1
BAB XI PERANCANGAN SIM SECARA UMUM
Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum/global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan, dan berfungsi
persiapan
untuk
tahap
perancangan
sistem
secara
terinci.
Perancangan sistem secara umum akan mengidentifikasikan komponen komponen SIM dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan pemakai. Komponen SIM yang dirancang dalam perancangan sistem secara umum meliputi: ⇒ Perancangan model ⇒ Perancangan output ⇒ Perancangan input ⇒ Perancangan basis data ⇒ Perancangan teknologi ⇒ Perancangan pengendalian (meliputi pengendalian internal & fisik)
11.1. Perancangan Model SIM Secara Umum
Perancangan model SIM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: ⇒ Pembuatan model logik (logical model) ⇒ Model fisik sistem (physical model)
Model logik digunakan untuk menjelaskan secara logik kepada pemakai tentang bagimana fungsi - fungsi dalam SIM akan bekerja. Model logik dapat ditunjukkan dengan menggunakan Diagram Arus Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD). DAD berfungsi untuk menggambarkan subsistem dan aliran data dalam sistem. Sedangkan arus data dalam DAD dapat dijelaskan menggunakan kamus data (Data Dictionary/DD).
Model fisik digunakan untuk menjelaskan kepada pemakai tentang bagaimana sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem (systems flowchart)
2
merupakan alat yang tepat untuk menunjukkan model fisik sistem karena dapat menunjukkan simbol fisik yang digunakan, seperti terminal, media penyimpan, laporan, dan sebagainya. Bagan alir sistem merupakan alat berbentuk grafis yang digunakan untuk menggambarkan aliran pemrosesan dalam SIM berbasis komputer. Pembuatan metoda dan prosedur dalam perancangan model secara umum akan menggambarkan urutan kegiatan proses pengolahan yang dilakukan untuk menghasilkan keluaran berdasarkan data masukkan yang ada. Seringkali bagan alir sistem digabungkan dengan bagan alir formulir (form flowchart) dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara SIM dan sistem lainnya di perusahaan.
11.2. Perancangan Output Secara Umum
Jenis output sistem dapat berupa tampilan di layar monitor (softcopy) atau cetakan pada media keras (hardcopy), seperti kertas dan mikrofilm. Perancangan output sistem adalah berupa penentuan kebutuhan output sistem yang baru dan penentuan parameter output. Kebutuhan output sistem baru dapat diketahui dari DAD, yaitu arus data dari suatu proses ke satuan luar atau dari suatu proses ke proses lain. Output sistem berupa laporan - laporan, dapat digunakan untuk menentukan bentuk/format dan tata letak laporan tersebut.
Output sistem dibedakan menjadi dua, yaitu output intern (internal output) dan output ektern (eksternal output). Output intern merupakan output yang digunakan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam organisasi untuk diarsip atau dimusnahkan jika tidak digunakan lagi. Output intern dapat berupa laporan terinci, laporan ringkasan dll. Sedangkan output ekstern akan didistribusikan ke pihak luar organisasi yang membutuhkannya. Output ekstern dapat berupa faktur, check, tanda terima pembayaran, dan lain - lain.
Bentuk/format output dapat berupa keterangan (narative), tabel, atau grafik. Umumnya yang paling banyak digunakan adalah output berbentuk tabel, namun dengan kemampuan teknologi komputer saat ini, maka banyak yang ditampilkan berupa grafik.
3
Perancangan output secara umum dapat dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut ini: 1. Menentukan kebutuhan output sistem baru Output yang diperancangan dapat ditentukan dari DAD sistem baru. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar atau dari proses ke proses yang lainnya 2. Menentukan parameter output Parameter output meliputi tipe output (intern atau ekstern), format output (keterangan, tabel. atau grafik), media yang digunakan (hardcopy dan softcopy), alat output yang digunakan, jumlah tembusan, distribusi, dan periode output.
11.3. Perancangan Input Secara Umum
Tahapan dalam perancangan input adalah sebagai berikut: 1. Perancangan dokumen dasar Dokumen dasar merupakan formulir yang memuat data - data yang akan dimasukkan sebagai masukkan ke dalam sistem. 2. Perancangan kode Penggunaan kode berhubungan dengan prosedur klasifikasi data sehingga dapat menyerderhanakan kegiatan operasional sistem. Kode yang relatif pendek dapat digunakan untuk banyak informasi mengenai suatu entitas.
Alat input dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: ⇒ Alat input langsung (online input device), merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU, seperti keyboard, mouse, touch screen, dan lain lain. ⇒ Alat input tidak langsung (offline input device), merupakan alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan CPU, seperti KTC (Key - To - Card), KTT (Key - To - Tape), dan KTD (Key - To - Disk).
4
11.3.1. Proses Input
Proses input dapat melibatkan beberapa tahapan, tergantung dari alat input yang digunakan. Proses input dapat terdiri atas 2 atau 3 tahapan utama, yaitu: 1. Penangkapan data (data capture) 2. Penyiapan data (data preparation) 3. Pemasukan data (data entry)
Penangkapan data merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi.
Penyiapan data, merupakan proses mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form), misal magnetic disk (floppy disk, harddisk).
Pemasukan data, merupakan proses membaca atau memasukkan data ke dalam komputer.
11.3.2. Tipe Input
Tipe input dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Input intern (internal input), merupakan input yang berasal dari dalam organisasi, seperti faktur penjualan, order penjualan, dan lain - lain. Biasanya dokumen
dasar
yang
diperancangan
adalah
dokumen
dasar untuk
penangkapan data input internal. 2. Input ekstern (external input), merupakan input yang berasal dari luar organisasi, seperti faktur pembelian, kuitansi pembayaran dari luar organisasi, dan lain - lain.
5
11.3.3. Langkah Perancangan Input Secara Umum
Langkah yang dapat ditempuh untuk perancangan input adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kebutuhan input sistem berdasarkan DAD sistem baru yang ditunjukkan oleh arus data dari kesatuan luar ke suatu proses dan bentuk tampilan input di alat input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data. 2. Menentukan parameter input yang meliputi bentuk input, dokumen dasar, dan bentuk isian (dialog layar terminal), sumber input, jumlah tembusan, distribusi, alat input yang digunakan, volume input, serta periode input.
11.4. Perancangan Basis Data Secara Umum
Dilakukan dengan menentukan kebutuhan file - file dalam basis data berdasasarkan DAD sistem baru yang telah dibuat dan kemudian menentukan parameter file dalam basis data. Setelah kebutuhan - kebutuhan file - file tersebut diketahui maka dilakukan pendefinisian struktur file basis data tersebut. Struktur file basis data tergantung dari data yang masuk atau hasil keluaran sistem. Dari analisis arus data yang masuk dan hasil keluaran, maka suatu file dapat didefinisikan strukturnya. Dan selanjutnya perlu dikaji kerelasian antar file dalam basis data. Hubungan antar file dalam basis data dikendalikan oleh suatu kunci penghubung (foreign key).
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan basis data adalah: 1. Minimalisasi kerangkapan data (data redundancy) 2. Dihindari terjadinya inkonsistensi data (inconsistency data) 3. Data - data dalam basis data harus dapat digunakan secara bersama - sama (shareability) 4. Standarisasi data untuk menyeimbangkan perbedaan kebutuhan data para pemakai 5. Pembatasan kewenangan (privacy) dan keamanan data (data security)
6
6. Menjamin integritas data (data integrity) 7. Menghindari terjadinya data terisolasi (data isolation) 8. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan pada program (program oriented) 9. Data dapat digunakan oleh pemakai - pemakai yang berbeda atau beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data 10. Data dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya 11. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem - sistem baru secara mudah 12. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda - beda 13. Independensi data (data independency), baik secara logik maupun secara fisik 14. Dihindari terjadinya penyimpangan (anomaly) dalam basis data
11.4.1. Teknik Perancangan Basis Data
Perancangan
basis
data
dapat
dilakukan
menggunakan
teknik
Entity
Relationship atau teknik normalisasi (dalam model basis data relasional). Teknik Entity Relationship merupakan salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan pada obyek. Teknik Entity Relationship merupakan suatu cara untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang hubungan antar data dalam basis data secara logik dengan persepsi bahwa "real world" terdiri dari obyek - obyek dasar yang saling berhubungan dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk simbol - simbol grafis.
Perancangan dengan teknik Entity Relationship akan menghasilkan sebuah diagram yang disebut ER_Diagram/Entity Relationship Diagram. ER_Diagram berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Sedangkan teknik normalisasi diterapkan dalam perancangan basis data dalam model basis data relasional.
