SNI
SNI 03-6848-2002
Standar Nasional Indonesia
Metode penguji berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan
ICS 79.040
Badan Standarisasi Nasional
BSN
Daftar isi 1
Deskripsi ...................................................................................... 1
1.1
Ruang Lingkup............................................................................. 1
1.2
Pengertian .................................................................................... 1
2
Ketentuan ..................................................................................... 2
2.1
Umum .......................................................................................... 2
2.2
Teknis........................................................................................... 2
3
Cara Uji........................................................................................ 3
4
Laporan Hasil Uji......................................................................... 4
Lampiran A Daftar Istilah........................................................................ 5 Lampiran B Formulir Hasil Pengujian..................................................... 6
Metode penguji berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan
1
DESKRIPSI
1.1
Ruang Lingkup
Metode Pengujian Berat Jenis mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume pada saat pengujian.
1.2
Pengertian
Yang dimaksud dengan:
1)
berat jenis adalah berat pervolume benda tertentu dari suatu bahan dibagi dengan berat air pada volume yang sama.
2)
kadar air adalah banyaknya air yang ada di dalam kayu, yang umumnya dinyatakan sebagai persen terhadap berat kering oven kayu.
3)
kondisi basah adalah kondisi pada saat kayu memiliki kadar air di alas titik jenuh serat.
4)
kondisi kering oven adalah suatu kondisi dimana bila kayu benda telah tidak mengandung air sama sekali setelah dikeringkan dengan menggunakan oven yang dapat ditunjukan dengan tercapainya berat konstan kayu setelah dikeringkan pada suhu (103 ± 2)° C
5)
kondisi !caring udara adalah suatu kondisi dimana kayu telah mencapai kadar air yang sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban udara rata-rata sekitarnya yaitu sekitar 15 °C.
6)
titik jenuh serat adalah suatu kondisi dimana dinding sel kayu telah jenuh air namun di dalam rongga sel tidak terdapat air oleh gaya kap ler, pada umumnya pada kadar air 25-30 % yang ditentukan berdasarkan berat kering oven.
7)
kayu stuktur bangunan adalah bagian bangunan yang mengalami pembebanan dan terbuat dari: kayu;
8)
batang kayu adalah bagian dari pohon yang merupakan bagian utama atau badan pohon tersebut.
2
KETENTUAN
2.1
Umum
Ketentuan umum yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1)
hasil pengujian harus disallkan oleh pejabat berwenang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dengan mencantumkan nama, Wilda Langan dan tanggal pengesahan.
2)
laporan pengujian diberi nomor kode dan tanggal pelaporan dan harus disahkan oleh pejabat berwenang.
2.2
Teknis
2.2.1
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan benda uji adalah: 1)
bor Forstner (tanpa ulir);
2)
tusukan untuk mengukur penambahan inti (increment core).
2.2.2
Pengeboran
Pengeboran untuk memperoleh benda/bagian uji harus dilakukan: 1)
Sedemikian rupa sehingga tidak merusak infrastruktur.
2)
diameter maupun dalarnya lubang harus cukup namun tidak boleh terlalu besar dapat mempengaruhi kekuatan struktur.
3)
secara hati-hati agar tidak ada serpih yang terbuang
4)
ditutup rapat agar tidak menyerap kelembaban atau kehilangan kelembabannya.
2.2.3
Benda Uji
Benda uji berat jenis harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1)
mewakili bahan yang diuji
2)
berbentuk serbuk hasil pengeboran bila menggunakan bor Porstner.
2.2.4
Pengukuran
Pengukuran harus dilaksanakan sebagai berikut: 1)
dimensi ukur dengan ketelitian ± 0,3 %
2)
berat diukur dengan ketelitian ± 0,2 %
3)
diameter penusuk dan dalarnnya lubang harus diukur secara akurat.
2.2.5
Volume
Penangganan hasil pengeboran harus dilaksanakan sebagai berikut :
2.2.6
Pengeringan Benda Uji
Pengeringan benda uji harus dilakukan pada oven yang suhunya dapat dijaga sebesar (103 + 2)° C.
3
CARA UJI
Prosedur pengujian berat jenis tiang kayu dan bagian struktur kayu yang masih berdiri dapat dilakukan dengan cara berikut:
1)
bor batang atau bagian kayu struktur dengan alat yang memenuhi ketentuan 2.2.2 pada tempat-tempat tertentu dengan tetap memenuhi ketentuan pasal 2.2.3 sehingga dapat memenuhi ketentuan benda uji sesuai pasal 2.2.4 kemudian tutup kembali bekas pengeboran.
2)
ukur diameter dan dalamnya lubang untuk menentukan volume contoh uji bor “forstner atau ukur diameter dan panjang “core” untuk menentukan volume untuk uji bor “increment”;
3)
kumpulkan serbuk tangan tetap mengikuti ketentuan 2.2.6 dan kemudian timbang sesuai 2.2.5 untuk memperoleh berat awal (BA)
4)
keringkan serpih (bahan uji) dalam oven yang memenuhi ketentuan 2.2.6 sampai beratnya konstan atau diperoleh berat kering oven (BKO).
5)
tetapkan kadar air sebagai berikut :
KA =
BA - BKO x 100 .............................................................. 1) BKO
Keterangan:
6)
KA
:
Kadar Air
BA
:
Berat Awal
BKO
:
Berat Kering Oven
hitung berat jenis sebagai berikut:
BJ= K BKO/V .............................................................................
2)
Keterangan :
4
BJ
:
Berat jenis
BKO
:
Berat jenis oven
K
:
konstanta, 1000 (berat dalam gr dan dimensi dalam mm)
V
:
Volume berdasarkan diameter tusukan dan dalamnya lubang
LAPORAN HASIL UJI
Laporan hasil uji harus memuat sekurang-kurangnya pernyataan sebagai berikut : 1)
identitas laboratorium penguji
2)
tanda tangan dan nama jelas pelaksana pengujian
3)
tanda tangan dan nama jelas penanggung jawab pengujian
4)
cap resmi laboratorium penguji
5)
kadar air contoh uji pada saat pengujian
6)
cara pengukuran volume yang digunakan
LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH
berat jenis
:
specific gravity
kadar air
:
moisture content
berat kering oven
:
oven dry weight
volume basah
:
green volume
penambahan inti
:
increment cores
tusukan forstner
:
forstner bit.
LAMPIRAN B FORMULIR LAPORAN HASIL PENGUJIAN JUMLAH CONTOH UJI PEMILIK JENIS BAHAN
: : :
DITERIMA SELESAI NAMA PENGUJI
: : :
HASIL PENGUJIAN BERAT JENIS Alat Tusukan Forstner No Contoh
Diameter tusukan (mm)
Dalamnya Lubang (mm)
Volume (mm3)
BB (gr)
BKO (gr)
KA (%)
BJ ---
KA (%)
BJ ---
Rara-rata SD CV
Mengetahui/Menyetujui
Penanggung Jawab Pengujian,
(……………………..)
(……………………..)
Alat Bor Increment No Contoh
Diameter Bor
Lubang “Lore”
Volume (mm3)
BB (gr)
BKO (gr)
Rara-rata SD CV
Keterangan : SD : Standar deviasi CV : Koefisien variasi
Mengetahui/Menyetujui
Penanggung Jawab Pengujian,
(……………………..)
(……………………..)