RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL MOTOR D.C. 50 – 003 – 1
BUKU INFORMASI
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
0/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Daftar Isi
Electrical
Halaman
Bagian - 1
2
Pendahuluan
2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
2
Disain Modul
2
Isi Modul
3
Pelaksanaan Modul
3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi
4
Hasil Pelatihan
5
Pengenalan
5
Prasyarat
5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
5
Keselamatan Kerja
6
Bagian - 2
7
Prosedur Motor D.C.
7
Motor D.C
7
Percobaan Prinsip-prinsip Motor D.C.
17
Daftar istilah
18
Standar Nasional Kompetensi OPKR 50-003B
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
1/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Nasional OPKR-50-003B.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusiinstitusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.
Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
2/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
3/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja memberikan jawaban pada Buku Kerja mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen-elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Rentang Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Petunjuk Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level 1 2 3
Numerasi Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
4/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
5/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Hasil Pelatihan Peserta akan dapat menjelaskan cara kerja motor dc sederhana. Menjelaskan prinsip aturan tangan kiri Flemming. Menjelaskan E.M.F. dan efeknya terhadap arus angker dinamo. Mengenali komponen motor d.c dan menjelaskan kegunaannya. Menjelaskan fungsi pembalikan arah arus Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan motor, torsi dan arahnya.
Pengenalan Motor D.C. digunakan dalam berbagai aplikasi pada kendaraan bermotor. Pemahaman tentang komponen motor d.c. sederhana dan cara kerjanya merupakan persyaratan dasar untuk mendiagnosa dan memperbaiki sistem listrik. Hasil pelatihan ini akan membantu anda mengembangkan ketrampilan yang anda perlukan agar mengenali komponen-komponen dan cara kerja motor d.c. sederhana.
Prasyarat Sebelum memulai modul ini, anda harus menyelesaikan semua subyek yang berkaitan.
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugastugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
6/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Keselamatan Kerja Umum Peraturan Kesehatan dan Keselamatan OPKR 10-016B merujuk pada Peraturan Kesehatan dan Keselamatan, 1986 serta buletin-buletin keselamatan. Baca dan patuhi lembar peraturan yang diberikan sebelum melaksanakan semua materi yang ada pada modul ini. Pribadi Ikuti semua peraturan pada OPKR 10-016B, yaitu : Perauturan Kesehatan dan Keselamatan dalam Industri Otomotif Pencegahan kecelakaan Peralatan pemadam kebakaran Pengenalan pada peralatan tangan maupun listrik Penggunaan dan perawatan peralatan tangan maupun listrik Khusus Semua langkah pencegahan dan prosedur yang ditetapkan oleh pabrik pembuat dalam menggunakan peralatan dan kendaraan harus dipenuhi selama dilaksanakannya praktikum atau dalam bekerja dengan kendaraan bermotor. Secara khusus : Partisipan harus mengetahui peraturan mengenai sistem tegangan maksimum yang diijinkan. Catatan : Aliran arus konvensional digunakan dalam seluruh modul ini, artinya arus mengalir dari positif menuju negatif.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
7/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Bagian - 2 Prosedur Motor D.C. Motor D.C. Sederhana Motor listrik adalah sebuah mesin yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor bekerja karena ada gaya yang bekerja pada konduktor yang melewatkan medan arus dan medan magnet yang ditimbulkan oleh angker dinamo. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan kawat yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan d.c. dari baterai menuju ke lilitan dengan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Gambar 1. Motor D.C. sederhana Catatan : Kumparan satu lilitan kawat pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
8/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor . Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.
Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor. Catatan : Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
9/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo
Gambar 4. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub. Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.
Gambar 5. Reaksi garis fluks. Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gayagaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
10/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Aturan Tangan Kiri Flemming Aturan tangan kiri Fleming bisa digunakan untuk menentukan : pergerakan konduktor arah garis fluks arah aliran arus Letakkan jempol, jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri sehingga membentuk sudut siku-siku satu sama lain. 1. Arahkan jari telunjuk pada arah garis gaya fluks bekerja. 2. Arahkan jari tengah pada arah aliran arus. 3. Maka jempol tangan akan menunjukan pada arah gaya bekerja pada konduktor.
Gambar 6. Aturan Tangan Kiri Fleming Catatan : Untuk membantu mengingat aturan tangan kiri Fleming menghubungkan huruf-huruf sebagai berikut : Travel (pergerakan) = Thumb (jari jempol) Flux lines (garis fluks) = Forefinger (jari telunjuk) Current flow (aliran arus) = Centre finger (jari tengah)
anda
bisa
Coba gunakan aturab tangan kiri Fleming untuk gambar 7. Catatan : Simbol dot () pada konduktor menandakan aliran arus bergerak menuju ke arah anda. Simbol silang (+) pada konduktor menandakan arah arus bergerak menjauhi anda.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
11/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 7. “Efek Motor” yang ditimbulkan oleh arus listrik. Electromotive Force (EMF) / Gaya Gerak Listrik EMF induksi biasanya disebut EMF Counter. atau EMF kembali. EMF kembali artinya adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang melawan tegangan yang diberikan padanya. Teori dasarnya adalah jika sebuah konduktor listrik memotong garis medan magnet maka timbul ggl pada konduktor.
