BAHA A
DALAM
NOMOR 133
USAST A GUNTIN AN
DAN
A G USTUS 1996
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBAN GAN BAHASA Jalan Daksinapati Barat IV Jakarta 13220. Telepon 4896558
DAFTAR ISI
BAHASA
BAHASA D./yERAH-ULASAN
Masyarakat Indonesia Cenderung Lupakan Bahasa Daerahnya
1
BAHASA INDONESIA-ISTILAH
Kosakata Hari Ini
2
Kosakata Hari Ini
2
Kosakata Hari Ini
3
Kosakata Hari Ini
3
Kosakata Hari Ini
4
Karaus Akomodasi
4
Kamus Transportasi
5
Kosakata Hari Ini
5
Kosakata Hari Ini
6
Kosakata Hari Ini
6
Kosakata Hari Ini
7
Kosakata Hari Ini
7
Kamus Akomodasi
8
Kamus Transportasi
8
Kamus Boga
g
Kosakata Hari Ini
g
Kosakata Hari Ini
10
Kosakata Hari Ini
10
Kosakata Hari Ini
H
Kosakata Hari Ini
'
H
Kosakata Hari Ini
12
Kosakata Hari Ini
12
Kamus Perjalanan
13
Kosakata Hari Ini ...,,
13
Kamus Boga
14
Kamus Akomodasi
14
Kosakata Hari Ini
15
Kosakata Hari Ini
15
Kosakata Hari Ini > • ..
16
Kosakata Hari Ini
15
Kosakata Hari Ini Kosakata Hari Ini
Kamus Boga Kamus Perjalanan
j^g
Kamus Boga
19
Kosakata Hari Ini Kosakata Hari Ini
19
20
Kosakata Hari Ini
20
BAHASA INDONESIA-PEMBIN'AAN
"Eksit Berikut" di Tol Jagorawi Pcnggunaan Kata Meskipun, Tetapi dan Melainkan Dari Musyawarah Ke Konferensi
..
2i 21 22
IVarisan
Bentuk - Isasi Pada Kata Dari Koramil Sampai Kostrad Kursus Kilat Bahasa Indonesia di Mongolia Kata Batu Mulia dan Kebakuan Bentuk Tulisnya Bentuk Kalimat Nonbaku Aneka Rujak Vie-Ai-Pie yang Membingungkan Beberapa Saran dalam Surat Menyurat Bahasa Indonesia Sepanjang Jalan
^>5 26 27 27 9g jq 51 32 33
BAHASA INDONESIA-PENGAJ.\RAN
Menyibak Dominasi Pembelajaran Bahasa dalam Kurikulum
34
BAHASA INDONESIA-PENGARUH ASING
Iklan Berbahasa Indonesia Baik 11 Agustus, Solo Harus Bebas Istilah Asing Tim Penertiban Bersitegang: Ada yang Mokong Merubah Istilah
35 35 37
Prof. Abdul Rauf Tarimana: Masyarakat Cenderung Lupakan Bahasa Daerahnya
.
34 Perusahaan Belum Mau Mengganti Papan Namanya Batas Toleransi 17 Agustus: Masih Banyak Nama Bahasa Asing
38
39 40
Di Bali, Papan Reklame Asing Dibongkar
Iklan di "The Peak" Berbahasa Indonesia
42
Pembersihan Papan Nama Berbahasa Asing dari Kota Magelang
43
Reklame Berbahasa Asing Ditertibkan
Bila Tak Diganti, Izin akan Dicabut
44
Operasi Penertiban Papan Nama Asing
45
Reklame Berbahasa Asing Ditertibkan " Gemar Menyela Bahasa Indonesia: "Keep in Touch" dan "Bo Ceng Li" Indonesianisasi Papan Nama Belum Sesuai Kaidah Bahasa
46 47 49
BAHASA INDONESIA-ULASAN
Indonesianisasi dan Rasa Cinta Bahasa Kita
SO
36 Tahun Bahasa Indonesia Diperkenalkan di LN Menyambut 51 Tahun Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara: Dari
51
Bahasa Kartawan Sampai Kreativitas Wartawan
52
Dr Abdul Hadi KM: Pengasingan Bahasa Menyebabkan Disintegrasi Masyarakat Yus Badudu
Bahasa Indonesia Kini § Kerancuan Berpikir Mencari Format Bahasa Pria dan Wanita Dirjen Kebudayaan: Pengembangan Bahasa Indonesia tidak Mematikan Bahasa Daerah Sosialisasi dan "Intemalisasi" Bahasa Indonesia Buku Tata Bahasa Baku Masih Memiliki Banyak Kekurangan
54 57
58 50 52 53 65
Pemirsa Keiahatan
"Bahasa Kacau, Tanda Otaknya Kacau": Prof Samsuri tentang Pemakaian Bahasa Indonesia •
68
BAHASA INGGRIS-PENGAJARAN
Banyak Pengajar Bahasa,Inggris Menerapkan Metode yang Keliru ..
69
BAHASA IRJA-ULASAN 70
Suku Payu Irja Berbahasa Mirip Jepang BAHASA JAWA-KONGRES
Kongres Bahasa Jawa, Peristiwa Budaya Terbesar
•
71
BAHASA JERMAN-BACA PUISI
Pembacaan Puisi Indonesia dalam Bahasa Jerman
72
BAHASA JURNALISTIK-ULASAN
Bahasa Junalistik, Quo Vadis?
Ragam Bahasa Jurnalistik Dan Pengajran Bahasa Indonesia
77
BAHASA TETUN-ULASAN
Buku Pelajaran Bahasa Tetun di Timtim Masih Distensil
79
KAMUS BAHASA ISYARAT-ULASAN
Kamus Umum: Bahasa Isyarat
/7
SULIH SUARA-ULASAN
Sulih Suara Tepar Untuk Orientasi Ragam Bahasa Lisan Sulih Bahasa pada Film Asing ....
78 79
SUSASTRA
CERPEN-ULASAN
Sketsa Perkerabangan Cerpen Indonesia
81 a
KESUSASTRAAN INDONESIA-BACA PUISI
Dihadiri Kalangan Pajabat dan Militer: WS Rendra "Ditantang"
Denada dan Deddy Mizwar Baca Puisi di Monas ....
84
"Malam Puisi Merah Putih Menyatukan" Para Pejabat, Seniman,
dan Pengusaha
85
Rendra dan SejiJinlah Menteri akan Baca Puisi di Tainan Monas Malam Ini
'Yang (Bukan) Penyair Minggir
86
!'
88
PUISI INDONESIA-ULASAN
"Puisi Rumah Biru Liar Melirik Langit", Azwina
89
Sastra dan Politik (1): Puisi dan Pilitik: Hibridasi Sastra Baru
Hidup dalam Bahaya
92
!
•
94
Puisi Gelap Sebagai Imbangan
96
Sastra dan Pilitik (2-Habis); Bila Puisi +-anpa Kasih Sayang
97
Asal-usul: Petuah Gibran
99
Biarlah Puisi Berbicara Apa Saja
101
Puisi Merah Putih: Bila Rakyat Bisu Itu Kuburan
103
Ketika Puisi Memasuki Mimbar Bebas
105
Kumpulan Puisi yang "Eanak Dibaca dan Perlu"
107
Puisi Nonsens dan Publik yang Hilang
108
SASTRA BALI-ULASAN
Sastra Bali Modern Sedang Sekarat .
110
Sastrawan Bali Kritik Interaksi Drang Bali dan Drang Barat ....
Ill
SASTRA INDONESIA MUSIKALISASI PUISI
Depdikbud Selenggarakan Lomba Musikalisasi Puisi
112
SASTR.^ IHDDN'^'^TA-TEMU ILMIAH
Dari Temu Penyair Sumatera-Jawa-Bali: Minim, Dokumen Historografi Sastra
113
SASTRA INDONESIA-ULASAN
Menulis Sejarah Sastra dari Tradisi yang Compang-camping ......
115
Esai: Sastra dan Pilihan Teknologi Tinggi Kita
117
'Gambaran Wanita dalam Sastra Didasarkan Nilai Moralitas'
119
Citra Wanita dalam Karya Sastra Selalu Berkembkg
121
Prof A. Teeuw; Pribumisasi Teori Sastra: Ada Bahayanya, Jangan Cuma Angan-angan
122
Esai: Paradoks di Bumi Kita
124
Mengarifi Sastra Popular
127
Gelar Doktor dan Obsesi Lahirnya Hamzah Fansuri Modern
129
Geliat Komik Indonesia (Bagian II-Habis): Belum Mampu Jadi Industri Massa
150
Mencermati Pergolakan Kesusasteraan
131
Metabolisme untuk Sastra Koran
133
Era Kritik: (Sastra Politik atau Sastra Apolitik)
134
Mozaik Kritik Sastra
136
Esai: Sastra, Pembebasan Legitimasi Birokrasi
137
Sastra Marjinal sebagai Sastra Altematif?
139
Sufisme dan Sastra Kita -
141
'Sastrawan tak Hidup Hanya dari Karyanya'
144
Kepenyairan, dan Intelktualitas
145
Seni dan Sastra, Membangun Jiwa
147
SASTR.A JAWA-ULASAN
Sosok Aiip Rosidi Dalam Percaturan SAstfa Jawa
148
Mutu Sastra Jawa Tak Membanggakan
149
SASTRA JERMAN-ULASAN
Lessing Tonggak Sastra Modern Jerman
151
BAHfiSA DAiiRAii^UIaASAi^
Indonesia
Cenderung
L^upakan Bahasa Daerahnya Kendari, Pelita
kurikulum lokal dl sekolah-
Pakar antropologi Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari Prof Dr Abdul Rauf
•Tarlmana menllai masyara-
jkat Indoensia dewasa Ihi 1 cenderung melupakan ba'hasa daerahnya. "Itu tercermin dari ba-
nyaknya masyarakat yang tidak fasih lagi menggunakan bahasa daerah leluhumya, baik yang berdiam dl. luar
daerah maupun yang tinggal dl daerahnya sendlrl," katanya dl Kendaii*. kemarln. Menurut dla, kecende-
rungan tersebutJuga terllhat
dari keengganan beberapa kalangan masyarakat meng gunakan bahasa daerahnya sendirl. meskipun ia faslh balk dalam pergaulan keluarga maupun dl llngkungan suatu kelompok," katanya. Dla jberpendapat uhtuk
leblh menjamin kelangsung-
sekolah. "
Melalul upaya itu. diha-
rapkan-'generasl penerus se-
Jak^^i sudah mendapat pe-
bahasa nasional didukung oleh bahasa daerah. "Bahasa Indonesia harus
diketahui sebagai bahasa persatuan, sedangkan ba hasa daerah harus dipahami
ngetahuan dan pemahaman dan dilestarlkan sebagai mengenial bahasa daerahnya. "^buktl-ikekayaan.'budayar na sehingga dlmana pun mere- sional serta idendtas asal ka nantlnya menetap akan gal di daerah leluhumya fetap mengetahul dan faslh menggunakan bahasa dae rahnya. "Kalau caia Inl dllakukan
secara'efektlf. saya yakin tl-
Idak akan'ada masyaraket.dl Indonesia] yang^meskl tingmasyarakat sesamanya. ' Ddam hubungan ini Abdul 'Rauf berpendapat, kondisl tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak.ter.kait. sebab beihasa daerah
merupakan bukti kekayaan
budaya nasional yang harus tetap dilestarlkan sebagaijati dlri bahgsa. Tuntutan memasyarakat-
an pemak^an bahasa daer^
kan bahasa Indonesia seca
pada suatu kelompok etnls/ suku, setlap daerah perlu memasukkan pelajaran ba hasa daerahnya dalam
ra balk-dan benar, menurut dia. bukan dimaksudkan untuk mematikan bahasa
daerah. karena kekayaan
Pelita, 5 Agustus 1996
sendiri. tetapl tidak mampu
berkomunikasi dengan ba hasa daerahnya,seperti yang
kini banyak terlihat." ibitanya.
Ia mengatakan, hal lain yang perlu pula dlperhatlkan untuk melestarikan bahasa
daerah adalah perlimya para
orangtua membiasakan penggunaan bahasa daeiah dalam komunikasi keluarga
baik dl llngkungan rum^ maupun tetangga.
Sikap enggan atau malu menggunakan bahasa dae rah sendirl dalam hal-hal
yang sifatnya tidak resmi Juga harus dihilangkan. ka
rena sikap Itu merupakan ancaman utama terhadap kelestarian bahasa daerah. demlklan Rau£>Tarlmana.
(ant)
4
BXFASk, i:!D0233IA-I5TIIAH
fAKIA sodomi: hubiingan selcsual antarmanusia yang dilakukan melaluianus(dubur)
Contoh: Memprihatiiikian Sodomi dan Pembunuban Abak-anak IQta(judul artikel nialainan 4)
proposisi: rancaogan usuian; ungkapan yang dapat dipercaya, dissnffsikan.diaangkal atau dihiifet»Tfnnlv»nnr tirfalmya Contoh: Oalam proses belajar itu mereka p^u mengembangkan su-
atu jawaban terhat^p pertanyaan>pertanyaan yang diawali kafa tanya: mengapa dan bagaimant^ dahun bobagai konsep,iirinaip,teori tnaiiptin proposisi yang sedang dipelajarmya._(dalam ai^el Tantangan Baru bagi Galon Mahasiswa yang LoIosUMPTN",halanian 4) , perdes(akronim): perangkat Hpaw; pamnng ^<11^ Contoh: Proses Pensertinkatan Tanah Terhambat,Oknum Perdes
Kapuhan B^rtanggungjawab(judul berita halaman 7) oknum:orang seorang;perseorangan;orang atau anasirCdengan arti yang kurang buk) Contoh: Penmuan Calon Naker dt Jepara,.Pemda Slap Tindak O^um OinasP dan K(judul berita halaman 8)
(KR).
Kedaulatan Ralcyat, 1 Agustus 1996
in perkumpulan yang bersifat kekeluargaan,
didinkan oleh orang-orang sepaham untuk membina kerukunan di' antara anggotanya.
-
Contoh (1);Paguyuban, meskipun perkumpulan tak berbadan hukum,temyata malali bisa beijalan langgeng(dalam Mitra KR Bicara,halaman 4)
Contoh (2): Bila paguyuban itu. bentukn^jja koperasi, setiap fimggota tentu punya hak dan kewajiban yang sama(dalam hfitra KR Bicara,halaman 4)
wacana:percakapan,ucapan,perkata^ tutur Ck)ntoh: Dari Wacana Olahraga Sampai Impian Amerika(dalam artikel Aprinus Salam,halaman 4)
refleJcsii cerminan,gambaran,bisa pula gerakah pantulan di lu*
ar kesadaran sebagaijawaban suatu hm atau kegidtan yang datang daui luar,atau gerakan ototyangteijadi karenadi luar kemauan.
Contoh:Ten6i menazik sebagai refleksi bagi ma^yarakat Indone sia(dalam artikel "Daii Wacana Olahraga Sampai Impian Ameri-
Im",halaman^).
(KR):
Kedaulatan Rakyat, 2 Agustus 1996
persi^nt:berstfat menetap; bersifat mendaJani
menclok(bahasa Jawa); hinggap
'^ .
Contoh:DengMdemi^anjikabunmgitumam:;o*,kakinyaakan ^ket dm tak bisa terba^ lap.(daJam laporaii -Parvono: Malam Berburu,Siang Berdagang^,halaman 10)
penilep: penggelap; pelaku penggelapan Contoh; Gubemur akan Tindak Penilep Bantuan Presiden kepadaLansiatjudulberita halaman 12) Catalan:kata tilep(menggelapkan)seharusnya ditulis tiZop safari: peijalananjarakjauh
Contoh:Safari di masing-masing wilayah Pembantu Gubemur se Jateng tersebut, bertujuan menyukseskan pelaksanaan PIN , 1996.(dalam berita "239.628 Wanita Jateng Diimunisasi TT hala-
i man 11)
^
Kedaulatan Raicyat, 3 Agustus 199^
kokpit: ruang kursi di badar pesawat yang dipenmtu)dcan baai pi lot atau kopiiot
Contoh: Para penyelam "Angkatan Laut AS hari Sabtu berupava mengangkat kokpit pesawat Trans World Airlines(TWA)dari (fasar
lautan di lepas pantai Long Island New York (dalam berita "Kokpit TWA Diupayakm DitarikMiaJaman 51
lan^sa:jarang didapat,jarang ditemukan.;arang teijadi
Contoh:Langka dan mahalnya fur bersih di Kalimantan Selatan dan khususnya di I^ya Banjarmasin amat terasa di saat musim kemarau (dalam laporan"Sun^em Kagem Sinuwun". halaman 7) rekanan: orangyang mempunyai hubungan timbal balik dalam
material: bakal yang dipakai sebagai bahan membuat barang lain, atau bahan mentah untuk bangunan
Contoh: Rekanan asaJ luar daerah yang mendapatkan pekerjaan di Kebumen,temyata justru banyak vang enggan menggunakan maieriai sepertd bata dan genteng hasil produksi Kebumen sendiri(dalam berita "Rekanan Asal Luar Daerah Enggan I^kai Bata Kebumen'. halaman
Kedau3!Srtan Ral-:yat, 5 Agustus 1996
hekBwn (bahasa Jawa):tarian
Contoh: Beksan Xawung Alit' Didokumentasikan (judul berita halaman 2) '
radio isotop: isotop(unsur-unsxir yang-itom-atomnya mempuayaijumlah proton y^sama,tetapi berbedajumlah neutron dalam intinya) yang radioaktifi peralatan untuk mendeteksi atau
untuk roengur^kan kiialitaa teluryangmenggunakan radioaktif' Contoh: Di Bidang Petemakan,Dyju'aki PenggunaanSndio/so top(judul berita hnlamnn 2)
deposit:deposito;am^an ua^dl bank dalam bentuk depoeito Contoh; Ketdka sebuaji bank Hiignlfan — meski tetap tanpa data deposjf-nya dan teijadi rush.(daJam artikal TKmensi Tj>in di Balik
Peningkatan Kineija Bank",halaman 4)
(KR)
Kedaulatan Hal^yat, 6 Agustus 1996 Kamus Akomodasi entertainment
hiburan
entertainment club
klub/perkumpulan
floor lamp
hiburan
floor supervisor
entrance escalator "
'
kambang : lampu lantal : penyelia lantai
pintu masuk folding bed , : ranjang lipat tangga (ber)jalan;'" food and beverage eskalator
excursion fare
tarif rombongan
executive club executive
klub eksekutif
cashier
'
<\
• : kasir makanan dan minuman
full automatic full house
: purna-otomatis : hotel penuh,
full rate
housekeeper
penata graha
executive suite
eksekutif suit eksekutif
function room
: tarif penuh : ruang serba guna,
exit extra bed
(pintu) keluar ranjang ekstray
gallery
: galeri
tambahan handuk muka
gateway gathering room
: pintu gerbang
face towel facsimile
and telex service
kamar habis
balai sidang
: ruang kumpul,
balai hung layanan faksimile
fare first class fitness centre
dan teleks tarif kelas utama
(Sumber: Pedoman Pengindonesiaan
pusat kebugaran
dan Pengembangan Bahasa. Departe-
floating hotel
hotel apung/
men P dan K)
Nama dan Kata Asing, PusatPembinaan
Media Indonesia, 6 Agustus 1996
Kamus Transportasi helipad heliport house flag hydrofoil boat
: landasan helikopter
ice breaker
jet lag
; senjang jet
: pangkalan helikopter landing : bendera kapal landing procedure
: pendaratan : prosedurpendaratan
: kapal hidrofoll ; kapal pemecah es
: bandar kelola sewa-
landing ship
: kapal pendarat
^ land lord port
in-flight
swasta
: pengumuman
announcement
semasa terbang
in-flight entertainment
: sekoci penolong life buoy, life jacket : pelampung penolong
life boat
: hiburan semasa
terbang
life raft lifevest
: rakit penolong : jaket pelampung
laighter carrier
; kapal penarik
lighthouse
: menara suar,
in-flight immigration
tongkang : penyelesaian imigrasi
clearance
in-flight movies in-flight service
mercu suar
dalam pesawat lightship : film semasa terbang limousine service
: kapal suar
: layanan semasa
; faktor muatan
terbang
interline baggage
:bagasi rute ganda
load facktor
: layanan limusin
loading
; pemuatan
loading clerk
: juru muat
interline
mm fjcddwcti yaiiud
interline counter
geraipindahpesawat Sumber:Pedoman Pengindonesiaan Nama agen iawatan
dan Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P
internasional
dan K
international travel
agent
Indonesia, 6 Agnstus 1996
labeL merk
' Contoh:Penting,Label Bahan Tambahan Makanan (judul lapo-
ran Griya Boga Bu^a,balamap 10) ahtusiasme: kegairahan, gelora semangat, minat besar tarbadap^iesuatu Contoh: Mendapatl begitu heear antusiaame masyarakat ikut mendoakan arwah almaikumab,Presiden Soeharto bertutur,Doa
tuluB masyarakat hu,membesarkan hati kehiarga
(dalam Lap
sus, halaman 8)
Contoh:Dari &)al Peringkat Perbankan sampai K}'«dit Maoet (judul artikel HMaryatmo,halaman 4) replBcjawaban
(jakaa)ataa tanglnnan terdakwa atau
pengacaxan^
. Cbntoh:SidangGugatanDujenBaian,Penggugat^ukani2epUA ^dul berita halaman 3) (KR>^
Kedaulatan Rakyat, 7 Agustus 1996
doping:^ggunaan obat pengiiat tenaga atau perangpang untuk meningkatkaa prestasi atiet: penggnnaan nbat peraacu kekuaton
CoDtoh; Soal Doping dan Sportivilas Atlet Kita
raneku-
man wawancara dalam rubrUt"Mitra KR Bicara", halaman 4)
Ca^tait: kata doping berasal dari bahasa Inggris dope yang be-
rarti obat bius, seperti caudu, morfin' ataii 'doping) vang berarti memberi obat'
frifcsi: ptrpecahan: pertentangan yang disebabkan oleh perbedaau peud^at Contoh: Sebuah media Australia yang mengutip peis Jepang itu menulis bahwa pakar Jepang tersebut mengatakan, perubahah
diplomasi politik Australia inijustru akan menimbulkan/riAsi di kawasan Asia,(dalam berita "Jepang Khawatir Kembalinya Kebijaksanaan Putih Australia", halaman 5)
tongkang; perahu yang agak besar fbia.jaiiya untuk mengangkut barang)
Contoh|Satu ABKKapalTundaTangannyaPatah, Tongkane
Batubara Tabrok Pemecah Orabak(judul berita halaman 7) fKR)
?Ie(iaulat?.n Rakyat, B Agustus 1996
bahwa di Kota^e7s;h7k;fSiLo
^ ke Uhun semakin bertambah.(dalam laporan "KoUaede Makin I MenarikPerhatianWisatawan',halaman 7)
I
kolonisasi: transmigrasl pada zaman penjaia'han (Belanda); perpindahan penduduk Ice daerah koloni(daeran tempat penempatan penduduk)
•-
C^ontoh: Desa kolonisa^ pertama ini kemudian'diberi nama desa
Bagelen,"nunggak semi" desa di daerah Purworejo, asal sebagian
beaar TODduduk itu.(dalam laporan "Sri Sultan HB X:Tra^ni-
graai Sudah Dikenal Sejak Zaman Ki AgengPemanahan*. hala man 8)
dibuat deogan tangan;j-ang dilakukan dengan'tangan Contoh: Dituturkan, akibat tak biaa memanfaatkan mesin-
mesiQ, para Mrajin sekarang hanya mengandalkan peralatan yang kemampuaanya sangat jauh di bawah mesin pencolah.(daJ^ "KeMradaan HIPBa Dipertanyakan Para Perajm o^ti^Mujm Ke^men',halaman 11) (KR)
Keciaulatan Halc^^at, 10 Agustus 1996
n ddcadensi;keoienisotan;kemunduran
integritas:kejeqjunm;kradaan yang menuiyukkan adai^ya kesatuan yaiw utuh
Contoh:IM sampingTend^hnya kualitajs doaen,aaat inijuga dihadapkan kepada fakta dekadensi moral dan lenoahnya itU^gritas kaum intelektual.(dalam artikel "^leiiggugat Ibtdektoal ManipulatiT, halaman 4)
ftituristik: bersifat mengarah atau menujii ke manw depan
Cantoh:Afeskl keinudian settiiagx^ diubah memadi^turisUk. dengan penggambaran manu8ia>manau8ia robot.(daJam artikel
"KozniklmporSukaes d'alninRatetika Resepa',halaman 6)
C^^lSfWi^U^^tef^^^^kita^erayakan dengan.....dst.' ,
(dalam rubrik Perspektif Baru,'^fa^yarakat Kita Ini Biaaainya j 'Muiiafik",halaman y) (mt) !
Ked^latan Ralcyat, 11 Agustus 1996
! memWdtl^daiipihalmyalolumemihak kepada musuh U)ntoh:Lagi Khmer Merah membelot(judul berita halaman 5)
s^omi:pencabulan dengan sesama jenis kelamin atau dengan omatang,atau sanggama antar manusia secara oral atau anal biasanya antarpna
'
Contoh:Tiga Kali Penjara Se'umur Hidup Untuk Sodomi Anak (judul laporan dalam M^hkamah,halaman 7) : . ^ vransum:bagian makanan yang sudah ditentukan ukurannya untttJc5^p orang atau bagian makanan yang diberikan kepada penduduk dengan ukuran tertentu,bisajuga untuk temak Contoh;Pemanfaatan Ubi Kayu Untuk Ransum Unggas(judul laporan dalam Terampil,halaman 9)
kecipratan:kebagian,tapi dalam porsi ke^ . KabupatraKrfnimen dalamPusat tahunanggaran 1996/1997 uu Contoh: keciprv^ d^a dan Pemerintah berupa dana Inpres ^t^Desa sd)esarBp 2,99 miliar(dalam berita l&bummiICe-
apratan Inpres BangdesRp 2.9 Miliai',halaman 11)
(kr)
Kedaulatan Rakyat, 12 Agustus 1996
8
i 4
!
.1
iV i
f p
i r B
?
j; i'
"i
'i
\ .1
f
i (
\ 1
■ Kamus Akomodasi
1
pillow :bantal pillowcase :sarung bantal lobi utama,selasar utapool attendant ma : petugas kolam renang pool supervisor :penyeliakoiamrenang main hotel hotel utama poolside :tepi kblam renang master bedroom : kamar tidur utama : portir, pramupintu, porter master amusement : lipuran utama pramubarang I penutup kasur masttress cover presidential suite : suit presiden : klinik pengobatan medical clinic private bath : kamar mandi pribadi minibar : minibar pub : pub : motel motel public relation :hubungan masyarakat : ruang rausik music room purchasing manager : manajer pembelian nonsmoking floor : lantai bebas(asap) rate cutting : potongan tarif rokok : penerimaan (tamu) reception : tarif musim sepi off-season rate (JK/W-1) : buka tiap hari open daily pavilion receptionist: resepsionis anjungan (Sumber:Pedoman Pengindonesiaan Nama peak season : musim puncak dan Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pepersonal account : rekeniiig piibadi ngembangpn Bahasa, Departemen P dan K) personnel manager: manajer personel
luxury hotel main lobby
hotel mewah
,H Kamus Transportasl
'h 1
S
deckhouse,'
delayed flight.
1 i
: ruang geladak : pederbangan
landing
■
entryway
tertunda
.
dial-a-taxL
1
dining car
: kereta makan
estimated time
s
disembark .
: turun, keluar
of departure
departure date
1 ;
estimated time
of arrival (eta).
dock ..
,.
dockage dockmaster
domestic flight
i
i r
P
\ i 1
L 1
ij
l' k
c
: w^tukiraantiba
ft
h
: waktukiraan -
.• bagasi berlebih
: ongkos-sandar : kepala dok : penerbangan
excursion fare
: tarifrombongan :jalan keluar
domestik
' fe p
excess baggage exit road
8
: jalan masuk
: dok
1
ft
: pendaratan darurat
berangkat
(pesawat)
f *
t
C
diair
(
.j
i
ft
emergency water
: tanggal berangkat : taksi panggil.
.5
I
1
. : awakgeladak .
deck crew.
1 (
I
l!
s
i
s
fairway family pasport
: alur pelayaian
fare
: tarif
: paspor keluarga
f
ii 1 1
i
i ,!
ii
j
1 §
E
|i s
: kapal lambung;. ganda double-decker bus : bus tingkai draft(ship) : sarat : kapal keruk dredger : jalan keluar darurat emergency exit
double hull ship
g B
(Sumber: Pedoman Pengindonesiaan
Nama dan Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
3
ft
t
g t
r.
!. p
PdanK)
Media Indonesia, 13 Agustus 1996
s
Kamus Boga fat
food supplement
: inakanan tambahan
fedelini cheese
keju-fedelini :
food writer
fine art of eating
seni makan, miniim
french bread french cuisine
: pengarang periboga : roti prancis : keju prancis : masakan prancis
french dressing
: kuah cuka
ft;ench fries
: kentang jari goreng
: lemak-
yang canggih. french cheese
: finger food
makanan pulak •"
I fish burger
burger ikan
llaky dough, puff paste flaky pastries
■
adonan gembung
french fruit
: buah segar
kue serpih kering.
fresh fruitjuice
: jus buah segar, sari
frog legs
: pahakodok paha kodok
flatware
hidangan nyala daging lambung ■ peranti makan perak
fruitcake
: keikbuah
flavoring
penggandarasa ■ '
fruitjuice syrup
: sirup sari buah
flamble dishes falnk
buah segar
; food connoisseur
pesedap makanan. .. • fruit salad
' food coirt
pusatjajan
Sumben •
food processor food-ready to serve
pengolah makanan
Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata
m^anan Jtap saji
Asing,PusatPembinaan dan Pengembangan
food seasonings
penyedap rriakanan,.
Bahasa, Departemen P dan K
: ; salad buah-buahan
Media Indonesia, 13 Agustuar 1996
Catalan resm mengenai transaksi tertentu, diny-
yostiai:pepegakan hukum;peradilan Contoh: Bila dalam batas waktu yang ditentukan masih ada penisahaan yangtidak mematuhi aturan, timyzistwi tidak akan ^an-seran mej^ambU tindakan tegas dan ...dst.(dalam berita
_ Uperasi YusUst Papan Nama dan RAlanv.•noT4«Kaoo ;;^rasiyual«-^apanN^d^&1d™^ berapa Penisahaan tidak MembtyarP^jak*,halamanB)
i-
(KR)
Kedaulatar^ Rakyat, 13 Augustus 1996
10
d^^romosi:perkenalan dalam rangka memajukan iisaha, dagang, Contoh:Di tengah gencainya promosi atau iklan obatitu, ada beMrapa
yang perlu mei^adi perhatian semua pihakfdalam ar-
tikelLaOdeAhmad,halain£6i4)
. ,
obsesi:gangguan pikiran yang selalu menggoda seseorang dan yang sangat siikar dihilangkan
Contoh: Obsesi merebut medali diPON XIV,b^ tim bolavoli pu-
tra DIY bukan hanya basa-basi(dalam laporan "Obsesi Medali Voli DIY,Bukan Basa-basi", halaman 9)
mampulasi: penggelapan atau rekayasa yang mengarah pada hal*hal yang tidak baik,semacam penipuan
ielang: penjualan di hadapan orang banyak (dengan tawarme^war atau atas-mengatasi)dipimpin oleh pejabat Ielang
Contoh: Teijadi Manipulasi Lelang Pohon I^du(judul berita halaman 12)
'
. --
(KR)-a
Kedaulatan Ral^at, 14 Agustus 1996
untuk memanaskan bayi yang miitas:fati^
berwuuud; winud : •
Contoh: Akal budi dan bahasa adalah dua entitaa dalam
Mtu kei^han,(d^^ artikel"Dari Bahasa Wartawan
oampai Kreativitas Wmrtawan,halaman 4)
temangsang(b^asa Jawa):tersan^cut (
Kedaulatan Ralcyafc, 15 Agustus 1996
11
concern:perhatian,k^nihatmw
.
Cphtoh: Di hegeri ini pemerintahnya sangat concern dengan
|
'j
pengembangan pertaniannya, termaauk untuk buah-buahan (dalain artikd]^y Suandi Hamid,halaraan 4)' ' hikmah:makiMtyang dalam,manfaat •
; li s
mengordinasi
§
koordinator:orang yamg melalnikan pengaturan atau yang
Contob:Hikmah yaxig bisa diambfl setiiap kali memperingati ulang t^un kemerdekaan, menurut Yudi Muamal,Koordinator Operasional KSRPMI Unit Vn IAIN Sxman Kalijaga Yogvakarta,
»!
|
antara lain sebagai generad muda yang hidup di alam ke-
S
merdekaan dapat menghayati peijuangan para panlawan(dalain rangkuman komen^ Mitra KR Rirarn, hwlnmnn A)
>] |
petoalahgr-orang yang suka.niencaii pengalaman yang sulit-
sulit , ■ ■ . intelektual: mennpunyai kecerdasan tinggi ulunKinabir,l)eTpengalainan, terba^ ' Conion;Dissrapingitu,belian BdaisiHseacasigpetualang intelektuo/yang u/ung(duamartikelSudai7van,balaman 4) ■ ■ . .■ •
* ' ®R)4.
| 'i '
| g | t I
Kedaulatan Rakyat, 16 Agustus 1996
%
aub^e:pigianyangdisampaikandaiambentuknyanyianacau
f
permainan bleb sekelompok orang; nyanyian atau musik(untuk) penghormatan
.
Contob;Dalam aubade yang terbuka bagi siapa saja dan'gerom-
l i
f
bolan' mana pun jbga, inilah untuk pertama kalinya diperden-
.
garkan lagu 'Hari Merdeka'.Tdalam laporan "Hari Ini 50 Tahun
f
yang Lalu, HUT HI Dipusaikan di Yogyakarta,Ditandai dengan RapatSainodra",halaman8)
'
< ;
pentatonis: not musik yang terdiri atas lima hada(seperti pada gamelan) "
diatonis:tanroa nada dalam musik yang tiap oktafiiya bemada delapan(seMiti^am musik Barat) Contoh: Dengan kata lain, perpaduan pentatonis dan diatonis
harus laras, seningga luwes:m^k gendingan,juga luwes untuk l^gam;(dalam laporan "Campur Sari Bakal Jadi Musik Indone sia ,nalaman 9)
badheg(bahasa Jawa): nira; air sadapan dari mayang kelapa maupimenau
•
Contoh: Dan kalau dibandingkan dengan pengambilan badheg
untuk bahan gula kelapa, bagaimana?(dalam laporan *^108 JanurKunmg",halaman 10)
j ^ i .
samir:selampai(pite panjang)dari sutera yang Hikaltmpkan di leher, disampirkan di bahu, atau pun diselempangka^i dada dalam suatu ui du^a: benoeia;tainda du^arbencK
|
Contok Kiend^DapatSomtrDuo/a Kependudukan(judul b^ta
dalam Linta8Jateng,nalaman 12)
\ \
I
{
Kedaulatan Rakyat, 17 Agustus 1996
12
pengurangan hukuman(yang di'berikan kepada o.rang Contoh;122 Di Mtaranya LdngsungBebas,1.124 Napi MempcrolehicemistOudulbentahalaman2)
•
epi^mologi:c^ang ilmu filaafat tentang daaar-dasar dan bataa-batas^ngptahuan K ''
^ntoh:Tetapi yang dituntut dari konsep Islami itu tentu bukan
®flainkan adanya epwtemotogi yang spesifik.(dalam artikel Tersnalan Pendidikan Tinggi Islam di InSjnesia", halaman
keuSm^''
penyimpangan dari yang normal;
Contoh: Lulusan pendidikan akhimya menyaksikan sendiri
adanya anomali-anomali. ketidakainkronan...d3t.(dalam rubrik Perbmcangan, Tendidikan Partisipatorik Bekal ke Arah
Demokraai,halaman 7)
(KR)
Kedaulatan Rakyat, 13 Agustus 1996
liiiiii impularitas:keterkenalan,perihal disukai orang banyak ekspana:perluasan wilayah,perluasan peredaran'
te.Ck)ntoh:r ■ I • •
»
T
iT"
CUICI0 VCXUjTtt*
oeium soTCnuhnya bisa dimanfaatkan para produsenhya untuk
bSf/.!WaJam laporan "Masih Terbentur Kendala Daya Tahan',
kharisma:keadaan atau bakat yang dihubuhgkan dengan ke-i
mampuan luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkit^ pemu^aan dan rasa kagum,atribut kepemunpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian indhridu.
ba^^^
yang banyak sekali, sekumpulan orang yaiig.
JatengTeraingkir^,halaman 12). (KR).f
Kedaulatan Ralcyat, 19 Agustus 1996
15
H Kamus Perjaianan .1 non-transferable ticket
panorama
: tiketyangtakteroper-
kan
off-season rate
:tarif musim sepi
i official passport : paspor dinas I optimal tour : wisata optimal . out-bound tour : wisata luaf negeri overseas
shooting permit
izin memotret
shopping arcade
arkade belanja
shore excursion
wisata darat
show
pertunjukan
skin diving
menyelam
social tourism
wisata sosial
penunjukan khusus
promotion
: promosidiluar negeri
special show sports tourism
passport ..
: paspor
stopover
wisata olahraga singgah tengah jalan
passport case
: dompet paspor
study tour summer package
wisata studi, widiawisaia paket wisata musim semi
tourism
: wisata ziarah
"surfing
berselancar '
political tourism
: wisata politik
temple
candi, kuil
recreation centre recreation
pusat rekreasi
theatre
teater, bioskop
pilgrimage
j facilities .
%*
fasilitas/sarana
(Stimber: Pedoman Pengindonesiaan Nama
rekreasi
dan KaiaAsing,PusatPembinaan dan Pengem-
round trip (ticket) (tiket) pulang pergi scene pemandangan.
bangan Babasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Media Indonesia, 20 Agustus 1996
holding(bahasa Inggris): perusahaan yang membawahi dan
mengkoordinaaikan peruaaliaan-peruaahaan lain(yang masih ^aeinauk)
•,
Contoh: Tetapi seperti juga di SMP Srandakan I,'aeluruh jaringan BPR Mataram hixwga Aoldtng-nya teriibat(duam berita'^Campanye Menabung alaBER Mataram",halaman 3) kebaiigeten(b^asa Jawa):keteriahian
Contoh: Dengan 60 JutaZe&angeten Jika Gagal(judul berita halaman 6)
lokalisani: pembatasan pada suatu tempat atau lingtaingnTi;
lok^ khususuntukmeneo^tkan para wanita tuna susila^tem.patkhusuB pelacotan
Contoh:Yang panting menurutAyo Sukahya,pengawasanter-
had^'pepghyudtokolisasi benar-braiar diperk^t.(dalam bezita
"Walikota Setuju, Sunan Kuning DlFelokasi", halaman 8)
•
V
• .
; (KR)
Kedaulatan Rakyat, 20 Agustus 1996
14
■ K^mus Boga delicious lactarius ; jamursusu
/ fruit
deep fried shrimp : udang goreng tepung dried shrimp delicious : lezar dripping desert : hidangan penutup, drunken prawn pencuci mulut, deser : garpu deser,
dessert fork
sunduk tambul
dessert spoon
mabuk
dumpling eel
: sendok deser, sendok tambul
dessert knife
: pisau deser
diet coke
: kola diet
diiiner";
: santapmalam,
dtlther knife
: pisau makan : jamuan makan
makan malam
.^niier party dihnerware
doiigh dbOghoiut dri(^fiuit, glazed
: adonan : donat
: pangsit : sedat^mur.
lindung, belut egg cup
mangkuktelur
: hidangan utama > espresso : espresb, kopi pekat extract honey .: madu saripati extract of coffee : sari kopi . ,. family restaurant : restoran keluarga entree
fast food
: peranti makan : centong, cedok (nasi)
ipper .
: buahkering : ebi, udang kering : lemak goreng :(hidangan) udang
: makanan
cepat siap
Sumber: Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bafiasa,Departemen Pdan K
& Komus Akomodasi reception room receptionist
: ruang resepsi'
sheet
: seprai
: penerima tamu, re-
shift
:(waktu) gilir keija
sepsionis recreation facilities :fasilitas rekreasi, sa-
rana cekreasi
religious service reservation
: layananibadah : penempahan
reservation form
:formulir penempah
reserved (table)
:(meja) penempahan :hotel sanggraloka,ho
an
resort hotel
tel resor rest room
: ruang rehat, toilet
room and breakfast : kamar dan sarapan
roomboy
: pramukamar
room rate
:tarif kamar
serve charge
:upah layanan
srvice charge
: uang jasa, uang la
services
: layanan
yanan
shower
: pancuran
shower curtain
:tirai mandi
shower cap
:kudung mandi
single-bedded room,single room;kamaf(rOT- j jang) tunggal smoking floors • : lantai bebas(me)rokok space room
sport facilities
:kamar kosong : fasilitas olahraga,sara 1
na olahraga
spring bed
spring mattress steambath
i
: ranjang pegas kasur pegas : mandi uap, mandi tan- i
gas •
.
(Sumber:Pedoman Pengindonesiaan Narhadan Kata Asing, Piisat Pembinaan dan
Pengembongan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Media Inetonesia, 20 Agustus 1996
1
15
pmtML Jiasil yaiig dicapaL
'pz«staai bel^ar:pei^asaan pengetahuan atau keterampilan yang dikemban^an olen mata p^usQaraii,lazunnya dibuyukkan deopmiulaitea. Contoh:Sampu saat in^ prestos bdtyar Mwfcpwmtilrn ajgwa SD, Sb!F,dan SMUdiladoiiesiabehiniinenfflemlniBkBn^dst(dalam
berita Tienguasaan Matematika Siswa Buisdh Rendah*,hal 2). kamavab pawai dalam ran^a pesta perayaan, misalnya EOT Kemerdflkann.
Contoh:Kamaval Pembaiyinan di Kabupaten Gunuxwkidul serta kan^valdari peldar SMP dan SMU yang ada di Kabupatoa yang diselengsarakan Senin (191/6)aore cukup meriab,kendra pe-
(^mun^dul dst(dalam berita"KamavalPembangunan Meri> ah,nHiRTnan 3).
kinm:^ sesaatuyang dicapai, prestaai yang dipexiihatkan,atau kemammankoja. ' .
Contoh:M^perdebatkan JCtnera Bank BUMN dan Bank Kbit-
g{omenit(iudiilartikBlEfiendiIshak,halaman4).
(KR)«t
Kedaulatan" Rakyat, 21 Agustus 1996
kurator:pengiiruB atau pengawas gedung pameran seni lukis, museum,dan peipustakaan' IVOOItnn
nan
Contoh: KeWadaan seni rupa modem Indonesia masih dile-
Contoh: Salah satu eksplanasi mengenai konflik antara Islam dan Barat dalam dunia kontemporer, dyelaskan oleh-Samuel P HutingtQn(1992).(dalam artikel'Posisi Tmki di Tengah Kontroversi Bafat dan Islam",halaman 4) booking:pesan;catat memboofidng: memesan
Contoh:Denganjumlah itu berarti di Kidus hingga kemarin su-
dah resmi bira niembooking tempat duduk GIA sebanyak 339. '(dalam berita "Calon Jamaab Higi Merasa Lega, Siskohat Penhanhnn Tftrnibalt TJnrmar bftlnmrin K\
Kedaulatan Rakyat, 22 Agustus 1996
16
institasi:lembaga.pranata,organisasi lundisi:persyaiaJcat,keadaan,situasi aktual:hangat
faktoal:befdasarican kenyataan,mengandung kcbenaran
Contph;Sebab.pers adalah yang selalu tnenyampaikan korulisiaktualdanfiiktual yaitg teijadi pada masyaiakat(d^am artikel Nut Hidayat Agam,halaman 4)
kpnsep:ide,rancangan atau pengertaan yang diabstrakkan
Contoh:lOinsep Narima dan &bar,Perlu Pepjabaran Antropologis O'udul artikel Niesl^ Sabakingkin,halaman 4).
baliho: publikasi yang berlebih-lebihan agar menarikperhatian masyarakat
Contoh: Baliho btsa menaipbah c^tik suasana kota(dalam Pikiran Pembaca,halaman 4) .
aspek:sudut pandangan
Contoh:Sebagai sarana hiburan,'TVRI benar-benarmemperhatikan aspek psikologis pemirsa(dalam rangkuman Mitra KR Bicara,halaman 4). /
Oro)-y
Kedaulatan Ralcyat, 23 Agustus 1996
mvohiak pertumkuhan kembali mepjadi bentuk yangiAih 8e^hana;tamunduran dalam perkembangan; kemeroaotan Lontoh: Dapat(^takan pesatnya perfcembangan itu karena ada xmacammvolusi kere, mengingatjumlalmya cepat bertam^dan mobihtasnya hiw biasa, katanva,(dalam berita "Ybgya ^an Itom^ Konferensi IntemaaionaL Kehidupan AnakJalaSm Memjnihatmkan",halaman 3)
•
akontabilitas: xkeadaan untuk dipertanggungiawabkan;
Kftnflaan dapat dimmtni pertangpungjawfiKniv •' •
^.
dan AtonZobtfito Jurkam
. ■ ■
•
■
/•
:• .
•
mtrapeneor;^wiraiisahaan;kewiraswastaan
h
^tunibuhkan Sikap Intrapeneur^(judullai»ran ^ (dari ba-; KR
Kedaulatan Ra>:yat, 24 Agustus 1996
17
tobonf bangtman tidak pennanen — sehingjga mudah dipindah'pmdankan—imtuk pertui^jukan kesenianCBasai^ VogPTUPP raWat)
Contdb:&itu^iitoh-adalah kemasan dangdut di Taman Hibu-
ran Ralfsrat(THR)atau pun tdbong yangsecara rutin digelar dan terdtamdibeberapakota.(dalamb^ta^anfpbitdiHotel Betbin>
tang*;halaiiian5) -; ■
.
indiaflarpeoyinaran^ Contoh:Proses tradtoaidenuan menggunakan energi radiasi sinar eamma,sinarX atau pun berkas elekbuo,tdah mer^rikan baiqmk kaintnngan."(dalani artikel TMakananHaaUinidtast",ha.laniuiT) .
■•
.. •'
***"'perpyataap;.teoriyang didukuM oleh aigumen-arguinen •
- Contou Teats nopn^roesar kue terlwih dafiuhi dan memer-
•atakag ini SGbeoamya'adalah aemacam tipuan.(dalam Berspek^
'Baru,'^ngembalikan Ekctnomi kepada HalQrat", balBman g) -
•
'
(KR)
Kedaulatan"Sakyat, 25 Agustus 1996
pen^upan,perembesan,campiir tangan Contofc Pwigaruh InfUtrasi Budaya Asing Terhadap Perilaku He rnia Oudul artikel Eny Panda Arifin, halaman 4)
w^si:kegembiraan yangjneluap-Iuap(dari bahasa Inggria,ec-
tripping:melawat ke alam mimpiJdiayal
^ntoh;E^tasi, Tripping, Melayang'dan Tewas(judul lapdran Mahkamah,-halaman 7) . wabah: penyakit menular yang beijangkit dengan cepat dan menyera^sqjuinlah orang
Contoh: Wabah ^yalrit yang banyakmenyerang ikan lele, salah satu^-disebabkan oleh... dst(dalam laporan Tdrampil,"Menye-
lamatk^ Lele dari Motal Aeromonas Septisemia", halnmaTi 9) komoditi:barang dagangan utama
Contoh:Komoditi ekspor Indonesia,memiliki beberapa titik rawan ^(dalam laporan Ekbis,"Menin^t Peluang ekspor Industrf.
halaman 10)
Catatan:kata komoditi sebaiknya difailia
^
(KR)-e
Kedaulatan Rakyat, 26 Agustus 1996
18
a Kamus Soga canneloni
:kaneloni
eaten ng
can opener
: pembuka kaleng
:jasa boga
catering service
:layanan jasa boga
couliflower
:kol kembang
caviar cereal
: kaviar
chatlng-dish chain restaurant
: pemanas sajian : restoran berangkai; nimah : cempaka
cantai(cheese)
: keju kantal
cantaloupe
;blewah; kantalup
canteen
: kantin
cappeletti : kapeieti caprice des dieux : keju kambing capuccino : kapucino caramel custard
:(kue) kustar karamel
carbohydrate
: karbohidrat
cardamon carnation carp
makan rangkai champac champinon
: kapulagu
charlotte
: anyeiir
Cheddar cheese cheese burger
carrot
: Wortel
carvey buffet
: gerai daging iris
cashier
: kasir
:(ikan) karper
pejasa boga
caterer
caterer's equipment: peralatan pejasa boga
rserpihjagungcsereal
:jamur padi : kue syarlot keju cheedar
burger keju
(Sumber: Pedoman Pengindonesiaan Nama dan
Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
ffedia?i'ndohasia, 27 Agustus 1996
Kamus Peria.lajiasi tourist generating
trip
: negeri penghasil
countries tourist flow
wisatawan arus wisatawan
tourist resort
sanggraloka;
tourist map tourist promotion tourist object tourist atraction tourist traffic
trout
peta wisatawan promosi wisatawan
truffle trunk line tub
atraksi wisata
lalu lintas vvisatawan
travel agency; travel bureu
•
agen pelawatan;
biro pelawatan; agen perjalanan; travel document
biro peijalanan dokumen perjalanan; dokumen pelawatan
traveller
pelawat
traveller's cheque cek pelawat travelling tray
peijalanan
tripe tripper
resor wisata
objek wisatawan
pelawatan talam; dulana
: tamasya;lawatan;
babat(sapi) pelancong; pelawat; turis (ikan)forel jamur umbi
V
rutejarakjauh ' pasu; mundam;
bajan;jambang tuberose
sedap malam
tunafish
ikan tuna
turkey
daging kalkun kunyit •
turmeric
turnip turtle soup tutti frutti
lobak cina sup penyu tuti fhiti
(Sumber:Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pen didikan dan Kebudavaan)
Media Indonesia, 27 Agustus 1996
19
^ ICamus Boga luxury hotel maia lobby
hotel mewah
Jobi utama,selasar
pillowcase pool attendant
: sarung bantal
pool supervisor
: penyelia
main hotel
hotel utama
master bedroom
kamar tidur utama'
master amusement
lipuran utatna
poolside
mastiress cover
penutup kasur
porter
medical clinic
kliaik pengobatan
minibar
minibar •
motel
motel
music room ruangmusik nonsmoking floor . lantai bebas(asap)
off-season rate
open daily
pavilion receptionist
: petugas
kolam renang
utama
presidential suite private bath pub public relation
kqlam lenang : tepi kolam renang : portir, pramupintu, pramubarang : suitpresiden
: kamarmandi pribadi
: pub : hubungan rokok masyarakat tarif musim sepi purchasing manager : manajer pembelian buka tiap hari rate cutting : potongan tarif resepsionisanjungan reception : penerimaan (tamu) musim puncak
peak season personal account
rekening pribadi
(Sumber: Pedoman Pengindonesiaan Nama
personilel manager
manajer personel
dan KataAsing,PusatPembinaan danPengem-
pillow
bantal
bangan Bahasa, Departemen P dan K)
Media Indonesia, 27 Agustus 1996
konveaai:hesepakntnn'ttenitama meafl^nai adat,tradisi, dsb) Contoh:Mengmgat Sc^l K' onvenei Peroufuhan International (Judul aitikel AbdidHBris,halaman 4)
konqione^:unsitf,bagian dari kesehiruhan Conlnh:Kalau diperhatikan dengan 8eksama,^buah mesin
aepeda motor teidiri oeberapabagian atau konm^fen yanguznuk keijanjraibertautaD(dcdaznliqwran Otomotif)tintamnn 7)
kader kaxlt>itan:orang yang diharapkan memegang pdcrajaan panting,tet^ bdum saatDyadroEunpykan. Contob(1)i Kaaer Karbiian Menibiiat'DFSMandnl QudullapoTon dalnm Lapeas,bnlamnn g) Contoh(2):Karenanya;astern menninculkan Aoder AorbitExn ini hendaknya ditinggalkan OFF inanapun(dalam laporan *j&der
lEaititankiembuatDFRh^duT,halimiah 8). ■
llUC)-e
Kedaulatan Raliiyat, 28 Agustus 1996
20
5"^
mer^t^ takd,kerang laut dan beberapa batu m£(dalaniberita MahMiswa UGM Temnkan Benda-
tente^tehun pasti;s^ntara waktu;masih bisatenibah persoalan ini memang dapat diatasidenPermasalahannya", haiaman 4) dan,
u^i^apan Pfeijalanan Wisata^ haiaman 7) Catotan:fcataBiro treckmg sehanisnya dftuKakan trekking
Kedaulatan Rakyat, 31 Agustus 1996
hengkang:angkat kaki,iari nya
foSt hengkang dan Chechtanpa hasil(dalam artikel Syamsuriaal,I^aman 4)
m^'S^ bSa^i^"di^''
bi^togyang hidupdari me--
k«£°Para D*°^"?®s®®eguhnya anismelihat maeitos/karakte? di Propinsi DIY ini SSSE djikm>' teik. i/iyestor tentu akan ySJSS halan^4T® usahanya(dalam rangkuman Mitm KR (KR) Bicara, Kedaulatan Rakyat, 30 Agustus 1996
21
a^KASA H®0iJESIA-PEi-:3HIAAN
^
"Eksit Berikut"
hasa Indonesia? Mei^apa tidak
jemahkan instruksi aiih bahasa
sebaiknya dituliskan "]^tu/Ja-
di Tol Jagorawi
lan Kduar Berikut". Lalu,keti
dengan tanggapan .yang benar dan baik. Caiilah padan kata bahasa Indonesia yang benar, dan saya yakin nama perusaha-
ka kembali piQang ke J^arta
Pemiakaian bahasa Indonesia
yang balk dan ben^, terasa sa-
ngat berat untuk diterapkan dan dilaksanakan.Dengan dikeluarkan peratxiran dari pemerintah, tentahg kewajiban alih bahasa. Akhirnya di sana sini bermun-
culan nama-nama baru yang aneh, bahkan tidak ada artinya sama sekali dalam bahasa Indonesia.. .
Saya terkejut ketika beberapa hari lalu, di jalan tol Jakarta -
Bogor terbaca oleh saya dalam satu papan pengumuman besar yang cUkeluarkan/dibuat oleh lapangan Golf Emeralda.Di bawahnya tertulis petunjxik arah kata-icata "Eksit Berikut". Apakah arti Eksit dalam ba
saya melewati J1 Raya Pasar Minggu. Lagi-lagi menemukan bahasa yang sangat janggal dibaca, yaitu toko cuci cetak film yang sebelumnya menuhskan nama toko dengan "New Hawai". Mengganti begitu saja de
ngan "Niu Hawai''. Apa artinya Niu?
.
:.
an atau produk yang dihasilkan akan tenlengar lebih indah da lam bahasa asli kita terdnta.
Misalnya,"Green Garden Es tate" dapat diubah menjadi Perumahan Tainan Hijau. Bukan .malah menjadi "Gren Gaden ;Estat". Ini memang tertulis da
' Bagaimana para ahli bahasa? Apakah gejala "perusakan"' ba
lam ejaan bahasa Indonesia, te tapi tidak ada artinya.Sebab itu
hasa patut dibiarkan? Semen-
adalah cara kita membaca "Green Garden Estate". Lalu
tara saya yakin, bahwa "peru sakan" bahasa telah berteba^an
di mana-mana. Saya telah mengamati ci^p lama, tidak pemahT berkurang atau ada pembetulan.Tetapijustrusemakin.bertambah banyak.
mana alih bahasanya?Bagaima na para alih bahasa? Ini tan-
i tangan kita bersama untuk kein:bali meluruskannya,sebelum telanjin:. r
Ria Kumara Indah Jakarta Timur.
Seharusnya para pengusaha
dapat mengambil atau mener-
Kompas, 3 Agustus 1996
un^
Tetdpi dan Melainhan Indonesia masih banyak digunakan kata mcsfapim tetapi sec^serempak dalam suatu kalimat majemuk.Kedua kata itu menratakan hubungan makna yang sama dalam kaUmat
(1)MesHpun riim^ itu bagus,tetapi halamannya tidak terpelihara }o\ me^i^tetapi tetapi dia mereka tidak pemah mengeluh. w)Meskipun terl^bat, masOi dapat mengikuti rapat.
Paitpm^rne^pim ... tetapi serempak dalam satu kalim^sepertichatas-tidak efek^dan tid^ efisien karena kedua kata itu menvat^ hubungan makna y^g sama.Agar menjadi efektifdan efisien Ketiga^imat di atas harus. menggunakan salah satu kata
(la)Meskipun nimah itu bagus,halamannya tidak terpelihara. (lb Kum^Itu bagi^, halamannya tidak terpelihara. ': (Zb)Mer^ i''"" roenderita, mereka tidaktidak pemah mengeluh. menddn^ tetapi (mereka) pemah mengeluh. )^|^esfapi/n teriambat,dia masih dapat mengikuti rapat (3b)^teriambat,tetapi(dia)masih dapat mengikuti rapat Ji^ kita menghubungkan dua kalimat (tunggal) dengan kata
.pen^^ung^sAipim akan terbentuk kalimat majemuk bertingkat (subordmatif), scdangk^ dua kalimat yang dihubungkan dengan
retojw akan membentuk kalimat majemuk setara (koordinatift. Itulah perbedaM kata j^ghubi^mqs^/pun dan tetapi.Jadi,kalimat la.2a,
j « adalah kalimat majemuk bertingkat.sedangkan kalimat lb,2b dan 3b adalah kalimat maj^uk setara: pen^ubung/c'/opj seperti yang terdapat padn kiiliniat no lb.
Zb. dmi 3b dapat diganti dengan tapi. akan tetapi. dan namim tanpa
22
mengub^ ar^ Selain itu masih ada 1^ kata penghubungsetarayang bereinonim dengan tetapi, yakni melainkan. Walaupun kedua kata itu sama-sama men^ubungkan dua klausa(kalimat)secara setara, ada perbeda^ pemakaiannya. Kata melainkan selalu digunakan di belakang klausa(bagian kalimat)negatif, yakni klausa yang mengandung kata tidak atau bukan. Misalnya,yang terdapat pada contoh kali mat berikut
(4)Rudi tidak langsung pulang, melainkan berputar-putar dulu di alun-alun utara.
(5)Pak Bahar bukan ayah saya,melainkan paman saya. Kata me/ai/iA:a/i pada kalimat no 4,5 dapat diganti dengan kata tetapi sehingga menjadi:
(4aVRudi tidak langsung pOlang,tetapi berputar-putar dulu di alunalun utara.
. (4b)Pak Bahar bukan ayah saya.tetapi paman saya.
N Bila Wausa(bagian kalimat)di depannya positif(tidak raengandung kata tjrfa/f atau bukan (. kata tetapi tidak dapat diganti dengan kata melainkan. Dengan demikian, tidak mungkin terbentuk kalimat sebagai berikut.
(Ic) Rumah itu bagus. melainkan.tidak terpelihara.
(2c) Mereka menderita. melainkan tidak pemah mengeluh. (3c) Dia terlambat. melainkan masih dapat mengikuri rapat Akhimya dapatlah disimpulkan bahwa: 1. Kata meskipun dan tetapi tidak boleh dipakai serempak dalam satu fcnlimatjika kita ingin menyusun kalimat yang efektifdan ehsien 2. I^ta tetapi dapat diganti dengan kata tapi, akan tetapi. namun. a.KaUi melainkan hanya dipakai di belakang klausa negatif.dan da pat diganti kata/cmpi. (Abdulhayi Adnan)-b
Kedaulatan Rakyat, 4 Agustus 1996
Pan Musyawarah Ke Konferensi Musyawarah Nasional(Munasl Panai De-
raokrasi Indonesia (.^DI) tahun 1993' menghasilkan teipilihnya Megawati sebagai ketua umum partai itu..Namun.demikian dikatakan para pengamat, kepengurusan itu baru akan dianggap sah jika sudah dikukuhkan dalam
I-
kongres. Karena tidak juga diadakan, sebagian dari sesama pengurus mengambil prakarsa untuk menyelenggarakan kongres.. yang menghasilkan susunan pengums yang Iain. Sebagai reaksi atas
kongre^ itu, Megawati menyerukan aaar di dae-
rah-^aerah diselenggarakan konferensi. baik pada tingkat cabang (konfercah) maupun pada lingkat daerah (konferda).
D'ari apa yangi.dlkemukakan itu. muncul juga ^ jenis pertemuian organisasi yang sama. namun dengan tiga istilah yang berbeda. Apakah ketiga jenis pertemuan itu benar-benar berbeda? Musyawarah, demikian Kamus Ummi Bahasa
Indonesia susunan Badudu-Zain. adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, dan berarii 'perundingan, perembukan' (1996:925). Dalam kehidupan bermasyarakat di negara kita. perundingan dan
perembukan itu mengenal tingkat-tingkat yang disesuaikan dengan tingkat daerah atau wilayah. Karena.itu. kiu mengenal musynwnm/t cabang (muscab), musyawarah daerah (musda), dan musyawarah nasional(munas). Dengan demikian.
tentunya diharapkan agar lembaga tertinggi nega ra kita yang bemama Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) berfungsi sebagai lembaga perun
dingan dan perembukan dengan peranaii yangtukup besar. Pertanyaan kecil yang muncul adalah sekitar akronim istilah itu. Untuk tingkat cabang dan da erah, mengapa akronimnya mus- (muscab, mus-
da),sedangkan yang tiiigkat nasional menjadi mu(munas)!
Kata atau istilah kedua adalah kongres yang berasal dari bahasa Latin dan menurut kamus.yang sama berarti 'rapai besar; pertemuan antara wakilwakil organisasi poiitik, sosial, profesi, dsb. yang membicarakan dan membahas masalah-masalah
tertentu, lalu mengambil keputusan mengenai masalah itu' (1996:712). Nampaknya. dalam ha! kongres tidak dikenal yang tingkatnya cabang atau daerah;..saihpai saat ini belum pernah terdengar kongres cabang atau kongres daerah. Jika kongres merupakan kegiatan yang dilakukaoibleh organisasi tertentu. apakah itu organisasi poHtik. sosial. profesi. atau yang sejenis dengan itu, mengapa di negara kita selain kongres PDI. kongres Ikatan Saijana Ekonomi Indonesia(ISEI). atau kongres organisasi semacam itu. ada juga Kongres Kebudayaan, Kongres Bahasa, dan
\
25
Kongres Kesenian yang."Bis3enggarakan bukah [Demikian juga masalah yang dibicarakan dalam perundingan atau pcrembukan itu. Dalam pada itu,
oleh organisasi tertentu, mdaiiikan bleh lembaga
lain, d^am hal ini pemerintah? Pesertanya pun
penyelenggara kongres dengan tegas disebutkan umumnya bukan anggota organisasi milik penye- adalah organisasi tertentu,^sedangkan yang dibilenggaia (pemerintah), melainkan para pakar di icarakan dalam kegiatan itu adalah masalah terten bidangnya masing-masing. Kalau pun banyak pe- tu. Sementara itu. penyelenggara konferensi puii serta yang sebenamya para pejabat pemerintah, tidak "dengan tegas dinyatakan, hanya masalah
harap maklum saja. Bulcankah biaya dan penye-
yang dib^as harus memenuhi syarat dihadapi
lenggaranya pemerintah? Hanya, masalahnya,
bersama.
;kadang-kadang terkesan kongres yang diselengigarakw itu semacam rapar difuu/
Dengan demikian, dari ketiga istilah itu dapat diketahui bahwa yang paling longgar adalah
j Organisasi yang berdasai^an keislamah biasa- musyawarah, yang cukup ketat adalah konferensi, mya meng^nakan istilah muktamar, kata yang sedangkan yang paling ketat adalah kongres.
berasal dari bahasa Arab dan dalam kamus yang Karena sepintas sudah disebutkan juga rapat sama diberi makna 'konferensi; kongres' (1996:- idmrrs, ada baiknya juga disertakan makna kata 915). - , . . ..
Jika konferensi merupakan pddahaii kongres se-
irapat menuhit kamus yang sama. Kata rapai ler-
'nyata memiliki em'pai makna, yaitu(1)hampir tak
bagaimana dinyatakan dalam kamus itu,.thengapa bersela; (2) selisih .umur tidak besar; (3) akrab; Megawati menyerukan agar diselenggarakan f3ah"(4) sidang; majelis (199.6;•1134j.^5«^kMfnferensi cabang dan konferensi daeralt?-Men\ST\il .pat makna itu, yang agak membingungkan adalah logika,jika digunakan jstilah yang berbeda, tentu-
m.akiia kedua, apalagi contoh yang diberikah lah disebabkan oleh adanya perl^aan makna di berbunyi, anak ibu itu--rapat set^U^sng ^vkup antara kedua istilah itu...
.
taksa. Di satu pihak dapat diartikaii bahwa "anak-
Mehurut kamus itu, konfererui yang kita serap anak (dari) ibu" sehingga mungkin maknanya dari bahasa Belanda atau Inggris adalah 'mukta- agak cocok, di pihak lain dapat diartikan "anak I mar; pertemuan untuk bertukar pendapat atau dan iby sehingga ini sehaiusnya memenuhi sya:
j merundingkan suatu masalah yang dihadapi rat untuk makna yahg'ketigai: Dalam kaitannya ibersama' (1996:7.1 IJ. Dari- rumusan "makna itu : dengan 'pertemuan atau perembukan'," yang.me dapat disimpulkan bahwa walaupun sama-sama menuhi syarat tentulah makna yang keempat. merupakan pertemuan untuk bertukar pendapat Mengapai rapat mepurut kamus itu tidak diang. mengenai sesuatu, pada dasamya tetap ada perbe- gap sebagu homonim,sekuraug-kurangnya dalam
^daan antara ketiga istilah itu, terut^a antara hal makna yang keempat,.mengingat tidak ada kongr^iaxi konferensi. kaitannya dengan ketiga makna lainnya? Siapa yang bertindak sebagai penyelenggara' musyawarah tidak dinyatakan secara tersurat.
Suapa Karya, 7 Agustus 1996
Avatrohaedl
24
Diasuh Oleh
Lukman All dan Yayah B. Lumintaintang
Warisan
Anak sayu vans masih duduk di kelas •satu sekolah dasar iangsung protes
saat menyaksikan acara kuis di tele-
visi. "'Masadibaca.ve? Salah ya. Pak? Hanisnya 'kan dibaca ce'V Begitu komentamya.
Pada waktu itu kami sekeluarga sedang
pengetahuan .saya, para gutu SD .selalu konsisten dalam mengajarkan nama-nama huruf abjad bahasa kita. Oleh karena itu. siswanya konsisten pula dalam menyebutkan nama huruf C.
Akan berbeda ceriianya kalau peitanyaaii yang sama kita cobakan di.sekolah yang lebih !
menyaksikan sebuah acara kuis. Di dalam
tinggi. Andaikata ada soal yang haius dijawab ;
kuis itu dikemukakan soal yang jawabannya
oleh sejumlah si.svva SLTA dengan menye
pilihan ganda, yaitu a. b, c atau d.Sang pembawa acara membacakan .soal yang diikuti altematifjawabannya dengan mengatakan. "Yang benar a. be,se. atau de? Hurufsesudah b diiicapkan se seperti pada kata sepuk atau sehat.
Sekelumit cerita di atas merupakan contoh nyata peragaan berbahasa yang tidak .sesuai
butkan huruf C dan soal itu bukan soal bahasa
Indonesia kemungkinan besaryang mengata kan se lebih banyak daripada ce. Salah .satu alasannya adalah-bahwa-guru SLT? ke atas adalah guru bidang studi. Para siswa ber-
hadapah dengai> banyak guru yang pada hemat.saya lebih banyak yang mengucapkan .ve daripada ce untuk.nama huruf sesudah b.
lagi dengan aturan yang berlaku sekarang.
Akibatnya. para siswa yang dulu berpegang
Meskipun .soal sepele, kesalahan tersebut
teguh pada guru SD-nya menjadi bcrubah karena terbawa arus yang besar. Namun.
begitu mencolok sehingga anak kecil yang baru kelas .satu SD pun dapat melihai kesa lahan itu. Ke.salahan .serupa dapat kita .sak-
harus diakui pula bahwa tidak semua guru nonbahasa kurang perhatiannya terhadap
siktui .setiap hari di layar televisi .saat berlang-
bahasa Indonesia.
sung penayangan ikian. Ada beberapa produk yang menggunakan merek dengan huruf C.
Keadaan itu membuat kita bertanya-tanya. Mengapa teijadi begitu? Bukankah atiirannya
Dr dalam ikiannya huruf C yang digunakan seba'gai merek itu dibaca atau diucapkan se
sudah jelas bahwa huruf sesudah b itu harus
seperti pada kata sepuk atau sehat tadi. .
Bagi Anda yang mempunyai anak kecil
dibaca c^. bukan .ve? Bukankah atumn itu siidah berlaku lebih diari dua dasawar.sa?
yang sekarang masih duduk di bangku .seko
Tampaknya, kita harus mengingat kembali sejarah kita pada masa yang lalu. Orang-orang
lah dasar, secara iseng dapat tertanya kepada mereka apa nama hurufsetelah b. Saya yakin mereka akan menjawab dengan mengatakan
zaman Belanda. Kitajuga tahii bahwa nama abjad .sesudah huruf b adalah se. bukan c^
tua kita dahulu mengalami pendidikan pada "
ce seperti pada kata cetak atau cek, bukan se seperti padd kata sepuk atau sehat tadi. Mengapa begitu? Bardngkali itu pertanyaannya.Sebrang guru sekolah dasar pada
.seperti dalam bahasa kita sekarang. Dengan kata lain, cara membaca yang salah di atas
umumnya adalah guru kelas. Apa yang dikatakan guru sering sudah merupakan harga
oleh sebagian generasi yang tidak mengenyam pendidikan pada zaman Belanda. Mereka .soring tidak menyadaii kalau mereka menjadi "ahli waris". Bsriyanto
mati. Kata orang tua akan diabaikan kalau
tidak sama dengan kata guru. Sepanjang
rherupakan "warisan" dari zaman Belanda.
Sayangnya,"wari.san" itu "diwarisi" pula
Republika, 10 Agustus 1996
25
I
IJ I Kj
I
5I g
'
membaca gurat^afaar atau mende^- rasail dan kata standar yang ditambah akhiran -ffftc/
' kata-latelndonesia-ytog J^rosMinglatamenilj^aiau inendengar-\'"adalah letak keduatetapi kata itiiraerupakan dalam kamus bahyiak^ -/soji,satu lenia<entri), duatidak Jemadalam yahg -0£adang-kadang-msaa)sep^s/flW/iw//.5pejja/-^^^^^b^^ , v" . irasiat^njMwaoifi&i^myal^akaWl^^^ kku-kata bnim/^iniya -isasi itufap^tmenyesatkan kita yang seperii itu. Ambil saja contohnya beberapa kasudah menip^an ben-,,-ta sepemhasionalisasi. mobilisasi, imunisasi. modnikakhiranbarub^asa Indonesia. ' .eniisasi.fi^ niengenal W berbunyi akhir .^iTto,A3^ te%ii.:^ma)erbah^a sfri ito"inerupakan seraman dari bahasa Belanda atau han-b^ bMyakju^l^^tkata yang beibunyi akhir bahasa Inggris tidak menjadi seal. Memang bahasa jwaJiItu,t^tepiak^-Jffltaser^andari bahasa as- Belandahanyakmempenagruhipericembansan badanlnggris,!)! sangjing iasaindohesia dabuluVkemiidian j itu,k^-toto^g bulan s^pan dari-bahasa'asing ngaruh bahasa Inggris sebagai salahbaru satudatane bahasapeinpun aMjugayangheihunyi akhir isasi itu, seperti temasional. - Sepertikitakeiahui,-kaia^katayangbeiWD3i-«a«
itu padannya dalam bahasa Indonesia ad^imbuhan
Kitoamhil^ontoh4ata jfand|fl;iA^tDaliuhba--
hasa B^daada kata stoidhan^Kataltu kita seng) ■ menja^stm^j^ja.Di samping itu,kosakata ba-^ inum ---pengimman,ataii • • ■ hasaBdan^mempuhyai katas/a^ diara(stsdaiuisaak'KataSelwdkstandonlisoneihi-• -' special-—p€ns5pesialanan,&xzu lahyMgJa^serapinenjadikataTndpn«ia> khusus-.-pengkhususan ■ ■■ ■
iSflSL|jadg3imyi--Mo.«f^i'httirpff^^
gkhiran
yang^dh^baUain k^i^a-kam'si^^
" •'' '
" -
?
I I e I
j t
I I
II I •
I
I
,
, ~:gara?^
-
Y^^aukata^oi^nndisas/itu diserapdari bahasa ■ d^Peh^ Mggi^^bul^daribaha^Beland^-prosespenyera. .. PMsainakarraadalainkosal^tabah^a big- Kata huia/i/sar/ berartj ihehjadi .h'utan atau St^^/^V^^naping kata rrandordada piila kata Wfl/j- penghutandn:rM'ar/gni'jari'berarti mengiihah statue. dan^^n. : . uya menjadi milikswasta atau pg/ijnwMa;j,-mrinJadi,proseskata itu sebagai beiikui:
■ Jdonesia) .. ;• '
'i
.
tyor/berardpenghijauan dengan menanampohonturi. Pada kata-kata/iwahwastwfl^flnufljj. atau/urin-
(standardis
serapM jtudiangg^ bea;^dari bahasa Ing- kaliiiiatsederhana,nnh/ogi'beiWti/7e/u'runn, di(jasM tegadinya bentuk-bentuk lain. Atau dengan pros^kda ipisebagai tenloiti dalam standafd^^ns)—— stan
; Bukti1ain4ahwakata5fo;^/4isQjfri^
S ! I
I { !
| \
*
1i
j i i
v
^srondis^Au;^ 4m.akM-inenj^i.0zh4'^&n^i/'ae- ti hidarujsw^ta,ntri yangjugahverbunyi akhir-isasi? b^tuk kata yahg baku 4alam b'ahasa In- ^ , J. Hutdnisasidiprovinsiitu berjalan dengan baik.
^ifl«dha/4BelMda------
I |
" Bagainma pula halnya dengan kata-katadndone
"uiiyi miJUCTiiMig aKnn^D,lentuianprosesnyakata -i?ayansDUKanoetasaiaanjcataserapan asuigseper-
I I
I1 ■ i
-
t ! Analog!ihi teijadi pada kata-kata Indonesia yanfi
be-- bukan kata serapan.***
Pikiran Rakyat, 10 Agustus 1996
.
;- . . :
£
I I i i
I I I | I i
I
| I ?S J ■
j j
26
Dari Koramil Sampai Kostrad
B^wa jajaru Anglutan Beisenjata Republik Indonesia memiltki sejunlah perangkat ^ Ahwa laiaran
D^—
r%
f.
•
.
