BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN KONSEP PROGRAMATIK PERANCANGAN Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan Arsitektur Ekologis di Kabupaten Rembang yang meliputi, analisis penentuan lokasi, kegiatan, tata ruang, pemilihan site, pembentukan karakter bangunan, landscape, pola tata massa, tampilan bangunan, struktur konstruksi bangunan, serta utilitas, sebagai berikut 4.1. Rumusan Program Kegiatan Kegiatan wisata yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah 1. Kegiatan Penerimaan 2. Kegiatan Wisata Edukasi a. Edukasi mengenai kompos b. Edukasi mengenai tanaman mangrove c. Edukasi mengenai garam d. Edukasi mengenai tanaman bambu e. Edukasi mengenai biota laut 3. Kegiatan Wisata Rekreatif a. Kegiatan bermain b. Wisata pantai c. Menonton film 3 dimensi 4. Kegiatan Penunjang a. Berbelanja b. Makan dan minum c. Kegiatan khusus ibu dan anak 5. Kegiatan Servis
VI - 1
4.2 Konsep Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Jenis Kegiatan Fasilitas yang didasarkan pada kegiatan yang direncanakan menurut zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Tabel 6.1 Analisis Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Jenis Kegiatan ZONA Penerimaan
KEGIATAN
FASILITAS
Parkir
ME, tempat parkir
Pembelian tiket
Loket tiket
Titik awal kegiatan wisata
Open space / plaza Pos satpam/ pos
/ santai Servis
jaga
Wisata
Edukasi mengenai kompos
Edukasi
(praktik membuat kompos, informasi
dan
Rumah kompos
display
mengenai manfaat, bahanbahan dan lain sebagainya mengenai kompos) Edukasi
mengenai
tanaman
mangrove
(praktik
menanam
mangrove,
display
Rumah mangrove
dan
informasi mengenai jenisjenis mangrove, manfaat dan
lain-lain
tentang
tanaman mangrove) Edukasi mengenai garam (display
dan
Rumah garam
informasi
mengenai garam, manfaat dan
lain
sebagainya,
melihat proses pembuatan VI - 2
garam tradisional secara langsung) Edukasi
mengenai
Rumah bambu
tanaman bambu (display dan informasi mengenai tanaman bambu, praktik pembuatan
kerajinan
tangan dari bambu) Edukasi mengenai biota
Aqua marine
laut (informasi mengenai jenis-jenis beserta
biota contoh
laut biota
hidup). Menonton film 3 dimensi
Bioskop 3 dimensi
(kehidupan bawah laut) Wisata Rekreatif
Playground anak (kegiatan
Eco children park
bermain anak) Kegiatan bermain anak
Kincir raksasa,
angin komedi
putar Kegiatan
bermain
(mencari jalan keluar pada labirin,
Labirin,
taman
terbuka hijau
bersantai,
menikmati pemandangan) Kegiatan wisata pantai -
Melihat pemandangan
-
Perahu
-
Olah raga
-
Jet sky, banana boat, kano
-
Memancing
-
Dermaga
-
Menikmati VI - 3
-
Bersantai
pemandangan pantai
Penunjang
Kegiatan berbelanja
Toko souvenir
Makan dan minum
Food court
Istirahat untuk bayi dan
Area khusus ibu
ibu, bersantai dan bermain
dan bayi
bayi, menyusui Servis
Ibadah
Mushola
Metabolisme
Toilet
Pengamanan
Pos jaga, security
Kebersihan
Janitor,
ruang
tenaga kebersihan ME
Ruang ME
Perawatan kawasan taman
Ruang
rekreasi
Administratif
maintenance
Istirahat
Gazebo
Kegiatan mengelola dan
Ruang direktur dan
mengepalai taman rekreasi Mengurusi bagian
wakil direktur Ruang bagian keuangan
keuangan Mengurusi kegiatan operasional Mengurusi kegiatan administrasi Mengurusi kegiatan personalia Mengurusi urusan
Ruang bagian operasional Ruang bagian administrasi Ruang bagian personalia Ruang sekertaris
sekertaris Sumber. Analisis Penulis, 2016
