Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN P ERANCANG GAN PERANCANGAN ONSEP PERENCANAAN PE ERE REN NCAN NAA AAN N VI.1. K KONSEP m bab b b in ba ni bersisi b rsisi antara be anta tara ra lain lai ainn konsep perencanaan per ereencanaaan a program matik yang Dalam ini programatik me iste tem m lingkungan, ling ngku kungan, sistem manusia, konsep kons nsep ep perencanaan perren nca cana n an tapak a , dam membahass sis sistem tapak, konsep ep perencanaan pere pe rencan naan tata bangunan dan tata ruang. V .1.1 VI .1. Konsep Sistem Lingkungan VI.1.1. Koonsep sistem lingkungan pada objek studi ini akan ak dditentukan itten entu t kann Konsep berd be rdasarrkan 2 halm yaitu konsep konteks kultural yang berisi ten entang ng kkonsep onsep berdasarkan tentang as spek bbudaya udaya dan konsep konteks fisikal yang berisi tentang konsep karak aktteristtik aspek karakteristik lingku ungan terbangun. lingkungan
Tabel 6. 66.1. 1. Konsep Sistem Sist steem Lingkungan n
No
Kategori Konsep
1.
Historikal
2.
Kebijakan Otoritas Wilayah
Konsep Perencanaan Konsep Konteks Kultural Kondisi lingkungan lingkunggan tapak tap apak ak ber berada e ad adaa di salah sal alah ah ssatu atu loka lo kasi si yang yan angg me meru rupa paka kann lo loka kasi si ppenting enti en tinng ddii K ota lokasi merupakan lokasi Kota Y Yo gyak akar arta ta. Lo okasii ttersebut erse er s bu butt te term rmasuk ddalam alam al am jjajaran ajaran Yogyakarta. Lokasi termasuk wila laya y h konservasi konnservasi kota, dimana dimana el ele emen citra wilayah elemen kaw wasan teta ap diperhatikan. Maka dari itu perlu ada kawasan tetap per rencanaan yyang ang disesuaikan dengan mengaitkan perencanaan ant tara unsur budaya budaya Yogyakarta ke dalam elemen antara desa ain di dala lam objek studi. desain dalam Peraturan Peratu turan yyang ang mengatur pembangunan di lokasi tapak antara antaara lain adalah : an 11. Pemb mbangunan Jalan Mangkubumi ke arah Pembangunan pembanguan jalur pedestrian, 2. Bangunan harus menyiratkan citra filosofis dan budaya, 3. Fasilitas bangunan menyiratkan citra kegiatan
335
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
pariwisata (rekreasi) pasif, 4. Pembangunan dibarengi dengan pengaturan tata hijau dan sebagai pembentuk suasana dan estetika pedestrian. 1. Pembangunan ke arah jalur pedestrian.
2. Pembangunan Pemban angunan ke arah citra filosofis, citra kota, dan citra bbudaya. u ay ud ya. a
336
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
3. Pembangunan ke arah citra kegiatan pariwisata (rekreasi) pasif.
4 Pembangunan 4. Pembangunan tata hijau, hijjau, suasana, dan estetika pedestrian.
1.
Pengaruh Kondisi Geografis & Klimatologis
Konsepp Konteks Konteks Fisikal Kondisii geografis Kota Yogyakarta menyebabkan wilayah ini memiliki iklim tropis dengan dua musin yaitu musim kemarau dan musim penghujan dengan suhu rata-rata di Kota Yogyakarta (selama 1 tahun) adalah mencapai 26,75ºC. Maka dari itu perlu adal penanganan khusus untuk ruang-ruang tertentu agar 337
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
2.
Pengaruh Kondisi Topografikal
3.
P Pe ngarruh Pengaruh Ke Keadmi min nistrasian Keadministrasian Wilayah W ilayah
pelaku tetap nyaman, seperti pengaturan bukaan, penambahan HVAC (AC), serta permainan shading. Kondisi tanah di Kota Yogyakarta berjenis tanah regosol dan kambisol. Tanah tersebut memiliki struktur kesuburan yang tinggi. Jenis tanah tersebut bers be rsif ifat seper erti ti llempung empung dan relatif mengandung air, bersifat seperti sehingga memungk kin inka k n objek bangunan untuk memungkinkan mengambil air dari tanah h. Tanah regosol memiliki tanah. karakter yang cenderung kuat ka at,, sehingga mamiliki kuat, da aya ddukung ukun uk ungg be beba ban yang cuk kup baik struktur daya beban cukup ba ang ngun unan n. Ma Maka ka hhal al tersebut me memungkinkan bangunan. bang ngun unan an uuntuk n uk mener nt rap apkan st sstruktur ruktur konvensional kon onvensional bangunan menerapkan seperti footplate. 1. Tinggi bangunan adalah ah mak maksimal ksi sima mall 26 meter er dari lantai dasar, 2. Koefisien Dasar Bangunan dal alah a m aksi ak sima m l 80 0% dalah maksimal 80% luas lahan, 3. Koefisien Lantai Bangunan adalah ah ma maks maksimal ksim imal 3,9 kali luas lahan, 4. Koefisien Dasar Hijau ditetapkan min minimal i imall 10% % pada RTRW 2010, 5. Lebar Ruang Miliki Jalan (Rumija) dditetapkan itetapk pkan 22 meter, 6 Garis 6. G ris Sempadan Ga Semp mpadan Bangunan Bangu guna nann dari batas Rumijaa ditetapkan dite di tetapk pkaan 6 meter, 7. GSB B Timur = 3 meter dan GSB Barat = 4 meter. mete me ter.
Maka, Maka, M Luass T Tapak apak ap ak : 10 10.852,87 m² KDB min 20% KD % : 2. 22.170,52 170, 17 0,52 52 m m²² (+ KDH)) Lu uas Lahan Terbangun Terbangun : 8.682,29 m² Luas Maka, berdasarkan pengaruh ad administrasi dministrasi wilayah, direncanakan prioritas letak lantai pada divisi kegiatan, yaitu u: yaitu: 1. Lantai Dasar : Divisi Kepe Kepengelolaan, engelola laan, Divisi Eksibisi, Divisi Ketatausahaan, Divisi Humas & Ke Kemasyarakatan, Divisi Komersial, Divisi Service. 2. Lantai Tengah : Divisi Kepengelolaan, Divisi Eksibisi, Divisi Ketatausahaan, Divisi Pendidikan & Riset, Divisi Service 3. Lantai Atas : Divisi Eksibisi, Divis Pendidikan & Riset, Divisi Komersial, Divisi Service.
338
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.1.2. Konsep Sistem Manusia Konsep sistem manusia pada objek studi ini meliputi beberapa konsep mikro yang meliputi konsep sasaran pemakai, konsep kebutuhan organik, konsep kegiatan, konsep kebutuhan spasial, konsep kebutuhan lokasional, dan konsep perancangan tapak. VI.1.2. .1. Konsep Sasaran Pemakai VI.1.2.1. Sa Sasaran pemaka ai (pelaku) yang ada di objek ek studi ini tercipta dari pemakai fakt ktaa bahwa Kota Yogyakarta Yogya yaka kart rta me meru rupa paka kann salah satu kot otaa yang memiliki fakta merupakan kota k epekaan bud day ayaa da ddan n seni yang cuku k p ti ting nggi gi. Be B rangkat dari ri hal tersebut kepekaan budaya cukup tinggi. Berangkat munc ncul ul berbagai berbagai macam maccam dan jenis dinamika ma dina di nami m ka yang yan ng menunjang, m nunjang, me g, seperti muncul mereeka paraa ffigur me igur seniman, jenis-jenis kegiatan se senima an, kkegiatan egiatan edukasi eg ed mereka seniman, se hin ngga proses apreasiasi seni. Maka disimpul lka k n, dalam dal alam am nanti iny n a seni, hi hingga disimpulkan, nantinya mere rencanakan dan merancang objek studi, konsep yang yan ng terkait terk rkai aitt dengan an merencanakan sa asaran pemakai dibedakan menjadi 3 bagian utama, yaitu: sasaran 1. Penyelenggara seni, 2. Pencipta seni, 3. Penikmat seni (publik).
VI.1.2.2. Konsep Ke Kebu Kebutuhan b tu tuha han Organik Konsep kebutuhan organik meliputi konsep pelaku kegiatan kegiat atan n ddan an konsep ko kons nsep ep kklasifikasi lasi la sifi fika kasi si ppelaku elak el akuu kegiatan. VI.1 .1.2 2.2.1 1. Konsep pP elak el aku uK egiatan VI.1.2.2.1. Pelaku Kegiatan Pe Pela laku ku kegiatan pada pa Grahaa Galeri Dan Sanggar Sanggaar Pe Sa Pend ndid idik ikan Seni Pelaku Pendidikan Kontemporer ini terbagi ddalam alam be ebe b rapa jenis pelaku. Pembagian jenis beberapa pelaku didasarkan pada pprogram rogram keg giatan yang tercipta dari visi dan misi kegiatan pemilik objek studi. Secara Secaara ekspli lisit dapat disimpulkan bahwa konsep eksplisit pelaku kegiatan terbagi menjadi menj njadi 3 jenis, yaitu: 1. Kepengelolaan Utama, Utam ama, 2. 6 Divisi Kegiatan, a. Divisi Eksibisi, b. Divisi Ketatausahaan, c. Divisi Pendidikan & Riset, 339
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
d. Divisi Humas & Kemasyarakatan, e. Divisi Komersial, f. Divisi Service, 3. Pengunjung (Publik).