7
11.4.2. Tipe File Basis Data
Basis data dibentuk dari kumpulan file yang dikategorikan dalam beberapa tipe, yaitu: 1. File induk (master file) File induk merupakan file yang tetap ada selama SIM digunakan. Terdapat dua tipe file induk, yaitu: ⇒ File induk acuan (reference master file) Merupakan file induk yang recordnya relatif statis/jarang berubah nilainya, seperti file daftar gaji pokok, file daftar mata kuliah, dan lain - lain ⇒ File induk dinamik (dynamic master file) Merupakan file induk yang nilai - nilai dari recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari suatu transaksi, seperti file induk persediaan, file induk langganan, dan lain - lain 2. File transaksi (transaction file) Sering disebut file input, yaitu digunakan untuk merekam data hasil suatu transaksi 3. File laporan (report file) Sering disebut dengan nama file output, yaitu berisi informasi yang akan ditampilkan dan dibuat untuk mempersiapkan pembuatan suatu laporan 4. File sejarah (history file) Disebut juga file arsip (archieval file), yaitu file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang 5. File pelindung (backup file) Merupakan salinan dari file - file yang masih aktif dalam basis data pada suatu saat tertentu yang berfungsi sebagai cadangan atau pelindung jika basis data aktif rusak atau hilang 6. File kerja (working file) Disebut juga file sementara (temporary file) atau scratch file, file ini dibuat karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai
8
11.4.3. Metoda Akses File
Akses file (file acces) adalah suatu metoda yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record - record dari suatu file. Secara umum metoda akses file dapat terdiri dari dua macam, yaitu: 1. Metoda akses serial (sequential acces method), dimana proses pembacaan atau penulisan suatu record dalam file dilakukan dengan membaca terlebih dahulu mulai record pertama secara berurutan sampai dengan record yang diinginkan. Contoh piranti yang termasuk dalam akses serial adalah pita magnetik (magnetic tape). Ciri piranti akses serial adalah: ⇒ Proses pembacaan record harus berurutan ⇒ Tidak ada metoda pengalamatan record ⇒ Record disimpan dalam blok - blok data ⇒ Proses penulisan record hanya bisa dilakukan sekali saja ⇒ Kecepatan akses data sangat tergantung pada: •
Kerapatan pita (char/inchi)
•
Kecepatan pita (inchi/detik)
•
Lebar celah/gap antar blok data (inchi)
2. Metoda akses langsung (direct acces method) , dimana proses pembacaan atau penulisan suatu record dalam file dilakukan secara langsung pada posisinya dalam file tidak harus berurutan. Contoh piranti akses langsung adalah floppy disk dan hard disk. Ciri piranti akses langsung adalah: ⇒ Proses pembacaan record tidak harus berurutan ⇒ Memiliki metoda pengalamatan record ⇒ Record disimpan dalam karakter atau blok data ⇒ Proses penulisan record hanya bisa dilakukan beberapa kali
Pemilihan metoda akses atau piranti penyimpanan harus mempertimbangkan hal penting sebagai berikut: ⇒ Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data ⇒ Efisiensi akses/kecepatan akses terhadap data ⇒ Efisiensi piranti penyimpanan data
9
11.4.4. Organisasi File Basis Data
Tujuan utama organisasi file basis data adalah: 1. Untuk menyediakan sarana pencarian record bagi pengolahan, seleksi, atau penyaringan 2. Memudahkan penciptaan dan pemeliharaan data
Secara umum organisasi file basis data dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Sequential 2. Indexed Sequential 3. Direct 4. Indexed Random 5. Inverted 6. Hashing
11.4.5. Langkah Perancangan Basis Data Secara Umum
Langkah yang dilakukan untuk perancangan basis data adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kebutuhan file basis data untuk sistem baru File yang dibutuhkan ditunjukkan dalam DAD, yaitu pada simbol data store. Field - field yang diperlukan dapat dilihat dari struktur data pada kamus data yang menjelaskan arus data yang mengarah ke data store. 2. Menentukan parameter file basis data Parameter basis data meliputi tipe file, nama field, tipe field, dan panjang field yang diperlukan pada setiap file, serta kunci relasi. 3. Normalisasi file basis data 4. Optimalisasi file basis data
11.5. Perancangan Teknologi SIM Secara Umum
10
Secara umum, teknologi SIM adalah teknologi komputer yang dikelompokkan menjadi tiga klasifikasi, yaitu: ⇒ Perangkat keras ⇒ Perangkat lunak ⇒ Teknologi komunikasi data
11.5.1. Teknologi Perangkat Keras
Teknologi perangkat keras untuk SIM adalah teknologi komputer. Secara umum, sistem komputer mempunyai komponen perangkat keras yang terdiri atas: 1. Perangkat keras masukan, terdiri atas: ⇒ alat input langsung ⇒ alat input tidak langsung Contoh perangkat keras masukan adalah: keyboard, teleprinter terminal, financial transaction terminal, Point of Sale (POS), Visual Display Terminal (VDT), pointing device, mouse, touch screen, ligth pen, digitizer graphics tablet, scanner, Magnetic Ink Character Recognition (MICR) Reader untuk transaksi cek, Optical Data Reader untuk membaca dokumen tulisan tangan, censor, voice recognizer atau speech recognizer, dan lain - lain 2. Perangkat keras keluaran, terdiri atas: ⇒ hard copy device ⇒ softcopy device ⇒ drive device Contoh perangkat keras keluaran hard copy device adalah: printer, plotter, Computer Output of Microfilm (COM) Contoh alat keluaran softcopy device adalah: video display, flat panel display, plasma display, Electro Luminescent (EL) display, Speaker Contoh alat keluaran drive device adalah: disk drive, CD drive, dan lainnya 3. Perangkat keras unit pengolah/(Central Processing Unit/CPU), terdiri atas: ⇒ Aritmetic and Logic Unit/ALU ⇒ control unit
11
⇒ main memory (RAM & ROM) 4. Perangkat keras simpanan luar, bisa terdiri atas: Direct Acces Storage Device/DASD/piranti akses langsung, Sequential Acces Storage Device (SASD)/piranti akses serial, Magnetic disk, Optical disk, dan lain - lain Gambar 11.1 menunjukkan komponen perangkat keras teknologi komputer yang dapat digunakan dalam SIM.
Unit Penyimpan Sekunder
Unit Penyimpan Data
Unit Masukan
Unit Pengolah - Main Memory - ALU - Control Unit
Unit Keluaran
Gambar 11.1: Komponen Perangkat Keras Teknologi SIM
Perkembangan
perangkat
keras
sistem
komputer
adalah
mengikuti
perkembangan alat hitung yang digunakan oleh manusia, yaitu: 1. Alat manual: tulang (300.000 SM); petroglyphs (300.000 - 14.000 SM); lempengan tanah liat (9.000 SM); tablet tanah liat (5.000 SM & 3500 SM); tablet tanah liat & papyrus (2600 Sm); abacus (2500); batu terstruktur (1900 SM); tali bersimpul/quipus (1200 SM); lempengan kayu & kulit binatang (400 SM); kertas (1150); abacus (1200); alat cetak (1455); Napier’s bones (1614); Oughtred’s slide rule (1621). 2. Alat mekanik: mesin hitung I (1623); mesin hitung otomatis I (1642); mesin pengali I (1666); mesin hitung Leibnitz’s (1673); mesin logika I (1777); mesin kartu plong I (1804); mesin hitung komersial sukses I (1820); Babbage’s difference engine (1822); Babbage’s analytical engine (1833); mesin penghitung dengan keyboard I (1850); aljabar boolean I (1854); the adder (1868); mesin aljabar boolean I (1869); the Baldwin (1872); Odhner’s adding machine (1874); mesin kas I (1879); mesin hitung dengan alat cetak 1(1884); Macaroni box (1885); the first comptometer (1887); mesin hitung saintifik I (1893); Monroe calculator (1911).
12
3. Alat mekanik elektronik: mesin tabulasi kartu plong mekanik - elektronik I (1890); mesin penghitung otomatis I (1920); komputer analog I (1931); mesin hitung mekanik - elektronik I (1938) 4. Alat elektronik: ⇒ Komputer digital elektronik I (1942) ⇒ Harvard Mark I ASCC (1944) ⇒ Komputer generasi I (1946 - 1959) ⇒ Komputer generasi II (1959 - 1965) ⇒ Komputer generasi III (1965 - 1970) ⇒ Komputer generasi IV (sejak 1970) ⇒ Komputer mendatang (tanpa tergantung energi listrik, dengan biochip, menyerupai manusia)
11.5.2. Teknologi Perangkat Lunak
11.5.2.1. Kategori Perangkat Lunak
Perangkat lunak dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu: 1. Perangkat lunak sistem operasi (Operating System/OS), yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari perangkat keras sistem komputer. 2. Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi - instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. 3. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.
Gambar 11.2 menunjukkan hubungan antara hardware, software dan pemakai komputer.
13
Gambar 11.2: Hubungan antara hardware, software dan pemakai komputer
11.5.2.2. Sistem Operasi (Operating System/OS)
Sistem operasi atau banyak disebut OS merupakan program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. Istilah lain dari OS adalah monitor, executive, supervisor, controller atau master control program. OS secara formal pertama kali dikembangkan untuk komputer IBM 701 tahun 1954 dan tahun 1955 oleh General Motors Reseach Laboratories. Pada waktu itu, tujuan utama dari OS adalah untuk mengurangi waktu menganggur (idle time) CPU dan digunakan untuk menjalankan beberapa tugas (job) komputer bersama - sama secara dikumpulkan terlebih dahulu (batch). OS yang pertama tersebut masih belum baik dan kurang sempurna dibandingkan dengan OS yang ada sekarang. Pada bulan April 1964, IBM memperkenalkan OS yang disebut dengan OS/360 untuk dipergunakan pada semua seri komputer System 360. OS terdiri dari control program dan OS service.
14
11.5.2.2.1. Control Program
Control program umumnya sebagian disimpan di main memory tepatnya di ROM dan disebut juga dengan resident program atau resident routine. Sebagian control program yang lain tersimpan di disk disebut transient program atau transient routine. Control program yang tersimpan di disk disebut Disk Operating System (DOS), karena tempatnya berada di disk dan yang terletak di tape disebut dengan TOS (Tape Operating System). Contoh, sistem operasi IBM PCDOS (IBM Personal Computer Disk Operating System) yang digunakan pada komputer IBM PC. Control program yang terletak di ROM disebut demgan ROM BIOS (Basic Input Output System) dan yang tersimpan di disk terdiri dari 2 buah file, yaitu dengan nama file IBMBIO.COM dan IBMDOS.COM.
