SYSTEM BOILER, TURBINE, AND BY PASS TO BPV BOILER 1 (22 bar)
BOILER 2 (25 bar) MSV
MSV
ø10”
r
r
√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat beroperasi lebih fleksibel. Misalnya boiler 1 dapat meng operasikan Turbin 2 atau Boiler 2 dapat mengoperasikan Turbin 1, Atau secara bersama-sama dapat dioperasikan untuk menghasilkan out-put yang optimal.
ø8” SCH40
ø6” SCH40
Turbine 2 1.800 KW
Turbine 1 1.200 KW
√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.
ø16”
ø12”
BPV
~ to BPV
√ Penggunaan lain uap yang dipertahankan 3 bar (150 0C) di BPV berfungsi untuk OST, OCS, Digester System, Kernel Station, Klarifikasi, Deaerator. * BPV: Back Pressure Vessel * OST: Oil Storage Tank * OCS: Oil Clarification System
MAKE-up STEAM
Steam Spara to
Steam Spara to
DEAERATOR
KLARIFIKASI
KERNEL STATION
Digester System
OCS OST
3 bar 150 0C
PEREBUSAN 1, 2, 3, 4
BACK PRESSURE VESSEL (BPV) NO. DESCRIPTION
RATING
SIZE
QTY
1.
Wika Pressure Transmitter
0-40 Bar
1/2”
1 Pc
2.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
1”
6 Pcs
3.
ADCA Thermodynamic Steam Trap DT42S
PN 63
1”
3 Pcs
4.
ADCA Sight Glass DW40S
PN 40
1”
3 Pcs
5.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
3”
1 Pc
6.
VTV Y-Strainer STV-203Y
PN 40
3”
1 Pc
7.
Wika Pressure Gauge W/ Liquid 233.50
0-40 Bar
6”
1 Pc
8.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
2”
1 Pc
9.
ADCA Control Valve PV25S
PN 40
3”
1 Pc
10.
Wika Pressure Gauge W/ Liquid 233.50
0-6 Bar
6”
2 Pcs
11. VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
6”
2 Pcs
12. Wika Pressure Transmitter
0-4 Bar
1/2”
1 Pc
Varimex Safety Valve, Set 13. Pressure : 3,5 Bar
PN 16
6”x10”
1 Pc
14.
VTV-Max High Performance Butterfly Valve
ANSI 150
6”
1 Pc
15.
Controller for Control Valve & Blow off Valve
PID
-
1 Pc
STEAM FROM BOILER
BACK PRESSURE VESSEL
Note: * Maximum Pressure 25 Bar * ANSI 300 Rating are Recommended for Higher Pressure
Gambar: PT Budijaya Makmursentosa
Tujuan utama Peralatan ini adalah menampung steam keluar dari turbin, memasok kebutuhan steam di seluruh station antara lain: Perebusan 1, 2, 3, 4; OST; OCS; Digester System; Kernel Station; Klarifikasi; dan Deaerator. Tekanan yang diperlukan untuk kebutuhan ini pada BPV adalah 3 bar (konstan). Untuk mengatur tekanan BPV konstan 3 bar (150 0C) maka uap dipasok sebagai make-up steam melalui by pass valve dari boiler. Kunci utama semua peralatan PMKS untuk mendapatkan rendemen CPO > 25%, kernel >5% adalah menjaga tekanan di perebusan antara 2,7 - 3 bar. Dan selama perebusan terjadi tekanan ini diatur secara otomatis oleh PLC baik di BPV maupun perebusan. Tekanan di BPV di kontrol secara auto dengan by pass valve dari boiler, dan apabila tekanan lebih besar dari 3,2 bar maka uap akan dibuang melalui exchaust valve secara automatis. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
SYSTEM BOILER, TURBINE, AND BY PASS TO BPV BOILER 1 (22 bar)
BOILER 2 (25 bar) MSV
MSV
ø10”
r
r
√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat beroperasi lebih fleksibel. Misalnya boiler 1 dapat meng operasikan Turbin 2 atau Boiler 2 dapat mengoperasikan Turbin 1, Atau secara bersama-sama dapat dioperasikan untuk menghasilkan out-put yang optimal.
ø8” SCH40
ø6” SCH40
Turbine 2 1.800 KW
Turbine 1 1.200 KW
√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.
