http://www.mb.ipb.ac.id/
BABI PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
SUdah berabad-abad lamanya kebun 'raya di dunia secara umum menjadi salah satu sarana pengembangan i1mu dan budaya yang penting. Sejak semula lembaga ini selalu bergerak dalam studi sumber daya tumbuhan. Dari sejarahnya bisa klta lihat bahwa peran yang telah dilakukan kebun raya adalah 1) eksplorasi tumbuhan di seluruh bagian dunia untuk dibudidayakan, 2) pengaklimatisasian dan pengintroduksian jenis-jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi untuk dibudidayakan, 3) pendidikan fakta-fakta kehidupan tumbuhan serta ilmu-i1mu terkait botani seperti kehutanan dan pertanian bagi pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum, 4) sarana rekreasi dan pariwisata i1miah, dan 5) kegiatan konservasi (Heywood,1989). "
Dengan demikian tiap-tiap kebun raya dapat memainkan peranan yang sangat penting pula dalam perkembangan dunia ekonomi dan bisnis. Hal ini terlihat pada kebun raya yang ada di daerah tropik, yang oleh para penjajah dulu dianggap sebagai suatu sarana penting dalam introduksi dan transfer tanaman ekonomi dari satu bagian dunia ke bag ian dunia yang lain. Kegiatan ini telah meletakkan dan adakaianya mengubah dasar-dasar pola pertanian yang hingga kini masih digunakan (Heywood,1989). Dewasa ini kebun raya dituntut untuk meningkatkan peran sebagai pusat konservasi, penelitian dan pembangunan. Nilai peran kebun raya dalam konservasi adalah sebagai pelengkap mata rantai berbagai aspek botani. Kebun raya memiliki kesempatan untuk menjembatani kepentingan-kepentingan tradisional biologi dasar seperti sistematika dengan kebutuhan-kebutuhan di bidang ilmu pertanian,
,
;
:
'
http://www.mb.ipb.ac.id/
kehutanan dan kedokteran. Hasil kegiatan eksplorasi yang dikonservasi
secara
hidup ex situ memegang peran penting dalam program keanekaragaman hayati untuk keperl uan penelitian dan pemanfaatannya. Kebun raya di Indonesia mempuriyaj" karakteristik yang berbeda dengan kebun raya yang ada di negara lain. Penataan koleksi kebun raya di Indonesia yang berbasis sistem klasifikasi tumbuhan sehingga berdasarkan satuan taksonomi merupakan pembeda nyata dengan kebun. raya yang ada di negara lain, bahkan negara yang sudah maju. Berbagai tipe ekosistem di Indonesia seperli dataran rendah,
dataran tinggi, gambut dan pantai telah digunakan sebagai bahan
perlimbangan untuk mendirikan kebun raya di berbagai kawasan. Oengan demikian pembangunan kebun raya di berbagai pulau, daerah, atau kawasan nantinya akan membuat Indonesia yang kaya dengan floranya juga kaya dengan tipe-tipe kebun '.
raya. Penataan tanaman koleksi yang memperhatikan perannya sebagai komoditi (seperli tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman obat, tanaman buah, , .
tanaman hias, tanaman perk.ayuan, tanaman upacara adat) yang dipadukan dengan penataan koleksi secara sistem klasifikasi tumbuhan, akan menjadikan kebun raya di Indonesia sangat berbeda dengan kebun raya yang ada di negara lain. Hal ini tentunya perlu ditunjang dengan pengelolaan data tanaman koleksi, rumah kaca, pembibitan, laboratorium, herbarium serla pengelolaan kawasan yang sangat tergantung pada sumber daya manusia yang tersedia. Oi bawah pengarahan L1PI (UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-L1PI,
2000),
Kebun
Raya
Indonesia
mempunyai
empat
fungsi
utama
yaitu
1)melaksanakan eksplorasi, koleksi, inventarisasi dan penelilian, 2)melakukan. konservasl
tumbuhan
tropika
terutama
tumbuhan
Indonesia,
3)membantu
menyediakan sarana pendidikan, dan 4)menjadi tujuan wisata ilmiah . Sampai saat
2
http://www.mb.ipb.ac.id/
ini jaringan Kebun Raya Indonesia terdiri dari empat kebun raya memang didatangi lebih dari dua juta pengunjung tiap tahunnya, 90% di antaranya adalah orang '.
