95
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN N Analisis diolah sebelumnya Ana ali lisis dan pembahasan an yang yan ng telah tela te lahh di iol o ah pada bab sebe belumnya menjadi penarikan kesimpulan dari rumusan masalah dasar penarika an kesi simp mpul u an sebagai jawaban dar arii rumu musan masa salah yakni wujud fisik menjadi ba bagaimana a wu wuju judd fisi ik penataan bangunan pada koridor korid idor o yangg me menj njadi salah sala lah satu bagian an ddalam alam iinti al nti pelestarian citra Yogyakarta. Penarikkan kkesimpulan nt esimpuula es lann merupakan m rupaaka me k n hasil ha asi sil evaluasi evalua uasi perbandingan data fisik lapangan dengan peraturan ppemerintah emer erin inta tahh Kota ta Yogyakarta berikut Yo Yog gyak karta dan Kabupaten Bantul yang dirumuskan dalam 3 hal beri rikut : 1. Wujud fisik penataan bangunan penggal I, II, III bangunannya 2. Aktivitas pada penggal I, II, III dilihat dari dominasi fungsi ban ngunnannyaa setting fisik eksisting 3. Dominasi si se sett ttiing fi fisi sikk dan dan evaluasi ev si kkondisi ondi on disi si ek ksiisti ting ng penggal I, II, III tabel Penjelasan ketiga hal di atas akan disajikan dalam bentuk tab abeel setting sett se ttin ing fisik evaluasi fisi fi sikk da ddan n ev eval alua uasi si kkondisi ondi on disi si eeksisting. ksiisti ting ng.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
3
2
1
*PG
- Perdagangan ngan - Fasilitas Pendidikan an informal
- Perdagangan ngan - Fasilitas Pendidikan an n - Fasilitas Sosial Sosi So sial a - Fasilitas Kesehatann - Jasa (Komersil) l)
- Perdagangan ngan - Fasilitas Pendidikan an So - Fasilitas Sosial - Fasilitas Kesehatann - Jasa (Komersil) l))
Fungsi gsi Bangunan unan
- 1 hingga 2 lantai
- 1 hingga hi 2 lanta ai lantai
- 1 hingga hing hi ngga ga 2 lant ntai ai lantai
Tinggi Ting ggi Bang Bangunan ngun unan an
- Lampu u penerangan - Aksesor Aksesoris ris jalan
- Lampu penerangan - Vegetasi
- Lampu penerangan - Vegetasi Pohon Peneduh - Tempat Duduk umum - Papan Koran umum - Tiang Bendera
Street Furniture re
Babb VI VI. K Kesimpulan B i p l dan d Saran S
- Trotoar tidak ada, hanya jalan n setapak selebar 1.00 meter di
- Trotoar lebar 2.00 meter sebelah barat - Ru Ruang antara jalan & Bangunan lebar 1.20 sebelah timur
3.30 meter sebelah timur
- Trotoar lebar 2.00 meter sebelah barat - Trotoar lebar
Ruang Ru uang Jalan
- dilihat dari rumija jarak pandang ke beberapa bagunan melebihi lingkup 45 º
- dilihat darii rumija jjarak arak k pandang ke bbagunan agun na n masih dapatt masuk massuk dalam ma daala lam m lingkup ling li gkup 45 º
Dilihaat da Dilihat D dari ari rrumija umija ja um jarak pand ndangg ke bbagunan agunan pandang masihh dapat dapaat masuk massuk dalam ma dala lam lingkupp 45 º
Degree Degr De gree ee of Encl Enclosure c osure
DOMINASI DO OMI MINA NASI SI S SETTING ETTING G FISIK FISIK K
Tabel Dominasi Setting Fisik Penggal Ta abe b l VI VI.1 . Dom min inas asii Se etttin ingg Fi isikk Pe Peng gga g l I, II, III
- di bagian selatan masih ditumbuhi oleh vegetasi yang sesuai dengan tata
Masih didominasi oleh vegetasi yang sesuai dengan tata hijau lingkungan Keraton yakni pohon Asem dan Tanjung
Masih didominasi oleh vegetasi yang sesuai dengan tata hijau lingkungan Keraton yakni pohon Asem dan Tanjung
Vegetasi
96
1
*PG
Sumber : Penulis, Maret 2014
sisi si bbarat arat ar at dan timu mur jalan. jala ja lan. timur
dapat masuk dalam lingkup 45 º
jumlaah lantai 3 maksimal jumlah
- Fasilitas Sosial
Babb VI VI. K Kesimpulan B i p l dan d Saran S
melebihi lingkup 45 º mel
agun ag unan an masih pandang ke bbagunan
i, dengann Bangunan 1 lantai,
- Fasilitas Pendidikan
- Fasilitas Kesehatan
bag bagunan, pohon peneduh
Dili liha hatt dari ri rrumija umij um ijaa ja jara rakk Dilihat jarak
Peng ngga gal I did dom o inasii oleh oleh Penggal didominasi
- Perdagangan ngan
pandang ke beberapa pan
dili dari rumija jarak dilihat
Ket Keterangan :
Kete Ke tera rang ngan an : Keterangan
Kete Ke tera rang ngan an : Keterangan
9 Kurang Sesuai
gan : Keterangan
Yogyakarta Nomor 25 Tahun Tahuun 2013) 9 Sesuai
9 Sesuai
2013)
9 Sesuai esuai ai
Nomor mor 25 Tahun Tah a un 2013)
ATURAN DAN KEBIJAKAN Tinggi g Bangunan 12 Meter. Sudut 45º dari rum rumija mij ijaa ( Peraturann Wa W Walikota likota seberang sebe se b rang Yogyakarta Nomor Nom mor 25 Tahun Tahu Ta hun (Peraturan Walikota
hijau lingkungan Keraton yakni pohon Asem.
