76
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Pelaksanaan bauran pemasaran (marketing mix) pada restoran Depot Jogja meliputi : a. Pelaksanaan bauran pemasaran dari aspek produk, terdiri dari : 1) Kualitas yaitu dengan menggunakan pengukuran bahan dan jumlah yang dikerjakan agar memperoleh hasil yang tepat sesuai dengan ukuran porsi suatu makanan dan perlakukan penyimpanan bahan baku makanan. 2) Produk yang ditawarkan mulai dari makanan appetizer sampai dessert dengan cara menampilakan desain produk yang menarik dan memberikan variasi ukuran, potongan, bentuk dengan menghindari penggunaan bentuk, warna yang sama dalam suatu susunan hidangan. Selain itu menawarkan menu atau produk baru dalam waktu-waktu tertentu yang sebelumnya sudah ada evaluasi menu dari pihak restoran. 3) Cita rasa produk didasarkan pada resep standar yang dimiliki oleh Depot Jogja yang dipegang teguh oleh para koki untuk menghasilkan produk yang sama setiap saat, baik saat dibuat maupun dihidangkan dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memilih sendiri keseimbangan rangkaian hidangan. 4) Pemeliharaan
peralatan
untuk
menjaga
kebersihan
dengan
memperhatikan cara pemeliharaan peralatan dan ketepatan penggunaan peralatan dalam penyampaian produk.
77
5) Jaminan diberikan pihak restoran Depot Jogja dengan kesediaan mengganti produk jika tidak sesuai dengan pesanan selama kesalahan dari pihak Depot Jogja. b. Pelaksanaan bauran pemasaran dari aspek harga, terdiri dari : 1) Biaya produksi akan menentukan penetapan harga di setiap produk makanan. Cara menetapkan harga suatu produk didapat dari biaya produksi ditambah prosentase laba yang dinginkan yaitu 25%. 2) Jumlah permintaan tidak mempengaruhi harga yang berlaku, karena sudah mempunyai perhitungan penetapan harga. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi pasar Depot Jogja yang berada di pusat
perbelanjaan
yang
selalu
meningkatkan
citra
yang
baik
dimasyarakat. 3) Penetapan harga berpegang teguh pada tingkat harga tradisional dimana pihak Depot Jogja berusaha untuk tidak mengubah harga diluar batas pesaing usaha yang sejenis. 4) Harga yang ditawarkan juga tergantung pada jenis makanan, oleh karena itu dari daftar menu yang ada sudah disesuaikan dengan biaya produksi. c. Pelaksanaan bauran pemasaran dari aspek promosi, terdiri dari : 1) Masih kurangnya frekuensi promosi yang dilakukan Depot Jogja yang diketahui dari, sebulan sekali untuk surat kabar, setiap hari untuk plakat dan dua bulan sekali untuk media elektronik radio.
78
2) Media yang digunakan untuk kegiatan promosi melalui surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, radio Petra FM dan papan neon box yang ditempel langsung didepan lokasi restoran dan spanduk di sekitar lokasi restoran. 3) Sasaran utama untuk kegiatan promosi adalah semua pengunjung Galeria Mall, khususnya etnis Cina dan wisatawan asing yang kebetulan berkunjung di Galeria Mall. d. Pelaksanaan bauran pemasaran dari aspek distribusi, terdiri dari : 1) Lokasi yang diambil strategis dan nyaman karena berada di pusat perbelanjaan yaitu di Galeria Mall tepatnya lantai B1. 2) Jangkauan distribusi untuk produk makanan dengan dua cara yaitu makan kondisi makanan panas di tempat atau makanan di bawa pulang. 3) Kecepatan dalam menyajikan makanan didukung oleh kemampuan koki dalam mengolah makanan secara cepat dan didukung oleh kemampuan waiter/ss dalam mendistribusikan makanan kepada konsumen. 2. Tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran (marketing mix) pada restoran Depot Jogja a) Aspek produk konsumen menyatakan sangat baik 32,14%, baik 67,86%, cukup 0,00% dan kurang 0,00%. Skor rata-rata 43,29 dengan skor tertinggi 48 dan skor terendah 36. Berdasarkan skor rata-rata hasil tanggapan konsumen pada aspek produk dengan skor 43,29 (Kategori baik), pelaksanaan bauran pemasaran di Depot Jogjadari aspek produk termasuk baik.
