Bagaimana sebaiknya SNI itu dirumuskan? Dr. Wahyu Purbowasito Pusat Perumusan Standar BSN
Outline • • • •
Jenis SNI Mengapa Standard diperlukan Kenapa Standard gagal mencapai tujuannya Bagaimana sebaiknya SNI dirumuskan – Anatomi bisnis – Proses bisnis – Posisi produk dalam negeri – Perilaku pasar
Jenis SNI • Ps 3 • Tujuan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bertujuan: • Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; • Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelesatarian fungsi lingkungan hidup; dan • Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.
• UU no 20 tahun 2014 Ps 4 – Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian berlaku terhadap Barang, Jasa, Sistem, Proses atau Personel
Kenapa diperlukan Standard dan Penilaiaan Kesesuaian ? Dimensi spasial (horisontal): • Akses pasar baru dan perluasan pasar • Perluasan Produksi untuk mendekati pasar atau bahan baku • interoperabilitas Dimensi konsumen (vertikal ): • Masyarakat : minimal keamanan (K3L) • Masyarakat atas : High quality • Ramah kepada konsumen: disabilitas, silver age Jangkauan Waktu : • Dulu masalah keamanan saja • Sekarang dan kedepan penguasaan pasar • Dimensi sosiokultural (agama) 4
Research & Dev 1. 2. 3. 4.
Idea Concept proof Bench Scale Lab Scale Pilot Scale/Field Trial/Trial Line Production 5. Trial Market
• • • • • • •
Reproducible in different scale Traceable Compatibility Comparable Cost Elasticity Products derivative Cost effective
5
DUKUNGAN STANDARD KE INOVASI Pure Basic Research
Oriented Basic Research
Standard
Applied Research
Standard
Standard
Development
Diffussion/ Market
Standard
Semantic Standard Testing Standard & Inferface Standard Compatibility , Pengukuran Quality, Variety Reducing Function of std
Reduction of transaction cost Information cost
Interoperability Between component Savings in adaption cost
Increased quality Reduced health, safety risk Interoperability between products Economic of scale Creation of network externalities
Quality Infrastucture Design
STANDARDS
SUPPLIER
Manufacturing Supply
INSPECTION TESTING CERTIFICATION METROLOGY
Maintenance
ACCREDITATION
Sumber : ROAD MAP FOR QUALITY. Guidelines for the Review of the Standardization, Quality Management, Accreditation and Metrology (SQAM) Infrastructure at National Level (2004)
CONSUMER
Prototype
DEVELOMENT STANDARD (SNI) Principle of Development Standard Openess Transparency Development dimension
Consensus and impartiality Coherence
Effectiveness and relevance
Idea –Proposal for new National Standard : Industry Association R & D Organization Ministry Local Government International Standard NGO Dev. Organization (ISO, CODEX, IEC, ITU, SMIIC National-Internatl.Standard Dev. Institution ASTM, TAPPI, IAPMO, DIN, JIS, JAS
Priority Setting Formulation Voting-E-balloting Decision
Adopted from the Decision of the WTOTBT Second triennial review
8
Nat, Standard SNI :10.808 May 2016
Beberapa indikasi standar gagal adalah: • 1. Standar telah gagal dalam proses konseptualisasi • 2. Komtek yang merumuskan gagal menyelesaikan draft standar, gagal mencapai konsensus • 3. Proses perumusan terlalu lama sehingga terlewat kesempatan di pasar • 4. Standar selesai tapi tidak digunakan oleh pasar karena de facto di pasar sudah ada standar sendiri • 5. Standar selesai tapi tidak implementatif • 6. Standar digunakan untuk mendominasi pasar, karena ada paten, menghambat inovasi Ref: Carl F. Cargill: Why standardization efforts fail