ROM BIOS dan IBMBIO.COM berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan alat - alat I/O dasar, contohnya adalah keyboard, printer, alat - alat komunikasi dan alat - alat I/O lainnya. IBM DOS.COM berfungsi mengatur dan mengkoordinasi disk.
Bila komputer diaktifkan (booting), suatu bootstrap program atau initial program loader (IPL) yang merupakan bagian dari control program secara otomatis akan mengambil OS di disk dan meletakkannya di RAM.
Control program secara umum berfungsi sebagai pengatur dan pengkoordinasi di dalam manajemen memori (memory management), manajemen alat pengolah (processor management), manajemen alat - alat I/O (device management) dan manajemen informasi di disk (information management).
1. Memory Management
Manajemen memori (memory management) memegang peranan penting di sistem operasi karena semua program dan data yang akan dan sedang diproses akan menempati memori komputer (main memory). Dalam hal ini akan timbul
15
masalah dalam alokasi memori untuk program dan data yang menempati memori tersebut. Masalah alokasi memori ditangani oleh OS.
Tergantung dari OS dan perangkat kerasnya, manajemen memori dapat berupa: 1. Single contiguous allocation (alokasi dengan batas tunggal) 2. Partitioned allocation (alokasi dengan penyekat/pertisi) 3. Rellocatable partitioned allocation (alokasi dengan partisi yang dapat ditempatkan kembali) 4. Paged allocation (alokasi dengan halaman) 5. Demand paged allocation (alokasi dengan halaman yang dibutuhkan) 6. Segmented allocation (alokasi dengan segmen/bagian)
a. Single Contiguous Allocation Cara alokasi ini yang paling sederhana. OS akan menempati di bagian memori yang paling atas atau yang paling bawah dan program serta data akan menempati sisa memori berikutnya. Walaupun program serta data tersebut hanya berukuran kecil, maka akan menempati bagian memori yang kecil saja, sehingga banyak tempat memori yang tidak terpakai (Gambar 11.3).
Main memory OS
Program dan data
Tidak terpakai Gambar 11.3: Single contiguous allocation
b. Partitioned Allocation
Partitioned allocation dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa partisi dan masing - masing partisi atau sekat dapat berisi sebuah pekerjaan
16
(job). OS yang melakukan alokasi memori ini diantaranya OS/360 pada komputer IBM S/360. Dengan cara ini beberapa program dapat sekaligus disimpan di main memory dan dikerjakan secara bersama - sama bergantian. Teknik ini dikenal dengan
istilah
multiprogramming
atau
multitasking.
Kebalikan
dari
multiprogramming adalah serial processing yaitu hanya sebuah pekerjaan dan program saja yang dapat dikerjakan pada suatu saat tertentu dan bila sebuah pekerjaan telah selesai baru bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya.
Pada multiprogramming harus ditentukan pekerjaan mana yang mempunyai prioritas lebih tinggi untuk diproses lebih dahulu dibandingkan pekerjaan lainnya. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengalokasikan memori menjadi foreground partition dan background partition. Pekerjaan yang mempunyai prioritas tinggi (high priority) diletakkan di foreground partition dan yang mempunyai prioritas rendah (low priority) diletakkan pada background partition (Gambar 11.4).
main memory OS
foreground partition
background partition Gambar 11.4: Foreground dan background partition
Masalah utama dalam alokasi memori secara partisi ini adalah kemungkinan timbulnya lubang - lubang (holes) memori atau pecahan - pecahan (fragments) memori yang tidak dapat digunakan. Permasalahan holes atau fragments ini dapat diatasi dengan cara alokasi memori yang lain, yaitu relocatable partitioned allocation dan paged allocation.
17
1). Relocatable Partitioned Allocation
Beberapa lubang - lubang atau pecahan - pecahan memori yang tidak mencukupi untuk menampung suatu program yang baru, maka memori dapat dirapatkan kembali dengan cara ditempatkan kembali (relocatable) mulai dari yang paling atas.
Dengan dilakukannya relocation (penempatan kembali), maka pekerjaan yang belum selesai akan berpindah lokasi sehingga alamat (address) dari instruksi instruksi program tersebut menjadi berubah. Sistem komputer Honeywell 635 misalnya menggunakan cara relocatable partitioned ini.
2). Paged Allocation
Paging merupakan pemecahan lainnya dari masalah holes dan fragments dalam memori. Paging dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa blok yang masing - masing mempunyai panjang tertentu dan sama. Biasanya memori dibagi menjadi blok - blok yang masing - masing mempunyai panjang 2P word, dan umumnya P berkisar dari 8 sampai 12 (Gambar 11.5).
1024 word
Blok 0
1024 word
Blok 1
1024 word
Blok 2
1024 word
Blok 3 . .
1024 word Blok 63 Gambar 11.5: Blok di memori
18
Progam yang panjangnya sebesar 4096 word ini tidak dapat menempati suatu lokasi memori yang utuh, maka dipecah - pecah menjadi beberapa halaman (page). Suatu register yang berfungsi sebagai table peta halaman (page map table) digunakan untuk menunjukkan hubungan antara alamat program dengan alamat memori secara fisik letak dari program tersebut (Tabel 11.1).
Tabel 11.1: Page map table Alamat program
Alamat memori
0 - 1023 1024 - 2047 2048 - 3071 3072 - 4095
1024 - 2047 4096 - 5199 5120 - 6143 8192 - 9215
Sedang hubungan antara lokasi alamat program dengan memori secara fisik dengan digunakannya page map table akan tampak seperti Gambar 11.6.
Halaman program 0 1 2 3
Pekerjaan 2 Blok memori 1 4 5 8 Page map table
Main memory 0 Blok 0 1024 Blok 1 2048 Blok 2 3072 Blok 3 4096 Blok 4 5120 Blok 5 6144 Blok 6 7168 Blok 7 8192 Blok 8 9216
OS Pekerjaan 2 halaman 0 Pekerjaan 1 Pekerjaan 1 Pekerjaan 2 halaman 1 Pekerjaan 2 halaman 2 Pekerjaan 1 Pekerjaan 1
Pekerjaan 2 halaman 3
Blok 9 Gambar11.6: Skema penghalaman alokasi memori untuk suatu pekerjaan
19
e. Demand Paged Allocation
Di beberapa sistem komputer, bila program dan data yang aktif tidak dapat tersimpan semua di main memory, maka simpanan luar (misalnya disk) dapat digunakan untuk menampung bagian sisa yang tidak dapat ditampung di main memory. Teknik ini disebut dengan istilah virtual memory atau virtual storage yang merupakan teknik penerapan dari demand paged allocation (Gambar 11.7 dan Gambar 11.8). 0
0
Halaman 0
1024
1024 2048 3072 4096 5120 6144
Halaman 1 Halaman 2 Halaman 3 Halaman 4 Halaman 5 Pekerjaan
OS Blok 0 Blok 1
Halaman 0
Blok 2
Halaman 1
Blok 3
Halaman 2
2048 0 1 2 3 4 5
Y Y Y -
15 kali 2 kali sering Page table
1 2 3 -
3072 4096
Main memory Gambar 11.7: Skema demand paging untuk 3 buah halaman pertama 0 1024
0
Halaman 0
1024 Halaman 1
2048 Halaman 2 3072 Halaman 3 4096 5120 6144
Halaman 4
0 1 2 3 4 5
Y Y Y -
15 kali 1 sering 3 2 kali 2 Page table
2048 3072 4096
OS Blok 0 Blok 1
Halaman 0
Blok 2
Halaman 1
Blok 3
Halaman 2
Main memory
Halaman 5 Pekerjaan
Gambar 11.8: Skema demand paging setelah 3 ditempatkan di main memory
20
Demand paging menggunakan page table yang mempunyai beberapa field, yaitu: ⇒ Nomer halaman program (page number) ⇒ Nomer blok memori (block number) ⇒ Status (apakah terletak di main memory atau di simpanan luar) ⇒ Pertimbangan (judgement), untuk mencatat halaman mana yang sering dipergunakan
Komputer yang menggunakan cara ini diantaranya IBM S/360 model 67, Honeywell 645, RCA 3 dan RCA 7. Demand paging juga diterapkan pada time sharing system yang memungkinkan beberapa pemakai komputer menggunakan komputer secara bersama - sama bergantian. Apabila banyak program yang harus dibagi waktunya dan main memory tidak terlalu besar, demand paging akan memperlambat waktu dari proses, karena seringnya mengganti halaman yang dibaca dari simpanan luar berkali - kali. Sistem semacam ini dikatakan mengalami proses trashing (mengkorek - korek sampah).
f. Segmented Allocation
Suatu program akan terlalu besar untuk dapat diletakkan di main memory. Untuk mengatasinya sistem komputer menggunakan cara program overlays. Ketika program ditulis, dibagi - bagi menjadi suatu program utama (main program) dan beberapa program bagian yang disebut dengan program overlay. Program di disk Main memori
main program
OS Main program area
program overlay 1
Segment Program overlay area Segment
program overlay 2 program overlay 3
Gambar 11.9: Program overlay
21
Dengan cara ini, main memory juga dibagi dalam beberapa area yang disebut segment, yaitu main program area dan program overlay area. Ketika program dijalankan, program utama diletakkan di main program area dan sebuah program overlay diletakkan di program overlay area. Program utama akan selalu menempati main memory sedang program overlay bisa diganti dengan program overlay yang lainnya yang masih ada di disk bilamana dibutuhkan (Gambar 11.9).
2. Processor Management
Masalah dasar dari processor management (manajemen alat pengolah) adalah mengenai penanganan terhadap CPU supaya dapat melakukan proses dengan efisien dan efektif. Di dalam processor management, OS berfungsi untuk: 1. Melakukan tugas penjadwalan sistem (perform system scheduling) 2. Menangani interupsi sistem (handling system interruptions)
a. Melakukan Tugas Penjadwalan Sistem
Beberapa macam cara pemrosesan yang membutuhkan penjadwalan oleh OS yaitu overlapped processing, multiprogramming dan multiprocessing.