ø16”
ø12”
BPV
~ to BPV
√ Penggunaan lain uap yang dipertahankan 3 bar (150 0C) di BPV berfungsi untuk OST, OCS, Digester System, Kernel Station, Klarifikasi, Deaerator. * BPV: Back Pressure Vessel * OST: Oil Storage Tank * OCS: Oil Clarification System
MAKE-up STEAM
Steam Spara to
Steam Spara to
DEAERATOR
KLARIFIKASI
KERNEL STATION
Digester System
OCS OST
3 bar 150 0C
PEREBUSAN 1, 2, 3, 4
MAKE-UP STEAM VALVE (BY PASS VALVE)
NO. DESCRIPTION
RATING
SIZE
QTY
Wika Pressure Transmitter
0-40 Bar
1/2”
1 Pc
2.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
1”
6 Pcs
3.
ADCA Thermodynamic Steam Trap DT42S
PN 63
1”
3 Pcs
1.
4.
ADCA Sight Glass DW40S
PN 40
1”
3 Pcs
5.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
3”
1 Pc
6.
VTV Y-Strainer STV-203Y
PN 40
3”
1 Pc
7.
Wika Pressure Gauge W/ Liquid 233.50
0-40 Bar
6”
1 Pc
8.
VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
2”
1 Pc
9.
ADCA Control Valve PV25S
PN 40
3”
1 Pc
0-6 Bar
6”
2 Pcs
Wika Pressure Gauge W/ 10. Liquid 233.50 11. VTV Globe Valve GBV-201
PN 40
6”
2 Pcs
12. Wika Pressure Transmitter
0-4 Bar
1/2”
1 Pc
Varimex Safety Valve, Set 13. Pressure : 3,5 Bar
PN 16
6”x10”
1 Pc
14.
VTV-Max High Performance Butterfly Valve
ANSI 150
6”
1 Pc
15.
Controller for Control Valve & Blow off Valve
PID
-
1 Pc
STEAM FROM BOILER
BACK PRESSURE VESSEL
Note: * Maximum Pressure 25 Bar * ANSI 300 Rating are Recommended for Higher Pressure
Gambar: PT Budijaya Makmursentosa
Tujuan utama make-up steam valve adalah menjaga tekanan steam pada BPV tetap konstan sebesar 3,2 bar. Steam diambil dari jalur utama pipa uap boiler. Cara kerjanya: Jika tekanan steam di dalam BPV kurang dari 3,2 maka secara automatis make steam valve akan terbuka untuk memasok steam ke dalam BPV sampai tekanan 3,2 bar. Apabila tekanan di BPV sudah mencapai 3,2 bar maka make-up steam valve akan menutup secara automatis. Apabila control valve mengalami gangguan atau pemeliharaan maka operasi steam valve dilakukan secara manual melalui pipa by pass valve. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
HORIZONTAL STERILIZER STATION
Gambar: PT Budijaya Makmursentosa
Tujuan Horizontal Sterilizer Station adalah: 1. Menghentikan perkembangan asam lemak bebas (Free Fatty Acid-FFA). 2. Memudahkan pelepasan buah dari janjang. 3. Memudahkan ekstrasi biji sawit (nut) dan meminimal kan kernel pecah. 4. Memudahkan ekstrasi minyak dalam sistem proses produksi CPO.
Metoda yang digunakan adalah metode kurva perebusan dengan tiga puncak selama 90’ dengan tekanan uap rata-rata 2,7 - 2,8 bar (150 0C). Uap yang diperlukan untuk perebus an dipasok dari BPV melalui inlet valve (no. 3) yang diatur melalui PLC secara automatis. Kemudian kondensat timbul dikeluarkan melalui kondensat valve (no. 7) yang diatur melalui PLC secara automatis dan ditampung di bak penampung kondensat.
Sisa uap yang masih tersisa di perebusan dikeluarkan melalui exhaust valve (no. 5).
Setiap siklus dapat merebus 48 ton TBS selama 90 menit. Terdiri dari 4 lori dengan kapasitas masingmasing lori 12 ton.
Setiap siklus perebusan harus memasukan 4 lori bertujuan menjaga beban merata pada dinding dan rail track perebusan (mencegah bengkok perebusan).
