BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI
Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan Arsitektur Ekologis di Kabupaten Rembang yang meliputi, analisis penentuan lokasi, kegiatan, tata ruang, pemilihan tapak, pembentukan karakter bangunan, lansekap, pola tata massa, tampilan bangunan, struktur konstruksi bangunan, serta utilitas, sebagai berikut 4.1. Analisis Program Kegiatan
Tujuan Untuk mengelompokkan kegiatan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan desain.
Analisis dan Hasil Kegiatan wisata yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah 1. Kegiatan Penerimaan Kegiatan penerimaan merupakan kegiatan yang cenderung pasif, namun dibutuhkan dalam perencanaan suatu taman rekreasi. Kegiatan penerimaan ini umumnya berupa parkir, istirahat atau bersantai dan pembelian tiket masuk kawasan wisata.
2. Kegiatan Wisata Edukasi a. Edukasi mengenai Kompos Bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh tentang pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, serta
V-1
bagaimana praktik membuah kompos tersebut, dapat mengikuti kegiatan edukasi mengenai kompos. b. Edukasi mengenai Tanaman Mangrove Kegiatan edukasi mengenai tanaman mangrove, jenis-jenisnya, manfaatnya bagi lingkungan serta bagaimana cara menanamnya. Kegiatan ini memungkinkan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tanaman mangrove, terutama mangrove air payau. c. Edukasi mengenai Garam Rembang merupakan salah satu kota sentra pembuatan garam, sehingga bagi pengunjung yang ingin mengetahui tentang garam dan cara pengolahannya secara manual dapat mengikuti kegiatan edukasi mengenai garam. d. Edukasi mengenai Tanaman Bambu Kegiatan yang diwadahi yaitu berupa pengetahuan tentang jenisjenis bambu, dan manfaatnya bagi kehidupan. Edukasi bambu juga memuat kegiatan berupa pengolahan tanaman bambu menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat serta meminimalisasi kerusakan lingkungan karena bambu merupakan komoditas yang mudah dikembangbiakkan dan umur yang dibutuhkan untuk siap pakai relative singkat. e. Edukasi mengenai Biota Laut Kegiatan yang diwadahi yaitu berupa edukasi mengenai biota laut, serta beberapa display ikan hidup. Sehingga pengunjung dapat mengetahui jenis-jenis biota laut serta nama-nama dan keterangannya.
3. Kegiatan Wisata Rekreatif a. Kegiatan Bermain Kegiatan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi salah satunya yaitu kegiatan bermain anak dan kegiatan bermain untuk semua usia. Kegiatan bermain anak diwadahi dalam bentuk desain playground berupa eco children park, kincir angin raksasa, serta komedi putar dimana tetap mempertahankan prinsip ekologis. V-2
Sedangkan kegiatan bermain untuk semua usia diwadahi dalam rencana desain berupa labirin, serta taman dan ruang terbuka hijau. b. Wisata Pantai Wisata pantai meliputi kegiatan jet sky, kano, banana boat dan berkeliling hutan mangrove dengan perahu. Selain itu, pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Pasarbanggi, memancing ikan. c. Menonton Film 3 Dimensi Pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi terdapat bioskop 3 dimensi sebagai wadah dari salah satu kegiatan yang direncanakan, yaitu berupa menonton film 3 dimensi dengan tema kehidupan bawah laut.
4. Kegiatan Penunjang a. Berbelanja Pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa souvenir maupun makanan khas Rembang di toko souvenir yang di desain berada pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. b. Makan dan Minum Kegiatan eksisting yang penting sebagai penunjang kegiatan wisata adalah makan dan minum, karena kegiatan wisata cenderung melelahkan dan mengeluarkan banyak tenaga. Untuk mewadahi kegiatan makan dan minum, direncanaan adanya restoran dalam desain taman rekreasi. c. Area Khusus Ibu dan Anak Khusus bagi ibu yang membawa anak bayi disediakan wadah untuk istirahat, menyusui anak, dan kegiatan bermain bagi balita
5. Kegiatan Servis Kegiatan servis utama yang direncanakan bagi pengunjung yaitu berupa kegiatan ibadah dan metabolisme. Sedangkan kegiatan servis taman rekreasi berupa perawatan dan kebersihan.
V-3
4.1.2 Analisis Penentuan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan
Tujuan Untuk menentukan pengelompokan fasilitas berdasarkan jenis kegiatan pengguna yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Analisis dan Hasil Berikut merupakan analisis fasilitas yang didasarkan pada kegiatan yang direncanakan menurut zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Tabel 5.1 Analisis Penentuan Ruang ZONA Penerimaan
KEGIATAN Parkir
FASILITAS Tempat parkir -
Parkir mobil dan bis
-
Parkir sepeda motor
-
Parkir sepeda
Pembelian tiket
Loket tiket
Titik awal kegiatan wisata
Open space / plaza
/ santai Servis
Pos satpam/ pos jaga
Wisata
Edukasi mengenai kompos
Rumah Daur Ulang
Edukasi
dan pengolahan sampah
-
Ruang display
non organik (praktik
-
Ruang
membuat kompos,
pembuatan
informasi dan display
kompos
mengenai manfaat, bahan-
-
Ruang
bahan dan lain sebagainya
pembuatan
mengenai kompos)
kerajinan
dari
sampah
V-4
-
Ruang penyimpanan
Edukasi mengenai
Rumah Mangrove
tanaman mangrove
-
Ruang display
(praktik menanam
-
Ruang
mangrove, display dan
pembibitan dan
informasi mengenai jenis-
pengembangbia
jenis mangrove, manfaat
kan mangrove
dan lain-lain tentang tanaman mangrove) Edukasi mengenai garam
Rumah Garam
(display dan informasi
-
Ruang display
mengenai garam, manfaat
-
Ruang
dan lain sebagainya,
pengolahan
melihat proses pembuatan
garam
garam tradisional secara
-
penyimpanan
langsung) Edukasi mengenai
Ruang
Rumah Bambu
tanaman bambu (display
-
Ruang display
dan informasi mengenai
-
Ruang
tanaman bambu, praktik
pembuatan
pembuatan kerajinan
kerajinan
tangan dari bambu)
bambu -
dari
Ruang penyimpanan
Edukasi mengenai biota laut (informasi mengenai jenis-jenis biota laut
Aqua Marine -
Ruang display biota laut
beserta contoh biota hidup). Menonton film 3 dimensi
Bioskop 3 dimensi V-5
(kehidupan bawah laut) Wisata Rekreatif
Playground anak (kegiatan
Eco children park
bermain anak) Kegiatan bermain anak
Kincir angin raksasa, komedi putar
Kegiatan bermain (mencari jalan keluar pada
Labirin, taman terbuka hijau
labirin, bersantai, menikmati pemandangan) Kegiatan wisata pantai -
Melihat pemandangan
-
Perahu
-
Olah raga
-
Jet sky, banana boat, kano
-
Memancing
-
Bersantai
-
Dermaga
-
Menikmati pemandangan pantai
Penunjang
Kegiatan berbelanja
Toko souvenir
Makan dan minum
Food court
Istirahat untuk bayi dan
Area khusus ibu
ibu, bersantai dan bermain
dan bayi
bayi, menyusui Servis
Ibadah
Mushola
Metabolisme
Toilet
Pengamanan
Pos jaga, security
Kebersihan
Janitor, ruang tenaga kebersihan
ME
Ruang ME
Perawatan taman rekreasi
Ruang V-6
Istirahat
maintenance Gazebo
Administratif
Kegiatan mengelola dan mengepalai taman rekreasi Mengurusi bagian
Ruang direktur dan wakil direktur Ruang bagian keuangan
keuangan Mengurusi kegiatan operasional Mengurusi kegiatan administrasi Mengurusi kegiatan personalia Mengurusi urusan
Ruang bagian operasional Ruang bagian administrasi Ruang bagian personalia Ruang sekertaris
sekertaris Sumber. Analisis Penulis, 2016
4.2 Analisis Pelaku Kegiatan
Tujuan Untuk mengetahui pelaku kegiatan dan karakteristik kegiatan yang dilakukan.
Analisis dan Hasil Berikut merupakan pelaku kegiatan dalam perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, diantaranya 1. Pengelola Pengelola berperan dalam hal pengelolaan secara teknis pada objek wisata, baik pengelolaan terhadap taman rekreasi, pengelolaan terhadap pengunjung, serta fasilitas pendukung lainnya. Peran pengelola lainnya berkaitan dengan keamanan, kebersihan, informasi, serta publikasi objek wisata. Pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi terdiri dari a. Pengelola utama Pengelola utama memiliki peran penting dalam jalannya aktivitas dan kegiatan pada taman rekreasi. Tugasnya adalah mengelola bagian V-7
administratif seperti keuangan, rencana anggaran rumah tangga, dokumen-dokumen, kepegawaian, dan yang bersifat teknis lainnya. b. Mechanical Engineeering Pengelola bagian mechanical bertugas dalam hal mesin, seperti mengecek kelayakan mesin, kelistrikan, air bersih dan lain-lain. c. Pemandu Pemandu bertugas untuk memandu pengunjung, terutama pada kegiatan yang bersifat edukatif, sehingga pengunjung dapat mengetaui informasi-informasi yang bersifat edukatif pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. d. Tenaga Kerja Tenaga
kerja
pada
Taman
Rekreasi
Pantai
Pasarbanggi
diantaranya, tenaga kebersihan, tenaga keamanan / security, penjaga loket tiket, dan pengatur parkir. Tenaga kerja cenderung bekerja menggunakan keahlian fisik. 2. Pengunjung Pengunjung dibedakan dalam beberapa kategori usia. Diantaranya a. Anak-anak b. Dewasa c. Lansia
4.3. Analisis Pola Kegiatan User / Pelaku Kegiatan
Tujuan Menentukan pola kegiatan pengguna pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
Analisis dan Hasil Berikut merupakan analisis dan hasil analisis pola kegiatan pengunjung dan pengelola pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
V-8
a. Pola Kegiatan Pengunjung Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi
Skema 5.1. Pola Kegiatan Pengunjung Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Sumber. Analisis Penulis, 2016
b. Pola Kegiatan Pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi
Skema 5.2. Pola Kegiatan Pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Sumber. Analisis Penulis, 2016
V-9
4.4. Analisis Program Ruang
Tujuan Untuk mengetahui kebutuhan ruang pengguna Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Analisis Kebutuhan Ruang Berikut merupakan analisis dan hasil analisis program ruang yang didasarkan pada pelaku kegiatan dan jenis kegiatan, sehingga diperoleh kebutuhan ruangnya dengan persyaratan ruang yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Tabel 5.2. Analisis Program Ruang Kegiatan Penerimaan
Kegiatan Penerimaan Pelaku Kegiatan Jenis Kegiatan Pengunjung
Datang
Kebutuhan
Persyaratan Ruang
Ruang Main Entrance Mudah dilihat oleh pengunjung, akses dan pencapaian mudah, baik dari jalan atau dari tempat parkir.
Parkir
Parkir pengunjung
Diasumsikan jumlah pengunjung per hari 1200 orang. Bus besar (1/3) = 400 orang. Bus besar 40 orang = 10 unit bus, standar ukuran 12,5 x 3 m2/bus. Mobil (1/3) = 400 orang. Mobil 4 orang = 100 unit mobil, standar ukuran 2,5 x 4,5 m2/mobil. Motor (1/3) = 400 orang. Motor 2 orang
V-10
(berboncengan) = 200 motor, standar ukuran 2 x 0,9 m2. Terdapat vegetasi peneduh tiap 50 m2 atau setara dengan 4 mobil. Parkir mobil dengan sudut kemiringan 60o. Lebar sirkulasi 5,5 m. (Time Saver Standart). Parkir sepeda berada pada kawasan dalam Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Diasumsikan 100 sepeda dengan ukuran 0,45 m x 1,5 m. Parkir sepeda untuk kendaraan mengelilingi kawasan taman rekreasi. Ruang istirahat Kapasitas 20 orang.
Membeli
sopir
Standar 1 m2 / orang.
Loket tiket
Standar ruang loket tiket 0,4 m2 / loket.
tiket
Terdapat 6 loket. Alur tempat mengantri diberi pembatas agar teratur dan tidak saling sela. Loket mudah dijangkau dan dilihat pengunjung. Mencari
Ruang
informasi
informasi
dan
Letak ruang informasi mudah terlihat dan dicapai. Standar ruang informasi 2 V-11
m2/ orang.
reservasi
Terdapat 1 ruang. Masingmasing ruang berisi 4 orang pengelola. Titik awal
Plaza / open
wisata dan
space
bersantai
Sebagai pusat dari Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, berfungsi sebagai titik awal keberangkatan. Dapat menjadi penghubung antar massa ruang luar (zona-zona). Pada titik awal ruang memiliki ketinggian ± 2,5 m lebih tinggi dibanding zona lainnya sehingga memudahkan pengunjung melihat kawasan secara menyeluruh.
Metabolisme Toilet
Standar ukuran toilet 9 m2 / toilet. Toilet wanita berisi 2 bilik toilet ukuran 1 m x 1,5 m. Dan 2 wastafel. Toilet laki-laki berisi 1 bilik toilet ukuran 1 m x 1,5 m, 2 urinoir, dan 2 wastafel.
Pengelola
Datang
Side Entrance
Mudah dijangkau baik dari jalan atau dari tempat parkir.
Parkir
Parkir pengelola
Kapasitas parkir mobil 10 mobil dengan standar ukuran 2,5 x 4,5 m2/mobil. V-12
Kapasitas parkir motor 30 motor dengan standar ukuran 2 x 0,9 m2. Sumber. Analisis Penulis, 2016
Kegiatan Wisata Edukatif Tabel 5.3. Analisis Program Ruang Kegiatan Wisata Edukatif Kegiatan Edukasi Mengenai Kompos Pelaku Kegiatan
Jenis
Kebutuhan
Kegiatan
Ruang
Tour
Ruang display
Persyaratan Ruang Ruang display terbagi
mengenai
menjadi 3 bagian. Ruang
manfaat
display produk dan ruang
kompos,
informasi kompos dan
bahan-bahan
sampah non organik. Ruangan harus memiliki
kompos, dan display
pencahayaan alami yang
produk.
baik. Ruang memiliki pola sirkulasi linier sehingga
Pengunjung
dapat mengarahkan pengunjung untuk membaca step demi step informasi yang disajikan. Praktik
Ruang
membuat
membuat
kompos
kompos
Praktik
Ruang kreatif
membuat
Ruang membuat kompos harus semi terbuka. Ruang memiliki pencahayaan alami yang baik.
V-13
Terhubung dengan ruang
kerajinan dari material
penyimpanan dan pemilahan
sampah non
serta pengelolaan sampah.
organik Ruang penyimpanan terdiri
Menyimpan
Ruang
produk
penyimpanan
dari 2 ruang yaitu ruang
kompos dan
dan
penyimpanan alat dan bahan,
bahan-bahan pengelolaan
serta ruang penyimpanan
serta alat-
produk.
sampah
Ruang penyimpanan produk
alatnya.
harus tertutup, dengan sirkulasi udara yang baik untuk proses pematangan kompos. Ruang pengelolaan sampah berdekatan dengan ruang penyimpanan produk kompos.
Kegiatan Edukasi Mengenai Tanaman Mangrove Pelaku Kegiatan
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Tour mengenai Ruang display manfaat
Pengunjung
mangrove
Persyaratan Ruang Ruang display terdiri dari ruang panel yang
mangrove bagi
menyajikan informasi
ekosistem,
mengenai mangrove dan
jenis-jenis
ruang display berbagai jenis
mangrove dan
mangrove.
contoh spesimen
Ruangan harus memiliki pencahayaan alami yang
V-14
kering.
baik. Ruang memiliki pola sirkulasi linier untuk mengarahkan pengunjung.
Pengembangan Ruang tanaman
pembibitan
Ruang pembibitan harus semi terbuka. Terdapat kotak-kotak untuk
mangrove (menanam
mengembangkan bibit,
mangrove)
sehingga dibutuhkan sirkulasi dengan standar ukuran lebar 1,5 m.