1). Overlapped Processing
Dengan overlapped processing penjadwalan dapat dilakukan dengan cara sebuah program melakukan operasi input, program yang lainnya melakukan operasi penampilan output.
Misalnya tiga buah pekerjaan berikut: ⇒ Pekerjaan pertama memasukkan data dari terminal, data diolah dan direkamkan ke pita magnetik
22
⇒ Pekerjaan kedua mengambil data dari disk, mengolahnya dan mencetak hasilnya ke printer ⇒ Pekerjaan ketiga juga memasukkan data dari terminal, mengolahnya dan mencetak hasilnya ke printer
Total waktu pengerjaan tiga buah pekerjaan pekerjaan 1
INPUT
pekerjaan 2
OUTPUT INPUT
pekerjaan 3
OUTPUT INPUT
OUTPUT PROSES
PROSES PROSES
Gambar 11.10: Nonoverlapped processing Operasi dari channel 1 INPUT Operasi dari channel 2
Pekerjaan 1 PROSES OUTPUT
Operasi dari channel 3 INPUT Pekerjaan 2 PROSES
Operasi dari channel 4 OUTPUT
Operasi dari channel 1 INPUT Pekerjaan 3 PROSES OUTPUT
Total waktu pengerjaan tiga buah pekerjaan Gambar 11.11: Overlapped processing
Operasi dari channel 4
23
Bila ketiga pekerjaan tersebut dilakukan tidak dengan waktu yang bersamaan (non overlapped processing) (Gambar 11.10), sedangkan bila ketiga pekerjaan tersebut dilakukan dengan waktu yang bersamaan (overlapped processing) (Gambar 11.11), maka total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan adalah seperti gambar.
2). Multiprogramming
Multiprogramming berarti meletakkan lebih dari sebuah program di main memory. Cara ini dilakukan dengan membagi main memory menjadi beberapa partisi. Tiap partisi akan menyimpan sebuah program. Foreground partitions akan berisi program dengan prioritas yang lebih tinggi sedang background partitions akan berisi program dengan prioritas yang lebih rendah.
3). Multiprocessing
Multiprocessing berarti lebih dari sebuah processor. Suatu sistem komputer yang menggunakan cara multiprocessing bilamana menggunakan lebih dari satu CPU. Dengan multiprocessing, instruksi - instruksi dari beberapa program yang berbeda dapat diproses secara serentak bersamaan. Penjadwalan dan penyeimbangan untuk pekerjaan input, proses dan output merupakan tugas dari OS yang tidak mudah untuk sistem ini.
Tiap - tiap CPU di tempat lokal mempunyai memori tersendiri dan bertugas menangani input, output dan pengolahan di tempat local. Suatu CPU khusus yang dikenal dengan istilah front end processor (dapat berupa komputer mikro atau komputer mini) bertugas menangani penjadwalan dan pengontrolan semua pekerjaan yang akan masuk ke komputer pusat di bawah koordinasi dari OS. CPU di komputer pusat bertugas menangani proses yang besar dan rumit yang tidak dapat ditangani komputer lokal juga di bawah koordinasi dari OS.
24
b. Menangani Interupsi Sistem
Sering terjadi, suatu program yang mempunyai prioritas lebih tinggi akan menginterupsi (menghentikan) proses dari program yang mempunyai prioritas lebih rendah. Bila interupsi program terjadi, OS harus dapat mengatur data, instruksi dan hasil pemrosesan tersebut untuk diamankan di daerah memori yang sesuai dari program tersebut supaya tidak tercampur dengan program lainnya, sehingga partisi dari tiap - tiap pekerjaan harus dijaga. Setelah program dengan prioritas lebih tinggi diproses, OS harus mengambil kembali program yang telah diinterupsi untuk dilanjutkan prosesnya.
3. Device Management
Device management (manajemen perlatan) adalah penanganan dari OS terhadap alat - alat I/O supaya bekerja sesuai dengan yang diinginkan secara efisien dan efektif. Pemakai komputer harus berhubungan langsung dengan peralatan I/O yang digunakan, mengecek status dari peralatan I/O, apakah telah beroperasi dengan kecepatan yang tepat, tidak ada informasi yang hilang, tidak terjadi kegagalan dari peralatan dan sebagainya. Bila suatu kesalahan atau kegagalan atau kondisi yang tidak normal ditemui oleh OS, maka OS akan memberitahukannya dengan menampilkan jenis dari kesalahan pada pemakai komputer.
Beberapa alat I/O seperti card reader dan printer bersifat hanya dapat digunakan secara berurutan, satu pekerjaan hanya dapat dilakukan setiap saat dan kecepatan lebih lambat dibandingkan CPU. Supaya waktu CPU tidak banyak menganggur, maka dilakukan teknik yang disebut dengan istilah SPOOLING (Simultaneous Peripheral Operation On-Line). Tanpa spolling, data dari alat input yang akan ditampilkan ke alat output harus disimpan terlebih dahulu di main memory. Karena alat I/O relatif bekerja lambat, maka main memory tidak dapat digunakan untuk keperluan lainnya, karena masih berisi data tersebut akibatnya CPU menjadi menganggur.
25
Spooling merupakan proses meletakkan semua data yang akan ditampilkan di alat output ke disk atau ke magnetic tape terlebih dahulu, sehingga masih tersisa tempat luang yang cukup di main memory. Jika CPU tidak terlalu sibuk dengan pemrosesan suatu pekerjaan, data yang disimpan terlebih dahulu di disk atau ke magnetic tape tersebut akan dikirimkan ke alat output setahap demi setahap. Jadi disk atau ke magnetic tape berfungsi sebagai suatu buffer area (area penyangga) antara main memory yang relatif lebih cepat dengan alat - alat I/O yang relatif lebih lambat (Gambar 11.12). Main memory
Main memory
Alat I/O
disk atau tape
Tanpa spooling
Alat I/O
Dengan spooling
Gambar 11.12:Device management tanpa spooling dan dengan spooling
4. Information Management
Suatu sistem komputer yang menggunakan simpanan luar seperti disk misalnya, membutuhkan suatu perangkat lunak untuk menangani file. OS yang disebut dengan DOS dibutuhkan untuk menangani akses dari file di disk. Disk digunakan untuk menyimpan dua macam informasi, yaitu program dan data yang semuanya disimpan dalam bentuk file. DOS bertugas untuk menangani akses (perekam dan pengambilan informasi ke atau dari) disk. Untuk keperluan ini, DOS menyelenggarakan suatu peta (map) yang menunjukkan masing - masing sector dan track. Di samping itu DOS juga menyelenggarakan suatu directory daftar isi disk dari file - file yang telah ada di disk. Directory ini berisi informasi mengenai file, meliputi nama file, tipe file, posisi track dan sector yang digunakan oleh file bersangkutan, besarnya file, tanggal perekaman, jam perekaman, dan sebagainya. Map dan directory tersebut disimpan di suatu track tertentu di disk yang hanya dapat diakses oleh DOS.
26
11.5.2.2.2.Operating System Service
OS juga menyediakan fasilitas sejumlah program yang dirancang untuk menyederhanakan operasi proses dari suatu program aplikasi yang dibuat oleh pemakai komputer, yang disebut operating system service dan utility.
Operating system service akan menjadikan penghubung antara pemakai dengan mesin, sehingga akan dapat mengurangi waktu dan mempermudah pembuatan program aplikasi. Pembuat program dapat memusatkan konsentrasi pada logika dari program yang dibuat. Program aplikasi biasanya ditulis dalam bahasa rakitan. Service dari OS merupakan suatu program bahasa mesin yang terdiri dari beberapa modul dan tiap modul berfungsi untuk menyediakan service tertentu misalnya membuka, menulis dan menutup suatu file, memasukkan data lewat keyboard, menampilkan hasil di alat output dan sebagainya.
Di samping service, OS biasanya juga menyediakan utility (program manfaat) seperti text editor, linkage editor, debugger dan beberapa command untuk menangani disk, file serta peralatan lainnya.
1. Text Editor
Text editor (pengedit teks) merupakan suatu program yang disediakan untuk menuliskan suatu teks atau suatu program aplikasi yang akan direkamkan ke dalam suatu file ke disk. Dengan text editor, pembuat program dapat menghapus, menambah, menyisipkan dan membetulkan teks yang berupa instruksi - instruksi program. Text editor dipergunakan apabila akan menulis source program, misalnya dalam bahasa assembly, FORTRAN, COBOL dan sebagainya.
Sekarang banyak paket pengolah kata (word processor) sehingga fungsi text editor dapat digantikan dengan paket program tersebut. Paket program ini banyak dipakai pada komputer mikro untuk membuat source program salah satunya adalah Word Star.
27
2. Linkage Editor
Linkage editor atau linker merupakan program yang digunakan untuk mengkonversikan object program yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin dalam bentuk program yang siap untuk dijalankan (executable program). Linker juga dapat digunakan untuk menggabung beberapa object program yang dikompilasi secara terpisah menjadi sebuah executable program.
3. Debugger
Debugger atau debugging aid (pelacak) merupakan program fasilitas OS untuk melacak dan membetulkan kesalahan program yang sudah berbentuk bahasa mesin.
