Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
BAB VI STUDI OPTIMASI 6.1. PENENTUAN SKEMA PLTM SANTONG Dalam studi kelayakan ini ditetapkan satu skema PLTM terpilih berdasarkan tinjauan topografi, geologi, debit yang tersedia, dan besarnya daya yang dihasilkan. Lokasi yang ditentukan adalah lokasi rencana bendung dan bangunan pengambilan (intake), saluran penghantar dan kolam penangkap pasir, bak penenang, pipa pesat, dan gedung sentral. Selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut : • Bendung ditempatkan pada suatu penampang sungai yang relatif simetris terletak pada alur sungai yang relatif lurus dengan gradien hidraulik kurang dari 2%. Dasar sungai lokasi bendung terletak pada elevasi +578,0 m dengan lebar sungai ± 19,0 m. Kemiringan tebing bantaran sungai bagian kiri sepanjang 30 m cukup landai (± 12º), sedangkan tebing sungai bagian kanan agak curam (30º–40º). Kondisi tanah permukaan (top soil) di sekitar poros bendung pada tebing kiri dan kanan setebal (0,60–1,80) m terdiri dari tanah berbutir kasar campuran pasir, kerikil, dan lanau. Di bawah tanah permukaan tersebut terdiri lapisan batuan breksi vulkanik agak porus pada tebing sebelah kiri dan lava andesit telah dikekarkan (jointed) dengan kekar yang agak rapat bersifat terbuka pada tebing bagian kanan. Palung sungai rencana bendung terdiri dari endapan alluvium berupa pasir, kerikil, dan bongkah batuan dengan ketebalan batas breksi dengan lava andesit tidak dapat diketahui dengan pasti. Struktur bendung dibuat dari pasangan batu/beton dengan ketinggian 2,00 m, bentuk mercu bulat dilengkapi dengan kolam peredam energi tipe bucket (bak tenggelam) pada bagian hilirnya. Pintu pengambilan (intake) diletakkan pada bagian hilir tebing sungai dilengkapi dengan pintu bilas dengan undersluice untuk mengendalikan sedimen dasar (bed load) yang mungkin akan masuk ke pintu pengambilan. Di bagian hulu pintu pengambilan biasanya dipasang konstruksi saringan untuk mencegah sampah atau material lain (ranting kayu, daun pepohonan, dll) yang diperkirakan masuk ke intake. •
Saluran penghantar pada ujung sebelah hulu dan ujung bagian hilir berturut-turut berada pada elevasi +580,0 m dan +578,0 m dan terletak pada suatu jalur sepanjang lereng tebing sungai bagian sebelah kiri dengan kemiringan cukup terjal. Panjang saluran tersebut adalah 1860 m. Kondisi geoteknik sepanjang jalur saluran penghantar umumnya terdiri dari lapisan campuran antara humus lempung lanauan, pasir, dan fragmen andesit berupa kerikil dan bongkah batuan ketebalan (0,65–2,00) m. Di bawah lapisan tersebut terdapat batuan dasar lapisan endapan breksi vulkanik dengan ketebalan bervariasi
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 1
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
sampai 10,00 m. Penempatan jalur saluran penghantar yang berada pada tebing lereng yang cukup terjal dengan lapisan tanah pelapukan perlu memperhatikan kemungkinan terjadinya kelongsoran terutama pada tahap pelaksanaan, pengupasan, dan pemotongan tebing. Hasil analisa sementara kestabilan lereng memperlihatkan bahwa pengupasan/pemotongan tebing dengan talud 3:1 s/d 4:1 menghasilkan tinggi galian dan pemotongan maksimum 4,00 m masih memberikan faktor keamanan SF > 3 (stabil). Untuk mengurangi kemungkinan sepage (bocoran) sepanjang jalur saluran penghantar karena sifat tanah porus, diupayakan dibuat dari pasangan batu. Kemungkinan terjadinya limpasan hujan yang berlebih dari bagian sebelah atas dapat dikendalikan dengan saluran drainase pencegat. Dan untuk mencegah masuknya sedimen (pasiran atau lumpur) dan sedimen layang lainnya yang tidak dapat dibilas pada pintu bilas dekat bendung masuk ke saluran penghantar diperlukan sarana bangunan berupa kolam penangkap pasir (desand) atau kantong lumpur (sand trap). Desand atau kantong lumpur ditempatkan pada ujung bagian hulu dari saluran penghantar setelah bangunan pengambilan (intake) dari Bendung. •
Bak penenang berada pada elevasi + 575,00 m sampai dengan + 580,00 m terletak sedikit di balik punggungan bukit. Kondisi geoteknik lapisan tanah bagian atas (top soil) terdiri dari lempung pasir lanauan (sandy silt) dengan ketebalan 4,60 – 5,00 m. Di bawah lapisan top soil terdapat batuan breksi vulkanik. Daya dukung lapisan tanah dasar untuk bak penenang kedalaman sampai dengan 3,00 m mencapai 3,05 kg/cm². Secara struktural bak penenang harus stabil dan aman terhadap settlement.