VI - 4
4.3. Konsep Pelaku Kegiatan Berikut merupakan pelaku kegiatan dalam perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, diantaranya 1. Pengelola a. Pengelola utama b. Mechanical engineeering c. Pemandu d. Tenaga kerja 2. Pengunjung a. Anak-anak b. Dewasa c. Lansia 4.4. Konsep Besaran Ruang Berikut Perkiraan Besaran Ruang yang Direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Tabel 6.2 Analisis Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penerimaan No
Jenis Ruang
Jumlah
Kapasitas
Luas Total (m2) 16,2 48 9
1
Main entrance
1
2
Loket tiket
6
2 bis 2 motor 20 orang
3
Ruang informasi
1
4 orang Pengelola, 8 orang pengunjung
4
Plaza / open space
200 orang
388,5
Parkir pengunjung
1 1
5
10 bis, 100 mobil, 200 motor
2976
6
Side entrance
1
1 mobil, 1 motor
7,2
7
Parkir pengelola
1
10 mobil, 30 motor
266,4
8
Ruang istirahat sopir
1
20 orang
40
9
Toilet
2
14
21
Total
3.772,3
VI - 5
Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Kompos No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
50 orang 50 orang
98 64
1
Ruang display kompos
1
2
Ruang membuat kompos
5
3
Ruang penyimpanan kompos
4
4
Ruang praktik mengolah sampah
5
Ruang penyimpanan alat dan
5 3
246 50 orang
64 54,4
bahan, dan penyimpanan pupuk organik Total
541,6
Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Mangrove No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
1
Ruang display mangrove
1
2
Ruang pembibitan
1
50 orang 10 bedeng, 50 orang
113 211,2
Total
339,4
Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Garam No 1
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
1
50 orang, 5 meja display, 20 panel
82,5
Ruang display produk dan panel tentang garam
2
Ruang pengolahan garam
5
50 orang
98,4
3
Tempat pembuatan garam
4
40 orang
58,5
Total
250,6
Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Bambu No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
1
Ruang display bambu dan panel
1
2
Ruang praktik
5
50 orang, 19 meja display, 20 panel 50 orang
3
Tempat penyimpanan bahan dan
1
200 bambu
Luas Total (m2) 102 64 48
alat Total
229,2
VI - 6
Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Biota Laut No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas 80 orang, 60 aquarium, 20 meja display 110 orang
1
Ruang display biota laut
1
2
Bioskop 3 D Kehidupan
1
Luas Total (m2) 152,6 96,4
Bawah Laut Total
260
Kelompok Wisata Pantai No
Jenis Ruang
1
Dermaga
2
Dermaga pemancingan
3
Gazebo
4
Locker + ruang bilas
5
Kegiatan olah raga air
6
Perahu + dermaga
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2) 96 24
10
56
2 toilet, 1 locker
48 136,38 6 orang
Total
13,5 373,88
Kelompok Bermain dan Bersantai No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
1
Eco children park
1
30 anak
2
Kincir angin raksasa
1
24 anak
108 11,2
3
Komedi Putar
1
48 anak
102
4
Labirin
5
Taman dan Ruang Terbuka Hijau
1 1
400 80 orang
Total
146 767,2
Kelompok Penunjang No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
1
Toko Souvenir
12
2
Food court
7
30 seat meja kursi
215 392,1
3
Ruang khusus ibu dan balita
1
40 orang
70
4
Ruang ATM
8 Total
6,8 683,9
VI - 7
Kelompok Servis No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
Luas Total (m2)
40 orang
173,6 189
1
Mushola + tempat wudlu
4
2
Toilet
9
3
Gazebo
10
6 orang
75
4
Pos jaga / security Ruang petugas security
2 orang 8 orang
