Melalui publikasi ini, pembaca akan diantarkan pada ulasan mengenai : Pertumbuhan Ekonomi Struktur Ekonomi PDRB per kapita Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha tahun 2010 – 2011 dan perkiraan tahun 2012, disusun oleh Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar, merupakan organisasi resmi yang mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan statistik di daerah dengan tugas utama menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar Jl. Jend. A. Yani 51 Km. 39,95 Martapura 70614 Telp/Fax : 0511 4721394 & 0511 4723384 http://banjarkab.bps.go.id
[email protected] BadanE-mail Pusat Statistik Kabupaten Banjar Jl. Jend. A. Yani 51 Km. 39,95 Martapura 70614 Telp/Fax : 0511 4721394 & 0511 4723384 http://banjarkab.bps.go.id E-mail
[email protected]
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjar Tahun 2010 - 2011 & Perkiraan 2012
Publikasi ini menyajikan gambaran tentang PDRB Kabupaten Banjar menurut lapangan usaha tahun 2010 – 2011 dan perkiraan tahun 2012
Katalog: 9302008.6303
Badan Perencananan Pembangunan Daerah Bekerjasama dengan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
KATALOG BPS: 930208.63.03
Kerjasama:
BAPPEDA - BPS KABUPATEN BANJAR
Katalog BPS
: 930208.63.03
Nomor Publikasi
: 63035.10.01
Naskah
: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit
: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan Oleh
: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
VISI dan MISI BADAN PUSAT STATISTIK VISI: Pelopor data statistik terpercaya untuk semua (the agent of trustworthy statistical data for all) MISI: a. memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisein; b. menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia; c. meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik; d. meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; dan e. meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
BUPATI BANJAR Jln. Jend. A. Yani No. 2 Telp. (0511) 4721210 Martapura 70611 Kal - Sel KATA SAMBUTAN Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas terbitnya publikasi “Produk Domestik regional Bruto Kabupaten Banjar Tahun 2010 – 2011 dan Perkiraan Tahun 2012” yang disusun setiap tahun secara berkala oleh Bappeda dan BPS Kabupaten Banjar. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan sebagai indikator makro ekonomi yang didalamnya memuat berbagai data mengenai pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi daerah, pendapatan per kapita serta indikator lain yang sangat berguna untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi serta sebagai salah satu tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Harapan saya, terbitnya publikasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan dan penentuan skala prioritas pembangunan khususnya di wilayah Kabupaten Banjar. Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada BAPPEDA Kabupaten Banjar dan BPS Kabupaten Banjar beserta jajarannya dan semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan publikasi ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan meridhoi segala usaha dan pengabdian kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr Wb. Martapura, September 2012 BUPATI BANJAR,
PANGERAN KHAIRUL SALEH PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
i
KATA PENGANTAR Publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjar Tahun 2010-2011 dan Perkiraan Tahun 2012 merupakan kelanjutan penerbitan sebelumnya yang dilakukan secara rutin oleh BPS Kabupaten Banjar dalam upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan data makro khususnya dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan di tingkat Kabupaten Banjar. Angka–angka yang disajikan dalam publikasi ini umumnya dalam satuan/besaran rupiah dan persentase, baik angka sektoral, agregasi maupun angka perkapita. Ragam angka yang disajikan antara lain meliputi nilai tambah per sektor ekonomi, struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan nilai PDRB per kapita. Khusus tahun 2012 yang disajikan adalah angka estimasi/perkiraan berdasarkan metode statistik yang ada. Meskipun telah diupayakan kelengkapan dan penyempurnaan data serta percepatan penyajian, namun masih dirasa belum dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen data secara menyeluruh. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan publikasi yang akan datang. Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan publikasi ini sejak pengumpulan data sampai buku ini diterbitkan kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Akhirnya semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan meridhoi segala usaha dan pengabdian kita. Amin. Martapura, September 2012 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANJAR,
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BANJAR,
EDY RAHMADI, SP, MP
MUHAMMAD RUSDI, ST. MT
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
ii
DAFTAR ISI Hal KATA SAMBUTAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
1.1 LATAR BELAKANG
1
.......................
1.2 ARTI DAN KEGUNAAN BAB II
BAB III
....................
2
......................
5
2.1 PENGERTIAN DASAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
KONSEP DAN DEFINISI 2.1.1
Konsep Domestik & Regional . . . . . . . . . . .
5
2.1.2
Produk Domestik & Regional . . . . . . . . . . .
5
2.1.3
Pendapatan Regional & Daerah . . . . . . . . .
6
2.1.4
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku . . . . . . . .
7
2.1.5
PDRB Atas Dasar Harga Konstan . . . . . . . .
7
2.1.6
Pendapatan Regional & Per kapita . . . . . . . . .
8
2.1.7
Pendapatan Regional Berlaku/Konstan . . . . .
8
2.2 METODE PENGHITUNGAN PDRB . . . . . . . . . . . . . .
9
2.2.1 Pendekatan Produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10
2.2.2 Pendekatan Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . .
10
2.2.3 Pendekatan Pengeluaran . . . . . . . . . . . . . . .
11
2.2.4 Metode Alokasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
2.3 PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN . . . . . . . . . .
12
2.4 CARA PENYAJIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
15
URAIAN SEKTORAL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
3.1
PERTANIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
3.2
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN . . . . . . . . . . .
17
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
iii
3.3
INDUSTRI PENGOLAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
3.4
LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM . . . . . . . . . . . . . .
18
3.5
BANGUNAN/KONSTRUKSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
3.6
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN . . . . . . . .
19
3.6.1
Perdagangan Besar & Eceran . . . . . . . . . . . .
19
3.6.2
Hotel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
3.6.3
Restoran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
3.7
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI . . . . . . . . . . . .
21
3.8
KEUANGAN, SEWA BANGUNAN DAN JASA PERUSAHAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
3.8.1
Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
3.8.2
Sewa Bangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
3.8.3
Jasa Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
23
3.9
BAB IV
JASA-JASA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
3.9.1
Pemerintahan dan Hankam . . . . . . . . . . . ..
23
3.9.2
Jasa Swasta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
PEREKONOMIAN KABUPATEN BANJAR
25
4.1
NILAI NOMINAL PDRB 2010-2012 . . . . . . . . . . . . . .
25
4.2
STRUKTUR EKONOMI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
4.3
PERTUMBUHAN EKONOMI KAB.BANJAR . . . . . . . . .
31
4.4
PDRB PER KAPITA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
4.5
INDEKS HARGA IMPLISIT . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
44
TABEL-TABEL PDRB KABUPATEN BANJAR 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
47
iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Pembangunan
merupakan
serangkaian
kegiatan/usaha
untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan merata. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut tidaklah mudah, karena mencakup berbagai aspek dan multi dimensi. Proses pembangunan memerlukan jangka waktu yang panjang dan perencanaan yang matang. Berkaitan dengan hal tersebut, data statistik mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyusunan suatu perencanaan pembangunan ekonomi daerah,
diantaranya sebagai
bahan analisis untuk menentukan
arah tujuan dan sasaran pembangunan. Selain itu, data statistik juga diperlukan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil dan implikasi dari suatu kebijakan dan program yang telah dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi regional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta dari kinerja dunia usaha diharapkan mampu memberikan dampak
positif
kemiskinan,
terhadap
variabel
bertambahnya
lain,
lapangan
seperti
menurunnya
pekerjaan,
tingkat
meningkatnya
kesejahteraan penduduk dan sendi-sendi kehidupan lain yang terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi tidak selamanya dampak positif yang diharapkan dari tumbuhnya ekonomi mampu dicapai dengan baik. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya, disamping pertumbuhan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
ekonomi itu sendiri dapat
memberikan gambaran yang semu dari
peningkatan kesejahteraan penduduk. Untuk mengetahui besarnya peningkatan pendapatan masyarakat dan seberapa jauh pergeseran ekonomi di suatu daerah juga dibutuhkan data statistik khususnya data tentang pendapatan regional secara berkala. Data statistik pendapatan regional bisa digunakan oleh berbagai pihak khususnya pemerintah yang berkepentingan mengetahui hasil-hasil pembangunan di bidang ekonomi dengan segala implikasinya. 1.2. ARTI DAN KEGUNAAN Hasil penghitungan pendapatan regional pada dasarnya merupakan pencerminan dari nilai barang dan jasa yang telah di produksi oleh unit-unit produksi/perusahaan selama satu tahun. Dengan mengetahui nilai barang dan jasa yang dapat diproduksi, berarti mencerminkan sikap produktivitas yang dapat dicapai secara menyeluruh maupun sektoral, sehingga bisa terlihat seberapa jauh sumber-sumber tersebut dimanfaatkan. Namun hasil penghitungan pendapatan regional secara keseluruhan kadang-kadang tidak dapat memberikan gambaran nyata dari kondisi real masyarakat di daerah tersebut. Karena adanya sektor-sektor tertentu yang mempunyai kontribusi cukup besar namun tidak menyentuh masyarakat banyak, yang dapat mempengaruhi penilaian kita akan kondisi masyarakat di suatu daerah. Besarnya pertumbuhan ekonomi hanya dihitung dari nilai tambah dunia usaha tanpa melihat pemilik dari faktor-faktor produksi itu sendiri. Jika faktor produksi dari seluruh kegiatan usaha yang ada di Kabupaten Banjar adalah milik penduduk Kabupaten Banjar, maka pertumbuhan ekonomi akan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
2
BAB I PENDAHULUAN
dapat dinikmati oleh penduduk Kabupaten Banjar. Tetapi sebaliknya, jika faktor produksi banyak dikuasai oleh penduduk luar Kabupaten Banjar maka pertumbuhan ekonomi justru akan banyak dinikmati oleh penduduk bukan dari Kabupaten Banjar. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat mendorong perekonomian regional kalau nilai tambah dari dunia usaha dimanfaatkan untuk penanaman modal pada dunia usaha yang ada di Kabupaten Banjar. Karena
pengertian
pertumbuhan
ekonomi
dapat
memberikan
gambaran yang semu, sudah selayaknya orientasi pembangunan ekonomi lebih
ditekankan
pada
peningkatan
kesejahteraan
penduduk
dan
pemerataannya. Pengertian pembangunan bukan hanya sekedar menaikan PDB atau PDRB saja, tapi lebih diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Untuk memantau perkembangan pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Banjar, diperlukan indikator-indikator dan data yang merupakan kompilasi dari berbagai sumber. Penyediaan data-data statistik berupa indikator-indikator tersebut mutlak diperlukan guna pemantauan dan pemberian masukan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang bersifat strategis. Salah satu data statistik yang dapat digunakan untuk melihat hasil dari perencanaan yang dilakukan dapat dilihat dari PDB (Produk Domestik Bruto) untuk tingkat nasional dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) untuk wilayah/region propinsi/kabupaten/kota.