Gambar 8. E.M.F. Kembali. EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik dengan arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada tahun 1834 bahwa “arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan yang menyebabkannya”. Hal ini disebut sebagai Hukum Lenz. Timbulnya EMF tergantung pada: kekuatan garis fluks magnet jumlah lilitan konduktor sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
12/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Tidak ada arus induksi yang terjadi jika angker dinamo diam. Motor Seri Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Lihat gambar 9. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF. kembali dan peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama ada beban. Arus lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar. Catatan : Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.
Gambar 9. Motor dengan kumparan seri. EMF kembali mencapai maksimum jika kecepatan angker dinamo maksimum. Arus yang disedot dari catu daya menurun saat motor makin cepat, karena EMF kembali yang terjadi melawan arus catu daya. EMF kembali tidak bisa sama besar dengan arus EMF. yang diberikan pada motor d.c., sehingga akan mengalir searah dengan EMF yang diberikan. Karena ada dua EMF. yang saling berlawanan EMF kembali menghapuskan EMF. yang diberikan, maka arus yang mengalir pada angker dinamo menjadi jauh lebih kecil jika ada EMF kembali. Karena EMF kembali melawan tegangan yang diberikan maka resistansi angker dinamo akan tetap kecil sementara arus angker dinamo dibatasi pada nilai yang aman.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
13/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Komponen dan Fungsi Motor D.C.
Gambar 10. Komponen motor D.C.
Angker dinamo terdiri dari lilitan kawat yang menghasilkan medan magnet jika dialiri arus. Angker dinamo dapat berputar dengan bebas pada porosnya yang disangga oleh bantalan poros pada kedua ujungnya.
Komutator terpasang pada ujung batang/poros angker dinamo. Komutator terbuat dari dua semen tembaga yang dihubungkan dengan konduktor angker dinamo. Kedua segmen komutator diisolasi satu sama lain maupun terhadap poros. Komutator merubah arah aliran arus menuju angker agar angker dinamo dapat selalu berputar.
Sikat biasanya terbuat dari campuran tembaga karbon dan ditempelkan pada komutator dengan didorong oleh pegas. Sikat mengalirkan arus dari catu daya d.c. pada angker dinamo yang berputar.
Magnet kumparan menghasilkan medan magnet di antara kedua kutubnya. Aksi yang terjadi antara medan magnet angker dinamo dan medan magnet kutub-kutub kumparan menyebabkan angker dinamo berputar.
Catatan : Penjelasan tentang komponen-komponen di atas berlaku untuk motor d.c. sederhana. Motor listrik yang digunakan pada kendaraan bermotor jauh lebih efisien karena komponen-komponennya sudah dimodifikasi. Perubahan yang jelas adalah :
Angker dinamo terdiri dari sejumlah laminasi besi lunak yang dipasang pada batang poros. Laminasi membentuk inti dengan ruangan untuk memuat konduktor lebih banyak (lilitan angker dinamo).
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
14/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Komutator mempunyai jumlah segmen yang banyak sehingga bisa digunakan lilitan angker dinamo yang banyak.
Gambar 11. Angker dinamo
Gambar 12. Kotak Sikat
Lebih dari dua sikat yang bisa dipasang, bisa tiga atau empat. Lihat gambar 12. Medan magnet bisa diganti dengan sepatu kutub (pole shoe) yang bisa digunakan untuk lilitan kawat yang banyak.jika arus mengalir melalui lilitan tersebut sepatu kutub akan menjadi elektromagnet yang sangat kuat. koil-koil ini disebut medan coil atau medan magnet. Seringkali dipasang lebih dari dua pole shoe. Lihat gambar 13.
Gambar 13. Medan Coil Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
15/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Komutasi/Pembalikan Arus Motor D.C. Tegangan catu daya d.c. dihubungkan pada angker dinamo melalui sikat yang menempel pada komutator. Secara otomatis komutator membalik hubungan antara angker dinamo dan catu daya d.c. sehingga konduktor berputar pada arah yang tepat terhadap medan magnet, maka angker dinamo akan selalu berputar.
Gambar 14. Komutasi Komutator berputar bersama dengan angker dinamo. Jika angker dinamo berputar setengah putaran tiap segmen komutator terputus kontaknya dengan satu sikat dan berganti terhubung dengan sikat yang lain. Lihat gambar 14. Oleh karena itu bagian angker dinamo yang paling dekat dengan kutub selatan akan selalu terdesak ke atas sedangkan yang paling dekat dengan kutub utara selalu terdorong ke arah bawah. Aksi ini membuat angker dinamo tetap berputar. Jika jumlah lilitan konduktor dan segmen komutator makin banyak maka akan dihasilkan putaran yang lebih kuat.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
16/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Kecepatan Motor DC Kecepatan motor dipengaruhi oleh kekuatan fluks medan magnet, arus angker dinamo dan jumlah konduktor, serta nilai EMF kembali yang ditimbulkan. Gambar 15 menunjukkan magnet permanen motor d.c. Pengontrolan torsi atau kecepatan dilakukan dengan merubah tegangan catu daya angker dinamo.