2,8
5
1 1
15,5
6
Ruang audio visual
1
4 orang
9,5
7
Janitor
10
8
Ruang tenaga kebersihan
1
9
Tempat pembuangan dan
1
44 20 orang
32,2 9
pemilahan sampah 10
Ruang Kepala ME + Ruang
1
5 orang
29,6
Staff ME 11
Ruang maintenance
1
2 orang
5,6
12
Ruang genset + panel
1
2 genset, 5 panel
25
13
Ruang Pompa
1
82,8
14
Ruang storage
1
15,75
Total
709,35
Kelompok Kegiatan Administrasi No
Jenis Ruang
Jumlah (unit)
Kapasitas
1
Ruang direktur + ruang
1
1 orang, 6 orang tamu 21,6
tamu direktur 2
Ruang wakil direktur +
Luas Total (m2)
1
1 orang, 6 orang tamu
21,6
1
4 orang
21,6
1
4 orang
1
4 orang
21,6
1
3 orang
19,8
ruang tamu wakil direktur 3
Ruang kepala bagian keuangan + staff
4
Ruang kepala bagian operasional + staff
5
Ruang kepala bagian
21,6
administrasi + staff 6
Ruang kepala bagian
VI - 8
personalia + staff 7
Ruang sekertaris
1
1 orang
Total
6,9 134,7
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 6.3. Rekapitulasi Perhitungan Besaran Ruang No.
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang (m2)
1.
Kegiatan Penerimaan
3.772,3
2.
Kegiatan Wisata Edukasi
1.502,4
3.
Kegiatan Wisata Rekreatif
1.141,08
4.
Kegiatan Penunjang
683,9
5.
Kegiatan Servis
709,35
6.
Kegiatan Administratif
134,7
Total
7.943,73
Sumber. Analisis Penulis, 2016
4.5. Konsep Penataan Tapak a. Konsep Tapak Tapak terpilih berada pada Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasarbanggi, Rembang. Tapak memiliki luas ±3,5 Ha. Batas-batas tapak - Utara : Pantai Pasarbanggi, Laut Jawa. - Timur : Perumahan warga, tambak garam. - Selatan : Jalan Jenderal Sudirman (Merupakan jalur pantura). - Barat : Perumahan warga, tambak garam.
VI - 9
Hutan mangrove Pasarbanggi
Pantai pasarbanggi
Tambak Garam
Jalan Jenderal Sudirman
SITE
Gambar 6.1. Kondisi Eksisting Sekitar Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
b. Konsep Pola Pencapaian Berikut merupakan konsep pencapaian menuju tapak pada perencanaan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
VI - 10
Site entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk pengelola taman rekreasi pantai pasarbanggi . Main entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk site oleh pengunjung. Gambar 6.2. Analisis Pola Pencapaian Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
Dengan adanya pertimbangan kemudahan akses dan memudahkan visual pengunjung serta menghindari adanya kemacetan yang parah maka peletakan main entrance adalah pada sisi tengah, dan peletakan side entrance berada di pojok.
c. Konsep View dan Orientasi 1. Konsep View Menuju Tapak View menuju tapak berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, karena merupakan satu-satunya jalan yang dilalui kendaraan, sedangkan wilayah sekitar kawasan terdiri dari tanah kosong yang tidak mungkin menjadi jalur lalu lintas manusia. Main entrance dan fasade kawasan taman rekreasi menjadi point of interest menuju ke arah Jalan Jenderal Sudirman, sehingga mampu menarik minat pengunjung yang melintas.
VI - 11
Gambar 6.3. Analisis View Menuju Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
2. Konsep View dari tapak Tanda minus (-) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut kurang menarik, yaitu berupa perumahan penduduk serta jalan raya. Sedangkan tanda plus (+) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut menarik, yaitu berupa tambak garam serta mangrove.