TATA CARA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMPEROLEH PEREBUSAN NORMAL Tekanan Uap (kg/cm)
Metode Perebusan dan Kebutuhan Uap
3,0 –
2,8
2,5
2,3
43’
2,0 –
1,0 –
13’
12’ 2’
13’ 2’
5’
l
l
l
l
l
l
l
l
l
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Waktu (menit)
n 13 menit pemasukan uap pertama dari 0 – 2,3 kg/cm2, termasuk menguras udara 2 menit. n 2 menit pembuangan uap pertama sampai tekanan menjadi 0. n 12 menit pemasukan uap kedua kali sampai tekanan 2,5 kg/cm2. n 2 menit pembuangan uap kedua kali sampai tekanan menjadi 0. n 13 menit pemasukan uap ketiga kali sampai 2,8 kg/cm2. n 43 menit tekanan uap ditahan pada 2,8 kg/cm2. n 5 menit pembuangan akhir uap sampai tekanan menjadi 0.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
THRESSING STATION (THRESSER)
Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering
Tujuan station thressing adalah:
Menuangkan TBS yang sudah direbus dengan menggunakan mesin Tippler untuk proses pemisahan antara janjang dengan buah.
Memisahkan buah dari janjang yang telah direbus untuk diangkut ke mesin digester melalui conveyor dan elevator.
Menghasilkan buah yang siap proses di stasiun pressing.
Stasiun Thressing adalah
Tempat/stasiun untuk memisahkan buah dari tandan/ janjang.
Tempat/stasiun untuk memisahkan antara minyak mentah (crude oil) dengan biji sawit (nut) dan serat (fiber).
Pastikan pada saat lory masuk dan keluar mesin Tippler terkunci dengan baik.
Pastikan umpan buah pada Hopper Tippler merata dan tidak berlebihan.
Operator harus memastikan lory masuk dan keluar mesin Tippler secara lancar sampai proses selesai.
Operator harus menjaga kebersihan areal stasiun Thressing.
Laporkan setiap ditemukannya kejanggalan pada mesin-mesin di areal stasiun Thressing ke Asisten Proses/Mandor Proses.
Pastikan pada saat mengoperasikan mesin Tippler tidak ada orang yang berdiri di sekitar mesin.
Lakukan pemeriksaan efisiensi mesin Thresher dengan menghitung janjang yang masih mengandung buah pada mesin Empty Bunch Conveyor untuk mengetahui efisiensi keberhasilan rebusan.
Lakukan pengecekan volume pada Empty Bunch Hopper secara berkala.
Apabila Empty Bunch Hopper sudah penuh, operator harus segera melaporkan kepada Asisten Proses untuk pengambilan tindakan.
Lakukan pencatatan hasil proses pada tippler log sheet.
INSTRUKSI KERJA Stasiun Thressing:
Operator harus memastikan lory buah ditempatkan sejajar dengan rel mesin Tippler.
Pastikan pada saat penuangan buah, pengunci mesin Tippler sudah terbuka. Putar lory secara perlahan sampai dipastikan semua buah tertuang ke dalam Hopper Tippler dengan sistem hydrolic manual.
Keluarkan lory yang telah kosong dari mesin Tippler, dan lakukan proses penuangan buah berikutnya.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
STASIUN KLARIFIKASI
Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering
Tujuan STASIUN KLARIFIKASI adalah:
Memisahkan serta memurnikan minyak yang masih mengandung kadar air (moisture) dan kotoran (dirt).
Mendapatkan kualitas produksi Crude Palm Oil (CPO) sesuai standar mutu yang ditetapkan.
Mengefisiensikan proses pemisahan minyak dengan losses serendah mungkin.
INTRUKSI KERJA STASIUN KLARIFIKASI: Hot Water n Pastikan volume tank berisi air panas dengan cukup dan Injection Steam terkontrol pada suhu 80-95°C. Continuous Settling Tank (CST) n Buang pasir dengan membuka Valve Drain Tank ± 1 (satu) menit saat awal proses. n Buka Injection Steam untuk pemanasan dan tutup setelah 1 (satu) jam untuk menghindari turbulensi, dengan temperatur berkisar pada suhu 85-90°C dan steam pipa pemanas dialirkan selama proses berlangsung. n Hidupkan alat pengaduk (stirrer) untuk membantu mengeluarkan minyak yang terperangkap di dalam CST. n Atur lumpur (Sludge) keluar CST untuk menjaga ketebalan minyak di CST, dalam rangka menjaga kualitas produksi.