Melihat area
Konservasi
konservasi
mangrove
mangrove
Letaknya terpisah dari ruang display dan ruang pembibitan.
Kegiatan Edukasi Mengenai Garam Pelaku Kegiatan
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Tour mengenai Ruang display.
Ruangan harus memiliki
cara
pencahayaan alami dan
pembuatan
penghawaan alami yang
garam, proses
baik. Memiliki pola sirkulasi linier
terbentuknya
Pengunjung
Persyaratan Ruang
garam, dan
sehingga pengunjung dapat
lain-lain.
lebih memahami tentang step demi step tahap pembuatan garam dan informasi lainnya. Pola plafond sebagai pengarah pengunjung. Ruang pengolahan garam
Pengolahan
Ruang
garam
pengolahan
harus memiliki pencahayaan
setengah jadi
garam.
dan penghawaan alami yang V-15
menjadi garam
baik.
siap pakai. Letaknya terpisah dari ruang
Praktik
Tempat
membuat
pembuatan
display dan ruang
garam secara
garam.
pengolahan garam. Di
tradisional.
hubungkan dengan jalan setapak. Ruang pembuatan garam harus terbuka.
Kegiatan Edukasi Mengenai Bambu Pelaku Kegiatan
Jenis
Kebutuhan
Kegiatan
Ruang
Tour
Ruang display
mengenai
bambu.
Persyaratan Ruang Ruangan
harus
memiliki
pencahayaan alami yang baik.
tanaman bambu, jenis, dan kegunaannya. Praktik Pengunjung
Ruang praktik
membuat
Ruang praktik harus semi terbuka
kerajinan tangan dari material bambu. Menyimpan
Ruang
bahan
penyimpanan
Asumsi jumlah bambu yang disimpan 200 bambu. Asumsi ukuran bambu 3 m x
(bambu) dan alat
0,2 m
Kegiatan Edukasi Mengenai Biota Laut Pelaku Kegiatan
Jenis
Kebutuhan
Kegiatan
Ruang
Persyaratan Ruang V-16
Tour
Ruang display
mengenai
biota laut
display dibuat minim cahaya
macam-
untuk spesies laut yang peka
macam biota
cahaya. Ruang memiliki pola sirkulasi
laut dan
Pengunjung
Beberapa bagian ruang
contoh
linier, sehingga dapat
spesies
mengarahkan pengunjung.
hidup. Menonton
Bioskop 3
film 3
dimensi
dimensi
kehidupan
mengenai
bawah laut
Bioskop berkapasitas 100 orang. Terdapat loket untuk kontroling tiket.
kehidupan bawah laut. Sumber. Analisis Penulis, 2016
Kegiatan Wisata Rekreatif Tabel 5.4. Analisis Program Ruang Kegiatan Wisata Rekreatif Kegiatan Wisata Pantai Pelaku
Jenis Kegiatan
Kegiatan
Pengunjung
Kebutuhan
Persyaratan Ruang
Ruang Melihat dan
Perahu dan
menikmati
dermaga
Dermaga yang digunakan untuk menambatkan perahu memiliki
pemandangan
standar ukuran lebar 2,4 m.
hutan bakau.
Dermaga memiliki jembatan untuk menghubungkan pengunjung dengan perahu, standar ukuran 1,2 m.
Kegiatan olah
Jet sky,
Jet sky, banana boat dan kano
V-17
raga air
banana boat, kano
ditambatkan pada dermaga. Penghubung dermaga dan jet sky, banana boat, kano memiliki standar ukuran lebar 1,2 m.
Memancing
Dermaga pemancingan
Dermaga untuk memancing memiliki standar ukuran lebar 2,4 m. Sehingga dapat digunakan untuk penyandang disable.
Bersantai dan
Dermaga
menikmati
Dermaga untuk bersantai berbentuk gazebo, semi terbuka. Terdapat 5 titik gazebo.
pemandangan
Standar ukuran gazebo 3 m x 4 m. Terdapat tempat duduk untuk 6 orang. Per gazebo menampung 10 orang. Menyimpan
Ruang locker
barang dan
+ ruang bilas
Ruang bilas terdiri dari ruang bilas laki-laki dan wanita. Satu ruang bilas terdiri dari 10
membilas tubuh
bilik. Standar ukuran 1 m x 1 m /
/ mandi
bilik. Kapasitas locker 100 / ruang. Standar ukuran 0,4 m x 0,5 m / locker. Memandu dan
Perahu dan
mengemudikan
dermaga
perahu Pemandu
Dermaga yang digunakan untuk menambatkan perahu memiliki standar ukuran lebar 2,4 m. Dermaga memiliki jembatan
mengelilingi hutan bakau.
untuk menghubungkan pengunjung dengan perahu, standar ukuran 1,2 m.
Memandu olah
Speedboat ,
Jet sky, banana boat dan kano V-18
raga air.
banana boat, kano.
ditambatkan pada dermaga. Penghubung dermaga dan jet sky, banana boat, kano memiliki standar ukuran lebar 1,2 m.
Kegiatan Bermain dan Bersantai Pelaku
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Kegiatan bermain
Eco children park
Persyaratan Ruang
Kegiatan
anak / playground.
Eco children park merupakan ruang terbuka. Berisi elemen berupa hard material, yaitu playground anak, dan soft material berupa tanaman dan air mancur. Komedi putar
Kegiatan bermain
Kincir angin
anak lainnya.
raksasa, komedi
Jari-jari wahana = 4,5 m.
putar.
Radius per baris tempat
Pengunjung
30o = 12 bagian pada lingkaran. Per baris = 4 kursi. Jumlah kursi = 48.
Kincir angin raksasa Jari-jari wahana = 3,5 m. Tebal wahana = 2 m. Terdapat 12 tempat. Tiap tempat terdapat 2 kursi untuk anak.
Kegiatan bermain, mencari jalan
Labirin
Labirin merupakan ruang semi terbuka
V-19
keluar.
(tanpa atap) dengan dinding berselimut tanaman rambat. Standar lebar labirin 1,5 m. Berjajar 2 orang. (Time Saver Standart) Standar tinggi dinding 2,25 meter. Dengan penambahan CCTV untuk ruang luar.
Menikmati
Taman dan ruang Merupakan ruang
pemandangan
terbuka hijau
terbuka dengan
taman dan
organisasi massa
bersantai.
terpusat. Terdapat soft material berupa vegetasi peneduh, vegetasi ground cover, dan lain sebagainya serta air mancur, dan hard material seperti bangku taman, lampu, tempat sampah, dan lain-lain.
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.5. Analisis Program Ruang Kegiatan Penunjang Kegiatan Penunjang Pelaku
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Persyaratan Ruang
Kegiatan Pengunjung
Belanja
Toko souvenir
Standar ukuran 3x4 m2/ ruang.
V-20
Terdapat 12 toko. Sirkulasi lebar 3 m. Makan dan minum
Food court
Terdapat 1 food court dengan 7 stand. Standar ukuran food court 2,5x3 m2/ ruang. Area makan untuk 120 orang.
Istirahat bagi ibu
Area khusus ibu
dan bayi, bermain
dan balita
bayi dan menyusui
Merupakan ruang tertutup, dengan ruang yang terdiri dari ruang bermain balita, ruang menyusui, dan ruang istirahat. Standar ruang menyusui 1,5x2 m2/ ruang. Terdapat 3 ruang menyusui.
Menarik Uang
Ruang ATM
Ruang ATM untuk 8 mesin. Standar ukuran mesin ATM 0,6 m x 0,5 m / mesin.
Sumber. Analisis Penulis, 2016
V-21
Tabel 5.6. Analisis Program Ruang Kegiatan Servis Kegiatan Servis Pelaku Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Persyaratan Ruang
Kegiatan Pengunjung
Ibadah
Mushola
Mushola berada di beberapa titik lokasi pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Standar ukuran mushola 5 m x 7 m.
Tempat wudhu
Tempat wudhu dibagi menjadi 2 ruang, tempat wudhu wanita dan pria.
Metabolisme
Toilet
Toilet berada di beberapa titik lokasi, dan berdekatan dengan lokasi kegiatan.
Istirahat dan
Gazebo
2,4 x 2,4 m2.
bersantai Pengelola
Pengamanan
Standar ukuran gazebo
Pos jaga / security
Standar ukuran ruang 2x3 m2/ ruang. Terdapat 4 pos jaga. 1 berada di zona penerimaan, dan 3 lainnya berada di dalam taman wisata.
Kebersihan
Janitor
Standar ukuran ruang 2x2 m2. Janitor terdapat ditiap titik dekat toilet. V-22
Mechanical
Ruang mechanical
Engineering
engineering
Perawatan Taman
Ruang
Rekreasi Pantai
maintenance
Standar ukuran ruang 3x4 m2. Standar ukuran ruang 2x2 m2.
Pasarbanggi Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.7. Analisis Program Ruang Kegiatan Adminastratif Kegiatan Administratif Pelaku
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Persyaratan Ruang
Kegiatan Pengelola
Mengelola dan
Ruang direktur dan Ruang direktur utama
mengepalai Taman
wakil direktur
terdiri dari ruang
Rekreasi Pantai
direktur dan ruang
Pasarbanggi
tamu direktur.
Mengurusi bagian
Ruang bagian
keuangan
keuangan
Ruang bagian keuangan terdiri dari 2 orang karyawan dan 1 kepala.
Mengurusi kegiatan
Ruang bagian
operasional
operasional
Ruang operasional terdiri dari 1 orang karyawan dan 1 kepala.
Mengurusi kegiatan
Ruang bagian
Ruang administratif
administrasi
administratif
terdiri dari 2 orang karyawan dan 1 kepala.
Mengurusi kegiatan
Ruang bagian
personalia
personalia
Ruang personalia terdiri dari 1 karyawan 1 kepala. V-23
Mengurusi urusan sekertaris
Ruang sekertaris
Ruang sekertaris dekat dengan ruang direktur
Sumber. Analisis Penulis, 2016
4.5. Pola Hubungan Antar Ruang dalam Kelompok Aktivitas Tujuan Mengetahui hubungan keterkaitan ruang yang ada pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Analisis dan Hasil Analisis Berikut merupakan analisis dan hasil analisis pola hubungan ruang berdasarkan kebutuhan dan identifikasi ruang yang telah diperoleh sebelumnya. a. Zona Penerimaan
V-24
Skema 4.1. Pola Hubungan Ruang pada Zona Penerimaan Sumber. Analisis Penulis, 2015
b. Zona Edukasi
Zona edukasi kompos
Skema 4.2. Pola Hubungan Ruang pada Zona Edukasi Kompos Sumber. Analisis Penulis, 2015
V-25
Zona Edukasi Mangrove
Skema 4.3. Pola Hubungan Ruang pada Zona Edukasi Mangrove Sumber. Analisis Penulis, 2015
Zona edukasi garam
V-26
Skema 4.4. Pola Hubungan Ruang pada Zona Edukasi Garam Sumber. Analisis Penulis, 2015
Zona edukasi bambu
Skema 4.5. Pola Hubungan Ruang pada Zona Edukasi Bambu Sumber. Analisis Penulis, 2015
V-27
Zona edukasi biota laut
Skema 4.6. Pola Hubungan Ruang pada Zona Edukasi Biota Laut Sumber. Analisis Penulis, 2015
c. Zona Wisata Rekreatif
Zona rekreatif pantai
V-28
Skema 4.7. Pola Hubungan Ruang pada Zona Rekreatif Pantai Sumber. Analisis Penulis, 2015
Zona rekreatif bermain dan bersantai
V-29
Skema 4.8. Pola Hubungan Ruang pada Zona Rekreatif Bermain dan Bersantai Sumber. Analisis Penulis, 2015
d. Zona Penunjang
Skema 4.9. Pola Hubungan Ruang pada Zona Penunjang Sumber. Analisis Penulis, 2015
V-30
e. Zona Servis
V-31
Skema 4.10. Pola Hubungan Ruang pada Zona Servis Sumber. Analisis Penulis, 2015
V-32
f. Zona Administrasi
Skema 4.11. Pola Hubungan Ruang pada Zona Administrasi Sumber. Analisis Penulis, 2015
V-33
4.6 Analisis Identitas Ruang
Tujuan Menentukan identitas ruang pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
Kriteria - Tingkat privasi - Pencahayaan - Penghawaan - Tingkat interaksi sosial - Atmosfer ruang - Bentuk ruang - Elemen dekoratif
Analisis dan Hasil Analisis Analisis identitas ruang terdiri dari identifikasi mengenai kualitas ruang-ruang yang direncanakan, yang terdiri dari tingkat privasi, faktor pencahayaan dan penghawaan, tingkat interaksi sosial, atmosfer ruang, bentuk ruang, dan elemen dekoratif. Berikut merupakan keterangan dalam tabel analisis a. Tingkat privasi Tingkat privasi ruang terdiri dari - Publik, dapat diakses oleh semua pengguna. - Semi publik, ruang dapat diakses oleh hampir semua pengguna. - Semi privat, ruang hanya diakses oleh pengguna yang berhak / pengguna yang diundang. - Privat, ruang hanya dapat diakses oleh pengguna tertentu, tertutup untuk publik. b. Pencahayaan - Pencahayaan alami dan buatan (+++) - Pencahayaan alami (++) - Pencahayaan buatan (+)
V-34
c. Penghawaan - Penghawaan alami (++) - Penghawaan buatan (+) d. Tingkat interaksi sosial - Tingkat interaksi sosial yang tinggi (+++) - Tingkat interaksi sosial yang sedang (++) - Tingkat interaksi sosial yang rendah (+) e. Atmosfer ruang - Suasana ruang ramai (+++) - Suasana ruang sedikit ramai (++) - Suasana ruang tenang (+) f. Bentuk ruang - Bentuk ruang terbuka (+++) - Bentuk ruang semi terbuka (++) - Bentuk ruang tertutup (+) g. Elemen dekoratif - Perlu adanya elemen dekoratif (++) - Tidak perlu adanya elemen dekoratif (+)
Tabel 5.8. Analisis Identitas Ruang pada Zona Penerimaan Identitas Ruang – Zona Penerimaan No
Jenis
Tingkat
Ruang
Privasi
Pencahayaan
Penghawaan
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
sosial 1
Main
Publik
++
++
+
+++
+++
++
Publik
++
++
+
+++
+++
++
R. Istirahat
Semi
+++
++
+
++
+
+
Sopir
Publik
Loket Tiket
Publik
+++
++
+++
+++
++
++
entrance 2
Parkir pengunjung
3
4
V-35
5
Ruang
Publik
+++
++
+++
+++
++
++
Publik
++
++
+++
+++
+++
++
Informasi 6
Plaza / open space
7
Toilet
Publik
+++
++
+
++
+
++
8
Side
Semi
++
++
+
++
+++
++
entrance
publik
Parkir
Semi
++
++
+
++
+++
+
Pengelola
publik
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
+
++
9
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.9. Analisis Identitas Ruang pada Zona Edukasi Identitas Ruang – Zona Edukasi Kompos No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