4. Command
Command merupakan fasilitas yang dapat diaktifkan dengan suatu perintah langsung dan digunakan untuk menangani disk, file dan peripheral. Command dapat berbentuk internal command atau external command. Contoh MS-DOS atau PC-DOS operating system yang digunakan pada komputer IBM PC, internal command terdiri dari beberapa command yang disimpan bersama - sama menjadi satu dalam file di disk dengan nama file COMMAND.COM. File ini secara otomatis dibaca dan diletakkan di main memory bersama - sama dengan DOS pada waktu proses booting, sehingga internal command setiap saat dapat digunakan. Lain halnya dengan external command yang berada di luar file COMMAND.COM, sehingga command ini hanya dapat digunakan bila ada filenya di disk.
11.5.2.3. Language Software
Language software dapat dikategorikan sebagai berikut:
28
1. Assembler 2. Compiler 3. Interpreter
1. Assembler
Assembler merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan program aplikasi yang ditulis dengan bahasa rakitan (assembly language) atau bahasa pemrograman simbolik (symbolic programming language) menjadi bahasa mesin. Dengan bahasa simbolik, masing - masing op-code dalam bahasa mesin tidak ditulis dengan bentuk bilangan binary, tetapi dengan suatu kode simbolik singkatan tertentu yang disebut mnemonic. Instruksi program yang ditulis dengan mnemonic akan diterjemahkan ke dalam bentuk bilangan binary bahasa mesin dengan menggunakan assembler. Program yang ditulis dengan bahasa simbolik tersebut disebut dengan source program (program sumber) dan hasil terjemahannya ke dalam bahasa mesin disebut object program (program obyek).
Langkah - langkah cara pembuatan source program dalam bahasa assembly sampai menjadi executable program dengan extention .COM, sebagai berikut: 1. Membuat source program Source program dibuat dengan menggunakan service yang disediakan oleh OS, yaitu text editor atau dapat menggunakan program paket pengolah kata. Pada PC-DOS atau MS-DOS disimpan dengan nama file EDLIN.COM. 2. Membuat source program menjadi object program Hasil dari proses ini akan disimpan dengan file .OBJ. 3. Membuat object program menjadi executable program Object program belum dapat dijalankan. Supaya dapat dijalankan harus berupa executable program. Untuk membuat menjadi executable program dari object program dapat digunakan program service yang disediakan oleh OS, yaitu linkage editor atau linker, sebagai berikut (Gambar 11.13):
29
Source program
assembler
proses penterjemahan
Object program
Listing error
Gambar 11.13: Proses linkage
Pada PC-DOS atau MS-DOS, program linker ini disimpan di disk dengan nama file LINK.EXE. Hasil executable program disimpan di file .COM. 4. Menjalankan executable program Executable program dapat langsung dijalankan dengan menuliskan nama filenya.
Pada program assembly, setiap instruksi merupakan sebuah instruksi di bahasa mesin. Kemungkinan sekumpulan instruksi yang sama di program assembly akan ditulis berulang - ulang untuk maksud yang sama. Hal ini menimbulkan pemikiran untuk mengembangkan suatu macro instruction (instruksi makro), yaitu sebuah instruksi yang mewakili beberapa instruksi sekaligus. Extension yang menunjukkan file pustaka makro yaitu .MAC.
2. Compiler
Walaupun penulisan program dengan bahasa simbolik lebih mudah dibandingkan dengan menulis program dengan bahasa mesin, tetapi masih tetap sulit, dikarenakan: 1. Penulis program harus mengetahui susunan serta fungsi dari masing masing register di processor
30
2. Harus mengetahui dengan persis cara alokasi memori komputer yang dipergunakan 3. Harus mengetahui fungsi - fungsi yang disediakan oleh OS dan sebagainya Proses kompilasi menggunakan compiler ditunjukkan oleh Gambar 11.14. Source program
compiler
proses kompilasi
Listing error
Object program
Gambar 11.14:Proses kompilasi
3. Interpreter
Interpreter juga merupakan program untuk menterjemahkan program yang ditulis dengan bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin. Perbedaan interpreter dengan compiler adalah seperti Tabel 11.2.
Tabel 11.2: Perbedaan antara compiler dan interpreter
COMPILER Menterjemahkan secara keseluruhan sekaligus, jadi source program sudah harus ditulis dengan lengkap terlebih dahulu Bila terjadi kesalahan kompilasi, maka source program harus dibetulkan dan proses kompilasi diulang kembali Dihasilkan object program Dihasilkan executable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem operasi Proses kompilasi lama, karena sekaligus
INTERPRETER Menterjemahkan instruksi per instruksi dan langsung dikerjakan, sehingga source program tidak harus ditulis secara lengkap terlebih dahulu Bila terjadi kesalahan interpretasi, dapat langsung dibetulkan secara interaktif Tidak dihasilkan object program Tidak dihasilkan executable program, karena langsung dijalankan pada saat proses interpretasi Proses interpretasi terasa cepat, karena
31
menterjemahkan seluruh instruksi program Proses pengerjaan program lebih cepat, karena executable program sudah dalam bahasa mesin Source program sudah tidak dipergunakan lagi untuk pengerjaan program, karena yang dipergunakan adalah executable program Keamanan dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan executable program yang sudah dalam bahasa mesin, relatif sulit untuk dirubah dan ditiru
tiap - tiap instruksi langsung dikerjakan dan langsung dapat dilihat hasilnya Proses pengerjaan program lebih lambat, karena setiap instruksi dikerjakan, harus diinterpretasi ulang kembali, disebabkan tidak dihasilkan executable program Source program terus dipergunakan, karena tidak dihasilkan executable program Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu dipergunakan adalah source program yang masih dalam bahasa tingkat tinggi, relatif mudah dirubah dan ditiru
11.5.2.4. Application Software
Telah dibahas sebelumnya tentang operating system dan language software, yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi program tersebut tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah. Program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam aplikasi tertentu disebut application software atau application program (program aplikasi). Ada dua cara agar bisa mendapatkan program aplikasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengembangkan program aplikasi sendiri atau membelinya.
Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menuliskannya dibutuhkan suatu bahasa pemrogram yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software merupakan
bahasanya
dan
program
yang
ditulis
merupakan
program
aplikasinya. Language software berfungsi untuk menulis program dengan bahasa yang lebih mudah dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin agar bisa dimengerti oleh komputer. Agar supaya program aplikasi tersebut dapat berhasil dengan baik dalam memecahkan permasalahan yang besar dan rumit, maka dibutuhkan suatu prosedur dan perencanaan yang baik di dalam mengembangkannya.
32
Sekarang banyak program aplikasi yang tersedia dalam bentuk paket - paket program (program packages). Ini adalah program aplikasi yang ditulis oleh orang lain atau perusahaan perangkat lunak. Beberapa perusahaan perangkat lunak telah memproduksi paket - paket perangkat lunak yang mempunyai reputasi international. Program - program paket tersebut dapat diandalkan, dapat memenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik, relatif bebas dari kesalahan
-
kesalahan,
user
friendly
(mudah
digunakan),
mempunyai
dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan mendatang, dan didukung perkembangannya (bila membeli paket ini, kalau dikeluarkan versi terbaru hasil modifikasi atau perbaikan dari versi sebelumnya, maka versi lama dapat ditukarkan hanya dengan sedikit pembayaran kembali). Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik, sehingga tidak ada paket - paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa harus mengembangkan program aplikasi sendiri.
11.5.2.5. Perkembangan Software Perkembangan software sistem komputer adalah sebagai berikut: 1. Perangkat lunak sebelum komputer generasi I 2. Perangkat lunak semasa komputer generasi I 3. Perangkat lunak bahasa pemrograman tingkat tinggi: ⇒ FORTRAN (1957) ⇒ LISP (1958) ⇒ ALGOL (1958) ⇒ COBOL (1959) ⇒ Logo (1960) ⇒ GPSS (1961) ⇒ GPSS (1961) ⇒ APL (1962) ⇒ BASIC (1964) ⇒ PL/I (1966) ⇒ Program terstruktur I (1968)
33
⇒ PILOT (1968) ⇒ FORTH (1969) ⇒ Pascal (1970) ⇒ SHRDLU (1971) ⇒ SAM76 (1971) ⇒ PROLOG (1972) ⇒ Smaltalk (1972) ⇒ C (1974) ⇒ COMAL (1974) ⇒ BASIC untuk PC (1975) ⇒ Modula - 2 (1977) ⇒ Ada (1979) ⇒ Selanjutnya perkembangan terjadi sangat cepat, baik banyak jenis maupun versinya, misal visual dBase, Visual Foxpro, Visual Basic, C++, visual C, Dhelpi, Java, dll 4. Perangkat lunak paket aplikasi ⇒ Electric pencil (1976) ⇒ WordStar (1979) ⇒ Apple writer (1979) ⇒ VisiCalc (1979) ⇒ dBase - III (1981) ⇒ Lotus 1 - 2 - 3 (1982) ⇒ Selanjutnya perkembangan terjadi sangat cepat, baik versi DOS maupun visual 5. Perangkat lunak sistem operasi: ⇒ OS I (1954) ⇒ OS untuk mini computer I (1960) ⇒ UNIX (1969) ⇒ CP/M (1970) ⇒ MS - DOS (1980) ⇒ IBM OS/2 (1987) ⇒ masa selanjutnya perkembangan terjadi lebih cepat & banyak jenis, windows, linux, dll
34
11.5.3. Teknologi Komunikasi Data/Jaringan Komputer 11.5.3.1. Alasan dan Keuntungan Jaringan Komputer
Kemajuan
teknologi
telekomunikasi
saat
ini
telah
berpengaruh
pada
perkembangan pengolahan data dalam SIM. Data - data dari satu tempat dapat ditransmisikan ke tempat lain melalui jalur telekomunikasi. Transmisi data diartikan sebagai proses pengiriman data dari satu sumber Pengiriman data pada sistem berbasis komputer yang menggunakan sistem transmisi elektronik sering disebut sebagai komunikasi data (data communication). Komunikasi data, terbentuk dari interaksi beberapa terminal yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya dengan cara - cara tertentu dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses pengolahan data.