Beriku ut adalah pelaku kegiatan yang g ada di objek studi Graha Berikut Galeri D an Sanggar Pen ndi d dikan Seni Kontemporer. Dan Pendidikan
Tabel T Ta bel 6.2. Konsep P Pelaku elak ku Ke Kegi Kegiatan giat atan an
Pelaku Pelaku Pela ku Kegia Kegiatan ata tan Pengelola Peng Pe ngelol ola a Utama - Dire Direktur rekt ktur ur - Wa Wakil Wak kill Direktur Direekt ktur
-
Divisi Eksibisi K Ke Kepala paala Kurator Kurator Kura ator Seniman Seni iman Preparator P Pr ep parator (pameran & pertunjukan) Deko korator (pamer eran an & pertunj njuk u an) Dekorator (pameran pertunjukan) Organisator Pameran Registrar (merangkap konservasi) Inventor In nve ventor Seni Artist Arti Ar tist st & C Crew rew Organisator Orga Or g nisator Pertunjukan Pertun unju juka kan Petugas Petu Pe tuga gass LO Sound d Mixer Mixe Mi xerr Operator Umum Lighting Crew
-
Divisi Ketatausahaan Sekretaris Staff Administrasi S Ad i i i Galeri G l i Staf Administrasi Sanggar Staf Keuangan Karyawan Rumah Tangga Karyawan Binatu (semua divisi)
-
Pelaku Pelaku P u Ke Kegi Kegiatan giat a an Divisi Humas as & K Kemasyarakatan emas em asya yarakata tan Staf Humas Resepsionis Pustakawan Staf Administrasi Pustak Pustaka ka Divisi Komersia Komersial al Organisator Pelelangam Penjaga Art Shop Penjaga Café Penjaga Bookstore Di Divi visi si Service Service Divisi Petugas ME Cleaning Service (semua divisi divisi) si)) Petugas Petuga g s Parkir Petugas Petu Pe tuga gass Ke Kema Kemanan mana nann Ga Gardener ard rden ener er Pengunjung Peng Pe ngun u ju j ng
Publik
340
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
-
Divisi Pendidikan & Riset Pendidik Siswa Publik (seminar, dialog seni) Inventor Sanggar Restorator Konservator Pelajar/Mahasisw wa ((kondisional) kondisional) Pelajar/Mahasiswa Redaktur & Pu Pub Publikator blikator Residentor or VI.1.2.2.2. Ko VI Kons Konsep nsep K Klasifikasi lasif ifik ikas asii Pe Pelaku Kegiatan Kegia iata tan n klasifkasi Pelaku ku kegiatan pada objek studi ini terbagi ter erba b gi menjadi men enja jadi d 2 kla asi s fkasi jenis Berikut je jeni nis pelaku, pela pe laku, yaitu pelaku tetap dan pelaku tidak tetap. te B errik ikut u adalah ada dalah papa aran konsep klasifikasi pelaku kegiatan yang ada pada da objek ek sstudi tudi ini. tu paparan
Tabel 6.3. Konsep Klasifikasi Pelaku Kegiatan
Pelaku Tetap 1.. Kepengelolaan 1 - Direktur Direkt ktur ur - Waki kil Direktur Wakil 2.. Eksibisi 2 - Ke Kepala Kepa pala la Kurator Kur urat ator or - Kurator Kurato Ku torr - Preparator Prep Pr eparattor - Dekorator Dek De korator - Organisator - Registrar - Inventor Seni - Sound Mixer - Operator Umum - Lighting Crew 3. Ketatausahaan - Sekretaris - Staf Administrasi Galeri
Pelaku - Staf Administrasi Sanggar - Staf Keuangan Keu euan anga gann - Ka Kary Karyawan ryaw awan an Rumah R umah Tangga - Karyawan Binatu 4.Pendidikan 4.Pe 4. P nd ndid idik ikan an & R Riset isset - P Pendidik endid idik ik - Sisw swa Siswa - Rest Restorator s orator - Kon Konservator nservator - Red Redaktur daktur - Pu Publikator ublikator 55.. Hum Humas & Humas Kemsyarakatan Ke - Staf Humas
- Resepsionis Reseepsioniss - Pustakawan Pusttakaw wan - Staff Administrasi si Pustaka
66.. Kome Komers Komersial rsiial - Pe Penjaga enj njag agaa T Toko oko 77.. Service - Petugas ME - Cleaning Service - Petugas Parkir - Petugas Kemanan - Gardener
341
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
1. Eksibisi - Seniman - Artist & Crew - Petugas LO
Pelaku Tidak Tetap - Publik - Pelajar/Mahasiswa - Residentor
2. Pendidikan & R Riset iset
3 Pengunjung 3. - Publik P blik Pu
VI.1.2.3. Konsep p Ke Kegi Kegiatan g at atan an Kons sep kkegiatan egiatann me eg mel lipu putti kkonsep onse on sepp ke kegi g atan pameran pamer eran seni dan Konsep meliputi kegiatan konsep p kkegiatan e iatan sang eg gga garr se seni ni. sanggar seni. V .1.2 VI 2.3 3.1. Konsep Kategori Kegiatan n Pameran P mera Pa ran n Se Seni VI.1.2.3.1. Pr dikoons n epka k n ke dalam m 4 Praktik eksibisi dalam pameran seni dikonsepkan kateg gori konsep kegiatan pameran seni, yaitu meliputi : kategori
Tabel 6.4. Konsep Kategori Kegiatan Pameran Seni
Konsep Kegiatan Pameran Seni Pameran Seni 2 Dimensional - Pameran Seni Lukis - Pameran Seni Grafis - Pame Pameran mera ran n Fo Foto Fotografi togr graf afi - Pameran Seni 2D lainnyaa Pameran Seni 3 Dimensional - Pameran Seni Patung - Pa Pame mera ran n Se Seni ni IInstalasi nsta ns tala lasi si Pameran - Pamera Pameran an Se Seni ni Kri Kriya riya ya - Pa Pameran Pame meran Ka Karya Seni K onservasi Konservasi - Pameran Seni 3D lainn lainnya nya
Konsep Kegiatan Pamer Pameran ran Seni Pameran Seni Digi Digital ital - Pameran Art Video
Pameran Pame Pa mera r n Kategori Kate Ka tego gori Seni La Lain Lainnya inny n a
VI.1.2.3.2. Konsep p Kegiatan Kegiattan Sanggar Seni Praktik kegiatan pembelajaran pem mbelaajaran pada sanggar seni dikonsepkan ke dalam 3 macam ilmu pembelaja jaran, yaitu meliputi: pembelajaran, 1. Seni 2D : Seni Lukis
3. Seni Gerak : Seni Pertunjukan
a. Kelas Anak
a. Kelas Reguler I
b. Kelas Basic
b. Kelas Reguler II
342
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
c. Kelas Intermedia d. Kelas Advanced 2. Seni 3D : Seni Patung a. Kelas Basic b. Kelas Kela lass Advanced Ad d
VI VI.1.2.4. Konsep ep Kebutuhan Spasial Konsep kebutuh han spa p si sial al m ellip i ut uti konsep kebutuhan keb but utuhan ruang dan kebutuhan spasial meliputi kkonsep onsep besaram am rruang. uang. ua VI VI.1.2.4.1. Konsep Kebutuhan Ko n Ruang Ru Kons nseep kebutuhan ruang pada objek st studi Graha Grah ahaa Galeri ri Dan Konsep Sa Sangga ar Pendidikan Seni Kontemporer ini adalah sebag agai ber erik ikut ut. Sanggar sebagai berikut.
Tabel 6.5. Konsep Kebutuhan Ruang Per Divisi Kegiatan
Diivisi Kegiatan Divisi Pengelola Peng gelola Utama
Divisi Divi Di visi s Eksibisi
Divisi Ketatausahaan
Kebutuhan Ruang Ruang Direktur, Ruang Wakil Direktu, Ruang Ruaang Tamuu Pengelola, Ruang Rapat, Ruang Locker, Lavatory Pengelola. Ruang Ruan Ru angg Kurator, Rua Ruang uang ng S Seniman, eniman, Ruang Di en Dik Dikusi kusi & Kurasi, Kura Ku rasi si,, Ru R Ruang ang Ta Tamu mu E Eksibisi, ksib ks ibis isii, Studio Stu tudio Seni, Ruang Ruan ng Pameran (E (Eks (Eksibisi), ksibisi), Ruang Preparator, Ruang Ruuan angg Dekorator, Ruang Persiapan Dekorasi, Ruang Rua uang ng Organisator, Orga Or g nisator, Ruangg Registrar, Reg egis istr trar a , Ruang Ruan angg Penerimaan Peneeri Pe rima maan an Karya, Kary Ka ryaa, R Ruang uang ua ng K Koleksi olek ol eksi si (stockroom), (sttoc ockr kroo oom) m), Ruang Ruan Ru ang Arsip, Arsi Ar sip, Ruang Ruan Ru angg In Inventor nve vent ntor S Seni, enii, G en Gudang udan ud angg Peralata Peralatan, tan, n, A Artist rtist Lounge, Lounge e, Ruang Rias, Ri Ruang Gladi, Glad Gl adi,, Ruang Ruangg Kru Kru Artis, Ruang P Pertunjukan, ertunjuka kan, Lavatory Artis, Ruang Petugas LO, R Ruang uang Pene Penerimaan erimaan Alat Pertunjukan, Ruang Teknisi, Teknisi i, Stages (panggung), Backstages, Control Room, Ruang R ang Sound Ru Sound Mixer, Ruang Rapat, Ruang Locker, Pa Pantry,, Lavatory Umum. Ruang Se ekr k etaris, Ruang Ruang Arsip Kantor, Ruang Sekretaris, Administrasi, Administrasi i, Ruang Staf Keuangan, Ruang Staff RumahTangga, Ruang Penerimaan Logistik, Dapur, Gudang, Janitor, Ruang Staf Office Boy, Ruang Staf Binatu, Ruang Laundry, Ruang Jemur, Gudang Peralatan Binatu, Ruang Rapat, Ruang Locker, Pantry,
343
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Lavatory Karyawan. Divisi Pendidikan & Riset
Divisi si Humas & Kemasyarakatan Ke emasyarak kat a an
Divisi Div Di visi Komersial Ko
Divisi Divis si Service
Pengunjung Sirkulasi S Si rkul rk ulas ai Fasili Fasilitas Fasi l tas Indoor or & Outdoor Outd Ou doo oorr
Ruang Pendidik, Ruang Tamu Sanggar, Ruang Kelas Sanggar, Ruang Inventor Sanggar, Gudang Peralatan Sanggar, Ruang Karyawan Konservasi, Ruang Locker Pelajar/Mahasiswa, Studio Konservasi, Ruang Karya & Ar Arsi Arsip, sip, Gud Gudang dan angg Peralatan Konservasi, Ruang Redaksi, R edaksi, Ruang Cetak Cetak, k, Ru R Ruang ang Workshop, Kamar Tidur (GH), Kamar Mandi (GH), (GH) H),, Ruang Makan (GH), Gudang, Guda ang n , Janitor, Ruang Rapat, Ruang Ruan angg Locker, Pantry, Ruangg P3 P3K, 3K, K Lavatory Lav vat atooryy Karyawan, Kary Ka r awan, Lavatory Lavato tory Sanggar. Ruang R Ru angg St Staf taff Humas, Humas a , Ru Ruan Ruang angg Resepsionis, Re R Ruang u ng Tamu ua Umum, Umum m, Gudang Guda Gu dang ng P Peralatan eralatan Umum, m, Ruang Diskusi Komunitas K omunitas Seni, Ruang Admin A min Pustakawan, Ad Pust Pu stak akawan, Ruang R ang Ru Baca, Perpustakaan, Ruang Ra Rak Ko Kole Koleksi, leks ksi, i, Gud Gudang dan a g Buku, Ruang Rapat, Ruang Locker, Lockeer, Pan Pantry, ntr try, y, L Lavatory avatorry Karyawan. Ruang Organisator, Ruang Lelang, Ruang/Kios Rua uangg/K /Kio ioss Art At Ar Shop, Ruang/Kios Cafetaria, Ruang/Kioss Bookstore, Boo ookssto tore r , Ruang Locker, Pantry, Lavatory Karyawan. Ruang Elektrikal, Ruang Genset, Ruang Peralatann Kebersihan, Ruang Sampah, Ruang Pos Parkir, Park kir, Ruang Ruan ng Pos Keamanan, Ruang CCTV, Gudang Peralatan Perallatan Taman, Ruang Rapat, Pantry, Ruang Locker,, Lavatory La y Karyawan. Kary Ka yaw wan an. Arrival Pl Plaz a a, Atrium Galeri (Komunal), In nne nerr Plaza, Inner Courtyard (Open (O Open Space), ATM Canter. Ruang Lift (manusia & barang), Ru uan angg Ta Tang ngga ga Ruang Tangga (normall (nor (n orma mall ll & dif difabel), fab abel el), ), S Sirkulasi irku ir kula lasi si E Exit. xitt. xi Lavatory Lava La vatory Umum, Umu mum m, Tempat Tem mpa patt Parkir. P rk Pa rkir ir..