n Volume pure oil tank no. 1 harus terjaga pada kisaran 75% untuk mengendapkan air dan kotoran sebelum dialirkan ke pure oil tank no. 2. n Secara visual Operator harus selalu mengontrol dan mempertahan kan agar kadar air (moist) dan kadar kotoran (dirt) dalam kondisi baik/standar. Sand Trap Tank n Pastikan pasir selalu dibuang secara periodik melalui kran buangan (drain) bagian bawah. n Lakukan pembuangan pasir dengan hati-hati untuk menghindari terbuangnya minyak ke tempat pembuangan/parit. n Pastikan Asisten Proses/Mandor mengetahui jadwal pembuangan pasir. Pre-Cleaner n Pembuangan pasir dilakukan otomatis melalui alat sand cylone. Sludge Centrifuge n Lakukan penyaringan terhadap umpan yang ada di mesin sludge centrifuge dengan alat sand cyclone dan brush strainer. n Pastikan Sand cyclone bekerja otomatis selama proses berlang sung. n Pastikan pengoperasian mesin sludge centrifuge berjalan lancar. n Pastikan nozzle sludge centrifuge selalu dalam kondisi bersih.
n Lakukan pengutipan minyak dengan mengatur alat penangkap minyak (skimmer) dan kontrol ketebalan minyak dalam CST lebih besar atau sama dengan 50 cm (ketebalan minyak dalam CST ≥ 50 cm).
n Jangan menjalankan mesin sludge centrifuge pada saat beban kosong.
n Koordinasikan dengan operator mesin Press dalam pengaturan air campuran (water delution)
n Pastikan tekanan kerja vacuum dryer terkontrol pada 760 mm Hg.
Sludge Tank n Lakukan pengendalian temperatur sludge tank berkisar pada 80-95°C. n Pastikan volume sludge tank lebih besar dari atau sama dengan 50% selama proses berjalan. n Buang pasir secara berkala untuk menjaga pompa tidak cepat aus. Pure Oil Tank
Vacum Dryer
n Pastikan air pompa vacuum mengalir pada saat operasi. Sludge Recovery Tank n Lakukan pengontrolan terhadap minyak yang ada di sludge recovery tank. n Lakukan pengutipan apabila terdapat minyak pada sludge recovery tank dengan menggunakan alat penagkap minyak (skimmer). n Lakukan pencatatan hasil proses klarifikasi pada clarification log sheet.
n Pastikan temperatur pure oil tank berkisar pada 75°C-85°C. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
OIL STORAGE TANK
Gambar: PT Budijaya Makmursentosa
Tujuan OIL STORAGE TANK adalah:
Proses pengeluaran CPO untuk pengiriman :
n Pastikan
Sebagai panduan dalam penimbunan dan pengiriman CPO untuk menjaga kualitas CPO.
operator standby apabila ada informasi pengiriman CPO.
n Buka valve outlet tank dan valve inlet pump.
OIL STORAGE TANK adalah
Tempat penimbunan dan pengiriman CPO.
INSTRUKSI KERJA OIL STORAGE TANK: Pastikan valve drain dan valve outlet tank dalam keadaan tertutup. Pastikan main hole atas tangki dan lubang pipa ukur (sounding pipe) tertutup rapat.
Lakukan drain kotoran dan air ke stasiun klarifikasi untuk proses pemurnian minyak.
Pastikan steam trap berfungsi dengan baik. Jaga temperatur CPO berada dalam kisaran suhu 50ºC.
Lakukan monitoring terhadap kondisi tangki dan pipa saluran.
n Pastikan kendaraan pengangkut berada pada posisi
yang benar.
n Pastikan
valve outlet kendaraan pengangkut CPO tertutup rapat.
n Atur pembukaan valve outlet pump. n Nyalakan despatch pump (pompa pengiriman CPO). n Lakukan pengisian CPO terhadap kendaraan pengang
kut sampai penuh.
n Pastikan pengisian dilakukan dengan baik. n Tutup valve outlet pump dan matikan despatch pump
bila pengisian sudah selesai.
n Lakukan urutan pekerjaan untuk kendaraan pengangkut
CPO berikutnya.
n Tutup semua valve apabila proses pengisian CPO
terhadap semua kendaraan pengangkut CPO sudah selesai. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
KERNEL PLANT
Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering
Tujuan KERNEL PLANT adalah:
Pastikan mesin tidak kelebihan beban (over feeding).
Menghasilkan kernel
Memisahkan serabut dengan nut serta kernel dari cangkang.
Pastikan nut grading berada dalam kondisi baik agar pembagian isi nut hopper dan pemisahan ukuran nut yang jatuh pada ripple mill sesuai yang diharapkan.