sosial 1
Ruang
Semi
Display
publik
+++
++
++
+++
++
++
+++
+++
Kompos 2
Ruang
Semi
Membuat
publik
++ ++
Kompos 3
4
Ruang
Semi
Penyimpanan
publik
Loket Tiket
Semi
+++
++
++
+++
+
++
+++
++
+++
+++
++
++
publik
Identitas Ruang – Zona Edukasi Mangrove No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
+++
+
++
sosial 1
Ruang
Semi
Display
publik
+++
++
++
Mangrove
V-36
2
3
4
Ruang
Semi
Pembibitan
publik
Konservasi
Semi
Mangrove
publik
Loket Tiket
Semi
++
++
++
+++
+++
++
++
++
++
+++
+++
++
+++
++
+++
+++
++
++
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
publik
Identitas Ruang – Zona Edukasi Garam No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
sosial 1
2
Ruang
Semi
Display
publik
Ruang
Semi
Pengolahan
publik
+++
++
++
+++
+
++
+++
++
++
+++
+
++
++
++
+++
+++
+++
+
+++
++
+++
+++
++
++
Garam 3
Tempat
Semi
Pembuatan
public
Garam 4
Loket Tiket
Semi publik
Identitas Ruang – Zona Edukasi Biota Laut No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
sosial 1
Ruang
Semi
Display
publik
+++
++
++
+++
+
++
+
++
+
+++
+
++
+++
++
+++
+++
++
++
Biota Laut 2
Bioskop 3D
Semi privat
4
Loket Tiket
Semi public
Sumber. Analisis Penulis, 2016
V-37
Tabel 5.10. Analisis Identitas Ruang pada Zona Rekreatif Identitas Ruang – Zona Rekreatif Pantai No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
sosial 1
2
Perahu dan
Semi
dermaga
publik
Jet sky,
Semi
banana boat,
publik
++
++
++
+++
+++
++
++
++
++
+++
+++
++
++
++
++
+++
+++
++
++
++
++
++
++
++
+++
++
+++
+++
++
++
+++
++
+
++
+
++
kano 3
4
Dermaga
Semi
pemancingan
publik
Gazebo
Semi publik
5
Loket Tiket
Semi publik
6
Ruang bilas
Semi
+ locker
publik
Identitas Ruang – Zona Bermain dan Bersantai No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
sosial 1
Eco children
Publik
++
++
++
+++
+++
++
Kincir angin
Semi
++
++
+
++
++
++
raksasa
publik
Komedi
Semi
++
++
+
++
++
++
Putar
publik
Labirin
Semi
++
++
+
++
++
++
++
++
+++
+++
+++
++
park 2
3
4
publik 5
Taman dan
Publik
Ruang terbuka hijau V-38
6
Loket tiket
Semi
+++
++
+++
+++
++
++
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
publik
Tabel 5.11. Analisis Identitas Ruang pada Zona Penunjang Identitas Ruang – Zona Penunjang No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
sosial 1
2
Toko
Semi
Souvenir
publik
Food Court
Semi
+++
++
+++
+++
++
++
++
++
+++
+++
++
++
+++
++
++
++
+
++
+++
+
+
++
+
+
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
publik 3
4
Area khusus
Semi
ibu dan balita
privat
Ruang ATM
Semi publik
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.12. Analisis Identitas Ruang pada Zona Servis Identitas Ruang – Zona Servis No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
sosial 1
Pos jaga /
Privat
+++
++
+
++
+
++
Semi
+++
++
+
+
+
+
+++
++
+
+
+
+
+++
++
++
++
+
+
Security 2
Janitor
privat 3
4
Ruang
Semi
Maintenance
privat
Ruang
Semi
Petugas
publik
Kebersihan V-39
5
Ruang Ketua
Privat
+++
++
+
+
+
++
Ruang Staff
Semi
+++
++
++
++
+
++
ME
privat
Ruang
Semi
+++
++
+
+
+
+
Genset
privat
Ruang Trafo
Semi
+++
++
+
+
+
+
dan Panel
privat
Ruang
Semi
+++
++
+
+
+
+
Pompa
privat
Ruang
Semi
+++
++
+
+
+
+
simpan alat
privat
+++
++
+
++
+
+
ME 6
7
8
9
10
ME 11
Ruang Audio
Semi
Visual
privat
12
Mushola
Publik
+++
++
++
+++
++
++
13
Tempat
Publik
+++
++
+
+++
++
++
Wudhu 14
Toilet
Publik
+++
++
+
++
+
++
15
Gazebo
Publik
++
++
++
++
++
++
Tingkat
Suasana
Bentuk
Elemen
interaksi
ruang
ruang
dekoratif
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.13. Analisis Identitas Ruang pada Zona Administratif Identitas Ruang – Zona Administrasi No
Jenis Ruang
Tingkat
Pencahayaan
Penghawaan
Privasi
sosial 1
Ruang
Privat
+++
+
+
+
+
++
Ruang Tamu
Semi
+++
+
+++
++
+
++
Direktur
privat
Direktur Utama 2
Utama V-40
3
Ruang Wakil
Privat
+++
+
+
+
+
++
Ruang
Semi
+++
+
++
+
+
++
Sekertaris
privat
Ruang
Semi
+++
+
++
++
+
++
Bagian
privat
+++
+
++
++
+
++
+++
+
++
++
+
++
+++
+
++
++
+
++
Direktur 4
5
Keuangan 6
Ruang
Semi
Bagian
privat
Operasional 7
Ruang
Semi
Bagian
privat
Administrasi 8
Ruang
Semi
Bagian
privat
Personalia Sumber. Analisis Penulis, 2016
4.7. Analisis Besaran Ruang Tujuan Menentukan kebutuhan luasan ruang pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan dan dirancang. Kriteria a. Analisis luasan berdasarkan pada jumlah pengguna dan aktifitas yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Selain itu, faktor lain yang dipertimbangkan dalam menentukan besaran atau luasan ruang meliputi tata ruang, besaran furniture, dan kenyamanan sirkulasi. b. Perhitungan luas ruang berdasarkan pada -
Literature •
Neufert Architect’s Data
•
Time Saver Standar
V-41
-
Asumsi pribadi berdasarkan data dan informasi dari instalasi atau dinas terkait.
c. Penentuan angka sirkulasi/ flow: -
5%-10% = standar flow gerak minimum
-
20% = kebutuhan keleluasaan gerak
-
30% = tuntutan kenyamanan fisik
-
40% = tuntuntan kenyamanan psikologis
-
50% = tuntutan persyaratan spesifikasi kegiatan
-
60% = keterlibatan terhadap servis kegiatan
-
70%-100% = keterkaitan dengan banyak kegiatan Sumber: Data Artapakk
Analisis dan Hasil Analisis
Berikut perkiraan besaran ruang yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi a. Kelompok Kegiatan Penerimaan Tabel 5.14. Analisis Besaran Ruang pada Kelompok Kegiatan Penerimaan Jenis Kegiatan
Penerimaan
Kegiatan
Ruang
Kapasitas
Main entrance
2 bis (masukkeluar) 2 motor (keluarmasuk)
20 orang / ruang antri.
Memasuki kawasan wisata Loket tiket
Asumsi 6 unit loket.
Standart Lebar bis = 3 m/buah. Lebar motor = 0,9 m/buah. Panjang gate = 1,5 m. Tempat karcis = 1,5 x 1,5 m2/ buah. Terdapat 2 tempat karcis. Lebar gate total = 10,8 m. Panjang = 1,5 m Ruang antri = 0,8 m x 0,4 m = 0,32 m2/ orang. 6 loket = 120 orang. Luas ruang antri = 38,4 m2. Ruang loket Meja loket = 0,5 m x 0,8 m = 0,4 m2. Space duduk per orang = 0,655 m x 0,94 m = 0,6154 m2 = 0,6 m2 (TSS) Luas = 1 m2 x 6 = 6 m2. Flow = 60 % x 6 m2 = 3,6 m2.
Luas (m2)
16,2
48
V-42
Asumsi 4 orang Pengelola Ruang informasi
8 orang
Parkir Pengunjung
Plaza / open space
200 orang
Parkir bis
10 bis
Parkir mobil
100 mobil
Parkir motor
200 motor
Side entrance
1 mobil 1 motor
Parkir
Parkir Pengelola
Luas Total = 9,6 m2. Ruang Pengelola bagian Informasi Meja conter = 0,5 m x 0,8 m = 0,4 m2. Space duduk per orang = 0,655 m x 0,94 m = 0,6154 m2 = 0,6 m2. (NAD) Luas = 1 m2 x 4 = 4 m2. Flow = 60% x 4 m2 = 2,4 m2. Luas total = 6,4 m2. Ruang Pengunjung = 0,4m x 0,8m = 0,32 m2/orang. Luas = 0,32 m2 x 8 = 2,56 m2 = 2,6 m2. Air mancur = jari2 = 3,5 m. Luas = 38,5 m2. Standar gerak = 1,008 m2 = 1 m2 / orang. (0,9 m x 1,120 m = TSS) Luas = 1 m2 x 200 = 200 m2. Flow = 75 % x 200 m2 = 150 m2. Tempat parkir bis = 12,5 m x 3 m = 37,5 m2 Total Luas = 37,5 m2 x 10 = 375 m2. Area sirkulasi = 60 % x 375 m2 = 225 m2 Tempat parkir mobil = 2,5 m x 4,5 m = 11,25 m2. Total luas = 11,25 m2 x 100 = 1125 m2. Area sirkulasi = 60 % x 1125 m2 = 675 m2. Tempat parkir motor = 2 m x 0,9 m = 1,8 m2. Total Luas = 1,8 m2 x 200 = 360 m2. Area sirkulasi = 60 % x 360 m2 = 216 m2. Lebar mobil = 2,5 m. Lebar motor = 0,8 m. Panjang gate = 1,5 m. Pos jaga = 1,5 m x 1,5 m. Total lebar gate = 4,8 m.
9
388,5
2976
7,2
V-43
Parkir mobil
Istirahat Sopir
10 mobil
Parkir motor
30 motor
Ruang istirahat sopir
20 orang
4 toilet 4 wastafel
Kegiatan Lain-Lain
Metabolisme
Toilet
3 toilet 4 wastafel 4 urinoir
Panjang = 1,5 m. Tempat parkir mobil = 2,5 m x 4,5 m = 11,25 m2. Total luas = 11,25 m2 x 10 = 112,5 m2. Area sirkulasi = 60 % x 112,5 m2 = 67,5 m2. Tempat parkir motor = 2 m x 0,9 m = 1,8 m2. Total Luas = 1,8 m2 x 30 = 54 m2. Area sirkulasi = 60 % x 54 m2 = 32,4 m2. Kapasitas per orang = 2 m x 1 m = 2 m2. Total luas = 40 m2. Toilet wanita Toilet 4 buah = @1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Total luas toilet = 9 m2. Wastafel 4 = (0,4 m x 0,6 m) x 4 buah = 0,96 m2. Flow = 60 % x 9,96 m2 = 5,976 m2. Total Luas = 15,936 = 16 m2. Toilet pria Toilet 3 buah = @1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Total luas toilet = 6,75 m2. Wastafel 4 = (0,4 m x 0,6 m) x 4 buah = 0,96 m2. Urinoir 4 = (0,5 m x 0,4 m) x 4 = 0,8 m2. Flow = 75 % x 8,51 = 6,39 m2. Total Luas = 14,9 = 15 m2.
266,4
40
21
Sumber. Analisis Penulis, 2016
V-44
b. Kelompok Kegiatan Wisata Edukasi Tabel 5.15. Analisis Besaran Ruang pada Kelompok Kegiatan Wisata Edukasi Jenis Kegiatan
Kegiatan
Ruang
Kapasitas
14 panel display
Tour mengenai kompos
Ruang display kompos
4 meja display
50 orang
Kegiatan Wisata Edukasi Mengenai Kompos
Standart
Luas (m2)
Ruang informasi kompos = 12 panel. Standar panel = 0,5 m x 0,8 m / panel. (menempel pada dinding). Panjang panel = 0,5 m / buah. Lebar ruang display panel = 1,5 m Luas = (0,5 m x 1,5 m) x 14 = 10,5 m2. Standar meja display = 0,8 m x 0,6 m = 0,48 m2. Luas = 4 x 0,48 m2 = 1,92 m2. Standar gerak = 0,9135 m2 = 0,9 m2 / orang. (0,9 m x 1,015 m = TSS) Luas = 0,9 m2 x 50 = 45 m2. Flow = 60 % x 61,42
541,6
m2 = 36,852 m2. Total Luas Ruang Display = 98,272 m2 = 98 m2.
Praktik membuat kompos dengan metode anaerob
Penyimpanan kompos
Ruang membuat kompos
Ruang penyimpanan kompos
5 unit
4 unit, Per unit 24 tong
Space manusia per unit = 10 orang x (0,8 m x 1 m) = 8 m2. Luas space manusia = 40 m2. Flow = 60 % x 40 m2 = 24 m2. Luas Total = 64 m2. Ukuran tong 120 lt = ø 0,495. Luas tong = 1,6 m2 x 96 tong = 153,6 m2. Flow = 60 % x 153,6 m2 = 92,16 m2. V-45
Luas Total = 245,76 m2 = 246 m2. Praktik membuat barang dari sampah non organik
Ruang praktik mengolah sampah
Ruang penyimpanan, pembersihan dan pemilahan sampah
Ruang penyimpanan sampah non organik
Tour mengenai mangrove
Ruang display mangrove
Kegiatan Wisata Edukasi Mengenai Mangrove
Pengembangan tanaman mangrove
Ruang pembibitan
Space manusia per unit = 10 orang x (0,8 m x 1 m) = 8 m2. Luas space manusia = 5 unit 40 m2. Flow = 60 % x 40 m2 = 24 m2. Luas Total = 64 m2. Asumsi ruang pemilahan = 3 m x 3 m = 9 m2. Asumsi ruang 1 Ruang pembersihan = 3 m x 3 pemilahan m = 9 m2. 1 Ruang Asumsi ruang pembersihan penyimpanan = 4 m x 4 1 Ruang m = 16 m2. penyimpanan Luas = 34 m2. Flow = 60 % x 34 m2 = 20,4 m2. Luas Total = 54,4 m2. Standar gerak = 0,9 m2 / orang. (NAD) 50 orang Luas = 0,9 m2 x 50 = 45 m2. Meja display = 0,6 m x 0,6 m / meja = 0,36 60 awetan m2. mangrove Luas = 0,36 x 60 = 21,6 m2. Flow = 60 % x 70,6 m2 = 42,36 m2. Total Luas = 112,96 = 113 m2 Standar bedeng = 1 m x 10 m = 10 m2. Luas bedeng = 10 m2 x 10 bedeng = 100 m2. 10 bedeng Flow = 60 % x 100 m2 = 60 m2. Luas = 160 m2. Space manusia = (0,8 50 orang m x 0,8 m) x 50 orang = 32 m2. Flow = 60 % x 32 m2 = 19,2 m2. Luas = 51,2 m2.
339,4
V-46
50 orang
5 meja display
Tour Mengenai Garam
Ruang display produk dan panel 20 panel
Kegiatan Wisata Edukasi Mengenai Garam
50 orang
Kegiatan Edukasi Mengenai Bambu
Pengolahan Garam
Ruang pengolahan garam (pengemasan)
Praktik Membuat Garam
Tempat pembuatan garam
5 petak tambak
Tour Mengenai Bambu
Ruang display bambu dan panel
50 orang
5 furniture meja
Standar gerak = 0,9 m2 / orang. Luas = 0,9 m2 x 50 = 45 m2. Meja display = 0,6 m x 0,6 m / meja = 0,36 m2. Luas = 0,36 x 5 = 1,8 m2. Ruang informasi garam = 20 panel. Standar panel = 0,5 m x 0,8 m / panel. (menempel pada dinding). Panjang panel = 0,5 m / buah. Dipasang pada dinding yang berhadaphadapan. Lebar ruang display panel = 1,5 m Luas = (0,5 m x 1,5 m) x 10 = 7,5 m2. Flow = 60 % x 51,55 m2 = 30,93 m2. Luas Total = 82,48 m2 = 82,5 m2. Standar gerak = 0,9 m2 / orang. Luas = 0,9 m2 x 50 = 45 m2. Standar ukuran furniture meja = 2,5 m x 1 m = 2,5 m2. Luas = 2,5 m2 x 5 = 12,5 m2. Flow = 60 % x 61,5 m2 = 36,9 m2. Luas Total = 98,4 m2. Standar ukuran 1 petak = 3 m x 3 m = 9 m2. Luas 5 petak = 45 m2. Flow = 30 % x 45 m2 = 13,5 m2. Luas Total = 58,5 m2. Standar gerak = 0,9 m2 / orang. Luas = 0,9 m2 x 50 = 45 m2.