VI.1.2.4.2. Konse ep Besaran Ruang Konsep Konsep besaran ru uang pada oobjek bjek studi Graha Galeri Dan Sanggar ruang Pendidikan Seni Kontemporer Kontempoore r r ini adalah adalah sebagai berikut.
344
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Tabel 6.6. Konsep Besaran Ruang
No. 1. 2. 3. 4, 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Zona Kegiatan Pengelola Utama - Pengemba Pengembangan ban ngan Desain Zonaa E Eksibisi ksibisi -P Pengembangan engembangan an Desain Zona Ketatausaha Ketatausahaan h an - Peng Pengembangan ngem emb bangann D Desain esai es ainn Zona P Pendidikan endi en didikan & Riset - Pengem Pengembangan mba bangan Desain Zona na H Humas umas & Kemasyarakatan K emasyarakatan - Pengembangan Desain Zona Komersial - Pengembangan Desain Zona Service - Pengembangan Desain Zona Fasilitas Bersama (intern) - Pengembangan Desain Zona Zo na Pengu Pengunjung g njjungg - Pengembangan D Desain esainn es Zona Transportasi - Pengembangan Desain
JUMLAH JUML JU MLAH AH TOTAL TOT OTAL AL ZONA ZON ONA A RUANG RUAN RU ANG G
Luas Zona & Pengembangan 81,29 5,78 78 2.136,6 1.346,25 216,07 21 16, 6 07 480,49 480, 48 0,49 49 860,54 54 533,02 533 3,02 02 282,35 414,21 116,03 754,36 380,36 54,99 172,36 1,78 3341,00 41,,00 7,28 424,5 97,92 8.707,12 8.707, ,122 m²
% 1% 40% 8% 16% % 8% 16% % 5% % 2% % 4% 6% 100% %
VI.1.2.5. Konsep Kebutuhan Lokasional Konsep kebutuhan n lokasio onal meliputi konsep hubungan divisi lokasional bagian kegiatan, konsep hubungann bagia an kegiatan, dan konsep hubungan sub bagian kegiatan. VI.1.2.5.1. Konsep Hubungan Divisi Kegiatan Konsep hubungan divisi kegiatan dirancang dengan sifat lintas akses dengan ruang komunal sebagai pusatnya (centralized). Hal ini memungkinkan antar divisi kegiatan mampu mengakomodasi segala 345
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
aktivitas secara optimal serta saling mendukung antar aktivitasnya. Namun dalam penerapan konsep ini, setiap zona divisi tetap harus memiliki batasan tertentu, baik secara sirkulasi, visual, dan batasan areal.
Gambar 6.1. Konsep Perencanaan Hubungan Antar Divisi Keg egiatan n Kegiatan Sumber : Analisis Penulis.
VI.1.2.5.2. Konsep Hubungan Bagian Kegiatan Konsep yang diusung dalam hubungan bagian kegiatan kegiaatan n adalah adala lahh terpusat. Pada juga, komunal bersifat at rradial adia ad ial dan terp pus u at. Pa ada konsepp inii ju juga g , ruang komu unall ditempatkan sebagai pusat da dari r sseluruh eluruh kegiatan. el
Gambar 6.2. Konsep Perencanaan Hubungan Antar Bagian Kegiatan Sumber : Analisis Penulis.
346
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.1.3. Konsep Tata Masa Dan Tata Letak Konsep tata masa dan tata letak zonasi peruntukan fungsi aktivitas dapat ditentukan berdasarkan kajian yang dilakukan dari analisis perencanaan dan perancangan tapak. Berikut adalah konsep tata masa dan tata letak objek studi terhadap tapak.
Gambar 6.3. Konsepp Perencanaan Perencanaaan Dan Perancangan Zonasi Su umber : Analisis Analissis Penulis. Sumber
347
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar 6.4. Konsep Tata Masa Dan Tata Le Letak Sumber : Analisis Penulis.
VI.2. VI.2 VI .2.. KONSEP KO ONSEP PENEKANAN STUDI VI.2.1. VI.2.1. Konsep Fleksibilitas Ruang Konsep fleksibilias ruang pada objek studi ini merupakan hasil dari n hasi il dar ari analisi is perancangan berdasarkan perencanaan fleksibilitas ruang yang telah te h analisis dite di t ntu ukan. Berikut adalah konsep fleksibilitas ruang. ditentukan.
Tabel 6.7. Ko Konsep ep F Fleksibilitas leksibilitas Ruang
Na ma R uang Nama Ruang Ruang Ruang Ruan g Diskus Diskusi usii Kurasi, Kura asi si,, & S Studio tud udio io Seni
Kesimpulan Konsep Perancangan Perancanga g n Divisi Divisi Divi si E Eksibisi ksib ks ibiisii Kedua K edu duaa ru ruan ruang ang in ini ni bisa bi m menjadi enja en jadi di 1 aarea reaa re spasial seba sebagai aga g i kebu kebutuhan utuhan kegiat kegiatan tan diskusi dan n kurasii yang makro. Maksudnya adalah un untuk ntuk memenuhi kebutuhan kkarya arya seni ni yang relatfi berukuran b erukuran besa besar ar untuk ddikurasi. ikurasi.
Koons Konsep nsep p Fleksibilitas Flek Fl eksibi ibili lita tass Ru Rua Ruang ang Eksp Ekspansibilitas span ansi sibi billitas (pencapaian (penca (p apa paia ian fungsi dan kegiatan)
348
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Ru Ruang R Registrar. egistrar. Ruang Ru g Koleksi & Ruang Rua ang Arsip
Dalam kegiatan tertentu seperti pameran p ameran seni, setiap karya seni yang akan dipamerkan akan masuk ke ruan penerimaan p enerimaan karya. Setelah itu masukk ke ruang koleksi untuk dilakukan sortir sort so rtiir karya kar arya ya seni kemudian kemu mudi dian kkurasi uras ur ai karya se ni. i De Deng ngan kkondisi ondi on disii seperti ini i, seni. Dengan ini, akan memungk memungkikan kik ikan a bahwas ruang koleksi dan ruang arsip arsip akan selalu diakses diak di akse sess ooleh ol eh reg registrar egis istr trar ar uuntuk ntuk nt ukk mempermudah memp me mpermuda dahh pe pend pendataan ndat ataa aan segala la kkarya arya ar ya seni se ni yang m masuk asukk dan da keluar. kelu luar.
Vers Versatilitas rsatilit itas as & Konvertabilitas Konv vertabi bili lita t s (efektifitas (efe ektifitas pengelolaan pengelol laan ma mat materi terii kerja seor seorang rang Registrar) Regi gistrar)
349
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Sekat S ekat yang di digunakan igunakan untuk untu uk memisah m misah ar me area kkegiatan kegi iattan an aadalah dalah l h tipe tipe operable wall op per eerab able lee w alll (untuk al (u k pemersatuk peme ers rsatukk 3 ruang rua uanng dan n untuk sekat seeka k t pada pada ruang rua u ng koleksi) serta ser erta demountable demountabl le wall ll uuntuk ntuk nt u kategorial sekat-sekat ka katego ori rial al arsip. arsip pada ruang ruaang n ars rsiip.
Artist A Ar tist s Lounge
Konsep konvertibilitas memberikan perubahan p peru erub baha han n tata layoutt pperabot erabbott da dan fokus orientasi orie ient ntas asii pada paada aartist rti tist lounge. Dengan ditambah ditamba bahh dengan bukaan (partisi), maka akan merubah beberapa b bebe ebera rapa pa bbagian agian padaa aarea ag reaa se re sela selasar lasa sarr (area (are (a reaa sirkulasi) sirkul kulas asi) i) menjadi men enja jadi di areaa press pres pr ess confrence co onf nfrence (j (jumpaa pers/pu pers/publik pubblik dengan den enga g n artis). Dalam m kata llain, ain, keberadaan artist loungee menyatu dengan salasarr dengan terikat oleh kegiatan kegiatan press confrence ter tersebut. rsebut.
Konveertibi Konvertibilitas billitas (perubahan (perubah han orientasi orienta tasi si dalam upayaa perubahan fu fungsi ung ngssi ruang dan ke kegi kegiatan) giattan an)
350
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
KONVERTIBILITAS
Ruang g Pameran (Divisi (Divis si Eksibisi)
Konsep fleksibilitas pada ruang galeri memiliki keberagaman tata atur ruang. Konsep yang digunakan akan ekspansibilitas dan konvertibilitas. Ekspansibilitas Eksp Ek pansibili lita tas ditujukan ditu tuju jukan untu untuk tukk keperluan luass aarea reaa yyang ang dib dibutuhkan utuhkan oleh seniman dalam dalam melakukan pameran p ameran seni. Kualitas ruang akan meye me yesu suai aikkan kkuantitas/jumlah uantit itas as/j /jum umla lahh ka kary ryaa meyesuaikan karya seni yyang se ang an g seda sedang dang ng ddipamerkan. ipamerrka ip kan. n M Maka akaa ak ada kemung ad kemungkinan gki k nan tida tidak ak semua ru ruang uan angg digunakan un untuk ntuk me memamerkan ema m merkan karya seni tersebut. tersebu but. Sedangkan Sedan ngkan konsep konvertibilitas konvertibilita tas ditujukan dituju ukan dalam menata layout layouut ruang (i (interior) seperti perabot, p erabot, media med dia pr presentasi karya, dalam upaya upaaya memberikan kedinamisan fokus fokuus objek seni kepada pengunjung. Dalam kaitanya dengan konvertibilitas, penerapan konsep ini juga dipengaruhi oleh kategorisasi seni (seni 2D / seni 3D).
