BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Media Power Point a. Pengertian Power Point Microsoft Power Point adalah program komputer yang dikhususkan untuk presentasi. Microsoft Power Point ini merupakan pengembangan dari microsoft lainnya. Aplikasi Microsoft Power Point ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskin dan Dennis Austin sebagai presentator untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi Power Point. Pada 1987, Power Point versi 1.0 dirilis dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. Power Point kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparasi overheadprojector (OHP). Setahun
kemudian, versi baru dari Power Point
muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran. (Aqila Smart, 2012: 65). Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak Power Point dengan harga kira-kira 14 juta
8 8
9
dolar pada 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari Power Point (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, Power Point telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition). Versi terbaru adalah Microsoft Office Power Point 2007 (Power Point 12), yang diliris pada November 2006, merupakan sebuah lompatan yang cukup jauh dari segi antar muka pengguna dan kemampuan grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi. Power Point versi ini menawarkan format data XML dengan ekstensi. (Aqila Smart, 2012: 66). b. Fitur-Fitur Media Power Point Penggunaan fitur-fitur media power point tentunya akan memberikan
tambahan
nilai
estetika.
Dimana
dengan
menggunakan fitur-fitur ini diharapkan presentasi akan menjadi lebih hidup. Dalam KBM siswa tertarik dahulu mengenai tampilan
power
point
sehingga
memungkinkan
untuk
memperhatikan apa yang diajar oleh guru dan menurut Erlina (2009: 2), membantu guru dalam menyajikan dan memperjelas materi pelajaran dengan kegiatan yang variatif dan suasana
10
yang tidak membosankan. Dengan demikian, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Berbagai ragam fitur-fitur media power point yang bisa dipilih yaitu pemberian grafik dan gambar, teks, foto, suara, menyisipkan word art, mengatur model transisi ketika terjadi peralihan dari satu slide ke slide berikutnya, menambahkan pola, mengatur warna teks, memberi bayangan, membuat chart dan bagan organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa cara untuk penggunaan berbagai fitur-fitur media power point. Petunjuk mengenai menyisipkan gambar adalah sebagai berikut: 1. Klik insert
Gambar 1. Tab insert 2. Klik picture
11
Gambar 2. Tab picture 3. Cari folder yang berisi gambar yang akan dipilih
Gambar 3. Isi folder yang berisi gambar
4. Pilih gambar yang diinginkan
12
Gambar 4. Pilihan gambar 5. Klik Insert
Gambar 5. Tab insert Petunjuk menjadikan gambar sebagai latar belakang dalam media pembelajaran power point sehingga tampilan teks berada diatas gambar, adalah sebagai berikut: 1. Memperbesar gambar yang ada di slide tersebut, yaitu dengan ukuran tampilan penuh sehingga teks tertutup gambar yang akan digunakan
13
Gambar 6. Gambar diperbesar 2. Klik kanan send to back
Gambar 7. Gambar sebagai latar belakang Petunjuk menambahkan suara ke dalam slide adalah sebagai berikut: 1. Klik insert
Gambar 8. Tab insert 2. Klik Sound
Gambar 9. Tab sound
14
Kemudian pilih suara dari file, clip organiser organiser, cd atau suara rekaman.