Bagaimana sebaiknya SNI dirumuskan: • Sesuai dengan prinsip perumusan: sebaiknya adopsi sehingga sistem keseluruhan bisa “kompatibel” selain juga meringankan dari sisi kaji ulang SNI nya • Untuk Standar Sistem: – Jika belum ada sistem yang “existing” maka sebaiknya adopsi, – Jika sudah ada, perlu dipikirkan integrasi atau kemungkinan “cost” (edukasi, infrastruktur, keberterimaan) yang akan dikeluarkan untuk membangun sistem baru tersebut – Umumnya untuk standar sistem letak kesulitan pada penerapan, pastikan rencana penerapannya berjalan dengan baik, sedikit hambatan
• Untuk Standar Proses: sebaiknya adopsi namun perlu dipikirkan dengan kondisi Indonesia, agama, kearifan lokal, budaya • Untuk Standar Personel, pastikan asosiasi atau himpunan keahlian ikut serta aktif dalam perumusannya, gunakan levelling yang memungkinkan untuk dicapai
• Untuk Standar Jasa: pastikan unsur daerah atau lokal telah diperhatikan dalam pengembangan SNI nya • Untuk Standar Produk: • pastikan telah dipelajari proses bisnis nya, terutama jika menyangkut adanya spesifikasi produk antara yang mungkin berbeda dengan produk akhir • Anatomi bisnis yang ada: impor, ekspor, skala perusahaan (MNC atau UKM) akan berbeda perlakuan • Tipe SNI yang akan dirumuskan: – umum, collateral, particular atau – horizontal, spesifik produk atau – All in..semua dimasukkan dalam darft tsb – Dipisahkan menjadi syarat mutu, metode uji – Pastikan diperlukan tidak labelling terutama jika ada grading
• Perhatikan regulasi yg ada..terutama untuk pangan..kategori pangan dan persyaratannya • Jika ada dalam regulasi maka – Sebaiknya tidak usah dicantumkan karena dalam proses sertifikasi maka akan dalam skema penilaian kesesuaian akan merujuk item dan nilai yg ada pada regulasi, dan—dorong SNI ke arah mutu – Jika dicantumkan, maka nilai harus lebih tinggi dari regulasi, dan jika berubah masih bisa berlaku, shg tidak terjadi kerancuan krn ada dua acuan dg nilai berbeda. Perlu diingat SNI adalah bersifat sukarela – Atau dicantumkan hanya itemnya saja, dengan nilai merujuk pada regulasi
• Rumuskan SNI produk selengkapnya, jika merupakan adopsi, perhatikan acuan normative yg ada, karena dalam penerapannya akan diperlukan • SNI Metode Uji: – Pastikan tertelusur, sampai dengan tingkat yagn bisa dipertanggungjawabkan – Jika pengembangan sendiri maka pastikan prinsip validasi metode telah dilakukan (misal untuk mikrobiologi ada SNI ISO 16140) – Validasi memerlukan nilai-nilai a.l spesifisitas, sensitivitas, reproducibilitas, repeatabilitas, robustness, akurasi, presisi, LOD dll – Kemampuan lab di Indonesia sampai dimana
• Produk...jika jenis atau macam produk sangat banyak maka rumuskan SNI yg lebih ke arah nilai-nilai horizontal (pemastian unsur K3Lnya didahulukan) spt yang lebih ke arah safety and health • Jenis produk yang akan dirumuskan...perhatikan tingkat risiko dari produk...untuk pangan bisa diacu ijin edar (PIRT, MD) dan perlu dipikirkan akankah Penilaian Kesesuaian produk tsb akan menggunakan sistem standar (PK bisa dilakukan oleh pihak ketiga) atau mutlak kewenangan regulator • Jika produknya (nilai ambang batas) diatur oleh regulasi, maka bisa pula metode uji nya di”delivery” ke pihak ketiga sehingga akan lebih efisien spt kosmetik
PPS ke depan • Menginventarisir dan memastikan stakeholders yg ada terinformasikan akan adanya standar, adanya pengembangan standar termasuk welcome jika ada partisipasi lebih dari asosiasi • Membangun budaya keahlian dan spesifik keahlian pada masing2 orang • Orientasi pengembangan produk ditujukan ke arah sertifikasi guna pengaturan dan penguasaan pasar oleh produk DN • Mendorong inovasi untuk lebih dini menggunakan standar dlm proses inovasinya 14
Selamat datang dan selamat bergabung dalam dunia standar untuk kehidupan yang lebih baik
15
16