Sudut 45º dari titik ttengah e sumbu Filosofi ((PERDA Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013) N
derajat pelungkup pellungkup 45 º kare ka ena n jarak badan badan karena bangunan bang ba ngun unan yang berdekatan dengan berd dek ekat atan a denga an jalan sserta se rta ti ida dakk tersedianya terrsediany te nya tidak terotoar tero rotoar atau ata tauu sp space kh khusus husus bagii ppejalan ejalan an kaki. kak aki.
- bangun bangunan unan yang melebihi
Tabel VI.2 Evaluasi Kondisi Eksisting terhadap Dokumen Pemerin Pemerintah ntah
Intensitas ass P Pemanfaatan e anfa em faat a an Ruang Perdagangan dag agan angan & Jasa Jasa (Peraturan an Wa Wali Walikota likota Yogyakarta
*Catatan : PG = Penggal gga gal
- Fasilitas Kesehatann - Jasa (Komersil) l)
97
Bangunan 1 lantai, dengan
- Fasilitas Pendidikan Pend ndidikan
- Jasa (Komersil) omerssil il))
- Fasilitass Kesehatan Keese seha hata t n
- Fasilitass Pendidikan Pend Pe ndid idikan informal
- Perdagangan an nga gann
Keterangan gan an :
9 Sesuai esu suai
- Jasa (Komersil) om mersill)
- Fasilitas Kesehatan Kesehaata tann
pan pandang ke beberapa bag bagunan, pohon peneduh,
pandang ke beberapa bagunan n melebihi lingkup 45 º
Babb VI VI. K Kesimpulan B i p l dan d Saran S
ling lingkup 45 º
ban bangunan baru, melebihi
dilli dari rumija jarak di dilihat
ddari ri ru rumija rumi m ja jarak dilihat da
9 Tidak Sesuai Keterangan : Ket Ke
9 Kurang Sesuaii
melebihi me el lingkup 45 º
b ag bagunan, pohon peneduh
pan pandang ke beberapa
dili dilihat dari rumija jarak
Ket Keterangan :
Kurang Sesuai Ku
Keterangan :
45 º
am ling gku kup p dapat masuk dala dalam lingkup
agunan ag nm asiih as pandang ke bbagunan masih
daari rumija rumij ijaa jarak jara ja rakk dilihat dari
Kete Ke terangan n: Keterangan
9 Sesuai Sesu uai a
Sumber Sumb ber : Penulis, Maret 2014
Bantul
Penggal III II mas masuk asuk uk kebij kebijakan ijak akan an
maksimal jumlah lantai 2
Pe II didominasi oleh Penggal
ngan - Perdagangan
- Fasilitas Sosial Soosial
Ketera ang ngan : Keterangan
gan : Keterangan
*Catatan : PG = Penggal ggal
3
2
9 Sesuai S suai Se
9 Sesuai esuai
- Jasa (Komersil) omersil)
98
Fasili ita tass so sosi sial al kkeagamaan, eagamaan, fa fasi sili lita t s Fasilitas sosial fasilitas pend did idikan dan kes esehatan tid dak aada da pendidikan kesehatan tidak
omin inas asi oleh h Bangunann 1 Penggal III didom didominasi
ngan maksimal maksi sima m l jumlah juml ju mlah ah lantai lan antai 2 lantai, dengan
Babb VI VI. K Kesimpulan B i p l dan d Saran S
Sumb ber : Penulis, Maret 2014 Sumber
Keterangan Kete Ke tera r ngan :
9 Kurang Sesuai
Penggal P engg en g al I masuk kebi kebijakan ija jaka kann Pe PemKot P mKot Jogja
Penggal I masuk kebijakan PemKot Jogja
Keterangan gan :
*Catatan : PG = Penggal ggal
3
Penggal IIII ma masuk kebi kebijakan bija jakan PemKot Jog Jogja gja
2
9 Sesuai esuai ai
Penggal I masukk ke kebi kebijakan b jaka an PemKot Jogja
Ketinggian inggian Bangunan Bangunann 2 Lantai Lant La n ai (Rencana na Tata R Ruang uang W Wilayah ilay il ayah ah Ban Bantul, antu tul, Sewon Sewo won Tahu Tahun hunn 20 200 2007) 07)
1
*PG
ATUR ATURAN URAN AN D DAN A KEBIJ AN KEBIJAKAN JAKAN N Fasilitas Sosial Kesehatan Kes esehatan (Rencana Tata Ruang Wilayah ah Bantu Bantul, tul, l, Sewon Tahun 2007)
tumb tu mbuh uhanyang melengkapi m tumbuhanyang penggal III
Hany nyaa se sed dikit tanaman ta Hanya sedikit atau
Keterangan Kete Ke tera rang ngan an :
9 Kurang Kura Ku rang Sesuai
mellen engk gkap penggal II yang melengkapi
Ti bany yak ttanaman a Tidak banyak atau tumbuhan
Keterangan Keetera angan n:
9 Kurang Ku ng Sesuai
Ke Keraton
penedu duh h ya yyang ng g ssesuai dengan tata hijau peneduh
Terd dapat at berbagai berbaag macam jenis pohon Terdapat
Kete Ke tera ranggan : Keterangan
9 Sesuai Sesu uai
Tata Hijau Keraton / Vegetasi Ta (Ranca (Rancangan cangan pperaturan daerah kota Yogyakarta pasal 75) Yogyak Yo
Evaluasi Kondisi terhadap Pemerintah Ta VI.3 E Tabel vaalu luas asi Kond ndissi Eksisting Eksi Ek sisttin ingg te erh r ad adap ap Dokumen Pem mer e intah
99
100
VI.1.1 Wujud Kualitas Fisik Penataan Bangunan Dalam Koridor Jalan DI. Panjaitan Dan Jalan Ali Maksum Yogyakarta Perbedaan luas jalan jala ja lan utama pada koridor korid idor or ini dipengaruhi oleh garis sempadan bangunan banguunan yang beragam. berag gam. Pada bagian utara sebagian seb ebagian besar bangunan jalan dipisahkan memiliki jarak jarak antara antarra bangunan bang ba n unan n dengan den enga gann ba bbadan d n ja da jala lan yang dipisah ahkan oleh danya terotora. bangunan teroto tora. Mengarah Menggar a ah kkee selatan, ban angu guna nann semakin dekat deka de k t dengan deng ngan badan n jalan dan tanpa adanya ta ad dan anya ya tterotoar. erotoa oarr.