Ekpannsibilitas & Ekpansibilitas Konvertibilitas Konve ertibilitaas (kebebaasan (kebebasan an desai desain in ppameran pa meran dan layo layout youut karya seni ole oleh lehh pelaksana ke kegiatan egi giat atan an eksibisi) eksi ek sibbisi si))
351
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Ruang Ruan Ru ang g Pameran n & Ruang Pertunjukan (Divisi Eksibisi))
Konsep K ons nsep ep ek ekspansi ekspansibilitas sibi bili lita tas dicapai dica capa paii dengan d ng de gan memberikan kkemungkinan emungk kin inan kedua are ea area tersebut (ar (area rea eksib eksibisi ibisi dan area pertunjukan) p ertunjukan)) tergabung menjadi 1 area spasial. Hal ini ditempuh ditempu puh dengan cara memberika si ssirkulasi rkulasi langsun yang menghubungkan menghubungka an kedua kedu dua ruang tersebut. Yaitu dengan m menggunakan ennggunakan dinding p artisi jenis operable wall. partisi Ekspansibilitas juga bertujuan untuk menambah luasan area eksibisi, sehingga eksibisi jenis 3D (free standing) bisa juga digelar di area
Ekspansibilitas Eksp pan ansi sibi bili litas (memberikan fungsi lain sebagai penambah dan pendukung antar kedua kegiatan)
352
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
pertunjukan jika memungkinkan.
Stage Sta St age (Panggung) (P Panggung) & Ruang R uang Pertunjukan Per rtunjukan (Divisi (Divis (D si Eksibisi)
Ruang pertunjukan pada perencanaan dan perancangannya nantinya tidak hanya berfungsi sebagai ruang pertunjukan p ertunjukan saja. Melainkan ada juga fungsi lain yang bisa dilakukan di ruang ruan ru ang pe pertunjukan ert rtun unju j kan ini, sep seperti eper erti ti kkegiatan egia eg iata tan seminar, per pertunjukan ertu tunj njukan n sseni, enii, ddialog en ialog se seni, ni, i dll. Maka konsep p ko konvertibilitas yang ditempuh adalah bertujuan untukk merubah meru me ruba bah h layout pperabot erab er abot ot uuntuk ntuk nt uk menambah mena me namb mbah h area are reaa ge gera gerak. rakk. S Selain elai el ainn it ituu untuk un ntu tuk k mendukung mend ndukunng aarah rah oorientasi, rientasi ri si, st stag stage agee (panggung) jjuga u a ber ug rsifat moveable. bersifat Selain cara m merubah erubah la llayout yout perabot, ketika hanyaa membutu membutuhkan uhkan sebagian kecil dari rua ruang uang pertun pertunjukan njukan ini, bisaa dilakukan dengan deengan ccara ara memasang sekat pembatass seper seperti erti portable wall / jjuga uga bisa menggunakan menggu una nakan operable wall.
Konvertibilitas Konv nvertiibi bili lita t s (perubaahan fungsi (perubahan fungs gsi dan layout layo out perabot perab abot ruang pertunjukan) peertunnju jukan) n)
353
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Ruan Ruang ng Ke Kela Kelas las Se Seni eni tera te rangku um terangkum sebagai seba se b gai fu fungsi kelas kela ke l s te teori eori dan kkelas elass praktik (Divisi (D Divisi Pendidikan Pend didikan & Riset) R iset)
Divisi Pendidikan & Riset Konsep konvertibilitas memberikan P Pada kkelas Pada elaas sseni el eni llukis u is uk p otensi arah-arah orientasi pada dan se ddan seni ni ppatung atung potensi kegiatan belajar mengajak di kelas ad adalah dal alah ah sanggar seni. Bisa berupak orientasi Konvertibilitas Kon nverti tibi bili lita tas terpusat, orientasi grid, atau orientasi tak beraturan. Orientasi akan bersifat (menampung (mena ampung 2 adaptif terhadap jenis materi seni yang sistem si istem sedang diajarkan kepada siswa binaan. pembelajaran) pembe elajaran an) Khususnya pada ruang kelas seni pertunjukan, p pertunju e j kan, n konsepp fleksibi fleksibilitas ili lita tass Pada kkelas elas sen seni ni ruang menggunakan meeng nggu una naka kan konsep pertunjukan adalah ad dal alah ah konvertibilitas da dan ekspansibilitas. Ekspansibilita Ekspansibilitas tass dan dan Untuk konsep konvertibilitas masih Konertibilitas Kone ert rtib ibillit itas as sama, sama sa ma, yaitu yait ya ituu konsep ko dimana dim iman anaa merubah meru me ruba bahh orientasi orie or ientasi kegiatan, kegi giat atan an,, se sedang sedangkan gkan un untu untuk tukk konsep ekspa ko ekspansibilitas pansibilitas m memungkinkan emungk kin inka kan kegiatan sen seni ni pe pertunjukan ertunjukan bisa diselenggarakan diselenggara akan di areaa eksibisi.
354
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
355
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.2.2. Konsep Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer Konsep pendekatan ekspresi arsitektur kontemporer yang diterapkan pada objek studi terkait adalah sebagai berikut.
Tabel 6.8. Konsep pP Pendekatan end en dekatan Ek Ekspresi ksp spre resi Arsitektur Kontemporer
Konsep Perancangan an E Ekspresi kspresi Arsitektur Idee Perancangan Id Kontemporer Ko ontemporer Krit ter eria a : Ba Bang ngun unan n Kokoh Kriteria Bangunan - Memuncul Memunculkan ulk kan kesann bangunan baang ngun u an yang yan ng kokoh koko ko kohh
-
-
-
-
dengan n tampilan ekspose eksp ek spo osee struktur yang terlihat. terlih ihat. Ekspose Ek kolo ko kolom lom m menciptakan menc me nciiptakan suasana kesamaan, kesamaan an, ke kegotong kegotongroyongan, ngroyongan, memberikan gambaran gamb bar aran an relasi relassi manusia dengan manusia yang ng ssaling a ing membangun. al membangun. Mema Me Memadukan m dukaan material lokalitas dengan modernisme, mode mo dernissme, menciptakan tampilan yang bisa diterima dite di terimaa oleh semua kalangan masyarakat. Mengikuti Mengik Me kuti perkembangan kekininian dengan menginterpretasikan mengin nterpretasikan ulang nilai dan prinsip citra fi filosofi budaya Yogyakarta.. Memberikan M Me mb berikan aksen permainan bentuk, ukuran, uk kur uran an, dimensi kolom ya yang ng ritmis dan berpola, melam melambangkan amba bang ngka kan n ma masy masyarakat syarak akat yangg plural namun menyatu membentuk kkesatuan esattua uan struktur bangunan yang kokoh. st Tampilan Tamp Ta mpil ilan struktural cenderung menggunakan warna warn wa rnaa monochrome/tunggal, monoch chro rome me/t /tun ungg ggal al,, untu untuk uk mendukung mend me ndukung makna nnetral, etrrall, bersifa et bersifat fatt te terb terbuka rbuk ukaa bagi ba agi ssiapapun, iapa ia papu pun, n, ttidak idak id ak bberat erat sebel er sebelah, lah ah, seimb seimbang bang dengan n kkonteks onte on teks ks citra filosif dann budaya buday ya Yogyakarta.
356
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Kriteria : Gub Gubahan bahan an Ekspredinamisme - Gu Gubahan masa lebih mengutamakan kes ma kesamaan kesa maan an dari langgan arsitektur sekitanya. Ekspresi Eksp Ek spre resi si dengan den enga gan n sendirinya send se ndir irin inya ya akan aka kan n mencerminkan menc me ncerminkan konteks konnte teks ks wilayah wilay yah Yogya Yogyakarta. yaka kart rta. a. - Me Mencoba Menc n ob obaa ti tida tidak dak k menjadi menjjad adii parasit bagi gi fasilitas lain, mamp mampu mpu um mendukung endukung lingkungan sekitarnya. - Gubahan yang ekspresif memjadikan memjadikaan landmark, identitas, dan ciri khas Y Yogyakarta. o yakarta. og - Dalam praktek desain, gubahan masa maasa harus us mengusung kearifan lokal arisitektur ari risitekttur Yogyakarta.
357
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Kriteria : Konsep Suasana Terbuka - Kons Ko Konsep sep yyang ang diusung lebih mendominasi aktivitas akti ak tivi vita tass untuk untu un tuk k publik. publ pu blik ik. - Me Memasukan Mem masukan unsur alam alam kkee dalam bangunan, bang ngun unan an,, meskipun me esk skip ipun un tetap tet etap ap harus harus aada da filterisasi si (menghindari (mengh ghin inda dari ri sinar sin inar matahari langsung langsung). g). - Mengakomodasi tata lansekap yangg bisa digunakan publik untuk aktivitas yang yaang membangun, agar keberadaan banguan banguuan mendukung lingkungan sekitar. - Menambahkan fasilitas untuk pengembangan pengem mbang gan komunitas seni di Yogyakarta.
358
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
359
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Kriteria : Hubungan Tata Ruang Dalam & Luar Menyatu - Terdapat hubungan ruang yang langsung terhadap ruang outdoor. - Memberikan penghubungan ruang, baik secara imajiner/non imajiner (kaca, bukaan, kesamaan pola lantai). - Memberikan semacan ruang interaksi inte in teraksi yang bisa memasukan lingkun lingkungan ung gan luar masuk ke dala ruang indoor (b (balkon, teras, dll.)
Kriteria Krit Kr iter eria ia : Trans Transparansi spa para rans nsii Fasad Fasa Fa sadd - Menerapkan bahan dan material transp transparan, par aran n, terutama pada fasad utama bangunan. Fasad te beorientasi beorie be ient ntasi langsung pada arah datang kkegiatan egia eg iata tan n da dan n ar aarah ah ddatang atan at ang g vi visu visual. sual al. - Pe Penggunaan Peng nggu g naan bahan ttransparan, rans ra nsp paran, tetap dikombinasikan di iko k mb mbin inas asik ikan an dengan denga gan n elemen elemen bu budaya, seperti sepert ti bahan, baha ba han, n, m material, aterial, geometri filo at filosofis oso s fis tertentu. - Menggunakan tata vegetasi sebagaii peneduh panas yang disebabkan oleh elemenn transparan fasad bangunan.
