BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan 1. Temperatur radial pada ruang bakar menunjukkan penurunan temperatur pada saat mendekati dinding yang disebabkan karena heat losses dan uniform untuk jarak aksial yang bervarisasi. 2. Temperatur aksial mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya excess air. Pada bagian bed region temperatur mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya laju massa sekam padi dalam komposisi cofiring, namun pada bagian atas (125 cm diatas distributor udara) terlihat peningkatan temperatur seiring dengan penambahan laju massa sekam padi dalam komposisi co-firing. 3. Emisi CO untuk laju kalor input 61,78 kW dan NO menunjukkan tren polinomial. Emisi CO mencapai nilai minimum dan emisi NO mencapai nilai maksimum pada kondisi laju massa udara tertentu. Kenaikan dan penurunan emisi CO dan NO terhadap pengaruh laju massa udara, sangat dipengaruhi letak nilai maksimum dan minimumnya kecuali untuk emisi CO dengan laju kalor input 53,31 kW yang menunjukkan peningkatan linear seiring dengan peningkatan laju massa udara dan laju massa sekam padi. Emisi NO pada laju kalor input 53,31 kW menunjukkan semakin banyaknya laju massa sekam padi dalam komposisi bahan bakar, laju massa udara yang dibutuhkan untuk mencapai nilai maksimal semakin sedikit, sedangkan pada laju kalor input 61,78 berlaku sebaliknya.
76
6.2
Saran Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu saran yang
ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan dan memastikan komposisi bahan bakar yang tepat dalam memaksimalkan penggunaan sekam padi sebagai bahan bakar dengan peningkatan laju sekam padi dalam komposisi bahan bakar. 2. Penambahan jumlah termokopel untuk mendapatkan tren yang lebih jelas. 3. Menggunakan alat yang lebih baik lagi, terutama bagian sensor pada gas analyzer untuk pembacaan yang lebih baik dan akurat.
77
DAFTAR PUSTAKA
Basu, P., 2006. Combustion and Gasification in Fluidized Bed, Halifax:Taylor and Francis Group LLC. Borman, G.L., & Ragland, K.W., 1998. Combustion Engineering, McGraw-Hill, New York Cengel, Y.A., & Boles, M.A., 2006. Thermodynamics An Engineering Approach, 5th Edition, McGraw-Hill, New York. Han, Lee Ven., 2004. Co-Firing of Rice Husk for Electricity Generation in Malaysia, University of Southern Queensland, Australia. Kementrian ESDM., 2010. Blueprint Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Jakarta Kuprianov, V.I., Permchart,W., 2002. Emission performance and combustion efficiency of a conical fluidized-bed combustor firing various biomass fuels , Sirindhron Institute Techology, Thailand. Kuprianov, V.I., Permchart,W., Janvijtisakul, K., 2004. Co-firing of Rice Husk and Bagasse in a Conical Fluidized-bed Combustor , Sirindhron Institute Techology, Thailand. Oka, N. Simeon, & Anthony, E.J., 2004. Fluidized Bed Combustion, Marcel Dekker Inc, New York. Rahayu, Puri Wulandari.,2012. Production Of Bio Oil From Hulls Of Rice Biomass Fast Pyrolysis Reaction By Using Bubbling Fluidized Bed Reactor As Alternative Green Diesel Fuel., Universitas Indonesia, Jakarta. Vista
User
Group,
2004.
Fuel
Anlysis
Conversion.
Diakses
http://www.myvistasource.com/files/techpapers/prox2ult1.php
dari: diakses
pada tanggal 5 Agustus 2014.
78
LAMPIRAN
Lampiran 1. Proximate analysis batubara
79
Lampiran 2. Proximate analysis sekam padi (A)
80
Lampiran 3. Temperatur T2 dan T3 dari beberapa kondisi pembakaran Temperatur T2 untuk Qt.input = 53,31 kW 870
msp=6,98 kg/jam; mbb=3,5 kg/jam
860 850
Temperatur (0C)
msp=5,98 kg/jam; mbb=4 kg/jam
840 830
msp=4,98 kg/jam; mbb=4,5 kg/jam
820 810
msp=3,98 kg/jam; mbb=5 kg/jam
800 790
msp=2,98 kg/jam; mbb=5,5 kg/jam
780 770 760 50
55
60
65
70
m udara (kg/jam)
Temperatur T3 untuk Qt.input = 53,31 kW 850 msp=6,98 kg/jam; mbb=3,5 kg/jam
840
Temperatur (0C)
830
msp=5,98 kg/jam; mbb=4 kg/jam
820 810
msp=4,98 kg/jam; mbb=4,5 kg/jam
800
790 msp=3,98 kg/jam; mbb=5 kg/jam
780 770
msp=2,98 kg/jam; mbb=5,5 kg/jam
760 750 50
55
60
65
70
m udara (kg/jam)
81
Temperatur T2 untuk Qt.input = 61,78 kW 920
msp=9,2 kg/jam; mbb=3,5 kg/jam
900
860
msp=7,2 kg/jam; mbb=4,5 kg/jam
Temperatur (0C)
880
msp=8,2 kg/jam; mbb=4 kg/jam
840
msp=6,2 kg/jam; mbb=5 kg/jam
820
msp=5,2 kg/jam; mbb=5,5 kg/jam
800 780 50
60
70
80
90
m udara (kg/jam)
Temperatur T2 untuk Qt.input = 61,78 kW 900 msp=9,2 kg/jam; mbb=3,5 kg/jam
Temperatur (0C)
880 860
msp=8,2 kg/jam; mbb=4 kg/jam
840
msp=7,2 kg/jam; mbb=4,5 kg/jam
820
msp=6,2 kg/jam; mbb=5 kg/jam
800
msp=5,2 kg/jam; mbb=5,5 kg/jam
780 50
60
70
80
90
m udara (kg/jam)
82