+ +
+
-
-
Gambar 6.4. Analisis View dari Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
VI - 12
Dapat disimpulkan bahwa - View yang terlihat menarik jika dilihat dari tapak adalah view yang berasal dari arah utara dan sebagian arah timur dan barat. View dari arah utara merupakan kawasan hutan mangrove dan Pantai Pasarbanggi. Sedangkan view dari sebagian arah timur dan barat berasal dari tambak garam. - View yang terlihat kurang menarik jika dari tapak adalah view yang berasal dari arah selatan berupa jalan raya dan kawasan pemukiman dan industri. Begitu juga dengan view dari kawasan pemukiman lainnya dari sebagian arah timur dan barat.
3. Konsep Orientasi Orientasi bangunan menghadap ke arah Jalan Jenderal Sudirman sebagai view menuju tapak yang utama. Bagian main entrance dan fasade bangunan harus didesain semenarik mungkin sehingga menarik perhatian pengguna jalan dan pengunjung.
Gambar 6.5. Analisis Orientasi Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
VI - 13
d. Konsep Kebisingan Berdasarkan analisis kebisingan, tapak dengan tingkat kebisingan tinggi dijadikan sebagai zona parkir, dan zona penerimaan awal. Tapak dengan tingkat kebisingan sedang digunakan untuk zona penerimaan dalam. Sedangkan tapak dengan tingkat kebisingan rendah digunakan untuk zona administrasi (bangunan kantor) dan zona edukatif dan zona rekreatif.
Gambar 6.6. Analisis Kebisingan Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
e. Konsep Faktor Klimatologi (Matahari dan Angin) -
Solusi untuk memecah pergerakan angin yaitu dengan pemberian barier berupa vegetasi. Angin datang dari arah utara yang merupakan area tambak garam dan laut. Pada siang hari, angin yang berhembus dari laut ke darat sangat kuat, sehingga pemberian barier menjadi cukup penting sebagai pemecah angin.
VI - 14
-
Respon desain bangunan terhadap angin yaitu dengan memperbanyak bukaan pada arah datangnya angin, sehingga penghawaan alami dapat dioptimalisasi.
-
Solusi untuk meredam sinar matahari yang panas pada taman rekreasi yang direncanakan yaitu dengan penanaman vegetasi peneduh, serta minimalisasi pemotongan vegetasi yang telah ada sebelumnya pada tapak.
-
Respon desain bangunan terhadap matahari yaitu dengan memperbanyak bukaan dengan material transparan, sehingga dapat memperbanyak intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan, sedangkan untuk mereduksi sinar matahari yaitu dengan pemberian secondary skin atau tritisan.
Gambar 6.7. Analisis Klimatologi Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
VI - 15
f. Konsep Penzoningan Akhir
Zona rekreatif pantai Zona rekreatif Zona edukatif Zona penerimaan dalam Zona penerimaan luar
Gambar 6.8. Penzoningan Akhir Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016
Berikut merupakan konsep penzoningan akhir pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi a. Terdapat 2 zona utama pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, yaitu zona luar dan zona dalam. Zona luar terdiri dari zona penerimaan luar, zona parkir pengunjung dan zona penunjang, serta zona parkir pengelola dan zona kantor pengelola. Zona dalam meliputi zona penerimaan dalam, zona edukatif bambu, zona edukatif garam, zona edukatif sampah, zona edukatif mangrove, zona edukatif biota laut, zona rekreatif anak, zona taman dan ruang terbuka hijau, zona servis dan zona rekreatif pantai. b. Zona penerimaan, zona parkir pengunjung dan zona penunjang berada pada lokasi tapak dekat dengan jalan raya. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan akses pengunjung keluar masuk kawasan taman rekreasi. Zona penunjang ditempatkan pada zona luar adalah untuk memudahkan pengunjung melakukan transaksi seperti berbelanja oleh-oleh dan melakukan pengambilan uang di mesin atm lebih mudah tanpa harus masuk ke zona dalam. Khusus untuk zona penerimaan diletakkan pada tengah-tengah adalah dimaksudkan sebagai point of interest kawasan.
VI - 16
c. Antar zona dalam dihubungkan oleh sistem sirkulasi yang sekaligus menjadi pembatas ruang antar zona.