Beberapa alasan perlunya komunikasi data dalam SIM adalah sbb: 1. Transaksi sering terjadi pada tempat berbeda yang berjauhan dari tempat pengolahan data, sehingga data perlu dikirim ke tempat pengolahan dan sebaliknya. 2. Penggunaan teknologi komunikasi yang didukung komputer seringkali lebih efisien/murah dibandingkan cara pengiriman biasa. 3. Organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data dapat membagi tugas pengolahan data yang sibuk ke tempat pengolahan data lain yang kurang sibuk. 4. Penghematan biaya perangkat keras, dimana sebuah perangkat keras yang mahal dapat digunakan secara bersama oleh beberapa bagian yang berbeda
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan teknologi jaringan komputer adalah: 1. Dapat melakukan pertukaran data atau file 2. Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan 3. Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan adanya program E-mail atau Chatting
35
4. Apabila salah satu untit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga dapat mengakses internet dengan metode sharing connection
Beberapa hal penting yang berhubungan dengan transmisi data adalah sebagai berikut: 1. Media transmisi: kabel, optic fiber, sinar laser, satelit, microwave, dan lain lain 2. Kapasitas chanel transmisi (dalam satuan bps atau cps): narrowband (50 300 bps), voiceband (300 - 500 bps), wideband ( s/d 1.000.000 bps) 3. Tipe chanel transmisi: one - way transmission, two - way transmission, both way transmission 4. Kode transmisi: berbentuk bilangan biner dalam kode ASCII, boudot, SBCDIC, EBCDIC 5. Mode transmisi: serial (synchronous atau asynchronous), paralel 6. Protokol: OSI/ISO, 7. Penanganan kesalahan transmisi: echo technigue, two parity check, cyclic redundancy checking
11.5.3.2. Perangkat Keras Pendukung Jaringan Komputer
Beberapa perangkat keras pendukung proses transmisi data adalah sebagai berikut: 1. Perangkat keras utama: input device, processing device, output device, mass storage 2. Perangkat
keras
komunikasi:
modem,
multiplexer,
concentrator,
communication processor
Model komunikasi data meliputi terminal data sumber, encoder pengirim, kanal pengiriman, decoder penerima, serta terminal tujuan data (Gambar 11.15).
36
Sumber
Encoder Pengirim
Input (DTE)
Transmitter
Kanal Pengiriman
Decoder Penerima
Tujuan
Media transmisi
Receiver
Output (DCE)
Gambar 11.15: Model komunikasi data dalam teknologi SIM
Jaringan komputer (computer network/network) merupakan jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem.
Komponen suatu jaringan komputer adalah node dan link. 1. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam jaringan atau menghasilkan output informasi, atau kedua - duanya, misal printer atau alat pencetak lainnya, PC, komputer mikro sampai mainframe, modem, multiplexer, dan lain - lain 2. Link adalah chanel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus data atau informasi di antara node, misal kabel, microwave, satelit, laser, dan lain - lain
11.5.3.3. Topologi Jaringan Komputer
Jenis konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan komunikasi data meliputi jenis topologi: 1. Cincin (ring) 2. Bintang (star) 3. Pohon (tree) 4. Bus
Dalam topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu saluran (Gambar 11.16).
37
Gambar 11.16: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis bus
Dalam topologi Ring (cincin), jaringan membentuk lingkaran tertutup seolah olah seperti cincin (Gambar 11.17).
Gambar 11.17: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis ring
Dalam topologi bintang (star), setiap node pada jaringan akan berkomunikasi melalui node pusat atau konsentrator terlebih dahulu sebelum menuju server. Jaringan lebih luas dan fleksibel dibandingkan dengan dua topologi sebelumnya (Gambar 11.18).
Gambar 11.18: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis star
38
Dalam topologi pohon (tree), komputer pusat dihubungkan ke beberapa komputer, dan masing-masing komputer ini dihubungkan ke beberapa komputer lainnya, sehingga membentuk seperti pohon (Gambar 11.19).
Gambar 11.19: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis tree
11.5.3.4. Macam Jaringan Komputer Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komunikasi data dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Workgroup, yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam jumlah sedikit dalam sebuah ruangan 2. Local Area Network/LAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu. Misal jaringan komunikasi data di suatu gedung. 3. Metropolitan Area Network/MAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota. Misal jaringan komunikasi data di kota Jakarta. 4. Wide Area Network/WAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misal jaringan komunikasi data pada Internet.
11.5.3.5. Sistem Operasi Jaringan Komputer Beberapa sistem operasi yang dapat digunakan dalam sistem jaringan komputer, adalah:
39
1. Microsoft Windows: Windows NT, Windows 2000 2. Linux/Unix 3. Novell Netware
11.5.3.6. Media Transmisi dalam Jaringan Komputer Media transmisi data yang dapat digunakan untuk komunikasi data/jaringan komputer, yaitu: 1. Kabel Twisted Pair Sistem jaringan tertua, sistem telex, menggunakan kabel Twisted Pair untuk melakukan transmisi data. Kabel Twisted Pair adalah kabel telepon biasa. Terdiri dari dua buah kabel kawat tembaga. Kabel ini dapat menghubungkan komputer dengan jarak 4,8 km tanpa alat penguat sinyal, kecepatan transmisi 64 Kbps. Namun dengan adanya perkembangan teknologi kabel Twisted Pair ini saat ini ada 2 macam yaitu jenis Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Kemajuan ini ditandai dengan bertambahnya kabel kawat di dalamnya dan peningkatan kecepatan laju data sampai dengan 100 Mbps. Kabel STP lebih tahan terhadap interferensi daripada UTP karena adanya pembungkus di luarnya, tetapi sulit didapat dipasaran, dan kalaupun ada harganya mahal. Kabel ini memerlukan konektor RJ-45 untuk menghubungkan dengan hub atau dengan NIC atau alat lainnya. 2. Kabel Coaxial Pada umumnya media transmisi pada LAN menggunakan kabel coaxial, kabel ini juga dapat mengirimkan data suara dan gambar. Kabel coxial terdiri dari kabel inti dan kabel pelindung. Kabel inti terletak dibagian tengah, terbuat dari kawat tembaga pejal, kabel ini pada umumnya berjumlah satu, dua (twinaxial) atau tiga (triaxial). Kabel pelindung berasal dari kawat serabut tembaga atau selongsong alumunium. Antara kabel inti dan kabel pelindung terdapat isolator, di bagian luar dibungkus oleh bahan teflon atau PVC. Kabel ini mempunyai lebar pita 400 Mhz dan sanggup menghantarkan data sampai dengan kecepatan 20 Mbps. 3. Kabel Fiber Optic
40
Kabel ini muncul pada akhir 1970-an di dunia komunikasi. Mula-mula hanya untuk jaringan metropolitan, tetapi lambat laun karena harganya turun dipakai untuk LAN. Kabel ini memiliki lebar pita yang panjang, dapat menghubungkan komputer dengan jarak 800 km tanpa bantuan alat penguat sinyal dan kecepatan transmisinya mencapai 500 Mbps. 4. Microwave (Gelombang radio) Jaringan komputer menggunakan saluran kabel akan mengalami masalah apabila harus melewati medan berat, untuk itu jenis ini menjadi alternatif. Saluran microwave hanya mampu menghubungkan dua buah komputer saja, karena pancaran sinyal microwave membentuk garis lurus, maka komputer yang dihubungkan harus berada pada jalur gelombang itu. Bila kedua komputer itu letaknya berjauhan, maka di antara keduanya perlu dipasang repeater yang berfungsi untuk memancarkan sinyal ke suatu tujuan.
11.5.3.7. Teknologi Jaringan LAN 1. ARCnet
ARCnet diciptakan oleh Datapoint Corporation, sebagian protokol LAN mengikuti standar IEEE (Institut of Electronic and Electrical Engineers). ARCnet beroperasi dengan kecepatan maksimum 2,5 Mbps, rentang jaringan bisa mencapai 6100 m. Media transmisi data yang digunakan adalah kabel coaxial, sedang metode akes yang digunakan adalah token passing. Token yaitu beberapa bit tanda yang selalu bergerak mengitari masing-masing workstation. Suatu workstation baru bisa mengirim data apabila telah mendapatkan tanda tersebut.
Sesuai dengan NIC (Network Interface Card) yang digunakan, ARCnet dibagi menjadi dua macam, yaitu: ARCnet low impedence dan ARCnet High impedence.
