendukung dan penghambat perkembangan Bahasa Mandarin dari era orde baru sampai era reformasi, Perkembangan Bahasa Mandarin sejak era reformasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia, dan perkembangan Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Jelambar.
6
Bab 4 : Simpulan dan Saran Bab ini akan membahas kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang berguna bagi mahasiswa. Bab 5 : Ringkasan Bab ini akan membahas ringkasan isi skripsi dari bab-bab sebelumnya.