360
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Kriteria K Kr iteria : Kenyamanan Ha Haki Hakiki kikki - Mencoba Meencoba mena menampilkan amp mpilkan elemenn interior int nter eriior yang mencerminkan m encermink nkan n susana susana hangat, han ha ngat, akrab, dan nyaman. nyam man n. - Menc Mencipatakan ncip ipat atak akan kkemanan emanan dengan informasi evakuasi evak akua uasi yang yan ng mudah diterima setiap pengunjung. peng pe ngunjung ng. - Me Meng n ako omodasi desain ruang yang bisa Mengakomodasi dijangkau dija di jangkaau oleh semua nya, misal seperti memberikan membe me erikan ruang bagi pangunjung difabel, anak-anak, anak-a anak, memberikan fasilitas pribadi pengunjung, pengun unjung, dll.
361
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Kriteria : Elemen Lansekap Menyatu - Perancangan tata lansekap berasal dari tarikan garis imajiner (datum) dari desain peruangan. - Lansekap menjadi pengarah perhatian menuju bangunan tersebut. - Memasukan bagian-bagian bagian bagian lansekap ke ddalam alam al am ruang dalam, sebagai simboliss ve vernakularitas (alam) ruangan. - Pemilihan vegetasii yang yang variatif namun tetap dikategorikan, m isalnya zoan rump mput sebagai sebag gai misalnya rumput jalur sirkulasi, sirkulas asi, pohon sebagai sebag gai pem pembatas mbata tas zo zona zona, na, batu seb sebagai bagai pembata pembataas aas a aaktivitas, ktiv kt ivitas, dl dll. - Meng Menghadirkan ngh hadirkan vvegetas-vegetas egetas--ve vegetas yangg mem memiliki emil i iki makna mak ma kna khus khusus usus us ttentang enta en t ng keari kearifan rifa fan kebudayaan lloka oka Yogyakarta. Yog ogya yaka kart rta.
VI.3. KONSEP PERANCANGAN VI.3.1. Konsep Hubungan Ruang VI.3 VI 3.1 1.1 1. Ko Kons nsep ep H u unga ub gan n Ruang Ruan Ru angg Divisi Divi Di visi si Kegiatan Keg e iatan VI.3.1.1. Konsep Hubungan
362
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.3.1.2. Konsep Hubungan Ruang Divisi Eksibisi
VI.3.1.3. Konsep Hubungan Ruang Divisi Pengelola (Pengelola (Pengelolla Utama & Ketatausahaan)
363
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.3.1.4. Konsep Hubungan Ruang Divisi Pendidikan & Riset
VI.3.1.5. Konsep Hubungan Ruang Divisi Humas & Kemasyarakatan Dan Divisi Komersial
364
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.3.2. Konsep Aklimatisasi Ruang VI.3.2.1. Konsep Pencahayaan Pada objek sudi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini akan menerapkan 2 sistem pencahayaan, yaitu pencahayaan buatan ddan an pencaha haya yaan buatan. Penerapan konsep pencahayaan pencahayaan te ter rsebut akan difokuskan pada ru ruan a g-ruang yang terdapat di tersebut ruang-ruang divisi eksibisi eks ksib ibisi (ruang pameran) pam ameran) dan divisi pendidikan pendidika kann & riset (ruang kelas sang nggar seni). sanggar Pengg gun unak akaan pencahayaan alami alaami tidak tid idak serta m erta hanya Penggunakan merta mend ndis istr trib ibusikan cahaya cah ahaaya ke dalam ruang ng. Namun da dala lam m praktikn knya tetap mendistribusikan ruang. dalam praktiknya haru ha russ ddiolah iolah ah agar cahaya matahari yang m asuk m as errup upakan ccahaya a aya ah harus masuk merupakan pa an (luminasi). Salah satu caranya adalah denga an me emb mber erik ikan je enis pantulan dengan memberikan jenis dan n bbentuk entuk bukaan yang relevan sesuai dengan fungsi ruang ruan ang pa ame merr. pamer.
Gambar Gam Ga mbar 66.5. .5. Tipe .5 Tipe Toplighting Sumber : Lechner, N. (2007). Heating, Heat atin ing, Cooling, Lighting. Jakarta: Grafindo Pe Pers Persada rsad ada a
Seda Se dang ngka kan n penggunaan peng pe nggu guna naan n pencahayaan pen enca caha haya yaan an buatan bua uata tann adalah adal ad alah ddengan engan en Sedangkan me meng nggu guna nak kan n la lampu so oro rot. Jen eniis lampu lam mpu yangg digunakan digu di guna naka kann ak akan an ddisesuaikan iseesuaikan is menggunakan sorot. Jenis de d ngan jenis eksibisi, jenis is materii pameran, dan jenis suasana yang ingin dengan ditampilkan.
365
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gambar Gamb m ar 6.6. 6.6. Jenis Lampu Populer Un U Untuk tuk tu k Mu Mus Museum seum & Galeri Se Seni Sumb mber er : Author. (2006). (200 (2 006) 6). Good Good Lighting for for Museums, M seums, Galleries Mu Gallle leri ries e and Exhib Exhibitions. ibitions. Sumber Frankfurt: Fördergemeinschaft Gu Gutes Lichtt
Berikut adalah konsep perancangan pencahayaa pencahayaan aan pa pada da kkegiatan egiata tan eksibisi ek ksibisi dan sanggar seni pada objek studi ini.
Tabel 6.9. Konsep Perancangan Pencahayaan
Area Ar rea Kegiiat Kegiatan K a an Pameran Pa ame meran Seni
Konsep Perancangan Pencahayaan Dalam perancangan p ra pe ranc ncan anga g n pencahayaann ru ruan ruang angg galeri akan me meng menggunakan nggunaka kann sist si stem em pencahayaan: pen enca caha haya yaan an: sistem - Penerangan Aksen - Penerangan Ambien (untuk penerangan alami juga) Penerangan Pene Pe nera rang ngan a A Aksen ksen ks en Diguna Digunakan Digu naka kan n untu untuk tukk menerangi mene nera rangi karya ka a seni seni 2 dimensional dimen nsi sion onal al secara terpusat terp rpu usat dan memberikan memberi rikan foku fokus kus perhatian pada da kkarya arya y sen seni enii ttersebut. ersebut.
366
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Dalam penerapannya, penerangan akses memerlukan trak/rel khusus untuk mengaitkan lampu. Posisi trak/rel sebaiknya tegak lurus dengan arah pandang karya seni dan manusia.
posisi tegal teg gal lurur lur urur antara arah rell dan da d n arahh pandang d karya k seni
aplikasi pada pad adaa ruang ru galeri dalam dalam d dala l meneriangi meneeriian angi gii kkarya arya senii
Si lampu dalam sistem ini terdiri dari 2 maca Sifat macam, am, yai yaitu aitu tu fixed ddan an oriented. Sifat lampu yang fixed berarti arah cahayaa tidak k bbisa isa diatur is diatur, ur, sedangkan yang oriented bisa diatur (seperti rotasi la llampu). mpu) u). D Dalam alam m perencanaan p erencanaan galeri, penerangan aksen lebih cenderung m menggunakan engg gguunakan sifat lampu yang oriented, karena sifat ini lebih adaptif ad daptiff dengan den engaan keberadaan karya seni (bisa diatur sesuai dengan tinggii rendah ddan an n posisi p osisi karya seni)
tata layout trak/rel lampu pada ruang galeri. tegak lurus dengan deng gan aarah rah ra h pand pa ndan ang g ka kary ryaa se seni ni pandang karya sejajar ddan an se seja jaja jar dengan dengan arah ar a dinding.
367
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Penerangan Ambien Penerangan ambien merupakan penerangan yang lebih merata dan menyebar. Penerangan ini tidak bersifat fokus, melainkan bersifat keseluruhan. Prinsip dasar penerangan ambien adalah dengan cara memantulkan sumber cahaya ke bidang tertentu (biasanya plafon dan dinding) untuk memantulkan mem emantulkan ke ke ru rruangan angan secara global. Penerangan ini menimbulkan menimb mbu ulkan intensitas (luminasi) (luminasi si)) yang relatif rendah namun terang ng ddan an hangat di mata (tidak silau). C Cocok o ok untuk memasukan oc cahaya cah ca haya matahari ke dalam ruangan galeri sebagai sebagaai penerangan global dan pembentuk suasana. suas a an ana. a.
Bidang pantul yang nanti nan anti dirancang harus memiliki kemi kemiringan miri ring ngaan tertentu untuk mengarahkan pantulan cahaya ke dalam ruangan. ruan anga gann.
shading shadi ing
Menggunakan shading shadin ng ke ketika sistem distribusi cahaya berasal dari sisi horizontal. Yang perlu ddiperhatikan horizontal iperhatikan iip perhatikan adalah orientasi bangunan bangunan. Orientasi bangunan cenderung harus memiliki orientasi poros timur barat, barat sehingga cahaya yang masuk seara horizontal tidak masuk secara langsung.
368
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
contoh peneranpan penerangan ambien co amb m ien pada ruang galeri.
Sanggar Seni
Dala Dalam lam perancangan perancanga gan pencahayaan sanggar se seni eni n akan menggunakan ssistem istem pencahayaan pencahayaan: an: - Penera Penerangan r ng ngan an Umu Umum um - Penera Penerangan ang ngan an Ambien (untuk pencahayaan pencaha haya yaan a alami)
Pene Penerangan nerangan Umum Penerapan P enerapan penerangan umum ditempuh untuk membantu mem embant ntuu kejelasan keje j lasann dalam proses kegiatan pembelajaran seni. Terutamaa se sseni ni llukis ukis uk i dan seni patung.
penerapan downlight yang relatif banyak diperlukan dalam ruang ppraktik rak ra ktik k sanggar seni ni ppertunjukan. pertunjukan ertu er tunj njuk ukan an..
penerapan pencahayaan downlight untuk menerangi 1 spot siswa pada sanggar seni lukis dan seni patung.
369
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Penerangan Ambien Penerangan ambien lebih mengarah pada bagaimana memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan global dalam proses pembelajaran di sanggar seni.
contoh penerapan distribusi cahaya matahari untuk area k kelas elas sanggar seni.
Sistem bukaan de deng dengan ngan j d l jendela
Sistem bukaan dengan sebagain dind dinding din ing g terbuka b k (menghadap ( h d ke k taman) n))
VI.3.2.2. VI.3 VI 3.2.2. Ko Kons Konsep nsep ep P Penghawaan enghaw en awaa aan n Penghawaan objek studi sistem, Peng Pe ngha hawa waan pada pad ada ob bje jekk stud di ini inii menggunakan menggu me guna naka kan 2 si sist stem m, yaitu penghawaan Kriteria pe peng ngha haw waan alami dan penghawaan penghhawaan buatan. Kr Krit iter eria ia penggunaan penghawaan alami adalah adaalah pada ruang-ruang yang memiliki sifat keterbukaan dan memer rlukan uda ara alami guna mendukung aktivitas memerlukan udara seperti pada ruang seni sang nggar, ru uang diskusi komunitas seni, ruang hijau sanggar, ruang dalam bangunan (open space), ) ru uang residensi, dan sebagainya. Sedangkan ruang penghawaan buatan digunakann pada ruang-ruang yang memerlukan angka kenyamanan kelembaban dan suhu udara tertentu, misal pada ruang kerja karyawan, ruang pameran, ruang konservasi, ruang arsip & koleksi, ruang komunal, ruang perpustakaan, ruang pertunjukan, dan sebagainya.