•
Pipa pesat berada pada elevasi muka air +578,20 m di ujung paling atas dan +500,20 m di ujung bawah dengan panjang L = 170 m terletak pada lereng dengan kemiringan antara 20o– 45o. Kondisi geoteknik/geologi di jalur rencana pipa pesat terdiri dari lapisan atas berupa lempung, lanau, pasir kerikil, dan bongkah batuan dengan ketebalan antara (0,70–5,00) m. Lapisan di bawahnya berupa batuan breksi, tufa batu apung yang memiliki daya dukung lebih besar dari lapisan diatasnya, yaitu lebih besar dari 3,31 kg/cm².
•
Gedung sentral terletak pada ketinggian + 497,489 m, sedangkan poros turbin berada pada elevasi + 496,10 m. Kondisi geoteknik di bawah rencana gedung sentral berupa lapisan top soil dengan ketebalan (0,6–1,0) m terdiri dari lanau pasiran dan pasir lepas memiliki daya dukung (1,4–1,7) kg/cm². Sedangkan lapisan dasar terdiri dari lava andesit abu-abu padat, kekar, dan breksi serta tufa batu apung dengan daya dukung ijin = 5 kg/cm².
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 2
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
6.2. OPTIMASI PLTM dapat beroperasi dalam dua kondisi pemanfaatan debit yaitu debit besar dengan waktu pengoperasiannya lebih pendek dan debit kecil, akan tetapi waktu pengoperasiannya lebih panjang. Debit yang paling menguntungkan selama beroperasinya PLTM disebut “debit rencana optimum” yang tergantung dari presentase kejadiannya. Debit andalan adalah debit yang selalu ada dan dapat diandalkan. Beberapa literatur menyebutkan bahwa debit andalan merupakan debit dengan probabilitas durasi 100%, 95% atau 90%. Kajian optimasi PLTM Santong didasarkan pada pertimbangan antara lain : a. Energi yang dapat dihasilkan untuk dijual dengan memperhatikan presentase kejadian (probabilitas durasi) debit terhadap waktu pemanfaatan daya turbin terpasang selama setahun. b. Biaya konstruksi dan bangunan sipil (Civil work) serta peralatan elektro-mekanikal yang terdiri dari bendung, saluran penghantar, bak penenang, pipa pesat, gedung sentral, jalan masuk, turbin, peralatan elektrikal dengan segala kelengkapannya yang dibutuhkan agar turbin dapat mencapai daya operasional yang diharapkan dengan tersedianya debit rencana tersebut. Untuk maksud tersebut dilakukan kajian optimasi melalui besaran debit (Q) untuk beberapa alternatif presentase waktu kejadian (probabilitas durasi) 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%. Untuk menetapkan pilihan besaran debit yang paling menguntungkan dilakukan dengan menghitung daya terlebih dahulu menggunakan rumus daya : P = ηgHQ (kW) Dimana : P = Daya, dalam kW η = Efisiensi turbin dan generator = 0,76 g = Percepatan gravitasi (m/det²) H = Tinggi jatuh efektif = 80,6 m Q = Debit (m³/det) Besarnya energi total yang dapat dihasilkan dihitung dengan rumus : Etotal = E f + Es + Ed (lihat pembahasan Bab 3 Daerah Studi dan Kajian Hidrologi sub bab 3.3.5) Perhitungan energi untuk berbagai presentase kejadian (probabilitas durasi) 30% - 50% telah disajikan pada sub bab 3.3.5. Optimasi dilakukan dengan menghitung bangunan-bangunan utama PLTM Santong dengan menggunakan masing-masing debit. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh volume pekerjaan (Bill Of Quantity)nya. Selanjutnya dihitung biaya yang diperlukan untuk
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 3
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
pembangunannya. Harga yang digunakan sebagai acuan adalah harga satuan bahan/pekerjaan setempat. Untuk mengetahui nilai ekonomi dari masing-masing debit dilakukan analisa ekonomi dengan suku bunga 12% dan umur proyek 30 tahun dengan masa konstruksi 2 tahun. Dari perhitungan energi dan daya dengan variasi presentase kejadian (probabilitas durasi) 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%, diperoleh besar daya berturut-turut : 895 kW, 841 kW, 769 kW, 721 kW dan 691 kW. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa biaya paling rendah yaitu sebesar Rp. 20.963.543,4 per kW diperoleh untuk debit Q = 1,40 m³/det. Sehingga debit rencana yang diambil adalah Q = 1.40 m³/det. Optimasi dari masing-masing debit diperlihatkan pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.1. Perhitungan biaya konstruksi untuk debit rencana yang dipilih ditampilkan pada Tabel 6.2, sedangkan perhitungan biaya konstruksi untuk debit lainnya diperlihatkan pada lampiran. Tabel 6.1. Optimasi Biaya Konstruksi Per kW PLTM Santong - NTB No.