_
dapat komando distrik militer (disingks^ kodim)
yang dipimpin seorang komandan distrik militer dan yang beriingkup nasional hingga yang . yang disingkat dandim; sedangkan di atas polsek sang« tempatan, sudah sama-sama kita ketahui. terdapat kepolisian resor (polres) yang dipimpin^ Oemikian joga halnya dengan penggunaan singkepala kepolisian resor atau kapolres. Di tatan sebagai petunjuk satuan-satuan im, merupa- seorang atas kodim ada komando resor militer(korem),sekan pengetahuan urnum pula. Bahkan,rupanya su- dMgkan di atas kepolisian resor. adm Jc^lisian ratkabar(dan juga televisi dan radio) menganggap wilayah (polwil) yang masing-masing dipimpin bahwa singkatan itu sudah menjadi miiik bersama. danrem dan kapolwil. Saman setingkat Hal itu antara lain dibuktikan dengan cukup se- seorMg propinsi atau lebih, keduanya diwakili oleh ko ringnya kita menibaca judul berita, misalnya saja,- mando daerah militer(kodam)dan kepolisian dae"Pangab Menribuka Rakomas Renstra di Mabes rah ^Ida), masing-masing dipimpin seorang | ^RI Dari judul itu, yang secara langstuig "ti- panglima daerah militer (pandam) dan kepala ke dak bermasalahy hanya dua patah kata, yaitu polisian daerah (kapolda). ' wembuka dan di Kata lainnya, yang justru meniDari sata im terlihat bahwa lingkup wilayah ke-l
pa^n kata-kata kunci,-menierlukan kerayitan Hahi
Kbelum peinbaca dapat memperoleh kejelasan teka-teki" itu. Kalau saja itu judul pada berita. tulis, tentu peinbaca masih dapat mencari keterangan lebih lanjut. Naasnya, seiing kali kalimat y^g;S^a itu muncul dalam acara siaran berit^
kuasaan tidak disebutkan lagi ketika-Wta berbicara mengenai pejabat yang menguasainya. Dengan
danramil, misalnya, sekaligus berarti bahwa peja
bat im ^benamya adalah seorang komandan dari
suam wilaj^h yang bemama komando rayoni mitelevisi dan radio, yang menggunakan baha^ .liter. Demilaan juga halnya dengan dandim dan pangdam, tidak lagi di^butkan dankodim atau lisan. Kali ini kita tidak akan meinbahas "teka-teki" I^gkodam. Artinya, singkatan jabatan im lebih
yang ditampDkan singkatan itu. Masalahnya, s6oap kali muncul tanggapan bahwa penyingkatan dalam bahasa Indonesia Wan tidak terkendali, se-
smgkat, namun tetap memberikan : keterangan yang jelas.
. Namun, nampaknya,jajaran ABRI (atau Abri) |
tiap-ka^pula muncul singkatan baru;:Bahwr'kita - . yang biasanya sangat tegas, disiplin, dm taat asa&j kiirmg mempdrlihatkaB-'kekhasaimyaaarfaliwrti se^ggu^penutur dan penailik.^jyhasa IndoHesia'' •. ■ ■'hafpenyingkatm namajabatan yang l^ip, C^tohmempunyai^hak untuk menerima atau- menolaik •' smglmtw tidak usah diragukan. Namun,jika salah nya^ ketika dulu ada da^nh yang disebut komandoi Mtu "ujimg tombak" pemasyarakatan bahasa In- wilayah pertahanan dengan singkatan kowilhan,i doneaa itu, yaitu media khalayak.justru menjadi pemimpinnya bukan seorang pangwilhan, melain-i pangkowilhan. Denukian juga deiigan-jabatani wadah penyebarluasan hal itu. apa yang dapat di- • kan ymg lain; Pemimpin Komando Cadangan Strate-: lakukan para penutur "pasif' itu ? Sam hal yng juga patut dicatat, adalah masalah gis Angkatan Darat QConstrad) bukan Pangstrad, yang mengaitkan singkatan saman atau jajaran di i melainkan Pahgkostradr pemimpin Komando PaKhusus(Kopassus)bukan Komandan PasuImgkungan ABRI O'ika diucapkan sebagai "kata l sukan kan Khusus (Danpassus), melainkan Dankopas^ seharusnya dimliskan Abri; penulisan sus. ABRI menunrnt pengucapan a-be-er-i, demikian
meni^ Pedoman yang dikeluarkan oleh Piisat Pembmaan daSi Pengembangan Bahasa). Jajaran yang terendah di lingkungan Angkatan Dmat yang menguasai wilay^ setingkat kecamatan, misalnya, disebut komando rayon militer
dengan singkatan koramil, sedangkan pemimpin-
Di'jajaran Angkatan Udara pun demikian pula halnya, Pemimpin komando daerah Angkatan Udara (kodau) yang kira-kira setara dengan ko dam, bukm seorang pangdau; melainkan pangko-
dau; pemimpin Komando Pertahanan Udara Nai-
mnal (Kohanudnas) bukan seorang penghaniid-
nya disebut komandM rayon militer atau dmna-
nas, melainkan pangkohanudnas.
polisian Mktor dan kapolsek. Di atas koramil ter-
Lalulintas Laut Militer (Kolinlamil ?
mil. Sejajar dengan itu, di lingkungan Kepolisian ^ Bagaimana pula dengan yang teijadi di Ang Laut ? Siapakah yang memimpin wilayah wilayahnya disebut kepolisian sektor (disingkat • katan Armada Kawasan Barat(Aimabar)atau Komando pol»k) dengan pemimpinnya seorang kepala ke (Avatrohaedi)
Suara Karya, 14 AgustuB" 1996
L
27
Kursus kilat bafaasa Indonesia dl Mongolia Bering,(^) sepakatan, juga janji Biro Gatra Kursus kilat Bahasa Indonesia Tokyo dari Simposium Bahasa
'untuk pertailiak^yaakan diada- Indonesia di Asia Timur yang berdi ibukota Mongolia, Ulaan- langsung di Beijing, Caiina,tahun baatorpada26Agustus-OSeptem- lalu," kata Okawa menjelaskan. .bcr 1996 mendatang. Dikatakannya,pengajar kursus Menurut pemberitahuanKepa- .tersebut adalah Eddie Sopandi
la Biro Majalah Gatra di Tol^o, Tanu Atmadja, mantan pengajar Seiichi OkawakepadaAntaradari padaSekolahlndonesiadiBeijing, Tokyo,Senin lalu,kursus tersebut yang diutus Dubes RI unnik RRC jdiselenggarakan olelj Majalah. JuwanauntukmemberikanpelaI Gatra ^keijasama dengan Ke- jaran dengan menggunakan panmenterian Sains dan Pendidikan duanbukuBahasalndonesiaLangMongolia serta Institut Bahasa kah Baru karangan Yohani Johns Mongolia.
dan Robyn Stokes dari Australian
Ktpus Bahasa Indonesia 10 National University, Canberra, hari di Mongolia, merupakan ke- Australia. (Ant/2.6)
1
I
i
Angkatan Bersenjata, 16 Agustus 1996
3
piasuhpleh Himpunan Pembina'Bahasa indorieste
j I
Balai Penelitian Bahasa Ypgyakarta
K'I ata.Batu MuUa dan Kebaku^ Bentuk'Tuli^nya ■ ■ i. • • ■■ : « • ■ «.. •• Z* J
i
S
KATA batu mulia alchmakhir ini rutin muncul,setidaknya,dalam harian-harian yaDg.1t)erumah" di Yogyakarta. Menarik untuk dicermati ialah kemenduaan bentuk penulisan batu mulia. Di dalam tulisan-tulisan tersebut,kata batu mulia dituUs dalam dua bentiik,
yaitu dipisab dan diranids^ seperti terlihat HalaTn kutipan-kutipan
berikut
■ (1). Pamenm batu mulia di Tuzzon sudah dikenal di dunid.
's
j
i
j
i
r'
^
I t' \ j
(2). SriSidtahHamengkuBuwonoXtertarikikutiPameranBatu'
■- -Mulia.
' (3). ...keris dan batu nuUia adalah anggonanorangMataram.
' (4). ..:dikotainidigeIarpameranbattunuli€L....
Kemenduaan bentiik penulisan tersebut^jika dibiarkan, akaTi
mengabiirkan kebakuan j^ulisannya. Menang^ kemimgdonan itu
berikut dibicarakan bentuk baku dari penulisan batu mulia.
'Masalah penulisan kata (termasuk yang berupa gabungan kata) merupakan bagian dari pembicaraan ejaan. Mengkhusus pada masaiab penuli^ gabungan kata. ejaan bahasa Indonesia memberlakukftTi (Ilia hentaik p«*TinliHan, yaitu dipisah riftn riirangkai ripngan
j
kiiteria masing-masi^ sebs^ berikut. Kata yang berupa gabungan
i
yanglazimdisebut kata mmemuk, termasuk istilahkhusus, unsm-im-
I I
kata pada prinsipnya ditulis terpisah. Dengan demikian, ^ta-kata
sumya ditulis teipisah. Sekadar oontoh dapat disebut kata kambing
I
hita^
;
garis besar, gabungan-gabungsm kata yang dirangkai hams
\ 9
^ ^ I i
j <
I
panjang, daun pintu. Di samping kaidah dasar tersebut
diberlakukan juga kaidah yang mengharuskan dirangkaikannya penulisan unsur-unsur dari kata yang berupa gabungan kata. Secaiu
mememrhi qri 8d)agaiberikut Bertama, gabnngar>.gnt^gan telah larim dianggap padu ddi masyara^t Gabungan kata joiis ini beijumlah lima puluhan seperti telah didaftar di dalampedom^ ejaan (Dqtartemen Pendidikm danKebiidayaah, 1991).
- Sekadar kata contoh dapat disd>ut kata bumiputera, kadanujta, motoAoTTr Kedua, gabungan kataitu berunsur bentuk teri^ rfongnn dri tidak dapat langsung beribri saidiri sebagai satu kata. Unsur-un-
i
28
sur^ng tidak pernah terdiri send&i itii sangat beragam. Unsur-un-
ya^ berupa kata prakategorial(lata-kata yang belum ma-
smno/.de dalam kata dermral,ataupm
kata prasangka-,satuan
menyatakan jumlab seperti dwi dalam dwiwt^ atau tk daSn' tntunggal',dan sebagamya. Denpn mend^atkan pada kaidah-kaidah tersebut dapat diten-
tu^kebakuan d^ bentuk tulis batu mulia. Dalam kius mL unsur 6a/u maupun mu/za merupakan kata-kata lepas yang dapat berdiri
se^sebagai kata seperti terlibat dalam pemakaian ferilSit ini (7) Monumen itu terhuat dari batu. (8) MenolongadabahperbuatanycrngmitUa.
Bertolak pada dnpat dipakainya kata batu maupun mulia sebagai mandm yang sudab meneandung arti penub. bal itu membdctdcan b^wa kedua kata itu biDcan merupakan kata terikat. Dengan alasan itu dapat d^en^kan babwa peiiulisan kata batu mulia seharusnya dipisab.(Edi Setiyantol-k
se
Kedaulatan Rakyat, 18 Agustus 1996
jnatItu yang ddaktepaL'
v
»
;BMtafckalhna^onbaku ihts^ertibai^iit-'''^4
-"
.^C^^Mh^uablcara^bentukkaIi^fatnoI^or l.Daihatdanletakdan SUSUl
or I itu
P^if^ltulah
^^SdyaakmmeBhiasiutttng'Utm^saya.' - ^ AiriV*^-^.^'"f^tdangrta^ ''
'5 ,, .
nompr Itrini^alahtkalumatsusunan ferbaliVaraii itB
^^'Utang-utangsaya(AajtsaydtunasL :,^'St^'ad^hmasiutangrtttcmgsay£ .la;5i^fl^ mebindauitm^utahg^^',
^
'
29
■ ^
r
:
matbenitikpgsij). *' ,
V!*,.
*/
t 1
lb(JuiU-^
.
%;
'7.SayaJ^COTlQnasliitaiig-^tahgsaya. ^'';
^i
sebejumkat&lunasL Struknir jayaakan
ObntnlC'Qasi^^ntsrfi
nnoJ^SlMr
stniktorJalimat I JVittJiSA-tP-jKit*
[ '^
^.^'-r
hanaSa^^wE ^ ^ ^
•• ••
, .w . .
;■•;■ - -i . .LV.'-i-
;. »-*.►. ... •
_
.
.^epert|ij^
(ST;
I
kenaikan karga tepurig ierigu.
{
f
r.Kahin^bentukp^tinv ■ -^b-iiorus'Sduidoruseleseuj^pekitjadnini/ - „-' ■^' ^^Su3^duimip^anpeni^ilaa^
' ,
1
. Dan OTnion AM uraiaiD diato. nauddlHin
akan seeera
i
™|8®ent^tnyarionDatei, Anda akan denganinudah.^m^ ;^ ™^)gl"^?Ojad^nyakaUinat.be^
i I
1
(
\ I
I I
Ka^tbentukpasifi
" ' "■
r
kaiimat-kaUmat n6W2
\, -^ Sfltuiomjua^ '.
-
f
^
t'v
,-
®
■
^
Pikiran Rakyat, 18 Agustus 1996
f t t f
I I
(■• k
^
i I
s
f
{
[
I
30
Aneka Ruj ak Di Tainan Rekreasi "5eri Deli", Medan, terdapat sejumlah kios makanan dan mi-
ni^an. Kita dapat duduk-duduk di bangku
kata itu, tentulah diharapkaii bahwa rujak cincang disajikan dengan buah-buahannya dicincang se-
atau kipi yang te^^a, dan memesan makanan atau minuman dari kios mana saja melalui para
hingga hampir lumat juga.
penigas lapangan" yang dengan sigap mendekati kita dtin menyodorkan menu. Pada saiah satu menu yang disbdorkan iru tercantum judul
mjak itu dibuat dengan cara menguiek bahannya,
Mengenai rujak ulek, diharapkan bahwa bumbu
b^ kemudian buah-buah'annya yang diiris-iris
dimasukkan ke dalamnya. Kata ulek yang berasal Aneka Rujak", di situ terdaftar tidak kurang dari dari bahasa Jawa,Sunda,atau juga Betawi itu,sudelapan jenis rurakyang sayangnya tidak semua-* dah tercatat sebagai jejar dengan arti 'menggiling,
nya teringat. Di antara yang teringat adalah rujak melumat' (h. 1581). Kamus itu mencantumkan aceh, rujak cincang, rujak tumbuk,dan rujak ulek: bahwa kata itu berasal dari bahasa Jakarta. Arti itu Sebagai orang yang "keranjingan" rujak bebek menunjukkan bahwa- pada dasamya tidak ada perdi Jakarta atau di daerah Jawa Barat, saya segera bedaan mendasar antara tumbuk dan ulek, meng terpikat untuk mencicipi rujak tumbukUedan.Se- ingat keduanya berarti '(me)lumatkan*. harusnya kedua rujak itu sama, mengingat kata Kenyataaimya pun memang demikian. Ketiga;
tiunbukdalam bahasa Melayu a^u bahasa Indone-! jenis mjak yang berbeda njuna itu, ketika muncul!
^a sama dan %bangun dengan kata bebek dalam bahasa Betawi, Sunda, dan mungkin juga Jawa.
Seorang kawan dan Kalimantan lebih tertarik
tintuk mencicipi rujak cincang, sedangkan kaww yang lain memesan rujak ulek. Karena di antara
kami hanya tiga orang yang tefpikat nijak,,ter.[ralaa jenis rujak yang lain tidak sempat kami cicipi.
'
•
benar-bmar membingungl^ kami. Sepin^ pandang, tidak nampak perbedaan sedikit pun di an
tara ketiganya. Bumbu ketiga jenis mj^ itu sama: adonaii yang terdiri dari kiang tanah; gula merah, cabai, garam, asam, dan terasi yang menyatu melalui pro^ penumbukan atau pengulekan.Tidak ada perbedaan antara rujak tumbukdan
rujak ulek, ka^a bukankah;^imbuk dan ulek pun
^.Sainbil tnenimggu. mpnctiliiya•.pesanan,"icamr .mmbj^cangkan -jdm^wkali^ inembayangkkn nampak'bedanYa ^e^ -bagaimana sedapnya rujak bebek dan rujak ulek ' J^"j^^^^^V^^^ diad^-aduk untuk disuapkan. Irisan'buahdi Jakarta dan daerah sekitamya. Sayang sekali, buahannya lebOl kecil dan kedua jenis.mjak yang kata bebek yaing berarti 'tumbuk' itu belura' terW^aupun dapat dipastikan bahwa betaia cantiim dalam kamus, sekurang - kurangnya Ka- lam. pim kecilnya, buah-buahan itu tetap saja diiris dan mus Umum Bahasa Indonesia ka^a Sutan Mu disayat, bukan dicincang ! ■ hammad Zain yang digarap ulang oleh Yus BaSebagai pelen^p, patut ditambahkan bahwa dudu •(cetakan kedua 1996). Kamus itu bam tata rujak dalam kamus itu diberi penjelasan 'raamencantumkan kata^ tumbuk yang memiliki tiga kwan yang terbuat dari buah-buahan yang diiris-arti, ydni (1) 'pukul, tinju, gocoh, bantam'; (2) ms Qambu,mentimun, mangga,dll) diberi bumbu lumatkan dan (3) buat jadi betas dengan meng- cabai, gula jawa'(h. 1182). Keteiangan itu eluarkan kulitnya dengan alu' (h. 1549). Walau- merupal^ yang umum dikenal, barangkali di's^ pun rujak tumbuk tid^ tercantum. dapat diharap- luruh wilayah Indonesia. Tentu.saja dengan kekan bahwa mjak itu rnemperoleh namanya berkat OTah, mis^ya saja di beberapa tempat di daerali
cara mengolah bumbunya, yaitu dengan melumat- Banten. Di sana, rujak adalah 'air gula,sirop',se^ kannya. Dengan detnikian, untuk makanan itu arti makanan yang secara umum dikenal sej tumbuk yang kedua itulah yang tepat,'lumatkan'. dangkan bagai rujak, di daerah Banten mempunyai nama Dal^ pada itu, kata cincang yang tercantuni lam, petis! ■ ' . .
xhagai jp'ar entn' dalam kamus yang sama, diben arti 'memotong kecil-kecil; mencencang'(h. 282). Dengan berbekal pengetahuan'mengenai arti
^^Nah, apa pula artinya petis dalam- bahasa Ja-
(Ayatrobaedi)
Suara Karya, 21 Agustus 1996
31
Vie-Ai-Pie yang Meiribingiuigkan Seorang kenalan bercerita tentang peng-
alamannya yang memalukan."Kedka itu," katanya,"saya ddak dapat berpikir panjang. Mungkin karena saya terburu-buru atau entahlah karena apa,tetapi ma<>alahnya :sebenamya sepele saja. Saya sedang mencari seseorang. Oleh karena saya belum tahu tem-
secara asing pula.sedangkan singkatan kata bahasa Indonesia tentu diucapkan menumt lafal bahasa Indonesia."
"Baik,kalau pendapat Anda seperti itu,"
jawab saya menghind^ perdebatan. "Sekarang, bagaimana Anda membaca singkatan ATM ketika Anda .sedang berba-
Ipatnya,tertanyalah saya kepada seorang
hasa Indone.sia?"
jberdasi yang kebetulan berpapasan di sebuah
Agak lama kenalan .saya itu berpikir, tetapi jawaban yang saya harapkan belum keluar juga. "Itu singkatan bahasa asing ataukah singkatan bahasa Indonesia?" ia balik
iorong kompleks gedung yang saya datangi
itu. la menunjukkan jalan ke sebuah ruang yang disebutnya Ruang Vie-ai-pie. Saya ikuti petunjuknya itu. tetapi .sampai lama belum juga saya temukan ruang yang saya can itu. Akhimya,saya bertanya lagi kepada seorang petugas y^g lain. Dari tempat saya bertanya itu. ia menuding ruang yang saya cari. Di atas ■
pintunya pada sebuah papan ]^l;teidapat tu]i.san Ruang VIP. Astaga! Padahal,saya
bertanya
"Nah,itulah salah satu masalahnya. Kita tidak selalu dapat mengetahui.semua singkatan yang ada itu berasal dari bahasa inana. Mungkin .singkatan itu mempakan singkatan kata bahasa Indonesia sendiri, mungkin singkatan dari bahasa Inggris. atau
jsudah dua kali lewai di depan ruang'itu. Saya
mungkin pula singkatan dari bahasa daerah.
ImenLsa malu sekali.'*
Oleh karena itu.semuanya kita perlakukan
i "Mengapa Anda malu?" lanya saya "Kan
sama menumt pengucapan dalam bahasa
'tidak ada ocang lain? Orahg yang Aiida mintai keterangan itu pun belum tentu ^u masalah
Indonesia Singkatan kata bahasa ^donesia
Anda"
"Saudara benar,"jawabnya "tetapi saya merasakan betapa bodoh saya kedka itu. Di
j sekolah, dulu,dalam pelajaran bahasaHnggiis j sudah diajadcan bagaimana mengucapkan
I huruf-humf itu. Benar-benar memalukan!"
I katanya sambil menggelengkan kepala ' "Anda tidak salah," kata saya menj erangkan dan membesarkan hatinya."Yang I .salah iaiah orang yang mengucapkan vie-ai; pie itu, bukan Anda."
I Dengan wajah ddak percaya ia berkata i pula,"Saudarajangan bergurau. VIP itu kan i singkatan dari very important person'} ! Mengapa ddak diucapkan vie-ai-pieT' ■
".^au Anda membaca tulisan ven'impor tant person. ucapkanlah seperd lazimnya pelafalan dalam bahasa Inggris karena katai kata itu adalah kata-kata bahasa Inggris. Akan
pun dalain bahasa Inggris akan diucapkan .sesuai dengan lafal dalam bahasa Inggris itu oleh mereka atau oleh siapa pun yang.sedang
beibahasa Inggris." "Lalu,singkatail ATM tadi diucapkan bagaimana?" tanyanya untuk menghilangkan keragu-raguannya. "Dalam dunia perbankan ATM adalah singkatan dari kata bahasa Inggris,automatic teller machine.Teman-teman saya biasa mengucapkannya a-te-em. bukan ei-tie-em.
Dan,itu yang benar," kata saya menutup percakapan.
Singkatan seperti yang telah diperbincangkan di atas, yang bempa kumpulan humf awal sederetan kata, bentuknya sama saja, baik yang berasal dari bahasa asing maupun yang berasal dari bahasa Indonesia Tidak ada
tetapi, kalau Anda hams membaca singkatan VIP huhjf per humfkedka sedang berfoicara
ciri-ciri yang rnembedakannya. Apabila singkatan itu hams diucapkan humfdemi humf,pengucapannya mengikuti lafal bahasa yang set^g digunakan. Artinya apabila
dalam bah^ Indone.sia, ucapkanlah"ve-i-pe
sed^g betbahasa Indonesia, ucapkanlah
karena singkatan VIP itu dalam bahasa Indonesia mesti diucapkan seperd itu." "Masih ada keterangan tambahan?" tanyanya kemudian dengan menunda per-
singkatan itu menumt lafal bahasa Indonesia.
tanyaan berikutnya."Mengapa singktitan kata i asing itu mestTdiucapkan menumt lafal
Sebaliknya apabila sedang berbicara dengan bahasa asing, ucapkanlah singkat^ itu menumi,lafal bahasa asing itu me.skipun singkatan itu, misalnya berasal dari bahasa Indonesia sekalipun.
bah^ Indonesia? Menumthemat saya,^
a suwadji.
singkatan kata asing itu hams diucapkan
BS'C' FSHSIu'Sm Bc*'t3SS YCOv£<SrtS
Republika, 24 Agustus' 1996
32
Oiasuh dieh Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) Yogyadan
Peneiitian Bahasa Yogyakarta
Beberapa Saran dalam Surat Menyui^ I j 1 I 1 i } } j ' 1 j I j
"I j
I •j •1
FERSOALAN yang Mrlu diperhatikan dalam menulis aurat,
terut^ surat dinas, adalA penggunaan bahasa Indonesia yang KaiV dan benar. Salah satu barometer kebenaranyangharxis adai^am aurat dinas adalsdi ketepatan penggunaan kaidah ejaan seperti yang tercmitum dalam buku Pedonuxnumum Ejaan Bahasa Indonesia. 'OJw Disempumakan. Selain itu, penulisan surat hendaknya menggu-. nakansusunankalimat,bentuk, dan pilihankata yang tepat,katai tepat dan konsisten, mempunyai susunan alinea yang baik, dan menggunakangaya bahasa yang sopansertamenarikBeberapapersoalan yang perludicermatimenyan^ut penulisan kataAepoaOt katasapaan, dan kata pembuka serta penutup surat. Penulisan kata kepada yang seiing kJta Uhat dalam penulisan alamat surat sebenamya tidak perlu dilakukan karena mubazir. Tanpa menggunakan kata kepada pim alamat surat yang dimaksud sudah las, yaitu ditujukan kepada orang yang kita Idrimi, surat. Kta cukup menmunakan Yang terhomiat yang lazimnya disingkat meiuadi Yth. Frasa tersebut dapat kita petgunakan sebagai kata sapaan long-
sung ytmgsopan dan cermat
TidakBenar
Bapak Kepala
Balai PeneHtian Bahasa
JalanIDeiva N^nian Oka 34 Yogyakarta 55224 r
■
*
Benar I^'pofo-Bolai Peni'litian Bahasa JalaniDi'tia Nwman Oka .*M
Yugyakarla 55:^24
•I^
atau..lOu; bukan), Mtasurat dapatditujukan menggunakan kata sapaan saudara, nyonya, atau apabila kepada seorang wanita-yang belum
. Andai surat ditujukan kepada i.stri .si«setirang (entah istri pejabat
■j
menikah (bersuami), kita dapat memakai kata sapaan saudara. ibu i
j 'I
Kita_^«^gkinkan pula menggunakan tota sapaan /6u, swu sowwradi dalam surat dengancatatanhal tersebut dilakukiise-1
. ; .
..
konsisten dan dengan mempertimbangkan hubungan'antara peh-
girun dan penerima surat
•*
.
pembuka atau penutup suratseba^ berikut TidiJcbeoar " . Benar i.:;:-. L Adikucapkansdanmt, 'MikucapfeaA selanuii
• -|
2.Maksiid daripada sttrat saya ■ Ma^iid suratsava ini ialah mi adatah,....
3.Atas perhadannya kami ha. tprkan ten'ma kasih.
.
.* .
Atas perhatian'Saudara. kami ucapkan terima ka^h:\
Jika surat memorlukan Wmhusan, bagian ini dHetalckan di sudut km dan ka^ tcmhusan tidak digarisbawahi sorta tidak diikuti katai . ■ ■ ■"
Yth.atioidiktnnikau dcnpan honnat kepiada. Tidak Benar Tembusaii
1. Yth. Mvnti'ri lu'si'hatan R1
2, Yth. Dirjfu'Pctayanan
j '
1 'i ' i j J i j
j
*
atau/m/in.
i
4 |
Pada alamat tujunn surat kita tidak perlu moncantumkan kata sapaan Ba^k, Ibtt, Saudara jika diikuti pangkat/iabatan seperti kepala.dm'ktur.jemh'raL.
1
j 'i }
i \ J
•j j I •i
]
;•••
Benar Tcinbusan:
I. Mi'iiteri Ki'si'hataii RI. 2.0;/jen Pelayanan Kciwhatan
Deniikian s;inmyangdap;U kami berikan. somogii bormanfliat (V. Risti Ratnawati)
Kedaulatan Rakyat, 25 Agustus 1996
-
53
Bahasia Indonesia TAHUN lalu, sebagai baman daii peri-
i^tan ula^t^un kemeroekaan Republik Indonesia ke-50, pemeiintah mengeluark^sebuah mstrukatentaiigpengindo-
nesiaaninama-^iania gedung, apartemeh, hotel,restoran serta tempat-tempat hiburan
kota-kota besar.
'
Medea,s^era munculnama-namaseperti Puri Ge^ena,Puri.Gaxdenia,Pahna Utra, Gren Gaden,Perumahan Citza."Gardaia", "Gardenia" maupun "Gaden" berasal dari jkata"garden".Juga kata"Perumahan"da-
lamPerumahan Citra,semulaadalah"gar' den". Sedangkan Palma Citra merupMan 1i&i't<^iiiahnn dariPalm Cmirt,yalfni'SpHimB apartemen kdas menengah di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Sda-
tan. Jadi bulbih perubahan, tapi hanya menipakan"pondflTTiping^-riamfl aaalnyn Jangan coba-coba cari di kamus Bahasa Indonesia — baik Kamus Umum Bahasa
Indonesia(KUBI)maupun;Kamus Besar
Bahasa Indonesia(iSBI) kntfl "garde-
na","gardenia" apal^ "gaden". Di KBBI retaken pertam^ misalnya,kata-kata itu tidakldtajmnpaiB^topunkata"palma".
I Tferlepas 4913^7;^^ n^n
m^yahglaiit admin'iwfarflh'f^wri un-
ituk menerapkem keb^aksanaan pemeiin tah di bidang k^ahasaan.
Mau contoh? Lihat s^a disroaiyangjalan-jalan Ibu Kota Jakarta. jDi Jalan S
Parman, Slipi, Jakarta Barat, misalnya. Gedungyangpersisberadadipojokperempatan jalan, kita bisa baca;I^at Desain Jakarta-JDC-JakartaDesign Center.Apa yang salah? Kata"Pusat Desain Jakarta"
.ditz^ dengan oorak yang kalah mencolok ketimbang"Jakarta De^n Center^.Baik dilihat pada *siang ihauptm Tnalam hari.
kata yang keduajauh leitih menopjoL
Lalu,ta^jauh d^gedungitu pulaterda-
patsebuah hotel berbintang yang darise^ bentuk cukup menawem. Dan Idta bisa baca;"Hotd Ibis Hotel". Jangan tertawa dulu. Sebab, kata "hotel" yang pertama ditulislebihkedl dandengan wainanyaris tak terlihat. Sehingga,kalau digabung de{ngan kata kedua, mepjadi nama yang menggunakan aturan Bahasa Indonesia,
make kata"^otel"kedua dituhslebih men colok, dari ukuran maupun wamanya. Dan Tfptilffl lota mempeni^ati ulang tahun ke-51 negeri ini,kekurangpedulian terhadapbahasakqpunyaansendiripunsemakin mudahdisaksikandijalan^alandiJakartaDi separdangJalanMrHaiymuCJakartaTimiiir-
IJakarta Selatan)hingga sepai^angJalan Ga'tot Subroto (Jakarta Sd^an) dm Jalan S Parman,gedung-gedung megah "monamer-
kan" ketidalq)edu]ian dimak^'^fbkni, me'nvahgkllf.ppnggimaan Irafai
lUlisan-tulisan yang meiaka ppjang .(baik berupa spanduk Tnaiipun yang ter* , buat dari bahan lainnya) di depah-depan jgedimg megah tersebut, sebagian besar 'masih tetap menempatkan kata"dirgaha■yu" secara salah. "Dirgahayu RI Ke-51", "DiigahajmRI Ke-51 Th", ndsalnya. : Kembali menpuk ke kamus. Dalam
jKBBI, diterangkanT^^gahayu" sama idengan "berumur panjan^ atau "^apjang umur". Dicontohkm di situ penggunaan-
nya "Diigahayu Republik Indonesia",
j Jadi, k^u diganti dengan kata lain itu,
Imaka artinya adalah TapjangUmm: Re•publik Indonesia", atau "Berumur panjanglah Republik Indonesia". Jadi, Diigahayu Indonesia! (UG)
Merdeka, 25 Agustus 1996
I
^4
i BAHi^SA niDOilESLA-PSIJG-AJARAN
Oleh Tirto Suwondo
peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbmiasa Jawa un tuk komunikasi dalam keluarga dan masyarakat,(c)sarana penye-
TAHUN ajaran 1996/1997 hing- pengajaran muatan lokal di SD ti ga hari ini sudah berlangsung sela- dak penting, tetapi sebagai sehnah barluasan pemakaian bahasa ma satu bulan(sejak 15 Juli). Su gambaran permasalahan, cuku- Jawa yang baik dan benar untuk dah pasti para kimi dan murid di plah GBPP SLTP diangkat dan berbagai keperluan menyangkut sekolah disibukkan oleh proses be- dibahas. Sebab, pelajaran ^SLTP berbagai masalah,dan(d)sarana
Isyar-mei^jar. Oengan berpegang dipegang oleh gum mata^ pela pendiikung dan pemerkaya khapada kurikulum(GBPP)dan buku jaran,hankan gmu kelas sepe^ di smiah bahasa dan buda^p Indone-' ajar, secara kreatif giuu mulai SD,sehingga gmm lebih luas ka sia. Namiin,ironis sekali bahwa^i
menyusun badian, menyiapkan sempatannya untuk menyikapi. antara4butirfungsiitu tidakadaj satuan pelajaran(SP),kerau^an dan mencermati secara kreatifisi satu pim butir yang menempatkan{ menyajikanmnya di depan kelas. kurikulum. Dan berdasarkan pe- ■sastra dalam posisinya sebagai Sementara murid dengan gairah ngamatan atas kurikulum(GBPP) bagianv mata pelajaran -Bahasa i dan semangat baru mulai siap pu- tersebut, dapatlah dicatat berba Jawa. JadL'Sastm seolah dianggap
la untuk menyerap berbagai bi- gai hal. dang pengetahuan. Di sinilah terjadi proses tranferisasi, intektual-
sebagai h^ yang.tidak beriungsi
(bermanfaat), atau seolah bukan sebagai bagian dari mata pela isasi, "humanisasi, dan pendeDalami Kvirikulum (GBPP) — jaran Bahasa Jawa, sehingga wawasaan g\^terha^p anak didik. juga dalam buku Acuan Pengem- ■jar jika selama ini sastra terKeberhasilan proses itu tidak mmgan-r disebutkan bdiwa mata abaikan atau bahkan pantas "diahanya ditentulmn oleh kesiapan pelauaihn untuk muatan lokal ter- baikan". kedua belah pihak,t^pijuga oleh diri atas mata pelajaran wajib dan . > Dalam hd tujuan, s^^ memetode, media, materi,alat evalu- pilihdi. Mata pelajaran wfyibnya mang telah inemperoleh pmhatian asi,kmikulum,dan sebagainya. Bahasa Jawa,dan mata pelajaran yang agak men^embi^an. Di .Tulisan ini tidak berm^sud pilihannya Kesenian Jawa (Tari, antara 5 butir tiquan umum ada 1 mencari pola terbc^ bagi keber-' Karawitan), Ketrampilan (Perta- ' butir }mng berkenaan dengan sas-' hasilah pit^'belajv-mengsgar^ nian, Kerajinan, Telmolodi Jasa, tra yang telah merangkmn hal sekolah,tetapi hanya ingin menyo PKK), 'Pariwisata dan Bahasa vang lebih luas.' Tujuan itu ber' roti satu hal berkenaan dengan Ing^(khusus SD). Dalam pem- bunyi: siswa mampu menikmati, Kurikulum Muatan Lokal, Imu- bagiW'ini tampak sastra- tidhk menmayati, memanami, dan mesushya GBPP Bahasa Jawa 1993, menjadimata peisydan ter^ndiri, manfaatkan karya sastra dan buyang pada awal tahtm ajaran ini mis^ya sebagai pilihan(seni sas daya Jawa guna memperkaya pejuga menjadi pegang^ guru bagi tra), tetapi tei^ung dalam mata. ngmaman jiwanya untok pembenkeberlangsungmi kedatan pembe- pelajaran wajib Bahasa Jawa.Ja- tmcan wat^ budi luhur serta melajaran. Hal ini perlu dilansir ke di,jelas bahwa posisi sastra seba ningkatkan pen^tahuan dan kepermukaan- karena kurikulum, gai bahan pelajaran di SLTP mampuan bcmanasa (butir 3). Hal (GBPP.)- baru yang disusun oleh agaldWa telah "tersingkir" sejak Sag sama tampak dsdain tujuan Kanwil Depdikbud Propinsi DIY awal.Dilihat dari nama mata pelausus. Di antara 27 butir tujuan tahun 1993telah berlaku selama 3 jarannya pun,sastra seokih diang- khusus ddalam bidang kebahatahun;Sudah saatnya kurikulum gap "tidak penting',karena mata saan, pemahaman, dan penggutersebut dievaluasi apakah benar pel^jarann^ pun,sastra seolah di- naan, ada 3 butir yang berkaitan telah menunjang keberhasilan anggap "tidak penting", karena dengan sastra yang telah meppeng^aran- muatan lokal atau mata pelajaran itu bemama"Ba cakupi tiga genre utama sastra belum; Dan hal ini penting bad hasa Jawa", bukan'bahasa dan (prosa, puisi, drama). Tiga tuji;^ guru karena-^;uru-lw yang pacm Sastra Jawa". Karena itu, tidak. .ita ialan (1) siswa menguasai dri-: awal dan akhimjra hams mampu mengherankan jika sastra Jawa ciri pembentuk prosa dan drama, "meneijemahkan" berbagai ihwal tak terdengar gemanya • di ling- (2) siswa mampu menikmati,| dalam kurikulum. kungan pendidikan ~ menengmi menghayati, memahami,' dan, Namun hams diketahui lebih dulu bahwa kurikulum muatan
menarik man&at kaiya sastra dan| Dalam GBPP disebutkan pula budaya Jawa, dan (3) siswa peka, bahwa sesuai dengan kedudukan terhadap lingkungan dan mampu bahasa Jawa sebagai bahasa dae- mengungkapkan dalam karangan Karena esei pendek ini tidak rah, hmgsi mata pelajaran bahasa baik proses maupun.puisi. mungkin m^pu menyingkap ih Jawa adalah sebagai (a) sarana .Namun sayang sekali.-bahwa wal- Kedua jepjan^ itu selbdigus, peningkatan pengetahuan dan ke- . untuk menuxyang tujuanitu urai maka'- bahasan xni difokusKan tnmpilan berbahasa Jawa dalani' an tentangkohsep, cakupan, dan skhususc pada buku'GBPP SLTP rangka pelestarian dan peiigemsastra tidak menuiyukkan»= jRahasa Jawa).Ini bukan berarti bangan oudaya Jawa,(b)sarana genre sistem atau xan^raiah p^sexxiba-'
didikan dstsar^SD im S?.lp).
t.
Sastra Tersing^ydr^'•
pertama.
35
ngan yang jelas. Hal tersebutse- mendengarkan roman didaktik). dayam sastra seBDigga'suHgat 1am mempersulit gum Halnm me- Cawu 2(menemukan dan memba- sulit diharapkah sastra Jawa jnentukan ka^a yang layak di> has c(uigkrpnan/wangsalan;TDsri- dapatjika memsLOTarakat di lingkung'pakai sebagai inateri pelajaran,ju- dengarkan oOTta-wayaiigqp-^^. an siswa sekoiab menengah pertag'mengfaainbatsiswa rfalnni mat, dll; menemukan dan me'n^-': ma. Namun b^itulah kond^ sas memahami peikembangan sas- has^o^aiam dan Cawu 3' tra Jawa dalam Kurikulum Mutra secara keseluruhan.'Karena itu (menemukan dan taaembahas peri atan Lokal. Sanrat kedodoran jika gum dituntut lebih kreatif dan bahasa 6e&asan-dan saloka; men- . seorang guru di satu sisi hanya bisa mengkonsiatensikan:bahan, deklamasikan puisi Jawa modem). tunduf pada alokasi waktu yang proses belajar,dan tiquan. . -.Kelas 3:Cawu i(mendengarkan ditentokm,dan di sisi lain ditun
'DominasiBahasa
• dan menyerap nUai kaiya-karya tut unti^ memberil^ materi
rbelagukan tem leluh dari sdtadar yang ada dalam ! Dalam GBPP disebutkan pula ..Rangrawarsita; bang uhandhxinggula', menyimak kurikulum.
ibahwa pem^l^aran dikelompok kaiya-karya .rnman Surakarta ikan menjadi dua:tema dan kegi kai^ Yasadipura). Clawu 2(mem-
latan pembelajaran. Mulai kelas 1
bawakantembangmacapatkmonisampai kelas 3,dalnm setiap cawu tbt; mengarang puisi (guritan). (catur wulan)lata-rata ada 3
Alternatif Ketersisihan sastra Jawa di se
3 (memahami'sifi^sifat koiab memang bukan tanpa ala lyang dieyarican kepada siswa,ke- ^Gawu. pe^yangan Tryiama; san. Alasannya sangat kbse: alocuab kelas 3cawu 3 yang hanya 2 tbkbh mengenal piyangga Surakarta ■ kasi waktu ainatsedildt,buku igar tema. Setiap tema rata-rata mekaiyanya;mensem^Anemaha- -teitotas,sarana penunjang seperti nganduhg8 mitir k^[iatan pembe- ^dan md kaiya sastra mm sastrawan majalah Jawa tid^ ada (masih l^aran. Namun pemoagian Jawa modem). banyak sekolah yang tidak ingin ituada ketidakseimbangan yang berlan^anan?), dan bahan.yang ^mencolok. Sebab' dalam aetiap 'Alokasi Sempit harus diajarkan -terlalu. banyak tema yang .terdiri mta-rata 8 (kalau gum bersedia menengok kegiatan'itii.^hanya ada 1 butir Dalam GBPP disebutkan bahwa: dunia luar, tidak sebatas pada kegiatan yang berkaitan dengan ;pembelajaran sastra,sedanf^can 7 setiap cawu para siswa mendapat buku ajar). Lebih-lebih saat ini
I butir lainnya bempa pembelmaran
jatah waktu 24jam TCbgaran un
para siswa juga cenderung su^
bahasa. Jadi, kegiatan pembela- tuk mata pebuaran Bahasa Jawa. berbahasa Indonesia aMbat tuntujjaran dalam penggjaran muatan j Jika dalam sraap cawu hanya ter> tan raman Atau,saat ini mereka harus menghadapi sikap amtetap dioominasi deh pembe- dapat 3-tema pembel^aran, dan 'lajaran bahasa.Kalau ^buat per- -setiap teman rata-rata mengan- bivalensi antara Indonesia,Jawa, bahkan Inggris. [bandingani^=7:1(7 untuk basasfara). "
n^se^^*k^giatoipe^^^d&i™
hanya "mendapat jatah waktu 1 jam pelinaran(24 dibagi 3 kab 8). ap cawu mulai kelas 1 sampai ke Karma dalam 3tema hanya terdalas 3. Di siniaekaligus dapat diili- pat3kegiatan pembelajaran sas-
kegiatan pen^d^aran sastra Kti-
batcakupan materi sastia yang dipjarkan kepada siswa.
Kondisi semacam itulah yang menimtut gum untuk mencoba
menemukan altematif bam agar sastra Jawa jmng "tersingkir" da
lam kurikulum tidak tersingkir
ba,jdas dalflm waktu satu cawu pula*dalam hati dan benak anak didik kita. Altematif tersebut
kegiatan pembel^aran sastra
Kelas 1 : Cawu 1(memahami hanya mendapat jatah waktu 3 mungkin bisa bempa tambahan
bentuk kesusasteraan Jawa;.mela- jam peltgaran. Jika dikalkulasi, jam di luar jam formal misalnya Igukan tembang Gambuh',mende- dalam setahun(3 cawu)kegiatan lewat kelompok-kelompok studi
ingarkan dongeng sato kewan, ba- pembeltgaran sastra hanya mem- sastra, yang tentu ditopang oleh ibad, dan iiwayat). Cawu 2(mem- peroleh alokasi waktu 9jampela- kelihaian gum dalam strategi pebaca puisi Jawa tradisional Semt jaran. Hal itu berarti seuuna nentuan bahan, metode pembim Wulangreh', membaca puisi Jawa mengikuti pendidikan di SLTP, bingan,dan semangat serta dedi I modem; mendengarkan dongeng siswa hanya mendapatjatah wak kwi yang tinggi tanpa henti. Hal gethok tular). Cawu 3(memahami tu 27jam peligaran sastra (a 45 inisemata agar aspek budaya(sas nama bulan, tahun, dan flTiglrp menit).Jilm setiapjam dibitung60 tra)yang eksistensinya dilindimgi Jawa; mendengarkan kaiya sastra menit,kegiatan pembelajaran sas undang-nndang serta diyakini dp.
Balai Pustaka Serat Ngitlandara; tra di SLTF selama 3tflViim hanya pat menjadi sarana pemanusiaan mendengarkan salah satu karya berlangsung kurang dari 21jam. manusia (humamsasi) tidak
sastra zamankemerddiaan).
.Alokasi waktu tersebut sungguh lenyap begitu s^a.Semoga.
Kelas 2 •: Cawu 1 (mengum- tidak sebanding dengan jumuah pulkan gugon tuhon. dan toengu- maten yang termdia yang perlu
.raikan maksudn^ mengumpul diberikan kepada para siswa.Bekan media massa berbabasa Jawa; abtas ini menuiqukkan ketakber-
V Tirto Suaondo,pes&ia pro gram Pasca Sanana Universitas
Gadjah Mada Yi^yakarta.
Keciaulatan R^kyat, 15 Agustus 1986
36
3
iBAHASA IinDOiTZSn-PI^iTGARUIi ASIiTG Iklari Berbahaisa' Indonsia baik KAMI sebagai bangsa Indo nesia sangat bangga mempunyai bahasa nasiohai yakni hahasa Indonesia sekaligus seba gai bahasa persatuan. Dengan itu sudah seharusnya kita menjaga dengan baik dan benar dalam penulisan maupun dalam perigucapannya.
Selama ini kami masih sering melihat iklan- iklan baik di le-
Hvisi maupuiipapan iklan dija-
tdn--jalatv yang- masih -niengguriakan bahasa asing. Bukankah bahasa Indonesia lebih baik dan bahkon lebih mudah dime-
ngerti bleli.masyarakar konsu-, men.'T
-
Uimik itu kepada pihak yang terkait dalam hal ini mohon di-
teriibkan dalam penggunaan bahasa tersebut.
Kepada Harian Terbit kami itcapkan terima kasih atas
dimuatnya surat kami ini. Ateng Subang,Jabar
Terbit, 5 Agustus 1996
11 Agustus,Solo Hams Bebas IstUah Asing SOLO (Suara Karya): Sedikifiiya sebanyak 61 papan nama usaha di Solo diketahui masih mempergunakan istilah asing. Untuk menertibkan masalah itu, Kamis
(1/8)sebuah tim terpadu yang dibentuk Pemda Kodya Surakaita
mujai diteijunkan ke lapangan dengan dibekali kewenangan me-
negur dan memberi surat per-
'ingatan kepada para pemilik yangi
mentasi mewakili Kahumas-'Ko-
dya^Surakarta menjelaskan,sebe-
lumnya tim yang sama'berhasil menginventarisir sekitar 111 papan nama toko, hotel, rumah
makan dan semacanmya yang tersebar di 5 jalan protokol tercatat masih memakai bahasa asing. "Dal^ rangkaian pelaksanaan program Gerakan Disiplin Nasional, i»pan-papan nama semacam
belum mengganti papan nama' itu paling lambat II Agustusj usahanya kedalam bahasa Indo mendatang sudah hams diganti dengan istilah nasional"; Ica|anesia. nya.
Bambang Setiadi. Kasubag
Pengumpulan Data dan Doku-
Suara Karya, 2 Agustus 1996
(KD-3)
37
Ada yang Mokong Merubah Istilah Asing Malang,JP.-
Ratusan papan nama vang inasih menggunakan istilah asing, kemarin niuiai ditertibkan.Tim peneniban langsung menuiup papan hama beristir 1^ asing dengan cat, lakban dan kertas. Meskipun demikian, ada juga pemilik yang dengan sukarela menumnkan papan nama yang mengunkana istilah asing. Petuas gabungan dari Kodim, Poiri; Satpol PP, Bagian Hukum,Perekonomian
— di JI Jaksa Aguog Suprapto. « motor
"BeginiPak,kata-kata motoritu bukan tidak boleh.
Teiapi tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indo
nesia. Seharusnya kata motor itu berada.di depan. Dm untuk itu sementara ini ditutUp saja dulu. Tapi ini hams segera dirabah," kata petugas. Operasi di sepanjang jalur kawasan terrib lalu lintas itu diikuti juga Asisten in Sekwilda, Drs
^dan Pemenntahaan n u —memang tidak* asal menutup ling Soehaijo itu raendapat banyak menemukan Yang pabanyak peringatansasaran. adalah toko-toko
saja. Mereka lebih dulu memberitahu pemiliknya kendaraan. Mulai dari Suiya Agun» Motor,sampai dan meminta untuk membahnya sendiri: Jika puluhan toko dan onderdil kendaraan.
mereka belum siap, papan nama yang masih menggunakan istilah asing atau ejaannya salah, culmp ditutup kertas atau kain. . lyieskipun begitu, ada juga pengusaha yang
Tetapi juga ada papan nama toko pakaian yang menggunakan istilah Fashion dan Beautique, dan salon kecantikan yang menggunakah istilah Hair a«/Beitfydan£eJie'jan
Semem biro peqalan yang masih menuliskanTrove/<6 Tbar.
Indah Motor di Jalan Le^en Sutoyo memprotes -Tulisan-tulisan seperti itu, oleh petugas iMgsun" pemgassaatdiperingatkan untuk membahejaan dicat wama hitam atau pu^. . v " namapemsahaanya,"Bapakbacasendiri,ituAa« Demikian juga beberapa tulisan di Hotel Taman su^ b^asa Indonesia kok masih hams digan- Regen yang masih ada tulisM Pub& Grill,Discotic. ti," tangkis pemilik raang pamer mobil itu. JapanesFood, Pc^jugadimirita unttik ditirtup j —
Utooui liOlUd U
Rhak petugas sempat bersitegang dengan pe milik mang pamer itu. Dia mencoba mempertahankan a^ar kata-kata motor ddak dimbah. Sehingga nama tokonya'tidak menjadi Motor Se""tIndah. a u Petugas r. ' mem kemudian menjelaskan,jika
atau dituninkan oleh petugas. Begitu Juga bebenyia: l^pu.neon reldame dari penjaal perangkat komputerjuga diminta ditutup kertas.
Penertibaniniituoleh temyata segera Hotel yana sementara walikbta HMmeluas. Soes^to dikate"-
keberatan agardisampaikan kepada Kakansospol gorikan membandel.Montana Hotel, kemarin lan«»-
Kodya Malang, sebagai ketua tim penertiban. sung dimbah menjadi Hotel Montana. Begitu ju4
Barulah pemilik hiang pamer itu bersedia menu- mmah makan Twisnty One dimbah menjadi NTo! tiip ^ta-kata motor. Sementara itu Kakansospol Kodya Malang _
''ssah. "Lho Letkol Inf Kaseriatmo menyebutkani selama
r f tidak boleh," kata seorang penjual sepeda "lo^or keras. operasi(jq) simpatik itu dimdahkan,Pemda tidak main kok
Jawa Pos, 11 Aguatus 1996
38
,
Prof. Abdul RaufTarimana: Masyarakat
^ndening Lupakan Bahasa Daeiahnya Kendari,12 2 Agnstus Agnstns
Tuntutan memasyarakatkan m«>Tn9cv«>rai>a«''Un. .-i j ■ .• Tuntutan Gurubesar.dao pakar antroik)lo- Bahasa Indonesia secara baik dan tahuan dan pemahaman mengenai bahasa daerahnya. Sehingga dimagi Univereitas Haluoleo (Unhalu), Prof. Df"Abdul Rauf Tarimana benar, menurut Prof Dr Abdul na pun mereka berada, tptap me-
Rauf TarimMa, tidak dimaksudmenila, masyaralcat Indonesia de- kan untuk mematikan bahasa daer ngetahui dan fasih menggunakan w&a ini keUbatan semakin cen- ah. Karena kekayaan bahasa na- bahasa daerahnya. derung raeluipakan bahasa dae^- sional itu didukung oleh bahasa Kalau cara ini diperlakukan se cara efektif, baik di lingkungan nya masing-masing.. daerah. masyarakat maupun di sekolah1 Hal ini tercermin dari bany^Harus Dilestarikan sekolah, maka ia yakin tidak akan i nya masyarakat yang tidak fasih lala.mengingatkan, Bahasa In gi menggunato bah^ daerah le- donesia hams diketahui sebagai ada masyarakat di Indonesia yang
luhumya. Baik masyarakat yang
bahasa persatuan. Sedangkan ba(vrnAmwisTr yang hasa oanasa persatuan. Sedangkan terdomisih di luar maupun di daerdaerah hams dipahami danba di-
lestarikan sebagai bukU kekayaan
itu sendiri
walaupun ia tinggal di daerah lelu-
huniya sendiri tidak mampii berkomunikasi dengan bahasa daerah nya..
budaya nasional, serta identitas Seperti yang kini banyak terliMenurut Prof. Abdul Rauf Tari asal.siutu kelompok etnis. hat, bam kemarin tinggal di Jakar mana, kecendemngan melupakan Tarimana beipendapat, uiituk
ta, setelah kembali ke Kendari subah^ daerah, dapat dibuktikan menjamin kelangsungan pe- dah melupakan bahasa daerahnya. dari keengganan di kalangan ma lebih makaian bahasa daerah pa
bahasa daerahnya sendiri.
kelompok etnis atau suku, maka logat Jakarta.
setiap daerah perlu memasukan Hal lain yang perlu diperiiafikan, pelajaran bahasa daerahnva dalam untuk melestarikan bah^a kurikulum lokal di sekolah-seko- adalah peflunya para orang tua Ikait. Karena bahasa daer^ merii- Iflh — bahasa pakan bukti nyata kekayaan bu KBKayaan ou- • Melalui unavu ter.ehm mni-o membiasakan penggunaan penggunaan b^asa
I Kondisi sepeiti itu perlu mendajpat perhatian dari semua pihak ter-
ssasBTs.- ssrssst's
Suara Pembaruan, 12 Agustus 1996
39
34Perusahaan Belum Mau MAGELANG(KR)• Sedikit- Agustus.*^1081 bari ini,tim akan turun untuk melakukan pemerikmlayah Khdya Magelang,hingga saan papan nama perusahaan
nya 34-j>enulik perusahaan ^
Senin(12/8)bdum znau menggan- yang belum diganti. Kita sudab ti atau merubah papan namfl pe- ada datanya,"jdasnya.Selain darusahaannya dengan menggu--'ta periisabaan yang belum mennakan tata bahasa dan JBabasa ertibkan papan namanya, pemda Indonesia yang benar. Jika bing- juga telah memperoleh data pe ga tanggal 15 Agustus nantinya rusahaan yang telab merubab na
papan-papan nama perusabiaan manya mmggimakan kata sesuai
tei^but belum diganti, pemerin- dengan aturan.Dari sekitar 103
tab daerab*^ 'akan . membantu perusahaan 61 perusahaan sudab
menurunkannya..
tertib, 34 belum diganti atau
,Demikian 'antara lain •dike- ■dirubab sedangkan sisanya sudab
mukakan ^bag Humas Kodya diganti.^' Pengecekan papan nama akan jbubungi KR seusai rapat koordi-
(Magelang Was^to ketika
inasi penertiban papan nama pe- dilaksanakan seiama dua ban
jrusabaan, Senin (12/8). Tang
dan kemudian ditindaiklaiduti
Ipenting d&etabui oleb para pen- dengan operasi penertiban. *Pada
igusaba tang;^ 17 Agustus se- tanggal 15 Agustus jika masib jinuanjrasudStertib,"un^capnya ada yang belum menertibkan, ki
'Dilmtakan
ta rang menertibkan," tutum^.
tidak semua pengusa r^iatkoor^ baDiakui, yang dU>eri surat peringatan
dinasi penertib^ papan nama peiusabaan
bezbagai instan- mau membiiat pemyataan. Ada
sl'terkait seperti Depnaker, bebezapa penismaan yang tidak Perindustrian, Perda^mg^, mengembalikan pemyataan kePariwisata,Depdikbud dm ISIP. san^gupan menertibkan sendiri Pemberitabuan adanya penort- papan namanya "J^ mereka ke iban tersebuttelah diketabui para mudian memenubi permintaan pengusaba setelab pemerintab Mta tidak masalab, namim jika
daerab menyampaikan surat mereka aczib roaka kita aikan peringatan.. mta tdab mem- membantu menertibkannya," tanbeiikain surat peringatan dua kali dasnya. Jika sampai pemerintab
sehingga tidak ada «!»«»»» mereka daerab ikut menertibkan, maka tidak mengetabui adanya bim- perusahaan itu tentu akan men-
dapat catatan tersendiri yang bauan penmtibfln,"iingkflpnya Dalam rapat koordinasi telab buntutnya bisa berkaitan dAngan direncaniakan tim'penertiban izin usaba dan lain sebaga^a. akan turun mulai tanggal 13
(]&p)-i
Kedaulatan Rakyat, 13 Agustus 1996
40
BATAS TOLERANSI17 AGUSXUS
Masih Banyak Papan Nama Bte Asing YOGYA (KR) - Pem^an^ lenggarakan oleh Bakbm-PKB lampuhias.penjor,tOTbid-^td Tin^t II Kodya Yogyakartai dan^^anraenvai^utHOTK^ wilayah Tuta Uta^^ akan merdel^an mkeol^ wila^ berlangsung di Kecamatan Jetis Kodya d^ai belim optunal. Dis- pada Minggu (18/8) mulai pukul amping itu, masih banyak papan 08.0a sampai' selesai, dan dii nama reklame ywg menggu- wilayah Tuta Selatan di Keca-f nakan b^a^ asmg: Oleh karena matan Mergangsan pada Minggu' itu, Wahkota mengunbau agar (25/8) mulai poW 08.00 s^ai warga kote memperhatakan selesai."Barangyang akan dii^ masalah im.. Khusus untuk pe- pada pasar murah a^ah bSas masang^ papan nama dan pa- guia pasii:,- telur, mie terigu dan pan rekl^e dengan menggu--garangkebutuhanpokoklWya nal^ bahasa asmg.jwmdarmen^ .dibawah harga pas^"Rata ketua ben toleransi sampm tenggal 17 panitia,Dre Kadarobsman. '
96 Untuk Itu, telah • Selain di Kbdya,penertibaa padihentuk Satgas Penertaban- pan nama dan iSlame ymg; menggunakan bahasa asingjuga I No.125/^/1996,» 1kato I^bag ..diiaksanakan di Sleman.
Kodya Yowak^ta, Boed^ Prase^ BcHkkepada para wartawan dalam p^muan deng^ pamtia "UT ke-
sampai tanggal ;16 Agdstus. belum diganti ataii ditertibkan maka Tim Koordinasi Penertiban akan mehurunkahnya. Sebagai
merdekaan RI ke ol Pemda altematiflain, papan nama^ ^ Balaikota, reklame berbahasd asing masih 1
u . lebih kedl <^isunakan dengan menyambut daripada ying syarat. bbrba-:
HUT m ke ol, Pamtia mengadakan ^rbagai kegiatan, se am kegiat^ rutin seperti malam tirakatan, upacara Mngibaran
hasa Indonesia.-Tenertiban papan nama dan reklame tersebut menmakan salah satu perwujudan GDN((Serakah Disiplin Na-
dan penurunan bendera serta sional)," -. kata
- Kasubag
Pe^Jas kesem^M. ju£a__^- Pengumpul Berita Bagiari HuS
sanakan ke^a bhakti massaRih Pemda Sleman,Drs Rudiito.(Rpasar murah. Pasar Murah dise- 24/R-33)-y
■
Kedaulatan Ralcyat, 14 Agustus 1996
41
Pi BalH
Papan Reklame A^jpg Dli^ongkar Denpasar, Pelita
kami beri batas waktu sebe-
Tlnii Yustisl Pemda Badung, Bali, dipimpin Kabag Mukum
lum 17 Agustus 1998 nanti.
untuk segera menjgganti pa pan reklame yang dipasang
Ngurah Kusa SM. &Iasa kcmarin mdakukan razia ter-
menggunakan bahasa Indo
hadap bcberapa perusahaan di kawasan wisata Kuta.yang
nesia," kata Kusa.
Lebihjauh ia mengatakan. diharapkan depgan razia yang dilakukan seterang ini.
masih mcnggunakan bahasa aslng. Scjumlah papan bcr-
baha^ aslng dj kawasan ferscbut dibongkar paksa, kar •rena scbclumhya telah dlpcrihgatkan untuk mcngganti dcngan bahasa Indonesia. . "Sudah tid^ ada tolcransi
lagi. Kami sudah cukup bcrsabv dan saathya kami bcrtinctak tcgas mclalui razia." ujar Kusa seraya menambahkan bat^ waktu dibcri*
kw scjak A^stus tahun lalu bertepatan dengan ulang ta,hun Indonesia Emas.
nantinya banyak penisaha
an Iain yang masih menggu nakan bahasa asing meng ganti dengan bahasa Indo
nesia tanpa harus dibong kar paksa.
{
t
Namun. lanjiitnya. urituk tahap awal pihalmya'baru bisa'lfielakukan penertiban terhadap empat perusahaan
di kawasan Kuta yang hingga saat Jni masih menggunakan bahasa asing. Sedang selebihnya akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Empat perusahaan yang
mendapat peringatan keras yakid Andree,Garment, To
Dikatakan. "style Bali" ini
juga diberlakukan bagi ba ngunan yang didirikan sebelum dikeluarkannya SK merigenai "style Bali" tersebut. Karcnanya. lanjut dia. ma-
syarakat hendaknya mengikutinya. (pur)
—
Nusa Duasesuai dengan ins-
jsiden untuk menggunakan 'bahasa Indonesia yang baik
wisata Kuta dan Nusa Dua.
kan daerah tujuan wisata Intemasio.lal." ufar Wiraniava.
reklame di kawasan Kuta dan
ranjaya SH mengatakan. se-
bahasa asing inl sebanyak 650 buah. meliputl kawasan
sangat pesat, dan merupa-
Style Bali
truksi Cubernur Bali me-
nertiban papan reklame ber-
dilakukan di kawasan Kuta.
Sebab. kawasan ini perkembapgan pembangunanriya
' Kabag Mumas Wiranjaya mengatakan.langkah pener tiban yang dilakukan Pemda Badung terhadap papan
Kusa.didampingi Kabag Humas I CustT Ngurah Wibenamya'pilot project pe-
"Sebagai tahap awal pro gram penaUi^n bangunan ini
nindaklanjuli instruksi PrePelita
dan benar.
Menurutnya, penertiban
papan reklame yang dilaku
kan Pemda Badung tidak hanya papan reklame yang menggunakan bahasa asing. tetapi juga-rekiame yang dinilai melanggar sepadan Jalan dan mengganggu ketertiban umum.
&lain itu, lanjut Wiran jaya. Pemda Badung sekarang Irii juga tengah mem-
berlkan Jnformeisi dan masukan-masukan kepada masyarakat di wilayah ini su-
yota Rent a Car. New Eka
paya dalam mendirikan ba-
Salon dan FT Maya Fortuna Jaya Packing Service. "Keempat perusahaan Ini
ngunan menggunakan "Style Bali"(cirl khas Bali)termasuk
toko, hotel maupun rumah.]
14 Agustus 1996
42
Ddan di ^The Peak' Berbahasa Indonesia Serbumtriediaasmgterhadappasar(iklm)Iru^
.
agahiyasemakinpilitdibendmg.Palifigtidc±demikidn ! " kesimpulan sementara, bila yang digunakan sebagaiidairan serbiian fmjalah berbahasa Inggris The Peak.
Menurut catatan Media,
Padahal biasanya majalah-' Ddiwaltentang foto-foto orang majalah asing (berbahasa Inggris). hidonesia atau orang asing-.yang kan da^ negara tetangga jarang sekali menempatkan Indo b^ukim diIndonesia-,dandimuat Singapura ini memiliki beberapa nesia pada urutan teratas. Karena^ di Majalah ThePeak,memamg memajalah yang diterbit-
ciri yang sangat unik. Pertama,walaupvm majalah ini
disiapkan dan dicerak di Singa
Indonesia dianggap bukanlah. rupakan salah satii daya taiik atau
sebuah negara yang penduduknyat
cm khas majalah ini.
Seorang selebritis Indonesia, pura, tetapi'sa^an ufama pem- men^unakanbahasaInggrissebal^a-tiba sajasudah ditelpon rekangai b^iasa nomor satu. bacanya,adakh masyaiakatIndo nya."Hoi boss,fotomu aku lihat di Kedua, 'sekalipun diterbitkan nesia ataukota-kota besar seperti l^jalah 27ie Pet^," begitu sering
Jakarta,Surabaya dan Medan.
Hal ini bisa dilihat daii li-p>it-j
dalamformat bahasaIn^ris,tetapi
iklan-iklan yang diterima atau di- terdengar Lantascmtaini beredar
mulut ke mulut dan majalah an-liputan dan.posisi kantor per- muatdimajalah inidaiihaii kehari ita pun menjadi begitu akrab di temakih banyak materinya yang
W2ddlannya.7}7/
linga orang Indonesia.. Ibrbit sekali dakm dua Diilan, men^imakan bahasa Indonesia. Menandakan, boleh jadi pembaca, !DeIapan tahuh lalu ketika magambar-gambar para seldbiitis Indonesia, biasanya ditempatkan di halaman-halaman bagian depan.: Bukah itu saja, foto-foto para selebritis Indonesia biasanya memakan pbrsi halaman yang lebih banyak dibandin^can darinegaialaia Demikian pula walaupun disebutkan bahwa majalahini memiliki kantor perwakilan di Hong Kong,
Indonesia cukup banyak.
jalahinibarudterbitkan,ThePeak
Masalah jumlah pembacahya: memang meh^unakan dua wartaini meinapg belum culgip jelas.] Indon^ia yang sehari haril Karena beberapa kalangan yang!
°^P!?^^S!!nwisate dilndpnesi^^
secara gratis.
isgi.:
dihubungi Media rata-rata me-| pi belakangan namaws^wanhingaku memperoleh majalah itu doni^a itu tidak pernah muhciili "Saya tidak tahu"siapa pengirimnya, tetapi pokoknya.saya
;
• I
Keunikan Tamdm majalah ini^
■jTTw Peak tidak pemah menyebut- j kan noD^ipi; bulan dan edisi pener-| Malaysia, dan Siiigapura', tetapi^ smt^daj^tkmman majati^aX bitannya.Dismtara sdebritisIndo^'
kantor p.er-wakilannya di Jakarta, ujar seorang eksekutif muda yang nesia yangsudahpemahmasukda ditempatkan pada posisi paling fotonya perhah masukdalam hala-' lam sampul utamanya, anak paling man majalah itu. '• atas. ■ buiigsu Presiden Soeharto, si jago
mobil,Hut(m>MandaIaPut^(Dik)
Media Indonesia, 18 Agustus 1996
43
'Pembersihan Papan \
bangkang.
Nama Berbahasa Asiri^
Waskito DW,BSc, Kabag Humas Pemda Kodya Mage lang,kepada RepublUca mengatakan, dari 103 perusahaan terMAGELANG —WaJikota Magelang,Jateng, Sukadi, 15 masuk peitdkoan tercatat masih j Agusius lalu itieneijunkan tim ada 34 pembangkang yang beIgabungan diari k^lisian,Ko- lum bersedia mengganti papan
darj kota Magelang
dim serta instansi lericait
la-
pangan,guna membersihkan
namanya sesuai keputusan Wa-
llikota.
kota Getuk ini dari papan nama
I^rena itu, menurui Was
paksa bagi yang masih mem-
paksa sejumlah papan nama berbahasa asing ini.Be5d ^
berbahasa asing,dan mencopot kito, pihaknya akan mencopot
Republika, 19 Agustus 1996
itertibkan Semarang,Kompas Kodya Semarang Dra Harini K nrSelama sepekan'terakhir tim Trisnadi menjelaskan,penertib penertiban Pemda Kodya Se an rddame dan papan nama marang memirunkan sekitar berbahasa asing untuk semen400 reklame dan papan naiha tara diprioritaskan di jalan-jaI dM berbagai perusahaan yang lan protokol. Penertiban akan 1 mempergunakari bahasa asing. tenis dilanjutkah, tidak sebatas Ifamun pengamatan Kompas, menjelang peringatan haii be-
^mpai hari Min^"(18/8) ma sih puluhan reklame dan papan
sarnasional.
'
"Mungkin saja masih ada rek
i^ama dail'berbagai perusahaan lameataupapan nama berbaha y^g juga mempergunakan ba-
nur Jateng, pen^tiban akan di-
lanjutkan dengan tanpa memberi sanksi pada pielanggar. Pe nertiban hanya berdasarkan ke-
sadaran warga masyarakat "Dalam instruksi itu tidak ter-
cantum ketentuan adanya sankng
bagi warga masjrarakat yang tetap bersikukuh menggunakan bahasa asing. Namim pada saatnya nanti, pelanggar pasti dike-
sa asing yang kelewatan belum nai sanksi. Pemda Kodya Sema ■ hasa asing masih terpampang di diturunkan tim penertiban. Te- rang saat ini sedang menunggu berbagai jalan prbtokoL
tapi pemda berharap masyara• Seperti di seldtarPasar Johar kat dengap kesadaran membuat pengesahan peraturan daerah (perda) tentang reklame dan pa
t^apat papan nama hou$6 of reklame dan papan namanya pan nama yang baru,"tandasnya. dengan men^unakan Bahaisa Dalam perda yang baru itu, iSedangkan di^ Gajahmada ^donesia. K^u bukan kita, lanjut secara tegas disej dan MT Hsu^ono,iislilah''Isal&j. Ka]^k^gi yai^'akan mencintai butkahHarini, setiap reklame dan pa sparepart masih banyak i shoes yang belum ditumnkan
dan bangga dengan bahasa kita pan nama yang dipasang di wilayah Semarang harus menggu nakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pelanggaran
menghiasi pusat penjualan ken- sendiri," tutumya. daraan bemotor yiang terdapat MenuruttHarini, jumlah rek jalan itii.Padahal,penertiban lame dan papaii nama berbaha neklame dijadwalkan selesai' sa asing di kota Semarang cuIjari Kamislalu.' kup banyak. Dengan beibekal ( KepalaBagian Pemda Humas iostruksi Mendagri dan Guber-
terhadap perda akan dikpnaj
sanksi hukum,baik berupa denda maupun kiirungan.(tra)
Kompas, 19 AguBrbus 1996
44
Bila Tak Diganti, Izin Akan Dicabut Pemda KMS Tertibkan Lagilklan Bahasa Asing Surabaya,JP.-
yang sudah mendunia juga terkena imbasnya. Operasi penertiban reklame berbahasa asing di Misalnya, Dunkin Donuts dan Diners Club ikut Surabaya telah dilancarkan sepuluh hari. Meski dicoret. Tapi kata-kata pelengkap yang mengdemikian, masih banyak iklan luar niang yang gunakan bahasa seperti yang terpampang di bawah berbahasa asing. Karena itu,- Pemda KMS akan nama produk Wendy's yakni oldfashionedjustni melakukan penertiban lagi. tidt^ dicoret. Begitu juga art shop,embel-embel
Untuk penertiban kali ini, tim gerakan disiplin dari toko Wing On di depan Plaza Tunjungan juga nasional dengan instansi terkait tidak hanya men- luput dari penertiban. coret iklan berbahasa asing dengan cat "Kalau Tidak itu saja, di luarjalur utama masih banyak pemasang tetap bandel, izin pemasangan iklan papan reklame yang menggunakan bahasa asing. akan dicabutv" tegas Kabag Humas KMS H M. Karena itu,jelayalmya kalau Pemda KMS juga
Ismail SH ketika aikonfirmasi Jawa Pus di kantomya kemarin.
memberikan surat peringatan atau permintaan bagi
.pemasang papan reklame atau papan nama yang PencabutM izin pemasangan reklame itu tidak tidak sesuai dengan ketentuan. Iwgsung dilakukan.Tim penertiban akan membe- Agar operasi tahap kedua beijalan lancar dan
rikan waktu untuk inembenahi reklame berbahasa lebih baik, menurut Ismail, ketika operasi nanti, ^ing yang masih terpasang."Pada tengang waktu akan dikonsultasikan dengan ahli bahasa dan in itu,tim akan melakukan evaluasi kekurangan pada stansi terkait."Pemdajuga tidak ingin merugikan
operasi yang telah digelar,'' tambah Ismail.
pengusaha iklan. Tapi, pengusaha iklan juga diMemang, ketika tim operasi penertiban melan- minta mengikuti program pengindonesiaan carkan operasi, banyak kekurangan dan ada kesalah^. Penyebabnya, karena kurang koordinasi kata-kata asing," jelasnya.
Selama 10 hari operasi iklan berbahasa asing, dan tidak didata secara komplitsasaran yang akan tim yang dikoordinasi langsung oleh Kakansospol
dioperasi.
Surabaya Letkol Budhiyanto telah mencoret dan
Misalnya, nama kota Palos de Verde USA ikut mencabut 224 papan iklan, dari Jalan A. Yani
dicoiet.Termasuk nama perusahaan,nama produk sampai Jalan Perak Barat.(slio)
Jawa Pos, 21 Agustus 1996
45
r-r-
■
—
i
Operasi Penerbitan Papan Nama Asingj I
Saatinl.beberapakota,Surabaya dan Denpasarmisalnya,
j i i
sedang getol-getolnya menjalankan operasi penertiban papan namaasing.Para pengusahayangterkenaopstibltu pun lantaskalangkabut.Sebab,tanpaampunlagl,tulisan-tullsan eising Itu dicoret atau bahkan ditanggalkan oleh petugas dpstib.Gerutu para pengusaha pun berkepanjangan.Mereka
i I I j
'
! j \ \ i I
beranggapan peti^as main gasruk saja."\ lApakah para pengusaha Itu enggan mengindoneslakan
| !
nama usahanya? Sebaglan mereka menolak anggapan itu.
j
Mereka mau saja mengindoneslakan, tetapi mereka berha-
?
rap pemerintah konsekuen. Artinya,janganlah para pengu-
'
I
saha itu lantas dibebani ongkos ubah nama itu demikian
I
mahalnya. Beium lagi proses pengubahan itu demikian berbelit-
1 J
nya. Hal itu memang periu direnungkan pemerintah daerah.
j
■ Di sisi lain,timbul kesan petugasopstib bertindak asal asing
j
gasruk, tanpa menengok aturan yang telah ditetapkan pe-
I
? j
merintah pusatlewat Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing yang dikeluarkan Depdikbud Rl.
? {
5 •; •
Kita tahu, usaha pengindonesiaan Itu bertolak dari dua gaQssan.Perfama.harusadakesinambunganantarahakikat bahasa dulu dan sekarang; artinya, bahasa nasional jangan kehilangan Jati dirinya. Kedua, penyerapan unsur bahasa
5 \ I
I I
asing harus mempertajam daya ungkap pemakai bahasa Indonesia, dan harus memungkinkan orang menyatakan isi
i
:
hatinya dengan tepat dan cermat, yang dulu tidak mungkin karena tidak ada kata atau ungkapannya dalam bahasa
I
t
Melayu. Jadi, penyerapan itu harus bersifat selektif. Unsur
I
I
bahasa yang mengisi kekosongan akan memperkaya ba-
I
i
hasa Indonesia,sedangkanunsuryangberlebih dan mubazir
S
i
akan mengikis fungsinya sebagai sarana komunikasi yang dimiliki bersama secara nasional.
i Il
I i
dalam budaya Indonesia,dapat diserap dengan menyesuai-
Konsep condominiurn, yang sebelum ini tidak terdapat kan ejaannya menjadi kor}dominium. Demikian juga kor)sesi,
'
J
•
staf, golf, domesU'k,dan dokumen diserap dengan cara yang sama.Namun,/aund/ytidakpei1udiserapkarenasudahada binatu dan debt, tower tidak perlu karena dapat dipakai
\ 'J »!
\ i
menaraaXau mercir, garden tidak perlu karena dapat dipilih taman atau bustan. Apakah developer dan builder perlu
? »
'i
diserap? Walaupunsudahbanyak dipakai,tidakkahdeve/op
i
dan build di bidang lain sudah diindonesiakan dengan
5
j
•'
mengembangkan dan membangun? Maka pemecahan alter-
5
t J
natifnya iaiah memopulerkan istilah pengembang dan.pembangunan.
{ I
j ) I
Yang panting dalam proses penyerapan itu adalah motivasinya. Apakah warga negara pemakai bahasa Indonesia didorong oleh pertimbangan laba-rugi semata-mata sebagai
j i I
pengusaha, ataukah ada ruang untuk motivasi lain yang
j
panting? Misalnya, pemakaian bahasa Indonesia secara
I
I I
merata akan meianccarkan integrasi nasional. Integrasi itu tidak hanya secara horizontal di antara suku bangsa,tetapi
| j
)
juga secara vertikai antara golongan yang secara ekonomis
I
j
kuat dan mujur dengan golongan yang iemah dan malang,
|
\
^
antara golongan elite dengan massa "akar rumpuf'.
•
46
Kita tentunya hams menylmak bahwa penggunaan bahasa (a) Bahasa yang digunakan di tempat umum, seperti pada
ndonesia di tempat umum diatur dalam beberapa ketentuan.
papan nama, papan petunjuk, kain rentang, dan papan Iklan
adalah bahasa Indonesia yang balk dan benar. b) Nama badan us^a,kawasan,gedung yangmemerlukan pengesanan dan instansi pemerintah hams menggunakan bahasa Indonesia.