4.6. Konsep Bentuk dan Tatanan 4.6.1 Konsep Landscape a. Konsep Gubahan Massa Landscape Berikut merupakan konsep gubahan massa pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. b. Konsep Sirkulasi 1. Sirkulasi luar kawasan Sirkulasi luar bangunan dibagi berdasarkan pengguna, yaitu antara pengunjung dan pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Berikut merupakan uraiannya •
Sirkulasi pengunjung menuju Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, dibagi berdasarkan moda yang digunakan Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan mobil dan bis Sirkulasi kendaraan mobil dan bis berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan pengambilan tiket parkir mobil dan bis menuju ke sirkulasi khusus mobil dan bis dan berakhir pada parkir mobil dan bis. Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan loket tiket parkir khusus sepeda motor, menuju sirkulasi khusus kendaraan sepeda motor dan berakhir pada parkir. Sirkulasi pengunjung dengan berjalan kaki (pedestrian) Sirkulasi untuk pejalan kaki menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Sirkulasi ini dibedakan dengan sirkulasi mobil dan bis serta sepeda motor untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki.
VI - 17
Sirkulasi khusus pejalan kaki dengan pedestrian yang memiliki perbedaan ketinggian ±25 cm diatas sirkulasi kendaraan bermotor. •
Sirkulasi pengelola menuju kantor pengelola Sirkulasi pengelola dengan kendaraan mobil Berasal dari jalan jenderal sudirman, kemudian masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan mobil, berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan kendaraan sepeda motor Kendaraan pengelola yang berasal dari Jalan Jenderal Sudirman masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan sepeda motor kemudian berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan berjalan kaki Menggunakan
pencapaian
langsung
menuju
bangunan,
dengan
menggunakan pedestrian yang terpisah dari sirkulasi kendaraan. 2. Sirkulasi dalam kawasan Menggunakan sirkulasi horizontal karena merupakan bangunan tidak bertingkat. Diantaranya a) Sirkulasi Horizontal Pintu masuk -
Gate utama menuju taman rekreasi berada pada bagian sentral dengan bentuk lengkung yang menjorok ke depan, sehingga memberi kesan penerimaan. Gate utama merupakan ruang peralihan antara kawasan luar dan kawasan dalam taman rekreasi. Gate dilindungi oleh kanopi pelindung.
-
Pintu masuk pada bangunan-bangunan pada taman rekreasi cenderung berbentuk menjorok ke depan sebagai kesan penerimaan, dengan kanopi yang menaungi serta sebagai tempat cheking tiket.
Pencapaian bangunan Pola pencapaian menuju pintu masuk bangunan-bangunan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah pencapaian langsung, sehingga lebih efisien dan memudahkan pengunjung mencapai bangunan. VI - 18
Jalur penghubung antar zona Penggunaan pola organik pada sirkulasi, sehingga menciptakan suatu sirkulasi yang dinamis dan cenderung berpola lengkung-lengkung. Sirkulasi pada zona servis Sirkulasi pada zona servis cenderung menggunakan pola linier, sehingga mempercepat dan memudahkan pengunjung untuk mencapainya. Sirkulasi sepeda Pada area Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi terdapat jalur bagi pengguna sepeda yang merupakan salah satu fasilitas yang disediakan. Sirkulasi sepeda terdapat disekeliling tepi taman rekreasi, dan merupakan salah satu unsur lansekap pembatas taman rekreasi dengan kawasan luar taman rekreasi. Sirkulasi sepeda dibuat lebih rendah ±20 cm dibanding pedestrian. Dermaga Dermaga merupakan salah satu sirkulasi dalam kawasan taman rekreasi yang menghubungkan antara daratan dan laut, sehingga ketika pantai mengalami pasang, pengunjung masih dapat mengakses pantai dengan mudah.