Debit m³/det
Daya kW
Energi kWh
Biaya/kW US$
1 2 3 4 5
1,15 1,2 1,28 1,4 1,49
691 721 769 841 895
5.414.393 5.539.870 5.716.363 5.945.404 6.100.827
2.583,14 2.522,69 2.336,80 2.206,69 2.304,99
Perbandingan Debit Terhadap Biaya/kW 2.600,00 2.550,00 2.500,00
Biaya/kW (US$)
2.450,00 2.400,00 2.350,00 2.300,00 2.250,00 2.200,00 2.150,00 2.100,00 1,1
1,15
1,2
1,25
1,3 1,35 Debit (m3/detik)
1,4
1,45
1,5
Gambar 6.1. Grafik Hubungan Debit Terhadap Biaya Konstruksi Per kW
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 4
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
Perkiraan Biaya PLTM Santong - Nusa Tenggara Barat Debit Rencana = 1.4 m3/det Head Efektif = 80.6 m Kapasitas = 841 kW Nilai Tukar US$ = Rp 9.500,Tabel 6.2. Perkiraaan Biaya PLTM Santong – Nusa Tenggara Barat No.
Biaya
Pekerjaan Rp
US$
1.142.793.000
120.294
A
Pekerjaan Sipil
1
Persiapan
2
Jalan Masuk
547.665.500
57.649
3
Bendung dan Kantong Lumpur
1.609.100.500
169.379
4
Saluran Penghantar
2.392.280.500
251.819
5
Kolam Penenang
27.797.000
2.926
6
Pipa Pesat
439.726.500
46.287
7
Gedung Sentral
591.004.500
62.211
8
Serandang Hubung Jumlah Kontingensis (10%) Sub Total (Pekerjaan Sipil)
B
Pekerjaan E & M Kontingensis (5%)
71.848
7.508.154.000
790.332
6.726.071.345
708.007,51
336.303.567,3
35.400,38 743.407,89
Jumlah
14.570.528.912,3
1.533.739,89
1.457.052.891,2
153.373,99
16.027.581.803,5
1.687.113,87
1.602.758.180,4
168.711,39
17.630.339.983,9
1.855.825,26
Rp
US $
20.963.543,4
2.206,69
Pajak (10%)
Jumlah Total Biaya Proyek
Biaya per kW
Pekerjaan
A
Pekerjaan Sipil
1
Pekerjaan Persiapan
1.1
682.556.000
7.062.374.912,3
Jumlah
No.