Menghasilkan bahan bakar mencakup serabut (fiber) dan cangkang untuk mesin Boiler.
Memastikan tempat penyimpanan kernel berada dalam kondisi baik dalam rangka menjaga kualitas kernel.
INSTRUKSI KERJA KERNEL PLANT:
Proses pengolahan nut: n Lakukan pengoperasian mesin secara berturut-turut
yaitu shell transport fan, vibrating screen, pompa claybath dan claybath stirrer (alat pengaduk).
n Masukkan kalsium karbonat (CaCo3) ke dalam bak
claybath dengan mengontrol specific gravity (SG) / berat jenis : ± 1,13.
Sebelum pengoperasian mesin, operator harus memastikan kotoran/serabut sudah bersih pada bagian dalam ducting maupun polishing drum supaya tidak mengganggu operasi air lock.
n Lakukan pengaturan umpan ripple mill dengan mengatur
Lakukan pengoperasian mesin secara berturut turut meliputi : air lock fibre cyclone, motor fan fiber cyclone, air lock destoner, destoner fan, auger nut conveyor, polishing drum, dan cake breaker conveyor/CBC.
n Lakukan
Pastikan ducting fan fiber cyclone, ducting destoner fan tidak bocor agar mesin dapat menghisap dengan cukup.
Operator dilarang untuk menyetel ducting column/ damper fan saat mesin beroperasi.
alat getar (vibratory feeder) untuk menjaga kapasitas olah mesin agar jangan terjadi over feeding/under feeding. pengecekan chute nut hopper agar pengumpanan nut pada ripple mill berjalan lancar.
n Bersama-sama
Petugas laboratorium, Operator melakukan pengujian efisiensi ripple mill sebagai faktor utama keberhasilan di stasiun Kernel. Apabila efisiensi ripple mill < 95%, segera laporkan keatasan untuk pengambilan tindakan.
n Lakukan pemeriksaan tingkat kematangan kernel untuk
dilakukan penyimpanan pada tempat penimbunan kernel (bulking silo).
Pastikan batu jatuh ke lantai dari column destoner fan dan nut terangkat ke nut hopper.
n Lakukan pencatatan hasil proses Kernel Plant pada
Pastikan tidak ada serabut basah atau nut basah masuk dalam ke dalam polishing drum.
Proses penyimpanan Kernel:
Lakukan pengutipan barang ikutan (seperti : besi, batu, kayu dan janjang kosong) dari dalam polishing drum agar nut keluar berjalan lancar.
n Pastikan tempat penyimpanan kernel terhindar dari
Lakukan pengontrolan CBC secara rutin untuk memastikan beban terdorong merata selama operasi.
n Setiap adanya pengiriman kernel harus melalui proses
Operator harus memastikan nut yang dikirim ke nut hopper dalam kondisi bersih dari serabut agar pemecahan nut pada ripple mill sesuai yang diharapkan.
Kernel Recovery Plant Log Sheet
matahari dan hujan untuk menjaga kualitas kernel.
n Kernel diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
pengemasan yang memadai.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
BOILER Tujuan BOILER adalah:
Menghasilkan uap (steam) untuk memutar turbin yang menghasilkan energi listrik, dimana uap sisa dari turbin dipakai untuk keperluan proses produksi CPO dan Kernel.