41
Tabel 11.3: Komponen ARCnet low/high impedence
NAMA KOMPONEN NIC (Network Interface Card) Passive Hub Active Hub BNC conector jack BNC terminator BNC T-connector Active link Kabel
KEGUNAAN Kartu penghubung jaringan yang dipasang pada setiap workstation dan file server Menghubungkan jalur dari file server/active hub ke workstation. Passive Hub mempunyai 4 buah port sebagai tempat ujung kabel yang akan dihubungkan Menghubungkan jalur dari file server/active hub dengan file server lain, active hub lain, passive hub lain atau workstation. Alat ini mempunyai 8 buah port Berfungsi sebagai pengikat ujung kabel ke peralatan network Untuk mengakhiri ujung port passive hub yang terbuka (93 ohm) Menghubungkan NIC dengan kabel jaringan. Alat ini hanya dipasang pada ARCnet high impedence Alat ini dipakai pada sistem high impedence, untuk menghubungkan 2 jalur secara paralel Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial RG-62/U 93 Ohm
Aturan instalasi komponen ARCnet low impedence adalah: 1. Topologi jaringan berbentuk tree 2. Active hub dapat dihubungkan dengan active hub, passive hub dan workstation 3. Gunakan passive hub untuk menghubungkan satu port active hub dengan dua atau tiga buah workstation. Dua buah passive hub tidak dapat dihubungkan secara seri 4. File server, workstation dan bridge dapat dipasang dimana saja 5. Jangan membentuk loop (saluran yang kembali ke titik semula) 6. Tutup port passive hub yang terbuka dengan menggunakan BNC terminating plug (terminator) 7. Jangan sampai menekuk kabel secara tajam
Batas rentang ARCnet low impedence adalah: 1. Jarak maksimum rentang kabel adalah 6100 m. 2. Jarak maksimum 2 buah active hub adalah 610 m 3. Jarak maksimum antara active hub dengan workstation adalah 6100 m 4. Jarak maksimum antara active hub dengan passive hub adalah 30,5 m
42
5. Jarak maksimum antara passive hub dengan workstation adalah 30,5 m
Aturan instalasi komponen ARCnet high impedence adalah: 1. Topologi jaringan berbentuk bus 2. Gunakan T-connector untuk menghubungkan workstation dengan kabel jaringan 3. Ujung kabel jaringan harus ditutup dengan BNC terminating plug 4. Jangan membentuk loop (saluran yang kembali ke titik semula)
Batas rentang ARCnet high impedence adalah: 1. Jarak maksimum rentang kabel adalah 6100 m 2. Jarak maksimum NIC yang dihubungkan secara seri adalah 8 buah 3. Jarak minimum antara dua T-connector adalah 0,9 m 4. Panjang kabel maksimum dimana NIC dihubungkan secara seri adalah 305 m 5. Jarak maksimum antara dua active hub dimana diantaranya tidak terdapat NIC yang terhubung seri adalah 610 m
2. Ethernet
Zerox mengembangkan sistem LAN dengan nama Ethernet, dengan bentuk protokol yang sedikit berbeda dengan standar IEEE 802.3, dan dalam prakteknya kedua protokol ini dianggap sama. Produk yang kompatibel dengan Ethernet di pasaran antara lain 3COM, Ungermann-Bass, Intercom, dan Ohio Scientific.
Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial dengan rentang jaringan bisa mencapai 2500 m dengan kecepatan maksimum 10 Mbps. Sesuai dengan jenis kabel yang digunakan, sistem Ethernet dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Thin Ethernet 2. Thick Ethernet
Komponen perangkat keras thin Ethernet adalah ditunjukkan oleh Tabel 11.4.
43
Tabel 11.4: Komponen perangkat keras thin Ethernet
NAMA KOMPONEN NIC (Network Interface Card) BNC connector jack BNC barred connector BNC terminator BNC T-connector Repeater Kabel
KEGUNAAN Sama dengan NIC pada ARCnet Sama dengan NIC pada ARCnet Berfungsi menghubungkan dua potong kabel Sama dengan NIC pada ARCnet dengan besar tahanan 500 Ohm Sama dengan NIC pada ARCnet Menghubungkan dua buah trunk segment dan menguatkan sinyal dalam kabel jaringan Digunakan kabel coaxial RG58 A/I 50 Ohm dengan diameter 0,2 inchi
Aturan instalasi komponen thin Ethernet adalah: 1. Kedua ujung trunk segment harus ditutup dengan BNC terminator. Salah satu terminator harus dihubungkan ke tanah /arde 2. Jumlah BNC barrel connector diusahakan sekecil mungkin
Batas rentang thin Ethernet adalah: 1. Jumlah maksimum trunk segment 5 buah 2. Panjang maksimum trunk segment 185 m 3. Panjang maksimum seluruh kabel 925 m 4. Jumlah maksimum workstation yang terhubung dengan satu trunk segment = 30 (repeater dihitung sebagai 1 workstation pada setiap trunk segment) 5. Jarak minimum antara dua buah BNC T-connector 0,5 m
Aturan instalasi komponen Thick Ethernet: 1. Kedua ujung trunk segment harus ditutup dengan BNC terminator, salah satu terminator harus dihubungkan ke tanah/arde 2. Jumlah BNC barrel connector diusahakan sekecil mungkin
Batas rentang thick Ethernet adalah: 1. Jumlah maksimum trunk segment 5 buah 2. Panjang maksimum trunk segment 500 m 3. Panjang maksimum seluruh kabel 2500 m 4. Jumlah maksimum workstation yang terhubung dengan satu trunk segment = 100 (repeater dihitung sebagai 1 workstation pada setiap trunk segment)
44
5. Jarak minimum antara dua buah tranceiver 2,5 m 6. Panjang maksimum kabel tranceiver 50 m
Komponen perangkat keras thick Ethernet adalah seperti Tabel 11.5.
Tabel 11.5: Komponen perangkat keras thick Ethernet
NAMA KOMPONEN NIC (Network Interface Card) Tranceiver Kabel tranceiver DIX connector N-series male connector Series barred connector N-series terminator
Repeater Kabel
KEGUNAAN Sama dengan NIC pada ARCnet Menghubungkan kabel tranceiver dengan kabel jaringan Menghubungkan NIC dan tranceiver Alat ini dipasang pada kedua ujung kabel tranceiver untuk mengikat hubungan dengan NIC dan tranceiver Dipasang pada kedua ujung kabel sebagai pengikat hubungan dengan tranceiver Sebagai penghubung dua buah potongan kabel Sebagai penutup ujung saluran trunk segment, dengan tahanan sebesar 50 Ohm dan salah satu ujungnya harus dihubungkan dengan tanah/arde. Alat ini dipasang pada N-series male connector Menghubungkan dua buah trunk segment dan menguatkan sinyal dalam kabel jaringan Digunakan kabel coaxial 50 Ohm dengan diameter 0,4 inchi
3. IBM Token Ring
Sesuai dengan namanya, sistem ini dikembangkan oleh IBM. Protokol sistem ini mengikuti standar IEEE 802,5. Bentuk topologinya adalah kombinasi ring dan star. Pada bagian pusat terdapat jalur melingkar dan masing - masing workstation dihubungkan ke bagian pusat dengan sebuah kabel. Kecepatan transmisi data bisa mencapai 16 Mbps, sedangkan metode akses yang digunakan adalah token ring.
Komponen perangkat keras IBM Token Ring ditunjukkan seperti Tabel 11.6.
45
Tabel 11.6: Komponen perangkat keras IBM Token Ring
NAMA KOMPONEN Adapter IBM 8228 Multistation unit IBM 8228 Setup Aid IBM Token Ring Network adapter cable Patch Cable
KEGUNAAN Istilah NIC untuk IBM token ring Sebagai titik pusat dimana kabel-kabel dari masingmasing workstation dan file server dihubungkan Sebagai pengontrol 8228 unit sebelum diinstal Kabel IBM tipe 6 sepanjang 8 feet, ujung pertama dihubungkan dengan port adapter atau TRN/A adapter, sedangkan ujung lainnya dengan sebuah patch cable atau 8228 unit Kabel IBM tipe 6 dimana kedua ujungnya dipasang connector. Kabel ini dihubungkan dengan kabel lain, adapter cable atau 8228 unit
Aturan instalasi komponen IBM Token Ring adalah: 1. Workstation yang berada dalam jarak 8 feet dengan 8228 unit dapat dihubungkan dengan menggunakan adapter cable 8 feet, jika jaraknya lebih dari 8 feet, maka bisa digunakan beberapa patch cable 2. Unit dihubungkan satu sama lain dengan patch cable hingga membentuk jalur memutar (ring). Setiap 8228 unit mempunyai dua tempat R1 dan R0 3. Patch Cable sebaiknya jangan dibelah 4. Patch Cable tidak boleh digelar keluar gedung, mengalir di daerah panas diatas 75 derajat celcius atau daerah medan magnet 5. Kabel yang digelar di atas lantai harus dilindungi 6. Patch Cable sebaiknya tidak dipasang dalam pipa
Batas rentang thick Ethernet adalah: 1. Jumlah maksimum workstation = 96 2. Jumlah maksimum 8228 unit = 12 3. Jarak maksimum patch cable yang dipasang antara 8228 unit dan workstation (tidak termasuk adapter cable 8 feet) = 45 m (150 feet) 4. Jarak maksimum patch cable yang dipasang antara dua buah 8228 unit= 150 feet (=45 m) 5. Jarak maksimum path cable yang terhubung ke 8228 unit = 400 feet (1200 m)
46
11.5.3.8. Manajemen Pemakai dalam Teknologi Jaringan LAN 1. Pemakai (user)
Netware mengelompokkan user dalam 3 kelompok tingkatan, yaitu: Supervisor, Manajer dan Pemakai biasa. Pembagian ini berkaitan erat dengan keleluasaan kerja yang dimiliki.
Supervisor adalah pemakai LAN tingkat tertinggi, pemakai ini bisa mengakses semua utility netware dan seluruh directory disk file server, dan user ini pula yang bertanggung jawab atas semua kerusakan yang terjadi pada file server, pada umumnya user tingkat supervisor ini dipasang dengan 2 buah nama user.
Tingkat kedua adalah Manajer, nama-nama yang ditunjuk sebagai manajer dipilih sendiri oleh supervisor. Manajer mempunyai kekuasaan memasukkan nama pemakai lain dibawahnya dan sekaligus membatasi keleluasaan mereka. Manajer ini sering disebut Group Manager, karena ia mempunyai Group/Anggota dibawahnya.
Pemakai tingkat ketiga yaitu pemakai biasa. Nama dan keleluasaan kerja mereka dimasukkan oleh manajer masing-masing atau supervisor.