7.918 718.484
Sub Total (Pekerjaan E & M) Jasa Teknis (10%)
C
75.221.000 6.825.598.000
Satuan
Volume
Harga
Harga Satuan Rp Rp
US$
Mobilisasi Proyek a
Mobilisasi dan Demobilisasi
ls
1
99.265.500
99.265.500
10.449
b
Kantor Direksi
unit
1
59.555.500
59.555.500
6.269
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 5
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
c
Air Bersih
ls
1
7.942.000
7.942.000
836
d
Listrik
ls
1
11.913.000
11.913.000
1.254 100.308
1.2
Pembersihan Lokasi a
Pembebasan Lahan
Ha
8
119.115.750
952.926.000
b
Pagar
m
160
57.594
9.215.000
970
c
Pembersihan Lahan
Ha
1
1.985.500
1.985.500
209
1.142.793.000
120.294
Sub Total 2
Jalan masuk
2.1
Jalan Masuk ke Gedung Sentral a
Galian Tanah
m³
2465
24.607,505
60.657.500
6.385
b
Galian Batuan
m³
3241
29.778,001
96.510.500
10.159
c
Perkerasan
m²
3420
59.558,333
203.689.500
21.441
Beton K-225
m³
68,07
577.089,761
39.282.500
4.135
Beton B 100
m³
6,45
422.713,178
2.726.500
287
Tulangan
kg
14114
9.588,848
135.337.000
14.246
Pipa Sandaran
m
103,2
24.578,488
2.536.500
267
Perkerasan
m²
116,1
59.569,337
6.916.000
728
547.665.500
57.649
24.604,677
20.539.000
2.162 4.343
2.2
Jembatan (25 m)
Sub total 3
Bendung dan Kantong Lumpur
3.1
Bendung a
Galian tanah
m³
834,76
b
Galian batuan
m³
593,75
69.488
41.258.500
c
Timbunan
m³
120,84
7.940,252
959.500
101
d
Pasangan batu
m³
1967,9
334.790,640
658.834.500
69.351
e
Beton (K-225)
m³
148,69
577.130,271
85.813.500
9.033
f
Tulangan
kg
16356
9.588,866
156.835.500
16.509
g
Plesteran
m³
0,64
19.890,625
12.730
1,34
h
Pintu air intake
m²
7,14
3.970.308,123
28.348.000
2.984
I
Pintu air pembilas
m²
9,74
3.970.687,885
38.674.500
4.071
j
Trassram
m³
48,1
577.110,187
27.759.000
2.922
k
Saringan
kg
51,8
9.586,197
496.565
52,27
l
Cofferdam
ls
1
119.120.500
119.120.500
12.539
16
24.581,250
393.300
41,4
3.2
Saluran penghubung a
Galian Tanah
m³
b
Timbunan
m³
40
7.932,500
317.300
33,4
c
Pasangan batu
m³
277,8
334.791,217
93.005.000
9.790
d
Beton (K-225)
m³
1,75
575.428,571
1.007.000
106
e
Tulangan
kg
192,5
9.574,026
1.843.000
194
f
Plesteran 1:3
m²
1,34
18.432,836
24.700
2,6
3.3
Kolam Lumpur a
Galian tanah
m³
364
24.608,654
8.957.550
942,9
b
Pasangan batu
m³
694,6
334.797,725
232.550.500
24.479
c
Beton (K-225)
m³
2,3
578.260,870
1.330.000
140
d
Tulangan
kg
253
9.575,099
2.422.500
255
e
Pintu air
m²
22,31
3.970.327,208
88.578.000
9.324
1.609.100.500
169.379
Sub total
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 6
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
4
Saluran Penghantar a
Galian tanah
m³
25033,8
24.609,322
616.064.835
64.848,93
b
Timbunan
m³
420
7.941,095
3.335.260
351,08
c
Pasangan batu
m³
5177,25
334.798,735
1.733.336.750
182.456,5
d
Pintu air
m²
7,5
3.970.531,333
29.778.985
3.134,63
e
Plesteran 1:3
m²
531
18.391,714
9.766.000
1.028
2.392.280.500
251.819
Sub total 5
Kolam Penenang a
Galian tanah
m³
48
24.608,958
1.181.230
124,34
b
Galian batuan
m³
26
69.485,192
1.806.615
190,17
c
Timbunan
m³
12
7.940,417
95.285
10,03
d
Pasangan batu
m³
23
395.146,304
9.088.365
956,67
e
Beton (K-225)
m³
1,35
577.037,037
779.000
82
f
Tulangan
kg
148,5
9.595,960
1.425.000
150
g
Pintu air
m²
3
3.970.525
11.911.575
1.253,85
h
Saringan
kg
118,38
9.132,455
1.081.100
113,8
I
Pipa galvanis
m
3
142.943,333
428.830
45,14
27.797.000
2.926
Sub total 6
Pipa Pesat a
Pipa pesat
m
190
1.996.538,000
379.342.220
39.930,76
b