Indonesia.
Berdasarkan reorganisasi tahun 1986 kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan Ketua Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia No.25/Kep/D.5/1987, Kebun Raya Bogor ditetapkan berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang IImu Pengetahuan Alam L1PI, dengan pembinaan harian dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BioJogi. UPT Balai Pengembangan Kebun RayaL1PI Bogor membawahi tiga kebun raya yaitu Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Cibodas, Cabang BaJai Pengembangan '. Kebun Raya Purwodadi dan Cabang . BaJai Pengembangan Kebun Raya "Eka Karya" Bali. Tingginya laju kepunahan jenis tumbuhan Indonesia dan pentingnya fungsi konservasi keanekaragaman hayati dalam gerakan internasional menimbulkan gagasan untuk mengubah status UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Bogor menjadi suatu pusat konservasi tumbuhan. Digagaskan pula agar eselon Pusat Konservasi Tumbuhan tersebut disamakan dengan Pusat Penelitan dan Biologi, yaitu eselon II (L1PI, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2001). Perubahan status, organisasi dan penekanan kegiatan ini menambah tugas dan fungsi yang diemban Kebun Raya Bogor.'·Lembaga ini dituntut untuk berusaha mengkonservasi koleksinya secara lebih terarah dengan cara mengembangkan tanaman-tanaman langka tertentu dan terancam punah untuk dikembalikan ke habitatnya atau ke tempat lain dan memperkenalkannya kepada masyarakat dibudidayakan.
3
I
I
http://www.mb.ipb.ac.id/
Kebun Raya Bogor merupakan tempat ideal untuk menumbuhkan rasa '.
penghargaan terhadap peran tanaman dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun fungsi utama suatu kebun raya adalah untuk kepentingan i1miah tetapi masyarakat luas lebih berminat menjadikan kebun raya sebagi tempat rekreasi, karena lebih dari 75% jumlah pengunjung datang untuk tujuan rekreasi. Sesuai dengan upaya pencerdasan bangsa KRB harus diperl~kukan lebih dari sekadar tempat wisata sehingga pengunjung diharapkan tidak hanya menikmati keindahannya. Oleh karena itu harus ada sasaran untuk mewujudkan pemahaman keanekaragaman tanaman koleksi, kegunaannya, kepedulian pengunjung tentang pentingnya upaya pelestarian dan pengembangan sumber daya tumbuhan s(;!rta kaitannya dengan budaya bangsa secara keseluruhan. Menghadapi perubahan ini Kebun Raya Bogor telah melakukanlangkahlangkah untuk mempersiapkan diri melakukan tugas dan fungsi baru. Antara lain telah dilakukan evaluasi kerja pada awal tahun 2001 untuk memperbaiki sistem , manajemen,
membuat perencanaan strategis,
menata kelompok penelitian,
menambah sarana dan prasarana, serta meningkatkan sumber daya manusia. Diharapkan dengan adanya perbaikan di segala bidang, KRB akan siap dan mampu menjalankan tugas dan fungsi yang baru secara maksimal. Ini sejalan dengan salah satu tujuan Kebijakan Strategis PembangunEIn Iptek Nasional (2000-2004) yang dikeluarkan KMNRT yang menekankan pada reposisi lembaga. Sebagai akibatnya diperlukan suatu rencana strategis lembaga. Perencanaan strategis ini adalah pedoman dalam menjalankan kegiatan visi dan misi lembaga sesuai dengan arahan L1PI dan kebijakan pemerintah. Perencanaan disusun
untuk periode 2001-2005 dan dilengkapi dengan sistem
evaluasi agar kegiatan dapat terawasi dan terlaksana dengan sebaik-baiknya.