Netware juga menyediakan nama GUEST untuk dipakai oleh orang luar/tamu. User ini terbentuk secara otomatis pada saat instalasi.
2. Group
Pemakai LAN bisa dikelompokkan menjadi beberapa group. Misalnya, Group Accounting, Group Marketing, dan lain - lain. Masing-masing anggota dalam satu group mempunyai keleluasaan yang sama. Yang membentuk group utama dan manajernya adalah supervisor. Group Manajer bertugas merawat nama para anggotanya, dan ia juga bisa membentuk group baru dibawahnya.
47
Secara otomatis, pemakai - pemakai yang baru dibuat akan menjadi anggota Group EVERYONE.
3 Utility Syscon
Syscon yaitu Utility Netware yang berhubungan erat dengan masalah pemakai atau group. Utility ini berfungsi mengontrol Accounting, group, pemakai LAN dan masalah keamanan. SYSCON melayani pemakai sesuai tingkatannya. Seluruh item yang ada pada utility ini bisa dioperasikan oleh Supervisor.
4. Group Information
Dalam Group Information dan User Information, secara umum ada beberapa fungsi tombol yang bisa dipakai pada menu SYSCON, yaitu: INS
:
menambah
Del
:
menghapus/mengurangi
F5
:
memilih
ESC
:
mundur ke menu sebelumnya
Group Information digunakan untuk me-manage group, menetapkan manajer dan anggotanya, serta membatasi penggunaan direktori bagi anggota group itu.
Sub menu Group Information adalah sebagai berikut: 1. Full Name, yaitu nama lengkap Group 2. Managed User and Groups, Group bisa berfungsi sebagai manajer yang membawahi beberapa Group lain 3. Managers, yaitu untuk memasukkan/merawat nama-nama manajer Group 4. Member List, item ini digunakan untuk memasukkan/merawat anggota Group secara satu persatu 5. Other Information: untuk melihat ID (Nomor Identitas Group) 6. Trustee Directory Assignments, yaitu untuk memasukkan/merawat hak akses directory file server bagi Group tertentu (lihat Tabel 11.7)
48
7. Trustee File Assigments, yaitu untuk memasukkan/merawat hak akses file bagi Group tertentu (lihat Tabel 11.8)
5. User Information
Jika item ini dipilih, maka akan muncul daftar nama pemakai dalam box User Names. Setelah memilih/membuat user, maka akan ditampilkan sub menu user information, yaitu: 1. Account Balance: berhubungan dengan masalah tagihan yang harus dibayar oleh pemakai dalam sistem LAN yang disewakan 2. Account Restrictions: keamanan bagi pemakai yang bersangkutan, setelah memilih ini akan ditampilkan box isian Account Restriction for User, yang berisi: keaktifan pemakai, jangka waktu pemakaian, banyaknya workstation yang bisa dipakai oleh pemakai tersebut, pemakai bisa mengubah passwordnya sendiri atau tidak 3. Change Password: memasukkan/mengubah password 4. Full Name: nama lengkap pemakai 5. Group Belonged To: pemakai sebagai anggota suatu group 6. Intruder Lockout Status: informasi jumlah orang lain yang berusaha memasuki LAN dengan menggunakan nama pemakai tersebut (hanya nama yang salah menggunakan sandi saat login yang dicatat) 7. Login Script: untuk memasukkan/merawat login script pemakai yang bersangkutan 8. Manager Users and Group: bila pemakai berfungsi sebagai manajer atau manajer user account, item ini digunakan untuk menentukan nama-nama pemakai/group yang menjadi bawahannya 9. Managers: untuk memasukkan nama manajer dari pemakai saat ini 10. Other Information: melihat ID Number pemakai dan kapasitas pemakaian disk file server 11. Security Equivalences: mengatur agar pemakai saat ini dapat mempunyai hak yang sama dengan pemakai lain (hak akses directory dan file) 12. Stations Restrictions: penguncian station/workstation pada nomor tertentu. 13. Time Restrictions: jam kerja pemakai
49
14. Trustee Directory Assignments: hak kepada pemakai untuk mengakses directory tertentu dalam file server dan sekaligus menentukan sejauh mana pemakai tersebut bisa bekerja dalam directory itu 15. Trustee File Assignments: hak kepada pemakai untuk mengakses file dalam directory server dan sekaligus menentukan sejauh mana pemakai tersebut bisa menggunakan file tersebut 16. Volume Restrictions: pembatasan kapasitas disk yang digunakan
Tabel 11.7: Hak akses suatu directory KODE S
KEPANJANGAN Supervisor
R
Read
W C
Write Create
E
Erase
M
Modify
F A
File Scan Access Control
KETERANGAN Hak tertinggi atas directory, file dan subdirectory di dalamnya. Pemakai yang memiliki hak ini dapat memberi segala macam hak atas directory kepada orang lain Hak membuka/menjalankan file data/program di dalam directory Hak membuka dan memodifikasi file di dalam directory Hak membentuk file dan subdirectory baru di dalam directory Hak menghapus directory, file dan subdirectory di dalamnya Hak merubah atribut dan nama directory, file dan subdirectory di dalamnya Hak melihat directory beserta isinya Hak memberikan hak atas directory dan file didalamnya (kecuali supervisor) kepada orang lain
Tabel 11.7:Hak Akses suatu file KODE S
KEPANJANGAN Supervisor
R W C E M F A
Read Write Create Erase Modify File Scan Access Control
KETERANGAN Hak tertinggi atas file. Pemakai yang memiliki hak ini dapat memberi segala macam hak atas file kepada orang lain Hak membuka/menjalankan file data/program Hak membuka dan memodifikasi file di dalam directory Hak memunculkan kembali file yang telah dihapus Hak menghapus file Hak merubah atribut nama file Hak melihat file Hak memberikan hak atas file kepada orang lain (kecuali supervisor)
50
11.5.3.9. Protokol Jaringan
1. OSI Layer
Berdasarkan pada model OSI (Open System Information) yang diusulkan oleh ISO (International Standart Organization) layer jaringan terbagi atas 7 tingkatan, yaitu: 1. Physical Layer Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Atau dengan kata lain layer ini menangani sistim pengiriman data per bit secara fisik pada kanal komunikasi. 2. Data Link Layer Membagi data menjadi paket-paket dan menangani pengiriman data. Sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasikan data tersebut ke saluran bebas kesalahan transmisi, dengan memecah data menjadi frame. 3. Network Layer Pengendalian operasi subnet, menentukan bagaimana route pengiriman paket dari sumber ke tujuan. Mengatur sistem transmisi dan pencarian jalur/route. 4. Transport Layer Memahami media pengiriman yang dipakai, seperti multiplexing, arah dan kecepatan. Menerima data dari session layer, membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi. 5. Session Layer Mempertahankan jalur yang dilalui oleh data, antarmuka antara user dan jaringan. Mengendalikan dialog (manajemen token) dan sinkronisasi bila terjadi crash data. 6. Presentation Layer Mengatur data struktur, mengkonversi dari representation komputer menjadi standar jaringan dan sebaliknya, encoding data, memberikan penyelesaian umum kepada user, seperti encryption dan data compression. 7. Application Layer Memberikan fasilitas aplikasi jaringan untuk user, seperti: database jaringan (Oracle, Mysql, Postgress), word processing, dll.
51
2. TCP/IP Layer
Hampir sama dengan OSI layer, TCP/IP Layer juga dibagi - bagi menjadi beberapa lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Lapisan dalam TCP/IP dari bawah ke atas adalah sebagai berikut: 1. Network Interface Layer/Physical Layer Bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa Ethernet, token ring, kabel, serat optik, frame relay atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis. 2. Internet Layer/Network Layer Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. 3. Transport Layer Berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Protokol ini bertugas mengatur komunikasi antara host dan pengecekan kesalahan. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke lapisan internet dengan sebuah header yang mengandung alamat tujuan atau sumber dan checksum. Pada si-penerima checksum akan diperiksa apakah paket tersebut ada yang hilang di perjalanan. 3. Application Layer Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP ini. Lapisan ini melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data ini kemudian disampaikan ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.
Application Layer
TCP/IP Stack
52
(SMTP, FTP, HTTP, dll) Transport Layer (TCP, UDP) Internet Layer (IP, ICMP,ARP) Network Interface Layer (Ethernet, X25, SLIP, PPP)
Gambar 11.20. Protokol ISO/OSI
11.6. Perancangan Pengendalian Secara Umum
Suatu SIM sebagai suatu sistem yang terbuka tidak dapat dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan - kesalahan, kekurangan - kekurangan, dan penyelewengan - penyelewengan umum lainnya. Oleh karena itu pengendalian harus diterapkan untuk mencegah atau menjaga terjadinya hal - hal yang tidak diinginkan tersebut. Pengendalian SIM berguna untuk melindungi dirinya sendiri aga dapat terus melangsungkan hidupnya.
Pengendalian SIM dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pengendalian secara umum (general control) 2. Pengendalian aplikasi (application control)
Detail tentang pengendalian secara umum telah dibahasa dalam Bab IV.
53
11.7. Laporan Perancangan Sistem Secara Umum
Laporan perancangan sistem secara umum perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen untuk dikoreksi dan mendapatkan saran dan pendapat serta perbaikan. Tahap perancangan sistem secara terinci tidak akan dilakukan jika perancangan sistem secara umum belum disetujui oleh pemakai/manajemen. Apabila laporan perancangan sistem secara umum tidak dibuat, kemudian langsung dibuat perancangan sistem terinci dan ternyata pemakai/manajemen menolak perancangan umum, maka pekerjaan tersebut menjadi sia - sia dan harus dimulai dari awal kembali.