Gambar VI.1 VI. I.11 Potongan Pottongan penggal I Po Sumber : Penulis, Maret 2014
Jarak Jara Ja rakk antara anta t ra bbangunan angu an guna nann da dann ba bada badan d n jalan mencapai menc me ncap apai ai 4 meter met eter er dengan den engan ta tama taman mann ddan an tr rot otoa oarr se sebaga g i pembatas pemb pe mbatas as antara ant ntar araa pede dest stri riaan dan n jjalan. alan al an. trotoar sebagai pedestrian
Gambar VI.2 Potongan penggal II Sumber : Penulis, Maret 2014
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
101
Jarak antara bangunan dan badan jalan pada penggal 2 semakin bervariasi, sebelah barat masih mengikuti ukuran pedestrian dan taman kota yang ada di penggal 1 meter, sehingga ukurannya masih sseragam eraagam 4 met er ter er,, sementara sebelah timur semakin pedestrian mengecil hingga 1, 1,22 meter dengan tidak adanya pede dest s rian dan trotoar. Space meter jalan sebesar 1,2 m eter ini merupakann ja ala lann setapak seta se tapa pak be berbahan pasir
Gambar Gamb bar VI.3 VI.3 Potongan Potong ngan an Penggall II IIII Penulis, Sumberr : P en nul ulis is, Maret 2014
Penggal Pen engg ggal al 3 m memasuki emas em asuki ki da daer daerah erah ah tteritori erit er itor orii B Bantul, ant ntul ul,, se sehi sehingga hing ngga ga nampak nampaak ko kontras perbedaan sempadan Antara perb bed edaa a n luas luas ruang rua uanng jalan dan ggaris a is sem ar mpadan bangunan. bangunan an. An Anta t ra bangunan ban anggunan dan sehingga jalan tidak berjarak jauh sehing gga tidak ditemui ditemui adanya area pedestrian, taman kota serta trotoar.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
102
VI.1.2 Aktivitas Pada Penggal I, II, III Terhadap Kualitas Fisik Bangunan dan Lingkungan Fungsi bangunan di koridor koridor sesuai dengan n aturan atu t ran pemanfaatan lahan yakni perdagangan dann jjasa. asa. Sepintas melewati koridor ini, fungsi fun u gsi bangunan dapat menunjukkan dilihat langsung lang ngsung karena karen e a ak aktivitass yang yang berlangsung berrla lang n su sung ng m enunjukkan bbahwa ahwa bangunan di jalan jal alan ini didominasi did idomin nasii oleh perdagangan. per erda daga gang ngan an. Aktivitas Aktivita tass perdagangan perd dag agangan pa pada ketiga sangat mendominasi dengan ketetapan peruntukkan ppenggal enggal sa sang ngat at men ndo dominasi dan sudah sejalan denga gann kete eta tapa pann perunt ntuk u kan lahann terhadap teerh rhadap ap kawasan Panggung Krapyak, yakni permukiman, permukimaan, n perdagangan per erda daga gangan ddan an Jasa. Aktivitas pembentukan wujud Jasa sa.. Akt ktiivitas tersebut membawa pengaruh terhadap pembentu uka k n wu wuju judd fisikk bangunan lain bang ba n unaan serta lingkungan. Pengaruh ini membawa dampak antara la ain : 1. Pemanfaatan lahan trotoar dan pedestrian sebagai tempat berdag berdagang gang Penggal I
Gambar VI.4 Contoh Pemanfaatan Peemanfaatan n Ruang Publik untuk Usaha Penggal I Sumber Sumb ber : Peneliti, Peeneliti, Januari 2013
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
103
Penggal II
Gambar VI.5 Contoh Pemanfaatan Ruang Publik untuk Usaha Penggal P ngga Pe gall II Sumber : Peneliti, Januari 2013
Penggal III
Gambar VI.6 Contoh Pemanfaatan Ruang Publik untuk Usaha Penggal III Sumber : Peneliti, Januari 2013
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
104
2. Akses pejalan kaki terhambat pada bagian jalan yang tidak memiliki ruang publik / trotoar / area are reaa pedestrian akibat aki k bat pemanfaatan ruang sebagai penujang usaha usa saha ha perdagangan. Penggal Pengggal I
Gambar VI.7 Contoh Hambatan Akses Pejalan Kaki Penggal Penggaal I Sumber : Peneliti ,Januari ,Jan ,J anua uari ri 2013
Penggall II
Gambar VI.8 Contoh Hambatan Akses Pejalan Kaki Penggal II Sumber : Peneliti ,Januari 2013
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
105
Penggal III
Gambar VI.9 Contoh Hambatan Akses Pejalan Kaki Penggal Peng nggaal III III Sumber : Peneliti, Januari 2013