(c) Nama asing badan usaha yang mempakan cabang terdaftar dam mempunyai hak paten tetap dapat dipakai badan usaha luar negeri dan nama asing merek dagang yanq
(d)Pada setiap papan nama,papan petunjuk,kain rentang.
dan papan iklan digunakan tuiisan/humf Latin.
(e) Pada papan nama, papan petunjuk, kain rentang, dan papan iklan,jika dianggap perlu, dapat dipakai bahasa asing
yang hams dituliskan di bagian bawah bahasa Indonesia dengan humf Latin yang lebih kecil.
(f) Penggunaan tulisan/humf di luar tulisan/humf Latin,jika dianggap periu, dapat dibenarkan sepanjang untuk nama/ lambang produk yang telah mendapat iizin sesuai dengan peraturan pemndang-undangan yang beriaku.
(g) Organisasi Intemaslonal yang bemaung di bawah Persenkaten Bangsa-Bangsa dan perwakilan diplomatik negara asing dapat tetap menggunakan tulisan/humf dan/atau ba hasa asing yang ditulis di bawah nama dalam bahasa
Indonesianya.
Mampukah kita menerapkan aturan itu dengan balk berpulang pada motivasi kita.
Jawa Pos, 21 Agustus 1996
DiteEtibkan ^^T*^^^^®4>a)-TimterpaduPemdaDKInya,agarsegeraraembongkamya.Kemudian OKIjuga diminta supayadalam memproses raulai.20 hingga 31 Agustus-1996 kembaliteklainetersebut.disesuaiican^engan bahasa permohonan p^^ian reklarae-penisahaan menerlibkati reklame-reklame yang meng-Indonesia yang baik dan benar berdasarkan berbahasa asing untuk sama-sama menegakgunakanbahasa asing.,9 - " iketentuanyangberiakiii. Begltujugareklame kandanmelaksanakanPerdaNo01/1989ien. Pada ban pertama peneniban.tim yang ter-yangmemilikiizinsupayamenempelkan pen- tang penggunaan bahasa Indonesia yans baik dui dari unsur Itwilprop, Dipenda, Biro Hu-ningnya pada papan reldaraenya. * dan benar,t^^as W^ab. ." :i^ra, Kjmtot Trantib. ^h^lerabaga bahasa "^Dijelaskannya.^s^aran;^^ tidak: P^nganratanJkf^diwd^ berhasiLinenurunkansebanyak SSrefclanie. terbaias hanya teriiadap reklame berbahasa masih banyatepapan reklame yang men^ouMenuintKepalaDinasPendapatMDae^asing. tapi juga spanduk. umbui-urhbul, ba- nakan bahasa^ing,Mj^ ^IpaniW Jl' (Dipenda)DKI HA.Wahab Rachmatsjah diIph udara(bwnner);dan reklame lain yang di- Gaj^ Mada;)l Hay^ Wuruk,Harmdni.dan kanlomya kemarin, sejumlah reklame yangpasang padapahggiing.reklame. pertokoan Gloddk. Begitu Juga di wilavah menggunakan bahasa asingitu banyakterda- Kecuali itu,jelas Wahab,reklSmcyang d- Jakpus, di J1 Kramat,Salemba sampai ke J1 dikawasanjalan prptokol danstrategis di dak meraasan& piehning juga ak^ ditertib- Matraraan d^ikawasan Jadnegara(Jaktim): V - J^-Namunpeni^l^nyadilak^^apartahnalalucukupbaivakpapanrekiamfebf^^ Karenaitu,diamengimbaukepadapeTusa-rat tingkat suku'dinas di liiha wUaytdt kom- bahasa asihgdiibukotaditertibkan termasuk
haan maupunpenguMha.yangmasih meng-madyaDKI.
■nama-jnama reaL esmre^Tapi kini kembali
gunakan bahasa asing pada.papan reklame-. Selain itu, jajaran instansi terfcait Pemda bermunculan di lima wilayah PKI.(Ssr/M-1)
5
Me#ia Indonesia, 22 Agustus 1996
47
Gemar Menyela Bahasa Indonesia
fK^p in Touch" dan"Bo Ceng Li" know,1know how youfeel,la Itu kata Paman Billy de-
7 pura-singapviraan ke^ca mene-
Oleh Lie Charlie
ngan intonasi yang kesinga-
rima telepon dari Paman Tungki sebuah contoh. Pedagang di teijadi pada bahasa apa pun.Bi di sda-sda waktu saat beliau di- Glodok yang sdiang bertei^kar sa saja bahasa Inggiis de wawancarai oleh RCTI setddi suka menyebut-nyebut"... ma-
ngan baha^ Perancis, atau ba
menyelesaikan tugasnya sebagai na bisa begitu?Itu bo ceng li na- hasa Perands oleh bahasa Latin. ! menteri.-perdagangan dengan manya!".Bo ceng li maksudnya Saya p\m senang mendengar ka •terhomat bebdapa waktu yang "tidak taat norma" alias nga- limat bahasa Indonesia yang di Idu. umr lui sana-sini disda oleh sepotong ■ Menyeki bahasa di sini arti-
Jika mau dipaksa-paksakan,
dua potong bahasa daer^ Na-
hya menipergunakan kata>ka- mungkin saja dapat ditemukan manya saja menyda,tentu porta atau kalimat asing di antara kata atau kalimat padanan yang sinya se<^t saja. Ibarat vita percakapan/penulisan dalam sesuai untuk setiap tema di atas. min, penyelaan bahasa harus bahasa utama. Tentu saja ke- Persoalannya , apakah dalam bersifat memperkuat dan secudua kerabat petinggi negara penggunaannya makna basil kupnya saja, sehingga pola pe;kita itu sedang bercakap-ca- teijemahan tersebut masih cu- nuturan wacana utama tidak kap dalam bahasa Indonesia. kup sedap dan mantap diucap- sampai rusak atau bopeng-boI^ta-kata asing hanya disela- kan."Go to hell with youraidsl" peng. kan. Dan ini, menurut hemat akan kehilangan gigitannya Kegemaran — jika memang penulis, bukan gaya bahasa apabila dituturkan sebagai boleh disebut begitu—menyela yang buruk,pim sama sekali ti- "Pergilah ke neraka doigan bahasa ini,juga j^ganlah dikadak meresahkan. bantuanmu!". tegorikan sebagai sifat.sok aksi. •Gemar menyda bahasa meApalagi bila kita memperhatimang bukan suatu kebiasaan BAHKAN ucapan imtuk me- kan bahwa banyak perkem>'ang jdek. Sebab,seringkali ki- maki-maki pun bersifat khas bangan dalam bidang kebata temukan ada ungkapan asing dalam setiap bahasa. Bagi hasaan,terutama pertumbuhan yMg rasanya lebih afdol apabi- orang kita, mencerca lawan bi- kosakata asing, yang bdum la kita ucapkan dengan bahasa cara dengan, maaf "Anjing mampu kita antisipasi dengan .asalnya. Ya, semacam que sera kau!" itu sangat-sangat kasar. tanggap. Coba, apa padanan *»»
isera, mens sana in corpore sano, Tetapi coba teijemahkan ke kata Indonesia 'resmi'imtuk in
ateu War nyaho!
dalam bahasa lain,niscaya ber-
line skate? Itu Iho mainan ABG
Alasan lain orang menyda- beda dtra maknanya."You are yang mirip sepatu roda kita zakan kaU-kata asing dalam per- a dog!" Apa maksudnya? Ja- man baheula, cuma modelnya ca^pannya adalah karena da
ngan-jangan orang ini bukan
sekarang lebih ramping (d^
lam bahasa utama tidak dapat marah mdainkan Sinting... Se- dengan harga yang semaldn ditemukan padanannya yang baiknya coba teijemahkan, se bengkak).
cv^p enak. Sesaat sebdum kalila0 maaf, bullshit atau kiss
Di samping pertumbuhan
bdpisah dengan temannya,se- may ass ke Haiam bahasa Indo kata benda yang pesat, perorang eksekutif yang terpelajar nesia. Tidak akan terasa sevul- kembangan kata keija asing suka mengatakan,' "Keep in gar konotasi bahasa aslinya ba- (Inggris) pim belakangan ini touch, ya. Dan salam untuk si rangkali.
iPolan!", misalnya, merupakan
banyak menggoda penutur ba
Hal menyda bahasa dapat hasa Indonesia.Uga kata kerja
48
«
I f
V
Inggris yang sangat dominan dan bertambah terus;kedua,da dalam percakapan sehari-hari pat dipelajari dengan metode ilpengguna bahasa Indonesia
miah,dan ketiga, mampu berin-
yang sempat dlcatat penulis teraksi dengan bahasa dunia
adalah:complain, concern,dan enjoy.
yang lain.
Penyelenggara kursus bahasa Jika saya ditanya apa padan- Inggris suka melecehkan dan an kata kita yang pas untuk ke- menggoda kita dengan iklan-
tiganya,sedapat-dapatnya akan nya:Are you ashamed with ycmr saya pilihkan: mengelu^, mem- English? atau Do poor English
perhatikan, dan menikmati. Te-
lat you down? Slogan sejenis tapl, mungkin altematif yang apa yang dapat Idta ciptakan saya berikan tersebut tidak akan untuk menandingi dan sekalilekas laku dipakai. Mengindo- gus mengangkat bahasa La-) nesiakan.' dengan paksa ^aan donesia lebih tinggi lagi ke perketiga kata Inggris itu dengan mukaan? Bukankah kita tidak kompl^ konsem, dan enjoy, pernah malu bila salah berba-
pnn merupakan suatu kemun- hasa Indonesia? SebaUknya duran, karena pada prinsip muka kita serta-merta menjadi
pengindonesiaan istilah asing, merah apabila seseorang mepadanan terhadap kata asing itu gris kita. Mengapa rasa malu
disarankan kita mencari dulu ngoreksi grammar bahasa Ing
dan kata dalam bahasa Indone kita bisa sebesar itu, kalau masia atau bahasa daerah. Peng- salahnya menyan^ut cakap
indonesiaan ejaan semata-mata bahasa Inggris? senjata pamungkas. Wahai, teman-teman, seti**«
dak-tidaknya janganlah merasa
NAMPAKNYA tidak banyak malu apabila salah dalam ber-
lagi yang dapat kita lakukan bahasa asing. Atau merasa ma-! agar orang mau berbahsa In
lulah jika salah dalam berbaha-!
donesia dengan bangga dan sa- sa Indonesia. Dengan begitu,sedar. Tak terhitung argumen tidak-tidaknya Andasudah beryang dapat dipaparkan para lin- laku adil dan beradab. Entah-.
guis bahasa Indonesia untuk lah, kenapa pula rasa malu hamembuktikan bahwa bahasa In rus dibawa-bawa hanjra untuk
donesia layak disejajaurkan de mengajak orang -menggunakan ngan bahasa utama mana pun di bahasa Indonesia. Semoga ini
dunia ini. Tiga segi utama yang tidak raenunjukkan bahwa kita menjadi pertimbangan pokok bUa kita mMganalisis kelayak- sedang frustrasi. an suatu bahasa go intemational pun dapat dipenuhi bahasa In
•Ue Charlie,sarjana tata baha sa Indonesia Ivlvsan •Fakultas
donesia, masing-masing: perta- Sastra Universitas Padjadjaran, ma, penutumya cukup banyak Bandung.
Kompas, Z4 Agustus 1996
49
Behim Se^K^dah Bahasa •KUDUS(KK)• Meski.batas rata-rata belum memahaakhir perubahan papan nama as- lil®ya mi huhum 'diterangkan dan men-
ing telah lewat, nflmnn belum seluni^ya - perubahan: Rp-simi
■ eran^an'dalam bahasa Indone sia. T^rena itu merekameminta
dengah kiddahbahasa Indonesia ag^ diberi waktu untuk menT ha& dan benar. Dari 53lem-
papan nama yang sil-
pan namanya, 9 diantaranya ^jadi, ujar Ali tanpa menye-
butkan hatas akhiiiiya. i menmbahnyasecara tmlah ^P®a^ban difokiiskan di daer'^ekretans'Peneitiban Penmu^ ner^taan, yang akan ditin'naan Bahasa Asing (PraA) daklanjuti di beroagai ke'caKudus,Ali Bifai SH Kamis(29/8) matan. Sebenarnya.tim telah mengemukakan,9lembaga terse- me^arahkan kepada -pemilik •but~sd>enaniya' sudah melak- lembaga.agar bila menemui ke'sanakan perubahan papan nama suutan inelakukan perubahan najSebelum batas akhir 17 Agustus ma asing berkonsultasi lebih
.1996.Namun mengaicu belum pa- aMuIu.^ Namun kenyataannya ham betul terhadap aturan yang ^aksanakw sehingga .digaiisl^ sebii^lga teikesan ba- tidak ihasa asnign^ masih dnminan ^ masih ^jumpai kesalahan.
Menjaxvab pdrtanyaan tentang ' Menurut All Rifai;9lembaga ®®™^,™pada yang mem;yang belum sempuma bandel, Bifai mereka menjelaskan tiip melakukan perubahan itu oidom-' melangkah sesuai petunjuk linasi salon, kecantikan. Pemi- pelaksanaannya. (Gus)-y ___
Ke(iaulatan Rakyat, 31 Agustus 1996
50
BAH.A.3A IinDOirSSIA.—uLASAii
Indonesianisasi dan Rasa Cinta Bahasa Kita APABHA benar-benar dipatuhi, kemarin man. Baiklah, dalam hal-hal tertentu, (31/7/1996)adalah batas akhir toleransi bagi baran^rali kita setuju men^gunakan bahasa papan-papan nama yang masih berbau asing intemasionaL Sebab,sebdgmbarigsa yang teruntvtk diindonesiakioi. Gerakan Indonesian buka di zaman globad ini,tidak bisa tidak kita isasi ini memang berhubungan erat dengan akan berhubungan dengan bangsa lain. Ten-
Gerakan Oisiplin Nasional yang sudah di- timya wahana komtrrukasinya juga melalui
canang^c^ pemerintah dua-tahun lain. Dalam bahasa intemasipnal. Contoh kongl^tnya Yokonteks ini adalah disiplin dalam menggu- gyakarta sebagai kota wisata, yang ten^ saja nakan dan memakai bahasa nasional mta, ^an banyak didatangi oleh wisatawan yang yakni bahasa Indonesia. Jadi, dengan meng- sama sekali tak memahami bahasa kita.
giinakan dan memakai(dilanjutk^ dengan Munculnya papan-papan nama asing, memelihara)bahasa nasional, diharapkan ki barangkmi w^'ar dan masuk akal. Tetapi, ta akan lebih cinta pada bahasanya sendiri. seruan Indonesianisasi irri tentunya tak bersiMeskipun dalam pengeirian itu tidak menut- fiat kaku.Sehingga,selain bahasa Indonesia up kemungldnan kita mempelajari bahasa as yang menonjol di sana,bahasa asing lain pun
ing, yang nyata-nyata menjadi bahasa komu- bolw disertakan. Persoalan semacam inijuga
terjadi pada Bali. Sehingga,papan-p|apw na
nikasidunia.
Unsiir pemaksaan, barangkali tidak ada di ma,papan-papan informasi, dan sejenisnya,
Sana. Tapi, lebih ditvintut adanya kesadar^. menggunakan dwi bahasa atau tri bahasa.Se Mengapa hams keasing-asingan apabila lain bahasa Indonesia sebagai wujud nyata cukup komunikatif dengan bahasa kita dukungan terhadap Indonesianisasi,juga ter-i hahaga Tnpi^a Han babaaa Jppang. sendiri? Masalah Indonesianisasi ini, sebenamya persoalan mengembalikan bah^ pa- Apa sebab Jepang? Barangkali mta sudah
da hakiimtnya. Mengembalikan bahasa jmda bisa menerima bahasa Inggris sebagai bahasa masyarakat yang al^ diajak berkomuniksi, komunikasi dunia. Tetapi, kemunculan ba masyarakat yang akan diberi informasi, ma
hasa Jepang di Bali ini adaiah pertimbangan
syarakat yai^ dijadikan arah tujuan.Apabila politis.^ba^semacam pelayanan terhadap
itu teijadi di tengah masyarakat Indonesia, wisatawan Jepang yang temyatajumlahnya cukup besar yang mengurqungi Indonesia dan
bahasa kita senc^.Bahasa Indonesia sudah
ke B^.Sebaib, mereka akan merasa tinggal di
sejak lama dijadikan sebagai bahasa persatu- negerinya sendiri Tidak takut tersesat karena an dan kesatuan.Sehingga,ketika muncul ba gagimya proses komunikasi bahasa. Dal^lial-hal teirtentu, misalnya untuk kehasa asing — misalnya dalam penamaan su-
atu produk atau informasi suatu produk pentingan promosi ke luar negeri tentunya ataupun penamaan suatu kawasan pemuki- narus disampaikan dalam bahasa asing. man — sebenamya siapa masyarakat y^g Tetapi pihak-pihak tertentu pula sudah memdisasar? Kita patut balik bertahya seperti itu,
ulainya deng^ menyertakan bahasa Indone
sebab kita pun merasa khawatir tidak sedang sia. Upaya yang dilakukannya ini bertujuan berada-diliii^amgan kita sendiri
untuk membawa bahasa kita agar dikenal
Indonesianisasi papan nama asing,tentulah dalam kancah intemasiohal. Kiranya upaya maksudnya tidak selmdar mengembalikan pa- semacam ini bisa diteinpuh untuk sekali^ da nasionalisme melalui penggunaan bahasa . mencapai dua sasaran.Pe/fama, memperkenasional. Tapi, mari kita berkomunikasi de^. nalkan bahasa Indpnema kepada dunia luar
ng^ bahasa asing yang sudah kita kenal, Di sebagm bahasa koniiinBEasi yang mudah
sisi lain, mari kita jadikan bahasa Indonesia dipemjariv JSedua, bagi bangsa lata sendiri ini suatu kegiatan mendntai bahasa kita sendiri, hasa dalam konteks ini, bukanlah bisa kita kegiatan tidak melupakan bahasa kita sendiri jadikaU sebagai identdtas,jatidiri,sebab kita dan upaya melestarikan. Alangkah inenangisnya kita apabila bahasa mehgenal pepatah yang mengatakan bahwa bahasa ini melambangkan bangsa. Apakah ti- Indoriesia sudah tidak lagi dikenal, justru, ta sebagai bangsa Indonesia akan menggu- karena kita amat terpesona pada bahasa as nalffln bahasa asing sebagai bahasa komu- ing. Sebab,langgeng'atau tidaknya suatu ba-' nikasinya? Artinya, mta pun-diharapkan bisa hasa itu tergantung dari masyarakat penmempertebal rasa cinta pada bahasa .kita dukungnya. Apabila sudah tidak ada lagi ma syarakat pendukung,pemelihara,pemaksu ba sendiri. Ada nasionalisme bahasa di sana.
sebagai tuan rumah di negeri kita sendiri Ba
Tetapi,tampaknya masih ada yang belum hasa itu, maka matU^ bahasa itu.(jerakan
menyadari al^ alasan-alasan yang dikemukakan tadi. Sebab, penamaan-penamaan
Indonesianisasi ini dilakukan tentu bukan karena kita sudah terlalu khawatir akan ma
yang muncul masih saja berbau asmg. Entah syarakat pendukuhgnya. Tapi, marilah kita untuk rrraksud gengsi, gagah-gagahan, atau baca sebagai suatu gerakan menuju kecintann sekadar agar tidak disebut ketinggalan za- terhadap bahasa kita sendiri D-a
Kedaulatan Rakyat, 1 Agustus 1996
51
36 TahunB^^a Indonesia ^DUi,"(Bixana)
Sejak era
60-an (sudah 36 (ahun) pengenalan bahasa Indonesia
■di luar negeri telah dlilntis dengan mengirimkan ahli-
lihli bahasa iiu. kliususnya
ke negara-negara terdekat'.
"Hasll rin.tlsan itu Icrlihat 30' tahun kemudian.
sekilar laliun 90-aji masya-
rakat LN mulai menunjukkan niinauiya niempelajarl
Bahasa Indonesia dengan
menempatkan pdajaran lersebut dalam kurikulum ]>en-
didikan;" kata .,Ketua Pro
gram Studi Bahasa Jndonesia FKIP Universitas Timor
Timur. Dra "Esti Prasptva-
ningsih kepada ANTARA di
Dili. Kamis. •
'■
la menunjukkan. kliu
susnya masyjirakal Australia
saat ini sedang ^ial mem-
pelajari' Bahasa Indonesia. Sejak tahun 60-an lersebul
selain pelajaran Bahasa Ing-
gris sebag^ mala pelajaran utama, Bahasa Indonesia
telah menjadi salah sulu mata pelajaran pendukung.
"Secara" geografls let St
negeri yang sebagian besar menetap untuk berkarya secara suka rel.a di beberapa
instahsi. sepeiil Universit as
Timor Timur (Uhtim).
"Mempelajari bahasa In-
jdonesia merupakah iniplikasi kedalangah mereka ber karya di Timtim dipenuhi karena akan melancarkan
komunikasi. dan mempcrmudah berinteraksi dengan masyarakat set empat;" ka
tanya. la.mengataikan. de ngan mempelajari Bahasa In
donesia orang asing yang tinggal di daerali ini akan
t erhindar'dari "misunder
standing" dalam raenyerap informasi yang diperpleh niaupun disampaikan. Acuan berbahasa
• Menyinggung penggu-
naan bahasa Indonesia di
jlingkungan instansi. Esti
IPrasetyaningsih menga-
jtukan. bahasa Indonesia
yang bakii dengan kaidah
yang mantap sebggai acuan
berbaliasa di perk^toran itu belum dipergunakan secara
Australia yang dekat dengan Indonesia memungkinkan teijalinnya keijasama kedua negara dalam berbagai bi-
"Di dalam lingkungan kanior kenyataannya terdiri (Uiri berbagai etnis yang asli-
telah 'membaca' fenomena
dengan dialek masing-ma-
dang. Maijygirakat Australia
tersebut dengan meminta ahli-ahli Paliasa • Indonesia mengajar di sekolah maupiin perguruan tinggi di negeri
Kangguru itu." katanya;
_^a mengatakan. bebe;
rapawaktutd-altiiirini Timor Timur mulzii banvak di da-
tangi orang asing dari luar
optimal:
nya memiliki bahasa daerah
sing."" katanya.; Selain itu karena minimpya kemam-
puan berbahasa Indoneslpt' diUam berkomunikasi seiing
clijumpai adanya 'alih kode'.
yakni variasi bahasa .lain untuk menyesuaikan dengan situasi atau adanya partisipan lain.
Beria Suana, 9 Agustus 1996
52
MenyambutSI Tahun Bahasa Indonesia Sebagoi Bohosa Negara
Dad Bahasa Wartawan
Sampai KreaiMtas Wartawan Oleh Sugihastuti
kreatif, wacana yang digim^kan untuk memanfaafkan segala kemungkinan yang relevan bagi pe-
PADA Agustus 1996 ini, ba &jauh dapat diamatd,ada lima ranarmya. Bentuk wacana de hasa Indonesia dalam kedu- kelompok manusia yang demi ngan isi yang kreatifitu.selaiyutdukannya sebagai bahasa negara identi^ dan harus nya n^embentuk-ragam bahasa berumurSl tahun.Sebagai memilikr- dayasebutannya kreativitas dan yang kreatif pula. Mari kita lihat bahasa negara, kedudukan ba mampu pula menggeral^an dan peranan mereka sebagai pengem-
hasa Indonesia itu didasarkan pamemanfaatkannya. Mereka itu bang bahasa negara. da UUD1945,Bab XV,Pasal 36. adalah yang sebenar-beBelwrapa wa^ yang lalu para ^sd itu selengkapnya berbunyi, nvnyaseni^ Mniman, ilmuwan yane calon jemimh haji tibut dan risau ^^asa negara adalah bahasa wbenar-benarnya ilmuwan, usa l^najimdah calon haji Indone Indonesia." Landasan konstitusia melebihi kuota sehingga mere sional ini memberikan kedu ka terraasuk ke waiting
dukan yang kuat bagl bahasa
n^ya filW,dan wartawan yan? list. Kata asing ini sangat populer
Indonesia untuk digunakan da- sebenar-benaroya berbagai urusan kenegaraan
wartawan oan menyebar luas dengan cepat Peluncur dan pemopuler kata as ilm adalah wartawan, yang Dikatakan oleh Sudaryanto ing kreativi^nya terterima ihasya-' bah^ wartawan memiliki watkk rakat Tid^lama kemudian,ka kreatifkarena informasinya yang ta itii diindonesiakan memadi membuahkan aneka faktajurna- <^fiar tunggu. Segera pula kata listik itu tanpa henti membe- dtrftar tunggu populer dan terteri berkan berbagai berita yang lagLmenampakkan kebaruan yang maKata-kata baru yang muncul segar dan keeksklusifan yang dan memasyarakat itu seenak- Kreativitas wartawan meng cepat bagian besar adalah produk krea hasilkan berbagai ketidakter- tivitas wartawan. Dalam ragam dugaan, baik yang menguntung .jurnahstiknya, wartawan memkan inaupun ymig berfaedEdi yang bentuk dan mengembangkan baberupa kebudayaan.Jika kreativ ^sa Indonesia karena adanya itas dapat ditentukan sebagai dua kekuatan bawaan,yaitu daya bagian dari pengembangan ^almengii^ormasi dm alas kebudiyang membuahkan sosok ke lugas polosan hati. Misalnya, selain budayaan,tidak dapat tid^ pasti. membentuk dan menyerap kata
dan dalam menjalankan tata pe- (Sudaiyanto, 1995). merintahan.
Di dnlam kedudukannya seba gai bahasa negara, bahasa Indo nesia berfiingsi sebagai(1)bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar (u dalam dimia pen-
£dikan,(3)alat perhubungan pa-
da tingkat nasional untuk ke-
pentingah perencanaan dan pelak sanaan penabangunan nasional
"serta kepentingan pemerintahan,
(4) alat^engembanga kebudayaan, ilmu pengecahuan, dan teknologi. Dengan pertimbangan wan berbagai macam fiingsi ba hasa Indonesia sebagai bahasa
negara itu, maka muncullah ber-
bagai'macam pula ragam bahasa bahasa terlibatkan. AkaJ budi asing .mem'adi kata .Indonesia, dan bahasa adalah dua entitas sesuai dengan situasinya. dalam satu keutuhan. Yang satu wartawan juga serihg meman-
Bahasa wartawan,antara lain, merupakan unsur selnmder bagi merupakan salah satu ragam ba yang lain dalam melahirkan'dan hasa Indonesia Orang l^ih sermenumbuhkembangkan kebui^ menyebutnya sebagai ragam dajman. ■ bahasa jumalistdk atau bahasa Implikasinya jelas, wartawan pers. adalah juga pemilik wacana yang
faatkan kata lama ysing sudah ada dalam kamus Idta.
. Orang sering mengira bahwa sebuah kata itu merupakan kata
baru yang asing, padahal tidak karena sudah ada Hnlam kamus.
Karena kreativitas wartawanlah.
53
Melalui ragana bahasanya, nya, dipakai sebagai padanan ka gkala meaaang Ijeibaca dan ter- wartawan berperah.dalam kon- ta steady. Kata Indonesia ini su deng^as^.Hanj^a ssga,keasin- tak budaya antarbangsa, yan|;se- dah tepat mengundtapkan makpuQ itu dapat bemiat relatifjika ■Tnaldn diperkuat oleh kemajuan na konsep, proses, keadaan, atau
kata itu'muhcul kembali.Kadan-
kosakata yang bersangkutan me- iteknologi komunikasi. Dalam sifat yang dimaksudkan. Kata
niang--sudah ada dalam kamus, iwaktu yangrelatif singkat infor- lain senipa un nusalnya kaia
dalam arta siidah peinah'digu- 'masi dari satu belahan - dunia da- telus percolate) dan imak (simu nakan orang. Ketika mata^uang pat diterima oleh beijuta-iuta late). lidak hanya itu,kataguhna
yen mengalaini apresiaSi ter-
manusia di belahan dunia lain
dipihh wartawan kaiena kata itu
. Sejalan den^an kreativitas war
■tiwlflm bahasa Indonesia. Akibat-
ta/lostes.
'hadap dolar, munciu kata'benida- berkat peran wartawan. Dalam lebih singkat daripada kata lain ka. mranya tidak banyak kha- kaitan ini, bahasa wartawan yang bemjukanaama: Kata gu/layak Indonesia yang sudah i>er- menyerap konsep-konsep bam ma lebih singfaat daripada kata nah mengenal kata itu sebelum* dari'bahasa asing. Mereka meny tumbuhan penggang^'. Kata nya. Atas munculnya kata bam erap unsur bam dari bahasa as .yang tidak benmai rasa (konolynng diluncurkan oleh wartawan, ingitu dengan secara sadar mem- Itasifburuk dan.yang sedap didentid^ banyak orang yang menya- batasi pada gagasan untuk gar (eufonik), seperti pratnuria, takan keberatannya. mengisi Kekosongan konsep bam lebih dipilih mereka daripada ka
Itawan sebagai pengembang ba- ny&f 'waxtavran menjadi sosok
Begitu kreatiihya wartawan jpenyerap dan p^ertajam daya nya digunakan kata ywg iungkw pemakai bahasa Indone- yang sebenar-benamya warta jbeiaiti orang yang pek^aannya isia. MOT^ca, diakui atau tidak, wan sehingga istilah yang dapat
ihasa Indonesia, sudah selayak
jmencud dan menyeterika paka- wHftlwb inaan pengembangbahasa lian(penatu), daripada digtinakan Indonesia yang memudahkan bsm^ Indonesia menyatakan isi Ikata^junchy* , Kita bangm atas kepedulian akalbudinya.
bempa kata umum diberi Tnalma' :bam atau makna khusus dengan jalan menyempitkan atau melu-
askan mal^ asalnya.
Kata apartemen disuguhkan ka tidak menemukan istilah yang ibahasa negara,bahasa Indonesia. wartawan sebagai kaita serapan dengan tepat dapat mengungkapBerangsur-angsur wartawan te- I dari kata apartment. Mereka ti kan konsep, proses, keadaai^ lah menyisihkan katagarden dmi dak lagi menggunakan kata tower atau sifat ys^ dimaksudkan,isti
wartawan s^agai pengembang
.meniilihnya.kata taman. Warta wan di media noassa cetak bisnis
karena bahasa Indonesia sudah lah dicari dalam bahasa serum
mempunyai ^ta menara atau pun, baik yang lazim maunun yang ticUk latim. Kata gambut,'
pun lebih memilih kata pema- mercu. &ta customer diting-
saran daripada marketing. War- galkan dan diganti dengsm kata nyeri,tim^ dipilihnya aaripada pelanggan. Di banyakmedia mas- ^topeat,pain, lead. Sebagian be^
jtawan pehput kegiatan. pendiidikan juga.sudah memilih kata pemeringkaian atau peringkat, ti dak lagi ditulisnya mngking. Sedikit contoh ini menggambarkan bahwa wartawan sebagai kelom-
sa eemk, tidak lagi muncul kata sar m^tivitas wartawan sebagai pengembang bahasa terlihat network, tetapi katajonngan. Melalui amatan sekilas, kata ddlam pene^emahan istilah as Indonesia banyak sudah yang ing, penyerapan istilah asing, dan dikembangkan oleh wartawan penyerapan dan peneneinahan pok manusia yang terkategori untuk dijadikan istilah. Kata tu- sek^gus. Terima ^ihkita pada kreatif sxmggim menimjukkan. nak, yang berarti tidak henti- mereka. Q-k
potensinya seragai pengembang hentinya bekeija dan sebagainya, tetap patuh, atau betah, misal-
bahasa Indonesia.
*) Sugih^tuti, Magister
SainsIlmu-ilmuHumaniora, dosen Fakidtas Sastra UGM.
I
Kedaulatan Rakyat, 15 Agustus 1996
54
efhatiannya kepa^ dunia tasawuf tak pemah berhenti. Selain dikenal sebagai penyair yang banyak melahirkan puisi atau V-.
^
dengan nuansa sufistik,(elaki kelahiran Sumenep, Madura ini juga dikenal banyak melakukan
'■ ■ • .P®"9Mian t^adap karya^rya para.sufl. Pengkajiannya itulah yang kemudian membawanya untuk menekuni dan
^^^993" K"3sananpemikiransertahasil-hasil bp/a salahseorangtokohsufiabadke-16 yang juga penyair, Hamzah
Pengkajiannya inilah yang kemudian mengantarkan diripya meraih gelar doktor ilmu sastra di Universtas Sains Malaysia yang diselesai-
kan jjja tahun im. S^a bc^ak menduga kalau bisa meraih gelar doktor karena dorongan awal hanya untuk mendapat gelar master saja, katanya kepada Nurul Agustina, Muar!f,.dan Damanhuri Zuhri dari/?epu6fe
K, . • -7 — .0.1.0yoiiy uoaiiiwiucjjdiydmoafan sesunggunnya tentanq perkembano Isli-i.am dij- Nusantara^i hampirtdak ada. Padahal, lewatkajian-kajian sastra dari para juru 'dakwah masa lalu itu umat islam dapat
merekonstruksi berbagai penstiwa dan perkembangan kondisi masyarakat di jamannya vang bisa :T^9niadi Catalan pentinq baoi
perkembangan Islam di masa depan,
'
la PiJ." bsnyak mengkrftik tentang perkembangan bahasa Melayu (Indonesia) ya.^q kini terbelakahg. Padahal dulunya bahasa ini nwjadi bahaa intentional yang dipakai secara luas oleh para pedagang manGnegara yang oatang ke Nusantara ini "Sanyak
pe^g dan Eropa dan Timur Tengah belajar bahasa Melayu terlebih dahuiu sebelum mereka datang ke Indonesia," kata ayah tiga
Sd^l^)Sj
"S"
"
d^isasi karena banyak kata-kau yang sarat muatan Mamnya dihilang-
vvawanara dengannyadi kantor Yayasan Paramadina, Jakarta,
Bisa cerita soal kepergian Anda ke Malaysia?
Sebenamya dulu saya datang ke Malaysia"diundang
setxigai penulis tamu di Universiias Sains Malaysia. FtenulLs tamu kedudukannya .sama dengan anis undresident
yang .selama dua tahun hanya menulis buku. satu buku puisi, satu buku pengaiaman kreatit' sebagai penytiir. Itu Juli 1991. Tiga bulan saya berada di sana. »ya membawa kehiatga. Saya digaji .sekitar Rp 1.7 juuu Menetap di ling-
kungankampas yang murah. mend^ perpustakaan dm
uang untuk bekeija. Saya beruntung bi.sa meianjutkan proaam doktor tanpa repot menyelesaikan tesis master.
Apa tema kajian disertasi Anda?
Estedka Sastra Suti.stik. Kigian Hemieneutika Terhadap
Kaiya Hamzah FansurL Dahuiu, ketika masih dalam dratt
S2 tesisnya beijudul Sastra Sufi sebagai Ekspresi Sastra Sufl. kajian terhadap karya-karya Hamzah Fansuri. Pfenibahan ini dibutuhkan karena bidang kajiannya tidak menyempiL namun malahan meluas. Maksudnya, ke .sas tra bisa teologi bisa ke tasawufjuga biR Karena itu diseitasinya dernikian tebolnya sekitar450 halaman. Ketika saya memasuki program S3, tugas .sebagai penulis.tamu
sudah selesai. Saya bingung mencari b^iswa padahal
anak-anak sudah sekoisli di sana Saya pun.nekat, punya'
55
tabun^ Rp 25ju&.saya angg^ cukup untuk hidup dga tahun di ^a.Tiba-dba saya diminta mengajar di s^a.
Memang ada bdierapa mata kuliah yang ti^ada peng-
ia bukan pendirin^a.S>'amsuddin Pa.sai yang mendiiikan. Ajarannya mumi interpretasi dari Ibnu Arabi, Syaihidin Tulabi. dan Syamsuddin Iraqi.
ajamya sqperd tecni dan kridk sastra thnun Ju^tentang fiksi Indonesia dan khasanalrsastra Islam nusantara. Ber-
untung,saya punya ilmu tentang itu semua. Itulah yang menyelaniatkan saya.
Anda menyebut kajian yang dilakukaii adalah henneneiitdca. Bisa dijdadcari maksudnya? . Henneneutika atau takwil itu sebuah cura menginter-
j pretasi masalah.Jylisalnya ada kalimat Ali pergi ke Mekah.di situ ada tiga1^ makna.Piatama makna rujukan
atau denotatif,t^ya Ali tnelakuk^ peijalanaii ke Mekah. Kedua,maSma konotatifatki-maima yangldta tarnbahkan. Kalau Ali ke Mekah;tidak sembanuig peigi tapi
Pemikiran sufistik yang dikembangkan Hamzah
Fansiiri sebenamya'tentang apa?
Ia mengembang]^ pemikiran Wujudiah.Tapi dengan penjelasan-penjelasan.'khusu.snya dalam puisinya ^n simbol-simbol dalam kebudayaan asli Melaju EHa me mang mengambil bahan-bahan dari Arab dm Parsi, tapi yang .sudah dimelawkan. Misalnya simbol perahu atau burung yang digunakan untuk menerangkan ajaran tasau-ufcyam filsalat. Ada yang membedakan dalam masalah ini. aniara dia dengan Numddin.Nuruddin Ar-Ranniri menganggap kaiya-kaiya zaman Hindu tidak ada gunanya dibaca oleh orang-orjng Islam. Buat Hanvyi.se
menunaikan ibadah haji. Ketiga,makna sug^^,makna mua koiya bisa dibocxt dan ada gunanya. Demikian pula yang hakiki dari kalimat ters^ut Apa tujuan haji, yaitu dengan seni yang dianggap Nuruddin tidak ada manfaat-
ingin beijumpa dengan Tuhan dan menyaksikan keesaan Juhan.Ini makna yang hendak dicaptu oleh kaum taifl
Jadi,inii takwil itu ad^ peiiama,bahasa.sebagai wa-
dah daripada makna.Tak mungkin menggunakan kali mat tanpa ada makhahya. Kemudian makna memiliki lapis-lapis yang telah saya jelaskan tadi. Dan ketiga, hermen^k itu menggabun^on pendekatan empiris,historis dan religius atau intuitif Jadi, makna dari pendekatan intuitif bam dpokai ketika makna historis maupun emjms
nya. •
Buat Hamzah.seni selain menghiburjuga bisa mengantar kepada Tuhan, mengha)^!! nilai-nilai transedentaL Dalam perkembangan selanjutnya. ulama teipecah dalam
dua kelompok yang menentang maupun membeia Hamzah.Sebenamya.dalam menciptakm sastra.;lewat uizkiyaJuit nqfs, pensucian jivva agar memperoleh-ilham.
Ada dua tah^ dalam hal ini yaitu mujaha^,bani.se^ dah itu tahap pildran yang bekeija Jadi. dalam pHX)ses pen-
tidak mungkin dipakai lagi dalam menjelaskan sbbuah jciptaan itu ia memadukan pengetahuan empiris, penge-
peristiwa. Hams ^ingaijuga,t^al yang sempunia itu apabila memjuk kepada ^qurdn.
. Lalukai^teIaahHamzahFansurinienjadi[HlihanAnda?
Hamzah Famsuri ini adalah seorahg tokoh sufi yang
jtahuan rasional dan penget^uan intuitif.
- Menurut disertasi Anda,apa kerugjan dw beii)agal tuduhariyai^ dialamatkan kepada Hamzah Fan
suri beserta pei^kutnya? Fatwa yang dikeluarkan Ar-Raniri untuk raenunjuk kaum Wujudiah adalah katir.sudah menghilangkan satu
penting, pemikirjuga seorang ulama flkih dan penytdr pertama d dunia melayu nusmtara yang menyajikan sa- !uasur penemu^1 intelektual kaum-sufi.Kcmudian'teijajak-sajak mistikal Islam.lajuga pelopor bahasa melajoi dijuga kemunduran terhadap unsur estetika. Dulu,kaum dan selama ini hanya sedikit saijana asing yang mengka- sufi itu suka menari. Tari Seudati dan Syaman itu kan ji Hamzah Fansuri. Hdak ada pengkajian yang dilakukan waiisan dari Hamzah Fansuri.Juga dalatii seni ukir. motif-
motif flora dan fauna juga berasal darinya. Sebab mereka tidak bisa memperkenalkan Islam dengan langsung Islam dalam bahasa Jaw'a yang hampir tidak pemah di- doktrin. Jalur yang dipakai kemudian adalah jalur ke budayaan,e.stetika. Juga budaya perilaku, politik dm kajiorahg. . .. ' hukum. Dm seni adalah ujung tombaknya yang awal. Selain itu, Hamzah Fansuri dikenal sebagai briUimt
dalam bahasa Indonesia, bahasa ibundanya Kan celaka itu. Sama halnya dengan Sunan Bonang. pelc^r.sastra
ma.s\'arakat tiitk dengm doktrin terlebih inovaior, penemu yang brilian kar^ pengaruhnya spi- Jadi.memikat dahulu.tapi dengm pera.saaimya teiiebih dahulu.Zikir.
pai ke ab^20ini. Bukan saja di tndang estetika tap juga
^ salaxN'aL kasidah baijanji. dm tari atau upabara ymg mirip
di bidang puitika, peng^Hnya s^gat teiasa. Angkatan [dengm perilakTi kaum Hindu. PujanggaBam m^ memak^ estetikanya Hamzah FanApa hal itu yang menyebabkari Hamzah Farihui suri.Si Danarto sekali pun juga-terpengailih estetikan^'a tidak pppuier dl kalangan kaum si£ kemudian? Harn^ Fansuri. Fengikutnya banyak sekali. BaHasanya
BettiL Selain itu kemunojlmgerakm pembaham.sqjeripalihgjarah dalam meneiangkan sesuatu,dibandingkan iI ti Wahabi ymg cenderung meniusnahkm IduLsanah bu imisalnya dengan Nuriidtfin"Ar-Raniiy. Selama ini, pandangah teihadap Hamzah tertutupi oleh
daya mereka,termasuk naskah-naskah kaiya mereka.
mereka kan dib^ar oleh Nuruddin Ar'tuduhan ^wa ia seragng sufi panteistik'muit^ dan 'i Buku-buku Ranniri sehingga tidak sampai kepada kita kaiya-karya ^selaGu dikaitkan dengan ajaran Maitabat Tujuh.Padahal
mereka ini.'Bardngkali kka bi.sa fnendapaikm sisa-asmv-a
56
di Pesantren Tanu Abe.^{^"^Banda Aceh.Satu-
nesia yang sudahdilslanikan.
:
saoinya pesantren yang rhenyimpan ribuan naskah lama yang sampai sekai^g beium pemah diteliti.
Maksudnya?
Kaum sufi ini berbeda dengan ulama fikih yang ingin Kalau kita kaji dalam banyak puisinya demikian ba mengajarkan umat dengan bahasa Arab. Para'sufi meli- nyak kata Arab yang digunakan dan al^imya menjadi haL bohasa daerah atau bahasa.sehari-hari menipakan me^ bahasa baku dalam b^upan sehari-hari. Dalam 30 ikatdia yang tepat dalam menyampaikan ajaran Islam. Kare- an-ikaian syaimya, kita bisa menemukan antara 900 sam nanya mereka banyak menulis dengan bahasa Melayu. pai 1.000 kata-kata Arab. Itu luar bi^ karena kemudian i Kaiya-kaiya Hamz^ Eansuri.sebagian besar ditulLs dalam mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa intemasio-! bahasa Melayu. la tidak pemah menulis dalam bahasa Arab, mesia menguasai bdiasa itu dan juga bahasa Persia
sia ke dalam bahasa Melayu.Sayangnya kjta tidak tahu lagi kemana karya-kaiya itu sekaiang..Apalagi.sepanjang
nal ketika itn Bahasa Melayu menjadi lingmJkinca atau bahasa perdagangan dari Aceh hingga Maluku. Selain itu, bahasa.Melayu menjadi bahasa intelektual mengalahkan bahasa Jawa Naskah-naskah Melayu belum kitajumpai-.sebelum Hamzah Fansuri, karena saat
abad 17-18 berkecamuk berbagai pemberontakan yang banyak membakarpesantren-pe.santren dan koleksi kar^
Melayu yang sudah dilslamkan itu lebih demokrat diban-
la banyak meneijemahkan kaiya-karya d^.Arab dan Pfer-
ya-kar\a ulama masa lalu. Saya Jastru menemukan karya-kaiya Hamzah Faasuri dari koleksi peipustakaan Sul tan Zainal Abidin di Banten.Teijeroahannya dalam ba hasa Jawa ditemukan di perpastakaan Kraton Solo dan Yogya: Naskah salinan yang agak dekai dengan masa penulisannyajastm ada di Leiden, Belanda "
Sebenarnya,aliran tasawuf yang dilakukan Hamzah Fansuri itu ana?
la mumi pengikut ta^kat Qadiriyah, bukan Martabat Tujuh yang dianggap sesat ifti. Marttdwt Tujuh memang menggunakan teknik Yoga dalam zilar yang ; dilakukannya.Sementara.Hamzah tidak ;
bahkaniamenganJurkanzikirAho^aiau j kalbu. Tapr,iamenambahkan unsur
ekspresinya dengan ihusik dan tari. Dari itu lahirlah Rawatib Hamzah '
Fansuri sama dengan Rawatib Abdul Qadir Jaelani. Dan puisi-puisi dari Hainzah ini .sampai sekarang masih dinyanyikan dalam tari Seudati atau Gayo dan tarekat-tanekatnya. Meski demikian,Hamzah tidak berdiam dhi terhadap
berbagai penyimpangan dalam negerinya. la banyak mengkritik terhadap umat Islam di masanya,termasuk
kepada perilaku Raja Aceh Sultan Iskand^ Muda dan pejabat-pejabat lainnya. Akibat kritikan tersebut ia di anggap oposan dan dituduh makar.Pengikutnya banyak
yang direbus hidup-hidup di depan masjid. Mungkin ini yang menyebabkan liter^r tentang dia sangat minim. Jadi.secara sosioldgis kita bisa rriemahami sioiasi masya-
rakat Islam masa lalu lewat kajian puisi-puisi. Dan .satu hal yang perlu diketahui, Harnzah Fansuri merupakan orang yang mengembangkan bahasa Melayu atau Indo
itri naskah Jawa dominan. Karena apa? Karena bahasa
ding bahasa Jawa karena bahasa yang feodol itu dihilangkan.
Kemudian,bahasa Melayu le bih dapat menampung gagasan-gagasan filsafat modem karena i.stilah-lstilah .Arab ini sudah berkenalon
dengan berbagai filsafat lama seperti Aristoteles. Plato dan lain-lainnya Kalau sekarang?
Bahasa Melayu sudah mengalami JawanLsasi. Kenapa? Karena yang memegang bahasa Melayu adalah orangorang Jawa Coba perhatikan berbagai istilah yang sebe narnya sudah baku diganti dengan istilahJawa seperti
Gratia Bhakti Budaya Bina Graha dan banyak lainnya Juga banyak istilah Islam yang kemudian diganti dengan
Lstilah modem seperti-ilmu hayat diganti biologi.Pad^ ilmu hayoL ilmu dam dan kimia itu meiupakan ilmu-ilmu yang dikemtongkan oleh saijana Islam.
Apa pergantiah itu dimaksud menghilangkan pengandi Islam? Betul. Karena di tahun 70-an telah teijadi proses deislamisasi dalam bahasa Indonesia. Banyakriya istilah Islam diganti itu menunjukkan gejala de-Islamisasi.
Padahal mengembangkan bahasa itu, tidak boleh mengganti istilah yang sudah baku. Kenapa pelacur diganti dengan WTS yang merupakan singkatan. Juga kata ronda diganti dengan SLskamling. Diasingkan kemboli bahasa. itu..sehingga terjadi disintegrasi dalam ma.syarakat. Contohnya ilmu hayat diganti biologi. Dalam bahasa Barat modem,kata biologi tidak ada uasur spiritualnya Sedan^ran hayat,jelas ada uasur traasedentalnya. Menurut
.saya pertu diwaspadai hal.semacam itu sekarang ini. ■
Republika, 16 Agustus 1996
57
PENGANTAR REOAKSI
J^AMA lengkapnya, Prof Dr H Ju^ iSyarif ti sudah penuh,terpaksa dia mengambil Bl ju Badudu, tetapi orang lebih mengenalnya de- rusan Bahasa Indonesia dan selesai tahim 1955. ngan nama YusBadudu."Penggunaan nama itu Kepalang bas^ mendalami Bahasa Indone-' ada riwayatnya," kata pria kelahiran Goronta- sia, Yus Badudu melanjutkan pendidikan pada Fakultas Ss^stra Universitas Padjadjaran dan Ket^ diminta tampil di'tdevisi inengasuh selesai tahun 1963.Pendidikan maglster ditemacara Pembinaan Bahas(k Indonesia tahun puhnya di Post-Graduate Linguistik Rijksuni1977-1979,pengarah acara bertanya,nama apa versiteit Leiden,^ Belanda (1971-1973) dan me-
lo,19 Maret 1926.
yang akan ^cantumkah."Baya xneinilih nama raih gelar doktor ilmu-ilmu sastra dengan Yus Badudu, panggilan akrab dari teman-te- pengkhususan linguistik di Universitas Indo
man, sehin^ saya akan lebih akrab dengan nesia(1975). penonton televlsi," ujar ayah sembilan anak
Sebagian besar umurYusBadudu dihabiskan
daii hasil pokawinannya dengan gadis kelahir di dunia pendidikan, yakni menjadi guru SD, an Manado,Eva Henxiette itu. la tidak mema^ SMP dan SLTA selama 23 tahun sejak 1941 :kai'Jus'seperti nama asll,karena terdengar ku- sampai 1964. Ia kemudian menjadi dosen di rangenalc
• .
j Kakekl6cucuinisdainahli Ba-
perguruan tinggi sdama 26 tahvm sejak 1965, - - dan akhimya pensiun 1991 pada
.
jhasa Indonesia, juga penggemar :
.
usia 65 tahun. Kini Guru Besar
jberat lagu-lagu klasik Koleksi'
;' Emiritiis Bahasa Indonesia ini
ikaset dan piringan hitamnya cu-i I kup banyak dan terawat baiL Jika I
'-i'.-'
i membutuhkan hiburan, ia cukup I
i mendengarkan lagu-lagu Masik di' rumahnya.''Kebetulansemuaang-' j
swasta.
gota keluarga senang musik dan! ' menyarod," kata Yus Badudu.
memberikan kuliah dan membim-
' bing tesis serta disertasi mahasiswa program S-2 dan S-3 di berbagai perguruan tinggi negeri dan
Ytis Badudu dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sejak
-
K^emarari pada musik ini tum-'
1957, ia telah menulis dan mener-
buh karena sqak kedl anak-anak:
bitkan sekitar 50 buku.E^mpir se
mua bukunya laku keras ^ pa-
Yus Badudu diwajibkan menglkuti!
les piano. Hasilnya, ada anak yang'
kel^tan dan berkembang bakat musiknya,
. .
. saran dan dicetak ulang. Bahkan
buku Sari Kesusasteraan Indonesia dicetak
ada yang hanya sekadar senang musik."Tetapi hingga 30.000 eksemplar hanya dalam waktu
jjika anak-anak berkumpul di rumah,misalnya
satu tahun.
ada pesta ulang tahun, suasananya meriah karena semua ilmt menyanyi," katanya.
dalami bahasa dan sastra Indonesia. "Mereka
Namun tak satu pun anaknya berminat men
i Menyelesaikan sekolah rendah di Peso, Su- menilai prospeknya tidak secerah saijana lulusan ekonomi, arsitdrtur, mesin atau kedokijutkan sekolah di Luwuk dan selesai tahun teran yang mudah mencari kerja," kata Yus :1941. Pendidikan lanjutan diselesaikan di To- Badudu. Sembilan anaknya adalah Dhaimaimobbn dan Makassar, tahun 1952 pindah ke yanti(dokter)Envin Suiyawan (arsitek),Chan iBandung untuk kursus B1 Bahasa Indonesia. dra(komputer),Citra(dokter gigi),Armand dan "Saya tidak sengaja memilih jurusan Bahasa Bizal(akuntan),Sari Bezeki(^onomi),Mutiara Indonesia. Semula saya ingin mengambil Bl il- (perhotelan), dan Jusacc(keuangan).' i mu pasti,karena nilaiilmu pastisaya cukup baBezikut petikan wawancara Kompas di kejgus ratd-rhta 9-10," kata Guru Besar Emiritus diamannya yang asri di Kompleks Perumahan I Bahasa Indonesia di Universitas Padjadjaran Dosen Universitas Padjadjaran Jalan BuMt dan nop Bandung.Namun karena Blilmupas- Dago Selatan 27,Bandung.
jlawesi Tengah tahim 1939,Yus Badudu melan-
Kompas, T8 Agustus 1996
58
Bahasa Indonesia.
Kin!& Kerancuan Berplkir Oleh MAMAN SURYAMAN dan R. CHANDRA KIRANA
Bahasa dikatakannya sebagai sesuam'
PERBINCANGAN tentang ba
yang bersifat relatif dan turut mende-
kerangka piJdrerapirisme-poshasa(Indonesia)dikaitkan dengan pe- itivisme. B^asa hanya dipandang terminasi pola pikir masyarakat pe makainya. Artinya,karena perubahan sekadar alat komunii^i dan direkurang mendapat perhatian. Bahkan duksinya menjadi sekadar persoalan yang terus-menerus tentang kesan kiada kecenderungan .bahwa yang gramatika. Bahasa bersifet otonom.la ta yang ditransformasikan melalui berminat raengkaji bukan dari ahli tidak terikat oleh apa dan siapapun. konsep-konsep linguistik yang sistematis dan mudah dimengerti, maka bahasa. Sepeni disinyalir oieh Ariel Akan tetapi ketika bahasa raengyang terlibat dalam bermacamHe^anto(1996) teijadi keganjilan ^ami berbagai transformasi, orang orang dan kalangan abli-bahasa bahwa ahli tidak lagi percaya akan otonomisasi macam sistem linguistik akan hidup bahasa dianggap sebagai teknisi Pem- bahasa. Sebab transformasi meru- dalam dunia yang berfoeda. Misalnya, orang Eskimo mengenal beberapa isbangunan di bidang bahasa. pakan gejala yang dilakukan oleh , Terlepas dari sinyahr Heiyanto,ada masyar^t pemak^ bahasanya.I^ tilah untuk menyebut salju - yang yang menarik dari hal di atas yakni pemakai ini amat beragam jenisnya tidak- ada padanannya dalam bahasa adanya kecenderungan bahwa bahasa dan tampaloiy^ masyarakat pemakai lain;(Hang Hanunoo di FUipina memIndonesia kini mengalami stagnasi yang meraillki power dalam kehidu- punyai 92nama untuk menyebut rice; karena adanya upaya penghalusan pannya amat besar perannya bagi dan orang Sunda mengenal tiga kata ta'perpolitlkan Indonesia kini masih
terhadap' suatu
realitas
kaduhung, hanjakal, dan handeuetil
ke-
pelaluanaan transformasi tersebut. untuk'satu kath menyesal dalam ba masyarakatan. Penghalusan tampak Hal ini sejalan dengan slogan-slo berkorelasi dengan kerancuan gan modemisme yang menyeruak hasa Indonesia. Dalam perkembangan politik di In berpUdr. * sekaligus menandai penyelenggaraan donesia berkenaan dengan bahasa In Penulis mencoba melihat secara
pembangunan di awal tiad 20 hing- donesia, ada analisis menarik dari global tentang keberadaan bahasa In ga menjelang akhir abad 20. Jalaluddin Rakhmat (1996) bahwa donesia, khususnya berkenaan de Munculnya berbagai penghalusan ngan mudculnya penghalusan. dalam bahasa Indonesia menun- terdapat sejumlah besar kata dalam wacana politik Orde Lama yang tidak Apakah penghalusan ini berdampak terhadap pola pUdr masyarakat?
jukkan bahwa lapisan masyarakat terdengar lagi pada Orde Baru. yang berkuasa amat menentukan perSebaliknya, pada Orde Baru kita
Bahasa-ModernJs vs Bahasa kembangan bahasa Indonesia selanmendengar kosakata baru yang tidak Posmodemis jumya. ^ ada pada wacana politik Orde Lama.
Salah seorangjuru bicara posmod- Namun.tampaknya slogan moderemisme, yakni Jean Baudrillard nisme kini mulai bergeser. Hal ini Revolusi. kontra-revolusi, Nekolim, (1981) menyatakan bahwa "the real t^pak dengan "digupmya" narasi antek-antek. kapitalis-imperialis, Nasakom, Manipol Usdek,indoktri-' monopoly is never that oftechnical means, but ofspeech". Dalam bebe-
besar {grand narrative), mulai dari nisasi adalah contoh-contoh kosaJrata
soal demokratisasi hingga soal warapa waktu kemudian, pemyataan cana politik. Awal abad 21 tam pada kamus Orde Lama. Pembangunan,antipembahgunan, yang samajuga diungkapkan oleh Ju- paknya akan menjadi tanda berakhirrgen Habermas(1990)bahwa proses- nya modemisme dan bergeser te pos- gerakan pengacau keamanan, lepaslandas,stabilitas nasional, penaiaran proses sosial politik tidak hanya be- modemisme.
ranyamkan praksis kerja akan tetapi juga pi^ksis komunlkasi. Isyarat tersebut raenunjukkan bah
adalah sebagian daftar kosakma Orde
Hipotesis Sapir-VVhorf
B^.
Sebenamya penjelasan tentang huKosakata Orde Lama berpusat pa bungan. antara bahasa dengan da kata kunci-'revolusi" karena In
wa pengoperasian sistem kekuasaan pemakainya telah lama tidak terbatas pada pengendalian masyarakat muncul. Dan linguis Amerika, yakni sarana teknis dan sistem reproduksi Edwar Sapir(1884-1939)dan Ben material, akan tetapi yang tak kalah jamin Lee Whorf(1897-1941) yang pendngiiya upaya-upaya manipulasi secara ekstensif menyelidOd b^asasistem-sistem reprodulbi ideasional. bahasa Indian menemukan bahwa ba Yang dimaksud dengan reproduksi hasa, budaya. dan pikiran manusia ideasional adalah bahasa. Aitinya,ba (masyar^at) amat berkaitan. hasa bisa dimanipulasi sesuai dengan Teorinya kemudian dikenal dengan
donesia sedang melakukan revolusi
besar untuk membangun Dunia Bani. Sedangkan kata kunci Orde Baru adalah "pembangunan" karena In
donesia(Ugambarkan sebagai bangsa yang sedang membangun. Karena
pembangunan lebih berpusat pada pembangunan ekonomi, maka ma-
suklah jargon-jargon ekonomi pem kehendak peraafcainya. relativitas bahasa dan determinasi ba Pandangan terhad^ bahasa di atas hasa atau lebih dikenal dengan bangunan seperti "akselerasi". "tinggal-landas", "pertumbuhan",i Jelas amat bertentangan dengan filsafat kesadaran proyeknya modemis-
hipotesis Sapir-Whorf.
"teknologi","modernitas","efisisen-
Hal yang menarik dalam kaitaimya si", dan Iain-Iain. Grmbaran tersebut dengan tulisan ini adalah tentang hu- jelas merupakan jawaban terhadap mental sehingga menjebak bahasa ke bungan antara bahasa dan pikii^. Hipo^ Sapir-Whorf.
=me yang menggunakan rasio instru
59
—
Penghalu^n dan gugatan ter-~ hadap pelaku konipsi tidak'boleh di '^^praktik-praktik birokrasi yang akan*
Maraknya "gugatan" terhadap keberadaan b'ahasa Indonesia pada dekade terakhir menunjukkan gejala-
bilang koruptor atau penghisap daiah
menjadi^ keti^ kelompok penolak
rakyat, melainkan dengan kata komersialisasi jabptan, atau kolusi di
pengguna modalitas bahasa politesse teijebak pada ketidakmampuan mereka untuk tetap bertahan pada kelu
gejala di aias. Bahasa Indonesia telah
dur, dan sebagainya. Baiangkali para hakinfakan kebingungan untuk memasukkan korup
gasannya.
si dan kolusi ke dalam delik hukum karena di dalam KUHP tidak ada de
akan dikatakan sebagai suatu yang tidak sopan? Akibamya mereka dicap
lik hukum tentang komersialisasi jabatan atau salah piosedur. Akibamya,
sebagai menyimpang. Dengan km lain,ketiga kelompok tersebut juga akan kena biasnya
hadapnya
banyak direkayasa roenjadi bahasa yang tidak jelas maknanya. Kita baiangkali masih ingat sebuah
karikatur di haiian Kompas(23 Sep tember 1995) dengan kata-kata di
dalamnya sekarang inizaman penghalusan, Korupsi dibilang komersialisasijabdtan,_ kongkalikong dibi
lang kolusi, keiiru dibilang khilaf, harga naik dibilang disesuaikan,
MA dikatak^ sebagai salah prose-
para koruptm'd^ kolutor akan terbe-
Bukankah kalau brang beikata de ngan modalitas bahasa antipolitesse
bas dari tuntutan. Sementara itu
modalitas b^asa politesse karena di
masyarakat menuntut agar kasus-ka-
antara mereka juga sedikit banyak
sus tersebut diberamas, tidak lagi di-
befganmng pada birokrasi.
ngritik dikit dibilang anti.
y topengi oleh wacana penghalusan. Karena pengaburan makha terseinit )• j Karena hal tersebut yang teijadi,
maka setiap perilaku yang menyim-.. jelaslah bahasa Indonesia Uni telah pang tidak tampak lagi(bahkan tidak - kehilangan etos "revolusiner"-nya
. Penutup
Berdasarkan uraian di atas tmpak bahwa pengaruh politik temyata aiii-
dianggap lagis^agaipenyimpangan)
(meminjam istilah Mochtar Pabot-
karena adanya penghdusan.
tinggi, 1996):
hasa Indonesia, Karena memang pro ses-proses sosial politik tidak hanya beranyamkan praksis-praksis keija
Hukum Nasional(BPHN),Prof. Dr.
Bahasa Indonesia tertimpa proses penghalusan sehingga dinamika yang semula menandainya kini hilang.
CFG Sunaijati Hmono merasa pri-
akan tetapi yang tak kalah pentingnya
Meski wajahnya tetap sama namun
praksis-pr^is komunikasi seperti
hatin karena bahasaIndonesia kiiii
iisinya su(M lain. Akibamya,bahasa
makin kabur dibanding bahasa In donesia pada tahun 195(>an(Kompas 26 Mi 1996). .' ■
Indonesia kini kian berkesan elitis, tidak lagi merakyat(Suiyaman dan
yang dikatakan Juigen Haberm'as. Herbert Luethy (1965) wartawan
Seorang ^li hukum bahkan seorang Kepala Badan Pembinpan
; Sunaijati menunjuickan contoh
Kirana dalam "PR" 10 Oktober 1995). . •
ibahwa sekarang ini tak pemah digujnalum kata-kata lugas seperti "diper'baiki" melainkan "disempumakan",
mudian disadur oleh Mochtar Pabot-
"ditangkap" diganti dengan "dia;mankan","ditambah" diperhalus de ngan "ditingkatkan". igi mengaldbatkan bahasa Indonesia menjadi
Tesis Benedict Anderson yang ketinggi menyatakan bahwa ternyata
pen^alusan bahasa(Indonesia)tidak berlaku untuk tiga kelompok pelaku,
jyakni pertama modalitas bahasa po-
ilitesse(baca: halus-topeng-aling-alI ing) umumnya tidak berlaM dan jus-
rancu.
Pola pikir menjadi mmpul karena bahasa yang dijadikan alatnya pun rancu (rancu bukan hanya beraiti secara gramatis saja, n^lauikan juga se-
c^ semanus). Kdau berpikir tajam, dianggap tidak sopan. Refleksinya dalam bahasa hukum juga demikian. (Itulah baiangkali yang menyebabkan
persoalan hukurii di Idta juga lemah
itni dinaiikk^ dalam kelompok sastrawan kreati&populer kita.
Putu Wjaya tanpa "tedeng alingaling" menggunakan bahasa secara
polos. Be^tu pun dengan Arifin C.
Noor, Chairil Anwar,d^ sebagainya. Kedua modalitas bahasa politesse tersebutjuga tidak beiiaku pach kaum cendeldawan yang sedikit-banyaknya
karena kerancuan bahasa-^doijesia)- fr- menyadari b^wa bahasa bukanlah
nya). Sehingga saijana hukum kita: sesuatu yang tiansparan. yang juga oi^g Indonesia menjadi Ketiga modalitas bahasa politesse suiit berpikir tajam. Karena bu-. 'juga tidak bedaku terutama dalam kodayanya demikian dan hukum meru- * munitas atau peitemuan yang beisiiat pakan bagian dari budaya. keagamaan.
Karena perbedaan pandangan ter hadap penyimpangan-penyimpangan
Komunitas ini justiu yang mampu
I dan sejarawan Swiss bahkan !menggambarican bahasa Indonesia se'bagai bahasa "sintesis" yang'meminjam "secara terang-terangan dan tanpa pandang bulu semua terminologi teknis dan abstraksi ideologis dari dunia modern", dan yang "nyaris tidak dimengerti, dalam hal bagian-
bagiannyayang terbaru^ha^ orang Indonesia pada umumnya, yang menyimak pidato-pidato resmi de-' ngan ketakjuban lantaran tak mam
pu memahmninya". Akibamya mere ka tidak mampu berpikir secara lugas. Begitulah yang lani terjadi dalam
b^asa Indonesia. Bahasa Indonesia kian diperhalus dengan ungkapan-
ungkap^ yang meninabobokan.
PenyiriQ)angan pun kian tidakjelas lagi koberadaannya karena telah di-
topengi dengan bahasa. Berpikir pun tidak lagijonih karena telah disiasati oleh retorika kerancuan. *
Kalau demikian, dapatkah bahasa Indonesia dijadikan sebagai cermin kian maraknya borok-borok kehidu pan sosial manusia Indonesia?***
dan berani mengungkap borok-borok
yang lerjadi^ masyarakat,lapisan kehidupan soshl IGta lihat, Hamka, niasyai^t tehentu memandang bif M. Natsir, dan yang lainnya justru
la penyin^iangppitu dibeii simbol^ mendapat tempat mulia di hadapan cara lugas ak^ mengakitetkan tidak umamya karena kelugasannya dalam sopan.
at besar terhadap perkembangan ba
beifoahasa;
Oleh karena itu, bahasa yang ditu- ! Tesis Anderson serta analisis jukan pada para pelaku penyimpan- Pabottinggi tersebut tampaknya gan hahis dihaluskan. Seperti ter mengabaikan pengaruh kuat dari
Pikiran Rakyat,
- Maman Suryaman adalah dosen
IKIP Yogyakarta yang sedang menyelesaikan program magister
(S2)diiklP Bandung,sedangkan R. Chandra Kirana pemertuai masalah sosial-budaya dan sedang menyele
saikan studinya di IKIP Bandung.
Agustus 1996
60
Mencari Format
Bahasa Pria dan Wanita MENYIMAK tulisan "Bahasa
Perempuan dan Bahasa Lelaki" oleh
Agus R. Sardjono (Pikiran Rakyat, 23.Juni 1996)saya sempat terkesima. Paling tidak tulisan ini meng^gah semangat saya untuk mencari tahu lebih banyak bagaimana pemakaian bahasa oleh pria dan wani ta, dan untuk iiu pulalah maksud
berbicara kepada wanita daripada perincinya dari sudut yang berbeda berbicara kepada sesama pria; se dengan yang dimaksudkan olbh si
dangkan wanita tidak mengubah gaya berbicara dengan cara seperti ini (Shimanoff. 1983).
Deborah Tannen, seorang sosiolinguis dalam buku You Just Don't Understand, menyatakan bahwa perbedaan bahasa pria dan wanita
tulisan ini. Sebab kajian serupa Ji
sering timbul dari perbedaan gender
negeri saya tercinta ini masih relatif
dalam gaya percakapan. Tannen mengungkapkan bahwa kebanyakan
baru.
Kebanyakan riser tnendukung
pandangan stereotip bahwa seba" liknya dari pria. wanita lebih pamh.
bahasa pria digunakan "sebagai alat untuk mempertahankan kebebasan
dan negosiasi dan menjaga status
dipengaruhi oleh tekanan .sosial. dan; sosial. Gaya percakapan im menun-
responsif terhadap kebutuhan orang lain. Meskipun tampaknya wanita lebih tanggap pada reaksi orang
tut pembicara untuk menunjukkan pengetahuan dan keahlian. dan
memiliki informasi yang benar. Ja-
lain, berusaha lebih keras untuk
di dalam dunia pria merupakan
memperhatikan obrolan. dan lebih
sarana meraih bintang dan melindu-
bany^ memberi "respons minimal ngi diri dari usaha orang lain yang
pria. maka ia akan merasa haknya untuk mengemukakan gagasannya teiah dilanggar Bahasa seksis
Sejak dekade 1960-an, banyak pengamat bahasa, di antaranya se-i
jumlah feminis, berpendapat bahwa! di antara sifat bahasa adalah seksis. Sifat tersebut mencerminkan suutu
prasangkayang mempengaruhi cara
wanita di^rsepsi dan diperlakukan orang lain dan kadang-kadang anggapan mereka terhadap diri
sendiri. Misalnya,kata-kata yang diasosiasikan dengan gambaran tentang pria sering tKemiliki konotasi
positif "keyakinan", "kehebatan",. kuat", dan yang serupa sedangkan wanita lebih sering digambarkan se
bagai "berubah-ubah","sembrono", akan menjatuhkannya atau meny- "malu-malu", "imut-imut", dsb. nrtengawali juga menerima interak- ingkirkannya". (HeUbrun, 1976). si lebih banyak. Priajuga lebih .serBagi kebanyakan wanita, seba- . Pearson dalam penelitiannya meing menyela dan mengabaikan pen- gian besar percakapan adalah "ba positif, prialah yang uniumnya
dapat orang lain daripada wanita. hasa hubungan", yang mereka pelaPerbedaan ini seringkali dijelaskan jari untuk membangun hubungan sebagai kemampuan sosial pria dan merundingkan hubungan,ser yang lebih besar dalam menikmati ingkali untuk lebih mempereratnya. berbagai konteks komunikasi Yang menjadi titik berat pada
nemukan bahwa julukan untuk
wanita lebih banyak dan umumnya kurang menyenangkan dibanding kan dengan pria. Mengenai perbe daan dalam pemberianjulukan teise-
biit ia mengeniukakan,"nama bagi wanita seringkali diciptakan dengan
(Haslett, 1987). Perbedaan bahasa yang menimbulkan persepsi bahwa wanita menggunakan kata lebih banyak.
obrolan wanita adalah kesamaan
agresif secara verbtii dan wanita
Lebih lai^uTl^en menyatakan: anak binatang pun digunakan untuk Berdasarkan sejumlah komentar menyatakan wanita.("chick","kitty")
dan perbedaan. mereka dengan menambahkp kata lain atau tanda orang lain dan pengalaman mereka feminim"(misalnya pramugari,karyang dapat dibandingkan. Kata Tan yawati,akms,dsb.). Selanjumya,ju lebih mendalam,dan banyak mem- nen: Wanita juga tenarik pada lukan bagi wanita kadang-kadang pengaruhi kata (artinya, kata diser- prestasi atau untuk mewujudkan ci- cendemng memiliki konotasi seba tai emosi) daripada yang dilakukan ta-cita, tetapi mereka cenderung gai objek pemuasan seksual, umpaoleh pria(Burryman dan Wilco.x. mengejamya dengan betkedok bii- manya "seksi","lesbian", dsb. 1980). Sedangkan bahasa pria bungan. Demikian juga. lelaki terMetafora yang sering ditujukan adakalanya tidak senonoh dan pe- tariic untuk mengejar prestasi dan kepada wanita misalnya "kaum makaian bahasa "slang" (Liska. menghindari ke.sendirian. tetapi lemah ,"kaiim Hawa","kupu-kupu 1981). Sebenamya, baik wanita mereka tidak terpusat pada tujuan malam'. "si manis", "wanita maupun pria mengharapkan pria ini. dan mereka cenderung th'enge- Pi"8h|b»ir", ^'perawan tua", dan menggunakan strategi yang lebih jamya dengan berkedok o^sisi." menggunakan strategi yang lebih bersifat sosial dan kurang agresifse cara verbal(Burgoon, 1983). Bila dikaji terdapat beberapa perbedaan yang patut dicatat. E*ria dan wanita berbeda sedikit dalam
seterusnya. Kadang-kadang, nama
yang saya terima dari orang yang saya wawancarai, pria merasa diganggu oleh wanita yang menyata kan kesepakatannya dan dukungannya dan'yang dapat menduga bagai
nama yang berkonotasi kelemahan
atau kmntanan terhadap sesuatu. Bi la pria dikaitkan dengan binatang,ia
dihubungkan dengan binatang yang lebih kuat (misalnya "serigala",,
kualitas pembicaraan mereka me- mana al^ir kalimat serta pikiran "buaya","sijanian", dsb.). Pearson' ngenai emosi. tapi pria lebih banyak mereka. Bila seorang wanita men- menunjukkan bahwa istilah bagi pria memakai kata berpengaruh bila dukung gagasan pria dengan meni- dan wanita sering berlawanan, bagi
61
pria.istilah yang jwsitif dan bagi wanita yang negatif misalnya "lajang" dw "perawan tua". Bentuk bahasa seksis lainnya
yang lebih halus namunainat bei^ nganih adalah isdlah yang biasa atau
lahirkan dengan kekurangmarapuan.