Dengan mengamati nilai
PDRB tersebut maka dapat diketahui kinerja perekonomian berbagai sektor
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
3
BAB I PENDAHULUAN
lapangan usaha, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk membuat perencanaan. Untuk mengetahui lebih jauh keadaan perekonomian Kabupaten Banjar di tahun 2011 dan estimasi tahun 2012, maka seperti biasa BPS Kabupaten Banjar bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Banjar menerbitkan publikasi PDRB yang berisi table-tabel pokok, tabel turunan dan angka agregatif PDRB beserta analisis singkat beberapa variabel seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi, Struktur Perekonomian, dan PDRB per kapita.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
4
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
BAB II KONSEP DAN DEFINISI 2.1. PENGERTIAN DASAR Angka-angka yang disajikan dalam publikasi ini selalu berkaitan dengan pengertian produk domestik regional bruto , produk domestik regional neto, pendapatan regional dan pendapatan per kapita. Untuk memudahkan para pemakai data dalam memahami istilah yang lazim dipakai pada proses penghitungan pendapatan regional tersebut maka pada bagian ini akan diuraikan beberapa istilah dimaksud. 2.1.1. Konsep Domestik dan Regional Wilayah perekonomian yang akan diselidiki untuk membuat suatu penghitungan pendapatan nasional adalah suatu negara, sedang untuk membuat suatu penghitungan pendapatan regional adalah suatu daerah dari suatu negara. Pengertian daerah disini adalah Provinsi atau Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Transaksi yang akan dihitung adalah transaksi yang terjadi dalam wilayah domestik suatu daerah, dan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat (resident) dari daerah tersebut. 2.1.2. Produk Domestik dan Produk Regional Semua produk barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan.
Pendapatan
yang timbul oleh karena adanya kegiatan produk tersebut merupakan pendapatan domestik.
Yang dimaksud dengan wilayah domestik suatu
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
5
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
daerah adalah meliputi daratan dan lautan yang berada di dalam batasbatas geografis daerah tersebut.
Wilayah administratif suatu daerah
merupakan wilayah domestik daerah tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri. Hal ini menyebabkan nilai produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah ini (termasuk juga dari dan ke luar negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan maka timbul perbedaan antara produk domestik dan produk regional. Yang dimaksud dengan produk regional adalah produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurang dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah/negeri tersebut.
Jadi produk regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh
faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah. 2.1.3. Pendapatan Regional dan Pendapatan Daerah Pengertian
pendapatan
regional
sering
dikacaukan
dengan
pendapatan daerah. Pendapatan Regional sebenarnya adalah jumlah seluruh nilai neto barang dan jasa yang dihasilkan suatu daerah dalam waktu tertentu, atau dari segi arus uangnya adalah jumlah seluruh
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
6
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
pendapatan yang diterima oleh factor produksi. Sedangkan Pendapatan Daerah adalah besarnya penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak dan non pajak dari masyarakat. Dalam kenyataannya pendapatan yang dihasilkan oleh suatu daerah belum tentu akan dinikmati/digunakan oleh masyarakat daerah tersebut dan sebaliknya ada pendapatan yang dinikmati oleh masyarakat yang berasal dari daerah lainnya. Untuk melihat produktivitas suatu daerah dicerminkan dalam produk domestik dan untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari pendapatan regional setelah diperhitungkan aliran pendapatan yang keluar-masuk daerah tersebut. 2.1.4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Angka PDRB atas dasar harga berlaku adalah merupakan penjumlahan nilai tambah (value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian dari suatu wilayah. Nilai tambah merupakan gabungan komponen faktor pendapatan yang terdiri dari upah/gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan termasuk pajak tidak langsung neto. Dengan menghitung nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi dan menjumlahkannya akan diperoleh PDRB atas dasar harga berlaku. 2.1.5. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Berlaku PDRN adalah nilai komponen penyusutan dari PDRB yang sudah dikeluarkan. Penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai susut (aus) nya
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
7
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
barang-barang yang ikut serta dalam proses produksi. Jika seluruh nilai susut barang-barang modal semua sektor lapangan usaha dijumlahkan maka hasilnya merupakan penyusutan yang dimaksud. 2.1.6. Pendapatan Regional dan Pendapatan Per kapita Secara teoritis PDRN merupakan pendapatan yang sebenarnya diterima (income received) oleh seluruh penduduk yang tinggal di wilayah tersebut, yang pada akhirnya merupakan pendapatan regional bagi wilayah tersebut. Dalam proses penghitungan pendapatan regional selama ini dianut suatu anggapan (asumsi), bahwa pendapatan/keuntungan yang berasal dari luar wilayah dan yang mengalir ke luar wilayah, dianggap saling meniadakan
atau
menghapuskan
pendapatan nasional ,
(cancel
out).
Pada
penghitungan
angka-angka mengenai pendapatan/keuntungan
yang berasal dari luar negeri dan yang mengalir ke luar negeri dapat diturunkan dari neraca pembayaran luar negeri (balance of payment). Dengan berpedoman pada anggapan tadi, maka untuk sementara PDRN dianggap sebagai pendapatan regional. Apabila pendapatan regional ini dibagi dengan jumlah penduduk keadaan pertengahan tahun, maka hasilnya akan merupakan pendapatan per kapita wilayah itu. 2.1.7. Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah pada
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
8
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun dan disajikan dalam dua versi penilaian yaitu : 1. Atas dasar harga berlaku, yaitu apabila semua produksi barang dan jasa yang dihasilkan dinilai berdasarkan harga pasar pada tahun yang bersangkutan.
PDRB atas dasar harga berlaku
digunakan untuk melihat perubahan struktur ekonomi suatu wilayah dan menghitung besarnya PDRB per kapita. Pendapatan regional yang masih mengandung inflasi ini disebut pendapatan regional atas dasar harga berlaku (ar current price) 2. Atas dasar harga konstan, yaitu apabila semua produksi barang dan jasa dinilai dengan harga pada tahun tertentu yang dipilih sebagai tahun dasar.
Penilaian ini dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, karena data ini mencerminkan pertumbuhan produksi barang dan jasa secara riil (tidak ada lagi pengaruh perubahan harga) dari satu tahun ke tahun berikutnya. Pendapatan regional yang unsur inflasinya sudah ditiadakan ini disebut pendapatan regional atas dasar harga konstan (ar constant price). 2.2. METODE PENGHITUNGAN PDRB Dalam proses penghitungan PDRB selama ini dikenal dengan empat metode pendekatan yang digunakan, yakni ; a.
Metode pendekatan dari segi produksi (production approach)
b. Metode Pendekatan dari segi pendapatan (income approach)
c.
Metode pendekatan dari segi pengeluaran (expenditure approach)
d. Metode alokasi (allocation method)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
9
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
Penggunaan atau penerapan salah satu dari ke empat metode pendekatan tersebut sangat ditentukan oleh jenis atau struktur biaya yang tersedia. Baik yang berhasil disediakan dari catatan instansi/lembaga penyedia data maupun yang dapat diperoleh dari hasil survei. 2.2.1. Pendekatan Produksi (Production Approach) PDRB dihitung dengan melakukan penjumlahan nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah/region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun. Unitunit produksi tersebut
dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi
9
lapangan usaha,yaitu : Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan. Pertambangan dan Penggalian. Industri Pengolahan. Listrik dan Gas. Konstruksi. Perdagangan, Hotel dan Restoran. Pengangkutan dan Komunikasi. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Jasa-jasa 2.2.2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) PDRB
dihitung
dengan melakukan penjumlahan balas jasa yang
diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi di suatu wilayah/region pada jangka waktu tertentu (setahun).
Balas jasa
faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
10
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
tak langsung lainnya. Dalam pengertian Produk Domestik Regional Bruto, termasuk juga penyusutan barang modal tetap dan pajak tak langsung netto. Jumlah seluruh komponen pendapatan tersebut disebut Nilai Tambah Bruto (NTB). Kemudian penjumlahan NTB seluruh sektor lapangan usaha akan menghasilkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 2.2.3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) PDRB dihitung dengan melakukan penjumlahan semua pengeluaran konsumsi rumahtangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi
pemerintah,
pembentukkan
modal
tetap
domestik
perubahan stok dan ekspor netto di suatu wilayah/region.
bruto,
Ekspor netto
disini adalah ekspor dikurangi impor. Secara konsep ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama antara jumlah pengeluaran dengan
jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktorfaktor produksinya. 2.2.4. Metode Alokasi (Allocation Method) Ketiga metode pendekatan yang telah diuraikan sebelumnya merupakan metode langsung. Karena konsepsi dasar yang digunakan memungkinkan secara langsung dilakukan penghitungan nilai tambah. Sedangkan motode alokasi disebut dengan motode tidak langsung, karena penggunaan metode dari sisi alokasi pada dasarnya disebabkan oleh keadaan keterbatasan data struktur biaya yang diperoleh dari sumbernya
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
11
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
sangat tidak memungkinkan bila dengan menerapkan salah satu pendekatan secara langsung. Salah satu contoh sederhana yang perlu menggunakan metode alokasi misalnya; satu unit produksi mempunyai kantor pusat yang berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabangnya berada pada wilayah yang hendak dihitung angka PDRB nya. Dari informasi yang diperoleh bahwa kantor cabang tersebut langsung menyampaikan datanya ke kantor pusat, maka pada akhirnya penghitungan nilai tambah tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu upaya pemecahan hambatan tadi dapat dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis indikator yang mempunyai hubungan erat dengan peranan dari kantor cabang tadi dalam hal pembentukan produksi/keuntungan secara keseluruhan, misalnya indikatornya adalah volume produksi atau jumlah tenaga kerja dan sebagainya.
2.3.
PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN PDRB selain dihitung atas dasar harga berlaku, juga dihitung
berdasarkan harga konstan. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan PDRB secara riil, bukan karena adanya kenaikan harga. Penghitungan atas dasar harga konstan ini berguna antara lain dalam perencanaan ekonomi, dimana untuk menilai pertumbuhan ekonomi baik secara keseluruhan maupun sektoral dan untuk melihat perubahan struktur suatu daerah. Ada empat cara yang dikenal untuk menghitung nilai tambah atas dasar harga konstan, yaitu :
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
12
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
a. Revaluasi Metode ini dilakukan dengan cara menilai jumlah produksi/output dan biaya antara tahun berjalan dengan harga tahun dasar 2000. Hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara. Dalam prakteknya, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat banyak, disamping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu, biaya antara atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio tetap biaya antara terhadap output pada tahun dasar.
b. Ekstrapolasi Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat berupa indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya, yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung. Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap perhitungan output atas dasar harga konstan kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
13
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
c. Deflasi Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku dengan indeks harga masing-masing tahun. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar dan indeks lainnya yang dianggap lebih cocok menggambarkan perkembangan harga dari produk suatu sektor. Indeks harga di atas dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan dimana nilai tambah atas dasar harga yang berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut.
d. Deflasi Ganda Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasi adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk penghitungan output atas dasar harga konstan biasanya
merupakan
indeks
harga
produsen
atau
indeks
harga
perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar.Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak juga dikarenakan indeks harganya belum tersedia secara baik. Oleh karena itu dalam penghitungan harga konstan, deflasi berganda ini belum banyak dipakai.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
14
BAB II KONSEP DAN DEFINISI
2.4.
CARA PENYAJIAN Publikasi PDRB Kabupaten Banjar disajikan , yaitu PDRB menurut
sektor/lapangan usaha. Pembagian sektor dari PDRB menurut lapangan usaha tersebut adalah : 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dibedakan dalam dua bentuk, yaitu : a) Penyajian atas dasar harga berlaku , yaitu PDRB dinilai atas dasar harga berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai jumlah produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran PDRB. b) Penyajian atas dasar harga konstan 2000, PDRB dinilai seluruhnya dengan harga tahun dasar. Karena setiap tahun dinilai dengan harga yang sama (harga tahun dasar), maka perkembangan PDRB
dari
tahun
ke
tahun
semata-mata
adalah
karena
perkembangan produksi riil, bukan disebabkan oleh kenaikan harga.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
15
BAB III URAIAN SEKTORAL
BAB III URAIAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan pada bagian ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor secara garis besar, cara-cara perhitungan nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya. 3.1.