250,6
229,2
V-47
19 meja display
20 panel
Ruang praktik
5 unit, 50 orang
Ruang penyimpanan bahan dan alat
Asumsi 200 bambu
Praktik Membuat Kerajinan dari Bahan Bambu
Kegiatan Edukasi Mengenai Biota Laut
Tour Mengenai Biota Laut
Ruang display biota laut
Asumsi 80 orang Asumsi 60 aquarium
Meja display = 0,6 m x 0,6 m / meja = 0,36 m2. Luas = 0,36 x 19 = 6,84 m2. Ruang informasi garam = 20 panel. Standar panel = 0,5 m x 0,8 m / panel. (menempel pada dinding). Panjang panel = 0,5 m / buah. Dipasang pada dinding yang berhadaphadapan. Lebar ruang display panel = 1,5 m Luas = (0,5 m x 1,5 m) x 10 = 7,5 m2. Flow = 60 % x 63,34 m2 = 38,004 m2. Luas Total = 101,344 m2 = 102 m2.
Space manusia per unit = 10 orang x (0,8 m x 1 m) = 8 m2. Luas space manusia = 40 m2. Flow = 60 % x 40 m2 = 24 m2. Luas Total = 64 m2. Asumsi bambu = 3 m x 0,2 m = 0,6 m2. Bambu di tumpuk 4 keatas. Jadi butuh 50 saft bambu. Asumsi standar ruang penyimpanan = 0,6 m2 x 50 = 30 m2. Flow = 60 % x 30 m2 = 18 m2. Luas Total = 48 m2. Standar gerak = 0,9 m2 / orang. Luas = 0,9 m2 x 80 = 72 m2. Asumsi ukuran aquarium = (1,2 m x
260
V-48
20 meja display
Menonton Film 3 Dimensi
Asumsi Furniture kursi 110 buah
Bioskop 3 dimensi kehidupan bawah laut
0,8 m) x 60 = 0,96 m2 x 60= 57,6 m2. Flow = 20 % x 57,6 m2 = 11,56 m2. Luas = 69,12 m2 = 69 m2. Standar meja display = 0,6 m x 0,8 m = 0,48 m2. Luas meja display = 0,48 m2 x 20 = 9,6 m2. Flow = 20 % x 9,6 m2 = 1,92 m2. Luas = 11,56 m2 = 11,6 m2. Standar ukuran kursi = 0,6 m x 0,5 m = 0,3 m2. Luas kursi = 0,3 m2 x 110 = 33 m2. Flow = 60 % x 33 m2 = 19,8 m2. Luas = 52,8 m2. Space layar = 6,4 m2 x 3,8 m = 24,32 m2. Ruang proyektor = 6,4 m x 3 m = 19,2 m2.
Sumber. Analisis Penulis, 2016
c. Kelompok Kegiatan Wisata Rekreatif Tabel 5.16. Analisis Besaran Ruang pada Kelompok Kegiatan Wisata Rekreatif Jenis Kegiatan
Kegiatan Wisata Pantai
Kegiatan
Ruang
Menikmati pemandangan hutan mangrove
Perahu + dermaga
Penghubung pengunjung dan perahu + alat olah raga air
Dermaga
Kegiatan Olah Raga Air
Speedboat
Kapasitas
6 orang
5 perahu
3-4 orang
Standart
Luas (m2)
Ukuran perahu jukung (perahu nelayan rembang) = 4,5 m x 0,6 m 13,5 = 2,7 m2. Luas = 2,7 m2 x 5 = 13,5 m2. Asumsi panjang dermaga = 40 meter Lebar = 2,4 m (TSS) 96 Luas = 40 m x 2,4 m = 96 m2. Ukuran speedboat = 2,5 m x 6,45 m = 16,125 136,38 (NAD) V-49
Luas = 16,125 m2 x 4 = 64,5 m2. Ukuran banana boat = 1,3 m x 5,65 m = 7,345 6 orang m2. 4 banana Luas = 7,345 m2 x 4 = boat 29,38 m2. Ukuran kano jenis 4 orang Touring skiff = 1 m x 8,5 m = 8,5 m2 (NAD) Luas 5 kano = 8,5 m2 x 5 5 kano = 42,5 m2. Standar lebar = 2,4 m (TSS) Asumsi luas = 2,4 m x 10 m = 24 m2 Standar orang berdiri = 0,65 m2 / orang. (NAD) 10 orang Luas = 0,65 m2 x 10 = 6,5 m2. Standar ukuran kursi = 2 furniture 0,4 m x 1,8 m = 0,72 m2. kursi Luas = 0,72 m2 x 2 = 1,44 m2. Flow = 40 % x 7,94 m2 = 3,176 m2. 5 unit Luas = 11,116 m2 = 11,2 gazebo m2 / unit. Luas Total = 56 m2. Standar ukuran kamar 10 kamar bilas = 1 m x 1 m = 1 m2. bilas / Luas 10 kamar bilas = 10 ruang m2. 100 laci / Standar ukuran laci = 0,4 locker m x 0,5 m = 0,2 m2. Berjajar 4 Luas locker = 0,2 m2 x 25 keatas. Per = 5 m2 / locker. baris 25 laci. 2 Ruang Flow = 60 % x 15 m2 = 9 locker + m2. bilas Luas = 24 m2. (wanita + pria) Luas Total = 48 m2. Standar gerak anak = 0,45 m2 x 30 = 13,5 m2. 30 anak Luas playground panjatan petualangan = 5 m x 4 m = 20 m2. Luas playground rumah4 speedboat
Banana boat
Kano (kegiatan mendayung)
Kegiatan Bermain dan Bersantai
Memancing
Dermaga pemancingan
Bersantai / menikmati pemandangan pantai
Gazebo
Menaruh barang bawaan + Mandi / membilas tubuh
Locker + ruang bilas
Kegiatan bermain anak / Playground
Eco children park
24
56
48
108
V-50
Kincir angin raksasa
24 anak
Komedi putar
48 anak
Kegiatan bermain anak
Kegiatan bermain, mencari jalan keluar
11,2
102
Labirin
Asumsi labirin = 20 m x 20 m = 400 m2.
400
Taman dan ruang terbuka hijau
Standar gerak = 1,008 m2 = 1 m2 / orang. (0,9 m x 1,120 m = TSS) Luas = 1 m2 x 80 = 80 m2. Ukuran kursi = 0,4 m x 1,2 m = 0,48 m2. Luas 10 kursi = 0,48 m2 x 10 = 4,8 m2. Ukuran = jari2 = 1,4 m. Luas = 6,16 m2. Flow = 60 % x 90,96 m2
146
80 orang Bersantai dan menikmati pemandangan taman
rumahan lollipop = 1 m x 3 m = 3 m2. Luas playground panjatan bajak laut = 4 m x 3 m = 12 m2. Luas playground terowongan = 2,5 m x 4 m = 10 m2. Luas perosotan spiral = 3 m x 3 m = 9 m2. Flow = 60 % x 67,5 m2 = 40,5 m2. Luas Total = 108 m2. Jari-jari wahana = 3,5 m. Tebal wahana = 2 m. Terdapat 12 tempat. Tiap tempat terdapat 2 kursi untuk anak. Luas wahana = 7 m2. Flow = 60 % x 7 m2 = 4,2 m2. Luas Total = 11,2 m2. Jari-jari wahana = 4,5 m. Radius per baris tempat 30o = 12 bagian pada lingkaran. Per baris = 4 kursi. Jumlah kursi = 48. Luas wahana = 63,585 m2. Flow = 60 % x 63,585 m2 = 38,151 m2. Luas Total = 101,736 m2 = 102 m2.
10 kursi Air mancur
V-51
= 54,576 m2. Luas Total = 145,536 m2 = 146 m2. Sumber. Analisis Penulis, 2016
d. Kelompok Kegiatan Penunjang Tabel 5.17. Analisis Besaran Ruang pada Kelompok Kegiatan Penunjang Jenis Kegiatan
Kegiatan
Ruang
Kapasitas
Standart
2 etalase (rak display), hook ram / toko
Standar ukuran etalase = 1 m x 1,5 m = 1,5 m2. Luas = 3 m2. Hook ram = 0,3 m x 0,6 m = 0,18 m2. Luas = 0,36 m2. Standar gerak = 0,9 m2 / orang. Luas = 0,9 m2 x 4 = 3,6 m2. Flow = 60 % x 6,96 m2 = 4,176 m2. Luas total per toko = 11,136 m2 = 11,2 m2. Luas 12 Toko = 11,2 m2 x 12 = 134,4 m2. Flow = 60 % x 134,4 m2 = 80,64 m2. Total Luas Kompleks Toko Souvenir = 215,04 m2 = 215 m2. Standar ukuran food court = 2,5 m x 3 m = 7,5 m2. Luas = 7,5 m2 x 7 = 52,5 m2. Space duduk per orang = 1,4 m2. Luas = 0,62 m2 x 120 = 168 m2. Standar ukuran meja = 0,8 m x 0,8 m = 0,64 m2. Luas = 0,64 m2 x 30 = 19,2 m2. Flow = 75 % x 187,2 m2 = 140,4 m2. Luas Food Court = 177,84 m2 = 327,6 m2.
Asumsi 4 orang / toko Belanja
Toko souvenir
12 toko
Penunjang
7 stand
Makan dan minum
Asumsi 120 orang Food court 30 meja (seat 4 kursi)
Luas (m2)
215
392,1
V-52
6 wastafel
Istirahat untuk ibu dan bayi
Kegiatan khusus ibu dan bayi
Menarik uang
Asumsi 20 orang
Bermain bayi
Asumsi 20 orang (10 bayi+10 ibu)
Menyusui
4 ruang
Ruang ATM
8 mesin ATM
Standar ukuran = 0,4 m x 0,6 m = 0,24 m2. Luas = 1,44 m2. Standar orang berdiri = 0,65 m2 x 12 orang = 7,8 m2. Flow = 30 % x 9,24 m2 = 2,772 m2. Luas Total = 12, 012 m2 = 12 m2. Kapasitas per orang = 2 m x 1 m = 2 m2. Total luas = 40 m2 Diasumsikan standar per anak = 0,8 m x 0,8 m = 0,64 m2. Luas = 6,4 m2. Standar orang tua = 0,65 m2. Luas = 6,5 m2. Flow = 60 % x 12,9 m2 = 7,74 m2. Luas Total = 20,64 m2 = 21 m2. Standar ruang = 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Luas total = 9 m2. Standar ukuran mesin = 0,8 m x 0,5 m = 0,48 m2. Luas = 0,48 m2 x 8 = 3,84 m2. Flow = 75 % x 2,4 m2 = 2,88 m2. Luas Total = 6,72 m2 = 6,8 m2.
70
6,8
Sumber. Analisis Penulis, 2016
e. Kelompok Kegiatan Servis Tabel 5.18. Analisis Besaran Ruang pada Kelompok Kegiatan Servis Jenis Kegiatan
Kegiatan Servis
Kegiatan
Ibadah
Ruang
Mushola
Kapasitas
Standart
Luas (m2)
40 orang
Standar ukuran = 0,5 m x 1 m = 0,5 m2. Luas = 0,5 m2 x 40 = 20 m2. Flow = 40 % x 20 m2 = 8 m2.
173,6
V-53
4 mushola
8 titik wudhu / ruang Tempat wudhu 2 ruang (wanita & pria) 4 tempat wudhu
4 toilet 4 wastafel
Metabolisme
Toilet
3 toilet 4 wastafel 4 urinoir
Istirahat dan bersantai
Gazebo
Luas Total = 28 m2. Luas = 28 m2 x 4 = 112 m2. Standar = 0,75 m x 0,8 m = 0,6 m2. Luas = 0,6 m2 x 8 = 4,8 m2. Flow = 60 % x 4,8 m2 = 2,88 m2. Luas Tempat Wudhu = 7,68 m2. Luas =7,68 m2 x 2 = 15,36 m2 = 15,4 m2. Luas = 15,4 m2 x 4 = 61,6 m2. Toilet wanita Toilet 4 buah = @1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Total luas toilet = 9 m2. Wastafel 4 = (0,4 m x 0,6 m) x 4 buah = 0,96 m2. Flow = 60 % x 9,96 m2 = 5,976 m2. Total Luas = 15,936 = 16 m2. Toilet pria Toilet 3 buah = @1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Total luas toilet = 6,75 m2. Wastafel 4 = (0,4 m x 0,6 m) x 4 buah = 0,96 m2. Urinoir 4 = (0,5 m x 0,4 m) x 4 = 0,8 m2. Flow = 75 % x 8,51 = 6,39 m2. Total Luas = 14,9 = 15 m2. Luas Toilet = 21 m2.
9 titik
Luas 9 Toilet = 21 m2 x 9 = 189 m2
6 orang
Standar orang berdiri = 0,65 m2 / orang. (NAD) Luas = 0,65 m2 x 6 = 3,9 m2.
189
75
V-54
2 furniture kursi
10 unit
Pos jaga / security
2 orang 1 ruang
2 toilet + ruang locker
Pengamanan
Ruang petugas security
8 orang
2 meja
Ruang audio visual
4 orang
Standar ukuran kursi = 0,4 m x 1,8 m = 0,72 m2. Luas = 0,72 m2 x 2 = 1,44 m2. Flow = 40 % x 5,34 m2 = 2,136 m2. Luas = 7,476 m2 = 7,5 m2 / unit. Luas Total = 75 m2. Space duduk per orang = 0,655 m x 0,94 m = 0,6154 m2 = 0,6 m2 (TSS) Luas = 0,62 m2 x 2 = 1,24 m2. Meja = (0,4 m x 0,6 m) x 2 = 0,24 m2 x 2 = 0,48 m2. Flow = 60 % x 1,72 m2 = 1,032 m2. Luas Total = 2,752 m2 = 2,8 m2. Luas 2 toilet = (1,5 m x 1,5 m) x 2 = 4,5 m2. Locker = 0,8 m x 0,5 m = 0,4 m2. Flow = 60 % x 4,9 m2 = 2,94 m2. Luas Total = 7,84 m2 = 8 m2. Space duduk per orang = 0,655 m x 0,94 m = 0,6154 m2 = 0,62 m2 (TSS) Luas = 0,62 m2 x 8 = 4,96 m2. Flow = 50% x 4,96 m2 = 2,48 m2. Luas Total = 7,44 m2 = 7,5 m2. Area monitor = 2 m2. Meja monitor = (0,6 m x 1,2 m) x 2 = 1,44 m2. Space duduk per orang = 0,655 m x 0,94 m = 0,6154 m2 = 0,6 m2 (TSS) Luas = 0,62 m2 x 4 = 2,48 m2. Flow = 60 % x 5,92 m2 = 3,552 m2. Luas Total = 9,475 m2 =
2,8
15,5
9,5
V-55
9,5 m2.
Janitor
10 titik
2 toilet 4 locker
Kebersihan Ruang tenaga kebersihan
20 orang
Tempat pembuangan dan pemilahan sampah Ruang kepala ME
Mechanical engineering
Standar ukuran janitor = 1 m x 1,8 m = 1,8 m2. Rak menyimpan alat kebersihan = 0,6 m x 1,5 m = 0,9 m2. Flow = 60 % x 2,7 m2 = 1,62 m2. Luas Total = 4,32 m2 = 4,4 m2. Luas 10 titik = 44 m2. Luas toilet = (1,5 m x 1,5 m) x 2 = 2,25 m2 x 2 = 5,5 m2. Locker = (0,8 m x 0,5 m) x 4 = 0,4 m2 x 4 = 1,6 m2 Flow = 60 % x 7,1 m2 = 4,26 m2. Luas Total = 11,36 m2 = 11,4 m2. Standar per orang = 0,62 m2. Luas = 0,62 m2 x 20 = 12,4 m2. Flow = 60 % x 12,4 m2 = 7,44 m2. Luas Total = 19,84 m2 = 19,8 m2. Asumsi = 3 m x 3 m = 9 m2.
