P..,didil
Juga. sejalan dengan Jcod.rat manusia yang memiliJd potcnsi krcatif dan inova1if dalam berllagai bidan& kcbiduJl'lll. Babkan. dengan p<>tensi itu, manu;'ia sc:lalu
berusaha untuk menciptakan bal-bal yang lebib bail< daripada yang sudah ada. Kan:na iru pulo, pendldikan terus berk:cmbang sebingga konsc:p dan praksisnya
pun turut berubah. Salah satu pel'!lUIS31ahan pendidikan yang dlbadapi oleb bangsa lndo""'ia adalab rendahnya mutu pend.idii
khususnya pendidik.an dasar. Berbagai usaha telah dilakulcan. antara laln mclalui berbas;ti pelatiban dan peningklltan k<>mpetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarnna prasaraM pendidikan dan peningkatan mutu
manajemen sckolah. Namun. berbagai lndikator muru belu:m menu:njukkan penlngkatan yang berani dan mer.ta. 1erutama di daernh-daerah m.usih menunjukkan kondisi yang memprihatink:an (l.lepdiknas, 200 I).
Paling tidak terdapat dua fak1or yang memunculkan tuntutan masyarakat temadap pendidikan yang berltuali..,., Peruuna. tantangan globalisasi yang ditandal dengan pasar bebas dan persaingan anoarbangsa dalam berbagai lapangan
kehidupan. Setiap individu dan masyamlau suatu bangsa dituntut untuk mcmiliki kuallw dan keunggulan dalam lapangan ilmu pengelahuan dan teknologi. serta
sikap mental. nilai-nilai dan kepn'bedian ydng mendukung (Suryadj. 1998).
Kedua, pandangan ekooomis tcrlladap pendidikan telah bcrltembong luas di masyuakal Teruwna pandangan teori "Humtm (Apltar (John, Morphel dan
•
Alexander, 1984; Becker, G.S. 1998) yang memandang pendidikan sebagai investasi yang menjadikan orangtua, ttnJtama kalangan terpelajar sang.at selektif
dalam mcmilih sd
"ind~
jasa", sehingsa ""basal
CIIS/omer
mereka bcrllak untuk
mendapat loyanan yang bcrlcualiw (F.dward SalUs, 1993). Dalam koodisi
dcmikian, dl setiap damh dapat ditemukan sd
Di samping itu, bakikat pendidlkan mcnurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionaJ (Sisdiknas) adalah usaba sadar dan terencana uotuk mewuj udkan suasana bclajar dan proses
pembc~aran
agar
pesena didik secara aktif dapat mengembongkan potensl dirinya agar memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri. kcpribadian, keccrdaSan, akhlak mulia, sena kctenunpilan yang diperiukan dirinya, masyarakat, bong;sa dan negara. lmplika$i haJdkat pendidibn berdasada.n landasan kcms1i1usi i1u
berart~
1) pendidikan melibatkan interaksi so.ial budaya anw-a posen& didik dengan pcndidik untuk
beke~a
sama mencapai cujuan, 2) upaya dilakukan secara sadar
dan ben:ujuan merupakan acuan proses pcndidikan. 3) pcrlu suatu cara untuk
mcngdahui apakah tujuan sudah tcrwujud dalam diri peserta didik. 4) pendidikan diarahkan pada pengembangan sclumh dimensi kepribadian meliputi ranah kognitii afeldif dan psikon'lotor, 5) roisi pendidikan dapat ditjnjau dari aspc:k
mikro (interaksi pesena didik dengan pendidik) maupun aspek makna (dalam
2
kooteks efektivilas dan efosiensi), 6 ) pendldikan itu mcncakup jalur sekolab dan luar sekolab (kel.._ dan masyankat) bcrlangsung seurn..- hidup dengan makna
yang lebih luas daripada makna pembelajaru. dan 7) pendidikan di satu sisi mengandung kellmuan sedangkan d.i sisi lain mengandung uosur n:k.ayas:a dan teknologi perilalru. Hasil penelitian para pakar pendidikan (Heyneman Oxla~, 1983; Murphy, 1992; Rooald Brand, 1993; dan Jalal & MUSiafu, 2001) menyimpulkan bahwa. SUN merupakan faktor kuncl yang pating
....,.,tukan keberllasilan pendidikan
dilihat dari pn:stasi belajor pesena didik. Artinya, tinggi-rendahnya P"'Stasi belajar pese118 d idik tidak talepas dari peron suro dalam pembelajaran
Menyikapi hasil penelitian
i~
memang relevan dengan kon
kompetensi guru Indonesi-a yang pertu drtingkatkan. Karen& itu, reforma.c;i apapun yang d iiAkukan dalam pembenahan pendidikan tidak akan cfelctif tanpa suru
bcnnutu. PCIDbah8lU811 kurikulum, pen)'Cdian sarana dan prasarana. penerapan metnde. teknik, dan pendekatan pembelajaran yang terbanJ sekalipun, bahkan mcmberikan bantuan dana kepada sekolah, jika tanpa guru bermutu, maka ~ua
upaya yang dilakukan kurang berhasil rnencapai outpul yang memua.~. Cukup banyak penclitian yang mengungkapkan tentang kineoja guru dahun pembelajaran. Data kualilas oolp
rendahnya kinerja dalatn menyelenggarakan pembelajarcm. Misalnya,. hasH survey PERC (2001 ) menyalakan bahwa mutu pendidiltan Indonesia berada pada urotan
ll dari 12 nega.ra di Asia. TIMSS (2001) j uga mda))Qrbn
~hwa
rata-rata
matematika SLTP (SMP) bentda d i urutan 34 dari 38 dan sains berada di urutan
32 dati 38 ncgam. Rendabnya mutu pcndidikan SO dan SMP juga dilaporiam 0
EFA (2000) dr NEM (UN).