Gambar 10.. Tampilan pilihan suara 3. Pilih file suara
Gambar 11. Daftar lagu-lagu lagu 4. Klik automatically
Gambar 12. Menentukan cara suara dimainkan
15
Petunjuk menyisipkan clip art dalam slide adalah sebagai berikut: 1. Klik insert
Gambar 13. Tab insert 2. Klik clip art dan organize clips
Gambar 14. Tampilan organize clips
16
3. Klik office collections
Gambar 15. Pilihan collection list 4. Pilih clip art yang diinginkan
Gambar 16. Tentukan clip art 5. Lalu copy
Gambar 17. Copy clip art yang diinginkan
17
6. Close microsoft clip organizer
Gambar 18. Tutup tampilan microsoft clip organizer 7. Klik yes pada pilihan yang muncul
Gambar 19. Tampilan selanjutnya klik yes 8. Klik kanan paste
Gambar 20. Pilih paste pada tampilan yang muncul
18
Petunjuk menyisipkan grafik dalam slide adalah sebagai berikut: 1. Klik insert
Gambar 21. Tab insert 2. Klik chart
Gambar 22. Pilih Chart 3. Pilih grafik yang diinginkan lalu ok
Gambar 23. Beberapa grafik yang muncul
19
4. Muncul tampilan seperti di bawah ini
Gambar 24. Muncul 2 tab seperti gambar diatas 5. Selanjutnya lakukan pengisian data pada worksheet c. Kelebihan Penggunaan Media Power Point Secara umum kelebihan penggunaan media power point dalam KBM adalah sebagai berikut: 1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga. 5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 6. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi yang disampaikan guru dan proses belajar. (Etin Solihatin, 2012: 186-188). 7. Untuk mengoptimalkan kualitas belajar. 8. Less administrative papers. 9. Alternatif media belajar. (Daryanto, 2012: 34).
20
10. Setiap komputer pasti ada Microsoft Office sehingga bisa dipastikan presentasi menggunakan Microsoft Power Point bisa dilakukan di mana saja. 11. Program ini jauh lebih stabil karena diproduksi oleh perusahaan yang melahirkan operating sistem Windows. 12. Diantara semua program atau media presentasi, bisa dikatakan Power Point merupakan media yang lebih canggih atau keren dibandingkan dengan yang lain. 13. Program ini sangat fleksibel. Sistem data-entry-nya memungkinkan presentator dapat menggantinya dengan mudah bila keadaan darurat. Dengan demikian, presentator tidak perlu sepenuhnya bergantung pada desainer atau takut background materinya sama dengan pembicara lain. 14. Penggunaan power point cukup mudah dengan banyak fitur dan templates. (Aqila Smart, 2012: 67-68). d. Ketepatan Penggunaan Media Power Point Ketepatan penggunaan media power point yaitu dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar siswa. Penggunaan media power point adalah salah satu alat bantu yang digunakan pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung.
Dengan
penggunaan media power point akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Penggunaan media power point tentunya juga akan melatih daya ingat siswa
21
karena terdapat penggunaan warna dalam slide power point. Pembelajaran yang menarik seperti ini akan menjadikan pembelajaran yang sangat menyenangkan. Dalam kegiatan belajar mengajar power point memberikan posisi yang sangat strategis dimana power point merupakan objek sehingga dengan kecanggihan power point dan fitur-fitur yang tersedia dalam power point akan menarik perhatian siswa atau dapat dikatakan dapat mengendalikan perhatian siswa yang membuat siswa tertarik dan antusias pada saat proses kegiatan belajar. 2. Pentingnya Daya Tarik dalam Kegiatan Pembelajaran a. Pengertian Daya Tarik Kemampuan komunikator menarik (memikat) perhatian sehingga menimbulkan seseorang untuk menyukai selanjutnya mampu mengungkapkan kembali mengenai pesan yang disampaikan komunikator. Menurut Nur Rokhman & Agus Murdyastomo (2005: 83), Media belajar sangat membantu dan menarik dalam proses belajar mengajar, karena media dapat dipergunakan untuk memperbesar yang kecil dan mengecilkan yang besar, menyederhanakan yang kompleks, mempercepat proses atau memperlambat proses dan sebagainya (Gafur, 1998: 2). Lebih jauh lagi media belajar membuat pendidikan
22
