97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji peran pemediasi inovasi manajemen pada pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi. Gaya kepemimpinan transformasional organisasi yang ada dalam diri direktur utama diduga berpengaruh positif pada kinerja organisasi dan inovasi manajemen diduga akan menjadi pemediasi pada pengaruh positif gaya kepemimpinan transfomasional organisasi yang ada pada direktur utama terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Adanya
dukungan
pada
pengaruh
positif
gaya
kepemimpinan
transformasional organisasi terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini membuktikan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional
organisasi
memiliki pengaruh positif pada kinerja organisasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja organisasi. Selain itu penelitian ini memperkuat hasil penelitian Keller (1992); Bass & Avolio (1994), Avolio (1999), dan Elenkov (2002) yang mengungkapkan gaya
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif
dalam
98
meningkatkan
kinerja
organisasi.
Melalui
gaya
kepemimpinan
transformasional, pemimpin Bank Perkreditan Rakyat yaitu seorang direktur utama mampu
mendorong
keterlibatan karyawan untuk bersama-sama
meningkatkan kinerja organisasi. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya dukungan sebagian dalam pengujian pengaruh variabel pemediasi inovasi manajemen pada pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi terhadap kinerja organisasi. Melalui gaya kepemimpinan transformasional, pemimpin atau direktur utama BPR di Provinsi Jawa Tengah mampu mendorong keterlibatan karyawan untuk bersama-sama untuk aktif dalam penerapan inovasi manajemen di perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi. Mengayomi, mendidik, membimbing, motivator, serta menjadikan diri sebagai panutan adalah karakteristik kepemimpinan transformasional yang dapat dipergunakan pemimpin atau direktur utama BPR untuk mendorong sikap, perilaku, memotivasi karyawan agar terlibat dalam aktivitas inovasi manajemen di perusahaan dan secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja organisasi.
5.2. IMPLIKASI PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada dua aspek, yaitu aspek perkembangan teori dan aspek perkembangan dunia perbankan, khususnya Bank perkreditan Rakyat.
99
1. Pada aspek perkembangan teori, hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerja organisasi memang membutuhkan inovasi manajemen. Inovasi manajemen dapat lahir dari adanya aktivitas inovasi manajemen (praktik, proses, dan struktur manajemen yang baru), dan hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian ini. Penelitian sebelumnya (Birkinshaw et al., 2008) mengungkapkan bahwa masalah mendasar dari inovasi manajemen terletak pada kenyataan bahwa inovasi manajemen bukanlah suatu hal yang dapat berjalan secara otomatis. Birkinshaw et al. (2008) mengungkapkan
bahwa
keberhasilan
inovasi
manajemen
dalam
perusahaan sangat ditentukan oleh faktor pemimpin yang berperan dalam mendorong penciptaan dan penerapan inovasi manajemen dalam perusahaan. Birkinshaw et al. (2008) menambahkan pemimpin dengan kepemimpinannya diharapkan dapat mengubah motivasi atau perilaku bawahan agar bersedia turut serta dalam aktivitas inovasi manajemen karena aktivitas inovasi manajemen yang didukung penuh oleh manajemen perusahaan terbukti dapat meningkatkan kapabilitas inovasi manajemen perusahaan. Hasil penelitian inipun turut mendukung pendapat tersebut. 2. Pada aspek perkembangan dunia perbankan khususnya Bank Perkreditan Rakyat, hasil penelitian ini menjadi refleksi bagi pemilik, pemimpin, atau direktur utama untuk semakin menguatkan kepemimpinannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan usaha Bank Perkreditan Rakyat dapat berkembang melalui kerjasama yang lebih baik dengan karyawan dan
100
seluruh elemen usaha. Dari kerjasama tersebut diharapkan inovasi manajemen dapat terus diciptakan dan diterapkan agar terus bermunculan praktik, proses, dan struktur manajemen yang baru sehingga pada gilirannya menjadikan Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Tengah lebih inovatif dan memiliki kinerja organisasi yang baik di saat dunia usaha telah dipenuhi dengan persaingan dan keterbukaan sebagai akibat dari adanya globalisasi.
5.3. KETERBATASAN PENELITIAN Pada setiap penelitian akan memiliki keterbatasan penelitian, demikian pula dengan penelitian ini. Adapun beberapa keterbatasan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Metode survei cross sectional yang
digunakan
hanya
mampu
menjelaskan suatu fenomena pada satu waktu saja, sehingga tidak dapat diketahui pengaruh perubahan waktu. Kepemimpinan adalah suatu hal yang dapat berubah seiring dengan waktu, sehingga penelitian mendatang dapat menguji kepemimpinan dengan riset longitudinal. 2. Penelitian ini menggunakan pengukuran inovasi manajemen dan kinerja organisasi yang didasari oleh persepsi subjektif dari pemimpin BPR. Hal tersebut berpotensi menyebabkan bias. Walaupun dalam konteks penelitian ini pendekatan inilah yang paling relevan.
101
5.4. SARAN PENELITIAN MENDATANG Berikut penulis sajikan saran-saran bagi penelitian selanjutnya terkait keterbatasan yang ada dalam penelitian ini: 1. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan akan lebih baik jika pada penelitian selanjutnya menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga bisa digeneralisasi. Pada penelitian ini tidak semua sampel dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, karena menggunakan teknik non random sampling. Konsekuensinya, generalisasi hasil penelitian harus dilakukan secara hatihati.
Oleh
karena
itu,
penelitian
yang
akan
datang sebaiknya
menggunakan teknik random sampling sehingga tingkat generalisasi hasil penelitian menjadi lebih tinggi. 2. Penelitian ini terbatas pada sampel dan setting Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian yang akan datang generalisasi pada subyek
yang
berbeda
harus
lebih
diperhatikan
yaitu
dengan
mempertimbangkan karakteristik budaya daerah lain di luar Provinsi Jawa Tengah, misalnya daerah lain di Indonesia Timur, sehingga dapat diketahui beda pengaruh budaya terhadap gaya kepemimpinan, inovasi manajemen, dan kinerja organisasi. 3. Penelitian ini menggunakan sampel yang homogen. Akan lebih baik penelitian mendatang menggunakan sampel yang heterogen untuk mendapatkan variasi yang lebih besar guna mengkonfirmasi variabel gaya kepemimpinan
transformasional,
inovasi
manajemen,
dan
kinerja
102
organisasi. Selain itu, penggunaan sampel yang heterogen akan memberikan informasi mengenai fenomena tingkat inovasi manajemen pada berbagai konteks perusahaan, karena setiap perusahaan memiliki tingkat inovasi manajemen yang berbeda-beda. 4. Untuk menambahkan nilai R2 penelitian selanjutnya bisa menambahkan variabel atau faktor lain yang mungkin dapat meningkatkan R2. Beberapa saran yang dapat digunakan antara lain faktor ukuran perusahaan (besar dan kecil). Faktor tersebut dapat dijadikan sebagai variabel moderasi.