PERTANIAN Sektor pertanian terdiri dari lima subsektor, yaitu subsektor tanaman
bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan. Secara umum, data produksi yang digunakan dalam penghitungan nilai tambahnya diperoleh dari instansi yang terkait, seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Dinas Perikanan. Sedangkan data harga yang digunakan untuk penilaian produksi sebagian diperoleh dari data hasil survei BPS Kabupaten Banjar dan data harga dari instansi terkait tersebut. Pada penghitungan nilai tambah atas harga berlaku sektor ini semuanya menggunakan pendekatan produksi, sedangkan nilai tambah atas harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode revaluasi. 3.2.
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Sektor ini mencakup kegiatan-kegiatan penggalian, pengambilan
segala macam pemanfaatan seperti benda non biologis barang-barang
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
16
BAB III URAIAN SEKTORAL
tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik yang berupa benda padat, benda cair maupun gas. Sektor ini terbagi menjadi tiga subsektor yaitu subsektor pertambangan minyak dan gas bumi (migas), subsektor pertambangan tanpa migas dan subsektor penggalian. Data produksi dan harga subsektor pertambangan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertambangan Kalimantan Selatan. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi, yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap jenis produksi dengan harganya kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dengan menggunakan hasil survei yang dilakukan oleh BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 hitung dengan cara revaluasi. 3.3.
INDUSTRI PENGOLAHAN Sektor ini mencakup industri besar dan sedang, industri kecil dan
industri rumah tangga. Pembagian subsektor ini didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan industri. Untuk kegiatan industri dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang digolongkan industri besar, kemudian industri dengan tenaga kerja antara 20–99 orang digolongkan industri sedang, industri dengan tenaga kerja 5–19 orang merupakan industri kecil serta industri dengan tenaga kerja antara 1–4 orang digolongkan sebagai industri rumah tangga. Data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari survei lengkap Industri Besar dan Sedang yang dilakukan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik. Data hasil survei tersebut dikompilasi untuk menghitung output dan biaya antaranya agar dapat
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
17
BAB III URAIAN SEKTORAL
diperoleh NTB atas harga berlaku. NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi menggunakan indeks harga barang-barang industri. Sedangkan data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku untuk industri kecil dan rumah tangga diperoleh dari survei-survei yang dilakukan BPS antara lain Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR). NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung berdasarkan metode deflasi seperti yang dilakukan untuk industri besar sedang. 3.4.
LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM Sektor ini hanya terdiri dari subsektor listrik dan subsektor air minum.
Subsektor listrik ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Non PLN. Sedangkan subsektor air minum mencakup kegiatan produksi air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum. Data produksi, rata-rata tarif listrik PLN diperoleh dari PLN Distribusi Kalimantan Selatan, sedangkan data output, biaya antara dan nilai tambah bruto listrik non PLN diperoleh dari estimasi berdasarkan survei yang dilakukan BPS. Sementara itu data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku subsektor air minum diperoleh langsung dari hasil survei lengkap perusahaan air minum yang dilaksanakan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
18
BAB III URAIAN SEKTORAL
3.5.
BANGUNAN/KONSTRUKSI Sektor ini mencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi),
baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari Survei
Konstruksi
Pengeluaran
dan
hasil
Pembangunan
Sensus
Ekonomi,
Pemerintah
serta
Kabupaten
data
Realisasi
Banjar
maupun
Pemerintah Desa, yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik tiap tahun, dijadikan dasar untuk mengestimasi nilai tambah bruto sektor konstruksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya IHPB barang-barang bangunan. 3.6.
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
3.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran Penghitungan nilai tambah bruto subsektor perdagangan dilakukan dengan cara pendekatan arus barang, yaitu dengan memperkirakan berapa besarnya barang-barang hasil pertanian, pertambangan/penggalian dan industri
yang
diperdagangkan.
Besarnya
barang-barang
yang
diperdagangkan dihitung dengan cara mengalikan output sektor pertanian, pertambangan/ penggalian dan industri dengan marketed surplus ratio (rasio margin perdagangan). Output subsektor perdagangan besar dan eceran diperoleh dengan cara mengalikan nilai barang yang diperdagangkan tadi dengan rasio margin perdagangannya. Biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara dengan output perdagangannya.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
19
BAB III URAIAN SEKTORAL
Data marketed surplus ratio diperoleh dari Tabel Input-Output Nasional sedangkan rasio biaya antara terhadap output diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung sama dengan seperti uraian di atas, tetapi terhadap nilai output atas dasar harga konstan 2000 dari sektor pertanian, pertambangan/ penggalian dan industri serta impor . 3.6.2. Hotel Subsektor ini mencakup hotel-hotel baik berbintang maupun tidak berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam kamar terjual dengan rata-rata output per malam kamar terjual. Data jumlah malam kamar terjual diperoleh dari survei hotel bulanan sedangkan rata-rata output per malam kamar terjual dan rasio biaya antara terhadap output diperoleh dari Survei Khusus Sektoral. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengurangi biaya antara terhadap nilai output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Perdagangan Besar. 3.6.3. Restoran Nilai tambah bruto subsektor ini diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, kemudian hasilnya dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara terhadap output dengan nilai restoran.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
20
BAB III URAIAN SEKTORAL
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan ekstrapolatornya indeks produksi dari kegiatan tersebut. 3.7.
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI Secara garis besar sektor ini terbagi menjadi kegiatan angkutan jalan
raya, angkutan air, angkutan udara, jasa penunjang angkutan dan komunikasi.
Data
beberapa
indikator
kegiatan
ini
diperoleh
dari
pengumpulan data sekunder sektoral seluruh kecamatan. Untuk kegiatan angkutan, nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan pendekatan produksi dimana output dihitung dengan cara mengalikan indikator yang sesuai dengan rata-rata output per jenis indikator. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan ekstrapolatornya indeks dari masing-masing indikator yang sesuai. Untuk kegiatan telekomunikasi, nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku pos dan giro diperoleh dengan cara mengalokasikan output pos dan giro dengan alokator jumlah pengiriman surat, wesel, paket yang diperoleh dari PT. Pos Indonesia Kabupaten Banjar, sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku Telkom diperoleh dengan cara mengalokasikan output Telkom Propinsi Kalimantan Selatan dengan alokatornya adalah jumlah pulsa otomat dan menit interlokal, dikurangi biaya antaranya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan ekstrapolatornya indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim, wesel dan barang yang dipaketkan untuk pos dan giro
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
21
BAB III URAIAN SEKTORAL
serta indeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah pulsa otomat dan menit interlokal untuk telekomunikasi. 3.8. KEUANGAN, SEWA BANGUNAN DAN JASA PERUSAHAAN 3.8.1. Keuangan Sektor ini mencakup kegiatan Bank, Asuransi, Koperasi Simpan Pinjam dan lembaga keuangan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh langsung dari Bank Indonesia, ditambah dengan nilai tambah bruto yang didapat dari indikator lembaga keuangan lainnya seperti Asuransi, Koperasi Simpan Pinjam dan lain-lain dikalikan dengan output per indikatornya yang didapat dari Survei Khusus Sektoral. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung menggunakan deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) umum. 3.8.2. Sewa Bangunan Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa yang berhubungan dengan proses penggunaan rumah/bangunan sebagai tempat tinggal oleh rumah tangga tanpa memperhatikan apakah rumah itu milik sendiri serta bangunan bukan tempat tinggal. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan data pengeluaran konsumsi rumah tangga khususnya pengeluaran mengenai sewa rumah per kapita dikalikan penduduk. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya IHK komponen tempat tinggal.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
22
BAB III URAIAN SEKTORAL
3.8.3. Jasa Perusahaan Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa perusahaan seperti notaris, advokat, persewaan alat, konsultan teknik, periklanan dan lain-lain. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara indikator jumlah tenaga kerja dan jumlah perusahaan dikalikan dengan output per indikator masing-masing dikurangi dengan biaya antaranya. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan ekstrapolatornya jumlah tenaga kerja dan jumlah perusahaan. 3.9.
JASA-JASA
3.9.1. Pemerintahan dan Hankam Sektor ini mencakup kegiatan pemerintahan dalam menyediakan jasa pelayanan umum kepada masyarakat. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan pendapatan, yaitu dengan menjumlahkan upah/gaji pegawai pemerintah daerah kabupaten dan Pemerintahan Desa serta pegawai pemerintah pusat dan Hankam yang ada di Kabupaten Banjar ditambah besarnya penyusutan. Data upah/gaji dari pegawai pemerintah kabupaten dan pegawai pemerintah desa diambil berdasarkan data dari hasil Survei Keuangan Daerah K-2 dan K-3 yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Sementara itu, nilai tambah pegawai pemerintah pusat dihitung dengan cara alokasi dari angka propinsi.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
23
BAB III URAIAN SEKTORAL
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan ekstrapolatornya indeks tertimbang jumlah pegawai negeri golongan dan ruang kepangkatan. 3.9.2. Jasa Swasta Sektor ini mencakup kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan kebudayaan serta jasa perorangan dan rumah tangga. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi rata-rata output per tenaga kerja dikalikan dengan tenaga kerja dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari rasio biaya antara terhadap output dikalikan output. Data output per tenaga kerja dan rasio biaya antara diperoleh
Survei
Khusus
Sektoral,
sedangkan
jumlah
tenaga
kerja
didasarkan pada hasil pengumpulan data sekunder sektoral seluruh kecamatan. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 untuk jasa sosial dan
kemasyarakatan
dihitung
dengan
cara
ekstrapolasi
dengan
ekstrapolatornya menggunakan data jumlah tenaga kerja, sedangkan untuk jasa hiburan dan kebudayaan serta jasa perorangan dengan rumah tangga dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya IHK aneka barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
24
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BANJAR Indikator
ekonomi
yang
akan
diuraikan
dalam
tinjauan
perekonomian Kabupaten Banjar 2009-2011 dan perkiraan Tahun 2012 meliputi nilai nominal PDRB, struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita dan Indeks Harga Implisit. Khusus untuk data PDRB 2010 adalah merupakan angka yang telah diperbaiki hasil penghitungan tahun 2011, sedangkan PDRB 2011 adalah masih bersifat sementara. Untuk data PDRB 2012 sifatnya merupakan angka perkiraan dengan menggunakan metode statistik yang ada. Berikut diuraikan tinjauan ekonomi Kabupaten Banjar berdasarkan beberapa indikator sebagai berikut: 4.1. NILAI NOMINAL PDRB 2010–2012 Salah satu kegunaan angka nominal PDRB adalah melihat kinerja perekonomian suatu daerah. Nilai PDRB tinggi menunjukkan kinerja perekonomian
tersebut
cukup
berhasil,
sebaliknya
PDRB
rendah
menunjukkan lemahnya kinerja perekonomian. Tinggi rendahnya kinerja perekonomian suatu daerah tergantung pada kemampuan daerah tersebut dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki melalui suatu proses produksi dengan menggunakan teknologi tertentu. Oleh karena itu, besar kecilnya PDRB suatu daerah sangat tergantung pada potensi sumber daya yang ada dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
25
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
Penyajian
atas
dasar
harga
berlaku
dimaksudkan
untuk
memperoleh gambaran besaran nilai tambah yang bisa dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan atas dasar harga konstan dimaksudkan untuk melihat secara riil besaran nilai tambah yang dihasilkan setelah pengaruh kenaikan harga dihilangkan.