44
32,2
9
1 orang
4 orang Ruang staff ME 1 locker 2 toilet
Ruang kerja = 4,5 m2 / orang Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas Total = 7,2 m2. Asumsi space per orang = 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2. Luas = 2,25 m2 x 4 = 9 m2. Flow = 60 % x 9 m2 = 5,4 m2. Luas Total = 14,4 m2. Luas 2 toilet = (1,5 m x 1,5 m) x 2 = 4,5 m2. Locker = 0,8 m x 0,5 m = 0,4 m2.
29,6
V-56
Ruang maintenance
2 orang
Ruang genset
2 genset
Ruang panel
5 panel
Ruang pompa Ruang storage
Flow = 60 % x 4,9 m2 = 2,94 m2. Luas Total = 7,84 m2 = 8 m2. Standar = 2 m2 / orang = 2 m2 x 2 = 4 m2. Flow = 40 % x 4 m2 = 1,6 m2. Luas = 5,6 m2. Standar ukuran genset = 0,66 m x 1,32 m = 0,8712 m2. Luas = 0,8712 m2 x 2 = 1,7424 m2 = 1,8 m2. Standar ukuran panel = 0,8 m x 1 m = 0,8 m2. Luas = 0,8 m2 x 5 = 4 m2. Tempat kabel = 1,25 m x 6 m = 7,5 m2. Flow = 90 % x 13,2 m2 = 11,88 m2. Luas ruang panel dan genset = 25,08 m2 = 25 m2. Asumsi luas ruang pompa = 6,9 m x 12 m = 82,8 m2. Asumsi luas ruang storage = 3,5 m x 4,5 m = 15,75 m2.
5,6
25
82,8
15,75
Sumber. Analisis Penulis, 2016
f. Kelompok Kegiatan Administratif Tabel 5.19. Analisis Administratif Jenis Kegiatan
Kegiatan Administratif
Kegiatan Mengelola dan mengepalai Taman
Rekreasi Pantai Pasarbanggi
Besaran
Ruang Ruang direktur
Ruang tamu direktur
Ruang
Kapasitas
1 orang
6 orang
pada
Kelompok
Kegiatan
Standart
Luas (m2)
Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar = 1,5 m2 / orang Luas = 1,5 m2 x 6 = 9 m2. Flow = 60 % x 9 m2 = 5,4 m2.
21,6
V-57
Luas Total = 14,4 m2.
Mengelola dan mengepalai Taman
Rekreasi Pantai Pasarbanggi (wakil)
Mengurusi bagian keuangan
Mengurusi kegiatan operasional
Mengurusi kegiatan administrasi
Mengurusi kegiatan personalia
Ruang wakil direktur
1 orang
Ruang tamu wakil direktur
6 orang
Ruang kepala bagian keuangan
1 orang
Ruang staff bagian keuangan
3 orang
Ruang kepala operasional
1 orang
Ruang staff operasional
3 orang
Ruang kepala administrasi
1 orang
Ruang staff administrasi
3 orang
Ruang kepala operasional
1 orang
Ruang staff personalia
2 orang
Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar = 1,5 m2 / orang Luas = 1,5 m2 x 6 = 9 m2. Flow = 60 % x 9 m2 = 5,4 m2. Luas Total = 14,4 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2 x 3 = 13,5 m2. Flow = 40 % x 13,5 m2 = 5,4 m2. Luas = 18,9 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2 x 3 = 13,5 m2. Flow = 40 % x 13,5 m2 = 5,4 m2. Luas = 18,9 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2 x 3 = 13,5 m2. Flow = 40 % x 13,5 m2 = 5,4 m2. Luas = 18,9 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 60 % x 4,5 m2 = 2,7 m2. Luas = 7,2 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2 x 2 = 9 m2.
21,6
21,6
21,6
21,6
19,8
V-58
Mengurusi urusan sekertaris
Ruang sekertaris
1 orang
Flow = 40 % x 9 m2 = 3,6 m2. Luas = 12,6 m2. Standar ruang kerja = 4,5 m2. Flow = 40 % x 4,5 m2 = 1,8 m2. Luas = 6,3 m2. Rak dokumen = 0,5 m x 1,2 m = 0,6 m2.
6,9
Sumber. Analisis Penulis, 2016
Tabel 5.20. Rekapitulasi Perhitungan Besaran Ruang No.
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Ruang (m2)
1.
Kegiatan Penerimaan
3.772,3
2.
Kegiatan Wisata Edukasi
1.502,4
3.
Kegiatan Wisata Rekreatif
1.141,08
4.
Kegiatan Penunjang
683,9
5.
Kegiatan Servis
709,35
6.
Kegiatan Administratif
134,7
Total
7.943,73
Sumber. Analisis Penulis, 2016
4.8. Analisis Penataan Tapak a. Analisis Tapak Tujuan Menentukan tapak yang direncanakan sebagai lokasi Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Kriteria - Luasan tapak memenuhi kegiatan ruang untuk Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. - Kemudahan dalam hal pencapaian dan strategis. V-59
Analisis dan Hasil
Hutan angrove Pasarbanggi
Pantai Pasarbanggi
Tambak garam
Jalan Jenderal Sudirman
TAPAK
Gambar 5.1. Kondisi Eksisting Sekitar Tapak Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
Tapak terpilih berada pada Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasarbanggi, Rembang. Tapak memiliki luas ±3,5 Ha. Batas-batas tapak - Utara : Pantai Pasarbanggi, Laut Jawa. - Timur : Perumahan warga, tambak garam. - Selatan : Jalan Jenderal Sudirman (merupakan jalur pantura). - Barat : Perumahan warga, tambak garam.
V-60
Potensi tapak pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, sebagai berikut 1. Berada dekat dengan lokasi Konservasi Mangrove Pantai Pasarbanggi serta Pantai Pasarbanggi. 2. Kondisi lahan kosong dan belum dimanfaatkan secara optimal. 3. View yang menarik, khususnya tambak garam tradisional, kawasan mangrove dan pantai. 4. Lokasi tapak dilewati jalur pantai utara (pantura) sehingga mudah dalam hal pencapaian. 5. Tingkat kebisingan rendah.
b. Analisis Pola Pencapaian
Tujuan Menentukan letak Main Entrance dan Tapak Entrance pada tapak sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.
Kriteria a. Kemudahan akses bagi pengguna. b. Tidak menimbulkan gangguan lalu lintas dan gangguan bagi lingkungan sekitar. c. Kemudahan visual pengunjung.
Analisis Tapak dilewati oleh satu jalur yaitu Jalan Jenderal Sudirman. Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalan dua arah dengan lebar jalan ±8 m, dengan 4 ruas yang dibagi berdasar jenis kendaraan yang melaluinya. Bagian tepi dengan lebar ±1 m merupakan jalur kendaraan roda dua, sedangkan bagian tengah merupakan jalur kendaraan roda empat dengan lebar ±3 m. Pencapaian menuju ke lokasi terbagi berdasarkan pencapaian bagi pengunjung dan pencapaian bagi pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, sehingga pencapaian antara pengunjung dan pengelola haruslah dipisahkan, karena secara fisik bangunan antara taman rekreasi dan kantor pengelola terpisah. Pencapaian ke taman rekreasi dihubungkan oleh main
V-61
entrance, sedangkan pencapaian ke kantor mengelola yaitu melalui tapak entrance.
Hasil Analisis
Tapak entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk pengelola taman rekreasi pantai pasarbanggi . Main entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk tapak oleh pengunjung. Gambar 5.2. Analisis Letak Main Entrance dan Side Entrance Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
Dengan adanya pertimbangan kemudahan akses dan memudahkan visual pengunjung serta menghindari adanya kemacetan yang parah maka peletakan main entrance adalah pada sisi tengah, dan peletakan side entrance berada di pojok.
c. Analisis View dan Orientasi 1. Analisis View Menuju Tapak
Tujuan Menentukan view menuju tapak untuk menentukan bagian taman rekreasi yang menjadi point of interest.
V-62
Kriteria - Letak point of view pada taman rekreasi terlihat jelas oleh pengguna. - Kejelasan visual. - Sebagai point of interest.
Analisis dan Hasil Analisis View menuju tapak berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, karena Jalan Jenderal Sudirman merupakan satu-satunya jalan yang dilalui kendaraan, sedangkan wilayah sekitar tapak terdiri dari tanah kosong yang tidak mungkin menjadi jalur lalu lintas manusia. Main entrance dan fasade taman rekreasi menjadi point of interest menuju ke arah Jalan Jenderal Sudirman, sehingga mampu menarik minat pengunjung yang melintas.
Gambar 5.3. Analisis View Menuju Tapak Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
2. View dari tapak Tujuan Menentukan view dari tapak, sehingga diperoleh view terbaik untuk dioptimalkan dan mendukung visual pengguna Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
V-63
Kriteria - Menarik dan dapat mendukung visual pengguna. Analisis dan Hasil Analisis Tanda minus (-) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut kurang menarik, yaitu berupa perumahan penduduk serta jalan raya. Sedangkan tanda plus (+) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut menarik, yaitu berupa tambak garam serta mangrove.
+ +
+
-
-
Gambar 5.4. Analisis View dari Tapak Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
Dapat disimpulkan bahwa - View yang terlihat menarik jika dilihat dari tapak adalah view yang berasal dari arah utara dan sebagian arah timur dan barat. View dari arah utara merupakan kawasan hutan mangrove dan Pantai Pasarbanggi. Sedangkan view dari sebagian arah timur dan barat berasal dari tambak garam. - View yang terlihat kurang menarik jika dari tapak adalah view yang berasal dari arah selatan berupa jalan raya dan kawasan pemukiman dan industri. Begitu juga dengan view dari kawasan pemukiman lainnya dari sebagian arah timur dan barat.
V-64
3. Analisis Orientasi Tujuan Menentukan orientasi bangunan berdasarkan pada analisis view sebelumnya. Kriteria - Kemudahan akses pengguna. - Letak point of view jelas bagi pengguna. Analisis dan Hasil Analisis Orientasi bangunan menghadap ke arah Jalan Jenderal Sudirman sebagai view menuju tapak yang utama. Bagian main entrance dan fasade bangunan harus didesain semenarik mungkin sehingga menarik perhatian pengguna jalan dan pengunjung.
Gambar 5.5. Analisis View dari Tapak Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
d. Analisis Kebisingan
Tujuan Menentukan tingkat kebisingan pada tapak, sehingga diperoleh zona-zona dengan tingkat kebisingan tinggi, kebisingan sedang hingga kebisingan rendah.
V-65
Kriteria - Tingkat kebisingan mempengaruhi peletakan zona pada taman rekreasi.
Analisis Kebisingan akan menentukan peletakan massa-massa bangunan pada tapak. Tingkat kebisingan tinggi berada dekat dengan Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalur pantai utara. Kebisingan sedang berasal dari pemukiman warga. Serta kebisingan rendah berasal dari tambak garam.
Gambar 5.6. Analisis Kebisingan Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
Hasil Analisis Berdasarkan analisis kebisingan, tapak dengan tingkat kebisingan tinggi dijadikan sebagai zona parkir, dan zona penerimaan awal. Tapak dengan tingkat kebisingan sedang digunakan untuk zona penerimaan dalam. Tapak dengan tingkat kebisingan rendah digunakan untuk zona administrasi (bangunan kantor) dan zona edukatif dan zona rekreatif.
V-66
e. Analisis Faktor Klimatologi (Matahari dan Angin)
Tujuan Menentukan respon bangunan terhadap kondisi klimatologi tapak yang meliputi matahari dan angin.
Kriteria - Optimalisasi cahaya matahari dan angin sebagai pencahayaan alami dan penghawaan alami pada bangunan taman rekreasi, sehingga mendukung konsep ekologis pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. - Respon desain yang sesuai terhadap analisis matahari dan angin.
Analisis Analisis klimatologi bermanfaat bagi perencanaan dan perancangan desain bangunan, seperti pemanfaatan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami, serta arah pergerakan angin sebagai penghawaan alami dalam bangunan. Penerapan pada suatu tapak akan diperoleh suatu tata massa dimana massa yang satu tidak akan menghalangi arah datangnya angin serta menghalangi cahaya matahari yang masuk.
Gambar 5.7. Analisis Klimatologi Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
V-67
Analisis Angin pada Tapak -
Pada pagi hari kisaran pukul 06.00-11.00 WIB, angin yang berhembus cenderung rendah, sehingga area tapak akan sangat panas karena sinar matahari yang intensif.
-
Pada siang dan sore hari kisaran pukul 12.00-18.00 WIB, angin yang berhembus dari arah pantai dan tambak sangatlah kuat, hal ini dikarenakan adanya perubahan suhu antara daratan dan lautan dengan perbedaan suhu yang cukup besar sehingga mengakibatkan adanya angin laut. Analisis Matahari pada Tapak
-
Pada pagi hari kisaran pukul 06.00-08.00 sinar matahari cenderung hangat dan menyehatkan bagi tubuh.
-
Menjelang siang kisaran pukul 08.00-15.00 sinar matahari cenderung panas menyengat dan menimbulkan kesan ketidaknyamanan dan rasa gerah pada tubuh. Terutama di wilayah pantai karena didukung oleh kelembaban yang tinggi.
-
Kisaran pukul 16.00-18.00 sinar matahari mulai berkurang intensitas panasnya.
Hasil Analisis -
Solusi untuk memecah pergerakan angin yaitu dengan pemberian barier berupa vegetasi. Angin datang dari arah utara yang merupakan area tambak garam dan laut. Pada siang hari, angin yang berhembus dari laut ke darat sangat kuat, sehingga pemberian barier menjadi cukup penting sebagai pemecah angin.
-
Respon desain bangunan terhadap angin yaitu dengan memperbanyak bukaan pada arah datangnya angin, sehingga penghawaan alami dapat dioptimalkan.
-
Solusi untuk meredam sinar matahari yang panas pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan yaitu dengan penanaman vegetasi peneduh, serta minimalisasi pemotongan vegetasi yang telah ada sebelumnya pada tapak.
V-68
-
Respon desain bangunan terhadap matahari yaitu dengan memperbanyak bukaan dengan material transparan, sehingga dapat memperbanyak intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan, sedangkan untuk mereduksi sinar matahari yaitu dengan pemberian secondary skin atau tritisan.
f. Analisis Penzoningan Akhir
Tujuan Menentukan penzoningan akhir pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
Kriteria -
Kemudahan akses pengunjung.
-
Keamanan dan kenyamanan pada taman rekreasi.
-
Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
Analisis dan Hasil Analisis
Zona rekreatif pantai Zona rekreatif Zona edukatif Zona penerimaan dalam Zona penerimaan luar
Gambar 5.8. Analisis Penzoningan Akhir Sumber. Analisis dan Dokumentasi Penulis, 2016
Berikut merupakan hasil analisis penzoningan akhir pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi a. Terdapat 2 zona utama pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, yaitu zona luar dan zona dalam. Zona luar terdiri dari zona penerimaan luar, zona parkir pengunjung dan zona penunjang, serta zona parkir pengelola V-69
dan zona kantor pengelola. Zona dalam meliputi zona penerimaan dalam, zona edukatif bambu, zona edukatif garam, zona edukatif sampah, zona edukatif mangrove, zona edukatif biota laut, zona rekreatif anak, zona taman dan ruang terbuka hijau, zona servis dan zona rekreatif pantai. b. Zona penerimaan, zona parkir pengunjung dan zona penunjang berada pada lokasi tapak dekat dengan jalan raya. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan akses pengunjung keluar masuk taman rekreasi. Selain itu, ditempatkannya
zona
penunjang
pada
zona
luar
adalah
untuk
memudahkan pengunjung melakukan transaksi seperti berbelanja oleholeh dan melakukan pengambilan uang di mesin atm lebih mudah tanpa harus masuk ke zona dalam. Khusus untuk zona penerimaan diletakkan pada tengah-tengah adalah dimaksudkan sebagai point of interest pada tapak. c. Antar zona dalam dihubungkan oleh sistem sirkulasi yang sekaligus menjadi pembatas ruang antar zona.