370
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Konsep penghawaan alami didominasi dengan menggunakan bukaan-bukaan vertikal dan skylight. Khususnya pada bukaan vertikal, harus memerlukan sekat/barier khusus untuk menghindari cahyaa matahari langsung. Dalam penerapannya bisa menggunakan shading atau kisi-kisi. Pada penghawaan buat atan an, objek stud udii ini menggunakan pengahwaan AC buatan, studi direct dan AC C in indirect. AC direct (model AC AC ruangan pada umumnya) digunaka kan n pada ruang-r rua u ng yang bersifat privat se ert rta memiliki luas area digunakan ruang-ruang serta yang ng tidak terlalu besar ar sseperti epeerti ep ti rruang uang ua ng kkerja erja er j karyawan da ddan n ruang rapat. S edangkan pa ada rua u ng-ruang yang be bbersifat rsif ifat at ppublik ubli ub l k dan memi ili liki k luas yang Sedangkan pada ruang-ruang memiliki besa ar me men nggunakan n si stem t AC indirectt berjenis ber erje jenis AC V RV. RV besar menggunakan sistem VRV.
Gambar G Ga mbarr 6.7. 6.7. 7 Konsep Konsep p Sistem Sis iste tem m AC CV VRV RV Su S mber : An Analisis Penulis. Sumber
VI.3.3. Konsep Strukturr Dan Kons Konstruksi struksi trukturr Bangunan VI.3.3.1. Konsep S Struktur aka kan in ni menggunakan sistem pondasi footplate Pada objek studi akan ini alii. Pondasi footplate digunakan pada masa dan pondasi menerus batu kal kali. bangunan yang bertingkat. Dalam perencanaan ini, yang beritingkat antara lain bangunan eksibisi, bangunan konservasi, dan guest house. Sedangkan pada pondasi batu kali akan digunakan sebagai pengaku dinding
371
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
khususnya pada dinding lantai dasar. Pondasi batu kali yang digunakan adalah pondasi batu kali menerus.
Gambar 6.8. Pondasii Ba Ga Batu tu Kali Meneru Menerus us http://4.bp.blogspot.com/Sloof.jpg /Sloof.jpgg Sumber : http://4.bp.blogspot.com/S
Sistem kerangka bangunan yang diterapkan adalah ada dalah ad adal adalah alah ah siste sistem em be eton balok dan kolom. Penerapannya akan dikombinasika an de eng ngan an ssistem i tem is m beton dikombinasikan dengan rrangka angka atap plat beton. Namun pada sistem atap yang non pl plat, pe pen nerapan penerapan menggunakan sistem rangka baja. Hal ini karena mu udah h dalam am mudah pemasangan, dan mampu memberi bentang yang lebih lebar, presisi, ddan an n mudah dalam ekspresi bentuk (fleksibel).
Gambar 6.9. Ap Aplikasi pli l kasi Str Struktur ruktur Grid Terhadap Plat Beton http://1.bp.blogspot.com //1 / .bp p.blogspot.com /s1600/gb4.png Sumber : http:/
Untuk sistem struktur atap yang akan digunakan pada ruang berdimensi lebar (ruang eksibisi, ruang auditorium), adalah sistem baja rangka khusus. Hal ini agar bisa mencakup lebar ruang yang mencapai
372
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
lebih dari 40m – 50m. Selain itu juga penggunaan rangka baja akan mempermudah melakukan layouting ruang (mounting lampu).
Gambar G ambar 6.10. Aplikasi Rangka Ba Baja ja Pada Pl Plaf Plafon afon on Sumber : http://1.bp.blogspot.com /s160 /s1600/gb4.png 00/ 0/gb g 4.pn ng
VI.3.3.2. Konsep Material Bangunan Secara umum material dan konstruksi menggunak kan pe pperpaduan rpad rp aduann menggunakan cenderung antara material modern dan lokalitas. Pada konstruksi atap, atap p, ce end nder erun ng menggunakan plat beton bertulang dengan ekspose struk ktur dengan denggann struktur kombinasi unsur green. Sedangkan pada konstruksi pada rruang uang g yangg relatif lebar (r ((ruang uang ua ng ppertunjukan, ertunjukan, ruangg ko komunal) menggunak akaan siste tem m menggunakan sistem rangka bbaja aja j ringan. i Untu Un tukk plaf fon ccenderung endderung bbanyak anyak variasinya, bi bisa sa Untuk plafon menggunakan gypsum, GRC C board, b ard, dan juga langsung ekspose bbeton. bo eton et on. Un Untuk mono och chro rom me. lantai menggunakan ekspose semen dengan warna mo monochrome. Hal in Hal inii memungkinkan memu me mung ngki kink nkan an agar aga garr ruang-ruang ruan ru ngg-ru ruan angg ya yang ng ttercipta erci er cipt ptaa ti tida dakk li lici cin. tidak licin. Seccaraa kkeseluruhan, Se eseluruh uhan a , mat terial yyang ang di igu una n ka kann ad adal alah ah m ater eriial yang Secara material digunakan adalah material ters edi dia di konteks wilayahh Yogyakarta. Yogyak akarta. Kesna yang dditimbulkan itiimbbulkan material tersedia harus bersifat netral, tidak k ramai, dann bersifat mudah dibersihkan. VI.3.4. Konsep Utilitas B angunan Bangunan Ja an Air Bersih VI.3.4.1. Konsep Jaringan air ppada ada objek studi ini menggunakan metode Konsep penyediaan ai down feed feed. Sistem down feedd meruapak sistem distribusi hemat listrik listrik, karena pompa bekerja sesuai kebutuhan air. Sistem down-feed nantinya terbagi menjadi 3 tangki utama, yaitu 1 tangki berukuran kecil untuk bangunan Guest House, 1 tangki berukuran besar untuk maintenance
373
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
(service) bangunan serta proteksi kebakaran, dan 1 tangki berukuran besar untuk keperluan seluruh fasilitas yang tersedia (termasuk dapur dan lavatory). Sistem sumber air berasal dari air PAM dan sumur serta sebagian kecil dari air hujan dengan melalui proses filterisasi.
Gambar 6.11. Konsep Sistem Down-Feed Sumber : Analisis Penulis.
VI.3.4.2. Konsep Jaringan Air Kotor Sistem sanitasi adalah sistem yang bertujuan untuk pembuangan pem mbuan angan ai airr kotor dari dari bangunan bangu g nan me menu n ju tempatnya tem mpa patnya ((selokan, seloka kan, n, pparit) arit) mengguna aka kann menuju menggunakan saluran pipa. Pada bangunan bangu gunaan ini, sanitasi menggunakan si sis stem em sistem pembuangan langsung. Untuk limbah sanitasi, dibagi menjadi 3, ya yai ituu: yaitu: 1 Grey Water Wat ater er : air air bekas ssabun abun ab un dan dan llemak emak em ak ((dapur, dapu p r,, lav avat ator ory) y),, 1.. Grey lavatory), 2.. Black Blaack Water Bl Wate Wa ter : limbah liimb mbah ah pembuangan pembuuan anga gan da dari ri ccloser l ser dan bi lo bide dett, bidet, 3. A ir Hujan. Air
Gambar 6.12. Konsep Sistem Jaringan Air Koror Sumber : Analisis Penulis.
374
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.3.4.3. Konsep Sistem Penanggulangan Kebakaran Sistem penanggualangan kebakaran atau fire protection adalah utilitas yang digunakan untuk mencega dan mengantisipasi ketika terjadi kebakaran bangunan. Pencegahan kebakaran pada objek studi ini dicegah melalui sistem mekanis is, yyaitu: aitu: mekanis, 1. Sign / Tanda da Padaa setiap ruanga g n, terutama ruangan, ru ruangan yang g terakse es ooleh leh e ppublik ubli ub likk terakses dan ruang g si sirk rkul u asi. sirkulasi. 2. Smoke Smok Sm oke Detector or Me Merupa paka kan pendeteksi asap ketika Merupakan terj rjaadi kebakaran. Smoke detector terjadi bbekerja ekerja seperti alarm, yaitu alarm akan menyala ketika ada asap api. 33.. Hydrant Hydrant adalah sumber air yang dikondisikan
untuk
membantu
pemadaman api ap pi di dala ruangan. Biasan any ya hhydrant ydrant d nt bberbentuk erbe er bentuk bbox ox Biasanya berwarna merah. 4. Sprinkler 4 Me Meru rupa paka kan n Merupakan
alat alat
yyang angg an
me mema man ncarrka kan air de dengan jjarak arak / memancarkan radi dius tertentu. Pemancaran Peman ancaran air radius dilakukan secara oto omatis ketik ka otomatis ketika ada kenaikan suhu ruangan ru uangan yang yaang disebabkan
oleh
ap pi. i api.
Rad adisu Radisu
splinker biasnya 2m – 3,5m 5m. 3,5m. 55. Fire Extinguisher Merupakan langkah awal untuk pemada api ringan.
375
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
6. Pintu Darurat Pintu darurat meruapkan jalur evakuasi publik untuk segera keluar terbakar.
dari
bangunan
Pintu
da darurat
yang haru us harus
mudah dijangkau dija jan ngkau oleh siapapun.