VI.1.3 T VI Tata ata Bangunan Terhadap Aturan Penataan (Kesimpulan E Evaluasi) valua uasi si)) Tata bangunan di sepanjang koridor penelitian berkembang berkembaang dengan de n kondisi Artinya, sebagian masyarakat mengubah bentuk kond dis isii yang ada. Ar Arti tinya, seb ebag a ian besarr m asyarak akat at ttidak idak mengu ubah bent ntuk uk d sar bangunannya untuk pengembangan da pengem mba banngan aktivitas perdagangan, melainkan melaain inka kan dasar menamb me mbah a elemen yang sifatnya non permanen. Hal ini banyak ditem emui ui ppada adaa je ad jenis menambah ditemui perd pe rdag agangan inform rmal al. Keadaan te ters rseb ebut ut tidak men enya yala lahi aturan pe peme meri rintah, perdagangan informal. tersebut menyalahi pemerintah, namunn berdampak berd be rdam ampa pakk pada banyak ha hhall di sekitar sekitar lingkungan lingkungaan hunian. huni hu nian an. B erikut ini Berikut adalah dampak yang ditimbul lkan dari kkesesuaian esesuaian kondisi dengan regulasi ditimbulkan pemerintah terkait penataan bangunan banguunan dan llingkungan. ingkungan. Ruang 1. Intensitas Pemanfaatan Rua angg Perdagangan dan Jasa Berdasarkan aturan mengenai pemanfaatan lahan pada kawasan Panggung Krapyak yang di dalamnya termasuk koridor jalan DI Panjaitan dan Ali Maksum, setiap bangunan yang terbangun sudah memenuhi arahan
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
106
tersebut, yakni pemanfaatan ruang untuk perdagangan dan jasa. Namun dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan ruang ini adalah, masyarakat bebas melakukan pemanfaatan pemanfaata tann secara beb bas ddengan e gan memanfaatkan ruang publik en sebagai areaa perluasan perdagangan. Menurutt (S (Shirvani, 1985, hal. 37) pendukung mampu memperkuar sebuah sebuah ah aktivitas penduku kungg m am mpu m emperkuar nilai se em ebu b ah ruang publik namun agar dapat ssaling alin ing melengkapi satu de ddengan ngan ng an yyang ang lain, namu mun keadaan tersebut fungsi sebuah ters seb ebut ut ttentu entu pperlu erlu er lu ditinjau dari aspek fungs gsii utamaa se sebu buah ruangg publik agar pendukung ag ar tidak ak didominasi fungsinya oleh aktivitas pendu uku k ng , yyang angg da an ddalam lam m hal ini adalah ad perdagangan. Ketinggian 22. K etinggian Lantai Bangunan pelingkup Tinggi lantai bangunan dibatasi agar tetap masuk dalam derajat a pel lingkkup tersebut, sumbu filosofis 45º. Beberapa bangunan yang melebihi aturan aturaan ters sebutt, ini proses terhenti terakhir). hingga saat in ni pr pros oses es ppembangunannya e bangunanny em nyaa te terh rhen enti ti ((± ± 2 tahun tera akh khir).
Gambar VI.10 Contoh Conntoh Bangunan Banngunan Melibihi 3 Lantai Sumber : Peneliti Peneeliti ,Maret 2013
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
107
3. Sudut Pelingkup 45º Sudut 45º selain sebagai aturan yang diangkat secara historis, bertujuan pula untuk membentuk uk ggaris aris langit ((skyline) skyl sk yline) oleh bangunan. Keberhasilan pembentukan pembentukaan skyline ini ditentukan dengan pposisi osisi berdirinya sebuah bangunan. DI. Panjaitan banggunan. Pada koridor or jjalan alan al an D I. Pan anjaitan dan Ali li Maksum, terjadi ketidak-teraturan berdekatan ketidak-teratu ura r n bangunan b ngunan baik garis bangunan ba bang ba ngun unan an yang berdek ekat a an dengan seberangnya (terjadi bangunan sebe bera rang ngny n a (ter erja jaddi di penggal 3) juga karena kareena n jarakk antar ant ntar ar banguna nan yang berdekatan pada penggal berd be rdekattan dengan badan jalan. Sebagian besar pa ada d pen ngg ggal al 1 dan an 2, ketinggian memenuhi sudut ketiinggian serta keberadaan bangunannya sudah meme enu n hi ggaris aris sudu ar ut kemiringan maju ke tersebut, namun pada penggal 3, tinggi rendah renddah ddan an m aju mundur bangunan menjadi tidak teratur sehingga sulit mem memenuhi sudut menuhhi sudu dut yang diinginkan. Selain tinggi rendah bangunan, ketinggian ve vegetasi egetasii jjuga uga ga mempengaruhi Karena seluruh hi kkeberadaan eber eb erad adaa a n sudut ini. K aren ar enaa pa pada d aturan yangg aada, da, selu uru ruhh elemen pada jalan yang ddilewati ilew il ewat atii oleh sumbu filosofi disarankan uuntuk ntuk nt uk menyesuaikan dengan adanya sudut 45º.