berdaya mampu tinggi, produktif, serempak, merata, aktual dan menarik (Gafur, 1998: 2). Sementara itu Fleeming (1988: 11), menyebutkan bahwa dalam rangka penyampaian pesan pendidikan atau pesan instruksional media sangat efektif untuk mengendalikan perhatian. Dalam proses belajar mengajar perhatian memegang peranan penting. Padahal perhatian mempunyai sifat sukar terkonsentrasi dalam waktu yang lama. Dengan menggunakan media maka perhatian peserta didik dapat dikendalikan. Menurut
Tejo
Nurseto
(2011:
19),
dimana
kegiatan
pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan aktif learning, maka kiranya peranan media pembelajaran (yang dalam uraian selanjutnya sering disebut media), menjadi semakin penting. Adapun
kriteria siswa dikatakan memiliki daya tarik
belajar dapat dilihat di bawah ini: 1. Konsentrasi Belajar Tinggi Ukuran seseorang memiliki daya tarik belajar dapat dilihat dari siswa tersebut memiliki konsentrasi belajar yang tinggi. Konsentrasi belajar itu sendiri memiliki pengertian pemusatan perhatian dalam kegiatan proses
23
belajar mengajar. Dalam pembelajaran di kelas dengan konsentrasi
belajar
yang
tinggi
maka
siswa
akan
memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan dengan begitu maka siswa akan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan konsentrasi dapat dilihat ketika siswa fokus mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, fokus mendengarkan serta memperhatikan penjelasan dari guru. 2. Motivasi Belajar Tinggi Adanya motivasi belajar yang tinggi tumbuh dari dalam diri siswa dan membentuk komitmen yang kuat sehingga dengan begitu siswa tidak akan terpengaruh situasi kelas yang tidak kondusif. Dapat dicontohkan seperti ada teman yang mengajak ngobrol dan ramai di kelas pasti siswa akan lebih bisa mengontrol bagaimana menolak dengan halus. Siswa tersebut akan menghindari hal-hal yang dapat mengecohkan belajarnya. 3. Adanya Respon Positif Siswa yang memiliki daya tarik belajar maka akan memberikan
respon
positif.
Siswa
akan
menerima
pembelajaran yang diberikan guru dengan senang dan tentunya sangat antusias dalam hal menanyakan materi yang tidak dipahami, menjawab pertanyaan-pertanyaan
24
yang diberikan guru serta mengerjakan soal yang diberikan guru. b. Manfaat Daya Tarik dalam Kegiatan Pembelajaran Daya tarik dalam kegiatan pembelajaran erat sekali kaitannya dengan proses pembelajaran. Manfaat daya tarik dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri adalah membuat mata pelajaran PKn menjadi menarik untuk dipelajari. Menurut Hari Santoso (2012), daya tarik peserta didik akan muncul jika materi, cara penyampaian dan penyampaiannya memiliki keunikan dan menawarkan sesuatu yang menyenangkan dan berbeda bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan daya serapnya.(http://edukasiwae.blogspot.com). Adapun manfaat daya tarik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain adalah: 1. Menjadikan rasa keingintahuan siswa untuk mempelajari materi lebih lanjut. 2. Untuk mengendalikan perhatian siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran. 3. Dengan adanya daya tarik dalam kegiatan pembelajaran maka siswa akan mampu memahami maksud materi yang disampaikan oleh guru. 4. Memberikan respon positif terhadap proses kegiatan pembelajaran.
25
5. Mempengaruhi kualitas suatu pembelajaran. c. Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik dalam Kegiatan Pembelajaran Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. Faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal dan eksternal tersebut, terdiri dari: 1. Minat Siswa cenderung untuk memperhatikan, konsentrasi dan senang mengikuti proses kegiatan pembelajaran karena minat seseorang sangat mempengaruhi daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. 2. Motivasi Motivasi dari dalam diri adalah keadaan internal manusia yang akan mendorong keingintahuan lebih lanjut mengenai hal yang akan dipelajari dan mendorong manusia untuk berbuat sesuatu. 3. Kondisi Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat berpengaruh terhadap daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. Dimana kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, gairah, minat, daya tarik dan motivasi dalam kegiatan pembelajaran.