4.9. Analisis Bentuk dan Tatanan 4.9.1 Analisis Lansekap a. Analisis Gubahan Massa Lansekap
Tujuan Menentukan organisasi massa sebagai dasar bagi tata massa lansekap Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
Kriteria - Sesuai jika diterapkan pada bentuk tapak. - Kemudahan dalam hal pencapaian dan sirkulasi dari bangunan satu ke bangunan yang lain, atau dari zona satu ke zona lainnya. - Memberikan kejelasan visual antara satu zona ke zona lainnya.
Analisis Berikut merupakan alternatif bentuk gubahan massa yang dapat diterapkan pada lansekap Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan V-70
Tabel 5.21. Alternatif Bentuk Gubahan Massa Alternatif Memusat
Karakter
Penerapan
Bersifat stabil, merupakan komposisi
Massa bangunan
berpusat yang terdiri dari sejumlah
disusun mengelilingi
ruang-ruang sekunder yang
suatu pusat massa
dikelompokkan mengelilingi sebuah
berikut orientasi
pusat yang besar dan dominan Linear
Bersifat fleksibel dan cepat tanggap
Massa Bangunan
terhadap bermacam-macam kondisi
disusun berbaris,
tapak. Terdiri dari ruang-ruang yang
mengikuti pola jalan
berulang dalam hal ukuran dan fungsi
yang ada dengan
dari tiap ruang di sepanjang deretan
orientasi menuju jalan.
tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar. Radial
Memadukan unsur-unsur pola terpusat
Massa bangunan
dan linear. Dengan ruang-ruang pusat
menyebar dari suatu
yang dominan dari pola-pola linear yang titik pusat massa berkembang menjadi jari-jarinya.
sebagai sentral, dengan orientasi berkembang sesuai dengan penyebaran.
Cluster
Menggabungkan ruang-ruang yang
Massa bangunan
berlainan bentuk tapi bersifat kegiatan
disusun berkelompok-
yang sama dan berhubungan satu sama
kelompok sesuai
lain berdasarkan penempatan dan
dengan kegiatan yang
ukuran visual seperti simetri menurut
serupa.
sumbunya. Grid
Terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-
Massa bangunan
ruang dimana posisi-posisinya dalam
disusun dalam bentuk
ruang dan hubungan antarruang diatur
modul-modul yang
oleh pola grid/papan catur tiga dimensi
diatur.
atau bidang. Sumber. Analisis Penulis, 2016
V-71
Hasil Analisis Dari kriteria yang telah disebutkan diatas, maka diperoleh gubahan massa cluster.
b. Analisis Sirkulasi Tujuan Menentukan sistem sirkulasi pada bangunan dan taman rekreasi yang direncanakan. Kriteria 1. Memudahkan pengguna untuk mencapai suatu tempat. 2. Terdiri dari sirkulasi bagi manusia dan kendaraan. 3. Sirkulasi dapat digunakan oleh difabel. Hasil 1. Sirkulasi luar kawasan Sirkulasi luar bangunan dibagi berdasarkan pengguna, yaitu antara pengunjung dan pengelola taman rekreasi. Berikut merupakan uraiannya •
Sirkulasi pengunjung menuju taman rekreasi, dibagi berdasarkan moda yang digunakan Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan mobil dan bis Sirkulasi kendaraan mobil dan bis berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan pengambilan tiket parkir mobil dan bis menuju ke sirkulasi khusus mobil dan bis dan berakhir pada parkir mobil dan bis. Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor berasal dari jalan jenderal sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan loket tiket parkir khusus sepeda motor, menuju sirkulasi khusus kendaraan sepeda motor dan berakhir pada parkir. Sirkulasi pengunjung dengan berjalan kaki (Pedestrian) Sirkulasi untuk pejalan kaki menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Sirkulasi ini dibedakan dengan sirkulasi mobil dan bis serta V-72
sepeda motor untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. Sirkulasi khusus pejalan kaki dengan pedestrian yang memiliki perbedaan ketinggian ±25 cm diatas sirkulasi kendaraan bermotor. •
Sirkulasi pengelola menuju kantor pengelola Sirkulasi pengelola dengan kendaraan mobil Berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan mobil, berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan kendaraan sepeda motor Kendaraan pengelola yang berasal dari Jalan Jenderal Sudirman masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan sepeda motor kemudian berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan berjalan kaki Menggunakan
pencapaian
langsung
menuju
bangunan,
dengan
menggunakan pedestrian yang terpisah dari sirkulasi kendaraan.
2. Sirkulasi dalam kawasan Menggunakan sirkulasi horizontal karena merupakan bangunan tidak bertingkat. Diantaranya a) Sirkulasi Horizontal Pintu masuk -
Gate utama menuju taman rekreasi berada pada bagian sentral dengan bentuk lengkung yang menjorok ke depan, sehingga memberi kesan penerimaan. Gate utama merupakan ruang peralihan antara kawasan luar dan kawasan dalam taman rekreasi. Gate dilindungi oleh kanopi pelindung.
-
Pintu masuk pada bangunan-bangunan pada taman rekreasi cenderung berbentuk menjorok ke depan sebagai kesan penerimaan, dengan kanopi yang menaungi serta sebagai tempat cheking tiket.
V-73
Pencapaian Bangunan Pola pencapaian menuju pintu masuk bangunan-bangunan pada taman rekreasi adalah pencapaian langsung, sehingga lebih efisien dan memudahkan pengunjung mencapai bangunan. Jalur Penghubung Antar Zona Penggunaan pola organik pada sirkulasi, sehingga menciptakan suatu sirkulasi yang dinamis dan cenderung berpola lengkung-lengkung. Sirkulasi pada zona servis Sirkulasi pada zona servis cenderung menggunakan pola linier, sehingga mempercepat dan memudahkan pengunjung untuk mencapainya. Sirkulasi Sepeda Pada area Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi terdapat jalur bagi pengguna sepeda yang merupakan salah satu fasilitas yang disediakan. Sirkulasi sepeda terdapat disekeliling tepi taman rekreasi, dan merupakan salah satu unsur lansekap pembatas taman rekreasi dengan kawasan luar taman rekreasi. Sirkulasi sepeda dibuat lebih rendah ±20 cm dibanding pedestrian. Dermaga Dermaga merupakan salah satu sirkulasi dalam taman rekreasi yang menghubungkan antara daratan dan laut, sehingga ketika pantai mengalami pasang, pengunjung masih dapat mengakses pantai dengan mudah.
Gambar 5.9. Dermaga Perahu, Kano, Jet Sky, dan Banana Boat Sumber. www.google.co.id
V-74
Gambar 5.10. Dermaga untuk Memancing atau Menikmati Pemandangan Sumber. www.google.co.id
b) Sirkulasi Vertikal Ramp Ramp pada taman rekreasi berada pada plaza / open space sebagai ruang penerimaan dalam, karena kontur pada plaza / open space dibuat lebih tinggi dibanding tempat lainnya. Terdapat ramp pada beberapa tempat yang di berikan fill atau penambahan tinggi kontur pada lokasi tersebut. Tangga Tangga diletakkan pada sirkulasi dari dan menuju ke open space. Terdapat pula tangga pada foodcourt lantai 2 sebagai sirkulasi vertikal.
Gambar 5.11. Tangga Menuju Open Space Sumber. www.google.co.id
c. Analisis Elemen Pembentuk Lansekap •
Soft Material
Tujuan Menentukan elemen pembentuk lansekap berupa soft material pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. V-75
Kriteria - Soft material berupa vegetasi disesuaikan dengan kondisi tapak yang cenderung panas. - Soft material mendukung fungsi, kenyamanan dan estetika pada taman rekreasi yang direncanakan. Analisis dan Hasil Analisis Soft material yang dimaksud dalam perencanaan dan perancangan taman rekreasi adalah tanaman dan air. Tanaman berfungsi sebagai filter debu dan udara kotor, barier terhadap kebisingan dan sinar matahari, meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi jumlah CO2 dan bau, sebagai agen penyimpan air tanah, mencegah abrasi pantai serta menambah nilai estetika. Elemen air berfungsi untuk menciptakan efek alami berupa suasana sejuk dan nyaman serta menambah nilai estetika. 1. Pemilihan Vegetasi
Vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh / pelindung Vegetasi peneduh ditempatkan pada sekeliling area parkir, serta sirkulasi pedestrian dan jalur sepeda. Vegetasi peneduh yang direncanakan diantaranya pohon flamboyan dan pohon angsana.
Gambar 5.12. Pohon Flamboyan
Gambar 5.13. Pohon Angsana
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.wikipedia.org
Vegetasi yang berfungsi sebagai penunjuk / pengarah Vegetasi penunjuk arah diletakkan pada jalan penghubung main entrance. Vegetasi penunjuk arah yang direncanakan yaitu pohon palem raja. V-76
Gambar 5.14. Pohon Palem Raja Sumber. www.google.com, 2015
Vegetasi yang menghasilkan buah-buahan pembentuk ekosistem Sebagai taman rekreasi, salah satu fungsi yang direncanakan yaitu untuk membentuk sebuah ekosistem, sehingga menghasilkan suatu lingkungan yang selaras dengan kondisi lingkungan yang telah ada. Untuk membentuk suatu ekosistem, dibutuhkan pepohonan buah yang menarik burung-burung. Vegetasi yang direncanakan antara lain pohon jamblang (duwet), pohon sawo kecik dan pohon sawo manila.
Gambar 5.15. Pohon Jamblang Gambar 5.16. Pohon Sawo Manila Sumber. www.wikipedia.com
Sumber. www.wikipedia.com
V-77
Gambar 5.17. Pohon Sawo Kecil Sumber. www.google.com, 2015
Vegetasi yang berfungsi sebagai penghias Vegetasi penghias diletakkan pada area taman dan ruang terbuka hijau. Vegetasi penghias yang direncanakan diantaranya pohon soka, pohon tagetes, pohon lantana, dan pohon kana.
Gambar 5.18. Pohon Soka
Gambar 5.19. Pohon Tagetes
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
Gambar 5.20. Pohon Lantana
Gambar 5.21. Pohon Kana
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
Vegetasi yang berfungsi sebagai pengikat massa Vegetasi pembentuk massa diletakkan pada taman, ruang terbuka hijau, dan beberapa jalur pedestrian. Vegetasi pembentuk massa yang direncanakan yaitu azalea bulat, pucung merah dan tanaman tehtehan. V-78
Gambar 5.22. Azalea Bulat
Gambar 5.23. Pucung Merah
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
Gambar 5.24. Teh-tehan Sumber. www.google.co.id
Vegetasi yang berfungsi sebagai penyaring udara Vegetasi penyaring udara diantaranya lidah mertua, palem kuning, dan lili paris. Diletakkan pada area parkir dan taman.
Gambar 5.25. Lidah Mertua
Gambar 5.26. Palem Kuning
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
Gambar 5.27. Lili Paris Sumber. www.google.co.id
V-79
Vegetasi yang berfungsi sebagai cover ground Vegetasi sebagai cover ground diletakkan pada area taman dan ruang terbuka hijau. Vegetasi yang direncanakan yaitu rumput jepang dan rumput gajah mini, dimana kedua jenis rumput ini kuat saat diinjak.
Gambar 5.28. Rumput Gajah Mini
Gambar 5.29. Rumput Jepang Sumber. www.google.co.id
2. Air Mancur Air mancur merupakan salah satu soft material yang digunakan pada area taman sebagai salah satu unsur estetika, serta memberikan efek alami dan menenangkan bagi pengunjung.
Gambar 5.30. Air Mancur
Gambar 5.31. Air Mancur
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
3. Kolam Buatan Kolam buatan merupakan salah satu soft material yang diterapkan di beberapa titik pada taman rekreasi. Kolam buatan memberikan efek lembut dan menonjolkan pantulan langit sebagai salah satu unsur yang V-80
mendukung keindahan taman rekreasi. Kolam buatan juga digunakan sebagai unsur lansekap yang membatasi antara taman rekreasi dengan bagian luar taman rekreasi.
Gambar 5.32. Kolam Buatan Sumber. www.google.co.id
• Hard Material Tujuan Menentukan elemen pembentuk lansekap berupa hard material pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. Kriteria - Hard material mendukung fungsi, kenyamanan dan estetika pada taman rekreasi yang direncanakan. - Hard material memiliki kriteria yang mendukung konsep ekologis. Analisis dan Hasil Analisis Hard material pada taman rekreasi diantaranya 1. Tempat sampah Tempat sampah diletakkan pada tiap titik kawasan. Tempat sampah digolongkan dalam 2 jenis yaitu tempat sampah organik dan sampah non organic, sehingga akan mudah dilakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. Tempat sampah dengan material ekologis.
V-81
Gambar 5.33. Tempat Sampah Sumber. Clara A. Pritania
2. Papan Petunjuk Arah Papan petunjuk arah memudahkan pengunjung untuk mengetahui lokasi pada zona-zona di taman rekreasi.
Gambar 5.34. Papan Petunjuk Arah
Gambar 5.35. Papan Petunjuk Arah
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
3. Bangku Taman Bangku taman berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi pengunjung atau sekedar untuk duduk-duduk. Bangku tersebut diletakkan pada ruang terbuka hijau dan taman.
Gambar 5.36. Bangku Taman
Gambar 5.37. Bangku Taman
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
V-82
Gambar 5.38. Bangku Taman Sumber. www.google.co.id
4. Gazebo Gazebo berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pengunjung. Gazebo diletakkan pada beberapa titik jalur sirkulasi, sehingga dapat menampung pengunjung yang lelah atau jika tiba-tiba turun hujan.
Gambar 5.39. Gazebo
Gambar 5.40. Gazebo
Sumber. Lansekap Architects Network
Sumber. www.google.co.id
5. Material Perkerasan Perkerasan jalan yang sesuai dengan prinsip ekologis adalah perkerasan jalan yang tidak menutup total tanah, sehingga masih bisa menjadi area resapan air hujan. Material perkerasan yang sesuai dengan prinsip ekologis tersebut yaitu grass block ataupun batu alam dengan desain sedemikian rupa sehingga menyisakan celah untuk resapan air hujan.
Gambar 5.41. Grass Block Sumber. www.google.co.id
V-83
Gambar 5.42. Batu Alam Sumber. Dokumentasi Pribadi
6. Pergola Pada beberapa titik area sirkulasi diletakkan pergola sebagai barier sinar matahari terhadap pejalan kaki. Pergola terbuat dari material kayu, atau bambu dengan tanaman rambat sebagai penambah nilai estetis sekaligus meminimalisasi panas matahari yang mengenai pejalan kaki.
Gambar 5.43. Pergola Sumber. www.google.co.id
d. Analisis Sistem Perparkiran Tujuan Menentukan sistem perparkiran yang sesuai pada taman rekreasi yang direncanakan.
Kriteria -
Kemudahan dalam akses keluar masuk kendaraan pada tempat parkir.
-
Efisiensi tempat.
Analisis Berdasarkan data mengenai tempat parkir pada Neufert Architect Data (NAD), beberapa jenis sistem parkir diantaranya
V-84
1. Sistem parkir parallel Sistem parkir paralel merupakan sistem parkir yang tepat diterapkan pada badan jalan, dengan daya tampung kecil dan sirkulasi keluar masuk yang sulit.
Gambar 5.44. Sistem Parkir Parallel Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
2. Sistem parkir Menyudut Sistem parkir menyudut merupakan sistem parkir yang paling efisien diterapkan pada suatu area parkir, hal ini dikarenakan daya tampung yang besar, manuver dan sirkulasi keluar masuk kendaraan yang mudah. Sistem parkir menyudut terdiri dari sistem parkir 30o, 45o, 60o dan 90o (tegak lurus).