Gambar IV.12 IV 12 Titik Tengah Sumbu Filosofis Sumber : LAMPIRAN PERDA Prop.DIY No. 6 Tahun 2012 Tentang Pelestarian Warisan Budaya Dan Cagar Budaya
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
108
4. Tata Hijau Kraton sebagai Pembentukkan Citra Kota Vegetasi yang membentuk citra kota Yogyakarta dipercaya adalah vegetasi yang mencermi mencerminkan hijau Keraton. mink nkan tata hi ija jauu Ke K raton. Vegetasi yang dominan di koridor jalan jalaan DI. Panjaitan dan Ali Maksum adalah ada d lah pohon pelem dan pohon pohoon tanjung. Sepanjang n koridor kor orid dor berjarak ber e jaara r k ± 2km tersebar terseb ebar a 2 jenis vegetasi ini. ini. Namun jarak jar arak k antara antara vegetasi tersebut tersebu butt tidak tida ti dakk beraturan b raturan darii utara be utara hingga selatan. sela lata tann. JJenis enis vvegetasi egetasi ini adalah sebagaii ppohon eg ohon peneduh, pen ned eduh u , dan banyak ditemui penggal dite di temui di bagian utara koridor (penggal 1dan 2) , sedangkan sed edangkkan n ppada adaa peng ad nggal 3 di ditemui Ketinggian dari dit temui di daerah dekat dengan Panggung Krapyak. Ketin ingg ggian da ari r pohon pohon peneduh ini menghalangi jarak pandang pejalan ka kkaki kii tterhadap erha er hadap bangunan dan melebihi batas sudut 45º.
Gambar VI.11 Vegetasi Veggetasi dalam daalam Potongan Penggall I Suumber : Peneliti Peneeliti ,Maret 2013 Sumber
VI.1.4 Koridor dan Citra Kota Yogyakarta Yogyakaarta Sebagaimana yang diharapka diharapkan kan ddalam alam Perda Kota Yogyakarta Nomor 6 tahun 2012, citra yang ingin dibentuk melalui jalan koridor adalah mampu mencerminkan citra keistimewaan Yogyakarta, hanya saja korindor ini belum menunjukkan sebuah citra khas Kota Yogyakarta karena secara visual yang
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
109
mendominasi adalah bangunan perdagangan dengan ekspresi bangunan yang sama seperti pada bangunan pada umumnya.
Penggal I
Gambar VI.12 Tampak penggal I Sumber : Peneliti, Maret 2014
Penggal I secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal dengan wujud ffisik isikk bangunan kampung. atau bang ngun unan khas rumah lama,, atau rumah kampu p ngg. Atap pelana at tau llimasan. imassan an.. Dilihat dari tampilan depan, bangunan bangu gunnan di penggal I memiliki ukuran yang be besa sar besar apab ap abilah dibandingkan dengan bangunan pada penggal II dan III. apabilah Cit itra ra yang yan angg terbentuk terb te rben entu tukk berdasarkan berd be rdas asar arkaan suasanya suas su asan anya ya yang yan angg tercipta terc te rcip ipta ta ddari arii wu ar uji jidd ffisik isik Citra wujid pada da ppenggal engg en ggal al I aadalah dallah rumahh permukim da man atau ru uma mahh ti ting ngga gall ma masyarakat permukiman rumah tinggal Yogyakarta, karena didominasi oleh oleh rumahh tinggal dengan intensitas perdagangan yang minim.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
110
Penggal II
Gambar G Ga mbar VI.13 VI.13 Tampakk penggal pen engg ggal al IIII Sumber Maret Suumb mber er : Peneliti, Penelit litii, M aret 2014 ar
Penggal Pen e gggal II secara fungsi didominasi oleh rumah ting tinggal ngga g l yang yang berfungsi berfung ngsi juga lama, baru, ju uga sebagai sebag agai tempat usaha dengan wujud fisik bangunan lama a, ba aru ru, mo modern n bercampuran. tercipta berrcamppuran. Citra yang terbentuk berdasarkan suasanya yang tercip be pta da dari ri wujid wujid kuliner, karena fisik pada paada penggal II adalah area transaksi perdagangan, jasa , dan kul liner, kare enaa aktivitas aktivittas yang mendominasi area ini adalah perdagangan . ak Penggal III
Gambar VI.14 VI.14 Tampak Tamp pak penggal III Peneliti, Sumberr : Penelit ti, Maret 2014
Penggal III secara fungsi masih didominasi oleh rumah tinggal yang berfungsi juga sebagai tempat usaha dengan wujud fisik yang sebagian besar bangunan lama, apabila dilihat pada bagian paling selatan akan tampak bangunan
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
111
khas perkampungan yang difungsikan sebagai tempat usaha jasa. Citra yang terbentuk berdasarkan suasanya yang tercipta dari wujid fisik pada penggal III hampir waktu adalah daerah santri karena ha ham mpir di setiap pw aktu tertentu berlangsung rutinitas beribadah keagamaan atau ber rib ibadah bersama-sama. Apabila disimpulkan keseluruhan Apa pabbila disim mpu pulk lkan secara seccarra ke kes selu luru ruha han be belum nampak ssimbol imbol – simbol khusus mampu menerangkan khus sus atau elemen elem el e en kkhas, h s, yangg ma ha mamp mpuu menerangka kan sebuah sebu buah citra serta serta kisah historis dari dan Ali Maksum sebaga sebagai hi dar arii jalan jala ja l n DI.Panjaitan DI.Panjaitan P ai jalur j lur yang ja yang dilalui ssumbu umbu imajiner, karena imajin iner er,, kare ena setiap penggal memiliki suasana citra masing-masing mas asingg ma masi sing sesuai