26
4. Suasana Lingkungan Kelas Suasana lingkungan kelas merupakan faktor yang mempengaruhi daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. Kelas yang nyaman akan meningkatkan daya tarik dalam kegiatan pembelajaran sebaliknya kelas yang gaduh menjadikan tidak adanya daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. 5. Kualitas Guru Guru yang terampil akan membangkitkan daya tarik siswa dalam kegiatan pembelajaran. Terampil disini maksudnya ada hal-hal yang berbeda dalam penyampaian materi saat pembelajaran berlangsung. Biasanya guru cenderung menggunakan metode ceramah pada saat proses kegiatan pembelajaran. Jadi dikurangi penggunaan metode ceramah
dan
pembelajaran.
diganti
dengan
Tentu
ini
akan
menggunakan menjadikan
media guru
menggunakan metode yang bervariasi pada saat proses KBM. 3. Prestasi Belajar PKN a. PKn Menurut Kurikulum SMP Proses dalam pembelajaran PKn menurut kurikulum SMP menekankan pada aspek kognitif, afeksi dan psikomotor. Penjelasannya akan terurai di bawah ini:
27
1. Ranah Kognitif Berorientasi pada kemampuan berpikir intelektual, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.
Evaluation
Synthesis Analysis
Application
Comprehension
Knowledge
Gambar 25. Tingkatan ranah kognitif
Ranah kognitif merupakan objek penilaian hasil belajar. Terdiri dari enam aspek yaitu : 1. Knowledge Menyebut ulang atau menghapal: data, fakta, nama, benda seperti menyebut nama-nama pahlawan
di daerah
Kalimantan, menghapal undang-undang, ayat-ayat.
28
2. Comprehension Menjelaskan dengan bahasa sendiri: definisi, data, fakta, nama benda. Seperti menjelaskan definisi arti kata Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Application Menggunakan kaidah, rumus, formula ke dalam kasus: seperti menyusun kalimat dalam bentuk analisis kasus. 4. Analysis Menguraikan: elemen, unsur, faktor, sebab-sebab, contoh menguraikan unsur-unsur negara. 5. Synthesis Merangkum sesuatu yang terpisah-pisah jadi satu: Contoh, merangkum elemen-elemen, unsur-unsur, faktor-faktor menjadi
satu.
Konsep
kampus
terdiri
dari
kelas,
perpustakaan, ruang kuliah, laboratorium, aula, masjid, tempat parkir dan taman. 6. Evaluation Merangkum
atau
menguraikan
fenomena
berdasar
perspektif, sudut pandang atau kepentingan. 2. Ranah Afeksi Berorientasi pada perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.
29
Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks.
Characterizing
Organizing Valuing
Responding
Receiving
Gambar 26. Tingkatan ranah afeksi
Ranah afeksi merupakan objek penilaian hasil belajar. Terdiri dari lima aspek yaitu : 1. Receiving Aware of: passively attending to certain phenomenonand stimuli: e.g. listening. 2. Responding Complies to give expectation by attending or reacting to stimuli or phenomenon, e.g. interest. 3. Valuing
30
Display behavior consistent with single belief or attitude in situation where he/she is not forced to comply or obey. 4. Organizing Commited to set of values as displayed by behavior. 5. Characterizing Total behavior is consistent with values internalized. 3. Ranah Psikomotor Berorientasi pada keterampilan motorik fisik:
Origination Adaptation
Complex overt-response
Mechanism Guilded response Set Perception
Gambar 27. Tingkatan ranah psikomotor Ranah psikomotor merupakan objek penilaian hasil belajar. Terdiri dari tujuh aspek yaitu : 1. Perception
31
Menyiapkan gerakan. 2. Set Mencoba gerakan. 3. Guilded response Meniru gerakan dengan contoh yang tersedia. 4. Mechanism Bergerak dengan meniru pola tanpa komando. 5. Complex overt-response Bergerak secara lancar, luwes, gesit, lincah. 6. Adaptation Menyesuaikan gerakan dengan konteks atau modifikasi gerakan. 7. Origination Menciptakan gerakan baru. (Bermawi Munthe, 2009: 36). b. Pengertian Prestasi atau Hasil Belajar Winkel (1996:226), mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Sedangkan
menurut
Arif
Gunarso
(1993:77),
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Dan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
32
seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru (Asmara. 2009 : 11). Menurut Hetika (2008: 23), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Harjati (2008: 43), menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. (http: //hengkiriawan.blogspot.com/2012/03/pengertian-prestasi belajar.html). Dan hasil belajar menurut saya adalah hasil yang berupa nilai setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini berupa pemberian materi oleh guru kepada siswa dan kemudian melakukan tes agar mengetahui hasil belajar siswa. Maka dari itu akan terlihat tingkatan hasil belajar siswa. Prestasi atau hasil belajar memiliki tujuan untuk mengukur suatu keberhasilan seorang siswa. c. Prestasi Belajar PKN Menurut Nursisto (2002: 77), untuk mendapatkan prestasi belajar PKn maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan membangun budaya berprestasi. Ada beberapa hal yang harus