Duniaini telah, dan tems denc^an setiap saat, diambil oleh lelaki". (Wittig, 1986). . Deborah Cameron,seorang kritikus feminis, menunjukkan dua
lebih dari biasa ditujul^ kepada
pendekatan mutakhir terhadap gaya
wanita, yang mencerminkan status sosial yang lebih lendah. Meskipun pria lebih sering disebut secara for
bahasa pria dan wanita. la membandingkan temi peibedaan dengan
mal("Tiian","B^>ak"dan Iain-lain), wanita lebih lazim disebut dengan nanta kecilnya,atau bahkan dipanggil "manis", "say", "kasih", "gadisku",atau yang sejenisnya dan sesekali oleh orang yang belum
dikenal ^earson,dkk). Meskipun dalam bahasa Inggris
sudah banyak pembahian,selama ini bahasa seksis yang paling terang-
teon dominasi. contoh bagaimana men^sirkan hasil riset dari teori
dominsi: Wanita lebih banyak 'bertanya daripada pria karena pria dalam posisi dominan sering meno-
mengajukan pertanyaan pada pria merupakan strategi efektif bagi wanita untuk mendesaknya agar
I mengakui dan memberi an^ dalam
terangan : ad^ah penggunaan jpercakapan. "(man)" sebagaii^ah generik ba 1 Teori seperti ini mempakan sumgi "orang" atau "kemanusiaan",dan
Iser pendekatan mental dan akan
bersamaan dengan ini, kam "his" ser ing digunakan sebagai kata ganti
jauh lebih beifaaigabUamffldorong riset selanjutnya dalam kajian ba orang temtama dalam bentuk tidisan hasa. Menelaah bahasa seksis, seol^-olah wanita bam teipikiikan , perbedaan antara pria dan wanita kemudian. Seorang penulis tentang
dalam penggunaan bahasa mereka
"gender", memmuskan masalah
(tampaknya ini terikat pada kontersebut sebagai berikut:"Bentuk ab- teks),dan bmuk yang diper-. st^ yang umum,yang universal, sepsi oleh orang lain sebagai kuat inilah yang disebut sebagai beijenis raaskulin, karena kelompok lelaki telah mengambil dunia ini bagi
atau lemah. Kita melihat bahwa metakomunikasi (berkomunikasi
tentang beikomunikasi)berpotensial mereka sendiri. Orang hams sebagai alat untuk memperbaiki humengeiti bahwa pia tidak dilahirkan bungan seseorang. (MUKHLIS, dengan kecakapan untuk segala hal redaktursebuah penerbitan di Ban dan wanita bul^ makhluk yang di dung)*** I
PiSiran Rakyat, 19 Agustus 1996
62
Diijen Kebudayaan:
Pengembangan Bahasa Indonesia tidak Mematikan Bahasa Daerah Semarang, Kompas hingga bahasa menjadi siiatu yang hasa daerah itu, menyusun kamus Penggunaan bahasa Indonesia ideologis dan strategis di dalam bahasa daerah, membuat bacaan-
harus dibina, diperluas sampai se- pembinaan bangsa.Jadi,pengguna bacaan bahasa daerah. luruh warga hegara Indonesia bisa an bahasa Indonesia harus dibina, Kurikulum yang ada kini, juga berbahasa Indonesia. Namun, hal diperluas sampai seluruh warga ne- membeii peluang untuk muatan ini tidak berarti membunuh baha- gara Indonesia bisa berbahasa In lokal yang antara lain' bisa (bukan sa-bahasa daerah. Penierintah te- donesia. Salah satu upaya untuk harus) diisi dengan pelajaran ba tap memberikan peluang bagi pe- memasyarakatkan bahasa Indone hasa daerah. Jadi, pemerintah
meliharaan bahasa daerah lewat sia secara luas ialah dengan mengkuiikulura muatan lokal. Demi- gunakannya sebagai bahasa pendikian Direktur Jenderal Kebuda dikan sehingga kalau orang sudah yaan, Prof Dr Edi Sedyawati usai sekolah pasti bisa berbahasa Indo membuka Pameran Runutan Ke- nesia. bahaiian dan Kediigantaraan di "Tapi, ini tidak berarti bahasa
Museum Rpnggowarsito Sema rang,Rabu (21/8).
memberikan peluang yang sangat besar untuk pemeliharaan bahasa-
bahasa daerah. Belum lagi bahasabahasa daerah yang duduk dalam kesenian misalnya,teater. "Terus terang saya akui situasidaerah dibuniih.Ini yang seringkali nya kritis kalau kita tidak segera tidak dilihat orang luar," katanya memberikan usaha-usaha yang ter-
Diingatkan, kita semua sedang sambil menambahkan kebhinekaan arah,nanti tiba-tiba kita merasa ti
berusaha mulai daii masa perge- itu adalah aset,sedahgkan Tunggal dak mempimyai ahli bahasa ibu,"
rakan nasional mewujudkhn bangsa Indonesia menjadi kenyataan, bukan hanya omongan di atas kertas. Kenyataan adanya suatu bangsa itu ialah mempunyai kesatuan konsep mengenai tujuan-tujuan hi-
dup suatu bangs'a, kesatuan konsep mengenaisejarah bangsa dan mem
Ika itu adalah kekuatan.Bangsa In
katanya. Malm, sebagai salah satu
donesia mempunyai .sumber-sum- upaya antisipasi, Pusat Bahasa su ber imtuk menggali warisan kebu dah diminta memberi perhatian le dayaan itu dari warisan suku-^uku bih besar untuk studi bahasa-ba bangsa itu. hasa daerah itu. .
Bahasa daerah
j
Sementara itu, bentuk-bentukj kesenian teater yang menggunakani
' Oiakui, kini upaya pemeliharaan bahasa daerah perlu perawatan terpunyai suatu media komunikasi bahasa-bahasa daerah perlu diberi sendiri agar tetap bisa bicara kepalambang yaitu bahasa. Maka sangat usaha yang lebih besar,sebab akan da audiens. Kalau ma^arakatnya
bijaksana Sumpah Pemuda tahun lebih banyak lagi diperlukan ahli tambahlama tambah tidak menger1928 mencantunikan satu bahasa, bahasa:Alasannya,seorang ahli ba ti, apresiasinya menjadi berkur^g. bahasa Indonesia karena bahasa itu hasa,hanya bisa menguasai bebera"Seperti sekarang, kalau nonton adalah alat konseptualisasi, artinya pa bahasa dan tidak bisa sekaligus wayangyang bahasanya terlalu Kamenyatukan pikiran. Bangsa Indo ahli dalam 300 bahasa.Keahlian itu wi-Kawi, mungkin sudah banyak nesia yang bersuku-suku sulit ber- harus digunakan misalnya imtuk yang tid^ dimengerti.Jadi,ini per satu kalau tidak ada penyatu se- menyusim tata bahasa dalam ba- lu pera^tM," katanya.(wgt)
Kompas, 22 Agustus 1996
63
Sosialisasi dan "Interrialisasi"
Bahasa Indonesia landa dand Jepang demi pblitikja- hasa daerah yang bersangkutan. Kata-kata yang berhubungan dengan PENERIMAAN bahasa In donesia sebagai alatkomunik^i ver- ■ ARENA sebatas sebagai lalat per letusan perasaan - antara lain yang bd oleh par^ pemakainya bole'h hubungan antaretnis, penerimaan muncul sebagai kata seru - yang dikatakan istiniewa. Dikatakan is- ^b^asa Indonesia oleh suku-suku dibawa oleh bahasa Melayu seperti timewa karena penerimaan itu be- 'bahgsa Indonesia sifatnya hanya "di wah,hai,aduh,aduhai,astaga,hore, ^tu cep^ meluasdan intens.Pener- permukaan".la tidak menjadi ba cis,dan sejunUah yang lainnya me iro^ yng cepat dan meluas terlihat ll^ibu dan bahasa budaya,dua un- mang efektifdijadikan sarana pencedan kenyataan ini. Apabila dip- sur sqsiolinguistik, yang sifatnya ms rasa namun para pemakai bahasa Indonesia dengan. latar belakang Oleh KUSMAN K.MAHMUD
j^annya.
erldrakan pada sekitar bad ke-7 da- lebih meresap,Jrarena untuk keduerah pak^ya m^ih di sekitar Pu- anya suku-suloi bangsa di Nusantara non-Melayu tetap saja merasakan lau Sumatra maka pada abad ke-15 telah meiiui^sarananya yaitu bah- adanya kekurangan dengan cetusan-
daerah pakai itu sudah mencapaiIn- sa'daerah y^telah dihidupi bera-
cetusanitu.
Ketidakcocokan itu pada kasiis dcMiesia Hmur.Adapun penerimaan tiis-Tatustiliiun. yang intens terlihat dari kenyataan ! Selain hanya diterima sebatas tertentu menyebabkan adwya peigeMperti ini."Begini" diangkat raen- I"permukaan"oleh etnis-etnis Niisan- seran dari kiblat Melayu ke bukaii
jtara, bahasa Indonesia punjumlah Melayu.Bunyi bedil yang asi dalam donesia su^ mampu menjadi ba • pemakainya di kalangan etnis im ter- bahasa Melayu adalah pang atau hasasastra.Hams diingat bahwa sas bata spula. Pemakainya adalah tam. Sekar^g bunyi itu tak tra adalah sublimasi(aci,Sunda)pe- sekelompokkecil etnis non Melayu • mewakialllagi selera Indonesia,Ma makaian bahasa,karena dalam sas- yang memiliki kedudukan istime- ka muncullah dor, sebagai pengtra pikiran, poasaan,dan imajinasi iwa, Seperti pedagang dan penyiar gantinya. Bunyi dor yang sudah I betpadu menjadi satu.Pada dekade- agama yang daeiahjelajahn'ya mele- mengindonesia itu mungkind ari ba hasa Sunda atau bahasa daerah lain. jadi bahasa nasional, bahasa In
!d^lrade teral^ir, penerimaan yang wati batas sukunya sendiri, atau Unmk hal-hal yagn sifatnya akrab, j imeiis itu juga terlihatdari kecen- "pengelana",danjuga abdipeme- emosional, dan fatis, mpanya pemi I deriingan bahasa Indonesia menja- irintahj^ahan.'*' ' likan bahasa tidak cukup dengan i di bahasa ibu. • - T , Sifat pemilikan bahasa Indonesia sosialis^i melainkan h^sdengan intemalisasi. Intemalisasi adalah
{ Sampai saat ini para ahli bahasa yang banyas ebatas alat perhubung jumumnya, ahli sejarah perkem- an berpengaruh pada situasi pei bangan bahasa Indonesia khusus- makaian b^hsa Indonesia pada masa i nya,"bam bisa"mengatakan bahwa perkembangannya yang lebih bejperkembangan itu.mengagumkan. lakangan, l^ususnya pada masa
peinilikan nilai lewat pehghayatan sehingga nilai itu menjadi bagiahd
ari si subjek penghayat. Nilai itu ■ Argumen pendukungnya ialah ba- setelah kemerdekaan ta&ala tanda- bukan berupa kuUt namun menjadi i hasa Indonesia itu sederhana dan jtanda bahasa Indonesia untuk men darah daging.Dalam kaitan dengan tulisan ini,intemalisasi diperkhusus I demokratis.
jadi bahasa ibu dan bahasa ekspresi Kedua argumen di atas rasanya budaya mulaitampak.Pengarah itu niaknanya Di sini berarti pemilikan jierialu umum. Sampai sekarang muncul berupa sukamya para pe nilai khususnya nilai rasa bahasa se I belum tersibak misteri yang menye- makainya untuk mengekspresikan hingga bila diekspresikan ia merubabkan timbulnya gereget bagi pemyataan akrab karena selama ini pakan bagian ekspresi yang paling
!peinakaian bahasa Indonesia lebih- pemyataan akrab,intim,atau penuh akrab dan intim-intim. ** lebih pada awal jiertumbuhannya. waroa emosi hanya dilakukan dalam PADA awal tahun lima puluha.
Untuk masa-masa akhir perkem- b ahasa daerah m^ing-masng yang Prof. Dr. A.A. Fokker menyambang^ya,mod vasi geregetitu su-
telah membentuk ekspresi keakra- paikan pidato ilmiahnya di Falmltas d^ ditelusuri. Misalnya gereget na- ban mereka selam apuluhan abad. SAstra Universitas Indonesia. siohalisme, gereget persatuan, Kelihatannya penerimaan bahasa DAlam bagian uraiannya beliau
gereget keteipelajaran,dan gereget Indonesia sebagai bahasa kedua membuat polarisasi antara sifat ba lebih banyak diwarnai oleh pemiTanpa gereget pakai memang ba likM bahasa yang sifatnya refer- hasa Indonesia dan bahasa daerah. Dikatakannya antara lain bahwa ba
kekota-kotaain.
hasa Melayu^donesia tidak akan ensial berupa rujukan dunia "ma hasa Indonesia adalah bahasa inmenjadi bahasa perhubungan teriel". Rujukan yang sifatnya ekantaretnis dan tanpa menajdi bahasa spresif, emosional,dan fatis ter- telektual. Maksudnya bahasa ini perhubungan antaretnis bahasa In abaikan.Penyebabnya di samping didomumi oleh unsur pikiran. Adadonesia ddak akan menjadi bahasa mjukan-emosional dibentuk oleh ba pun batma daerah, katanya,emo n^ional.Ditambah dengan alasan ll^daerah,mjukan emosional yang sional. Maksudnya, bahasa ini lain, hingsinya sebagai bahasa per dibawa bahasa Melayu belum tenm I didominasi oleh unsur rasa. hubungan ini dimanfaatkan oleh Be- cocok untuk diaplikasikan pada ba
Terhac^ pidato ini STA melon-
tarkankrit^ keras. Beliau tidak se-
64
tuju dengan penyifatan rasional ter-
badap, bahasa Indonesia. Kata pengarang Layar Terkembang itu ba hasa Indonesia tidak kalah emo-
sionalnya berbanding bahasa daerah.
Bi^ pun diajukan.Katanya,sajaksajak Chairil Anwar penuh nuansa emosi yang belum tenlu tertarapugn oleh bahasa daerah.
Terlepas dari adanya pro dan kontra terhadap polarisasi Fokker di atas yang jelas banyak ekspresi rasa pe-
Indonesia semakin meluas pula. Situasi-situasi alaab itu menjadi ajang merembeshya unsur-unsur ba hasa yang eraosional itu. Tidak mengherankan apabila cenisan emo-
sionaidaerah muncullewatjalur ini. Lho,kok.wong,atuh, mah,teh,tea, kek,sih,ajegile, busyet,dan sejumlah yang lainnya muncul lewat pintu belakang. Maraknya dunia periklanm,sinetron,film,dan sandiwara radio mengukuhkan kehadiran nu
makai bahasa Indonesia yang berlatarbeiakangkan budaya daerah
ansa emosi daerah itu. Majalah dan
tidak tenampung oleh bahasa In
sarana penampung emosidaerah itu.
donesia. Ketika bahasa Indonesia
Juga
amat ketat berpegang teguh pada norma Melayu.ekspresi itu terbendung. Namun ketika bendungan itu semakin besar banjir pun tak terelakkan. Akibatnya,ietupan "emosi"
melukiskan film asyikrinasyuk yang erotis, isebuah iklan pertunjukan
memancar di mana-mana. Ha! ini
tetjadi kareha ranah pakai bahasa In donesia sekarang semakin luas dan beragam Kalau dulu ranah pakai itu sebatas buku,kelas dan kantor kini.
koran yang terbit di.daerah adalah radio
swasta.
yang terbit di Yogyakarta raenggunakan kata daerah "Nyes!" Salahs atu spanduk di Kota Bandung berbunyi,"Keep.Bandung Berhiber, Buy!"
Awal tahun lima puluhan tatkala
sastra Indonesia dipenuhi oleh kaiya berwama lokal,menjadi Tmode"ba-
ranah pi^ai itu meluas ke mana-
gi pengarang untuk meraasukkan
mana.Pemakaian bahasa Indonesia
seakbrek kata daerah agar suasana kedaeiahannya nieyakirican.Karena
kini-Iemuas dari witayah formal ke
wilayah akrab dan para pemakainya
meluas ke semua k^angan.Di pasar, di rumah,di tempat relo^i,di pusat perbelanjaan, di berbagai tempat umum sekarang orang menggunakan
bahasa Indonesia. Pe
makainya juga sekarang tidaks ebatas profesor, direktur atau ma-
hasiswai. Pembantu,abang becak,
pelayan hotel, dan supir b^us juga berbicara dalam bahasa Indonesia.
banyaknya kata daerah yang amsuk dan takjarang di belakang buku ada glosariuni yang befisi kata daerah yang di{xikai bersama ardnya dalam bahasa Indonesia.Walat^un daii ka ta daerah tadi banyak y^g tidak
fiingsional dan meiigada-ada, yang jelj^ ada seba^an kecil yang kehaduannya sul^ dielakkan karena' muatan emosinya.
Wadah Melayu. wahana Indone
Bukan im saja. Subumya acara hi-
sia tidak sepenuhnya bisa menam-
buran di radio dan televisi juga
pung nuansa rasa Indonesia yanga-
menyebabkan daerah pakai bahasa
mat kaya dan beragam.***
Pikiran Rakyat, 22 Agustus 1996
L
Untuk
65
Jakarta,23 Agustus
^ Ma^ banyak kekurangan yang dikandunjg dalam buku Tata Bahasa Baku Bab^Indonesia(TBBBI)edisi 111993. Padali^ buku itu oldi banyak pihak disebut sebagai buku
tata bahasa Indonesia terlengkap dan komprdben^. TBB
BIlahir dan ha^ kerjaaanui ahli bahasa yang berasal dari herba^pergururatih^ terkenai.,;^ „ ^ / Hal itu tenmgkap daluirdisk^ menerbitkan sebuah buku yang "Sebagai sebu^ buku standar, menienuhi standar perbukuan yang sesungguhnya segala sesuatu yang 'badap Buku Tata Bahasa BakiiBa tsudah mulai dimapankan secara dicontohkan oleh bulm ini dapat hasa Indonesia di Kanpua Univer- global lebih d^ seabad yang lalui dijadikan panutan oleh khayalak -sitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Terlalu bahyaknya kesalahan ramtd, yang nantinya ^can memba-
panerKiitikan dan Tanggapan
hari Rabu(21/8).
'\\k '■ • ' • - yang terkandung dalam buku terse
wa versi TBBBI yang'j^ih dise-
■' T^pil seba^ pembiciaa anta-- but, menumtnya, teijadi kuena pe- derhanakan.--
•ralain Prof Dr Mien H IWvai dari
langg^jpelanggaran tidak dise- IMenyikapi
Bagaimana
kantor Menristel^ Dr Liaw Yock ngaja ^bat ketidaktahuan terha- I Sementara itu, ahli bahasa dan Fang dari Univei^ of Singapuia,- dap konvensi yaiig sudab sangat do^ Fakultas Sastra Universitas Prof Dr Anton.'M Moeliono dari inembaku dikahangan diinia pener ;Gajah Mada, Sudaiyanto menilai ;Universitas I^onesia, Prof Dr bitan intemasional. ; lada dua sikap yang layak diambil I'Soenjono Daidjomdjojcdari Unl-< Disebutkan, penyimpangan loleh para ahh dan calon ahli yang ; versitas Atmajaya dan EfeHa^ La-^ TBBBI tertiadap konvensi penuli- berurusan dengan bahasa ketil^ poliwa dari Pusat Bahasa. • san intemasional teiiihat rfaiam tl- membaca buku ini yaitu sikap etis Menurut Prof Mien Rivai,k^- pografi yang ada didalamnya. dan kritis. rangpuasan dirinya terhadapTBB IMembandingkan edisi sekarang Menurutnya, sikap etis mendoBI inulai timbul, saat ia membuka jdengan ediri sebelumnya, setiap o- rong kita un^ menghargai TBB halaman pertama buku tersebut. rang yang membacanya dapat BI itu sebagai hasil upaya jerih pa"^an kekecewaan saya semakin laiigsung membuat kesimpulan yah pemenuhan optimal amanat menumpuk ketika melanjutkan bahwa kandungan isi TBBBI edisi Kongres Bahasa IndonesiaI yang pembacaan bab demi bab yang di- ke-2 ini lebih banyak karena uku- terbengkalai sekitar setengah abad. kandungnya, apalagi bila dilaku- rannya lebih tebaldan jumlah hala- Sedangkan sikap kritis mendorong kan dengan memakai kaca riiata mannya memang lebih banyak. seormg penyunting," ujamya. Akan tetapi, pembaca akan se-
. Ditambahkan, sdcalipun TBBBI jmerupakanprodukyang dihasilkah oleh badan usaha penerbitan dan percetakan pemointah yang sehanunya pa^g berwibawa di negara Wta (Balai I^staka), buku tersebut tidak ^pat dijadikan contoh kiat
gera kecewa jika mengetahui bah
adanya upaya perbaikan.
Dijelasl^ alasan lal^ya buku
TBBBI ini adalah karena kehidu-
pan ilmiah, yang setiap denyut jansemu, sebab pada kenyataannya tungnya digelisahkan oleh pencariisinya malah lebih sedikit karena ^ kebenaran ilmiah dan ditiadakannya lampiran yang me- ilmu pengetahuan, dan disamping wa kelebihan halaman tadi bersifat
muat atuian Ejaan Yang Disempu-
TOakan(EYD).
disepanjang waktu selalu berusaha
memanfaatkan bahasa Indonesia,
mereka akan mengalami banyak kesulitan kebahasaan. (EB/A-Q
Suara Pembaruan, 23 Agustus 1996
66
LUKMAN ALS *
Pemirsa Kejahatan SUDAH banyak kemajuan perkembangan bahasa Indonesia
sejak Proklamasi Kemerdekaan.tegasnyasejakditetapkannya bahasa Indonesia sebagai baliasa resmi negara dalam UUD 1945.Sampai sekarang perkembangan itu tak pemah berhenti. Kosakata umum dan ilmiah tumbuh pesat seperti dapat kica perhaiikan dengan munculnya istilah ilmiah daiam berbagai bidang ilmu dan teknoiogi serta kata-kaia umum sebagai bagian dari perpendaharaan baru bahasa Indonesia. Kita sudah biasa sekarang menggunakan rekuyasa, terpidana, makar, gagasan, wawasan, citra, lakon, canggili. danjuga katajadian seperti pembudlddyaan dan ketaktergantungan.dan lain-iain yang bentuknya sejenis de ngan itu. Kosakata yung termuat dalam kamus-kamus bahasa Indone sia dan bairosa Melayu telah dipadati oleh lemaCe/zrr>9 kata-kata baru yang tak sedikitjumlahnya. Kamits Besar Bahasa Indone sia yang disusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa telah merupakan sebuah "bantal keciP,yang berisi 72.000 lema. Istilah Ilmiah sampai se karang telah dibentuk sebanyak lebih kurang 180.000 buah. Ini adalah satu hasil yang positif dalam bidang budaya setelah Prokla masi.
Dalam bidang ejaan. yang menonjol ialah masih banyaknya orang salah melafalkan c dengan bunyi k. Contoh;pascasarjana.pasca■pahen, dnnpascaperang, diucapkanpaskasarjana. paskapanen. dan paskaperang. Ada pula
c yang dilafalkan tetap se (pengaruh Belan-^
da), seperti dalam kata vitamin C. C di sini
dibuny ikan c seperti dalam kata cacing. Peng-
ucapan huruf juga masih belum benar yaitu
kiu. padahal menurut ketetapan ejaan dibunyikan ki.
Lafal lain pula m.isalahnya. Keragaman suku bangsa yang mempunyai bahasa daerah masing-masing mempengaruhi lafal bahasa Indonesia yang baku. Orang dapat mendengar lafal bahasa Indonesia pengaruh Batak atau Jawa. Bagi setengah ahli, hal ini takmenghe-. rankan karena kodrat bahasa daerah tentu amat, berpengaruh bagi pehutur bahasa daerah itu ketika berbahasa
Indonesia. Mungkin hanya mereka yang lahir dan besar di rantau.
kodrat bahasa daerahnya berkurang atau hilang sama sekali. Tapi ada pula yang berpendapat biarkan sajalah bahasa Indone sia dengan pengaruh lafal daerah tumbuh secara wajar sesuai de ngan kodratriya. Ini tak .salah jika komunikasi dengan mengguna
kan lafal daerah itu tak bersifat resmi (santai). Jika dalam pida-
to, khotbah, dan rapat-rapat dinas yang bersifat resmi, tentulah
67
bahasa baku yang digunakan. Hanyajangan dilupakan bahwa bahasa Indonesia baku harus diusahakan pertumbuhannya dengan menipiskan penganih lafal daerah sedapat mungkin untuk mencapai lafal yang baku yang dapat dipedomani oleh penutur bahasa nasional, Jelas hal ini akan memerlukankan waktu yang lama,
sebab guru-guru (tak hanya guru bahasa Indonesia) mulai dari tingkat yang paling rendah sebelumnya harus telah ditatar dengan baik mehgenai pokok-pokokyang paling penting tentang pengetahuan dan kemampuan berbahasa Indonesianya dengan baik dan benar.Ini kerja besar dan tak mudah. Selain itu tak kurang pulapentingnya lagu kalimat atau intonasi .yang tak tepat penggunaannya,yang tampakmeluas karena kesa-
iahan itu dilakukan oleh para penyiar televisi terutama oleh penyiar RCTl. Contohnya,sejumlah penyiar mengucapkan kata sapaan, pemirsa,dan penonton,dan saudara,tanpajeda dengan kalimat berikuinya.Langsung saja disambung penyebutannya dalam sekali napas.Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman. Perhatikanlah contoh di bawah ini:
1."Pemirsa kejahatan korupsi akhir-akhir ini mendapat perhatian besar lagi." 2."Penonton film sinetron banyak yang cenderung berpanjang-
• panjang dalam penceritaan isi film." 3."Saudara pejabal itu memakai berbagai cara untuk memperoleh kedudukan basah."
Kalimat yang pertama sebenamya dimaksudkan untuk menyatakan kepada pemirsa
bahwa korupsi mendapat perhaiian lagi,tapi karena kata sapaan pemirsa disatukan saja pembacaannya dengan kalimat berikutnya tanpajeda bisa berarti pemirsa kejahatan ko rupsi yang mendapat perhatian. bukan korup si itu sendiri. Padahal sipenyiar bermaksud
i memberitahukan kejahatan itu kepada pemir sa. Jadi di sinijelas perlu jeda yang ditandai
dengan tanda koma pada bahasa tulis atau suara menaik dalam lagu kalimat disenaijeda sedikit sesudah sapaan pemirsa. Seharusnya kalimat itu,"Pemirsa(jeda),kejahatan korup si akhir-akhir ini mendapat perhatian lagi." Kalimat kedua maksudnya penonton di-
sapa oleh si penyiar untuk menyatakan bah wa tema isi cerita sinetron cenderung berpan-
jang-panjang.Tapi karena kata sapaan penon ton tak diikuti jeda atau suara menaik maka bisa berarti penonton itu bukan disapa melainkan menjadi pokok kalimat, yaitu penon ton feme sinetron. Padahal yang cenderung
berpanjang-panjang itu ialah isi sinetron itu sendiri,bukan penontonnya.Penonton hanya disapa(dipanggil) untuk mengetahuinya.Karena itu mutlak di sinijeda disertai suara menaik sesudah sapaan pe/Jonro7J.
Kalimat ketiga menimbulkan keraguan penafsiran tentang siapa yang memakai berbagai cara untuk memperoleh kedudukan basah itu. Apakah saudara pejabat itu atau pejabat itu sendiri. Tapi kalau adajeda sesudah sapaan saudara,keraguan bisa hilang.
68
Jelas pejabat itu yang memakai segala cara. Hal ini hendak disampaikan kepada saudara yang disapa.
Pengucapan seperti di atas sering merupakan gangguan pada saat terjadinya komunikasi.Itulah antara lain beberapa hal yang perlu mendapat perhaiian kita yang tampak akhir-akhir ini, di samping banyak hal lain seperti masalah pengisian suara atau isti-
lah barunya"sulih suara"(dubbing)film-film asing.Hendaknya mariabat bahasa Indonesia teiap dihormati.
•Mcjuan Kepata Pusat Bahama, dosen FSUl
Gatra, 24 Agustus 1996
Bahasa Kacaii, Tanda Otaknya Kacaii
99
i
95
ProfSamsiiri tentang Pemakaian Bahasa Indonesia Surabaya,JP.-
Kemampuan berbahasa menunjukkan kemampuan otakseseorang.Orang yang bahasanya kacau —baik bahasa lisan maupun tulis—,hampir bisa dipastikan kemampuan otaknya (biasanya)juga kacau.
Hal itu diungkapkan ProfDrSamsuri,guru besarilmu bahasa,di kampusUniversiia.s 17 Agustus 1945 (Untag), Sabtu. "Bahasa itu cerminotak.Saatpikiran kitakacau,tindak-
an fa'ta juga akan kacau. Bahasa yang kita' gunakan biasanya juga kacau," katanya,: seusai membacakan orasi ilmiahnya dalam! rangka Dies Natalis Ke-38 Untag. Orasinya yang beijudul Bahasa Indone-, sia: ^emakmannya dan Implikasi Kema- ^ syarakatannya amat menarik,sehingga undangan dan peserta rapatsenat terbuka dalam rangka dies natalis itu acapkali memberikan
aplaus. Apalagi, Samsuri yang juga.euni besar IKIP Malang ini mengungkap berbagai contoh nyata kekacauan berbahasa vane sering teijadi di sekitar kita.
Samsuri dengan kocaknya mencontohkan i pemakaian logat bicara para pejabat mau pun masyaiakatkita yang cenderung njawani. Misalriya, dapat diucapkan dapet, akan dilafalkan aken, pasca dibaca paska, dan 5eb^anya._ "Sayajuga heran,ihengapS kaia-Tmta yang ditulis dalam bahasa Indonesia yang begitu Jela.s bisa keliru ucapannya. MenUrut saya. ini menunjukkan kemalasan pembicarasaja." Samsuri lalu mengutip pendapat Tony
Crowley,ahli bahasa dari Amerika yang menulis h\x)!:M LanguageAgainstModernity,The Politics ofDiscourse. Di balaman 253 pada buku yang dicetak 1989 itu,ungkap Samsuri, Tony in^ga^an^bahwa kekacauan dalam bahasa menirribulkan kebobrok^ sosial, kebobrokan pribadi, dan sastra.
"Logikanya begini, kalau otaknya kacau, tindakan dan perilakunya akan kacau. Tin-
dakan dan perilaku yang kacau menunjuk kan kebobrokan pribadi orang itu,yang pada akhimya akan menimbulkan kekacauan so sial," katanya..
Untuk membenahinya, kata Samsuri, masyarakat Indonesia harus membenahi dulu
kekacauan otaknya. Dalam hal berbahasa
misalnya,kataSamsuri,seseorang harus mau memakai bahasa Indonesia yang baik dan
benar kapan pun dan dimana pun.
i
"Selama ini kan tidak demikian. Mereka ; tahu kalau bahasa yang mereka pergunakan :
itu bukan bahasa Indonesia yang baik dan j benar. Tetapi, mereka tetap saja mengguna- \ kannya. Mengapa? Karena itu tadi, otaknya sedang kacau. Tahu ada yang benar, tapi justru memilih yang salah," katanya. Tentang efektivitas penertiban iklan-iklan
berbahasa asing, menurut Samsuri, operasi im akan berhasil bila mampu menumbuhkan sikap kepada pengikl^ untuk menggunakan bahasa iklan sesuai kaidah bahasa Indone-
sijL Kalau pengiklanitulebihsenang mema kai bahasa asing, apapun alasannya. ya ber^ ani operasi im tidak efektif." katanya.(rit)
Jawa Pos, 26 Agustus 1996 I =J
69
H
BkEkSk Ii:G(>RIS-PEi:C-AJAfi;
iUjungpandang,Kompas
taan terhadap bahasa Inggris ini- antara lain disebabkan kurangnya
Msisih banyak.pengqsir bahasa lah yang ak^ jnembuat siswa keinginan gurii untuk meningkatInggris yang keliru menerapkan' beigairah mempdajari bahasa kan kemampuannya. metode untuk para siswa, dengan hanya memperkenalkan sebanyak mungkin kosakata dw pen^unaan grammar yang tepat' Padahal, hal paling es^asid dalam pengajaran bahasaInggris di seko-
Ada tiga hal yang disoroti Haf Inggris," papar Woworumaya. Menurut dia, menumbuhkan sah.Pertama,keinginan berlebihan
jSelatan, Minggu (25/8) di Ujung-
tata bahasa yang benar, tapi siswa tidak merasa bebas. Ketiga, bagaimana menciptakan metode masih jarang guru yang ingin meyang inovatif yang bisa menum ningkatkan kemampuannya, ntamanya dalam mencsui metode buhkan keingintahuan siswa.
rasa keingintahuan siswa bisa di- . dari guru untuk memberitahu selakukan lewat permainan Scrab 'bany^ mimgkin kosakata dan ble atau mengisi.ITS berbahasa aturah bahasa Inggris kepada sis Inggris.."Kita tahu bahwa cara pa wa. Padahal, guru tidak perlu lah adalah bagaimana menum- ling efektif menguasai bahasa mengajarkan sduruh.yang dikebuhkan kdngintahiian siswa ter- Inj^ris adalah dengan learning by tahuii^ kepada riswa. mdainkan doing. Metode teaming by doing menekankan aturan yar^ piinsipiil hadap bahasa lii^ris. Demikian pokok pikiran yang yang bagus adalah bermain scrab saja dan memberi kebebasan pada mengemuka dalam seniinar s^ari ble atau mengisiTTS," ujamya." siswa tintuk mengembangkannya. la menambahkan, tanggung ja- Kedua,dalam praMek,seorang gu EngUshfor Specific Purposes yang .digelar.Indonesian Association of wab sprang pengajar bukan ha ru kadang^ cenderung bersikap iBritish Alumni (lABA) Sulawesi nya ndengajarkan kosakata dan menghakimi,' sehingga membuat
pandaing.
I Alex E Woworuniaya, pengajar I bahasa Inggris selama 40 tahun di
jUniversitas Hasanuddin (Unhas) "Jadi kalau tugas siswa adalah mengajar yang menarik. la juga mengkhawatirkan, kega:dan IKIP Ujungp'andang menilai, how to learn English, maka tugas ;kekeliruan terbesar yang sering di- guru adalah how to make students galan menciptakan kedntaan dan lakukan pengajar bahasa Inggris love English,"^ tandas mantan kebu^an terhadap bahasa Inggris .. bisa raengkibatkan seseorang ikut adalah ketidakberhasilannya me^ .penyiar Voice ofAmerica ini. numbuhkan curiosity ataukeingintahuan siswa.
.
Sementara itu, Dekan Fakultas kursus hanya untuk mengejar sertiBahasa dan Seni fikat dan keperluan melamar kerja.
Pendidikan
"Curiosity yang tumbuh dalam (FPBS) IKIP Ujungpandang, Dr diri seorang siswa selanjutnya Hafsah Nur, merulai kurang variak^ menumbuhkan kecintaan atifnya metode m^ajar bahaia terhadap bahasa Inggris. Kecin Inggris yang diterapkan di sekolah
"Untuk mencegah anak kita berpikir praktis seperti itu, maka penting menanamkan kecintaan sejak usia sekolah," ujamya.(tt)
Kompas, 26 Agustus 1996
70
3a:-:*.3a ihja-ulasa
Suku Payu Irja Berbahasa Mirip Jep^g Jayapura, Jayapura.JRJR.-
** mukan miitnn tkn tim iv^noltri penelid PT PT Freeport
o-i
.
.
Suku itu, menurut Wirda, saSatu kelompok suku terasuig Indonesia yang meiakukan sur- ngat ramah. Biia bertemu, mereyang bah^daerahnya mirip ba- vey pertambangan di pedalaman hasaJepang ditemukan di pe- Kecamatan Homeo Utara perte- ka mengajak beipelukan sebagai
tanda persahabatan dan persau-
dalaman Kabupaten Paniai,Irian ngahan Oktober 1995. Jaya.Kabag HumasPemdaPani- Wirda mengatakah,salam atau daraan. Jumlah suku terasing itu ai Wirda F^aubun mengatakan, kata 'selamat datang' dalam ba- sekitar90jiwa.
Untuk menjangkau lokasi pe-
tatmpung kainpuhg icecil Icecil'di pedatoan pedalaman hasaiko. Sedanafcm kata kata 'h^ -niulatiim.ato^ganebut hasaiko. Sedangkan barus menggunak^ pesawai heKecamatan Homeo.
gaimana' adalah koha. Kedua ■ Wirda menjelaskan, suku itu suku kata itu mirip dengan ba- iikopter dengan lama penerraepgeriakan busana tradisional hasa Jepang hingga diperkirakan bangan 45 menit dari Nabire, dari kulit kayu. Menuruitnya, ke suku ini kemungkinan besar ibukota Kabupaten Paniai.(}pnn)i
lompok masyarakat terasing keturunan Jepang semasa Perang yang disebut.Suku Payu itu dite-
DuniaU.
Jawa Po3, 16 Agustus 1996
71
B^SA JAV/A-?:Oi:C-RES
Eongres Bahasa JawaVPeristiwa Budaya Terbesar Surabaya,(Bu^a)- Kon/;- sil Kongres Bahasa Jawa II di Malang Jawa Timur. diha
Malang Ja\vaTimur itu. akan
res Bahasa Jawa ke II di
diundang pula para R^'a dan
akan merupakan perisliwa pola i^mbinaan dan pebudaya terbesar di Jawa ngpmbangan bahasa dan
lon yang ada di Pulau Jawa.
Malang bulan Oktober 96. rapkan dapat mewujudkan
Permaisuri dari kraton-kra-
Termasuk. keluarga Bang-
Timuf, pada p^ghujung tu- sastra Jawa secara lebih sawan Kraton Sumenep Ma hun 96. Kegiat^ itu akaji di- jmantap. baik di lingkungan dura. akan hadir pula dalam •
ikutl sekitar 800 drang pe- •pendidikan formal, non-for-. kesempatan itu. Yang Jelas. serta dari berbagai paka dan mal maupun meisyarakat da Sri SultanJHamengkii Bupemerhati■ bahasa, meliba(- lam rangka pembinaan dan wono ke X dan permaisuri kan 3provinsi sebagai penye- pengembangan kebudayaan Ratu Hemas. serta Sil Paku nasional. Tema kongres di
lenggara, yaitu Jawa Tim'ur.
Daerah Istlmewa Yogyakarla Batu Malang nanti. adalah: j"Peranan bahasa dan sastra dan Jateng. . Berbagai persiapan (elah jawa dalam pembangunan dilakukw. dan rapat terpadu kebudayaan nasional pada persiapan akhlr ^an dilak- eraglobalisasi".
Alam ke VIII beserta permai
suri diharapkan hadir dalam kesempatan itu.
Suasana kongres akan semakin larut dalam suasana
Kejawen. karena seluruh Para peserta yang akan panitia sanakan b'ulan Ini dengan penyelenggara dan semua jajaran panitia besar hadir dalam kongres .yang iundangan tertentu ^an behdi 3 propinsi. Diharapkan. akaji berlangsung 22-26 Ok busana Jawa pada saat upa-
Kongres.Bahasa Jawa II di
tober 96 di Hotel Pumama
cara pembukaan nanti. Di
Malang Jawa Tlmur dapal Batu Malang. berasal dari lambah lagi dengan Waosan dibuka oleh Wakll Presiden 'dalam dan-luar negeri. sepeiii dandang gulo mocopaV dan Try Sutrisno, dan dihadiri pejabat tinggi negara. pakar I ari beksan akan mengawali beberapa or^g meriteri Ka- kebahasaan. sastrawan dan upacara kongres yang ber penerbit majalah bahasa ja binet Pembangunan VI. langsung 5 t^un sekali itu. Kegiatan itu dinilal sebagai wa. para tokoh dan senimiui. Selama kongres beflangperistiwa budaya besar. ka- budayawan serta para desen .sung. masyarakatjuga akan bahasa dan sastra Jawa. Serena akan memberi coraK
dan wama bagi perkembang- banyak 64 makalah akan dibahas dalam kesempatan an dan kehidupan bahasa itu. terdiri dari I topik maka dan sastra Jawa dalam" me-
dapat menikmati panggung hiburan rakyat yang akan
tJigelar 4 museum besar dari
Museum Sri Baduga Ban ningkatkan peratiannya da lah "kunci. 3 mak^ah religi dung. Sono Budaya Yogyadan masing-masing 20 ma
lam kehidupan berbangsa kalah untuk kelompok ba- karta. Ronggowarsito Jawa dan bernegara. |hasa, sastra dan pengajaran. Tengah dan Museum Mpu
Ketua Umum Panitia.PeSurabaya, yang Satu hal yang menarik. Tantular nyelenggara melalui Ketua bahwa tentri akan sangat menarik. dalam pembukaan Panitia Pelaksana Nurshohib .(k-adt) Hudan SH. menjelaskan. ba kongres Bahasa Jawa II di
Berita Buana, 8 Agustus 1996
72
BAHA.SA jzr:-la::-baca puisi
Pembacaan Puisi Indonesia dalam Bahasa Jerman^ Berlin (Buana)"Konsulat dengandiir^bxmji petU^ RT Berlin menve- fiitar. membaca puisi Pembacaan cerita Penari faufik Ismail. Gunawan Mo.- ^ari Dukub Paruk" karya
kesenian hammad. Sapardi Djoko Da- Ahmad Tolidri.-i^Bekisar ruiuiau ivuoxi*
Saufder Kulturen der Welt' mono dan Abdul Hadi. BerBn.Jumat malam. dengan menampilto pembacaan puluhan puisi Indonesia daiam Bahasa Jerman. t « Kor+o . Ratusan penonton berte-
Merah' karya Ahmad Tohaii. •Priangan Si Jelita!-karya
Merah* kaiya A^d Tohaii.
Damshauser, lulusan s^K.H. dan Pagar tra Indonesia di U^ersitas Ramadhan Kawat Berdurl' karya T^noIndonesia tahun 1983, oenar- Juwono. Juga dilakukan Dr. benar mampu memuk^.pe- Giok Hiang-Gomik. Damsha nonton yang terdiri dari gyg^^t Indonesia dan mama- user-dan Dr. Lodel dalam *
puktangan ketika Dr. Ber- gygj.aijat Jerman pada pe- menyelingl waktu pembacaan
thbld Damshauser.dosen Ba-' j^mpUaimya .. membaca puisi piilsi oleh Damshauser.
hasa Indonesia di U niversitas kaiya Chairil Anwar dhn Sebelum acara'santap maBonn.selesai membaca rang- ogj^atulah 'Pelacur-Pelacur lam dengan menu Indonesia kaian puisi karya Chairil Jakarta* karya Rendra pada kesempatan itu^ Konsul Anwar. Sitor Situmorang. Ajib ^ terpakunya penonton Jenderal RI Berlin, Indra M Rosidi. Rendra dan Subagio
Sastrowardojo pada babak
,
Damanlk dan istrl meiqrerah-;
-pepuic tangan panjang kanmasing-maslngsatu ulos!
pertama-dari tiga babak pe- gj^jj^iya menutup seluruh kepada setiap pendukung
nampilannya.
," .
Suasana hening kembau ruetngan ketika ia memenuhi ruangan
tampilla^ pada babak kedua,
rangkaian acara ketika Dam- pemeiitas^.' J^gej. 'varifi pada perte-
"
^
Acara yang juga dihadiri
' . j. j^iden Soeliarto de- sastrawan Ramadhan K.H
^Kanselir Jerman Helmut* dan pengarang lagu 'Denpa-j Itohl di Bad Oyenhausen. sar Moon' Colin Bass ter-' Harmover. Juli '96 lalu. ber- -sebutilugadibarengi dengan tindak sebagai peneijemah. pehjuafen buku-buku-menge^ meniup seruling sebagai ba- nal karya sastra Indonesia gian terakhir dari acara pem- yang semuanya telah diteijebacaah puisi di gedung kese- mahkan ke dalam Bahasa riian paling bergengsi di Ber- Jerman;(ant)
Berita 3uana,H Agustus 1996
16
1
BAIIaSA jurmlistik-ulasan
Kalimat panjang
Oleh HERMAWAN AKSAN
. Akan tetapi, ciri-ciri demikian
BAHASA Indonesiajumalistik t^pak(atau;dikehendaki)pada ba .(pers)pada dasarnya sama dengan hasa pers setidaknya satu-dua daI bahasa Indonesia.Jadi,sesungguh- sawaisa silam. Masihkah babas pers
'nya tak ada bahasa pers, bahasa
masa kini memperlihatkan ciri-ciri
bukum, bahasa ekonomi, bahasa idiatas?
..
teknik,dan Iain-Iain. Ymg ada hanya i Jawaban akurat temu saja membahasa Indon^ia.Seticktoya itulah 'butuhkan penelitian yang cerinat dan idealnya. . representattif. Sayang,penelitian Bahwa bahasa hukum itu sarat
oleh kalimat yang stniktumya rumit
demikian agaknya belum dilakukan.
kita baca adalah kalimat-kalimat
yang terpenggal-penggal.;:Sama sekali tidak efekuf dan efisien. . Dalam kalimat-kalimat demikian
tentu prinsip ekonomi babasa sulit dikenali lagi. Sekali pun kata-kata telah. sedang, bahwa, dan sebagainya bisa dihindari, banyak kata lain y^g tak kalah mubazimyajus-
tn/dipai^ di sana-sini. Alhasil, bahasa pers masa kini
Namun,dma pengamatan yang se- terkesan tak lagi memiliki ciri-ciri kilas-dua kilas pun akan tampak khusus;Bahasa yang digunakannya terlalu dijej^i dengan istilah asing, adanya kecenderungan yang ser- .samd saja dengan b^asa dalam \mdan membingungkan,bahasa teknik
atau bahasa prokem terlarolau eksklusif, bisajadi bagign dari.kodrat roodemisme yang inakin terkhu-
agam meningkatnya penggunaan ka ta-kata yang sulit dipahami dalam
bahasa pers. Kata-kata asing ber- .atau(terutama)pidato pejab^
;suskait dalam bid^g-bidang. Apa hpnburan meskipun(kalau mau seyang disebut bahasa Indonesia jur- dikit beipikir)sebagian di antaranya nalistik,sepeitipemah diangkatpaia memililu padanan kata Indone "pejuang"nya(antaral^ Rosihan
/^war),adalah bihasa Indonesia de-
ku-buku umum,skripsi mahasiswa, makalah diskusi, pendapat pakar, Kekuatan menentnkan?
Bagi sebagian orang, kondisi demilaan mungkin akan dianggap
sianya. Pers kini juga banyak me-
wajar.Ini tokh ba^an dari perkem-
makai kata bermdkna ganda(kono-
bangw bahasa kita.
ingan ciri-ciri tertentu antara lain idalaropemilihan kata dan struktur
tatif)sehingga sering justru mem
Nariiun,kalau m^ih diakui bah
'kalimaL
bingungkan. Selain itu, kita temui
wa pers merupakan salah sam k^-
gq^a merajalelanya kata-kata peng-
atan yang cukup menentukan(k(MK>n
halusan (eufimisme). Kata-kata
peniah dianggap sebagai kekuatan kebiilpat setelah lembaga legislatif, ekselmtif,dan yudikatif). Kondisi
Menunit Ras SiregarfBoAosa/n-
donesia Jumalistik),kata-katayang sqieiti ini,di samping menyesatkan, dipakai pers umumnya(lebih tepat: juga jauh dari kesan demokratis.
hendaknya) mudah dimengerti. Ja B^an ada yang semata-mata iindi, bahasa pers jnenghindari kata as tok menutup-nutupi keadaan sebeing kalau ada padanan Indonesianya. namya. Kata-kata bahasa pers juga hen Yang sangat menonjol.surat kabar daknya dinamis,artinya lebUi hidup dan majalah mutakhir rata-rata cen-
dan bersemangat Selain itu, digu- derung meng^nakan kalimat-kalinakan kata yang demokiatis,artinya mat yang panjang. Para wanawan bermakna satu dan d^at diterima danpent^s menyusun berita atau ar-
oleh o^g banyak sejauh media itu tikel dengan persentase kalimat ma-
sampai.Demokrads berattijuga tak jemuk sangatdn^.Bahkan bany^
seperti ini sangat disayangkan.
Setidaknya dalam berbt^asa,pers sesungguhnya bisa menjadi keku atan yang menentukan arah perkerobangan bahasa Indonesia. Se
bagian memang terbukti dari "populari^" sejunilah kata yang sebelumhya tak dikenal.
Sayangnya posisi pers(l^ususnya di Indonesia) saat ini lebih
raenghidupkan feodalisme(d^ eu- di antaranya kalimat majemuk ^r-
banyak sebagai subordinasi belaka
tingkat dengan anak kalimat lebih Bahasa pers menggunakan kali- dari sam. Kalimat-kalimat panjang 'mat yang ringk^,padat,dan berisi. itu,parahnya,banyak yang disusun Karenaitu,kalimat-kalimatnya ke- dengan stndctur yang asal-asalan sebanyakan kalimattunggal,ak^,dan 'hingga ddak jelas mana subjek dan positif. mana piedikat. Kalaupun dijumpai
dari kekuatan lain (politik,ekono--
,dmisme).
mi,dll). Bukan lagi menenmkan, pers saat ini sebaliknya lebih banyak ditentukan - termasuk dalam cara berbahasa.
Pers saat ini lebih banyak mem-
Persjuga menerapkan ekonomi i kalimat pendek dan mnggal, tak bahasa. Kata-kata mubazir seperti jarang cuma merupakan pemengtelah,akati,sedang,bqhwa,dan se- galan sewenang-wenang belaka d^
pendapat para elite politis (dan ekonomis). Kepala-kepala dan
kalimat majemuL Akibamya,yang
batang mbuh ber^ pun(khususnya
bagainya Mlalu dihindari.
beritakan semata-mata kegiaian dan
harian) didominasikutipan belaka dan pajra-'narasumber(kebanyakan pcjabat). Akibatnya, gaya bahasa
gawang". Para penulis beriomba
muncul.Efektif ataulidak po!a kri-
memamerkan kosakata. Dengan
tik demikian, itu soal lain. Tokh diskusi(juga yang tennuatdinibrik
kaJimat-kaliraat yang panjang dan
yang kita baca tak Iain gaya bahasa
rumit, tema yang sesungguhnya
opini)lebih banyak berlangsung di
parapejabat.
sederhana pun menjadi tak mudah
antara para penulisnya.
;..
KaJau pun ada gaya berbahasa al-i teniatif (misalnya dari para bu-i
'dayawan). peluangnya jauh lebih sempiL Jumlah daJam sebuah. media porsinya masih sangat kecir dibandingkan dengan kuanUtas beri-i ta keseluruhan. Sulitnya. artikel-artikel di media cenderung ditulis de ngan bahasa yang terkesan "raen-
dijejakl. Ada kesan. tulisan akan di-
Masalah yang lertinggai. mam-
anggap bagus kalau sulitdipahami. "Kesalahan" bukan meiuiu ada pa-
pukah pers keluar dari bayangbayang elite polids(dan ekonomis)
da mereka, tentu. Bisa jadi penyebabnya kondisi represif yang
paling ridak daJam cara berbahasa? Ataujangan-jangan mereka telah
menirapa pers kita. Kecilnya pelu-
puas dengan kondisi tak punya
ang loitik menyebabkan mereka
karakterseperti saat ini?***
mesti mencarijalan tertentu yang berliku-liku agar kritik-kritik iiu
(Penulis adalah seorang editor
bahasa).
Pikiran Rakyat, 25 Agustus 1996
RAGAM BAHASA JURNALISTIK DAN PENGAJARAN
JAHASA INDONpiA
■pj alam rangka menyukseskan penca- Wujud Bahasa
nangan bahasa Indonesia yang baik dan Wujud bahasa Indonesia yang akan benarolehPresidenRI,danbertatapandengan datang akan sangat ditentukan oleh 50 tahun bahasa- indonesia sebagai bahasa perkembangan bahasa jurnalistik kini. Di sis!
Negara, perlu ditingkatkan upaya lain , pemahaman masyarakat, terutama para pengembangan dan pembinaan bahasa Indo- lulusan sekolah, terhadap fakta yang tersaji di nesia dalam berbagai ragam yang menjadi media massa masih perlu ditingkatkan. Hal in!
kebudayaan. teijadi di karena pemahaman ragam bahasa Dewasa ini kebudayaan semakin jurnalistik belum sesuai dengan harapan.
dipahami sebagai proses dan pencarian makna Padahal,pemahaman fakta dalam media massa
yang dinamis. Kebudayaan selaku rangkaian sebenamya merupakan proses komunikasi
kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pembangunan. Oleh karena itu, Sulistiyo
martabat manusia. Dengan demikian, menegaskan, pemahaman ragam bahasa kebudayaan sangat penting dalam proses ju"ialistik oleh masyarakat sangat dibutuhkan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, untuk
dalan era pembagunan ini.
bahasa sebagai wahananya.
menjadikan orang memahami fakta-fakta
mengembangkan kebudayaan diperiukan
Ragam jurnalistik agar mampu
78
secara jelas dan komprehensif, sehingga
bahasa Indonesia. Dicontohkan, "Seoramg
diharapkan manusia Indonesia mampubersaing mahasiswa yang meneliti arsip nasional dengan bangsa maju lainnya dalara era
menemukan judul surat kabar yang berbunyi
informasi ini.
'Gembong-gembong PKI diamankan'. Dia bertaiiya,enak sekali gembongPKIdiamankan.
Aset Pembangunan
Padahal maksudnya ditahan, mengapa tidak Mempen RIH. Harmoko mengatakan, langsung saja menggunakan kata itu. Hal-hal penggunaan bahasa yang baik dan benar seperti itu memang sudah salah kaprah. memiliki strategi dalam kaitannya pertahanan Harmoko mengakui, masih banyak budaya. "Sehingga terus menems berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar merupakan tugas penting bagi bangsa Indonesia dalam kaitannya nguri-uri budaya bangsa sendiri", tandasnya. Sejarah sudah membuktikan, bahwa
pejabat yang ketika berbicara atau memberikan sambutan mencampurkan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia, atau menggunakan bahasa Indonesia yang berstruktur bahasa Jawa. Menurutnya bahasa menjadi benteng kebudayaan sebuah bangsa. Manakala bahasa suatu bangsa rapuh, rapuh pula bangsa itu. Manakala baliasa Indonesia rancu,maka bangsa
bahasa Indonesia mempunyai kekuatan politis untuk mempertahankan dan menjamin I persatuan/kesatuan bangsa.Dengan demikian, Indonesia akan rancu pula. Peranan pers tidak bahasa merupakan aset yang mumpuni bagi bisa dipisahkan dengan pengajaran bahasa. pembangunan."Karena itu, bahasa Indonesia ;Jumalistik mengandung muatan informasi, harus dipupuk dan dikembangkan. Memupuk sedangkan pengajaran mengandung edukasi. dan mengembangkan bahasa Indonesia Antara edukasi dan informasi ini sudah jelas menjadi sangat penting, sebab taruhannya saling mengait dan saling mengisi. (Agus adalah persatuan dan kesatuan bangsa". Wismanto, Bsc., dari Simposium Nasional Ragam Bahasa Namun dalam praktiknya, sering dan Jurnalistik dan Pengajaran Bahasa Indonesia diIKIPPGRI banyak teijadi salah kaprah dalam penggunaan Semarang.)
Suara Guru Ho.1-2 Th XLV Agustus 1996
79 BAKASA TETUK-ULASA};
Buku pelajaran bahasa Tetun di Timtitti masih distensif jryang kualitasnya belum sempurPenilik Kebudayaan Kanwil
na.
syarakat yang ada di daerah ini seba^i.aiat komunikasi seharihari.
Upaya yang masih perludUaku
kan kini adalah mdengkapi perbendaharaan bahasa Tetun Diliitu
dengan bahasa daerah lain di pro
_Dild)ud Timor Timur (Timtim), . Peimasalahanutamayangdiha- pinsi ini yang antara -lain babasa ,Eugenic C. Sannento mengata-'dapiadalah bahasa daerah Timtim Tetun Soebada, Baiiki, Vatoberfkan, hingga saat.ini belum ada (bahasa Tetun)tersebut memiliki liu,Natarbora,Alas,Betano,Suai,
[buku stwdar yang dipergunakan keanekaragaman bahasasehingga para siswa'sebagai pegangan un- perlu upaya memikirkan secara peneiitian ilmiah yang pelajaran babasa daerah Tetun Senus di sekolah-sekolah sefempaL akurat. "Upaya nntuk merumuskan "BahasaTetunyangasli itupada standar bahasa.derah terutama jaman sekarang sudah mendapat untukkepentingw pelajaran dise- pengaruh dari berbagai unsur ba kolab-sekolah di propinsi ini telah hasa lain seperi bahasa Portugis
Batugade dan Balibo.'
"Selama ini pelajaran bahasa
Tetun di sekolah-sekolah menggunakan babasa Tetun yang digu nakan m^yarakat yang ada diDUi
meskipiin ada kekuran'gan perbendaharaan bahasa dan bukunya masih dalam bentuk stensUan,"
lama dUakukan melalui forum dan Melayu,"Imtanya.
katanya. resmimaupun menjadipembicaraUnsur-unusr bahasa daerah dari Upaya merumuskan standar an kalangan pemerbati secara in luar Hmtim itu di satu sisi mem- bahasa daerah Tetun untuk kepen-
formal, tetapi hingga sekarang perkaya keberadaan bahasa Tetun tingan pelajaran di sekolah sudah
basilnya masih belum opitimal," tetapi di sisi lain-.-menyulitkan dirintissejakaw^integrasiUmtim katanya kepada Antara di Dili, dalam menggali kembali keaslian ke dalam hegara hidonesia, na-
Senin.
bahasa Tetun,tambahnya. mun upaya tersebut masih kurang Eugenic mengatakan, bahasa serius sehingga sampai sekarang tingan pelajaran bahasa daerah di Tetun Dili sangat tepat menjadi hasilnya belum optimal, katanya
la mengatakan, untuk kepen-
sekolah-sekolah saat ini menggu-
bahasa Tetun standarkarenasndah
nakan pengangan buku stensilan membudaya dan digunakan ma-
(Anl/2.6)
Angkatan Bersenjata, 28 Agustus 1996
77
4 KAI^S 3AE".SA ISYAR/iT-UE\SA:
' Selama ini. amat .sedikit orang normal yang
memahami bahasa isyarat. bahkan tak .semua : penyandang tuna wicara dapai berkomunikasi dengan ''bahasa isyarat yang lazim" — selain
i mereka yang pem^ dididik di SLB. Tak pelak,
i kesalahan komunikasi sangat mungkin tejjadi '
Kaiiius Tebal iBaliasa Isvai'at Judul buku
Penyusun Penerbii
KamusUmum
Bahasa Isyarat Indonesia -Dra. Hj. Imas AR Gunawan Lembaga Komunik^i Total Indonesia
:Cetakan ■pertama Tebal
.1996 873 (+ LiV) halaman.
Dengan makin terbukanya pelUang keija bagi
para'turia wicara dan tuna mngu, ms^in luas pula
dalam pergaulan antar mereka dan dengan manuj .sia normal yang tak mengenal bahasa isyarat Karena itu, kehadiran kamus tebal ini menjadi amat penting, baik bagi para penyandang tuna wicara dan tuna rungu maupun bagi manusia nor mal yangingin lebih memahami dunia mereka
iatau hams bergaul dengan mereka karena suatu
tugas atau lingkungan. Buku ini merangkum bahasa-bahasa isyarat .
yang lazim, sejak dari abjad jari. isyarat bilaiigan.
isyarat imbuhan, partikel. i.syarat kosa kata dari A .sampai Z, sampai nama-nama'benua dan negara di dunia. Cukup mmit dan berat untuk dihafal semu^ya. lebih-lebih bagi orang normal yang tak setiap hari menggunakannya: Tapi, dengan
memahami kosa-kosa kata penting dalam buku wilayah ^rgaulan para penyandang "cacat" ini. — yang juga menjadi. semacam upaya pemMereka tidaJi hanya akan berkomunikasi dengan bakuan bahasa isyarat — ini bukannya tidak sesama sen^ib, tapi juga dengan orang-orang mungkin kita bisa lebih memahami dunia
normal. Dan, bahasa isyarat makin menjadi pent- penyandang tuna wicara dan tuna mngu, sekali: ing, bukan^fianyaBagi para penyandang tuna gus tanggap terhadap pikiran dan peta.saan w icara, tapi juga manusia normal yang bergaul mereka. ■ ahmadun dengan mereka.
Republika, 24 Agustus 1996
78
SULIH 3UARA-ULA.SAN
Jakarta(Buana)- Penerapan sulih suara pada film asing dl televisi (TV) sangat tepat untuk mengembajigkan ra-
mendapat dukungan penuh orarig yang bukan ahllnya." darl berb'agai plhak. Karena ,Jadi hasilnyasuUh suara yang perkembangan sulih suara aneh dan ddak enak diderigar. justm membantu mencer-
gam bahasa Indones^ lisan dl daskan bangsa,' kiatanya. tanah air. Apalagi penonton TV Indonesia sebaglan besar belum dapat menangkap ba hasa aslng. Kalau ada anggapan menonton film asing dl TV dapat membantu belajar bahasa asing, sehingga program suUhr suara kurang tepat dlterapkan, anggapan Itu kursihg bijaksana. 'Itu anggapan se-
• Blasanya dalam peneije-
mahan film yang dlsullhsua Memang, tld^ dapat dl- rakan peneijemah tidak dl-
pungkiri keberadaan sulih bebani tanggung jawab atas suara yang menjadl wajlb keseraslan naskah yang diker-
pada i^stus menimbulk^ Jakan, hanya menajemahkan pro dan kontra daii masya saja. 'Ada beberapa faktor rakat Pasalnya dl^(^ bahasa yang menyebabkan,; yaltu
Indonesia d^ain film aslng
kurang menguasai bahasa
yang dlsullhsuarakan pe- Indonesia dengan balk, nas makaiannya kurang enak dl- kah asll tidak sertai filmya, dengar. kurang menguasai sosial li Kenyataan Itu; menhput nguist bahasa Indonesia.
mentara orang, tapl mayorltas Agus Purwanto (SCTV) mie- Karena Itu dibutuhkan penye masyarakat Mdonesla maslh nuntut upaya lebih seilus darl laras yang .dapat menutupi
belum akrab dengan bahasa kalangan rumah produksl dan kekurangan tadl,* jelas Agus. stasluh TV yan0 akrab dengan Seorang penyelaras. kata ngan bahasa aslng. Ja<S pro k^iatan sulih suara ini. Un •Agus, hams menguasai sosial gram Inl sangat bijaksana tuk Itu penyelaras naskah linguistik bahasa Indonesia. untuk mengembhngkan ta- sangat diperlukan dan meme- Jadi dapat menempatkan j
pefsatuannnya. apalagi de
gam bahasa Indonesia lisan,' gang peranan penting dalam. bahasa &dbnesla dalam film!
tegas Prof.Dr Sapardl Djoko perkembangan persulihsua- yang disullhsuarakan dengan
D^ono,DeKan Fakultas Sas-
sela^.Penydarasjuga hams tra UnlveVsltas Indonesia 'Film yang distilihsuarakan (FSUI) pada'Lokakaiya Penye- akan beimuti} blla ditanganl. sadar bahwa penonton film tersebut terdirl darl anggota raan dl Indonesia.
larasan Naskah Dal^ Stillh orang yang bermutu juga. Misalnya peneijemahn3ra tinaan dan Pengembangan Ba dak hanya mene^emah tapl hasa (PPPB), Jakarta, Rabu juga ikut menjadl penyelara^
Suara Film di Pusat Pembl-
(31/7).
naskah €[hh tersebut,' kaHal senada juga disam- tanya. paikan Kepala PPPB, Dr. Sosial lingaistikHasan Alwl. Mehurutnya, Menumt Agus,sdsCTamya yang hams digarlsbawahi bu- penyelarasan dalam proses
masjrarakat darl berbagal laplsaui balk umur, tingkat pendidikan dan status sosial;
ekonomi. 'Yang penting pe-' nyelaras punya- kesadarani yang tinggi bahwa film itu film
kan meniadakan sulih suara
asing, selain tetap mempertahankan (^-drl juga tidak mengindahkan kepentlngan
nya sulih suara (h TV hams maslh banvak rfiiaiftiifgn oleh
film bule.' tegasnya. fp-da)
sulih suara bukan hal yang naslonaL Ingat kita membuat tetapi meiiingkatkan mutu bam,nainun umumi^a orang'bule berbahasa Indone sulih suaranya.'Beikembang- penyelarasaiinaskah tersebut sia bukan menglndonesiakan
3erita Buana, 1 Agustus 1996
•Ajsuhain'
Zalcaria
KalianhiyoknydpadanggakpercayadeK
Gile bangei nanli ngebayangin nge'bomkm kepaUmye.
L
Kapanjanjummaukeieniusamadia'^ —-TT
WM4.* •
t.'Kayak^akdmu'idkepbangeL Kiialakbakalinkerjaindiakok.
KALIM^^-KALIMAT lepas di atas bokan kendala pada pendehgarannya,lleperti tu-
kuDpan dialog lenong Jakarta, melainkan kuti- harungu.Dia akan melihat'film bisu" sajatanpan dialog dalamfilm asing yang d/ru/fA ke pa dapat memaharaijalan ceritanya.Pada film daiam. bahasa Indonesia (?). Kalau Anda yang mei^gunakan teks,inereka masih dapat I bemnya sejak kap^ bahasa Indonesia menri-. mengikuiijalan carita karena ada teks percaka-
ilild kosakaia sepeiti gile, bangei, ngebayan^n,;.pan yang d^tdibacaiiya.BukankahTVRI pa
dan sebagainya itu," maka lebih da siaran berita selalu memberikan pelayanan ^ banyak lagipemiisa teve menggelerig-gelengkan kepada raereka dengan menyertakan "bahasa kxpalanyamemikiikan "pemeikosaan"yangdi- isyarat?'*. .lakukan'W.iswasta Indonesia teihadap bahasa Kedu^hiJMgnyasrf)agianbesar"bunyilatar" Indonesia. • • pada film-film tertentu seperti hilangnya bunyi 1 . Memangakhir-akhirini banyak diperbin- tiupan angin, bunyi hujan jatuh,atau.bunyi air
:cangkan orang masalah sulih baha.sa(dubbing) mengalir.Semua itu mengurangi mutu film dan film-film luar negeri ke dalam bahasa Indone mengurangi kenikmatan menonton.Belum lasia. Kaia subh yang ^asal dari bahasa Jawasu- gi tertutupnya kesempatan bagi orang-orang un.dah masuk ke dalam kosakata bahasa Indone- tuk mendengarkah bahasa asli film tersebuL si^ Menurut KBBI kata sulih, menyulih berarYang perlu sekali diperhatikan adalahakJbat
t^ n}engganti.SCTVpemahmenggunakan is- bunik bagi pendidikan anak-anak kita.Mereka tilah penyujih bahasa itu uhtuk orang yana mendengarkan semua kata-kata yang dlucapmengisi/men^ganli suara ke dalam bahasa In kan daiam fdm itu. Film-film asing yang medonesia. . .. ngobral kata-kata cinia dan ungkapan-ungkaSetiap ban selalu ada film asing yang disu- pM mesra terdengarjelas oleh mereka. Kerau-
. lihbahasakan ditayangkan tv swasta.Eniah film
dianjuga kata-kata k^ar kurang ajar, bajingan
itu berasal dan India, Cina,atau Amerika Latin. kau. ki^unuh kau merupakan ungk^an-u'ngka-
- Bahkan film-film karmn pun sudah banyak yang ■ disulihbahasakan.
pan yang mudah ditiru anak-anak kita.
Belumlagi teijemahan kata-kata asingyang Sulih bahasa ini menimbulkan keuntungan tidak tepat pada beberapa film. Bagaimana dan kerugian. Keuntungan secara ekonomi ten- perasaan Anda roendengar ucapan seorang anak Itu saja diraih oleh para penyulih yang meng- kepada orangtuanya berikut? ;ganti/mengisi suara film itu; serta pemsahaan Mengapa kamu lidakjodi pergi memancing !tv itu sendiii yang liap sebentar menyelipkan ik- dengan Ibu,Pak? Bukankah kalian akan pergi lan-iklan promosi. Bagj masyarakai penonton menuuicing hari ini? hampirtidak terlihatkeuntungannya, kecuaii
•Mari kita itnjau masalah sulih bahasa film itu
sekadarmemberi kemudahan bagi orang yang dari sudut bahasa Indonesia.Sepinias lalu cara ibuta hunifatau yang lambat membaca teks. menyulih bahasa ke dalam bahasa Indonesia itu Akan teiapi, kerugiannya lebih banyak.Per- seakan-akan memberi keuntungan bagi per;laina,-bagi orang yang memaag mempunyai kembangan bahasa Indonesia. BahasaIndone-
30
sia menjadi"tu^mmah"di tel^LFito-filnt
asihg dapat dinikmati oieb ^mirsa sambil' •"menapmnahii^ babasalndoaesia mgmlra . .
Kenyataahnya tidak demikian^ Siilih bahasa
im lebih l^yakmetusakb^^ ring kita dengar ucapah kaerekadalam
Se-
dilakiikan dalam temppy^g sangat cepat l^rten'gfcar. Hal yang demfldan dijiimpaidal^ film-film AmenkaLaUn;Gananwngikddg^^ ak Wbii;f^meran film;:maka dal^ bima^Indonesia pun haniidiudapk^ cepat-cep^ Aldbatnya seringfimbul ketidafc-
cocokanisi kalimatdengan lagakalintaS
M^alahyang sangatpripsipadalabpfeniflilF
h^pkan?bahasa Indonesia.^^ig^n^^
djda^ film asmg itQ adalabbahasgl^^
pen^panyanglazimdalaipsihiasibe^l^^ Indphesiaj'Kenyataanyang^teideii'gakskn^l be^^ai.Salahs am contoh dapk^dirper-
hdipi
daiisalah sebo^fflih asingj®ng bejjtSolHef iia^waic&jtuuinaaoajaaKiaasamDafiasadai^i
Tph diIhddnesia.dmi bu^h-Bahasalnd 'Pcnggunaan bahasa
hasa daerab lainnya(sep^balwsaJa\^
ba-'
da^ j^ang,Batak)dalaib dialog
don(^a sekali-sekaU diucapka^ adfifs^uhfiiki meqdukuhg suasana dan memberikan ?warha lok^"{local colour). Waraa lokal:seperti ini samasekall tidak ada dalam film asing itu: Latamya pun,baik latar tempai,latar sosial dsb sama sek^i berbeda. ; Jadi,sulib bahasa film-film asing bahasa Indonesia selama ini belum membahtii
donesia melalui tv.Juga tidak memlfenireuh^
tungan ba^* pertumbuhancbnp^erabaogan bahasaIndonesiaL***
'
^ -
Pikirar. Halcyat, 25 Agustus 1996
81
iCERPEN-UIASAIT
CERTTA PENDEK (biasanya
penghhigaahlorhadap cerpen se^
disingkat sebagai cerpen)adalah - bagai kaiya pribadi,bukan sebagai ,salah sa^i bentuk kesusasteraan yang masih inuda xU Indonesia.' Memang, dibandiiigkan dengan kelahiran sastra yang berbentuk novel atau roman,kelahiran cer.pen lebih kemudian.Indonesia ba-
1
kai^ anonim,seperti halnya don geng atau cerita ral^at. Termasuk
OJeh Gunoto Saparie mana buku-buku lelucon yang
pula adanya perub^an di bidang banyak'diterbitkan akhir-akhir ini. sosial, ekonomi, dan pendidikan
Hal ini bisa° kita lihat dalam buku-
masyara^t.
nya Tcnion (1930). . Makin' banyak kaum terdidik ' ° Sebagai pelanjut.Kasim dalam ;ru'mulai menuliacerpen setelahje- ^dan':mereka -yang manipu baca- merintis cerpen Indonesia adalah
jnis'kaiya ini.ditulis oleh negara-. tulisjuga menmaca efck positif ba-. dan daya..prielukiskan, ia jauh I negara lain satu abad sebeliunnya. Moskipun kegeniaran berccrita
&'dunia bacaan.Apalagi Indonesia
meninggalkan Kasim. Hal itubisa
ya bahan cerita yang dapat dis- kita ccrmati dalam cerita-cerita lu-
adalah pusaka nenek moyang^ a^ dari. lingkungan hidup ,pe- "cunya yang terhintpun dalam Ka-
8egala,b^g8ail^di maiia-oremg In- nii^. Lu^nya ^caan danJauh-.■ wan-BergelMt 09381' - • .
done^tid^ tejfrkecualL—seperti nyajanglmuah imajinasi yang diipemah dikatakw o1ehH.B.Jassin p^u ahtara pengalaman fisik den — tapi tamp£^ya cerpen mem- gan pengalaman intelektual, mem-peroleh tempatyangiayak^i In- buat pengarang tidak akan kekdonrala baru sejak seldtar
'[eringair.bahan cerita. .
°
:• Harusdiakui,sebagai penerus
bentuk lelucon dalam 1^^ya dan teknik bercerita,'Suihanjauh men-
gatasL Kasim. Meskipun dhlam soal ide,^,ia juga'.masih menun-
'IdSD^vrMdjalph'^i^'- ad^^:'Taktbr sedikitnya waktu yang* jukkan hm-hal yang serbakebetupertama-taiha'kJbusus me- dibuang untuk menulis dan mem- lan dengan 'mengeksploitasi'ke-
ihuat CG^n-cerpen,dw majalah 'baca cerpen pim ikut menentukan.
dunguan dan ketidaktahuan un-
itu didifucan pertehgahan tahuh 1953. Sebelunmya ceipen hanya
Kalau novel atau roman membu- tukbahan tertawaan. .
sekali>8ekali dimuat dalam ina-
menulis atau membacanya,cerpen
jalah yangbersi&t unrain.
Korriel^yun.Rampan menunjukkan berbagai fektor yang mendorong kelahinm ceipen di mdonesia. Faktor itu ant£^ lain kebutuhan akan>cerita untuk meng-hir bur. Faktor ini didukung oleh kayanya khazanah'sastra lisan yang beihentuk dongeng dan ceri-
ta r^at,sehingga bratuk itu dapat ditransformasikan'sedemikian
.dapat diselesaikan dalam waxtu singkat. Baik penulis maupun pembaca sama-sama'memperoleh manfaat dari apa yang ditulis atau dibaca,sedangkan waktu yang ada dapat lebih mhemat. Sedangkan faktor terakhir adalah teijacunya perubahan zaman dengan situasi transisi dari masyarakat lama ke
Setelah'Buman,Koiriemenarik .tiga' garis yang menunjukkan
trehd perkembany^ cerpen s^laniutnya.-¥aitu trend yang dibawa •kan oleh Hamka, ^Gmijn.Pane, dan Idrus. Hamka sesungguhnya tidak jauh beranjak^dari apa j^g telah dirintis dan dimulai K^im maupun Suman.Hanya saja Ham ka tidak meriggarap dimia badut (dalam artian msah-kisah lelucon).
masyarakat baru. Keadaan ini Iajustru menggarap dunia rakyat menimbulkan ide eksperimentasi jelata dari sudut kesedihan dan Ke-
rupa menjadi "dongeng modem" untuk melahirkan bentuk baru terutama bentuk-bentuk yang lu- dalam tradisi penulisan fiksi In cu. ^ ^ donesia,yang melahirkan cerpen. Di samping itu, adanya tenagaPembuka jalan tenaga terdidik yang terampil 'M.Kasim sering msebutsebagai menciptakan kissm-kisah dalam pemula cerpen Indonesia,atau"Ba-
susahan. -Di samping ia meng garap dunia"manusia susah" yang mismii, papa, bodoh, pemalas, dan sial,iajustru menupjukkan satuji
bentuk cerpen. Munculnya.ma
bisa kita lihat deuam Di Dalam
jalah yang dikelol^ Balai'T^taka,^aitu Pandii Poestaka juga ikpt 'inendorong kelahiran cerp^ di In donesia,k^na dalam majalah in-
pak Cerpen Indonesia". Memang,
wa yang menafasi kaxya-karya nya,yaitujiwa keagamaan.Hal ini
banyak yang ineragukan nilai sas Lembah Kehidupqn(1941X misaltra dari cer]}en-cerpen.Kasim — nya. Orientasi sosial-agamais ini
bahkan Satyagraha Hoerip tidak rhemasukkan kar^.Kaam ke
zpemancang satu tonggak ke arah perkembangan selanjutnya yang ilah untuk pertama kali M.Kasim- dalam antologi Cerita Pendek In- akan terlihat dalam tahun-t^un dan Suman Hs mamHs cerita-cerir ^donesia .iempat jilid).- Namim 1950-an, 1960-an, 1970-an,'1980ta lucu mereka, sebelum ceritar seperti pemah dikatakan ^p Bo- an,dan seterusnya. <^taitu dibukukap< sid^ cerita-cerita lucu Kasim meSedangkan trend yang dibawa ' miliki arti dalam sejaiah perkem- kan Arm^ menuiyukkan satu sisi tamgkan'adalah adanya bakat dan hangah sastra Indonesia. la merth yang lain dalam perkembangan se jiwa didaktik.I^im dan Sum^ pakan pembuka jalan dalam pe- lanjutnya. Armijn menunjukkan .sama'isama pehdidik (guru) dan nuli^ cerpen Indonesia, konsep sisi .pemikiran - dalam karya'memifiki cukup waktu rmtuk men- Kasim senoiri bukanlah menulis kaiyanya.Ia lebih mengutamakah didik diri dalam hal bacaan, se- cerpen sastra,namun menulis ceri- ide kedalaman, sehin^a karyahingga d^atjnemupuk bakat ke- ta-cerita lucu yang bertujuan un- karyanya merupakan ci^bakal _ pengarahgan. Selain itu mulai ada tuk berlelucon semata. sebagai- lahnmya kaiya-karya,.yang her-
82
nafaskan filsafat, baik eksisten-
jukkan, bahwa banyak penulis
Roman, dan Sastra terbit. Tak
siaiisme maupun absurdisme yang kemudian sangat kentara muncm
mempergunakan cerpen sebagai batu loncatan untuk menulis ben
men^erankan kalau ada orang bilang, bahwa pada waktu itu, seki-
sejak lahimya GenerasLf/oriso/i. Armijn juga dianggap sebagai
tuk sastra lain, yaitu novel Entah
peletak dasar ceipen sastra, den-
tersebut, di samping publik sastra"
nya didukung oleh ce^n. Kata
gan teknik penulisan sastra yang
yang sudahtlisebut di atas, men-
mantap. sei^rti bisa simak dalam karvanya Kisah Antara Manusia
ganggap bahwa menulis cerpen belum merupakan kreativitas
kanlah, pada waktu itu cerpen memegang hegemoni sastra In
(19o3). Namun trend Armijn ini
yang lengkap.
agak lama terputus, karena para
penulis yang aktif berkiprah da
sadar atau tidak, para penulis
Namim mau tak mau harus di-
an tampaknya lebih banyak otodi-
akui, bahwa cerpen adalah bentuk kesusastraan yang paling digemari, di samping puisi. Menurut
dak. Di samping itu situasi dan kondisi yang masih serba kurang
saja digemari oleh para ^ngarang
lam tahim 1950-an dan awal I960-
menentu, memtniat orientasi yang bersifat intelektual ini kurang mendapat pasaran. '
Ajip Rosidi, bentuK cerpen tidak yang dengan sependek itu bisa menulis dan mengutarakan kan-
dungan pikiran, tetapi juga di-
tar t^im 1950-an sampai 19^an, kesusastraan Indonesia sepenuh-
donesia.