sessua u i dengan aktivitas de eng ngan a akt ktivitas dan fungsi bangunannya. V.22 SARAN V. SA ARAN temuan Penelitian ini menemukan beberapa hal sebagai saran berdasarkan berdasarrkan tem emuann kesimpulan sebuah merupakan kesimp mpulan di atas as serta ser ertta pertimbangan per erti timb m angan se ebu buah ah kkoridor orrid idor or jjalan alan yangg m erupaka kann bagian sebagai b gian dari sumbu historis menuju Panggung ba Pang Pa nggung Krapyak, dan dirumuskan seb ebag agaai berikut. beri be r ku kutt. V.2.1 Jangkauan Terhadap Bangunan V.2. V. 2.11 Ja Jang ngka kaua uan n Visual Visu ual Mata Mat ataa Terh had adap Ban anguna nan n Maju mundurnya bangunan berdampak banguna nan berdam mpa p k pada jangkauan mata / pandangan pedestrian. Pandangan seseorang yang berada di pedest trian. Pand dangan ini berpengaruh terhadap nilai mengatur citra sebuah koridor, oleh karenaa itu m engatur maju mundurnya bangunan / sempadan bangunan adalah perlu, dan dan disesuaikan pula dengan ketinggian bangunannya. Semakin tinggi sebuah bangunan, maka bangunan tersebut harus mempertimbangkan sempadannya dari pinggir jalan.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
112
Gamb bar VI.15 Usulan Ketinggian dan Jarak Bangunan terhadap Pe eli l ngku kupp 45 45ºº Gambar Pelingkup Sumber : Penulis ,Maret 2013
a) Penggal I Temuan di penggal I, tata bangunan sudah sesuai dengan denngan aturan aturann pemerintah Kota Yogyakarta. pemeriint ntah ah K ota Yogy gyak kar arta. yan ng sudah sesuai dengan pemerintah dan n ddekat ekaat ek Saran : sebagai bangunan yang deng de ngan an ppusat usat us at kkota otaa ma ot maka k penggal I ddapat apat ap at dimanfaatkan dim iman anfa faat atka kann sebagai seba se baga gaii pe peng nggal dengan penggal dengan
ffungsi ungsi un
ba bang ngunan n bangunan
kkomersial omerrsi sial al
((dagang/jasa) daga da gang ng/jjasa)
yyang angg an
tetap
jaawa den nga g n berbagai elemen (f (fasad, tekstur, mempertahankan khas jawa dengan baatas ketinggian maksimal dihitung dari dinding, bukaan, atap dll)) dengan batas jalan utama dan batas sudu sudut ut 45º b) Penggal II Temuan di penggal II, ragam fungsi dan wujud fisik bangunan, dominan sebagai hunian sekaligus usaha kecil menengah, dipenuhi aktivitas sosial masyarakat seperti sekolah dan beribadah.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
113
Saran : menentukan pemanfaatan lahan sebagai lahan perdagangan dan jasa yang memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum dengan rata-rata tidak ketinggian bangunan ti tida dakk melebihii ttinggi ingg in ggi bangunan di penggal I dan tetap mengikuti batas bata ba tas sudut 45º Penggal c) Peng ggal III Temuan penggal dengan T emuan di pe peng ngga g l III, dominasii bangunan bang ba ngun unaan lama de eng ngan fungsi perdagangan dan perd rdag agan anggan da an ja jasa , sosial dan keagamaan n Saran budaya, penataan Sara Sa ran : Karena Karena penggal III dekat dengan cagar bu uda d ya, ma maka ka penat ataan perlu melebihi perl lu difokuskan pada ketinggian bangunan yang tidak k mel leb ebih ihi tinggi g bangunan penggal II serta lebar jalan yang konsisten darii penggal ba peng pe n gall sebelumnya. V.2.2 Menentukan V .2.2 Me M nentukan Konsep Arahan Penataan Bangunan DI.Panjaitan Koridor jalan DI.Panjait itan an ddan an jjalan alan al an Ali Ali Maksum merupakan jalan ya yang ng dilalui mengatur di dila lalu l i sumbu imajiner dan filosofis, untuk itu perlu diperkuat dengan m en nga gattur konsep Koridor akses ko kons n ep ttata ataa bangunan at bang ba ngun unan an ddan an n llingkungannya. ingk in gkun unga g nnnya ya. Ko Kori rido dor in inii merupakan meru me rupa paka kann ak akse es ut utama menuju sebagai budaya menu nuju ju Panggung Pan angg ggun ungg Krapyak Kr seba bagai bagian n dari cagar cagaar bu buda daya ya yyang angg me an merupakan pusat destinasi wisata. Konsep p ini dapat a diperkuat melalui elemen-elemen dikembangkan ruang arsitektural yang dapat dikemban ngk g an di rua ang publik seperti : a) Konsep arahan tampilan bangunan, bangu gunann, dengan mengacu pada topik diskusi pembuatan
Raperdais
mengenai
sumbu
filosofis
yakni
mencoba
mengembalikan dan mempertahankan identitas kawasan panggung krapyak sebagai kampung santri, dapat dimulai dengan mengenakan atribut seperti
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
114
ukiran, bentuk-bentuk yang jelas seperti kotak, lingkaran dan segitiga, serta penggunaan atap tajug dan pelana.
Gambar VI.16 Atapp Tajug Tajug Sumber S umber : https://www.google.com/search?q=atap+tajug&newwindow https://www.google.com/search?q=ata tap+ p taju jug& g&ne neww wwindo dow
b) Menentukan M nent Me ntukan tema pada street furniture serta melengkapi bagi bagian-bagian g an n-b -bag agia iann dari darri pedestrian pede estrian yang memenuhi standar dan kenyamanan bagi pejalan kaki. i.