Gambar 15. Motor magnet permanen. Torsi Motor DC Torsi tergantung pada jumlah dan ukuran konduktor pada kedua kumparan maupun pada angker dinamo. Konduktor berat dan besar memiliki resistansi listrik sangat rendah memungkinkan arus yang besar mengalir dalam motor dan menghasilkan torsi yang besar (motor starter). Arah putaran Motor DC Arah putaran angker dinamo tergantung pad posisi kutub medan magnet serta arah arus yang mengalir melewati angker dinamo. Pada motor d.c. dengan kumparan magnet permanen, perubahan polaritas pada angker dinamo (arah aliran arus) akan merubah arah putaran angker dinamo. Catatan : Kecepatan dan torsi motor juga bergantung pada susunan lilitan. Lilitan seri, melangsir dan komposit (gabungan) mempunyai karakteristik berbeda.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
17/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Percobaan Prinsip-prinsip Motor D.C. Motor Listrik 1.
Susun peralatan seperti gambar 16.
Gambar 16. Susunan peralatan untuk mendemonstrasikan “efek motor”. 2.
Atur catu daya pada 12 Volt DC.
3.
Nyalakan power supply. Angker dinamo harus berputar (jika angker dinamo tidak berputar bantu dengan sedikit putaran tangan untuk memberi start).
4.
Naikkan tegangan menjadi 14 volt dan perhatikan akibatnya.
5.
Balik terminal catu daya dan perhatikan pengaruhnya.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
18/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Daftar istilah Angker Dinamo Inti besi yang dilaminasi sebagai tempat kumparan dan berputar di antara kutub magnet kumparan pada motor d.c. E.M.F. Kembali Tegangan induksi yang diinduksi pada angker dinamo motor d.c. yang disebabkan koil angker dinamo yang memotong flux medan magnet. Konduktor Jalur arus listrik. Semua bahan yang mengalirkan arus. Komutasi/Pembalikan arus Metode merubah hubungan antara angker dinamo dan catu d.c. sehingga konduktor berputar dengan arah yang tepat terhadap medan magnet untuk menjaga agar angker dinamo tetap berputar. Motor dengan kumparan komposit Motor d.c. di mana angker dinamo dan kumparan sebagian terhubung seri sebagian paralel. Arus Searah Arus listrik yang mengalir dalam satu arah melalui suatu konduktor. Electromagnetik Force (EMF)/Gaya Gerak Listrik Gaya yang bisa menimbulkan arus listrik pada rangkaian. Aturan Tangan Kiri Fleming Metode untuk menentukan arah pergerakan konduktor jika berada dalam medan magnet. Fluks Medan magnet yang terjadi di sekitar konduktor yang mendapat energi atau magnet permanen Tegangan Induksi Tegangan yang terjadi pada konduktor jika terdapat perubahan medan antara konduktor tersebut dengan garis fluks magnetis. Laminasi Inti angker dinamo yang terdiri atas lembaran-lembaran besi lunak untuk mengurangi arus eddy sekecil mungkin. Hukum Lenz “Arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan yang menyebabkannya”. Hukum ini diberi nama sesuai dengan nama HF. Emil Lenz. Medan Magnet Daerah di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh energi magnet. Efek Motor Gaya putar yang terjadi pada angker dinamo yang ditimbulkan oleh medan magnet di sekitar konduktor angker dinamo yang bereaksi dengan kumparan magnet utama. Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
19/19
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Rangkaian Paralel Rangkaian yang memiliki lebih dari satu jalan bagi arus untuk mengalir. Motor Magnet Permanen Motor listrik yang memiliki magnet permanen. Polaritas Menandakan apakah suatu terminal catu daya positif atau negatif. Resistansi Sifat rangkaian listrik yang cenderung mengurangi aliran arus. Tegangan potensial Gaya listrik dalam satuan volt, bisa positif atau negatif. Resistansi Sifat rangkaian listrik yang menurunkan aliran arus. Segmen Bagian dari keseluruhan. Rangkaian Seri Rangkaian yang hanya mempunyai satu jalur bagi aliran arus. Motor Lilitan Seri Motor yang kumparan magnet dan angker dinamo-nya terhubung secara seri, misalnya motor starter. Motor dengan Lilitan Melangsir Motor yang kumparan magnet dan angker dinamo-nya terhubung secara paralel, misalnya motor wiper kaca depan mobil. Melangsir Rangkaian Listrik by pass. Suatu rangkaian atau komponen yang diparalel. Torsi Gaya memilin atau memutar, biasanya dinyatakan dalam Newtonmeter.
Motor D.C. 50-003-1 Buku Informasi Versi September 2002
20/19