Gambar 5.45. Sistem Parkir 30o Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
V-85
Gambar 5.46. Sistem Parkir 45o Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Gambar 5.47. Sistem Parkir 60o Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Gambar 5.48. Sistem Parkir 90o Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
3. Sistem parkir difabel Sistem parkir difabel merupakan sistem parkir yang khusus dimana persyaratannya adalah adanya ruang gerak bagi kursi roda dan umumnya terdapat tanda diantara batas parkir.
V-86
Gambar 5.49. Sistem Parkir 90o Sumber. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Hasil Analisis Tempat parkir menggunakan sistem parkir menyudut untuk efisiensi tempat dan kemudahan akses keluar masuk, yaitu dengan sistem menyudut 45o.
4.9.2
Analisis Bangunan
a. Analisis Bentuk Dasar Bangunan
Tujuan Menentukan bentuk dasar bangunan yang digunakan dalam perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Kriteria a. Bentuk yang atraktif, sehingga menarik minat pengunjung. b. Sesuai dengan iklim tropis tapak, dengan kriteria angin yang kencang dan intensitas penyinaran matahari yang tinggi.
Analisis dan Hasil Analisis Bentuk bangunan yang atraktif dengan menyesuaikan iklim tropis tapak, sehingga secara tidak langsung menjadikan bentuk bangunan yang direncanakan dan dirancang dapat menjadi bangunan hemat energi. Bentuk dasar bangunan atap lengkung dengan penerapan prinsip hemat energi, sehingga menarik secara estetika dan terlihat lebih dinamis, namun tetap memperhatikan sisi ekologis.
V-87
Gambar 5.50. Bentuk Bangunan Atap Lengkung Sumber. www.imagebali.net
b. Analisis Pemilihan Warna, Material dan Finishing
Tujuan Menentukan pemilihan warna, material serta finishing bangunan pada perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Kriteria a. Warna yang dipilih merupakan warna-warna cerah yang menarik. b. Material yang digunakan merupakan material yang aman digunakan baik selama proses konstruksi maupun pasca konstruksi. c. Material tahan lama, dan tidak menimbulkan banyak kerusakan alam. d. Material sesuai dengan kondisi iklim tropis tapak. e. Finishing yang aman bagi kesehatan pengguna.
Analisis dan Hasil Analisis 1. Warna Warna yang direncanakan untuk digunakan pada taman rekreasi yang direncanakan adalah warna-warna cerah yang menarik perhatian, serta dengan warna natural sehingga memberi kesan nyaman dan tenang. Tabel 5.22. Jenis-jenis dan Psikologi Warna Warna
Sifat Warna Berasosiasi pada sesuatu yang membangkitkan selera,
Merah
kegairahan, emosi menggelegak dan semangat yang membara. Warna yang selalu menarik perhatian walau dalam V-88
porsi sedikit. Warna ini menebarkan energi dan memancarkan keceriaan. Jingga
Merupakan lambang persahabatan yang dapat memecah kekakuan dan menciptakan rasa akrab. Efektif diterapkan pada hal-hal yang membutuhkan motivasi
Kuning
dan menaikkan mood. Dikaitkan dengan kecerdasan, ide baru serta kepercayaan terhadap potensi diri. Sangat tepat untuk merefleksikan kesegaran dan relaksasi.
Hijau
Hijau muda memberi kesan segar, ringan dan menyenangkan. Hijau tua berkesan sejuk cenderung dingin dan identik dengan keberuntungan dan kesejahteraan. Biru tua melambangkan kepercayaan, kebijaksanaan dan
Biru
kematangan berfikir dalam mengambil keputusan. Biru muda untuk hal-hal yang melibatkan teknologi tinggi. Warna ungu tua berkarakter misterius, mistis dalam dan
Ungu
angkuh. Ungu muda pastel memiliki karakter lembut, ringan, menyenangkan. Pink muda menggambarkan kelembutan, kehalusan, rasa sensitive dan romantic. Warna fuhscia pink menyiratkan
Pink
gairah, energi untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan trendi. Pink tua warna yang dinamis, menjadi pusat perhatian berkesan modern dan menggambarkan sensualitas Memiliki karakter hangat dan berdekatan dengan hal-hal
Coklat
alamiah, mencerminkan tradisi dan segala yang berbau budaya. Dalam desain interior digunakan untuk mendapat nuansa etnik dan eksotik.
Putih
Putih melambangkan kesucian, kejujuran, ketulusan, dan keikhlasan. Menggambarkan keheningan, kematangan berpikir dan
Hitam
kedalaman akal yang menghasilkan karya. Menampilkan kesan elegan dan mewah dengan karakter kelam dan dalam. V-89
Menciptakan kesan romantic dan cenderung feminine Pastel
sekaligus melankolis. Berkarakter ringan, lembut, cerah serta halus.
Sumber. Imelda Akmal, Menata Rumah dengan Warna, 2006.
2. Material Bangunan dan Dermaga Material bangunan yang dimaksud dalam perencanaan dan perancangan taman rekreasi tersebut adalah merupakan material bangunan utama seperti wahana taman rekreasi dan kantor pengelola, serta bangunan penunjang seperti toilet, gazebo, mushola dan food court.
Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) -
Adapun material yang diterapkan pada bangunan wahana terdiri dari material dinding bata merah. Selain material bata merah, material lain yang direncanakan yaitu material kayu dan bambu sebagai aksen.
-
Bangunan kantor sepenuhnya menggunakan material dinding bata merah ekspos.
Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) -
Material yang diterapkan pada toilet yaitu material kayu bekas pakai untuk bagian luar yang tidak berhubungan dengan air, sedangkan bagian bangunan yang terkena air menggunakan material dinding.
-
Untuk material yang direncanakan untuk diterapkan pada gazebo adalah kayu ataupun bambu. Dengan atap berupa roof garden, sehingga memberikan keuntungan berupa peningkatan kualitas ekologi dan dapat meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau.
-
Material yang diterapkan pada bangunan mushola berupa material kayu, dan untuk material tempat wudhu menggunakan dinding batu bata.
-
Material yang direncanakan diterapkan pada food court dan dapur food court yaitu material dinding bata ekspos. V-90
Material Dermaga Material utama pada dermaga yaitu berupa kayu jenis ulin yang semakin kuat jika terkena air. Semakin sering terkena air, warna kayunya yang coklat muda akan terlihat semakin bagus. Diutamakan untuk material kayu ulin bekas pakai.
3. Finishing Finishing pada bangunan taman rekreasi yang direncanakan yaitu berupa
Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) -
Finishing yang diterapkan pada bangunan wahana yaitu batu bata ekspos maupun finishing berupa cat dan finishing berupa acian.
-
Bangunan kantor menggunakan finishing cat dinding, baik untuk eksterior maupun interiornya.
Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) -
Finishing pada toilet berupa keramik bekas pakai yang diterapkan pada dinding maupun lantainya.
-
Gazebo menggunakan finishing berupa kayu atau bambu ekspos dengan lapisan anti rayap, serangga dan jamur.
-
Finishing pada bangunan mushola berupa material kayu ekspos, dan untuk finishing tempat wudhu menggunakan finishing keramik bekas pakai pada dindingnya.
-
Finishing pada food court yaitu berupa cat dinding.
c. Analisis Interior Bangunan
Tujuan Menentukan desain interior pada bangunan taman rekreasi yang dapat menunjang konsep ekologis.
Kriteria -
Mendukung konsep ekologis dengan penggunaan material bekas atau penggunaan material yang meminimalisasi dampak kerusakan alam.
-
Meningkatkan nilai estetika pada ruangan. V-91
Ekonomis dan efisien.
Analisis dan Hasil Analisis a. Plafond Penerapan plafond ekspos kayu pallet atau jati belanda bekas peti kemas, dengan pola memanjang. Material kayu pallet sangat sesuai untuk mendukung konsep Arsitektur Ekologis pada perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, karena penggunaan material bekas pakai dapat meminimalisasi kerusakan lingkungan. Material kayu juga merupakan material yang cocok untuk iklim tropis Indonesia, yaitu sebagai isolasi panas yang ditimbulkan dari luar ruangan.
Gambar 5.51. Plafond Ekspos Jati Belanda Sumber. www.google.co.id
b. Lantai Interior lantai pada bangunan taman rekreasi menggunakan beton cor ekspos sebagai finishing. Tujuan penggunaan beton ekspos sebagai material lantai yaitu meminimalisasi penggunaan material. Lantai dengan material beton ekspos juga lebih mudah dalam hal perawatan, karena kotoran cenderung tidak terlihat.
Gambar 5.52. Lantai dengan Beton Ekspos Sumber. www.google.co.id
V-92
c. Dinding Dinding pada interior bangunan didesain dengan menggunakan dinding batu bata ekspos atau dinding batu bata dengan finishing cat, sehingga dapat mendukung konsep Arsitektur Ekologis dengan meminimalisasi penggunaan material.
Gambar 5.53. Dinding Bata Ekspos Sumber. www.google.co.id
4.10. Analisis Sistem Struktur a. Analisis Sub Struktur Tujuan Menentukan sub struktur yang sesuai Kriteria - Sesuai dengan daya dukung tanah. - Efisien, ekonomis dan mudah dalam pengaplikasian. - Dapat menahan beban bangunan dan sesuai untuk bangunan tak bertingkat. Analisis Sub struktur merupakan bagian struktur yang bergandengan tanah secara langsung dan mempunyai sistem kerja meneruskan beban dari upper structure ke dalam tanah. Berikut ini merupakan jenis pondasi yang memungkinkan untuk diaplikasikan terhadap perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
V-93
a. Pondasi Umpak Pondasi umpak dipakai untuk bangunan sederhana yang umumnya dibuat dari rangka kayu dengan dinding dari papan atau anyaman bambu. Dipasang dibawah setiap tiang-tiang penyangga. Pondasi umpak biasanya dibuat sampai keluar dari permukaan tanah setinggi ± 1,00 m. Pondasi umpak dapat dibuat dengan bahan-bahan sebagai berikut •
Pasangan bata yang disusun bertangga
•
Pasangan batu kali
•
Cor beton tidak bertulang
•
Batu alam yang dibentuk menjadi umpak
b. Pondasi Menerus Pondasi menerus merupakan pondasi yang banyak dipakai untuk bangunan tidak bertingkat. Jenis pondasi ini memiliki ukuran yang sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama. Memiliki kedalaman antara 0,8 – 1,2 m dari permukaan tanah asli. Contoh dari pondasi menerus yaitu pondasi batu kali, pondasi batu bata, dan pondasi beton.
Gambar 5.54. Pondasi Lajur / Menerus Batu Kali Sumber. Kuliah RSBG 2, 2013
V-94
Gambar 5.55. Pondasi Lajur / Menerus Batu Bata Sumber. Ilmu Bangunan Gedung. DPMK. Jakarta dan Menggambar Teknik Bangunan,DPMK, Jakarta
c. Pondasi Setempat Pondasi setempat merupakan jenis pondasi yang dibuat dibawah kolom-kolom pendukung bangunan, dimana semua beban bangunan yang diterima kolom-kolom pendukung langsung disalurkan melalui pondasi ini. Biasanya dibangun pada kondisi tanah dengan lapisan keras pada kedalaman lebih dari 1,5 m dari permukaan tanah setempat.
Hasil Analisis Pondasi yang digunakan yaitu pondasi menerus batu kali dan pondasi setempat. Pondasi menerus batu kali dinilai lebih efisien dan kuat menopang beban bangunan tidak berlantai. Pondasi setempat digunakan pada bangunan dengan material dinding berupa kayu.
b. Analisis Super Structure Tujuan Menentukan jenis super structure berupa kolom, balok dan dinding pada bangunan taman rekreasi yang direncanakan. Kriteria - Efisien, ekonomis dan mudah dalam hal pengaplikasian. - Dapat menahan beban atap untuk disalurkan ke sub structure.
V-95
Analisis dan Hasil Analisis Super struktur merupakan struktur yang terletak diatas sub structure. Terdiri dari kolom, dinding dan balok. Super structure yang tepat diterapkan pada bangunan gedung tidak bertingkat maupun bangunan tingkat rendah yaitu struktur portal berupa kolom dan balok, karena bangunan tidak bertingkat.
c. Analisis Upper Structure Tujuan Menentukan jenis upper structure yang sesuai untuk bangunan taman rekreasi yang direncanakan. Kriteria - Material kuat dan tahan lama serta ramah lingkungan. - Sesuai untuk atap bentuk lengkung. - Sesuai untuk bentang lebar. - Ekonomis. Analisis Struktur yang memungkinkan untuk diterapkan pada desain atap lengkung adalah a. Struktur Kabel Bentuk struktur yang hanya mampu menahan gaya tarik atau sering disebut form active structure system. Pada prinsip pembebanan dan gaya tarik yang dipikul struktur ini, digunakan bahan-bahan structural yang mampu memenuhi persyaratan gaya tarik. Struktur kabel menggunakan sistem tarik, sehingga tidak diperlukan sistem penopang vertikal untuk elemen horizontalnya (lantai atau atap), sehingga daerah dibawah elemen horizontal (ruang) memiliki bentang yang cukup besar. b. Struktur Cangkang Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam V-96
bidang (in-plane) permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan momen yang berarti. Struktrur cangkang tipis khususnya cocok digunakan untuk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.
Gambar 5.56. Struktur Cangkang Sumber. www.google.co.id, 2016
c. Rangka Batang (Truss Frame) Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap elemen tersebut dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi, sedangkan batang-batang tersebut dihubungkan sedemikian rupa, sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung. Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau runtuh. Rangka batang tidak akan ambruk colapse karena aplikasi beban. Masing-masing bidang truss bekerja secara bersamaan, mendukung konstruksi. Tumpuan bidang truss: sendi , sendi & kantilever, tiga sendi. Komponen utama rangka batang terdiri dari : V-97
member /batang (bahan: kayu, baja, alumunium, stainless steel, PVC, fiber glass, dll.), joint / titik penghubung dan support point / tumpuan / gantungan.
Gambar 5.57. Sistem Rangka Batang Sumber. www.google.co.id, 2016
Hasil Analisis Menggunakan sistem struktur rangka batang (truss frame) karena merupakan struktur yang memiliki bentuk yang beragam, dengan pengaplikasian yang mudah dan efisien yaitu hanya dengan merakit modul-modul yang sudah ada.
4.11. Analisis Utilitas a. Analisis Sistem Jaringan Listrik
Tujuan
Menentukan sistem jaringan listrik yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi untuk menunjang kegiatan pengguna.
Kriteria
-
Tidak mengganggu keselamatan dan kesehatan pengguna.
-
Tidak mengganggu visual pengguna.
-
Minimalisasi terhadap energi yang dikeluarkan.
Analisis dan Hasil Analisis
Penggunaan listrik yang direncanakan pada taman rekreasi yang direncanakan berasal dari
V-98
1. PLN Sumber listrik utama yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yaitu sumber listrik yang berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) 2. Genset Genset berfungsi jika listrik yang berasal dari PLN padam atau dengan kata lain merupakan pembangkit listrik cadangan. Genset merupakan perangkat mesin diesel dengan bahan bakar bensin atau solar.
Skema 4.12. Sistem Jaringan Listrik Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Sumber. Materi Presentasi Utilitas Bangunan, 2015
3. Panel Surya Panel surya atau pembangkit listrik tenaga matahari adalah pembangkit listrik dengan sumber energi yang terbarukan. Pembangkit listrik tersebut terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikanya ke satu titik. Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltanic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar matahari.
V-99
Gambar 5.58. Sistem Sel Surya Sumber. www.google.co.id
Sel surya digunakan sebagai sumber energi listrik pada air mancur, wahana komedi putar dan kincir angin raksasa ketika cuaca cerah dan intensitas penyinaran matahari tinggi.
b. Analisis Sistem Air Bersih
Tujuan Menentukan sistem air bersih yang digunakan untuk kebutuhan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan.
Kriteria
- Sumber air berasal dari tapak atau daerah sekitar tapak. - Penggunaan air tidak merusak lingkungan.