Gambar G ambar VI.17 Technical Teech c nical Gu Guidance: Street F Furniture urni ur niture Tr Transport Tran ansport For London Sumber : http://www w.tfl.gov.uk/asssets/downloads/streetscape-guidance-2009http://www.tfl.gov.uk/assets/downloads/streetscape-guidance-2009street-furniture-108.pdf streett-furniture-108.pdf
c) Mengatur jenis vegetasi utamaa (T (Tanjung Tanjung dan pohon Asem)pada RTH di sepanjang jalan DI DI.Panjaitan Panjaitan menuju P P.Krapyak Krapyak dengan jalur yang sudah ditetapkan dalam Permen PU no : 05/PRT/M/2008
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
115
Gambar VI.18 Jalur Tanaman Tepi pi Peneduh Pened eduhh 05/PRT/M/2008, Sumber : Permen PU no : 05/PRT/M/200 08, 8 hal 118 8
Arahan dan syarat mengenai pohon peneduh ini antar antara ra lain n:
Ditempatkan pada jalur tanaman minimal 1,55 meter met eteer dari dar ari tepi median
d)
Percabangan Perc rcab abangan 2 meter di ata atas tass tanah ta
Berntuk percabangan perccab aban nga gann batang tidak merunduk
Bermassa daun padat
Berasal Bera Be rasa sall da dari ri pperbanyakan erbaany er nyak akan an bbiji ijii ij
Ditanam se secara eca c ra berba berbaris aris
Dan tidak m mudah udah tumb tumbang mbang
Memperhatikan ritme atau bangunan u irama ba angunan melalui garis bentuk dan pola
menyampaikan agar sebuah bangunan koridor ddapat a at m ap enyampaikan makna dari sebuah kisah sumbu filosofis.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
116
DAFTAR PUSTAKA Bailey, Kenneth., Methods of Social Research, 4th Edition Jenderal Petunjuk Direktorat Jende era ral Bina Marga, 1990, Petunj njuk u Perencanaan Trotoar, No.007/T/BNKT/1990, No.007/ 7/T T/BNKT/1990, Jakarta J karta Ja Garnham, Launce., Ga arnham, Harry ry L aunce., 1985, Maintaining au Maintain inin ingg The The Spirit Sppirit Of Place., P ace., PDA Pl Publisher Pub bli l sh sher er Corporation, Corpo porration, Mesa, Arizona Harianto, Ha Hari riaanto o, Wibatsu H., 2002, Kitab Primbon Nayaka Wreksa., Wre r ksa.,., Sri Sri r Kanawa Kanaw awa Yayasan Ya ayasan Mandra Giri Mataram : Yogyakarta Hariyono, Ha ariyono, Paulus, 2010
Perencanaan Dan Pembangunan n Kota Ko ota Dan an
Perubahan Pardigma, Pustaka Pelajar : Yogyakarta Lang. Creating Architectural Nostrand La ang. Jon., 11987, 9877, C 98 reatiingg A rchitectur ural al Theory, New New York; Va Van Nostra rand nd Reinhold Company Mirsa, Rinaldi, 2011, Graha Ilmu, Yogyakarta Mi Mirs rsa, a, Rin inal aldi di,, 20 2011 11, Elemen Elem El emen en Tata Ruang Ruan Ru angg Kota, Kota Ko ta, Gr Grah aha Il Ilmu mu,, Yo Yogy gyak akaarta ta Neufert, Ernest, Arsitek, Jakarta Ne Neuf ufertt, E rn nes estt, 1996, Data A rsitek, Erlangga Er : Jak kar arta ta Kuliah Nurhadi, Septi K., 2013 Laporan Laporan Ku uliah : Arahan Revitalisasi Koridor Panggung
Yang Mampu Krapyak Y ang Ma ampu Menguatkan Makna Filosofinya
Berdasarkan Kualitas
Visual, V i ua is ual,
Pascasarjana-UAJY,
Indonesia.
Daftar Pustaka
Yogyakarta,
117
Panero, Julius dan Maertin Zelnik, 2003, Human Dimension and Interior Space ,terjemahan Kurniawan, Djoeliana,. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga : Jakarta Jak akaarta Prasetya, L. Edhi, Proceeding (ISBN) - 2008, Konservasi K nservasi Kawasan Ko Panggung Melalui Pan anggung Krapyak K ap Kr apya yak Yogyakarta Yoogy gyak karrta aM elal el alui ui Pendekatan Urban U ban Linkage, Ur Universitas Merdeka Malang Univers rsit i as M erde d ka , Malan angg Sanoff, Design, Sano Sa noff ff,, Henry., H nrry., 1991, Visual research Methods in D He e ign,, New es New York: York k: Van Nostrand Nostr trand Reinhold Setiawan, Setiaawan, H. B. 2010, Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Perilaku u. Yogyakarta: Yog ogya yaka k rta: Gadjah Mada University Press. Shirvani, Sh hirvani, Hamid., 1985 The Urban Design Process., Van Nostrand Nostran nd Reinhold Reiinhold Re ld Company., Compaany ny., New New York Yor orkk Spreiregen, D. Paul., 1967, The Architecture of Town and Cities, Sp s, Mcgraw Mcgr Mc graaw Hill Co. Hil illl Bo Book ok C o. Soehartono, Penelitian Bandung, PT. Soeh ehar arto tono no, D. I. 2011. Metode Meto tode Pen enelitian Sosial B andu an dung ng, P T. Remaja Rosdakarya-Bandung. Surasetja, R. Irawan, 2007, Bahan n Ajar : Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur, FPTK-UPI, Bandung, Indonesia FP
Daftar Pustaka
118
PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN : Direktoran Jendral Bina Marga 1990. No. 007/T/BNKT/1990. Jakarta. Tahun Lampiran PERDA PERD DA Yogyakarta Nomor 6 Tah hun 2012 Tentang Pelestarian Cagar Warisan an Budaya dan C a ar Budaya ag Peraturan Daerah Pe eraturan Daer rah Istimewa DIY, Nomor Nom morr 1 Tahun 2013 201 013 Tentang Kewenangan Dalam Daerah Kew ewen nan angan Da Dala lam Urusan Keistimewaan Da Daer e ah Istimewa Ist stim mew ewa Yogyakarta Yogyak a arta Peraturan tentang Pelestarian Pera Pe atu t ran n Daerah Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012 tenta tang P eles el estarian Warisan Warisan Budaya dan Cagar Budaya Peraturan Per raturan Menteri Pekerjaan Umum, NO:05/PRT/M/2008 Tentang Tenntangg Kawasan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau ddii Kawas asan Perkotaan Umum, Peraturan Menteri Pekerjaan Um Umu um, NO 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Ped edom o an Persyaratan Persyyaratan Teknis Bangunan Gedung g Peraturan Walikota Yogyakarta, Tahun Pera Pe ratu tura ran n Wa Wal liko kota ta Yogya yakartta, Nomor Nomo morr 25 T ahun ah u 22013 0133 01 Daerah Rancangan Peraturan Daer rah Istimewa Istimew wa Kota Yogyakarta Daerah Yogyakarta Rancangan Peraturan Daera ah Kota Y ogyakarta Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayahh Ko Kota Yogyakarta Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Sewon, Bantul Tahun 2007 Rencana Tata Ruang Wilayah Bantul, Sewon Tahun 2007
Daftar Pustaka
119
Sumber Internet/ Website : http://www.tempo.co/read/news/2013/02/12/058460864/Yogyakartahttp://www.tempo po.co/read/news/2013/02/12/058 5846 4 0864/YogyakartaSegera-Pulihkan-Ciri-Fisik-Tata-Kota. Segera-Pul ulih ihkan-Ciri-Fisik ik-Tata-Kota. Waktu Unduhh : Senin, 24 Maret 20144 ; 18:24 WIB IB https://www.google.com/search?q=atap+tajug&newwindon. https:// //ww www. w googgle le.com/search?q=atap+tajugg&n & ewwi wind ndon on. Waktu u Unduh Senin, : Se Seni ninn, 31 Maret Maret 2014; 23.05 WIB http://www.tfl.gov.uk/assets/downloads/streetscape-guidance-2009-streethttp:///w ht /www.tfl.gov.uk/assets/downloads/streetscape-guidancce-20 20099-s -str treetfurniture-108.pdf. 10:06 furn niture-108.pdf. Waktu Unduh : Senin, 2 Desember 2013; 10:0 06 WI WIB B
Daftar Pustaka
120
LAMPIRAN Lampiran ini berisikan tentang usulan penataan koridor jalan DI.Panjaitan dan jalan Ali Maksum Yogyakarta. Yog ogyakarta. Konsep 1) Tema Kon onsep Penataan koridor Secaraa hhistoris, istoris, korid dor iini ni menceritakan tentang kehidupan kehi ke hidu dupan seorang an anak manusia sehingga arahan arsitektural se ehingga ddapat apat ap at ddiimplementasikan iimp ple lem mentasikan dalam sebuah desain desa sain i ara aha hann se secara arsit itektural Krapyak. agar tterfokus erfo er foku kus pada padda sebuah titik cagar budaya Panggung Krap pa apyak. Konsep Kon onse sep usulan usul u an penataan bangunan makna pe ena n taan ba angunan pada koridor ini adalah dengan mengadopsi da dari m akna ak na sumbu bu filosofis (Panggung fi filo lossofiss dengan mengatur ketinggian bangunan dari selatan (Panggu gung Krapyak) Kra rappyak) manusia dari hinggaa ke utara (Plengkung Gading) sebagai wujud kisah hidup anak m anusia da dar ri lahir lla hir dan dan bertumbuh.
Lampiran
121
Apabila disimpulkan secara umum makna dibalik sumbu filosofis ini adalah sebuah perjalanan dari awal hingga akhir.
Lampiran
122
2) Landasan Konsep Penataan Arahan wujud pengembangan ini didasari oleh 3 hal yakni nilai historis, kondisi sosial masyarakat peraturan-peraturan masyaraaka katt ddan an peratura rann-pe p raturan DIY
3) Langkah-langkah Analisa Konsep
Unsur Religi, Edukasi, dan daan Vegetasii adalah hal penting dalam koridor ini, mengingat makna historis ddari bagian a i bag ar gian jalan DI.Panjaitan hingga Panggung Krapyak adalah masa kecil seorang seor orang anak dimulai dari lahir dan bertumbuh. Masa-masa kecil setiap anak akan menerima pengetahuan dari keluarga mengenai tata krama, sopan santun dan agama. Hal ini didukung dengan kawasan Panggung Krapyak dikenal dengan Kampung Santri, karena
Lampiran
123
unsur keagamaannya sangatlah kental. Vegetasi tidak pernah lepas dari unsur penting dalam penentuan konsep, karena vegetasi memiliki makna khusus bagi masyarakat masyarak kat kota kota Yogyakarta, Yogya yaka karta, khususnya Keraton. Sehingga ditentukan jenis vegetasinyaa yyakni koridor ini sudah su akni Pohon Asem dan Pohon Poho on Tanjung. Konsep Pengembangan 4) K onsep Penge gemb mban a gan Desain
Lampiran
124
Realisasi sederhana dari konsep tersebut dapat dimulai dari Street Furniture yang edukatif, sehingga tidak hanya sebagai fasilitas semata mengedukasi masyarakat, melainkan mampu me engedukasi d masy syar arakat, atau pengguna ruang publik. membuat Serta memb buat konsep yang bernuansa islamic ic , memperkuat informasi kawasan dan kawaasan yang sarat akann keagamaan keeag gam maa aann da an kehidupan yang ng sederhana.
Lampiran
125
5) Karakteristik Fisik Bangunan
6) Visualisasi Penggal I dan Panggung Krapyak
Bagian selatan - saat perjalanan anak manusia dimulai
Lampiran
126
Penggal II
Masa kehidupan yang mulai tumbuh berkembang berkembban a g
Penggal P enggal III
Memasuki kehidupan Memassuki kehidupa an menuju kedewasaan
-
Lampiran