Tabel 1. PDRB Kabupaten Banjar Tahun 2008-2012 Harga Berlaku Tahun
Rupiah (000)
Pertumb (%)
Rupiah (000)
Pertumb (%)
(2)
(3)
(4)
(5)
2008
5 293 653 092
16,58
3 007 649 739
6,94
2009
6 148 811 632
16,15
3 193 543 959
6,18
2010
6 942 098 168
12,90
3 344 304 960
4,72
2011*)
7 869 270 461
13,36
3 551 558 467
6,20
2012**)
8 625 762 484
9,61
3 775 982 030
6,32
(1)
*) **)
Harga Konstan
Angka Sementara Angka Perkiraan
Menurut hasil perhitungan atas dasar harga berlaku, dari nilai tambah yang diciptakan, perekonomian Kabupaten Banjar tahun 2011 mampu menghasilkan PDRB sebesar Rp7,87 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
26
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
2010 yang mencapai Rp6,94 triliun. Sedangkan untuk tahun 2012, berdasarkan
perhitungan
sementara
nilai
PDRB
Kabupaten
Banjar
diperkirakan mencapai Rp8,63 triliun. Pada Tabel 1 tersebut juga menggambarkan nilai PDRB atas dasar harga konstan, dimana pada tahun 2011 mencapai Rp3,55 triliun, sedangkan pada tahun 2012 diperkirakan naik menjadi Rp3,78 triliun. Dengan kata lain PDRB tahun 2011 tumbuh 6,20 persen, sedangkan untuk 2012 diperkirakan tumbuh sebesar 6,32 persen.
PDRB KABUPATEN BANJAR ADH BERLAKU 2.500
TAHUN 2010-2012 2010
2.000
1.500
2011 2012
1.000
500
MILIAR RUPIAH
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
27
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
PDRB KABUPATEN BANJAR ADH KONSTAN TAHUN 2010 - 2012
2010 2011
897
834
401
339
368 Jasa-Jasa
155
134
145 Keuangan
199
190
179 Perdagangan
Angkutan
234
210
221 Konstruksi
24
21
23 Listrik
247
235
633
Industri
Petambangan
Pertanian
223
606
573
779
987
929
886
2012
4.2. STRUKTUR EKONOMI Identifikasi potensi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dengan segala aspeknya. Namun demikian secara spesifik struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor ekonomi tadi mempunyai korelasi dan ketergantungan yang komprehensif dalam berproduksi. Secara umum, struktur ekonomi menggambarkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam penciptaan PDRB suatu daerah. Disamping itu, struktur ekonomi juga dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap suatu sektor. Sektor ekonomi yang mempunyai peranan yang cukup besar, akan menjadi andalan bagi daerah.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
28
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
STRUKTUR EKONOMI 2011 Jasa-Jasa 11,05
Pertanian 21,71
Keuangan 4,09 Angkutan 5,46
Perdagangan 23,70
Petambangan 21,51
Konstruksi 5,99
Listrik 0,78
Industri 5,72
Besarnya dominasi sektor ekonomi yang menjadi motor penggerak perekonomian Kabupaten Banjar Tahun 2010 – 2012 dapat dilihat pada struktur perekonomian regional Kabupaten Banjar seperti tercantum pada Tabel 2. Kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Banjar yang sebelumnya selalu menempati peringkat pertama, sejak 2010 tergeser posisinya oleh sektor perdagangan. Pada tahun 2011, sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 23,70 persen dengan nominal sebesar Rp1,86 triliun. Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2010 yang share-nya mencapai 23,47 persen dengan nominal Rp1,63 triliun. Sedangkan untuk tahun 2012 diperkirakan akan memberikan kontribusi
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
29
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
sebesar 23,99 persen dengan nominal sebesar Rp2,07 triliun. Sub sektor yang sangat menunjang penciptaan NTB sektor ini adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran, dimana pada tahun 2011 kontribusi sub sektor ini sekitar 20,69 persen. Sedangkan untuk sub sektor lainnya yakni restoran/rumah makan dan perhotelan memberikan kontribusi masingmasing hanya sebesar 2,97 persen dan 0,04 persen saja. Tabel 2. Struktur Perekonomian Kabupaten Banjar ADH Berlaku Tahun 2010-2012 No
Sektor
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Pertanian
22,15
21,71
22,15
2.
Pertambangan / Penggalian
21,09
21,51
20,55
3.
Industri Pengolahan
5,75
5,72
5,78
4.
Listrik dan Air Bersih
0,78
0,78
0,80
5.
Bangunan/Konstruksi
6,22
5,99
5,90
6.
Perdagangan, Restoran dan Hotel
23,47
23,70
23,99
7.
Pengangkutan / Komunikasi
5,64
5,46
5,46
8.
Keuangan, Persewaan, Jasa Perush.
3,99
4,09
4,09
9.
Jasa-jasa
10,91
11,05
11,29
100,00 100,00
100,00
PDRB dengan pertambangan *) **)
Angka Sementara Angka Perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
30
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
Sektor pertanian yang menempati posisi kedua dalam kontribusinya terhadap
penciptaan
nilai
tambah
PDRB
Kabupaten
Banjar
2011,
memberikan share sebesar 21,71 persen dengan nominal Rp1,71 triliun. Kontribusi yang diberikan sektor pertanian ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 22,15 persen. Menurunnya kontribusi di sektor pertanian ini terutama karena berkurangnya share yang diberikan oleh sub sektor tabama khususnya tanaman padi, dimana komoditi tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor pertanian. Pada 2012, sektor pertanian diperkirakan akan memberikan share sebesar 22,15 persen. Kontribusi terbesar ketiga terhadap total PDRB tahun 2011 masih ditempati oleh sektor pertambangan dan penggalian yaitu sekitar 21,51 persen dengan sumbangan sub sektor pertambangan non migas sebesar 16,12 persen dan sub sektor penggalian sekitar 5,39 persen. Sektor jasa-jasa berada pada peringkat ke empat dengan peranan sekitar 11,05 persen. Peranan yang paling dominan ditunjang oleh sub sektor pemerintahan umum yaitu 10,00 persen, sedangkan peranan sub sektor swasta berkisar 1,05 persen saja.
4.3.
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BANJAR Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan
pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi. Perkembangan sektor ekonomi yang terbentuk dari laju pertumbuhan akan memberikan gambaran
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
31
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
tentang tingkat perubahan ekonomi yang terjadi, dimana pergerakan laju pertumbuhan ini merupakan indikator penting untuk mengetahui hasil pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah dan sasaran pembangunan dimasa yang akan datang. Disamping digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi, angka ini juga memberikan indikasi tentang sejauh mana aktivitas perekonomian yang terjadi pada suatu periode tertentu telah menghasilkan tambahan pendapatan bagi penduduknya. Hal ini dapat dijelaskan karena pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa (output). PDRB atas dasar harga konstan secara berkala digunakan untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun. Pertumbuhan yang positif menunjukan adanya peningkatan aktivitas perekonomian, sedangkan pertumbuhan yang negatif berarti adanya penurunan kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dicerminkan oleh indek berantai PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar periode 2010 – 2012, secara umum semua sektor tumbuh positif yaitu berkisar antara 1,75 persen sampai 8,85 persen, kecuali sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang tumbuh negatif di tahun 2010. Secara lebih rinci, data mengenai pertumbuhan ini dapat dilihat pada Tabel 3. Pada
tahun
2011,
pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
Banjar
mencapai 6,20 persen. Dari sembilan sektor, ada lima sektor yang
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
32
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
pertumbuhannya berada diatas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar, yaitu sektor listrik dan air bersih; perdagangan, restoran dan hotel; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, jasa perusahaan dan sektor jas-jasa. Tabel 3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banjar ADH Konstan Tahun 2010-2012 No.
Sektor
2010
(2)
(3)
(1)
2011*) 2012**) (4)
(5)
1.
Pertanian
4,73
4,81
6,29
2.
Pertambangan dan Penggalian
1,75
5,83
4,45
3.
Industri Pengolahan
6,43
5,34
5,08
4.
Listrik dan Air Bersih
6,53
6,26
6,18
5.
Bangunan/Konstruksi
6,50
5,39
5,84
6.
Perdagangan, Restoran Dan Hotel
4,88
7,09
7,45
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
7,87
6,33
4,64
8.
Keuangan, Persewaan, Jasa Perush.
-2,23
8,11
6,37
9.
Jasa-jasa
8,69
8,64
8,85
PDRB tanpa pertambangan
5,45
6,35
6,61
PDRB dengan pertambangan
4,72
6,20
6,32
*) **)
Angka Sementara Angka Perkiraan
Pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hasil tambang batubara yang cukup signifikan setelah tahun sebelumnya terjadi penurunan produksi. Peningkatan kinerja di sektor pertambangan ini juga berimbas pada
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
33
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
membaiknya kinerja sektor perdagangan, yang tumbuh cukup tinggi di tahun 2011 ini yaitu mencapai 7,09 persen. Pada
tahun
2012,
pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
Banjar
diperkirakan relatif stabil, bahkan cenderung meningkat, yakni mencapai 6,32 persen. Hal ini disebabkan oleh kinerja sektor pertanian khususnya sub sektor tabama yang diperkirakan tumbuh signifikan di tahun 2012.
PERTUMBUHAN PDRB ADH KONSTAN TAHUN 2011-2012
JASA-JASA
8,85 8,64
6,37
KEUANGAN
8,11 4,64
ANGKUTAN
6,33 7,45 7,07
PERDAGANGAN 5,84
KONSTRUKSI
5,39 6,18 6,26
LISTRIK 5,08 5,34
INDUSTRI 4,45
PETAMBANGAN
5,83 6,29
PERTANIAN
4,81
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Setelah melihat gambaran struktur perekonomian dan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Banjar selama kurun waktu tahun 2010-2012, tentunya pemerintah Kabupaten Banjar perlu membuat prioritas kebijakan. Penentuan prioritas kebijakan diperlukan agar pembangunan daerah dapat lebih terarah serta berjalan secara efektif dan efisien, dibawah kendala
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
34
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
keterbatasan anggaran dan sumber daya yang dapat digunakan. Untuk menentukan prioritas kebijakan ini, khususnya kebijakan pembangunan ekonomi, diperlukan analisis ekonomi (struktur ekonomi) daerah secara menyeluruh. Dalam hal ini analisis yang digunakan adalah Tipologi Klassen. Dengan menggunakan teknik Tipologi Klassen dapat diketahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. Selain itu teknik ini dapat digunakan untuk mengelompokkan daerah kabupaten/kota dalam provinsi menurut struktur pertumbuhannya. Tipologi
Klassen
dengan
pendekatan
sektoral
mendasarkan
pengelompokan suatu sektor dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah (ri) dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan (r) dan membandingkan pangsa sektor suatu daerah (ki) dengan nilai rata-ratanya
di
tingkat
yang
lebih
tinggi
(k).