INSTRUKSI KERJA BOILER:
Langkah-langkah sebelum pengoperasian mesin boiler: n Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup. n Periksa secara visual terhadap semua fan, seperti : casing, bearing, v-belt, dan baut penahan. n Periksa level air pada gelas penduga. Lakukan pengetesan pada gelas penduga (sight glass/gauge glass) untuk memastikan bahwa level air 50% dari gelas penduga. n Periksa kondisi pressure gauge. n Hidupkan dan kontrol air compresor, serta pastikan tekanannya diatas 5 bar. n Periksa ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fire grate siap pakai. n Perika dan pastikan blowdown valve dalam posisi tertutup. n Periksa tangki air umpan (feed water tank) dan isi bila diperlukan. Isi air berkisar 50%. n Lakukan pemeriksaan alarm water level. Hal ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kernudian buang menjadi level pertama dan kedua. Kembalikan lagi level air di boiler pada kisaran 50%. Pengoperasian Mesin Boiler (Menaikkan steam) n Lakukan pengisian bahan bakar secukupnya sebelum mesin boiler dioperasikan. n Lakukan pembakaran terhadap bahan bakar mesin boiler. n Pastikan suhu yang tertera pada panel indikator temperatur ruang dapur boiler berada pada kisaran 150ºC. n Pemanasan mesin berlangsung selama ±1 (satu) jam. n Buang kotoran (blowdown) pada header dinding sarnping, dinding depan, dan pastikan bahwa level air tetap terjaga (Jangan lakukan blowdown pada header dinding samping dan depan pada saat mesin boiler beroperasi yaitu pada tekanan diatas 5 bar). n Koordinasikan dengan Mandor Proses/Asisten Proses untuk mengoperasikan mesin Boiler. n Menghidupkan draft control. n Lakukan penutupan damper Indukced draft fan. n Tekan tombol mulai (start), dan biarkan mesin berjalan sampai dengan putaran 1500 rpm. n Hidupkan force draft fan dan secondary draft fan. n Posisikan draft control pada posisi otomatis. n Tambahkan bahan bakar dan atur secara merata. n Biarkan mesin bekerja sampai dengan mencapai tekanan lebih dari 15 bar. n Hidupkan feed water pump dan chemical dosing pump. n Buka kran uap (main valve steam) mesin boiler secara perlahan. n Lakukan pengaturan bahan bakar agar uap mencapai tekanan dan bartahan pada kisaran 20 bar. n Pastikan safety valve berfungsi dengan baik. Demin Plant n Pastikan suplai air yang masuk ke demin plant berjalan lancar selama operasi mesin boiler belangsung. n Apabila tidak lancar, segera melapor ke Mandor Proses/Asisten Proses untuk diambil tindakan. Proses pendistribusian uap melalui pipa induk (main steam pipe) n Buka semua jalur langsung (bypass) penangkap uap air (steam trap) pada jalur main steam pipe dan jalur steam turbin. n Buka secara perlahan kran utama (main steam valve) untuk menghindari pemanasan secara cepat pada main steam pipe dan terbawanya air ke dalam main steam pipe (carry over). n Setelah uap yang berubah menjadi air (condensate) terbuang, lakukan penutupan semua bypass steam trap valve. n Ketika hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga ke main steam pipe, pastikan bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap boiler yang yang beroperasi sebelumnya. n Bypass steam trap valve pada jalur main steam dan steam turbin dibuka. n Setelah beberapa menit, buka secara perlahan main steam valve mesin boiler yang akan digabungkan, dan Setelah uap yang berubah menjadi air (condensate) terbuang, lakukan penutupan semua bypass steam trap valve. n Biarkan semua steam trap valve dalam posisi terbuka. n 3 proses terakhir diatas khusus dilakukan untuk pengoperasian lebih dari satu mesin boiler. Pemeriksaan dan pengendalian mesin boiler saat beroperasi n Lakukan pengetesan safety valve dengan rnenaikkan tekanan steam untuk memastikan safety valve dalam kondisi siap pakai setiap waktu. n Lakukan pencatatan tanggal, waktu dan nama operator yang melakukan pengujian. n Lakukan pengetesan gelas penduga (sight glass/gauge glass) untuk memastikan bahwa bagian steam dan air terlihat jelas dengan langkah pengujian seperti berikut: a) Buka secara perlahan valve drain. b) Tutup secara perlahan water valve. c) Buka secara perlahan kembali water valve. d) Tutup secara perlahan steam valve. e) Buka secara perlahan kembali steam valve. f) Tutup secara perlahan kembali valve drain dan air akan kembali ke posisinya yang tepat. g) Apabila air kembali ke posisinya yang tepat secara perlahan, berarti aliran air terhambat dan segera lakukan tindakan pembersihan saluran dari kotoran
