Bab4 Pengkondisian Intrumental
Pengkondisian instrumenal (instrumental condition0g) adalah suatu proses belajar yang meliputi manipulasi akib~~af c!ar:fsuatu resE-0ndengan tujmin uiffi1Kmenalld
yekt~rhadap TIE8kl!.,nAa_nnya berd-asarl<~ndu~uQg!lQ.£lari reinforcement (penguatan). Pengkondisian in: strumental sering pula disebut pengkondisian ~kinerian (SkinneI..ianconditioning), karena sebagai pengakuan kQI1tribusL~.f. Skinner yang telah mencurahkan karirnya untuk - -mempelajari ie.!lisbelajar.terse.buL. _ A. LA TAR BELAKANG PENGKONDISIANINSTRUMENTAL Pada akhir tahun 1800 dan permulaan tahun 1900, Edward Thorndik~ seorang ahli biologi Amerika, melakukan serangkaian uji coba terhadap hewan-hewan yang dimasukkan ke dalamk?takpuzzle (kotakteka-t~ki)~engan harapanhewan-hewantersebu_tda~tmene~kan jalan keluar dari kotak ter.sebut.dan JJl~I11P~roleh makanan yang berada di luar kotak. Thorndike menyebut usaha awal hewan-hewan untuk menem~k;n Jalan keIii"ardan mendapatkan makanan dengan sebutanperilaku "tria(and error". Thorndike memperhatikan bahwa usaha hewan-hewan untuk menemukan jalan kelu~ secara benar akan cendel1lng untuk diulang, dan sebaliknya yang salah cenderung tidakaka.!.1 gilaktiI<,!f1 fagi.Nieskipun saat itu Thorndike belum menggunakan terminologi "pengkondisian instrumental", tetapi Thorndike sudah melihat bahwa hewan-hewan percobaannya telah melakukan belajar asosiasi antara usaha yang benar untuk menemukan jalan keluar dengan mendapatkan makanan. B.
KARAKTERISTIK PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL
(\ Penguatan Pengkondisian instrumental dapat terjadi apabila terdapat penguatan (reinfQrce~k mendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan. 27 - - -
Penguatan positif. Situasi penguatan positif muncul apabila keberadaan'stimulus khusus dapairneningkatkan atau memelihara kekuatan suatu respon. Penguatan positif sering disebut ganjaran (rewards). Pen~u!!tan ~egatif. Situasi penguatan negatif muncul apabila ketidakbera daan atau penghilangan stimulus khusus (sering berupa stimulus aversi atau stimulus yang tidak menyenangkan subyek) dapat membantu untuk meningkat kan atau memelihara kekuatan suatu respon. Dan beberapa psikolog melihat paralelisme antar penguatan positif dan negatif adalah penguatan positif cenderung .mengarah perolehan ganjaran, dan penguatan negatif cenderung mengarah perolehan pertolongan bagi subyek.
-
Kontingensi Pengkondisian instrumental mensyaratkan bahwa suatu organisma harus melakukan respon yang benar sebelum diberikan penguatan (reinforcement). Ketergantungan org~nisma EaJLa penguatan saat melakukan respon disebut hubungan kontingensi. \:7
Mengukur Kekuatan Respon
.
Pada umumnya yang digunakan untuk mengukur kekuatan respon pada pengkondisian instrumental adalah: probabilitas respon yaitu jumlah respon per satuan w~ktu,.latensi resl2Q.n . yaitu waktu yang digunakan untuk memulai melakukan re&pon, dan total waktu respon yaitu berapa lama waktu yang digunakan untuk melen.gkapi respon.