Dimana
kategori
pengelompokannya adalah jika (ri) (r) dan (ki) (k) maka sektor digolongkan sektor maju dan tumbuh pesat, jika (ri) (r) dan (ki) < (k) maka sektor digolongkan sektor berkembang, jika (ri) < (r) dan (ki) (k) maka sektor digolongkan sektor maju tapi tertekan dan jika (ri) < (r) dan (ki) < (k) maka sektor digolongkan sektor relatif tertinggal. Berdasarkan hasil pengelompokkan sektor perekonomian Kabupaten Banjar dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Selatan, diketahui bahwa sektor-sektor yang masuk dalam kelompok sektor maju dan tumbuh pesat adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel dan sektor jasa-jasa. Kemudian, untuk kelompok sektor berkembang terdiri sektor industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkan yang masuk dalam kelompok sektor maju tapi
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
35
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
tertekan adalah sektor pertanian dan sektor listrik dan air bersih. Terakhir adalah kelompok sektor yang relatif tertinggal yaitu sektor pertambangan dan penggalian dan sektor angkutan dan komunikasi. Tabel 4 Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Kabupaten Banjar dan Provinsi Kalimantan Selatan Rata-rata Selama Tahun 2000-2011 Kabupaten Banjar Sektor
Pertumbuhan ekonomi (ri) (%)
(1)
(2)
Kalimantan Selatan
Kontribusi Pertumbuhan Kontribusi (ki) ekonomi (r) (k) (%) (%) (%) (3)
(4)
(5)
1. Pertanian
2,94
25,62
4,94
22.11
2. Pertambangan dan Penggalian
5,72
19,58
5,88
22.15
3. Industri Pengolahan
5,99
5,79
1,06
11.47
4. Listrik & Air Bersih
4,10
0,73
6.18
0.57
5. Bangunan
8,47
5,84
6.66
5.92
6. Perdagangan, Restoran & Hotel
6,16
23,22
5.38
15.17
7. Pengangkutan dan Komunikasi
5,99
5,12
6.65
8.58
11,26
3,98
8.32
4.35
7,88
10,11
6.69
9.67
5,48
100,00
5,17
100,00
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Total
Dari hasil analisis di atas, dikaitkan dengan kegiatan perencanaan untuk pengembangan ekonomi Kabupaten Banjar di masa mendatang antara lain dapat dilakukan dengan strategi pengembangan secara bertahap yang dibagi dalam beberapa periode dan skala prioritas dari sembilan sektor tersebut. Menurut periode waktunya, misalnya pengembangan dapat
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
36
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
dilakukan dalam tiga tahap yaitu prioritas pengembangan ekonomi untuk jangka pendek (1–5 tahun), jangka menengah (5–0 tahun) dan jangka panjang (10–25 tahun). Untuk periode jangka pendek bagaimana pemerintah Kabupaten Banjar mengupayakan sektor maju tapi tertekan (sektor pertanian dan sektor listrik dan air bersih) menjadi sektor yang lebih maju dengan mendorong pertumbuhannya lebih cepat lagi, serta meningkatkan sektor yang sudah maju (sektor perdagangan dan jasa-jasa) untuk lebih maju lagi. Jangka menengah, pemerintah Kabupaten Banjar mengupayakan sektor yang berstatus berkembang (sektor industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor keuangan) menjadi sektor maju dengan memperbesar porsi outputnya pada perekonomian Kabupaten Banjar. Kemudian, menjadikan sektor
tertinggal
komunikasi)
(sektor
menjadi
pertambangan
sektor
dan
berkembang.
sektor Dengan
angkutan
dan
mengidentifikasi
permasalahan yang dihadapi oleh sektor tertinggal, sehingga ditemukan solusi yang tepat untuk kebijakan pengembangan sektor tersebut. Selain itu, implikasi kebijakan yang dapat dilakukan antara lain dengan prioritas alokasi anggaran, fokus pada sektor tertentu dan memberikan stimulus dana untuk mendorong kontribusi sektor tersebut.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
37
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
4.4.
PDRB PER KAPITA Pendapatan
per
kapita
merupakan
salah
satu
indikator
kesejahteraan rakyat, dimana pendapatan per kapita ini dapat didekati dengan PDRB per kapita. Namun demikian, PDRB per kapita ini tidak secara langsung dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan/kemakmuran suatu kelompok masyarakat. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama. Dengan demikian, PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya dua variabel tersebut. Dengan kata lain, jika nilai PDRB besar sedangkan jumlah penduduknya sedikit maka PDRB per kapitanya akan menjadi besar, sebaliknya apabila nilai PDRB kecil sedangkan jumlah penduduknya banyak maka PDRB per kapitanya akan menjadi kecil. Angka PDRB per kapita dinilai dengan dua cara, yaitu PDRB per kapita atas harga harga berlaku dan PDRB per kapita atas harga konstan. PDRB per kapita atas harga berlaku dapat menggambarkan NTB per kapita yang masih dipengaruhi harga komoditi yang dihasilkan. PDRB per kapita
atas harga konstan adalah pertumbuhan nyata ekonomi per kapita, umumnya digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur ekonomi rakyat secara keseluruhan dalam arti luas. Artinya berapa banyak barang-barang riil dan jasa-jasa yang dihasilkan untuk keperluan konsumsi dan investasi per penduduk. Walaupun terjadi peningkatan pertumbuhan angka PDRB per kapita akan tetapi hal ini belum dapat
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
38
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
menggambarkan tingkat penyebaran pendapatan masyarakat di setiap strata ekonomi. Pada tahun 2011, PDRB per kapita di Kabupaten Banjar baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan mengalami peningkatan. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp15,23 juta atau naik sebesar 11,20 persen dibandingkan tahun 2010. Sedangkan atas dasar harga konstan, PDRB per kapita sebesar Rp6,87 juta atau naik sebesar 4,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 PDRB per kapita harga berlaku diperkirakan juga mengalami kenaikan yakni sekitar 7,54 persen, namun secara riil pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2012 diperkirakan hanya sekitar 4,31 persen.
PDRB PER KAPITA TAHUN 2008-2012
18.000
16.380
16.000
13.697
14.000
15.231
12.345
12.000
10.824 10.000 8.000
6.412
6.150
6.598
6.874
7.170
6.000 4.000 2.000 -
2008
2009
ADHB
2010
2011
2012
ADHK
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
39
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku yang tinggi, tidak berarti bahwa kemampuan daya beli masyarakat juga sebesar itu. Sebab angka tersebut dihitung berdasarkan harga berlaku yang di dalamnya terkandung unsur kenaikan harga barang dan jasa, artinya dengan PDRB per kapita pada tahun 2011 sekitar Rp15,23 juta masih terkandung unsur inflasinya (inflatornya). Berdasarkan harga berlaku PDRB per kapita tahun 2011 meningkat 11,20 persen namun secara riil sebenarnya PDRB per kapita tumbuh 4,18 persen. Sedangkan perkiraan pada tahun 2012, PDRB per kapita harga berlaku sebesar Rp16,38 juta.
Tabel 5. PDRB per Kapita Kabupaten Banjar Tahun 2008–2012 Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan
*) **)
Tahun
PDRB per kapita
Pertumbuhan (%)
PDRB per kapita
Pertumbuh an (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2008
10.824
14,44
6 149
4,97
2009
12.345
14,04
6 412
4,24
2010
13.697
10,95
6 598
2,91
2011*)
15.231
11,20
6 874
4,18
2012**)
16.380
7,54
7 170
4,31
Angka Sementara Angka Perkiraan
Inflasi Kota Banjarmasin tahun 2011 yang mempengaruhi angka PDRB berlaku tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
40
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
Tabel 6. Inflasi Kota Banjarmasin dan Nasional 2011 No.
Bulan
(1)
Banjarmasin
(2)
Nasional
(3)
(4)
1.
Januari
-0,34
0,89
2.
Pebruari
0,80
0,13
3.
Maret
0,01
-0,32
4.
April
-0,23
-0.31
5.
Mei
0,51
0,12
6.
Juni
0,49
0,55
7.
Juli
0,03
0,67
8.
Agustus
1,53
0,93
9.
September
0,17
0,27
10.
Oktober
-0,06
-0,12
11.
Nopember
0,47
0,34
12.
Desember
1,07
0,57
Tahun 2011
3,98
3,79
2
INFLASI KOTA BANJARMASIN DAN NASIONAL TAHUN 2011
1,5
Banjarmasin
1,53
Nasional
1 1,07 0,51
0,8
0,49
0,47
0,5 0,17 0,01
0,03
-0,06
0
-0,5
-0,23 -0,34
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
41
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
Untuk memudahkan melihat posisi regional Kabupaten Banjar diantara Kabupaten/Kota lainnya, digunakan Diagram Empat Kuadran (Plot Scatter diagram) seperti berikut yang dapat menggambarkan hubungan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan PDRB per kapita. Pada plot tersebut, sumbu horisontal menunjukan PDRB per kapita, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita provinsi Kalimantan Selatan dijadikan sebagai angka rata-rata, maka titik koordinat pada plot tersebut dapat dikelompokan menjadi empat kuadran. Kuadran I
adalah kuadran yang menggambarkan Kabupaten/Kota yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan PDRB per kapita lebih tinggi dari angka Propinsi.
Kuadran II
adalah kuadran yang menggambarkan Kabupaten/Kota yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi lebih rendah tetapi PDRB per kapitanya lebih tinggi dari angka Propinsi.
Kuadran III
adalah kuadran yang menggambarkan Kabupaten/kota yang mempunyai pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita lebih rendah dari Propinsi.
Kuadran IV
adalah kuadran yang menggambarkan Kabupaten/Kota yang mempunyai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan PDRB per kapita lebih rendah dari angka Propinsi.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
42
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
8,00
LAJU PERTUMBUHAN DAN PDRB PER KAPITA ADH BERLAKU TAHUN 2011
IV H.S.Utara
6,00
H.S.Tengah
I
Tanah Bumbu
Banjarmasin
7,00
Kotabaru
Tapin
Balangan Banjar Tanah Laut
Banjarbaru
Kalimantan Selatan
Tabalong
H.S.Selatan 5,00 Barito Kuala
III
II
4,00 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 22.000 24.000 26.000 28.000 30.000 32.000 34.000 36.000
Dari diagram di atas diketahui bahwa Kabupaten Banjar ternyata berada pada posisi kuadran IV bersama dengan 5 Kabupaten/Kota lainnya, yaitu Kabupaten Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, dan Kota Banjarmasin. Ini berarti keenam Kabupaten/Kota tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan PDRB per kapita yang lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2011. Perbedaan posisi kabupaten/kota ini menunjukkan perbedaan potensi yang ada di setiap kabupaten/kota, sektor mana yang lebih berpotensi menghasilkan nilai PDRB dapat dilihat dari struktur ekonomi masing-masing sektor per kabupaten/kota. Jika memperhatikan nilai PDRB Kabupaten Banjar yang dikurangi penyusutan dan pajak tidak langsung maka nilai pendapatan regional Kabupaten Banjar tahun 2011 mencapai Rp7,161 triliun, dan tahun 2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
43
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
diperkirakan menjadi Rp7,836 triliun.
Dengan asumsi bahwa pendapatan
dari faktor produksi yang dimiliki oleh orang di luar Kabupaten Banjar (pendapatan yang di bawa keluar) dengan pendapatan dari faktor produksi yang berada di luar tetapi dimiliki oleh orang Kabupaten Banjar (pendapatan yang di bawa masuk) adalah sama, maka pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Banjar tahun 2011 adalah sebesar Rp13,86 juta, sementara tahun 2012 diperkirakan akan mencapai Rp14,88 juta. 4.5.