Memang banyak para pengarang cerpen yang memulai kariemya dalam lembaran-lembaran
majalah^Menulis cerpen sebapi suatu langkah pertama dalam ke susastraan,seperti pemah dikatakan .Ajip Rosidi,bukan saja karena
menulis cerpen itu sua'tu keija yang tidak banyak menuntut persiapan-persiapan, namun karena
Sementara trend Id^ menua-
sukai oleh para pembaca yang in-
kesusastraan Indonesia sesudah ■
jukkan sisi yang lain Jika diband-
gin menikmati hasil sastra dengan
perang terutama berkumandang; cuma dalam majalah saja. I
ingkan Ha^a maupun Armijn.
tidak usah mengorbankan terlalu
Dmam materi cerita ia masih
sudut bentuk ia sesungguhnya
banyak tempo — dalam beberapa bagian ssya dari satu jam, seseorang bisa menikmati sebuah cer
menyajikan suatu pemberontakan.
pen.
baik terhadap trend Hamka raaupim Armijn. Idrus membawa satu gaya lain,
Memang,cerpen — karena bentuknya — dapat dengan cepat
dekat dengan Hamka,namim dari
merefleksikan kenrataan di seki-
gaya baru, di mana ia membe-; tar kita secara lebih cepat dan rontak terhadap tradisi lanrn yang*
mengtmggap kesusastraan itu me-
ngairai Icepada keindahan kata*
lebih beragam dibandingkan den-,
nya, cerpen banyak dipakai olehj
para pengarahg untuk berbicara.! bulkan efeK keindahan. Idrus meHal itu ditunjang oleh berkem-^ mang membawa corak baru, bangnya majalah-majalah dan ko-! mana kata dan kalimatnya demi-' ran setelah kemerdekaan yang| kian padat,kena,singkat,dan efeki bersedia menampung karya-karya'' cerpen.
isannya realistis, dan penceritaan-i IVlengapa majalah-majalah dan' nya penuh sarkasme. Kum-pulan; koran tersedia memuatcerpen ke cerpennya yang terkenal adalah timbang bentuk sastra lain? JawaDciri Ave Maria ke Jalan Lain ke bannya seperti ditunjukkan oleh i?omd(1948).
Belum lengkap Dulu, pada masa Pujangga Ba-< ru, cerpen memang kurang men-*
roman dan puisi ketimbang cer pen. Kalau ada cerpen yang mimcul kebanyak^ adalah prosa link,. seperti yang ditulis oleh Amir Hamzah dan J.E. Tatengkeng. Bahkan sampai sekarang harus di-
akui,bahwa cerpen—b^sebsgai kaiya sastra maupun bacaan hiburan — mempunyai kedudukan yang kurang menyenangkan.
masa itu, seperti Tnsno Juwono^ \ Nugroho Notostisanto, Rijono Pra- i tikto, Mochtar Lubis, Ramadhan \ KH,Hariadi S.Hartowardojo,Tris-• Sani,S.M Ardan, Waluyati,S. Rukiah, Achdiat Kartamihardja, Gayus Siagian, M.Jusach Biran, Ali i
Audah,Iwan Simatupan^, Abdul ^ Karim Husain,dan lam-lam.
Majalah sastra Horison, yang;
berdiri pada pertengahah tahun i 1966, dewasa ini telah menjadi:
barometer sastra Indonesia..Ma-; jalah ini di samping memuat puisi,\ esei, dan kridk,juga memuat cerpen-cerpen. Namim berbeda den
Jakob Sumardjo:''Lantaran cerita pendek banvuk dibaca oleh para
gan cerpen-cerpen di zaman ma
langganuir. Bentuknya yang pen
jalah IGsah,cerpen-cerpen di Hori son lebih banyak bergmat dengan
dek dan selalu berbicara secara
dapatkan perhatian. Pada masa. 'prosai?, di samping pesona yang ini orang lebih banyak mengerling.
garan^ cerpen yan^ laHir pada.
gan novel, misalnya. Itulah sebab-' no Sumardjo, Ajip Rosidi, Asrul ^
atau bunyi yang kemudian menim-'
tif. Satire-satirenya tajam, peluk-
Dan, menulis buah sastra ber-.
bentuk prosa untuk majalah, yang j paling tepat adalah menulis cer- pen. Bisa dicatat sejumlah pen- ^
diberikannya, mengakibatkan ce rita p&ndek mudah dibaca, mudah diikuti, dan mudah dinikmati".
Pendapat Jakob ini paralel den gan pendapat Sapardi Ojoko Da-
ide-ide filoso^ atau psikologis — suatu trend yang sesunggmmya telah dimulai oleh Armijn Pane.! Barangkah hal ini karena Horison merupakan majalah sastra yang banvw didukung oleh kaum in
mono yang mengatakan,. bahwa rupanya cerpen telah menjadi sya rat. mutlak bagi hampir setiap penerbitan majalah hiburan(dan sebagainya)di Indonesia. Majalah-
telektual..Bahk^ sejak tahun
majalah itu harus selalu siap
Bisa dicatat para pengarang cer pen yang lahir pada masa ini, seperti Umar Kayam,Satyagraha Hoerip, Wildan Yatim, Budi Dar
Budi Darma menyatakan, bah
memuat sebuah atau dua buan
wa penulisan cerj^n belum diang
cerpen dalam setiap nomor pener-
gap sebagai kreativitas yang leng
bitaimya, dan secara teratur me
kap, dan membaca ce^en belum
muat culisan para penulis yang di
dianggap sebagai aktivitas yang cukup. SedangKan dalam proses
gemari pembacanya. Tazigga popularitas
1970-an cerpen-cerpen yang dirauat di Sana mulai menupjukkan tendensi yang "baru", baik bentuk maupun temai-temanya.
ma, Muhanunad Fudoli, Sori Siregv,Zuli Dachlan,AA Navis,Yud-
laritasnya ketika majalah-mmalah
histira Ardi Nugraha, Korrie Layun Rampan, Asnelly Luthan, (jerson Poyk. Kuntowijoyo, Hamid
nangkan. Sejar^ sastra menun- seperti'ZenttA, Indonesia, Kisah,
Jabbar, Chairul Harun,Julius Si-
penuhsan,cerpenjuga mempunyai kedudukan yang kurang menye
Cerpen mencapai tangga i»pu-
83
jaranamual, Hamsad Kangkuti, F. Rahardi,Naqah lyamin,Putu Wijaya. Danarto, Padli Rasyid, Arswendo Atmowiloto,Vudiono
dan lain>lain. Dan yang paling mena^ adalah "perobaruan" da-
lam penulisan ceipen yang dilaku kan oleh Budi Darma, Danarto, dan Putu Wyaya.Budi Darma me^
narik dengan gaya penulisannya
yang melompat-lompat,.di samping siiiis dan humonstis. Danarto banyak melukiskan dunia mimpi, dunia gaib atau roh dan berorien-
•tasi pada mistik. Akhirnya layak -disebut pula sejumlah cerpenis generasi' sekarang yang masih tetap prbduktif, misalnya Arie MP Tamba,'Bre Redana, M.Shoim An
war,EkoTunas,Seno Gumira Aji-
darma, A^s Noor, Triyanto Triwikromo,dan Iain-lain.-U•b.
*)Gunoto Saparie,penyair dan Bendahara Dewan KL'senian
Jawa Tengah(DKJT).
Kedaulatsn Ralcyat, A Agustus 1996
84
== 2GSUSA3TRAAIT in)OI]ESIA-aACA PUISI
Dihadiri Kalangan Pajabat dan Militer
WS Rendra "Ditantang" Denada dan Deddy Mizwar Baca Puisi di Monas Jakarta,Rabu,Mdk
Aktor terkemuka Deddy Mizwar dan ratu rapper Indonesia,Denada dijadwalkan bakal tampil bersama sejumlah seniman dan pejabat dalam acaras
pembiayaannya diambil dari danaAnggaranPendapatandan BelapjaDaerah(APBD)Pembda
DIQ Jakarta itu,direncanakan akan menampilkan 69 orang Malam Puisi Merah Putih 51 tahun Indonesia pembaca puisi. Merdeka, di Plaza Chairil Anwar Monas Jakarta, ^lainpuisi-puisikaiyapenyair 15 Agustus mendatang. Indonesia, yang sudah disediakan panita,para pesertajuga Selain dua orangartisnasional ini penting, minimal sekali diperkenankan membacara itu, acara yang sudah digelar dal^setahun,kitamelupal^ puisi-puisi kaiyannya sendiri. untukkeempatkalinyaini.juga perbedaan dan bersama-saina **Semua bebas sensor, karena menghadirkan seniman-seni- mengenang satu nilai, yakni ^imiya^semuaakanmengekman terkemuka Indonesia kemerdekaan Republik Indo k'esiidan proklamasi seperti WS Rendra, Sutardji nesia," tutur WS Rendra,salah spresikah. kemerdekaan,"tutur&ukatBanCalzoumBachri,TaufiqIsmail, seorang.seniman yang dipa-! jaransari, Ket^ Umum Malam Salim Said, BH Jassin, Setia- stikan hadir d^am perhelatan Puisi Merah Putih inL'(IWN) akbar ini. wan Djodi, Jose Rizal Manua, dan sederet penyair papan atas Meskidarisisikialitassastranya, masih bisa iiperdebatkan, di tanah air. Lima orang penyair asing dari; tetapiseperti yangdiungkapkan Singapura dan Malaysia, yang penyair si burung merak itu, dijadwalkan ikut berpesta pvdsi bahwa justru dalam acara se ini, antara lain A Samad Said, perti ini mimcul puisi-puisi GafarIbrahim,MohHajiSaleh, sejati. Artinya sebuah puisi Merdeka Suratman Markasam,dan Moh orisinil yang keluar dari hati LatifMohammad. nurani orang yang bukan Kdangan birokrat yang bakal berprofesi sebagai penyair. 14 A.§ustus 199^ hadir adalah, Mensesneg Moer-; Ini memang bukan peristiwa. diono, Mendikbud Wardiman.; sastra,. melainkan sebuah perDjojonegoro, Menristek BJj temuan persaudaraan. juga
Habiebie,MenagTarmiziTaher, jbukan sebuah kompromi-kom-
Menpora Hayono Isman, Men- promi, tapi bertemu dan melutrans Siswono Yudohusodo, pakan perbedaan. Keanekaan
Menteri UPW Mien Sugandhi,' dalam ekspresi,melahirkan sedanMenhubHaiyantpd^utirto.t suatu yang unik.Sifatnya yang
Semeh^ad^kalanganmiliter i jugasangatspontan,berpotensi
yah^'u|aal^diim(U(n^^ah, melahirkan puisi-puisi sejati," Pangdam Jaya, Danko Diklat jelas komandan BengkelTeater AD,Pan^costrad,dan Kapolri. Rendra itu. "Bagi saya, perayaan seperti Malam puisimerah putih yang
85
"Malam Pulsi Merah Putih Menyatukan"
Para Pejabat, Seniman, dan Pengusaha Jakarta, Pelita
Scjumlah pcjabat Unggi ncgara. scpcrti menteri. gu-
bcmur dan Pasngdam.Jaya. pada malam tanggal 15 Aguslus. akan lampil bcrsama dan mcmbaur dcngan p
"Puisi Merah Putih" yang ditcAitkan oleh panitia. tahun ini mcmuat puisi Icbih ba-
nyak di banding tahun lalu. Brihkan, scbagian bcsar dari puisi yang dimuat dalam buku tcrsebut mcrupakan
karya-karya icrbaru dari para pcnyair Indonesia. Namun tctap dalam tema yang samayeiitu Kemerdekaan. Di sampingitu. kalau pada
. Sementara dan kalangan seniman/penyair tercatat antara lain* Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, WS Rendra, Slamct Sukimanto,
Leon Agusta, MS.Djurtatap,
Jose Rizal Manua, Hamid
Djabbar, K.M. Mustafa Bisri, L^tri Fardani Sukarton, dan
Iain-lain;
Dari kalangan pengusaha
j dan tokoh masyarakat antara puisi yang bcrtcm^an kc- !tahun—tahun sebelumnya, jlain, Sctiawan Jodi, SA
merdekaan, dan'sosial kc-
masyarakatan. Acara pcrtunjukan langkii yang hanya Ictjadi sclahun sekali itu, akan berlangsung di Taman Chairil Anwar,. Monas, Jakarta, besok ma
lam (15/8). Kegiatan yang terkail eral dcngan MUT Kemerdekaan RI itu, dibcri nama "Malam Puisi Merah Putih". • •
Syaukat Banjaransari, Kc-. tua Umum Panitia "Malam
Puisi Merah^ Putih". yang di damping! oleh Drs. H, Azhari Baedlawic(Kctua Pelaksana), Chaerul Umam, Slamel Sukimanto. Jose Rizal Manua
(anggota panitia), serta penyair H. WS Rendra, dalam
jumpa pers yang berlangsung
i pcnyair yang tampil mem- IHabibie, R. Socprapto, Hi■bacakan puisi hanya pcnyair
Indonesia saja, maka pada
tahun ini, pcmbacaan puisi
terscbut juga akan diraimaikah oleh beberapa pc
nyair dari negara tetangga
seperti dari Malaysia dan Singapura, ungkap Syaukat. Atas pCrtanyaan wartawan,
baik Syaukat Banjaransari, maupun Azhari Baedlawie,
bahwa menurut catatan yang ada, tidak kurang dari 51 orang, yang terdiri dari para
pejabat, seniman, penmgusaha, serta tokoh masya-
rakat. dircncanakan akan
tampil membaca puisi malam itu. Baik puisi karya sendiri,
ataupun puisi-puisi yang
discdiakan oleh panitia da
di Pandopo Monas J^arta
lam buku "Puisi Mcmh Pu
kemarin (13/8) kepada para wartawan antara lain mengungkapkan, bahwa acara
tercatat akan lampil itu,
Malam Puisi Merah Putih
tih".
Di antarii nama-nama yang
antaici lain. Akbar Tandjung
asal dari APD DKI. clilambah
dcngan beberapa sumbang-
an lak mengikat dari para dermawan.
Sementara itu. pcnyair WS
mcnjawab pcrtanyaan dalam
Probosutcdjo (pengusaha), Mocrdiono (Mcnsesncg), Mien
:Syaukai,aniara lain dari segi malcri yang disiapkan, buku
membaca .puisi malam itu, antara -lain Deddy Mizwar IWK Iwan. Dcnada. Pcnyair dari negara tetangga antara lain Samad Said (Malaysia), Gafar Ibrahim (Malaysia), Muh.Maji Saleh (Malaysia), Suratman Markasan (Singa pura),Moh. LatifMohammad juga dari Singapura. Mcnjawab pcrtanyaan tentang biaya dari malam I^Jisi Merah Putih itu, tanpa menycbutkan jumlahnya. Syaukat mcngalakan. ber-.
(Gubernur DKI Jakarta),
Kemerdekiian Rl-lahiin ini,
' Kclebihan itu menurul
jnama yang akan tampil
(Menpcra). BJ. Mabibic (Men-
ristek), Surjadi Socdirdja
lahun-lahun lain.
Sedangkan dari kalangan
artis terdapat pula nama-
Rendra yang baru saja
yang disclenggariikah dalam memperingali MUT kc-5I punya kelebihan-kclebihan lain bila dibandingkan dc ngan acara yang sama pada
mawan Sutanto. Wiyogo At-
modarminto.
sembuh dari sakit, kctika
kesempatan itu mcngalakan ;bahwa dia sangat menyam-
.Sugandhi^Mcncg UPW),
ibut baik, tradisi membaca
(mcndikbud). H. Tarmizi
man, pejabat-, pengusaha dan tokoh masyarakat itu.
Wardiman* Djojoncgoro
Taher (Menteri Agama).
puisi bersama antar seni
"Sekali dalam setahun, kita
melupakan berbagai per-
86
bedaan y
muncul hal-hal yang unik.
lalu kita bersatu. dalam
merayakan harl Kemerdeka-
Dan tak terkecuali. Malam Pulsl Merah Putih kali ini.
an negara kit{i. Saya scnang.
juga akan mcnampllkan ke-
dan ini sangal baik". ucap
unikan-keunikan yang tak
penyair itu.
terduga sebelumnya. Terutama bagalmana kita meli-
Rendra juga menambahkan. walaupun Malam Puisi
hat para tokoh pejabat baca
Merah Pulih sudah rutin dl-
puisi dengan baik, tambah-
adakan. namun dia yakln sctiap kali diadakan itu. akan
nya. (hsd)
Pelita,
1996
Rendra dan Sejumlah Menteri akan Baca Piiisi di Taman Nonas Malam Ini SI BURUNG Merak, WS Rendra bersama beberapa sastiawan tondang, Kamis malm ini, 15 Agnstus 1996 mulai pukiil 20.00 WIB alm.membacakan sajak dan puisi "Merah Putih" dalam
memperingati HUT Kmnerdekaan RI ke 5L Disamping
itu,juga akan tampil beber^ Menteri RabinetPembangunan VI,
antara lain Fangdam Jaya, Majjen INl Sutiyoso^ Mendikbud liog Prof DR IngWardiman B^jon^oro,Mensesneg Drs Moerdiono, Meneg UPW Mien Sugan^i, Mentrans dan PPH Ir Siswono Yudohusodoyangtelah menyatakan kesediaannya.
Disamping para Menteri Kabi- tiapenyelenggara. net Pembangiman-VI,ada bebera Malam baca puisi "Merah Pu pa pejabat lainnya meoyata- tih"di Plaza Taman Amir Hnmyah kan slap, antara lain Wagub Bi- Monas tersebut,juga akan diikuti dang Kesra DEI Jakarta, H RS budayawan atau seniman dari Museno,Kepala Kwamas Gerakan selunih Indonesia,tennasuk seni Framuka,Himawan So^anto,Sek- man dari Malaysia A Gfaafbr Ibra
wilda DQ Jakarta Drs H Harun A1 Rasyid, Setiawan Jodi(pengusaha)dan diharapkan pula Gubernur DEI Jakarta. Surjadi Soedirdja yang sekaligus akan
tampil malam nanti antara lain Slamet Sukinianto, Tanfik Tgwiaii,
membulm acara baca puisi "Me
Fahmi Idris(pengusaha), Leon
rah Putih" tersebut Tennasuk
Agu^ HS Djutatap,Salim Said,
him. Sejumlah seniman yang siap Sutardji Calzoum Bachri, Lastri Fardani Sukarton,Hainid Jabbar,
Syaukat Banjaransari selaku pani- Saini EM daii Bandung.EH Mus-
87
tafa Bisri daiiRembaog,Jawa Te- sebingga memberikan kesemngah,Idius TintiD dan Riau,ak4or patan kepada selurub lapisan maDeddy Mizwar, Suratman Marka- ^arakat Karenanya, saya meng-
sam daii Singapura,Hj T«>na Agus hnrnplmn hfldl trarya gpnntfin yang Bisri, Ketua L^mbaga Eesenian kadang sangat menggelitik.SeBetawi dan EH A Ebolil Ridwan
peiti pada acara serupa bebei^a
daritokoH'mai^yarakat tabun lalu. Ketika Pak Syaukat Syaukat Banjaransari yang Banjaransari membacakan puididampingi Kepala Dinas Kebu- sinya beijudul"Bu Guru",sebagai
dayaan DKI Jakarta, Drs H Azha- seorang seniman,saya bagaikan rie Baedlawi.dan Rendra serta bangun dari tidur nyenyak. Sebab Yose Rizal Manua kepada war- selama ini seniman selalu men.tawanmengeznukakan,Hioamping cari yang aneb-aneh, sebingga jbeberapa Menteri Kabinet Pem- melupakan figur seorang guru bangunan serta seniman-seniwati yang pernab mendidik kita menja-
dalam dan luar negeri, diharap- di orang pintar,"kata Ren^' kan muncul seniman spontan dari Puistpuisi i^xintan yang muncul masyaiakat Maintn Puisi Merah dari tengab-tengab masyarakat Putih tabun ini merupakan yang biasanya lebib menarik Han mepjakeempat kalinya yang dibarapkan di pusat peifaatian. Karena-menumampu menghadirkan karya-
^Rendira'mat:pun l^ukat Ban
karya besar dari tengab-tengab jaransari,justru dengan'penam-
ma^yarakat maupun kaiya teib^ pilan spontan itu b^ memberikan p^budayawan rfan seniman.Se^ ekspresi yang kuat dan biasanya bingga>terasa adanya pembabaru- sangat mahal Ada beberapa kaiya bam para .oftniTnan yatig fltan Menurut Syaukat Banjaransari mpilkan malam nanti, antara lain
an dalam dunia sastra Tni^nT^«:^fl
iselaku Ketua Umum dan Drs H
k^a Syaukat Banjaransari ber-
:AzbaiiBaedlawie selaku ketua pe-. judul "Menuju Puncak Bukfl",lalu ilaksana Malam Puisi Merab Pu^ kaiya Rayani Sri'Widodo beijudul ly, menurut rencana »irari tampil "TPbanku", Ya, AUah.kaiya Yose 69 orang yang akan membaca Rizal Manua, Ode Haii Eaamat
puisL Antara ladn Sasfiawan gaek'kaiya Soni Farid Majiiana, Kota
HB Jassin, BJ Habibie,H Probo- yang Mati karya Dorothea Rosa sutedjo, Menpera Akbar Tan- Heiiihnydan lain-lainnya.Adaseki-
djung,
Umum KONI Pusat, tar62judul puisi yang dipeisiapkan
Wis-mpyo Arismunandar, Menteri p^tia pet^elenggara, yang mayAgama H Tarmizi Taber, Danko oritas bicara tonfang kemerdekaan. Diklat AD Hendropriyono, Men- Dari puisi Di Bawab Gelombang
pora Hayono Isman,^Habibie karya Sanusi Pane,Perjuangan
(pengusaba), mantan Gubemur
kaiya Sutan Takdir Aliy^bana,
DKl Jakarta, R Soeprapto dan Wiyogo Almodarminto,Ishadi SE, Pangkostrad Letjen TNI Wiranto, Isti dari Sofia dan beberapa penyair serta seniman dari Maigygin
Ku Cari Jawab kaiya JE Tatengkeng sampai Caya Merdeka karya
Usmar Ismail dan ra^at karya
Hartojo Andangdjaja. Yang jelas, sekitar50 peisen puisi yang dipeisi dan Singapura sampsii Ny Moor- apkan panitia adalab puisi-puisi yati Sudibyo, Menbub H^anto teibaru.Bagi mass'arakatyangingin
Danutirto, Dewi Motik Pramono
dan Wakll Ketua DPA,Sugiarto. "Malam baca puisi Merab Piitib
menyaksikan maiam puisi'Merab
P\itib" 1996, gratis dan ji^ punya
karya terbaru tentang k^erdekaitu merupak^ bajat nasional, anbisaditampilkan.(su) .
Jayakarta, 15 Agustus 1996
88
'V^iig (Biikdii) Pcnysii' Minggir...!' Bendera merah putih terlihat miring ke kiri. Di bawahnya patung dada Chairil Anwar terpaku dingin diterpa sorot lampu wama-wami.Dan di belakahgnya bayangan Tugu Monas garang memancarkan gemerlap sinaremasnya.
Maiam itu(15/8),suasana "'Plaza Giairil Anwar",
berubah pikuk. Pejabat, penyair,dan ratu-san orang. terlihai berkerumun memeriahkan maiam Puisi Merah-Piitih.
Tiba-tiba tepuk tangan terdengar menggemuruh. Chaerul Umam.yang bertindak sebagai pembawa acara,beneriak mempersilakan Measesneg Moeidiono maju ke podium unmk membacakan puisinya. Lelaki yang selalu berakting gagap bila muncul di
iayar televisi,segera beranjak d^ tempac duduknya. Maka sesaat kemudian meluncurlah sebuah sajak karya Sutardji C.Bachri,TmaJiAir Mala,dari muluinya: Twuih airmata lanali nutipah dukakii/imta air air mala kami air mala lanah air kami/di siniiah] kami berdiri/menyanyikan air mala kami.... i Selain Moerdiono tampil dari rumbongan bukan! penyair antara lain, Mehdikbud Wardiman Djojonegoro, Gubemur OKI Suijadi Soedirdja,Pangdam Jaya Mayjen TNI Sutiyoso, Syaukat Banjaransari,
Mooryali ^dibyo.Penyair yang tampil antara lain Sutardji C.Bachri. Rendra. Hamid Jabbar, Mustofa Bisri. Slamet Sukimanto.
ronik (naluri untuk berperan di depan publik)udaluh juga Utrah manusia. Tak peduli itu tukang kerupuk. pedagang kelontong.kong-. lomerat. atau pun pejabat.
.semuanya akan terkena. Akibatnya yang tumbuh. hanya ironi. Kata.sakti dari John F Kennedy,bila polilik koior puisi akan membersihkaimya. menjadi ka-
limat hambar yang .sering tanpa kenyataan. Sulitnya lagi, puisi bukanlah kata suci atau mantera yang bisa mengubali apa saja, Dia ha nya menawarkan kebenaran mor^ agarsemua tindakan dipikir panjang. Menanggapi dilema ini, penyair muda Sitok Srengenge mepgatakan, kita tidak usah terlalu besar
mengartikan kata peninggalan tnendiapgpresiden Amerika itu.ftrisi, ujamya,hanya sebaa^J^ta belaka bila hanya diucapkan saja."'Namun dai jxmbacaan puisi saya berharap munculnya nurani. Dan setelah itu akan berimbas pada kondisi masyarakat secara luas," ujamya.
Tapi paling tidak,setelah pejabat atau konglomerat mularmenyenangi pui.si, nasib pui.si yang selalu di pinggiran kini mulai terangkat ke permukaan.La-i yaknya luki.san, puisi kini.sedang mengalami'boom ing. banyak dicipta dan dibaca di mana-mana Sosialisasi pui.si pun .sekarang tak lagi terlalu banyak bergantung pada publikasi media massa. Banyak yang mempublikasikan puisi. Juga banyak yang dipublikasikan oleh puisi. Semua orang berhak tenggelam dalam 'dunia rasa'' puisi. Sepeni pengalaman mantan Sekmil Presiden, Syaukat Banjaran.sari. Walaupun ia berlatar pendidikan militer,tapi "rasasaslranya" lebih dari lumayan. Hasilnya pun memukau.Ia .sering kewalahan
Lasui Fardani.
Memang acara maiam itu
bukan peristiwa yang luar
bia.sa. Sebab,sudah cukup lama teijadi para pejabat keranjingan baca puisi. Hasilnya pun hebat. Di mana-mana puisi merasuki wilayah acara-acara favorit.
baik di hotel,gedung pertemuan.seminar, atau acara
formal lainnya, , Tapi benarkah itu ada hasilnya? Atau malah hanya sekadar gejala mere-
memenuhi und^gan membacapui.si di mana-mana
baknya naiiai histioronik'J
Tapi apakah puisi sering dibaca—bukan hanya
Jawabnya, memang.sangat sulit. Bila pertanyaan pertama dijawab, kiia pasti akan kesulitan mehguraikannya.Sebab imbas puisi ddak bi.sa dibuktikan karena pengaruhnya lebih banyak ada dalam nurani
Namun bila pemyataan kedua yang dijawab, itu .pun perlakajian yang panjang.Sebab,naluri histio-.
diper^ngarkan di panggung—oleh kalangan militer? Mudah-mudahan masih banyak Syaukat yang lain. Dan jargon Chairil Anwar yn/tg bukan penyair minggir pan kini tak bisaditelan bulat-bulat. Setiap
orang Merdeka membuat dan memperlakukan pufsi. .Sekali lagi MERDEKA!■ muriamnradsitbafkah
Merdeka, 15 Agustus 1995
i
»
(
89
PUISI IKDOiqESIA-ULASAN 55 •'A:
Meltrijk'L.angit'', Azwina L.* ^
:-v
-Vi
-• .
.•..■".i." . 1 -
.■":> ■ ■ ■
":,y ; yi??. -".
•.■•.'•.•■•••V
.v^ ..1v\ • j-'.;.'
•-■ ■ =.•■
>"•.
' ". ,
•',- • -^
i/7"
•;- ■Vv-
L ■^
ke0fiaf^^
•• " , ■
■•
wca/? yong
S •-AJAK-SAJAK Azwina Azis .Miraza bahyak bertopang pada majas atau
- image yang elwentrik sehingga mela■hirkan keunikan yang memberl ,daya saran
7|)ada kesafuah sajak; Ungkapan seperti.
' "htijan berpanih p€kat":"senggama an^n" *mata langit" "tapak awan" (sajak. "ilalang dalam ^erlmis"j. "menjalin menit^ ^'ladang . . swastaniMsi", rnyawa api", "bulan berpihak . (sajak. "waktu bagai dadu"), 'menakar na.-
sib"i "ranumkan bintang" (sajak, "msisih ada cinta dari Tini") merupakan ungkapan
yangTOanipu memberl k^garan. . • Pada sejumlah sajaknya yang kuat peng-
dan asdsiasi,
gun^n majas mampu inemdukung- tema, ' dan i^Ljak sam^ai pada pemertannya, seperti
j diBangun^lam b^ dan
" cakapahrumah biru''yang memperlihatkan kduasannya dalam penggarapan tema, "le.laki kumal yang terpaku di hadapan./ adalah lelaki bij^ I>emilik.rumah biru. /layu dan kusam, saksikan dadu memutar alam, / teijebak sisa oksigen kebebasan./dari garudabisu di atas gobang,/ dilempar pelintas jalan-menagkap lapar./dari perut topinya,/ disirhpan lampu merah.senayan./berjudi waktu dari hujan dan debu./mengais ramah kehidupan dari tong-tong sampah./dua
i:
^
- V
S^bait yang
;ntengabaU^nfdktor-fak^^
moodype^^ajakan, hunyi,
irama, atdufhal'hal tekhnis
yahg umunii^ddi kenal di yd^dmndu^ •
'ij
.mis^ya yangHiungkapkannya ddam "per-
anaknya keduluan mati./makan belatung dan gabah./nyinylr wama pagi-sedikitnya,/
berpendar sekawan,/bulan kehilanganj^^
di telapaknya./tersimpan bergerombol bercak rindu bercak sejarah./sempuma mengatiip jendela./bongkahan monas, hegeriemas./naisibmain petak umpat di balik
kaus" kaklnya, /yang busuk dan bolpng,/ rumah biru-liar- melirik./mengeruk pori malam, -can karni saling memandang,/ peijungan lalu, ayu,/t^ sewiwgi naisi
L
^jagung mengalir sedap tercium,/darl gubuk
keadilan,* l^derap serdadu menghadang./
bau dedaiinan belantara,/tercabik mesih
pencakar masa./bertumbuhan gedung ber-
90
akarbeton./dipupuk semen-semen hutang./ subur mengkllat. mengejek lapisan ozon./ sembur tikan kematlan,/zig-zag mobil mewah zor-zoran menceklk nadi./kita. cah ayu, jelata sesat di alam mereka.'/berpikir se-
ri kutlpan berlk'ut Ini.
anak-anak yang mengeja zaman,
dari tulang nisuk ay^,
dan menylmak keluh ibu,. mangat tak perlu, perih menlkam haru,/le- adalah garls darah dan perclk kerlngat, lakl kumal pemilik rumah biru./dulu, sun- yang mencemooh rasa lapar mellntang di
tikan melatl di telingaku./tergagap lugu perut. melamarku, matahari gemetar bumi ge- b^l maslh sembllan an^. , metar, kulo. tresno ka-lih. sam-pe-yan. cal^ cuma karena dari kebijaksanaan tuhan saja, ayu./
Sajak Ipi menyira^an kisah yang dl ang- dari telapak kakl Ibunda. kat dad peijalanah nasib umat manusia, sederhana mengulangl haslb, dan penyalr meriyebutnya ^bagai "...jelata," sarapan pagl dan seragam dan tergdsk rapl, "yang,"sesat dl alam merdeka." Karena da-' dlantar hlngga ke latar, hulu merupakan tokoh pejuang dann per- senyum Ibu terus mengembang, nah menyampalkan lamaran, "dlantai'a
ributnya bun>d berondongan peluru. "Se- Pak guru berkata, mentara kehldupan klnl merupakan kege- "Kami ^tar kalian ke gerbang," tlran yang tak dlnyana. sambil menglmplt perut dl llllt gajl pasPengucapan yang kontestual dengan pasari, memperlihatkan peruotungan manusia,dan Ibu guru berkata, '" tak seorangpun mengelakjika suratan naslb "slm^ah llmii deml masa depan.^ membawa pada lembah kekecewaan. Sajak dan mereka mengeja zaman dari keluguan, "blrokrasf juga menunjukan slfat keklnlan terpaku di meja &rokrasl, ^ . .. yang dl hubungkan dengan sltuasi dan sua- alot tapl menjengkelkan,. sana'zamah klta, bahwa apa yang di dapat mehghltung rupiah. sebagal Imbalan pekeijaan sering membuat blnal menggoda hasrat. orang mengulas dada. kejan menatap alam, tcmpa nurard,':^ • •
Tema dunla rumah tangga dan dunla ^ru ditulls secara gambalang, menylratkan ke-
Oleh cara ucap yang keseharian dan pe-,
nyataan yang sedang dl hadapl nbuan ke-. nekanan pada Image:dan asoslasl, sajcik-| luarga dan dbuan guru dl seluruh tanah air sajak Azwina dlbanguh dalam barls dan bait j klta. Partlslpasl antara pendldlkan rumah" yang sangat mengabalkan faktor-faktorj tangga dan'peiidldlkan dl sekolah dlcuat- mood, persajakan, bunyi, Irama. atau halkam dl dalam renungan ten^ang kehldup hal tekhhls yang umiimnya dl kmal dl da an keluarga yang senln-kemls serta kehl lam dunla sajak.'Penyalr Inl lehlh suka ber-'
dupan para guru yang menerlma imbalan kata dengan polos lugas sehingga sajakyang tldak sepadan dengan jasa yang di sajaknya terkesan ^bagai pengungkapan berlkan^ Lalu anak-anak yang kelak menja- b^asa llsan. Hal Ini juga di temukafi pada dl saijana akhlmya,."terpakii dl meja blro- sejumlah karya prosanya, terutama dalam; krasl...,' sebagalmana dapat dl rasakan da- cerpen-cerpenya yang dl bangun dalam.pola
91
ucap bahasa sebari-harl.
■ bengan dexr^Kl^ b^asa pada. Azwina
abadilah kekuatanku. abadilah tubuh
batinku./keabadian yang memertiki beijuta
lebih sebagai sarana untuk menyalurkan cahaya./dafi luka tanpa daya./segenap pemyataan atau jkeluh-kesah yang dirasakannya darl realltas yang langsung .dapat, di indriaoleh! daya lihatan, sebagaimana aktualisaisi tfealitas faktual yang diangkat s^ara kontektual dalam 'menguak keabadlan"yang diiangkat darl Festifal Istlq-
penjuru rasa kec'ewa./daleun napas politik yang timbulkan kesenjangan./bau muntah
dan aroma wangi tisue./l^rbaur tampakan diri./meledak dalam sebuah pameran kebudayaan islam./meski kanak-kanak itu
merengek kehausan./dan dompet emak
lal,/dar! sekumpiitah mata memandang,/ mereka terkatup rapat./bagi segelas es jpaduan aneka ra^dm budaya islam./terpa- cendol./kemiskinan begitu mahal./nafsu si ku batin Asia dari setumpuk bahasa iman,/ tangah panjang'menggoda akal./disiarkan
ipenuh pengap melmbanjir tubuh-tubuh*/ berulang k^i perempuan pewartadari balik' terpanggil ke.dalan^ hening sepi./dasar tak' mikrofon.'/'hati-hati dompet anda.'/Jautan bertepl,/islamku 'bagai • mata pedang,/ manusia terpuaskan dari kenyang melihat,/
mengas^ bumi y^g lelah menatap gaiWig,/ meski lelah menusUtkan senyum mereka.' terkadang redup b&sinar caha bulanf./Ta- Dari segi pengucapan sajak-sajak keagangit beijatuhan m^buhkan masai/kalam maan. Azwina >^s Mirasa dekat dengan po-
illahi Jangan biarlran redup./dipengaruhi ilham./nieski.beruliang./masjid istiqlal rrie-' nguak keabadian.*.; Sementara dal^ sajaknya lainnya yang
la ucap N. Susy Aminah Azis. la beibeda dari p>engucapan Rayani Sriwidodo dalam
lirik religius-khususnya dalam,lirik-lirik yang yang khusuk dan mendekati jiwa su-
Juga ineriipakan rekaman festifal .istiqlal flsme-yang mencerminkan penyerahan dan
adalah saj^ "api d^ salju istiqlal' Azwina
tawakal.
■ SaJak-saJak Azwina lebih berupa papeiran gi iaman-percaya nviupun segi-segi kema- atau reportase terhadap kejadian, bukan nusian.yang dihubjLmgkan dengan realitas renungan terhadap kejadiw. Bahkah besehari-hari. Dengan; kelugassm ucapannyd. berapa sajaknya ia melakukan pertanyareportase rohani disajikannnya dengan ca- an-pertanyaan retoris secara parodi yang : ra ucap yaiig polos dan kesehariaan,'mata- lebih terkedepahkan sebagai satire terha :hari terbakeur./percip api menggelapar dia dap situasi zaman. seperti ditulis dalam atas kapal./dilindas berduyun orang "swastanisasf terlalu liar gerakan swasta-
melihatnya dari ber^agai segi, baik dsul se-
sembarang ai^,/mWuap sungai tak putus nisasi./hingga aku tak mamjju lagi meng-
laut manusia,/bagai .air bah./lentur hindar./telah sampaikah ke langit-mu./bamengurai tiap sudutTorong festifal./menca-. gi para malaikat atau penjaga kubur./yang ri kalam tuhan dait diia kutub perdebat- gemar bertanya sebelum mencapai pintu?/ an./malaikat dan setan./api dan salju./ tuhan tolong aku!/swastanisasi menyepucuk istiqlal berlceringat./memanggung babkanku ditangkap./karena dianggap terindu beban para umat./tawarkan iman./ lah menghujat./Dengan' tulus' kubertanya tegaknya keabadian masjid kepada islam./ kepada-mu./sudahkah engkau memiliki
diantara segenap l^ebenaran./dan -angin KITP yang baru?" I merontokan JeJak bulan./saat petang tergo-
poh merangl^ datang./abadil^'agamaku./
(Korrie Lajrun Rampan, penyair dan pengamat sastra]
Pelita, 3 Agustus 1996
ISctsirci dan JPalitilc(1)
Puisi dan Politik : Hibridasi Sastra Baru
Pprobabilitas. se-
sungan proses penciptaan. se sungguhnya dia sadar bahwa tinj dangkan puisi mei:u- dakannya icu bisa menjadi buI. pakanseniimproba- merang bagi kemanusiaan yang OLITIKadalahsem
j bilitas. Jika dikom- ada di sekelilingnya dan rasa kei binasikan.keduanya susastraan yang ada di jiwanya bisa saling membinasakan atau. (padahal sebagai penyair naludalam kasus tertentu. tapi inija- rinya mengatakan bahwa dia rang tetjadi, keduanya bisa men- hams melepaskan diri dari beciptakan sebuah hibridasi,sebuah lenggu) karena sesungguhnya sastra baru.
-
gungjawaban kita dalam menghadapi zaman,kehamsan memilih kesengsaraan, resiko (tidak
hanya secara tersurat, tapi juga tersirat), insomnia-insomnia
kedua wacana ini,sastradan.poli- masa lalu yang mendera kesada-
Memang ada saatnya poHiik tik. memiliki saling-keterkaitan. ran: sesungguhnya masih periamengikuti prinsip improbabilitas saling-ketergantungan. kah kita mengasingkan diri? Persementara puisi sudah puas de- Jika dia membukadiri.dia akan lukah kita menerima kompromi? ngan prinsip improbabilitas:jika kehilangan dunianya dan ke- Sejak kapan kitamesti diam?Toh demikian halnya tanda dianggap tenangdnnya untuk proses pen pada akhimya kita sendiri akan lebih berbobot ketimbang makna ciptaan secara total.T^ijika dia tahu akibat yang bakal mengan-
tersirat. Tapi. pada akhimya kita menutup diri, membiarkan diriakan sampai pada batas anomali. Jean-Jacques Rousseau melihat adanya ketidakharmonisan aniaia pelaksanaan kewajiban manusia dan kewajiban masyarakat
nya terbelenggu, sesungguhnya
cam diri kita.
Selalu kita methpersalahkan
dia telah membinasakan manu- diri, merasa bersalah. Politik
sia. masyarakat dan sastra. Dia menguasai kita dengan segala tetap saja terfragmentasi dan ter tuntutannya,mengancam keakrabelenggu dalam ketakutan. Lalu ban keluarga dan peketja^ kita. kola. Sementara rekan-rekan apa yang hams diperbuat? Orang-orang berdatangan dari saya, yang nota bene para sasdesa-desaterpencil,menyampaitrawan,melihat bahwa kontradik-
kan keluhan dan pengaduan. Se-
si tersebut. yaitu perbedaan aspi- "Pada dasamya, semua yang benamya kita tak kuasa menolak raa,kemanusiaan sosial dan pen- merintangi proses penulisan mereka, tak tega mengabaikan ciptaan hingga kini-masih belum mempakan sebuah biografi pen keluhan-keluhan mereka. Tapi bisa diatasi. Seperti yang pemah ciptaan kita." tolis Marina Ts- apapun upaya yang kita lakukan. diungkapkan seorang penyair vetaieva. Rintangan itu meng- kita tetap saja tak mampu me"bukan saya yang mengajukan garis bawahi'penciptaan dan ke- nolong mereka atau memenuhi
protes ataupun petisi, tapi mudian muncul karya yang mebait-bait dalam puisi saya." Jika
kebutuhan-kebutuhan kemanu
lawan ams. Ri'ntangan-rintangan siaan, penderitaan sosial dan
demikian haruskah seorang pen
itu semakin memacu kita untuk ketidakberdayaan buat mengubah yair hadirdaiamrealitas atausem- melakukan proses penciptaan. kondisi ketidakberdayaan mere
bunyi di balik perangkap kemun- Makin besar rintangan yang da- ka dari belenggu penderitaan. duran hingga hams meniadakan pat diatasi, makin besar hasrat Anehnya, lewat penderitaan ini. talenta yang sesungguhnya? kita melakukan proses itu. Ini kitajustm berakrab-akraban lagi Politik seringkafi melakukan sebuah bukti yang tidak bisa dengan politik, dengan sekiiat dobrakan. tanpa kompromi. Se dipungkiri. Talenta yang sesung tenaga,secara rapi. sementara di mentara penyairselalu mendam- guhnya akan muncul.mendobrak antara kita selalu hadir saling bakan kehidupan yang tenang di dan melawan. unjuk kekuatan. yang sesunggu mmahnya sendiri, asyik dengan Kini yang hancur dalam diri hnya upaya sia-sia,sementara kita kehidupannya sendiri dan secara kita. setidak-tidaknya. direpre- hanyut dalam kesendirian. total mengkonsentrasikan diri sentasikan dalam wujud kesuli- Politik dan sastra selalu berada menunggu lahimya penciptaan tan hidup keseharian. penyakit, dalam kondisi disharmoni. pada sastra yang menyaWtkan hati.Jika trasedi manusia, sebutdi radiasl hal proses penciptaan membutudia tidak mau kompromi dengan yang dipancarkan langit yang hkan kondisi harmoni. Kadangdobrakan politis yang keras dan cerah. Semua ini mempakan pe- kadang, meski dalara kondisi sa-
datang tfertubi-tubi dan menga- mbahan perbedaan politik: pe- kit, kucub yang satu atau kadang-, singkan diri demi kfeberlang- la^gan,perlindungan,pertang- kadang kutub yang lain lebih ba-
93
nyak hadir dalam kehidupan capai, jiwa manusia berhenti penulis ketimbang dalam karya- melakulum pwcarian dan kaiya karyabiya, pendelmya, lewatde- kontemporer tidak bisa mencanyut jantung dan rasa sakit me- pai keseimbangan kesempumaan. ngalidah dai^kesusastraan kon- Ada sesuatu ddam diiinya yang temporer. Jiwa pencipta di- memantulkan kontradiksi, yang belenggu pilihan antara individu tidak dapatdipertemukan,sebuah dan kelompok,'wtara politik dan penghancurankeseimbahgan ant sastra. Tanpa mengorhankan ara manusia dan dunia. Sebuah Yesus Kristus;.tak akan wuneul. repr&sentasi.idealj.ba]^^' kita
lagi Ic^a iprbbabilit^ Vsebab^" meinbangun'peradabwSdun pengorbanan itu mefup^an wu-' yang iiintuh dan tidak 6isa lagi ;jud kepak-kepak sayapjiwayang dipertahankan keberadaannya. Struktur iiii jelas tidak memiliki berlumuran darah.
! Hingga kini kontradiksi ini
keharmonisan, keabadian dan
'masih saja belum terpecahkan. Penulis yang berdiri di belakang I masyarakat, demi mencurahkan : tenaga pikirannya pada kegiatan
ketimpangan, yang merupaRan wujud sastra kontemporer. Kini sepotong puisi dan prosa yang diserasikan tampak tanpa makna (sens), palsu: kita tidak akan
kesusastraan, ^an kehilangan
salah ^tu kutub dan.arus listrik menghirup udara kebenaran. dan veiba(baca: tindakan) yang hidup.Struktiir-strukturitu,yang tidak mampu memunculkan per- dibenmk dengan caraklasik,tidak cikan api ywg maha dahsyat.Jika dapat menggantikan lahar dunia penullkbei^i mengarungi aliran aktual,sebuah dunia yang sel^u lisbik dan menggabungkan ke- meletup dan beipindah, sebuah dua kutub itu, dia akan manipu dunia .yang sulir diterka. Pen menyalurkan energi spiritualnya ciptaan merupakan sebuah dile itu ke dalam tanah, menjadi ne- ma yang tak pemah terpecahkan. tral. Nyatanya dia tidak akan Di situlah letak dinamiknya. mampu. Masalahnya, upaya itu Udara di sekeliling kita meru bisamehimbulkan kebakaran dan pakan aliran listrik: dihantarkan
jledakah hingga.lepas dari ide,
lewat bahasa. Perasaan cemas
imajiiihsi, cahaya dan kemudian
tidak aman tertanam dalam ke
'berubah menjadi gemuruh dalam jtanah. Seperti nasib kehidupan I penciptaan sekarang ini. Tiada 1 perlinduhgan,tiadakemungkinan peibaikan juga tanpa penyelesaian. Sebuah dilema Soren Ki
erkegaard "atau-atau"'^menjadi "yang ini-maupun yang itu." Dan jelasnya barangkali muncul
dalaihbentuk pengbancuran diri
hidupan kita. Boleh jadi bahasa dan tindakan kitamenempati urutan terakhir: juga kekeringan makna. Tulisan kita padat dan tidak lagi memiliki waktu. Kita berusaha mencari bentuk ekspresi langsung. Kita menyatukan konsep dan kaidah kesastraan dalam temperatur tinggi: sebuah peleburan.Dinamisme,kesaksian
yang thk terelakan hingga pen- pribadi,dokumen,fllsafat,faiita-
ciptaj kontemporer akan meng-
si, kata-kata mutiara, esai-esai,
hadapiij^an buntu dalam men- ceqderung mengelompok se
perti yang tamp^ pada sebuah Haimonisasisemacam ini tidak lukisan.Kita menghubungkan
mungkiin tercapai. Dia merupa- aliran listrik pada kedua pelikan penolakan teihadap greget pis kita. Kita berubah menjadi kreativitas. Jika harmoni ini ter
baterai hidup.
Jav7a Pos, 11 Agustus 1996
/
94
Hidup dalam Bahaya I EEKOR kijang berkata kepada kijang lain:
1 "Aku ingin berlindung di Baitul Haram mulai sekarang.
,
Karena di hutan amat banyak binatang buas
I Pon tak ada ketenteraman lagi bagi ummat kijang. Takut pada pemburulah yang membuatku ingin
bebas.
0 betapa lama aku merindukan kedamaian."
Temannyamenyahut: "Hiduplah dalam bahaya
Jika hidup sejati yang kauinginkan. wahai temanku bijaL Seperti pedang gagah-berani lemparkah dirimu
■■ j
Atas batu keras curam, gosoklah dirimu supaya mengkildp Bahayajustru memberimu segala yang baik. Bahayalah batu gosok yang sebenamya bagi pribadimu."
Muhammad Iqbal
Puisi dua bait di atas merupakan salah satu dari puisi-puisi Iqbal yang terkodifikasikan dalatn Pesan dari Timur,yang ditcijeniahkan
Abdul Hadi W.M.darijudulasliPayam-iMashriq,yang ditulis pada 1922dalam bahasa Persia dan diterbitkan pada 1923,menyusul dua kumpulan puisi Iqbal Iain yang masyhur,Asrar-i Khudi\\9\5)dan
Rumuz-i Bekhudi (1918). Masa-masa itu memang merupakan I masa-masa subur kepenyairan Iqbal.
j
Dalam ketiga kumpulan puisi itu, kita melihat betapa besar per-1 hatian Iqbal terhadap situasi kemanusiaan di sekelilirignya. Asia,! khususnya uraat Islam,saat itu masih berada dalam cengkeraman ^ penjajahan. Dan,Eropa baru saja usai.Perang Dunia I yang disusul dengan resesi ekonomi yang hebat,yang mempengaruhidunia.Pada
waktu yang sama,gerakan-gerakan kebangsaan mulai berkembang di negeri-negeri Timur, siiatu peristiwa sejarah yang gaun<mya terekam juga dalatn karya-karya Iqbal.
^
Iqbal,. khususnya, tertarik pada masalah kian menonjolnya! unsur-unsur Faustian dalam drama kemanusiaan di sekelilingnya, suatu hal yang ikut mendorong dia menulis puisi yang dimaksmikan sebagaijawaban.terhadap Goethe,penulis tragedi Faust yang tersohor itu.
Khusus dalam puisi yang beijudul Hidup dalam Bahaya ini,Iqbal memberi^ kohsep hidup sejati. Apakah sesungguhnya hidup itu? Dal^ salah satu puisinya yang beijudul Hidup 2,Iqbal memberikan Jawaban atas pertanyaan ini. Kutanya seorang bijak,"Apakah hidup?"
Dia menjdivab, "Mengolah minuman pahitjadi manis."
'
,D^ jawab^ dalam puisi. itu bisa disimpulkan bahwa hidup
95
mempak|n su&tu proses mengubah sesuatu yang tidak enak,tid^
baik,nd^be^,udak adil,d^sebagainya yanganalog atau identik
dragm kepahitan menjadi sesuatu yang enak,baik,benar,adil dan sebaganya yang analog atau identik dengan.kemanisM. Karena todup ito suatu proses penibahan.ia tidak akan pemah diam,selalu ^" beiubah, dan seldu Dengan demikian, statis itu dinamis. identik atau an^og dengaii
; IBdupyang sejati, menurut Iqbal,sebagaimana terlukis pada bait :kedua puisi tereebut adalah hidup dalam bahaya.Jika hidup ^iati y^gfatoingini,kita harus berani dan rela melemparkan diri Idta ke atas'batu keras dan curam. Agar diri ini mengkilap (indah, kuat, kukim,^ulia, terhonnat,dan sebagainya yang identik atau analog
Tentii saj^ pen^osokan diri dengan batu gosok yang bemama b^^a itu tidak cUlakukw secara sembarangan'. Ada kiat, strategi takl^Tnetodik, dan si^kj^ang hanis diramu hingga menjadi satu penuntun dalam proses penggosokan diri.
Jika wakiikan sembar^gM,penggosokan diri dengan batu gosok yang bemama.bahaya itu identik atau analog dengan bunuh diri yang hasilnya hanyalah kematian dalam kekonyolan.
Memang, dengan memasuki kawasan penggodokan diri yang
penub bahaya bagai kawah candradimuka,daya tahan diri kita akan jsangatlmat dan kukuh. Kita akan menjadi orang yang tahan banti-
toqat,kita akan lebfli pangalaman,yang mempakan bekal yangsangat Jdenjgap gelombang ganas,binaiang buas,dan batu kaiang.
^Ddairaiiuisi duabaititu,Iqbal menyuruh kita bericaca dan belajar kepa^Idjang. Kijang, yang memang difitrahkan sebagai santapan atau biiriiM para pemburu serta makanan atau terkaman binatang buas di rimba raya, tidak semuanya mesti mati pada usia,dini. I Mereka selalu bequang mempertahankan hidup,pantang menyerah I hingga titik darah penghabisan.
: Bagaimanapun, ntuasi dan kondisi. umat kijang, kematian lajang-kijang itu tetap mengikuti garis takdir. Meski selalu dalam
bahaya,mereka tidak pemah mengeluh,apalagi berputus asa. Mere
ka selalu lincah berlari-lari di rimba raya, mencari celah-celah yang bisa menyelamatkan jiwanya dari ancaman pelum para pembum dM terkaman binatang buas. Maka, sekali lagi. kematian
kijang-kijang itu pun tetap datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sang Pencipta. Ada yang mati bayi,ada yang mati muda, ada yang mti dewasa,ada yang mati setengah tua,dan banyakjuga yang masih mampu bertahan hidup sampai usia tua.(sugfono) Jawa PosJ. 11 Agustus 1996
96
Puisi gelap sebs^ai imbangan "Jelas" dalam pengertian ini
ence). Makna itu bisa
Hanya dengan meng-
merujuk pada aspek normatif masyarakat. Bukan pada di-
ditemukan melalui proses
analisis puisi-puisi
mensi kecerdasan individu.
antar-kultiu-al.
yang terkumpul dalam antologi "Forum Puisi In
Makna bahasa dianggap kabur bila tidak bisa dicarikan rujukannyadarirealitasempirisataupun norma-norma/nilai-nilai
Kalliu'orang tidak mengerti bahasa Jawa misal nya, mampukah mema-i
sosial.
kut ini: Mumpung gede
Oleh Adi Samekto
donesia'87",Abdul Wachid Basir penyair Yogya, menyimpulkan bahwa puisi-
pembelanjaan [learning)
hami penggalan puisi beri-1
Sekalipun rujukannya dite- rembulance I mumpung mukan,tetapi makna keselu- jembar kalangane!suraka gelap-gelap. Kesimpulan ruhannya tidak relavan/tidak surak:Hore!(Darmanto Jt. ini mendukungtesis A&izal significant,makastruktur ba 1981).Atau baitini:De/jga Malha puisi-puisisayajuga hasa juga menjadi absurd. laras Sledro pathet sanga tercantum dalam ant^ogi Walau demikian, bahasa ab pertanda Gara-gara pun suitu, tetapi tidak setuju de- . surd itu, dapat mempunyai dah tiba. Oleh karena itu, ngan kesimpulan tersebut. I 'makna' oleh rekayasa Inte- semakin fanatis penyair Terutama, dalam metodo-' lektual Individu. Misalnya, terhadap simbokkedaerahloginya perlu dipertanya- Umar Yunus mampu mem- an sebagai beihasa ibu, se
puisi yangtercipta pada pe-
riode 1980-1987cenderung
kan. Jika kita juga meng-
beri makna altematif pada
makin terlokalisasi keber-
analisis puisi-puisi di luar antologi tersebut, secara objektif, mimgkin kesimpidannya akan berbeda. Jika pun kita'memaksakan'puisigelap ini menjadi persoalan,sebaliknya kita sepakat untuk membatasi,
bahasa-bahasa absurd yang dipergunakan dalam novel Durga C/mayikarya Mangun-
lakuan makna bahasanya. I
'gelap'perlu diberi catatan tertentu. Sebaliknya, kita
kata,bukan imtuk merekonstruksi makna, tetapi untuk
tidak perlu mengonotasikan 'puisi gelap' ini sebagai negatif,buruk,tidak relavan dengan semangat
merekonstruksi irama. Aki-
Padakurunwaktu 1980-an,;
semangat kedaerahan pe wijaya(1991). nyair sangat kuat, se Latar belakang ; hingga tidak heran jikaAda beberapa teori' yang puisi absurd dari konteks^: bisa dihadirkan untuk mem- ini juga semakin marak. prediksi puisi absurd: Latar belakang semacani bahwa tidak semua puisi | Pertama, penyair berori- inijuga berlalu dari latar. yang diciptakan pada pe-j entasi pada keindahan ba simbol antar agama(reli-. riode itu,gelap atau istilah i hasa. Sehingga penyusunan giusitas).
zaman, dan seterusnya, sebab, setiap jenis karya sastra sesungguhnya memiliki iungsinya sendiri dalam masyarakat.
Pengertian~gelap
batnya kata-kata .kehilangan makna. Ini tampak pada puisi-puisi Sutardji Calzoem Bachrisebelum bergelar Al-Haj, usdika ubanara, dan Ibrahim. Satah.
Kedua, penyair dalammerekonstruksi makna
Puisi gelap atau lebih dike- menggunakan simbol-simnal dengan istilah absurd bol bahasa kedaerahan,; disebabl^ struktur makna sehingga penikmat darisu-• {meaning) dan pesan {mes ku yang berbeda tidak me-
sage)dalam sustman bahasa nemukan karena ,tidak verbal yang digimakan tidak adanya kerangka referensir. utuh, baldtan tidak jelas. yang sama(Frame ofrefer
Ketiga,penyair berusaha;
menghadirkan dengan sim-' bol-simbolalam/benda me-i lalui analogi,metafora,dan^ seterusnya. Makna yangi
bersembunyi harus dicari | melalui pencairan strukturalisme, semiotik, dan res-
pirasi. Makna yang sebenamya hanya diketahui' oleh penyaimya sendiri.Penikinatan bisa diperoleh secara maksimal bila didu-.
kung pengalaman batin. yang kuat.Toh,kehadiran-nya tetap dibutuhkan. • Penulis adalah pemerhati masalah sastra
Fisnis Indonesia, 11 Agustus 1996
-
97
Sastret dctn Palitik (^2
Hctbis)
Kita tidak mewujudkan proyekbulkan kejang-ke- proyek kita. Kita tidak membenjang pada ritme tuk maupun mempeihalus veiba. wacana hingga kita Tapi apa yang kita tulis ba-rangkali tfdak mampu itien- ak^ Ivrsifai otentik dan unik.
I LIRAN ini menim-
jelask^'det^-detak perubahan, keterkejutan-keterkejutan itu.Secaratiba-tibakita Dalam esai ini .saya tidak akan metangkah maju ke dalam ruang membicarai.an .contoh-contoh danwai^Kitabersatudaiiarahdan sastra yang terkenal yang .sering sudiit pandang yang beibeda. disebui sebagai sastra yang terliI^watkontradiksi-kontradiksi,
bat(/«litierature engagee).Yang
penqiikifan-pemikiran dan pera-
akan dibicarakan di sini adalah
saai]i;periasaan yang saling meng- penemuan sastrai yang harus hancurkan,kita kembalijnencari diciptakan oleh penyair kontem-
sebu8b'tiui^yaiQg:aedikit'da^
poreri i yakni vpenemuaii-'sastra
unjyjc
yang.i>^g. berafc^'pada Xfadisi
Iim;bila
sebent^ saja :)cita menunggu di yang swgat kuat untuk nieroinsan^ dalani episentrum dan ge- bakunsur-unsurtradisional.Kini jdlak politik, klta-akan jatuh kita tabu bahwa ada jurang poli mepdadak di atas sebuah buku, tik yang menghanyutkan bila kita sebuah.suasana yang memenuhi tidak tahu pusaran yang akan jalan pikiran dan perasaan-.kita memberi peluang agar kita dapat it^ntang komunikasi yang kebe- mengalirkan air melalui upayatulan tejadi lewat tatapan. Saat upaya,juga membiarkan diri kita iltul^ kontemplasi menerangi mabuk,seperti dulu,lewatide-ide 'kita.Kita memasuki,sedalam-da- utopis tentang masa depan kela^ya, sebuah niisteri: seperti manusiaan yang cerah. sesuatu m^adunia yang terbentuk pada ywg akan merintangi kita untuk diri-kita. Itulah saat yang paling tidak ikut ambil bagian. Keiku'tagiing dari kecerahan spiritual. sertaan ini juga bisa bertibah Tapi ketika kemudian kehidupan menjadi partisipasi dalam yang membingungkan kembali kesalahan-kesalahan baru. Tamhadir,menyeret kita berputar-pu-• paknya,rasa sakit yang luar biasa tar, kita kehilangan titik tumpu bisa menghasilkan sebuah sastra dan kacau, kita diceraiberaikan yang berbeda. Monolitisme khas oieh gejolak politik, kekhawati- yang dulu melibatkan diri, kini ran diri, larangan manusia dan telah hancur.Kita tel^ kehilang elan-elan pebcipta; mereka mela- an kekuatan.Tapi di sisi lain kita ju ke empat arah menembus memperoleh kedalaman yang tak cakrawaladan mengasingkan diri; terduga. Dalam sastra baru ada dari kehidupan. interpenetrasi nilairnilai yang Bagai burung elang, politik tidak dapat membauripenolakan sekaligus menguasai kehidupan dan penerimaan, skeptisme dan kita. j^ta merasakan akibatnya kaidah,parodi dan serius,absurd dan- kekuatan hidup sesaat. dan realis,-simplisitas dan komSead^ya kita berhasil menyam- pleksitas, aktual dan khayalan, paikah hal itu lewatsebuah karya, khayalan dan doa, kongkrit- dan kaiyaitu akanhidup.Namun,dia abstrak,rasa bersalah atassejarah tidak'jboleh memberikan kesan dan piirifikasi.Struktur ini betulyang kieliru. Pajak berlumuran betul bersifat kontradiktif.Sastra dar^: Kita tak banyak menulis. ini tercipta berdasarkan kaidah
kan kericuhan di antara kita. modifikasi dan mengganti seluTeman-teman masa kecil saling ruh instrumen yang ada dalam bertengkar dan mereka menjadi gaya sastra kita. Secara sekilas
musuh kehidupan.Lakukan den gan tangkas! Tapi di mana dia
sintesis kesusastraan raoderen terkesan memberi kebebasan tan-
lain, yang berbeda dari hukum melepaskan diri dari kesadaran pa batas lewat cara-cara berekkebenaran. Dia tertiimpii di antara kita? Saat-saat insomnia, kita spresi. Kebebasan ini sangat pengoncangan-goncangankeputusasaan tumpahkan segalanya ke dalam ting untuk berkreasi dan mengabuku harian yang tergeletak di tur sistem semantis baru, lewat untuk lari dari kecurangan. Politik mengeringkan kekuatan- bawah bantai. Puisi mampu me- gambar-gambar dan intonasi-in-, kekuaian dan melemahkan se- ngusir kegelapan dari jiwa kita. tonasi, untuk melirik dunia yang mangatkUa. Kitabisaierpero.sok Dia tidak berkembang dalam ru- kontrauiopis. Kebebasan mesangat daJam dan menjadi muak. ang kebencian. Jika puisi tidak ngandung resiko prosaisme. ke
Tapi kiia masih memiliki jalan menghadirkan kasih sayang, tika irama berganri menjadi gelokeluar sebagai penyelamat: ke- sikap pemaaf, pengertian dan ra ombak yang melawan kucub beradaan kita iewat verba. Lewat
penyesalan. maka dia bukanlah yang satu atau kutub yang Iain.
jalan keloar itukiia kembali men- puisi. Antara .keduii unsur ituj. cipta dengan semangat seperti politik dan sastra, puisi menunsedia kala. Apapun resikdnya. jang terciptanya musik yang Ambisi-ambisi politik sesung- mengisi siang-malam kita. Musik guhnya iebih berbahaya Jika di- yangpenuhdisonansi. Inibukan sampaikan lewat kata-kata. Poli masalah penghormatan! Dan petik punya kekuatari untuk me- nolakan terhadap dunia lainnya nembak syaraf vital, dengan merupakan irama kehidupan menggunakan seiijata, senjata penyair. Ketika kita menulis,du abu-abu lewat pantulan metalik, nia tak lagi menawarkan persasenjata yang patetis yang meng- habatan. Karena semuanya teiah hantui dan meniinbulkan ketidak- menjadi puisi apolitik. Keheninjujuran pada diri kita. Sebuah gan rusak karena gema berita prinsip kemanu.siaan yang dapat politik. Dalam ketakutan. kita menyelamatkan kita dari pe- dikotori oleh politik. Kita melurangkap serigala, bila kita tidak pakan "sikap cuci tanganmu" menyelamatkan diri. Juga bila yang masih kotor. Yang kita anut kita lemah, kita tidak dibiarkan
Jika kita:hanya'berpegang pada salah satu kutub; kutub politik,
atau kutub sastra eLsperimeniat.! maka kita kehilangan irama se-.
bagai pencipta kehidupan. Dan! darah mengucur keluar dari puisi; kita: dia menentang deklarasi atau j
karya-karya yang kering dan taki memberikan makna pada realitas. Ulysse tidak mau menutup te-
linga terhadap seruan pembawai
sial; sebaliknya dia memerintah-| kan para pengikuthya untuk' mengikat si pembawa sial padai tiang kapal agar mereka bisai
mendengarkan suara sang peni-j pu dan menembus jurang pemi--
adalah prinsip "Takadajaminan sah tanpa harus. kehilangan tu-j
mencuri sesuka hati. Bila kita buat kita untuk tidak terlibat den
juan. Semua mitos ini memberi;
kita kebebasan melakukan inter- ^ selalu terkungkung. Inilah gan urusan politik." satu-satunya semangat krta. Pengambilan sikap tidak mem- prelasi. Kita melihat cirra aktual! Karenanya kita diaiiri kehanga- pertahankan diri jelas mengikat seorang penyair lewaiUlysse.Se
tan pikiran secara alamiah, semua pihak seperti waktu kita bagai seorang yang bijak dan' kesedihan dan humor.Berkatdia, melawan fasisme. Kita teiah tegar. Ulysse yang ditambatkan'kita tidak kehilangan dimensi membuat pilihan, menodai atau pada tiang kapal, dibiarkan mekemanusiaan kita. Ini semua be- menghargai kehidupan. Kini rana oleh keinginan sucirtya dan rada dalam segitiga perubahan yang hampir setiap pagi. saat tetjaga, harmoni yang tertatih-iatih. Se terbencukdari unsur-iinsur kemanu
kita perlu menyesuaikan kemba
orang Ulysse tidak menutup te-
siaan yang uni versaldan proses pen- li posisi kita dengan perubahan linganya dari sirene politik yang ciptaan yang pada status kepenyair- politik. melakukan cek ulang menakutkan.Dia terus mengarungi an kitayang selalu mengalami krisis. untuk mempeneguh dasar moral samudera yang penuh rintangan. Politik merupakan permainan agw mampu melawan hasutan, yang kotor dan tak berperike- profokasi dan gosip.
*** Biaga Dimitrova penyair Bulgaria. Diterjemahkan
manusiaan. Sebab dia tidak co-
cok buat kita. Dia rnenjadikan seseorang keras hati. menimbul-
Di samping iru kita perlu me-
Jawa ?os, T8 Agustus 1996
Nasrullah 0. Sana
Petuah Gibran bercerita di dalam Sang Musafir, terbitan
Pustaka Jaya, 1994, tentang raja yang bijak rendah hati.Suatu hari rojo ini didemo
'
Tokyatnya. Tetapi sang raja tetap kalem menghadapi mereka. Hal ini TTiembuat rak-
"^°^n^awanku, yang tak akan men-
i
■ "^•ty,j|||jH I :. I. :
j
ngan ini kuserahkan mahkota dan tongkat 'i kerajaanku. Aku akan segera menjadi sa-
lah seorang di antara kamu," katanya lagi.
i .. •
Rakyat dtam. Suasana geinuruh men-
j dad^ bembah senyap.Alam penuh pesona ketulusan yang memancar dari jtiaa bagiTida. Kini, kata satig raja, rakyatlah yang menjadi raja. Baginda siap bekerja keras di ladang anggurseperti orang lain agarhidup menjadi lebih enak bagi semua kalangan. Terxis terang rakyat menyatakan.kekaguman mereka. Tak di-
sangka, begitu mudah raja menyerahkan mahkota dan tongkat kerajaan. Aneh, kini baginda bekerja seperti mereka di ladang. Aneh sekali.
Tetapi tanpa raja, keadaan tetap muram. Kabut kekecewaan
tetap menggantung di atas negeri itu. Keadaan kacau lagi. Rakyat gemuruh. Mereka mencari raja lagi. Kali ini urusannya jelas: raia dinaikkan tahta kembali.
Perintahlah kami dengan kekuasaan dan keadilan," teriak mereka. Baginda pun berkuasa lagi. Keadaan memang bcrubah ■ Hawa fceodiZan berhembus ke seluruh pelosok negeri. Tiap ada penpcduan rakyat bahwa aparat kerajaan menyimpana, baginda bertindak tegas.
.
Dan adit. Ukuran keadilan ditentukan atas dasar berapa kadar
kejujuran dan pemihakan kepada rakyat. Tiap penyimpangan diluruskan. Para punggawa yang korup dilepas jabatannya. Rakyat sungguh berdaulat, suara mereka didengar. Mereka puas. Tapi suatu hari rakyat gemuruh lagi di bawah menara istana. Mereka menyebut-nyebut bagijida.
Dengan anggun baginda muncul di depan mereka, "Apa lagi kehend/pc kalian?" kata baginda. "Tahtaku ingin kalian cabut lagi?" Tidak.Bukan itu,"teriak mereka.Suara gemuruh menggema ke langit. Engkaulah raja kami. Engkau telah membersihkan negeri kita dari ular-ular berbisa, dan dari serigala. Maka kami meng-
100
hadapmu buat menghadiahkan lagu terima kasih. Mahkotamu mulia. Tongkatmu agung," teriak rakyat dalam nada stika cita.
• "Bukan. Bukan. Engkau sekalianlah raja sejati. Kita sekarang maju. Dari itu tervs terang hasil jerih payah kalian. Aku cuma sa-
rana bagi cita-citamu sekalian. Aku cuma lantaran,"kata Baginda. "Hidup raja!" teriak mereka serempak. Baginda masuk. Rakyat bubar. Masing-masing merasa meme-
gang mahkota di tangan kiri, dan tongkat di tangan kanan. Tapi mahkota dan tongkat yang sebenamya ada di tangan raja. BACAIMANAPUN dunia bukan sorga. Dan tak mungkin diubah
menjadisorga. Dunia adalah dunia.Dan di dunia,tiap dua orangatau lebih bertemu, langsung lahir kepentingan dan pamrih-pamrih. Kepentingan dan pamrih-pamrih tak otomatisjelek. Tapi bila upaya meraih atau mewujudkan kepentingan dan pamrih-pamrih tadi orang yang satu terpaksa berbenturan dengan orang lain, kelompok yang satu dominan atas kelompok lain, ketegangan pun muncuL Ketegangan adalah bunga-bunga mekar, yang menyemarakkan stutsana. Ketegangan mungkin hiasan di wajah politik yang tengah| kita bangun. Ini impian soya.
Impian berikutnya, kita mesti bisa bersitegang dengan semangat cinta. Soalnya, tiap diri di antara kita mungkin perlu —malah wajib — meneropong diri kembali, adakah kita memang benar telah
bersikap mulia, dan benarkah orang-orang lain berseberangan de ngan kemuliaan kita.
Dengan begini ketegangan demi ketegangan akan dengan sendirinya surut. Kemuliaan kita yang memancar dari kekuasaan yang mahaagung akan bertemu, dan kawin matvin dengan kemvlidn orang lain. Kedamaian pun kemudian muncul. Dan kedamaian itulah "raja" kita.
'Gagasan ini mungkin sama simplistisnya dengan moral cerita Kahlil Gibran di atas. Wama moral hadir disini dengan olesan kuas tebal dan menyolok.
Orang—terutama aktor ulung didunia politik, yang terbiasa me-
menuhi papan catur politik dengan olesan kekerdsan dan aneka] tipu daya—boleh tak setuju dengan gagasan berwama moral Tapi ■
soya ingin lebih dulu minta bukti, kekerasan macam apa yang —i dalam sejarah—pemah membawa rasa tenteram, dan makmur ba- • gi alam semesta?
Pada orang yang merasa ahli teori, ahli filsafat, yang getol mengecam pendekatan moral, di sini, dan dalam saat seperti ini pula, diminta membuktikan di bagian mana keunggulan — hipotetis' maupuvc hal-hal praktisnya — pendekatan, praktis, struktural duniawi, di atas paradigma moral. Moral, kita tahu, memang tak bisa bekerja sendiri. la sama beroperasi di wilayah "penyadaran".la tak bisa berbuat. Tapi saat ini, moral itulah yang kita perlukan. Kita perlu kembali ke soal-soatsepele:ke dongeng, ke cerita. atau puisi, macam Gibran itU.*** Mohamad Sobary
Kompas, 13 Agustus 1996
Afrizal M^a,^tor. ICorefciAplj-
101
Tapi pdukis yang tumbuh di JIKA sastra adalah kohstxukYogya dan Bali ini tidak pemah si, puisi-puisi Wicinta menunkpntrak mati dengan hanya satu •jukkan kecenderungan dekon-
'm^um. Dia mendayagunakan
hagia bermain dalam semesta rupa. Jika penyair bagi seorang
Made Wiantxi(%979-
,semesta kata sebebas dan seba-
Membakar AlnjLaji Es (Kumpulan Pyisi
3995J (Yayasi^
Bent^g Biidaya, C^takan Pertama,
1996)405 kalian.
KONON sastra jadalah fil-
safat yang meni(!|ap,pikiran atau sublipu^ estetik
pesastra tentangpianusia atau
semesta dalam bahal^lyang si-
j)^astra. unggul adalah saksi poistiwa, "peristiwa" dalam puisi-puisiini adalah serangkaian p^hatian apa adanya terhadap riak-riak kedl:
struksi: imeg-unegJ^/kesimpulanmu juga kesimpularikufraba'
raba boleh, lupakan jangan/ga' gak petak bemasib malangl ■awan di langit mulai meraba/
asuhan anak yatim piatu/ki-
lasan kawat sedunia/Bhatara
Durga menggoyang pcmtatfper-
setanjermrdcu p^i bersprak/
^"Bergedd muncul di hadapan remas-remaslah perut/cukuran
idta/tertawa sambil menolehf pendekku/diduga memakan busakmg iri hatinya/merk-merk ahsawo/korek apimembakar ledicopoti/paduan suara merun-
dng/mendnmgkuk Tnosa/(him. 74).