pengatur makanan
piring makanan Gambar 6 Misal 1: gambar di atas menggambarkan sebuah kotak untuk penelitian pengkondisian instrumental atau lebih terkenal dengan nama kotak Skinner. Ruangan kotak digambarkan diisi sepasang merpati yang diberi makanan, dan kemudian dilatih untuk mematuk cakram agar mendapatkan makanan tersebut. Kekuatan respon mematuk cakram dapat diukur dengan melihat pencatat kumulatif respon patukan merpati persatuan waktu seperti gambar berikut:
28
Grafik setelah "n" respon seterusnya
Waktu Gambar 7
c)rugas-tugas
Diskriminatif
Tu_g~-tugasd~krimi!!.a!ifadalahtuKas-tu.¥asy-ang men~aratkan orga~isma~~~k~n @!.han antar~ d~a atau; lebib stiQ1ulus~ar !!1en~!"~leh respon khusus, k~ena ~espon-respo!!.yang dipelaj aridalamp-engkondi~.illnjn~trul!le~~~eluarkan (emittted) dengan sukarela oleh subyek. Sedangkan pada pengkondisian klasikal, respon-respon diperoleh (elicited) dengan ti~ak sul\a_~ladari ~u_byek.Mau pada pengkondlSlanidasikal, sul5yekmerespon dengan terpaksa karena adanya stimulus yang mengenai dirinya. &)Identifikasi
Stimulus
Pad a pengkondisian klasikal adalah adanya identifikasi h~bungaI.! a!:lta.r:..a e_~- Des atau es ~R. Tetapi pada pengkondisian instumentillidak terlihatjelas adanya identifikasi.stimulus seperti _pada _pengkondisian klasika]. ,Pada pengIcondisian k.J<1IJ~k:d:l yang terutama adalah adanya identif~kasi hubungan antara respon dan penguatan. 11\\~~1-
D. SHAPING Dalam pengkondisian instrumental, terdapat penilaian bahwa respon instrumental organisma hanya berupa t~d_e!I.Qu~ara sukarela saja. Tetapi sebenamya pengkondisian instrumental dapat digunakan untuk pembentukan (shaping) respon instrumental organisma d~an tujuanillau tu!iliiliIDt~rtentukepacfaorganisma tersebut. Dan paoautiiumnya1urifutan teI~ebutberupa ketepatan orgaI.!ismamembuat respon seperti yang diharapka..!l.penelitiatau pelatih misalnya. Mis~: Pi dalam pusat pelatihan binatang, d'ibutuhkan prinsip-prinsip --29 --
pembentukan (shaping). Prinsip-prinsip pembentukan tersebut diterapkan kepada pelatih dan binatang yang dilatih. Pelatih belajar bagaimana dan kapan memberikan perintah dan penguatan kepada binatang, sedangkan binatang belajar perilaku yang diharapkan oleh pelatihnya. Terdapat dua macam shaping yaitu external shaping d~n)nternal shaping (Walker, 1973):
------
~ External
shaping External shaping adalah pembentukan resEon dengan car~ mengontrqllinK,.kungandimana o£ganjsmaberada.Misal:jikakita menghendakimerpatimematukmangkukuntuk memperoleh makanan, maka ruangan tempat merpati berada diatur sedemikian rupa sehingga respon tersebut kemungkinan besar dilakukan. Jika ruangannya terlalu besar, maka kemungkinan besar merpati akan menggunakan lebih banyak waktu untuk menjelajah dari pada kalau ruangan tersebut adalah kecil. Jika ruangan tersebut rumit, merpati akan lebih banyak menggunakan waktu untuk menyelidik dari pada bila ruangan tersebut adalah sederhana. Oleh karena itu, menempatkan merpati pada ruangan yang kecil dan sederhana akan memungkinkan respon mematuk mangkuk tempat makanan lebih cepat terjadi dari ada-jika menempatkannya pada ruangan yang besar dan rumit.
'/ Internal shaping Internal shaping adalah pembentukan respon dimana kontrol atau tekapan yang konstan terhadap J:espontersebut datangnya dari dalam organisma, dan bukan dari lingkungan dim.a~a organisma berada. E.
PENJADWALAN PENGUATAN
Penjadwalan penguatan (schedules of reinforcement) dapat berupa:fixed - - (tetap), variable -
(berubah-ubaIU._ratio schedules (penguatan yang diberikan berdasarkanjumlah respon yang dibuat), dan intervalschedules (penguatanyang diberikan untuk respon yang tepat pada akhir a~sejumlah .waktu tertentu). Kombinasi dari keempat syarat penjadwalan penguatan tersebut, menghasilkan nama-nama penjadwalan dasar dari penguatan sebagai berikut: Fixed-Ratio (FR) Fixed-ratio (rasio tetap) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabila subyek telah membuat sejumlah respon yang telah ditetapkan. Variable-Ratio (VR) Variable-Ratio (rasio berubah) adalah penguatan diperikan kepada subyek apabila su~yek telah-m6mbuatr.espon dalall1jl1gtlah yang_berubah-ubah atau b_erv~!ia§id'!ri .trial ke trial. Prestasi subyek yang mengikuti variable-ratio schedule cenderung lebih tinggi kecepatannya dari ~ pada prestasi yang --- dperoleh subyek denganfixed~ratio schedule - yang sebanding.