INDEKS HARGA IMPLISIT Dalam perkembangan ekonomi, masalah tingkat harga merupakan
variabel penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi serta daya beli (purchasing power) masyarakat. Pertumbuhan yang tinggi tidak akan membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat kalau tingkat harga meningkat lebih tinggi. Dengan berkembangnya perekonomian berarti semua komponen nilai tambah, termasuk upah dan gaji sebagai balas jasa faktor produksi tenaga kerja mengalami kenaikan serta keuntungan
pengusaha juga
meningkat, andaikata harga barang relatif stabil maka akan terjadi kenaikan daya beli. Dengan kenaikan daya beli berarti di masyarakat terjadi perbaikan kesejahteraan. Indeks Harga Implisit (IHI) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan harga barang yang diproduksi suatu wilayah atau tingkat inflasi di tingkat produsen pada suatu wilayah pada tahun tertentu dengan perbandingan terhadap tahun dasar. Data indeks implisit diperoleh dengan membandingkan nilai PDRB atas dasar
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
44
BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN
harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan di setiap sektor pada suatu wilayah yang sama, sehingga besarnya indeks implisit di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh dua variabel tersebut. Tabel 7. Indeks Harga Implisit dan Perubahannya Tahun 2010 – 2012 Rincian
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB ADH Berlaku (000 Rp)
6 942 098 168
7 869 270 461
8 625 762 484
PDRB ADH Konstan (000 Rp)
3 344 304 960
3 551 558 467
3 775 982 030
Indeks Harga Implisit
207,58
221,57
228,44
Laju Pertumbuhan PDRB Per kapita ADH Berlaku (%)
10,95
11,20
7,54
Laju Inflasi Kota Banjarmasin (%)
8,71
3,98
x
*) **)
Angka Sementara Angka Perkiraan
Sampai dengan tahun 2011, harga komoditi yang diproduksi di Kabupaten Banjar kondisinya relatif stabil.
Pada tahun 2010 indeks implisit
di Kabupaten Banjar sebesar 221,57 persen. Keadaan ini berarti bahwa selama kurun waktu 2000–2011, perubahan harga komoditi naik sebesar 121,57 persen dibanding tahun 2000. Jika dilihat angka PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Banjar selalu meningkat sampai dengan tahun 2011, berarti ada kecenderungan peningkatan daya beli masyarakat, karena terlihat laju inflasi lebih rendah dibanding laju PDRB per kapita.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
45
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
TABEL-TABEL POKOK LAPANGAN USAHA 2010 2011*) (1)
(2)
(3)
2012**) (4)
Pertanian Pertambangan/Penggalian ....... .......
Jasa-Jasa Jumlah *) **)
Angka Sementara Angka Perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
46
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Ribuan Rupiah)
GRDP By Industrial Origin At Current Market Prices (Thounsand Rupiahs) Lapangan Usaha/Industrial Origin (1) I.
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
VI.
Farm Non Food Crops
Peternakan dan Hasilnya/Livestock Kehutanan/Forestry
5.
Perikanan/Fishery
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
3.
V.
Tanaman Perkebunan/
4.
2.
IV.
Farm Food Crops
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum and
Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/Quarrying
Industri Pengolahan/
Manufacturing Industries Industri Migas/Petroleum and Gas 1. Manufacturing Industries Industri tanpa Migas/Manufacturing 2. Industries w/o Petroleum and Gas Listrik, Gas & Air Bersih/
Electricity, Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas Kota/ City Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
3.
Restoran/ Restaurant
2010
2011*)
2012**)
(2)
(3)
(4)
1.538.006.121
1.708.597.440
1.910.221.082
885.995.797
967.639.180
1.086.291.704
207.344.505
228.706.336
246.340.484
123.304.815
141.544.374
157.528.503
98.343.040
97.991.776
98.745.177
223.017.964
272.715.774
321.315.214
1.464.113.850
1.692.479.684
1.773.014.805
-
-
-
1.073.648.762
1.268.293.470
1.289.509.090
390.465.088
424.186.214
483.505.715
398.880.291
450.106.438
498.176.309
-
-
-
398.880.291
450.106.438
498.176.309
54.216.667
61.338.214
68.857.483
51.515.568
58.411.796
65.597.411
-
-
-
2.701.099
2.926.418
3.260.072
431.674.604
471.019.208
508.569.376
1.629.498.640
1.864.798.052
2.068.983.105
1.415.450.685
1.627.859.068
1.807.096.219
2.657.990
3.036.386
3.293.309
211.389.965
233.902.598
258.593.577
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
47
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
Lanjutan Tabel/Table Continue.1.
VII.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication
336.885.192
367.424.491
399.784.670
1.
Angkutan Darat/Road Transport
321.808.323
351.085.032
382.048.523
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
8.720.789
8.920.853
9.170.636
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
6.356.080
7.418.606
8.565.511
54.533.120
62.107.398
70.888.060
277.230.935
322.039.438
353.039.489
80.193.230
104.412.800
120.798.000
23.503.484
24.875.586
26.241.912
-
-
-
166.944.000
185.591.841
198.401.841
6.590.221
7.159.211
7.597.736
757.058.748
869.360.098
974.228.105
680.328.043
786.938.350
883.249.155
76.730.705
82.421.748
90.978.950
38.105.208
40.114.652
44.583.925
2.963.060
3.409.838
3.710.551
35.662.437
38.897.258
42.684.474
5.868.449.406
6.600.976.991
7.336.253.394
6.942.098.168
7.869.270.461
8.625.762.484
Jasa Penunjang Angkutan/ Service
allied to Transport
Komunikasi/ Communication
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1. 2. 3.
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Financial Institutions Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
Jasa-Jasa/ Service A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
B.
Swasta/ Private
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB tanpa Pertambangan/
GRDP Without Mining
PDRB dengan Pertambangan/
GRDP With Mining
*) **)
470.672.730
Pengangkutan/ Transportation
B.
IX.
429.531.889
A.
5.
VIII.
391.418.312
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
48
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Ribuan Rupiah)
GRDP By Industrial Origin At Constant 2000 Market Prices (Thounsand Rupiahs)
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
886.002.013
928.594.861
986.999.978
492.338.768
516.037.976
559.583.514
135.290.267
137.804.882
138.313.954
69.638.584
75.695.936
80.364.348
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
Kehutanan/ Forestry
5.
Perikanan/ Fishery
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
4.
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
3.
Restoran/ Restaurant
49.051.337
47.213.890
45.493.672
139.683.057
151.842.177
163.244.490
572.831.792
606.224.413
633.206.144
-
-
-
357.159.442
374.651.372
389.176.514
215.672.350
231.573.041
244.029.630
223.237.154
235.150.851
247.106.795
-
-
-
223.237.154
235.150.851
247.106.795
21.340.886
22.676.495
24.076.923
20.409.473
21.684.488
23.025.287
-
-
-
931.413
992.007
1.051.636
209.550.779
220.849.889
233.746.970
779.207.800
834.440.762
896.565.868
688.896.920
737.774.887
793.068.519
1.116.802
1.195.427
1.286.449
89.194.078
95.470.448
102.210.900
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
49
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
50
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
Lanjutan Tabel/Table Continue.1.
VII.
VIII .
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
391.418.312
429.531.889
470.672.730
336.885.192
367.424.491
399.784.670
321.808.323
351.085.032
382.048.523
-
-
-
8.720.789
8.920.853
9.170.636
-
-
-
6.356.080
7.418.606
8.565.511
54.533.120
62.107.398
70.888.060
277.230.935
322.039.438
353.039.489
80.193.230
104.412.800
120.798.000
23.503.484
24.875.586
26.241.912
-
-
-
166.944.000
185.591.841
198.401.841
6.590.221
7.159.211
7.597.736
757.058.748
869.360.098
974.228.105
680.328.043
786.938.350
883.249.155
76.730.705
82.421.748
90.978.950
38.105.208
40.114.652
44.583.925
2.963.060
3.409.838
3.710.551
35.662.437
38.897.258
42.684.474
5.868.449.40 6
6.600.976.99 1
7.336.253.39 4
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication
A Pengangkutan/ Transportation . 1 Angkutan Darat/Road Transport . 2 Angkutan Laut/ Sea Transport . 3 Angkutan Air/ Water Transport . 4 Angkutan Udara/ Air Transport . 5 Jasa Penunjang Angkutan/ Service . allied to Transport B Komunikasi/ Communication . Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1 . 2 . 3 . 4 . 5 .
IX.
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Financial Institutions Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
Sewa Bangunan/ Building Rental Jasa Perusahaan/ Business Service
Jasa-Jasa/ Service A . B . 1 . 2 . 3 .
Pemerintahan umum Pub. Administ. Swasta/ Private Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB tanpa Pertambangan/
GRDP Without Mining
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
51
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 PDRB dengan Pertambangan/
GRDP With Mining
*)
6.942.098.16 8
7.869.270.46 1
8.625.762.48 4
Angka sementara
**)
Angka perkiraan Lapangan Usaha/Industrial Origin (1)
VII.
VIII.
Pengangkutan dan Komunikasi/
IX.
(4)
336.885.192
367.424.491
406.486.750
321.808.323
351.085.032
388.750.603
-
-
-
8.720.789
8.920.853
9.170.636
-
-
-
6.356.080
7.418.606
8.565.511
54.533.120
62.107.398
70.888.060
277.230.935
322.039.438
353.028.522
Bank/ Banking
80.193.230
104.412.800
120.798.000
Lembaga Keuangan tanpa Bank/ Non Bank Financial
23.503.484
24.875.586
26.241.912
-
-
-
166.944.000
185.591.841
198.401.841
6.590.221
7.159.211
7.586.769
757.058.748
869.360.098
973.782.546
680.328.043
786.938.350
882.749.155
76.730.705
82.421.748
91.033.391
38.105.208
40.114.652
44.583.925
2.963.060
3.409.838
3.764.992
35.662.437
38.897.258
42.684.474
Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial Sewa Bangunan/ Building Rental
Jasa Perusahaan/ Business Service
Jasa-Jasa/ Service A . B . 1 . 2 . 3 .
(3)
477.374.810
Build. & Business Service
3 . 4 . 5 .
(2)
2012**)
429.531.889
A Pengangkutan/ Transportation . 1 Angkutan Darat/Road Transport . 2 Angkutan Laut/ Sea Transport . 3 Angkutan Air/ Water Transport . 4 Angkutan Udara/ Air Transport . 5 Jasa Penunjang Angkutan/ . Service allied to Transport B Komunikasi/ Communication . Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of
2 .
2011*)
391.418.312
Transport and Communication
1 .
Lanjutan Tabel/Table Continue.1. 2010
Pemerintahan umum Pub. Administ. Swasta/ Private Sosial Kemasyarakatan/ Social
and Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
52
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 PDRB tanpa Pertambangan/
GRDP Without Mining
PDRB dengan Pertambangan/
GRDP With Mining
*) **)
5.868.449.406
6.600.976.991
7.373.240.85 2
6.942.098.168
7.869.270.461
8.843.184.93 2
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
53
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Ribuan Rupiah) GRDP By Industrial Origin At Constant 2000 Market Prices (Thounsand Rupiahs)
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
886.002.013
928.594.861
972.058.015
492.338.768
516.037.976
541.037.710
135.290.267
137.804.882
141.784.392
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
75.695.936
80.364.348
4.