33
kita laksanakan dalam meraih suatu keberhasilan, diantaranya adalah: 1. Sikap Disiplin Di dalam meraih suatu keberhasilan, kita tidak dapat dengan mudah begitu saja untuk meraihnya seperti membalikkan telapak tangan. Namun yang kita jumpai adalah proses panjang berliku yang penuh rintangan dan cobaan. Dengan semangat keras yang dipunyai untuk meraih tujuan didukung antara lain oleh sikap kedisiplinan yang tinggi hal-hal yang semula hanya impian bisa direalisasikan dalam kenyataan. Sehingga sikap disiplin tentunya dibutuhkan untuk meraih suatu kesuksesan yang diharap-harapkan. 2. Kerja Keras dan Tanggung Jawab Banyak orang yang sedang sukses atau yang pernah sukses mengatakan bahwa suatu keberhasilan 20 %-nya didukung oleh
faktor
bakat dan
faktor
penunjang
lainnya.Sedangkan sisanya, yaitu 80 % harus dilalui dengan kerja keras, atau usaha dan sekali lagi berusaha. 3. Bimbingan dari yang Senior kepada Yunior Mengaharapkan adanya semacam “wadah” untuk “Transfer of Knowledge”, Transfer of Science, and Transfer of Experience”. Agar nantinya dalam proses
34
regenerasi yang muda-muda bisa melaksanakan tradisi membangun budaya berprestasi. 4. Peningkatan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Sebagai
seorang
yang
beragama
sudah
sepantasnyalah kalau dalam setiap kita melakukan suatu tindakan/perbuatan selalu bersandarkan/berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu kita akan merasa lebih tenang dalam berusaha. Karena kita sebagai manusia ciptaan Tuhan diwajibkan untuk berusaha dan selalu berusaha sambil meningkatkan iman dan takwa kita kepada Tuhan. Sehingga suatu keberhasilan yang akan didapatkan didasari juga dengan keridhoan Tuhan Yang Maha Esa atas ketaqwaannya dan usaha orang tersebut. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Keberhasilan belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa, terutama kamampuan yang dimilikinya.
Faktor
kemampuan
siswa
besar
sekali
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Adapun pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakekat
35
perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus mengerahkan daya dan upaya untuk mencapainya. Sungguh pun demikian, keberhasilan yang dapat diraih masih juga bergantung dari lingkungan, artinya ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan pelajaran yang dominan mempengaruhi keberhasilan belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau pun efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, keberhasilan belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. (http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil belajar-dan-faktor.html). 4. PKN Menurut Kurikulum SMP a. Pengertian PKn Menurut Kurikulum SMP Pelajaran PKn SMP pernah muncul dalam kurikulum tahun 1957 dengan istilah Kewarganegaraan yang merupakan bagian dari mata pelajaran Tata Negara. Kemudian, pada tahun 1961 muncul istilah civics dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Pada tahun 1968, mata pelajaran civics berubah nama menjadi
36
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education. Dalam kurikulum 1975 nama mata pelajaran PKn berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), kemudian dalam kurikulum 1994 berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Selanjutnya, dalam kurikulum tahun 2004 nama mata pelajaran PPKn berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). (http://syamsisyem.blogspot.com/2012/01/mengenal-lebihdalam-pelajaran.html). Pusat
kurikulum
Diknas
lewat
konsep
KBK
Kewarganegaraan di SD dan MI, SMP dan MTs serta SMA dan MA tahun 2003, mengajukan civic knowledge berupa aspek berbangsa dan bernegara yang terdiri dari subaspek (i) persatuan bangsa (ii) norma, hukum, dan peraturan, (iii) hak asasi manusia, (iv) kebutuhan hidup warga negara, (v) kekuasaan dan politik, (vi) masyarakat demokratis, (vii) Pancasila dan Konstitusi Negara, serta (viii) globalisasi. (Cholisin, 2004: 18). Pengertian PKn menurut kurikulum SMP dalam Kurikulum 2004, ditegaskan bahwa pembelajaran dalam mata pelajaran Kewarganegaraan merupakan proses dan upaya membelajarkan dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual (CTL) untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan
kecerdasan,
37
keterampilan,
dan
karakter
warga
negara
Indonesia.