Konsep VI.3.4.4. Ko K nsep p Sistem Sisttem Transportasi Si Tra ansspo port rtasi Vertikal Sistem m transportasi tra rans n portasi pada bangunan n bi bisa sa diartikan sebagai seb ebagai proses perp rpin inda dah han posisi si dari darii luar bangunan ke ddalam a am bangu al guna nan, n, atau da dari dalam perpindahan bangunan, ba bang ngu unan m enuju ruang-ruang yang disediaka kan. S alah al ah ssatu atu si sistem bangunan menuju disediakan. Salah tr transp por ortasi pada bangunan galeri adalah sistem tr tran a sppor orta tasi si verti ika k l. transportasi transportasi vertikal. Tran ansportasi vertikal adalah sistem untuk mengangkut sesuatu ses esuatu u benda ben e da dar ari Transportasi dari ba bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk transportasi vertikal, vertikall, seca ara uumum m m mu secara tterbagi erbagi atas 5, yaitu tangga, lift, travelator, eskalator, dan dum mbw bwai a ter. r dumbwaiter. Namun pada objek studi ini, transportasi vertikal akan menggunakan menggunak kan n tangga, lift, dan ramp. Lift pada umumnya digunakan di bangu g nan yang berting ngka kat ting ggi,, bangunan bertingkat tinggi, misal lebih l bi le bih h dari darii 4 llantai. anta an tai. i. Pada Pada ba bang ngun unaan obj bjek ek sstudi, tudi d , lift akan di iba baggi bangunan objek dibagi menjadi 2, yaitu lift untuk manusia manusia dan lift untuk barang. Liftt un untu tuk untuk ma m nusia akan membantu para pengunjung publik dan karyawan kar arya yawa wann un unt tuk manusia untuk me meng ngak akse sess la lant ntaii atas ata tass at atau au llantai an nta taii ba bawa wahh, sedangkan sed edan angk gkan an llift iftt ba if bar rang ng kkhusus husus hu mengakses lantai bawah, barang di digu guna naka kan n un ntu tuk k pengangkutan penggan a gkut utaan karya kar aryya senii ya yyang ngg hhendak enda en dakk di dipa pam merkan. digunakan untuk dipamerkan. Kh Khususnya sia, dim men e si yang ditawarkan hharus arus bisa diakses pada lift manus manusia, dimensi oleh kalangan difabel jug ga. juga. VI.3.5. Konsep Perancangan Perancangaan Sistem Mekanikal Dan Elektrikal Pada bagian ini ak ka dipa aparkan bagaimana opsi aplikasi sistem aka dipaparkan elektrikal dan mekanikal pad a a objek studi. Pemaparan akan meliputi pada sistem elektrikal, elektrikal sistem komunikasi, komunikasi dan sistem penangkal petir petir. VI.3.5.1. Konsep Perancangan Sistem Elektrikal Keberadaan listrik pada objek studi ini akan merupakan pasokan bagi mendukung segala aktivitas yang terselanggara di dalam bangunan.
376
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Beberapa kegiatan tentu sebagian besar memerlukan listrik untuk keberlangsungan aktivitasnya. Penggunaan listrik terbagi 2, yaitu listrik permamnen dan listrik kondisional. Listrik permanen lebih difungsikan untuk kebutuhan pokok bangunan, seperti penerangan, AC, perkantoran, penyediaan air bersih,, ddll. ll. Sedangak ll ak llistrik istrik temporer digunakan ketika ada is kegiatan terte ent ntu yang memerlukan listrik lebih, lebi le b h, seperti pertunjukan di tertentu outdoor space sp eragaan khusus, atau semin nar ar. (taman), pperagaan seminar. nan a ti tinyya akan akan ter erba bagi g 2, yaitu list tri rik dari PLN dan Pasokan listrk nantinya terbagi listrik llistrik istrik dari genset. gen ense set. t. Listrik genset akan ak kan n mengupayakan men engu gupayakan agar ar kebutuhan poko ok bangunan bang ba n unan bis isaa te terpenuhi ketika aaliran lira li ran PLN pa ada dam. m pokok bisa padam.
Gambar Gamb Ga mbar 6.13. 6.13 13. Standar S andar Pendistribusian St Pendisstr trib ibusian Li List Listrik stri rik k Ke Bangunan n Sumber : http://www.gayperuny http://www.gayperunyc.org/wp-content/uploads/2013/01/elec_howdelivered.jpg nyc. c.or o g/wp wp-c -co ontent/uploads/2013/01/elec_howdelivered ed.jjpg
Bila terjadi terja j di ppemadaman emadaman listrik dari PLN,, ggenerator enerator ggenset enset me en meny menyala nyala secara untuk memasok listrik Generator se seca cara ra ootomatis toma to mati tiss un unt tukk me mema maso sokk li sttrik ik ke bbanguan. angu an guan an. Ge Genera ato torr yang digunakan nantinya generator genset di digu guna naka kan n na nan ntinya gen enerator gen nset dengan denggan kkemampuan emam em ampu puan an aautomatic utomatic transer switch.
Gambar 6.14. Konsep Pendistribusian Listrik Ke Bangunan Sumber : Analisis Penulis.
377
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
VI.3.5.2. Konsep Perancangan Penangkal Petir Sistem penangkal petir memiliki banyak jenis, sesuai dengan jenis bangunan, skala bangunan, dan kondisi alama setempat. Pada sistem penangkal petir yang digunakan pada objek studi ini adalah sistem Faraday. Sistem Faraday Faraada dayy merupakan merupaka kann sistem pengamanan terbaik untuk bangunan besar ar tterutama erutama dengan atap datar (b (bia iasanya bangunan tinggi dan (biasanya besar). Se Sel lain itu sistem m Faraday juga cocok dan efe fetktif untuk bangunan Selain efetktif multi mu ult ltii masa. Prinsip dasar daasarr Faraday Fara Fa rada dayy adalah ad dallah dimana penghantar peng nghantar penyalur utama mend dat atar ar ddipasang ipasang di bagian bagia i n teratas tera te rata tass banguan banguan sehingga sehi hing n ga seolah mendatar memb mben entu tuk sepertii sa san ngkkar. membentuk sangkar.
Gambar Gamb Ga mbar ar 6.15. 6.15 15. Sistem Sist Si stem Penangkal Pen enan angk gkal al P Petri etrii F Faraday arad aday ay Sumber Su Sumb mber : ht http://1.bp.blogspot.com/ttp tp:/ ://1 /1.bp.blog ogsp spot ot.c .com o // JX JX9x 9 JYKaeHk/ k/Ua Uacj0mjvTeI/AAAA AAA A AAAZ4//4kovAIaYLBQ/s320 20/s /sangkkar+f +far arad aday.jpg. JX9xJYKaeHk/Uacj0mjvTeI/AAAAAAAAAZ4/4kovAIaYLBQ/s320/sangkar+faraday.jpg.
378
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Buku & Ebook Author. (2008). Museum Job bD Descriptions. escriptions. O Ohio: hio: hi o Cleveland Museum Of Art. Author. (2006). Go ood Lighting for Museums, G alleries and Exhibitions. Good Galleries Frankfur urt: t: Fördergemeinschaft Fördergemeins n chaft Gutes Licht. Frankfurt: Author. (2 2010). Modular Cons str t uc u ti tionn T ecchnniq que for Museums ms, Galleries and (2010). Construction Technique Museums, Exhibitions. Product Pro rodu ducct Catalogue. USA: M BA D esign & Displa es ay. Exhibitions. MBA Design Display. Ab bdullah, T. ((2012). 2012). S tati ta tistik Kepariwisataan Kepariwisat ataa aann 2011. Yogyakarta: Yogy Yo g akartaa: Dinas Abdullah, Statistik Kepa Ke pari riwisaata taan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyak akar a ta. Kepariwisataan Ayun nin ingt gtyas, A Anaak Jalanan Jaala lana nann Dengan Deng ngan Ayuningtyas, A.. M. (2011). Perancangan Sekolah Anak Pend ndekatan Pendekatan
Fleksibilitas
Arsitektur.
Jurnal
Magistter e Magister
Per eran a cangan an Perancangan
Ar Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Suraaba baya ya. Arsitektur. Boylan Bo n, P. (2004). Running A Museum: A Practical Handbook. Handboook. France: Fra rance: e Boylan, International Council of Museums. Bozmaan, E. F. (1967). Everyman’s Encyclopedia. New York: Dent. Bozman, Chhia iara ra, Joseph De. (2001). ) Time-Saver Standard For Building Types Type pess – Fourth Fouurt rthh Chiara, Sin ingapore: Mc McGr Graw aw-Hill. l. Edition. Singapore: McGraw-Hill. C ing, D. K. (2008). Arsitektur: Bentuk, Ch Bent ntuk u , Ruang, Dan Tatanan. Jakarta: P ener en erbbit Ching, Penerbit Erlangga Da Dahl hlan an, M. ((2009). 2009 20 09). ). G e ar el aran an A lman lm anak a S enii Rupa en Rupa Jogja Jog ogja ja 11999-2009. 99999 9-20 2009 09. Yo Yogy gyak akarta: Dahlan, Gelaran Almanak Seni Yogyakarta: Gela Ge lara ran n Bu Buda daya ya. Gelaran Budaya. Depdik knas, s P. P. B. (2008). Kamus us Besarr Bahasa Indonesia Indonesiia Ed Edis isii IV. Jakarta: Depdiknas, Edisi a. Gramedia Pustaka Utama Utama. Depdiknas. (2004) Kurikulum 2004 20004 Sekolah Sekollah Menengah Pertama (SMP) Jakarta: Balitbang Diknas. Dermawan, A. (Minggu, 24 Januari 11999). 9999). Tempo. Krisis Galeri, Krisis Ekonomi. Egan Egan, D D. (1983) (1983). Architectural Lighting Lighting. New York: McGraw-Hill McGraw-Hill. Emamgholi, A. (2011). Flexible Spaces in Architecture. 5th SASTech 2011 Journal. Abhar: Department of Architecture of Islamic Azad University
379
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Gell, A. (1998). Art and Agency: An Anthropological Theory. London: Clarendon Press. Gunawan, E. (2011). Reaktualisasi Ragam Art Deco Dalam Arsitektur Kontemporer. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado. Hamouche, M. (2010). Islamization Islamiz izat atiion Of Contemporary Connte temp m orary Architecture: Shifting The Isla lamic Architecture. Bahrain: U niversity of Bahrain. ni Paradigm Of Is Islamic University Heathcore. (2000 00). Regional Ga G lleries Association of N e South Wales: A ew (2000). Galleries New Chec eck klist For Planning A Regional Reg gio ona nall Gallery. G ll Ga llerry. Checklist Hendra aningsih. (1985). (1985 85). ). P eran, Kesan, Dan P esan es an Bentuk Bentuk Arsitektur. Arsitekt ktur. Jakarta: Hendraningsih. Peran, Pesan Djam mba bata tan Djambatan H endri, Z. Z (2013). (20 2 13). ). Penciptaan Karya Seni Lukis. Panduan Panduaan Materi Pa M teri Jurusan Ma Juurusan Hendri, Pendid Pe dik ikan Seni Rupa UNY. Yogyakarta: Universitas Negri N grri Yogyakarta. Ne Yoggyakarta Yo ta. Pendidikan Ik kap aput utrra. (2 2010). Model Ekspresi Arsitektur. Journal of Architec ctu ture. Yogyakarta: Yogy Yo g akarta ta: Ikaputra. (2010). Architecture. Un Gadjah Mada. Universitas Indo In d nessia. (2010). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta A d Pus di u ta taka k . Indonesia. Adi Pustaka. rts Press s. Ito, D. (1984). Careers In The Visual Arts. English: School of Visual A Arts Press. Jenong g, A. H. (2007). Manajemen Seni. Hand Out Manajemen Seni,, Seni R upa pa Jenong, Rupa Dan Desain. Bandun: Institut Teknologi Bandung. Johnson, J. S. (1999). (19 1999 99)). Museum Mus useu eum m Handbook. Hand Ha n bookk. New New York:National York Yo rk:N :Nat atio iona nall Park Service. Le L chner, N. (2007). Heating, Cooling g, Lighting. Li Lechner, Cooling, Jakarta: Grafindo Persada. M arl rlin ins, s, F. (1980). Understanding Painting: The Elements of Comp pos osit itio ion. n. N ew Marlins, Composition. New Je Jers rsey ey:: Prentice-Hall. Pren Pr enti tice ce-H -Hal all. l Jersey: Me Meer erwe wein in,, G. ((2007). 200 20 07). ). C olor l r: Comm mmuunicattio ion in Architectural Archi hite tect ctur ural a S pacce.. Swiss: pa Meerwein, Color: Communication Space. Bi Birk rkha hau user Verlag GmbH. Birkhauser Mitchel, L. (1996). The Shape off Shape. Ne ew York: Van Nostrand Reinhold. New Nurhadiat, D. (2004). Pendidikan Pendidik kan Seni Rupa SMA Kls 3 (K-04). Jakarta: Grasindo. Putri, Rr. (2012). Pendekatan Teritori Terito tori Pada Fleksibilitas Ruang Dalam Tradisi Sinoman dan Biyada di Dusun Duusun Karang Ampel Malang. Journal of Architecture and Built Environment. Malang: Universitas Brawijaya PU. (2003). Buku Profil Penataan Ruang Provinsi DIY 2003. Yogyakarta: Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Dirjen PU.