Kehutanan/ Forestry
49.051.337
47.213.890
45.627.075
5.
Perikanan/ Fishery
139.683.057
151.842.177
163.244.490
572.831.792
606.224.413
634.933.763
-
-
-
357.159.442
374.651.372
390.904.133
215.672.350
231.573.041
244.029.630
223.237.154
235.150.851
247.106.795
-
-
-
223.237.154
235.150.851
247.106.795
21.340.886
22.676.495
24.076.923
20.409.473
21.684.488
23.025.287
-
-
-
931.413
992.007
1.051.636
209.550.779
220.849.889
233.746.970
779.207.800
834.440.762
894.540.325
688.896.920
737.774.887
791.042.976
1.116.802
1.195.427
1.286.449
89.194.078
95.470.448
102.210.900
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
69.638.584
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
3.
Restoran/ Restaurant
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
54
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Lanjutan Tabel/Table Continue.2. Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
178.937.383
190.265.547
202.107.946
VII.
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication A.
Pengangkutan/ Transportation
157.391.863
166.824.969
176.806.843
1.
Angkutan Darat/Road Transport
150.759.039
159.912.107
169.639.673
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
4.396.009
4.459.618
4.497.123
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
2.236.815
2.453.244
2.670.047
Komunikasi/ Communication
21.545.520
23.440.578
25.301.103
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of
134.418.696
145.319.365
154.565.104
25.061.330
30.083.330
32.787.390
10.222.060
10.530.709
10.929.508
-
-
-
95.786.000
101.238.000
107.291.600
3.349.306
3.467.326
3.556.606
338.778.457
368.036.284
401.717.008
297.308.435
325.285.158
357.500.000
41.470.022
42.751.126
44.217.008
18.851.081
18.919.807
19.205.385
1.786.699
1.907.346
2.049.803
20.832.242
21.923.973
22.961.820
2.987.145.518
3.176.907.095
3.373.948.716
3.344.304.960
3.551.558.467
3.764.852.848
5. B. VIII.
Jasa Penunjang Angkutan/
Service allied to Transport
Build. & Business Service 1. 2. 3.
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
Jasa-Jasa/ Service
IX.
A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
B.
Swasta/ Private
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social
and Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB tanpa Pertambangan/ GRDP
Without Mining
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
55
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 3 Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku / Persentage
Distribution of GRDP by Industrial Originat Current Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
12,30
12,28
2,99
2,91
2,86
1,80
1,78
4.
Kehutanan/ Forestry
1,42
1,25
1,12
5.
Perikanan/ Fishery
3,21
3,47
3,63
21,09
21,51
22,09
-
-
-
15,47
16,12
16,62
5,63
5,39
5,47
5,75
5,72
5,63
-
-
-
5,75
5,72
5,63
0,78
0,78
0,78
0,74
0,74
0,74
-
-
-
0,04
0,04
0,04
6,22
5,99
5,75
23,47
23,70
23,67
20,39
20,69
20,71
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
12,76
1,78
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non
21,67
Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
21,71
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
22,16
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
0,04
0,04
0,04
3.
Restoran/ Restaurant
3,05
2,97
2,92
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
56
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
Lanjutan Tabel/Table Continue.3.
VII.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pengangkutan dan Komunikasi/
5,64
5,46
5,40
Pengangkutan/ Transportation
4,85
4,67
4,60
1.
Angkutan Darat/Road Transport
4,64
4,46
4,40
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
0,13
0,11
0,10
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
0,09
0,09
0,10
0,79
0,79
0,80
3,99
4,09
3,99
1,16
1,33
1,37
0,34
0,32
0,30
-
-
-
Transport and Communication A.
5. B. VIII .
allied to Transport
Komunikasi/ Communication
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/ Service
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
2,41
2,36
2,24
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
0,10
0,09
0,09
Jasa-Jasa/ Service
10,91
11,05
11,01
A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
9,80
10,00
9,98
B.
Swasta/ Private
1,11
1,05
1,03
0,55
0,51
0,50
0,04
0,04
0,04
0,51
0,49
0,48
100,00
100,00
100,00
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
57
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
58
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 4. Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000/ Persentage Distribution of GRDP by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
14,53
14,37
4,05
3,88
3,77
2,13
2,14
4.
Kehutanan/ Forestry
1,47
1,33
1,21
5.
Perikanan/ Fishery
4,18
4,28
4,34
17,13
17,07
16,87
-
-
-
10,68
10,55
10,38
6,45
6,52
6,48
6,68
6,62
6,56
-
-
-
6,68
6,62
6,56
0,64
0,64
0,64
0,61
0,61
0,61
-
-
-
0,03
0,03
0,03
6,27
6,22
6,21
23,30
23,50
23,76
20,60
20,77
21,01
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
14,72
2,08
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non
25,82
Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
26,15
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
26,49
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
0,03
0,03
0,03
3.
Restoran/ Restaurant
2,67
2,69
2,72
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
59
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Lanjutan Tabel/Table Continue.4.
VII.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pengangkutan dan Komunikasi/
5,35
5,36
5,37
Pengangkutan/ Transportation
4,71
4,70
4,70
1.
Angkutan Darat/Road Transport
4,51
4,50
4,51
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
0,13
0,13
0,12
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
0,07
0,07
0,07
0,64
0,66
0,67
4,02
4,10
4,10
0,75
0,85
0,87
0,31
0,30
0,29
-
-
-
Transport and Communication A.
5. B. VIII .
allied to Transport
Komunikasi/ Communication
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/ Service
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
2,86
2,85
2,85
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
0,10
0,10
0,09
Jasa-Jasa/ Service
10,13
10,36
10,67
A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
8,89
9,16
9,50
B.
Swasta/ Private
1,24
1,20
1,17
0,56
0,53
0,51
0,05
0,05
0,05
0,62
0,62
0,61
100,00
100,01
100,00
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
60
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 5. Indeks Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Indices of GRDP by Industrial Origin at Current Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
226,07
253,63
283,12
312,28
345,69
396,75
441,56
4.
Kehutanan/ Forestry
180,55
179,90
181,75
5.
Perikanan/ Fishery
262,16
320,58
377,70
444,61
513,96
593,21
-
-
-
572,68
676,50
784,06
275,32
299,09
340,92
321,51
362,80
401,55
-
-
-
321,51
362,80
401,55
371,29
420,07
471,56
363,19
411,81
462,47
-
-
-
646,35
700,27
780,11
475,70
519,06
560,44
376,36
430,70
483,49
363,89
418,50
470,84
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
207,00
345,63
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non
283,32
Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
252,57
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
227,36
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
454,75
519,49
563,45
3.
Restoran/ Restaurant
487,05
538,92
595,81
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
61
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
Lanjutan Tabel/Table Continue.5.
VII.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pengangkutan dan Komunikasi/
389,41
427,33
474,93
Pengangkutan/ Transportation
362,91
395,80
437,88
1.
Angkutan Darat/Road Transport
365,28
398,51
441,26
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
235,30
240,70
247,44
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
620,94
724,74
836,78
709,58
808,14
922,39
602,45
699,82
767,17
6.848,27
8.916,55
10.315,80
359,27
380,25
401,13
-
-
-
Transport and Communication A.
5. B. VIII .
allied to Transport
Komunikasi/ Communication
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/ Service
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
457,36
508,45
543,54
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
365,60
397,16
420,88
469,94
539,64
604,46
Jasa-Jasa/ Service A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
497,07
574,97
644,97
B.
Swasta/ Private
316,65
340,13
375,67
296,69
312,33
347,13
304,53
350,45
386,95
342,39
373,45
409,81
351,36
398,29
447,58
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
62
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
63
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 6.
Indeks Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan 2000 Indices of GRDP by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
Kehutanan/ Forestry
5.
Perikanan/ Fishery
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
4.
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
130,97
137,27
143,69
115,03
120,56
126,40
184,73
188,16
193,60
195,20
212,18
225,26
90,05
86,68
83,77
164,20
178,49
191,89
173,95
184,09
192,81
-
-
-
190,51
199,84
208,51
152,07
163,28
172,07
179,94
189,54
199,18
-
-
-
179,94
189,54
199,18
146,15
155,30
164,89
143,89
152,88
162,33
-
-
-
222,88
237,38
251,65
230,92
243,37
257,59
179,97
192,73
206,61
177,10
189,67
203,36
2.
Perhotelan/ Hotel
191,07
204,52
220,10
3.
Restoran/ Restaurant
205,51
219,97
235,50
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
64
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Lanjutan Tabel/Table Continue.6.
VII.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
178,02
189,29
201,07
Pengangkutan/ Transportation
169,55
179,71
190,46
1.
Angkutan Darat/Road Transport
171,12
181,51
192,55
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
118,61
120,33
121,34
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
218,52
239,66
260,84
280,35
305,01
329,22
292,11
315,79
335,89
2.140,16
2.569,03
2.799,95
156,25
160,97
167,07
-
-
-
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication A.
5. B. VIII .
allied to Transport
Komunikasi/ Communication
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of Build.
& Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/ Service
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
262,42
277,35
293,94
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
185,81
192,35
197,31
210,29
228,45
249,36
A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
217,23
237,67
261,20
B.
Swasta/ Private
171,14
176,42
182,47
146,77
147,31
149,53
183,63
196,03
210,67
200,01
210,49
220,46
169,26
179,75
190,55
Jasa-Jasa/ Service
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social and
Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
65
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 7. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Link Indices of GRDP by Industrial Origin at Current Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
110,34
109,21
112,19
115,03
110,30
110,70
114,79
111,29
4.
Kehutanan/ Forestry
105,44
99,64
101,03
5.
Perikanan/ Fishery
116,03
122,28
117,82
113,43
115,60
115,42
-
-
-
113,57
118,13
115,90
113,06
108,64
113,98
117,36
112,84
110,68
-
-
-
117,36
112,84
110,68
120,10
113,14
112,26
120,85
113,39
112,30
-
-
-
107,39
108,34
111,40
113,78
109,11
107,97
112,93
114,44
112,26
113,21
115,01
112,51
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
112,17
114,33
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non
111,09
Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
111,73
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
115,39
114,24
108,46
3.
Restoran/ Restaurant
111,01
110,65
110,56
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
66
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
67
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
Lanjutan Tabel/Table Continue.7. Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
VII.
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication
115,58
109,07
110,63
1.
Angkutan Darat/Road Transport
115,88
109,10
110,73
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
107,47
102,29
102,80
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
112,64
116,72
115,46
Komunikasi/ Communication
117,20
113,89
114,14
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of
94,02
116,16
109,62
63,38
130,20
115,69
107,95
105,84
105,49
-
-
-
Jasa Penunjang Angkutan/
Service allied to Transport
Build. & Business Service 1. 2. 3.
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
118,80
111,17
106,90
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
108,80
108,63
105,97
118,06
114,83
112,01
Jasa-Jasa/ Service A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
119,58
115,67
112,18
B.
Swasta/ Private
106,12
107,42
110,45
103,91
105,27
111,14
118,40
115,08
110,42
107,64
109,07
109,74
112,90
113,36
112,38
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social
and Community
Hiburan dan Rekreasi/
Entertainment and Cultural Perorangan dan Rumahtangga/
Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
111,14
Pengangkutan/ Transportation
B.
IX.
109,74
A.
5.
VIII.
115,80
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
68
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
69
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 8. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Link Indices of GRDP by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
Kehutanan/ Forestry
5.
Perikanan/ Fishery
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
4.