Siapakah
mari.esl (Puisi 24 Agitstus 1979,
sepanjang him. 7).
bergedel? Judul
Jika konstrtiksi adalah kese-
danmakna,puisi-puisi fatnya lebih afd^ ^Qiukan ba- puisiiniBrunei,24 Maret1981, pakatan hasa ilmiah atau|pei|]^etahuan Mengantar Surat di KBRI, Bel- Wianta menimjukkankecende dengan rumus ketatlLDari sana gia. Apakah beigedel adalah rungan "menolak kesepakatdan "mengubur makna". sastra "dituruiikan'l^tingkat ;gambaran Wianta tentang staf an" Yang direkam adalah lompatan perdebatan yaing'.^Mr^blema KBRI yang lembek? sekaligus kontdstual^ Dalam .Asosiasi-dan disosiasi itulah imaji, yang. tak menuliki sambungan peristiwa dan menolak kesatuan makna: aku jadi gila
rangka .membiim rkqbenaran lyangmena^ dalam kumpulian
sastra" itulah para jj^laku dan 300 lebih puisi ini, yang ditulis
kaiya sastra beisit^^ dalam
terus-menerus dalam kunm dan
gua masing-ma^g(sastra uni- kegilaan yang mengagumkan;
versal-kontekstiial, 1 aalstra pu-
16 tahun.Selama itu dari hari ke
sat-pedalaman, sastra nasio-
karena -keterbatasan/
men-
jadikan manusia yang utuh ju ga sukar/bertubi-tubi dan bersorak-sorak dibuatnga/berkat
haxi,selain melukis Wianta menal-daerah, sastria kknan-kui, mang.tak'hmti menulis di atas keadaanku yang begini/kumpulan-kumpulan buah .tHbir
dan seterusnya). Namun, aga- apa saja dan di mana saja; karknya sastra atau pui^-pipsi da cis kereta, bon rumah makan, lam kumpulan ini Qxaling tebal •kertas tisu toilet, buku tulis yang pemah terbit) akan lebih anak-anak, pokoknya apa saja. mudah dipahami Halam omonAktivitas bertahim-t^un segan yang pemah ^utarakan se- perti ini adalah puisi tersendiri:
orang pesastra garida dq)an, manusia yang terus bekejaran "Setiap hidimg adalah penulis dengan diii dan bayang-bayangnya sendiri yang tak per-
sastra."
Made Wianta (47) sdama ini nah dikenalnya, sepamang hi-
lebih dikenal seba]^ pelukis.« dupnya. ^
berjejer di musim kemarau/ sampai habis petualangannya/ makanya bersabar dulu demi
ikatan batin/menjelma menjadi sertifikat tanah/ (Puisi Bali Beach Hotel, 31 Agustus 1981, him. 85).
Salah satu puisi Wianta (mvmgkin satu-satunya) dengan deskripsi obyektif adalah t^-
102
tang sahabatnya sendiri: Umbu nya.../cendekiawan,
mvbalig,
tukang gosok wc, tukang sulap, sama meja/nyamuk pun berte- tukang ■ pembawa peradaban Landu/aku terkesan kau ber-
man denganmu/sayang bajumu berkumpuLjmaria, maria, mariaaaaaaaa: kau bangkit lagi mu/biarkan rambutmu meman- bercerita tentang permainan bojang/orang b&rkampanye keber- nekamVL../Gandhi apakah kausihan/hanya lewat di mukamu/ akan mengusap-usap air matarahasia tentunya pada dinmu/ mu jika telah mengermgl" (29 mvka pucat/wama kulit putih Januari 1994,him. 254). kekuningan menjelaskanmu/ aku ingot kamu/ Tuhan memABSUHOITAS seakan tak bicaroLkan manusia itu baiklma- peraah usai dimengerti; "kanusia menganalisa Tuhan itu ga- dangkala kita mencoba menerwat.{Suratuntuk Landu,12 No jemahkan sesuatu yang sudah yang serat-serat/mewakili asal-
«««
vember 1979, hlnL 14). ada dan mttbasir" (Setelah daKekayaan dan kekuatan ima- tang dari Kuburan, 12 April ji dalam puisi-puisi ini sekaya 1994,him. 274). peristiwa atau benda-benda Pada akhimya, kesepakatan
yang niengalir di hadapan mata — setidaknya dalam sastra — batin dan mata waktu penyair. memang tidak penting. Sayangnjra logLka aturan hidup
Wianta membiarkan dunia in-
terpretasinya ■jebol, dan menghadapi serbuan fakta dunia, ia nyaris menjadi bulan-bulanan obyek. Tanpa mengkonstruksikannya ke dalam dunia makna (harafiah maupun simbolik),
bersama yang dibuat berda-
sarican kesepakatan pun sering dikhianati, dan bahasa yang' dimuliakan oleh parapesastra imtuk mengungkapkan real!-' tas yang berbagai ini digunamaka absurditas benda-benda kan para petinggi'imtuk mengmaupun peristiwa sepenuhnya ingkari realitas... Kalau begitu, saling tindih:"mandi uap, man- biarkan puisi bicara apa sadi air, mandi air mani yang tak ja...*** (Hendro Wfyanto, praktisi dan terhitung banyaknya/ memberi aba-aba akan neraca apa ada- pengamat seni rupa)
Kompas, 18 Agustusr 1996
103
PuisI Merah Putih: Bila Rakyat Bisu Itu Kuburan Bila rakyat bisa ita kuburan/lalu apa gunanya membma ketenangan knbur^ila ketenangan ha^ berarti kemacs 6taii peredaran darah. DemOdan cuplikan puisi beijiidul
melimpah-limpahyhflhlcnn ftratig asing banyak yang mencari keija
Begitulah aku berkisah di
arwah • '' para Mastodon dan |B|a](;TOg Condor yang dibacakan oleh WS depan ReiwiaSBurt^ ini tampil pada nmtan ke-10setelah pahlawanAengaja akn mmierap-
Las^i Fardanj Sjakarton yang mexnbacakan dua puisi beijudnl Hari HaniAmatlah Sun;*!dan PrckiamasL
kan security approach di hadsh pan para pahlawan/biarkan
mer^sa tetap atnnn tenteram di f .t.■ l 1:4 ■ sana/hku takih^ membuGaya dan voldilllt^uira masih cakan' Presiden "Penyair alam at mereka gelisah dan bangun garang, walaupun lai^ ia tiHaif Indonesia ini adalah Di Depan dari mirahat niereka/bisa jadi keluar rumah, j mandgri-
', ta sakit Ratusab pyngunjung isinya penudi sindiran dan ■anaktni yang memadati jPlatza Chairil kocak, tak ayal Tardji memper- nanti beli edisi bam buku dan harganya mahal Anwar,TUman MedaQMerdeka,. oleh tepuk tangan dan tawa .sejarah pula.
&lakam Para.Pahlawan.
Monas,Jakpusj
malam penonton.
(158)yang lalu spont^beitepuk tangan menggemurjuli, Begitu
Begim isinya-
Suatu hari di makam para
Yang bukan penyair tapi
bergaya
kocak
adalah
turun panggung Ke^a Panitia pahlawan/aku disapa para Mense'sheg Moerdiono yang membacakan sejak kaiya Tardji "Malam Puisi Merah Putih",
Syaukat BanjaraUsari yang dudiik di barisan depan s^era memberi selamat ke|Rendra. B^tu pula pmQrair.la^ sehingga ketika Rendra mah puiang bersama istorinj^ Zuraida,
arM'ahAnereka bertanya tentang berjudui Tanah Air Mata. keadaan sekarang/aku bilang Momrdiono yang acap tampil di pada mereka/sejak mereka pergelar^ musik pop, dangdut tinggalkah/segalanya semakin d^ jazz ini justii berfaarap agar baik dan bagusbagus ^aflalan dirinya bisa sedikit ajaib maintp raya semakin mekarAumbuh itu. 'T^-ena di depan TV .saya
berlapis-lapis/dan masuk ke suka bicara gagap,ngantuk iagi," seluruh pedalaman dan listrik selorohnya disambut tawa penMaklum, karena k^ehatankesemua desa gunjiing nya,Rendra hams piilang istira- merambat Para penduduknya selalu Yang benar-benar penyair hat riunah. Padahal, Rendra tersenyumAvajah mereka penuh ajaib adalah Salehudin A1 masih ingin duduk terus cahaya/kita memang. suatu Ayubi dari Kalimantan, satd-satmendei^arkan acara pembaia tertahan di plaza.
bangsa yang penuh caan piiisi sampM selesai. Toh, tersenyumAanah air kita tanah unya pembaca puisi termuda, kai-ena masih berusia 13 tahun. walaupun cuma satu puisi yang pusaka/semakin selalu dipuja- la membacakan puisi kaiya Ny. dibacakan, tapi Rendra masih puja bangsa/seluruh dunia tetap memikat dan kehadiran- memuji-muji kita/dalam mennya ditunggu-tunigu. ciptakan dan membina keseTak kalah memikat adalah jahteraan, ketenteraman, penyair Sutardji Calzoum kemakmuran,keadilan dan hak
Bachri yang dikatakan pembawa acara Chaerul Umam
Renyda Ritonga berjudui ketika Melati Tidak Lagi dironce
disanggulmu Yang Anggun. Puisi ini sengaja ditulis Ny Renyda ketika mendengar beriasasi manusia. ta meninggalnya Ibu Negara, Ny Tak ada lagi kemiskinanAiara "Hen Soeharto. Dan diniflh yang pejabatrendahhati/s^ua raky tidak membawa buku, tapi
sebagai "orang tua aj^"."Saya bukanlah orang tua ajaib. Saya at sudah jadi konglomerat/tak orang biasa s^aL IPapijhidup di ada penindasan/tak ada kezali- berdeklamasL Salehudin benar-
n^eri yang ajaib," ujar Tanjji manAemua hidtq)Hniam seman- benar hafal di luar k^ala ^ambut tepuk nii^jpengun- gat persaudaraan/tak ada pen- barisw puisi yang cukup panjung. Judul puisi j^ang.diba gangguran/lapangan kerja j^ itu dan menjelang a^ir, dia benar-benar meneteskan air
104
mata.
Mayjen TNI Sutiyoso, Wagub
Penyair yaog juga mubalig H DKI Jakarta RM Museno, Mustofa Bisri daii Rembang tak Mooiyati Soedibyp, Hanm A1 mail kalah membacakan dua
puisi:teipendek dan teipanjang di dunia. Yang terpendek berjudul Negeriku (isinya: Negeriku Telah Menguning yang membuat seluruh pengunjung gerrr dan tepi&tangan;dan puisi sepanjang 770 kata beijudul Doa Seniman Di Hari Kemerdekaan.
i
Rasyid, Leon Agusta, Syaukat
Banjaransari, HS Djurtatap, Slamet Sukimanto, Deddy Mizwar, Idrus Pinpin (dari' Riau), Hj Lia Aminuddin(pengusaha bunga Imring dan para normal), Diah Hadaning dan seabreg tokoh masyarakat lainnya.
Acara ini memang sepantas-
Acara pembacaan Puisi! nya digelar setiap tahun, tapi: Merah Putih yang sudah! periu dipikirkan tahun depan,; beiiangsung empat kali di Plazaj mungldn tempatnya perlu dipin-1 Chairil Anwar ini dibuka olehj dah, misalnya ke HM atau di: Gubemur DKI Jakarta, Suijadil tempat lain. Karena banyak Soedirdja yang sekaligus mem-' pengunjung(termasuk peserta) baca puisi kaiya Taufiq Ismail nyasar. dan bihgung mencari beijudul FataMUah. Berturut- tempat yang bemama Plaza turut kemudian, tampil Chairil Anwar di Alonals. Mendikbud
Wardiman
Djojonegoro. Pangdam Jaya
Maklum,karena,jSlon^ tenga^ dipugarbesar-be^rahJ dt)
iJEayakarta, 19 Agustus 1996
105
ivimliar Bebas Nyorrtan Tusthi E
; . Sejak:^joIak politik di tanah air kita 'mengen^iapa yang'dihiamai niinibar
[ati^pak^.Penting untuk ;dikajii|n|^ga^puisi yang sering dihuJat
paling ter-
sehingga tidak p^t disebut puisi. .
' Keinungkinan lain wacaiia itu ifiemang sebuah puisi yahg bermuataii ide, sesuai
'pencHl^igitu^ipi^ya ^bagai ^at retook^"|»li^ yangp^^^
bahy^
mengatakan, puisi tak akan lahir dari
kemarahan. Maka kehadir^ puisi di teng^ mimbar bebas bisa diperdebatakari. Mungkiri saja mereka meneriakkan sebuah ide dengan nama puisi;
Hd inijel^suatu tin- ■ ^ . den|an tujuan sebiiah mimbar.bebas.
dak^jlK^oks.Tetapi.puia itasendiri'
memwj^mengahdimg ; parad
j; D^to^ksiyangjce^
Sebagaimana kpdrat dunia seni yan^
selalu mehgandung pencarian terus-
menerus dalam arus regenemsi, pui.si
.
pun mengalami Hal ini. Rendra adalah
Im^or pjiiisi amat sulit ditebak.Tetapi dari kondisinya itu memancar daya
pik^ dan idaya gugah.Maka^bagai .. mediajpuisi punya peluang untuk
Peranansastra
menyijidir, .
Keluga^ denot^padaprosa.yang " . ' —dalamliaHnipoisi— .
langsiipg,dapat men^antira sasaran
punmendapatlegitimasL
secai^isadcasds,tidak terdapat pada puisi. ^ifdtkohptatifpuisi dapat melenniric^ hdi^an kiitik, betapa pun
Peranansastra yang selama ini
Ol^gpun percaya, daya evokasi
leliilimerypalianretoriliB budaya
ikera^ya. ■C-
•pliisi teipo^pnsi menggugah dan.menyeret pepdengar/pemirsa bertindak
s^uatu, piling sedikit menyalakan kesad^nya sebagai dasar berbuat sesuatja. t>aya evokasi puisi punya
diftrom formal, meiyadi
jienyat3anlap3ny3[i.0isinij[iga
,potensi;b0^untuk dieksploatasi dalam ^ pmsdjwa pevh^canaan puisi. Dari sudut
tampabdenganjelassastra [puisi] ini pu^id^ah altematif utama menjadi , j * r SBbagaicermiflraasyarahat media!%buahinintb .. Sif^t ihonplog pada puisi ju^^'pas*' *
untuk mmyampaikan gugatan dimana "
objetoya .dUsmnark^, baik secant ver
bal m^iiinlewatmetafdrdan simbol. dengjahsitiiaa tiuhrendah. Goenavt^,.
''Mohjamad m^ywgsikah«k»
;^si|dari!ii»tuasi distraksi. Dehgan ^a
lain dm tersirat Sapardi Djoko Damono
dengan ialita menggamiiarban pengalaman, cita-cita. ide dan aspirasi masgarabat. " . Tiiisijneijjailibagian iariJiehidupannyata.. -
• 5-,
'
,
106
penyair paling terang-terangan dalam berurusan dengan dunia-dalam dan proses pencarian ini. Dalam Empat alam rasa, tetapijuga wacana yang Kumpulan Sajak ia adalah seorang punya potensi sosi^ Buac sementara penyair Idialwat,yang halus dan terganpuisi mimbar bebas,seperti puisi pamlung pada alam; Pada Porret fletnya Rendra, masih berada dalam Pentbangunan dalam Puisi dan sesuposisi kontrovei^.Tetapi peijalanan dahnya ia lelah menjadi seorang orator- sejarah akan memutuskan,apakah puitik yang semakin kerap 'korya itu puisi atau bukan. Yangjelas menampilkan puisinya dr berbagai fendmena kehadiran puisi di mimbar mimbar. Posisi puisi pun menjadi ganda bebas semakin marak. yaitu puisi dan teks orasi. Di mimbar bebas,dimana puisi kerap Revolusi puisi memang telah leijadi. ditampilkan, menjadi pusat.sosialisasi Mungkin hal ini kita rasakan sebagai puisi. Puisi mendapatkan jalan terbuka untuk meninggalk^ dunia terpencilnya., tonjokan. Persoalannya kita belum Di mimbar bebas puisi menjai^ meninggalkan secara tuntas konvensi dan wawasan estetika puisi klasik kita publiknya ke selunih lapi.san. E^iisi yang bercirikan lirik-romantik. didengarkan oleh masyarakat dan men Titik awal revolusi puisi teijadi ketika jadi milik masyarakat. persentuhan antara puisi dan prosa tak Peranan sastra—dalam hal ini puisi j pun mendapat legitimasi. Peranan j bisa dihindarii Keinginan bemarasi sastra yang selama ini lebih merupakan i dalam diri penyair dengan ekspresi retorika budaya di forum format, men tetap pada puisi telah mengeluarkan jadi kenyataan lapangan. Di sinijuga puisi dari Jebakan lirik yang sebelum# tampak dengan jelas sa.stra(puisi)seba nya merupakan genre paling dominan gai cermin masyarakat dengan fakta dan menduniai menggambarkan pengalaman,cita-cita, Matilda Bailey dan Lalla Walker ide d^'aspirasi masyarakat Puisi men dalani bukunya Our English Language SiraightAhead membandingkan^buah jadi bagian dari kehidupan nyata. . Pada penampilannya di mimbar wacana prosa dengan wacana puisi bebas penyair menjadi sosok yang komuntuk ide yang sama. Perbandingan ini plit Kepenyairan menjadi luluh dw sa mengisyaratkan unsur prosa telah ting melengkapi dengan peranan irianumemasuki wilayah puisi. Ia pun meng-
■ -
ungkapkan adanya Poeihs.10 Think
sia sebagai malchluk sosial.
About(puisi yang mengungkapkan sesuatu). Puisi telah meninggalkan mantel liriknya dan ikut bergerak bebas sebagai wacana mimbar bersama prosa. Penggantian wacana prosa dengan wacana puisi semakin kerap teijadi
Keteibelahan tak akan teijadi karena ketika penyair berbicara di mimbar bebas ia telah tampil sinkron antara kepenyairan dan kemanusiaannya. Pada akhimya fenomena puisi di
dalam letorika di mimbar bebas. Hal ini
punya arti sejarah, baik dari sudut literer maupun sosial. Dari sudut literer hal ini memfKttegas
keanekaragaman genre puisi. Puisi tak hanya wadah liris para penyair yang
mimbar bebas patut dihargai sebagai titik awal yang jelas memasyarakatnya kaiya sastra. Ini sebuah pertanda baik dalam sejarah sastra Indonesia modem, yang kerap dimding terpencil. ■ penulis adalah penierhad sastra. Tinggal di Amlapura, Bali
Republik^ 24 Agustus 1996
107
' Sl^AK dasa waisa 80-an, penerbitan antologipuisi^ Indone* sia(baik di Jakuta inaujpun daerr
Oleh Iman Budhi Santosd
ah) benar-benar Itelah'-meledak.
, ini,mener-; Ibarat jamur;.yiak^''tumbuh di' , musim 'hujanr Ratui^'.^hyair ■bitkankimpulan piiisi relatiflebib niulai ^eneraisi Sitor Si^umorang mudah .dibuding tjihim 70-an. hingga mereka ywgiebsis medio Apalagi dehgan oukungan dana,90-'an,rata-rata fflni'Sudab memi- sarana.'serta teknologi cetak yang
liki kumpulan pui^ pjtibadl; mini- seniakin canggih. Maka tidaklah .men^erankan jika-tahun lalu thkemeiddtaan rampai
{(dalamaanjgka'^ tab diterbiCk^ olleh^oerbit ter- RI) telah diteibitkan antologi puisi tentu,atati model^a^a Enta^ .dan<jukis^;kaTya seniman In^cetak menjadi hu^.^^glayak jdonesia.dalain emsi lux. Lengkap
inal satu.Eelum
{'ual dan dipasari^ ke'berbagai
ileng^.sambutan dan tanda tan-
iota, ataii cukup diperbanrakla-
Skomunikatif. Tanpabarus kehilanrgan'estetaka, pmtik,bsbasa-intuitif, maunun kaidah kepiiisian
lainnya. Aaa 'usaba penjemiban. Mepiadikan pviisi itu transparan
(tidak tmlampauprisnmtik).
- Mengenai faktor "perlu" (men-
idUcan puisi perlu
brang
-£un), darat dimulai dengm m^^-
ek^br fakta, data, infonnasi,'mportaBe,yang bersvunber dari sematanr-penelitian;'Ol»ervasi, in-
IvestigasL teibadap lin^nmgamJe-
.lasnya, dakm membedahmbmen Ipuitik, sedikitbanyak menggunadohe^'hariis meiyadil^rang meHanya saja,apak^antolt^-an- wah'untuk dipersandingkan den- kan unsur jumalisme. Ada tenu^ tologi tersebut mra berha^mentopik, pariwisata, setting, ruahg ensiklopedi.serta bulm-buku jadi fenoinena Ku!^iui$?ll)ibicara- gan tebal hard cover -yang tertata rapi ■Kan kritisVdik^ ma^yaiaka pada rak jati di kamar baca para rasakan perbmya oleh pembaca guru^ tin^ dibada'peminat sas- kcndomemt maupim menteri ? sesi^^^rtangkap danmterpie.lara'''8^ra ttidak, Iadakah isebyi^aw'jjmji "puisi^ di isv^^uuiijtk^rMgpenyair "ten"
wat foto v<^py uh^- kafangan
Dapat dyangkau,- iiniS^ll; di-
^amnra sempit^l^ttari; mra- yang t^J^u disebut'namanya,
Ijadi buan Inbir aepbiii'lialnya-laeu-
jl^ pop
:hitsitu?
naB^a% di tangga
'Anasir pentinglainnya ialab/la-
• antolo^ piusi idealnya dilcpmap ■man. ■ .intereeting, i-aehagaimflnn ■sejpiertt Buku kuxnpulan doa, cup- umumnya karar^ah yang beibenkkan hadist, y^g banyak dijual tuk^oZures. MengutamaKsn s^-
■ v.;:.'. Di sinilah titikdcn^alnya, Se- kioS-kios kaki-lima. Aitinya, ken- :s^ kemanusiaan terhadappelba;da^SOT^i^but'1)i^u kacan- gai momentum sosial budaya aktu-
mampu berkibar
Ibd&ne^ da
gan* tapipembelmya brav-benar- al deng^ penggarapan yang sas-' mem^ukan. Di lumah pun akaT> trawi. IbmimcMel ini, kebemasi-
sepeiti Deru Cbn^urplebu/Chaixil dibacavdengaa'auntuk. Dibawa 'lannj^ ditandai ada tidaknya sur-
■Anwar, Surat EertorJHiyoa/Sitor Situmorang, SZues DntoJfe Boniel WS • Rendra,r Du^-jkfti- Abadi/ Sapardi Djoko Damono, A Amuk
S tidur,)ditaruh di bawab bantal. 'prise. Kekuatannya tidak terletak
Lama-lama menjadi kumal, jili- pada argumen yang dikandung, danhya pecab, penub coretan di melainkan pada lukisan pikiran
swa-sim. Meskipun dmnikian,. dan perasaan. la tidak menypjikan
hafal dan diamniimn pemikiran yang kokob dan keras, Kapak/Soetar^i Calzdum fiachri, isinra Kumpukm puisi mnngkin sudab tetapimembangun dialog(obrolan) Aamara^n^Goejnawah Moham waktunra diformat menjadi "Enak mad, Tirani danlBentengfTaxxRq Ismail, Simh^HZ/i^ebagio Sas- dibaca dan perlu" (memipjam kiat _—kebidupan kemanusiaan. iTempo .alm) mengingat masya- Selain itu, antologi barus pula di-
kecil laiimya. SeliebUinya tenggelam begitu Sfya-I Talk terdengar beritanya lagL ' I ' ■ ■
Mengenai trag^ini,jauh-jauh hari JSapardi-C^ol^p^ainono telah
irakat suka menudub (dan tak se- hindarkan dari kesan doxumen■lurubnya keliru) babwa puisi In- tasi semata. .Akan-lebib berbobot idonesia modem itu: 'Eukar difaba- manakala jmemuat basil seleksi
'mi. Babasanya berbeUt-belit, mem ketat terbadap -spjumlab kaiya
■bingungkan. Tidak komumkatif.
dari birun wal^ tertentu. Frai^
Temanya hanya sepi dan abstrak- kuabtatif kepiiisian inipun Tna^ih perlu dilengkapi dengan.pilihan m^berikan indnynyvJBskwa liia- abstrakmelulu Puisi yang "enak dibaca", :\rawas^.tertmituJSdunga antolo'sjrafakat Jdta"(unaunmya)''biik{m fenetak pada kdieibasi- .gi mezyelma Aome,'bahkan dekapembaca puisi y^gbaik. Terbit- kanannyamengungkapkm. serta -dar bouse. Sebuab tempat tinggal nya kximpulan ipiusi pun keba- lan yang nyaman bagi "visi yang menyakan atas penyair nya. Disebabkahjkdatnya doron- ,(ga3ra bahasa) yang tepat. Ntmna- ' nyan^cut bazkat kdiidupan orang gmmrtukmr^*-^—^
dirisewaktal. bukankarenal
jnorma yaxig dikmidung, versi Ro- •banyakl Pehgdkuan-Panyem. O
anan.Ingarden niisalnya: 1) Imnyi,'
Tinmi dari BerUeng, •2) aitijS) latar,pelaku;oby^'om- ^Anui^'Kdpak; merupakan sebagian contob dari*
jta/luldsan, 4) pesan implimt, 5) diyangmenantikaiapyaidk&na. Na ^mensi mietafisis, periu dipaparkan antfdpgi yang berhasfl Tn«mggnli fwawasan tadS. AkhhmyaberiM
8dil988):.
isedemikjan rupaaehingga terasa iPulajaeJanffknbkanlralriyfT^inPfin-
108
Id dimensi yang lebih luas; bukan
sekadar terkutat pada sastra mur
temy^ sudah diboroskan oleh
peluJds di seantero dunia,'jtistru unttik menghasilkanr liddsan yang f Persoalannya, di y-aman yang, kebanyakanjelek! Semoga satir m semakin iaaengglobal iai suht ki- atas tidak berlanjut meigadi:"Juni.
■
ranya jika han;^"meiyual"sastra
momi. Kendati bukunya tercetak bagus.Sebab pembaca umuninya berpandangan praktis (instan?),
"Apa yang saya dapatkan dari puisi?" Bilamana merasa gagal menemukan nilai yang dapat dis-
erap dari sana,kontan bilai^'Vntuk apa membaca puisi?" Nan!
Sambil menulis puisi, menyiapkan antologi, ada baiknya merenungkan sindirian para seniman avant-garde di Amerika tahun 80an. Katanya,ribuan ton cat lulds
taan ton kertgs dim tinta temyata telah diboroskan penyair garang),justru untuk me
buku yang kebanyakan.. Mengenai puisi, salah satu solusinya mungkin lewat puisi fea tures. Memberanikan diri meram-
bah sektor-sektor kehidupan aktual yang belum terpuisikan sebelum nya. Memadukah sastra, penelitian, serta human interest, di dalam merepresentasikan momen kehidupan zaman yang berisi jutaanmanusiadanperistiwa. □-€
Kedaulatan Rakyat, 25 -'^gustus 1996
Puisi Nonsens
dan Publik yang Hdang Oleh ANDREAS DAl^NTO
Chairil Anwar dan Idrus adalah
tokoh yang di luar sastra l^ergulat' PADA' sebuah tembok gedung di: dengan sentimen-sentimen ihdividu suatu sudut "kumuh" sebuah kota! yang sering menjerumuskannya pa metropolis, ada sebuah piiisi anon- da pertentangan di lembah-lembah im (tepatnya semacam puisi) yang mentalitas 'konyol*. Dalam konteks 'krisis pembaca' ditulis dengan kapur merah. Bunyinyakira-kira'demikian: "abad ini, puisi. kepenyairan dan puisi 'non-| puisi tak dibutuhkan lagi. pergilah sens', masih relevankah kita selalu ice bar-bar, kantor, rumah bordil, menghubungkan-hubungkan nilaigedung pemerintahan. bengkel. de- nilai dalam puisi. kemudian butuh sa-desa petani. kamp-kamp. penja- mempertanyakan siapa yang ra. masih sempaikah merekai menulisnya? , memikirkan puisi?" PUISI adalah sesuatu yang nonPuisi tersebut memang salah satu suara pesimistis tentang kondisi hat- sens. Ejekan
L
**
ba tertarik pada puisi. Di ibukota sempatdigelar pembacaan puisi para "boss", dari tokoh-tokoh bisnis. sam-
pai orang-orang terkemuka dari berbagai bidang. Peristiwa itu jauh lebih menarik dibicarakan dari
acara-acara pembacaan puisi para penyaimya sendiri. Apa yang teijadi sesudahnya tidak banyak membuat orang makin memperhaukan puisi. Koran-koran makin memikirkan puisi sebagai salah satu
pilihan utama apabila salah satu kolom halaman surat kabar itu harus
diisi iklan atau erita "susulan". Juga sebagai altematif peitama untuk dis-
ingkirkan ketika para redaktur sepakat "meningkatkan oplag" dengan sesuatu kebaruan.
Tetapi. puisi juga dapat melahirkan sebuah kekuatan yang dahsyat. Di sebuah kota yang dikenal seba gai kota budaya. misalnya, pemah tercatat sebuah kisah tragis. Seorang
penyair kondang di kota tersebut ti^
ba-tiba raib gara-gara "memperjuangkan" puisi. la dikenal sebagai seorang penyair yang penuh dedikasi. Kesibukan terakhir men-
jelang raib adalah terns meneriis
mencari "cara" agar seorang penyair. benar-benar mampu menyelami
109
dunia kepenyairannya:aniara dunia' ideal dan dunia nyata. 01 sebuah negara yahg dijuluki "negara tirai besi".pemah teijadi perisii wa serupa. Seorangwarganya
agardisenakan dalam antologi terse-' dunia yang teipisahkan. Puisi mebut. Niidawat tems-menerus mende-
mang tak lagi didptakan seorangI^-
sak, bahkan sampai "mengatur jangga sepertijaman Ronggo Warsiasat" dengan meminta seorang te- .sito dulh.-Oleh karenanya mungkin man dekat lainnya untuk membuat japresian puisi.akan sangat selektif beijuaHg mencari pe'n^^uan seba- tulisan di media massa yang mem- mendengarkan ,'kandungan-kangai penyair. Apapun ditempuhnya. ojokkan posisi sang punya hajat. Idungan .filosofi dan pesan bijak
tetapi tak seorang kritikus mau mem-
Apa yang teijadi? Sebuah tulisan ^am puisi muncul dari "otak"atau bicarakan puisinya.dai|iadilupakan. yang mencoreng nama baik ~ kare- "mulut".siapa? . la tak berhenti mencari jalan. na lebih cenderung hanya menye-
Akhimya. suatu ketika, banyak rang pribadi -r muncul di koran SEORANG . penyair- Afrika orang menoleh padanyatepa^saat : lokal. Penyair terkenal yang punya 'bemama'OIcbtp'Bitek menulis puisi reg'u tembak'menutuplcisah ten- 'hajat menerbitkan puisi ini juga se- panjang Nyanyian Lawino dan
tangnya. sebagai $eorang pem-
bangkang yang'menghasut'lewat karya-karya sajaknya. Tetapi. sudahkah puisi mampu mendorong su atu penibahan besar?Penanyaan ini terlalu dibesar-besarkanjikilsituasi sebenamya adalah:tak banyak puisi lyang diciptakan,xUbaca oleh banyak orang. v- :
^ ■
.
r
** .
MESKIPUN puisi tidak banyak dibaca orang, tetapi tak dapat
!orangjumalis yang berpengalaman. NTanyian dcol. Puisi itu sangat loleh icarenanya ia tahu 'lubang-
terkenal. bukan karena keindahan-
j lubang' biiat melakukan 'serangan nya semata.Tetapi ia menyanyikan balik'. latelepon sang Redaktur.falu jsebuah keresahan tentang satu benI mengemukakan maksudnya untuk tuk kehidupan masyarakat di Afri meneruskan masalah itu sesuai
ka.
•
hukum yang berlaku. Puisi itu ingin mengungkapkan Akhimya kisahnya sederhana: suatu kehyataan akibat penjajahan Tulisan dicabut,dan si penulis de Baiat terhadap Afrika yang memngangemetar meminta maafbenubi- bawa .perubahan "buruk" pada tubi. <1^ . . 'berbagai bidang.Setidaknya.kedua
Tahu-t^^.kisah itu masih berlan- karya Okot Itu ingin menyuarakan
dipungkiri betapa .banyak orang jjut dengan episode yang tak kalah menempuh jalan menjadi p^enyair, lucu. Pulaiifg kantor, sang penyair
pertentangan "budaya"tradisi Afri ka dan Barat yang melanda kehiduterkenal ini menemukan meja ipan bangsarya. la ingin mengetuk makannya penuh goreng ikan gu suatu perubahan 'baru' yang dapat rame. Ketika iatanyakan dari mana memperbaiki kenyataan buribk su ikan gurame itu didapat,sang istri atu bangsa.bahkan umat manusia. melaporkan bahwa ikan itu "kiriPuisi itu banyak sekali menimjunjung-junjung "kejiebatan" kepe- man" dari penyair Nirdawat.... bulkan reaksi.salah satunya adalah nulisannya sendiri. Bahkan adaju- i Kisah-kisah di atas sekadar con- muhculnya tentuk kehidupan baru ga penyair y^g iheminta temannya toh bahwa temyata kepenyairan yang merupakan perbaikan dari ceruntuH menulis"profirnyadi sebuah merupakan jalan yang berliku-liku min retak kehidupan sebelumnya. media mass^yang niembuka pelu- dan saqgat melelahkah. Untuk men Hal yang belum tentu mungkin diang untuk tulisan-tulisan sejenis itu, jadi penyair saja orang-orang sam lakukan dengan sistem teknologi untuk pada waktu l^kutnya gilirah pai harus menjadi "boneka-boneka ia menulis tentang,temannya itu. kayu" yang dungu dai^kocak. Se- apapun. Yang pantas dipenanyakan sebe Tentu tujuannya hanya satu agar ia mentara mereka t^tahu*bahwa puisi namya. sejauh m'ana puisi harus jbisa mencapa! popularitas lebih yang ditulisnya hanya barisan kata- berkait dengan -^keberadaan icepat. dan pada gilirannya ia men- kata dengan "comot sana comot si- penyairnya? Okot p'Bitek adal^edapat kemudahian-kemudahaii. ■ ni'idiom penyair lain-ketika epigo- orang idealis.Tetapi ia sangat menSebuah kisah lucu yahg pernah Inisme menjadi hal yang begitu di- cintai tradisi.Dan pada katub lain, berhembus di kalangan penyair mu- maafkan oleh"kodrat" karya sastra konon Chairil Anwar sangat dikeda di kota ini. adal^ cerita tentang dan proses kesastrawanannya yang nal sebagaV"tukang nembak". liar, "penyair ikan gurame." Seorang bukan hanya berangkat dari tabula semaunya.dan lainnya lagi. Tetapi penyair terkenal punya "hajat" rasa (menyontek pendapat Bakdi puisi-puisinya tokh tetap dianggap menerbitkan sebuah antologi puisi Sumanto). punya nilai keagungan hingga kini. yang dianggap cukup bergengsi. Puisi,sdchimya,hanyalah sesuatu Dan lepasdari tradisi buruknya wak Penyair lersebut,sebagai seorang yang masih "beigantung" di langit. tu hidup, hingga sekarang "hari yang punya kuasa unidk menen- Orang^tang hams terfaang agar bisa^ kebesarannya"tetap dipering^i oleh jtukan pilihannya,temyata'didekati meraihnya. golongan teneiitu. loleh seorang yang juga penyair. Namun.Chairil hanyalah.seorang Pada saat sepeni ini; puisi mem-, Tenyairterakhir ini.Jsebutlah Nir- butuhkan komunitas masyarak'at manusia.Dan puisi,taikan lagi didp dawat Ctentu bukan nama sebe yang sedikit demi sedikit dapat takan seorang pujangga seperti janamya), mendei^-^esak sang pu- ;4iy^nkan.ibahwa dunia puisi^ mannya Ronggo Wiarsito. Meskipun inya hajat untuk men|yertakan seo- idunia kesebarian penyair adalah jdemiki^,bai^gkali penyair memi
dengan cara yang kadanganen-aneh. Seorang redaktur puisi pemah menemukan sebuah surat pembaca yang ditulis oleh seorang yang memiliki nama penyair.dan men-
rang.teman karibnya yliga penyair)
Pikiran Rakyat, 27 Agustus 1996
liki ruahg-ruang y^g membatasiiiya .sendiri. ketika ia .butuh meyakinkan bahwa apa yang dit
ulisnya bukanlah sekiadars^uatu yahg nqnsens ....**♦.
110
SA3TRA 3ALI-ULASAII
Sastra Bali Modern Sedang Sekarat Denpasar, Kompas
gapai langit hingga Wni.
himya menyepakati akan me-
Sastra Bali modem sedang Menurut Sumarta, keterpu- nerbitkan jumal berbahasa Bah. sekarat. Secara historis pertiun- rukan sastra Bah modem terja-. Diharapkan media ini akan menbuhannya tak pemah meru- di karena berbagai faktor, an- jadi jembatan bagi para penulis pakan garis Iiirus }rang terjal. tara lain, ketiadaan media pub- sastra Bah modem, untuk terus Tetapi garis putus-putus yang likasi, ketidaksungguhan pem- berekspresi. Bahkan Walikota
Wan cendemng menuju titik binaah, ketidakjelasan pohtik rendah. Kondisiitu teijadi kare- bahasa dan aks^, dan akhirna hlngga Wni,tak pemah dite- nya berbuntut ketidai^elasan mukan adanya media khusus pembinaan kebudayaan. yang memuat karya-kaiya sas "Kenyataan ini menjadi nuTiptra berbahasa Bali. kalik(paradoks)di tengah begitu Paling tidak kesimpulan itu- lengkapnya lembaga formal di lahyang bisa ditarik dari Hislnun
Denpasar, Made Suwendha, se cara spontan menyainbut ide itu
dengan menyatal^ akan menyediakah sebagian dananya. (can)
Bah.Kita punya Fal^tas Sastra,
"Sastra Bali Modem", Minggu Sekolah Tinggi Seni Indonesia, (18/8) malam di lobi kantor Majelis Pertimbangan dan Pem
Walikota Denpasar.Diskusi me- binaan Kebudayaan,serta Dinas nampilkan sastrawan Ketut Su-
Kebudaya^ Namun mengapa
marta,I Made Sanggra,danIDG sastra Bah modOT begitu terlanWindhu Sancaya. Selain di- tar," katanya;
hadiri senimah, diskusi juga dihadiri Walikota Denpasar, Drs Made Suwendha, dan Ketua
DPRD Kodya Nyoman Artja.
Terbitkan med^l Windu Sancaya menyatakan, | adanya pohtik bahasa nasionW j
Kompas
Menumt penulis sastra Bali yang diikrarkan 28 Oktoberi
modem. Made Sanggra, sejak 1928, secara jujur diakui turut 1980-an, kondisi sastra Bali mo
andil, "meminggirkan" sastra
dem (untuk membedakannya dan bahasa daerah."Tidak ketdengan sastra klasik),jatuh saWt inggalan pula sastra Bah," dan- mengkhawatirkan. "Para katanya. pecintanya mengeluh dan berkaKetutSumarta menambahkan, ta: saWtnya sudah diketahui, re- yang ironis lagi,di tengah gemersep doktersudah ada,tetapi uang lapnya Bah, nyatanya masih ada untuk menebus resep di apotek sebagian masyarakat yang metidak pimya," katanya berWas. nulis sastra-sastra kla^,sqenis Keluhan-keluhan itu,tetap men- kakawin dan gaguritan. jadi keluhan yang menggapaiDiskusi pada malam ituj ak-
20 Agustus 1996
111
Sastrawan Bali
Kritik Interaksi Orang Bali dan Ordng Barat DENRASAR—Banyak sas di sela-sela acara. cinii Tapi sepulang mereka dari trawan Bali mehgkritik kondisi Darma|xtda patemuan itu tam- Bab,men^ akan tertawa sendiri sosi^ budaya diilinglaingannya, pil sebagai pemakalab, dengan bila ingat apa yang diuc^kan atan mel^ui penggambaian sosok judul kertas keija "Interaksi Bali dilaloikannya,'' ^taDarma. orang Barat yang bexihterakfl de- dengan Barat; Representasifiksi Sejun^k^a sastraBab mo ngan orang Bali ^'Gag^lnya in^- Sastrawan Bali 196^an -1990- dem, katanya,' mengungkap bal aksi dalam berbagai t^ti^antara an".Doitmembawakanmakalab tersebuL Sastrawan Bab tak p^Bali^Barat seiing muncul se- antara lain DrPam hblan dari Uni- nab menubs pemikaban oimig bagai kri^ perlunyakeliihuran ■veisitas Newcastle Australia, Josef Bab dengan crangBarat Hubungbu^yaB^tetap dipertahankan," Prijotomd dariITS Surabaya. an orangBab dengan orangBarat kata Doson Sastra Universitas - Menurut Darma, dengan adat dalam kaiya sastra Bab, banya UdayanaI Nyonian DannaPutra dan budaya kedua masyarakat berbenti pada persababatan saja. dalam Pertemuah Tahunan Inter- yang berbeda. dua bangsa akan Mmurutnya, sastrawan Bab sqjernasional PusatPengkajian Buda sulit melebur dirinya menjadi gatu tinya sepalkat babwa interaksi an ya Bali di Denpasa^,Jumat(231%). Teikecuali salab satu di antaranya tara cnang Bab dengan orangBarat
Darisejumlah k^asaStra ywg
mau moigalab dan mengikuti
jtidak barus diakbiri dengan per
dikajinya, Nydnaan bapendapat, :dan budaya pasangannya. "Tapi nikaban. semua inter^i ywg;dUuldskan unmk orang Bali bal itu sangat Fiksi sastrawan Bab modem dalam hampirsemua kaiya sastra sulit dilakukan, karenanya bu- yang menyajikan kisah interaksi j yang dihasilkan dela^jan penulis bungan mereka tidak banis dilan- antara orang Bab dengan orang i Bali pada umumnya menggam- jutkan kejenjang pernikaban," Barat dan dianabsis Darma, an . baikan interaksi yangbeiia^ de^ kat^ya. • tara lainSo/iatoAu/fnnjScAmtrngan banyan ba^^ - , Apalagi,tambab Darma, bila ter (1968) karya Raista Sindbu, Orang asing menaruh barapan jpenukaban orang Bab dw-orang cerpen reft??Rttma (1970) tertentu atas interaksi itu,deraiiki- asing itu berawal dari pertemuan I^a Faisal Baraas, novel Bbaan pula orang Bali. Dalam peija- mereka saat orang asing berbbur tiba Malam (1972) dan cerpen lanan interaksi itu, berbagai ben- di Bab {holiday romans).Ini, tutur Dasar (1993) karya Pum Wijaya. turan kqjoitingan yang mendasari Darma, tak ubabnya seperti kebaSedaiigkan ka^a-karya sastra bubungai itu berkeinteing.5ering nyakan sopir truk yang sedang berbabasa Bab, Ketemu Ring digambarkan, biibungan itu de- melakukan peijalanan ke suam Tampak Siring (Bertemu di Tamngan g^abya sebuab interaksi. daoab.Mer^ semua mencintai pak Siring, 1975) dan Tukang Pemikaban orang Bali dan istri dan anaknya yang ada di ru- Gambar (Pelukis) keduanyakarya Barat,misabiya,lebib sering ber- mab, namun merekajuga berhen- Made Sanggra, serta cerpen Togog akbirpada kegagalan.Karenanya ti di suam tempat dan mencari (Patung, 1974) karya J^yoman interaksi antarmerekatidak barus wanitalain. f / Manda. Selurub cerpenim dimbs berlanjut sampai kejenjang per"Para wisatawan asing pun padai^od^ ketika pertumbuban kawinan. "Lebih banyak fakta melakukan bal yang
Republika, 26 Agustus 1996
112
~r —rr
7 SASTRA yim
h
ISI }
i:n)o:3SL\ MUSmLISASI PUISI
<
Depdikbud Selenggarakan Lomba Musikalisasi Puisi
Dari puisi yang akan menjadi mono,Remy Sylado,dan Franki JAKARTA (Media): Lomba Musikalisasi Puisi (LMP) HI. lirik lagu itu, para peserta ditan- Raden, 1996 yang diselenggarakan Di- tang untuk membuatnya menja
Setelah penutupan pendafta-
rektorat Jenderal Kebudayaan, di sebuah komposisi. bebas. ran 15 Agustusmendatang.para
Depdikbud, lemyata cukup ba- Artinya.merekaboleh mengamnyak diminati para remaja, bil aiiran musik jenis apa saja, khususnya yang datang dari Ja- dengan bunyi-bunyian alat apa saja, sepanjang bisa dipertangbotabek. Setiap hari. panitia di kantor gungjawabkan secara artistik. Sebagai contoh, pada penyeDitjen Kebudayaan J1 Cilacap, Jakarta Pusat, meneriipa cukup lenggaraan 'LMP IT sebelum-
juri akahbekeijamenilai materi awal dari para peserta berupa;
rekaman kaset dan naskah ran-1 cangan penampilan, serta foiofoto saat latihan. Selanjutnya,
para seimfinalis yang lolos seleksi akan diumumkan 8 Oktober
banyak para pendaftar baru. Lomba ini memang dimaksudkan untuk menggaii tdehta remaja di bidang musik.Panitia, dalam hal ini bagian Proyek Pembinaan Anak dan Remaja, Ditjen Kebudayaan,Depdikbud,
nya,cukup banyak peserta yang mendatang. Dan selaina sepekan kemudian, para peserta didengan memasukkan unsur te- berikan waktu untuk raemperatrikal dan eksperimentasi bu- siapkan penampilan mereka ayi, dari suara musik konven- yang dijadwalkan 15 dan 16 sionai hingga kericik sapu lidi .Oktober di Studio RRI Jakarta.
nelah menyiapkan 10 buah puisi dari sejumiah penyair terkenal seperti Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono, untuk dipilih salah satu oleh peserta.
Tiga orangjuri yang akan me- na, akan digelar di Gedung Kenilai basil komposisi dari peser senian pada 19 Oktober menda ta'LMP III' kali ini adalah para tang, di mana panitia akan meseniman yang sudah cukup dike- milih enam orang pemenang. nal. yaitu Sapardi Djoko Da- (Usp/D-3)
berani melakukan inovasi besar
dan bunyi kentongan.
Babak final, menurut renca-
Media Indonesia, 5 Agustus 1996
113
S
il
i 3ASTR.4 Iiro01ffiSXA,-TEI'riJ lUlL'iH
f=
IDari Temu Penyair &matera-Jawa-BaK
Sastta Bandarlampimg,Kompas
4ditiyahg teijim lang^g untuk membuat peta yang aktual tentang kepl^yairah Indonesia modem.Sedangtingkat apresiasi masyarakat kita terhadap karya sastra (puisi) masih rendah. Hal ini didiakung dengan pjmgajaran sastra di sekolah yang terkesan kaku dan si^a dibekali 't@)ri-tepri usang. Hal itu terung^p dalam diskusi sastra tinyu akan tertumbuk pada luasnya wilayah
Hpu Pffliyair Sumatiara-j^iwa-Bali, di Ta-
kantung budaya dan banyaknya penyair
ijj^ Bii'daya Lampving, Sabtu dan Minggu yang muncul di situ," ungk^nya.
(25/8), dengan peii^icara sastrawan Korrie
Korrie menjelaskan, sudah sehairusnya
Layun Ranapan dan guru SMU 3 Tanjung- muncul lanjutan loitik *sastra dan karang, Sutjipto. Pembicara lain Agus R penulisan sastra yang komprehensif serta Sardjbno dan Afri^ Malna. Diskusi diha- antologi yang memuat data-data yang ak diri sedildthya .60 penyak, antara lain tual. Namim -hingga kini penulisan dan Yvonne 8e Pretes,.Yusiizal KW- Gus tf, publikasi semacam itu tampaknya mengFakhnmnas.MA Jabbar, Dasrl al-Mubaiy, alami banyak kendala karena menyangkut EM Yogiswara,T Wijaya,Acep Syahril,dan berbagai faktor di luar karya sastra itu Isbedy.Setiawan ZS.
sendiii. "
"Kantung-kantung budaya di daerah dewasa ini lebih menekankan penulisan krea_Menurut Korrie, untuk dapat merekons- ,tif ketimbang merekam karya-karya kreatif trpksi peta kepenyairan Indonesia mu- itu dalam suatu dokumen historiografi sas itpijihir, tidak mungkin hanya meneliti dari tra," tandasnya. isimiba>suinl^ formal terbitan Jakarta, t^tama dan ini yang lebih b^yak Teori usang minyauknya (mencedok) dari sumbo: asli. Sementara itu, Sutjij>tO mpngprniIlralfan, ^mber-sumber asli ini bersebaran di kan- rendahnya tingkat apresiasi masjraiakat
t^g^kantung budaya yang ada di sejumlah terhadap karya sastra Jdewasa ini karena Hota. .
.
pengajaran sastra di sekolah masih kaku,
^Kesuli|ten utama bagi peneliti yangter- monoton dan mengajar^an teori-teori yang jiin langswg imtuk membuat peta aktual telah usang. Gtiru yang mengajarkan sastra
tg|tai^kepenyairanIndonesia modem ada- pun kurang profesional, bahkan banyak
1^ pada^^terbatasan bahan. Bagi pemer- yang tidak mampu. b%ti ymgtldak mengikuti pertumbuhan Han
>
'
"Untuk mengemban^san dan membina
perkemb^aiganptiiri Indonesia secara kon- daya apresiasi siswa,* giiruhendaknya
114
mengajarkan puisi, bukan tentang (teori) puisi. Piiisi adalah kaiya yang digali dari sumber kehidupan. Maka pembelajarannya harus dikembalikan kepada realitas kehi dupan," katanya. Menanggapi Sutjipto, sejumlah penyair
mengatakan pentlngnya dlsusun bu^ yang memuat dan menjelaskan kaiya-kaiya sastra terbaru dan sesuai perkembangan zaman,sehingga kemampuan apresiasl sastra siswa tidak hanya terbatas pada karya-
kaiya penyair angkatan 45,an^tan66 dan sebagainya.
"i^au perlu, dalam pengajaran sastra di sekolah, diputar rekaman para penyair baca puisi. Atau para penyaimya diundang langsung berdialog dengan siswa," tutiu* Yvonne de Fretes.
Ungkapan.moral Gubemur Lampung; Poedjono Pranyoto, dalam sambutannya mengatakan, para; penyair harus mau mebuka diri dalam pergaulan sosial untuk memasyarakatkan hasil
kaiyanya. Puisi-puisi yang didptakan pe-: nyair adalah bagian dari upaya; mencer-. daskan dan memajukan bangsa. "^aya teringat ucapan John F Kennedy,
kalau politik itu kotor, maka puisilah yang membersihkannya. Ungkapan itu mengandusg keluhuran puisi sebagai bentuk ung kapan moral," kata Poedjono. Karena itu, untuk menjaga keluhuran es^
enstpuisi,para penyair hendaknya mendp-
takan kai^ puisi yang maropu memberi p^cerahan bagi masalah-masalah yang dihadapi bangsa dan negara, bukan sebalik-
nya justru memperkenlh suasana.(nal)
Kompas, 26 Agustus 1996
115
SASTRA IiroOI3Sn-UL4SAK 1
eberapa tulisan'di m^a massa
B
belakmgan mengenai compang-campingQya penulisan
1 sejarah sastra Indonesia menarik per-
MMsSiiarali Sastra
jhatian karena memperiihatkaji lemaht nya pendekatan politis yang melihat
[sastra dari kaca m^ita.it^logi. Ada
daifiranisi
jpemikiran untiik memberi penekanan
1 pada pendekatan objektif yang f mementingkan keMtaan sastra yang diteliisuri dari sej^ah sastra itu sendiri.-Juga gaga^ tentarig pen-
yang
tingnya penyusun^ leksikon yang dilengkapi dengan inventarisasi karya s^tra,sumbangan tema^ dan pemi-
kiran yang disumbangk^ pengarang di dalani karya sastra.
Jika ditelusuri penerbitan khusus buku sejarah sastra Indonesia, maka sebenarnya belum a^ bpku sejarah
Gompaiig-camplig
sa^Indoneaa yang mampu mem-
perlih'atkan kelahiran, pertumbuhan, dan peikonbangan sastra Indonesia
secara bfeikesinamburi^.Jika dirunut jenis buku yangpiendekad sejarah sdstra,dapat dis^ut buku Kesusastraan Indonesiaksrya Ny.B. Simorangkir-Simandjuntak(1951,3
jilid). Buku ini agak sulitdikiatakan sejarah sastra, karena berup4 pelajaran
satra(yang di dalamnyab^si sejarah sastra). Kemudian buku A.Teeuw
mengimbangi(kalau tidak memberadengan jilid selanngus) penerbitan bacaan liar yang jumya. Akan dilakukan masyarakat di luar pemerin- tetapi setelah tertah kolonial zaman im. jadi peristiwa G Dengan pendekatan semacam itu,
Pokok dan Tokoli dalam i
buku-buku Teeuw memiliki keku-
Kesusastraan Indonesia Baqi(1952).
rangan yang fundamental,sebab tidak
Dengan berbagai penyethpumaan dan perubahan, buku ini menjelma menjadi Modem IndoiiesiaiiUterature (1967)yang kemudian dteijemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan tambahan bahan-bahan sampai tahun 1 1978 menjadi Sastra Bam Indonesia I (1978)dan Sastra Indonesia Modem
^7(1989). ' ; • ij: : ADari segi maieri dim jiiembahasan, buku-buku Teeuw sangat bertiaiga .Tetapi.periodeisasi Teeuw hanya •
I mengikuti angkatan sasib y^g diceI tuskan H.B.Jassin. Das^ tojak Teeuw Iberangkat dari buku-buku ^itan. iBalai Pustaka—jadi mi^ih ceniderung pada karya sastra dengan pola f pikir kolonial—di maiia pendirian § Balai Pustaka sebenarnya untuk
ber^ar pada karya sastra yang lahir dari masyarakat "bebas" zamannya. dan seakan-akan dipenggal dengan
menghilangkan pokok dan akamya. Buku sejarah sasua yang sebe narnya baru ditulis Bakri Siregar: Sejarah Sastra Indonesia Modem 1
(1964). Buku ini memulai pembahasan dari periode jauh sebelum
lahimya Balai Pustaka dengan menampilkan beberapa tokoh sastra (juga pers dan politik) berikut sejumlah buku yang mendukung argumentasi pe ngarang. Dengan menyebutkan buku ini baru jilid pertama,tentunya akan ditemskan
30 S/PKI buku ini termasuk salah
sam buku dari 60
judul buku yang dilarang dengan instruksi Menteri
Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Ri No. 1391/1965 tertanggal 30 Nopember 1965 yang mulai berlaku sejak 1 Noj^mbCT 1965,dan hingga kini larangan im beliim dicabuL
Kelem^an buku Bakri Siregar adalah orientasi politisnya yang mengagungkan realisme sosialis,sehingga
penulisan bukunya disesuaikan
dengan isme kiri. Karena terlin^up di dalam bingkai ideologi, buku ini pun lebih berupa apologi teihadap para sastrawan yang dianggap dilupakan,
dan kemudian ditempatl^ secara berlebih^. Namun data-data yang disajikan Bakri dapat menjadi kajian
116 Oleh Kom'e Layun Rampan
Indonesia cukup biiyak,seperti R.B.
pak dari buku Bakri Siregar yang
Slametmuijana, Nugroho Notosusanto, dan Nio Joe Lan(Yunus
buku-buku pelajaran sastra kita
menekankan realisme .sosialis, dan .
yang lebih luas dan rhendalam daii
Nur Arif). di samping beberapa sum-
para penelid netial sejarah sastra
ber buku-buku pelajaran sastra. Di
nama-nama penulis Lekra—bahkan
Indonesia — karena kalau bahan-
antara buku pelajaran sastra yang '
bahan iru dilaiap secara mentah, akan
nama Pramo^ya Ananta Toer.
cukup aktual adalah Ikhtisar
menyesatkaii!
Kesiisatrcum Indonesia Modem karya
Namun simpad yang berlebihan tidak pula hams teijadi seperti yang pemah dilakukan peneliti dari
Ajjp Rosidi teimasuk penyumbang
yang berharga bagi sejar^ sastra
Pamusuk Eneste yang mencatat datadatanya hingga tahun 1988. Namun
Indonesia dengan buku Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (1969).
kelemahan buku-buku pelajaran sastra
Buku ini didahului oleh himpunan esai Kapunkah Kesusasrraan
Indonesia Lahir?(1964). Ajip tidak menggi/nakan angkaian — seperti H.B. Jassin dan Teeuw — tetapi menggunakan periodeisasi. Sastra
ini(misalnya yang ditulis N. Supardo, F.X. Surana. Suroso. dan Djameiul Abidin Ass.)data-data dan analisisnya selalu mendompleng pendapat H.B. Jassin dan A.Teeuw — khu.susnya mengenai angkatan — dan peri odeisasi dari Ajip Rosidi.
Indonesia dibagi dalam dua periode
Tampak sekali bahwa penulisan
sangat kelim, karena hanya Pramoedya Ananta Toer.saja sas-
trawan d^ golongan Lekra yang
sastra Indonesia hams mencatat
semuanyaitu.
Untuk mencapai hasil penulisan sejarah sastra Indonesia yang lengkap, akurat, dan berwibawa,dapat dilakukan dengan memilah perielidan dalam bidang-bidang khusus, misal
dka-datanyabisa
nya puisi,dr^a,kridk-esai,cerita
aknial, hingga mencakup para pe
pendek, novel. Dari situ lalu
an.
■ '
karya-karya kaum Lekra mendomi- i
nasi sastra Indonesia.Pendapat ini |
menulis secara lebih luas, namun buku
ngarang tahun 1990-
seca^lffiiliesiraiiib^ ^
paling menarik dalam sastra Indonesia adalah periode 1960-an di mana i
Sumardjo beiusaha Jtikob ini bam terbit jilid pertama,entah jilid selanjutnya — apakah mungkin
pBrtiiiitofl,top8ta
Australia, Dr Keith Foulcher. Peneliti j
potong. Bam J^ob
masih terpotong-
Sejarah .sastra
;" ; ; '' Indonesia memang hams ditulis.
besar yaiiu "'masa kelahiran atau masa
Sebaiknya ditulis oleh seorang yang
penjadian''(19(X)-1945) yang meliputi tiga periode. dan "masa perkembangan"(1945-sekarang)juga dalam tiga periode. Namun dengan
dengan landasan sejai^ kebangsaan
netral yang orientasinya pada .sastra
dirangkum dalam sebuah plot yang panjang,sehingga ddak lagi melahirkan sejarah sastra y^g patahpatah dan sepotong-sepotongi Penulisnya hams mampu meyakinkan publik pembacanya kapan sebenamya sastra Indonesia lahir? Apakah perlu pemilahan tentang sastra pra sastra Indonesia dan masa .sastra Indonesia
Apakah dasar tolaknya? Penulisnya sebaiknya beberapa orang,sehingga
Ajip ini hanya menyajikan catatancatatan ringkas tentang pengarang dan
Indonesia serta perkembangan yang aktual di dalam kehidupan kemerdekaan Indonesia dengan penekanan pada segi estetika sastra.
dangan dan konsep.dan dari sejumlah
buku.dan karena ditulis tahun 19^ an,data-data mutakhir tidak masuk di
mempengamhi cara pengumpulan data, penulisan, dan analisis. Jika
dalamnya. Bahkan hingga cetakan kelima. 1991, perkembangan sastra
sif.
tekan'annyapada ideologi mungkin banyak data yang akan hilang—
tuhkan dana yang besar. Siapa yang
penulisan yang bersifat ikhrisar, buku
Netralitas ini penting karena akan
Indonesia dalamtahun 1970-an
karena memang sengaja dihiTangkan
hingga 199()-an tidak tercatat.
— atau sebaliknya.jika ditulis oleh
Penyumbang pemikiran dalam upaya penulisan sejarah sastra
"pengagum" suatu ideologi tertentu, hasil akhimya akan lain. Hal ini tam
I ;
ini mengatakan bahwa-periode yang
mampu melahirkan karya-katya berkualitas. Setebihnya mempakan karya-karya agitadfdan propaganda, dan tidak bermutu. Namun,sejarah
sejarah sastra kita
JiliaUstinpeperliitHnte
dewasa ini yang menghilangkan
mampu melahirkan pluralitas panbuku itu dirangkum di dalam sebuah i
buku sejarah sastra yang komperehen-' Pekeijaan ini berat dan membumau memulai?
I PenuHs adalah pemefhati sastra.
Republika, 3 Agustus 1996
tinggal di Jakarta.
117
ESAl
Sastra dan Pilihan Oieh Agiis R Sarjono
iKIta Pilihan padateknoh^ tinggi, misaJnyaypada' ff^irannya akari uiak culcupselc^ mmfokuskan berbagai hal demi tekriolo^.ringg? itusendiri..llaakqn
menagih hanydk hid di
PEMERINTA13 • menca
"K^lhgungan"yallg^arna
akan terjadi jika pertan^an yang sama diajul^ pada umumnya kalang^ petinggi,baik menteri, gubemui; dan apalagi walikota danbupatL Di kalangan petu);^dan kaum terdidik,sastra memangbukan bagi-
an yang akrab dajSn hidup mereka.Halini bany^ kaitannya den^ visi pendidikan di Indo nesia.
-
.-
Berbeda denganPemerintah KolonialBelanda yang menjadikan dunia sastra dan dunia teks
percayaan toiiadap produk tek nologi tinggiIndonesia akan dibangun?
Setiap bangsa akan yakin
^ dan peita^terhadap keun^ul-
'an produk teknologi tinggi Jer-
man.B^pati(^sdiu®ang-
sa yai^ mdahirkan sastrawan seperti Goethe,Hesse,BoU,Niet-
zhe,serta penihdr-pemikirb^ar •seperti Krat,H^d,Maix,Hus-
serl, dan Heide^er, tentu saja mampu membuatp^watcanggih,kapallaut,rokd dan berba
gai teknolo0 tinggilaininya. Hal yang sama berlaku bagi mggris. Sebuah bangsa yang deretan se-
pada umumnya sebagai bagian prating dari penanganan strategi budayanya,pemerintah Ltidonesia menempatkan dunia teks,
jarahnya dipenuhi sastrawan
lautan. Pencanan^ tersebut,
khususnya s^ra, sebagai ba gian yang diabaikan d^m se-
hingga pemikir kaliber Moore,
menunjukkan kekerasan^hati
luruh kesibukan pembangunan.
Russel,dan Elliot,tentu mampu membuatteknologitinggi.Begi-
naan, bukan menjadi bagian penting dalam pembangunan termasuk bahkan dalam pemba ngunan pendidikiaa Campur ta-
tu juga dengan Francis dan
nangkan tahuh ini seba
gai mun dii]g^tara dan bahari, tahun penguas^ tek-
nolbgi udara dan teknologi ke-
p^eiintah untuklangs^g niemilih teknologi tinggi dalam menggapai dta-cita menjadi negeri industri, dengan melintasi teknologi menengah dan tepat
gi^.Ibpi apa hubupgansemua ini deng^ sastra? Kita tahn,kehidupan sastra dan dengan sendirinya ilmuilmu mumi,seiauh im merupa-
kan anak tiri dalarti kehidupan
bem^aradilndone^. ; Datan^^keIkatim Dpktei: Indonesia,Persatuan Para Insi-
nyurdan/atau keten^ahrna^r^t ahli ekononii[dan tanyakan nknaSubagioSastrowardojo,IbtoSudarto Bachtia:q Sapardi DjokoDamono,Sutaidji CalzoumBachri,Dan£ato,danlwan
Simatupang,maka-^eciialisatu dua oknum—bisa dipastikan mas^'arakat bersangkutan akan -kebingungan.
Dunia baca-tulis,p^del^aca-
ngan pemerintah teihadap dunia
sastra, sejauh ini lebih banyak benipa pelarangan buku sastra. Dilihat secara bersama-sa-
ma,pilihan pada praibangunan beibasis telmologitin^ m sabi sisi dan pragabaian pembangunanto(Mmembacadanpenganaktinra terhadap dunia sas tra, di sisi lain, merupakan kenyataan yang paradoksaL Jika semua produk teknologi tinm itu—pesawatterbang,Irapal dan
sqenisnya—berhasil^produksi
unggul termasuk Shakespeare
Ameiika.
Kita bahkan tidak ragu bahwa Rusia atau Cina.bahkan In-
(ha mampu membuat telmologi tinggi karena kita mengenal Rusia lewat Pushkin, Tolstoi, Dost6ye\'sky,Oidcov,Pasternak,
dan seterunya.^edang di Cina
kita mengerial Lu Shim, Li Ihi Po, dan 01 India kita mengenal sekurang-kurangnya Tagore,se-
lain hamparan kai^Id^iknya. Kita tentu tidak percaya Hong Kong atau Taiwan sefta Singapura mampu menghasU'-
kan teknologi tin^ kairaa ti dak ada siapa-siapa disana yang bisa kita percaya dan meyakin-
dengan baik, ke manakah ia :akandijual?I)ansd3erapayakm kankitatediadapketin^anbu> dan penayakah calcHikonsumra dayraya. Kita membra mobUterhadap keandalan produk- mobilra, boneka, dan pesawat jproduk itu? Dan dari mana ke-_ terbangmainand^HongKong,„
118
dan seandainya mereka membuatpesawat yang asli,saya yakin
terhadap kaiyasastra bidonesia
tiaak seorang pun berani meng-
(ji^a film dan kesenian nara^
nasionaL Begitu peraturan berkenaan denganindustri otomotif dikeluarkan dengan sj^uat ma-
ambil risiko membeli benda-
lainnya) menunjukkan begitu
benda canggih beresiko tin^
kih lama makinsepenuhnya di-
banyaknya wil^ah yang mta-
dari bangsa yang- tidak jelas khasanah literatnya. Dilihat dari segi bagai-
bukan d^tak mung^ tersen-
produksi Indonesia, hal itu berhadapan secara bormuka-muka dengan dunia pendidikan kita
lah dengan tuntas dan manusia-
mana kita bisa meyakinkan du-
wi, mis^ya, sosok polisi, ten-
nia bahwa" Indonesia mampu memproduksi teknologi tinggl
tara, guru ulama/tokoh agama.
jika mereka tidak punya refenensi tentang khasanahliteratIndo nesia dan Indonesia tidak me-
kiran)di Indonesia.Pembacaan
tuh dalam olah sastrawi Garap-
sisi buruknya,makas^era akan
baikdiuniversitasmaupun disekolah menengah. Keputusaii yang bagus untuk membangun industriotomotifnasional menghendaki penyiapan tenaga S'M (SekolahTeloiik Meneiigah)dan
bermimculan reaksi ketersinggungan dari kalian bersang-
insinyiur mesin dalam sebuah strategi pendidikan yang jelas,
dan
mulyakan serta merhperkenaikan khasanah literatnya sendiri ke manca negara.Tarian Asmat, Pavung,dan berbagai kese-
mana protes yang dyancarkan
lima tahun sebdum keputusan
seba^an ma^ara^tBanten ka
nian daerah di Indonesia yang
rena penggambaransosokBupa-
swasembada otomotif dikeluar kan. ■
kutan. Kita masih ii^at bagai-
sekuriig-kuranmya dua-puluh
digelardi KIAS hanya akan ber-
ti ya]^ minor dalam Max Have-
hasil menarik wisawatan untuk
laar-nya. MuitatulL Masih akan
mendatan^ negeri eksotis dan
seiing kita temui reaksi keras
Halinisama dengan dengan pilihan pada iudustri tinggi. Pi lihan pada industritinggi mo:^-
agak primitif ini, namun tidak
terhadap dunia fiksional yang diterima dan diandaikan;seoagai
hendaki p^yiapan basis ilmuilmu mumi ba^ kepentingan
dunia real Yang fiksional dan
teknologi tin^ itu sendiri dan pemulyaan bangsa bersangkutan terhadap khz^anahimajinatif sastrawinya sebagai semacam jaminanintelektual untuk m^kinkan bangsa lain. Bangsa-bangsa lain tidak
akan berhasil meyakinkan me reka untuk membeliproduk tek
yang real di Indonesia bercam-
nologi tingm Indonesia. Masalahnya akan berbeda jika Indonesia memiHki strategi yang jelas untuk menerjemah-
sastra Indonesia cenderung ber-
kansebanyak-banyaknya kaiya sa^tra Inaonesia yang ung^,
larijauh ke dalam Sjsmacam psikoligisme,sebagaimana dengan
serta berbagai olah pemikiran lain ke dalara berbagai'bahasa
kuatnya sempat mendominasi
perlu m^enalkhasanahliterat
sastra Indonesia tahun '70-an.
Indonesia untuk membelitekstd,
Karya-kaiya sastra yang kerap i mengalaini pencekalan adalanj
kayu gelondongan, mi instan atau rempah-rempah dari Indo
kaiya-kaiya sastra yang cende-
nesia. Namun,imtuk membuat
dunia'untuk dipeigaulkan ke mancanegara.Pengenalan kha
sanah literat inilah yang me-
purbaur sedemikian rupa.. . Kenyataan ini, membuat
rungmelaicukan rekapitulasisb-
mereka percaya bahwa Lidone-
Indonesia dan dengan itu mere
sial dengan menyentuh ling-
sia mampu membuat pesawat
ka menimbang kokoh basis lite-
kungan-lingkungw yang dita-
terbang dan berbagai teknologi
rat di Indonesia dan dengan itu mereka menimbangseberapa bi
bul^itu. Sebuah pilihanpembangun-
tinggi,tentusajatid^cukup de
mungkinkariberbagai bangsa^
sa dipercaya hasil-haril telmologitin^Indonesia,karenalewat
Idiasanah literatnya, dapat dili hat seberapa luas ruang hidup
pemikiran, olah imajinasi, dan kedalaman renungan suatu bangsa. Berdasaritu semua,kita ber-
hadapan dengansebuah persoal-
anlam,yaknialangkaht^atasnya tuang tematik dan wilayah garapan bagi sastra(dan pemi
ngan sekadar memamerkan ko-
an,senantiasa akan menyangkut
t^dansenyum gadis manispe-
nyaris keseluruhan piiman budaya sebuah bangsa- la tidak
keberba^n^ua.Namun,jika
bisa menjadi pilihan yangtertutup dan bersanaja.Pilihan pada teknologi tinggi,misalnya,pada gilirannya akan tidak cukup sekadar memfokuskan berbagai haldemiteknologitinggiituseni-
diiila akan men^ih banyak hal
di sekitamya. Hal ini sama,mi salnya, dengan pilihan untuk membangun industri otomotif
narikq)asataapenariJaipongan
pihak kedutaanIndonesia diber
bagai n^aia ditanya siapa saja pemildr dan sastrawanfodone-. sia, mampukah merekSNaoeojawabnya? ;. • ' A *»o • -iiSsi;.* •• -j Agus R Saijono, setmmgpenyair..
Mengajar^Jvrusan Taster§rsi Bandung.
Media Indonesia, 4 Agustus 1996
119
'Gambaran wanita dalam sastra
didasarkan nilai moralitas' tuk memperoleh gelar doktor
JAKARTA—Peranan wa
bangaii nilai-nilai masyara
nita dalam kesii^stiaan saat
di FSUl di Jaka^lcemarin. kat, papm Sumarwati. ini mendapatiiie^USfiS&yang ' Menurul Sttmarwati yang - PeneliffM yang menjadi cukup besai;l^tia BCSlmar- •berhasil piendaj^tkan yudi- ko^us, kata Sumarwati,La
'wati Kiainadibiam*ijgi ini
sium Cum Loudl?,penelitian
Princesse de Cleves, Indi
berkaitan deng^«^rubah- yang dilakukannya dim^an dalam memandaiig masa- sudl^ untuk mencoba menlah ini sesuai perubahan ni- jawab pertanyaan-pertanyaI lai-nilai dan moralitas mere- an yang belum dijawab.. :ka, tegas staf pengajar UI "Pertanyaan yang muncul I ini. ^3 dalam penelitian ini bagaij "Peibedaan pendap^.da- mana tokoh wanita digami lam penilaian 'meirppakan barkan keberadaannya di jkopselmensi dan ^ai-nilai samping tokoh pria. Apakah jyang dianut, Perkembangan ada sikap dan pildian tokoh !nilai-nilal dalam masyarakat wanita yang dipehgaruhi ni-
ini ^edikit bany^ mengaki- Jai yang bcrlafeJ-::^
batkan perubahasfr dalam menampilkan'tokbh-tokoh
ana dan Les Mandarins.
Masing-masing novel ditulis oleh pengarang wanita,yaitu Madame de Lafayette,Geor ge Stad dan Simone de Beauvoir, tambahnya. Menurutnya, di sisi lain
pilihan korpus penelitian •jatuh pada tiga karya yang ditulis oleh pengarang dari tiga zaman yang beibeda.Ihi berkaitan dengan perubahan
PerkembangJfT-dtra wa
yang dialami kesusastraan
nita ^lam ketigal^a yang Perancis baik dalam pengIdalaih kaiya"sa^,"!papar- dipilihdalam!^^^ peneli gambaran tokoh maupun 'nya dalam desertasipyg un- tian scjalan deiig^ perkem- pokok pembicaraan. (ari) fferbit, 4 Agustus 1996
Pepgeseran Peran Sastra daianiTeafer Teater dalam konteks niodem.^ Oieh Edy A.Effendi
menurut logika sejarah Indonesia,
adalah suatu model sehi peragaan sa.stra. Dan.gagasan ini menjadi mbdem bagi Indonesia sebab titM secara
ny^ yang memilikikecenderungan sektariani.s. yakni suatu model pandansan yang beipijak pada kepentingan subjek-
tif tanpa mau menchiraukan dava nalar yang kuat. ■;
asasi berlaku dalam praktek pada peta sejarah teater Indonesia Dal^jconteks j Pikiran di ata.s. digulirkan Reniy ' Sylado. dalam diskusi kecil di warunu ini, teater sebagai suatu modellsenl pe
lakukan estetika bahasa dalamj.^ap
kopi Mbak Pur. di daerah ladang pembuangan manusia: Nusakambangan. akhir Juli 1996. Pikiran itu berangkat
\ Ahehnya,pada saat ini. kodrat teater .sebagai model seni perag^njsastra,
yang selalu menawaikan kritik tanpa
ragaan sastra, mau tidak mau,irnember-
teks dialog yang dijabarkan kej pujjlik.
dari satu gejala dalam dunia ke.senian
mau mempertimbangkan tradisi literer, muiai ditinggalkan. dan bahkah 11' jsehingga suasana kritik seni yang lahir dijauhkan d^ hiruk-plkuk dbnia^ter. Ikepermiikaanseringkali dibebani oleh
Semangat semacam ini diimb^gijbieh
laju kritik sa.stra. dan seni padd umum-
kepentingan subjektif. atau lebih tepat-
nya, kepentingan komunitas yans memJ be.sarkan dirinj'a. * " |
Remy Sylado, peloporgerakanpuisi • nibeling di majalah Akruil (1972- J 973).!
juga melihat adanya fenomena vans
berkembang .saat ini, khususnya di kota-i
kota besar, yakni menjamumya sang- jj
gar-sanggar teater yang diperkenalkan I Sanggar-sanggar itu melakukan praktek il makelar penyalur figuran sinetron dan |! film. Sdiarusnya, kata Remy, yang | memiliki nama asli.Yapi Tambayon®, ke umum lewat iklan-iklan.surat kabar. li
sanggar t^ter bertindak .sebagai lem- i
baga yang melakukan pendidikan UcM |l
re.smi dalam uilayah kebudayaari. " '. ii
Menjamurnja .sanggar teater dengan perubahan gerak yang diemhan menye- J
120
I babkan leaier kehilangan ""ruh" scbagai I salah satu penjaga nilai-nilai keseniaii i yang masih tersisa..Akibatnya, apresiasi
I masyarakat terhadap teater seringkaii ;■ hanya sebatas nielihat dari kejauhan
f tanpa tnau melakukan sentuhan-sen-
I tuhan yang konsimkiif. Kundisi ini. i didukung dengan situasi dunia teater itu
[ sendiri. selaiu hidup dalam arus serba
f tidak jelas. Sehingga. teater kemudian dijadikan "'pasar" oleh sebagian orang
Ij — yang melihat kesenian dengan logika
Kan\ as {Zak Sorga). pada naskah
dalam pergweran penulisan naskah
Berhiak iluhwi Ashak (1991) dan Di Luar Riuing (1993). Teater FOimi
teater telah ikut serta mewarisi perJalanim teater di Indonesia "Kebebasan
(1992). .Vaskah yang disuguhkan ke publik tidak lagi merupakan susunan
galkan atribut-airibut lama dalam ben-
(Harri> Priadi) pada Meuunoifosa Apt
baru" yang dikembangkan mening-
tuk penyajian. sekaligus .sebagai akibat
cerita yang bisa dibaca secara lertib dengan mengikuti kaidah-kaidah keba-
' krisis identifikasi baru" dalam tema
cerita. setting, dan dunia penokohan. Tampiiknya. dalam konteks "kebe basan baru" dan "'krisi.s identifikasi
Itasaan y ang verbal. .Naskah lebih
menekankan kepada ka-enderungan menanipilkan kabar berita kepada penonton daripada suguhan cerita yang
baru" ada semacam ambiguitas dalam
j; bisnis — sebagai satu arena untuk |! mempertanihkan ketenaran dan keun-
mntut. Dari fenomena inilah kemudian ' muncul pergeseran penuli.san cerita :
Ij. ContDh yang paling aktual untuk itu
pengaruiii suasana serta atmosllr dalam
li tungan.