4
http://www.mb.ipb.ac.id/
Perencanaan strategis (KMNRT, 19.99) adalah suatu proses yang memerlukan dukungan penuh dari pimpinan lembaga, serta keikutsertaan seluruh pegawai dari setiap tingkatan lembaga. Oalam penentuan misi, tujuan dan tolok ukur kinerja lembaga yang merupakan pilar-pilar perencanaan strategis, kebutuhan serta harapan pelanggan dan stakeholder lembaga serta para penyusun kebijakan pemerintah, perlu sungguh-sungguh diperhalikan. Oalam menyusun perencanaan strategis lembaga harus dapat menjawab empat pertanyaan yang sangat mendasar dalam menentukan arah perkembangannya yaitu : 1. Oi mana posisi lembaga pada saat ini 2. Ke mana lembaga akan menuju 3. Bagaimana lembaga mencapai tujuan 4. Bagaimana mengukur kemajuan lembaga.
1.2.
PERUMUSAN MAsALAH Menghadapi fokus penugasan baru dan tuntutan masyarakat luas serta
perkembangan ilmiah perkebunrayaan internasional, pengembangan Kebun Raya Bogor harus didasarkan pada perencanaan yang mengarahuntuk menjadikan '.
Kebun Raya Bogor sebagai pusat konservasi, penyedia sarana penelitian, pendidikan dan wisata i1miah. Untuk menjawab tantangan permasalahan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah ancangan visi dan misi Kebun Raya Bogor yang tepat untuk lima tahun ke depan ? 2. Bagaimana kondisi Iingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi Kebun Raya Bogor?
5
I
!
http://www.mb.ipb.ac.id/
,
3. Bagaimana sasaran dan program jangka panjang yang sebaiknya harus dirumuskan dalam rangka perencanaan strategis untuk menunjang kegiatan di Kebun Raya Bogor, termasuk kebutuhan fasilitas pendukung yang dibutuhkan?
1.3.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut: 1. Menghimpun pandangan masyarakat
untu~
merumuskan ancangan visi dan misi
dari Kebun Raya Bogor untuk lima tahun ke depan. 2. Mengidentifikasikan serta menganalisis Iingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi Kebun Raya Bogor. 3. Merumuskan dan merekomendasikan alternatif sasaran dan program jangka panjang dalam rimgka
perencanaan strategik untuk menunjang kegiatan di
Kebun Raya Bogor.
1.4.
MANFAAT PENELITIAN Penelitian diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi pihak Kebun Raya Bogor, sebagai bahan masukan dan informasi untuk menyempurnakan atau melengkapi rumusan pengembangan Kebun Raya Bogor dalam menentukan kebijakan
operasional yang bersifat strategis, serta
diharapkan dapat menjaga kontinuitas usaha dan meningkatkan pertumbuhan usaha lembaga untuk mencapai masa depan yang lebih baik. 2. Selain itu kegiatan penelitian ini berguna bagi penulis sebagai sarana latihan dan· pengembangan
wawasan
bagi
penulisan
manajemen khususnya manajemen strategi.
6
dalam
mengaplikasikan
teori
http://www.mb.ipb.ac.id/
3. Bagi pengembangan IPTEK sebagai data dasar (benchmark data) bagi penelitian selanjutnya dalam bidangnya.
1.5.
RUANG L1NGKUP DAN PENDEKATAN PENELITIAN Ruang Iingkup kegiatan penelitian difokuskan pada analisis kondisi eksternal
dan internal dari Kebun Raya Bogor untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,.yang mungkin dihadapinya. Dengan melakukan analisis eksternal dan internal dapat dilakukan penyusunan perencanaan strategik, kegiatan untuk jangka panjang yang sesuai dengan visi, misi, sasaran serta kebijakan lembaga. Responden yang dijadikan sumber informasi terdiri dari responden internal yaitu pihak manajemen dan staf peneliti dari Kebun Raya Bogor. Adapun respoden eksternai yang dijadikan sumber informasi adalah lembaga dan stakeholder atau pihak-pihak yang berkontribusi besar terhadap Kebun Raya Bogor seperti akademisi Perguruan Tinggi, Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia (L1PI), Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT), Badan 'Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dewan Riset Nasional (DRN), sella para pengunjung Kebun Raya Bogor.
7
,
I
,