Analisis dan Hasil Analisis Kebutuhan air bersih pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi diperoleh melalui pengadaan air bersih dengan air tanah melalui sumur air dangkal, PDAM, serta penampungan air hujan.
-
Air Preatis Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
Skema 4.13. Sistem Jaringan Air Bersih Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Sumber. Materi Presentasi Utilitas Bangunan, 2015
V-100
-
Distribusi air PDAM Air PDAM digunakan pada saat air tanah kurang bisa memenuhi kebutuhan air pengunjung. Terutama di musim kemarau dimana pasokan air tanah menurun. Air PDAM digunakan untuk keperluan toilet dan wudhu. Upper tank berbentuk sculpture sehingga memberikan bentuk estetis.
Skema 4.14. Sistem Jaringan Air Bersih Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Sumber. Materi Presentasi Utilitas Bangunan, 2015
-
Air Hujan Saat hujan, air akan disalurkan ke bak penampungan melalui drainasi yang berada di sekitar Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. Sebelum ditampung di bak penampungan, air hujan terlebih dahulu difilterisasi. Bak penampung air hujan diletakkan pada spot-spot yang dekat dengan toilet, taman dan ruang terbuka hijau. Sebagian air hujan disalurkan masuk kedalam tanah sebagai air tanah. Air hujan dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman yang berada pada taman rekreasi serta sebagai air flushing toilet.
Gambar 5.59. Teknologi Sederhana Saringan Air Tradisional Sumber. www.ditpam-pu.org
V-101
Gambar 5.60. Bak Penampungan Air Hujan Sumber. Tanuwidjaja, Gunawan. dkk. Desain Rumah Heinz Frick yang Ramah Lingkungan dan Terjangkau (Studi Kasus: Rumah Heinz Frick Semarang); http://repository.petra.ac.id/15981/1/JURNAL_TESADesain_Rumah_Heinz_Frick_yang_Ramah.pdf
c. Analisis Sistem Air Kotor Tujuan Menentukan sistem jaringan air kotor berupa air limbah pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. Kriteria -
Pembuangan air limbah tidak mengganggu kesehatan, penciuman, visual maupun kenyamanan pengguna.
Menjaga kadar air tanah.
Analisis dan Hasil Analisis Sisten air kotor meliputi air buangan dari toilet, tempat wudhu, dan restoran atau food court. Tempat wudhu
Saluran drainase / kanal pada tanaman
Tanaman
Skema 4.15. Jaringan Air Kotor dari Tempat Wudhu Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
WC
Septic Tank
Peresapan
Reol
Skema 4.16. Jaringan Air Kotor dari WC Sumber. Struktur Konstruksi Bangunan Gedung 01
V-102
Toilet
Bak Kontrol
IPAL
Bak
Skema 4.17. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
Dapur
Bak Penangkap Lemak
Bak
IPAL
Skema 4.18. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04
d. Analisis Limbah Sampah Tujuan Menentukan pengelolaan terhadap limbah sampah yang dihasilkan dalam kegiatan taman rekreasi yang direncanakan. Kriteria - Pemisahan antara sampah organik dan sampah non organik. - Pengolahan terhadap sampah organik. Analisis dan Hasil Analisis Pengolahan limbah pada Taman Rekreasi
Pantai Pasarbanggi
yang
direncanakan yaitu dengan memisahkan antara sampah organik dan sampah non organik. Pengolahan sampah organik akan ditangani pada salah satu wahana taman rekreasi yaitu rumah pengolahan sampah menjadi pupuk organik yang akan didistribusikan ke wilayah pertanian di Kabupaten Rembang.
Skema 4.19. Pengolahan Limbah Sampah Sumber. Analisis penulis, 2016
V-103
e. Analisis Sistem Penanggulangan Kebakaran
Tujuan Menentukan sistem penanggulangan kebakaran pada bangunan dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi.
Kriteria
-
Keselamatan pengguna bangunan.
-
Kemudahan dalam pengaplikasian alat.
-
Keakuratan sistem dan kejelasan letak alat pemadam.
Analisis dan Hasil Analisis Sistem penanggulangan kebakaran merupakan salah satu sistem yang harus ada pada suatu bangunan. Sistem penanggulangan kebakaran
yang
direncanakan
pada
Taman
Rekreasi
Pantai
Pasarbanggi diantaranya, 1. Detektor Kebakaran Detektor kebakaran merupakan alat yang berfungsi mendeteksi kebakaran secara dini, agar kebakaran yang terjadi tidak berkembang menjadi besar. Deteksi kebakaran dilakukan pada kemunculan Gambar 5.61. Smoke Detector
asap, kemunculan panas, dan adanya kobaran api
Sumber. www.google.co.id
2. Sprinkle
Biasa dipasang pada langit-langit bangunan dan terhubung dengan sumber air. Sprinkle aktif ketika lokasi mengalami panas akibat kebakaran, yang menyebabkan komponen kaca pada sprinkle pecah, sehingga kepala sprinkle melepaskan air. Ukuran
Gambar 5.62. Sprinkle Sumber. www.google.co.id
kepala 15 mm, area kerja maksimal 144 m2, laju aliran 725 lt/menit, kecepatan pancaran 5mm / menit.
V-104
3. APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) Merupakan alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api dan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Tidak digunakan pada situasi dimana api sudah tidak dapat dikontrol. Alat ini terdiri dari sebuah tabung bertekanan tinggi yang Gambar 5.63. APAR
berisi bahan pemadam api.
Sumber. www.wikipedia.org
4. Hydrant Hydrant pemadam
merupakan
suatu
kebakaran
tetap
sistem yang
menggunakan media pemadam air bertekanan, yang dialirkan melalui pipa-pipa
dan
slang
kebakaran
(Depnaker, 1995) Gambar 5.64. Hydrant Sumber. www.google.co.id
5. Sistem Alarm Kebakaran Sistem
alarm
kebakaran
(fire
alarm)
merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran. Alarn akan memberikan peringatan dalam sistem evakuasi dilanjutkan dengan sistem pemadaman baik manual maupun otomatis. Menerima sinyal masuk dari semua detektor Gambar 5.65. Sistem Alarm Kebakaran
kemudian memberi sinyal keluar melalui komponen yang ditentukan.
Sumber. www..wikipedia.org
V-105
f. Analisis Sistem Penghawaan
Tujuan Menentukan sistem penghawaan pada bangunan agar tercapai suhu optimal.
Kriteria
-
Optimalisasi suhu udara dalam ruang.
-
Sistem penghawaan yang hemat energi.
-
Menjaga stabilitas suhu udara dalam ruangan.
Analisis dan Hasil Analisis Adapun sistem penghawaan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi meliputi penghawaan alami dan penghawaan buatan. 1. Penghawaan Alami Penghawaan alami diperoleh dengan cara mengoptimalkan pergerakan angin yang masuk ke dalam bangunan dengan cara memperbanyak
bukaan
pada
bangunan.
Dibutuhkan
pula
secondary skin dan vegetasi sebagai barier agar sinar matahari tidak ikut masuk melalui bukaan yang ada.
Gambar 5.66. Pengadaan Tanaman untuk Menghindari Silau Matahari Sumber. Frick, Heinz. Dasar-dasar eko-Arsitektur. Konsep Arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk rumah sehat dan dampaknya atas kesehatan manusia.
Gambar 5.67. Letak Bukaan Menentukan Pergerakan Angin dalam Ruangan Sumber. Frick, Heinz. Dasar-dasar eko-Arsitektur. Konsep Arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk rumah sehat dan dampaknya atas kesehatan manusia.
V-106
2. Penghawaan Buatan Penghawaan buatan dibutuhkan pada bangunan yang membutuhkan
kualitas
penghawaan
yang
baik,
dimana
penghawaan alami kurang bisa memenuhi kebutuhan penghawaan tersebut. Seperti pada ruang didalam ruang, dimana penghawaan minimal. Penghawaan
buatan pada taman
rekreasi
yang
direncanakan meliputi AC split AC split merupakan AC yang evaporator dan kondensornya berada pada 2 mesin yang berbeda. Evaporator berada di dalam ruangan sedangkan kondensor berada di luar ruangan. AC split digunakan untuk skala ruangan kecil, dimana antara satu ruangan dan ruangan lainnya tidak saling bergantung.
Gambar 5.68. Contoh AC Split Sumber. www.google.co.id
Exhaust Fan Exhaust fan merupakan salah satu jenis kipas angin yang difungsikan di dalam ruangan. Exhaust fan berfungsi untuk menghisap udara dari dalam ruang untuk dibuang keluar ruangan, bersamaan dengan itu juga menarik udara segar dari luar ke dalam ruangan. Exhaust fan digunakan untuk ruang dapur, beberapa ruang pada wahana.
V-107
Gambar 5.69. Contoh Exhaust Fan Sumber. www.google.co.id
g. Analisis Sistem Pencahayaan
Tujuan Menentukan sistem pencahayaan yang tepat, sehingga dapat mendukung konsep ekologis.
Kriteria
-
Sistem pencahayaan yang hemat energi.
Analisis dan Hasil Analisis Sistem pencahayaan pada taman rekreasi menggunakan pencahayaan alami pada siang hari, terutama ketika matahari bersinar cerah. Pencahayaan
buatan
digunakan
saat
kondisi
cuaca
menghalangi
keberadaan matahari. 1. Pencahayaan alami Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang bersumber dari cahaya matahari. Penggunaan pencahayaan alami dapat menghemat penggunaan energi, karena pada dasarnya pencahayaan yang berasal dari matahari yang merupakan sumber daya tak terbatas. Pencahayaan alami dapat diperoleh dengan mengaplikasikan hal-hal berikut pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan Skylight Skylight
menggunakan
material
tembus
cahaya
yang
penempatannya pada bagian atap. Ukuran skylight tidak boleh lebih dari 5% area lantai diruangan yang memiliki banyak jendela dan tidak lebih dari 15% area lantai untuk ruang dengan sedikit jendela .
V-108
Gambar 5.70. Sky Light Sumber. www.google.co.id, 2016
Bukaan dengan Material Kaca Ukuran bukaan yang lebar mengoptimalkan akses cahaya matahari untuk memasuki ruangan. Begitu pula dengan peletakan bukaan yang tepat dapat mengurangi sinar matahari yang menghasilkan panas masuk ke ruangan. Barier / Shading pada Bangunan Barier / shading diletekkan pada bagian bukaan bangunan yang terpapar sinar matahari langsung, terutama bukaan yang letaknya di sebelah timur dan barat. Fungsi shading supaya bangunan mendapat cahaya matahari, terutama cahaya matahari pagi disebelah timur yang menyehatkan tanpa memberikan efek panas matahari. Barier / shading tersebut dapat berupa vegetasi maupun secondary skin.
Gambar 5.71. Secondary Skin Sumber. www.rumahku.com , www.ideaonline.com
V-109
2. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan merupakan pencahayaan buatan hemat energi., diantaranya Lampu CFL Jenis lampu yang menyerupai lampu pijar. Menurut energy saver (2009) dikatakan bahwa lampu hemat energi (LHE) merupakan salah satu jenis pengembangan dari lampu fluorescent dengan bentuk kompak sehingga sering juga disebut compact fluorescent lamp (CFL). Lampu LED Lampu LED awalnya hanya digunakan sebagai indikator lalu lintas, namun kini menjadi lampu sebagai sumber cahaya yang efisien energinya. Lampu LED umumnya digunakan untuk banyak penerapan pencahayaan seperti pencahayaan yang bersifat dekoratif, cahaya dibawah lemari, dan lain-lain. Lampu LED dapat bertahan antara 40.000-100.000 jam, tergantung pada warna lampu tersebut.
Gambar 5.72. Lampu CFL dan LED Sumber. www.google.co.id
Tabel 5.23. Perbandingan lampu hemat energi dengan lampu neon CFL Lebih hemat 75%. Mampu bertahan 10 kali lebih lama.
LED Lebih
hemat
75%-
80%. Mampu bertahan 25 V-110
Memiliki berbagai macam
Energi
pilihan warna. Energi hanya
yang
kali lebih lama.
digunakan
seperempat
digunakan
dari
yang hanya
20%-25% dari energy
lampu neon.
yang biasa digunakan lampu neon.
Sumber. intisari-online.com; http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/lampu-lampuhemat-energi-yang-lebih-efisien-dari-neon
h. Analisis Sistem Keamanan Tujuan Menentukan sistem keamanan pada bangunan dan taman rekreasi sehingga tercipta keamanan dan kenyaman pengguna. Kriteria -
Kemudahan dalam memantau.
-
Peletakan pada area indoor dan outdoor.
Analisis dan Hasil Analisis Sistem keamanan pada taman rekreasi yang direncanakan menggunakan CCTV sebagai sarana penunjang. Jenis CCTV yang direncanakan yaitu CCTV indoor dan CCTV outdoor. CCTV merupakan suatu sistem dengan perlengkapan berupa kamera dan DVR. DVR merupakan sistem yang digunakan oleh kamera CCTV untuk merekam semua gambar yang dikirimkan oleh kamera. CCTV akan ditempatkan pada beberapa titik bangunan, dan area sirkulasi.
Gambar 5.73. Kamera CCTV Indoor
Gambar 5.74. Kamera CCTV Outdoor
Sumber. www.google.co.id
Sumber. www.google.co.id
V-111
i. Analisis Sistem Komunikasi dan Sound System
Tujuan Menentukan sistem komunakasi pada taman rekreasi, baik komunikasi keluar maupun komunikasi kedalam kawasan.
Kriteria -
Kebutuhan komunikasi pada kawasan.
-
Kemudahan dalam hal perawatan.
-
Tata suara pada taman rekreasi.
Analisis a. Telekomunikasi Sistem
telekomunikasi
yang
direncanakan
yaitu
sistem
telekomunikasi internel dan eksternal. Sistem telekomunikasi internel taman rekreasi menggunakan sarana intercom yang menghubungkan antar bangunan. Sedangkan komunikasi eksternal dihubungkan oleh jaringan Telkom, baik lokal, interlokal maupun internasional. Jaringan Telkom ini berupa telfon dan juga wifi untuk berkomunikasi via internet. Sistem komunikasi eksternal tersebut cenderung berfungsi untuk kebutuhan promosi dan pemesanan tiket via telfon maupun via online. b. Sound System Sound system berfungsi untuk memberikan informasi dalam taman rekreasi kepada pengunjung, baik berupa info pencarian orang maupun info seputar kegiatan pada taman rekreasi, selain itu digunakan untuk memutar background musik.
Hasil Analisis a. Telekomunikasi Sistem telekomunikasi pada taman rekreasi yang direncanakan menggunakan sistem intercom yang menghubungkan antar bangunan maupun antar wahana dalam taman rekreasi yang direncanakan. Selain itu terdapat jaringan Telkom berupa telfon dan wifi pada
V-112
bangunan kantor, loket tiket maupun ruang informasi untuk keperluan promosi dan pemesanan tiket. b. Sound system Sound system ditempatkan pada beberapa titik di dalam kawasan guna memberikan informasi maupun background music kepada pengunjung taman rekreasi yang direncanakan.
j. Analisis Sistem Penangkal Petir
Tujuan Menentukan sistem penangkal petir untuk melindungi bangunan pada taman rekreasi dari hantaman petir ketika cuaca memburuk.
Kriteria -
Mampu meredam petir pada taman rekreasi dalam jangkauan yang luas.
Ekonomis dan efisien.
Analisis dan Hasil Analisis Penangkal petir yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yaitu sistem penangkal petir faraday. Sistem sangkar faraday memiliki sifat dan sistem seperti sistem franklin, hanya saja pemasangannya diseluruh permukaan atap bangunan dengan tinggi tiang yang lebih rendah. Sistem ini memiliki jangkauan yang lebih luas dan harganya sedikit lebih mahal.
Gambar 5.76. Sistem Faraday Sumber. www.google.co.id, 2016
V-113