mengikuti langkah point 1 s/d 5. Lakukan blowdown dari drum bawah apabila diperoleh informasi dari Unit Laboratoium bahwa kualitas air mendekati ambang batas yang ditentukan. n Pastikan level air tetap terjaga 50% pada gelas penduga. n Lakukan pencatatan tanggal dan waktu pelaksanaan blowdown. n Lakukan penyemprotan uap ke pipa air (shoot blowing) setiap 4 (empat) jam operasional mesin boiler dimulai dari depan ke belakang. n Lakukan pencatatan tanggal dan waktu pelaksanaan shoot blowing. n Lakukan pengontrolan bahan bakar agar tekanan uap terjaga pada kisaran 1920 bar. n Lakukan pembersihan abu/kerak di dalam ruang dapur agar tidak mengganggu operasi mesin boiler. n Kontrol tekanan pada ruang dapur (fuernance) berkisar pada -5 s/d -15 In Hg dan lakukan pencatatan tekanan ruang bakar setiap 1 (satu) jam. n Lakukan pengontrolan pada Feed Water Tank mencakup : ketersediaan air untuk di suplai ke mesin Boiler, temperatur air berada pada kisaran 70-80ºC, dan chemical dosing pump berjalan lancar. n Lakukan pengaturan temperatur air di dalam tanki dearator berada pada kisaran 90-98 ºC. n Periksa tekanan pompa feed water. Tekanan pompa feed water harus lebih besar dari pada tekanan kerja boiler. n Pastikan dosis bahan kimia yang diinjeksikan ke dalam air sesuai rekomendasi dari Bagian Laboratorium. n
Proses mematikan mesin boiler dalam kondisi normal n Hentikan suplai bahan bakar dan biarkan bahan bakar yang tersisa pada ruang dapur habis terbakar. n Matikan mesin secara berturut-turut yaitu secondary draft fan, force draft fan, dan induced draft fan. n Biarkan tekanan turun dengan mengalirkan steam ke stasiun klarifikasi dan stasiun sterilizer. n Keluarkan abu/kerak dari ruang dapur. n Blowdown mesin boiler secara manual 2 atau 3 kali, dan pastikan level air tetap terjaga 50% pada gelas penduga (sight glass/gauge glass). n Lakukan penutupan main valve dan auxiliary valve boiler. n Lakukan pemompaan air ke dalam drum mesin boiler sampai dengan level 80% pada gelas penduga (sight glass/gauge glass). Proses mematikan mesin boiler dalam kondisi darurat/tidak normal n Second (2nd) level low alarm Tindakan yang dilakukan yaitu : a) Hentikan suplai bahan bakar. b) Matikan semua mesin yang berkaitan dengan proses pembakaran mencakup : induced draft fan, force draft fan, secondary fan. c) Tarik keluar semua bahan bakar yang ada di ruang dapur mesin boiler. d) Tutup main steam valve. e) Laporkan semua kejadian pada Mandor/Asisten Proses. n Pipa pecah Tindakan yang dilakukan yaitu : a) Jalankan feed pump untuk menjaga level air pada gelas. b) Hentikan semua fan dan pembakaran serta tarik keluar api dari ruang bakar. c) Kosongkan tekanan yang tersisa pada mesin boiler. d) Ketika api sudah dikeluarkan, hidupkan kembali induced draft fan dengan damper terbuka penuh untuk mendinginkan ruang dapur. e) Ketika mesin boiler dalam kondisi cukup dingin, keluarkan air dan segera lakukan perbaikan.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
ENGINE ROOM Tujuan ENGINE ROOM adalah:
a) Buka kran uap yang akan mengalir ke dalam turbin (inlet
Mengkonversikan energi mekanik ke energi listrik yang akan
steam) secara perlahan.
digunakan untuk keperluan operasional PMKS PT. Bangkitgiat
b) Biarkan turbin berputar secara perlahan untuk proses
Usaha Mandiri.
pemanasan selama ± 5 menit. c) Buka kran inlet turbin sampai penuh.
Mendistribusikan uap untuk keperluan operasional pabrik.
d) Atur putaran alternator sampai dengan mencapai 1500 rpm.
ENGINE ROOM ADALAH: Engine room adalah ruang pembangkit listrik untuk kebutuhan
e) Atur tegangan sampai dengan 380 volt dan frequensi 50 Hz.
operasional pabrik dan perumahan, yang terdiri atas: mesin
f) Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
generator turbin, 2 unit genset diesel, tabung back pressure
g) Sinkronisasikan antara turbin dengan genset.
vessel dan kompresor udara.
h) Atur dan bagikan kedua beban mesin. i) Samakan tegangan, frekuensi dan cos ϕ, kedua mesin (turbin
INSTRUKSI KERJA ENGINE ROOM:
dan genset).