Gambar 6.9. Dermaga Perahu, Kano, Jet Sky, dan Banana Boat Sumber. www.google.co.id
VI - 19
Gambar 6.10. Dermaga Untuk Memancing atau Menikmati Pemandangan Sumber. www.google.co.id
b) Sirkulasi Vertikal Ramp Ramp pada taman rekreasi berada pada plaza / open space sebagai ruang penerimaan dalam, karena kontur pada plaza / open space dibuat lebih tinggi dibanding tempat lainnya. Terdapat ramp pada beberapa tempat yang di berikan fill atau penambahan tinggi kontur pada lokasi tersebut. Tangga Tangga diletakkan pada sirkulasi dari dan menuju ke open space. Selain itu, terdapat pula tangga pada foodcourt lantai 2 sebagai sirkulasi vertikal.
Gambar 6.11. Tangga Menuju Open Space Sumber. www.google.co.id
VI - 20
c. Konsep Elemen Pembentuk Landscape •
Soft Material Soft material yang dimaksud dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah tanaman dan air. Tanaman berfungsi sebagai filter debu dan udara kotor, barier terhadap kebisingan dan sinar matahari, meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi jumlah CO2 dan bau, sebagai agen penyimpan air tanah, mencegah abrasi pantai serta menambah nilai estetika. Elemen air berfungsi untuk menciptakan efek alami berupa suasana sejuk dan nyaman serta menambah nilai estetika. 1. Pemilihan Vegetasi
Vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh / pelindung Vegetasi
peneduh
yang
direncanakan
diantaranya
pohon
flamboyan dan pohon angsana.
Vegetasi yang berfungsi sebagai penunjuk / pengarah Vegetasi penunjuk arah yang direncanakan yaitu pohon palem raja.
Vegetasi yang menghasilkan buah-buahan pembentuk ekosistem Vegetasi yang direncanakan antara lain pohon jamblang (duwet), pohon sawo kecik dan pohon sawo manila.
Vegetasi yang berfungsi sebagai penghias Vegetasi penghias yang direncanakan diantaranya pohon soka, pohon tagetes, pohon lantana, dan pohon kana.
Vegetasi yang berfungsi sebagai pengikat massa Vegetasi pembentuk massa yang direncanakan yaitu azalea bulat, pucung merah dan tanaman teh-tehan.
Vegetasi yang berfungsi sebagai penyaring udara Vegetasi penyaring udara diantaranya lidah mertua, palem kuning, dan lili paris.
Vegetasi yang berfungsi sebagai cover ground Vegetasi yang direncanakan yaitu rumput jepang dan rumput gajah mini, dimana kedua jenis rumput ini kuat saat diinjak. VI - 21
2. Air Mancur Air mancur merupakan salah satu soft material yang digunakan pada area taman sebagai salah satu unsure estetika, serta memberikan efek alami dan menenangkan bagi pengunjung. 3. Kolam Buatan Kolam buatan merupakan salah satu soft material yang diterapkan di beberapa titik pada taman rekreasi. Kolam buatan juga digunakan sebagai unsur landscape yang membatasi antara kawasan taman rekreasi dengan bagian luar taman rekreasi.
Hard Material Hard material pada taman rekreasi pantai pasarbanggi diantaranya 1. Tempat sampah Tempat sampah diletakkan pada tiap titik kawasan. Tempat sampah digolongkan dalam 2 jenis yaitu tempat sampah organik dan sampah non organik, sehingga mudah dilakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. 2. Papan Petunjuk Arah Papan petunjuk arah memudahkan pengunjung untuk mengetahui lokasi pada zona-zona di Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. 3. Bangku Taman Bangku taman berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi pengunjung atau sekedar untuk duduk-duduk. Bangku tersebut diletakkan pada ruang terbuka hijau dan taman. 4. Gazebo Gazebo berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pengunjung. Gazebo diletakkan pada beberapa titik jalur sirkulasi, sehingga dapat menampung pengunjung yang lelah atau jika tiba-tiba turun hujan. 5. Material Perkerasan Perkerasan jalan yang sesuai dengan prinsip ekologis adalah perkerasan jalan yang tidak menutup total tanah, sehingga masih bisa VI - 22
menjadi area resapan air hujan. Material perkerasan yang sesuai dengan prinsip ekologis tersebut yaitu grass block ataupun batu alam dengan desain sedemikian rupa sehingga menyisakan celah untuk resapan air hujan. 6. Pergola Pada beberapa titik area sirkulasi diletakkan pergola sebagai barier sinar matahari terhadap pejalan kaki. Pergola terbuat dari material kayu, atau bambu dengan tanaman rambat sebagai penambah nilai estetis sekaligus meminimalisasi panas matahari yang mengenai pejalan kaki.