•
Rendabnya outp<Jt daJam pcn)"'lenggarnan pcndidikan dati basil penelitian tersebut diduga kan:na rendahnya kinerja guru dalam hal penguasaan subject dan
171(1/1tr
kctcn~mpilan
mcngajar. Antara lain. UNESCO (2002) melapcri
bahwa tingk>l penguasan bahan ajM dan keterompllan mcnggunakan metnde pembelajaran yang inovatif masih kurang, dan umumnya masih mtnggunakan metod<: CCBmab. Kcmudian. basil uji COO. tes kompetensi juga mcmbuktik.., bahwa rata..raJa skor unruk semua mata pel.ajar.m di bawah .SO% untuk guru
Bahasa lndon<Sia,!PS 54%, dan lPA 40%(Depdiknas, Dinendik, 2001). Guru dalam pro<eS pcmbelajaran mempunyai fungsi multi per>n yakni ~i
pengaj ar, pendidik. dan pelarih. Secata otomatis juga mempunyai
tanggung jawab yang sangat besat untuk meocapai kcmajuan peodidikan sekaligus untuk mcningkatbn kualitas SDM bangsa. Harus dialrui bahwa kcmajuan pendidilc4n sebagian besar bergantung kcpada kewcnangan dan kemaroJl'lan IIW"· Syukurlab. para wal
Guru dan Dosen. Dcngan demik.ian. profcsi guru abo setara dengan profcsi lain yang berkchanggaan. Scmentara itu, Kepmendikbud !RI nomor 0296/U/1996 mengungkapkan bahwa petan kepala sekolah adalah sebagai Edub tor, Manajer, Administrator,
Supervisor. Leader, lnovator, dan M()llivalor (EMASL-L\1). Dengan demittian. keberhasilan sekolab juga berg_antung kepada kepemimpinao dan kemampuan manajeriaJ kepala sekolah untuk mempc:ngaruhi. membiml:>ing. menggerakkan.
clan memotivasi individt>-individu y.ng t
• •
ruj- pendidibn y.na teloh di1Cillpbn..
Kallini Kartono daJam Anwor (2003: 67) bahwa fungsi kepemimpiniSI
kcpala sckolah adalah memandu, menw11un. mcmbimbing, membcri atau membonaun motiYliSi kerja. men&emudikao organisasi, menjalin jarlngM komunilwl )'1111 lebih bait sdlingp akan mom"" mc:mbowa pont pcl1&iklllny. t q>Odo Nj- y.ng telah dirmc:anokan. otdl l:an:na itu. keberilasilan lcepala sckolah clolam IIICIIjalaobn "'C'SDY. dojlot dilihat melalui k--pnanny. clolam mempeupn~hi
mcnciptl\l<&n iklim bcl'!ior menCI\iar.
clan menpjllc scm
mendorona guru. pcp.wai. dan pescna dldik u.ntuk menjalankan tups mtsina· moslnS dcngM sebaik-bailmya. O.lam upaya pencipllWI iklim kondusif icu. Robert C.
9os daJam Anwar
(2003: 71) 1Jla!F111ukalw> empac kcmompuan yang barus dimiliki okh tepala sckolah yaitu:
1. kemampuan
mcnppniSisibn
dan
membantu
star
dalam
mc:rwnuskan perl>ait... pembc~aran di sd
••BaO'"
diri sendiri dan guru-guru dan ,..r"'kolah lainnya, 3. kemampuan unruk mc:mblna dan memupuJc ketja sama dalam mc:ogajuk.an dan melaksanakan propm...prognun supervis,,
4. kcmarnpuan unruk mendoron,e dan n_tgubtanbing guru-guru serta staf >dcolah lainnya apr mcmca dcn&Jft peouh lterelaiSI clan jawab bapartisipasl seearo llccif pada SoOtiap usaha-
._g
penoalan..pcl'$0tll.an yang bcrsifJ.t 1eknis dan nontcknis. Penanganan yang btrsira1 teknis cenderung
diupnyakan
uniUk
mempennudah.
memcllhara
lUau
memperboiki sepia pm;oalan pembclajaran yang dihadapi sehingga lujunn
• ..
.,...,.,....... dOfiOI
la<:apOi
Seclaosbn -
pmoolan y>nJ be<si(OC
nonldmls cenderung dilakubn sdJa&al upoyo penyelesaiall nwaJah yanc bertwbunpn denpn konflil:-l
kepala sekolah
scsunguhnyo memiliki
penn pcnling dalam
menum!Wn oktivitas sekolah dalam meneapoi tujuan. Kq>emimpinan kepala sekoloh mcnop&kan kllnci kebetbasilan bemopl keplan setolab. 0o1am ..,1.......... tunasi di ow.