Ij adalah pementa
ij dalam Pembacaan Cerpen Multi
i] Bahasa. awal Juli lalu, yang membawa i! "'nama-nama bcsar" seperti Rano
Kamo. Dessy Ratnasari dan Marisa
Haque. untuk mempertaruhkan popularitas teater dan membanjimya penonton. Di sinilah teater mulai melakukan
,
pergeseran-pergeseran pola yang diemban dari keagungan wilayah kesenian.
Tampaknya, teater sebagai suatu
model seni.peragaan sa.stra masih mem-
teater. > ang pada akhimya ikut mem- '
tra
penulLsan naskah yang diserakkan oleh sebagian pekeija teater. .setidak-
Afrizal Malna. pekeija.seni. dalam percakapan perihal perge.seran penuli.san dalam ladang teater itu. menganggap fenomena penuli.san
tidaknya ingin memperlihatkan .satu
anggapan i^mbenaran. bahwa medium
kornunikasi ke publik tidak hanya mele-
naskah teater dari cerita ke berita mem-
wati bahasa-bahasa"verbal. Bahasa-
perlihatkan .semacam "'kebebasan
bahasa verbal tel^ terlalu banyak diko-
adanya "'krisis identifikasi baru" ter
ftingsinya s^agai alat komunik^i.
baru" sekaligus penandaan terhadap
tori oleh berbagai kepentingan di luar
hadap tema. cerita setting dan dunia tokoh-iokoh. Pergeseran itu juga telah
Dalam kaftan itu. apa yang pemah
dibicarakan Antonio Gram.sci dalam
isiiatufnoMseoi
pekeija teater untuk memberikan alter-
wacana sastra. Dalam perspekiif ini. . kesatlaran kritis berusaha mencari dava
yang ki^ratnya, dan .seharusnya seba gai bagian dan model .seni peragaan .sas-i Jadi. kecenderungan perge.seran
gerak kehidupan teater.
butuhkan "'keikhlasan" dari para
nadfbahwa ke.sadaran kritis sangat dibutuhkan ketika berhadapan dengan
pergeseran penulisan naskah teater.
per^aanaslraiiiasilirafertLlitefl
.'"teiiasafl"ilariparap^iBalBr '
j pendorong baru untuk mendapatkan
' karya kebebasan yang tak terbatas. tanpa dibumbui oleh kepentingan-
kepentingan yang berdiri di luar pagar
siptifiiliilfeflyijart
kesenian itu sendiri. yang bersiiridar
pada popularitas semata.
Dalam b;\tas-batas tertentu. terce-
1rabutnya akar teater sebagai bagian dari
Imodel seni peragaan sastra disebabkan | •| dan didukung oleh satu pergeseran yangj ji teijadi dalam wilayah teater itu sendiri. ij Yakni. satu pergeseran penuli.san j jj naskah teater yang tidak lagi terpaku
tenpafciHoyite^^^
pada konvensi-konvensi biihasa kese-
•j harian. Naskah teater tidak lagi merupa-
ii kan sasunan cerita yang terstruktur.
i|yang mengikuti alur penyajian baku. i
Kondisi itu dapat dilihat dari tenomena Teater Kubur. yang diarsiteki
I sutradara berbakat. Dindon, yang mementaskan naskah Sirkus Anjins |j( 1990). dan Tunibot !3 Topeng Monxet Bola PUistik (1994). Juga Teater
pte^padapopularilHssanata *
mengubahduahal.sekali2u.s: "'teks-
r, , d ■ ^ j-. . L .. sebagai . - jadi "'teks CV/toft//i P«i/«ra menjadi benar. Bahwa yang- dibaca" cerita, y ang dinyatakan" sebagai berita; dan tata bahasa normatif yang tettulis selalu mengubah penuli.san dari pdsisi "mem- mengandung "pilihan*. .sebuah orientasi kultural. dari karena itu. selalu merupa baca ke {TOsi.si ""menOnton". kan tindakaiT politik kebudayaan nasioSatu indikasi t;ijam tentang "'kebe nal. Oleh karena itulah; sebagian dari basan baru" di .satu sksi, dan""'kri.sis
identifikasi bam" di si.si yang Iain,
para pekeija teater dewasa ini mencer-
. mati anatomi tubuh secara keseluruhan.
i
121
bisa juga sebagai alat penyampai yang :efektif di tengah carut-maruinyaldomi; nasi kata.sebagai alat pembenanm sepi-
pada lajur pementasan yang lain Rendra bunuhan dan pemerkosaan di Riau,dan i tidak terpaku pada pola meminimalisir mendekam di Cipinang sejak tahun 'j kata. Putu Wijaya dengan Teater ; 1964, kemudian diungsikan di |j
I masih percaya bahwa kata-kata inemi- ,
i hak; oleh sebagian kelompok yang
Mandiri mencoba menerapkan siyle pertuhjukannya dengan menekankan
;liki otoriias tunggal dalam dunia komuI nikasi. Akibatn^a. bahasa norrnatif ndak
ekspresinya dalam melakukan sosia-
I lagi menjadi acuan untuk men^e-j
Nusakambangan,tahun 1983 sampai |j
dominasi baha.sa tubuh .sebagai medium
.sekarang. fi Pertanyaannya: apakah pergeseran ij penulisan naskah teater dari teks-yang I dibaca.sebagm cerita menjadi teks yang 11 dinyatakan .sebagai berita membahas ij
i Pergesenui dalam penulisan liask^
li.sasi gagasan yang dipikul. Kecenderungan .semacam ini tampaknya sengaja diapungkan oleh seba
] teater. dari teks yang dibaca settag^
gian pekeija teater. ketika kata-kata
didukung oleh para pekeija teater?
j'
i ceriia menjadi teks yang dinyatakan .i sebagai berita. sebenamya bukanlah hal ■ yangbaru. Rendra pem^t mengaw^i i dengan Bip-Pop-nya yang disebut -
tidak lagi mampu menjadi alat komu-
Bukankah proses-proses hegemoni yang berlang.sung berulang kali,setiap hari. di luar wilayah teater, telah ikut .serta inembunuh peniberdayaan kreatif
i || fl 1
I pankan gagasan dalam panggungteater.
: Goenawan Mohamad sebagai Teater
I Mini Kata. Tetapi pementasan iTeater I Mini Kata Rendra hanyalah saju ']insi-
I den" dalam proses krMtifnya;;kai^na
visi ideologis yang ditanamkan dan
nikasi dalam wilayah pergaulan. Akhim\a. pertanyaan yang .sangat
substansial d^ pembicaraan teater sebagai model .seni peragaan sastra, lahir dari Bahar Matar— .seorang Napi penghuni sel isolasi LP Batu, yang dianggap otak utama perampokan. pem-
individu?
dan pengsmat t^ier.Tinggal di Jakarta.
Gitiv^nitailalamkanyasastpa ■
/'I
j
selalubenkembang
ngaruhi nUai-nilai yang berlaloi Ada perbedaan pendapat atau dalam masyarakat yang ditampilpersepsi dalam pemlaian tentang kan dalam karya sastra. Apakah citra wanita dalam kaiya kesusas- perkembangan citra wanita dalam traan. Perbedaan itu sedikit ba- tiga kaiya yang dipilih dalam kornyak berpengaruh dalain menam- pus penelitian sejalan dengan per pilkan tokoh-tokoh I dal^ karya kembangannUai-nilai masyarakat. sastra, khususnya tokoh wanita. Sumarwati raemilih tiga karya Demikian antara lain Sumar- yang menjadi koipus penelitian
'>■ I
■ Penulis adalah penyair i
;i Republika, 10 Agustus 1996
Jakarta, (AB).-
jj
Ketiga novel itu, laiqutnya,
mempunyaikeistimewaan sendiri.
La Prinscesse de Qeves dianggap sebagai hovel psikologis pertama
dalam kesusastraa Prands, India
sebuab novel ide yang lama diabaikan tetapi Jcemudian menda-'
pat sorotan dan penilaian ulang
oleh para kritikus kontemporer,
wati Kramadibrata Poll dalam di- yaitu : La Princesse de Cleves scdangkan Les Mandarins adalah sertasinya yangbeijudul "Perkem- (1678), Indiana (1832) dan Le novel pertama yang ditulis wanita bangan Citra Wanita Dalipm Bebe- Mandarins (1954). yang memperoleh hadiah Gonrapa Novel Prancis yarig Dimlis Masing-masing novel itu ditu court.
Pengarang Wanita". Disertasi ini dibacakan Sumar-
lis oleh pengarang wanita, yaitu 'Tetapiketiganyamemilikiper"Madame de Lefayette. George samaan yaitu mengetengahkan wati untuk memperoleh gelar dok- Sand dan Scmone de Beaviour masalah yang dihadapi wanita da tor di hadapan sidaiigierbuka Se- yanghiduppada tigamasaberbeda, lam kehidupaimya baik sebagai nat Guru Besar UI dipinipin oleh j nauus yaitu sebelum Revolusi Prancis anggota keluarga maupun masya-
RetaorUlProf.DrlM.KiTadjudin 1789, sesuah Revolusi dan abad i^t," kata Sumarwati. ^ (7/8). XX, sesudah perang dunia II. ^ Padaakhirdisertasinya,disebutDalam peneliti^ya;,adabebe- Alasan memlih karya-karya kan bahwa ada kemajuan dalam
rapa pertanyaan y^gmpncml me- yang ditulis pengaran wanita, me- citra wanitamenujualrtiiali<M<;j diri. ngenai masalah citra wpnita da- nurutSumarwati, adaasumsibah- Hal yang serupa juga ditemukan 1m kar}'a sastra. pi antaranya,. wa pengalaman wanita bisa ber- dalam kaiya sastra di Indoensia. bagaim^tokohwMta^gambar^ beda dari pengalaman pria, kare- BerdasarlM. penelitian Helvrig, kan keberadaannya disamping na mereka secara biologis dilahir-
citra wanita dalam novel-novel tokoh pna. i^akMadajSikap dan kan berbeda, maka pengalaman Indonesia ada perkembangan me pikiran tokoh wanita yang dipe- hidupnya pun berbeda. nujuemansqwsl (KNI/2.6)"
Angkatan Bersenjata, 10 Agustus 1996
122
f ProfA. Teeuw;Pribumisasi Teori Sastrd
Ada Bahayanya^ Jangan Cuma Angan-Angan EBERAPA waktu lalu orang berbicara tentcuig perlu-
B
nya semacam 'indigenisasi ilhiu sastra' atau 'teori
sastra'. Sebagiarimenyebut dengan istilah 'pribumi sasiteorisastratentu dengan asumsibahwa teori-teori
yang kita kerjakan selama ini adalah produk dari suatu 'wacana' tertentu yang disebut 'Barat'. Se-
dangkan sastra Indonesia lahir dan tumbuh dari dunianya sendiri. Apa pendapat ProfDr A. Teeuw?
Saya mengerti tuntutan itu. Itu muncul karena kebutuhan yang! wajar dari ilmuwan untuk melakukan refleksi dari apa yang mereka keijakan. Memang ketika saya menulis buku saya mengenai teori sastra, waktu itu masalah tersebut sudah muncul. Subagio Sastro-' wardoyo pada 1984 sudah menulis resensi buku saya im dan^ mengungkapkan bahwa teori dari Barat belum tentu cocok untuk
melakukan penelitian sastra Indonesia. Jadi, saya merasa gembira bahwa di sini sekarang makin tampak kesadaran bahwa penelitian sas^Indonesia membutuhkan refleksi tentang apakah sastra Indo nesia itu. bagaimana cara yang baik menelitlnya, bagaimana konsep-konsep yang diperlukan untuk memahaminya. Dan, saya harap dari perhatian unmk sastra baik yang tradisional maupun modem akan muncul pikiran teoritik. Tetapi,jangan sampai sebelum diadakan penelitian yang mendalam terhadap karya sastra itu
sendiri diadak^ teori. Teori harus muncul dari penelitian konkret. Seperti di Barat, teori selalu mengikuti perkembangan penelitian konkret. Sudah ratusan tahun kritik sastra, buku-buku mengenai' sejarah-sastra, dan sebagainya lahir sebelum orang mulai berpikir mengenai teorinya. Di sini juga begitu. Memang penelitian me
ngenai Babad Jawa membutuhkan perlengkapan dan konsep yang' sesuai dengan Babad. Babad tidak masuk dalam kategori sejarah seperti yang di 'Barat' itu, tetapi juga tidak masuk kategori sastra mumi.Ada sethacam campuran atau sintesis di sana.Demikianjuga sastra agama. Islam misalnya, atau sastra Hindu Bali. Itu juga menyangkutlatar atau situasi tertentu yang memerlukan pendekatan yang khas. Yang sesuai.
Tetapi,sayaselalu melihat bahayaorang yang memperbincangkan, 'indigenisasi' atau priburhisasi tanpa mengadakan penelitian. Hanya ada di angan-angan.Di awang-awang.Jadi,saya berharap di sini semakin banyak orang mengedit teks, meneijemahkannya,menginteipretasikan, kemudian berangsur-angsur akan muncul konsep-konsep
secara sistematis yang diperiul^ Itu pendekatan saya. Jika kita lihatsejarah ilmu-ilmu humaniora diIndonesia, kebutu
han akan 'indigenisasi'tersebut berhubungan erat dengan dhnensi 'ideologis'. seperti dalam ilmu sejarah misalnya, Ibnu sejarah seakan-akan memiliki 'tugas' untuk melakukan dekolonialisasL
Kita mesti membangun sebuah sejarah yang Indonesia sentris.
Itu juga seperti yang saya sebut gejala yang sama yang teijadi dalam sastra di Barat. Kita lihat, misalnya, feminisme. Itu juga bdrarti suam usaha untuk mengemansipasikan ilmu sastra dari dominasi kaum laki-laki. Dentikian juga minat yang semakin mengeras terhadap sastra minoritas,blackliterrature,dan sebagain-
123
diMggap tidak coeok. Juga dari kamus sasira. Apakah buku-buku yang iiungguh-sungguh tennasuk sastra duiiia itu? Berkat black
mihorto?, sekarang ^tra yang diakui di Barat juga mengalami
peige^ran. Dulu, dia tidak tennasuk di dalamnya, sekarang ikut
didkuil N^,dalam kategori ini saya anggap hal itu lermasuk suatu
usahajuidigenisasi. Di Indonesia kita bertemu dengan istilah deko-
loriialisasi.Memang ini sangat penting.Bukan hanya demiideologi, tetipijjuga demi pemahaman yang lebih baik terhadap karya sastra. teori sastra atau pandangan sastra tertentu kita terapkan
be^tU;i^aja pada Babad Jawa,misalnya, wah,lihatlah di masa lalu.
ji
ij
Aia irii? Ini bukan sastra. Ini tahayul dan sebagainya. Belum
•dipahaini secara integratif terhadap apa yang disebut oleh Faruk
sebag^j ekspresi pandangan dunia. Tetapi, ini suani krisis yang siudah llama berlangsung. Baik di Barat maupun di sini. Seperti
i|
ij
Edward Said dengan bukunya Orientalism yang meletakkan dasar teontik.yang logis dari konsep antikolonial. Tetapi, para peneliti
babadl^am kpntete ini bisa dikatakan benjsaha mencari panda
ngan ypg khas Indonesia.
LewAi pertgalaman Indonesia barangkali ada persame^n-persamaan Ban perbedaan-perbedaan tertentu antara
.'ilmd-il^ sosial dan ilmu sAstra. : sekaraiigsudah tradisional di Baratjuga teijadi.Tidak terbatas pada i Indonesia.Di Barat dari diilu sudali ada keberatan kepada pendekaI tan ilrhb-ilmu sosial yang etnosentris.Pada 1972 ada disertasi Rass
} Proses itu teijadi di mana-mana. Pembebasan pendekatan yang
jmengehai Cerita Panji dan berusaha, entah berhasil ent^ tidak, :yang mencoba memahami Cerita Panji sebagai ekspresi pandangan
idunia cjiasyarakat Indonesia. Jadi, selurub interpretasinya berten-
'^nganiflengan inteipretasi sebdunmya yang menganggap bahwa !C^tjtaPanji hanya dongeng an sich. Dia serius menelitinya dan
• meugatekan bahwa ini, dari esensf Cerita Panji, pandangan hidup orai^gJdWa,orauig Melayu,dapatkita pahamL Betul-betulIndonesia i sentrisii^eski istilah itu belum populersaatitu.Sudah tentu ini harus diperkuat oleh generasi peneliti Indonesia yang selanjutnya.
! Kita tt^lihat berbagai dilema yang dialami oleh iltriu sosial, !misalnya,ada sematpm koru^i^png mengharuskan un^k merieni gune^Mlmu f pi/i/wn;Iniapdke^ memajukan ilmu mautangung 'pengsosial'. berartiakan mengimplikasikan suatu jawdh. i\^ana yang lebih penting; tanggung jawab akademis atau ^ tongguiigjawab sosial. Barangkali dalam ilmu sastra keadaannya
\agak berbeda. Karena ilmu sastra relatif lebih berjarak dengan
kep^tipgan praksis yang menyangkut 'rekayasa sosial'sehingga tanggur^jawab sosiallebih mungkin untuk diterima sebagai tang-
[j
j! i!
gungjawab akademis.
ji
I TidaklBayakirainidaemayangiidakada. Atau seharusnya tidak
I!
ad^jKraua-duanya bisa jalan. Dniu sastra juga penting untuk
|
pengembangan kebudayaan Indonesia.Rasa tanggung jawab generasi mtm hidonesia te±adap warisan budaya adalah faktor yang
|| j;
si fnud^juntuk tahu apa itu sastra,tennasuk yang tradisional.Jawa,
||
penting cWam mempersatukan bangsa.Sangat penting bagi genera-
I
'Sunda,]Bali, dan sebagainya. Jadi, para ilmuwan bertugas untuk
|
hingga bisa dipahami oleh kalangan pendidikan. Di sekblah mene-
jj
inen^un^kapkah karya-kaiya lama dalam bentuk yang tepat, seng^mii^ya.Sayangsekali,sampaisekarangsarana-saranadalam
'benti^ te^emafatan yangmenarik dan interpretasi ywg baik masih sai^ kk^g..K^u ki^iihat.di Barat, ^ Inggris, lihatlah, dari
jj j
■! ii
sastra yang paJing awal hingga Shakespeare sampai sekarang sebagai warisan budaya masih hidup. Dan. itu masih kuai meski generasi bam menciptakan sastra yang sama sekali berbeda. Sastra
klasik dari dua ribu tahun yang laJu. Homer,Plato, dan sebagainya terus dibaca kembali, diteliti kembali, disediakan teijemah^ mo dem agar dapat dibaca oleh kita semua. Ini tanggung jawab prakiis yang mahapenting bagi peneliti sastra. Tetapi. ini hanya munakin atas dasarpengetahuan yang luas dan penelitiah yang mendalanvdanpensalaman bagaimana interpreta.si yang baik. Saya kira demikian>iga dengan tanggung jawab ilmuwan sosial. Dan, ioi tidak mungkin dilakukan tanpa adateoredkus atau ahli yang menelitisituasinyadeng^ pendekatan ilmiah. Dalam kuliah-kuliah. saya selalu mengatakan bahwa sastra dan
seni pada umumnya adalah jalan keempat kebenaran, Jalan penama adalah agama. Jalan kedua filsafat. ketiga ilmu pengetahuan, dan, keempat adalah seni. Lewat seni manusia mengenal dirinya. Kalau membaca Hamzah Fansuri, dia mengenal diri lewat wrruw/karena dia sufi, memang mengenal diri adalah tugas utama manusia. Sebagai sufi. bagi dia mengenal diri adalah dalam rangka persatuan antara manusia dan Tuhan. Manunggaling kawulo Gitsti. Begitu juga dalam Hadits. disebutkan 'Barang siapa mengenal Tuhan akan mengenal dirinya'. Begitu sebaliknya.(adi ws)
Jawa Po3, 11 Agustus 1996 ESAl
di Bum! Kita ^leh Amln Ha Hasan *)
TULISAN penyair R
Sarjono di harian ini(Me dia,(28/7/1996), yang ber-
dakpastian mencari pekerjaan,
selaln kualitasj'ang rendah.juga
judul Sastra dan Pilikan Ibfcno-
karena sempitnya lapangan pek^aan yang bisa mengakomo-
logi Unggi Kita, sesungguhnya sebuah keprihatinan lama.Ibta-
lum lagi. di luar mereka harus
dir orang-orang terdidik itu. Be-
pi memang tak pemah digubris
berhadapan dengan nepotisnie,
para elite kita. Kehidupan kita sebagai-bangsa terus beijalan.
suap,dan seterusnya.
Industxi macam-macam ten^
akan mungkin bicara tentang berapa jumlah buku dicetak per tahun. Kita juga tak mungfcn berbicara di mana tempatnya
dibangun. Ibrmasuk juga simbol-simbol kebesaran semu,ba-
ngunan-bangunan yang serba paling . • .
Tfetapi. peri^dikankita tetap tak beringsut. Kita satu-satunya
Maka, kita memang tidak
para pengarang. terma^ para sastrawan.di negeri ini Jadi.ba
gaimana para elite kita menge-
negara di ASEAN yang masuk dalam 10 besar dunia diam hal
butahuruf.Wajar, banyakpengamat pendidikan sendiri merasa prihatin.Sementara yang sudah terdidik pun mengjiadapi keti-
bagaimana mungkin daii basil
pentidikan yangganti pimpinan
ganti kebijakan dapat melahir-
kan or^g-orang yang mengertl danmencintai kebudayaan?'Iferlebih lagi, mitos kepahlawanan kita hanya terdiri para serdadu. Dalam konteks itulah tulisan Agus tetap penting untuk terus
khususnya sastra, adalah pen
ting bagi kehidupan.juga ddam konteks tahapan-tahapan oeradaban. .
, Bahwa ketika kita bicara pesa\vat terbang, mlsalnya, kita
bisa menmut basis pemiktranpenting? Sastra lahir dari kaum ter
didik dan tentu menjadi konsumsi kaum terdidik pula. Jadi,
nya hingga sampai kepembuat-
an kapal terbai^ tereebut Kita tidak lompatjauh:tiba-tiba berada di dunia lain.Yang kemudi-1
125
an binguDg sendm untukmere-
konstruWlewatjalanm^M beran^t,lainasuk
kembali.
menul^tidak
peipdimm^puhlaiigg^^ ga jalan itu. . ■ >] 'i' .
IQta mem^s^ul^alan doiganteig^-ges^^^il^^ilar-j ^ya's^a bdum'kbk^ namuii •bangunan-bimgiman*'ipi tetap didinkaxLltu^
kita
selalu rapuh di s^ua;se^or. Ambil cxtntoh la^.^aiiwisata kita'yang Mta seperti akan- memps^enikbifd]]^. apa saja milik kita demi
ti p^^^lAO^taiA^inisalnya^ ^ap
lihsap:a denganpenuhk^dar-
amarah. Ancaman! Bagaimana
an b^wa mereka akan meng-
mung^ bangsa yang besar —
Goenawan dalani sebiiah tulis-
parapemb^ar kita— bisa dibai^unden^ketid^dqujuran-ke-
hadapi kaum pwhibitionist itu.
annya besjudul "Kemun^dnan-
kemungk^an Kesusastraan"
seperti yang sering dipidatokan
tidakjujuran? •Bangsa yang besar —^me-
ketika neboh Langit Makin Mendung menulis begini di akhir tulisannya: "Sebenamya tak bisa orahg mengatakan: saya memilih kemerdekaan,
nerima peibedaan dengan aiif
;menubh babaya. Kemerddcaan
meski penuh hika, d^an la-
jawab. Kesusastraan pun, se bagai ekspresi kemerdekaan,
Bangsa yang besar adalah juga yang siap mendiskusikan
tapi sementara-itu tidak tidak
tidak mengandung tanggung-
tidak han}^ buat hal-hal yang
menentramkan, sebab ia juga
minjam terminologi para p^a-^ meriurut hemat sa
ya adalah orangroiangyangme-
dan melihat diri.kita sendiri,
pang dada. -
persoman SARA dengan ted}u-
ka..Bahwa suku ini kelebihw-
sq)eiti tidak pemablni^dapat
bisa inuncul menggeUsal^n. in^ disini dankdauanganimya Sa^ tidak bisa cuma menulih idi Sana. Bahwa poiiduK agama
nyukd>eianianyangluarbiasa. Ini'leansudah sangat ne-
Makin Mendung yang yang mlarang Kejaksaan Agung pada
ludimkreatif,tapi sementaia itu jini bagusnya di sini;dan keku^r
[poiiatian; Karena
:geii ini,^ katapen^raisg'5enja
oiJo^Tiaitupadasuatukesempatan." "•"7; '
'i
■Kita tenis .dididik dalam
lingkarandanTTziUeuyai^ seiba
paradoks. Sepertipen^ dika-
takan Asrul Sani di| hmidh ini,
.1968.
Garapan sastra yangdisebut
Gopnawan Mohamad dunia
kemerdekaan, di Indonesia me-
mang banyak sekali wilayahMayah yang ditabukan. Menggarap wuaymi "misalnya, sosok
bahwakitainisq>ertisangatkuat danbesar Tfetapifeesungguhnya sebagai bangsakita s^ngat keropos." |.
polisi, tentara, guru, lUama/ tokoh agama, penguasa dan
SASTRAWAN,memangbu-
muhculan reaka-reaksi keter-
«♦»
j
setidaknya pada dni sendirl. 1btapi,.dunia kqiQUiaii inilah
selalu menjadi mopok kaum tidakpopuler dineg^kita,khu-
penguasa. Ma^' dunia sastra
organ^si pemuda dengan se-
gaia sisi b^ buruknya," kata Agus "maka segera akan ber-
kg)ada oiang-orangjyai^inenu-
para kieator itu. Supaya kebu'dayaan, sastra khususnya, juga (hbeiitempatuntuk tidak hwya sekadar memberihibuian tetapi
ju^ ikut membei pen^daran
tentangmaknahidup,misalnya. Karena, sastra sesun^uhnya pimya daya ielajah yang tak b^-
tepi, dan s^u melahirkan altematif duniia lain yang lebih
mumi. Kemumian ini pada akhirnya akmi membawa si£at
jujur dan- terbuka bagi orang-
singgungan daii kalangan ber-
oimigyangmenggelutinya,tentu
Wilayah-wilayah yang ditabukanitulabyaugkonudmse-
Sarjono, banwa keterlibatan
san^utan."
lamanya melafaiikanketidakju-
juraii: Ketidakjujuran inilah yang kita pelihara. Kita.tidak
pemah diajari melihat wajah susn^l^pengua^,kaunpro- kita yang sesungguhnya. ItuJah .hUntioiii^.' Ui, Ma^kitamoiar^^
lah adanya ruang untuk meiigek^resil^keme:xiekaaanbagi
sebaoi^, jika ada oranginenu-
lis waj^Idta dengan s^ala bo-
•pengnya, yang muncul adalah
sajatermasukpaiupknbacanya.
Tbtapi,sepWti ditulis AgusR
pemermtahsdainamijristrupa da pelaranganbuku, -^-dan jirga pelarangan k^iatan seni. Para doks!
Saya inginmengutip tulisan
Gomawanlagi dariesairya yang
ditulisan^ denganlugudanpe
nuh kejujuran "Potret Penyair
126
Muda Sebagai Si Malin Kim-
dang".Betapa untuk sebuah keb^jasan ia —tokoh dalam tubs-
an itu,rda dilanparican seperti
Adam dilempaiicw daiisoi^ke dunia pendptaan yang gebsah. Sebagai Malin Kundang,
yang tplah dikutuk oleb ibu dan
lingkunfflimya,ia mmjadioiang
asingT^agi seorang yang telah
nah meminta apa-apa:"Kami
hanya minta dibesci kepercayaan saja."
Tbtapi,bagaimana mungidn orang dikutuk diberikepercaya an?
Kita memanghidup didunia
yangpenuhpaiadoks.'Ihnyakan
kepada orang tua yang mempunyaianak-ai^t^aik(b s<^o-
dikutuk,bagiseorang yangtelah
lahnj^.Relakah jikai?nak-anak
jadibatu,a^hal-halyangm^-
hal, mereka sering mengutuk
jadi keras dan tidak menarik. Pemberontakan pun mengan-,
dui^halyang keras dan takm^ nariksemacam itu.Ihpi,jika misalnya tidak ada jalan pulang sekabpun,masih ada yang berharga, yakni kemerdekaan," tubs Go^wan, Saya mengutip Goenawan
beberapa kab, han^ ii^in menegaskan b^wa puihan menjadi sastrawan (di Indonesia) bukanlah ingin tidur dengan nyaman. Ada kutukan ganda yang diterimanya.Yang pertama dari ma^arakatnya dw kedua dari kaum jTro/iibitionist itu. TAPI,kutukansepertiitu tidakmsQrurutkanorangmenjadi sastrawan. Setidaknya kegagahan yang disandangnya ada-
I^kranerdekaansq)ertijuga pemuda daripesisirutara Jawa,to koh dalam tulisan Goenawan.
Dansastrawan,seniman umum-
nya,sq}erti kata Rendra tak per-
t^aik itu menjadiguru?Padamutu guru sekarang rendah.
S£^jugadQigmpi(^tope-
nuh retorik menjadi bangsa be-
sai;tetapitak bei^ mebhatwa-
jah kita sendiri yang penuh popeng dan luka. San:^ juga de
ngan pidato penuh retoiik bah-;
wa seni bisa menjadi pendialus i
budi manusia,tetapi mer^tak, pemah memberi tempat imtuk kesenian.
Kita selalu ingin menjadi | bangsa yang imggul; untuk itu I p^lu sdkolm ung^(?), tetapi, kita tak tahu bagaimana sikap manusia-manusia imgyilan se-
muanyaserba retorik.Penuh paradoks. . Menurut Confudus, filsuf
Cina,"Orang yang un^ultidak akan pemah cemas dm tidak
pemah takut." ^ ; Ap^gitakutpadaseniman,. manusia tm bersenjata itu.
*)Pengamat btuiaya, tinggal di Jakarta.
:-!edia Indonesia, 11 Agustus 1996
127
SEiiUNAR Sastra Populer di Fakultas Sastra U^Vj^tas Indonesia, 1 Jiini 1996j me-
nunjukkan satu hal pentihg: dunia pendidikan tinggi di siniisudah la-, ma menyikapi kesusastraan Indo
Oleh Iwan Gunadi
Salah satu yang mampu mewa kili perkembangan karya sastra' popUler itu lalu tertampung pada
Kurikulum 1984.mata ajar Bahasa . Pada Kurikulum 1984 mata ajar dan Sastra Indonesia untuk SMA. bahasa dan sastra Indonesia \mtuk
Dari 11' subpokok bahasan yang
nesia secara kurang ari£| Sebagai-
SMP, sastra populer tidak hadir dapat dimanfaatkan untuk diisi mana kecendrungan yabg teijadi 'eksplisit.Toh,sekurangnya,ia ber- pengetahuan sastra populer, satu pada para peminat dw pemerhati peluang hadir pada 23 subpokok di antaranya secara khusus ^perI kesusastraaii Indoneaa^ ^ ~ dunia bahasan. Baik pada subpokok ba- untukkan padanya. Novel Raumapendidikan tin^ seakah-akan hasan Apresiasi Bahasa dw Sastra nen kaiya Marianne Katoppo disemengukuhkan mainstreaTn,jsastra > Indonesia (ABSI) maupxm subpo butkan secara eksplisit pada kolom populer istilah ini penuills adopsi kok bahasan Membaca. uraian subpokok bahasan 1.6, se hanya untuk memudahlyan; pemPeluang itu lalu dimanfaatkan mester 2, kdas 3. bicaraan — adalah "anak tiri" ke beberapa penulis buku ajar Bahasa Dengan cara dan lokasi penemsusastraan Indonesia. jKecwde- dan Sastra Indonesia. Nurlena Ba- patan berbeda, pemmjukan kuri rungan ini tampaknyatidak hanya sier Khasim dan Richard Sinaga kulum atas novd Raumenen dipamenghinggapi universitas yang mengisinya antara lain dengan tuhi Mohamad Ali dan kawan-kamemiliki jurusan sastra Ibdoneaa, cerpen Suatu Malam karangan A- wan,Suparni,serta Tim A3. Moha tetapi jiiga t^adi juga di Jurusan ngelina S Maran.Cerpen pada Unit mad Ali dan kawan-kawan serta Bahasa dan Sakra Indonesia Sdco- 4 buku ajar untuk kelas 1 itu ber- Suparni menyajikannya dalam lah Tinggi K^uruan danilmuFen- cerita t^tang penodongan yang bentuk resensi.Pada buku ajar ke didikan (STKEP), Fakullhs Kegu- dilakukan seorang pemuda terfaa- las3susunanMphamad Ali dan ka ruan dan Bmu Pendidikab CfKIP), dap seorang gadis aktivis keaga- wan-kawan,ia tampil pada Pdaserta Institut K^uruan dan ibnu maan pada suatu malam. jaran 7,sedangkan pada buku ajar Pada Unit 16 buku yang sama — imtuk semester 2 kelas 3 susunah Pendidikan(KIP). i ii Fenomena itu tampak iionis.Se- tetapi bukan melalui subpokok ba- Suparni,ia hadir pada Pelajaran I. bagai institusi yang men^^pun hasan ABSI, mdainkan subpokok Penghadiran Raumanen secara le-
sekidigus menghasilkan Intelekti^ mereka sdiarusnjya mamjpu menyikapi pengetahusu;!': ilmu Isecara net^., Apalagi^' F^EQP, STKK,dan KIP y£^,seiain akan men^asilkan inteldctu^, pjuga
akan ma^hasilkan pehdjjdik yang
bahasan Membaca — Sutarto me-
bih apresiatif ada pada Unit 2,s^
ngedepankan cerpen Nenek Sa- mester 2, kdais l, buku ajar suyang karangan Titiek Suryati. Cer sunan Tim AS: Sayang, di sana ia
pen Kelabu karya Nuriana Sinaga, hadir dengan identitas tidak jelas. Keterahgan yang ada di bagian jaya padaJJnit TV buku ajar untuk atas kutipan novel itu hanya judul dikemukakan Usman Sui^itawi-
-semester i;kdas 1. Terakhir, tim bab, MonaTzp. Judul.iibvel dan p^
nantinya akan menghadapi kuri- Penyusunan kulum dan buku-buira ajar bahasa
Bahasa Indonesia ngarangnya sendiri tidak tiisebutmenginformasikan dua wanita no- kan.Keteledoran ini memang tidak
dan sastra Indonesia yam xnmyi- velis yang selama ini dikenal seba akan mengurangi p^capaian tiikapi sastra populer secm^ lebih gai penghasil karya sastra populer. juan pengajaran, namun meng'-.1 ■ ■ Ma:^a T dan Ike Soepomo dengan ajarkan sikap kurang menghargai 1 ••• tiga judul novel karya masing-ma- jerih payah orang lain. I . I ': ' i j TAMPAKNYA para penyusun sing.pada Unit 6 buku semester 2 Kepatuhan yang sama tidak di, kurikulum pendidikan tinggi pan- kelias 1. tunjt^an A Rumadi,B Rahmatno,
tas belajar arii daii penyusun ku-
Pemman itu menunjukkan, di Kanis Barung dan Suiyadi Perma-
likulum dan buku ajar Baha$adan Sana sastra populer hadir cukup na. Pada Pelajaran 11 buku ajar
I Sastra Indonesia untuk pehdidikan
apresiatil Subyek ajar diajak lang- kelas 1, Suryadi Permana menga-
:dasar dan menengah. Qemikian sung menikmati kmya-karya sas jikan pembahasan panjang imsur:pula, para mahasiswa jurusan sas tra populer. Pada buku ajar su- unsur intrinsik novel Sirkuit Ke-
tra Indonesia atau jurusan b^asa
sunan Hm Penyusim Bahasa Indo
rendahkan.
kaiya sastra popul^selama ini.
melut(Ashadi Siregar). Karena dinesia,satra populer tidak hadir se bangun dengan kaliinat-kalimat bal yang saina dari adik-adik me cara apresiatif, hanya berupa pe- panjang dan struktur kalimat yang reka di SMP atau SLTP dnniSMU. ngetahuan hapalan. Sayang, kaiy- rumit serta diksi yang terlalu ting Meski tidak mencolok,.:iih^(aka a-kaiya satra populer itu masih gi, pembahasan itu cendenmg ku imampu menyikapi sastra populer terbatas pada ceipen dan kurang rang cocok imtuk subjek ajar.Pada bukan sebagai sesuatu yfrng pe- mampu mewakili perkembangan Pelajaran 2 buku ajar semester 2
]dan sastraIndonesia paht^b^jar
kelas 1, A Rumadi, B Rahmanto
128 dan Kanis Barung menjadikan no
tamkhir penggalan novel BtTtrang
vel Karmila karya Marga T sebagai Film karangan Edy D Iskandar dan bahan penugasan pencarian unsur cerpen RuangAngkasa tanpa nama intrinsik.
•
pengarang. «««
Hadi Suroso dan kawan-kawan,
SECABA eksplisit, penyingkap- Tim Bahasa Indonesia, serta Tim an arif terhadap sastra popular Panduan Belajar Bahasa Indonesia tidak tampak pada Kunkulum memasukkan satu karya sastra po 1994 mata ajar Bahasa dan Sastra pular pada buku ajar karangan Indonesia, baik xmtuk SLTP mau- masing-masing. HarU Suroso dan pun SMU. Namun, peluang mewi- kawan-kawan memasukkan dra
layahinya lebih luas dan berlaiaU- ma Tangis(P Haryanto)pada Pelatas. Untuk SMU,ada 22 butir pem- jaran 1 buku ajar untuk catur wubelajaran yang dapat dimanfa- lan (cawu) 3 kelas 1. Tim Bahasa
atkan,sedangk^ untuk SLTP, 27 . Indonesia menyertakan penggalan butir pembelajaran. Tidak ada drama Majalah Dinding (Bakdi
pembatasan terlalu mengikat pada Soemanto) pada Pelajaran 3 buku setiap butir pembelajaran. Apalagi ajar untuk 2. Hm Panduan Belajar sampai menunjuk judul karya sas tra tertentu sebagaimana menjadi kecenderuhgan umum Kurikulum 1984. Yang ada hanya pembatasan
Bahasa Indonesia mengutip bebe rapa paragraf Rauman pada' Pe lajaran 5 buku ajar untuk kelas 2.
Pada Pelajaran 8, novel itu dising-
berdasar tema.Itu pun tidak mut- gung lagi penugasan penyusiman lak, karena penentuan suatu tema menyusun resensi sederhana.
tidak sepenuhnya harus mengacu
Subroto dan kawan-kawan me
pada tema yang ditawarkan kuri nyertakan tiga karya sastra popu kulum. Guru masih dapat menen- lar pada tiga buku ajar yang meretukan tema tertentu sesuai kebu-
ka susun, ketiganya berupa cer
tuhan subyek ajar.
pen- Satu, Isyarat (Aryanti) pada
Meski demikian, pada bagian Tema 2 buku ajar untuk cawu 2
lampiran Kurikulum 1994 yang kelas 1. Dua, Merah Ttta karya berisi daftar karya sastra yang wa- Nursyamsu Nasution pada Tema 5
jib atau disarankan dijadikan ma- buku ajar untuk cawu 3 kelas.1. teri ajar,ada beberapa karya sastra Tiga,Sebuah Wawancara(Sotyati) yang dapat dikategorikan karya pada Tema 2 buku ajar untuk ca sastra popular. Misalnya, novel Canting karangan Arswedo Atmo-
wilbto, drama Dherfiit karya Heru Kesawamurti, dan puisi Biarm karya Yudhistira A Nugraha.Masarfi, yang semuanya merupakan
wu 2 kelas 2.
Penyikapan yang arif itu tampak belum tertata apik. Belum ada ukuran jelas dan baku untuk me-
milih mana yang layak dijadikan materi ajar dan mana yang tidak.
materi ajar SMU. Selain itu, Ra- Pilihan ini menjadi sulit karena ti umanen tetap digunakan sebagai dak ada kritikus atau pakar seja-j materi ajar yang disarankan. Un rah sastra yang mencoba meme-r tuk SLTP, novel BucJi Ketabahan
takan perkembangan sastra popu
karya Dwiyanto Setiawan dijadi lar Indonesia secara lengkap dan kan materi ajar wajib. memadai. Bila akhimya mereka Peluang cukup luas lalu banyak tampak asal comot kdari populasi diwujudl^ penulis buku ajar un yang begitu banyak, itulah hasil tuk SMU. Sekurangnya, ada lima maksimal yang dapat mereka svunbuku ajar SMU yang memasukkan bangkan sampai saat ini. sastra popular sebagai bagian maTetapi yang penting, mereka te-
t^ ajar kesusastraan Indonesia.
lah melar^kah lebih maju dari pa
Buku ajar susunari A Slamet Wi- ra "senior". Tampaknya, kali ini,
dodo memuatlima karya sastra po
para "senior" pantas belajar dari pular. Tiga pada buku ajar kelas 1 para "yunibr" tentang bagaimana dan dua pada buku ajar kelas 2.Ti mengarifi sastra populer.*•* ga jang pertama cerpen Ketika
*)Ivan Gunadi,alumnus IKIP Ja
Kadir Batuk-batuk (Achman Mu- karta dengan spesiaUsasi kuriku nif), Kisah di Toman(Awang HS), lum dan buku ajar Bahasa dan Sas
dan Sumi (Jajak MD). Dua yang
tra Indonesia,
Kompas, 11 Agustus 1996
129
IWaG'^S^wWafi:0b^si-®irn# wnfli^mjMel^
PaigiG|annya terhadap Hamzah fiansuri dmaksud sebag^ langk^ avisl dari iopan tentang khasanah pemtkiran tslc^ ter-
':.'
masuk^-t^ tania yang ada sepanjang s^rah kebeiklaan
-
(Stan(fiNusantara id Seiraigga deng^ kajian-te|anters^ ' C; '■ - . penelusuraisejaiahpemikiran Islam dapatterkuaksecara
l^n^ f^uriaisng Uryani menyelurdi.tanpa ada bumbu-bumbumitosataulegenda yang ' Se^fif^lmengortm diri jauh dari kebenaian. Sayangr^,!^
' ' ' yemlji^^Sh^^ ' ''
^seman^jl^il^
Mengomentarisyeiryang idni masdi mengajar (fiIMveis^
^
. . .'
Bebefapa naskah lama sepeiti Tajussalatin atau Bustanul Sala^
dahi^" kata ponistutdi kun^i^
dan London, ad^kapanteihadapnask^Melayu atau Islam.
Sedan^ naskah dari Jawa feu Hindu mubib^tang. '
"Hamzah bai^m^ra^^^^^^^^ itulidak (
kannya secarap^
"Ini tidak lain karenaperhatianmasyaiakatDuhiatertiadap
' keban^dtan riegafa-negara beipenduduk mayoritas Islam (H Afe
Tenggaia seniakin besar. Ne^ra-negaia ini nienjadi penr^gang
i(M;p^r,seai-.
peicut perd^ dalam percaturan politik di masa depan," kabnyp, ' seraya menyebut beibaga teks t^ng ilmu-i!mu yang berkem-
^mikian, menumti^ . bang di masa lalu ddak bisa diabaikan begitu saja seperti ilniu , peri(apat3ndanilmupefd3gang3ri.Karenaiewatilmu-llmu' .
qer |j^;deny^rdan
pernkirPakistaa seperti Hamzah Fansuri akan thaldn b
jb^kaiyatokoh , udahumatifem
"Contohnya 1^ tidak tahu siapa^ lenpnya
^Jenar.
Perel^ teriodap tfiraiya maipmi old^fHtokoh lainnya seperti : Sunan Ka^aga, Sunan Bonang afla^ nnMidadi/kSa
jangan dulu mebkideritudidian
'
' Ma^a^memind Abdul Had) teiTiyalalebihpunyapertia^
_1|lbby»Bd iT)enyebut
l2n|Hi ,
nriemahaid dsnmenderi nitai
banyaknyi -.
musiimy^V tel^ memla terixtkan. liKkme^ sebagai tonpal lalur dari kaiyar.ui ' V -< iQiya bes^ ^ ^nyala niafah kuiang peibatiaa Rad^. saat im arah dari yang beri(embang.termasukdi Leiden pen^yaig
menggeyik^'sasba^M^i^
dan MecSlaam.i(2iaa
voi^&iff^D^dala-dalayangbelumdigafidenilda^ ..
. I^pujangga ^satuf^^-doktor meng- ■ .;
sasba dari Uravet^
karya-katya Hamzah f^uri
lian dengan pemtkiianIslam, mestinya bukan banya mOTjadi.permabasiswa sasba, tapi juga IAIN fakultas Adab atau uni- .
:uh.lapunbertiasil
antarkai(Si^ dalamdoi^
.
bar^kdidon«nasldehs3stFamodem.d3nIinguisdk.I^untuk
:n ini.memukau Alxlui
memperoleh bai^-ha!
.
di kaiangan rnahasiswa ^sba. Jurusan sastia Indonesia lebib
perabpalfaktayang
berserhangat
semacam itu, ketafen-keEajaan Islam semacam Aceh atau Demak tidak mungkin bisa mengarungi lautan luas. . lapunsetujubilabanyakuiama-ulamadimasaldnidanmendatang nien^ld fivva seni yai^ nftampu mend'idik umat tidak tewat dcddiHHioktrin keagamaan, namun juga lewat karya seni atau sastia. Dalam angan-angan penyair yang beikeinginan untuk kembali moiuSs bda konbafi ke tanah air keiak, semakin bai^ uiarna-Hdamasanacam Hantzah fbnsuri, inatei seinfen'rTnfdah
. umatdifek untuk membangun negeri iri "Akan kering hanyama^fand3lkzuitfeK)logi,"kfenya.B '
Republika, 16 Agustus 1996
bila
130
&EUAT.KOMIK INDONESIA(BAGIAN H-HABIS)
Industri Massa APAKAH komik Indonesia benar-benar
pernah menjadi bagian dari produksi
massa industri? Ada satu catatan cukiup
Oleh Sisdaryono
lengkap tentang sistem keija pada token Gundala karya Hasmi dan Gk)dam karya bersama-sama. Sehingga dapat dikatakan Wid N.S, tokoh komik Indonesia di tahun
perkumpulan mereka tak leblh dari melaporkan:. proses penciptaan Gundala Lain halnya dengan para komikus dari dan Godam aikeijakan dalam "studio" sekumpulan mahasiswa Seni Rupa lTB. 1970-an. Catatan Goenawan Mohamad ini semacamg gilda pertukangan.
mereka di Yogya. Be^tu selesai, mereka Mereka mulai 1992 sering mengadakan; mengirim ke penerbit di Jakarta, yang pameran, diskusi, dan seminar komik.]Dua
tidak selalu sekaiigus selesai. Proses kom- tahun kemudian, kelompuk ini bergabung' promi komikus dan penerbit ini sering dengan biro iklan Inspirasio,' dan
mentah. Akibatnya ki^a mereka dikirim melahirkan kelompok QN. Sistem keija kd Jakarta sebagian demi sebagian. Dan yang diterapkan mirip manajemen gaya
belum tentu pada penerbit yang sama. Amerika. Dengan dipimpin seorang manamereka menjaga keutuhan'dan suspens ap bulan terlepas mereka berkarya atau dari alur cerita (Prisma 6/Tahun/VWuni tidak. ^a kalanya mereka mendapat roy 1977). Dengan proses produksi yang lebih alti dari hasil penjualan komi^ Pekeijaan
Sehingga menyebabkan tidak mudah bagi jer, delapan komikus dalan QN digaji setimerupakan pertukangan kecil tersebut, komik mereka — selain ide cerita — dari
ditambah tanpa dukungan prasarana pinsil, tinta, teks, dan editor naskah, sosial ekonomi yang kokoh, tentu dengan digarap sebuah tim keija (Leila S; mudah dapat dilibas oleh penerbit yang Chudori dalam dalam Medai Indonesia Minggu, mendat^gkan gelombang komik impor. 11 Februari 1996). ini mirip dengan _ Bagaimana dengan sistem keija yang sindikat-sindikatSistem dalam perkomikan diterapkan para konmikus Yogya dalam
wadah CO? Dari hasil pembicaraan dengan
Amerika sebelum 1950-an.
Yang tidak diketahui'oleh penulis
sebagian orang dalam CO, dapat penulis adalah independensi komikus QN. Apakah
simpulkan: Mereka — setelah melakui
oleh para editor sindikat, yang serangkaian diskusi — masing-masing dicampun memeriksa betul tidaknya ejaan, konsismencipta komik dengan penokohan dan tensi penggambaran dan.sekaiigus'jugai alur cerita tersendiri. Seperti ide cerita, menyetor moral dan mungkin juga kecenpengeijaan pinsil, tinta, teks, dan editor derungan poUtik. Sementara para komikus
naskah diborong oleh sang komikus.
merasa benar-benar telah independen Kemudian mereka membentuk beberapa CO untuk pengungkapan karya mereka., spesialiasi pekeijaan seperti: pimpinan Seperti contoh "Sayangilah Binatang" umum, keuangan, sirkulasi, publikasi, karya Heru DK, yang menceritakan prosredaksi, disain grafls, dan pendanaan. esi penyiksaan pada seekor anjing secara Kesemuanya itu mjabat oleh para komikus sadis. Juga eksploitasi .seks.'yangi CO. Terkadang.mereka menempati-posisi dituangkan dalam cerita.peijalanan kisah! ganda, seperti menangani urusan produksi sebuah kondom.' sekali|^s pendanaan. Adanya spelialisasi Dari berbagai penjelasan di atas, temyapekerjaan dengan perangkapan jabatan komik Indonesia,belum benar-benar per ini, tid^ menyebabkan teijadinya perbe- ta nah menjadi mesin produksi masa indus
daan tingkat jabatan. Termasuk usaha tri. Apalam tonggak-tonggak tokoh komik mereka bersama-sama mencari percetakan lainhya. Seperti "Sri-Asih", "Siti lokal Yogya yang mau menerima hasil Indonesia Gahara", serial ■ Mahabharata,. dan karya mereka. Kemudian urusan ■ Bharatayuda, keseluruhan karya RA pemasaran kembali ditanganioleh'mereka Kosasih di tahun 1950-an. "Si Buta dari
Gua Hantu" karya Ganes TH di tahun
strip. Dimana pada dasamya mereka tidak
1960-an. Lantas tahun 1970-an dengan Gundala dan Godam, ditambah Maza, dan
'mandiri'.
Kapten Mlaar. Keseluruhan proses pro-
pernah merupakan bidang kerja yang \
Hanya dilahirkan dan dipeker-
duksi dikejjakan deng^ sistem pertulan-
jakan oleh para penerbit surat kabar
gan keciloleh sang komikus sendiri.
Kemudian terjadi perubahan hubungar kerja dengan berdiri apa yang disebui
Dengan
demikian, dunia
komnc
Indonesia belum pemah beranjak mataiig dalam proses keija industri. Maka wajsdi perkomikan Indonesia menjadi runyam ketika gelombang-gelombang komik impor menyerbu masuk. Para superhero irapor
seperti : Superman,. Batman, Hulk,
Spiderman, dan Popeye dari Anierika; Tmtin, Asterix, Smurf, dan Lucky Luck
dari Eropa (yang keduanya bertandang ke
'sindikat-sindikat'. Hingga akhimya men
jadi sebuah sistem kerja pabrikasi yan| kompleks, ketika tokoh-tokoh komik mere ka dituangkan ke dalam sebuah mediurr sen! populer yang lain: film. Dunia komik kita tidak pernah tumbuh secara kuat-
Isejalan dengan perkembangan industn
|surat kabar. Paling hanya Pos Kota vang terus mengekspos tokoh-tokoh komik'kartun lokal.
»
'
•
•
Sedang koran-koran besar,
Indonesia sejak akhir 1970-an); dan
sekarang, sejak akhir-1990 hadir Rung Fu
seperti Kompas, memuat lakon komik loka'
Boy. Candy-Candy, Dragon Ball, serta Dora Emon dari Jepang.
gan inipun rapuh, bahkan tidak pernah
Peran superhero kita juga nampak makin leniafi, apabila kita ingat dunia
komik Amerika yang bermula aari.comic
dicampur komik kartun asing, Dan hubun-
muncul menjadi sindikat-sindikat, yang
akhirnya komik,Indonesia bisa secara mandiri tumbuh menjadi industri tersendiri di tanah air.71
Kedaulatan Rak^^at, 18 Agustus 1996
MencermatiPergolakan ^^mKesusasteraari BUDI Darma(Harmonium;207)menilai
bahwa saatsekaranginitidak memungkin-
kan lahimya an^tan, akan tetapi inemberi peluang yang baik untuk tampilnya
individu-individu yang kuat. Barangk^ benar apa yang dipapaikan Budi Darma tersebut, sebagaimana TS. Eliot pemah membagi soal angkatan, periode, dan generasi yang memungkinkan justni saat ini
lebihtepatdiimtak^ 'generasi 90-an". Den>nit-denjTat t'angmuncu]khususnya di era tahun 90-an ini memang sangat menyebar
seperti yang ditulis oleh Agus R. Saijono (PR/8T.996J,meski menumtARS,Generasi 90-an tidafcmempunyaimedia sebagai corong bicara.
Soaladanya media atau tidakbuklan han ya dialami oleh generasi 90-an, tapi soal tersebut sudah sejak lama memang beruIflngkflli mencuat dalam berbagi polemik kesusateraan. Semisal ketika mencuatnya
soal '^eo-Horison" akibat perg^ran dewan kCTedaksian majalab Horison, yang didalanmyateriintaspersoalanyangtajadi
pada wilayah mpHia budayakita.Di^yalir kemudianbahwa keadaan media kita telab
.tpTperangkflp pola politik jumalisme seni
>'aag mementingkankomo&tibisnisketimTTiiri budava.
Di sinilah pengamatan Marcuse yangsejalan dengan pandangan Gramsdiipunberlaku, bahwa kebudyaan dewasa ini mendptakan suatu "proses modifikasi"ter-
hadap kebudayaan laindengan mengganti "kebudyaan luhur" menjadi "kebudayaan maceri^"
Kembaii ke soal denmt "generasi 90-an", ia cepat atau lambatflkan mencuat ke per-
mukaan,seiring den^ bergegasnya waktu di bumi. Ditandai dengan munculnya sederet nama pengarang baik penyair, cerpenis,esseis dan sebagainyaj'angmenurut pembagian rentang waktu mereka ter-
gabung ke dalam rentang waktu 85-95, yai^ teigolong ke dalam generasi 90-an,
setidaknya menuniti pembagian rentang waktu Rene Wellek \'ang mengatakan bah wa rentang waktu itujangan dibayangkan
seperti balok-balok batu yang dijajarkan, tapi saling bertumpangtindih.Aitinya, Be lgium sebuah angkatan lenj-ap sekali,sudahtiinbul benih-benih an^catan baru. Kita bisa melihat sederet nama penga
rang yang rata-rata berasal dari k^pus teiahbeiger^menjadi pribadi-pribadi sastrakuatSedikitcontoh misaladanamaYus R.Ismail,Khaterina,Dadan Suwama,Hik-
132 matGumelar,DadanBahtera,Moh.Syaferi Firdaus, Mona Syilviana, Era Fiyantiningrum, Ramdan Tkufik, Agus Syaifeat, Dik Kartawi, Herman FR, Moh. Wan Anwar, DodyAchmadFawday, dan masih banyak namaIainlagidi pek«)ktanahaiTr
Persoalannyamemang^denyutanmereka
itubelumb^tutercatatdalamkesusatera-
£m Indonesia.Meskipersoalantercatatatau tidaknya misal lewat TnarHn bukan soal
dikfltakan agak menmlnic riiharntingifan an. fjfwl'aw 45 dan 66 yang mamflng difainjang sebuah situasi }^mg amat memung^drikan
sebuah kaiya mencapaitarafetika,tematis, daigan kehadican sdiuah nuasmi sqarah vangbegjtaimenrxmimipn .^adan^gn para pengarang pada saat ini lebih fandep'"g teriibatd^mppranalgnintalokhialdangnig mcxlenusme,ketikainformasiglobalgulung menggulung.
utama.Soalterns berkaiyalahyangutama.
Misalnya,dalam duniakepwyairan,'para
generasi 90-an, misal dengan pembuatan antologj"Tbiiggak" kesekian yang disnsim
asd perubahan rnman, mimculah ide dan
stimuli yang hadir dan tentunya berag-
Memang,banyakaltematifTmtiilcTnpnpflfat; penyairbanyakmenulispuisiberdasarsitu-
oleh Linus SuiyadiAG,yang berisi khusus am, baik itu daii diri, referensi, dan dari para penyairgenerasi90-an,atauandaikan
audio visual. Pesu Aftarudin pemah
munculnya perdiskusian dalam berbagaike-
menuliskannya dalam sebuah tulisan ber-
dun^"Stuck Kebucfyaan dan FilsaJfat"'(Ban dung),dan yang ada ck seluruh tanah air.
membericaridalam kepenyairanIndonesia Referensi yang dimaksud bisa berasal dari
Ibntunya, hal ini akan lebih bermanfaat
cabang ilmu pengetahuan seperti Agama Matematdka Biologi, sejarah,Antropologi,
lompok nasal"Dago^npatf,"KembangKo-- judul Puisi ffita di Tengah R^ek^ hitas"(Bandung),"Pbtlof(Pdlembang),"LDK" telektual(Bandung Pos,27/12/1995),bahCirebon,"Stuck Kebudayaan lingkar*(Ban- wa kehadiran stimman dari referensi ikut bagi benang merah kesusateraan,daripada terus mempersoalkan magalah "cxirong^, soal pemuatan kaiya ck maka-mecka bu-
daya.Cepatataulambatbaran^cak,rencsi-
tata Negara,Politik dan sebagainya Meskitentunya persoalansepertiestetika
dan etikayai^berbedasepertidiatastidak na tersebut akan terwujudkan karena per- terlepas dari soal pandangan senioiitas sofdangenerasitidakdapatckhindaridal^ yang lebih cxnderung untuk mangatakar^ segarah kesusateraan, kannifl sastra ber-
kembang daii waktu waktu, pengertian pada sebuah an^catan atau periode atau generasi merupakan bajB^an waktu yang ckkuasai ol^ sistem nonna-norma sasha, stwdar-standar,konvensi-konvensi,ggolak-
ggolak,pembagian rentang wsdctu,sehmgga padaakniinya,membentuksuatuwujudide,
bahwa sastawan senior lebih beretdka
ketimbang sastrawan yunior, karana sastxawan yunior masih berputar-putar me-i
mantapkan nilai estetika kaiyanjra, maaki j
tidakmenutup kamnngkinan hanypik dian-1 t^generasi90-ansekarang yangberestetika sekaligus beretika kuat
Kemudian tentang "kebagusan" para pe-
gagasan,semangat,pikiranyangcktuan^can
nvair periode 70-80-an yang dalam hal mi
seiring beikembangnya kar^sastara.
tentuberkaitan dengan penyairgenerasi90an,setidaknya ciari adanya intaraksi kaiya,
Keestetisan
Berbicara masalah tema, sebagaimana ARS mengatakan rata-rta tema generasi 90-an mengcmai kritik sosial, sebenamya
Budi Darma pemah mengulasl^wa para penyair bersimiber pacla kealkxaban(ian penguasaan mereka dan penguasaan i'i te
ngah dan telah dilakukan bleh pare,penyair
hanya seb^an. Mereka pada umumnya
generasi 9(>an'saatinL Sebagai mi^jiwa
tengah bergerak "memantapkan"keesteti san kaiya,bukan tema.Persoalan penguatan gaya clan bahasalah yang pada Eddiim-
dayaan Hmur,demudanjuga misalnya pe
ya mencniat, meski tentu tidak semuanya. Halini memang begitu berfaeda,dan boleh
gakrabakan" jiwa dam karyanya dengan
AbdulHadiWNtam^kdakardangan ki^inyair generasi 90-an yang sSerab dan'^en-
budaya limur.(penulis penyair,eseis)
Merdeka, 18 Agustus 1996
133
IMPRESI korpiis ceipen ko ran mutakhir tampaknya
lah mengalami metabolite. Paling tidak, hal demikian tamp^ dalam kumpulan cerp^ pQihan.Kompof Laki-t^ ydng Kaunn dengan Peri(1995) dan Pistol Perdamaian (1996).
fPistoLPerdamaian sendiriidi^ luncurkan akhir bulan Junij|laU lu di Bentara Budaya Jaktsi
(28/6/96).
i,
Kalau dalam kumpulan
pen sebelumnya ada kecebdet^ .rungan- pada "realis-ironis":
terbentuinya harapan u;07i9/ct|v Wc yang lugu pa(^ kenyatsan hidup kerais, "tidak adif'" dan
cenderung memihak, tidak;d^ mikian pada Pistol Petdamaian. Barangkali'bebeiiipa
c^enjuga demikian,boleiliidiir bilang cenderung surealik^ menggabiingkan "realitas ;|^ jarah" ke dalam realitas mi^ kini, realitas angan-angan
kehendak subjektii.
inengantarkan pembaca menjadi insan berbudaya {cidtured man). Maka melalui kecende-.
dalam gerak-realitas sebuah
rungan realisme cerpen-cerpen Kompas, bisa diprediksi "sum-
keluaiga.Persoalan itu menjadi runcing sebdum pada akhimya sampai pada sebuah pengakuan (final ending), — pistol per
bangsih"7riya dalam kehidupan
damaian.
Toeti Heraty, menyebutnya
masakihi.
Pistol'Perdamaian misalnya,
jsebagai judul buku, fokus pebgeboran tema berangkat dari simbolisasi keris dan pistol
yang dapat hidup beriring da lam sebuah zaman. Metologi
keris dan pistol mempresentasikan dua y^man yang berbeda!Persoalannya mmgebor da
ri pembagian warisan pada se buah peti yang berisi aneka senjata: keris, pistol, cundrik, ujung tombak dan sebagainya. Kemudmn melingkar-lingkar pada "pemotretan" pluralisme budaya. Sehingga cerpen Kim-
dalam kata pengantar, pistol
I perdamaian yang paling tidak 'perdamaian sejidr antara lain suami istri yang semangat da lam berbeda pendapat, tetapi damai karena suami yang masih agak "mistik" mengalah menghadapi-nalar istri yang jemih (him. 2). Maka melalui pemahaman estetis yang benar,kaiya
sastra tentu akan mengantark^ pembaca menjadi insan yang
j berbudaya! 1-
***
I KUMPULAN cerpen Kom
jjudul bulm Pistol Perdamaian,
pas kali ini, bisa jadi mempunyai "kualitas" lebih. Jika dibandingkan dengan Kado Is-
rjelps mengungkapkan bagai-
timewa (1992), Pelajaran Me-
jtowijoyb yang dipilih sebagai
l; I;
imana peiioalan diolah, di-
ngarang (1993) dan Lampof
tahun terakhir cerpen-cerpen
amati/dinikmati kemudian diIbingkai lewat pluralisme bu daya. Pistol Perdamaian sen-
(1994). Diawali dari Loki-laki yang
dirl mempresentasikan. dua simbol kebudayaan yang ber-
tampak ada eksperimentasi
beda: keris dan pistol.
oleh Kompas. Sebagai cerpen
. Pada satu ti^, cerpen kita an^ap sebagai "sak^" dari
yang harus mempertimbangkan pasar maka kecenderung-
fakta yang tak terberitakan maka dalam kumpulan cerpen inilah kita dapat temxikan real
an,metabdlismenya, paling ti dak harus mempertimbangkari
berbagai unsur seperti: keko^
itas Meteorit Sony Karsono
munikatifan, impresi "tvmg-
yang mengingatkan akan trage-
di pembunub^ Marsinah, Wa-
gal" sugestif, akUial, dan me nyampaikan pesan. Dan kebe-
rung Pinggrr Jalan-nyz Lea Pamungkas yang mengingatkan
ranian menampilkan cerpen rpa****''" Meteorit dan Eksperin-
pada kasus akbar Kedung.Ombo. Dan inilah tampaknya kecenderungan lain cerpen mu takhir macam kumpulan cer pen Saksi Mata-nya Seno Gumira Adjidarma, yang memo-
tal Moral misalnya,barangkali
Dalam kaca mata Faruk,
yang dimuat Komj^, tSab
mengalami pergeseran daii izef'
^alisme idealistis ke reality materialistis, kemudian realist kulturalis. Tak terkecuali tentii yang terpilih dalam Pistol JPm
damaian. Hal demikian ba4| rangkali bisa diamati padb
Sentimentalitas CaUm Ma^ dan JWeteorit-nya Sony Kar^p-j no,Eksperimen Moral(TB.]|a-i bardjo)yang "absurd" dan ffte-
tol Perdamaian-n^ Kunto^joyo! /<. ' Yang menaiik dari Pi^l Perdamaian ini,ndalah kecm-
derungannya yang
.-JLi.-
TimorHmur.
KALAU karya sastra
pen) menyampaikan d "bahasanya"s^diri dalam nawarkan nilai keindabannya {esthedc values), maka yang demikian tentu
tret sisi lain dari sebuahkondisi
Kawin dengan Peri (1995), yang dicoba dikembangkan
bisa menjadi semacam upaya
"pdembagaan" karya sastra eksperimentaL Diskursus cerpen pUiban
Kompas pada aldihnya menjadi semacam upaya untuk memenuhi(mdawan?)"logika keselarasan", agar tidak berbenturan dengan pmn^ang kekuasaan. Sehin^a karya sastra pada ak-
ya
mempunyai
semacam
keterlibatan sosial yang akan menghadirkan nilai dan makna
tertentu bagi masyarakatnya.
Hal demikian tamp^ pada beberapa kecenderungan di atas, sejak dari realisme idealis, reaiis materialis, sampai pada real
isme kulturalis cerpen-cerpen Kompas.
(■5. Tedjo Kusumo, cerpenis ting-
gal di Jawa Timur).
Kompas, 13 Agustus 1996
(Sastra Politik atau Sastra Apolitik)
~S ! UATU kecenderu! ngan yang kuat da• [am perkembangan
I dunia seni kita saat
~
i ini adalah menguat-
' nya tema kritik aiau.
lebih tepatnya nuansa kritik ter-'
hadap reaiitas sosial-politik. Di dalam sastra, misalnya, teiah
muncul sedemikian banyak cer-j pen dan puisi yang semakin me-
nonjolkan tema-tema kritik ter-
hadap kepincangan sosial, sama
dengan dalam teater. yang se makin banyak pula mengangkat tema kemiskinan. Bahkan. Sapa-
rdi Djoko damono menengarai'
bahwa tema-tema puisi kita periode terakhir memiliki hubungan yang semakin jelas dengan
tema-tema sosial-politik. Lebih tepamya, politik agaknya mem-
penganihi perkembangan tema-' terna dalam puisi kita sekararig.
Tidak saja puisi-puisi yang ditu-
lis para penyair muda, penyair
yang lebih, tua pun kelihatan cenderungmengangkmtemayang sama. Dari gambaran tersebut bisalah dikatakan bahwa dunia seni kita
semakin lampak "po.litis." Dalam arti. lebih cenderung menggarap tema-tema yang kental dengan nuansa sosial secara
langsung. Memang. ada bebera-
pa kecenderungan di sana. Yang pertama, adalah kecendeiungan
diri dari dominasi elite politik
tas politik secara terang-terangan.,
rakat kita, yang namanya budaya^
melakukan kritik terhadap reaii
rnasyarakat untuk mcmbebaskan
tenentu. Memang. dalam rnasya
Dia menampilkan suatu tema ten-
kritik tldak memiliki legitimasi kultural yang jelas. Dalam kritik
itu. dia juaa mulai merumuskan
nologi yang sah yang secara insdtusional diakui, suatu kesepakatan sosial terhadap konvensi
tang permainan kekuasaan pada elite politik. Bersamaan dengan
diri di depan format politik yang dominan. Seni diaraiikan untuk,
verbal, kita tidak memiliki termi-
melihat reaiitas kekuasaan secara:
pengaiuran "politik kritik". Kri
suatu" reaiitas baru yang lebih'
periyimpangan atas konsensus
kritis_,.sehingga akan tampak transparan, bahwa kekuasaan di tangan elite adalah sebuah kekua-
tan yang siap menjelma menjadi
tirani. Kalaupun seni ini meng angkat tema "rakyat" sesungguhnya itu meruptdcan suatu idi
tik harus dipandang.sebagai suatu
politik. Maka sebisa-bisanya kri
tik mesti dilihat dari sudut estetika. Jika hendak melakukan kri
tik. yang penama-tama diupaya-
kan adalah suatu "konvensi"
yang diterima elite, suatu "ba-
om untuk tercapainya suatu kon-| hasa" yang direstui elite^ baru
tras antara elite'yang berkuasa: substansinya. Kritik dengan orang kecil yang lertin-| kemudiaq terdiri atas *'bahasa "dan "isi." das. Tema kemiskinan dan penin- Dan bahasalah yang lebih medasan memangmerupakan temauni nentukan dibandingsubstansinya, versal yang bisa dian^cai dengan cara apa saja. Tapt jika posisi ini
bahkan kadang karena hendak meraihkecanggU)anbahasa.substan-
diambil guna melakukan kritik se si akan tenggelam dalam estetisme.' cara langsung terhadap pusat kua-' sa, tema tersebut merupakan penopang stracegi kridknya. Seni semacam ini bisa dikata
kan merupakan bagian dari budava kridk yang lebih luas. Dia: • Maka, bisalah dikatakan bahwa
merupakan bagian yang tak ter-. kritik pada budaya politik kita pisahkan dari , kebutuhap. sesungguhnya lebih sebagai se--
135 buah estetisme, bukan sebagai' rim justru ^an menjadi bagian' sisi litin ada paradigma besar yang dari wacana poiitik.Seperti yang terns membayanginya,yakni pnanspraksis poiitik. Karena kritik bih dianggap sebagai Kteti^smei- dikatakan kebanyakan pengamat formasi kesadaran,entah ditujikan
efeknya pun tidak akan bergeija^
;seni,senisemacam ini^an men- kqa^si^agarralgratkecilteise•j.elm% menjadi "kritisisme poii lxitbisadiangkatdaripbsisinya. .
jaiih dari perma^an ba^ia^aj
semacam benturah-behmraiil tik"dalanvbentuk yang lain. Dia
yang bersifat simbolik.; Pbli^k
kritis pun diusahakan. bekerja^ dalam lingkaran bahasa^ se^g-T ga permainan tersebut d^gan
mudah akan menjelma.jali itej
torika- umum. Sebagai bentjul| estetisme,retorika memangddak akan membawaperbedaanpto^j
Maka tak terlaiu mengheran-
akan menjadi komponen wacana kan jika kemudian "rakyat" politikyang ada, menjadi ruang diperlakukan dengan cara yang unmk menampung letupan-le- sama dengan seni model pertatupan konflik yang mungkin tak ,ma, yakni bagaimana mengon-
jbisa diselesaikan lembaga-lem- istruk, memandang rakyat dalam baga poiitik, agar tidak meluber irangka transformasi sosial-pokeluardanmeledakmenjadifrik- ilit^. Di sini rakyat tidak dibiarsi atau pergolakan yang manifes. ikan berbicara sendiri, dibiaikan iDengan begitu, seni menjadi itampil sendiri melainkan diupa-
pat.debat umum,menujusupstimljwadah untuk iriencegah led^an lyakan untuk ditampilkan,dibimsi politik'yang seb^namya.' kritik poiitik dia telah selesai^
inilah situasi umum yang sd|ar^
sangat dominan,yal^ teFan\llui|i^|
sosial.Menjadisemacam "mana- bing dalam berbicara, dan setejemen konflik" yang aman.Aitir rusnya,Seni semacam ini mem-
ny^fSenisemacaminijustrumenjadi berikan gambaran bahwa sang
kritik dalam aiti poiitik. | [• subc»dinan wacana jxilitik yang di- seniman beiposisi sebagai pe-
j Yang menarik adalah |etik&
kekuasaah mengarahkan'l|mjb2^-
ga kritik sebagai bentuk e|tte|tis^
me,ketikamenghadapikriuk^
seni semacam itu, dengaif sertk
arahkan pada wacana antiloitik ke nyadar. Seniman membawa d^amfnanajemenestetismeietorik. "misi" tertentu, "proyek" terKecenderungan kedua dalam jtentu, entah yang bermatra perkembangan seiii kita adalah "emansipasi","transformasi," ketika melihat bahwa kritik di
"pemberdayaan", dan sebagai-
luar "estetisme". memang desebagai poiitik, Dalam salu a^i ngan sistematis dianulir oleh kekuasaan melakukan est^d^^i kekuasaan,makajalan yang bisa iterhadap poiitik diriny^ sradin, ditempuh adalah langsung me'di sisi lain dia menolak meng-' masuld tema-tema penindasan
nya. Tapi dilihat dari "bahasa" yang diciptakan seni semacam
merta akan menggunakan Politlk
hadapi kritik dalam termi^biogi
secara "estetis" dan tidak terlaiu
ini, tampak betapa itu ^alah ba hasa senim^ yang mengantongi pretensi poiitik tertentu, yakni
cara berpikir yang dominanjuga.
yang sama. Dan dualitasfinil^ mementingkan pretensi poiitik. iMaka dia akan menjadi tipaya
yang kemudian membi^ ^ei^i Dia langsung teijun ke dalam kritik dalam bentuk yang lebih kritis kehilangan aik^. £p sa^ kasus-kasus yang melibatkan halus,tidak lahgsunjg menyerang sisi seni tersebutselalbme^glEiU- "rakyat." Tema-tema pehggu- !kekuasaan, melainkan dengan snamakan estetika,di sisi
suran, pemiskinan stniktural, mengonfrontasikan berbagai re-
itu tidak bisa didorongke wacaqa akw semakin tampak ketika di- alitas akibat poiitik hegemonik. yang sama, yang teijadi i^^kli lihat dari sudut pandang kaum Cara pandang rakyat temyata suatu lingkarw setan; dia tid^ paling lemah. Tetapi, ketika seni tidak jauh beibeda dengan yang
bisa sepenuhnya mendefii^sikin mengangkat objek r^at kecil, di dilakukan elite penguasa, me diri sebagai wacana simboliktan- Sana sini tanq)ak betapa sang seni- mandang rakyat sebagai orang pa kebergantungan terjhadap man berada dalam posisi yang yang hams dibimbing, diajari, wacana poiitik yang berlanjgsunk.