LANgkah-LANGKAH mengoperasikan mesin genset: n
j) Pindahkan beban genset ke turbin secara perlahan-lahan
Sebelum mesin beroperasi lakukan pemeriksaan, terhadap
dengan menurunkan potensio meter genset, sampai dengan
kecukupan oli mesin, air radiator, air aki (accu), dan solar.
beban genset sama dengan nol (beban genset = 0).
n Nyalakan mesin tanpa beban ± 5 (lima) menit dengan putaran 1500 rpm
k) Matikan breaker dan mesin genset.
untuk pemanasan (warming up). n Kontrol tegangan dan frekuensi masing-masing berkisar pada
l) Lakukan pengontrolan tegangan dan frekuensi turbin. 380
m) Lakukan penutupan semua valve drain condensat.
volt dan 50 Hz. n
Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian mesin.
n
Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
n
Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single
n) Lakukan pencatatan indikator turbin meliputi : arus (ampere), tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter), setiap jam selama operasi. n
a) Nyalakan genset dan lakukan kembali sinkronisasi.
operation).
b) Pindahkan semua beban turbin ke mesin genset.
n Periksa kembali tegangan dan frekuensi, dan kontrol pada tegangan
c) Matikan breaker turbin.
mencapai 380 volt dan frequensi 50 Hz, jika ada penambahan
d) Tutup kran inlet steam secara perlahan sampai turbin berhenti.
beban. n
e) Buka semua valve drain condensat.
Selama mesin beroperasi periksa dan monitor temperatur air
f) Tutup kran exhause steam turbin,
radiator, tekanan oli, dan tegangan charger aki. n
g) Matikan pompa oli gear box turbin, dan tutup kran cooling
Lakukan pencatatan indikator genset meliputi : arus (ampere),
water ± 15 menit setelah penutupan kran exhause steam
tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter), setiap
turbin.
jam selama operasi. n Bila akan mematikan mesin, kurangi beban mesin genset seminimal
mungkin. n
Matikan tombol darurat (switch emergency) untuk memutus hubungan arus listrik.
n
Tekan tombol stop untuk mematikan mesin.
Turbin n
Sebelum menyalakan turbin periksa ukuran (level) oli,dan termometer, dan manometer yang tertera pada panel indikator.
Langkah mematikan turbin dalam keadaan normal
n
Langkah mematikan turbin dalam keadaan darurat (emergency
stop turbin) a) Tekan tombol emergency stop turbin. b) Nyalakan genset. c) Naikkan tuas netral switch pada panel induk. d) Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single operation). e) Tutup kran inlet steam. f) Buka semua valve drain condensat. g) Laporkan kejadian pada Mandor Proses/Asisten Proses.
n Buka semua valve drain condensat untuk membuang air kondensat. n
Buka kran air untuk menstabilkan temperatur oli (cooling water).
n
Operasikan pompa oli gear box turbin.
n
Buka kran exhause steam turbin yang menuju back pressure vessel (BPV).
n
Langkah mengoperasikan mesin turbin adalah :
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation
WATER TREATMENT PLANT
Tujuan WATER TREATMENT PLANT adalah: Mendistribusikan air untuk boiler, kantor dan perumahaan. Menyediakan air untuk pencucian — pencucian di dalam pabrik.
INSTRUKSI KERJA WATER TREATMENT PLANT: Operator harus mendapat rekomendasi dosis bahan kimia dari Unit Laboratorium untuk proses penjernihan air. Bahan kimia yang digunakan terdiri atas alumunium sulfat, soda as, dan flocculan. Larutkan dosis bahan kimia tersebut di dalam 3 (tiga) dosing chemical tank yang berisi air sesuai peruntukkan. Lakukan pengadukan sampai dengan merata. Lakukan pencatatan flowmeter pada pipa inlet clarifier tank. Nyalakan ketiga dosing chemical pump. Pastikan aliran pompa tidak tersumbat. Nyalakan pompa untuk mengalirkan air dari waduk atau sungai (raw water). Pastikan indikator ampere pompa menunjukan angka 43 A (empat puluh tiga tiga ampere) dengan melakukan pengaturan kran outlet pump raw water. Lakukan pencatatan waktu start operasional pompa raw water. Lakukan pemeriksaan secara visual proses pengendapan kotoran pada clarifier tank. Pastikan terlihat gumpalan atau butiran kotoran pada clarifier tank. Lakukan pemeriksaan ketersediaan air pada bak tampungan air (water basin). Lakukan pemompaan untuk mengalirkan air menuju water tower tank melalui sand filter. Lakukan pengontrolan volume air pada water tower tank sampai dengan kisaran 75% dari volume tanki. Lakukan back wash unit anion dan cation pada alat demin plan setiap hari sebelum proses operasi untuk memastikan air yang akan digunakan di mesin boiler telah memenuhi standar yang ditentukan. PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil and Plantation