Angker blok
buah
32
1.191.157,500
38.117.040
4.012,32
c
Beton K-225
m³
5,2
577.161,538
3.001.240
315,92
d
Tulangan
kg
572
9.583,042
5.481.500
577
e
Galian tanah
m³
560
24.609,241
13.781.175
1.450,65
439.726.500
46.287
Sub total 7
Gedung Sentral
7.1
Galian Tanah
m³
356
24.609,270
8.760.900
922,2
7.2
Galian Batuan
m³
148
69.484,155
10.283.655
1.082,5
7.3
Bouwplank
m³
4
1.389.683,750
5.558.735
585,1
7.4
Beton (K-225)
m³
34,6
577.155,202
19.969.570
2.102,1
Tulangan
kg
3806
9.589,858
36.499.000
3.842
7.5
Atap
m²
664
34.245,783
22.739.200
2.393,6
7.6
Baja Profil
kg
6000
15.882,100
95.292.600
10.030,8
7.7
Pasangan batu
m³
93
334.798,387
31.136.250
3.277,5
7.8
Plesteran
m²
1503,3
19.852,618
29.844.440
3.141,52
7.9
Kusen
m³
5,1
2.580.833,333
13.162.250
1.385,5
7.10
Timbunan pasir
m³
42,13
52.093,283
2.194.690
231,02
7.11
Dinding (bata)
m²
600
81.729,292
49.037.575
5.161,85
7.12
Daun pintu dan jendela
ls
1
55.587.350
55.587.350
5.851,3
7.13
Perlengkapan sanitari
ls
1
7.941.050
7.941.050
835,9
7.14
Air bersih
ls
1
7.941.050
7.941.050
835,9
7.15
Rumah jaga
unit
1
79.410.500
79.410.500
8.359
7.16
Areal parkir
ls
1
19.852.625
19.852.625
2.089,75
7.17
Saluran pembuang 721,44
a
Galian Tanah
m³
278,5
24.609,264
6.853.680
b
Urugan pasir
m³
5
52.098
260.490
27,42
c
Pasangan batu
m³
20
334.799
6.695.980
704,84
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 7
Laporan Tugas Akhir Sarjana ” Penyusunan Kajian Kelayakan dan Desain Rinci Infrastruktur Bangunan Air Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Santong Di Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB ”
d
Beton (K-225)
m³
47,5
577.156
27.414.910
2.885,78
e
Tulangan
kg
5625
9.588,819
53.937.105
5.677,59
f
Plesteran
m³
32
19.852,031
635.265
66,87
591.004.500
62.211
762.850
80,3
Sub total 8
Serandang Hubung Galian
m
31
24.608,065
Pasangan batu
buah
18
395.147,222
7.112.650
748,7
Balok baja
kg
410
17.867,415
7.325.640
771,12
Beton K-175
m³
1
577.125
577.125
60,75
Tulangan
kg
5625
9.588,819
53.937.105
5.677,59
Plesteran
m²
18
225.345,278
4.056.215
426,97
Gerbang
m²
73
19.852,397
1.449.225
152,55
75.221.000
7.918
Sub total
No.
Pekerjaan
B
Pekerjaan Elektro dan Mekanik
1
Turbo Generator
Satuan
Volume
US$
190.167,31
buah
1
1.806.589.445
1.806.589.445
Generator & fly wheel
buah
1
827.854.700
827.854.700
87.142,6
Inlet Valve
buah
1
297.789.470
297.789.470
31.346,26 73.141,27
Erection
ls
1
694.842.065
694.842.065
Commisioning
ls
1
127.056.800
127.056.800
13.374,4
3.754.132.480
395.171,84
Elektrikal/Serandang Hubung Transformer (KVA)
buah
1
152.865.260
152.865.260
16.091,08
M.V. switch gear
buah
1
555.873.690
555.873.690
58.513,02
Control panel & Protection
buah
1
317.642.095
317.642.095
33.436,01
DC supply & board
buah
1
178.673.720
178.673.720
18.807,76
Station supply & board
buah
1
119.115.750
119.115.750
12.538,5
Cable, Lighting, Installation
ls
1
158.821.000
158.821.000
16.718
1.482.991.515
156.104,37
138.968.375
14.628,25
Sub total 3
Rp.
Turbin & Governor
Sub total 2
Harga
Harga Satuan Rp
Perlengkapan Radio Komunikasi
set
1
138.968.375
Over head crane
buah
1
198.526.345
198.526.345
20.897,51
Peralatan & suku cadang
set
1
794.105.190
794.105.190
83.590,02
Emergency set
set
1
158.821.000
158.821.000
16.718
Accessories
ls
1
198.526.345
198.526.345
20.897,51
Sub total
1.488.947.350
156.731,3
Jumlah Total
6.726.071.345
708.007,51
BAB 6 STUDI OPTIMASI
VI - 8