d. Konsep Sistem Perparkiran Tempat parkir menggunakan sistem parkir menyudut untuk efisiensi tempat dan kemudahan akses keluar masuk, yaitu dengan sistem menyudut 45o.
4.6.2
Konsep Bangunan
a. Konsep Bentuk Dasar Bangunan Bentuk bangunan yang atraktif dengan menyesuaikan iklim tropis tapak. Secara tidak langsung menjadikan bentuk bangunan yang direncanakan dan dirancang dapat menjadi bangunan hemat energi. Bentuk dasar bangunan atap lengkung dengan penerapan prinsip hemat energi, sehingga menarik secara estetika dan terlihat lebih dinamis, namun tetap memperhatikan sisi ekologis.
Gambar 6.12. Bentuk Bangunan Atap Lengkung Sumber. www.imagebali.net
VI - 23
b. Konsep Pemilihan Warna, Material dan Finishing 1. Warna Warna yang direncanakan untuk digunakan pada taman rekreasi yang direncanakan adalah warna-warna cerah yang menarik perhatian, serta dengan warna natural sehingga memberi kesan nyaman dan tenang. 2. Material Bangunan dan Dermaga
Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) -
Adapun material yang diterapkan pada bangunan wahana terdiri dari material dinding bata merah, dengan material kayu dan bambu sebagai aksen.
-
Bangunan kantor sepenuhnya menggunakan material dinding bata merah ekspos.
Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) -
Material yang diterapkan pada toilet yaitu material kayu bekas pakai untuk bagian luar yang tidak berhubungan dengan air, sedangkan bagian bangunan yang terkena air menggunakan material dinding.
-
Material yang direncanakan untuk diterapkan pada gazebo adalah kayu ataupun bambu. Atap berupa roof garden, sehingga memberikan keuntungan berupa peningkatan kualitas ekologi dan dapat meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau.
-
Material yang diterapkan pada bangunan mushola berupa material kayu, dan untuk material tempat wudhu menggunakan dinding batu bata.
-
Material yang direncanakan diterapkan pada food court dan dapur food court yaitu material dinding bata ekspos.
Material Dermaga Material utama pada dermaga yaitu berupa kayu jenis ulin yang semakin kuat jika terkena air. Diutamakan untuk material kayu ulin bekas pakai. VI - 24
3. Finishing
Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) -
Finishing yang diterapkan pada bangunan wahana yaitu batu bata ekspos maupun finishing berupa cat dan finishing berupa acian.
-
Bangunan kantor menggunakan finishing cat dinding, baik untuk eksterior maupun interiornya.
Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) -
Finishing pada toilet berupa keramik bekas pakai yang diterapkan pada dinding maupun lantainya.
-
Gazebo menggunakan finishing berupa kayu atau bambu ekspos dengan lapisan anti rayap, serangga dan jamur.
-
Finishing pada bangunan mushola berupa material kayu ekspos, dan untuk finishing tempat wudhu menggunakan finishing keramik bekas pakai pada dindingnya.
-
Finishing pada food court yaitu berupa cat dinding.
c. Konsep Interior Bangunan a. Plafond Penerapan plafond ekspos kayu pallet atau jati belanda bekas peti kemas, dengan pola memanjang.
Gambar 6.13. Plafond Ekspos Jati Belanda Sumber. www.popeti.com, www.kaskus.co.id
VI - 25
b. Lantai Interior lantai pada bangunan taman rekreasi menggunakan beton cor ekspos sebagai finishing.