30
Fixed-Interval (FI) Fixed-Interval (interval tetap) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabila subyek telah membuat respon yang tepat pada pada akhir atau sejumlah waktu tertentu yang telah ditetapkan. Variable-Interval (VI) Variable-Interval (interval berubah) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabila subyek telah membuat respon yang tepat padajumlah waktu tertentu yang berubah-ubah atau bervariasi dari trial ke trial. Misal: seekor tikus dalam suatu kotak pengkondisian instrumental, dengan diberi penguatan berupa potongan ikan berdasarkan penjadwalan penguatan sebagai berikut: a. FR: tikus harus membuat 10 respon instrumental untuk mendapatkan penguat an. b. VR: tikus mendapatkan penguatan "rata-rata" sekali sesudah lima respon dila kukannya. c. FI: tikus mendapatkan penguatan setelah membuat respon benar dalam inter val tetap 30 detik. d. VI: tikus mendapatkan penguatan setelah membuat respon benar dalam inter val berubah-ubahlbervariasi: 15,27,45,30,33, 10,30 dan 50 detik. Interval waktu tersebut memiliki rata-rata 30 detik. Efek Penguatan Sebagian Pada pengkondisian instrumental, respon yang diberi penguatan sebagian (partial reinforcement) memiliki efek lebih tahan terhadap pemadaman (extinction) dibandingkan dengan respon yang diberi penguatan terus-menerus (continous reinforcement). Efek penguatan sebagian disingkat PRE (partial reinforcement effect) F.
PEMADAMAN DAN PEMULIHAN SPONTAN
Pada pengkondisian instrumental, pengehentian pemberian penguatan terhadap subyek yang membuat respon akan menyebabkan pemadaman..(extinction)-respen. Tetapi subyek masih dapat diharapkan untuk membuat respon dengan kekuatan respon seperti respon aslinya sebelum proses pengkondisian. Pemulihan respon secara spontan tersebut dapat terjadi pada subyek, bahkan tanpa penambahan penguatan.
G. GENERALISASI DAN DISKRIMINASI Dalam tugas-tugas diskriminatif pada pengkondisian instrumental, subyek dicoba untuk mempertimbangkan apakah ia membuat respon atau tidak. Bila subyek membuat respon, maka subyek melakukan generalisasi stimulus. Jika subyek tidak membuat respon maka ia membuat diskriminasi stimulus.
31 --
---
--
H. PERTIMBANGANLAIN DALAMPENGKONDISIANINSTRUMENTAL Para peniliti telah memperhatikan mengenai hal-hal lain yang berhubungan dengan pengkondisian instrumental, yaitu: Perilaku Takhyul Dalam kondisi tertentu, penguatan akan mengikuti respon khusus, walaupun secara nyata tidak nampak hubungan kesatuan antara penguatan dan respon khusus tersebut. Penguatan tanpa kesatuan (noncontingent reinforcement) tersebut dapat membentuk perilaku takhyul (superstitious behavior). Dalam kondisi tertentu tersebut, organisma percaya bahwa respon khususnya adalah penting untuk mendapatkan noncontingent reinforcement. Meskipun hubungan tersebut,nyata tidakada.Misal: saatmenangkapikandi laut, Clarencemengarahkan kapalnya kejalur khusus. Clarenceberhasil menangkap ikan luar biasa banyaknya. Ia sangat puas. Clarence menghubungkan jalur kapalnya dengan keberhasilannya menangkap ikan. Didasarkan kepercayaan tersebut, Clarence selalu menangkap ikan pada jalur khusus tersebut. Padahal sebenamya jalur kapal tidak memiliki efek pada penangkapan ikan, keyakinan Clarence menghasilkan perilaku takhyul. Belajar Dari Kondisi Tidak Berdaya Jika organisma diperhadapkan dengan stimulus aversi (stimulus yang tidak menyenangkan), dan ia tidak dapat menghindar dari stimulus tersebut, maka pada waktu yang akan datang organisma akan mengontrol stimulus aversi tersebut agar tidak mengenai dirinya lagi. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa organisma telah belajar dari kondisi tidak berdaya. Misal: seseorang harus membayar pajak cukup banyak. Maka pada waktu yang akan datang, ia akan mengontrol dengan ketat agar ia tidak membayar pajak cukup banyak. Biofeedback Organisma diperhadapkan pada alat monitoring yang menunjukkan status reaksi bagian dalam tubuhnya. Organisma akan menterjemahkan dan memahami informasi yang diperoleh dari alat monitoring tersebut. Kemudian organisma berusaha memberi umpan balik berupa mengontrol reaksi bagian dalam tubuhnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Penguatan akan diperoleh organisma yaitu saat ia melihat perubahan reaksi bagian dalam tubuhnya sesuai yang dikehendakinya, melalui informasi dari alat monitoring. Prosedur tersebut di atas disebut biofeedback. Misal: seseorang sakit kepala. Ia memperhatikan aliran darah dan tegangan ototnya. Kemudian secara praktis ia berusaha memberi umpan balik berupa mengendorkan ototnya dan berusaha tenang. Sakit kepalanya mulai berkurang.
32