380
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Rais, D. A. (2005). Direktori Seni Budaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata. Santoso, R. B. (1995, Februari 19). Galeri, Bisnis, dan Apresiasi. Pikiran Rakyat. Satwiko, P. (2009). Fisika Bangunan. Yogyakarta: ANDI. Schirmbeck, E. (1988). Gag agaasan, Bent tuk uk,, Dan Arsitektur. Prinsip-Prinsip Gagasan, Bentuk, Perancangan Da Dal lam Arsitektur Kontemporer. Ba Bandung: Intermatra. Dalam Simonds, J. O. (1998). (1998). Landscape Landsca cape Architecture: A Manuall Of O Site Planning And Desi sign. United States: M cG Graaww-Hi Hill ll. Design. McGraw-Hill. Supang ngk kat, J. (2000). (2000) 0). OUTLET: OU ala lam m Peta Peta Seni Rupa Kontemporer Kontemporer Supangkat, Yogya D Dalam Indo one nesi siaa. Yogyakarta: Yogyaka kart rtaa: Y ayasan Senii Ce Ceme m ti Indonesia. Yayasan Cemeti S usanto, o, M. M. (2004). (2004) (2 4). Menimbang Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Yog ogyaka kart r a: G alang P ress. Susanto, Galang Press. Susa ant nto, o, M. M. (2002). (2 Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Senii Rupa. Rupa pa. Yogyakarta. Yogyakar Yo arta. Susanto, Kani nisius. Kanisius. To Torp rpey, E hibit – S ummerr um Torpey, E.. M. (2010). Museum Work: Put Your Skills On Exhi Exhibit Summer 22010. 010. Washington D.C.: Occupational Outlook Quarterly. Trple-A A. (2005). Atlas Kota Yogyakarta: Regional Development and and Pover erty y Trple-A. Poverty Reduction Program. Yogyakarta: Yogyakarta Municipality. Um mar a , H. (2000). Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustakaa Utama. Uta tama. Umar, Untoro, J. (2012 12). ) B uku uk u Pi Pint ntar ar P elaj el ajaran. Ja Jaka kart rta: a: A grom gr omed edia ia P ustaka. (2012). Buku Pintar Pelajaran. Jakarta: Agromedia Pustaka. Wa W rdani, A. A. (2008). Seni Kontemporer Kont ntem emporer Yang Mengiringi Perkembangan Perkemba bang ngaan Wardani, Indonesia. Jurnal Dialekta. Wa Wats tson on, D. (1997). (19 1997 97). ). T imeim e Sa Save verr St Stan a daard rdss Fo Forr Architectural Arch Ar chit itec ectu tura rall De Desi sign gn D ataa. N at ew Watson, Time-Saver Standards Design Data. New Yo York k: McGraw-Hill. McGr Mc Graw w-H -Hil illl. York: Widyasar arii, D ent n ion H all di Kawasan Agrowisata Agro Ag rowi wissata Wonosai. Widyasari, D.. R R.. (2013). Conve Convention Hall Artikel Jurnal Ilmiah. Ma alang: Universitas Univeersitas Brawijaya Malang: Wirawijaya, A. (2011). Perancangan Perancaang n an Event Evennt Pameran Artwork Band De Tohtor Sebagai Strategi Pencitraan Pencitraaan Sebu uah Band Indie. Pengantar Karya Tugas Sebuah Akhir. Bandung: STISI Telko om. Telkom. Van Dyke, S. (1990). From Line to De esign. New York: Van Nostrand Reinhold. Design.
381
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
Perundangan Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK/MAK. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Daer Da erah h Istimewa Istimew wa Yogyakarta Y gyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Yo Tentang Rencana Kepariwisataan Renc ncana Induk Pembangunan Kepa pari r wisataan Daerah Provinsi h IIstimewa stimewa Yogyakarta Yogy gyakarta Tahun 2012-2025, Ba Bab II Pasal 3 Ayat 3. Daerah Daerah Daerah Istime mewa w Yogyakarta Yog ogya yaka kart rtaa Nomor 1 Tahun Tahu hunn 2012 Tentang Peraturan Daerah Istimewa RIPKD Daerah Daer erah ah IIstimewa stimewa Yogyakarta 22012-2025. 01201 2-20 20225. Pera raturan Daerah Daer Da erah ah Kota Yogyakarta Yoogyakarta k Tah ahun 2010 Tentang Tent Te ntang Rencana Renccana Tata Peraturan Nomor 2 Tahun Ruan Ru ang Da an Tata Wilayah Kota Yogyakarta. Ruang Dan Peratu tura ran nW ali lik kota Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2009 Tentan ang Pe enj njab abaaran Sta atus Peraturan Walikota Tentang Penjabaran Status Ka Pemanfaat atan R uang ua n . Kawasan, Pemanfaatan Lahan, Dan Intensitas Pemanfaatan Ruang. Yogy Yo g akar arta. (2012). Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 20122 Tentang Ten entangg Yogyakarta. RKPD 2013. Yogyakarta: Gubernur DIY. Yogyak akarta. (2012). Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 20 012 Tenta angg Yogyakarta. 2012 Tentang RPJMD 2012-2016. Yogyakart: Pemkot Yogyakarta Diina nas Pariwisata Provinsi DIY, 2009. Dinas Undang-Undan ng No No. 2 Ta Tahu hun n 19 1989 89 Tenta ang S iste is tem m Pe Pend ndid idik ikan an Nasional. Undang-Undang Tahun Tentang Sistem Pendidikan
Interv In rvie i w Interview Adipurnomo, Adip Ad ipur urno nomo mo,, N. N. (2013, (20 2013 13, September Sept Se ptem embe berr 11). ). T Tentang enta en tang ng Galeri Gal aler erii Da Dann Se Seni ni K Kontemporer. onteemp on mpoorer. (R. ( . Harendana, (R Hare Ha rend ndan na, Interviewer). Interrvi view e er)).
Website http://www.duniakonservasimuseum.com/2006/08/bagian-iv-efek-pencahayaanhttp://www.duniakonservasimuse eum.com/20006/08/bagian-iv-efek-pencahayaanpada.html http://simaksejenak.wordpress.com/2 20133/02/27/1018/ http://simaksejenak.wordpress.com/2013/02/27/1018/ http://iidmarsanto.wordpress.com/2011 1/07/08/rumah-seni-cemeti-from-zero-tohttp://iidmarsanto.wordpress.com/2011/07/08/rumah-seni-cemeti-from-zero-tohero/ http://mbyarts.wordpress.com/2010/10/14/merencanakan-pameran-danpergelaran-seni
382
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/aplaus-seni-rupa-indonesia-dariseniman-dunia http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/10/kantong-kebudayaan-yogyakartakian-bertambah http://kampus.okezone.com/reead ad/2 /2013/02/1 19/ 9/37 373/763977/peneliti-jepanghttp://kampus.okezone.com/read/2013/02/19/373/763977/peneliti-jepangyogyakarta-kotaa-nyaman-untuk-seniman yogyakarta-kota-nyaman-untuk-seniman http://www.you utu tub be.com/watch h?f ? eature=player_embedded&v &v=IedXg1l8tfE http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=IedXg1l8tfE http://sujud d.tripod.com/penelitian t an.hhtm ml http://sujud.tripod.com/penelitian.html http://aark rkeologi-publi lik. k co com/ m 2010/03/pemaka k ian-ka kata ta-g -gra raha-dan-namaahttp://arkeologi-publik.com/2010/03/pemakaian-kata-graha-dan-namageogra rafi fi.h .htm t l geografi.html http://w www ww.t .tem empo.c .co/ o/read/news/2013/02/03/1144587577/R /Rumah ah-S -Sen eni-Cemeti tihttp://www.tempo.co/read/news/2013/02/03/114458757/Rumah-Seni-CemetiCambuk Ca k-Seniman-Muda-Yogyakarta Cambuk-Seniman-Muda-Yogyakarta htttp://o //oase.k kompas.com/read/2010/04/13/01094127/Pemkot.Tem mpa p tkan an.K .Karya.See http://oase.kompas.com/read/2010/04/13/01094127/Pemkot.Tempatkan.Karya.Se ni.d .di.Ruang.Publik ni.di.Ruang.Publik http ht tp://w www.cemetiarthouse.com/ http://www.cemetiarthouse.com/ http://w www.artikata.com http://www.artikata.com http://een.wikipedia.org http://en.wikipedia.org http tp:/ : /iid.wikipedia.org http://id.wikipedia.org http://bahasa.ke kemd mdik ikna nass.go go.id id http://bahasa.kemdiknas.go.id h tp://kbbi.web.id ht http://kbbi.web.id www. ww w ga galeriarsitektur.com www.galeriarsitektur.com http ht tp:/ ://v /voi oice cess.ya yaho hoo. o.co com m http://voices.yahoo.com
383
,!-0)2!.Ò$%3!).