Gambar 6.14. Lantai dengan Beton Ekspos Sumber. www.galeriarsitektur.com, arafuru.com
c. Dinding Dinding pada interior bangunan didesain dengan menggunakan dinding batu bata ekspos atau dinding batu bata dengan finishing cat.
Gambar 6.15. Dinding Bata Ekspos Sumber. www.peluangproperti.com, batamerahjumbo.wordpress.com
4.7. Konsep Sistem Struktur a. Konsep Sub Structure Pondasi yang digunakan yaitu pondasi menerus batu kali dan pondasi setempat. Pondasi setempat digunakan pada bangunan dengan material dinding berupa kayu.
VI - 26
b. Konsep Super Structure Super structure yang tepat diterapkan pada bangunan gedung tidak bertingkat maupun bangunan tingkat rendah yaitu struktur portal berupa kolom dan balok, karena bangunan tidak bertingkat. c. Konsep Upper Structure Menggunakan sistem struktur rangka batang (truss frame).
4.11. Konsep Utilitas a. Konsep Sistem Jaringan Listrik Penggunaan listrik pada taman rekreasi yang direncanakan berasal dari 1. PLN 2. Genset 3. Solar Cell b. Konsep Sistem Air Bersih Kebutuhan air bersih pada taman rekreasi yang direncanakan diperoleh melalui pengadaan air bersih dengan air tanah melalui sumur air dangkal, PDAM, serta penampungan air hujan. -
Air sumur dangkal
-
Distribusi air PDAM
-
Air hujan
c. Konsep Sistem Air Kotor Sisten air kotor meliputi air buangan dari toilet, tempat wudhu, dan restoran atau food court Tempat wudhu
Saluran drainase / kanal pada tanaman
Tanaman
Skema 6.1. Jaringan Air Kotor dari Tempat Wudhu Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
VI - 27
Septic Tank
WC
Peresapan
Reol
Skema 6.2. Jaringan Air Kotor dari WC Sumber. Struktur Konstruksi Bangunan Gedung 01
Toilet
Bak Kontrol
IPAL
Bak
Skema 6.3. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
Dapur
Bak Penangkap Lemak
Bak
IPAL
Skema 6.4. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
d. Konsep Limbah Sampah Pengolahan limbah pada taman rekreasi yang direncanakan yaitu dengan memisahkan antara sampah organik dan sampah non organik.
Skema 6.5. Pengolahan Limbah Sampah Sumber. Analisa Penulis, 2016
e. Konsep Sistem Penanggulangan Kebakaran Sistem penanggulangan kebakaran yang direncanakan pada taman rekreasi yang direncanakan diantaranya, 1. Detector kebakaran 2. Sprinkle 3. APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) VI - 28
4. Hydrant 5. Sistem alarm kebakaran
f. Analisis Sistem Penghawaan Adapun sistem penghawaan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi meliputi penghawaan alami dan penghawaan buatan. 1. Penghawaan alami 2. Penghawaan buatan AC split Exhaust fan
g. Konsep Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan alami Skylight Bukaan dengan material kaca Barier / shading pada bangunan 2. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi
merupakan
pencahayaan
buatan
hemat
energi.,
diantaranya Lampu CFL Lampu LED
h. Konsep Sistem Keamanan CCTV akan ditempatkan pada beberapa titik bangunan, dan area sirkulasi. CCTV terdiri dari CCTV indoor dan outdoor.
VI - 29
i. Konsep Sistem Komunikasi dan Sound System a. Telekomunikasi Menggunakan jaringan Telkom berupa telfon dan wifi pada bangunan kantor, loket tiket maupun ruang informasi untuk keperluan promosi dan pemesanan tiket. b. Sound system Sound system ditempatkan pada beberapa titik di dalam kawasan guna memberikan informasi maupun background music kepada pengunjung Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
j. Konsep Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem penangkal petir faraday karena jangkauan lebih luas.
VI - 30