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
104,73
104,81
104,68
104,52
104,81
104,84
103,86
101,86
102,89
109,64
108,70
106,17
94,44
96,25
96,64
108,11
108,70
107,51
101,75
105,83
104,74
-
-
-
99,01
104,90
104,34
106,62
107,37
105,38
106,43
105,34
105,08
-
-
-
106,43
105,34
105,08
106,53
106,26
106,18
106,51
106,25
106,18
-
-
-
107,01
106,51
106,01
106,50
105,39
105,84
104,88
107,09
107,20
104,80
107,10
107,22
2.
Perhotelan/ Hotel
107,01
107,04
107,61
3.
Restoran/ Restaurant
105,45
107,04
107,06
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
70
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
71
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Lanjutan Tabel/Table Continue.8. Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
107,87
106,33
106,22
VII.
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication A.
Pengangkutan/ Transportation
107,55
105,99
105,98
1.
Angkutan Darat/Road Transport
107,59
106,07
106,08
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
105,77
101,45
100,84
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
108,61
109,68
108,84
Komunikasi/ Communication
110,20
108,80
107,94
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of
97,77
108,11
106,36
70,19
120,04
108,99
105,10
103,02
103,79
-
-
-
5. B. VIII.
Service allied to Transport
Build. & Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/
Bank/ Banking Lembaga Keuangan tanpa Bank/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
107,83
105,69
105,98
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
103,75
103,52
102,57
108,69
108,64
109,15
A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
109,35
109,41
109,90
B.
Swasta/ Private
104,22
103,09
103,43
Jasa-Jasa/ Service
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social
102,80
100,36
101,51
Hiburan dan Rekreasi/
109,53
106,75
107,47
Perorangan dan Rumahtangga/
105,09
105,24
104,73
104,72
106,20
106,01
and Community
Entertainment and Cultural Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
72
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
73
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 9.
Indeks Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha (2000=100,00) Implisit Indices of GRDP by Industrial Origin
I.
Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian/Agriculture 1. 2.
II.
187,51
200,65
153,26
165,96
178,56
186,99
196,02
4.
Kehutanan/ Forestry
200,49
207,55
216,97
5.
Perikanan/ Fishery
159,66
179,60
196,83
255,59
279,18
307,66
-
-
-
300,61
338,53
376,04
181,05
183,18
198,13
178,68
191,41
201,60
-
-
-
178,68
191,41
201,60
254,05
270,49
285,99
252,41
269,37
284,89
-
-
-
290,00
295,00
310,00
206,00
213,28
217,57
209,12
223,48
234,01
205,47
220,64
231,53
Pertambangan dan Penggalian/
Mining and Quarrying
Minyak dan Gas Bumi/ Petroleum
and Natural Gas
Pertambangan tanpa Migas/ Mining
without Petroleum & Gas Penggalian/ Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Industries 1. 2.
VI.
Food Crops
179,96
177,06
3.
V.
Tanaman Perkebunan/ Farm Non
197,17
Peternakan dan Hasilnya/ Livestock
2.
IV.
Food Crops
184,00
3.
1.
III.
Tanaman Bahan Makanan/ Farm
173,59
Industri Migas/ Petroleum and Gas Industri tanpa Migas/ without
Petroleum and Gas
Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity,
Gas & Water Supply 1.
Listrik/ Electricity
2.
Gas/ Gas
3.
Air Bersih/ Water Supply
Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel dan Restoran/
Trade, Restaurant and Hotel 1.
Perdagangan Besar & Eceran/
Wholesale and Ratail Trade
2.
Perhotelan/ Hotel
238,00
254,00
256,00
3.
Restoran/ Restaurant
237,00
245,00
253,00
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
74
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
75
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Lanjutan Tabel/Table Continue.9. Lapangan Usaha/Industrial Origin
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
218,75
225,75
236,20
VII.
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication A.
Pengangkutan/ Transportation
214,04
220,25
229,90
1.
Angkutan Darat/Road Transport
213,46
219,55
229,16
2.
Angkutan Laut/ Sea Transport
-
-
-
3.
Angkutan Air/ Water Transport
198,38
200,04
203,92
4.
Angkutan Udara/ Air Transport
-
-
-
284,16
302,40
320,80
Komunikasi/ Communication
253,11
264,96
280,18
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan/Finance, Rent of
206,24
221,61
228,40
Bank/ Banking
319,99
347,08
368,43
Lembaga Keuangan tanpa Bank/
229,93
236,22
240,10
-
-
-
5. B. VIII.
Service allied to Transport
Build. & Business Service 1. 2. 3.
IX.
Jasa Penunjang Angkutan/
Non Bank Institutions
Jasa Penunjang Keuangan/
Services Alied to Financial
4.
Sewa Bangunan/ Building Rental
174,29
183,32
184,92
5.
Jasa Perusahaan/ Business Service
196,76
206,48
213,31
223,47
236,22
242,41
Jasa-Jasa/ Service A.
Pemerintahan umum Pub. Administ.
228,83
241,92
246,92
B.
Swasta/ Private
185,03
192,79
205,88
1. 2. 3.
Sosial Kemasyarakatan/ Social
202,14
212,02
232,14
Hiburan dan Rekreasi/
165,84
178,77
183,68
Perorangan dan Rumahtangga/
171,19
177,42
185,89
207,58
221,57
234,89
and Community
Entertainment and Cultural Personel and Household
PDRB dengan Pertambangan/ GRDP With
Mining
*) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
76
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
77
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 10. Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku/Regional Income and
per Capita Figures at Current Market Prices
1.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at
6.942.098.168
7.869.270.461
8.843.184.932
2.
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
390.548.245
441.039.228
501.728.507
3.
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at
6.551.549.923
7.428.231.233
8.341.456.425
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect Tases
236.031.338
267.555.196
300.668.288
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
6.315.518.585
7.160.676.037
8.040.788.137
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional Income
6.315.518.585
7.160.676.037
8.040.788.137
Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
Current Market Prices (Thousand Rupiahs) 4.
(Thousand Rupiahs) 5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
(Thousand Rupiahs) 7.
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per
13.696.851
15.230.954
16.792.983
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
12.460.601
13.859.471
15.269.252
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid Year Population
506.839
516.663
526.600
Capita GRDP (Rupiahs)
(person)
*)
Angka sementara
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
78
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 **)
Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
79
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 11. Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000/Regional Income and per Capita Figures at Constant 2000 Market Prices
1.
2.
3.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at Current
3.344.304.960
3.551.558.467
3.764.852.848
188.353.712
201.446.378
-
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at Current
3.155.951.248
3.350.112.089
3.764.852.848
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect
113.706.369
120.752.988
128.004.997
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
3.042.244.879
3.229.359.101
3.636.847.851
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
3.042.244.879
3.229.359.101
3.636.847.851
Market Prices (Thousand Rupiahs) Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
Market Prices (Thousand Rupiahs) 4.
Tases (Thousand Rupiahs) 5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
Income (Thousand Rupiahs) 7.
PDRB per Kapita (Rupiah)/
6.598.358
6.874.033
7.149.360
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
6.002.389
6.250.417
6.906.282
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid Year
506.839
516.663
526.600
Per Capita GRDP (Rupiahs)
Population (person)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
80
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
81
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 12. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku/Indices of Regional Income and per Capita Figures at Current Market Prices
1.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at
351,36
398,29
447,58
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
360,61
407,23
463,27
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at
350,82
397,77
446,67
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect Tases
351,36
398,29
447,58
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
350,80
397,75
446,63
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
350,80
397,75
446,63
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per Capita
285,42
317,39
349,94
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
284,97
316,96
349,20
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid
123,10
125,49
127,90
2.
3.
Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
Current Market Prices (Thousand Rupiahs) 4.
(Thousand Rupiahs) 5.
6.
7.
Cost (Thousand Rupiahs)
Income (Thousand Rupiahs) GRDP (Rupiahs)
Year Population (person)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
82
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
83
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 13. Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000/Indices of Regional Income and per Capita Figures at Constant 2000 Market Prices
1.
2.
3.
4.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at Current
169,26
179,75
190,55
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
173,92
186,01
-
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at Current
169,00
179,39
201,60
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect
169,26
179,75
190,55
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
168,98
179,38
202,01
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
168,98
179,38
202,01
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per Capita
137,50
143,25
148,98
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
137,27
142,95
157,95
Market Prices (Thousand Rupiahs)
Market Prices (Thousand Rupiahs) Tases (Thousand Rupiahs)
5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
Income (Thousand Rupiahs) 7.
GRDP (Rupiahs) 8.
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
84
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
85
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 14. Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku/Link Indices Regional Income and per Capita Figures at
Current Market Prices
1.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at Current
112,90
113,36
112,38
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
108,50
112,93
113,76
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at Current
113,18
113,38
112,29
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect
112,90
113,36
112,38
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
113,19
113,38
112,29
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
113,19
113,38
112,29
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per Capita
110,95
111,20
110,26
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
111,23
111,23
110,17
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid Year
101,76
101,94
101,92
2.
3.
Market Prices (Thousand Rupiahs)
Market Prices (Thousand Rupiahs) 4.
Tases (Thousand Rupiahs) 5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
Income (Thousand Rupiahs) 7.
GRDP (Rupiahs)
Population (person)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
86
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
87
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 15. Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000/Link Indices Regional Income and per Capita Figures at Constant 2000 Market Prices
1.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at Current
104,72
106,20
106,01
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
105,87
106,95
-
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at Current
104,65
106,15
112,38
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect
104,72
106,20
106,01
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
104,65
106,15
112,62
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
104,65
106,15
112,62
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per Capita
102,91
104,18
104,01
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
102,84
104,13
110,49
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid Year
101,76
101,94
101,92
2.
3.
4.
Market Prices (Thousand Rupiahs)
Market Prices (Thousand Rupiahs) Tases (Thousand Rupiahs)
5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
Income (Thousand Rupiahs) 7.
GRDP (Rupiahs)
Population (person)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
88
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
89
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 Tabel/Table 16. Indeks Implisit Pendapatan Regional dan Angka per Kapita 2000=100,00/Implicit Indices Regional Income and per Capita Figures
1.
Rincian/Items
2010
2011*)
2012**)
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/GRDP at Current
207,58
221,57
234,89
Penyusutan (Ribuan Rupiah)/ Depreciation (Thousand Rupiahs)
207,35
218,94
#DIV/0!
PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah)/NRDP at Current
207,59
221,73
221,56
Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah)/Indirect
207,58
221,57
234,89
PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah)/NRDP at Factor
207,59
221,74
221,09
Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah)/Regional
207,59
221,74
221,09
PDRB per Kapita (Rupiah)/ Per Capita
207,58
221,57
234,89
8.
Pendapatan Regional per Kapita (Rupiah)/Per Capita Regional Income (Rupiahs)
207,59
221,74
221,09
9.
Penduduk Pertengahan Tahun (orang)/Mid Year
100,00
100,00
100,00
2.
3.
Market Prices (Thousand Rupiahs)
Market Prices (Thousand Rupiahs) 4.
Tases (Thousand Rupiahs) 5.
Cost (Thousand Rupiahs) 6.
Income (Thousand Rupiahs) 7.
GRDP (Rupiahs)
Population (person)
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
90
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012 *) **)
Angka sementara Angka perkiraan
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
91
TABEL-TABEL POKOK PDRB 2010-2012
PDRB Kabupaten Banjar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 dan Perkiraan 2012
92