Maka,tidak terlaiu nten^eiankan jika kemndian senisemabam
dilematis;dalam satusisi diahmdak dikasihaiu,dan karenanya dianggap
menanqiUkan lealitas secara adil,di
tidak bisa menampil^ dirinya sendiri,sehinggahanisditanqnlkaaj
Jawa Poa, 18 Aguirtus 1996
136
Mozaik Kritik Sastra Oleh PUJIHARTO dan WIYA'HVn DUNIA
kritik sastra kita oleh para seniman:Kritik model ini
Kritik.sastra sosial!
Tampaknya,kritik model ketiga.
yaitu kritik sastra sosial akhir-ak^
sekarang ini berada dalam tiga lebih merupakana dialog tentang ini kurang begitu hidup. Mungkin bingkai, yaitu kritik sastra kehidupan karena baik sang peng- hal ini disebabkan oleh faktor akademik, kritik sastra seniman, hasil karya sastra ataupun sang represi politik yang beberapa wakdan kritik sastra asosial. Kritik sas pengkritik karya sastra sama-sama tu yang lalu sempat muncul ke pertra akademik inenunjuk pada kri menggali bahan perdialogkan dari mukaan yang ditujukkan dengan tik sastra yang dihaasilkan oleh kehidupan itu sendiri. ^tik ini adanya pencekalan terhadap bebe para akademisi di lembaga pen- cukup tampak kental pada Catalan rapa sastrawana seperti Rendra, didikan, seperti Fakultas Sastra, Pinggimya Goenawan Mohamad. Emha Ainun Nadjib,Linus Suryabaik yang dihasilkah oleh para Sastrawan-sastrawan lain seperti di Agustinus, Mustofa Bisri dan dosen, peneiiti, ataupun maha- Sutardji Coulzum Bachri,Ikrana- yang lainnya.Disamping itu,tam-
siswa. Kritik ini di dalam anal- gara,Emha Ainun Nadjib, Afrizal paknya safstra Indonesia masih
isanya menggunakan kaidahkaidah teoritik yang baku, memiliki alur historis yagn sistemads. Dalam dunia ilmu pengetahuan,
pdla yanjg demikian itu diawali se-
Malna,juga sastrawan-sastrawan cukup kuat tergelayuati oleh trau ma sejarah 65,antara Lekra versus
lain melakukan hal yang sama.Mo
del kritik ini cukup kuat hidup di Manikeb.u yang beberapa waktu
dunia media massa. Dalam dunia yang lalu masih memunculkan akademik, model kritik sastra se polemik Magsasay. Pasukan:
menjak jaman Aristoteles dengan niman ini lebih mirip dengan mo Magsaysay,sastra sosialseperti bukunya yang amat terkenal hing- del yang ditawarkan oleh Arief karya-karya Wiji Thukul juga gaf sek^ng,yaitu Poetica. Motif Budiman yang leMh dikenal de kurng.kuat mencuat ke permukaw.
dari kritik model ini yaitu mencari ngan metode ganzheit yang men- Fehomena yang demikian tamkebaruan-kebaruan yagn dasarkan diri'pada teori psikologi paknya juga berpengaruh cukup ditawarkan oleh karya sastra. gestalt. kuat terhadap kritik sastra yang diBahkan bisa jadi kritik yang diKritik model ini kurang begitu hasilkan oleh para kritikus:Bahkan hasilkan oleh seorang akademis memiliki alur historis sebagaimana seniman, yang biasanya mencoba berubah menjadi teori kritik sastra Iq-itik sastra akademik. Andaipun memunculkan pemikiraii sosial apabiia hasil kritik itu menawarkan terantologikan. kritik ini hanya dalam sastra-dalam suguhaan eskebaruan di dalam upayanya mem- bersifat potongan-potongan yang tetis akhir-akhir ini cenderung bedah karya sastra. men'gingat antara kritik yang satu dengan lain- mengarahkan perhatiannya pada karya sastra yang merupakan nya belum tentu berhubungan. transformasi sosial budaya yang mimesis kehidupan selalu Isinya bisa jadi melesat mencoba melanda. ' sebagian besar mengikuti perjalanan kehidupan menembus ruang-ruang kosong masyarakat kita. Fenomenai itu sendiri yang selalu dinamis. yang ditawarkan oleh kehidupan. demikian'bisa kita lihat lewat' Dalain sastra Indonesia sendiri, F^tik sastra sosial menuhjuk pa tulisan-tulisan Seno Gumira Aji-i dunia kritik sastra beitumbuh agak da model kritik yang menggali un- darma,Afrizal Malna,Agus Noor,! dengan pontang-panting karena sur pemikiran sosial yang ada NirwanDewanto,ataupun Farukj bercampur-aduk dengan dunia dalam karya sastra. Kritik model HT sendiri yang ^kenal sebagaiI politik. Seperti dapat dilihat dalam ini pemah muncul sebagai mo .kritikus. • i sejarah kritik sastra, dunia kritik mentum kurang lebih pada tahun Di sisi lain, munculnya fenomsastra kita menampaldcan perkem- 80-an,yaitu ketika muncul polemik' enaa cendekiawan, pejabat, dan bangan dengan tawaran-tawaran tentang sastra kontekstuala versus konglomerat baca puisi lebih menimodel hasil yang selalu baru. Kita sastra universal. Saat itu yang pakan bentuk ekspresi kesenian
lihat rumusan-rumusan karakter- berbicara dalam polemik tersebut yang bersifat I'art pour I'art. Kritik
istik.inodel-model karya sastra se- sangat berragam. Ada yang berasal akademik sendirijuga sangat asyikmenjak jaman Balai Pustaka, Pu- dari kalangan akademisi seperti masyuk dengan perkembangan il
jangga Baru, Angkatan 45, angkatan 66,angkatan 70-an, dan konon sekarang ini ada tawaran untuk memunculkan angkatan 90-an, dan bahkan ada sinyalemen yang lebih baru lagi, yaitu munculnya
Umaf Kayaih, Arief Heryanto, mu uhtuk ilmu itu sendiri. Tentu-. Arief Budiman dan yanglainnya; lah pada gilirannya fenomena yang
Akan tetapi,juga ada yang berasal demikian itu juga akan memu-' dari kalangan seniman se^rti Ab nculkan kritik yang seperti "sajak dul Hadi W.M. dan Emha Ainun
Nadjib. Kritik model ini lebih meli-
anggur dan rembulan".
Sastra sebagai enlightment Meskipun demikian, pastilah Kritik sastra seniman lebih me- mencapai pencerahan (enlight- masih banyak sastra yang hidup di nunjuk pada kritik yang.dihasilkan ment) bagi masyarakat alam; nyata, di. bawah sadar'
fendmena sastra media-.
hat icarya sastra sebagai alat untuk
137
di masjid, nyanyian anak kolong, sastra,ekonomi,politik,dan aspek
masyarakatitu
laa yang khas masyaral^t Ip^n- dan nyanyian-nyanyian yang mendukun^ya sendiri yang be^:^^si giringi permainan anak-anak kecil sebagai pelipuilara dan mlen^ehi- saat main sunda manda ataupun buhkan sakit had karena l&hyaW- ■ dakon. j an kehidupoan yaing tak I^juyig Dalam keadaannya y^g
apa pun dari kehidupan ini.Takada
b^antara tai, umbek pahu,ifarfag
hambauiger,hptdog,pizza,bak^, soto, mieayam,ataupun yang Imnnya. Semuanya menyatu.'Sebuah :terkuakmisterinya itu. Fesiom^a demikian, sastra merangkum totalitas yang merangkum sekaliIdemikian cukup kuat tbrekam segala dimensi kehidupan..la gus terMgkum dalam semesta.Se j dalam sastra populer yang tidrc^- merangloun dimensi politik,sosial, mesta itu'terbang tiriggi, tinggi I ta bal-Ji^ yang bersifat popi^sd^ ■ ekohomi,dan dimensi-diiitensi lain menembus ruang waktu, :menyangkut problem ra!^at.l(e- dari kehidupan ini. Oleh karenanya, sekali, menghadap diri-Nya, menyatu'dej banyakan.Disamping ju^^sastra sastra di sampingjuga butuh dikri;ala Wire Sableng212,Na^a S^- tik,ia juga merupakan alat kritik, ngan-Nya.*** • ' 1
raa Sabuk lnten;atapuo kafya s4s-
dalam ard sarana berrefleksi ten-
- Pujiarto, S.S,. alumni Fak Sas
tra yang lainnya yang dilarmg oteh tang kehidupan.Lewat sastra seo- tra UGM; peneliti pada Agung rang manusia langsung berhada- Consulting Croup: ketua serikat pan dengan semesta, menghirup- diskusi Pandan Sembilant'Dra. nya,sepuas-'puasnya. Pada kritik Wiyatmi, M. Hum.,stafpengajar
pujangga-pujangga sepej^;j^f-
;nya lagi. Di sisi lain lagi,-!in^jh itulah t^ada beda antara kaiya dan IKIP Yogyakarta. ciikup subur hidupnya puji^iyi^n
y .
kritik sastra. Takada beda antara.
j^ikjiran Rakyat, 22 Agustus 1996 ESAf
Sastri^ Pembebasan Oleh S Prasetyo Utdmo;^)
AIKALA berbincai^-bin
tak rel&,dibiarkari bagian c^ta
^haii, saya s^pat
rik itu untuk dikorbankan.
cai^^engan noveli); AJjt mai
mendapat infonriasi'teriitan^
lam saiah satu novel trpo^n^ —ito7^ppe^^Dufai/lPa7^
yang menurutnya cufop inenaKebendaknya untuk mduncurkan teks sastra yang bisa menjacb wacana pembebasan legiti-
masi biiokrak,tak bisa tercapai semumi-muminya.
sendin,bisa membuka caldawa-
la batinpembaca, bahwa ketak-
gian-bagian tertoitu.Dan, yang
menyakitkan, yang melakukan pengguntingan sensor itu pihak
dapat bagianjrang tak num^fedn ' Ketajaman sensor yang se- redaksi ataupenerbit;yangingin dimuatsebagaimana yani , macam ini,seiingkaliluput daii menyelaraskan teks sastra dengan alur kebijaksanaan birolis dalam tdks asliriya. Nc perhatian pembaca. Tatkala ^ mesti dipotong.Tbk dimi pembaca 75^Badapan dengan ikrasi./r; , caia utiuL Ada bagian, ti^ sastra itu, mungkin mera■ SENSOR yang lebih tajam lau dibiaikansecaraiibih. sakan kebambaran.^^11^ munggai sastra,ditakntkan Idn^}^kebambai^itu munc^ lagi, sdain memotong bagian menimhtilkan kprpgabflT) —dalam aiiggapan pembaca— teks sastra yang diaz^apmere.KetalrouasanmerE£ukt|hjEtti lantaran-kekurangtajaman visi sahkan, adalahpdaranganpen. tas bag!penyair dan dramawan. AhrnadTbbaiiBegitu. pengarangim. beberapa melaiangpsadaran t^sannya. MenyesaLIbpiapa orangyangd^tdengan per^- 'Atau, teks sastra,riengan alpjgan ideoAhinad Ibn^ tak bisa m xaiig,baiangkaHbisapab^0%: logL Beberapa teks sastra yang afkan ria^cah aslinya tak jtapa galakgunting sensor yazg ' bobobot, lanitaranprinsipideohitlwTr!g9Tria
138
^an garis yang diteitukan ne-
gara, maka dilarang.'Istk bol^ oer^ar. Orang cmninta tak
mungkinan tekssastra itusama:' ngan rasa keadilan. Tema teks:
mengemban beban yang disan- sastra berhubungan dengan dang masyarakatnya.Ibks'sas keadaan sosial brmya (politil^
membacanya.
tra tak seimdar mengendapkan
Yar^teqadi,malahtek^teks sastra itu mencapai'peristiwa
keindahan. Tapl di dalamnya terkandung suatu pembebasan.
yang monmnental. Beredar di
Kesadman masyarakat akan nasibnya,keterhimpunan,dan kehendak
luar n^eri dalam bahasa a.«ring Orang pun tertarik untuk mem
bacanya,secara sembunyi-sembrayi Mengapa teks sakra itu dilarang?Orang mera5a ppna«Mran.Sensor yangterlampau ketat, bisa mengorbitkan sastra untuk mencuat di negeri orang. Lebih dah^tlagi,muncm-
menyelaraskan per^iahan-perubahan keadaan, telah mendorong mereka untuk angkat bicara. Diam-diam mereka menun-
tut kehidupan dan suasana yang lebih memerde-
nya ketorlibatw kritlkus asing
kalcan jiwa. Kemungldn-
untuk mengorbitkan sastrawan
an telah teijadisambutan
dan teks sastranya yang tedcena sensor di dalam negeri. Bagainiana bisa menc^amiya?Kritik
komunikasisosial,politik, danbudaya.Orang^dah t^ bisa menyampaikan
itu ditulis dan diterbitkan di ne
aspiiasin^ secara terbu-
geriorang.Bahasa yang diguna-
ka melalui komunikarise-
kan jugaWiasa asing.Dan,pe-
wajamya. Ditempuhla^
ngaruh yang ditimbulkan bisa* suatu jalan pembebas
s^at luas. Tbrutama, bila kiitikus yang mengulasnya merupal^tokoh kawakanyang memiliki kehormatan daniiama be-
sai; bias pengaruh yang ditim bulkan akan sangatjauh,sangat
melalui teks sastra.
Teks sastra menjadi semacam sebuah pintu yang dibobol untuk maigalirkan aspirasi-as-
pirasi, agar tak berlang-
mendalam.
sung pembusukan-pem-
Ifentu sangat disayangkan upajra sensor yang berlebihan
Cara menyampaikante^
busukan kemanusiaah.
ketabiya terhadap teks-tdcssas
sastra pada masyarakat nya tidak dengan turunke merintw atau penerbit, demi jalan-jalan, berteriakalasah pblitik.'Dalam sebuah ke- teriak pada situasi desempatan,Goenawan Mohamad monstrasi. Dengan kepernah merasa sangat menya-! arifan sastrawan, teks yangkan pelarangan terhadap' sastra itu ditulis, dibuku-
tra,yang dilakul^institusi pe-
teks-teks sastra t^entu dengan alasanideologis-poUtis.Tekssas
kan,dan mun^dn dibacakamfiEl^forum.Dibica-
tra itu clapat memperkaya Idta
rakan sesama sastrawan.
akan hd-hal y^tak disetujui. Hingga te^a^ dialektika yang
Dikritik. Diulas dengan' visi intelektual dain teori
sastra.Biasanya teks-t^
mempertajam dalam mengolah pikir dan jiwa. Ketika kebudayaan sudah
sastrasemacam ini memi-
menjadi alat mdemtimasi biro-
Tajam. Melibatkan diri pada-
krasi,dan masyairakat kehilang-
nurani masyarakatnya.Se(fengkan bobotsastxaiiya,beagantung
an suar^ya,biasanya teks sas tra diciptakw untuk menyalur—
kan aspirasL Ada dua kemung-
liki kekuatan tematik. AktuaL
BUa dilihat dariapidaya dpta yang menyalakah kreativitas,
kinan. Pertama, teks sastra itu sangatsederhana,dekat dengan ^ sastrawan yang melakukan
perriahaman pembaca.Yangkedua, kemungkinan penc^taan •
gembebasan temadap segala
teks sastra yang penuh simbol, pralambang,daiisulit diuraikan dengan pemahaman pembaca
sih bakal terus bermunculan.
kaum oposan.Sastrawan memi-
awam. Substansi kedua ke-
liki visi yang bersentuhan de
entuk legitimasi birokrasi ma-
M^ka tak haruslebur sebagai
yang situasional sifatnya untuk, mencapai dunia mamia.yangi baru.
TAMPA^TYA, teks-teks sastra yangditulisdoigansona-1 ngat melakukanpembdsasanle-1 gitimasi birokr^, cenderung memancing kec^nasan peme-' rintah dan para aparatnya, ter- j
utama bila dihabtrng-hubung-j kan dengan stabilitas. Hingga i muncul cekal, sensor, atau pe-i
larangan terhadap t^ sastra. | Takpeduliyangtenconacdcalitu I sesun^uhnya rastrawan yang arif,matang,danmempertaruhkan pendptaan teks sastra de-
n^n'mempertimbang^ran ke kuatan estetika. Pergeseran kepenyairani
j C
Rendra,misalnya,.tdah menge-j jutkan publOmya.dan mem-:
' \
bangldtkankewaspadaanpeme-' rint^lantarmitel^tdkssastra-
g f
nya terkesan menyuarakan
»
.'^enasi birokrasi'. Yang terkejiit,dan merasasayangakanpergesefankepenyairpRdidraizii, melanda pula kritikus ATseuw. Kritikusinim^aJcusao^tge-
P | | | ^
inai;malahan canta akanpUMli-
t
•rikRendr^ /
t
ATfeeuWkeiidI^gjdrahasia| puisi lama Rendra,rahasia p^
^ \
ngasingan bahasa m^ui li^
g
yrag sangat indivi&ial dan ori-
sionaL Ptiisi yang penuh daya gaib digantik^ oTim puisi yang
} \
langsungterusterangyaagdari
S
segi struktur dan maknanya
s
sun^uh-sungguh bdsi&t ter-
buka;tanpa rahasia: Tapi, bagi'
Rendra sendiii,lebih p^erung:
g
men^ormatipdnabamaiipem-' | baca dan masyarakat dari pada
^
gagasa^kritikus.DanRaidrate-
)
tap mengifcurkan krati\dtas
g
legitimad birokrasi dengcoi kejujuran bahasa yangterbuka ba
gi pemahaman per^ca.
Lalu,Emha.termasuk seba
gaipeiyairyang keras mdawan
kebobrokari tata Tiilai Han perikku budaya masyarakatc^me-
Muipuisi-{)iiisisosio-reli^Ee-coiderungan puisi dptaannya: untuk dibacatoui mpngwnhali-i
139
kan hakikat sastra seba^ p^-j Pada puisi-puisi Go^wan formino art,vangmdibatiranba-, Mohamad terasa lebih menda-
mata-mata menyerahkan diii sebagaialatl^timasibirokrasL
nyak massa,lamt dalam empati 1^dan tema sosialpolitik bisa. B^tu banyak sastrawan yang penyair | dikmaasnya dajamnuansaimaji mampu mdetakkan Visi secara jBahkan Sutaidji Calzouiin dan kder^utah.suasana. Piusr mumi, agar tak terperahgkap Bachri, yang semula mencoBai yang sangat men^etarican se- 'sebagai ^t'pr^ganda oiiomembebaskankatadaiimaki^j' perti 'Tentang Seorang yang krasL Peigeseran pendpta pe
|kim kembali pada makna ya^^ Tfeibunuh di. Sekitar I&i Pe- nyair Dannanto Jatman, keta|menyuarakan kepincaiigan-lt^? milihan Umiim" terasa masib jaman pengucapan Satyt^graha pincangan
menyengat untukkita bacasaat
menulis puisi-puisi yang pekiai inl-Goemwan Mohamad'telah dengan nurani konanusia^v ( meletaldcan daya dpta kq)enyadan oersandar pada.pencaiiai^ irannya di tempat yang terhor-
nilaikeilahiaa Meski^inengij
mat Dia menggugat tata kehi-
darkan bahasa b^penyainrnxiya dupan dan pranata politik daii sebagai bahasa.massa, tdh Spf dalam hati setiap p^bacanya,
Hoerip, YB Mangunwijaya,
Seno Gumira Ajidau^,Afn^ Ibj^Qna, dan banyak lad sastra wan muda,menandai kesinam-
bungan kesadaran,bahwa tdrs sastramemiliki wilayahpendp^ taan sendiri yang yang mem-
tardji Calzoum Bacbii
erdekakanikatan-ikatan secara
menampakkanpembebasanpya daya dpta febudayan, tak sedaii legitimasi birokiasi..
sempit. *)Sastraivan,tmggal di Semarang
dalam perenungan. menghindari pengulanganjry diam-diam Tbks sebagai bagian
Indonesia,
Agustus
- Oleh Sunaiyono Basuld Ks
MIMFUNAN S^ai^-Kesu^istraan Indonesia*- Cpskki) bermiaksud
i.k^ pembicaraannya _ ^ dmgan ^ topik yang
menggdar Peirtmiian Ihniah Nasional(Pilnas)VII diiSaymngan,Bogor,2•4 Sq>teinber 1996i-ddigan, tema Ke-
rakan di dalam berbagai makalaH yang berbeda dengan calmpan pengertian
dudtJccm dan PeroHdn Rostra Marjindl dalam PerkeTnbangim Kesvsastraan.
yang juga bisa sangat berbeda.'
Dalam selebarannj^,^anitia Piln^ Hiski Vn mengakui, wal^iipun istilah "sastra
dianjurkan. Den^ demikia^ tid^ mustabh terjadi,topik yang sama dibica-
Sastra maijinal: apa?
.maijinal".secara g^car seiing dipakai,
Lalu. sebenamya apa sastra maijinal itu?Bila kemudian kata "maijinal"dialih-
temyata pengertiam^ berbkla-beda. Karena itulah pani;^ memandang perlu
nyaan masih perlu diajukan lagi,apa pula
mendiskusikan "kemidukan danx>eranan sastra matjinal dalami perkembangan kesusastraan".1%dalam kdompok bahasan
yang diustdkan, d^butkan hma butir
bahasakan menjadi "pinggiran", pertayangdisebut "pinggiran"?Apa ada "sastra
tengahap", atau "sastra pusat", atau mun^dn "sastra baku"?Bila memang aHa apa pula maksudnj^? Apakah sastra mar-
yangdapatdqulikpaia caldn pemakalah,
jmal sama dengan, misalnya sastra per-
yakni(a)keduduksm dan peranan sastra
anakanj yang muncul dan tumbuh subur
maijinai di masa lalu,^masa trini, dan di
mendahului "sastra Balai Pustaka, dan apakah boleh menyebut"sastra Balai Pus-
masa, akan data^g,(b)sdstra maijijnaldanlhdiistcialisiaai(c)sastra^maxjinal
t^'» yang men^akan "sastra pemerin-
;maijinal dalam ma^arakat m^emuk.
tengahan"? Ataukah harus pula memper-
tsebagai sastra altie^tif, dan (d) sastra
I vDaii pilihan tbpik jt^zsebut tampak je^ jias. «alm pdnakalali diberi kebebasan
'memberi batasann^j sendiri mengenai sastra maijinal dani^emudian mengkait-
tah" sebagai "sastra pusat" atau "sastra
timhangkan gerakan "Puisi MTv»ling"yang
idikomandoi Hemy Syi^o di tabim tujuh
puluhan sebagai sastra maijinal, y^ig dapat dianggap sebagai bentuk pengucapan;
140
sasto yang menyimpang dari pengucapan sastra (dalam hal ini puisi), yang "baku" saat ini. Lalu, bila memang ada "sastra
baku", apaOcah puisl kaiya Sutai^ji di
cerita mistis seperti yang digarap Abdul-,
lah Harahap, atau ^usus kisah tentangenak-anak SMA seperti yang digarap Eddy D Iskandar? Setumpuk pertanyaan
niasa itu juga dapat dianggap sebagai
lain masih bisa diajukan.
dari "kebakuan" puisi di masanya? Lalu, masih ada "gerakan" dari "pinggir" yang diceti^can Kusprihyanto Namma dari
Untuk sampai pada topik pembicaraaj^ tentunya pengertian "sastra maiji nal hams tuntas,sehingga dapat memiusatkan perhatian pada kemungkinan.
kar^ sastra marginal, yang menyimpang Ngawi, yang diben nama "Revitalisasi
SastraPedalaman",Apakah "sastra pedalaman" sama dengan- "sastra maijinal"? Apakahsastra yangditujukanl^epada para
rcn^ja, seperti yang dapat. dibaca. padamajalah Anita, Hai, Cerita Remaja, atau
yang terbit sebagai buku. di bawah seri
yang tmbul darinya. Yang menjadi masalah ialah, bilamana kemudian pilihan pada batasan tentang "sastra maijinal" temyata menyimpang dari batasan, umum yang diajukan para pemakalahl
yang lain,maka,bisa jadi pembicarannya i
Pen^arang Remaja Gramedia,dengan p^ nulis yang dikenal luas oleh remaja seperti
menjadi "maijinal" di Halam seminar* mengenai "isastra maijinal".
Hilman, Gola Gong, Gus Tf, Zara Zettixa-
Memperkaya sastra Indonesia Apa pim pilihan batasan yang dikemukakan, tampaknya pembicaraan m&r
dan Iain-Iain dapatdianggap sebagai"sas tra maijinal"? Atau yang lain lagi: aktivir> tas bersastra dari sastrawan muda yang. tersebar di pelosok Tanah Air dengan mer
dia koian daerah,buletin lokal,kumpulan.
puisi'^otokopi seperti muncid di Batu,Blitar, Kudus, Banjamegara, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Lampung, Singaraja,
ngenai sastra maijinal akan sangat me-
narik. Andaikata pilihan jatuh pada salah satu kemungkinan yang. dikemukakan di atas, atau bahkan pada ba-
nyak kemtmgkiiian, yang jelas, sastra
maijinal memanglayak dianggapsebagai
Mataram, Denpasar, Pontiar^ dw ba-.
sastra yang memperkaya ragam sastra
nyak tempat lain? Mereka ini terus berkaiya di tempat masing-masing, dan> mungkin, setiap minggu terbit satu kum pulan puisi dan sesekali berusaha menem-r
Indone^. Sebagaimana kebudayaan
bus"b^tehg" penerbitan dikota-kota be=-; sar seperti Jakarta,Yogya,dan Surabayai; ■ Apakah "kemaijinalan" terletak pada penggunaan bahasa, misalnya bahasar
nonbaku baik pada dialog maupun pada. naiasi dalam fiksi, atau pemasiikan kata sehari-hari yang sering dikenal "tak patut" atau "jorok" untuk dimasukkan pa da puisi? Ataukah terletak pada struktur pengucapan yang tak lazim, yang mung kin menyimpang dari struktur arus utama? Ataulmh kemaijinalan teisebut ter
letak pada tema yang digarap, misalnya
daerah di Indonesia yang dapat dianggap i sebagai kebudayaan fodonesia dalam i
bin^a Bhinneka TunggalIka, maifa ber-1 bagai kemungkinan bersastra,yang dise- j but maijinalitu, memang patut dipertim-1
bangkan peranannya ^
niem-
per^ya sastra Indonesia. Hak hidup dan i temtama hak berkembang sastra yang I disebut maijinal itu sama dengan yang' dipimyju sastra yang tak merjinal. Dan, bila percaya bahwa berkaiya sastra se^
lahi-dalanv proses, makay dipa-. hami bahwa sastra maijinal pun, selalu; berada dalam proses menjadL •** "
*) Sumuyono Basutd Ks^ etaf pengajar STKIP Singaraja,'Bali.
Kompas, 25 Agustus 1995
141 .* Ml
■
i
I
Sufisnle dan Sastra Kita DCENDERUNGAN sufiStik pemah sangat mewar-
K
^ai perkembangan sastra kita. Xalau kita menengok 1980-an segera nampak demikian kentalnya :eceDdening^ ywg oleh sebagian orang disebut se-
feagai kecenderungan'"sufistik." Perkembangan itu
terutamai^axnp^ di dalaih puisi. Salah seorang penyair yang rajin memprop^s ndakan kecenderungan tersebut sebagai nafas "baru''
dalam tradi$i^ipuisian kitaadalah Abdul Hadi WM.Tentu sajajika orang berbip ara tentang sastra "sufistik" wacana yang bisa dijadi-
kan tolok;^^ untuk melakukan definisi adalah wacana saistra "Islam".yMg diproduksi oleh kaum sufi di abad "penengahan"
alias abad k^masan peradaban Islam, terutama ydng bersentuhan
dengan kuitw Persia. Dan di tanah air orang serta merta akan
menunjukk^a-karya p^sastrawan sufi semacam Hamzah Fansuri, atati lta^a-kaiya sastra yang secara diam-diam ditulis oleh spiritualis yang secara intens melakukan reiigion exercise yang
ketatdalanit^isitasawuf.Jadijika ditengok masa lalu kebudayaan
,simbplikdi t^ah ak,se5ungguhn;^a sastra .sufi memiliki legitimasi kultural y^g cukup signifikan. 7/' • Tapi sentejntara orang juga menganggap bahwa kecenderungan sjufistik pa^^dekade SO-an tersebuttak lebih hanya varian kecil dari perkemb^g^sastia secara luas.Diahanyalah perkembangan yang bei^angsungls^ara terhpoi^. Buktinya hal itu hanya berlangSung sesaat Pendapat ini mengajukan asumsi bahwa kecenderungan
sulistik^|lain adalah ,bentuk-bentuk eskapis daii cara pandang penyair mjip^ketika melihat realitas yang secara negatif terimbas oleh ekses-ekses dari modemisasi. Ketika modemisasi menghasilkah meka^^i, tekno-struktur, yang kemudian mengakibatkan dehumanis^V pada akhimya diperlukan suatu altematif untuk upa-
j ya untuk iiieiigangkat kembali dimensi-dimensi spiritual dari kejhidupan kib; Ketika ruang-ruang spiritual hancur oleh budaya
i material dajiii modemisasi maka'perlu diciptakan ruang bam, se-
I bagai oasei bagi manusia yang sudah terreifikasi tersebut. Maka,
'lantaran sijTainya yang cenderang reaktif terhadap modemisme, sastra sup jadi mang eskapis. Hal itujuga tidak terlepas dari bagaimana penyair sufistik memaI hami apa yang disebut proses modemisasi.dan dehumanisasi terse-
'buL Mefeljc^ cendemng melihat ekses-ekses modemisasi dalam bentuk bentt^ materialnya. Kekecewaan terhadap tekno-stmktur
temngkap!(ialam kaiya-karya sastra yang anti-modemisme dalam dimensi.^terial.Jadi modemisme pada saat yang sama juga telah
direduk^ dialam dimensi-dimensi yang paling dangkal. Sehingga
peiiolak^l b^adap modemisasi meiijadi penolakw terhadap dimensiim^alnya.Maka tidak terlalu mengherankanjika spiritua-
litas .yanB coba diangkat berhenti pada semangat untuk
anti-moidpmtas-material.Pola ungkap,citraan.idiom yang dicipta
kan sami tej^i tidak berhasii mengatasi spirimalitas yang hilang oleh matei^sasikebu^yaan.Dia macetlantaran menolak materiaUsniic ylingidisejajark^ dengw menolak modemisme. Jadi sifatnya ^gnl^onteksuial,dan tentu.saja ternporal.
Faktb£seianjutnya-adalah,.kenyataan pada saat itu b^wa situasi
.perpuiAimil^ta,jugakesi^tecaan secaraumum,disiny^mehgal-
ami keii^^gan.Temt^ajika Alihat dari segi pembaman estetis
H2
dan tema.Penyair 80-an adalah generasi yang berada dalam posisi yang serba sulit. Dari segala penjuru dia digempiur oleh bayang-bayang kemandegaii tersebuL Baik kritikus maupun sastrawan generasi sebelumnya terns menenis mengangkat isu sentral tentang pembanian esteds,pembaruan paradigma,pembaruan tema
dan seterusnya.Maka,secara ddaksadarpenyairgenerasiiniraenyembunyikan entrypointyzng bermatra pembaruan.Atau lebih tepatnya pemberontakan.Tapisiapayang akan diberontaki.Apa yang hendak diperbarui?
Tapi agaknyadiam-diam diajuga meraendam hasratyang kelewat besar untukmenciptakan prosedur pembaruan dan pemberontakan tersebut. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bagi generasi ini, pemberontakan bukan lagi tujuan melainkan sudah menjadi prose
dur yang rutin. Dan dalam godaan akan pemberontakan dan pem baruan yang kelewat besar itulah, ketika muncul varian atau napas "baru"yang disebut sufistik, dengan serta merta bmyak yang memaksakan diri untuk'mensignifikasi. Tapi rupanya prosedur tersebut luput. Dan sastra sufistik untuk sementara memang hanya, upaya yang wajar untuk mencari pola ungkap dalam rangka me-i nppresiasai modemitas dalam perspektif tertentu. Jadi yang mela- i hirkan adalah jmodemitas. Pertama-tama adalah modemitasVbaru
proyeksi proyeksi estetis, metafisis, antipopologis dan seterusnya.
Dan ini juga tidak bisa dilepaskan dairi fenofnena besar dalam kesusasteraan mutakhir kita, terutama semenjak generasi ini lahir,
yakni suatu tema besar yang bersumber pada proses modemisasi; telah menjadi tema sentral dari diskursus persajakan. Moderhitas bisa kita temukan diniana-mana. Baik dalam sijak-sajak yang
diproduksi oleh "pusat," dalam paradigma metropolis seperti pe nyair Jakita maupun penyair "pedalaman.''Setiap kali kita meng-; hadapi puisi,entah itu diciptakan oleh penyair Jakarta maupun yang
diciptakan oleh penyair yang tinggal^ pelosok paling terpencil di' Nusa Tenggara Wta akan mendapati tema yang sama,yakni modern nitas. Tentu saja perspektifhya berbeda-beda. . Jadlsesungguhnya para penyair delapahpuluhan;baik yang "me-.i
tropolis," yang "pedalaman" atau yang "sufi" pada-mulanyai memahami penciptaan lewat prosedur-prosedur yang dibangunj
ketika mendapati dirinya sebagai "peziaiah-penziarah" modemi^ tas. Barangk^i ada sedikit kesamaan dengan yang teijadi pada Octavio Paz,si peziarah modemitas yang paling masyhur itu. Tapi bagaimanakah jika seandainya kita membayangkan suatu sastra sufistik, atau katakanlah sastra "profetik" yang sesungguhnya? Barangkali yang pertama-tama bisa kita katakan adalah bahwa
sastra profetik mengandung suatu dimensi-dimensi "kewahyuan.* V Tentu saja definisi ini bisa diperlebar sedemikian rupa sehingga' segala entitas yang memanifestasikan sesuatu yang apokaliptik bisa;
tercakup di dalamnya.Tapi sungguh sukar untiik mengkategorikan ■
karya-karya sastrasemacam apa yang termasuk profetikt Dan dalam sastra kita biasanya prang dengan gampang menunjuk karya-karya
semacam miliknya Danarto,Kuntowijoyo,Abdul Hadi WNT,Fudoli Zaini,sebagai contoh dari sastra semacam itu. Tentu saja yang bisa -dikatakan dari karya-karya itu adalah bahwa profetisme terayata tak lebih dari cara pandang saja. Sapiritualitas bisa dide^isikan dari karya tersebut melalui dimensi-dimensi yang paling kohgkrit; bah wa tema-tema yang diangkat membawa kita kepada dunia yang "metafisik." Tapi apakah dimensi-dimensi profetik bisa diredoksi menjadi metafisika?
I
J
143
kedua adalah kenyataan bahwa para sastrawan kita temyata
bukw ni^luk-makhluk i)rpfetik yang sebenamya.Jika kita bicara sastra sufi,'^ara penyair yang menulis dalam bahasa Indonesia, artinyaj>msiiyang'ditulis dalam bahasaIndonesia yang dogolongkan
sebagai sastra s^,pertama-tama bukw ditulis oleh kaum "sufi," entah'sufi abad.20 atau sufi tradisional. Mefeka pertama-tama
adalah Tiiakhluk "bahasa" sekaligus makhluk "modemitas." Kita tak memi^ perbandingan; misalnya penelitian naskah-naskah -yang-ihungldn sec^ diam-diam ditulis ol^ para kiai tarekat di
lingkung^ tasawuf. Sajak-saj^ yang kemungkinan besar ditulis oleh kauin mistik Islam meski tidak pemah dipublikasikan. Kita
juga tida^ pemah meneliti mantra-mantra yang digunakan oleh pondok-pondok pesantren tarekat yang mengajarkan mistik atau
'Ilmid ^dl&itii.'Maka dengan sendirinya kita tid^ bisa mengetahui diskursustyang berkembang di kulturprofetik tradisional tersebut.
Kita jugaftidt^ tahu bagaimana diskui^us profetik berkembang di abad-abad J^pau di tanah air. Kita\erpums dengan wacana terse but. Apala^ dengw khazanah besar sufisme di Persia masa Hafizj Rumi,Walad,"Attar, dan sebagainya.
; Makayaingbisa kita katakan kemudian adalah bahwa kecenderun-
gan spirith^bdk,sufistik^ profetik, atau apapun istilahhya adalah apa yaiig|[>eni^ dikatakaii oleh Subagio Sastrawardoyo dga puluh tahun silanv bahwa pada s^t-saat tertentu akan muncul kecenderu-
ngan atavistik,yakni suatu kecenderungan untukkembali pada akar.
tnetafisi^irad^ional yang terbenam oleh ma$a lalu. Atavisme'bisa munciiltkalreoa kebutuhan ardkulatifatas metafisika yang dirasakaii
tak sahg^pllagi menampung prosedur-prosedur pendefiiiisian
diri yangi disediakan.oleh wacana-wacana konteniporer. Ini mirip fehpmiena posmodemisme yang kadang jauh menjangkau diimensi-dimensi arkhais dari sebuah kultur tertentu buat
mengartiliculasikan .diri di tehgah carut marutnya paradigma yang adal tapi- atavisme bukan sekedar kembali ke masa silam; tapi usaha untuk menemukan suatu kekuatan arkhais
yang telan Hilang.
Tapi bh^aimana kekuatan arkhais itu terartikulasikan jika sastra kita tidak^mah mengenal dengan baik wacana-wacana atavistiknya di inasa ^u? Itulah soalnya. Sastra kita adalah sastra yang terlanjurhijrusmenciptakan wacananya sendiri.Dialahirseolah-ol^ berada di mang hampa. Diajuga belum bisa sepenuhnya menemu
kan pro^ediv yang tepat untuk menghubungk^ diri dengan masa lalu tersebut.Dia sudw terlanjur mengalarai diskontinuitas sejarah. Termasuk apa yang disebut sebagai "sastra Islam" atau "sastra profetik"itu.;(imam ahmad)
Jawa Pos, 25 Agustus 1996
H4
'Sastrawan
hanya dari karyanya . Presiden Soeharto mengatakan bahwa hake'hat pembangunan Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangun an seluruh masyarakat Indonesia,.
Kar6na itu Indonesia menetapkan sektor tek^inologi kesehatan, pertanian, transportasi, ran. cang bangun dan honsfrukd serta sastra dan
yjurnalisdk sebagai sarana vital dalam pemba..ngunan,
\
Hak tersebut diungkap Presiden pada acara
hargaan yang dxberikah kepadd rnereka yang ■ berjasa dalam usaharmenerapkan teknoU^
'^pada n^a^aixdiaf,yar^diserahkanpada peC'ringatan.Hari Kebangkitdn Tekonob^ Nasio- raal Pertama di Istana Negara,10 Agustus la-
'V
('-I,
^
-
^ Salak seoraiig 'penerima per^hargaan ini adalah ProfL Sapardi IDtjoko Damono, ^ dekan Fak. Saspu UI dan penyair Indonesia, atasjasanya dalam memasyamkatkan sastra diIndonesia,
Berikut ini cuplikan VDawancara wartawan Bisnis Suliluyi Murwam dengan tokoh sastratersebut.
Anda mendapatkan penghargaan Ristek *96?
Ya, penghaigaan Kalyanakretya untuk teknologi sastra danjumalistik. Kemungkinan saya di bidang sastranya.
Alasan pemberian penghargaan itu?
Ya, saya nggak tahu. Tapi, kemungkinan saya mendapatkan penghargaan ini dari puisi-puisi yang saya tulis.
Bagaimana perasaan Anda mendapatkan
pen^argaan tersebut? Ya, kaget karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Hanya beberapa.hari sebelum penerimaan penghargaan ini saya diberitahu oleh Asmen
Menristek untuk datang pada acara pemberian penghargaan ini.
Apa art! penghargaan tersebut bagi Anda? Saya itu tidak pemah berpikir tentang hadiah, wong saya diberi. Saya mau menulis, ya menulis saja tddak pemah berpikir untuk mendapatkan hadiah.
Tapi, sebenamya perlu tidak penghargaan tersebut bagi masyarakat?
Perlu. Dalam bidang apa pun masyarakat perlu
pengh^a^ apakah dia tukang becak, sastrawan dan sebagainya. Untuk sastrawan sendiri kadangperlu apalagi kalau berupa uang. Biasanya saslrawanl^ tidak bisa hidup dari kaiyanya. Contohnya Saya. hidup dari mengajar. Tetapi apa kah Gumwan Mohamad dan Putu Wyaya hidup hanya dan kaiya-kaiyanya?
perok^^^ apa saja yang pemah Anda Saya pemah mendapat penghaigaan Sastra Ase-
Muge^Puisi Malaysia,dari GKJ,dari Austra^jak kapan Anda liiulai menulis puisi?
Ha, dan sebagainya.
Saya menulis puisisejakkecil,tapi betul-betul me-
nul^s^ak diSMA i^a-kaiyasayasudah mengisi majdah-majalah kebudayaan kala itu seperti Mim-
Konfrontasi,Indonesia Raya. dan se-
V ^ak^ ada.yang- mendorong Anda imriik menulis?
"Nggak' ada, saya menulis atas kemauan sendiri karena saya itu suka membaca.
Berapa juj^afa puisi yang telah Anda hasilkan dan adakah puisi yang paling berkestm ba gi Anda? Wah,sudah ribuan tub! Sedangkan yang paling berkesan yaitu yang judulnya saya jadikan judul buku seperti Hu/an bulan Juni,Si Rujan, dan seba gainya. Bagaimana proses kreatif Anda dalam menciptsdmn puisi? Saya menulis puisi bisa kapan saja. Pada waktu pagi, siang, sore atau malam sekali pun yang penting tidak ada yang mengan^.Sedangkan idenya bisa berdasarkan dari membaca buku, mendengar dan melihat,imajinasi dan sebagainya. Apa yang Anda harapkan daxi puisi-puisi tersebut?
Puisi itu kan penghayatan akan hidup dan pengalaman. Saya inginnya, puisi-puisi saya diterbitkan. Knlau ada yang mau baca ya syukur, kalau'nggak' ya "nggak'apa-apa.
145
j^akah j^rk^^angan usia berpengarub t^bkdap isi puisi-puisi Anda? [Ya kemimgkinan ada, tapi jika orang lain yang
mi^i^ akan lebih jelas. jB^g^mana perkembangan sastra saat.ini? BagusVBanys^ kaiya sastra yang ditulis, dicetak dsin ^publikasikan di berbagai mass media. Di Jaka^s^a ada beberapa koran dan majalah, belum
la^yang di daerah. Baigaimana apresiasi masyarakat terhadap kaxya^sastra saat ini? kira bagxis. Mereka banyak yang man menu-
lis b^aitikan punya apresiasi sastra. Hanya imtuk secam khusus membeli kaiya-ka^a sastra seperti
n(^^.masih sedikit. Karena itu^sastrawan belmn bi^Iddup daii k^anya.
siisnis Indonesia, 25 Agustus 1996
,
Oleh AHMAD S
IBANUDDIN ALWY
DALAM bukaThe Captive Mind,Cms]- i canayang demikian,tidak bisa diperciya, law Milosz - penyair kelahiran Polahjdiau , jika seorang penyair hanya "berputar-putar"' peraihb.adiah Nobel Kesusastraan tahun • mengakh kapasitas esietiknya saja,dengan 1980 - nienyatul^an bahivai.seorang penyair membiarkan sisi intelektualitasnya lumpul bukanlah seor^ penulis syair-syair yang'dan berada dalam lingkup yang sangat rain-
sosial yangnantinya,memberikarijustifikasi dan klaim tersendiri untuk tema-tema mas
sa (impersonal) yang terakomodasi didalamnya.Maka tidak cukup menghorankan
dalam mekanisme pergaulan md&si,relasi teks dari tema-tema yang peraah ditulis se
orang penyair senantiasa^an menegaskan
konteks pemahaniannya sebatas masalah • im^is Sehingga tidak ada diferensiasi te^ pilihan-plHhan tema yang bersifat ideololinguistik.'esietika. diksi, dan pelbag^- ;yang ditulis penyair dengan.sebuilah,peng- gis kemasyarakatan.
roasalah bahasa pada umumnya.Tetap[juf rgagas ide yang lain dalam konotasi intelek . Saya kira,dalam konteks sastra Indone " - ■ •' . sia di tahun 1960-an,J mengacu pada rega pemahamah-pemahaman terhadap ider tualitasnya. ide global masalah kemanusiaan (social, Soalnya aoalah'paJa fa>e-fase tenghtu ferensi wilayah intelektual di atas, sangat ekonomi, polidk, religiusitas, budaya,dan .kepenyairan pun mencoba mehgakomodasi ramai perbincangan terhadap tema-tema Iain-lain) yang tertata secara estetis d^am , sejumlah"kegelisahan individual" dan "ke- yang dituliskan,sepeiti hend^ melegislasi j : bersamaan publik"dalam merepresentasikan konsekuensi ideologi tertentu untuk suatu Dan Milos^menegaskan semuanya itu • visi yang meraposisikan puisi sebagai asosi- klaim sosial terhadap visi individual
sebuah ung^p^ bahasa puisi.
dengah memjkesentasikannya sebag^ gm- asi simbol-simbo! dari personifikasi leks kepenyairan. Dan,di mana-mana merebak baran holis&dari visi kepenyairan,mdng- penyair dan fenomena massa. Bahwa seo hadapi kebangkiian fenomena serial r rang penyair akan bisa kita.Uhat visi inekonomi - politik - religiusiia.s -'bujkiya ■ telektualnya melalui implemeniasi teraadalam str^ hiibungan suatu masyarajkat. tema dengan wacana personalnya. SehingD'engan pemaJyaman seperti inilah _ tanpa ga dengan ilustrasi"(mungkin juga pada
(penyair).Perbincangan-perbincangan yang
bermaksnd melebih-lebihkari"fungsi so;
i i asumsi tertentu, ilusi) seperti ini, kepenyairan telah membawa risiko sosialadalah. saksi sejarah sekaligos menjadj .nya yang tidak sedikit, dengan raen>'usun pelaku sejaiiahim sendiri. Tidak bisa draf ukuran-ukuran moralnya yang melam^ui
sastra(etika,agaraa),ideolo^ individu^
dalam w'abanaideologis seorang peny
(kiri, humanisme universal)atau spiritualitas kebangsaan (kembali ke tradisi, me-
poleiiiik yang berpijak pada kontekstualisasi ide-ide yang(Upresentasikan sastrawan
dipolemikl^,misalnya,bermula dari pertumbuhan tema-tema yang dimlis: rnoral
nyongsong fajar modemisme). Seihua visi
baikan dengian Jcondisi dan posisinya y| j]batas-batas lo^s(status-quo)mayoiltas lersebutsayMgnya, hendak mengafirkan demildan,penyair merupidc^sosok pHbaj ;;manusia.Artihya,^iiyair, pada dasamya, 'tema-tema sastra(daii-sasnawan)ke dalain di yang menggerakkan energi intelekmalj bisa diposisikan dalam status sosial apapun Iconteks prakus mekanisrhe kehidupan^enya ke peis^^-persepsi yangmenghendaj ketika tema-tema itu mengungkapkan ko- .ckatnakio.Semeniara visik^jenyairan dan
Id sik^gen^is terhadap isu globalisasil ;relasi antara visi individual sebagai'idea" intelektualitas,' ,bagaimanapun, menI Karenaitu mrajadi^gattegas dalam ;}dei»gan pefsentuhan-prsentuhan siniptom gandaikan suatu Jcoihunitas keija yangjus-
146
tru sangat individual. Meski teniu saja. kita
yang sangat berat oleh realitasnya sendin
tahu, visi yang hendak diketengahkannya
yang kompleks dan beragam. Oemikian setemsnya, tidak ada argumentasijuga ba-
sendiri banyak sekali merefleksikan sema-
ngat publik sebagai basis analitisnya.' Maka kepenyairan dalam perspektif berikut, memasuki interpretasi-interpreiasi yang sangat rentan dalam mengakumulasi p roses transformasi kebudayaan secara luas. Dan. tidak memungkinkan dalam wa-
cana yang sederhana disikapi sebagai bagian
gi seo^g penyair untiik meningg^aasegi sosialisasi diri dan kepedulian pemikiran-pemikirannya.Sampai sejauh ini,dtilam konteks l^udaya^,kepenyairanpun memp^an titik tolak keberangkatan seseorrjig menghadapi pelbagai realitas sosial.Dengan demikiMjuga realitas individualnya.
d^ daya personal manusia.TeFapi lebih dileka^an menjadi visi kemanusiaan meng-
rang penyair tidak an-si'ch untuk mencoba
hadapi basis sosial nraupun r efleksi kulturalnya.• Dari sini jugalah kemudian,
menguas^ banyak hal yang bersifat parsial, tetapi lebih chsebabkan kepenyairan sendiri
kepenyairan telah menempatkan dirinya dalam garis-garis komunikasi yang men-
Bersikap generalis yMg dilakukan seo
tidak dibatasi pada satu bagian saja dari persoalan-persoalan kemanusiaan. Pada sisi i
gandaikan massa: renungan-renungan, ke-
lain, kepenyairan juga menuntut kepada
cem,asah,kegelisahan^ kemarahan,yang me-
I^nyaimya untuk melakukan proses inten-
huntutestetil^ ide,bahasa,dan keselunihan
sitas ddam mengasah yisL intelektualitas-
tema yMg dikandungnya. Ini artinya,
kepenyairan lebih mendefinisikan dirinya sebagai "lugas dunia" dengan visi intelek-
nya. Ini sebagai sesuatu yang tidak hanya beipijak pada fase yang definitifbahwa,terminologi kepenyairan sesunggulmya lebih
tuai.yang al^erefleksikan spiritualitas ke-
berakar ke arah proses pemikiran-pemiki-
bidupan menjadi bagian struktural di-
ran dan sebagai respons dari arus intelektu-
dalamnya.
alitas."***
Tidak ada argumentasi yang bisa mempertemukan "kita" atau, barangkali di sini, pembacadan pencipta, untuk bersama-sama
membuka ruang lingkup perdebatan yang lebih makro dan detail agar keduanya bera-
da dal^satu sistem pemahaman.Seorang periyair, tentu saja, mengalami tantangan
Pikiran Rakyat, 25 Agustus 1996
U7
siii dan Sastra, Banjarmasin,Aiitaxa I
Salah seorangsastr^w^kenamaanIndo nesia, Putu T/^jaya, ijcai^dapat, seni-dan sastrayang dipdaj^dsudihayatiserta diamalkan mei^ipakan dat yang sangat penting iintuk msnbai^im jiwa maniisia.
"Karenaitu,setiap jdrang perlu mempda-
jari kesenian dan sasjtra agar tingkah laku .kita beiperasaan halus danmampu bertin-
dak secara aiif dan tiijakSana," Iratanya di
Banjannasin, Senin ^6/8) dalam acara temu seniman dan sasmwan dengan remaja
!danpembina seni. Ir ,
syarakat di mana pun mereka tinggal dan berada.
Dia mengakui, menjadi seniman memang susah dan sulit apalagi menghadapi kema-
juan ilmu penget^uan dan teknologi yang
semakin cang^ sekarangini,karena harus
mdalui peijuangan yang keras. "Karena itu,kesenian bdummampumeng-
jhidupi seseorang dan jangan menjadikan1^
senian sebagai usaha tmtuk mencari makan,
; karena kesaiianbukanusaha mencarimakan
' seseorang," demikianPutu Wijaysu
Ditanamkan sejak dini
Menurut Putu yai^ juga di^awan ini,
seni dan sastia yangidip^ari akan mampu membangunji^^nanuda imtuk bertindak. axif dan bijaksana dalam melakukan
k;^atanpembangurianbimgsa dan negara. ■ "Namun demikiari,tba^ banyak orang
yang tidak menyadakj^tingnya seni dan isastra, sehingga meoganj^p b^jar kese■man dan sastra mubkzirbdaka", ^tanya. Sebagai contoh, ^iany^ orang beipendidikanyangtidakmemiliki seni dansastra, akhimya menjadi robot-robot yang pintar
Sementara itu Diijen Kebudayaan Prof : Dr Edi Sedyawati berpendapat, perlu dita namkan kesadaran nilai budaya ^'ak dini kepada generasi poierus agar mereka mengenal budaya ban^a sendki. "Apabila generasi muda sudah mengenal budaya bangsa; diharapkan merdca akan mampu mencintai, menyayangi, memeliha-
ra dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa dalam kdiidupan sehaii-haii," katanya dalam sambutan tertulis yang diba-
cakan Kabag TU Direktorat S^ai^ dan
bijaksEoaa.
^
Menyeleweng I■
;
-
Msnirut Putu, seorang iknuwan yang
Nilai Tradisional (Jarahnitra) Depdikbud, ,Drs Sodoso, pada acara yang sama. Diijen
jmengharapkw, temu seniman dan sas-
beipendidikan tin^ apabila tidak memiliM seni dalam faidupnyUi ada kemungkinan menydewengkan ilmu pengetahuan yang
ttra-wan akan mampu menumbuhkembangkan kedntaan remaja terhadap nilai bu•daya bangsa:
_ Dal^ kesempat^ itu dia mengat^can, belajar seni dan sadra tidak qukup hanya
pembina seni dan sastra se Kalsel dike-
dimilikinya bagi ki^pentingan diri senc^
memi^ajari sejaralinya saja, tanpa menghayati dan mend£^la^i fenomena orangorang yang beipetan dalam mdakukan
peij^gan dalam sejar^ itu. Karena itu,
belajar sqarah biik^ hanya menghafal
Hkw tetapi p^lu zneznahanii dan menghayati peristiwa-pen^wa itu sebaik-baik-
Di hadapan ratusan pelajar SLTA serta
mukakan temu seniman.dan sastrawan
akan membangkitkan kesadaran generasi muda terhadap budaya bangsa Menmut diijen, anak dan remaja yang rhengmal bu daya bangsa niscaya akan mampu mendntai,menyayangi, memelihara danmelestan-
kan budaya bangsa. "Saya yakin mereka yang mendntai bu-
Menurut Putu, sepr$mg saaimari hendak-
idaya bangsa akanmemelih^ dan melestaliikan dalam kehidupan sehari-hari dan
kan gagasan baru ^ntuk inemajukannilai-
nerus, sehingga budaya bsmgsa tidak terkena erosi budaya asing," katanya. Temu seniman dan sastrawan denganre maja, pembina seni dan sastra. se Kodya.
nya.
•
. .
nya tumSuh dan b^ikembang dengan berprestasi,- berkaiya ^ berilmu serta mampu berbicara, sehirigga mampu mengduar-
iiilai budaya bang^ sehdiii. Dengan ber-
prestasi,berkaiya,bexilmu danmampuber trawan akan "bereiina' bagi kehidupanma-
bicara, diharapkan paxa'seniman h^ti sa^
berusaha mewariskan kepada generasi pe-
Banjannasin itu secara resmi Hihntfa Ka-
•kanwil Depdikbud Kalsd, Drs H Amat AsnawL
Kon^as, 27 Agustus 1996
148
SA3TRA JAWA-ULA.3AN
Sosok Ajip Rbsidi Dalam Percoturan Sastra Jawa pan yang disebut sastra. Bagaima-
SOSOK Ajip Rosidi bukanlah sesuatu yang asing bagi manusia Indonesia,lebih-iebih mereka yang menggeluti atau sekedar mengelus-elus sastra. Ajip Rosidi, seorang sastrawan besar,seorang dosen, seorang budayawan yang getol mencoba menunjung sastra daerah dalam percaturan sastra
nakah yang disebut mati itu ? Apa itu mati ? Tandanya mati ? Dan
lainnya yang berkaitan dengan aturan suatu kematian.
Wajarlah sastra Jawa disebut
mati hanya karena tidak pemah
Jika di pasundan ada Ajip Rosi di, kiranya di Jawa akan lebih
banyak "Ajip Rosidi" yang lainnya. Yang sangat mungkin melebihi
se^anya dari beliau Ajip Rosidi.
Pertanyaannya, kenapa "Ajip Rosidi-Ajip Rosidi" di Jawa tidak
ada peneroitan buku sastra Jawa?
sehebat beliau i^ip Rosidi di pa
Tidaik kasihanlah menyebut sastra
sundan ? Sungguh,ini pertanyaan
Jawa mati lantaran tidak ada kar
yang bukan(saya)yang bisa men-
Beliau adalah orang pasundan,
ya sastra yang layak sastra ? Be-
jawabnya. Lalu, apakan pertanya
sungguh tidak aneh jika beliau in-
narkah sastra Jawa masih hidup tatkala buku sastra Jawa hanya menumpuk di rak toko buku selia-
an ini menuju suatu tempat yang
gai pajangan ? Hidupkah sastra
Jawa oleh rapreka- yang kiranya
Jawa tatkala rubrik-rubrik cerita hantu lebih dominan dan disukai
mampu memberi nadiah yang berujud uang? Saya pribadi akan menjawabnya:tidw harus!
nasiohai.
gin mengangkat sastra pasundan yang merupakan sastra iou beliau. Ftonon,sedikit dari sekian penghasilannya mengajar bahasa In donesia dan bahasa Sunda di Osa
ka Jepang, beliau menyelenggaiak
oleh orang Jawa? Dan, pertanva
diah sastra Jawa bagi sastrawan
Selama ini,s^trawan(?)Jawa ngan ukuran keberhasilah even-1 sudah mampu hidup dalam kemi-
an sebuan jrayasan yang memberi penghargaan kepada sastrawan
an masih bisa diperpanjang de-,
Sunda. Penghargaan Rancage
even-sastra Jawa di lingkungan
(=kreatif). Tentu hal di atas bukan meru
Jawa itu sendiri.
niman honor dari hasil kaiyanya.
Tentu saja hal ini sedikit menunLepas dari hidup-matinya s^- jukkan oahwa sastrawan Jawa tra Jawa, yang kiranya perlu dia- memang wani mlarat, berani memati adalah.tentang keterikatan larat. Hal ini mengesampingkan batin, keterkaitan perasaan, kese- anggapan bahwa sastrawan Jawa nasil>3epenanggungan dari semua itu mati-urip raenulis sastra Jawa
pakan sesuatu yang bisa dijadikan berita besar. Bmcankah tidak
aneh. ada seorang Sunda mencoba mengangkat sastra Sundanya.Ta-
pi semuanya akan terasa aneh Icetika Ajip Rosidi melebarkan sayapnra dan beliau juga memberi Penghargaan Sastra Rancage itu untuk sastrawan Jawa.
kemudian bisa memuncmkan ha-
,
Dan semuanya akan semakint terasa aneh,jika mengetahui bah-
saja yang merasa ada di dalam bukan lantaran mereka berani mepopulasi sastra Jawa dan yang l^tdengan honor rendah, mel^ merasa bisa menjadi sandaran ke hidupan sastra Jawa. Dalam hal ini, Ajip Rosidi(yang
kan kaimia niereka itu ddak mam pu menulis dalam sastra Indonesia
orang Sunda)sungguh merup^an.
Bntahlah.
dgur yang perlu diteladani. Ketika wa ketika sastra Jawa tidak di-, sastra (Sunda)nya terasa makin
yang mepjanjikan honor lumayan.
Yjmgjelas,dibutuhkan"Ajip Ro sidi" dalam kehidupan sastra
teijepit dan menyisih, dia men^r- Jawa! Dan tentu saja bukanjumbankan sekian penghasilan dan lah duajuta rupian yang lebih lam hafintelektual, material danj tenaganya untuk mencoba men-, penting bagi sasbrawan Jawa yang maui oleh beliau-beliau orang Ja-' wa yang sekaliber Ajip Rositu da
kekuasaan, temyata justru orang* Sundalah yang mencoba ingin menegakkan sastra Jawa yang kian
pontang bin panting. Berbicara mengenai kehidupan sastra Jawa tak ubahnya hanya. menumpuk perbendaharaan kata-
kata yang sinonim dengan kesepa-
dongkraknya. Keberhasilan beliau inengang kat sastra Sunda nampaknya me-
bersangkutan, inelainkan bagai-
mana cara memotivasi perangkat-
perangkat sehingga dapat menum-
mang berhasil. Dalam beberapa buhkan greget-greget banrdalam
tahim terakhir,sejak adanya Peng dunia sastra Jawa. Bisa saja hal
hargaan Ranca^ bam sastrawan itu bukan haHiah, tetapi kemudaSunda, penerbitan buku sastra han menerbitkan buku, bisa juga Sunda melejitjiunlahnya dan san- memimculkan maialah sastra Ja-'
katan saja. Di satu sisi menuduh,,
gat mungkln juga kualitas sas- wa yangbaru untuik menambah la-'
menyebut bahkan memvonis sas tra Jawa telah raati, di pihak lain;' mencoba untuk mengingkarinya,:
tranya
membelanya bahk^jika mampu
adaan sastra Sunda dan sastra
wa muatan lokal di sekolah
mencarikan grasi agar sastra Jawa disebut masQi mdup lang-
Oleh: Krishna Mlhordjd
Jawa;juga bisa dijadikan rangsan-
geng.
Tentu saja debat semacam itu tak akan pernah berakhir tanpa
sebelumnya menentukan kaidahkaidah kematian sebuah kehidu
pangan bermain bagi sastrawan ' Dengan mengesampingkan be- Jawa. -
berapahal, mengidentikkan keber-
Lebih lagi jika mengirigat bah
menengah pertama adalah b^asa
gan bagi sastrawan Jawa. Paling Jawa bukanlah hal yang diharam tidak, buku-buku sastra Jawa kan. Dua-duanya sastra daerah SMP yang saat ini cukup sedikit. yang.tentu saja sama-saina ter- jumlahnya bisa ditambah dengan jepit olehjaman. mengaitkan sastrawan Jawa da
lam penulisannya.
U9
! Jika Proyek Pengadaan Buku Bacaan Anak Sekolah Dasar De-
Sartemen-Pendidikan.dan Kebuayaan; (PBBASD- Depdikbud) mampu menerbitkan beratus-ra-
tus b^uliacaan,tidak dapsiikah
dan sastranya jika di sekolah saja mereka tidak bisa-menemukan
buku sastra Jawa,kalaupun ada buku bahasa Jawa itu lebih meru-
gakan buku bahasa Jawa, dan
ebatnj'a lad berupa bviku tuntu-
nan menja£ pranata hadicara.
^persekian darijumlah itu meru> psxan buku sastra Jawa yang memang bisa digunakan dan dibu-
Lalu, bagaimana miingkin anak sekoliah bisa mencintai sastra? Ini
fobkan oldi anak>anak sdcolah di
hanya sebuah pertanyaan yang
lin^iuigan Jawa?
muncul di koran, tentu akan be-
I iMungkin :pertanyaan„-di atas
.rakibatsangat menyenangkan ba-
mempakan peitanyaan yang san^t'-mengada-ada dim salan alamat. Mungkin!;Tapi kebutuhan
gi sastrawan Jawa jika tiba-tiba .pertanyaan itu juga muncul kala nanti,saat orang-orang elite Jawa
buku bacaan sastra-Jawa imtuk
berkbnggres di Malang dalam even
sdcolah-sekolah justru bukan kemdngkinan'.'yang mengada-ada,
besar Tkehidupan sastra Jawa, KonggresBaha^Jawa IL □•k
^tu ken^taan yai^sai^t nyata. Bagaimana mungkin anak sekolah akan mencintai bahasa
*)PenuUs adalah voarga maayarakatsaatraJauxi,
.tingg^diypgyqkqrta.
Kedaulatan Rakyat, 18 Agustus 1996
Mutu ^stra Jawa Tak Membanggakan SASHRA Jawai adalbh kaiya
Pendapat Vang, .pertama itu
sastra milik ora^g Jawa. Untuk
merupakan fakta yang mudah di-
gunakan bahasa Jaw^ Namun,
d^'tidak lagi melay^ bagi
menulis karya sastra Jawa diper-
Bahasa Jawa sud^'ineiQadi sarana komunikasiyangaangat minim1^ ooangJawallSewataan ini tidak afljjtBtmpimgkfw Jadi,'kalau sastra Jawa "ndak lad mendapat
perhatianoleh ormig Jawa, saya kira kita tidak padffpersedih hati atau selalu meiolohg penuh isak
tangis. Orang Jawa ^ndiri meImang.tidakbutuhlamdengan ba hasa Jawa (apalagi' sastranya). . Sampai Impan punJolonganmau!pim isak tands itujtakkan berguna atau dengan kata lolongan dan isak tangis; - itu takkan
dapatkan. Penerbit pemeiintah
:perkenibangan sastra Jawa. Axta.nya, Balai Pustaka yang oleh pen;garangsastra Jawa masih diang-
gap saka guru bagi teibitnra sas
tra Jawa temyata sudah tLoak lagi
menerbitkan sastra Jawa. Kalau
badan usaha milik n^;^ seperti
Balai Pustaka saja tidak mau menezbitkan sastra Jawa apalagi Penerbit-penerbit tidak mau menerbitkan buku-buku sastra
[sikap nrofesional dan modern, kemtrngkinan buku-buku itu untuk dilirik orang (agar dibelil'akan dapat te^adL
Di samping itu, model pe-
masarannya pun seharusnya I<mih
atraktif dan agresif. Selama ini,
berdasarkan Beberapa informasi dari orang Jawa, mereka tidak tahu kalau ada buku sastra Jawa
yang baru terbit. Mereka jarang sekali muncmukan rcscnsi atau
firomosi buku-buku sastra .Jawa
ewat media massai. Akibatnya,
mereka tidak membeianiakan .sc-
bagian unngnya untuk Kostra
Jawa.
Pemyataan di atas sangat ber-
Jawa,-karena buku-buku itu tidak
kait denpm pendapat yang kedua:
' Pemyataan di atas tsunpa^ya
itranya saja, tetapi juga karena
pembaca. Di samping mutu fisik
Oleh Dhanu P Prabowo
Ikondisi yang asal-asalan saja. ;Maksudnya, dari seei iay out maupun artdstiknya, buku-buku •sastra Jawa yamg selama ini terbit
merubahkeadaan. *' /
' ' ■•
• L'"
sangat ekstrim dan seperti.me-
nggainbarkan tal^: adanya lagi jJawa. Saya berpend^ti sastra
fharapan bagi k^iidupan sastra
Jawa memang tiddk:mempunyai
maM^depan lagL^^^^^^ saya
Pertai^^|ak a^^^^^erbit yang "wnm "• Jawa. ^dda^nastra Jawa.'tidak
lagi jnenyiunyai peminat . atau
pembacaT 'Setaga, .jtadak'X ada
perkeibhaiigan inntu. Omalittm)
fsepenuhnya bertumpu pada sas-
tbuku-buk^ya dikemas dengan
sastra Jawa tidak lagi
buku yangjeldi,buku-buku sastra
Jawa vang ditezbitkan belakangan
ini tidak menggembirakan. dleh
karena orang-orang Jawa sudah
sebenamya tidak mencerminkan
lebih cenderung memahami ba hasa Indonesia sdbagaisaranaek-
gai buku^uku suplemen sebuah
Iwidati fjpngan ynPTTiKapa buku-buku Jawa yang berupa ter-
bulni *sa8tra". Buku-buku sastra
produkatautraveuHTO.
Oleh Vhtipthi itu,bukubuku sas
tra Jawa meiyadi tidak mengun-
,dang selera orangimtuk membe-' iinya. Ontuk menentengnya saja 'uu apalam mei^'adikannya selibuku aebanggaah. Barang-
£, jika pengemasan buku^buku
sas^ Jawa mpersiapkan dengan
jemahan (dari sastra Jawa). Kmyataan ini berakibat bagi sastra
Jawa:tidak dinrinati.
! .J)engan membaca buku-buku tezjemnhan, orang-orang Jawa
jrangsild^ TWfmgaTntni IrAwnlifem
dalnm memahami bahasa Jawa
baca buku-^^u£uatra5^a ter-
150
pengarang barangkali tidak me-
jemahan. Dengan kata lain, untuk mengerti Jawa, sekarang orang-
nyanj^ bahwa tindakannya dike-
orang Jawa sudah merasa cukup dengan membaca dengan media
tahui orang lain karena cerpen itu telah terbit 15 tahun lewat, apalaa dengan memakai bahasa In
bahasa Indonesia.
Kesuraman dan tiadanya masa depan sastra dan bahasa Jawa(di
luar persoalan politik bahasa),
sebenamya te^am karena sastra Jawa itu sendiri. Dilihat dari mu*
donesia. •
I&nyataan ini,tentu sapat mem berikan betapa runyamnya kehidupmi sastra Jawa modem.Un
tuk meningkatkan mu^ apalagi!
timy^ satra Jawa yang sekaz^g
Un^ menratasi bagaimana me
^txuis(gagrak anyar)sama sekah tidak menggambarkan mutu )rang
baik sqa masih menjadi persoa^
membanggakan. Bahasa, kecen-.
nulis sebuan cerita pendek yang besar, apalagi membuat suatu
derungan untuk tindakan penji-
kreasiyang membanggakan dan
plakan seakan menjadi perbuatan yang tidak berisiko di c^am sas
Klasik.
tra Jawa.
monumental seperti sastra Jawa
Denran kata lain, kehidupa*i|;
Beberapa.waktu yang lalu, di. majalah Mekar Scui diungkapkan' bahwa ada secrang yang mgngalcu
sasha Jawa modem masih keniib'
menulis ceipen Jawa tetapi cerpen Jawa itu sebenamyajiplaa^(alih
pcijalanan kusejarahannya. la ingin mengungkapkan soal kekinian
bahasa)dari sebuw cerpen ksuya Afri2al Malna yang dimuat di ma
olch ccrpcn^ccrppn bcrbhhn.sR In
jalah Horison tahun 1980-an. Si
donesia. U-m.
gungan untuk menemukan ben-
tuk dan eksistepsinya di tengah tetapi .soal itu tclah diungkapkan • >
ICedaulstan Ralcyat, 25 Agustus 1996
151
SASTRA JEKIAK-UUSAK
Eesim^^on^ , '-piehSYUKURAMSANI
Sastra Modern J^rman
. manya,Uteramrbri^edmHarbur- Perang Salib tersimpul dalam Ringgis(^Dmmaturgie, Lessingmenoela pardbel yang Lessing ambil dari
: 'PADAabadke-18(i7(X)^ peninian drama klasisistis Prancis • yang sejak zaman Gottscbed me(lall^g.Salah satu ciiinya adalah bain nguasai pentas (drama) Jerman.
kumpulan novel Decamerone karya pujanggaItalia BocamQ.Isi Aingporabeto: tak adagunanya
[ketnajuan y^g ^akan terhend ke maP^cis tidak pantas mengaku'se-
yang mutlak benar diantara Yabudi,
iwirakal manosia dapat melahirkan
Lessing nttenganggap babwa dra
mempersoalkan; agama manakab
iarab kebebasan dan kdiahagiaan.Ke- bagai penenis tragedi antik Yunani. Kristen danIslam. Karenaketiganya Babk^ apa yang disebut DreiEin- merasaboranLessingmoiambabkan heiten (Uga Kesatuan:'laku, waktd s^iiatu yahg'pentingpadaparabel itu; "Aufldarimg"sebdMTnenqMkansein- dan tenpat) ia tolakdengan alasanbal "der ecbteI^gbiat dieKr^ vorGcxt bo^'p^uadi^yrang board ' tersdiutinerupakankulitnya dan tidak und Mehscben angenebm zu
meneiitukan hekikat trag^ Yunani. macben".'Aitinya, cincin (yang di-
i^c^an;
I prasangka traditional dah^nghan- Dengan tegas ia betpendapat babwa maksud agama) asli ialab menganLcuian segala keburtdcano - . Shakespeare-lab Qnggris) lebibpas dung kekuatan yang menyenangkan
■ Xjctthold^duaiih Losing adalah (cocok) dengan sifatJdias Jerman. -tokdh yang lerkeiial.d^ paling ce- - Kaiya dramaLessing sangatdipe.merlangp^zamanAufklaning.Se- ngaruhi pertimbangan teoritis dan rbagai sastraw'an Leasing patut^ite- membawa pembabaruan yang kuat ladani sebab memiliki Wdtak sung- pengaruhnya pada zaman Aufkjuh-siugguh,kbceidasannya tajam larung. Ap^ila pada zaman Barock ■dan krids.seita bf^iwapejuang yang tragedi dimainkan haoya oleh katdinamis. • langanbangsawan, malra iamencip-
i Pada umur 17. tahun.Lessirig ma- tak^ kaiya £nu/(n
Tuhan maupun manusia. ' Hakikat kesusilaan ideal yang dijelmakanMzdzon yangByakialab cintakasib ^tara sesaroa manusia yang
bebas did kepentingan piibadi. Se-
dangkan toleransi agmnamempakan
bagiannya. Singkathya: Himianitas. Humanitas (peiikemanusi^) adalab
(1771) dan cita-cita lubur Gottbold Ephraim
•suk menjadi'inahasiswa Universitas Miss Sara Sampson (1775) sebagai Lessing yang menjadi teladari bagi •Leipzig deriganrhengainbil jurusan. tratedi kerakyatan Jerman. generasi Sturm undDrang (aliran seni teblogi. Tet^i tidak lama kemudian •Karenakq}iawaian Lessingmem- paska Aufklarung) seperti Jobann
bebaskan Jermandaripengai^ Gottfried Herder, Jobann Wolfgang jingw tekad kuat,- Lessing malah me- sisismePerancis (yang di Jerman di- von Goethe dan Friedricb von' llnilih hidup sebagai sa^wan.Se- tokchi oleb Johann Gottscbed) dan ^Schiller. , listudi teologinya ia traggalkan. De-
' bagai sastrawan Lessing banyak tulisan-tulisankritiknya, Lessingmen-'
Tokob Lessing merupakan akbir dan awal: la adalab putra sulung Aufklarung yang menyimpulkan ' Agaraa dan ketuhanan segala tendens dalamkaiyabidupnya. Dalam jangka sepuluh tahun ter- Losing adalab tonggak sastra-drama akhir bayatnya. Lessing raeng- modem Jerman.Lessing adalab pelobabiskan wakiunya untuk memper- por sebuab periode yang janglrauan ^oalkan agama dan ketubanan. Frag- jiwanya jaub melewati Aufklamng. mennya yang.beijudul Fragmente Olehkarena'itu: OhneLessing gibt es eines Ungenannte, menimbulkan nicht Goethe undSchiUer, ohne Aufk amarab gereja ortodok. Teijadil^ larung gibt esnicht SturmundDrang,
mengalami kehidupah yang be- jadi pt\opoT ProsaJhmaJi Jerman.
■ranekaragaro dan sering mengaiami kesulitankeuangan.
. Pengalaman Lessing selanjutnya ■diisi dengan suasana Perang Tujuh
•Tahun (1756-1763). la pein^ men-
jadi wartawan di Berlin dan bahkan
.bekeija sebagai sekretaris seorang Jendr^ Prussia di Breslau. Seusai pei^g ia menjatd dianiaturg (pakar jdrona) di Hamburg dan ahli perpus- perang pena'antara Le^ing dan Pas ohne lessing gibt es kein deutsches jtakaan (pustakawari) di Wolfenbut- tor Goeze. Lessing temyata ahli modemes Theater. TanpaLessing tak rte'l
«
. Kritikidan drama
polemik yangulung. Kedka dilarang ada Goethe dan Schiller, Tanpa Aufk (dicekal)menulis1^ soal-soal teol- larungtak ada SturmundDrang. Tan-
ma). KaiyakridksastranjEayangutaiziaadalahLaoApon yangmembabas perbedaan prinsipil antara seni dan tpuisi. Dalam dua buaihlkritik dra-
Nathan der Weise (Nathan yang BiPenulis adalah ManajerSanggar jak).bi]ikaryaA^a{ft(zndlerllbueyang' Sent DaarutTauhiidBandung. .cent^ya terjadi diJeiusalem waktu
:.
i SelaindiaihatuigLes^gdikenal ogis Losingmenjadikan panggung paL^sing tak adaTeaterMotto Jer isebagai kiidkus seni (sai^ dandra- dimiia sebagai mimbafbebasnya. man.*** • Lessing menulis naskab drama
Pikiran Rakyat, 2A Agustus 1996