79
b) Aspek harga konsumen menyatakan sangat baik 64,29 %, baik 25,00 %, cukup 10,71% dan kurang 0,00%. Skor rata-rata 6,64 dengan skor tertinggi 8 dan skor terendah 4. Berdasarkan skor rata-rata hasil tanggapan konsumen pada aspek harga dengan skor 6,64 (Kategori baik), pelaksanaan bauran pemasaran di Depot Jogja dari aspek harga termasuk baik. c) Aspek promosi konsumen menyatakan sangat baik 14,29 %, baik 50,00 %, cukup 32,14% dan kurang 3,57%. Skor rata-rata 2,75 dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Berdasarkan skor rata-rata hasil tanggapan konsumen pada aspek promosi dengan skor 2,75 (Kategori baik), pelaksanaan bauran pemasaran di Depot Jogja dari aspek promosi termasuk baik. d) Aspek distribusi konsumen menyatakan sangat baik 42,86 %, baik 57,14 %, cukup 0,00% dan kurang 0,00%. Skor rata-rata 13,39 dengan skor tertinggi 16 dan skor terendah 11. Berdasarkan skor rata-rata hasil tanggapan konsumen pada aspek distribusi dengan skor 13,39 (Kategori sangat baik), pelaksanaan bauran pemasaran di Depot Jogja dari aspek distribusi termasuk sangat baik. B. Saran 1. Untuk restoran Depot Jogja a. Menggunakan media promosi untuk menambah jumlah pelanggan. b. Perbedaan pengujung Depot Jogja dapat dijadikan alat promosi secara tidak langsung
80
c. Perlu mencoba memberikan potongan harga pada waktu-waktu tertentu dan menawarkan produk dengan harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. d. Melakukan pemasangan papan nama di lokasi yang strategis yang akan mempermudah konsumen untuk mencari dan menemukan lokasi Depot Jogja baik di lokasi Galeria mall maupun di jalan raya, misalnya dengan papan petunjuk kejelasan lokasi restoran Depot Jogja.
81
DAFTAR PUSTAKA
Anton Dajan.(1995). Pengantar Metode Statistik. Jakarta : LP3S. Anonim.(2002). Job DescriptionRestoran Depot Jogja . Depot Jogja. Yogyakarta. Basu Swastha & Hani Handoko.(2000). Pemasaran. Yogyakarta : BPFE UGM. Basu SwastHa & Irawan.(1995). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty. Fandy Tjiptono.(2000). Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi Offset. Fandy Tjiptono.(1995). Strategi Pemasaran,Yogyakarta : Andi Offset. Harimurti Subanar.(1995). Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta : BPFE UGM. Ichsan Maulana.et al.(2000). Tata Hidangan dan Minuman. Depdiknas : Vais Indriyo Gitosudarmo. (1997). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE UGM. Irawan.(1996). Pemasaran : Prinsip dan Kasus, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta : BPFE UGM. Kotler & Gary Amstrong. (2001). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga Edisi 8. Lexy J. Moleong. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Manullang.(1991). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta : Liberty. Marwan Asri . (1991). Marketing. Yogyakarta : UPP – AMP YKPN Muhammad Teguh.(1999). Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi, Jakarta : Raja Grafindo Perkasa. Murti Sumarni.(1998). Pengantar Bisnis : Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Edisi Ke-lima,Yogyakarta : Liberty. Philip Kotler.(1996). Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Ke-delapan, Volume 3, Jakarta : FEUI.
82
Philip Kotler.et al.(2000). Manajemen Pemasaran : Perspektif Asia. Yogyakarta : Andi Offset. Radiosonu.(1993). Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta : BPFE UGM Suharsimi Arikunto.(2002). ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. rev.ed Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono.(2000). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. UNY.(2004). Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta : UNY.