(syamsisyem.blogspot.com). b. Hakekat Pembelajaran PKN Menurut Kurikulum SMP Dari penjelasan diatas mengenai pengertian PKn menurut kurikulum SMP 2004 bahwa pembelajaran PKn yang memuat materi norma-norma dalam masyarakat, hakekat dan arti penting hukum bagi warga negara, menerapkan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, makna proklamasi, suasana kebatinan konstitusi yang pertama, dan hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan UUD 1945. Maka hakekat pembelajaran PKn menurut kurikulum SMP
adalah
pengembangan
pembelajaran
dalam
hal
meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan karakter warga negara Indonesia.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis adalah Jurnal oleh Dede Suratman yang berjudul “PEMANFAATAN MS POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN”. Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini adalah lebih memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan adanya penggunaan media pembelajaran power point, yang mana memberikan pengaruh pada motivasi dan prestasi belajar siswa.
38
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah media yang digunakan sama yaitu dengan menggunakan media power point. Dan salah satu variabelnya sama yaitu prestasi belajar siswa sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah adanya salah satu variabel yang berbeda di teliti. Dalam penelitian oleh Dede Suratman meneliti motivasi siswa, sedangkan penulis meneliti daya tarik siswa dalam penggunaan media power point. Hal lain yang berbeda adalah tempat penelitian, Dede Suratman meneliti di sekolah dan penulis meneliti di SMP Negeri di Sewon Bantul, antara lain SMP Negeri 1 Sewon Bantul, SMP Negeri 2 Sewon Bantul, SMP Negeri 3 Sewon Bantul dan SMP Negeri 4 Sewon Bantul.
C. Kerangka Berpikir Penggunaan media pembelajaran power point adalah upaya yang perlu ditempuh dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran PKn, dimana perlu kita ketahui bahwa dengan penggunaan media pembelajaran power point maka akan berpengaruh terhadap daya tarik siswa terhadap pelajaran PKn dan tentunya juga mempengaruhi prestasi
siswa.
Media
pembelajaran power
point
merupakan
pembelajaran yang optimal karena bervariatif dalam menampilkan materi yang akan diajarkan. Hal ini akan mengurangi tingkat kebosanan dan kejenuhan siswa. Adapun kerangka berfikir yang akan digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
39
Daya tarik dan prestasi belajar PKn masih rendah.
Penggunaan power point pada saat KBM PKn berlangsung.
Hasil prestasi siswa pada
Daya tarik penggunaan media
mata
pembelajaran power point pada
pelajaran
PKn
mata pelajaran PKn meningkat.
meningkat.
D. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka, dalam penelitian ini diajukan hipotesis bahwa: 1. Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran power point terhadap daya tarik belajar siswa kelas VII pada pembelajaran PKn antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan media pembelajaran
power
point
dengan
kelas
yang
dalam
pembelajarannya tanpa menggunakan media pembelajaran power point. 2. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran power point terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VII antara kelas yang dalam pembelajarannya atau yang tidak dalam pembelajarannya menggunakan power point.